lampu kepala - pelistrikan bodi standart

12
LAMPU KEPALA PADA KELISTRIKAN KENDARAAN MAKALAH PELISTRIKAN BODI STANDART yang dibina oleh Bapak Windra Irdianto oleh Lalu Wahyu Hidayat (130513611116) Muafiqur Romadhoni (130513605951) Muhammad Arief Prasetya (130513605957) Muhammad Hidayat Ramadhan (130513605949) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF 2015

Upload: muhammad-arief-prasetya

Post on 18-Feb-2016

269 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

http://www.galeriotomotif.net

TRANSCRIPT

LAMPU KEPALA PADA KELISTRIKAN

KENDARAAN

MAKALAH

PELISTRIKAN BODI STANDART

yang dibina oleh Bapak Windra Irdianto

oleh

Lalu Wahyu Hidayat (130513611116)

Muafiqur Romadhoni (130513605951)

Muhammad Arief Prasetya (130513605957)

Muhammad Hidayat Ramadhan (130513605949)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

2015

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................

i

I. Pendahuluan................................................................................................ 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Topik Bahasan...................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................

1

II. Pembahasan............................................................................................... 2

A. Rangkaian dan Cara Kerja Lampu Kepala dengan Relay.................... 2

B. Komponen Lampu Kepala.................................................................... 3

C. Permasalahan Yang Biasa Terjadi Pada Lampu Penerangan............... 6

III. Penutup.................................................................................................... 9

A. Simpulan.............................................................................................. 9

B. Saran.....................................................................................................

9

Daftar Rujukan............................................................................................... 10

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dibuat sebagai pencapaian tugas mata kuliah Pelistrikan Bodi

Standart dan juga sebagai pembelajaran bagi mahasiswa, serta dapat digunakan

sebagai pengembangan profesi bagi pihak yang berkompetensi pada penerapan bidang

yang dibahas.

B. Topik Bahasan

Ada banyak permasalahan yang timbul saat kita mendengar kata “Lampu Kepala

pada Sistem Kelistrikan Kendaraan”, dan didalam makalah ini ada beberapa masalah

yang akan di dibahas, diantaranya :

1. Cara Kerja Lampu Kepala dan Relay;

2. Komponen Lampu Kepala;

3. Rangkaian Lampu Kepala dan Relay;

4. Permasalahan pada Lampu Kepala.

C. Tujuan Penulisan

Penulis dalam menuliskan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang menjadi

topik bahasan, diantaranya :

1. Memahami Cara Kerja Lampu Kepala dan Relay;

2. Memahami Komponen Lampu Kepala;

3. Memgetahui Rangkaian Lampu Kepala dan Relay;

4. Mampu Memperbaiki Permasalahan pada Lampu Kepala.

2

II. PEMBAHASAN

A. Rangkaian dan Cara Kerja Lampu Kepala dengan Relay

1. Fungsi

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi

jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh

dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh

dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang

melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe,

yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai

pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi

satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada

sepeda motor.

2. Gambar Rangkaian

Keterangan Gambar

1 : Baterai B : Terminal Lampu Blitz

2 : Sekering D : Jarak Dekat

3

3 : Saklar Utama J : Jarak Jauh

4 : Saklar Jarak K : Terminal Lampu Kota

5 : Relay Kp : Terminal Lampu Kepala

6 : Lampu Kepala

3. Cara Kerja

Saat sakelar penerangan diarahkan pada lampu kepala, maka arus listrik

dari baterai akan mengalir ke sakelar dim dan diteruskan ke relay. akibanya

pada kumparan relay (antara terminal 85 dan 86) akan timbul gaya magnet.

kemagnetan ini menyebabkan terhubungnya kontak pada relay (antara

terminal 30 dan 87). dengan demikian arus listrik dari baterai akan

mengalir langsung ke lampu kepala. Pada lampu kepala biasanya

dilengkapi dengan rangkaian lampu dim yang digunakan untuk tanda

kepada pengemudi lain, khususnya apabila kita minta untuk diprioritaskan.

B. Komponen Lampu Kepala

Adapun penamaan komponen-komponen dalam rangkaian lampu kepala

dengan 2 relay, diantaranya:

1. Baterai, berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada

sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai

sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12

Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

2. Kunci Kontak (Switch), sebagai saklar utama yang menghubungkan semua

sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).

3. Fuse, dipasang pada rangkaian kelistrikan yang bertujuan untuk menjaga

rangkaian atau komponen dari kerusakan. Fuse ditentukan menurut

kapasitas arus yang melewati, seperti 10A dan 15A.

4

4. Saklar, berfungsi menghubungkan dan memutuskan rangkaian yang sudah

dipasang. Pada kendaraan penumpang, dua saklar utamanya adalah kunci

kontak dan saklar kombinasi. Kunci kontak mempunyai hubungan ke

posisi start, ignition (pengapian), dan accessories (kelengkapan). Saklar

kombinasi seperti diperlihatkan di bawah ini termasuk saklar pengontrol

dan saklar untuk penerangan, penghapus kaca dan lampu belok.

5. Relay, dipasang pada berbagai komponen sistem kelistrikan dan dikenal

juga sebagai saklar elektromagnetik atau saklar elektromekanik. Secara

umum relay dibedakan menjadi dua jenis menurut fungsi dasarnya, yakni

relay normally open dan normally closed.

Relay dapat digunakan untuk bemacam-macam keperluan. Relay normally

open akan menghubungkan kontak apabila kumparan dialiri arus (a),

sedangkan relay normally closed akan membuka kontaknya jika kumparan

5

dialiri arus (b). Relay juga dapat bekerja secara kombinasi dari kedua jenis

relay sebelumnya (c). Dalam hal ini, satu set kontak merupakan jenis

normally open dan satu set lainnya jenis normally closed.

Pembangkitan magnet pada kumparan akan menghubungkan komponen

dalam rangkaian ke komponen lainnya.

6. Bola lampu, terdiri dari sebuah filamen halus kawat tungsten yang

keadaannya dipertahankan memijar saat dialiri arus listrik. Pijaran filamen

inilah yang menghasilkan cahaya. Filamen ini ditempatkan pada tabung

kaca yang hampa udara. Walaupun demikian di dalamnya diisi sedikit gas

inert. Filamen harus bekerja dalam daerah bebas oksigen untuk mencegah

dari pengoksidasian atau terbakar.

7. Reflektor, yang terdapat pada lampu kepala dilapisi alumunium untuk

memantulkan cahaya. Filamen pada bola lampu ditempatkan sedemikian

rupa di depan reflektor, sehingga fokus yang tepat bisa diperoleh. Gambar di

bawah ini menunjukkan sebuah lampu kepala yang mempunyai dua filamen.

6

Lampu jarak jauh

F merupakan titik api.

Pemancaran sinar dipantulkan secara parallel terhadap poros reflektor,

oleh karena itu jangkauannya luas.

Melalui lensa, penyebaran cahaya menjadi merata.

Lampu jarak dekat (25 m)

Filament (A) didepan titik api, dengan demikian arah cahaya tertuju pada

arah menurun.

Penutup (K) memungkinkan tidak adanya sinar pada setengah cermin

bagian bawah, oleh karena itu hanya cahaya pada cermin bagian atas yang

bisa dipantulkan.

8. Lensa Lampu, terdapat dua jenis lensa yang digunakan untuk lampu kepala

jarak dekat, yakni simetris dan asimetris. Penutup (K) pada bola lampu

membatasi cahaya tepat pada bagian poros, hal ini mengakibatkan timbulnya

kondisi pembatas terang dan gelap.

C. Permasalahan Yang Biasa Terjadi Pada Lampu Penerangan

Lampu besar tidak menyala atau menyala tetapi lemah. Kemungkinan

penyebabnya ialah:

Baterai lemah.

Gangguan pada lampu atau terminalnya.

7

Gangguan. pada sekering atau kabel.

Pemeriksaan dan Perbaikan

a. Jika sinar lampu lemah, periksa baterei.

Periksa terminal-terminal baterai/aki. Adakah endapan putih pada terminal

aki? Endapan berasal dari tirisan air aki dan menyebabkan kontak tidak

sempurna. Endapan dapat dibersihkan dengan menyiram dengan air panas.

Periksa kontak terminal. Bila kontak terminal longgar, hubungan kontak

tidak sempurna. Bila dapat diputar dengan tangan, berarti kontak terminal

longgar. Keraskan hubungan kontak tersebut dengan tang atau kunci.

Periksa terminal mungkin terlalu panas meskipun hubungan tidak longgar.

Coba buka terminal dan bersihkan.

Periksa air aki. Lihatlah garis batas tinggi permukaannya (biasa terdapat

pada badan baterai). Tinggi permukaan air aki harus berada di antara garis

batas. Air aki yang kurang dapat mempercepat kerusakan baterai. Air aki

adalah air yang didestilasi/disuling, bukan cairan asam yang biasa disebut

accu zuur.

Periksa muatan listrik baterai.Ukur muatan listriknya dengan hidrometer.

Baterai yang sudah dicharge, tetapi cepat habis saat dipakai, berarti sudah

usang. Sebaiknya diganti dengan yang baru.

b. Periksa terminal-terminal lampu. Bersihkan jika tampak berkarat dengan

ampelas dan pasangkan kembali dengan ketat. Ganti lampu jika putus.

c. Pemeriksaan sekering mudah dilakukan, karena biasanya kotak sekering

terdapat di ruang kemudi. Ganti sekering jika putus yang baru dan amperenya

sama. Sebaiknya selalu disediakan sekering cadangan dalam kotak sekering.

8

Lampu rem mati. Kemungkinan penyebabnya ialah :

Gangguan lampu atau terminalnya.

Gangguan sekering atau tombol lampu.

Pemeriksaan dan Perbaikan

Buka lampu yang tidak menyala. Periksa lampu dengan memberikan

tegangan dan aki. Jika lampu masih bagus, mungkin terminal lampu tidak

berfungsi. Bersihkan terminal jika berkarat.

Periksa sekering lampu rem. Ganti jika putus. Lepaskan kedua kabel yang

tersambung pada terminal tombol lampu rem (di ruang mesin untuk rem

hidrolik dan di ruang kemudi untuk rem mekanik) dan hubungkan kedua

ujung kabel. Bila lampu rem menyala berarti kerusakan pada tombol

lampu rem. Gantilah tombol lampu rem.

Sekering cepat putus. Kemungkinan penyebabnya ialah :

Korsleting pada kabel atau tombol kontak.

Pemeriksaan dan Perbaikan

Kerusakan pada tombol kontak yang menyebabkan korsleting bisa

diketahui saat tombol tersebut dioperasikan. Misalnya sekering putus saat

lampu besar dinyalakan. Jika ada kabel yang terkelupas dan kawatnya

menyentuh badan kendaraan, maka saat tombol dikontakan akan terjadi

korsleting karena arus yang lewat dalam kabel dan sekering bertambah

besar.

9

III. PENUTUP

A. Simpulan

Dalam dunia otomotif, fungsi kelistrikan sangat penting sekali untuk menunjang

kelengkapan fungsi kendaraan, khususnya untuk menunjang keamanan agar terjamin

dan juga sebagai kenyamanan bagi pengguna kendaraan otomotif.

B. Saran

Harapan penulis dalam makalah ini adalah setiap mahasiswa yang menempuh

mata kuliah Pelistrikan Bodi Standart mampu menguasai semua materi, sehingga dapat

diterapkan ketika di masyarakat.

10

DAFTAR RUJUKAN

Morasta, Farlan. 2014. Kelistrikan Rangkaian Lampu Kepala, (Online).

(http://farlanmorasta.blogspot.co.id/2014/08/kelistrikan-rangkaian-lampu-

kepala.html), diakses 28 September 2015.

Lawang, Empat. 2013. Rangkaian Lampu Kepala Dengan Relay, (Online).

(http://empatlawang84.blogspot.co.id/2013/12/20131206-rangkaian-

lampu-kepala-dengan.html), diakses 28 September 2015.

Otomotrip.com. Mengetahui Fungsi Relay Tambahan Untuk Lampu Mobil, (Online).

(http://otomotrip.com/mengetahui-fungsi-relay-tambahan-untuk-lampu-

mobil.html), diakses 28 September 2015.