lampiran-lampiran - institutional repository uin syarif...

94
63

Upload: duongthu

Post on 25-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

63

Page 2: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

64

Lampiran-lampiran

Page 3: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

ANALISIS PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN

INTRANET BERDASARKAN SISTEM INFORMASI DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK (SIDJP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Nama : Rochmah

NIM : 105082002728

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

i

Page 4: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

ANALISIS PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN

INTRANET BERDASARKAN SISTEM INFORMASI DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK (SIDJP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rochmah

NIM: 105082002728

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si NIP. 195706171985031002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

ii

Page 5: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Hari ini Rabu Tanggal 26 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Rochmah NIM: 105082002728 dengan judul Skripsi “Analisis

Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Penggunaan Intranet Berdasarkan Sistem

Informasi Direktorat Jenderal Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA,CPA Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si Penguji II Penguji III

Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA Penguji I

iii

Page 6: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Hari ini Selasa Tanggal 22 Bulan Juni Tahun 2010 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

nama Rochmah NIM: 105082002728 dengan judul Skripsi “Analisis Perbandingan

Sebelum dan Sesudah Penggunaan Intranet Berdasarkan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Serpong)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si Pembimbing I Pembimbing II Rini, SE.,Ak.,M.Si Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si Penguji Ahli I Penguji Ahli II

iv

Page 7: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Rochmah

2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 04 September 1987

3. Alamat : Jl. H. Sarmah Rt.003/04 No.19

Kecamatan Pondok Aren

Tangerang Selatan 15227

4. Telepon : 08561717976

II. PENDIDIKAN

1. TK Mutiara Tahun 1992-1993

2. SDN Pondok Kacang Timur III Tahun 1993-1999

3. MTs Al-Islamiyah Ciledug Tahun 1999-2002

4. MAN 10 Jakarta Barat Tahun 2002-2005

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005-2010

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Rodjali

2. Ibu : Aisyah

3. Suami : Jarwanto

4. Anak : Dava Riano

5. Alamat : Jl. H. Sarmah Rt.003/04 No.19

Kecamatan Pondok Aren

Tangerang Selatan 15227

6. Telepon : (021) 74863503

v

Page 8: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

”ANALYSIS OF COMPARATIVE BEFORE AND AFTER THE USAGE OF INTRANET BASED ON GENERAL TAX DIRECTORATE INFORMATION

SYSTEM (SIDJP) TOWARDS TAX REVENUE” (Case Studies On Small Tax Payers Office In Serpong)

By: Rochmah

Abstract

The purpose of this research is to get the evidence that there’s a high significance

about the comparative before and after the usage of intranet towards tax revenue. The research has been done by means of secondary data, such as secondary data about tax revenue in two years before and after the intranet has been operated on small tax payers office in Serpong. The data result of this research can reach by a field study that is researchet ask; process and analyze the data about tax revenue usage descriptive analyses and statistic test. For examine the hypothesize on this research, researcher usage t-test. The result of this research indicates that there’s a significance difference after intrenet has been operated based on General Tax Directorate Information System (SIDJP) toward tax revenue.

Keywords: Comparative Before and After Usage Intranet, General Tax Directorate Information System (SIDJP), and Tax Revenue

vi

Page 9: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

“ANALISIS PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN INTRANET BERDASARKAN SISTEM INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SIDJP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK”

(Studi Kasus pada KPP Pratama Serpong)

Oleh: Rochmah

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti bahwa terdapat signifikansi

yang kuat mengenai Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Intranet terhadap Penerimaan Pajak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder penerimaan pajak yaitu 2 (dua) tahun sebelum diberlakukannya intranet dan 2 (dua) tahun sesudah diberlakukannya intranet pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong. Hasil data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan (field research) yaitu dengan meminta data penerimaan pajak kemudian diproses dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji statistik. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji beda t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan setelah diberlakukannya intranet berdasarkan SIDJP terhadap penerimaan pajak.

Kata kunci: Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Intranet, Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP), dan Penerimaan Pajak.

vii

Page 10: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa

dicurahkan kepada manusia termulia Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Analisis Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Intranet

Berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Terhadap Penerimaan

Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)”.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tuaku Bapak Rodjali dan Ibu Aisyah serta Bapak Kidan dan Ibu Mistin

sebagai mertua yang telah memberikan semangat, motivasi, serta do’a yang tiada

henti-hentinya kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

4. Bapak Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si selaku selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen

Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan

bimbingan serta pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Pudek Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

viii

Page 11: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

6. Bapak Dr. Yahya Hamzah, MM, selaku Dosen Tetap Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Yessi Fitri SE.,Ak.,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

9. My soulmate Jarwanto, S.Kom makasih sayang atas semangat, dukungan, dan

doa’nya serta my little son Dava Riano.

10. Kakak Qu Asnadi, Amd dan Asrozi, S.Kom serta Adik Qu Heri Setiawan dan Mega

Wariatin yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

11. Mas Renaldy (Nay), Mas Adhy, Mba Nova, Lerry dan seluruh staf KPP Paratama

Serpong yang telah meluangkan waktu dan memperkenankan penulis untuk

melakukan riset.

12. Sahabat-sahabatku Sari, Liantih, Othi, Rurry, Siwi, Zahida dan Zizah yang telah

banyak memberikan bantuan dan dukungan selama ini.

13. Rekan-rekan Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Perpajakan angkatan 2005

yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Semoga Allah SWT memberikan semua kebaikan, kepada pihak yang telah

disebutkan atas semua bantuannya kepada penulis. Akhir kata semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan membantu para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa atau mahasiswi

lainnya.

Jakarta, 11 Juni 2010

Rochmah

ix

Page 12: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi ..................................................................... ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif................................................... iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ............................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... v

Abstract....................................................................................................... vi

Abstrak........................................................................................................ vii

Kata Pengantar .......................................................................................... viii

Daftar Isi ..................................................................................................... x

Daftar Tabel ............................................................................................... xiii

Daftar Gambar........................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ................................................ 1

B. Perumusan Masalah ......................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 7

1. Tujuan Penelitian....................................................... 7

2. Manfaat Penelitian..................................................... 7

x

Page 13: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Perpajakan ........................ 8

1. Konsep Dasarr Sistem Informasi .............................. 8

2. Sistem Informasi Perpajakan .................................... 9

B. Intranet ............................................................................ 16

1. Konsep Dasar Intranet .............................................. 16

2. Pengertian Intranet .................................................... 18

3. Peran dan Keuntungan Menggunakan Intranet ........ 18

C. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) ..... 21

1. Sejarah Perkembangan Sistem Informasi

di Lingkungan DJP ......................................... .......... 21

2. Pengertian Sistem Informasi Direktorat

Jenderal Pajak (SIDJP) ............................................ 23

D. Riview Penelitian Sebelumnya ....................................... 26

E. Penerimaan Pajak ............................................................ 27

F. Kerangka Pemikiran ....................................................... 28

G. Perumusan Hipotesis........................................................ 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................... 30

B. Metode Penentuan Sampel............................................... 31

C. Metode Pengumpulan Data.............................................. 31

xi

Page 14: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

D. Metode Analisis Data....................................................... 31

1. Deskriptif Kuantitatif................................................. 31

2. Uji Statistik ............................................................... 32

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................... 33

1. Intranet ...................................................................... 33

2. Penerimaan Pajak ..................................................... 33

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................... 35

1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong .. 35

2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Serpong ...................................................... 35

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja .......................... 36

B. Penemuan dan Pembahasan ............................................ 42

1. Analisis Deskriptif ..................................................... 42

2. Uji Statistik ............................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ...................................................................... 59

B. Implikasi .......................................................................... 59

C. Saran ............................................................................... 60

D. Rekomendasi ................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 62

xii

Page 15: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 64

Daftar Tabel

No. Keterangan Halaman

4.1 Data Pegawai di KPP Pratama Serpong .......................................... 39

4.2 Wilayah Kerja KPP Pratama Serpong ............................................ 40

4.3 Pertumbuhan WP pada KPP Pratama Serpong ............................... 51

4.4 SSP yang Disampaikan dan Penerimaan PPh

KPP Pratama Serpong ..................................................................... 52

4.5 NPar Tests ....................................................................................... 52

4.6 Tabel T-Test ..................................................................................... 53

4.7 Paired Samples Correlations ............................................................ 53

4.8 Paired Samples Test......................................................................... 54

xiii

Page 16: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Daftar Gambar

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................... 28

4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Serpong ....................................... 36

xiv

Page 17: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

xv

Daftar Lampiran

No. Keterangan Halaman

1. Surat Riset dari Akademik .............................................................. 65

2. Surat Riset dari KPP Pratama Serpong ........................................... 66

3. Data Penerimaan Pajak Penghasilan pada

KPP Pratama Serpong ..................................................................... 67

4. Hasil Uji Data SPSS ........................................................................ 68

5. Master File Wajib Pajak .................................................................. 70

Page 18: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

ANALISIS PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN

INTRANET BERDASARKAN SISTEM INFORMASI DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK (SIDJP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rochmah

NIM: 105082002728

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Afif Sulfa, SE.,M.Si.,Ak NIP. 195706171985031002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

ii

Page 19: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Hari ini Rabu Tanggal 26 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Rochmah NIM: 105082002728 dengan judul Skripsi “Analisis

Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Penggunaan Intranet Berdasarkan Sistem

Informasi Direktorat Jenderal Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA.,CPA Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA Penguji Ahli

iii

Page 20: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Hari ini Selasa Tanggal 22 Bulan Juni Tahun 2010 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

nama Rochmah NIM: 105082002728 dengan judul Skripsi “Analisis Perbandingan

Sebelum dan Sesudah Penggunaan Intranet Berdasarkan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Serpong)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Afif Sulfa, SE.,M.Si.,Ak Pembimbing I Pembimbing II Rini, SE.,M.Si.,Ak Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak Penguji Ahli I Penguji Ahli II

iv

Page 21: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

v

”ANALYSIS OF COMPARATIVE BEFORE AND AFTER THE USAGE OF INTRANET BASED ON GENERAL TAX DIRECTORATE

INFORMATION SYSTEM (SIDJP) TOWARDS TAX REVENUE” (Case Studies On Small Tax Payers Office In Serpong)

By: Rochmah

Abstract

The purpose of this research is to get the evidence that there’s a high significance

about the comparative before and after the usage of intranet towards tax revenue. The research has been done by means of secondary data, such as secondary data about tax revenue in two years before and after the intranet has been operated on small tax payers office in Serpong. The data result of this research can reach by a field study that is researchet ask; process and analyze the data about tax revenue usage descriptive analyses and statistic test. For examine the hypothesize on this research, researcher usage t-test. The result of this research indicates that there’s a significance difference after intrenet has been operated based on General Tax Directorate Information System (SIDJP) toward tax revenue.

Keywords: Comparative Before and After Usage Intranet, General Tax Directorate Information System (SIDJP), and Tax Revenue

Page 22: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

DAFTAR ISI

Daftar Isi …………………………………………………………….…………. i BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..... 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………………. 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Perpajakan ………………………..…………. 8

B. Intranet ………………………………………………………..……… 15

C. Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP) ……………………….. 19

D. Review Penelitian Sebelumnya ……………………………………….. 23

E. Optimalisasi Penerimaan Pajak ……………………………………….. 23

F. Kerangka Pemikiran ……………………………………………………….. 25

G. Hipotesis ………………………………………………………..……… 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 27

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 28

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 28

D. Metode Analisis Data ..................................................................................... 28

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... . 34

LAMPIRAN

i

Page 23: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terbilang sering melakukan

reformasi perpajakan. Mulai dari mereformasi Undang-undang (UU)

perpajakan sampai dengan aturan pelaksanaannya juga upaya-upaya

menutup berbagai celah rawan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang

memang diyakini ada dalam Undang-undang (UU) dan aturan main tersebut.

Memodernisasi sistem administrasi perpajakan yakni administrasi yang

dilakukan dengan teknologi informasi (TI) serta peningkatan kualitas

pelayanan kepada wajib pajak (Anwar, 2005).

Pengembangan teknologi informasi (TI) Ditjen Pajak dimulai awal

90-an, yaitu dengan penerapan NPCS (Network Processing Control System)

yang berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi pembayaran pajak. Pada

awal 1994, mulai diperkenalkan Sistem Informasi Perpajakan (SIP) untuk

menggantikan NPCS yang berfungsi sebagai sarana pengawasan SPT

sekaligus untuk mengawasi dan mengevaluasi pembayaran pajak, serta dapat

juga berperan sebagai sarana pendukung pengambilan keputusan. Di bidang

PBB diperkenalkan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP).

1

Page 24: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Selain itu, Ditjen Pajak juga menerapkan aplikasi baru meliputi:

1. Situs Internet Ditjen Pajak (http//www.pajak.go.id) memuat peraturan

perpajakan dan informasi perpajakan.

2. Pengembangan knowledge base di beberapa kanwil berisi petunjuk

praktis tentang beberapa permasalahan dan penyelesaian di bidang

perpajakan yang dapat dijadikan pedoman oleh fiskus dalam menjawab

pertanyaan dari wajib pajak.

3. Situs Intranet Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan sarana

komunikasi internal Ditjen Pajak dan sekaligus pintu masuk menuju

program aplikasi PK-PM dan MP3.

4. Program aplikasi PK-PM yang berfungsi untuk menyandingkan Faktur

Pajak Masukan PKP Pembeli dengan Faktur Pajak Keluaran.

5. Program aplikasi “kriteria seleksi” sebagai sarana pemilihan

pemeriksaan pajak berdasarkan tingkat resiko.

6. Program Aplikasi Monitoring Pelaporan dan Pembayaran Pajak (MP3)

yang berfungsi untuk memonitor dan mengawasi penerimaan pajak

secara online.

7. Program aplikasi e-registration (e-reg), sistem pendaftaran wajib pajak

(memperoleh NPWP) secara online.

8. Program aplikasi e-filing, sistem menyampaikan Surat Pemberitahuan

Pajak (SPT) secara online. Program aplikasi e-SPT yang merupakan

sarana bagi wajib pajak untuk dapat menyampaikan SPT melalui media

elektronik.

2

Page 25: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

9. Sistem Informasi Geografis (SIG) yang telah dikembangkan menjadi

suatu “smart map” sehingga dapat memuat info rinci yang terkait dengan

suatu nomor objek pajak (NOP).

10. Program terbaru adalah pengembangan Sistem Informasi Direktorat

Jenderal Pajak (SIDJP) untuk menggantikan SIP. Sistem ini

dikembangkan hanya pada kantor yang telah menerapkan administrasi

modern (Djazoeli Sadhani, Bisnis Indonesia:

(http://www.klikpajak.com/artikel/artikel.php?article_id=5646)).

Untuk melakukan reformasi perpajakan tersebut maka sistem

informasi perpajakan sangatlah dibutuhkan. Pengertian Sistem Informasi

Perpajakan (SIP) adalah sistem informasi dalam administrasi perpajakan di

lingkungan kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan menggunakan

perangkat lunak dan keras yang dihubungkan dalam suatu jaringan lokal.

Menurut Nuryani (2005:1) Sistem Informasi Perpajakan (SIP) yang ada di

DJP merupakan suatu sistem informasi manajemen di mana sebagai bahan

pertimbangan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Di dalam Sistem Informasi Perpajakan (SIP) terdapat beberapa

kendala yang timbul yaitu antara lain bagaimana menciptakan sistem yang

dapat menghasilkan suatu pengertian yang baik antara masyarakat sebagai

pembayar pajak/wajib pajak dan pemerintah selaku pembuat peraturan dan

Undang-undang Perpajakan (Judisseno, 1997). Pemerintah selaku fiskus

pajak merencanakan dan menggodok Undang-undang Perpajakan atas dasar

dan prinsip perpajakan yang seadil-adilnya, yang memiliki nilai dan

3

Page 26: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

manfaat, baik bagi masyarakat maupun bagi negara itu sendiri. Dalam

melaksanakan tugasnya selaku perancang dan pembuat Undang-undang

Perpajakan, pemerintah harus membuat peraturan itu sedemikian rupa

sehingga mudah dimengerti dan dapat ditafsirkan secara jelas. Jika produk

peraturan yang dibuat sulit dimengerti oleh masyarakat, otomatis akan

timbul suatu bentuk perlawanan pajak, yang cara, bentuk, dan dalihnya bias

bermacam-macam.

Pemerintah juga wajib memberikan pengertian kepada masyarakat,

memberikan bimbingan dan penyuluhan serta menerbitkan buku-buku,

peraturan, prosedur, perhitungan pajak, dan informasi lainnya tentang

perpajakan. Penyebaran informasi tentang pajak harus seluas-luasnya

dengan biaya yang semurah-murahnya. Tujuan utama penyebaran informasi

pajak adalah untuk memberikan pengertian dan kesadaran bagi masyarakat

luas sehingga masyarakat sadar untuk berpartisipasi aktif dalam membayar

pajak.

Oleh karena itu, sistem informasi dalam administrasi perpajakan di

lingkungan kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terdapat peran serta

Intranet DJP. Intranet pada dasarnya adalah sama seperti internet yang

merupakan kumpulan webserver, intranet digunakan hanya untuk keperluan

internal dari suatu organisasi. Dengan intranet pengguna dapat terhubung

secara online antar kantor.

Menurut Febrian dalam kamus komputer (2004:251), Intranet

merupakan sebuah organisasi yang dilengkapi dengan sebuah atau beberapa

4

Page 27: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

webserver untuk keperluan organisasi tersebut. Webserver digunakan untuk

keperluan sehari-hari yang sifatnya internal seperti menyimpan memo, data

dan sebagainya. Intranet menghubungkan antar kantor pusat dengan kantor

cabang melalui infrastructure jaringan publik menggunakan IP Security (IP

Sec) atau Generic Route Encrypter untuk memberikan keamanan pada

tunnel yang dipakai. Dengan menggabungkan service dari provider seperti

mekanisme quality of service, management bandwith weighted fair queving

(WFO) dan penggunaan committed access rate (CAR) akan memberikan

penggunaan bandwith yang efisien dan troughput yang bias dipercaya.

Sedangkan dari segi struktur organisasi yang dirancang dengan baik

akan membantu kelancaran kegiatan Kantor Pelayanan Pajak (KPP), tetapi

faktor lain diperlukan untuk memaksimumkan efisiensi kerja. Salah satu

faktor penting untuk tercapainya administrasi yang efisien adalah sistem

komunikasi antar bagian organisasi. Untuk mengkoordinasikan tugas atau

pekerjaan, diperlukan lebih dari sekedar sistem komunikasi terutama dalam

bentuk penyampaian data antar bagian. Koordinasi akan lebih baik dan

handal bila data disalurkan melalui pusat data yang akan memberikan

analisis dasar dan kemudian menyalurkannya. Disinilah peranan pusat

pengolahan data dan informasi sebagai ujung tombak dalam menetapkan

persoalan pajak secara lebih tepat (Nasucha, 2000:2).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan

oleh Idrus (2008) dengan judul “Analisis pengaruh pengelolaan SSP

berdasarkan sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak (MP3) terhadap

5

Page 28: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

optimalisasi penerimaan pajak”, dan hasil dari penelitian tersebut

menjelaskan bahwa hubungan antara pengelolaan SSP dengan sistem MP3

adalah signifikan serta dengan pengelolaan SSP berdasarkan sistem MP3

mampu meningkatkan penerimaan pajak. Adapun perbedaan dengan

penelitian ini dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini mengganti

variabel SSP dengan intranet yang berdasarkan Sistem Informasi Direktorat

Jenderal (SIDJP) serta menggunakan sampel sebelum diberlakukannya

sistem intranet yaitu pada tahun 1999 dan 2000 serta sampel sesudah

diberlakukannya penggunaan intranet pada tahun 2008 dan 2009.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian ini karena peran intranet sangatlah penting untuk pengembangan

modernisasi Sistem Informasi Perpajakan (SIP) yang ada di kantor

pelayanan pajak, dengan adanya intranet diharapkan KPP dapat memberikan

pelayanan yang prima kepada wajib pajak, serta dapat meminimalisasi biaya

ketika wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya pada KPP tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul:

“Analisis Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penggunaan Intranet

Berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama

Serpong)”.

6

Page 29: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, sebagai perumusan masalah adalah:

1. Bagaimana pengaruh Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

terhadap penerimaan pajak penghasilan?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah

penggunaan intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) pada penerimaan pajak penghasilan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisa pengaruh Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) terhadap penerimaan pajak penghasilan.

b. Untuk menganalisa perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah

penggunaan intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) terhadap penerimaan pajak penghasilan.

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan masukan atau solusi kepada KPP Pratama Serpong dalam

memecahkan permasalahan mengenai penerimaan pajak agar sesuai

dengan target yang ingin dicapai.

b. Penulis, yaitu guna memperluas wawasan pengetahuan dan berfikir

bagi rekan-rekan mahasiswa khususnya jurusan Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7

Page 30: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Perpajakan

1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Febrian (2004:238) menguraikan sistem informasi sebagai

berikut: “Sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna

bagi suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan

menyediakan pihak luar informasi tertentu”. Jadi berdasarkan pandapat

tersebut sistem informasi dibangun untuk dapat menghasilkan

informasi yang berguna untuk suatu organisasi baik manajerial,

pengguna maupun pihak lain.

Hall (2001:18) menyatakan bahwa ada tiga tujuan utama yang

umum bagi semua sistem, yaitu:

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (Stewardship). Digunakan

manajemen untuk mengatur sumber daya organisasi secara benar.

Kepengurusan merujuk pada tanggung jawab manajemen untuk

mengatur sumber daya organisasi secara benar.

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan.

c. Untuk mendukung operasi perusahaan atau organisasi hari demi

hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel untuk

8

Page 31: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan

efektif dan efisien.

Menurut Budiyanto (1998, www.freserver.com): Sistem

informasi merupakan kumpulan dari manusia, hardware, software,

communication network, dan sumber data yang dikumpulkan, diolah,

disebarkan, mengandalkan suatu sistem informasi untuk dapat

berkomunikasi dengan yang lain dengan menggunakan berbagai tipe

hardware, pemroses informasi (software), jalur komunikasi

(networking) serta sumber data.

Dari definisi-definisi di atas maka penulis menyimpulkan

bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang menghasilkan

informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan

oleh pihak manajerial, pengguna maupun pihak lain.

2. Sistem Informasi Perpajakan

a. Pengertian

Menurut Darono (1997) dalam Imam (2003:79)

mendefinisikan sistem informasi perpajakan (SIP) sebagai: Suatu

sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk

melaksanakan undang-undang perpajakan beserta pelaksanaannya.

Sedangkan menurut KEP No.29/PJ./1995 tanggal 30 Maret tahun

1995 tentang Replikasi Informasi Perpajakan (SIP): “SIP adalah

sistem informasi dalam administrasi perpajakan di lingkungan

9

Page 32: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

kantor DJP dengan menggunakan perangkat lunak (software) dan

keras (hardware) yang dihubungkan dalam suatu jaringan lokal”.

Selain itu, menurut Nuryani (2005:1) SIP yang ada di DJP

merupakan suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dimana data

tentang hak dan kewajiban perpajakan diolah menjadi suatu

informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pimpinan di DJP

sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan yang

tepat.

Menurut penulis sistem informasi perpajakan (SIP) adalah

sistem informasi dalam administrasi perpajakan di lingkungan

kantor DJP dengan menggunakan perangkat lunak (software) dan

keras (hardware) yang dihubungkan dalam suatu jaringan lokal

yang dapat menghubungkan antar kantor dalam melakukan

transaksi perpajakan.

b. Pelaksanaan

Secara teoritis, SIP menggunakan pendekatan database

yaitu pendekatan yang digunakan dalam menyusun sistem

informasi dengan membentuk suatu database karena tidak semua

data adalah informasi untuk pengambilan keputusan yang dapat

diindentifikasi sebelumnya.

Database adalah sekumpulan data yang tersimpan dalam

suatu media yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam

suatu cara yang memudahkan penggunaan kembali data tersebut,

10

Page 33: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

(Imam, 2003:87). Penggunaan database ini nantinya akan

memudahkan berbagai kombinasi elemen data untuk mendapatkan

informasi yang diperiksa.

Beberapa perubahan yang cukup mendasar pada SIP

menurut KEP-29/PJ./1995 tanggal 30 Maret tahun 1995 tentang

Replikasi sistem informasi perpajakan (SIP) antara lain meliputi:

1) Pelaksanaan perekaman dokumen (SPT, SSP, Alat keterangan,

dan sebagainya) yang selama ini terkonsentrasi pada Seksi PDI

di KPP diubah menjadi di seksi-seksi terkait. Misalnya SPT

Tahunan PPh Badan direkam oleh Seksi PPh Badan, SPT Masa

PPN direkam oleh Seksi PPN, dan sebagainya. Dengan

kebijakan tersebut (desentralisasi) akan lebih jelas terlihat

pelaksanaan kewajiban dari setiap seksi sehingga akan

memudahkan pengawasan.

2) Hasil pengolahan data oleh KPP melalui media atau

komunikasi data diserahkan ke Kanwil (tidak lagi ke Kantor

Pusat), sehingga Kanwil adalah pihak yang mengelola dan

bertanggung jawab terhadap pengolahan data dari segenap KPP

yang termasuk dalam struktur organisasi Kanwil yang

bersangkutan.

3) Pembentukan Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) yang

merupakan tempat penerimaan dokumen perpajakan (SPT, SSP

11

Page 34: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

dan sebagainya) yang diserahkan langsung oleh wajib pajak

(WP) ke KPP.

Pelayanan yang diberikan pada TPT adalah mengolah data

permohonan pelayanan administrasi yang disampaikan WP,

mencetak surat tanda terima, dan memberikan informasi

mengenai proses penyelesaian permohonan tersebut. Proses

data permohonan ini penting karena output data yang

dihasilkan merupakan dasar bagi sub aplikasi lainnya. Kegiatan

pada sub sistem TPT terdiri dari:

(a) Master File

Kegiatan pada pelayanan ini adalah merekam

permohonan WP atas pendaftaran WP, pengukuhan atau

pencabutan pengusaha kena pajak (PKP), permohonan

pindah domisili dan perubahan identitas WP, formulir

permohonan WP setelah dicek kolom pengisian dan

lampiran yang dipersyaratkan, kemudian diedit dan kolom

diisi oleh petugas yang selanjutnya direkam. Setelah

dilakukan proses perekaman maka dapat diketahui identitas

WP selengkapnya dan berguna untuk mencari kebenaran

data untuk berbagai keperluan, khususnya dalam rangka

pemeriksaan. Untuk melihatnya dapat dilakukan

berdasarkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) atau nama

WP.

12

Page 35: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

(b) Surat Pemberitahuan Tahunan

Kegiatan ini adalah merekam penyampaian SPT

Tahunan PPh (baik perseorangan maupun Badan), dan

permohonan penundaan SPT Tahunan PPh yang

disampaikan langsung oleh WP atau yang disampaikan

melalui pos.

(c) Surat Pemberitahuan Masa

Kegiatan perekaman SPT Masa PPN yang

disampaikan langsung oleh WP atau disampaikan melalui

pos.

(d) Keberatan dan Banding

Perekaman permohonan keberatan atau banding

termasuk peninjauan kembali dan permohonan

penghapusan yang disampaikan langsung oleh WP atau

disampaikan melalui pos. Surat permohonan keberatan dari

WP dikelompokkan menjadi surat keberatan yang

dilengkapi dan yang tidak atau kurang dilengkapi dengan

persyaratan.

Adapun tentang sistem administrasi atau pengolahan data

yang dilaksanakan dengan sistem informasi perpajakan (SIP)

secara singkat sebagai berikut:

a. Dokumen atau formulir perpajakan yang disampaikan langsung

oleh WP seperti SPT PPh atau PPN, pengajuan keberatan,

13

Page 36: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

permohonan restitusi atau kompensasi diterima oleh petugas

pada Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).

b. Atas penyerahan dokumen atau formulir dibuatkan tanda terima

oleh petugas TPT yang merupakan keluaran dari komputer di

TPT setelah dilakukan entry tertentu pada aplikasi yang ada di

komputer, setelah itu dibuat tanda terima dan diserahkan

kepada WP.

c. Dokumen atau formulir dari WP diteruskan ke Seksi yang

bersangkutan untuk pemrosesan atau perekaman.

d. Petugas yang bertugas di TPT merupakan petugas gabungan

dari setiap Seksi (tidak selalu harus sekaligus dari seluruh

Seksi) yang dikoordinir oleh Kepala Seksi PDI atau Kepala

Seksi TUP, dan jumlahnya disesuaikan dengan volume kerja

yang ada pada TPT.

e. Sebelum dilakukannya perubahan struktur organisasi

Direktorat Jenderal Pajak (DJP), penugasan pegawai pada TPT

dapat dilakukan dengan membentuk Tim TPT oleh Kepala KPP

yang bersangkutan.

f. Pengolahan atau perekaman dokumen atau formulir wajib pajak

(WP) yang selama ini terpusat pada Seksi PDI didesentralisasi

setiap Seksi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Jenis dokumen yang perekamannya menjadi tanggung jawab

setiap Seksi.

14

Page 37: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

g. Sistem dimaksud diharapkan tanggung jawab setiap seksi untuk

melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya

sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing akan menjadi

lebih jelas.

h. Setelah selesai direkam oleh Seksi yang bersangkutan,

dokumen atau formulir diteruskan ke Seksi TUP untuk

diadministrasikan sesuai dengan sistem dan prosedur yang

selama ini telah berjalan.

i. Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

telah dirancang (design) sedemikian rupa dan ditambah dengan

suatu perangkat komunikasi (local area network) sehingga

pertugas tentu akan dapat melihat informasi yang merupakan

hasil pengolahan data atau dokumen yang perekamannya

dilakukan oleh Seksi lain.

j. Dengan rancangan perangkat tersebut dimungkinkan

pemanfaatan data lebih baik, dan terciptanya suatu sistem

pengawasan melekat oleh atasan langsung mengenai kinerja

kerja suatu Seksi sehingga kinerja kerja mereka dapat

termonitor oleh atasan langsung yang bersangkutan.

Dalam Surat Edaran dirjen Pajak Nomor: SE-11/PJ.5/2001

tanggal 9 Mei tahun 2001, tentang Uji Coba Permintaan

Konfirmasi Pajak Pertambahan Nilai dengan Menggunakan

Aplikasi SIP (Program PK-PM Melalui Komputer) disebutkan

15

Page 38: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

bahwa konfirmasi merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan

keyakinan bahwa pangusaha kena pajak (PKP) yang menerbitkan

Faktur Pajak yang dimintakan restitusi benar-benar ada, telah

dikukuhkan sebagai PKP, dan telah mempertanggungjawabkan

PPN tersebut sesuai dengan ketentuan. Oleh karena itu, permintaan

konfirmasi harus dilakukan bersamaan prosedur pemeriksaan

lainnya.

B. Intranet

1. Konsep Dasar Intranet

Intranet pada dasarnya adalah sama seperti internet yang

merupakan kumpulan webserver, intranet digunakan hanya untuk

keperluan internal dari suatu organisasi. Dengan intranet pengguna

dapat terhubung secara online antar kantor.

Menurut Febrian dalam kamus komputer (2004:251), Intranet

merupakan sebuah organisasi yang dilengkapi dengan sebuah atau

beberapa web server untuk keperluan organisasi tersebut. Web server

digunakan untuk keperluan sehari-hari yang sifatnya internal seperti

menyimpan memo, data dan sebagainya.

Intranet menghubungkan antar kantor pusat dengan kantor cabang

melalui infrastructure jaringan publik menggunakan IP security (IP

Sec) atau Generic Route Encrypter untuk memberikan keamanan pada

tunnel yang dipakai. Dengan menggabungkan service dari provider

16

Page 39: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

seperti mekanisme quality eo service, management bandwith weighted

fair queving (WFO) dan penggunaan committed access rate (CAR)

akan memberikan penggunaan bandwith yang effisien dan troughput

yang bisa dipercaya.

Wikipidia Indonesia mendefinisikan intranet sebagai berikut:

An intranet is a private computer network that uses intranet

protocols, network connectivity to securely share part of an

organizations information or operations with it’s employees.

Sometimes the term refers only to the most visible service, the internal

website. The same concepts and technologies of the internet such as

clients and servers running on the internet protocol suite are used to

build an intranet. HTTP and other internet protocols are commonly

used as well, FTP. There is often an attempt to use internet

technologies to provide new interfare with corporate ‘legacy’ data and

information systems.

Briefly, an intranet can be understood as “a private version of the

internet”, or as a version of the internet confined to an organization.

Menurut Budiyanto (1998, www.freserver.com) intranet adalah:

“…penerapan internal Web dan Web-Based applications untuk

menyediakan fasilitas komunikasi dan sharing informasi di antara para

pegawai atau anggotanya, dan sebagainya… Inilah yang disebut

dengan intranet”.

17

Page 40: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Penulis menyimpulkan bahwa konsep dasar intranet merupakan

sarana yang berisikan sekumpulan webserver yang digunakan hanya

untuk keperluan internal suatu organisasi.

2. Pengertian Intranet

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka intranet DJP

merupakan privat version of the internet yang khusus digunakan untuk

kepentingan internal organisasi DJP. Intranet DJP dilengkapi dengan

pengamanan akses masuk, yang hanya memungkinkan khusus pegawai

di lingkungan DJP yang dapat diakses data atau informasi yang ada

pada intranet DJP. Intranet DJP yang menghubungkan antara kantor

pusat dengan kantor cabang melalui infrastruktur jaringan publik,

menggunakan IP security (IP Sec) atau Generic Route Encrypter untuk

memberikan keamanan pada tunnel yang dipakai.

3. Peran dan Keuntungan Menggunakan Intranet

Dengan menggunakan intranet DJP organisasi di lingkungan DJP

akan memperoleh beberapa keuntungan yaitu: peningkatan

produktivitas kerja pegawai, effisiensi waktu, kemudahan komunikasi,

manajemen operasi peningkatan kerjasama. Hal ini sesuai dengan

peran intranet menurut Wikipedia Indonesia yang menyebutkan

intranet sebagai berikut:

a. Work force productivity

b. Time

c. Communication

18

Page 41: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

d. Web publishing allow’s “cumbersome” corporate knowledge to be

maintained and easing accessed troughout the company using

hypermedia and Web technologies.

e. Business operations and management

f. Coss-effective

g. Promote commen corporate culture

h. Enhance Collaboration

Pada intinya intranet DJP memiliki peran memberikan informasi

kepada pegawai, membantu organisasi dan pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Turban,

Rainer, Potter (2003:119) “The objective of intranet to serve the needs

of organization, employees and to give employee a easy accses

corporate information”.

Intranet DJP digunakan untuk mendukung berbagai peran dan

fungsi pelaksanaan tugas kantor di seluruh wilayah DJP. Dengan

adanya intranet DJP juga lebih memungkinkan DJP mengoptimalkan

kinerjanya, seperti dengan adanya konfirmasi PK-PM di intranet DJP,

pemeriksa tidak perlu lagi melakukan konfirmasi dengan

menggunakan surat menyurat di KPP yang menjadi lawan transaksi

WP yang sedang diperiksa. Dengan adanya intranet DJP, aplikasi

terbaru SPT: e-filling, e-registration, e-SPT, maupun MPN atau MP3

menjadi alternatif kemudahan bagi pegawai pajak untuk memantau

kepatuhan WP.

19

Page 42: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Sehingga intranet DJP mempunyai peran yang strategis yaitu

sebagai sumber informasi tentang wajib pajak di seluruh Indonesia,

infromasi tentang pembayaran pajak melalui MP3 atau MPN,

informasi tentang pelaksanaan sistem e-filling ataupun e-registration.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sadhani (2006): “Situs intranet

Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan sarana komunikasi internal

Ditjen Pajak dan sekaligus pintu masuk menuju program aplikasi PK-

PM dan MP3. Program aplikasi PK-PM yang berfungsi untuk

menyandingkan faktur pajak masukan PKP pembeli dengan faktur

pajak keluaran PKP penjual. Program aplikasi “kriteria seleksi”

sebagai sarana pemilihan pemeriksaan pajak berdasarkan tingkat

resiko. Program aplikasi monitoring pelaporan dan pembayaran pajak

(MP3) yang berfungsi untuk memonitor dan mengawasi penerimaan

pajak secara online. Program aplikasi e-registration (e-reg), sistem

pendaftaran WP (memperoleh NPWP) secara online. Program aplikasi

e-filling, sistem menyampaikan surat pemberitahuan pajak (SPT)

melalui media elektronik. Sistem Informasi Geografis (SIG) yang telah

dilambangkan menjadi suatu “smart map” sehingga dapat memuat

informasi rinci yang terkait dengan suatu nomor objek pajak (NOP).

Sehingga diharapkan dengan adanya intranet DJP, fiskus akan dengan

mudah untuk mendapatkan informasi tentang kondisi keseluruhan WP

yang akan dapat dengan mudah digunakan oleh fiskus untuk data

administrasi pemeriksaan dan kontrol”.

20

Page 43: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

C. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

1. Sejarah Perkembangan Sistem Informasi di Lingkungan DJP

Pengembangan TI Ditjen Pajak dimulai awal 90-an, yaitu dengan

penerapan NPCS yang berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi

pembayaran pajak. Pada awal 1994, mulai diperkenalkan Sistem

Informasi Perpajakan (SIP) untuk menggantikan NPCS yang berfungsi

sebagai sarana pengawasan SPT sekaligus untuk mengawasi dan

mengevaluasi pembayaran pajak, serta dapat juga berperan sebagai

sarana pendukung pengambilan keputusan. Di bidang PBB

diperkenalkan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP).

Pada tahun 2002, DJP mengimplementasikan penggunaan SAPT di

KPP WP Besar dan hal tersebut masih terus digunakan sampai saat ini

di KPP WP Besar. Selain itu, Ditjen Pajak juga menerapkan aplikasi

baru meliputi:

a. Situs Internet Ditjen Pajak (http://www.pajak.go.id) yang memuat

peraturan perpajakan dan informasi perpajakan.

b. Pengembangan knowledge base di beberapa kanwil yang berisi

petunjuk praktis tentang beberapa permasalahan di bidang

perpajakan yang dapat dijadikan pedoman oleh fiskus dalam

menjawab pertanyaan dari wajib pajak.

c. Situs Intranet Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan sarana

komunikasi internal Ditjen Pajak dan sekaligus pintu masuk

menuju program aplikasi PK-PM dan MP3.

21

Page 44: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

d. Program aplikasi PK-PM yang berfungsi untuk menyandingkan

Faktur Pajak Masukan PKP Pembeli dengan Faktur Pajak Keluaran

PKP Penjual.

e. Program aplikasi ”kriteria seksi” sebagai sarana pemilihan

pemeriksaan pajak berdasarkan tingkat resiko.

f. Program Aplikasi Monitoring Pelaporan dan Pembayran Pajak

(MP3) yang berfungsi untuk memonitor dan mengawasi

penerimaan pajak secara online.

g. Program aplikasi e-registration (e-reg), sistem pendaftaran wajib

pajak (memperoleh NPWP) secara online.

h. Program aplikasi e-filling, sistem menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pajak (SPT) secara online. Program aplikasi e- SPT

yang merupakan sarana bagi wajib pajak untuk dapat

menyampaikan SPT melalui media elektronik.

i. Sistem Informasi Geografis (SIG) yang telah dikembangkan

menjadi suatu ”smart map” sehingga dapat memuat info rinci yang

terkait dengan suatu nomor objek pajak (NOP).

j. Program terbaru adalah pengembangan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) untuk menggantikan SIP. Sistem

ini dikembangkan hanya pada kantor yang telah menerapkan

administrasi modern.

22

Page 45: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

2. Pengertian Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

Menurut Idrus (2008) Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak

(SIDJP) didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang terpadu di

dalam suatu jaringan kerja dengan menggunakan perangkat lunak dan

perangkat keras komputer sebagai pengolah data, hak dan kewajiban

perpajakan menjadi informasi yang bermanfaat untuk mengambil

keputusan dalam rangka melaksanakan undang-undang perpajakan.

Dalam pengembangannya implementasi SIDJP terbagi menjadi

beberapa sub sistem, beberapa diantaranya adalah: Sistem Informasi

Perpajakan (SIP), Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT), e-

registration, e-payment, dan e-filling.

a. Sistem Informasi Perpajakan (SIP)

SIP adalah sistem informasi dalam administrasi perpajakan di

lingkungan kantor DJP dengan menggunakan perangkat lunak dan

perangkat keras yang dihubungkan dalam suatu jaringan kerja

lokal.

Dari beberapa sub sistem yang ada, SIP merupakan sub sistem

yang pertama kali dikembangkan. Proses pengelolaan data dalam

SIP didasari pada pembagian fungsi untuk masing-masing

pekerjaan tertentu, yang tidak semata-mata berdasarkan pada

pembagian seksi-seksi di KPP.

23

Page 46: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

b. Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT)

Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu

(SAPT) dilatarbelakangi oleh pembentukan kantor Wajib Pajak

Besar (Large Tax Payer Office-LTO), dimana struktur organisasi

dan fungsi yang dimiliki berbeda dengan KPP umumnya.

Perubahan struktur organisasi dan fungsi tersebut menuntut

perubahan dalam proses administrasi dan pengolahan informasi

perpajakan. Karakteristik utama dalam SAPT adalah diterapkannya

metode aliran kerja (work flow) dan manajemen kasus (case

management)

Konsep dari work flow adalah otomasi sebagian atau

seluruh bagian proses dimana dokumen dan informasi mengalir

melewati masing-masing model (manusia, aplikasi, dan mesin)

sesuai dengan prosedur atau aturan yang telah ditentukan.

c. E-Registration

Sistem pendaftaran wajib pajak secara online adalah sistem

aplikasi sebagai bagian dari sistem informasi perpajakan

dilingkungan DJP dengan berbasis perangkat keras dan perangkat

lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang

digunakan untuk mengelola proses pendaftaran wajib pajak.

Sistem ini terbagi dua bagian, yaitu sistem yang

dipergunakan oleh wajib pajak yang berfungsi sebagai sarana

pendaftaran wajib pajak secara online dan sistem yang

24

Page 47: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

dipergunakan oleh petugas pajak yang berfungsi untuk memproses

pendaftaran wajib pajak.

d. E-Filing/e-SPT

E-filing disebut juga dengan e-SPT adalah suatu layanan

yang disediakan oleh DJP agar wajib pajak dapat menyampaikan

suatu pemberitahuan (SPT) pajak beserta lampirannya dengan

sistem online dan real time melalui sebuah perusahaan penyedia

jasa aplikasi (ASP) yaitu pajakku.com dengan menggunakan jalur

internet.

Dengan cara e-filing ini maka pelaporan pajak dapat

dilakukan dengan cepat, mudah dan aman. Setiap SPT pajak yang

dikirimkan akan di encrypted sehingga terjamin kerahasiaannya.

Pihak-pihak yang tidak berkepentingan tidak akan dapat

mengetahui isi dari SPT pajak tersebut.

Tujuan utama layanan pelaporan pajak secara e-filing ini adalah:

1) Membantu para wajib pajak untuk menyediakan fasilitas

pelaporan SPT secara elektronik (via internet) kepada wajib

pajak, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melakukannya

dari lokasi kantornya atau tempat usahanya. Hal ini akan dapat

membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh

wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan

melaporkan SPT ke kantor pajak secara benar dan tepat waktu.

25

Page 48: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

2) Memberikan dorongan kepada Kantor Pelayanan Pajak dalam

hal percepatan penerimaan pelaporan SPT dan perampingan

kegiatan administrasi, pendataan (juga akurasi data), distribusi

dan pengarsipan laporan SPT.

e. E-Payment

E-Payment adalah sistem pembayaran pajak secara online

yang disebut juga dengan MP3 (Monitoring Pelaporan Pembayaran

Pajak), adalah suatu sistem yang menyederhanakan dan

mengurangi pekerjaan manual penatausahaan Surat Setoran Pajak

(SSP) dan menyerahkan sebagian besar detail pekerjaan yang rumit

ke sistem komputer untuk diproses secara otomatis. Tujuan

utamanya adalah meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak

dengan memberikan kemudahan dalam meelakukan penyetoran

dan pelaporan pajak. Tujuan yang tidak kalah pentingnya untuk

dicapai adalah keadaan tertib administrasi, menghemat waktu dan

tenaga kerja dalam pengolahan SSP, dan memudahkan aparat pajak

dengan waktu dan tenaga kerja seminimal mungkin.

D. Review Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya,

adapun penelitian sebelumnya ini telah dilakukan oleh Idrus (2008) dengan

judul “Analisis pengaruh pengelolaan SSP berdasarkan sistem monitoring

pelaporan pembayaran pajak (MP3) terhadap optimalisasi penerimaan”, dan

26

Page 49: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara

penegelolaan SSP dengan sistem MP3 adalah signifikan serta dengan

pengelolaan SSP berdasarkan sistem MP3 mampu meningkatkan peneriman

pajak. Adapun perbedaan dengan penelitian ini dari penelitian sebelumnya

adalah bahwa penelitian ini mengganti variabel SSP dengan intranet yang

berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal (SIDJP) serta

menggunakan sampel sebelum diberlakukannya sistem intranet yaitu pada

tahun 1999 dan 2000 serta sampel sesudah diberlakukannya penggunaan

intranet pada tahun 2008 dan 2009.

E. Penerimaan Pajak

Pada penelitian ini penerimaan pajak berasal dari penerimaan non migas

untuk semua jenis pajak di KPP Pratama Serpong. Penerimaan non migas

terdiri dari:

1. Pajak Penghasilan

2. Pajak Pertambahan Nilai

3. Bea Masuk

4. Cukai

5. Pajak Ekspor

6. Pajak Bumi dan Bangunan

7. Pajak lainnya

8. Penerimaan Bukan Pajak

9. Laba Bersih Minyak

27

Page 50: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

F. Kerangka Pemikiran

Untuk membantu dan mempermudah dalam pembacaan dan pembahasan

skripsi hingga proses pengujian dilakukan dengan metode analisis deskriptif

dan uji statistik. Berdasarkan kerangka teoritis dari pemaparan di atas maka

kerangka pemikiran yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1

SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN

Intranet (X2)

Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) (X1) Penerimaan Pajak

(Y)

28

Page 51: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

G. Perumusan Hipotesis

Kerangka pemikiran merupakan gambaran penelitian yang dilakukan.

Oleh karena itu berdasarkan kerangka penelitian di atas serta agar sesuai

dengan tujuan penelitian yakni menjawab pertanyaan penelitian, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho: µ1= µ2

Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi pengunaan

sebelum dan sesudah intranet adalah sama/tidak berbeda secara nyata).

H1: µ1 ≠ µ2

Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi

pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah berbeda secara nyata).

29

Page 52: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis

perpajakan. Mengumpulkan data-data penerimaan pajak penghasilan

dalam laporan keuangan yang disajikan oleh kantor pelayanan pajak.

Penelitian ini menganalisa perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan

intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

terhadap penerimaan pajak. Objek penelitian ini yaitu pada KPP Pratama

Serpong yang beralamat pada jalan Raya Serpong Sektor VIII Blok 405

no.4 Bumi Serpong Damai Tangerang. Dalam penelitian ini menggunakan

variabel terikat dan variabel bebas yaitu:

1. Variabel Terikat (Y)

Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal ini

Penerimaan Pajak.

2. Variabel Bebas (X)

Variabel yang diduga berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu

Intranet.

30

Page 53: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman

(convenience sampling) dilakukan dengan memilih sampel bebas

sekehendak perisetnya (Jogiyanto, 2004:79).

C. Metode Pengumpulan Data

1. Studi lapangan (Field Research), yaitu yang dilakukan dalam masa

pengamatan lapangan dengan mengumpulkan berbagai informasi dan

data yang diperlukan berhubungan dengan pembahasan skripsi ini dan

bertujuan untuk mendapatkan gambaran riil di lapangan.

2. Studi pustaka (Library Research), yaitu mendapatkan data dan

informasi yang diperlukan selama dalam penulisan skripsi ini yang

berasal dari literatur terkait dan dapat dijadikan pemikiran, yang

kesemuanya terkait dengan penulisan skripsi ini lebih lanjut.

D. Metode Analisis Data

1. Deskriptif Kuantitatif

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya ialah menganalisis

data berdasarkan metode penelitian yang sesuai untuk digunakan.

Analisis deskriptif yang dilakukan dengan cara menyajikan data,

menganalisis dan menginterpretasikan.

31

Page 54: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Dalam penelitian ini akan digunakan juga metode kuantitatif

sebagai cara dalam membantu menganalisis data kualitatif atau sebagai

penguat dalam melakukan analisis data. Metode kuantitatif ini digunakan

terhadap data berupa informasi uraian dalam bentuk bahasa yang

kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan suatu

kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran

baru atau memperkuat gambaran yang sudah ada. Data-data yang

diperoleh melalui metode yang digunakan ini kemudian digunakan

secara sistematis.

2. Uji Statistik

a. Uji Beda t-Test

Menurut Singgih Santoso (2005, 101) Uji beda t-test digunakan

untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan

memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan

dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata

dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara

rumus dapat ditulis sebagai berikut:

t = Rata-rata sampel pertama – rata-rata sampel kedua standar error perbedaan rata-rata kedua sampel

Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara

normal. Jadi tujuan uji t-test adalah membandingkan rata-rata dua

grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua

grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak

sama secara signifikan.

32

Page 55: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Hipotesis:

Ho: µ1= µ2

Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi

pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah sama/ tidak

berbeda secara nyata)

H1: µ1≠ µ2

Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata

populasi pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah

berbeda secara nyata)

Jika Statistik Hitung (angka t output) > Statistik Tabel (tabel t)

maka Ho ditolak.

Jika Statistik Hitung (angka t output) < Statistik Tabel (tabel t)

maka Ho diterima.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Intranet: merupakan sebuah organisasi yang dilengkapi dengan sebuah

atau beberapa web server untuk keperluan organisasi tersebut. Intranet

juga merupakan variabel independen, variabel tersebut diukur dengan

melihat seberapa besar perolehan SSP yang disetorkan oleh wajib

pajak di tiap tahunnya pada KPP Pratama Serpong.

2. Penerimaan Pajak: berasal dari penerimaan non migas untuk semua

jenis pajak di KPP Pratama Serpong. Penerimaan pajak merupakan

variabel dependen, variabel ini diukur dengan menggunakan indikator

33

Page 56: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

jumlah penerimaan pajak yaitu: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan

Nilai, Bea Masuk, Cukai, Pajak Ekspor, Pajak Bumi dan Bangunan,

Pajak lainnya, Penerimaan Bukan Pajak, Laba Bersih Minyak setiap

bulan Januari s/d Desember tahun 1999 & 2000 sebelum menggunakan

sistem intranet dan setiap bulan Januari s/d Desember tahun 2008 &

2009 sesudah menggunakan sistem intranet dalam bentuk satuan

rupiah.

34

Page 57: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong

KPP Pratama Serpong adalah salah satu dari beberapa Kantor

Pelayanan Pajak yang ada di wilayah DJP Banten. KPP Pratama Serpong

yang dahulu bernama KPP Serpong yang berdiri tahun 1994, KPP ini

beralamat Jalan Raya Serpong Sektor VIII Blok 405 No.4 BSD Tangerang

dan bersebelahan dengan Kantor Samsat Serpong. Berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 55/MK.01/2007 tanggal 31

Mei 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Pajak yang bertujuan untuk menerapkan struktur

organisasi baru guna mendukung dan meningkatkan efektifitas dan

efisiensi sistem administrasi perpajakan. Implementasi dari proses ini

dilakukan dengan memodernisasi Kantor Wilayah DJP Banten dan

mendirikan Kantor Pelayanan Pajak modern dengan nama Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Serpong.

2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong

Visi dan Misi yang terdapat pada KPP Pratama Serpong guna

mencapai target Penerimaan Pajak:

35

Page 58: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

a. Visi KPP Pratama Serpong

Menjadi Model Pelayanan Prima yang mendorong kepatuhan

masyarakat Wajib Pajak yang akan menciptakan keberhasilan dalam

menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak.

b. Misi Fiskal KPP Pratama Serpong

Mengamankan rencana penerimaan pajak dengan Efektifitas dan

Efesiensi Tinggi di Wilayah Serpong.

c. Misi Kelembagaan KPP Pratama Serpong

Meningkatkan kinerja berkelanjutan dalam rangka Teknokrasi

Perpajakan dan Optimalisasi Pelayanan Publik.

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Kepala Kantor

Seksi Ekstensifikasi

Perpajakan

Kelompok Fungsional

Pemeriksaan Informasi

Seksi Penagihan

Seksi Pemeriksaan

Seksi Pengawasan

Dan Konsultasi

Seksi Pelayanan

Seksi Pengolahaan Data & Informasi

Sub Bagian Umum

a. Waskon IV

Waskon III

Waskon II

Waskon I

Gambar 4.1

Struktur Organisasi KPP Pratama Serpong

36

Page 59: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

a. Sub Bagian Umum

Menjalankan segala kegiatan yang berkaitan dengan kepegawaian,

keuangan, tata usaha dan rumah tangga.

b. Bidang Pengolahan Data dan Informasi

Melaksanakan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data,

pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan,

perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis

komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling serta penyiapan

laporan kinerja.

c. Seksi Pelayanan

Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan

pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,

penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak,

pelaksanaan ekstensifikasi serta melakukan kerjasama-kerjasama

perpajakan.

d. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Seksi pengawasan dan konsultasi terbagi menjadi 4 (empat ) bidang

atau disebut waskon (Pengawasan dan Konsultasi) untuk mengawasi

kinerja karyawan. Seksi Pengawasan dan Konsultasi mempunyai tugas

melakukan pengawasan kepatuhan wajib pajak, bimbingan atau

himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan,

penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, melakukan

37

Page 60: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi,

usulan pembetulan ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Buni

dan Bangunan serta Bea Perolehan atas Tanah dan/atau Bangunan dan

melakukan evaluasi hasil banding.

e. Seksi Pemeriksaan

Menyusun rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan

pemeriksaan, menerbitkan dan meyalurkan Surat Perintah Pemeriksaan

Pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

f. Seksi Penagihan

Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak penundaan dan

angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan

piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Melakukan pemeriksaan pajak, yang meliputi:

1) Pemeriksaan lengkap

2) Pemeriksaan sederhana

3) Pemeriksaan dalam rangka penagihan

h. Seksi Ekstensifikasi

Menerima Pendaftaran Pajak Bumi dan Bangunan, Menerima

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, Melakukan Penerbitan SPPT

Bangunan, Melakukan Penerbitan SBB terkait Waris, Lelang dan

Hibah, Melakukan penggambaran lokasi Objek Pajak dengan

menggunakan SIG, Melakukan Pelayanan lainnya seperti Mutasi,

38

Page 61: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Pembetulan dan Pembatalan Objek Pajak, Melakukan verifikasi

lapangan jika diperlukan, Menerima Berkas terkait PBB dan BPHTB

dari Bidang pelayanan dan memberikan hasilnya pada bidang PDI

berupa berkas mutasi, pendaftaran, pembetulan, pembatalan, SSB,

Berita Acara dan Surat Tugas.

Dalam pelaksanaan operasionalnya, Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Serpong didukung oleh sumber daya manusia sebagaimana

tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Data Pegawai di KPP Pratama Serpong

No

Unit Kerja Jumlah

Pegawai Gol

I Gol II

Gol III

Gol IV

1 Kepala Kantor 1 - - - 1

2 Seksi

Subbagian Umum

11 - 7 4 -

3 Seksi Pedanil 13 - 9 4 -

4 Seksi DAI 7 - 3 4 -

5 Seksi Penetapan 7 - 2 5 -

6 Seksi Penerimaan 5 - 2 3 -

7 Seksi Penagihan 7 - 3 4 -

8 Seksi

Keberatan dan Pengurangan

5 - 2 3 -

9 Jabatan Fungsional 2 - - 2 -

Jumlah 58 - 28 29 1 Sumber: Seksi Subbagian Umum KPP Pratama Serpong

39

Page 62: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama serpong adalah salah satu

unit organisasi pelaksana fungsi Direktorat Jendaral Pajak yang dalam

pelaksanaan tugasnya di bawah Kantor Wilayah DJP Banten yang

melaksanakan sebagian tugas pokok di bidang administrasi penerimaan

negara dari sektor pajak dalam wilayah wewenangnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk wilayah kerja.

Tabel 4.2 Wilayah Kerja KPP Pratama Serpong

NO KECAMATAN KELURAHAN

1 SERPONG

1. Ciater

2. Rawa Buntu

3. Cilenggang

4. Lengkong Gudang Timur

5. Mekar Wangi

6. Buaran

7. Lengkong Gudang

8. Pakulonan

9. Pakualam

10. Jelupang

11. Lengkong Wetan

12. Rawa Mekar Jaya

13. Lengkong Karya

14. Serpong

15. Pondok Jagung

2 PAMULANG

1. Pondok Cabe Ilir

2. Benda Baru

3. Pondok Benda

4. Bambu Apus

40

Page 63: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

5. Pondok Cabe Udik

6. Kedaung

3 PONDOK AREN

1. Pondok Aren

2. Jurang Mangu Timur

3. Perigi Baru

4. Pondok Kacang Barat

5. Pondok Karya

6. Pondok Betung

7. Pondok Kacang Timur

8. Perigi

9. Jurang Mangu Barat

10. Pondok Pucung

11. Pondok Jaya

4 CIPUTAT

1. Cipayung

2. Ciputat

3. Sarua

4. Pondok Ranji

5. Jombang

6. Sawah Baru

7. Sawah

8. Cempaka Putih

9. Rempoa

10. Pisangan

11. Sarua Indah

12. Cirendeu

13. Rengas

Sumber: Seksi Subbagian Umum KPP Pratama Serpong

41

Page 64: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

a. Analisis Deskriptif Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak

(SIDJP)

Intranet merupakan suatu aplikasi terbaru dari Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP), aplikasi ini merupakan sarana

komunikasi internal Ditjen Pajak dan sekaligus pintu masuk program

aplikasi PK-PM dan MP3. Sedangkan SIDJP didefinisikan sebagai suatu

sistem informasi yang terpadu di dalam suatu jaringan kerja dengan

menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras komputer sebagai

pengolah data, hak dan kewajiban perpajakan menjadi informasi yang

bermanfaat untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan

undang-undang perpajakan. Dalam pengembangannya implementasi

SIDJP terbagi menjadi beberapa sub sistem, beberapa diantaranya

adalah: Sistem Informasi Perpajakan (SIP), Sistem Administrasi

Perpajakan Terpadu (SAPT), e-registration, e-payment, dan e-filling.

Dengan menerapkan aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) maka akan

berdampak pada peningkatan produktivitas kerja pegawai, effisiensi

waktu, kemudahan komunikasi, manajemen operasi peningkatan

kerjasama. Sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja pegawai dan bagi

wajib pajak lebih transparansi dalam menyetorkan kewajiban

perpajakannya .

42

Page 65: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Selain itu, Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan,

dilihat dari penerimaan pajak yang semakin lama terus meningkat ditiap

tahunnya. Hal ini dapat dibuktikan pada Tabel 4.4 yaitu pada 2 (dua)

tahun sebelum penggunaan intranet diberlakukan jumlah SSP hanya

sekitar 3.816 dengan jumlah penerimaan pajak penghasilan sebesar

54.468.339.450 sedangkan pada 2 (dua) tahun sesudah penggunaan

intranet jumlah SSP sebesar 62.824 dengan jumlah penerimaan pajak

penghasilan 1.070.162.000.000, maka dapat disimpulkan dengan adanya

intranet sebagai aplikasi dari SIDJP penerimaan pajak meningkat secara

tajam sehingga peneliti memberikan kesimpulan bahwa Sistem

Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) berpengaruh secara

signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan.

b. Tahapan dari alur penerimaan pembayaran pajak berdasarkan

Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3)

Tahapan dari alur penerimaan pembayaran pajak berdasarkan

Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3) adalah sebagai

berikut:

1) Wajib Pajak melakukan penyetoran pembayaran pajak di Bank

Persepsi (BP).

2) Petugas di BP menginput NPWP, kode KPP dan Kode Cabang.

3) Data NPWP, kode KPP dan Kode Cabang ditransmit ke sistem DJP.

43

Page 66: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

4) Suatu prosedur pencarian data di DJP akan mencari data nama,

alamat, kota dan Master File Wajib Pajak (MFWP), sesuai dengan

NPWP, kode KPP, dan Kode Cabang yang diterima dari BP.

5) Data nama, alamat, kota ditransmit kembali ke sistem di BP yang

kemudian ditampilkan dilayar sistem MP3 di BP.

6) Petugas BP kemudian merekam Kode MAP, Kode Jenis Setoran,

Nomor Ketetapan (jika ada) dan jumlah uang yang disetor lalu data

tersebut ditransmit ke DJP.

7) Suatu prosedur penulisan data (write engine) akan menullis data

kode MAP, Kode Jenis Setoran, Nomor Ketetapan (jika ada), dan

jumlah uang yang disetor ke tabel/file transaksi SSP.

8) DJP melakukan proses pengesahan, dengan cara menerbitkan Nomor

Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) melalui penghitungan secara

random terhadap data pembayaran tersebut dan menghasilkan 16

digit angka atau huruf sebagai nomor pengesahan pembayaran lalu

data tersebut dikirim ke sistem di Bank.

9) Data tersebut diterima oleh sistem di Bank.

10) Data NTPP dan data pembayaran lainnya dicetak oleh sistem di

Bank.

11) Wajib Pajak akan menerima hasil cetakan SSP yang kemudian

disebut sebagai SSP khusus.

12) Wajib Pajak menyampaikan pelaporan SSP ke KPP tempat WP

terdaftar.

44

Page 67: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

13) Bank Persepsi mengadakan rekonsiliasi atas data transaksi

pembayaran dengan DJP.

14) Data yang sudah direkonsiliasi dapat dilihat oleh KPP melalui

fasilitas intranet DJP.

15) Data pembayaran pajak dari sistem MP3 ditransmit ke database

nasional yang ada di DJP.

16) KPP setiap harinya akan mendownload informasi tersebut untuk di

upload ke server di KPP.

Dalam sistem Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak

(MP3) dikenal adanya rekonsiliasi. Rekonsiliasi adalah proses identifikasi

perbedaan dan persamaan data pembayaran setoran pajak yang tercatat

dalam sistem komputer Direktorat Jenderal Pajak dengan Kantor Penerima

Pembayaran setiap hari pada jam tertentu (cut off) yang disepakati antara

DJP dengan Kantor Penerima Pembayaran. Klarifikasi adalah proses

komunikasi antara DJP dengan Kantor Penerima Pembayaran dalam

rangka memastikan penyebab perbedaan data pembayaran setoran pajak.

Reversal/penyesuaian data penerimaan adalah proses penambahan,

pengurangan, dan perubahan data pembayaran setoran pajak yang

dilakukan oleh DJP dengan Kantor Penerima Pembayaran pada saat

pelaksanaan rekonsiliasi dan klarifikasi agar data yang bersangkutan

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Kantor Pos dan Giro (KPG) dan Bank Persepsi (BP) akan

melakukan rekonsiliasi atas data transaksi pembayaran/penyetoran pajak

45

Page 68: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

dengan DJP setiap hari pada jam tertentu (cut-off) yang disepakati. Apabila

dari hasil rekonsiliasi ditemukan perbedaan data termasuk angka, maka

KPG/BP dan DJP wajib melakukan penelusuran kembali transaksi pada

hari yang bersangkutan sesuai prosedur teknis rekonsiliasi paling lama 12

(dua belas) jam sejak jam tertentu (cut-off) yang disepakati.

c. Analisis Pengelolaan SSP Berdasarkan Sistem Monitoring Pelaporan

Pembayaran Pajak (MP3)

Surat setoran pajak (SSP) adalah surat yang oleh WP digunakan

untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang

kepada kas negara melalui kantor pos dan atau bank BUMN/BUMD atau

tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Mentri Keuangan.

Pengelolaan SSP berdasarkan sistem MP3 mulai diterapkan oleh

KPP Serpong pada tahun 2002. Sampai saat ini semua WP sudah

melakukan penyetoran pembayaran pajak melalui kantor penerima

pembayaran pajak pada Bank atau Pos Persepsi yang sudah menerapkan

pembayaran pajak secara online dengan sistem MP3.

Tahapan proses alur SSP berdasarkan sistem MP3, sebagai berikut:

1. WP membayar pajak melalui Bank Persepsi (BP) atau Kantor Pos dan

Giro (KPG) yang sudah menerapkan sistem MP3.

2. WP melaporkan pembayaran pajaknya dengan menyampaikan lembar

ke-3 SSP ke KPP Serpong, oleh petugas KPP yang ada ditempat

pelayanan terpadu (TPT) data lembar ke-3 SSP dicocokkan dengan

data pembayaran yang didownload oleh KPP melalui fasilitas intranet

46

Page 69: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

DJP. Setelah itu data tersebut disimpan di server KPP, kemudian

disimpan di masing-masing berkas WP.

3. Pada hari yang ditentukan BP atau KPG mengirim lembar ke-2 SSP

ke KPKN.

4. KPKN menera setiap lembar ke-2 SSP pada hari berikutnya, KPKN

membuat pengantar DA.08.01 dan mengirimkan ke Kanwil DJP.

5. Kanwil DJP yang menerima DA.08.01 dan lembar ke-2 dari KPKN

harus menyortir perKPP seluruh lenbar tersebut, membuatkan surat

pengantar segi (SPS Kanwil) dan dikirimkan seluruh lembar ke-2 SSP

hasil sortir tersebut ke setiap KPP dimana WP terdaftar.

6. Seksi pengolahan data dan informasi di KPP Serpong, menerima

DA.08.01 atau SPS Kanwil beserta lembar ke-2 SSP. Bila data yang

ada di KPP ada ketidakcocokkan maka harus dilakukan klarifikasi.

Data setiap WP yang ada pada lembar ke-2 SSP dicocokkan dengan

data pembayaran WP tersebut yang sudah ada dalam server di KPP.

Selanjutnya petugas menyortir SSP per jenis pajak dan menyalurkan

ke seksi pelayanan untuk diarsipkan di masing-masing berkas WP.

Sistem MP3 di buat untuk menyederhanakan pengelolaan SSP

dan mengatasi kelemahan yang ada pada sistem yang lama yaitu

Sistem TUPRP 1994, kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Duplikasi pekerjaan

Dalam sistem TUPRP 1994 oleh KPP lembar SSP harus

direkam sebanyak 2 (dua) kali ke dalam sistem komputer guna

47

Page 70: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

kepentingan pengawasan, yaitu untuk pencocokkan data (data

matching).

Dengan adanya sistem MP3, petugas KPP tidak perlu

merekam data SSP. Karena petugas KPP bisa langsung

mendownload data pembayaran WP yang ada di DJP melalui intranet

DJP. Hal ini dapat mengatasi duplikasi pekerjaan yang ada pada

sistem TUPRP 1994. Sistem MP3 lebih memudahkan dalam

pekerjaan matching data (pencocokkan data) SSP antara lembar ke-2

dan lembar ke-3, dan juga dapat menguragi beban kerja administrasi

KPP karawang, dapat meminimalisir pengguna tenaga kerja dalam

memproses SSP sehingga dapat mengurangi terjadinya Human Eror.

2. Time lag

Dalam sistem TUPRP 1994, waktu proses yang diperlukan

mulai dari penyetoran pajak oleh WP BP atau KPG sampai dengan

sesampainya lembar ke-2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu berikutnya.

Waktu ini belum termasuk untuk memproses data tersebut untuk

KPP, yaitu perekaman sebanyak 2 kali sehingga jumlah penerimaan

pajak baru dapat dilihat setelah proses ini selesai. Dengan sistem

MP3, petugas KPP tidak perlu menunggu datangnya lembar ke-2

SSP dari Kanwil untuk dapat dicocokkan dengan lembar ke-3 SSP

dari WP. Petugas KPP Serpong dapat langsung mengetahui jumlah

penerimaan pajak secara up-date, yaitu dengan sistem yang

terhubung langsung dengan sistem DJP. Dengan sistem MP3 ini

48

Page 71: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

terjadi efisiensi waktu dalam proses penyetoran pajak dari WP secara

up to date.

3. Menghindari pemalsuan SSP lembar ke-3

Pada KPP Serpong, sampai saat ini belum terjadi pemalsuan

SSP karena adanya pengawasan yang selalu dilakukan oleh petugas

KPP Serpong. Dengan adanya sistem MP3 validitas data sangat

terjaga, karena diberikannya NTPP pada setiap lembar SSP khusus.

NTPP terdiri dari 16 digit yang dihasilkan oleh suatu mesin dan

mengandung unsur data transaksi pembayaran serta bersifat unik

sehingga setiap SSP menpunyai NTPP yang berbeda-beda.

Apabila salah satu digit NTPP diubah, maka sistem akan

mengatakan bahwa data tersebut tidak ada atau data sudah diubah,

karena itu NTPP sangat terjaga validitasnya untuk mencegah

pemalsuan SSP.

Selain untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam

pengelolaan SSP berdasarkan sistem TUPRP, sistem MP3 juga

memberikan manfaat bagi internal Dirjen Pajak, WP dalam hal ini

masyarakat, Bank atau KPG, dan Pemerintah.

Manfaat yang diberikan oleh MP3 bagi internal Direktorat Jenderal

Pajak yaitu:

1. Memudahkan pengelolaan SSP.

2. Efisiensi administrasi yaitu penerapan sistem administrasi yang handal

dan pemanfaatan teknologi yang tepat guna.

49

Page 72: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

3. Data yang diterima akurat dan real time sehingga memudahkan DJP

untuk melakukan kontrol.

4. Memberikan pelayanan yang prima kepada WP. Sehingga terjadi

peningkatan kepatuhan sukarela.

5. Untuk memberikan citra yang baik dan kepercayaan masyarakat yang

tinggi. Karena dengan adanya MP3, dapat mengurangi KKN yang

biasanya timbul karena persentuhan langsung antara WP dengan

aparat pajak.

Bagi Bank Persepsi dan KPG, yaitu merupakan layanan tambahan

kepada nasabah. Hal ini dapat menjadi simulus bertambahnya nasabah

yang akan memakai jasa perbankan dan jasa kantor pos dan giro.

Bagi WP dalam hal ini adalah masyarakat, yaitu:

1. Memudahkan masyarakat dalam membayar pajak, karena WP dapat

membayar pajak secara online tanpa harus datang ke Bank.

2. Memberikan rasa aman kepada masyarakat atau WP, karena tidak

harus membawa uang tunai untuk membayar pajak.

Bagi Pemerintah, yaitu dengan adanya Sistem Administrasi

Perpajakan Modern yang salah satunya yaitu Sistem MP3, sebagai cara

untuk mewujudkan pemerintah yang bersih dan baik dalam kerangka

clean governance dan goodgovernance dikutip dari pernyataan Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono (Bisnis Indonesia, 16 Mei 2005).

50

Page 73: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

d. Pertumbuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama Serpong

Keberhasilan suatu penerimaan pajak tidak lepas dari banyaknya

jumlah WP yang menyetor dan membayar pajak terutangnya, serta

pengelolaan dalam sistem pembayaran dan pelaporan pajak yang baik.

Dalam meningkatkan penerimaan pajak di wilayah Banten, maka KPP

Serpong sebagai instansi atau lembaga di bawah DJP yang bertugas

memungut pajak, aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar

terdaftar menjadi WP. Dibawah ini merupakan pertumbuhan WP terdaftar

serta WP efektif yang ada di KPP Serpong.

Tabel 4.3 Pertumbuhan WP pada KPP Pratama Serpong

Tahun WP Terdaftar WP Efektif 1999 (sebelum Intranet) 3.771 2.702 2000 (sebelum Intranet) 4.379 3.502 2008 (sesudah Intranet) 49.378 48.269 2009 (sesudah Intranet) 61.805 60.350

Sumber : KPP Pratama Serpong

2. Uji statistik

Uji statistik dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan Intranet berdasarkan

Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) terhadap penerimaan

pajak pada KPP Serpong. Hubungan kedua variabel tersebut yaitu

pengelolaan SSP dan penerimaan pajak dapat digambarkan dalam tabel

berikut ini:

51

Page 74: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Tabel 4.4

SSP yang Disampaikan dan Penerimaan PPh KPP Pratama Serpong

Tahun Jumlah SSP Penerimaan Pajak

1999 (sebelum Intranet) 1.705 23.620.677.057

2000 (sebelum Intranet) 2.111 30.847.662.400

2008 (sesudah Intranet) 25.896 454.072.000.000

2009 (sesudah Intranet) 36.928 616.090.000.000

*Catatan : Sampai dengan bulan Desember

a. Uji Beda T-Test

Tabel 4.5 NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SSP1 SSP2

N 24 24

Mean 159.00 2617.67 Normal Parametersa

Std. Deviation 23.348 558.044 Absolute .134 .212

Positive .117 .197

Most Extreme Differences

Negative -.134 -.212 Kolmogorov-Smirnov Z .659 1.037

Asymp. Sig. (2-tailed) .778 .232

a. Test distribution is Normal.

Pada tabel 4.5 menunjukkan normalitas dari uji NPar Tests yaitu

sebelum penggunaan SSP normalitasnya 0,778 sedangkan setelah

menggunakan sistem intranet normalitasnya 0,232 sehingga H1: µ1≠ µ2

yang berarti kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata

52

Page 75: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

populasi pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah berbeda secara

nyata).

Tabel 4.6 T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

SSP1 159.00 24 23.348 4.766 Pair 1

SSP2 2617.67 24 558.044 113.910

Dari hasil uji t-test pada tabel 4.6 menunjukkan standar deviasi

SSP 1 sebesar 23.348 sedangkan setelah diberlakukannya sistem Intranet

menjadi 558.044 pada SSP 2. Sehingga dapat disimpulkan setelah

penggunaan intranet standar deviasi menjadi meningkat.

Tabel 4.7

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 SSP1 & SSP2 24 .917 .000

Tabel 4.7 menunjukkan hasil korelasi antara dua variabel, yang

menghasilkan angka 0,917 dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 (lihat

nilai signifikansi output yang 0,000). Hal ini menyatakan bahwa korelasi

antara rata-rata penyetoran SSP 1 dengan rata-rata penyetoran SSP 2

adalah kuat dan signifikan.

53

Page 76: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Tabel 4.8

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Lower Upper T df Sig. (2-tailed)

Pair 1

SSP1 – SSP2 -2.459E3 536.714 109.556 -2685.301 -2232.032 -22.442 23 .000

Pada tabel 4.8 dapat melihat perbandingan t hitung dan t tabel.

Data hitung menunjukkan Lower= -2685.301 dan Upper= -2232.032

sedangkan data tabel menunjukkan 2.0129 untuk nilai Lower dan Upper.

Sehingga dapat disimpulkan t hitung < t tabel maka Ho diterima.

Hasil uji statistik ini sejalan dengan penelitian Rosalinda Hasanah

(2006:64) (2008:76) yang menyatakan bahwa pengelolaan sistem MP3

terhadap optimalisasi penerimaan pajak berpengaruh secara signifikan.

Penelitian yang sama juga pernah dilakukan dalam bentuk tesis yang

dilakukan oleh Mineati Somya Lasmana (2005), hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa variabel penerapan sistem MP3 memiliki korelasi yang

sangat kuat dan signifikan dengan tingkat kepuasan. Model yang

dihasilkan menyatakan bahwa kualitas penerapan sistem MP3 yang baik

akan meningkatkan kepuasan, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa

penerapan sistem MP3 yang baik memiliki kecenderungan WP untuk

membayar kewajibannya secara sukarela, sehingga penerimaan pajak akan

lebih optimal.

54

Page 77: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Penelitian ini dapat mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Agus Sofyan (2007:104), yang menyatakan bahwa

penerapan sistem Administrasi Perpajakan Modern (SAPM) terutama

penerapan e-filling dan e-payment (MP3) berpengaruh positif terhadap

peningkatan kepatuhan WP dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

Dari hasil penelitian tersebut akan terjadi peningkatan/optimalisasi

penerimaan pajak, sehingga hasil penelitian tersebut mendukung hasil

penelitian ini yang menyatakan ada perbandingan yang signifikan sebelum

dan sesudah penggunaan intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat

Jenderal Pajak (SIDJP) terhadap penerimaan pajak.

Kemudian diperjelas oleh penelitian yang dilakukan oleh Idrus

(2008) dengan judul “Analisis pengaruh pengelolaan SSP berdasarkan

sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak (MP3) terhadap

optimalisasi penerimaan pajak”, dan hasil dari penelitian tersebut

menjelaskan bahwa hubungan antara pengelolaan SSP dengan sistem MP3

adalah signifikan serta dengan pengelolaan SSP berdasarkan sistem MP3

mampu meningkatkan penerimaan pajak.

Dengan hasil penelitian sebelumnya maka memperkuat hasil

temuan penelitian ini yang menjelaskan bahwa sesudah diberlakukannya

penggunaan intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) secara signifikan dan sangat kuat dalam meningkatkan

penerimaan pajak di tiap tahunnya. Peneliti menduga bahwa pengaruh

yang signifikan antara sesudah diberlakukannya penggunaan intranet

55

Page 78: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) dengan

penerimaan pajak karena sistem SIDJP merupakan bagian perbaikan

sistem administrasi perpajakan terbaru yang dilakukan oleh Dirjen Pajak

untuk meningkatkan kepuasan, kesadaran dan kepatuhan WP. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Djoko dan Junaedi yang dikutip

dari Skripsi Marcus taufan Sofyan (2004:46), ”Langkah-langkah perbaikan

administrasi diharapkan dapat mendorong kepatuhan WP patuh karena

mendapatkan pelayanan yang baik, cepat dan menyenangkan serta pajak

yang mereka bayar akan bermanfaat bagi pembangunan bangsa. Kedua

WP akan patuh karena mereka berfikir bahwa mereka akan mendapat

sanksi berat akibat pajak yang tidak dilaporkan terdeteksi sistem informasi

dan administrasi perpajakan serta kemampuan crosschecking informasi

dengan instansi lain”.

Membayar pajak adalah kewajiban siapa pun yang mengaku

sebagai warga negara dalam sebuah negara. Tapi praktek di lapangan,

banyak warga yang sengaja bersembunyi agar tidak membayar pajak.

Solusinya, modernisasi perpajakan wajib hukumnya. Itu adalah fenomena

hampir di negara mana pun, tidak terkecuali di Indonesia. Adapun salah

satu syarat pemungutan pajak yang dikutip dari pendapat para ahli yaitu

pemungutan pajak harus efisien yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam

rangka pemungutan pajak harus diperhitungkan. Jangan sampai pajak yang

diterima lebih rendah daripada biaya pengurusan pajak tersebut. Oleh

karena itu, sistem pemungutan pajak harus sederhana dan mudah untuk

56

Page 79: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

dilaksanakan. Serta pemungutan pajak harus sederhana yaitu Sistem yang

sederhana akan memudahkan WP dalam menghitung beban pajak yang

harus dibiayai sehingga akan memberikan dampak positif bagi para WP

untuk meningkatkan kesadaran dalam pembayaran pajak. Sebaliknya, jika

sistem pemungutan pajak rumit, orang akan semakin enggan membayar

pajak (www.wikipedia.com).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Dirjen Pajak melakukan

pembentukan kantor dan penerapan sistem modern, juga ditandai dengan

penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan online

payment (MP3), e-SPT, e-filling, e-registration dan sistem informasi

(Media Indonesia, 30 Oktober 2007).

Menurut sekretaris Direktorat Jenderal Pajak I Gusti Ngurah

Mayun Winangun (Media Indonesia, 30 Oktober 2007), penerapan sistem

administrasi perpajakan modern dilakukan untuk mengoptimalkan

pelayanaan kepada WP. Penerapan sistem tersebut mencakup aspek-aspek

perubahan struktur organisasi dan sistem kerja KPP, perubahan

implementasi pelayanan kepada WP, fasilitas pelayanan yang

memanfaatkan teknologi informasi dan kode etik pegawai dalam rangka

menciptakan aparatur pajak yang bersih dan bebas KKN. Menurutnya,

perbaikan sistem dan prosedur kerja melalui pembentukan kantor/unit

kerja dengan sistem modern akan berdampak pada pertumbuhan yang

tinggi dan perbaikan citra aparat pajak.

57

Page 80: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Ditjen Pajak, sebagai organisasi pemerintah yang terkait dengan

seluruh sektor kehidupan masyarakat, menyadari sepenuhnya tanpa

improvisasi di bidang teknologi informasi, dinamika bisnis tidak akan

mampu diantisipasi. Pemanfaatan teknologi informasi secara tepat mampu

mendukung program tranparansi dan keterbukaan, dimana kemungkinan

terjadinya KKN, termasuk didalamnya penyalahgunaan kekuasaan dapat

diminimalisasi (Media Indonesia, 30 Oktober 2007).

Kedepan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus meningkatkan

sosialisasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP),

meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia, serta melakukan koordinasi

dengan pihak Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro, serta

menyempurnakan prosedur dan program insentif bagi bank-bank persepsi.

Sehingga penerimaan pajak yang ingin dicapai akan optimal atau

meningkat di tiap tahunnya sesuai dengan target yang diberikan oleh

pemerintah.

58

Page 81: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya,

dapat diperoleh beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) berpengaruh secara

signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan, dilihat dari penerimaan

pajak yang semakin lama terus meningkat ditiap tahunnya.

2. Hasil uji beda ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

sebelum dan sesudah penggunaan intranet berdasarkan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan setelah diberlakukannya penggunaan intranet berdasarkan

Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) terhadap penerimaan

pajak. Sehingga implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan pajak pada KPP Pratama

Serpong.

59

Page 82: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

2. Penggunaan intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

penerimaan pajak pada KPP Pratama Serpong.

3. Berpengaruhnya Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) dan

penggunaan intranet mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan yang

telah diberikan oleh KPP Pratama Serpong kepada wajib pajak sudah

cukup efektif, sehingga hasil yang diperoleh dari penggunaan aplikasi

tersebut memberikan kontribusi yang besar bagi penerimaan Negara.

C. Saran

Berdasarkan implikasi yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis

memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan yang

bersifat membangun bagi pihak-pihak yang berkepentingan, atara lain:

1. Untuk meningkatkan penerimaan pajak pada KPP Pratama Serpong maka

KPP diharapkan dapat mempertahakan atau menambah kualitas pelayanan

pengelolaan SSP agar penerimaan pajak ke depan lebih optimal serta

sesuai dengan target yang diberikan oleh pemerintah.

2. Adanya modernisasi perpajakan (e-system) akan berdampak pada

pertumbuhan penerimaan pajak dan adanya perbaikan citra aparat pajak.

Untuk itu, Ditjen pajak harus meningkatkan sosialisasi Sistem Direktorat

Jenderal Pajak (SIDJP) kepada wajib pajak oleh setiap KPP.

60

Page 83: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

61

D. Rekomendasi

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penguat dari hasil temuan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Idrus (2008). Bagi penelitian selanjutnya

agar menjadi acuan untuk melakukan penelitian yang sama dengan ruang

lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan penelitian ini.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat menambahkan variabel

independen lainnya atau menambahkan variabel moderating guna

mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan

memperkuat atau memperlemah variabel dependen.

Page 84: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Daftar Pustaka

Anwar, Aan Almaidah. “Mengukur Mutu Pelayanan dari Respon Wajib Pajak”, Berita

Pajak, no 1530/tahun 37, 1 Nov 2005. Febrian, Jack. ”Kamus Komputer dan Teknologi Informasi”, Bandung: Informatika

Bandung, 2004. Hall, James A. ”Sistem Informasi Akuntansi”, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2004. Hutagaol John, ”Sekilas Tentang Pemeriksaan Pajak”, Jurnal Perpajakan Indonesia

Volume 4 no.6, Maret 2005. Idrus, “ Analisis Pengaruh Pengelolaan SSP Berdasarkan Sistem Monitoring Pengaturan

Pembayaran Pajak (MP3) Terhadap Optimalisasi Penerimaan Pajak “. Skripsi S-1 yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Jogiyanto, ”Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman”.

BPFE, Yogyakarta, 2004. Judisseno, Rimsky K. “Pajak dan Strategi Bisnis, Suatu Tinjauan tentang Kepastian

Hukum dan Penerapan Akuntansi di Indonesia”, PT. Gramedia, Jakarta, 1997. Made I Sadha Suardikha, ”Pengaruh Sistem Perpajakan yang Kondusif terhadap Dunia

Usaha”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 2 no.2, Juli 2007. Najah Safinatun, “Analisis Perbedaan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam

Memenuhi Kewajiban Perpajakan Sebelum dan Sesudah Tax Audit”. Skripsi S-1 yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Nurferiyanto, Dwi. ”Materi Pokok Aplikasi MP3”, Jakarta: Departemen Keuangan

Republik Indonesia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2007. Nuryani, “Sistem Informasi Perpajakan”, Departemen Keuangan RI BPPK, Juli 2005. Sadhani, Djazoeli. “Menuju Good Governence Melalui Modernisasi Pajak, Bisnis

Indonesia”, Online 23 Mei, http//www.pajak.com/news_detail.php?d=842, 2005. Salip dan Tendy Wato, ”Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Studi

Kasus: di KPP Jakarta Kebon Jeruk”, Jurnal Keuangan Publik Volume 4 no.2, September 2006.

62

Page 85: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

63

Setiawan, Agus. “Teknik Audit dan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak”, Yogyakarta: Lingkaran Buku, 2007.

Setiawan, Yasin. “Telaah tentang Laporan Keuangan”, Siaksoft milik anda,

htpp//siaksoft.net/index.php?option=com_content&task+view&id+2402&itemid=401&limid=1&limitstart=7, 2006.

Singgih Santoso, “Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11,5”,

Cetakan ke-3, PT. Elex Media Komputindo I Jakarta, 2005. Suandy, Early. “Perencanaan Pajak”, Jakarta: Salemba Empat, 2006. Turban, Rainer, Potter. “Introduction to Information Technology”, USA: John Wiley &

Sons, 2003. Wikipidia Indonesia, “Intranet”, http//wikipidiaindonesia.com, (diakses Juni 2007).

Page 86: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Lampiran 3 Data Penerimaan Pajak Penghasilan pada KPP Pratama Serpong

PPh sebelum Intranet PPh sesudah Intranet SSP Sebelum

Intranet SSP Sesudah

Intranet 1.679.747.845 33.839.663.129 120 1765 1.076.249.812 31.540.188.766 123 1753 1.333.183.796 51.763.255.014 126 1910 1.101.502.657 31.347.016.240 133 2002 1.195.239.828 33.731.414.612 130 1957 1.945.730.579 33.608.569.594 132 1964 1.503.545.924 43.120.010.008 146 1995 1.171.405.561 42.900.783.846 145 2005 1.214.606.849 37.956.860.812 158 2108 1.728.094.323 43.393.455.082 166 2821 5.414.670.367 34.716.475.707 154 2763 4.256.699.516 36.154.438.151 172 2853 2.278.818.502 48.604.665.896 165 3004 4.322.449.487 40.854.059.221 162 2740 2.467.473.828 81.379.009.092 163 2964 1.879.048.481 43.184.536.938 165 3060 1.808.215.530 49.918.826.751 165 3021 1.854.505.190 43.424.365.251 174 3037 2.055.924.004 42.988.876.620 171 3100 3.013.275.336 42.422.713.797 175 3139 1.971.501.322 43.657.067.574 179 3180 2.532.297.304 51.567.990.164 186 3136 3.005.319.939 45.075.694.657 200 3140 3.658.833.477 83.012.212.948 206 3407

*Catatan: PPh dan SSP sebelum

Intranet dari tahun 1999-2000 PPh dan SSP sesudah Intranet dari tahun 2008-2009

67

Page 87: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Lampiran 4 Hasil uji data SPSS

Tabel 4.5 NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SSP1 SSP2

N 24 24

Mean 159.00 2617.67 Normal Parametersa

Std. Deviation 23.348 558.044 Absolute .134 .212

Positive .117 .197

Most Extreme Differences

Negative -.134 -.212 Kolmogorov-Smirnov Z .659 1.037

Asymp. Sig. (2-tailed) .778 .232

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.6 t-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

SSP1 159.00 24 23.348 4.766 Pair 1

SSP2 2617.67 24 558.044 113.910

Tabel 4.7

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 SSP1 & SSP2 24 .917 .000

68

Page 88: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

69

Tabel 4.8

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1

SSP1 – SSP2 -2.459E3 536.714 109.556 -2685.301 -2232.032 -22.442 23 .000

Page 89: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

70

Page 90: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Kerangka Pemikiran

Sistem Informasi Direktorat Jenderal

Pajak (SIDJP) (X1) Penerimaan

Pajak (Y)

Intranet (X2)

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho: µ1= µ2

Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi

pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah sama/tidak

berbeda secara nyata).

H1: µ1 ≠ µ2

Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi

pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah berbeda secara

nyata).

3

Page 91: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Menganalisa perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan Intranet

A. Ruang Lingkup Penelitian

B. Metode Penentuan Sampel Convenience Sampling

C. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Lapangan

2. Studi Pustaka

1. Deskriptif Kuantitatif 2. Uji Statistik

- Uji Beda t-test

D. Metode Analisis Data

E. Operasional Variabel Penelitian 1. Intranet: variabel tersebut diukur dengan melihat seberapa besar perolehan SSP yang disetorkan oleh wajib pajak di tiap tahunnya pada KPP Serpong.

2. Penerimaan Pajak: berasal dari penerimaan non migas untuk semua jenis pajak di KPP Serpong.

4

Page 92: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Pada tabel 4.5 menunjukkan normalitas dari uji NPar Tests yaitu sebelum penggunaan SSP normalitasnya 0,778 sedangkan setelah menggunakan sistem intranet normalitasnya 0,232 sehingga H1: µ1≠ µ2 yang berarti kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah berbeda secara nyata).

Tabel 4.5

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SSP1 SSP2 N 24 24

Mean 159.00 2617.67 Normal Parametersa

Std. Deviation 23.348 558.044 Absolute .134 .212 Positive .117 .197

Most Extreme Differences

Negative -.134 -.212 Kolmogorov-Smirnov Z .659 1.037 Asymp. Sig. (2-tailed) .778 .232 a. Test distribution is Normal.

5

Page 93: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

2. Dari hasil uji t-test menunjukkan standar deviasi SSP 1 sebesar 23.348 sedangkan setelah diberlakukannya sistem Intranet menjadi 558.044.

Tabel 4.6 t-Test

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

SSP1 159.00 24 23.348 4.766 Pair

1 SSP2

2617.67 24 558.044 113.910

3. Pada Tabel 4.7 menunjukkan hasil korelasi antara dua variabel, yang

menghasilkan angka 0,917 dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05

(lihat nilai signifikansi output yang 0,000). Hal ini menyatakan bahwa

korelasi antara rata-rata penyetoran SSP 1 dengan rata-rata

penyetoran SSP 2 adalah kuat dan signifikan.

6

Page 94: Lampiran-lampiran - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3331/1/ROCHMAH-FEB.pdf · JENDERAL PAJAK (SIDJP) ... The research has

Tabel 4.7

Paired Samples Correlations

N Correlati

on Sig. Pair 1 SSP1 &

SSP2 24 .917 .000

4. Pada tabel 4.8 dapat melihat perbandingan t hitung dan t tabel. Data

hitung menunjukkan Lower= -2685.301 dan Upper= -2232.032

sedangkan data tabel menunjukkan 2.0129 untuk nilai Lower dan

Upper. Sehingga dapat disimpulkan t hitung < t tabel maka Ho

diterima.

Tabel 4.8

Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval

of the Difference Mean

Std. Deviati

on

Std. Error Mean Lower Upper t df

Sig. (2-tailed)

Pair 1

SSP1 – SSP2 -

2.459E3 536.71

4 109.556 -2685.301 -2232.032 -

22.442

23 .000

7