lap. pendahuluan water treatment (edit)

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) air tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin ) dan pada lapisan-lapisan es. Sumber air tersebut diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau dan air laut. Meskipun bumi sebagian besarnya terdiri dari air, tapi hanya sebagian kecil yang siap digunakan. Air bersih dibutuhkan manusiauntuk berbagai kegiatan seperti minum, mandi, memasak, mencuci, dan lain-lain. Namun sekarang ini telah terjadi penurunan kualitas air yang pada dasarnya diakibatkan oleh ulah manusia sendiri, seperti pencemaran oleh industri dan rumah tangga yang mengkontaminasi air, sehingga berdampak terhadap kesetimbangan air di alam. Teknologi pengolahan air saat ini sudah berkembang pesat hingga dapat mengolah air dengan skala besar. Pengolahan air dengan skala besar ini dimanfaatkan industri sebagai sistem penunjang atau sistem utilitas dalam pabrik sebagai penyuplai air industri. Air pada 1

Upload: dewikarlina06

Post on 26-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan water treatment

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir

71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) air

tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-

lapisan es. Sumber air tersebut diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau

dan air laut. Meskipun bumi sebagian besarnya terdiri dari air, tapi hanya sebagian

kecil yang siap digunakan. Air bersih dibutuhkan manusiauntuk berbagai kegiatan

seperti minum, mandi, memasak, mencuci, dan lain-lain. Namun sekarang ini

telah terjadi penurunan kualitas air yang pada dasarnya diakibatkan oleh ulah

manusia sendiri, seperti pencemaran oleh industri dan rumah tangga yang

mengkontaminasi air, sehingga berdampak terhadap kesetimbangan air di alam.

Teknologi pengolahan air saat ini sudah berkembang pesat hingga dapat

mengolah air dengan skala besar. Pengolahan air dengan skala besar ini

dimanfaatkan industri sebagai sistem penunjang atau sistem utilitas dalam pabrik

sebagai penyuplai air industri. Air pada industri digunakan sebagai air proses, air

pendingin, air umpan ketel, air domestik, dan air hidran. Sehingga diperlukan

suatu unit pengolahan air (water treatment plant) untuk mengolah air sesuai

dengan kebutuhan tiap proses dalam industri. Water treatment merupakan bagian

dari unit utilitas yang sangat vital, yaitu sebagai unit yang berfungsi dalam

pengolahan air yang digunakan untuk mendukung kegiatan dari produksi itu

sendiri, antara lain untuk kebutuhan make up cooling water dan pembuatan air

demin. Water treatment juga merupakan suatu proses yang digunakan untuk

membuat sumber air baku atau air limbah menjadi air yang memenuhi syarat

sebagai air bersih. Tujuan dari semua proses pengolahan air yang ada adalah

menghilangkan kontaminan dalam air, atau mengurangi konsentrasi kontaminan

tersebut sehingga menjadi air yang diinginkan sesuai kebutuhan (pengguna akhir)

tanpa merugikan dampak ekologis.

1

Page 2: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

2

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu :

1) Mengetahui proses–proses yang terjadi didalam suatu peralatan Water

treatment.

2) Mengetahui jenis–jenis peralatan yang digunakan dalam proses Water

treatment.

3) Untuk mengetahui prinsip kerja dan manfaat dalam aplikasi kehidupan dan

dalam lingkungan pabrik.

4) Mengetahui bahan kimia yang dapat dipakai dalam proses Water treatment.

1.3. Permasalahan

Adapun permasalahan dari percobaan ini yaitu :

1) Bagaimana cara mengelola air (air rawa dan air got) menjadi air yang lebih

murni dan sesuai dengan yang dibutuhkan?

2) Bagaimana pengaruh proses Water treatment yang dipakai terhadap air yang

dihasilkan?

1.4. Manfaat

Adapun permasalahan dari percobaan ini yaitu :

1) Mengetahui proses-proses yang dapat dipakai dalam Water treatment.

2) Mengetahui bahan kimia yang dapat dipakai dalam proses Water treatment.

3) Mengetahui jenis–jenis peralatan yang digunakan dalam proses Water

treatment.

4) Mengetahui prinsip kerja dan manfaat dalam aplikasi kehidupan dan dalam

lingkungan pabrik

Page 3: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Water Treatment

Water Treatment adalah suatu cara/bentuk pengolahan air dengan cara –

cara tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai

kebutuhan. Suatu sistem desain water treatment ditentukan oleh sumber air dan

kualitas air. Kualitas air yang rendah akan menghasilkan uap yang kurang baik,

uap tersebut dapat membawa padatan yang terdapat dalam air ketel uap (carry

over). Sumber air secara umum dibagi menjadi dua yaitu air permukaan(surface

water) dan air tanah ( ground water) air perrmukaan didapat dari sungai, danau

dan laut, sedangkan air tanah adalah air yang berada didalam perut bumi.

2.2. Karakteristik Kualitas Air Baku

1) Air Tanah

Air tanah tersedia sebagai air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah

dangkal berada dalam lapisan pembawa air yang bagian atasnya tidak dilapisi oleh

lapisan yang immpermeabel sehingga kualitas dan kuantitas air tanah dangkal

juga dipengaruhi oleh aktivitas yang ada dipermukaan tanah bagian atasnya. Air

tanah dalam beberapa dalam lapisan pembawa air yang terletak lebih bawah,

biasanya lebih dari 60 m permukaan tanah setempat. Lapisan pembawa airnya

dilapisi suatu lapisan bantuan impermeable sehingga tidak memungkinkan air dari

permukaan bagian atas menyerap sampai kelapisan pembawa air tanah dalam.

Kualitas maupun kuantitas air tanah tidak tergantung pada aktivitas

dipermukaan atas, tetapi pada daerah catchment area (daerah tangkapan hujan)

yang berhubungan dengan lapisan pembawa air yang bersangkutan. Kualitas air

tanah banyak dipengaruhi struktur geologi setempat. Parameter dominan yang

biasanya muncul adalah: mineral seperti Ca, Mg, dan Fe serta gas terlarut seperti

CO2. Air tanah biasanya hanya sedikit mengandung padatan tersuspensi.

2)    Air laut

Air laut tersedia dalam jumlah yang melimpah dengan kualitas air yang

hampir sama dan tetap untuk jangka waktu tertentu. Parameter dominan yang ada

Page 4: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

4

di air laut adalah garam mineral seperti Na Cl (biasanya ditunjukkan dalam kadar

salinitas) yang sangat korosif terhadap peralatan proses produksi.

3)    Air permukaan

Air permukaan yang sering dimanfaatkan adalah air danau dan air sungai.

Kualitasnya sangat tergantung dari aktivitas manusia yang berada di daerah aliran

sungai. Parameter yang cukup menonjol adalah mikroorganisme dan kadar

padatan tersuspensi atau kekeruhan.

2.3. Penjernihan Air

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi

membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup

penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan

lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang

ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air layak untuk digunakan. Salah

satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang

sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.

Proses pengolahan di mulai dari pemompaan air bahan baku dari sungai

yang kemudian dialirkan ke kolam sedimentasi atau ke clarifier tank, namun

sebelumnya diinjeksikan bahan kimia berupa alum dan soda ash oleh over flow.

Bahan chemical tersebut akan mempercepat terjadinya pengendapan dan juga

untuk mendapatkan pH air yang sesuai. Dalam kolam sedimen maupun dalam

clarifier tank terjadi pemisahan secara gravitasi, partikel-partikel besar, lumpur,

pasir akan mengendap di dasar kolam, tangki. Sedangkan air yang berada pada

bagian atas dialirkan secara secara over flow ke kolam clarifier. Dalam clarifier

tank terjadi pengendapan partikel-partikel yang lebih halus dan lolos dari proses

pertama. Air yang telah dilakukan pengendapan di clarifier pond dipompakan ke

sand filter menuju tower filtered water tank. Melalui sand filter kotoran halus

akan tersaring, sehingga air yang keluar sudah memenuhi standar air minum dan

digunakan juga sebagai air proses pengolahan seperti clarifikasi, cleaning, dan

boiler. Namun untuk boiler akan dilakukan pengolahan lebih lanjut. Zat yang

dikeluarkan selama proses pengolahan air termasuk padatan tersuspensi, bakteri,

ganggang, virus, jamur, mineral seperti besi, mangan, sulfur dan senyawa kimia

Page 5: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

5

lainnya seperti polutan. Kurangnya pengolahan air yang tepat dapat menyebabkan

reaksi padatan dan bakteri.

2.4. Parameter Penjernihan Air

Berikut merupakan beberapa jenis parameter yang digunakan sebagai

acuan pada proses penjernihan air :

1) Parameter Fisik

Parameter fisik air biasanya di lihat dari unsur yang berhubungan dengan

indra manusia seperti penglihatan, sentuhan, rasa dan penciuman yang meliputi

turbidity (kekeruhan), warna, bau, rasa dan suhu. Sistem pengolahan yang biasa di

gunakan adalah Sistem Sedimentasi (Pengendapan), Filtrasi dan penambahan

desinfektan.

2) Parameter Kimia

Senyawa kimia yang sering di temukan pada air adalah Fe, Mn, Ca, Mg,

Na, SO4, CO3. Jika air memiliki kandungan senyawa kimia yang berlebihan

(tidak masuk standart konsumsi yang aman), Pengolahan dapat dilakukan dengan

sistem filtrasi dengan menggunakan media tertentu misalnya system Reverse

Osmosis atau Demineralier dan Softener.

3) Parameter Biologi

Parameternya dilihat berdasarkan adanya mikroorganisme yang ada di

dalam air. Bila jumlah mikroorganisme di dalam air berlebihan biasanya akan

mengganggu kesehatan bila di konsumsi. Pengolahan dapat dilakukan dengan

menggunakan desinfektan atau alat yang biasa digunakan, misalnya injeksi Chlor,

System UV dan System Ozone (O3).

2.5. Tahap Pengolahan

Tahap pengolahan air limbah merupakan hal yang sangat penting. Dengan

tuujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan

pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba

patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme

yang terdapat di alam. Dengan pengolahan air limbah inilah pencemaran

lingkungan dapat dikurangi sehingga tetap terciptanya kondisi yang kondusif.

Berikut tahapan yang digunakan untuk melakukan pengolahan air limbah yaitu :

Page 6: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

6

1) Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk

menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.

Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen

and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

2) Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang

sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang

berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah

neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan

filtration.

3) Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut

dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan

pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated

sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin,

rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.

4) Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah

coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange,

membrane separation, serta thickening gravity or flotation.

5) Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan dan

sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion, pressure

filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,

atau landfill.

2.6. Alat Proses Pada Water treatment

Pada umumnya kebutuhan pabrik akan air sangat banyak dan diperlukan

sehingga lokasi pabrik dipilih dekat dengan sumber air. Sebagai contoh untuk

skala pabrik sumber air baku untuk pembuatan airnya diambil dari air sungai.

Secara singkat pengolahan air dari sungai tersebut mengalami beberapa tahapan

Page 7: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

7

pengolahan, adapun peralatan yang digunakan dalam unit water treatment adalah

sebagai berikut:

1) Filter

Filter disini maksudnya adalah alat penyaringan air yang memiliki

kerapatan yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu untuk

menyaring benda padat kasar yang terapung disekitar pompa air, sehingga

kerusakan pompa dapat terhindar akibat tersumbat. Prinsip kerjanya hanya

menerima air yang didistribusikan oleh pompa dan pada filter terjadi pemisahan

antara benda padat kasar dan air.

2) Pompa

Pompa disini berfungsi untuk mendistribusikan air (air sungai) dan

kemudian di olah kembali. Prinsip kerja pompa mendistribusikan air dari sumber

air dan kemudian diolah kembali oleh alat-alat selanjutnya.

3) Flocculator

Flocculator adalah bagian yang berupa tangki dengan diameter, tinggi dan

kapasitas tertentu sesuai dengan keperluan. Prinsip Kerja dari flocculator yakni

menampung air yang didistribusikan oleh pompa kemudian koloid-koloid yang

terdapat bersama- sama dengan air di koagulasi karena pengaruh beberapa bahan

kimia yang diberikan selanjutnya koloid yang berbentuk flock ini tertinggal di

flocculator kemudian airnya diproses pada alat selanjutnya. Air sungai yang

dipompakan, sebelum masuk kedalam flocculator maka diinjeksikan dengan

berbagai macam bahan kimia, antara lain, larutan alum (Al2SO4). Larutan ini

berfungsi untuk memperbesar ukuran partikel-partikel koloid sehingga akan lebih

mudah terbentuk floc-floc dan mengendap. Suspensi koloid terdiri dari ion-ion

bermuatan negatif sehingga akan terjadi peristiwa tolak-menolak antar ion.

Apabila ion –ion yang bermuatan positif yang terdapat dalam zat pengendap

(coagulant chemicals) bersentuhan dengan ion-ion negatif maka akan terbentuk

gumpalan berupa gelatin. Dengan demikian ukuran partikel akan bertambah besar

sehingga dapat dipisahkan dengan cara pengendapan. Coagulant aid berfungsi

untuk memperbesar partikel koloid dan membentuk floc tank, sehingga proses

pengendapan berlangsung lebih cepat dan sempurna. Gas Chlorine merupkan zat

Page 8: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

8

pembunuh bakteri, jamur, mikroorganisme yang terdapat didalam air. Dosis yang

digunakan adalah 5 ppm. Sebelumnya digunakan kaporit (CaOCl2), kaporit lebih

baik dari pada chlorine karena dapat dengan cepat mengendapkan lumpur

sehingga air akan lebih bersih. Caustic soda (NaOH) berfungsi untuk mengatur

pH air sungai karena pada sistem pembentukan floc dibutuhkan kondisi dengan

pH 5,5 s.d 6,2. Dosis yang digunakan adalah 2 s.d 5 ppm. Kondisi pH harus dijaga

lebih dari 5,5 agar floc terbentuk dan pH harus kecil dari 6,2 agar floc yang

terbentuk tadi tidak akan pecah lagi. Flokulator juga dilengkapi dengan pengaduk

yang berfungsi menghomogenkan air sungai dan bahan kimia yang telah

diinjeksikan tersebut.

4) Clarifier

Clarifier terbuat dari beton yang berdiameter dan dilengkapi dengan

pengaduk. Pada clarifier air terdiri dari flocculator dipisahkan floc-floc nya

dengan cara pengendapan yang disertai dengan pengadukan berputaran rendah.

Hal ini berfungsi untuk membentuk floc (gumpalan) dari partikel yang berukuran

kecil. Selama proses clarification, dihilangkan juga water hardness (air keras)

yaitu garam kalsium dan magnesium yang larut dalam air. Hardness dapat

dikurangi dengan jalan mereaksikan zat- zat kimia yang akan mengendapkan

hardness tersebut. Air bersih hasil pengendapan dipisahkan melalui over flow di

bibir clarifier dan endapannya dibuang (blowdown) melalui bagian bawah

clarifier.

5) Clear well

Clear well terbuat dari baja yang berdiameter dan mempunyai tinggi

tertentu. Air yang keluar dari clarifier dikirim ke clear well yang berfungsi

sebagai penampung air dalam jumlah banyak sebelum di pompakan ke unit sand

filter. Di clear well air dijaga pH nya dengan menyuntikkan NaOH (caustic soda).

6) Sand filter

Dari clear well, air disaring di sand filter yang bertujuan memisahkan

kotoran halus yang terdapat dalam air bersih dan mengurangi ion nitrat ataupun

nitrit yang tidak terendapkan pada flocculator. Untuk melihat indikasi sand filter

telah menurun dapat dimonitoring dengan pressure drop. Untuk mengeluarkan

Page 9: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

9

kotoran yang tertahan pada saat operasi maka dilakukan backwash. Air yang

keluar dari sand filter diharapkan mempunyai turbidity maksimum 1 ppm.

7) Filtered Water Storage Tank

Air hasil proses di sand filter ditampung di filtered water storage tank

kualitas yang diharapkan ada pada air hasil pengolahan.

2.7. Proses Water treatment

Pada water treatment terdapat dua proses yang digunakan, yaitu proses

secara umum dan proses secara khusus.

2.7.1. Proses secara umum

Water treatment merupakan unit yang berguna dalam pembersihan air dari

air kotor menjadi air bersih, yaitu dengan cara proses klarifikasi yaitu proses

penghilangan suspended solid. Proses tersebut dapat berjalan dengan 3 proses

yaitu:

1) Proses koagulasi

Proses koagulasi merupakan suatu proses dimana partikel koloid yang

bermuatan sama dinetralisir melalui koagulan.Reaksi:

Al2(SO4 )3 + 3 Ca(OH)2 2Al(OH)3 + 3 CaSO4

a) Rapid mixing

b) Netralisasi muatan

c) Tumbukan partikel

2) Proses Flokulasi

Proses flokulasi merupakan suatu mekanisme dimana flok kecil yang

sudah terbentuk dalam proses koagulasi tadi melalui suatu media flokulan

digabungkan menjadi flok yang lebih besar sehingga cukup berat untuk

bisa mengendap. Di dalamnya terdapat rantai yang panjang dan banyak

cabangnya yang berguna sebagai jembatan penghubung. Hal yang dapat

menyebabkan putusnya rantai tersebut adalah pengadukan yang cepat.

3) Sedimentasi

Dasar teori yang dipakai untuk proses sedimentasi adalah hukum

stoke, yaitu floks yang besar tersebut mengalami pengendapan. Faktor

yang mempengaruhinya adalah :

Page 10: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

10

a) Dosis koagulan dan flokulan.

b) Mixing, pH, temperatur, warna air baku

c) Level interface dan blowdown lumpur di klarifier.

2.7.2. Proses secara khusus

Ada beberapa tahap pengelolaan air yang harus dilakukan sehingga air

tersebut bisa dikatakan layak untuk dipakai. Namun, tidak semua tahap ini

diterapkan oleh masing-masing pengelola air, tergantung dari kualitas sumber

airnya. Pada Water treatment terdapat proses secara khusus. Proses ini juga

merupakan unit yang berguna dalam pembersihan air dari air kotor menjadi air

bersih, yaitu:

1) Air Baku

Air Baku yang berasal dari sungai disebut dengan raw water intake

yang dipompa melalui unit RPA untuk diproses lebih lanjut ke unit operasi

2) Raw water intake

3) Setelah itu air melalui wilayah yang disebut dengan sand filter untuk di

mendapatkan perlakuan penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan

pasir (sand), koral (gravel) dan antrasit yang berfungsi untuk

menghilangkan atau mereduksi zat tersuspensi yang terikut didalam air

umpan. Secara periodik (24 jam) saringan harus di backwash untuk

menghilangkan flok yang tertangkap selama filtrasi di permukaan filter.

4) Air yang keluar (yang merupakan air bersih) dari sand filter kemudian

dipompakan ke tanki pengumpul (storage tank).

5) Untuk menjaga agar pH air bersih tersebut on specification (7,5 – 8,5)

maka diinjeksikan NaOH liquid.

6) Didalam storage tank terdapat juga kation exchanger (H2SO4), anion

exchanger (NaOH), dan mix bed (H2SO4 + NaOH).

7) Kemudian didapatkanlah air bersih yang telah dapat untuk didistribusikan.

2.5. Kegunaan Penjernihan Air

Penyaring atau Penjernih air memang banyak digunakan di era modern ini.

Manusia memang mulai mengetahui dan memahami akan bahaya air kotor yang

Page 11: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

11

tetap dikonsumsi. Di kota-kota besar, kita sering mendapati banyak orang yang

tetap memanfaatkan air sungai yang berwarna keruh untuk mencuci baju, mandi,

makan, atau kebutuhan yang lainnya. Mereka tidak mempunyai pilihan lainnya

dan mereka terpaksa menggunakan air kotor yang keruh karena harga air bersih

yang berada diperkotaan besar tentu sangat mahal. Mereka yang biasanya

memanfaatkan air kotor untuk kebutuhan sehari-hari biasanya adalah orang-orang

yang memang hidup dibawah garis kemiskinan.

Maka tidak heranlah jika kita juga sering mendapati orang yang

mempunyai penyakit serius berasal dari keluarga yang tidak mampu secara

materi. Air memang sangat vital dan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.

Air untuk pengairan tentu sangat dibutuhkan oleh petani. Petani membutuhkan air

untuk tetap mengairi sawah mereka. Air yang digunakan oleh petani tidaklah

harus air yang jernih. Mereka biasanya menggunakan air dari sungai. Filter

penyaring atau penjernih air biasanya akan digunakan untuk air-air yang

dikonsumsi atau digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.  Kita tentu tidak boleh

mengkonsumsi air yang. Air yang anda konsumsi haruslah air yang memenuhi

syarat air bersih. Syarat air bersih adalah tidak berwarna. Jika anda mendapati air

yang keruh, air ini tentu sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Kedua air yang baik

adalah air yang tidak berbau. Air memang tidak akan menimbulkan bau. Anda

juga sebaiknya tidak mengkonsumsi air yang berbau karena ada kemungkinan air

yang anda konsumsi adalah air yang mengandung zat-zat yang berbahaya. Syarat

air sehat yang berikutnya adalah tidak berasa. Air yang sehat tidak akan berasa

asin, ataupun manis. Air yang sehat juga tidak akan berasa pahit. Filter penyaring

atau penjernih air ini banyak membantu anda mendapatkan air yang memenuhi

syarat. Banyak manfaat yang anda bisa dapatkan jika anda menggunakan

penyaring atau penjernih air. Manfaat yang pasti adalah anda akan mendapatkan

air yang jernih. Air yang jernih belum tentu sehat. Oleh karena itu anda harus

berhati-hati membeli atau memilih alat penyaring atau filter penjernih air.

Penyaring air ini bisa digunakan untuk menyaring air yang kotor, keruh,

mengandung kadar besi, air yang mengadung kadar garam yang tinggi dan air-air

lainnya.

Page 12: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

12

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat :

1) Clifier.

2) Sand Filter.

3) Batang Pengaduk.

4) pH meter.

3.1.2. Bahan :

1) Tawas.

2) Alumunium Sulfat.

3) Air Comberan 5000 ml.

4) Air Rawa 5000 ml.

3.2. Prosedur Percobaan

1) Persiapkan peralatan Water Treatment agar dapat digunakan.

2) Persiapkan air yang akan dimasukkan ke dalam Water Treatment.

3) Analisa pH meter serta bagaimana kondisi air.

4) Masukkan air kedalam Clarifier lalu diberikan Alumunium Sulfat sebanyak

7 gram.

5) Aduk air dalam Clarifier dengan pelan sampai zat pengotor dalam air

mengendap.

6) Uji pH meter pada air di Clarifier.

7) Masukkan air kedalam sand filter, sebelumnya ditimbang dulu air yang

akan dimasukkan.

8) Setelah air melalui sand filter, analisa bau, warna serta pH air tersebut.

9) Timbang berat air yang telah melalui sand filter.

10) Hitung % yield air tersebut.

11) Buat hasil gambar sebagai pembanding.

Page 13: Lap. Pendahuluan Water Treatment (Edit)

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014.Water Treatment. http://www.scribd.com/doc/190879250/Otk-2-W

ater- Treatment. (Diakses pada 20 September 2014)

Aprianto, Nico.2011.Water Treatment. http://nico-aprianto.blogspot.com /2011//

11/water-treatment.html. (Diakses pada 20 September 2014).

Efendi, Rahmad.2013.Wastewater Teatment. http://efendirahmad.blogspot.com

/2013/05/wastewater-treatment.html. (Diakses pada 20 September 2014).

Satir, Depi Oktari.2013.Water Treatment.http://depisatir.blogspot.com/2013/10

/laporan-tetap-water-treatment.html. (Diakses pada 19 September 2014)

Suhermansyah, Dudi.2013.Pengolahan air Limbah. http://dudi-suherman sa.blog

spot.com/2013/04/pengolahan-air-limbah-374889.html.(Diakses pada 19

September 2014).