lap kkl

11
PENDAHULUAN Kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan kegiatan wajib untuk mahasiswa. Dalam KKL memberikan banyak manfaat yaitu dapat mengetahui secara langsung kondisi perusahaan yang dikunjungi, serta dapat menanyakan secara langsung pengetahuan yang belum didapat di perkuliahan secara umum. Sehingga dapat diperbandingkan antara yang diperoleh diperkuliahan dan di dunia kerja yang sebenarnya. Kuliah kerja lapangan kali ini adalah berlokasi di Jakarta dan bandung. Untuk daerah Jakarta mengunjungi kantor akuntan public Ernst and Young dan Direktorat jendral pajak pusat. Sedangkan di daerah Bandung adalah Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara. KANTOR AKUNTAN PUBLIK Industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Tak hanya di negara-negara yang secara ekonomi sudah maju, besarnya permintaan atas jasa audit juga merambah kawasan emerging market. Indonesia misalnya. Kemajuan pasar modal di kawasan tersebut berimbas pada kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga. Salah satu yang memerlukannya adalah laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang dimaksud di sini tentunya perusahaan publik. Memang, beberapa industri, perbankan misalnya, juga mensyaratkan

Upload: phutrii-ayuningtyas

Post on 03-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fkggedgm

TRANSCRIPT

Page 1: LAP KKL

PENDAHULUAN

Kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan kegiatan wajib untuk mahasiswa.

Dalam KKL memberikan banyak manfaat yaitu dapat mengetahui secara langsung kondisi

perusahaan yang dikunjungi, serta dapat menanyakan secara langsung pengetahuan yang belum

didapat di perkuliahan secara umum. Sehingga dapat diperbandingkan antara yang diperoleh

diperkuliahan dan di dunia kerja yang sebenarnya.

Kuliah kerja lapangan kali ini adalah berlokasi di Jakarta dan bandung. Untuk daerah

Jakarta mengunjungi kantor akuntan public Ernst and Young dan Direktorat jendral pajak pusat.

Sedangkan di daerah Bandung adalah Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Tak

hanya di negara-negara yang secara ekonomi sudah maju, besarnya permintaan atas jasa audit

juga merambah kawasan emerging market. Indonesia misalnya. Kemajuan pasar modal di

kawasan tersebut berimbas pada kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga.

Salah satu yang memerlukannya adalah laporan keuangan perusahaan.

Perusahaan yang dimaksud di sini tentunya perusahaan publik. Memang, beberapa

industri, perbankan misalnya, juga mensyaratkan hal tersebut. Namun menurut peraturan

perundangan, perusahaan yang sudah go public itulah yang memang paling berkewajiban

mencantumkan pernyataan auditor independen dari laporan keuangan mereka.

Bagi perusahaan yang sudah mencatatkan diri di bursa, men-disclose informasi yang

bersinggungan dengan kepentingan publik merupakan sebuah keharusan. Di Indonesia, pasal 86

ayat 1a UU Pasar Modal No 8/1995 mensyaratkan emiten atau perusahaan publik untuk

memberikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan masyarakat.

Laporan berkala yang dimaksud adalah informasi reguler tentang kegiatan usaha dan

keadaan keuangan emiten atau perusahaan publik. Bagi masyarakat (baca investor), laporan

tersebut dibutuhkan untuk keputusan investasi. Salah satu laporan yang wajib mendapatkan opini

Page 2: LAP KKL

auditor publik, dalam hal ini kantor akuntan publik (KAP), adalah laporan keuangan tahunan

perusahaan.

Salah satu jasa yang diberikan KAP adalah atestasi. Mengutip Wikipedia, atestasi

merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh pihak yang

independen dan kompeten, yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas sudah sesuai

atau belum dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi sendiri adalah suatu pernyataan yang

dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam

laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dengan demikian besarnya keingintahuan dan manfaat yang diberikan maka KKL pada

hari pertama dimulai mengunjungi KAP terbesar yaitu :

KANTOR AKUNTAN PUBLIK ERNST AND YOUNG

Ernst & Young (EY atau E&Y) adalah perusahaan jasa profesional yang merupakan salah satu

dari the Big Four auditors, bersama dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche

Tohmatsu (Deloitte), dan KPMG. Di Indonesia, EY berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik

Purwantono, Suherman & Surja (PSS). Klien utama Ernst & Young antara lain Pertamina, Bank

Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Krakatau Steel & Group, Coca Cola

Bottling Indonesia & Indosat.

EY memiliki empat lini jasa utama:

Assurance, yaitu audit keuangan (assurance pokok) yang menyumbangkan 54% dari total

pendapatan pada 2007.

Tax, meliputi Business Tax Compliance, Human Capital, Indirect Tax, International Tax

Services, Tax Accounting & Risk Advisory Services, dan Transaction Tax, dengan

kontribusi pendapatan pada 2007 sebesar 22%.

Transactions meliputi due diligence komersial, keuangan, real estat, dan pajak, merger &

akuisisi, penilaian & pemodelan bisnis, restrukturisasi korporasi, dan jasa integrasi.

Dikenal sebagai Transaction Advisory Services (TAS).

Page 3: LAP KKL

Advisory, meliputi Technology and Security Risk Services (TSRS), Fraud Investigation

and Dispute Services (FIDS), dan Business Risk Services (BRS). Sebelumnya lini jasa ini

disatukan dengan Assurance dalam Assurance and Advisory Business Services (AABS).

Lini jasa ini menyumbangkan 12% pendapatan pada 2007.

JENJANG KARIER EY

Adapun jika ingin berkarier di Ernst & Young memiliki Jenjang level/tingkatan di Ernst &

Young untuk profesional adalah sebagai berikut:

1.   Assistant 1

2.   Assistant 2

3.   Senior 1

4.   Senior 2

5.   Senior 3

6.   Manager 1

7.   Manager 2

8.   Manager 3

9.   Senior Manager

10. Executive Director

11. Partner

Pada umumnya untuk level assistant sampai dengan senior, kalau performance anda

memenuhi harapan, maka setiap tahunnya akan naik ke level berikutnya yang berdampak

terhadap perubahan salary anda, bahkan kalau performance anda melebihi dari harapan dan anda

dianggap mampu, jangan heran kalau anda bisa double promote.

Page 4: LAP KKL

DIREKTORAT JENDRAL PAJAK

Tempat tujuan KKL selanjutnya adalah direktorat jendral pajak yang berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta Selatan. Direktorat jendral pajak yang kami kunjungi merupakan kantor pusat. Sehingga segala aktivitas perpajakan berpusat disini. Sehingga banyak keuntungan yang diambil dari KKL disini.

Direktorat Jenderal Pajak adalah sebuah direktorat jenderal di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak menyelenggarakan fungsi:

Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang perpajakan. Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang perpajakan. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal.

Jenis Pajak

Page 5: LAP KKL

1. Pajak Propinsia. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air; b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor; d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

2. Pajak Kabupaten/Kotaa. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C; g. Pajak Parkir.

Tugas dan Peran di Direktorat Jendral Pajak Pusat

a. Sekretariat Direktorat Jenderal Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unsur di DJP.

b. Direktorat Peraturan Perpajakan I Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan KUP, Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, PPN dan PPnBM, serta PTLL, dan PBB dan BPHTB.

c. Direktorat Peraturan Perpajakan II Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan PPh, perjanjian dan kerjasama perpajakan internasional, bantuan hukum, pemberian bimbingan dan pelaksanaan bantuan hukum, dan harmonisasi peraturan perpajakan.

d. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemeriksaan dan penagihan pajak.

e. Direktorat Intelijen dan Penyidikan Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang intelijen dan penyidikan pajak.

f. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang ekstensifikasi dan penilaian perpajakan.

g. Direktorat Keberatan dan Banding Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang keberatan dan banding.

h. Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang potensi, kepatuhan, dan penerimaan.

Page 6: LAP KKL

i. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penyuluhan, pelayanan dan hubungan masyarakat.

j. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang teknologi informasi perpajakan.

k. Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kepatuhan internal dan transformasi sumber daya aparatur.

l. Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang transformasi teknologi komunikasi dan informasi.

m. Direktorat Transformasi Proses Bisnis Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang transformasi proses bisnis.

Kantor direktorat jendral pajak yang tersebar diseluruh Indonesia :

Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar , di Jakarta Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus , di Jakarta Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat , di Jakarta Kantor Wilayah DJP Jakarta Barat , di Jakarta Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan , di Jakarta Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur, di Jakarta Kantor Wilayah DJP Jakarta Utara, di Jakarta Kantor Wilayah DJP Nanggroe Aceh Darussalam, di Banda Aceh Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I, di Medan Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II, di Pematang Siantar Kantor Wilayah DJP Riau dan Kepulauan Riau, di Pekanbaru Kantor Wilayah DJP Sumatera Barat dan Jambi, di Padang Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung, di Palembang Kantor Wilayah DJP Lampung dan Bengkulu, di Bandar Lampung Kantor Wilayah DJP Banten, di Serang Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I, di Bandung Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II, di Bekasi Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, di Semarang Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, di Surakarta Kantor Wilayah DJP DI Yogyakarta, di Yogyakarta Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, di Surabaya Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II, di Sidoarjo Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III, di Malang Kantor Wilayah DJP Bali, di Denpasar Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara, di Mataram Kantor Wilayah DJP Kalimantan Barat, di Pontianak Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, di Banjarmasin Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur, di Balikpapan

Page 7: LAP KKL

Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, di Makassar Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, di Manado Kantor Wilayah DJP Papua dan Maluku, di Jayapura

KPPN

A.     Sejarah Singkat

Awal pembentukan KPPN Bandung I dimulai pada tahun 1965 berdasarkan keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1964 Nomor PKN/1/6/4 dan mulai beroperasi pada Januari 1965 dengan nomenklatur pada saat itu yaitu Kantor Pusat Perbendaharaan Negara.

Dalam sejarah perjalanannya sejak Januari 1965 sampai saat ini KPPN Bandung I telah mengalami beberapa kali perubahan nomenklatur mulai dengan Kantor Pusat Perbendaharaan Negara, kemudian pada tahun 1968 berubah menjadi Kantor Bendahara Negara, selanjutnya pada tahun 1975 berubah lagi menjadi Kantor Perbendaharaan Negara dan pada tahun 1990 berubah lagi menjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara sekaligus memisahkan KPKN Bandung I dan KPKN Bandung II berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 12 Juni 1989 nomor.645/KMK.01/1989  

Sejalan dengan pengembangan Organisasi pada Tahun 2002 KPKN Bandung II bergabung dengan KPKN Bandung I dan Menjadi KPKN Bandung. Pada tahun 2004 KPKN berubah lagi nomenklaturnya menjadi KPPN Bandung. Kemudian, untuk lebih meningatkan mutu pelayanan kepada masyarakat berdasarkan keputusan Menteri Keuangan  nomor.214/KMK.01/2005 tanggal 2 Mei 2005 KPPN Bandung pecah menjadi KPPN Bandung I dan KPPN Bandung II.

B.     Wilayah Kerja

Wilayah Kerja KPPN Bandung I meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.   dengan satuan kerja berjumlah 237 satker sebagi berikut :

Kantor Daerah (KD)       : 103 Satker Kator Pusat (KP)            :   47 SatkerDekosentrasi                 :   53 SatkerTugas Pembantuan        :   34 Satker

C.     Susuna Pejabat :

Kepala KPPN                           : Djadid RadjimKepala Subbagian Umum           : Tidak adaKepala Seksi Perbendaharaan     : Tidak adaKepala Seksi Bank/ Giro Pos       : Nur Arif WuryantoKepala Seksi Verak                   : Febe Debora Sinlaeloe

D.    Sumber Daya Manusia

Page 8: LAP KKL

Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di KPPN Bandung I Berjumlah 50 Orang dengan komposisi sebagai berikut :

1.      Menurut jenis kelamin :

Laki-Laki                  : 27 Orang PegawaiPerempuan              : 23 Orang Pegawai

2.      Menurut tingkat pendidikan dan golongan :

3.      Menurut tingkat pendidikan dan eselon :

4.      Menurut usia dan golongan :

Prestasi/Penghargaan Yang Pernah Diraih

KPPN Bandung I Mendapat Juara harapan IV di tahun 2009 dalam penilaian KPPN Percontohan se Indonesia.