lap kel binaan resume devi + sap+leaflet

32
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. L (31 TAHUN) KELUARGA TN H DI RW 05 KELURAHAN KEBON KANGKUNG KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG DISUSUN OLEH : DEVI PUSPASARI 220112140038 PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Upload: devi-puspasari

Post on 14-Sep-2015

253 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. L (31 TAHUN) KELUARGA TN H DI RW 05 KELURAHAN KEBON KANGKUNG KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

DISUSUN OLEH :

DEVI PUSPASARI

220112140038

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2015

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS UMUM

1. Identitas Kepala Keluarga

Nama: Tn. Hendra LesmanaUmur: 25 tahun

Agama: Islam

Suku: Sunda

Pendidikan: SDPekerjaan: buruh harian lepasAlamat: Jalan Papanggungan III RT 03/05 Kebon Kangkung KiaraCondongTelepon: -

2. Komposisi Keluarga

NoNamaJenis kelaminhubunganUsia pekerjaanpendidikanStatus imunisasiStatus kesehatan

1Leni Pistri31BuruhSMPLengkap Sehat

2Angelina Panak12pelajarSDLengkap Sehat

3SabrinaPAnak8pelajarSDLengkapSehat

4Fauzi Lanak4 bl--LengkapBGM

3. Genogram Keluarga

4. Tipe Bentuk Keluarga

Nuclear family atau keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah dengan ikatan perkawinan yang sah.5. Latar belakang budaya

a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga : semua anggota kelarga berasal dari etnis yang sama dan kebudayaan yang sama yaitu kebudayaan sunda pada umumnya.

b. Tempat tinggal keluarga : hampir semua warga di sekitar tempat tinggal keluarga Tn. T adalah etnis sunda dan bersifat homogen.

c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan : ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat dengan nilai etnis diantaranya selamatan, upacara adat pernikahan sunda, kesenian sunda, dan lain-lain.

d. Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana : keluarga Tn. T berbusana modern untuk pakaian sehari- hari dan pola diet keluarga ini masih menganut nilai tradisional.

e. Struktur kekuasaan keluarga : pengambil keputusan adalah kepala keluarga tetapi sebelumnya melalui musyawarah bersama anggota keluarga satu rumah.

f. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga : jika suami/ istri sakit, keluarga membeli obat warung terlebih dahulu lalu jika keadaan tidak membaik baru dibawa ke Puskesmas menggunakan jamkesmas. Tetapi jika anak sakit, langsung dibawa ke bidan terdekat.

g. Penggunaan bahasa sehari-hari dirumah : bahasa yang digunakan adalah bahasa sunda. Tidak ada hambatan komunikasi dalam keluarga khususnya penggunaan bahasa.

6. Identifikasi religius

a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragamaan mereka ?

Tidak, seluruh anggota keluarga menganut agama Islam dan memilki pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama.

b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan keagamaan?

Keluarga ini kurang aktif dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian karena waktu yang mereka miliki kurang memadai untuk megikuti kegiatan keagamaan tersebut.

c. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan :

Menurut keluarga ini, sakit adalah kehendak Alloh, tapi setiap manusia harus berusaha untuk mengurangi dan mngobati sakitnya tersebut dan sebisa mungkin mencegah agar tidak sakit.

7. Status sosial ekonomi

Menurut istri, pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Selain suaminya bekerja, istrinya pun bekerja dengan penghasilan keduanya lebih dari Rp. 1.000.000,- perbulannya. Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi kebutuhan hidup sehari-hari, listrik dan kebutuhan nutrisi anak. Keluarga mempunyai TV.8. Aktivitas rekreasi atau waktu luang

Biasanya keluarga menonton TV bersama, pergi ke rumah orang tua suami bersama-sama.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini.

Menurut duvall keluarga ini berada pada tahap keluarga dengan anak usia sekolah karena anak pertama dari keluarga ini berumur 12 tahun. Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir padasaat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :

Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

Mempertahankan keintiman pasangan.

Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memenuhi kebutuhan biaya kehidupan untuk memningkatkan kesehatan anggota keluarga karena penghasilan keluarga yang sangat minim sehingga nutrisi ibu menyusui tidak terjamin.C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Riwayat keluarga sebelumnya

suami : dari keterangan Tn. H, dari keluarganya tidak ada riwayat penyakit keturunan dan penyakit kronik seperti hipertensi.

istri : ayah dari istri mempunyai riwayat hepatitis dan TB sehingga perlu dilakukan skrining terhadap semua anggota keluarga yang pernah kontak dengannya. Riwayat keseatan masing-masing anggota keluarga

Tn. H : Tn. H tidak mempunyai penyakit kronik. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh Tn. H adalah flu ringan dan batuk.

Istri : istri Tn. H tidak memiliki riwayat penyakit kronik dan penyakit keturunan. Istri baru mengganti jenis KB suntik menjadi KB pil.

Anak : anak rentan terkena flu ringan dan demam. Untuk memeriksakan keadaannya. Anak terakhir lahir dengan status BBLR dan saat ini berstatus BGM di posyandu.Istri menyatakan sering merasa cemas ketika anaknya sedang sakit. Sumber pelayanan yang dimanfaatkan

Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga ini mengunjungi Puskesmas menggunakan JamkesmasD. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

Karakteristik rumah

Status rumah yang sedang ditinggali adala rumah kontrakan.

Rumah terdiri dari ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur

Tembok permanen, ventilasi cukup, penataan perabotan kurang rapi, lantai memakai keramik. Di ruang tamu tidak ada kursi tamu seingga jika ada tamu, posisi duduk lesehan.

Luas kamar tidak cukup untuk 5 orang. sumber air dari sumur pompa, alat masak lengkap dan bersih.

Peralatan mandi lengkap, bersih dan masing-masing anggota keluarga mempunyai alat mandi masing-masing. Bak mandi bersih dan bebas jentik nyamuk.

Keluarga ini tidak memiliki binatang peliharaan.

Keluarga ini menyatakan bawa mereka merasa aman dan nyaman tinggal dirumah ini walaupun masih banyak yang kurang untuk menjadi rumah ideal dan sehat. Privasi terjaga dan tidak terganggu oleh orang lain.

Rumah relatif aman dari ancaman kecelakaan karena tidak berada di pinggir jalan besar Sampah rumah tangga diangkut petugas kebersihan Anggota keluarga belum merasa puas dengan rumahnya karena belum menjadi milik sendiri.

Karakteristik tetangga

Tetangga kanan dan kiri rumah selalu bersikap baik dan mereka selalu berbagi kebahagiaan. Contohnya berbagi makanan, menjenguk jika ada tetangga yang sakit, saling mengunjungi di waktu senggang, membantu memasak jika ada acara selamatan atau hajatan.

Mobilitas geografis keluarga

Keluarga ini adalah penduduk tetap RT 03 RW 05 papanggungan Kebon Kangkung Kiaracondong Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menurut istri, keluarga ini jarang mengikuti kegiatan dengan masyarakat karena jarang memiliki waktu luang.

Sistem pendukung keluarga

Sekarang anggota keluarga sedang dalam keadaan sehat. Jika sakit dan dirasakan berat maka keluarga ini meminta bantuan kepada orangtua atau mertua. Keluarga ini tidak pernah meminta bantuan kepada lembaga formal maupun informal lain.E. STRUKTUR KELUARGA

Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Bahasa yabg diapakai sehari-hari adalah bahasa sunda. Keluarga ini tidak memiliki kesulitan dalam berkomunikasi hanya waktu berkomunikasi langsung yang terbatas karena kesibukan pekerjaan mereka. Struktur kekuatan keluargapengendali keluarga adalah Tn. H sebagai kepala keluarga. Keputusan diambil oleh kepala keluarga melalui musyawarah dengan seluruh anggota keluarga dan setelah pengambilan keputusan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga dan secara umum tidak ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi dipegang oleh kepala keluarga. Struktur peranPeran kepala keluarga mencari nafkah. Tugas istri merawat anak, mengurus anak sekaligus membantu suami mencari nafkah. Model peran lebih dominan pada istri dan selama ini tidak pernah terjadi konflik peran di keluarga. Nilai atau norma keluargaNorma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila keluarga yang sakit tidak langsung dibawa ke sarana pelayanan kesehatan terdekat. Dalam kehidupan setiap hari keluarga menjalani hidup berdasarkan tuntunan agama IslamF. FUNGSI KELUARGA

Fungsi afektifSikap dan hubungan keluarga cukup baik terutama dalam hal saling menghargai. Hanya saja kasih sayang ibu terhadap anak kurang memadai akibat kurangnya waktu ibu berinteraksi dengan anak. Istri mengakui bahwa kurangnya waktu interaksi tesebut menyebabkan kurangnya peratian ibu kepada anak.

Fungsi sosialisasiInteraksi dalam keluarga cukup baik, begitupun dengan orang-orang diluar keluarga inti. Menurut istri, beliau berusaha mengenalkan anaknya kepada orang lain supaya anak tidak tumbuh menyendiri. Fungsi perawatan kesehatan Suami dan istri sudah mampu mengenali tanda-tanda adanya masalah kesehatan. Istri menyatakan jika anaknya berubah menjadi pendiam, panas berarti anaknya sakit.

Ketika ada tanda-tanda masalah kesehatan, maka suami dan istri berunding untuk mengambil keputusan.

Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit sudah baik sesuai saran dokter, bidan dan saran orangtua dan mertua.

Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah supaya bersih sudah baik terbukti pada saat dilakukan pengkajian rumah dalam keadaan bersih. Tetapi untuk memodifikasi ruma supaya anak tidak rentan sakit belum dilakukan. Contoh tempat tidur yang hanya menggunkan kasur dan tikar (tanpa ranjang) sehingga dapat membuat suhu dingin ketika anak tidur.

Fungsi reproduksiKeluarga ini mempunyai 1 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Istri menyatakan belum merencanakan anak selanjutnya. Pada awalnya istri menggunakan KB suntik, tetapi sekarang berganti dengan KB pil dengan konsultasi kepada bidan terlebih dahulu. Istri juga menyatakan tidak ada keluhan mengenai haid. Fungsi ekonomiKeluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi belum bisa menyimpan sebagian penghasilan untuk ditabung.G. STRESS DAN KOPING KELUARGA Stressor jangka pendek

Ibu menyatakan tidak ada masalah yang berat selama ini. masalah yang terjadi ringan seperti anak sakit Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressorRespon yang terjadi ketika ada stressor adalah cemas. Strategi koping yang digunakan

Jika ada masalah selalu dibicarakan bersama sampai mencapai penyelesaian. Strategi adaptasi disfungsional

Ibu menyatakan tidak pernah ada masalah berat yang terjadi tetapi seandainya ada, ibu mungkin menangis atau sakit ringan seperti pusing.H. PEMERIKSAAN FISIK1. Tn. Ha. Tanda-tanda vital

Nadi: 87 x/menit

Suhu: 370 C

TD: 120/70 mmHg

RR: 14x/ menit

b. Nutrisi

TB: 166 cm

BB: 60 kg

c. Head to toe

Kepala dan leher: normal

Dada dan punggung: normal

Ekstremitas atas

: tampak ada lesi pada tangan kanan

Ekstremitas bawah: normal

2. Ny. La. Tanda-tanda vital

Nadi: 80 x/menit

Suhu: 380 C

TD: 110/70 mmHg

RR: 16x/ menit

b. Nutrisi

TB: 160 cm

BB: 46 kg

c. Head to toe

Kepala dan leher: normal

Dada dan punggung: normal

Ekstremitas atas

: normal

Ekstremitas bawah: normal

3. Anak. Aa. Tanda-tanda vital

Nadi: -

Suhu: 370 C

TD

: - RR

: 20 x/ menit

b. Nutrisi

TB

: 140 cm

BB

: 38 kg

c. Head to toe

Kepala dan leher: normal Dada & punggung: normal

Ekstremitas atas: normal

Ekstremitas bawah: normal

4. Anak. S

d. Tanda-tanda vital

Nadi: -

Suhu: 360 C

TD

: - RR

: 22 x/ menit

e. Nutrisi

TB

: 130 cm

BB

: 30 kg

f. Head to toe

Kepala dan leher: normal

Dada & punggung: normal

Ekstremitas atas: normal

Ekstremitas bawah: normal

5. Anak. F

g. Tanda-tanda vital

Nadi: -

Suhu: 370 C

TD

: - RR

: 24 x/ menit

h. Nutrisi

TB

: 66 cm

BB

: 2,9 kg

i. Head to toe

Kepala dan leher: normal

Dada & punggung: normal

Ekstremitas atas: normal

Ekstremitas bawah: normalII. ANALISA DATA

No.Data Etiologi Masalah

1.BB 46 kg, TB 150 cm, anak BGM, terlihat kurus, asupan makanan seadanya.

Ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi ibu menyusuiGangguan pemenuhan nutrisi ibu menyusui kurang dari kebutuhan tubuh

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pemenuhan nutrisi ibu menyusui kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. L keluarga Tn. H berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi ibu menyusui ditandai dengan BB 46 kg, TB 150 cm, anak BGM, terlihat kurus, asupan makanan seadanya.IV. RENCANA TINDAKANNo.DiagnosaTujuan

umumTujuan

khususKriteriaStandarIntervensi

1. Gangguan pemenuhan nutrisi ibu menyusui kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. L keluarga Tn. H berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi ibu menyusui ditandai dengan BB 46 kg, TB 150 cm, anak BGM, terlihat kurus, asupan makanan seadanya, produksi ASI sedikit.

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 hari duharapkan keluarga Tn H mengetahui nutrisi ibu menyusui1. Keluarga dapat mengetahui nutrisi ibu menyusui

kognitif

Keluarga mampu menyebutkan nutrisi yang baik untuk ibu menyusui

1. Berikan penyuluhan tentang nutrisi ibu menyusui

2. Berikan contoh asupan makanan yang baik

3. Berikan tips cara meningkatkan produksi ASI dengan cara latihan sesuai EBP

V. IMPLEMENTASIDXTANGGALIMPLEMENTASIRESPONTTD

Gangguan pemenuhan nutrisi ibu menyusui kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. L keluarga Tn. H berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi ibu menyusui ditandai dengan BB 46 kg, TB 150 cm, anak BGM, terlihat kurus, asupan makanan seadanya, produksi ASI sedikit.

7 juni 2015

9 Juni 2015

11 Juni

15 Juni

17 JuniMelakukan penyuluhan kepada keluarga Tn H tentang nutrisi ibu menyusui

Memberikan contoh gizi seimbang untuk ibu menyusui

Memberikan terapi aktivitas sesuai EBP untuk meningkatkan produksi ASIMemberikan terapi pijat oksitosinMengevaluasi terapi aktivitas dalam meningkatkan produksi ASISetelah dilakukan penyuluhan keluarga mengetahui tentang gizi ibu menyusui

Keluarga memperhatikan dan dapat mempraktikan

Keluarga mampu mempraktikan dengan mandiri

Keluarga mampu memahami tentang pijat oksitosinKeluarga mampu mempraktikan dengan mandiri

VI. EVALUASIDIAGNOSATANGGAL / JAMSOAPPARAF

Gangguan pemenuhan nutrisi ibu menyusui kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. L keluarga Tn. H berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang nutrisi ibu menyusui ditandai dengan BB 46 kg, TB 150 cm, anak BGM, terlihat kurus, asupan makanan seadanya, produksi ASI sedikit.

Kamis 18 Juni 2015S: Klien mengatakan saat ini produksi ASI bertambah, gizi seimbangO: Ibu memberikan ASI kepada anaknyaA: Masalah teratasi sementara

P: pertahankan terapi aktivitas untuk meningkatkan produksi ASIDevi

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN IBU MENYUSUI DI RW 05 KELURAHAN KEBON KANGKUNG

DEVI PUSPASARI220112140038PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2015SATUAN ACARA PERAWATAN IBU MENYUSUIMATERI PENYULUHAN: Perawatan Ibu MenyusuiPOKOK BAHASAN

: perawatan ibu menyusuiSUB POKOK BAHASAN: Nutrisi dan aktivitas ibu menyusuiSASARAN

: Keluarga Tn H RW 05 Kelurahan Kebon KangkungHARI / TANGGAL

: 17 Juni 2015WAKTU

: 13.00-13.30 WIB

TEMPAT

: Rumah Tn H RT 03/05PEMBERI MATERI: Devi Puspasari

1. TUJUAN INSTITUSIONAL (TI)

Setelah diberi penyuluhan , keluarga mampu memahami perawatan ibu menyusui2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga mampu memahami nutrisi dan aktivitas ibu menyusui3. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Peserta didik ibu menyusui RT 03 RW 05 Kelurahan Kebon Kangkung

4. ANALISA TUGAS

KNOW:

a. Nutrisi ibu menyusuib. Latihan bagi ibu menyusuiSHOW :1. Mendengarkan dengan penuh perhatian

2. Melihat dengan penuh antusias3. Mempraktikan kembali apa yang telah diajarkan5. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :1) Menyebutkan nutrisi yang baik bagi ibu menyusui2) Menyebutkan latihan yang bisa dilakukan oleh ibu emnyusui6. MATERI PENGAJARAN (Terlampir)

7. ALOKASI WAKTU

1) Apersepsi

: 5 menit2) Kegiatan membuka

: 5 menit3) Penjelasan materi

: 10 menit4) Evaluasi dan penutup

: 10 menit

8. STRATEGI INSTRUKSIONAL

1) Menjelaskan materimateri penyuluhan dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang sesuai.2) Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta didik3) Memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik4) Melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didikSUMBER

Zaviera, F. 2008.nOsteoporosis:Deteksidini,Penangan,Terapi praktis.Jakarta:katahati.

Tjahjadi, V. 2009. Mengenal,Mencegah,Mengatasi,SilentKiller Osteoporosis. Bandung : WidyamaraSuddarth, B.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 Vol.1.Jakarta:EGC9. PROSES PEMBELAJARAN

TahapKegiatan PendidikKegiatan Peserta DidikMetodeMedia

Pra

Kegiatan Menyiapkan perlengkapan media---

Kegiatan pembuka

Melakukan perkenalan

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan menanyakan peserta didik berkaitan dengan materi yang akan disampaikan Memperhatikan

Menyimak Ceramah

Leaflet

Menjelaskan materi

Menjelaskan materi :

1. Nutrisi ibu menyusui

2. Pengaruh aktivitas fisik terhadap peningkatan produksi ASI Memperhatikan

Memperhatikan Ceramah

Ceramah

Tanya jawabLeaflet

Kegiatan penutup Menutup pertemuan

Menyimpulkan materi secara singkat

Menanyakan seputar materi yang telah diberikan

Mengucapkan salam penutup Memperhatikan

Memberi petunjuk dan memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

Ceramah

Ceramah

Leaflet

10. EVALUASI

Peserta didik dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:

1. Nutrisi ibu menyusui

2. Sebutkan latihan yang bisa dilakukan oleh ibu menyusuiNUTRISI IBU MENYUSUI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi dan anak-anak (Kemenkes RI, 2010). ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan dan asupan makanan lain sampai usia bayi 6 bulan kecuali obat dan vaksin (Kasdu, 2004). Jadi dapat disimpulkan bahwa air susu ibu adalah air susu yang keluar langsung dari payudara ibu sedangkan ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa penambahan makanan atau minuman pendamping ASI.

Pada saat hamil dan menyusui, kebutuhan kalori ibu bertambah 300-500 kalori untuk dapat menyusui bayinya dengan lancar dan menghasilkan 300 kalori yang dibutuhkan oleh bayi (Waryana, 2010). Untuk itu, ibu harus memenuhi kebutuhan gizi dirinya. Jika zat gizi dari makanan tidak mencukupi untuk bayi, maka bayi akan mendapatkan kecukupan gizi dari tubuh ibu sehingga ibu menjadi kurang gizi.

Tabel 2.4 Kecukupan Gizi Ibu Menyusui

ZAT GIZIWANITA DEWASAIBU MENYUSUI

Energi (Kkal)1900+500

Protein (Gr)50+17

Vitamin A (Re)500+350

Vitamin C (Mg)75+45

Besi (Gr)26+2

Yodium ()150+50

Kalsium (Mg)500+150

Ibu menyusui membutuhkan 500 kkal/ hari diatas batas yang diizinkan karena produksi susu meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein selama laktasi lebih besar daripada kebutuhan protein saat kehamilan. Kebutuhan akan kalsium tetap sama dengan kehamilan (Meiliya 2009, Roth 2003).

Tabel 2.5Komposisi Makanan Perhari untuk Ibu Menyusui (Saminem, 2009).

BahanIbu hamil trimester II dan IIIIbu menyusui

GramURTGramURT

Beras4002 gelas5002 gelas

Lauk pauk753 kotak korek api tebal753 kotak korek api tebal

Daging, tempe1004 kotak korek api tebal1255 kotak korek api tebal

Sayuran300Padat tiga gelas atau daun 6 gelas300Padat 3 gelas atau daun 6 gelas

Pepaya2008 kotak korek api tebal2008 kotak korek api tebal

Susu 100 gelas100 gelas

X

H

L

PAGE