lampiran i surat penelitian...10) setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,...

108
114 LAMPIRAN I SURAT PENELITIAN

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 114

    LAMPIRAN I

    SURAT PENELITIAN

  • 115

  • 116

    LAMPIRAN II

    RPP SIKLUS I

  • 117

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

    Kelas/Semester : V/2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)

    A. Standar Kompetensi

    Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang

    disampaikan secara lisan.

    B. Kompetensi Dasar

    Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).

    C. Indikator

    1. Mampu menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita.

    2. Mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita.

    3. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita

    4. Mampu menentukan tema cerita dalam cerita.

    5. Mampu menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.

    6. Mampu menceritakan kembali isi cerita

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan

    nama-nama tokoh dalam cerita dengan tepat.

    2. Setelah mengamati pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan

    watak tokoh dalam cerita dengan tepat.

    3. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat

    menyebutkan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita dengan tepat.

    Pertemuan I Siklus I

  • 118

    4. Setelah mengamati jalannya cerita dan arahan dari guru, siswa dapat

    menyebutkan tema cerita dalam cerita dengan benar.

    5. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diperankan, siswa dapat

    menyebutkan amanat dalam cerita dengan benar.

    6. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat

    menceritakan kembali isi cerita dengan tepat.

    E. Materi Pembelajaran

    Mengidentifikasi unsur cerita

    Unsur cerita meliputi: tokoh, latar, tema dan amanat.

    Penokohan yaitu penggambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang

    dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:

    a. Dialog tokoh

    b. Penjelasan tokoh

    c. Penggambaran fisik tokoh

    Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.

    Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana

    serta keadaan ketika cerita berlangsung.

    Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber

    cerita gambaran fisik tokoh.

    Nilai (amanat) yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang

    melalui cerita.

    F. Metode Pembelajaran

    1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik

    G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Pertama

    1. Kegiatan Awal (5menit)

  • 119

    1) Salam pembuka

    2) Siswa mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis

    3) Apersepsi

    Siswa menggali pengetahuannya dari pertanyaan guru “ Anak-anak

    apakah kalian di rumah sering dibacakan atau mendengarkan cerita

    dari orangtua kalian? cerita tentang apakah yang pernah kalian

    dengar ?”.

    (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)

    4) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang istilah tokoh, setting

    dan alur cerita dari cerita yang pernah didengar atau dipelajari

    siswa.

    2. Kegiatan Inti (50 menit)

    Fase 1

    Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan

    berbicara)

    1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.

    Fase 2

    Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)

    2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam

    cerita yang berjudul “Anak Katak yang Sombong dan Anak

    Lembu”.

    Fase 3

    Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)

    3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita

    pendek anak yang berjudul “Anak Katak yang Sombong dan Anak

    Lembu”.

  • 120

    Fase 4

    Pengamatan (mendegarkan dan menulis)

    4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.

    Fase 5

    Pemeranan (berbicara dan membaca)

    5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Anak Katak yang

    Sombong dan Anak Lembu”.

    Fase 6

    Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

    6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang tokoh dan latar

    cerita (waktu, tempat, suasana) yang telah siswa temukan dalam

    cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.

    7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari

    guru.

    8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.

    9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.

    10) Setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,

    nama tokoh, watak, latar ( tempat, suasana, waktu) dan tema yang

    ada dalam cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.

    Kemudian mencatatnya pada lembar kerja kelompok yang telah

    dibagikan.

    11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan

    jalan cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.

    12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

    13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

    membacakan hasil diskusi kelompoknya.

    14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

  • 121

    Fase 7

    Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)

    15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.

    Fase 8

    Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)

    16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk

    menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu

    ditinggalkan.

    Fase 9

    Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,

    berbicara, dan mendegarkan

    17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita

    “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”secara tertulis pada

    lembar kerja kelompok yang telah dibagikan dengan

    memperhatikan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.

    19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Anak Katak yang

    Sombong dan Anak Lembu”secara tertulis dengan memperhatikan

    penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.

    3. Kegiatan Akhir (15 menit)

    1) Siswa bersama guru mengambil kesimpulan dari cerita “Anak

    Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.

    2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.

    3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

    H. Alat dan Media Pembelajaran

    1. Cerita pendek anak berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak

    Lembu.

  • 122

    2. Lembar evaluasi.

    3. Lembar Kerja Kelompok.

    I. Sumber belajar

    1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.

    2. Cerita pendek anak “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”

    New Edition Si Kancil Terbaru. 2008. Panasonic: Jakarta.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article

    &id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-

    anak&Itemid=53

    J. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi

    3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

    4. Jumlah soal :

    I. Pilihan ganda : 10

    II. Uraian : 1

    5. Format Penilaian

    I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20

    II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30+

    Skor maksimal : = 50 x 2 = 100

    K. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaian Evaluasi

    a. Penilaian dalam proses

    Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/

    memerankan cerita.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53

  • 123

    b. Penilaian tugas

    Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar

    evaluasi.

    2. Jenis Tes

    a. Mengidentifikasi unsur cerita

    b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan

    3. Bentuk Tes

    a. Menjawab pertanyaan

    b. Menceritakan kembali

    4. Alat Penilaian

    a. Soal tes

    b. Kunci jawaban

    c. Kriteria penilaian

    5. Program Tindak Lanjut

    Mengadakan perbaikan

    Jepara, 19 Maret 2012

  • 124

    Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu

    Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang

    dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak

    yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena

    kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak

    katak lainnya yang dapat mengalahkannya.

    Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kentus tidak

    bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut

    tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai

    menghindarinya, hingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.

    Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu

    juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu

    mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-

    lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak

    sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.

    "Huh, berani makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah

    sambil coba menjauhi anak lembu itu.

    Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya.

    Kebetulan pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga menyebabkan Khentus

    menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri. Sambil

    terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan

    sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran.

    "Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat

    pucat sekali,” Tanya teman-temannya.

    "Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput

    itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu

    hendak menelan aku." Kata Kenthus..

    Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu.

    sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di

    padang rumput ini setiap pagi”.

    "Tidak jahat? Kenapa kakak bisa bilang seperti itu? Saya hampir-hampir

    ditelannya tadi," kata Kenthus.

  • 125

    "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya

    rumput." Jelas kakaknya lagi.

    "Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnnya dan hampir ditendang

    olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya

    dengan mengembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga. "

    Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-

    ramai.

    "Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan

    kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang kali tetapi Kenthus tidak

    mempedulikan nasehat kakaknya.

    Kenthus terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-

    temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus

    yang sombong itu.

    "Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-

    kawan Kenthus.

    Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus

    jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat

    keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu. Mujurlah Kenthus tidak

    apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia

    malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.

  • 126

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

    Kelas/Semester : V/2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)

    A. Standar Kompetensi

    Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang

    disampaikan secara lisan.

    B. Kompetensi Dasar

    Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).

    C. Indikator

    1. Mampu menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita.

    2. Mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita.

    3. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita

    4. Mampu menentukan tema cerita dalam cerita.

    5. Mampu menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.

    6. Mampu menceritakan kembali isi cerita

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan

    nama-nama tokoh dalam cerita dengan tepat.

    2. Setelah mengamati pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan

    watak tokoh dalam cerita dengan tepat.

    3. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat

    menyebutkan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita dengan tepat.

    Pertemuan II Siklus I

  • 127

    4. Setelah mengamati jalannya cerita dan arahan dari guru, siswa dapat

    menyebutkan tema cerita dalam cerita dengan benar.

    5. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diperankan, siswa dapat

    menyebutkan amanat dalam cerita dengan benar.

    6. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat

    menceritakan kembali isi cerita dengan tepat.

    E. Materi Pembelajaran

    Mengidentifikasi unsur cerita

    Unsur cerita meliputi: tokoh, latar, tema dan amanat.

    Penokohan yaitu penggambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang

    dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:

    a. Dialog tokoh

    b. Penjelasan tokoh

    c. Penggambaran fisik tokoh

    Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.

    Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana

    serta keadaan ketika cerita berlangsung.

    Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber

    cerita gambaran fisik tokoh.

    Nilai (amanat) yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang

    melalui cerita.

    F. Metode Pembelajaran

    1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik

    G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Kedua

    1. Kegiatan Awal (5 menit)

  • 128

    1) Salam pembuka

    2) Siswa mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis

    siswa

    3) Apersepsi

    Siswa menggali pengetahuannya dari pertanyaan guru : anak-anak

    siapa diantara kalian disini yang pernah membaca cerita di buku

    atau majalah?”

    (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)

    4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang nama tokoh dan watak

    tokoh pada cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”

    dipelajari siswa pada pertemuan pertama

    2. Kegiatan Inti (50 menit)

    Fase 1

    Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan

    berbicara)

    1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.

    Fase 2

    Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)

    2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam

    cerita yang berjudul “Raja yang Bodoh”.

    Fase 3

    Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)

    3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita

    pendek anak yang berjudul “Raja yang Bodoh”.

  • 129

    Fase 4

    Pengamatan (mendegarkan dan menulis)

    4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.

    Fase 5

    Pemeranan (berbicara dan membaca)

    5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Raja yang Bodoh”.

    Fase 6

    Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

    6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang tokoh dan latar

    cerita (waktu, tempat, suasana) yang telah siswa temukan dalam

    cerita “Raja yang Bodoh”.

    7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari

    guru.

    8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.

    9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.

    10) Setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,

    nama tokoh, watak, latar ( tempat, suasana, waktu) dan tema yang

    ada dalam cerita “Raja yang Bodoh” kemudian mencatatnya pada

    lembar kerja kelompok yang telah dibagikan.

    11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan

    jalan cerita “Raja yang Bodoh”.

    12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

    13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

    membacakan hasil diskusi kelompoknya.

    14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

  • 130

    Fase 7

    Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)

    15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.

    Fase 8

    Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)

    16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk

    menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu

    ditinggalkan.

    Fase 9

    Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,

    berbicara, dan mendegarkan

    17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita

    “Raja yang Bodoh” secara tertulis pada lembar kerja kelompok

    yang telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan

    Yang Disempurnakan.

    19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Raja yang Bodoh”

    secara tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang

    Disempurnakan.

    3. Kegiatan akhir (15 menit)

    1) Siswa dan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari cerita

    “Raja yang Bodoh”.

    2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.

    3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

    H. Alat dan Media Pembelajaran

    1. Cerita pendek anak berjudul Raja yang Bodoh.

    2. Lembar evaluasi

  • 131

    3. Lembar kerja kelompok

    I. Sumber belajar

    1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.

    2. Cerita pendek anak “Raja yang Bodoh”.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article

    &id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-

    anak&Itemid=53

    J. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi

    3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

    4. Jumlah soal :

    I. Pilihan ganda : 10

    II. Uraian : 1

    5. Format Penilaian

    I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20

    II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +

    Skor maksimal = 50 x 2 = 100

    K. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaian Evaluasi

    a. Penilaian dalam proses

    Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/

    memerankan cerita.

    b. Penilaian tugas

    Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan,

    lembar evaluasi

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53

  • 132

    2. Jenis Tes

    a. Mengidentifikasi unsur cerita

    b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan

    3. Bentuk Tes

    a. Menjawab pertanyaan

    b. Menceritakan kembali

    4. Alat Penilaian

    a. Soal tes

    b. Kunci jawaban

    c. Kriteria penilaian

    5. Program Tindak Lanjut

    Mengadakan perbaikan

    Jepara, 20 Maret 2012

  • 133

    Raja yang Bodoh

    Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan

    baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya

    sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan

    malam hari!

    Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai

    pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan

    membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka

    pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.

    Ketika raja mendengar hal itu, dia sangat tertarik. “Itu bagus, aku bisa tahu

    siapa saja yang bodoh dan siapa saja yang pintar di kerajaan ini.” Pikirnya.

    Raja segera memerintah kedua orang itu untuk membuatkan baju baru untuk

    dirinya, menggunakan bahan kain istimewa itu. Mereka diberi sebuah ruangan

    khusus di istana, beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua penipu itu

    menyembunyikan benang-benang emas yang mereka terima, kemudian berpura-pura

    sedang bekerja keras untuk membuat sebuah baju.

    Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus menteri nya untuk

    menengok baju istimewa yang sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para

    penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan.

    “Aku tidak melihat apa pun disini” pikirnya.

    Akan tetapi menteri itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap

    bodoh. Maka ia pun memuji kedua penipu itu dan mengatakan bahwa baju yang

    mereka buat sangat indah. Setelah menteri keluar dari ruangan itu, kedua penipu

    tertawa terbahak-bahak.

    Tak lama kemudian sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia berusaha

    melihat keseluruh ruangan, tapi ia tidak melihat apa pun.

    Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa

    melihat baju yang istimewa itu dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar

    ingin segera memakainya”

    Keesokan harinya adalah hari dimana sang raja akan mengenakan baju

    barunya pada acara pawai keliling kota. Kedua penipu yang menyamar telah

    berpamitan dan pergi dengan alasan akan membuatkan baju untuk raja dari kerajaan-

  • 134

    kerajaan lain. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang

    telah mereka sembunyikan, beserta uang emas upah membuat baju.

    Saat raja memakai baju barunya, ia tetap saja tidak bisa melihat baju itu, dan

    ia merasa kedinginan. Tapi karena tidak ingin dibilang bodoh, raja pun berputar-

    putar di depan cermin dan mengagumi baju barunya, walaupun ia tidak melihat apa-

    apa. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat indah,

    karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.

    Seluruh rakyat telah mendengar bahwa raja akan mengenakan baju baru sang

    spesial hari itu. Saat sang raja muncul, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga

    telah mendengar kabar bahwa baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh

    orang yang pintar saja, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun

    berseru-seru memuji sang raja.

    Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “tetapi, dia kan tidak pakai

    baju, sang raja telanjang!” Semua terdiam.

    Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-

    buru ia berjalan kembali ke istana.

  • 135

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

    Kelas/Semester : V/2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)

    A. Standar Kompetensi

    Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang

    disampaikan secara lisan.

    B. Kompetensi Dasar

    Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).

    C. Indikator

    1. Mampu menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita.

    2. Mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita.

    3. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita

    4. Mampu menentukan tema cerita dalam cerita.

    5. Mampu menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.

    6. Mampu menceritakan kembali isi cerita

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan

    nama-nama tokoh dalam cerita dengan tepat.

    2. Setelah mengamati pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan

    watak tokoh dalam cerita dengan tepat.

    3. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat

    menyebutkan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita dengan tepat

    Pertemuan III Siklus I

  • 136

    4. Setelah mengamati jalannya cerita dan arahan dari guru, siswa dapat

    menyebutkan tema cerita dalam cerita denagn benar.

    5. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diperankan, siswa dapat

    menyebutkan amanat dalam cerita dengan benar.

    6. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat

    menceritakan kembali isi cerita dengan tepat.

    E. Materi Pembelajaran

    Mengidentifikasi unsur cerita

    Unsur cerita meliputi: tokoh, latar, tema dan amanat.

    Penokohan yaitu penggambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang

    dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:

    a. Dialog tokoh

    b. Penjelasan tokoh

    c. Penggambaran fisik tokoh

    Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.

    Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana

    serta keadaan ketika cerita berlangsung.

    Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber

    cerita gambaran fisik tokoh.

    Nilai (amanat) yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang

    melalui cerita.

    F. Metode Pembelajaran

    1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik

    G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan ketiga

    1. Kegiatan awal (5 menit)

  • 137

    1) Salam pembuka

    2) Siswa mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis

    3) Apersepsi

    Siswa menggali pengetahuannya dari pertanyaan guru : “ Anak-

    anak pernahkah kalian membaca sebuah cerita dongeng? Cerita

    dongeng apakah yang pernah kalian tonton?”

    (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)

    4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang tokoh, latar cerita (waktu,

    tempat, suasana) dan tema dalam cerita “Raja yang Bodoh” yang

    dipelajari siswa dalam pertemuan kedua.

    2. Kegiatan inti (50 menit)

    Fase 1

    Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan

    berbicara)

    1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.

    Fase 2

    Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)

    2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam

    cerita yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

    Fase 3

    Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)

    3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita

    pendek anak yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

  • 138

    Fase 4

    Pengamatan (mendegarkan dan menulis)

    4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.

    Fase 5

    Pemeranan (berbicara dan membaca)

    5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Bawang Merah dan

    Bawang Putih”.

    Fase 6

    Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

    6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang tokoh dan latar

    cerita (waktu, tempat, suasana) yang telah siswa temukan dalam

    cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

    7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari

    guru.

    8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.

    9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.

    10) Setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,

    nama tokoh, watak, latar ( tempat, suasana, waktu) dan tema yang

    ada dalam cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih” kemudian

    mencatatnya pada lembar kerja kelompok yang telah dibagikan.

    11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan

    jalan cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

    12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

    13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

    membacakan hasil diskusi kelompoknya.

    14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

  • 139

    Fase 7

    Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)

    15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.

    Fase 8

    Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)

    16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk

    menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu

    ditinggalkan.

    Fase 9

    Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,

    berbicara, dan mendegarkan

    17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita

    “Bawang Merah dan Bawang Putih” secara tertulis pada lembar

    kerja kelompok yang telah dibagikan dengan memperhatikan

    penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.

    19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Bawang Merah dan

    Bawang Putih” secara tertulis dengan memperhatikan penggunaan

    Ejaan Yang Disempurnakan.

    3. Kegiatan akhir (15 menit)

    1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari

    cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

    2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.

    3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

    H. Alat dan Media Pembelajaran

    1. Cerita pendek anak berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

  • 140

    2. Lembar evaluasi

    3. Lembar kerja kelompok

    4. Lembar evaluasi

    I. Sumber belajar

    1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.

    2. Cerita pendek anak “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article

    &id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-

    anak&Itemid=53

    J. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi

    3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

    4. Jumlah soal :

    I. Pilihan ganda : 10

    II. Uraian : 1

    5. Format Penilaian

    I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20

    II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +

    Skor maksimal = 50 x 2 = 100

    K. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaian Evaluasi

    a. Penilaian dalam proses

    Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/

    memerankan cerita.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53

  • 141

    b. Penilaian tugas

    Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar

    evaluasi

    2. Jenis Tes

    a. Mengidentifikasi unsur cerita

    b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan

    3. Bentuk Tes

    a. Menjawab pertanyaan

    b. Menceritakan kembali

    4. Alat Penilaian

    a. Soal tes

    b. Kunci jawaban

    c. Kriteria penilaian

    5. Program Tindak Lanjut

    Mengadakan perbaikan

    Jepara, 21 Maret 2012

  • 142

    Bawang Merah dan Bawang Putih

    Kisah ini berawal dari suatu desa kecil nan indah tapi keindahan dan keasrian

    desa yang terletak sebuah tepi hutan itu tak mampu menutupi kesedihan hati seorang

    gadis kecil yang malang, dia bernama bawang putih. Dia begitu sedih karena

    keadaan ibunya yang sedang sakit keras, seperti biasanya setiap pagi ia selalu

    membantu ibunya menyelesaikan pekerjaan rumah. Ikan-ikan di sungai

    menyambutnya dan sedikit bisa menghibur kesedihan hatinya. Kemudian tinggalah

    bawang merah dan ibunya yang tinggal di rumah yang ada disebelah rumah gadis

    kecil itu. Bawang merah adalah anak pemalas dan suka melawan ibunya. Tiba-tiba

    mereka menjumpai ayah bawang putih yang akan pergi berdagang. Bawang merah

    dan ibunya pun merencanakan rencana jahat terhadap ibu bawang putih.

    Bawang putih tidak tahu rencana jahat bawang merah dan ibunya yang ingin

    meracuni ibunya dan menguasai harta orang tuanya. Pikirannya pun mulai tenang

    dan kesedihannya mulai berkurang karena kesehatan ibunya mulai membaik. Tapi

    saat itu bawang putih ada perasaan tak enak dan tak tega meninggalkan ibunya

    sendirian. Keraguanya pun timbul dalam benaknya. Dia memutuskan balik ke rumah

    setelah selesai mencuci pakaian di sungai dan membagikan makanan buat ikan-ikan

    sahabatnya.

    Setelah bawang putih kembali ke rumah ternyata ibunya telah meninggal.

    Bawang putih sangat sedih, datanglah bawang merah dan ibunya berpura-pura

    mengiburnya. Kemudian mereka mempersiapkan penguburan ibu bawang putih dan

    mengabari ayahnya. Setelah penguburan selesai ayah bawang putih pergi berdagang

    kembali dan bawang putih tinggal bersama bawang merah dan ibunya.

    Selama bawang putih tinggal bersama bawang merah dan ibunya, dia selalu

    diperlakukan jahat. Bawang putih diperlakukan seperti pembantu. Bawang putih

    sangat sedih dan selalu bercerita dengan kucing dan ikan mas kedua sahabatnya. Ikan

    masa selalu membantu bawang putih membersikan cucianya. Karena ikan mas telah

    membantunya, bawang putih menghadiahkan sebuah lagu keadaan ikan mas.

    Bawang putih pun menyanyi dengan merdunya.

    Tiba-tiba saja pangeran dan prajuritnya yang sedang lewat mencari tanaman

    emas untuk mengobati sakit sang raja, mendengar suara merdu dan menghampiri

    bawang putih akan tetapi bawang putih bersembunyi karena takut. Pangeran dan

    prajuritnya kembali melanjutkan perjalanannya. Bawang putih pun bercerita kembali

    dengan ikan mas dan kucingnya. Akan tetapi di ketahui bawang merah, bawang

    merah pun mengambil ikan mas kemudian membawanya pulang. Setelah bawang

    putih pulang ternyata ikan mas telah di masak oleh bawang merah dan tulangnya pun

    di berikan kepada bawang putih. Bawang putih sangat sedih dan mengubur tulang

    ikan emas di halaman rumahnya.

  • 143

    Sampailah pangeran dan prajuritnya disebuah rumah yang ternyata rumah

    bawang putih. Pangeranpun kembali melihat dan menghampiri bawang putih

    menanyakan. Akan tetapi, bawang merah dan ibunya pun datang dan menyuruh

    bawang putih masuk kedalam rumah. Setelah mengubur tulang ikan mas, bawang

    putih masuk ke rumahya dan pangeran pun berpamitan. Lalu dengan tiba-tiba

    munculah tanaman emas dari tulang ikan emas yang telah di kubur.

    Pangeran dan prajuritnya pun terkejut melihatnya, kemudian pangeran

    bercerita kepada bawang merah dan ibunya bahwa ia membutuhkan tanaman emas

    ini untuk kesembuhan sang raja. Pangeran menyuruh prajuritnya mencabut tanaman

    emas itu akan tetapi tidak bisa, kemudian bawang merah lalu kucingnya pun tidak

    bisa mnecabutnya. Munculah pemiliknya yaitu bawang putih yang hanya bisa

    mencabut tanaman emas itu. Setelah itu diberikannya tanaman emas itu kepada raja,

    raja pun dapat tersembuhkan. Akhirnya pangeran dan bawang putih pun menikah dan

    hidup bahagia untuk selamanya.

  • 144

    LAMPIRAN II

    RPP SIKLUS II

  • 145

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

    Kelas/Semester : V/2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)

    A. Standar Kompetensi

    Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan

    secara lisan

    B. Kompetensi Dasar

    Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

    C. Indikator

    1. Mampu mengidentifikasi isi cerita anak

    2. Mampu menjelaskan cerita anak

    3. Mampu menyimpulkan isi cerita anak

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat mengidentifikasi isi

    cerita anak dengan tepat.

    2. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat menjelaskan

    cerita anak dengan benar.

    3. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat

    menyimpulkan isi cerita anak dengan tepat.

    Pertemuan I Siklus II

  • 146

    E. Materi Pembelajaran

    Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau

    penderitaan orang lain, kejadian yang khusus disajikan untuk anak-anak.

    Menyimpulkan isi cerita adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang

    diuraikan dalam karangan atau cerita tersebut.

    Teknik menyimpulkan isi cerita:

    1) Bacalah atau dengarlah cerita anak berulang-ulang dengan seksama.

    2) Ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam

    cerita tersebut.

    3) Tulis dan susun kalimat secara urut.

    F. Metode Pembelajaran

    1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik.

    G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Pertama

    1. Kegiatan Awal (5 menit)

    1) Salam pembuka

    2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan

    siswa

    3) Apersepsi

    Guru bertanya kepada siswa “Anak-anak siapa disini yang suka

    membaca cerpen? cerita tentang apakah yang pernah kalian baca ?”.

    (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)

    4) Siswa mendegarkan penjelasan guru tentang mengidentifikasi isi

    cerita, menjelaskan cerita, dan menyimpulkan cerita dari cerita yang

    pernah dibaca atau didengar siswa.

  • 147

    2. Kegiatan inti (50 menit)

    Fase 1

    Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan

    berbicara)

    1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.

    Fase 2

    Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)

    2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam

    cerita yang berjudul “Timun Emas”.

    Fase 3

    Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)

    3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita

    pendek anak yang berjudul “Timus Emas”.

    Fase 4

    Pengamatan (mendegarkan dan menulis)

    4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.

    Fase 5

    Pemeranan (berbicara dan membaca)

    5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Timus Emas”.

    Fase 6

    Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

    6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang isi cerita yang

    telah siswa temukan dalam cerita “Timun Emas”.

    7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari guru.

    8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.

    9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.

  • 148

    10) Setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dan ringkasan dalam

    cerita “Timun Emas” kemudian mencatatnya pada lembar kerja

    kelompok yang telah dibagikan.

    11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan

    jalan cerita “Timun Emas””.

    12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

    13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

    membacakan hasil diskusi kelompoknya.

    14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    Fase 7

    Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)

    15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.

    Fase 8

    Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)

    16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk

    menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu

    ditinggalkan.

    Fase 9

    Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,

    berbicara, dan mendegarkan

    17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita

    “Timun Emas” secara tertulis pada lembar kerja kelompok yang

    telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang

    Disempurnakan.

  • 149

    19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Timun Emas” secara

    tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang

    Disempurnakan.

    3. Kegiatan akhir (15 menit)

    1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari

    cerita “Timun Emas”.

    2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.

    3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

    H. Alat dan Media Pembelajaran

    1. Cerita pendek anak berjudul “Timun Emas”.

    2. Lembar evaluasi

    3. Lembar kerja kelompok

    I. Sumber belajar

    1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.

    2. Cerita pendek anak “Timun Emas”.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article

    &id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-

    anak&Itemid=53

    J. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi

    3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

    4. Jumlah soal :

    I. Pilihan ganda : 10

    II. Uraian : 1

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53

  • 150

    5. Format Penilaian

    I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20

    II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +

    Skor maksimal = 50 x 2 = 100

    K. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaian Evaluasi

    a. Penilaian dalam proses

    Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/

    memerankan cerita

    b. Penilaian tugas

    Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar

    evaluasi

    2. Jenis Tes

    a. Mengidentifikasi isi cerita

    b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan

    3. Bentuk Tes

    a. Menjawab pertanyaan

    b. Menceritakan kembali

    4. Alat Penilaian

    a. Soal tes

    b. Kunci jawaban

    c. Kriteria penilaian

  • 151

    5. Program Tindak Lanjut

    Mengadakan perbaikan

    Jepara, 27 Maret 2012

  • 152

    Timun Emas

    Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap

    hari dia menghabiskan waktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki

    seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya

    bekerja.

    Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan

    ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali.

    “Hei, mau kemana kamu?”, tanya si Raksasa.

    “Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar, jadi ijinkanlah aku lewat”,

    jawab mbok Sarni.

    “Hahahaha.... kamu boleh lewat setelah kamu memberiku seorang anak

    manusia untuk aku santap”, kata si Raksasa.

    Lalu mbok Sarni menjawab, “Tetapi aku tidak mempunyai anak”.

    Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali

    punya anak, maka si Raksasa memberinya biji mentimun.

    Raksasa itu berkata, “Wahai wanita tua, ini aku berikan kamu biji mentimun.

    Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua minggu kamu akan

    mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan anak itu padaku setelah usianya

    enam tahun”.

    Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada

    salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya , dan

    setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu

    kemudian diberi nama timun emas.

    Semakin hari timun emas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat

    gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa selesai

    dengan cepat karena bantuan timun emas. Akhirnya pada suatu hari datanglah si

    Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau

    kehilangan timun emas.

    Kemudian mbok Sarni berkata, “Wahai raksasa, datanglah kesini dua tahun

    lagi. Semakin dewasa anak ini, maka semakin enak untuk di santap”. Si Raksasa pun

    setuju dan meninggalkan rumah mbok Sarni.

  • 153

    Waktu dua tahun bukanlah waktu yang lama, karena itu tiap hari mbok Sarni

    mencari akal bagaimana caranya supaya anaknya tidak dibawa si Raksasa. Hati

    mbok Sarni sangat cemas sekali, dan akhirnya pada suatu malam mbok Sarni

    bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia diberitahu agar timun emas menemui petapa di

    Gunung.

    Pagi harinya mbok Sarni menyuruh timun emas untuk segera menemui

    petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, timun emas kemudian bercerita tentang

    maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah bungkusan

    kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.

    “Lemparkan satu per satu bungkusan ini, kalau kamu dikejar oleh raksasa

    itu”, perintah petapa.

    Kemudian timun emas pulang ke rumah, dan langsung menyimpan

    bungkusan dari sang petapa. Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji.

    “Wahai wanita tua, mana anak itu? Aku sudah tidak tahan untuk

    menyantapnya”, teriak si Raksasa.

    Kemudian mbok Sarni menjawab, “Janganlah kau ambil anakku ini wahai

    raksasa, karena aku sangat sayang padanya. Lebih baik aku saja yang kamu santap”.

    Raksasa tidak mau menerima tawaran dari mbok Sarni itu, dan akhirnya

    marah besar. “Mana anak itu? Mana timun emas?”, teriak si raksasa.

    Karena tidak tega melihat mbok Sarni menangis terus, maka timun emas

    keluar dari tempat sembunyinya.

    “Aku di sini raksasa, tangkaplah aku jika kau bisa!!!”, teriak timun emas.

    Raksasapun mengejarnya, dan timun emas mulai melemparkan kantong yang

    berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat

    buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut terus melilit

    tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan mulai mngejar timun

    emas lagi. Lalu timun emas menaburkan kantong kedua yang berisi jarum, dalam

    sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki

    yang berdarah-darah karena tertancap bambu tersebut si raksasa terus mengejar.

    Kemudian timun emas membuka bingkisan ketiga yang berisi garam.

    Seketika itu hutanpun menjadi lautan luas. Tetapi lautan itu dengan mudah dilalui si

    raksasa. Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika itu

  • 154

    terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si raksasa tercebur di dalamnya.

    Akhirnya raksasapun mati.

    Timun Emas mengucap syukur kepada Tuhan YME, karena sudah diselamatkan dari

    raksasa yang kejam. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sarni hidup bahagia dan

    damai.

  • 155

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

    Kelas/Semester : V/2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)

    A. Standar Kompetensi

    Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan

    secara lisan

    B. Kompetensi Dasar

    Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

    C. Indikator

    1. Mampu mengidentifikasi isi cerita anak

    2. Mampu menjelaskan cerita anak

    3. Mampu menyimpulkan isi cerita anak

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat mengidentifikasi isi

    cerita anak dengan tepat.

    2. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat menjelaskan

    cerita anak dengan benar.

    3. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat

    menyimpulkan isi cerita anak dengan tepat.

    Pertemuan II Siklus II

  • 156

    E. Materi Pembelajaran

    Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau

    penderitaan orang lain, kejadian yang khusus disajikan untuk anak-anak.

    Menyimpulkan isi cerita adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang

    diuraikan dalam karangan atau cerita tersebut.

    Teknik menyimpulkan isi cerita:

    a. Bacalah atau dengarlah cerita anak berulang-ulang dengan seksama.

    b. Ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam

    cerita tersebut.

    c. Tulis dan susun kalimat secara urut.

    F. Metode Pembelajaran

    1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik.

    G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Kedua

    1. Kegiatan Awal (5 menit)

    1) Salam pembuka.

    2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan

    siswa.

    3) Apersepsi

    Guru bertanya kepada siswa “Anak-anak siapa yang pernah

    mendengar cerita anak? Cerita anak tentang apakah yang pernah

    kalian dengar ?”.

    (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)

    4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang mengidentifikasi isi cerita,

    menjelaskan cerita, dan menyimpulkan isi cerita dalam cerita

    “Timun Emas” yang dipelajari siswa dalam pertemuan pertama.

  • 157

    2. Kegiatan inti (50 menit)

    Fase 1

    Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan

    berbicara)

    1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.

    Fase 2

    Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)

    2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam

    cerita yang berjudul “Istana Bunga”.

    Fase 3

    Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)

    3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita

    pendek anak yang berjudul “Istana Bunga”.

    Fase 4

    Pengamatan (mendegarkan dan menulis)

    4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.

    Fase 5

    Pemeranan (berbicara dan membaca)

    5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Istana Bunga”.

    Fase 6

    Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

    6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang isi cerita yang

    telah siswa temukan dalam cerita “Istana Bunga”.

    7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari guru.

    8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.

    9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.

  • 158

    10) Setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dan ringkasan dalam

    cerita “Istana Bunga” kemudian mencatatnya pada lembar kerja

    kelompok yang telah dibagikan.

    11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan

    jalan cerita “Istana Bunga””.

    12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

    13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

    membacakan hasil diskusi kelompoknya.

    14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    Fase 7

    Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)

    15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.

    Fase 8

    Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)

    16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk

    menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu

    ditinggalkan.

    Fase 9

    Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,

    berbicara, dan mendegarkan

    17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita

    “Istana Bunga” secara tertulis pada lembar kerja kelompok yang

    telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang

    Disempurnakan.

  • 159

    19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Istana Bunga” secara

    tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang

    Disempurnakan.

    3. Kegiatan akhir (15 menit)

    1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari cerita

    “Istana Bunga”.

    2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.

    3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

    H. Alat dan Media Pembelajaran

    1. Cerita pendek anak berjudul “Istana Bunga”.

    2. Lembar evaluasi.

    3. Lembar kerja kelompok.

    I. Sumber belajar

    1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.

    2. Cerita pendek anak “Istana Bunga”.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article

    &id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-

    anak&Itemid=53

    J. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi

    3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

    4. Jumlah soal :

    I. Pilihan ganda : 10

    II. Uraian : 1

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53

  • 160

    5. Format Penilaian

    I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20

    II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +

    Skor maksimal = 50 x 2 = 100

    K. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaian Evaluasi

    a. Penilaian dalam proses

    Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/

    memerankan cerita

    b. Penilaian tugas

    Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar

    evaluasi

    2. Jenis Tes

    a. Mengidentifikasi isi cerita

    b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan

    3. Bentuk Tes

    a. Menjawab pertanyaan

    b. Menceritakan kembali

    4. Alat Penilaian

    a. Soal tes

    b. Kunci jawaban

    c. Kriteria penilaian

  • 161

    5. Program Tindak Lanjut

    Mengadakan perbaikan

    Jepara, 28 Maret 2012

  • 162

    Istana Bunga

    Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berfoya-foya

    dan menindas rakyat miskin. Raja dan Ratu ini mempunyai putra dan putri yang baik

    hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka itu. Pangeran Aji

    Lesmana dan Puteri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan. Keduanya suka

    menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan.

    Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana marah pada ayah bundanya, "Ayah dan

    Ibu jahat. Mengapa menyusahkan orang miskin?!"

    Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan putra mereka itu.

    "Jangan mengatur orangtua! Karena kau telah berbuat salah, aku akan

    menghukummu. Pergilah dari istana ini!" usir Raja.

    Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Puteri Rauna yang tersentak, lalu

    menangis memohon kepada ayah bundamya, "Jangan, usir Kakak! Jika Kakak harus

    pergi, saya pun pergi!"

    Raja dan Ratu sedang naik pitam. Mereka membiarkan Puteri Rauna pergi

    mengikuti kakaknya. Mereka mengembara. Menyamar menjadi orang biasa.

    Mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Mereka pun mencari guru

    untuk mendapat ilmu. Mereka ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan

    kedua orangtua mereka. Keduanya sampai di sebuah gubug. Rumah itu dihuni oleh

    seorang kakek yang sudah sangat tua. Kakek sakti itu dulu pernah menjadi guru

    kakek mereka. Mereka mencoba mengetuk pintu.

    "Silakan masuk, Anak Muda," sambut kakek renta yang sudah tahu kalau

    mereka adalah cucu-cucu bekas muridnya.

    Namun kakek itu sengaja pura-pura tak tahu. Kusmantoro mengutarakan

    maksudnya, "Kami, kakak beradik yatim piatu. Kami ingin berguru pada

    Panembahan."

    Kakek sakti bernama Panembahan Manraba itu tersenyum mendengar

    kebohongan Kusmantoro. Namun karena kebijakannya, Panembahan Manraba

    menerima keduanya menjadi muridnya. Panembahan Manraba menurunkan ilmu-

    ilmu kerohanian dan kanuragan pada Kusmantoro dan Kusmantari. Keduanya

    ternyata cukup berbakat. Dengan cepat mereka menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan.

    Berbulan-bulan mereka digembleng guru bijaksana dan sakti itu.

  • 163

    Suatu malam Panembahan memanggil mereka berdua. "Anakku, Kusmantoro

    dan Kusmantari. Untuk sementara sudah cukup kalian berguru di sini. Ilmu-ilmu

    lainnya akan kuberikan setelah kalian melaksanakan satu amalan."

    "Amalan apa itu, Panembahan?" tanya Kusmantari.

    "Besok pagi-pagi sekali, petiklah dua kuntum melati di samping kanan gubug

    ini. Lalu berangkatlah menuju istana di sebelah Barat desa ini. Berikan dua kuntum

    bunga melati itu kepada Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Mereka ingin

    menyadarkan Raja dan Ratu, kedua orang tua mereka."

    Kusmantoro dan Kusmantari terkejut. Namun keterkejutan mereka disimpan

    rapat-rapat. Mereka tak ingin penyamaran mereka terbuka. "Dua kuntum melati itu

    berkhasiat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk mereka. Namun

    syaratnya, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati," pesan

    Panembahan Manraba.

    Ketika menjelang tidur malam, Kusmantoro dan Kusmantari resah. Keduanya

    memikirkan pesan Panembahan.

    Apakah mereka harus berterus terang kalau mereka adalah Pangeran Aji

    Lesmana dan Puteri Rauna? Jika tidak berterus terang, berarti mereka berbohong,

    tidak jujur. Padahal kuntum melati hanya berkhasiat bila disertai dengan kejujuran.

    Akhirnya, pagi-pagi sekali mereka menghadap Panembahan.

    "Kami berdua mohon maaf, Panembahan. Kami bersalah karena tidak jujur kepada

    Panembahan selama ini."

    Saya mengerti, Anak-anakku. Saya sudah tahu kalian berdua adalah Pangeran Aji

    Lesmana dan Puteri Rauna. Pulanglah. Ayah Bundamu menunggu di istana."

    Setelah mohon pamit dan doa restu, Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna

    berangkat menuju ke istana. Setibanya di istana, ternyata Ayah Bunda mereka sedang

    sakit. Mereka segera memeluk kedua orang tua mereka yang berbaring lemah itu.

    Puteri Rauna lalu meracik dua kuntum melati pemberian Panembahan.

    Kemudian diberikan pada ayah ibu mereka. Ajaib! Seketika sembuhlah Raja dan

    Ratu. Sifat mereka pun berubah. Pangeran dan Puteri Rauna sangat bahagia. Mereka

    meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan. Dan menanamnya di taman mereka.

    Sehingga istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang dipenuhi

    kelembutan hati dan kebahagiaan.

  • 164

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

    Kelas/Semester : V/2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)

    A. Standar Kompetensi

    Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan

    secara lisan

    B. Kompetensi Dasar

    Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

    C. Indikator

    1. Mampu mengidentifikasi isi cerita anak

    2. Mampu menjelaskan cerita anak

    3. Mampu menyimpulkan isi cerita anak

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat mengidentifikasi isi

    cerita anak dengan tepat.

    2. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat menjelaskan

    cerita anak dengan benar.

    3. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat

    menyimpulkan isi cerita anak dengan tepat.

    Pertemuan III Siklus II

  • 165

    E. Materi Pembelajaran

    Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau

    penderitaan orang lain, kejadian yang khusus disajikan untuk anak-anak.

    Menyimpulkan isi cerita adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang

    diuraikan dalam karangan atau cerita tersebut.

    Teknik menyimpulkan isi cerita:

    a. Bacalah atau dengarlah cerita anak berulang-ulang dengan seksama.

    b. Ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam

    cerita tersebut.

    c. Tulis dan susun kalimat secara urut.

    F. Metode Pembelajaran

    1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik.

    G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Ketiga

    1. Kegiatan Awal (5 menit)

    1) Salam pembuka.

    2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan

    siswa.

    3) Apersepsi

    Guru bertanya kepada siswa “Anak-anak siapa disini yang pernah

    membaca cerita? cerita tentang apakah yang pernah kalian baca ?”.

    (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)

    4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang mengidentifikasi isi cerita,

    menjelaskan cerita, dan menyimpulkan isi cerita dalam cerita “Istana

    Bunga” yang dipelajari siswa dalam pertemuan kedua.

  • 166

    2. Kegiatan inti (50 menit)

    Fase 1

    Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan

    berbicara)

    1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.

    Fase 2

    Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)

    2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam

    cerita yang berjudul “Rajawali yang Cerdik”.

    Fase 3

    Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)

    3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita

    pendek anak yang berjudul “Rajawali yang Cerdik”.

    Fase 4

    Pengamatan (mendegarkan dan menulis)

    4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.

    Fase 5

    Pemeranan (berbicara dan membaca)

    5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Rajawali yang Cerdik”.

    Fase 6

    Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)

    6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang isi cerita yang

    telah siswa temukan dalam cerita “Rajawali yang Cerdik”.

    7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari guru.

    8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.

    9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.

  • 167

    10) Setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dan ringkasan dalam

    cerita “Rajawali yang Cerdik” kemudian mencatatnya pada lembar

    kerja kelompok yang telah dibagikan.

    11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan

    jalan cerita “Rajawali yang Cerdik””.

    12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

    13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

    membacakan hasil diskusi kelompoknya.

    14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    Fase 7

    Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)

    15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.

    Fase 8

    Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)

    16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk

    menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu

    ditinggalkan.

    Fase 9

    Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,

    berbicara, dan mendegarkan

    17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi

    siswa.

    18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita

    “Rajawali yang Cerdik” secara tertulis pada lembar kerja kelompok

    yang telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan

    Yang Disempurnakan.

  • 168

    19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Rajawali yang Cerdik”

    secara tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang

    Disempurnakan.

    3. Kegiatan akhir (15 menit)

    1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari cerita

    “Rajawali yang Cerdik”.

    2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.

    3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

    H. Alat dan Media Pembelajaran

    1. Cerita pendek anak berjudul “Rajawali yang Cerdik”.

    2. Lembar evaluasi

    3. Lembar kerja kelompok

    I. Sumber belajar

    1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.

    2. Cerita pendek anak “Rajawali yang Cerdik”.

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article

    &id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-

    anak&Itemid=53

    J. Penilaian

    1. Teknik : Tes tertulis

    2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi

    3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

    4. Jumlah soal :

    I. Pilihan ganda : 10

    II. Uraian : 1

    http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53

  • 169

    5. Format Penilaian

    I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20

    II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +

    Skor maksimal = 50 x 2 = 100

    K. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaian Evaluasi

    a. Penilaian dalam proses

    Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/

    memerankan cerita

    b. Penilaian tugas

    Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar

    evaluasi

    2. Jenis Tes

    a. Mengidentifikasi isi cerita

    b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan

    3. Bentuk Tes

    a. Menjawab pertanyaan

    b. Menceritakan kembali

    4. Alat Penilaian

    a. Soal tes

    b. Kunci jawaban

    c. Kriteria penilaian

  • 170

    5. Program Tindak Lanjut

    Mengadakan perbaikan

    Jepara, 29 Maret 2012

  • 171

    Rajawali yang cerdik

    Di Suatu hari yang panas seekor rajawali sangat haus dan ingin minum.

    Sungai amat jauh dan sangat melelahkan jika terbang ke sana untuk minum. Ia tidak

    melihat kolam air di mana pun. Ia terbang berputar-putar. Akhirnya ia melihat

    sebuah buyung di luar rumah. Rajawali terbang turun ke buyung itu.

    Di sana ada sedikit air di dasar buyung. Rajawali memasukkan kepalanya ke

    dalam buyung tetapi ia tidak menggapai air itu. Ia memanjat ke atas buyung. Ia

    memasukkan lagi kepalanya ke dalam buyung tetapi paruhnya tidak bisa mencapai

    air itu.

    Kemudian ia mencari akal. Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun

    menuju ke buyung untuk memecahkannya dengan paruhnya tetapi buyung itu amat

    kuat. Ia tidak dapat memecahkannya. Rajawali itu keluar terbang kearah buyung

    kemudian ia menabrakkan sayapnya. Ia mencoba memecahkannya, agar airnya akan

    keluar membasahi lantai. Tetapi buyung itu amat kuat. Rajawali itu amat letih bila

    harus terbang lebih jauh lagi. Ia berpikir ia akan mati kehausan.

    Rajawali itu duduk termenung di sarangnya. Ia berpikir terus menerus Ia

    tidak mau mati karena kehausan. Ia melihat banyak batu-batu kecil di tanah. Ia

    mendapatkan ide. Ia mengambil batu itu dan memasukkannya ke dalam buyung. Ia

    memasukkan dan memasukkan terus. Air itu naik lebih tinggi setiap kali batu jatuh

    ke dalam buyung. Buyung itu hampir penuh dengan batu. Air telah naik sampai ke

    permukaan. Rajawali yang pintar itu memasukkan paruhnya dan ia mendapatkan air.

    Pepatah mengatakan bahwa “ Jika ada kemauan pasti ada jalan. “ Rajawali itu telah

    membuktikannya.

  • 172

    LEMBAR KERJA KELOMPOK

    Nama Kelompok:

    1. 6.

    2. 7.

    3. 8.

    4. 9.

    5. 10.

    Pertanyaan

    1. Diskusikan dalam kelompok peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita

    yang diperankan!

    2. Sebutkan nama tokoh, watak, latar (tempat, suasana, waktu) dan tema yang

    ada dalam cerita yang diperankan!

    Jawaban

    1. .............................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    2. .............................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

    ..........................................................................................................................

  • 173

    LAMPIRAN III

    UJI VALIDASI PAKAR

  • 174

  • 175

    LAMPIRAN IV

    TES EVALUASI

    SIKLUS I

  • 176

    TES EVALUASI

    I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Siapa nama katak yang sombong itu bernama....

    a. Kenthus c. Domba

    b. Lembu d. Lemba

    2. Kenthus sangat sombong sehingga dia...

    a. Disukai teman-temannya

    b. Tidak disukai teman-temannya

    c. Disayang kakaknya

    d. Dimarahi kakaknya

    3. Mengapa Kenthus menjadi sombong karena...

    a. Merasa paling tinggi c. Merasa paling kaya

    b. Merasa paling hebat d. Merasa paling besar dan kuat

    4. Siapa yang selalu menasehati Kenthus supaya jangan sombong?

    a. Ibunya c. Adeknya

    b. Kakaknya d. Ayahnya

    5. Saat Kenthus berlatih melompat kepadang rumput, dia menjumpai...

    a. Seekor anak lembu c.Kawan-kawan Kenthus

    b. Ibu lembu d. Kakaknya

    6. Kenthus merasa ketakutan karena mengira anak lembu hendak....

    a. Menginjaknya c. Menelannya

    b. Menendangnya d. Memukulnya

    7. Kenthus hendak melawan anak lembu itu dengan...

    a. Mengempiskan perutnya

    b. Menggembungkan perutnya

    c. Menjulurkan lidahnya

    d. Melompatkan tubuhnya

    Pertemuan I Siklus I

  • 177

    8. Karena tidak mau mendengarkan nasehat kakaknya akhirnya Kenthus sakit

    perut namun dapat tersembuhkan dan akhirnya Kenthus....

    a. Bertambah sombong

    b. Melawan anak lembu

    c. Kesal dan malu serta tidak sombong lagi

    d. Minta maaf kepada anak lembu

    9. Apa tema cerita dalam cerita yang berjudul “Katak yang Sombong dan Anak

    Lembu”?

    a. Persahabatan

    b. Kejujuran

    c. Kesombongan

    d. Tolong Menolong

    10. Apa nasehat yang dapat kamu ambil dari cerita “ Katak yang Sombong dan

    Anak Lembu”?

    a. Kita harus tolong menolong

    b. Kita harus setiakawan dalam berteman

    c. Kita harus melawan orang yang ingin mencelakai kita

    d. Kita tidak boleh bersikap sombong dalam berteman

    II. Ceritakan kembali isi cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak

    Lembu”dengan runtut!

    Jawaban

    I. Pilihan Ganda

    1. a 6. c

    2. b 7. b

    3. d 8. c

    4. b 9. c

    5. a 10. D

  • 178

    TES EVALUASI

    I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Siapa yang suka mengenakan baju-baju baru….

    a. Ratu c. Raja

    b. Pangeran d. Puteri

    2. Dua orang penipu menyamar sebagai …. yang hebat.

    a. Pembuat kain c. Pembuat mahkota

    b. Pembuat celana d. Pembuat baju

    3. Penipu diberi raja sebuah ruangan khusus di istana, beserta ….

    a. Benang-benang emas c. Baju-baju emas

    b. Kain-kain emas d. Uang-uang emas

    4. Raja yang tidak sabar mengutus …. untuk menengok baju istimewa yang

    sedang dibuat itu.

    a. Prajuritnya c. Menterinya

    b. Ratunya d. Rajanya

    5. Baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang ….

    a. Bodoh c. Sombong

    b. Pintar d. Jahat

    6. Dimana sang raja akan mengenakan baju barunya pada acara ….

    a. Pawai keliling kota c. Pawai keliling istana

    b. Pawai keliling desa d. Pawai keliling kampung

    7. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat ….

    a. Indah c. Bagus

    b. Jelek d. Menawan

    8. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-

    buru ia berjalan kembali ke ….

    a. Kerajaan c. Istana

    b. Kamar d. Kota

    Pertemuan II Siklus I

  • 179

    9. Tema cerita pada cerita raja yang bodoh adalah ….

    a. Kesombongan c. Kejahatan

    b. Kebodohan d. Kehebatan

    10. Apa nasehat yang dapat kamu ambil dari cerita “ Raja yang Bodoh”?.

    a. Kesombongan membuat kita menjadi bodoh

    b. Kesombongan membuat kita menjadi pintar

    c. Kebodohan membuat kita menjadi bodoh

    d. Kebodohan membuat kita menjadi pintar

    II. Ceritakan kembali isi cerita “Raja yang Bodoh”dengan runtut!

    Jawaban

    I. Pilihan Ganda

    1. c 6. a

    2. d 7. a

    3. a 8. c

    4. c 9. a

    5. b 10. a

  • 180

    TES EVALUASI

    I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Bawang Putih tinggal di sebuah desa kecil nan indah yang terletak di….

    a. Tepi hutan c. Pinggir Sungai

    b. Tengah hutan d. Dekat kolam

    2. Bawang Putih anak yang…ia selalu membantu ibunya menyelesaikan

    pekerjaan-pekerjaan rumah.

    a. Pemalas c. Pembangkang

    b. Rajin d. Pintar

    3. Bawang Merah anak yang… ia selalu melawan nasihat ibunya.

    a. Pemalas c. Pembangkang

    b. Rajin d. Pintar

    4. Ibu Bawang Putih meninggal karena di racun oleh….

    a. Bawang putih c. Bapak bawang putih

    b. Bawang merah d. Ibu bawang merah

    5. Bawang Putih sangat sedih karena ternyata bawang merah dan ibunya sangat

    ….

    a. Baik c. Ramah

    b. Jahat d. Kejam

    6. Kakek pangeran telah mengutus…untuk mencari tanaman emas untuk

    mengobati sakit Sang Raja akan tetapi tidak menemukannya.

    a. Pangeran c. Prajurit

    b. Rawulung d. Sang Raja

    7. Pangeran dan prajuritnya akhirnya menemukan tulang ikan emas yang dikubur

    dan tumbuh menjadi tanaman emas itu di….

    Pertemuan III Siklus I

  • 181

    a. Di halaman rumah bawang putih

    b. Di tengah hutan

    c. Di halaman rumah bawang merah

    d. Di depan rumah bawang putih

    8. Berkat tanaman emas Bawang Putih sakit sang raja dapat tersembuhkan dan

    Pangeranpun menikahi bawang putih. Hidup Bawang Putih pun berakhir

    dengan….

    a. Penderitaan c. Kesedihan

    b. Kebahagiaan d. Kesenangan

    9. Tema cerita pada cerita bawang merang dan bawang putih adalah ….

    a. Kebaikan dan keburukan c. Kebaikan dan keindahan

    b. Keburukan dan kejahatan d. Kebaikan dan kebahagian

    10. Orang yang melakukan kebaikan kepada orang lain akan memperoleh….,

    sebaliknya orang yang melakukan kejahatan kepada orang lain akan

    mendapatkan balasannya juga atas kejahatannya.

    a. Kejahatan c. Kemungkaran

    b. Kebaikan d. Keburukan

    II. Ceritakan kembali isi cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”dengan runtut!

    Jawaban

    i. Pilihan Ganda

    1. a 6. c

    2. b 7. a

    3. a 8. b

    4. d 9. a

    5 . b 10. b

  • 182

    LAMPIRAN IV

    TES EVALUASI

    SIKLUS II

  • 183

    TES EVALUASI

    I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama ….

    a. Mbok Sarni c. Mbok Sayem

    b. Mbok Sari d. Mbok Sali

    2. Mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan ia bertemu

    dengan ….

    a. Harimau c. Raksasa

    b. Serigala d.Ular

    3. Raksasa memberikan …. pada mbok sarni.

    a. Biji kedelai c. Biji kacang

    b. Biji mentimun d. Biji tomat

    4. Mentimun yang berisi bayi cantik jelita itu diberi nama ….

    a. Timun Emas c. Timun Segar

    b. Timun Perak d. Timun Kuning

    5. Mbok Sarni meminta raksasa datang lagi setelah ….

    a. Lima Tahun c. Tiga Tahun

    b. Empat Tahun d. Dua Tahun

    6. Timun Emas pergi untuk menemui ….

    a. Raksasa c. Pendekar

    b. Mbok Sarni d. Petapa

    7. Petapa memberi timun emas empat buah bungkusan kecil yang isinya ….

    a. Biji kedelai, jarum, garam, dan terasi

    b. Biji mentimun, jarum, gula, dan terasi

    c. Biji mentimun, jarum, garam, dan terasi

    d. Biji kedelai, jarum, gula, dan terasi

    Pertemuan I Siklus II

  • 184

    8. Berkat bungkusan yang diberikan petapa, akhirnya timun emas hidup ….

    a. Menderita dan sengsara c. bahagia dan sejahtera

    b. Bahagia dan damai d. Tenteram dan sejahtera

    9. Tema cerita pada cerita timun emas adalah ….

    a. Kesabaran c. Kejujuran

    b. Keserakahan d. Kejahatan

    10. Orang yang bersabar akan memperoleh…., sebaliknya orang yang kejam

    akan mendapat kesulitan.

    a. Kemudahan c. Kesabaran

    b. Kebaikan d. Keburukan

    II. Ceritakan kembali isi cerita “Timun Emas” dengan menyimpulkan dan

    meringkasnya secara runtut!

    Jawaban

    I. Pilihan Ganda

    1. a 6. d

    2. c 7. c

    3. b 8. b

    4. a 9. a

    5. d 10. a

  • 185

    TES EVALUASI

    I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Raja dan ratu mempunyai putra dan putri yang baik hati bernama ….

    a. Aji Kusuma dan Puteri Rara c. Aji Kusuma dan Puteri Rauna

    b. Aji Lesmana dan Puteri Rauna d. Aji Lesmana dan Puteri Rara

    2. Raja dan ratu suka …. dan menindas rakyat miskin.

    a. berhemat c. boros

    b. menabung d.berfoya-foya

    3. Raja dan ratu menghukum putranya pergi dari ….

    a. Kerajaan c. Rumah

    b. Istana d. Kamar

    4. Pangeran dan puteri mengubah namanya menjadi ….

    a. Kusmantoro dan Kusmantari c. Susmantoro dan Kusmantari

    b. Kusmantoro dan Sumantri d. Susmantoro dan Sumantri

    5. Keduanya bertemu kakek sakti untuk ….

    a. Menyadarkan rakyatnya c. Menyadarkan orangtuanya

    b. Menyadarkan dirinya d. Menyadarkan adiknya

    6. Kakek sakti itu bernama ….

    a. Panembah c. Kusmantoro

    b. Sanembah d. Kusmantari

    7. Pangeran dan Puteri memetik dua kuntum …. di samping kanan gubug.

    a. Mawar c. Melati

    b. Anggrek d. Kamboja

    8. Berkat dua kuntum melati dari kakek sakti akhirnya istana dipenuhi dengan ….

    a. Kesengsaraan c. Kebohongan

    b. Kebahagian d. Kujujuran

    Pertemuan II Siklus II

  • 186

    9. Tema cerita pada cerita Istana Bunga adalah ….

    a. Kejujuran c. Kebodohan

    b. Kebaikan d. Kejahatan

    10. Orang yang bersabar akan memperoleh…., sebaliknya orang yang kejam

    akan mendapat kesulitan.

    a. Kemudahan c. Kesabaran

    b. Kebaikan d. Keburukan

    II. Ceritakan kembali isi cerita “Istana Bunga” dengan menyimpulkan dan

    meringkasnya secara runtut!

    Jawaban

    I. Pilihan Ganda

    1. b 6. a

    2. d 7. c

    3. b 8. b

    4. a 9. a

    5. c 10. a

  • 187

    TES EVALUASI

    I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Siapa yang sangat kehausan dan ingin minum ….

    a. Serigala c. Domba

    b. Burung d. Rajawali

    2. Rajawali melihat sebuah buyung di ….

    a. Dalam rumah c. Samping rumah

    b. Luar rumah d.Belakang rumah

    3. Buyung itu amat …. sampai rajawali keletihan.

    a. Kuat c. Kecil

    b. Besar d. Lemah

    4. Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun menuju ke ….

    a. Tanah c. Buyung

    b. Sangkar d. Kandang

    5. Rajawali menabrakkan …. kearah buyung.

    a. Ekornya c. Sayapnya

    b. Tubuhnya d. Kepalanya

    6. Rajawali berfikir ia akan ….

    a. kelaparan c. keletihan

    b. kesakitan d. kehausan

    7. Rajawali duduk termenung di ….

    a. Rumahnya c. Kandangnya

    b. Sarangnya d. Sangkarnya

    8. Berkat kemauannya, rajawali itu mendapatkan ….

    a. Air c. Buah

    b. Makanan d. Sayuran

    Pertemuan III Siklus II

  • 188

    9. Tema cerita pada cerita Rajawali yang Cerdik adalah ….

    a. Kemauan c. Kebodohan

    b. Kebaikan d. Kejahatan

    10. Jika ada kemauan pasti ada …..

    a. Kemudahan c. Jalan

    b. Kebaikan d. Keburukan

    II. Ceritakan kembali isi cerita “Rajawali yang Cerdik” dengan menyimpulkan dan

    meringkasnya secara runtut!

    Jawaban

    I. Pilihan Ganda

    1. d 6. d

    2. b 7. b

    3. a 8. a

    4. c 9. a

    5. c 10. c

  • 189

    LAMPIRAN V

    DAFTAR NILAI EVALUASI

    SISWA PRA SIKLUS, SIKLUS I,

    DAN SIKLUS II

  • 190

    HASIL NILAI EVALUASI TERTULIS SISWA PRA SIKLUS

    KELAS V SD NEGERI 2 PANGGANG KECAMATAN JEPARA

    KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

    No. Nama Nilai Keterangan

    1 F W A 66 Tuntas

    2 A T P 55 Tidak Tuntas

    3 A M S 58 Tidak Tuntas

    4 A S P G 56 Tidak Tuntas

    5 A D S 60 Tidak Tuntas

    6 A A I 55 Tidak Tuntas

    7 A A N 60 Tidak Tuntas

    8 A Y R 55 Tidak Tuntas

    9 B F A 60 Tidak Tuntas

    10 C K D 58 Tidak Tuntas

    11 C T 74 Tuntas

    12 D K D 60 Tidak Tuntas

    13 D T I 66 Tuntas

    14 D H D 58 Tidak Tuntas

    15 E O A 55 Tidak Tuntas

    16 E H S 60 Tidak Tuntas

    17 F F A 65 Tuntas

    18 F A A 56 Tidak Tuntas

    19 H Z M 55 Tidak Tuntas

    20 I N L 66 Tuntas

    21 J A M P A 54 Tidak Tuntas

    22 K M S A A 65 Tuntas

    23 L A 56 Tidak Tuntas

    24 M D A 56 Tidak Tuntas

    25 M A K 66 Tuntas

    26 M A B B 65 Tuntas

    27 M A N 65 Tuntas

    28 M B P 60 Tidak Tuntas

    29 M H H 55 Tidak Tuntas

    30 M R K 65 Tuntas

  • 191

    31 M R P 65 Tuntas

    32 M R F 55 Tidak Tuntas

    33 M S A 65 Tuntas

    34 N F 65 Tuntas

    35 N S 65 Tuntas

    36 N J 55 Tidak Tuntas

    37 R Q 66 Tuntas

    38 R R P 65 Tuntas

    39 R P S 55 Tidak Tuntas

    40 S D P 58 Tidak Tuntas

    41 T A N 56 Tidak Tuntas

    42 T R 56 Tidak Tuntas

    43 V S P 65 Tuntas

    44 Y Z 56 Tidak Tuntas

    45 M D W 65 Tuntas

    46 M W P 65 Tuntas

    47 I M 65 Tuntas

    Jumlah 2847

    Rata-Rata 60,6

    Nilai Tertinggi 74

    Nilai Terendah 55

  • 192

    HASIL NILAI EVALUASI TERTULIS SISWA SIKLUS I

    KELAS V SD NEGERI 2 PANGGANG KECAMATAN JEPARA

    KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

    No. Nama

    Nilai Jumlah

    Nilai

    rata-

    rata

    Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

    1 F W A 68 80 100 248 83 Tuntas

    2 A T P 60 75 83 218 73 Tuntas

    3 A M S 63 79 87 229 76 Tuntas

    4 A S P G 60 70 85 215 72 Tuntas

    5 A D S 64 74 80 218 73 Tuntas

    6 A A I 60 80 90 230 77 Tuntas

    7 A A N 64 65 87 216 72 Tuntas

    8 A Y R 61 79 80 220 73 Tuntas

    9 B F A 68 69 78 215 72 Tuntas

    10 C K D 66 86 95 247 82 Tuntas

    11 C T 80 85 100 265 88 Tuntas

    12 D K D 64 87 100 251 84 Tuntas

    13 D T I 70 90 100 260 87 Tuntas

    14 D H D 60 73 88 221 74 Tuntas

    15 E O A 58 79 84 221 74 Tuntas

    16 E H S 64 80 100 244 81 Tuntas

    17 F F A 68 82 100 250 83 Tuntas

    18 F A A 60 75 77 212 71 Tuntas

    19 H Z M 58 70 86 214 71 Tuntas

    20 I N L 69 88 90 247 82 Tuntas

    21 J