lampiran transkrip wawancara wartawan siber ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu...

35
95 Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Kamis, 22 Juni 2017 Waktu : Pukul 14.00 16.00 WIB Informan : Setiawan Hendra Kelana selaku Pimpinan Redaksi Suara Merdeka.com Koordinator Bidang Pelayanan Perijinan KPID Jawa Tengah Periode 2014-2017 ini lahir pada tanggal 21 Juni 1975 di Semarang. Lulus S-1 tahun 2000 di Universitas Dian Nuswantoro Fakultas Teknik Informatika yang sebelumnya adalah STIMIK Dian Niswantoro Semarang. Selain pernah menjadi Redaktur Nasional Suara Merdeka dan Kepala Biro Kota Suara Merdeka, saat ini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews / SuaraMerdeka.com . Kegiatan jurnalistik yang pernah diikuti antara lain sebagai pembicara pada seminar Manajemen Media Massa yang digelar oleh KDW Jawa Tengah, Cara Mudah Menulis Berita, Jurnalisme Online, Pedoman Media Cyber, Mengenal Dinamika Media Online Indonesia serta mengikuti Konferensi Media Digital di Hongkong. Tulisan yang pernah dimuat antara lain adalah Menjaga Fitrah Manusia yang terbit di Suara Merdeka dan Mendisiplinkan Pengendara dan Pejalan Kaki. Selain sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews, aktivitas lainnya antara lain sebagai Ketua Komisi Tetap Multimedia dan Penyiaran KADIN Jawa Tengah, Wakil Ketua KNPI Jawa Tengah, Humas Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah serta Anggota Kelompok Diskusi Wartawan Jawa Tengah.

Upload: others

Post on 21-Jan-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

95

Lampiran

TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER

SUARAMERDEKA.COM

Hari / Tanggal : Kamis, 22 Juni 2017

Waktu : Pukul 14.00 – 16.00 WIB

Informan : Setiawan Hendra Kelana selaku Pimpinan Redaksi Suara

Merdeka.com

Koordinator Bidang Pelayanan Perijinan KPID Jawa Tengah Periode 2014-2017 ini

lahir pada tanggal 21 Juni 1975 di Semarang. Lulus S-1 tahun 2000 di Universitas

Dian Nuswantoro Fakultas Teknik Informatika yang sebelumnya adalah STIMIK

Dian Niswantoro Semarang. Selain pernah menjadi Redaktur Nasional Suara

Merdeka dan Kepala Biro Kota Suara Merdeka, saat ini menjabat sebagai Pemimpin

Redaksi Suara Merdeka CyberNews / SuaraMerdeka.com .

Kegiatan jurnalistik yang pernah diikuti antara lain sebagai pembicara pada seminar

Manajemen Media Massa yang digelar oleh KDW Jawa Tengah, Cara Mudah

Menulis Berita, Jurnalisme Online, Pedoman Media Cyber, Mengenal Dinamika

Media Online Indonesia serta mengikuti Konferensi Media Digital di Hongkong.

Tulisan yang pernah dimuat antara lain adalah Menjaga Fitrah Manusia yang terbit di

Suara Merdeka dan Mendisiplinkan Pengendara dan Pejalan Kaki.

Selain sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews, aktivitas lainnya

antara lain sebagai Ketua Komisi Tetap Multimedia dan Penyiaran KADIN Jawa

Tengah, Wakil Ketua KNPI Jawa Tengah, Humas Badan Pengelola Masjid Agung

Jawa Tengah serta Anggota Kelompok Diskusi Wartawan Jawa Tengah.

Page 2: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

96

Keterangan :

P : Penulis

I : Informan

P : Bisakah Bapak jelaskan Profil media siber SuaraMerdeka.com ?

I : SuaraMerdeka.com berdiri di tahun 1996, para pendirinya mulai membentuk

prediksi bahwa ke depannya , internet itu hadir maka informasi akan melalui

media siber semua. Makanya, tahun 1996 sebelum Portal berita siber nasional

yang kini sudah ada dan dikenal itu, kami sudah ada. Oleh karena itu,

SuaraMerdeka.com hadir dengan tujuan waktu itu tidak semua orang mudah

untuk akses internet masih mahal saat itu dan banyak warga jawa tengah yg di

luar jawa tengah tidak mendapatkan sirkulasi cetak Suara Merdeka. Sehingga,

mereka bisa akses melalui SuaraMerdeka.com . Isi SuaraMerdeka.com dulu

hanya memberitakan isi berita aktual media cetak Suara Merdeka via siber.

Kemudian di tahun 2000, SuaraMerdeka.com mulai berkembang dengan

berita aktual , bukan hanya dari media cetak Suara Merdeka namun ada

kejadian yang baru saja terjadi saat itu langsung ditayangkan. Semakin

berkembang SuaraMerdeka.com memiliki E-paper. Akhirnya punya

Streaming video yaitu SuaraMerdekaTV di tahun 2011. Pas dengan ulang

tahun SuaraMerdeka tanggal 11 Februari. Kaitannya dengan perkembangan,

dulu SuaraMerdeka.com hanya memberitakan aktual hanya sampai pukul 12

malam, mulai lagi pukul 7 pagi. Saat saya masuk tahun 2010, nah 2011 saya

membuat streaming video , saya berfikir bahwa SuaraMerdeka.com adalah

portal berita non-stop. Akhirnya, saya putuskan bahwa kita 24jam untuk

update. Di tahun 2011 juga, kami yang di streaming video itu memecahkan

dan mencatatkan rekor MURI juga. Jadi, ada 2 pameran computer di dua mall

lalu kami bikin streaming live. Sehingga, masyarakat bisa melihat situasi

pameran tersebut selama 6 hari. Host satu dan lainnya bisa saling bertukar

Page 3: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

97

informasi tentang penjualan mall satu dengan mall lainnya. Tahun 2015,

mendapatkan penghargaan lagi dari Paulus Panka. SuaraMerdeka.com

mendapatkan rekor Koran Online lokal pertama. Kami tetap konsisten bahwa

SuaraMerdeka.com akan saling menguatkan dengan media cetak Suara

Merdeka sehingga kami yakin bahwa media cetak akan tetap memiliki

pembacanya. Kehadiran SuaraMerdeka.com tidak akan menggerogoti

pembaca koran.

P : Apa Tujuan yang lebih independen yang dimiliki SuaraMerdeka.com ?

I : Semula, SuaraMerdeka.com menjadi pelengkap untuk menyajikan informasi

untuk masyarakat jawa tengah yang jauh dari jawa tengah dan masyarakat

yang mampu menggunakan computer serta mengakses internet. Namun

semakin kesini, media siber akan menjadi media masa depan maka tujuannya

pun ikut berkembang dan direvisi, bukan lagi memindahkan media cetak ke

siber tetapi harus betul-betul siap menjadi media masa depan. Kita tidak akan

tahu sampai kapan media cetak bertahan, namun ketika mungkin 20-30 tahun

lagi masyarakat sudah tidak mau membaca koran dalam bentuk kertas bahkan

pemerintah melarang menebang pohon untuk dijadikan kertas jadi koran.

Maka kita harus siapkan dari sekarang.

P : Apa perbedaan segmen berita yang disajikan SuaraMerdeka.com

dengan media siber lainnya?

I : SuaraMerdeka memang memposisikan sebagai media perekat warga Jawa

Tengah . maka kami lebih menonjolkan segmen berita-berita Jawa Tengah.

Meskipun kami tidak meninggalkan isu-isu nasional dan internasional yang

memang sedang besar diberitakan. Kami memiliki fokus utama yaitu berita

jawa tengah. Jika SuaraMerdeka.com memilih dengan berita berita besar

maka kami akan kalah bersaing dengan media siber seperti detik.com,

kompas.com dan sebagainya. Mereka memang buat nasional dengan jaringan

Page 4: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

98

nasional , kelemahan mereka adalah jaringan lokalnya. Maka kami ambil

celah disitu.

P : Bagaimana Jobdesk wartawan siber yang diterapkan di media siber

SuaraMerdeka.com ?

I : Jika reporter, tugas utamanya adalah mencari berita hingga menulis. Redaktur

tugasnya meng-edit berita yang tulis reporter. Di media siber, ketika berita

sudah sampai di redaktur maka berita bisa langsung di unggah ke Portal Berita

siber. Kembali lagi kami mengejar kecepatan. Kebetulan, media siber

SuaraMerdeka.com uniklah, kami punya Adip yang bisa merangkap sebagai

editor dan wartawan yang bisa mencari berita. Hal ini berkaitan dengan

wartawan madya yang dijabatnya melalui standar kompetensi yang

diselenggarakan PWI. Semua profesi harus professional termasuk wartawan.

Uji kompeten perusahaan media, organisasi kewartawan yang diakui seperti

PWI, AJI,IJTV dan wartawan itu sendiri. Hal ini tidak mudah, layaknya partai

yang harus diverifikasi. Untuk uji kompetensi wartawan, ada 3 yaitu

wartawan muda, wartawan madya, dan wartawan utama. Reporter biasanya

wartawan muda, editor wartawan madya, dan wartawan utama adalah

pimpinan redaksi. Saat ini, media siber juga mulai berdiri dan ingin

melakukan verifikasi sehingga akan dibentuk beberapa organisasi serikat

media siber Indonesia , asosiasi media siber Indonesia . organisasi ini

berharap diakui oleh Dewan Pers layaknya PWI, AJI, dan IJTV. Tujuan

adanya organisasi yang kompeten ini akan merambat kepada keanggotaan

yang orangnya juga kompeten maka mampu menyeleksi secara ilmiah media

siber yang ada di Indonesia yang abal-abal sampai yang resmi. Organisasi ini

akan memiliki persyaratan yang ketat sehingga dapat diverifikasi oleh dewan

pers sehingga semakin diakui kehadirannya di Indonesia. Jadi, selama ini

Page 5: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

99

belum ada yang menaungi media siber secara spesifik. Keanggotaan ini

memang layaknya turunan dari PWI atau AJI. Disini organisasi siber tidak

untuk rivalitas dengan organisasi yang ada. Memang yang Serikat lebih ke

PWI dan Asosiasi lebih ke AJI.

P : Apakah kata Siber sudah resmi digunakan di Indonesia?

I : Saya memang belum ngecek ke KBBI, namun ketika tahun 2012 keluar

peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika

sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan ke

bahasa Indonesia. Menurut saya sudah resmi ketika media yang ada sudah

mendeklarasikan kata siber itu sudah diadopsi dan ada dasar hukum.

P : Ketika saya melakukan penelitian dengan 2 wartawan yang ada di

SuaraMerdeka.com yaitu Phutut dan Adip, mereka memiliki perbedaan

yaitu wartawan muda yaitu Phutut dan wartawan madya yaitu Adip.

Bagaimana menurut Bapak ? apakah ada pengaruh yang signifikan

terhadap perbedaan tersebut?

I : Seharusnya ada dan iya berbeda karna ketika sudah berhasil mendapatkan

sertifikat madya , wartawan tersebut bisa melakukan jobdesk seorang

wartawan muda. Untuk meraih sertifikat madya dan utama memang tidak

harus ikut yang muda dahulu. Dari situ, semua jabatan akan dites ketika

wartawan ,reporter,redaktur, editor bahkan pimpinan redaksi langsung

dikelompokan sendiri, sehingga ditingkatan kompetensi sesuai profesinya.

P : Apa saja tanggung jawab yang harus dipegang oleh para wartawan siber

SuaraMerdeka.com ?

Page 6: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

100

I : Sebenarnya , saya menggunakan birokasi yang sederhana saja, siber butuh

kecepatan dan aktualitas. Waktu adalah hal yang sangat penting di media

siber. Ketika kami mendistribusikan tugas sebagai tugas harian. Seorang

pimpinan redaksi yang dibawahnya ada redaktur pelaksana, editor dan

wartawan jika ada liputan saya langsung ke redaktur dan wartawannya.

Sehingga semua harus cepat. Kita tidak perlu system yang ribet, yang mudah

saja sesuai jabatan tapi langsung pada yang bersangkutan sehingga berita

sangat cepat diunggah.semua rencana peliputan redaktur yang

mengkondisikan.

P : Apa sih kriteria yang harus dipenuhi wartawan siber SuaraMerdeka.com

?

I : Untuk wartawan SuaraMerdeka.com ialah jangan gaptek, mereka mampu

untuk menggunakan media siber dan ponsel cerdas sesuai dengan teknologi

masa kini. Sehingga, ketika melihat peristiwa yang ada segara melaporkan

dan meliput dengan cek n ricek fakta lapangan, konfirmasi yang pasti. Saya

suka wartawan siber yang aktif di sosial media,mereka tahu perkembangan,

selain itu, mereka harus mengetahui perkembangan media siber lainnya.

Sehingga, medapatkan banyak informasi yang mungkin belum diketahui. Kita

harus melakukan komparasi dengan media lainnya maka kita mengetahui

keunggulan media lain dan kita tahu kekurangan media yang kita geluti setiap

harinya. Secara umum, wartawan harus paham Kode Etik Jurnalistik, mereka

juga harus responsif. Ponsel cerdas saat ini harus mereka manfaatkan untuk

tulis berita. Semua wartawan SuaraMerdeka.com menggunakan piranti ponsel

cerdas untuk liputan.

P : Pembekalan apa saja yang dilakukan oleh SuaraMerdeka.com bagi

wartawan sibernya untuk menjalankan profesi seperti apa?

Page 7: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

101

I : Sebenarnya, embrio organisasi kan belum sampai kesana tetapi orang-orang ini

kan mereka sudah ikut PWI dan AJI, baik wartawan cetak,radio atau siber

ketika akan menjadi anggota PWI pun harus mengikuti orientasi

kewartawanan ini, disitu akan ada 3 hal utama yaitu Hukum Pers, Kode Etik

Jurnalistik dan tentang konvergensi media. Konvergensi media adalah salah

satu yang paling mendekati perihal media siber yang kami geluti sehingga,

mereka pembekaln yang penting 3 itu. Keterkaitan pedoman siber juga ada.

Meskipun mereka ada yang tidak tahu saya akan sampaikan karena sekarang

ini masyarakat belum tahu betul kehadiran pedoman media siber yang

didalamnya berisikan hal-hal yang harus ditaati media siber itu sendiri.

P : Dasar-dasar pedoman sebagai wartawan seperti Kode Etik Jurnalistik,

Hukum Pers , Konvergensi Media bahkan Pedoman Media Siber apakah

sudah diaplikasikan dalam menjalankan profesi?

I : Saya selalu menyampaikan kepada wartawan, didalam pedoman media siber

itu banyak hal yang mengatur dan membatasi namun memberikan keleluasaan

juga dalam menjalankan profesi sebagai wartawan siber. Misalnya, berita

yang aktual dan baru saja terjadi bisa langsung diunggah ke media bila

memang belum ada konfirmasi dari pihak-pihak yang berwenang berita

tersebut bisa naik lagi sebagai berita terkait. Wartawan sangat dimudahkan

dengan hadirnya pedoman media siber tersebut. pedoman ini juga disusun

oleh dewan pers dan para pengelola sehingga tetap menjadi salah satu

pegangan wartawan.

P : Menurut bapak, perlukah wartawan siber SuaraMerdeka.com mengerti

dan memahami Kode Etik secara Menyeluruh dan mengaplikasikan kode

etik tersebut ke media siber SuaraMerdeka.com ?

I : Bicara tentang etika apapun ya, pasti gak mengahafalkan dari satu poin ke poin

yang lain. Semua kembali ke Rasa masing-masing. Sehingga, pantaskah berita

Page 8: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

102

ini di unggah atau tidak? Didalam kode etik jurnalistik kembali ke rasa

masing-masing wartawan.

P : Bagaimana UU ITE dijalankan SuaraMerdeka.com ?

I : Untuk wartawan SuaraMerdeka.com sudah berpegangan dengan undang-

undang pers, pedoman media siber dan kode etik jurnallistik. Itu tidak bisa

disangkakan pada berita-berita media online. Ketika ini produk pers maka

harus diselesaikan dengan uu pers saja. Misal hak jawab.

P : Perlukah wartawan siber SuaraMerdeka.com diteliti perihal penerapan

Kode Etik Jurnalistik?

I : Perlu, karna banyak sekali wartawan yang perlu mengisi kembali pengetahuan

yang mendasar sebagai seorang wartawan apalagi yang mbak Stefani lakukan

dengan meneliti personal wartawan siber SuaraMerdeka.com apakah dia

sudah memahami peraturan,kewajiban bahkan haknya. Bisa saja mereka

hanya mempergunakan profesi untuk menguntungkan diri sendiri bukan untuk

menyuguhkan berita yang baik dan menjunjung kebenaran sebagai seorang

wartawan.

P : Seorang wartawan bisa saja memiliki sikap independen atau idealis

sehingga ada ketidaksesuain dengan visi misi perusahaan media

tersebut. misalnya, bersikukuh untuk menayangkan berita yang tidak

layak diberitakan oleh SuaraMerdeka.com ?

I : Dengan idealisme tinggi, sebenarnya kan media ini sebuah industri dan

memiliki sisi kritis bahkan bertolak belakang. Namun , perlu diketahui bahwa

dalam perusahaan media terdapat sisi sistem hirarkis, ketika misalnya,

reporter tulisanya di edit oleh editor tidak bisa ditawar begitun pula bila

sampai redaktur, pimred bahkan pemilik media. Ketika kita bekerja di

perusahaan media maka kita tidak bisa membangkang dengan masukan

Page 9: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

103

ataupun perintah. Jadi paling menthok yang dilakukan wartawan hanya tidak

mau meliput bila tidak sesuai dengan hati nurani mereka dan memberikan

kewajiban tersebut ke wartawan lain.

P : Bagaimana pendapat Bapak tentang , profesi yang dijalankan oleh

Phutut sebagai wartawan Muda?

I : Menurut saya mas Phutut, cukup berpengalaman, relasi yang luas, dia sudah

sangat berpengalaman di bidang ini karna sudah pernah di media lain, pandai

menggunakan ponsel cerdas, dia sangat mempertimbangkan keputusan atau

sebuah persoalan yang bisa dirundingkan dengan saya. Sudah memenuhi

kriteria sebagai wartawan siber SuaraMerdeka.com . dia sangat nyaman

dengan ponsel cerdas sehingga berita yang diunggah memiliki ketepatan

waktu yang pas. Berhenti menulis berita sudah diunggah langsung.

P : Bagaimana pendapat Bapak tentang , profesi yang dijalankan oleh Adib

sebagai wartawan Madya?

I : Mas adib sangat cocok dengan segmen yang dia pegang entertainment dan

remaja. Adib memang sangat paham tentang perkembangan dunia remaja dan

anak muda. Dia komunikatif dan taat dengan kewajibannya ya. Dia tidak

punya pemikiran yang dia paksakan, barang kali usia bertambah dia masih

bisa memerankan segmen remaja dengan baik. Dia juga sering jadi pembicara

tentang anak mudah dan bahasanya gaul. Dia sangat pantas dan menjiwai

segmen anak muda. Jadi, saya punya kanal remaja sekitar tahun 2011 , saya

dititipi mas adib dan kawan-kawannya untuk menggarap segmen anak muda.

Mereka mampu menjadikan segmen ini menjadi majalah remaja siber. Saya

berikan kebebasan di kanal itu mereka berkreasi . saya berikan keleluasan

pada adib dengan akomodasi kanal yang mereka kembangkan

Page 10: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

104

P : Rintangan apa yang akan hadir di SuaraMerdeka.com menurut bapak?

I : Yang pasti kejar mengejar dengan kemajuan tekonologi yang sangat pesat,

investasinya, aplikasi-aplikasi menarik. Untuk konten, saya rasa gak akan

kehabisan. Tantangan selanjutnya adalah SDM itu sendiri, saya sedang

berfikir bagaimana orang-orang yang cetak bisa memiliki pemikiran bahwa

media cetak pasti akan hilang dan menerima perubahan media siber yaitu

sebagai koran masa depan. Hal ini tidak mudah diterima orang-orang media

cetak. Begitu.

Disetujui oleh ,

Setiawan Hendra Kelana

Page 11: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

105

Lampiran

TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER

SUARAMERDEKA.COM

Hari / Tanggal : Selasa, 16 Mei 2017

Waktu : Pukul 14.00 – 16.00 WIB

Informan : Adib Auliawan Herlambang

Data Pribadi

Nama : Adib Auliawan Herlambang

Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal / 4 November 1988

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jalan Pala Barat 4B No. 1346 RT.07 RW.14 - Mejasem, Tegal

Hobi : Olahraga (basket dan lari)

Nomor HP : 0856-4126-4743, 0882-1530-8491

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun 1994-2000 SD Negeri Mangkukusuman 7 Tegal

Tahun 2000-2003 SMP Negeri 1 tegal

Page 12: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

106

Tahun 2003-2006 SMA Negeri 4 Tegal

Tahun 2006-2010 Program Studi Diploma (D-3) Jurusan Hubungan

Masyarakat / Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Diponegoro, Semarang,

Tahun 2010-2012 Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi, Sekolah

Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang

Pengalaman Kerja

Tahun 2008 Magang di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang,

sebagai Humas.

Tahun 2010 – 2011 Bekerja di Olga! Magazine Semarang, sebagai Repoter.

Tahun 2011 – Sekarang Bekerja di Suara Merdeka Online (SuaraMerdeka.com ),

sebagai Repoter / Editor.

Keterangan :

P : Penulis

I : Informan

P : Apa jobdesk pekerjaan anda saat ini ?

I : Wartawan liputan konten Remaja dan Travel serta bertanggung jawab dengan

redaksi Suara Remaja yaitu “Ekspresi”. Semua sudah diatur dan disesuaikan

jadwal konten yang ditentukan pimpinan redaksi yang harus diunggah setiap

harinya. Misalnya, saya mengerjakan konten psikologi di setiap hari selasa.

Temanya saya pilih sendiri. Artikel yang saya unggah itu dari tiga sumber

atau lebih dari web luar negri lalu saya olah dengan bahasa saya sendiri. Hari

ini saya bahas efek perceraian pada anak.

Page 13: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

107

Liputan yang saya kerjakan biasanya pensi, komunitas, undangan dari hotel saat

ada promo. Saya kan punya tanggung jawab konten khusus yaitu Ekspresi,

konten ini khusus anak muda di semarang dan seluruh Indonesia. Berita disini

diunggah dengan bahasa non baku , harus berita yang menarik minat

membaca anak muda dan info yang bermanfaat.

P: Apa yang anda rasakan menjadi seorang wartawan?

I : Saya sudah terbiasa dan menjadi rutinitas dalam kegiatan liputan sampai

unggah berita. Pekerjaan di media cetak jauh lebih santai khususnya, majalah.

Kalau di media siber, deadlinenya lebih rapat dan setiap hari. Banyak hal yang

harus diselesaikan. Wartawan siber hanya bekerja 8 jam. Sangat fleksibel kok.

P : Bagaimana cara anda memperluas wawasan anda sebagai seorang

wartawan?

I : saya lebih banyak membaca referensi tentang konten-konten yang sering saya

buat. Kalau saya, tertarik sekali membaca majalah Rolling Stone, Hai, dan

sebagainya. Keuntungan dari sering membaca adalah menambah “ Bank Kata

“ untuk kita sendiri. Kosa kata kita jadi bertambah.

P: Pernahkah anda menulis berita tanpa keakuratan data atau fakta

lapangan?

I : Pernah, beberapa kali. Istilahnya ngambang isi artikel hanya sebatas

pengetahuan saya secara pribadi. Akhirnya, berita yang saya unggah malah

tidak mudah dicerna pembaca dan berita berisikan fakta yang nanggung.

Contoh kecilnya, jumlah peserta yang tidak pasti saya akan menulis dengan

apa yang saya lihat, ketika tanya panitia mereka juga tidak memberikan

Page 14: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

108

kepastian.seharusnya kan kita mendapatkan fakta yang valid. Apalagi, kalau

telat dating ke event yang diliput tambah susah cari infonya. Tapi, sering kali

dipermudah dengan press release acara.

P: Apa perbedaan wartawan siber tanpa media cetak yang menaungi

dengan wartawan yang berada dibawah naungan media cetak?

I : Langsung contohnya, media siber detik.com mereka ( wartawan) bisa menulis

secara bebas, kalau media siber didalam naungan media cetak harus

menyesuaikan konten yang dimuat media cetak. Secara otomatis, tim

wartawan dan editor siber menulis konten yang sama dengan media cetak

setiap harinya. Kami memiliki bank dokumen sendiri antara media cetak dan

siber sehingga berita yang diunggah oleh media siber adalah ringkasan artikel

berita koran.

P: Pengorbanan apa saja yang dilakukan oleh anda selama mencari berita?

I : Kalo kami harus terjun dilapangan dan kebetulan kami belum diketahui

identitasnya sebagai wartawan siber SuaraMerdeka.com . Masih banyak

masyarakat yang tidak tahu bahwa Suara Merdeka memiliki media siber di

dunia maya. Sekarang ini lagi marak dengan kehadiran “wartawan bodrek”,

seorang wartawan yang melakukan penipuan hanya mencari uang dan makan

dari sebuah event tanpa dinaungi media apapun lalu menggunakan identitas

palsu. Kalau dikalangan wartawan kami pasti bisa bedakan karna kami punya

komunitas sendiri misalnya, wartawan ekonomi, wartawan entertainment,

wartawan politik, dan sebagainya. Tapi, masyarakat kan tidak tahu atau

membedakan wartawan asli dengan yang palsu.

P : Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengunggah berita

siber?

Page 15: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

109

I : Bahasa yang digunakan, kosakata , dan tanda baca. Pimpinan redaksi pasti

mantengin berita unggahan terbaru yang ada di media siber. Koreksi pun

dilakukan saat itu juga sehingga jika ada kesalahan editor siap membenahi

berita yang telah diunggah. Soalnya, semua wartawan online saat dilapangan

langsung upload berita ke media siber SuaraMerdeka.com . Nah, editor yang

dikantor siap membenahi dan mengoreksi berita tersebut.

Tentang Kode Etik jurnalistik

P : Apakah anda mengerti setiap butir kode etik jurnalistik yang

diterapkan?

I : Saya mengerti tapi saya gak hafal dan mengerti setiap butirnya. Yang pasti

secara umum saya menjalani dan mempelajari tapi secara tidak sadar saya

terapkan seperti hak jawab, hak koreksi dan lain-lain. Kode etik bagi saya

adalah dasar pijakan profesi yang saya geluti sehingga tetap berjalan sesuai

alurnya.

P: Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang

akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Bagaimana pemikiran anda

dengan kalimat tersebut?

I : kalau independen sih sudah tidak karna sudah bercampur dengan kepentingan

politik dan bisnis. Berimbang pasti, saya selalu buat berita dari dua sisi kalau

di media siber satu berita bisa satu narasumber dan narasumber lain bisa di

berita terkaitnya, akurat pasti juga saya jalankan tapi kalau beretikad buruk

tidak akan saya lakukan karna liputan dan berita saya suguhkan untuk

masyarakat.

P: Pernahkah anda memberitakan peristiwa atau fakta tidak sesuai dengan

suara hati nurani ,terdapat campur tangan, paksaan, dan intervensi dari

pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers? Berikan alasannya.

Page 16: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

110

I : saya tidak pernah memiliki pengalaman tersebut. muncul kekecewaan pasti

jika seorang wartawan melakukan liputan tapi tidak dapat dimuat karna

kepentingan-kepentingan tersebut.

P: Seberapa pentingkah akurasi bagi anda saat mengunggah berita?

I : penting banget. Media siber satu langkah lebih maju dari media cetak sehingga

jika di siber saja tidak akurat , bagaimana persepsi orang dengan media cetak

kami karna berita online mampu membentuk opini publik.

P: Apakah anda pernah beretikad buruk dalam memunculkan berita di

dunia siber?

I : Kalau ini memang kode etik jurnalistik sekali bahkan menurut saya tidak

boleh dilakukan.

P: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam

melaksanakan tugas jurnalistik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat

tersebut?

I : kami disekolahkan lagi untuk pendidikan jurnalistik oleh kantor media Suara

Merdeka. Seminar- seminar untuk para wartawan dengan materi yang sudah

ditentukan oleh mediayang menaungi kami (para wartawan). Ada juga dari

PWI ,saya juga ikut disekolahkan dengan PWI kebetulan saya sudah

Wartawan Madya. Nah, ada ujiannya untuk mendapatkan kartu identitas

wartawan. Hal-hal professional inilah yang harus ditempuh wartawan media

siber ataupun media yang lainnya.itu semua dilakukan untuk meningkatkan

mutu wartawan dan kualitasnya serta akreditasi diri wartawan tersebut. Tanda

pengenal ini sangat penting karena narasumber kini tidak akan mau

diwawancarai jika wartawannya tidak memiliki tanda pengenal tersebut.

Page 17: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

111

P: Apakah anda dalam melakukan wawancara dengan narasumber

memperlihatkan identitas diri anda?

I : ID card pasti dipake saat liputan, dan tanda pengenal wartawan juga

bermanfaat kalo ketilang.

P: Apakah anda menghormati hak privasi narasumber? Bagaimana cara

yang anda tempuh dan menyiasati informasi yang bersifat privasi

tersebut?

I : saya pasti tidak menulis hal yang bersifat privasi dan off the record untuk

menghargai narasumber.

P: Pernahkah anda disuap hanya untuk mengunggah sebuah berita ke media

siber?

I : Tidak pernah. Tapi di beri jamuan makanan pasti dan gak bermasalah.

P: Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara

dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara

berimbang. Pernah kah anda melakukan hal tersebut? Bila tidak,

mengapa?berikan alasan

I : saya pernah meliput suatu event di solo, saya menulis artikel berita tersebut

tapi saya lupa ambil foto. Sampai disini, saya ambil foto di google. Namun,

saya lupa mencantumkan sumber dan setiap berita masuk ke siber langsung

diunggah di Twitter dan sosmed SuaraMerdeka.com . nah, si pemilik foto

komentar di twitter kenapa SuaraMerdeka.com mencantumkan foto yang dia

miliki tanpa ijin. Lalu saya urus semuanya secara kekeluargaan , saya telfon

lalu saya tawarkan mau berita ini di hapus atau foto yang diambil dari google

Page 18: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

112

di beri sumber atas nama pemilik foto tersebut. Akhirnya, pemilik foto hanya

minta dicantumkan sumbernya.

P: Pernahkah anda melakukan plagiat atas hasil karya jurnalistik anda?

Berikan alasan.

I : saya tidak pernah melakukan plagiat karya jurnalistik. Saya lebih suka

mengolah lagi dan mengkombinasikan sendiri referensi yang saya punya.

P: Pernahkah anda melakukan kegiatan peliputan berita investigasi

ceritakan pengalaman anda?

I : saya pernah melakukan liputan investigasi dengan tema berita “ Prostitusi

dikalangan anak sekolah” disitu saya dalam bentuk tim dengan wartawan

lainnya. Kami menggunakan teknik sebagai pemakai jasa prostitusi tersebut.

sangat menegangkan, karna kami harus banyak menguak informasi dari

narasumber secara langsung. Walaupun pada akhirnya ketahuan , narasumber

hanya minta identitasnya disamarkan.

P: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara

berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi,

serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Bagaimana pemikiran anda

dengan kalimat tersebut?

I : iya itu benar, saya juga menerapkan hal tersebut.

P: Setiap melakukan kegiatan liputan berita dan bertemu dengan

narasumber apakah anda melakukan check and recheck dengan fakta

dan informasi yang ada?

Page 19: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

113

I : iya pasti, cara yang saya lakukan adalah sebelum interview aku baca semua

berita yang terkait dengan narasumberku, jadi pertanyaan yang aku siapkan

turunan berita sebelumnya.

P: Memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing

pihak secara proporsional. Apakah anda memperlakukan hal tersebut?

I : kalau berita pro-kontra pasti saya berimbang memberitakannya

P: Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini

berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa

interpretasi wartawan atas fakta. Apakah anda melakukan hal tersebut?

jika tidak, berikan alasan anda.

I : Kalau hal yang terkait dengan opiniku pribadi aku tuang ke blog jurnalis suara

merdeka. Saya gak pernah tuh mencantumka pendapat saya sendiri.

P: Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.

Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : semisal orang tersebut memang bersalah namun belum diputuskan menjadi

tersangka saya tidak pernah menuliskan hal yang melenceng saya cari kata-

kata yang lebih pantas seperti saksi ata terduga saja. Saya mengecamkan ke

diri saya sendiri bahwa jangan pernah menggiring opini publik hanya karena

berita ingin dibaca masyarakat.

P: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan

cabul. Mengapa demikian? Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat

tersebut?

I : kalau sadis sudah banyak media melakukan hal tersebut yang gak sesuai

dengan kode etik. Mungkin ada media yang seringkali mendokumentasikan

peristiwa yang kurang pas di mata pemirsanya seperti berdarah-darah, atau

Page 20: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

114

kecelakaan. Kasarnya, berita tersebut saya sebut bencana jurnalistik padahal

hal tersebut tidak layak di tayangkan. Namun, wartawan seringkali

mempergunakan hal tersebut untuk kepentingan sendiri. Jurnalistik bencana

menjadi hal yang sangat rentan dengan pelanggaran kode etik jurnalistik.

P: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima

suap. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Tidak seharusnya dilakukan oleh wartawan.

P: Apakah anda seorang wartawan dengan indenpendensi ? bagaimana

pandangan anda dengan hal tersebut?

I : independensi ,media massa tidak boleh berpihak pada siapapun. Tidak ada

kepentingan pribadi sih yang pasti.

P: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber

yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya,

menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the

record sesuai dengan kesepakatan.Bagaimana pemikiran anda dengan

kalimat tersebut?

I : sama halnya dengan investigasi banyak hal yang harus diperhatikan dalam

menuangkan segala informasi yang terkait dengan privasi.

P: Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan

keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.

Pernahkah anda memiliki pengalaman tersebut?

I : Pernah.

Page 21: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

115

P: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan

prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan

suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak

merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat

jasmani.

P: Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Dalam menyampaikan sebuah berita yang cukup sensitif menyangkut hal

tersebut, menyiasatinya adalah dengan permainan kosakata yang pas.

P: Apa yang anda ketahui tentang ”Prasangka” ?

I : kita sudah menebak duluan itu gak boleh, jadi tulislah sesuai dengan faktanya

saja.

P: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan

pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Bagaimana pemikiran anda

dengan kalimat tersebut?

I : pasti, biasanya itu lebih berlaku di infotaiment.

P: Apakah anda menghargai hak narasumber dan memiliki etika atau sikap

menahan diri dan berhati-hati saat menjalankan liputan? Berikan

alasan.

I : aku selalu menargetkan apa yang mau aku ambil tentang narasumberku, aku

akan lebih fokus ke situ. Ketika malah muncul statement menarik. Aku

biasakan untuk mencari dulu kebenaran baru ku tuangkan ke berita terkait

atau selanjutnya.

P: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita

yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada

Page 22: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

116

pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Bagaimana pemikiran anda dengan

kalimat tersebut?

I : itu harus diberlakukan, salah ya diperbaiki, naraumber berhak mengkoreksi

dan hak jawab juga berhak bagi kami. Semua harus sesuai dengan jalurnya

dan diberlakukan sewajarnya.

P: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara

proporsional. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : ini adalah hal yang harus diberlakukan setiap wartawan.

P: Apakah anda bergabung dengan sebuah Organisasi Profesi

kewartawanan? Atau adakah Organisasi untuk kalangan wartawan

Siber?

I : saya mengikuti PWI dan akan segera hadir organisasi wartawan siber di Jawa

Tengah.

P: Bagaimana pandangan anda tentang Dewan PERS Indonesia, atau

organisasi jurnalistik yang ada?

I : menurutku, belum menunjukan bahwa mereka mengayomi wartawannya.

Masih cukup santai jika terjadi masalah terhadap wartawannya.

Page 23: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

117

Disetujui oleh ,

Adib Auliawan Herlambang

Page 24: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

118

Lampiran

TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER

SUARAMERDEKA.COM

Hari / Tanggal : Minggu, 11 Juni 2017

Waktu : Pukul 14.00 – 16.00 WIB

Informan : Phutut Ami Luhur

Data Pribadi

Nama : Phutut Ami Luhur

Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tanggal Lahir : Semarang / 21 Januari 1980

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Hobi : Nonton Film

Nomor HP : 0821-3375-7824

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun 1986-1992 SD Kalibanteng Kidul 1 Semarang

Tahun 1992-1995 SMP Negeri 19 Semarang

Page 25: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

119

Tahun 1995-1998 SMA Negeri 7 Semarang

Tahun 1999-2003 Program Studi Diploma (D-3) Jurusan Hubungan

Masyarakat / Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Diponegoro, Semarang

Tahun 2005-2010 Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang

Pengalaman Kerja

Tahun 2004 Radio channel 99 sebagai Program Officer

Tahun 2009 Wartawan Harian Semarang

Tahun 2009-2014 Wartawan Tribun Jojga dan Tribun Jateng (ikut mendirikan)

Tahun 2014 sampai sekarang Wartawan di media siber SuaraMerdeka.com

Keterangan :

P : Penulis

I : Informan

P : Apa jobdesk pekerjaan anda saat ini ?

I : Mencari dan menulis berita Politik, Pendidikan dan Ekonomi. Secara utuh

saya lebih ke berita Politik berkaitan dengan kebijakan-kebijakan publik,

Pilkada, partai politik, kegiatan di gubernuran,dan sebagainya. Kalau

pendidikan aku lebih condong ke seminar dan acara yang diadakan dan

kegiatan kampus. Sedangkan ekonomi lebih ke bisnis sih khususnya otomotif.

P: Apa yang anda rasakan menjadi seorang wartawan?

Page 26: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

120

I : Mendapatkan banyak pengalaman seperti dihadapkan suatu masalah tentang

tulisan kita yang beresiko juga karna nama kita yang di posting di berita

tersebut, Lalu, bertemu orang baru maupun lama dan memang kebetulan saya

sudah banyak kenal teman wartawan dan narasumber di wilayah sini . Aku

merasa dalam menuliskan berita gak ada kesulitan , gampang-gampang aja.

Aku pernah ikut liputan yang segala aspek jadi ya jadi udah biasa.

P : Bagaimana cara anda memperluas wawasan anda sebagai seorang

wartawan?

I : Banyak bertukar pikiran dan membaca berbagai macam buku.

P: Pernahkah anda menulis berita tanpa keakuratan data atau fakta

lapangan?

I : Saya tidak pernah melakukan hal tersebut.

P: Apa perbedaan wartawan siber tanpa media cetak yang menaungi

dengan wartawan yang berada dibawah naungan media cetak?

I : saya merasa bekerja sebagai wartawan siber jauh lebih santai karna tidak

dipatok target dan tidak harus di kantor. Namun, masih banyak masyarakat

yang belum mengenal Suara Merdeka memiliki portal berita siber . Kalau di

kantor Tribun dulu wartawan cetak dan wartawan siber kan jadi satu sehingga

harus menyiapkan liputan yang keluar di media siber dan menyiapkan pula

berita di cetaknya. Sehingga, narasumber sering bertanya kok gak keluar di

cetak berita tentang saya? Maaf bu, berita tersebut masuk di portal berita

siber karena gak cukup halamannya.

P: Pengorbanan apa saja yang dilakukan oleh anda selama mencari berita?

I : Waktu.

Page 27: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

121

P : Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengunggah berita

siber?

I : pastikan bahwa berita yang diunggah sudah akurat.

Tentang Kode Etik jurnalistik

P : Apakah anda mengerti setiap butir kode etik jurnalistik yang

diterapkan?

I : Mengerti tapi tidak hafal per butirnya.

P: Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang

akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Bagaimana pemikiran anda

dengan kalimat tersebut?

I : Menurut saya wartawan harus menghasilkan berita yang akurat berimbang,

tidak beritikad buruk dan merugikan satu pihak. wartawan independen?

sepertinya di Indonesia belum bisa diterapkan,terlebih pemilik media

mempunyai kuasa penuh atas awak medianya.

P: Pernahkah anda memberitakan peristiwa atau fakta tidak sesuai dengan

suara hati nurani ,terdapat campur tangan, paksaan, dan intervensi dari

pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers? Berikan alasannya.

I : Belum pernah. Tetap melakukan liputan sesuai dgn fakta2 yg ada biar redaktur

yg mengolahnya.

P: Seberapa pentingkah akurasi bagi anda saat mengunggah berita?

I : Sangat penting karena berita online bisa langsung dikonsumsi masyarakat

tanpa melalui proses yang rumit seperti media cetak.

Page 28: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

122

P : Bagaimana sebuah berita dapat dikatakan berimbang bagi anda?

I : Memenuhi cover both side. harus ada konfirmasi dari pihak-pihak terkait

P: Apakah anda pernah beretikad buruk dalam memunculkan berita di

dunia siber?

I : Tidak pernah terbesit pemikiran seperti itu

P: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam

melaksanakan tugas jurnalistik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat

tersebut?

I : Saya kira setiap wartawan yang mendapat pelatihan dan tergabung dalam

media resmi menempuh cara-cara profesional dalam melaksanakan tugas

jurnalismenya.

P: Apakah anda dalam melakukan wawancara dengan narasumber

memperlihatkan identitas diri anda?

I : Tidak memperlihatkan tapi memperkenalkan diri jika narasumber belum

mengenal saya.

P: Apakah anda menghormati hak privasi narasumber? Bagaimana cara

yang anda tempuh dan menyiasati informasi yang bersifat privasi

tersebut?

I : Iya saya sangat menghormati hak privasi narasumber. Jika informasi itu

bersifat privasi dan berhubungan dengan pribadi atau keluarga, saya tdk akan

mencari cara. tetapi jika informasi itu untuk publik,sebisa mungkin mencari

celah agar narasumber membeberkan atau mencoba mendapat informasi yg

mengarah ke sana.

Page 29: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

123

P: Pernahkah anda disuap hanya untuk mengunggah sebuah berita ke media

siber?

I : saya tidak pernah disuap.

P: Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara

dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara

berimbang. Pernah kah anda melakukan hal tersebut? Bila tidak,

mengapa?berikan alasan

I : setuju, memang hal tersebut yang dilakukan oleh seorang wartawan sesuaikan

fakta dilapangan.

P: Pernahkah anda melakukan plagiat atas hasil karya jurnalistik anda?

Berikan alasan.

I : Tidak Pernah. Hal tersebut sangat tidak etis bagi saya.

P: Pernahkah anda melakukan kegiatan peliputan berita investigasi

ceritakan pengalaman anda?

P: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara

berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi,

serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Bagaimana pemikiran anda

dengan kalimat tersebut?

I : Sangat setuju tetapi terkadang batasan trial by the press dan membeberkan

informasi ke publik tipis. menerapkan asas praduga tak bersalah harus tetapi

untuk kasus bkn anak di bawah umur, identitas si terduga pelaku perlu

dibeberkan terlebih kejahatan luar biasa,perlu dibeberkan.

Page 30: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

124

P: Setiap melakukan kegiatan liputan berita dan bertemu dengan

narasumber apakah anda melakukan check and recheck dengan fakta

dan informasi yang ada?

I : Ya terkadang,kalau berita itu dr narasumber yg terpercaya kadang tdk

melakukannya.

P: Memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing

pihak secara proporsional. Apakah anda memperlakukan hal tersebut?

I : Setiap manusia tdk bsa melakukan hal yg benar2 proposional.

P: Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini

berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa

interpretasi wartawan atas fakta. Apakah anda melakukan hal tersebut?

jika tidak, berikan alasan anda.

I : Saya tidak melakukan keduanya karena opini tetaplah opini bukan fakta.

P: Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.

Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : misalnya di berita kriminal, semua ditulis sesuai dengan faktanya, jika

memang tersangka, kami tidak menghakimi dong dan kami pastinya

menuliskan nama dan kasus secara jelas dan detail. Bila kasus tersebut digelar

oleh kejaksaan harus nama lengkap. Saya masih menerapkan hal tersebut.

P: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan

cabul. Mengapa demikian? Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat

tersebut?

I : Setuju, berita tidak boleh bohong, berisikan fitnah dan cabul. Kadang berita

kita bisa saja dituduh sebagai fitnah padahal kita ada bukti. Kalau tentang

Page 31: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

125

sadis, ada beberapa media malah menjual berita seperti itu. Mempertunjukan

kesadisan dan kekejaman. Sehingga saya tidak melakukan hal tersebut.

P: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima

suap. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Secara tidak sengaja dan keadaan terpaksa saat mau liputan , saya ketilang tapi

langsung lolos karna terdesak untuk liputan. Mungkin itu menyalahgunakan

profesi saya tanpa disadari. Jika saat itu memang ditilang saya siap saja

mengikuti jalurnya.

P: Apakah anda seorang wartawan dengan indenpendensi ? bagaimana

pandangan anda dengan hal tersebut?

I : kalau Independen gak kali ya, soalnya kami masih dinaungi perusahaan

sehingga belum bisa dikatakan sebagai wartawan yang independen. Hanya

saya menulis berita sesuai kemauan saya. Namun banyak teman wartawan lain

yang menuliskan berita tidak sesuai dengan yang diinginkan karena kambali

lagi dengan media yang menaungi. Tekanan tersebut bisa data ng dari

redaktur, pimpinan redaksi bahkan pemilik perusahaan tersebut. sebisa

mungkin kalau ada tekanan demikian, lebih baik ajukan alasan jika sudah ada

liputan lain yang harus dikerjakan.

P: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber

yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya,

menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the

record sesuai dengan kesepakatan. Bagaimana pemikiran anda dengan

kalimat tersebut?

Page 32: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

126

I : Tentunya, memang harus melindungi narasumber, namun harus ada catatan

tentang data identitas yang kita simpan. Jika sampai bermasalah samapi ke

dewan pers kita punya identitas mereka. Gitu sih. Untuk off the record ya

haruslah menghargai privasi narasumber dan gak ada niatan buat

membeberkan sesuatu yang lain dari berita yang mau diangkat.

P: Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan

keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.

Pernahkah anda memiliki pengalaman tersebut?

I : Pernah, jadi saya mewawancarai korban pemerkosaan oleh aparat kepolisian

saya mewawancarai keluarga korban dan menginisialkan nama korban yang

kebetulan tidak berada disana.

P: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan

prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan

suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak

merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat

jasmani. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Untuk perbedaan suku, agama , ras aku lebih baik tidak menyiarkan dan

menghindari hal tersebut karna hal itu sangat sensitif. Saya sangat menghargai

perbedaan. Sedangkan, para penyandang cacat saya ambil sisi lain yaitu

kelebihan atau talentanya. Intinya, hal itu membuat pembaca bangga dengan

para penyandang disabilitas.

P: Apa yang anda ketahui tentang ”Prasangka” ?

I : pertanyaannya mudah tapi sulit dijawab ya. Sesuatu yang belum tentu benar.

Ini banyak di berita hukum dan kriminal.

Page 33: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

127

P: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan

pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Bagaimana pemikiran anda

dengan kalimat tersebut?

I : Urusan pribadi seseorang yang bersifat privasi tidak perlu dibeberkan.

P: Apakah anda menghargai hak narasumber dan memiliki etika atau sikap

menahan diri dan berhati-hati saat menjalankan liputan? Berikan

alasan.

I : iya saya tidak rekam dan tidak ada catatan tentang hal tersebut. kalau sudah

kenal saya langsung sampaikan apa yang ingin kita ketahui. Kalau belum

kenal ya aku perkenalkan diri dan sampaikan materi beritaku jadi teratur.

P: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita

yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada

pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Bagaimana pemikiran anda dengan

kalimat tersebut?

I : kalau memang sesuai data dan fakta, menurut saya wartawan tidak harus

langsung dicabut dan ralat. Sebisa mungkin, berita yang sampai di pembaca

adalah berita benar sehingga tidak muncul masalah.

P: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara

proporsional. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Setuju. Saya sangat setuju dengan hak jawab jika memang diperlukan untuk

menangani somasi dan permasalahan lainnya. Saya pernah punya pengalaman

meliput berita tentang kasus cebongan yaitu persidangan mengenai anggota

KOPASUS yang dibunuh di kafe Hugos Jogjakarta. Ada 5 tersangka salah

satunya Polisi. Mereka semua di tangkap dan dititipkan di Lapas. Malamnya

Page 34: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

128

dibunuh. Nah, ternyata yang membunuh tersangka adalah KOPASUS. Lalu,

muncul saksi di persidangan bilang tidak mengenal di persidangan pertama

tersebut. saat persidangan kedua, saksi bilang dia mengenali setelah

persidangan pertama. Kata mengenali ini saya kutip dan saya jadikan judul.

Berita tidak diganti. KOPASUSnya, gantian nyari saya. Namun saya merasa

saya benar. Saya tidak memanipulasi. Hal ini bisa dipermasalahkan di Dewan

Pers dan mungkin malah merugikan saya karna tidak ada rekaman dan data

bahwa berita itu dapat divalidasi kebenarannya. Beberapa kali, anggota

KOPASUS mencari saya. Saya hanya bilang cari saja pimpinan redaksi di

kantor saya. Begitu.

P: Apakah anda bergabung dengan sebuah Organisasi Profesi

kewartawanan? Atau adakah Organisasi untuk kalangan wartawan

Siber?

I : saya tidak ikut organisasi profesi, baik AJI, PWI atau sebagainya. Saya

memang berteman dengan anggota se profesi . saya pernah mengikuti uji

kompetensi yang diselenggarakan PWI. Saya merasa perlu organisasi untuk

wartawan siber sendiri.

P: Bagaimana pandangan anda tentang Dewan PERS Indonesia, atau

organisasi jurnalistik yang ada?

I : Bagus kok kinerjanya, tapi dia hanya bisa menyentuh media yang resmi.

Sayangnya, media abal-abal tidak terjamah sehingga banyak hal yang

mungkin bisa saja merugikan pembaca dari media abal-abal tersebut.

Page 35: Lampiran TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER ......peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan

129

Disetujui oleh ,

Phutut Ami Luhur