analisis isi pesan dakwah pada komik 33 pesan nabi...
TRANSCRIPT
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA KOMIK 33
PESAN NABI KARYA VBI_DJENGGOTTEN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
OLEH :
ROCHMAH AFIANI
108051000136
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M /1434 H
ANALISIS ISI PESAI{ DAKWAH PADA KONIIK 33 PESA]\ NABI KAITYAVBI DJENGGOTTEN
SkripsiDiajukan Kepada L-akr.iltas I|lg Dakwah dan Ilmu Komrilikasi
Ilntuk Memenuhi Pers-valatan MemperolehGelar Sarjana Komnnikasi Islam (S.Kom.l)
Oleh
Rochmah Afiani108051000136
Di bawah Bimbingan
JURUSAI{ KOMUNIKASI DAN PE,NYIAITAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2013 Mft434 H
Dr. Armawiti Arbi. lvl.SiNIP: 196502t7 199103 220n2
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Komik 33 Pesan Nabi
Karya Vbi-Djenggotten telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Ilmu
Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Januari
2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) pada Program studi Komunikasi dan penyiaran
Islam.
Jakarta, 25 Februari 2013
Sidang Munaqosah
NrP. 19630s15 199203 I 006
Anggota
K etua M eraqgKap)A n ggota
a-Ylrs. lumril-iJvt.si
r99503 I 001
Penguji IIA" a -J
/lry\/n'tJ/u r 0Ade Rina Farida. M.Si
NrP. 19770513 2007012 018
Dr. Armawati Arbi. M.Si
NIP. 19650207 199103 2002
Sekretaris
NrP. l97t t6 199703 2 002
Pembimbing
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan dalam penulisan ini,
saya telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau
hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
diberikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis,
ROCHMAH AFIANI
i
ABSTRAK
Rochmah Afiani
108051000136
Analisis Isi PesanDakwah Pada Komik 33 Pesan Nabi Karya Vbi_Djenggotten
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Pemanfaatan
komik sebagai media dakwah kini bukan hal yang baru, banyak komikus-komikus
muda yang mulai membuat komik untuk sarana berdakwah. Dengan begitu materi
dakwah yang disampaikan akan lebih menarik karena dilengkapai dengan cerita dan
bergambar.
Vbi_Djenggotten merupakan salah satu penulis komik yang memanfaatan
komik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman. Pesan-pesan
tersebut dikemas secara ringan sehingga mempermudah pembaca mempelajari
Islam. Komik 33 Pesan Nabi berisi gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan
penelitian pada isi komik 33 Pesan Nabi Karya Vbi_Djenggotten, dari 33 sub judul
yang terdapat dalam komik 33 Pesan Nabi, namun peneliti hanya meneliti 17 sub
judul saja, menentukan sub judul yang diteliti dengan menggunakan random
sampling (sampel acak). Dengan merumuskan pertanyaan yakni, pesan dakwah apa
saja yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten? Dan
pesan apa yang mendominasi pada komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten?
Untuk mendapatkan data dan hasil yang sempurna, dalam penelitian ini,
maka peneliti menggunakan metodologi penelitian analisis isi (Content Analysis)
melalui pendekatan kuantitatif, menurut Barelson analisis isi adalah suatu teknik
penelitian yang objektif, sistematis dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi
pernyataan suatu komunikasi. Dan teknik analisis data dibuat kategorisasi pesan
dakwah yang terdapat dalam sub judul (cerita) dalam komik 33 Pesan Nabi,
kemudian membuat lembar koding yang diisi oleh juri yang berjumlah tiga orang
yang telah ditetapkan sebelumnya, dan juri tersebut haruslah memiliki pengetahuan
di bidang akhlak, akidah dan syariah, selanjutnya hasil kesepakatan juri dijadikan
sebagai koefisien reabilitas dan terakhir melalukan perhitungan prosentase mengenai
pesan dakwah yang dominan.
Setelah peneliti menganalisis isi pesan dakwah pada komik 33 Pesan Nabi
karya Vbi_Djenggotten yang terdiri dari 33 sub judul dan peneliti membatasi
penelitian hanya menganalisis 17 sub judul, dalam hal ini hasil pesan-pesan dakwah
yang disampaikan mengandung tiga kategorisasi yakni pesan aqidah, pesan akhlak,
dan pesan syariah. Kemudian dari ketiga pesan tersebut peneliti mengambil
kesimpulan bahwa pesan yang dominan adalah pesan aqidah yaitu 39,34%,
selanjutnya pesan akhlak sebanyak 30,54%, serta yang terakhir adalah pesan syariah
sebanyak 30,12%.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „alamin, hanyalah ucapan syukur yang mampu terucap
atas segala nikmat, karunia, dan rahmat-Nya, Allah SWT Tuhan yang Maha Agung
yang dengan limpahan anugerah dan nikmat tak terukur, sehingga saya dapat
memulai dan menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Shalawat teriring salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Baginda Nabi Besar Muhammad
SAW beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya.
Namun Alhamdulillah dengan keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya
skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. Hal ini tidak terwujud sendirinya
melainkan karena dukungan dan bantuan dari banyak pihak baik moril maupun
materi, sehingga banyak ucapan terima kasih saya ucapkan kepada:
1. Dr. H. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Pembantu Dekan Bid. Akademik Drs. Wahidin Saputra, MA,
Pembantu Dekan Bid. Adm. Umum Drs Mahmud Jalal MA, Pembantu
Dekan Bid. Kemahasiswaan Drs. Studi Rizal LK, MA;
2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Drs. Jumroni, M.SI dan
Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Ibu Hj. Umi Musyarrofah,
MA yang telah membantu saya dalam menyelesaikan nilai akademis;
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
saya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
4. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memberikan wawasan
keilmuan, mendidik dan mengarahkan selama saya berada pada masa kuliah.
iii
5. Vbi_Djenggotten, penulis komik 33 Pesan Nabi yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk bersedia di wawancarai;
6. Kedua orang tua ku, Papa ku tercinta Madya dan Mama ku tersayang Saeni
yang selalu tulus dan ikhlas untuk mendoakan, membimbing, mendidik dan
merawat ku hingga aku seperti sekarang ini, serta lantunan doa dan ridho
yang tak pernah putus. yang diberikan kepada ku. Keduanya adalah inspirasi
dan penyemangat dalam hidup ku, tanpa Mereka skripsi ini bukan apa-apa, I
love you, Papa dan Mama;
7. Adik ku satu-satunya, Muhamad Imron. Bukan hanya sebagai adik, tapi
kadang pun menjadi seorang kakak untuk ku. You‟re my “Shield”;
8. Keluarga besar dari Papa dan Mamaku: Kakek dan Nenek, Uwa, Om, Bibi,
Tante, dan sepupu-sepupuku. Terima kasih untuk dukungan dan do‟a yang
telah diberikan hingga dapat terselesaikannya skripsi ini;
9. Kak Hery Susanto, Muhammad Iman Saputra, Naziah dan Siti Sudusiah,
“Tim Hore” yang siap sedia kapan dan dalam keadaan apapun dibutuhkan;
10. Untuk KPI-E „08 Multitalenta; Beserta D‟ Ribet: Ania Febriani Fasya,
Azizatul Aghnia, Renita Azhari, Ruri Wulansari, dan Nur Azima. Terima
kasih untuk kalian semua atas 4 tahun yang luar biasa;
11. Teman-teman FIDKOM 2008 semua jurusan: KPI, Jurnalistik, Kessos, PMI,
dan MD. yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun terima kasih untuk
kalian semua;
12. Untuk KKN Let‟s Go, Tugu Bandung, Kabandungan-Sukabumi; M. Irfan
Faqih, Rifqi M. Irsyad, Dang Krissandy, M. Ade Rifayu, Syamsul Muarif,
Leni Cahyani, Nur Fitriani, Husnul Hafizah, Mahda Ruqayah, Lili Muflihah,
iv
Diniyati, Ilal Fajri Siregar, Azmi Muharam, Hendy Kurniadi, Wisnu Galih,
dan beserta D‟Ribet (Lagi), terima kasih untuk pengalaman dan pertualangan
selama KKN yang tidak dapat ditukar dengan apapun;
13. Bang M. Lazuardi Ramadhan, Mughni Labib, Kak Rizki Mullah, Kak Aidil
Akbar, Kak Abdurrahman, terima kasih untuk selalu memberikan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan “aneh” yang sering aku tanyakan;
14. Seseorang yang dengan sabar dan pengertian mendengarkan semua keluh
kesahku, tempat berbagi segala hal, pemberi nasihat dan semangat, kakak
yang hebat, sahabat yang luar biasa dan teman teristimewa, Ali Taufan;
15. Seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun tidak mengurangi
rasa hormat dan ucapan terimakasih aku kepada mereka semua;
Dan terakhir, saya merasa perlu memberikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada mereka yang disebutkan diatas, berkat dukungan,
semangat, do‟a yang tulus kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Tentu saja
skripsi ini jauh dari nilai kesempurnaan, namun besar harapan bahwa skripsi ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.
Amien.
Ciputat, Februari 2013
Rochmah Afiani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan dan Batasan Masalah 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5
D. Metodologi Penelitian 5
E. Kajian Pustaka 10
F. Sistematika Penulisan 11
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Isi 13
B. Pesan Dakwah 15
1. Pengertian Dakwah 15
2. Pengertian Pesan Dakwah 16
3. Unsur-unsur Dakwah 22
4. Tujuan Dakwah 25
C. Tinjauan Tentang Komik 27
1. Pengertian Komik 27
2. Sejarah Komik 28
3. Pengetian Komikus, Kartunis, Karikaturis 32
4. Jenis-jenis Komik 33
D. Komik Sebagai Media Dakwah 35
BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK 33 PESAN NABI
A. Biografi Penulis komik 33 Pesan Nabi 37
B. Karya-karya Vbi_Djenggoten 40
vi
C. Cerita Singkat Komik 33 Pesan Nabi 41
BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA KOMIK 33 PESAN
NABI KARYA VBI_DJENGGOTTEN
A. Temuan Data Pada Komik 42
B. Isi Pesan Dakwah Dalam Komik 45
C. Pesan Dakwah yang Paling Dominan 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 53
B. Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia merupakan
perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan komunikasi. Al-qur’an adalah
sumber informasi mengenai keagamaan (Islam) dari Tuhan kepada umat
manusia sebagai pemeluk Islam. Demikian pula sabda Rasullullah SAW.
“Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat” (HR. Al-Bukhari), yang
memerintahkan untuk menyampaikan sesuatu yang berasal dari Rasul, walaupun
hanya satu ayat kepada orang lain. Ini menunjukan bahwa Rasulullah SAW.
memerintahkan untuk menyebar informasi yang berasal dari beliau.1
Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam.
“Dakwah Islam adalah dakwah ke arah kualitas puncak dari nilai-nilai
kemanusiaan, dan peradaban manusia”.2
Kepentingan dakwah semakin diperlukan ketika masyarakat modern
semakin lupa akan tujuan hidupnya, mereka hanya menjadikan dunia sebagai
orientasi tujuan, sesuatu yang terbatas. Jauh dari apa yang dipesankan oleh
agama, kehidupan kemuadian hari yang kekal abadi.3
Ketika dakwah dijadikan sebagai kegiatan berkomunikasi, tentu akan
dihadapkan pada perkembangan teknologi komunikasi. “Arus informasi dan
kebudayaan manca Negara yang berkembang di masyarakat melalui teknologi
komunikasi, menjadi saingan berat bagi seruan dakwah Islam”. Karenanya,
1 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009), h. vii-viii.
2 Muhammad Al-Bahy, Islam Agama Dakwah Bukan Revolusi, (Jakarta: Kalam Mulia,
1997), h. 47 3 H. Munzier Suparta, ed, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 30
2
tidaklah cukup jika dakwah hanya dilakukan melalui forum-forum seperti
halnya seminar, ceramah, majelis taklim, ataupun kegiatan pengajian yang
lainnya dan hanya bisa dinikmati oleh khalayak secara terbatas. Oleh karena itu,
“Mengoptimalkan berbagai fungsi media pada masyarakat merupakan hal yang
tidak dapat dielakan lagi”.4
Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai media dakwah, termasuk
menggunakan media cetak. Dakwah dengan media cetak dapat disebut dengan
dakwah bil qalam. adapun kelebihan media cetak adalah bisa dinikmati dalam
waktu yang lama, media cetak meliputi: Koran, majalah, tabloid maupun buku.
salah media cetak adalah komik. Komik adalah komik adalah suatu bentuk seni
yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas
dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk,
mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku
tersendiri atau comic book.
Pemanfaatan komik sebagai media dakwah kini bukan hal yang baru,
banyak komikus-komikus muda yang mulai membuat komik untuk sarana
berdakwah, Dalam hal ini penulis tertarik terhadap salah satu komik Islami yang
berjudul “33 Pesan Nabi”. Komik 33 Pesan Nabi adalah Komik yang bernuansa
Islami dan berisi tentang hadis-hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim tersebut dikemas secara ringan namun sarat akan nilai-nilai Islami.
Dengan teknik menggabungkan antara gambar dan tulisan yang sangat menarik,
selain dapat menghibur para pembacanya juga mudah dipahami.
4 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003), cet.1, h. 265
3
Melalui komik memang dalam gambar yang terdapat percakapannya itu
mengandung pesan sehingga orang yang melihat dan membaca bisa menambah
sedikit pengetahuannya. Dengan gambar yang lucu, unik, dengan pesan yang
terkandung kadang lebih menarik orang-orang amah untuk membcanya dari pada
membaca kitab atau buku yang hanya ada tulisannya saja.
Vbi_Djenggotten adalah penulis komik 33 Pesan Nabi, komik termasuk
kedalam National Bestseller, saat ini sudah masuk cetakan ketiga. Komik yang
sangat menghibur dan sarat akan nilai-nilai pendidikan keagamaan yang kental,
bukan hanya sekedar bahan bacaan yang ringan, tetapi sudah termasuk karya
yang mendididik. Butir-butir hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim,
diterjemahkan dalam bahasa komik yang segar, dengan kisah kontektual dalam
kehidupan masyarakat Indonesia sekarang, meliputi beberapa aspek seperti:
sosial, politik maupun Budaya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul pada
penelitian ini yaitu “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Komik 33 Pesan Nabi
Karya Vbi_Djenggotten”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar Penelitian ini lebih terarah, penelitian ini difokuskan kepada isi
pesan dalam komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten. Dalam komik 33
Pesan Nabi terdapat 33 unit pengamatan (cerita), namun peneliti hanya
mengambil 17 unit pengamatan (cerita) yang akan diteliti, 17 unit pengamatan
tersebut diambil melalui metode random sampling (sampel secara acak). Pesan
4
tersebut adalah Pesan Aqidah, Akhlak, dan Syariah. Lebih lengkapnya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1
Sub Judul yang Diteliti Dalam Komik 33 Pesan Nabi
No. Unit
Pengamatan
Sub Judul Cerita Halaman
1. Cerita 1 Pujian 2
2. Cerita 4 3 Dosa Besar 14
3. Cerita 6 Porsi Makan 21
4. Cerita 7 Adab Makan 25
5. Cerita 9 Pengemis 34
6. Cerita 10 Melapangkan 40
7. Cerita 12 Hantaran 48
8. Cerita 13 7 Golongan dalam
Naungan
53
9. Cerita 16 Sebab Hujan 68
10. Cerita 17 Estetika Diri 71
11. Cerita 18 Strata 72
12. Cerita 19 Bisik-bisik 76
13. Cerita 23 Konflik 95
14. Cerita 26 Diam Mendengarkan
Khutbah
105
15. Cerita 28 Ahli 112
16. Cerita 29 Makanan Pesta 114
17. Cerita 31 Pemimpin yang Sia-sia 120
2. Rumusan Masalah
Dengan Demikian untuk lebih memperjelas penelitian ini maka penulis
merumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
a. Apa saja isi pesan dakwah yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi
Karya Vbi_Djenggotten?
b. Pesan apakah yang lebih dominan dalam komik 33 Pesan Nabi karya
Vbi_Djenggotten?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalah diatas, ada beberapa tujuan penelitian
yang ingin dicapai dari penelitian terhadap komik 33 Pesan Nabi, yaitu untuk
mengetahui pesan dakwak yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi dan
untuk mengetahui pesan dakwah yang paling dominan.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan guna mendapatkan manfaat secara akademis
dan praktis yaitu:
A. Segi Akademis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan dapat berguna
bagi pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang dakwah melalui media
cetak khususnya tentang penelitian analisis isi, komik sebagai media
dakwah.
B. Segi Praktis
Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para teoritis serta praktisi,
serta pemikir dakwah untuk lebih memanfaatkan komik sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan masyarakat, dengan mengemas nilai-nilai Islam
menjadi kajian yang sangat menarik.
D. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
(content analysis), yaitu Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
6
analisis isi atau disebut juga dengan content analysis yang bersifat kuantitatif,
yaitu dengan cara mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk
melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan, yang akhirnya akan
melahirkan generalisasi. Adapun pengertian isi yang nyata di sini merupakan
isi yang tersurat, yang berarti isi tersebut harus di-coding seperti apa adanya
yang tersurat (tampak), bukan seperti yang dirasakan peneliti. Metode analisis
ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini
dokumen yang dimaksud adalah komik 33 Pesan Nabi.
R. Holstly mendefinisikan analisis isi sebagai metode analisis isi pesan
dalam suatu yang sisitematis menjadi petunjuk untuk mengamati dan
mngenalisis pesan-pesan tatanan yang disampaikan oleh komunikator.5
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah komik Islami yang berjudul 33 Pesan
Nabi karya Vbi_Djenggotten. Dan objek penelitiannnya adalah isi pesan yang
ada pada pembahasan yang terpilih dengan cara random sampling dalam
komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menambah informasi penulis, maka penulis menggunakan
teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu merupakan sebuah kegiatan yang berhubungan dengan
pengawasan, peninjauan, penyelidikan, dan riset. Melalui observasi penulis
mengumpulkan bahan-bahan melalui intenet.
5 R. Hostly. Et al, Konteks Analisis Dalam Handbook Psychology, edited by gardner Lindsey
hal. 8
7
b. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan variabel berupa catatan, buku-
buku penelitian, dakwah, komunikasi, artikel, serta data lainnya tentang
komik tersebut yang terdapat dalam internet.
4. Teknik Pengolahan Data dan Definisi Operasional
a. Kategorisasi Pesan
Setelah peneliti menetapkan data, peneliti menggunakan coding
sheet, yaitu tabel yang berisikan kategori pesan menjadi objek penelitian.
Coding sheet dibuat berdasarkan kategorisasi yang ditetapkan. Penyusunan
kategorisasi pesan yang diteliti meliputi tiga kategorisasi besar pesan yaitu
Aqidah, Akhlak dan Syariah.
Untuk memudahkan memahami kandungan isi pesan dakwah pada
komik 33 Pesan Nabi, maka peneliti membuat kategori-kategori pesan
dakwah sesuai dalam bentuk tabel kategorisasi berikut
No. Kategorisasi
1. Aqidah
2. Akhlak
3. Syariah
Berdasarkan kategorisasi tersebut penulis membuat definisi
operasional sebagai berikut:
1) Aqidah, yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat
Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah,
iman kepada hari akhir (kiamat) dan iman kepada qada dan qadar.
8
2) Akhlak, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia. Sifat
tersebut dapat dinilai baik dan buruk dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan norma agama.6
3) Syariah, yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau undang-
undang yang turun dari Allah untuk mengatur hubungan sesama
manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan alam semesta. Syariah yaitu berhubungan
dengan amal lahir (nyata) dalam rangka menaati semua peraturan dan
hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar sesame manusia.
b. Penjurian atau Koder
Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori isi pesan
dalam komik 33 Pesan Nabi, penulis mengadakan pengujian kategori pada
tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dianggap kredibel.
Hasil kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien
reabilitas. Untuk mencapai koefisiensi rebilitas kategori antar juri, peneliti
menggunakan rumus Holsty (1969:17-150)7
Koefisien Reabilitas : 2M
N1+N2
Keterangan:
2M = Nomor yang sama antar juri
N1+N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
6 Dr. Moh Ali Azis, M.Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 94-95.
7 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet-1,
h. 76.
9
Setelah itu diperoleh data-data nilai keputusan antar juri (komposit
reabilitas), dengan menggunakan rumus:
Komposit Reabilitas : N (x antar juri)
1+(N-1)(x antar juri)
Keterangan :
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
5. Teknik Analisa Data
Data yang sudah terkumpul diperoleh dari penilaian juri aka
diamati, dihitung dan diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi
masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reliabilitas tiap juri. Antar
juri 1 dan 2, 2 dan 3, 1 dan 3. Koder yang terdiri dari juri I, Ali Taufan
(Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
juri II Ania Febriani Fasya (Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), juri III Riki Mirsa Putra, S.S (Bahasa dan
Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Menampilkan cerita dari sub
judul berdasarkan kategorisasi secara sistematik, dari hal ini maka dibuat
kategorisasi nilai akidah, akhlak dan syariah untuk mengamati isi pesan pada
komik 33 Pesan Nabi. Adapun kategorisasi tersebut diambil dalam bukunya
M. Munir, dan Wahyu Ilahi, yang berjudul Manajemen Dakwah, yang
mengkategorisasikan pesan dakwah menjadi empat macam, yaitu Akidah,
Syariah, Ibadah dan Akhlak.8 Tetapi penulis hanya mengambil tiga
kategorisasi saja yaitu pesan akidah, akhlak dan syariah.
8 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006),h. 24-28.
10
6. Pedoman Penulisan
Isi penelitian ini akan ditulis berdasarkan penulisan Skripsi yang
mengacu pada pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di
UIN Jakarta.9
E. Kajian Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan
pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi maupun Perpustakaa Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ternyata penulis belum menemukan skrispi mahasiswa/I yang meneliti tentang
judul ini. Hanya saja ada beberapa mahasiswa/I yang sudah membuat penelitian
dengan tema analisis pula akan tetapi judulnya berbeda.
Setelah dilakukan peninjauan, memang sudah banyak karya tulis yang
membahas analisis isi pesan dakwah, baik itu buku, komik, lagu, ataupun naskah
drama. Tetapi yang mengangkat analisis isi pesan dakwah terhadap komik yang
sudah dibukukan (comic book) belum ada
Seperti salah satu judul skrispi yang ditulis oleh Kiki Maulana, jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam menggunakan komik sebagai subjek
penelitiannya, namun komik yang digunakan adalah komik strip yang dimuat di
harian Republika, metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitaif dengan
mengguakan tiga juri (coder). Dengan kategori aqidah, akhlak dan syariah.10
9 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta:CeQDA, 2007), hal 34.
10 Kiki Maulana, Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Komik Rubrik Hikmah
Republika, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hihayatullah).
11
Selain itu skripsi yang ditulis oleh Siti Rizkia Kamilah, jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam
Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El-Khalieqy, yang isinya
menjelaskan tentang isi pesan yang terkandung dalam novel dan menggunakan
kategorisasi Aqidah, akhlaq dan syariah.11
Selanjutnya adalah skripsi yang ditulis oleh Dian Komalasari, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, dengan judul skrispi Analisis Isi Pesan Dakwah
Rubrik Panggilan Ka’bah Koran Tempo, yang isinya mengenai isi pesan dakwah
dalam rubrk tersebut.12
Dari ketiga skripsi tersebut peneliti melihat adanya perbedaan subjek
maupun objek yang akan diteliti. Dalam skripsi ini penulis ingin mengetahui
pesan dakwah apa saja dan besarnya kandungan pesan dakwah dalam komik 33
Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membahas lima bab, yang
masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
BAB I : Pendahuluan
Dalam Bab Pendahuluan ini, akan dibahas latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
11
Siti Rizkia Kamilah, Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Perempuan
Berkalung Sorban Karya Abidah El-Khalieqy (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah). 12
Dian Komalasari, Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Rubrik Panggilan Ka’bah Koran
Tempo (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).
12
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka
dan yang terakhir sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Teoritis
Dalam bab ini menerangkan pengertian analisis isi, pesan
dakwah, pengertian komik dan jenis-jenisnya, komik
sebagai media dakwah.
BAB III : Gambaran Umum Komik 33 Pesan Nabi
Dalam Bab ini membahas tentang gambaran umum dari
komik 33 Pesan Nabi, biografi penulis komik 33 Pesan
Nabi, dan synopsis komik 33 Pesan Nabi.
BAB IV : Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Komik 33 Pesan Nabi
Dalam bab ini berisikan mengenai temuan data pada komik
33 Pesan Nabi, isi pesan dakwah dan pesan yang paling
dominan dalam komik 33 Pesan Nabi karya
Vbi_Djenggotten.
BAB V : Penutup
Dalam bab ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap
apa yang telah diteliti oleh penulis dalam skripsi ini, serta
memberika saran-saran dan juga beberapa lampiran yang di
dapat oleh penulis
Dalam bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan
terhadap apa yang telah diteliti oleh penulis, serta
memberikan saran-saran dan juga beberapa lampiran yang
didapat oleh penulis.
13
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Isi
Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi
pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sitematik dan relevan
secara sosiologis, uraian analisisnya boleh saja menggunakan tata cara
pengukuran kuatitatif atau kualitatif atau bahkan keduanya sekaligus.1
Analisis isi (Content Analysis) adalah tekhnik penelitian untuk membuat
inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau
isi komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu
berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun
nonverbal. Sejauh ini, makna komunikasi menjadi amat dominan dalam setiap
peristiwa komunikasi.
Analisis isi dapat juga dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat,
peraturan, undang-undang, musik dan lain-lain.
Analisis isi dapat digunakan bila memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasi (buku, surat kabar, rekaman, makalah).
1 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993),
h.36.
14
2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori-teori tertentu yang
menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data
berikut.
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk menolah bahan-bahan atau
data-data yang dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut
bersifat sanga khas atau spesifik.
Setiap hari orang mengakses media massa seperti membaca surat kabar,
mendengar radio, ataupun menonton televisi. Namun hal itu dilakukan sambil
lalu saja, maka apa yang dilakukan hasilnya kurang produktif. Bagaimana
sesungguhnya media massa meliput dan memberitakan seseorang atau isu
tertentu. Untuk membedakan da menganalisis isi pesan dari surat kabar, radio
ataupun televisi bisa digunakan teknik analisis isi (content analysis).2
Barelson dalam Soejono Abdurrahman mendefinisikan kajian isi sebagai
teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis
dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Weber menyatakan bahwa kajian
ini adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur
untuk menarik kesimpula yang shahih dari sebuah buku atau dokumen. Holsti
memberikan definisi yang agak lain dan menyatakan bahwa kajian isi adalah
teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menentukan karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis.3
Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain4:
1) Menggambarkan isi komunikasi;
2 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006), Cet. ke-1, hal. 68 3 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Ringka Cipta, 2005),
cet. ke-2, hal. 13-14 4 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, hal 171
15
2) Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan;
3) Membandingkan isi media dengan “dunia nyata”;
4) Melalui imej kelompok tertentu masyarakat;
5) Menciptakan titik awal terhadap studi efek media
B. Pesan Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etomologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab
yaitu da‟aa-yad‟u-da‟watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil.5
Toha Yahya Omar menegaskan bahwa dakwah berasal dari bahasa
Arab yang berarti: “seruan, panggilan, atau undangan”, adapun dakwah
didalam Islam dimaksudkan adalah “mengajak dengan cara bijaksana kepada
jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah, untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.”6
Dakwah menurut Wardi Bactiar dalam Metode Penelitian Ilmu Dakwah
menerangkan, pengertian Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah suatu
situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses
mengajak manusia ke jalan Allah yaitu Al-Islam. Proses dakwah itu sendiri
terdiri dari subjek dakwah, materi dakwah, metode dakwah, media dakwah dan
objek dakwah.7
Sedangkan pengertian dakwah secara termonologi dapat mengacu pada
pengertian yang diungkapkan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
5 Syamsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), cet. ke-1, h.1
6 M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 5
7 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 31
16
dunia dakwah, serta mereka yang memiliki wawasan yang sangat luas dalam
bidang dakwah. Seperti pendapat para tokoh diantaranya:
Menurut Hamzah Ya;qub “Dakwah adalah mengajak umat manusia
dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasulnya”8
Menurut Mohammad Natsir, dakwah ialah “usaha-usaha menyerukan
dan menyampaiakan kepada perorangan manusia dan seluruh umat, konsepsi
Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia agar di dunia ini, yang
meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media dan cara
yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam
perikehidupan perorangan, peri kehidupan bermasyarakat dan peri kehidupan
bernegara”.9
Untuk itu, dakwah saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara
tradisional saja melainkan dibutuhkan kemampuan penyampaian pesan agama
dengan inovasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang
semakin beragam, dinamis dan kritis terhadap pesan yang diterimanya
.
2. Pengertian Pesan Dakwah
Pesan adalah suatu yang disampaikan seseorang kepada orang lain, baik
secara individu maupun kelompok yang dapat berupa buah pikiran, pernyataan
dan keterangan dari sebuah sikap.
Pesan yang dimaksud dalam komunikasi adalah suatu yang disampaikan
oleh pengirim kepada penerima. Pesan merupakan inti atau perumusan tujuan
dan maksud dari komunikator kepada komunikan. Dan pesan merupakan unsur
8 Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam Teknik Dakwah Leadership, (Bandung: CV.
Diponegoro, 1981), h.13 9 Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.7
17
yang sangat menentukan dalam proses komunikasi. Agar pesan dapat diterima
dengan baik, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.10
Pesan dalam Islam ialah nasehat, permintaan, amanah yang harus
disampaikan kepada orang lain. sedangkan pesan dakwah adalah semua
pernyataan yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah baik secara tertulis
maupun bentuk pesan-pesan (risalah).11
Pesan dakwah menurut Mustofa Bisri mengandung pengertian segala
pernyataan yang berupa seperangkat lambang yang bermakna yang
disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran Islam dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.12
Menurut M. Munir dan Wahyu Ilaihi dalam bukunya Manajemen
Dakwah, pesan dakwah terdiri atas empat macam, yaitu: masalah akhlak,
masalah syariah, masalah muamalah dam masalah akidah.13
Dalam buku Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Wardi Bachtiar
menjelaskan bahwa pesan dakwah tidak lain adalah Al-Islam yang bersumber
dari Al-qur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi Aqidah,
Syari’ah dan Akhlak dengan berbagai sumber ilmu yang diperoleh darinya.14
10
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), Cet.
Ke-1, h.18. 11
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet. ke-1. hal
43. 12
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995), h 28 13
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hal 21-
28 14
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu,
1997), cet. Ke-1, hal.33-34
18
Untuk itu, agar pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u dapat
diterima maka menurut Wilbur Scramm memiliki beberapa kriteria pesan
diantaranya:
1. Pesan hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik
perhatian mad’u,
2. Pesan hendaknya dapat membangkitkan kebutuhan pribadi mad’u,
sekaligus menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhannya
itu,
3. Pesan hendaknya dapat menawarkan suatu jalan yang relevan dengan
situasi di mana kelompok mad’u itu berada.15
Adapun pesan dakwah secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Tentang Aqidah
Secara etimologi, aqidah berasal dari kata Al-Aqdu yang berarti ikatan,
kepastian, penetapan, pengukuhan dengan kuat, juga berarti yakin dan
mantap. Sedangkan secara terminologi, terdapat dua pengertian, yaitu
pengertian secara umum dan pengertia secara khusus. Secara umum, aqidah
yaitu “pemahaman yang benar seperti keimanan dan ketauhidan kepada
Allah, iman kepada Malaikat, Rasul, Kitab-kitab Allah, Hari Akhir, serta
Qada dan Qadar. Secara khusus akidah bersifat keyakinan bathiniyah yang
mencakup ruku iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah
yang wajib diimani tetapi juga masalah-masalah yang dilarang oleh
Islam”.16
a. Iman Kepada Allah
15
M. Hasan Tholchah, Dinamika Kehidupan Religius, (Jakarta: LF. Putra, 2004), hal.27 16
Indriansyah Islamiyah, Akhlak Islamiyah, (Jakarta: Parameter, 1998), h.5
19
Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah
adalah Rabb dan Raja segala sesuatu, Dialah Yang Mencipta, Yang
Memberi Rizki, Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia
yang berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan
segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-Nya, Dia
memiliki sifat-sifat kesempurnaan, keagungan, dan kemuliaan, serta Dia
bersih dari segala cacat dan kekurangan.
b. Iman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah
memiliki malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka,
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba
Allah yang dimuliakan. Adapun yang diperintahkan kepada mereka,
mereka laksanakan. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa berhenti.
Mereka melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Allah. Jadi, setiap gerakan di langit dan di bumi,
berasal dari para malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan
perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil
(terperinci), para malaikat yang namanya disebutkan oleh Allah, adapun
yang belum disebutkan namanya, wajib mengimani mereka secara ijmal
(global).
c. Iman Kepada Kitab
Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah
memiliki kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-
Nya, yang benar-benar merupakan Kalam (firman, ucapan)-Nya. Ia
20
adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak
ada yang mengetahui jumlahnya selain Allah. Wajib beriman secara
ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib
baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-
Qur'an.
d. Iman Kepada Rasul
Rasul dan nabi sama-sama mendapatkan wahyu, tetapi sering kali
seorang Nabi diutus Allah kepada kaum yang memang sudah beriman
sehingga perannya hanya menjalankan syari’ah yang sudah ada itu dan
tidak membawa ajaran yang baru. Seperti para Nabi yang pernah Allah
utus kepada Bani Israil setelah ditinggalkan Nabi Musa, mereka bertugas
mengajarkan dan mengamalkan Taurat, tidak membawa ajaran yang
baru/bukan dari Taurat.
e. Iman Kepada Hari Akhir
Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa
yang diberitakan oleh Allah dalam kitab-Nya dan apa yang disampaikan
oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya terkait dengan peristiwa yang
terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat kubur dan
seterusnya sampai surga dan neraka.
f. Iman Kepada Qada dan Qadar
Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki
beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak,
pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud
dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan
21
iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk.
Sedangkan Qadar arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan,
ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan
ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk
tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Beriman kepada qadha dan qadar
merupakan salah satu rukun iman, yang mana iman seseorang tidaklah
sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya.
2. Tentang Akhlak
Secara etimologi akhlak berarti budi pekerti, peringai, prilaku, atau
tabiat. Secara termonilogis ada beberapa definisi tentang akhlak: Menurut
Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengnnya
lahirlah perbuatan-perbuatan, baik ataupun buruknya tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan.17
Akhlak adalah kekuatan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati
nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral yang terdapat di dalam diri
manusia sebagai firtah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik
dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna,
mana yang cantik dan mana yang buruk.
Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat
para Nabi dan orang-orang Shiddiq, sedangkan akhlak yang buruk
17
Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim (Bandung: Mizan, 1997),
h. 39
22
merupakan sifat syaitan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya
akhlak itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Akhlak yang baik atau terpuji (Al-Akhlaqul Mahmudah) yaitu, perbuatan
baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk lainnya.
b. Akhlak yang buruk atau tercela (Al-Akhlaqul Madzmumah) yaitu,
perbuatan buruk terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhuk
lainnya.18
3. Tentang Syariah
Syariah secara bahasa berarti jalan keluarnya air minum, secara istilah
syariah adalah segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-
hamba-Nya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal yang telah
ditetapkan oleh Allah. Syariah sangat erat hubungannya denga akidah, kalau
akidah adalah iman atau keyakinan maka syariah adalah hal yang perlu
dilakukan sesudah keimanan, yakni amal shaleh atau perbuatan sehari-hari
sesuai dengan syariat Islam, seperangkat aturan yang mengatur kehidupan
manusia dari segala aspek.
3. Unsur-unsur Dakwah
Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen yang
selalu ada dalam kegiatan dakwah diantara unsur-unsur dakwah adalah:
a. Subjek Dakwah
Yang dimaksud dengan subjek dakwah adalah da’i. Da’i adalah orang
yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan atau pun perbuatan
baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga.
18
Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), Cet. Ke-4, h. 3
23
Da’i sering disebut kebanyakan orang dengan mubaligh (orang yang
meyampaikan ajaran Islam).
b. Objek Dakwah
Objek dakwah adalah mad’u atau jamaah, yaitu orang-orang yang
menjadi sasaran dakwah atau penerima dakwah, baik sebagai individu
maupun kelompok, baik yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan
kata lain manusia secara keseluruhan.19
c. Materi Dakwah
Keseluruhan materi dakwah pada dasarnya bersumber pada dua
pokok ajaran agama Islam adalah Aqidah, yaitu: Al-Qur’an dan Hadist.
Al-Qur’an adalah “sumber petunjuk sebagai landasan Islam, sumber
kedua dalam Islam adalah Hadist, Hadist merupakan penjelasan-
penjelasan dari Nabi dalam merealisasikan kehidupan berdasarkan Al-
Qur’an.
Secara global pada dasarnya materi dakwah Islam dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Masalah Keimanan (Aqidah), adalah “pokok kepercayaan dalam
agama Islam. Dalam Islam aqidah merupakan I’tiqad bathiniyyah
yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan
rukun Iman”
2. Masalah KeIslaman (Syariah), adalah “seluruh hukum dan perundang-
undangan yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia
dengan Tuhan, maupun antar manusia itu sendiri”
19
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 90
24
3. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah), adalah “dalam aktivitas
dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan
dan keislaman seseorang”20
d. Metode Dakwah
Secara etimologi, metode berasal dari bahasa Yunani, motodos yang
artinya cara atau jalan. Jadi metode dakwah adalah jalan atau cara untuk
mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.21
Menurut H. Toto Tasmara, metode dakwah adalah cara-cara tertentu
seorang da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan
atas dasar hikmah dan kasih sayang.22
Bagaimana pun caranya. Ada beberapa dasar metode dalam
melakukan dakwah yang lebih efisien, diantaranya adalah:
1) Metode Ceramah
Metode seperti ini biasanya dilakukan oleh para penceramah
yang berhadapan langsung dengan masyarakat (Mad’u), teknik
seperti ini biasanya para penceramah sudah memepersiapkan materi
yang disampaikan.
2) Metode Konseling
Metode yang dilakukan dengan bertukar pikiran antara dia
orang inividu, dimana seorang konselor berusaha membantu kepada
kliennya dalam memecahkan masalah. Disinilah peran seorang
konselor yang harus bisa berperan dalam menjalankan dakwahnya
ketika berhadapan langsung dengan kliennya.
20 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah,2009), h. 113.
21 Ibid, 96
22 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h.47
25
3) Metode Karya Tulis
Dakwah dalam kategori bil al-qalam tentu sangat efektif jika
dalam karya tulis akan kita sampaikan berbagai media, baik media
cetak maupun media lainnya, tulisan yang mengandung unsur
dakwah tersebut senantiasa dibuat sedemikian menarik sehingga
unsur dakwah yang dimasukan dalam karya tulis tersebut bisa
mencera pola pikir para pembacanya.
4. Tujuan Dakwah
Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatanan kehidupan individu dan
masyarakan yang aman, damai dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan,
baik jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar agama Allah dengan
mengharap ridho-Nya.23
Tujuan dakwah adalah suatu faktor yang menjadi pedoman arah proses
yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten. Dalam kegitan dakwah
selalu terjadi proses interaksi, yaitu antara hubungan Da’i dengan Mad’u
(objek dakwah) di pihak lain. Interaksi dalam proses dakwah ini ditujukan
memengruhi Mad’u yang aka membawa perubahan sikap dengan tujuan
dakwah itu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Selain itu tujuan dakwah dapat dilihat dari dua tujuan, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus. Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia
(meliputi orang mu’min maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang
23
Bambang S.Maarif, Komunikasi Dakwah “Paradigma Untuk Aksi”, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2010),h. 26.
26
benar yang diridhai Allah SWT,24
sedangkan tujuan khusus dakwah itu sendiri
adalah mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada
Allah SWT. Artinya mereka dihapkan agar senantiasa mengerjakan segala
perintah Allah SWT, dan selalu mencegah atau meninggalkan perkara yang
dilarang-Nya.
Dengan demikian, tujuan dakwah adalah merubah perilaku sasaran
dakwah agar menerima dan mengamalkan ajaran Islam dalam dataran
kenyataan kehidupan sehari-hari, baik dengan masalah pribadi, keluarga
ataupun permasalahan sosial yang berhubungan dengan masyarakat agar setiap
kehidupan yang dijalankan penuh dengan keberkahan. Karena setiap aktivitas
dakwah pasti memiliki tujuan yang harus dicapai, tujuan ini pun sudah pasti
diperhitungkan para aktivis dakwah agar proses dakwah itu sendiri mencapai
hasil serta efek yang diharapkan yaitu Islam yang kaffah.
Secara garis besar tujuan dakwah dapat dibedakan menjadi dua macam
tujuan, yaitu:
1) Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objektive)
Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia (meliputi
orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang
diridhai Allah SWT agar dapa hidup dengan bahagia dan sejahtera di dunia
maupun di akhirat.25
2) Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objektive)
24
Zaini Muhtaron, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),
Cet ke-3, h. 19-20. 25
Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h.
19-20
27
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran
umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh
aktivitas dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya, jenis kegiatan apa
yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara apa, dan
bagaimana caranya secara terperinci.26
C. Tinjauan Tentang Komik
1. Pengertian Komik
Kata komik berasal dari bahasa Perancis comique. Sebagai kata sifat,
comique berarti lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda artinya
pelawak atau badut. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani komikos.
Disebut komik karena pada zaman dahulu cerita komik mengacu kepada
kepada cerita-cerita humoristis atau satiris untuk menghibur khalayak.27
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia disebutkan bahwa:
“Komik adalah cerita gambar serial sebagai perpaduan karya seni rupa
atau seni gambar dansen sastra. Di Prancis, orang menyebutnya sastra ekpresi
grafis. Komik berbentuk rangkaian gambar, masing-masing dalam kotak,
yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita. Gambar-gambar itu
umumnya dilengkapi balon-balon ucapan dan kalanya masih disertai narasi
sebagai ceita bersambung dalam majalah dan surat kabar, atau diterbitkan
sebagai buku dan dalam bentuk majalah.28
Dalam bahasa Inggris, komik sekali muat atau bersambung dalam
penerbitan pers disebut comic strip atau strip cartoon. Komik yang
26
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 62 27
Atmakusumah, “Komik”, dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia, vol. 9 (Jakarta: Delta
Pamungkas, 2004), h. 54 28
Guntur Angkat, “Selintas Sejarah Komik Indonesia,”artikel diakses pada 15 Februari 2012
dari http://re-searchengines.com/art05-72.html.
28
diterbitkan dalam bentuk buku disebut comic book. Secara umum, seluruhnya
disebut comics.
2. Sejarah Komik Dunia dan Indonesia
Ternyata komik memiliki definisi yang beragam. Will Eisner, komikus
senior yang dianggap sebagai Bapak Buku Komik di Amerika, menyebut
komik sebagai tatanan gambar dan kumpulan kata yang berurutan. Lain pula
yang dikatakan oleh Scott McCloud, komikus terkenal dan penulis buku
tentang dunia komik. Menurut McCloud, komik adalah gambar yang
menyampaikan informasi atau menghasilkan respons estetik bagi orang yang
melihatnya.
Sementara menurut R.A. Kosasih, Bapak Komik Indonesia, komik
adalah media atau alat untuk bercerita. Entah mana yang benar dari tiga
pernyataan tadi. Yang jelas, definisi tentang komik hingga kini masih
menyisakan tanda tanya, sama dengan pertanyaan tentang kapan sebenarnya
komik pertama di dunia muncul.
Bila komik didefinisikan sebagai rangkaian gambar yang berurutan,
berarti komik telah menjadi bagian dari budaya manusia di seluruh dunia
sejak zaman dahulu, bahkan sebelum manusia mengenal tulisan. Di Prancis
Selatan, misalnya, para arkeolog menemukan gambar-gambar berwarna pada
dinding Goa Lascaux yang diperkirakan sudah ada kurang lebih sejak 17.000
tahun lalu. Gambar hewan seperti bison, banteng, dan kerbau yang ada di
dinding goa itu diduga menjadi media komunikasi bagi masyarakat yang
29
hidup pada masa tersebut dan dianggap sebagai “komik” paling kuno di
dunia.
Ada pula lukisan pada dinding piramida di Mesir yang diperkirakan
dibuat pada tahun 1300 SM. Gambar yang melekat pada makam raja-raja
Mesir tersebut menjadi bukti bahwa pada masa itu manusia sudah mengenal
cara berkomunikasi nonverbal. Sama halnya dengan gambar berupa beberapa
sosok manusia tengah menggiring kuda yang tertera pada guci klasik buatan
Ergotimos dan Kleitias dari Yunani yang kira-kira dibuat pada 579 SM.
Di Prancis, para peneliti purbakala menemukan permadani sepanjang
76 meter yang menggambarkan rangkaian kronologis tentang peristiwa
penaklukan pasukan Norman atas Inggris yang berawal pada tahun 1066 M.
Jadi, kapan tetapnya komik muncul di dunia tidak bisa disebutkan dengan
pasti.29
Komik Indonesia, dalam pengertian buku bacaan yang berisi cerita
dalam bentuk gambar dan aksara, atau kadang cuma gambar saja, seperti yang
selama ini kita kenal, pertama kali muncul pada awal tahun 1931, di media
massa masyarakat Cina berbahasa Melayu. Harian Sin Po namanya. Ketika
itu, Kho Wan Gie yang kemudian menggunakan nama Sopoiku, memulai
debut cergam humor yang menceritakan tentang sosok lelaki gendut bermata
sipit, bernama Put On, yang suka melindungi rakyat kecil.
Marcel Bonneff, peneliti sejarah dan perkembangan komik Indonesia,
menempatkan titik awal sejarah pertumbuhan Komik Indonesia ialah pada
awal Perang Dunia Pertama, yaitu dengan dipublikasikannya cerita bergambar
29
http://www.pasarkreasi.com/news/detail/animation/68/sejarah-munculnya-komik, Diakses
pada tanggal 14 Juli, Pukul 19.00 WIB
30
yang bercorak realistis di Harian Ratoe Timoer, Solo, pada tahun 1939, yang
berjudul Mentjari Poetri Hijaoe, karya Nasroen A. S.
Langkah-langkah awal kelahiran komik Indonesia ini dilanjutkan oleh
komikus-komikus lain, yang antara lain: B. Margono, yang membuat komik
Roro Mendut dan dipubliksikan di Harian Sinar Matahari Jogjakarta, pada
masa pendudukan Jepang, 1942.
Setelah Indonesia merdeka, 19 Desember 1948, Harian Kedaulatan
Rakyat, Yogyakarta, memuat komik Kisah Pendudukan Jogja, karya salah
seorang pionir komik Indonesia, Abdulsalam. Menurut temuan Arswendo
Atmowiloto, berdasar pada katalog atau kartu yang sesuai dengan iklan dalam
Minggu Pagi, bahwa Kisah Pendudukan Jogja ini pernah dibukukan, dan
beredar pada 19 Desember 1952, yang berarti merupakan buku komik
pertama yang terbit di Indonesia. Dan ini bisa dijadikan koreksi atas catatan
Marcel Bonneff yang mengatakan bahwa komik Indonesia yang pertama
dibukukan adalah Sri Asih, yang beredar pada sekitar 1953 atau 1954, karya
R. A. Kosasih (komikindonesia.com – 19 Juli 2007).
Ko Put On adalah komik strip pertama di Indonesia, yang dimuat di
harian Sin Po. Siapa yang saat ini tidak mengenal Doyok, Panji Koming, Beni
& Mice, atau Lotif? Sebagian besar penduduk Jakarta pasti mengenal mereka
karena mereka adalah tokoh-tokoh dalam komik strip yang ada dimuat dalam
beberapa surat kabar. Saat ini Ko Put On hanya dapat diumpai di
Perpustakaan Nasional dalam surat kabar Sin Po edisi tahun 1930-1960-an
karena Ko Put On adalah tokoh utama dari komik strip yang diciptakan oleh
31
Kho Wan Gie, seorang Indonesia keturunan Tionghoa yang menjadi pelopor
komik strip pertama di Indonesia.
Seperti umumnya komik strip pada saat ini, selain berisi cerita tentang
kehidupan sehari-hari, Put On juga menceritakan kondisi yang tengah terjadi
pada masyarakat Jakarta di masa itu. Dan karena latar belakang pembuatnya
keturunan Tionghoa, maka topik dalam komik strip yang dibuatnya itu pun
terkadang menyangkut masalah-masalah yang dihadapi orang-orang
keturunan Tionghoa saat itu.
Dalam buku Jakarta-Batavia: Esai Sosio-Kultural, Myra Sidharta
menyebut, sepanjang lebih dari 30 tahun, Put On menjadi panutan bagi para
pembaca Sin Po yang kebanyakan orang Tionghoa peranakan di Indonesia.
Karena jangka waktunya sebegitu lama, kita bisa mengikuti perubahan yang
terjadi pada peranakan Tionghoa, terutama yang tinggal di Jakarta, lewat
komik Put On.
Perubahan itu bersifat politis, sosial, dan budaya. Selama periode itu,
Put On membantu mereka melihat perubahan yang menjengkelkan, atau bagi
sebagian orang menakutkan, melalui sudut pandang berbeda, yaitu sudut
pandang komik.
Put On sendiri berasal dari ejaan Hokkian (Fujian) dari Bu An atau "Si
Gelisah". Hal ini mungkin dimaksudkan sebagai cerminan dari masyarakat
saat itu yang selalu mengalami "kegelisahan" karena keadaan dan situasi
politik yang tidak menentu.30
30
http://adifaadam.blogspot.com/2012/04/sejarah-komik-indonesia.html, Diakses pada
tanggal 12 Agustus 2012, pukul 15:00 WIB.
32
3. Pengertian Komikus, Kartunis dan Karikaturis
a. Komikus
Komikus itu punya cerita dan karakter tokoh komik sendiri. Ciri khas
komikus bukan hanya dari gambar-gambar nya tetapi juga dari cerita, genre
komik dan juga tokoh komiknya. Ciri khas komikus kadang menjadi bagian
yang inheren (menyatu) dengan cerita dan karakter tokoh komik kepunyaan si
komikus. Komikus itu menjadi identik dengan ciri khasnya masing-masing.
b. Kartunis
Seorang yang kreatif, positif dan inovatif. seorang kartunis sejati dapat
memahami karya seseorang tanpa di ajari, seseorang yang dekat dengan siapa
saja dan selalu memanfaatkan karyanya untuk orang lain.31
Tugas seorang
kartunis adalah membuat sebuah gambar yang menceritakan suatu kondisi.
Hanya saja, kartun lebih bersifat ekspresif, bebas dan terkadang visualnya
mempeleseti kaidah dalam struktur gambar, anatomi misalnya. Kartun yang
kita kenal sering kita dapati pada film animasi atau karikatur.
c. Karikaturtis
Tentang karikatur sendiri, dalam Encyclopedie Internasional, karikatur
didefinisikan sebagai sebuah “satire” dalam bentuk gambar atau patung.
Adapun dalam Encyclopedie Britanica, karikatur didefinisikan sebagai
penggambaran seseorang, suatu tipe atau suatu kegiatan dalam kegiatan dalam
keadaan berdistorsi biasanya suatu penyajian yang diam dan dibuat berlebih-
lebihan dari gambar-gambar binatang, burung, sayuran yang menggantikan
31
http://www.madezu.multiply.com/ Diakses pada tanggal 28 juli 2012 pukul 11:30 WIB.
33
bagian-bagian benda hidup atau yang ada persamaannya dengan kegiatan
binatang.32
Disini pun seorang karikaturis adalah mereka yang membuat seni
gambar karikatur itu sendiri dengan menggunakan salah satu bentuk metode
karikatur. Dalam karikatur pun ada beberapa sifat yang boleh digunakan oleh
para karikaturis masing-masing.
Tentang sifat karikatur, karikatur dapat dibagi menjadi tiga macam:
karikatur orang pribadi, karikatur sosial dan karikatur politik. Karikatur orang
pribadi menggambarkan seseorang (biasanya tokoh yang dikenal) dengan
mengekspos ciri-cirinya dalam bentuk wajah ataupun kebiasaannya tanpa
objek lain atau situasi di sekelilingnya secara karikatural.
4. Jenis-jenis Komik
Berikut adalah jenis-jenis komik dan penjabarannya:
a. Kartun atau Karikatur (Cartoon)
Hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat
beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan- tulisan. Biasanya komik tipe
kartun atau karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau
politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut dapat menimbulkan sebuah
arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya. Contohnya
adalah Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka
menampilkan gambar kartun atau karikator dari sosok tokoh tertentu yang
maknanya sebagai kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan
lucu serta menghibur.
32
http://karikatutur-gendeng,blogspot.com Diakses pada tanggal 28 Juli pukul 11:50 WIB.
34
b. Komik Potongan (Comic Strip)
Artinya penggalan-penggalan gambar yang disusun/dirangkai menjadi
sebuah alur cerita pendek. Namun isi ceritanya tidak terpaku harus selesai
disitu bahkan bisa juga dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya
terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini
biasanya disodorkan dalan tampilan harian atau mingguan disebuah surat
kabar, majalah maupun tabloid atau buletin. Penyajian isi cerita juga dapat
berupa humor atau banyolan atau cerita yang serius yang asik untuk disimak
setiap periodenya hingga tamat. Contohnya adalah komik “Panji Koming” di
surat kabar Kompas
c. Buku Komik (Comic Book)
Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk
sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini acap
kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik
berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan
64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain. Buku
Komik seperti ini bisa kamu dapatkan di toko-toko buku atau toko-toko komik
maupun lapak-lapak.
d. Komik Online (Webcomic)
Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin,
media Internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik-
komik. Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung/pembaca dapat
menyimak komik. Dengan menggunakan media Internet jangkauan
35
pembacanya bisa lebih luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi internet
dapat mengaksesnya) dari pada media cetak.
Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan
komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak.
Contohnya adalah www.kaptenbandung.com.
e. Komik Ringan (Comic Simple)
Biasanya jenis komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian dan steples
(buatan tangan). Hal ini dimana pemilik dan pembuat komik dengan biaya
yang rendah turut dapat menciptakan komik-komik dan berkarya, cara ini
digunakan sebagai alternatif cara untuk turut berkarya kecil-kecilan, bisa
dijadikan langkah awal bagi para komikus.
D. Komik Sebagai Media Dakwah
Dakwah bukan sekedar kewajiban,tapi merupakan kebutuhan. Jika itu
merupakan kebutuhan berarti lebih dari sekedar kewajiban. Harus dilakukan agar
hajatnya terpenuhi. Hajat untuk mencapai ridha Allah.
Dalam menyeru kebaikan perlu penyampaian dengan baik dan penuh
hikmah. Makanya sebelum berdakwah kita perlu berilmu terlebih dahulu. Al „ilmu
qablal qauli wal „amali. Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan. Agar dakwah
yang kita sampaikan benar, tidak sia-sia dan pastinya sesuai al-Qur’an dan
Hadist.
Pada saat ini dakwah bisa melalui media apapun, termasuk lewat komik,
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
36
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat
diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam
majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Melalui komik memang dalam gambar yang terdapat percakapannya itu
mengandung pesan sehingga orang yang melihat dan membca bisa menambah
sedikit pengetahuannya. Dengan gambar yang lucu, unik, dengan pesan yang
terkandung kadang lebih menarik orang-orang “amah” untuk membcanya dari
pada membaca kitab atau buku yang hanya ada tulisannya saja.
37
BAB III
GAMBARAN UMUM KOMIK 33 PESAN NABI KARYA
VBI_DJENGGOTTEN
A. Biografi Singkat Penulis Komik 33 Pesan Nabi
Ketika kebanyakan komikus memulai cintanya dari usia sangat muda,
pengalaman Veby berbeda. Adalah istrinya - ketika mereka masih berpacaran -
yang menginspirasinya dan memberi dukungan untuk membuat komik secara
serius. Ketika kebanyakan orang masa itu berusaha untuk mengimitasi gaya
manga, Veby lebih nyaman dengan gaya kartunnya. Kepala bulat besar, dengan
rambut juga bulat melingkar, menjadi khas Veby sejak penerbitan buku
pertamanya, ″Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada″. ″Saya berlatih setiap hari,
meski hanya satu-dua jam, untuk menyempurnakan teknik dan mencari bentuk
gaya saya,″ kisahnya.
Dibesarkan hingga dewasa di kota kelahiran membuatnya dekat dan
akrab dengan budaya lokal. Ia peka pada perhatian lokal, seperti pendidikan,
lingkungan sosial, urbanisasi, perdagangan komersial, pasar tradisional, dan
bahkan kebiasaan lokal, dan ia menuangkan observasinya ke dalam karya. Tidak
hanya pada karyanya, namun juga pada setiap cerita yang ia tulis. Ini tergolong
unik mengingat Veby memiliki gelar arsitek, dan tak punya latar belakang seni
komik secara formal.
″Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada″ di tahun 2009 adalah sebuah contoh.
Judulnya sendiri terinspirasi dari ″Cogito ergo sum″, kutipan terkenal dari
Descartes, filsuf asal Perancis. Jejaring sosial telah menjadi fenomena
38
dimanapun, termasuk Indonesia. Ia telah merubah cara orang berkomunikasi,
dan cara orang mengekspresikan dirinya. Hari ini siapapun bisa mempromosikan
dirinya sendiri. Kita menjadi manusia pemasaran, dan produknya adalah diri kita
sendiri. ″Facebook adalah satu dari sekian banyak alat untuk melengkapi proses
kehidupan. Bukan kehidupan itu sendiri,″ Veby berkomentar tentang karya
pertamanya.
Ini adalah beberapa topik yang diangkat Veby dalam karya pertamanya.
Hasil observasinya bukan yang pertama dalam industri ini, namun buku ini
menandai karya Veby yang sudah matang. Berawal dari buku ini pembaca
dengan mudah dapat megenali bahwa karya seni ini adalah milik Veby.
Jika karya pertama dia adalah hasil observasi lingkungannya, ″Married
With Brondong″ (2010) dapat dipertimbangkan sebagai otobiografinya. Ditulis
bersama istrinya, Mira Rahman, buku ini membawa kembali ke hari-hari mereka
pertama bertemu. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ini hanyalah sebuah
kenangan biasa, namun segera setelah menyelesaikannya pembaca akan
menyadari bahwa kisah si penulis dapat terjadi pada siapa saja. Veby mengambil
sudut pandang sebagai suami yang usianya lebih muda dari istrinya.
″Brondong″ adalah istilah pergaulan yang berarti pacar atau suami yang lebih
muda. Ini bukanlah suatu hubungan yang mulus karena tradisi sulit menerima
pasangan dengan suami yang jauh lebih mudah.
″Situasinya (istri lebih tua daripada suami) bukanlah masalahnya. Adalah
niat suci dalam perkawinan, dan bagaimana mencapai tujuannya. Masalah ini
telah diselesaikan dalam Islam sekitar 14 abad yang lalu, Ketika Nabi
Muhammad SAW menikahi Khadijah yang jauh lebih tua,″ kata Veby.
39
Sudah jelas dalam dua buku yang pertama ini Veby ingin menyebarkan
arti Islam melalui pendekatan unik. Ia mengkritik mereka yang menggunakan
media interaksi sosial untuk aktualisasi diri. Dia berbagi pengalaman pribadi
ketika adat istiadat tak dapat menerima kehidupan yang bertentangan dengan
nilai masyarakat.Veby ingin membuka pikiran pembaca bahwa ajaran Islam
bersifat univeral, dan dia percaya seni komik adalah seni yang dapat diterima
dan efektif dalam menyampaikan pesan. ″Sebagian pembaca non-Muslim sangat
menyukai dan berpendapat bahwa isinya sangat up-to-date, dan tidak melihatnya
sebagai hubungan eksklusifnya dengan Islam,″ Veby berbagi beberapa pendapat
para pembacanya.
Meskipun demikian adalah dalam buku ketiganya, ″33 Pesan Nabi″
(2011), secara eksplisit menyebarkan ajaran Islam. Dia mengambil ribuan hadits
riwayat Imam Muslim dan Bukhari, memilih 33 buah hadits yang paling relevan
dalam kehidupan sehari-hari, dan megadaptasinya dalam kisah kehidupan sehari-
hari. Menggunakan bakatnya dalam membuat hadits lebih mudah dipahami, dia
menulis fiksi, berdasarkan pengalaman yang mungkin terjadi pada semua orang,
jadi pembaca dapat lebih mudah mengerti. Kisah yang dinarasikan dengan baik
dan meyentuh, dialog yang lucu, dan seni kartun menjadikan buku ini
mahakaryanya.
Adalah juga dalam ″33 Pesan Nabi″ kita dapat melihat Veby menguasai
seni dan teknik komik. Dia melengkapi karyanya dengan landscape dan setting,
dan tetap kita dapat mengenali coretannya sangat Indonesia: pakaiannya,
kehidupan sehari-hari, sandal, moda transportasi, interior rumah, arsitektur
bangunan, perabotan rumah tangga, batik dan kerajinan tangan, bahkan profesi
40
tradisional seperti penjual sate, tukang becak, dan pedagang kaki lima. Singkat
kata, unsur-unsur ke-Indonesia-an ada dalam hampir setiap halaman!
Mungkinkah penyebaran-tentang-Islam ini perjalanan epik terbaru Veby?
Sebagian dunia ini memberi label Islam sebagai anarki dan kekereasan, dan
Veby ingin berbagi pemikiran atas persepsi yang salah. Ia menjawab, ″Saya
berharap dapat menyampaikan degan cara kontekstual dan ringan. Saya berharap
dapat memproduksi karya yang ‘menjernihkan berbagai masalah’, tidak
menjadikan mereka makin rumit, membakar emosi kita, dan mempertajam
kebencian kita ″.1
B. KARYA-KARYA VBI_DJENGGOTTEN (VEBY SURYA WIBAWA)
Komikografi:
1. Aku Berfacebook Maka Aku Ada (2009)
2. Kompilasi Paragokil 1, 2, 3 (Gradien Mediatama, 2010-2012)
3. Kompilasi Cergam Kampungan, Enak Bangets (Gajah Jambon, 2010) -
Married with Brondong (Kolaborasi bersama Mira Rahman, 2010)
4. Kompilasi Berkah Bencana Motor (Nalar, 2011)
5. Kompilasi Yang Penting Rating (Gradien Mediatama, 2011)
6. 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut (Zaytuna, 2011)
7. 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran (Zaytuna, 2012)
8. 101 % Cinta Indonesia (Cendana Art Media, 2012)
1 www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/idindex.htm, artikel diakses pada tanggal 2 Desember
2012, pukul 11.00 WIB
41
C. CERITA SINGKAT KOMIK 33 PESAN NABI
Komik ini merupakan hasil sebagian kecil dari transformasi perenungan,
proses pembelajaran dan implementasi nilai-nilai Islam yang sangat kontekstual
dalam segala dimensi, ruang maupun waktu.
Terdiri di dalamnya tiga puluh tiga cerita yang sangat erat dengan
kebutuhan sehari-hari, diantaranya adalah Pujian, Menahan Diri Dari Kejahatan,
Muka Dua, 3 Dosa Besar, Mencela Makanan, Porsi Makan, Adab Makan,
Korupsi, Pengemis, Melapangkan, Sakit dan Dosa, Hantaran, 7 Golongan Dalam
Naungan, Zina, Ciri Munafik, Sebab Hujan, Estetika Diri, Strata, Bisik-bisik,
Etika Menawar, Takhayul, Malu, Konflik, Menakut-nakuti, Cara Berkhutbah,
Diam Mendengarkan Khutbah, Mematuhi Perintah, Ahli, Makanan Pesta,
Pakaian Kok Telanjang, Pemimpin yang Sia-sia, Tato, dan Perisai.
Dengan gaya kartun, komik-komiknya sarat akan kritik sosial, baik
tentang pemerintah, masyarakat dan budaya, terutama di Indonesia. Dan yang
terbaru, komik 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut (2011,
Zaytuna) yang merupakan tafsiran-visual ala Vbi atas 33 hadits Nabi yang
mencoba memaparkan solusi atas fenomena kehidupan sehari-hari.
42
BAB IV
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA KOMIK 33 PESAN NABI KARYA
VBI_DJENGOTTEN
A. Temuan Data Pada Komik
Pada pembahasan Bab IV ini penulis akan menguraikan data dalam
memperoleh validitas reabilitas tentang isi pesan dakwah dalam komik 33 Pesan
Nabi karya Vbi_Djenggotten. Pengolahan data pada komik 33 Pesan Nabi sesuai
dengan kategorisasi yang ditentukan yaitu, kategori pesan dakwah yang
tergantung dalam komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten adalah aqidah,
akhlak dan syariah. Sedangkan pada setiap kategori dibagi kedalam beberapa sub
kategori. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini:
Tabel 1
Kategorisasi Pesan Dakwah pada komik 33 Pesan Nabi
karya Vbi_Djenggotten
No. Kategorisasi Sub Kategorisasi
1. Aqidah a. Iman Kepada Allah
b. Iman Kepada Malaikat
c. Iman Kepada Kitab
d. Iman Kepada Rasul
e. Iman Kepada Hari Kiamat
f. Iman Kepada Qada dan Qadar
2. Akhlak a. Mahmudah
b. Mazmumah
3. Syariah a. Ibadah
b. Muamalah
Pada komik 33 Pesan Nabi ini terdapat 33 unit pengamatan (sub judul),
namun peneliti tidak meneliti semuanya, hanya 17 yang dijadikan objek
43
penelitian. 17 objek penelitian tersebut ditentukan dengan cara sampling random
(sampel acak). Berikut ini adalah sub judul yang diteliti:
Tabel 2
Sub Judul yang Diteliti Dalam Komik 33 Pesan Nabi
No. Unit
Pengamatan
Sub Judul Cerita Halaman
1. Cerita 1 Pujian 2
2. Cerita 4 3 Dosa Besar 14
3. Cerita 6 Porsi Makan 21
4. Cerita 7 Adab Makan 25
5. Cerita 9 Pengemis 34
6. Cerita 10 Melapangkan 40
7. Cerita 12 Hantaran 48
8. Cerita 13 7 Golongan dalam Naungan 53
9. Cerita 16 Sebab Hujan 68
10. Cerita 17 Estetika Diri 71
11. Cerita 18 Strata 72
12. Cerita 19 Bisik-bisik 76
13. Cerita 23 Konflik 95
14. Cerita 26 Diam Mendengarkan Khutbah 105
15. Cerita 28 Ahli 112
16. Cerita 29 Makanan Pesta 114
17. Cerita 31 Pemimpin yang Sia-sia 120
Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah
dalam 17 sub judul pada komik 33 Pesan Nabi, maka diadakan pengujian
kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang
kredibel dan mampu memberikan penilaian secara obejektif.
1. Pesan Dakwah Aqidah
Berikut ini tabel kesepakatan antar juri yang dari kategorisasi Akhlak
adalah sebagai berikut:
44
Tabel 3
Hasil Kesepakatan Antar Juri Perkategorisasian (Aqidah)
No. Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1. Ke 1 dan 2 4 3 1 0,75
2. Ke 1 dan 3 4 4 0 1
3. Ke 2 dan 3 4 3 1 0,75
Jumlah 2,5
Komposit Reliabilitas = N(X Antar Juri)
1+ (N-1) (X Antar Juri)
Nilai Rata-rata = 2,5 : 3 = 0,84
Komposit Reliabilitas = 3(0,84) = 2,52 = 0,94
1+2 (0,84) 2,68
Dengan demikian pesan Aqidah yang terkandung dalam komik 33
Pesan Nabi berjumlah 0,94 berdasarkan kesepakatan antar juri.
2. Pesan Dakwah Akhlak
Berikut ini tabel kesepakatan antar juri yang dari kategorisasi Akhlak
adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Kesepakatan Antar Juri Perkategorisasian (Akhlak)
No. Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1. Ke 1 dan 2 8 7 1 0,87
2. Ke 1 dan 3 8 6 2 0,75
3. Ke 2 dan 3 8 6 2 0,75
Jumlah 1,44
Komposit Reliabilitas = N(X Antar Juri)
1+ (N-1) (X Antar Juri)
Nilai Rata-rata = 1,44 : 3 = 0,48
Komposit Reliabilitas = 3(0,48) = 1,44 = 0,73
1+2 (0,48) 1,96
45
Dengan demikian pesan Akhlak yang terkandung dalam komik 33
Pesan Nabi berjumlah 0,73 berdasarkan kesepakatan antar juri.
3. Pesan Syariah
Berikut ini tabel kesepakatan antar juri yang dari kategorisasi Syariah
adalah sebagai berikut:
Tabel 5
Hasil Kesepakatan Antar Juri Perkategorisasian (Syariah)
No. Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1. Ke 1 dan 2 5 5 0 1
2. Ke 1 dan 3 5 4 1 0,8
3. Ke 2 dan 3 5 4 1 0,8
Jumlah 2,6
Komposit Reliabilitas = N(X Antar Juri)
1+ (N-1) (X Antar Juri)
Nilai Rata-rata = 2,6 : 3 = 0,86
Komposit Reliabilitas = 3(0,86) = 2,58 = 0,72
1+2 (0,86) 3,58
Dengan demikian pesan Syariah yang terkandung dalam komik 33
Pesan Nabi berjumlah 0,72 berdasarkan kesepakatan antar juri.
B. Isi Pesan Dakwah Dalam Komik 33 Pesan Nabi Karya Vbi_Djenggotten
1. Pesan Aqidah
Aqidah secara terminologi diambil dari kata “aqad” yakni ikatan yang
kuat. Dapat juga berarti teguh, permanen, saling mengikat, dan rapat. Dalam
46
ensiklopedia Islam, aqidah adalah i‟tikad bersifat yang mencakup masalah-
masalah yang berhubungan dengan rukun iman.1
Aqidah secara terminologi adalah sesuatu yang mengharuskan hati
membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang
bersih dari kebimbangan dan keraguan. Aqidah menurut syara‟ berarti iman
kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan
kepada Hari Akhir, serta kepada qadar dan qadha, baik takdir yang baik
maupun yang buruk.
Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan,
dan memperbuat dengan anggota badan (beramal). Dengan demikian iman
kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu
ada, Allah Maha Esa. Rukun Iman yang pertama adalah iman kepada Allah
SWT yang merupakan dasar dari seluruh ajaran Islam. Orang yang akan
memeluk agama Islam terlebih dahulu harus mengucapkan kalimat syahadat.
Pada hakekatnya kepercayaan kepada Allah SWT sudah dimiliki manusia
sejak ia lahir. Bahkan manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah
SWT sejak ia berada di alam arwah.
Firman Allah SWT yang artinya: “(Dia adalah) Tuhan seluruh langit
dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya. Maka sembahlah Dia
dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Adakah kamu
mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya (yang patut disembah)?”.
(QS. Maryam: 65).
1 Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2004), h. 34
47
Dalam komik 33 Pesan Nabi sub judul 3 Dosa Besar digambarkan tiga
dosa besar salah satunya adalah memepersekutukan Allah, Seperti dalam
hadist riwayat Muslim:
Dari sebuah hadits riwayat Muslim, Dari „Abdurrahman Bin Abu
Bakrah R.A., Dari Bapaknya, berkata: “Kami berada di sisi Rasulullah SAW,
lalu beliau bersabda: Beritahukan kepadamu sekalian tentang dosa-dosa
besar yang paling besar (Rasulullah mengucapkannya tiga kai): pertama,
mempersekutukan Allah, kedua durhaka kepada ibu bapak, ketiga sumpah
palsu”2
Sebagai perwujudan dari keyakinan akan adanya Allah, Tuhan Yang
Maha Esa adalah pengabdian kita kepada Nya. Pengabdian kita kepada Allah
adalah pengabdian dalam bentuk peribadatan, kepatuhan, dan ketaatan secara
mutlak. Tidak menghambakan diri kepada selain Allah, dan tidak pula
mempersekutukan Nya dengan sesuatu yang lain. Itulah keimanan yang
sesungguhnya.
Seperti yang digambarkan dalam komik 33 Pesan Nabi yang terdapat
dalam sub judul “7 Golongan Dalam Naungan” diceritakan ada tujuh
golongan yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT pada hari
kiamat kelak, yaitu iman atau penguasa yang adil, pemuda yang menjadi
dewasa dalam beribadat kepada Allah, orang yang hatinya tergantung di
mesjid, dua orang yang saling mencintai satu sama lain karena Allah, mereka
berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang laki-laki yang
dirayu oleh seorang wanita bangsawan yang cantik untuk berbuat mesum, lalu
2 Vbi_Djenggotten, Komik 33 Pesan Nabi (3 Dosa Besar), h. 14.
48
menolak dengan kata “Aku takut kepada Allah”, orang yang bersedekah
dengan diam-diam sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
dilakukan tanggan kanannya, dan golongan yang terakhir adalah orang yang
mengalir airmatanya ketika berzikir, mengingat dan menyebut nama Allah
dalam keadaan bersunyi diri.3
2. Pesan Akhlak
Akhlak, kata akhlak secara terminologi berasal dari bahasa Arab.
Dalam bentuk jamak dari khula yang berarti budi pekerti, perangai dan
tingkah laku atau tabiat.4 Dari segi istilah, akhlak merupakan suatu keadaan
yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan
dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mungkin kita sering mendengar
tentang kata Akhlak. Akhlak sendiri bisa diartikan dengan tingkah laku atau
budi pekerti yang sopan dan santun, tanpa akhlak maka manusia tidak bisa
menjadi makhluk yang mulia. Akhlak sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
akhlak Mahmudah (akhlak terpuji) dan akhlak Madzmumah (akhlak tercela).
Akhlak tercela digambarkan dalam komik 33 Pesan Nabi dalam sub
judul “Konflik” dimana diceritakan dua orang santri saling bertengkar karena
alasan saling membanggakan pondok pesantren masing-masing. Pertengkaran
tersebut merupakan hal yang sangat tidak terpuji. Sebaliknya dalam sub judul
“Makanan Pesta” digambarkan seorang yang menyelenggarakan pesta
menyumbangkan seluruh makanan dalam pesta tersebut kepada orang panti
3 Vbi_Djenggotten, Komik 33 Pesan Nabi (7 Golongan Dalam Nauangan), h.53.
4 M. Abdul Majid, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994), h. 25
49
asuhan dan para pengemis, karena dia tidak mau memperbanyak makanan
yang buruk.
Seperti dalam sebuah hadis riwayat Muslim disebutkan, Dari Abu
Hurairah R.A., berkata: “Seburuk-buruknya makanan ialah makanan pesta,
apabila yang diundang ke pesta itu hanya orang-orang kaya saja, tanpa
mengikutsertakan orang-orang miskin. Siapa yang tidak mendatangi suatu
undangan, sesungguhnya dia mendurhakai Allah dan Rasulnya”.5
3. Pesan Syariah
Syariah dalam Islam berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam
rangka menaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan
antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama
manusia.
Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh
sendi kehidupan umat manusia, baik muslim mahupun bukan muslim. Selain
berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah
seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebahagian penganut Islam, Syariat Islam
merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup
manusia dan kehidupan dunia ini.
Dalam kategorisasi pesan dakwah syariah dibagi kedalam dua kelompok
yaitu: ibadah dam muamalah. Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti
merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara‟ (terminologi),
ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.6
5 Vbi_Djenggotten, Komik 33 Pesan Nabi (Makanan Pesta), h.117.
6 http://almanhaj.or.id/pengertian-ibadah-dalam-islam/ Diakses pada tanggal 15 Februari
2013, pukul 11.00 WIB
50
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja‟ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan),
raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan
dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah
qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang
berkaitan dengan hati, lisan dan badan.
Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu,
muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan
kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang harus
mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling melakukan
pekerjaan secara aktif, sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari
satu terhadap yang lainnya.7
Dalam komik 33 Pesan Nabi sub judul “Hantaran” diceritakan seorang
tetangga yang memberikan hantaran kepada tetangga nya yang lain berupa
keripik singkong, dalam hal ini kehidupan bertetangga sangatlah penting,
karena tetangga merupakan saudara kita yang terdekat. Seperti dalam hadist
riwayat Bukhari disebutkan Dari Abu Hurairah R.A., Ia berkata: Rasulullah
bersabda: “Hai para kaum muslimat! janganlah seorang tetangga
menganggap tiada pemberian kepada tetangganya, walaupun pemberiannya
hanya berupa kaki kambing saja”.
Jadi dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita saling menghargai
kepada tetangga, karena bila kita dalam keadaan susah tetanggalah yang
7 http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-bahasa-dari-segi-bahasa-dan-
istilah.html Diakses pada tanggal 15 Februari 2013, pukul 11.15 WIB
51
menolongnya karena tetangga merupakan saudara kita yang terdekat,
begitupun sebaliknya.
C. Pesan-pesan yang Paling Dominan Dalam Komik 33 Pesan Nabi Karya
Vbi_Djenggotten
Secara keseluruhan, pesan dakwah yang terdapat dalam komik 33 Pesan
Nabi karya Vbi_Djenggotten ini dengan total jumlah komposit nilai aqidah
0,93, nilai akhlak 0,72 dan nilai syariah 0,72.
Setelah peneliti melakukan perhitungan reliabilitas dan frekuensi
prosentase kepada tiga juri terhadap kategorisasi yang telah peneliti buat dan
melakukan analisis isi dalam komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten dari
tabel yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dibuat pesan dominan
dalam komik 33 Pesan Nabi yang dihitung dengan rumus :
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
a. Aqidah
P = 0,94 x 100 %
2,39
P = 39,34%
52
b. Akhlak
P = 0,73 x 100 %
2,39
P = 30,54 %
c. Syariah
P = 0,72 x 100 %
2,39
P = 30,12 %
Tabel 6
Prosentase Pesan
N=2,39
No. Kategorisasi Koefisien Reabilitas Prosentase (%)
1. Aqidah 0,94 39,34
2. Akhlak 0,73 30,54
3. Syariah 0,72 30,12
Total 2,39 100%
Dengan demikian, pesan Aqidah yang paling dominan yang terdapat dalam
komik 33 Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten dengan hasilprosentase 39,34%,
berdasarkan perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah meneliti dan menjelaskan isi pesan dakwah dalam komik 33 Pesan
Nabi karya Vbi_Djenggotten, maka peneliti merumuskan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Isi pesan yang terdapat dalam komik 33 Pesan Nabi adalah pesan-pesan
keislaman yaitu pesan aqidah, pesan akhlak, dan pesan syariah. Pesan aqidah
yaitu mengenai iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada
kitab, iman kepada rasul, iman kepada hari kiamat dan iman kepada qada dan
qadar. Pesan Akhlak dalam komik 33 Pesan Nabi mengenai akhlak
mahmudah (terpuji) dan akhlak mazmumah (tercela). Pesan dakwah tentang
syariah mengenai ibadah dan muamalah, ibadah yaitu dengan meningkatkan
spiritual dengan mengamalkan ajaran-ajaran Islam, seperti shalat,
mendekatkan diri kepada Allah, cara-cara berkhutbah yang benar menurut
ajaran Rasul.
2. Kecenderungan isi pesan dakwah yang paling dominan adalah pesan dakwah
yang mengandung nilai aqidah yaitu (39,34%) pesan dakwah yang
mengandung nilai akhlak yaitu (30,54%), sedangkan yang mengandung
pesan syariah yaitu (30,12%). Keterangan tersebut berarti dalam komik 33
Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten bahwa pesan dakwah yang paling
dominan adalah pesan dakwah dalam bidang aqidah yaitu 39,34%.
54
3. Penyampaian pesan dakwah melalui komik ini merupakan sarana berdakwah
yang efektif dan efisien, karena komik sendiri berupa gambar yang
dilengkapi jalinan cerita, jadi dapat dilihat dari pesan-pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada para pembaca, dan pesan-pesan tersebut
adalah pesan-pesan keislaman, kini, komikpun dapat menjadi sarana
berdakwah.
B. SARAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam komik 33
Pesan Nabi karya Vbi_Djenggotten, maka ada beberapa saran yang hendak
peneliti sampaikan diantaranya:
1. Bagi Pengarang, hendaknya isi dari materi yang disampaikan lebih
memperbanyak tema-tema Islami, walaupun dalam komik ini sudah
banyak tema-tema Islami yang telah dibuat. Penambahan materi dengan
tema-tema aktual dengan kemasan pemilihan kata yang lebih halus dan
menarik lagi, bukan hanya logat Jawa saja yang digambarkan. Tetapi
dengan sedikit bahasa-bahasa daerah yang digunakan akan lebih menarik
lagi, karena dalam komik ini mengedepankan nilai-nilai keagamaan dan
Keindonesiaan, jadi lebih ditambah lagi adat istiadat dari daerah lain di
Indonesia, tentunya yang menyangkut kepada nilai-nilai Keislaman.
Diharapkan untuk terus berkarya, dan terus berinovasi dalam berdakwah
melalui media tulis dan gambar yaitu komik, karena komik pun dapat
menjadi media (sarana) yang efektif dalam menyampaikan pesan
dakwah.
55
2. Bagi Pembaca komik, hendaknya adanya kesadaran tinggi dari para
pembaca khususnya pembaca komik 33 Pesan Nabi dalam memahami
dan mempelajari Islam. Sebab komik ini sudah menggambarkan
bagaimana mempelajari Islam secara menyenangkan dan tentunya
menarik. Namun pada prakteknya kembali kepada pembaca untuk
berusaha menjadi hamba yang lebih baik lagi dengan mempelajari Islam.
56
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim. Bandung: Mizan,
1997.
Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: Penerbit Amzah, 2009.
Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003.
Azis, Moh Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Ciputat: Logos Wacana
Ilmu, 1997.
Bahy, Muhammad. Islam Agama Dakwah Bukan Revolusi. Jakarta: Kalam Mulia,
1997.
Bisri, Mustofa. Saleh Ritual Saleh Sosial. Bandung: Mizan, 1995.
Bulaeng, Andi. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer.
Hasanudin. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2003.
Hostly, R. Konteks Analisis Dalam Handbook Psychology, edited by gardner
Lindsey.
Islamiyah, Indriansyah. Akhlak Islamiyah. Jakarta: Parameter, 1998.
Jumroni dan Suhaimi. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006.
Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Maarif, Bambang S. Komunikasi Dakwah “Paradigma Untuk Aksi”.
Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010.
Mahyuddin. Kuliah Akhlak Tasawuf. Jakarta: Kalam Mulia, 2001.
Majid, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994.
57
Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.
Muhtaron, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang,
1993.
Munir, M. dan Ilahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006.
Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:CeQDA, 2007.
Nasution,, Zulkarnaen. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Universitas Terbuka,
1993.
Shaleh, Abdul Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1995.
Soejono dan Abdurrahman. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Ringka Cipta,
2005.
Suparta, Munzier Suparta. Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2003.
Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
Tholchah, M. Hasan. Dinamika Kehidupan Religius. Jakarta: LF. Putra, 2004.
Umar, Toha Yahya. Ilmu Dakwah. Jakarta: Niaga Swadaya, 2004.
Ya’qub, Hamzah . Publisistik Islam Teknik Dakwah Leadership. Bandung: CV.
Diponegoro, 1981.
Skripsi
Dian Komalasari, Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Rubrik Panggilan Ka’bah
Koran Tempo (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).
Kiki Maulana, Skrispi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Komik Rubrik Hikmah
Republika, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hihayatullah).
58
Siti Rizkia Kamilah, Skrispi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Perempuan
Berkalung Sorban Karya Abidah El-Khalieqy (Jakarta: Universitas Islam
Negeri).
Internet
http://karikatutur-gendeng,blogspot.com Diakses pada tanggal 28 Juli pukul 11:50
WIB.
http://www.madezu.multiply.com/ Diakses pada tanggal 28 juli 2012 pukul 11:30
WIB.
http://www.pasarkreasi.com/news/detail/animation/68/sejarah-munculnya-komik,
Diakses pada tanggal 14 Juli, Pukul 19.00 WIB.
http://adifaadam.blogspot.com/2012/04/sejarah-komik-indonesia.html, Diakses pada
tanggal 12 Agustus 2012, pukul 15:00 WIB.
http://almanhaj.or.id/pengertian-ibadah-dalam-islam/ Diakses pada tanggal 15
Februari 2013, pukul 11.00 WIB
http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-bahasa-dari-segi-bahasa-dan-
istilah.html Diakses pada tanggal 15 Februari 2013, pukul 11.15 WIB
LAMPIRAN
LAMPIRAN
JURI ICODING SHEET
AITALISIS NI PBSAFI DAKWAH PADA KOMIK 33 PESA}I NABI KARYA
VBI-DJENGGOTTEN
Juri
:--F'{:= '- "
1)
No. UnitPensamatan
Judul KategorisasiAoidah Akhlak Svariah
1 Cerita 1 Puiian \./2. Cerita 4 3 Dosa BesarJ. Cerita 6 Porsi Makan \,/4. CeritaT Adab Makan5. Cerita 9 Pensemis \-./6. Cerita 10 Melapangkan7. Cerlta 12 Hantaran8. Cerita 13 7 Golongan dalam
Naungan\,/
9. Cerita 16 Sebab Huian10. Cel:rtalT Estetika Diri /11 Cerita 18 Strata
12. Centa 19 Bisik-bisik13. Cerita23 Konflik Jt4. Cerita26 Diam
MendengarkanKhutbah
\-/
15. Cerita 28 Ahli16. Cerita29 Makanan Pesta
t7. Cerita 31 Pemimpinsia
yang Sia-
JURI IICODING SHEET
ANALISIS ISI PESAN DAKWAII PADA KOMIK 33 PESAN NABI KARYA
VBI DJENGGOTTEN
No. UnitPensamatan
Judul KateeorisasiAoidah Akhlak Svariah
1 Cerita 1 Puiian2. Cerita 4 3 Dosa Besar
-r- Cerita 6 Porsi Makan4. CentaT Adab Makan5. Cerita 9 Pensemis
6. Cerita 10 Melapanskan7. Cerita 12 Hantaran8. Cerita 13 7 Golongan dalam
Naunsan9. Cerita 16 Sebab Huiant0. Cerita 17 Estetika Dirill Cerita 18 Strata12. Certta 19 Bisik-bisik13. Ceita23 Konflik14. Cerrta26 Diam
MendengarkanKhutbah
15. Cerita,28 Ahli16. Cefita29 Makanan Pesta
17. Cerita 31 Pemimpin yang Sia-sia
Juri,
/d( AnrO [ebfiqrri [.qMO
JURI trICODING SHEET
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA KOMIK 33 PESATI NABI KARYA
VBI DJENGGOTTEN
Juri,
r ?V Mkgu f,,,rtqlq.i
No. UnitPensamatan
JuduI KatesorisasiAoidah Akhlak Svariah
I Cerita I Puiian \./2. Cerita 4 3 Dosa BesarJ. Cerita 6 Porsi Makan4. CeritaT Adab Makan \./5. Cerita 9 Pensemis \./6. Cerita 10 Melapangkan7. Cerita 12 Hantaran \-/8. Cerita 13 7 Golongan dalam
Naunsan9. Cerita 16 Sebab Huian10. CeitalT Estetika Diri \./1l Cerita 18 Strata \-/t2_ Cerita 19 Bisik-bisik13. Centa23 Konflikt4. Cerita26 Diam
MendengarkanKhutbah
15. Cerita 28 Ahli16. Cerita29 Makanan Pesta
t7. Cerita 31 Pemimpin yang Sia-sia
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (O21) 743T28 / 74703580
jl. Ir. H. ]uanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia E-mail : [email protected]
w wwwWWWW
Nomor: Un.01/F5/KM.01.3/ 12012
Lamp :1(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi
NamaNomor PokokJurusan/SemesterJudul Skripsi
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jakarta, April201,2
Kepada Yth.Dr. Armawati Arbi, M.Si. rDosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
berikut,
Rohmah Afiani10805 1000136Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / VIIIAnalisis Isi Pesan dalam Komik 33 Pesan Nabi, Jaga Mata,Jaga Teling a, J aga Mulut Karya VB I_Dj eng gotten.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wass alamu' alaikum Wr. t(b.
Dekan Bidang
n Saputra,3 199603 1
ffi n*&"effik i
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTA
i ,WsffiWffiffi -@ J FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (0n) 7a32728 / 74703580
Jl. Ir. H. |uanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: ww.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
tr .
Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/ tltL DTDLamp :1(satu)bundelHal : Penelitian/Wawancara
Jakarta, )" agustus2}l2
Kepada Yth.Penulis Komik 33 Pesan Nabi(Vbi-Djenggotten)
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas llmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,
: Rochmah Afiani: 108051000I36: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / IX
bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang
berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah pada Komik i3 Pesan Nabi Karya Wi-Djenggotten.
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibr-r/Sdr. kiranya berkenan
menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitiarlwawancara dimaksud.
Atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
Tembusan:1. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Fakultas Ihnu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
NamaNomor PokokJurusan/Semester
n, MA$199303 1