lampiran i surat penelitian...10) setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,...
TRANSCRIPT
-
114
LAMPIRAN I
SURAT PENELITIAN
-
115
-
116
LAMPIRAN II
RPP SIKLUS I
-
117
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).
C. Indikator
1. Mampu menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita.
2. Mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita.
3. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita
4. Mampu menentukan tema cerita dalam cerita.
5. Mampu menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.
6. Mampu menceritakan kembali isi cerita
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan
nama-nama tokoh dalam cerita dengan tepat.
2. Setelah mengamati pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan
watak tokoh dalam cerita dengan tepat.
3. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat
menyebutkan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita dengan tepat.
Pertemuan I Siklus I
-
118
4. Setelah mengamati jalannya cerita dan arahan dari guru, siswa dapat
menyebutkan tema cerita dalam cerita dengan benar.
5. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diperankan, siswa dapat
menyebutkan amanat dalam cerita dengan benar.
6. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat
menceritakan kembali isi cerita dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi unsur cerita
Unsur cerita meliputi: tokoh, latar, tema dan amanat.
Penokohan yaitu penggambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang
dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
a. Dialog tokoh
b. Penjelasan tokoh
c. Penggambaran fisik tokoh
Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.
Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana
serta keadaan ketika cerita berlangsung.
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber
cerita gambaran fisik tokoh.
Nilai (amanat) yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang
melalui cerita.
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (5menit)
-
119
1) Salam pembuka
2) Siswa mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis
3) Apersepsi
Siswa menggali pengetahuannya dari pertanyaan guru “ Anak-anak
apakah kalian di rumah sering dibacakan atau mendengarkan cerita
dari orangtua kalian? cerita tentang apakah yang pernah kalian
dengar ?”.
(siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang istilah tokoh, setting
dan alur cerita dari cerita yang pernah didengar atau dipelajari
siswa.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Fase 1
Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan
berbicara)
1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.
Fase 2
Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam
cerita yang berjudul “Anak Katak yang Sombong dan Anak
Lembu”.
Fase 3
Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)
3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita
pendek anak yang berjudul “Anak Katak yang Sombong dan Anak
Lembu”.
-
120
Fase 4
Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.
Fase 5
Pemeranan (berbicara dan membaca)
5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Anak Katak yang
Sombong dan Anak Lembu”.
Fase 6
Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)
6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang tokoh dan latar
cerita (waktu, tempat, suasana) yang telah siswa temukan dalam
cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.
7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari
guru.
8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.
9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.
10) Setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,
nama tokoh, watak, latar ( tempat, suasana, waktu) dan tema yang
ada dalam cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.
Kemudian mencatatnya pada lembar kerja kelompok yang telah
dibagikan.
11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan
jalan cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.
12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.
13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
-
121
Fase 7
Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)
15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.
Fase 8
Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)
16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk
menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu
ditinggalkan.
Fase 9
Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,
berbicara, dan mendegarkan
17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita
“Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”secara tertulis pada
lembar kerja kelompok yang telah dibagikan dengan
memperhatikan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.
19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Anak Katak yang
Sombong dan Anak Lembu”secara tertulis dengan memperhatikan
penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
1) Siswa bersama guru mengambil kesimpulan dari cerita “Anak
Katak yang Sombong dan Anak Lembu”.
2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Cerita pendek anak berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak
Lembu.
-
122
2. Lembar evaluasi.
3. Lembar Kerja Kelompok.
I. Sumber belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.
2. Cerita pendek anak “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”
New Edition Si Kancil Terbaru. 2008. Panasonic: Jakarta.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article
&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-
anak&Itemid=53
J. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi
3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian
4. Jumlah soal :
I. Pilihan ganda : 10
II. Uraian : 1
5. Format Penilaian
I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20
II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30+
Skor maksimal : = 50 x 2 = 100
K. Evaluasi
1. Prosedur Penilaian Evaluasi
a. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/
memerankan cerita.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53
-
123
b. Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar
evaluasi.
2. Jenis Tes
a. Mengidentifikasi unsur cerita
b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan
3. Bentuk Tes
a. Menjawab pertanyaan
b. Menceritakan kembali
4. Alat Penilaian
a. Soal tes
b. Kunci jawaban
c. Kriteria penilaian
5. Program Tindak Lanjut
Mengadakan perbaikan
Jepara, 19 Maret 2012
-
124
Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu
Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang
dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak
yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena
kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak
katak lainnya yang dapat mengalahkannya.
Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kentus tidak
bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut
tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai
menghindarinya, hingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.
Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu
juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu
mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-
lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak
sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.
"Huh, berani makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah
sambil coba menjauhi anak lembu itu.
Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya.
Kebetulan pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga menyebabkan Khentus
menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri. Sambil
terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan
sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran.
"Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat
pucat sekali,” Tanya teman-temannya.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput
itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu
hendak menelan aku." Kata Kenthus..
Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu.
sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di
padang rumput ini setiap pagi”.
"Tidak jahat? Kenapa kakak bisa bilang seperti itu? Saya hampir-hampir
ditelannya tadi," kata Kenthus.
-
125
"Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya
rumput." Jelas kakaknya lagi.
"Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnnya dan hampir ditendang
olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya
dengan mengembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga. "
Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-
ramai.
"Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan
kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang kali tetapi Kenthus tidak
mempedulikan nasehat kakaknya.
Kenthus terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-
temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus
yang sombong itu.
"Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-
kawan Kenthus.
Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus
jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat
keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu. Mujurlah Kenthus tidak
apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia
malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
-
126
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).
C. Indikator
1. Mampu menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita.
2. Mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita.
3. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita
4. Mampu menentukan tema cerita dalam cerita.
5. Mampu menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.
6. Mampu menceritakan kembali isi cerita
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan
nama-nama tokoh dalam cerita dengan tepat.
2. Setelah mengamati pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan
watak tokoh dalam cerita dengan tepat.
3. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat
menyebutkan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita dengan tepat.
Pertemuan II Siklus I
-
127
4. Setelah mengamati jalannya cerita dan arahan dari guru, siswa dapat
menyebutkan tema cerita dalam cerita dengan benar.
5. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diperankan, siswa dapat
menyebutkan amanat dalam cerita dengan benar.
6. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat
menceritakan kembali isi cerita dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi unsur cerita
Unsur cerita meliputi: tokoh, latar, tema dan amanat.
Penokohan yaitu penggambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang
dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
a. Dialog tokoh
b. Penjelasan tokoh
c. Penggambaran fisik tokoh
Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.
Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana
serta keadaan ketika cerita berlangsung.
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber
cerita gambaran fisik tokoh.
Nilai (amanat) yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang
melalui cerita.
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal (5 menit)
-
128
1) Salam pembuka
2) Siswa mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis
siswa
3) Apersepsi
Siswa menggali pengetahuannya dari pertanyaan guru : anak-anak
siapa diantara kalian disini yang pernah membaca cerita di buku
atau majalah?”
(siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)
4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang nama tokoh dan watak
tokoh pada cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu”
dipelajari siswa pada pertemuan pertama
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Fase 1
Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan
berbicara)
1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.
Fase 2
Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam
cerita yang berjudul “Raja yang Bodoh”.
Fase 3
Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)
3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita
pendek anak yang berjudul “Raja yang Bodoh”.
-
129
Fase 4
Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.
Fase 5
Pemeranan (berbicara dan membaca)
5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Raja yang Bodoh”.
Fase 6
Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)
6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang tokoh dan latar
cerita (waktu, tempat, suasana) yang telah siswa temukan dalam
cerita “Raja yang Bodoh”.
7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari
guru.
8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.
9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.
10) Setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,
nama tokoh, watak, latar ( tempat, suasana, waktu) dan tema yang
ada dalam cerita “Raja yang Bodoh” kemudian mencatatnya pada
lembar kerja kelompok yang telah dibagikan.
11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan
jalan cerita “Raja yang Bodoh”.
12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.
13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
-
130
Fase 7
Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)
15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.
Fase 8
Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)
16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk
menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu
ditinggalkan.
Fase 9
Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,
berbicara, dan mendegarkan
17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita
“Raja yang Bodoh” secara tertulis pada lembar kerja kelompok
yang telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan.
19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Raja yang Bodoh”
secara tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
1) Siswa dan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari cerita
“Raja yang Bodoh”.
2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Cerita pendek anak berjudul Raja yang Bodoh.
2. Lembar evaluasi
-
131
3. Lembar kerja kelompok
I. Sumber belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.
2. Cerita pendek anak “Raja yang Bodoh”.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article
&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-
anak&Itemid=53
J. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi
3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian
4. Jumlah soal :
I. Pilihan ganda : 10
II. Uraian : 1
5. Format Penilaian
I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20
II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +
Skor maksimal = 50 x 2 = 100
K. Evaluasi
1. Prosedur Penilaian Evaluasi
a. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/
memerankan cerita.
b. Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan,
lembar evaluasi
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53
-
132
2. Jenis Tes
a. Mengidentifikasi unsur cerita
b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan
3. Bentuk Tes
a. Menjawab pertanyaan
b. Menceritakan kembali
4. Alat Penilaian
a. Soal tes
b. Kunci jawaban
c. Kriteria penilaian
5. Program Tindak Lanjut
Mengadakan perbaikan
Jepara, 20 Maret 2012
-
133
Raja yang Bodoh
Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan
baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya
sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan
malam hari!
Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai
pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan
membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka
pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.
Ketika raja mendengar hal itu, dia sangat tertarik. “Itu bagus, aku bisa tahu
siapa saja yang bodoh dan siapa saja yang pintar di kerajaan ini.” Pikirnya.
Raja segera memerintah kedua orang itu untuk membuatkan baju baru untuk
dirinya, menggunakan bahan kain istimewa itu. Mereka diberi sebuah ruangan
khusus di istana, beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua penipu itu
menyembunyikan benang-benang emas yang mereka terima, kemudian berpura-pura
sedang bekerja keras untuk membuat sebuah baju.
Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus menteri nya untuk
menengok baju istimewa yang sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para
penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan.
“Aku tidak melihat apa pun disini” pikirnya.
Akan tetapi menteri itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap
bodoh. Maka ia pun memuji kedua penipu itu dan mengatakan bahwa baju yang
mereka buat sangat indah. Setelah menteri keluar dari ruangan itu, kedua penipu
tertawa terbahak-bahak.
Tak lama kemudian sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia berusaha
melihat keseluruh ruangan, tapi ia tidak melihat apa pun.
Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa
melihat baju yang istimewa itu dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar
ingin segera memakainya”
Keesokan harinya adalah hari dimana sang raja akan mengenakan baju
barunya pada acara pawai keliling kota. Kedua penipu yang menyamar telah
berpamitan dan pergi dengan alasan akan membuatkan baju untuk raja dari kerajaan-
-
134
kerajaan lain. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang
telah mereka sembunyikan, beserta uang emas upah membuat baju.
Saat raja memakai baju barunya, ia tetap saja tidak bisa melihat baju itu, dan
ia merasa kedinginan. Tapi karena tidak ingin dibilang bodoh, raja pun berputar-
putar di depan cermin dan mengagumi baju barunya, walaupun ia tidak melihat apa-
apa. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat indah,
karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.
Seluruh rakyat telah mendengar bahwa raja akan mengenakan baju baru sang
spesial hari itu. Saat sang raja muncul, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga
telah mendengar kabar bahwa baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh
orang yang pintar saja, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun
berseru-seru memuji sang raja.
Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “tetapi, dia kan tidak pakai
baju, sang raja telanjang!” Semua terdiam.
Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-
buru ia berjalan kembali ke istana.
-
135
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).
C. Indikator
1. Mampu menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita.
2. Mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita.
3. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita
4. Mampu menentukan tema cerita dalam cerita.
5. Mampu menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.
6. Mampu menceritakan kembali isi cerita
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan
nama-nama tokoh dalam cerita dengan tepat.
2. Setelah mengamati pemeranan tokoh cerita, siswa dapat menyebutkan
watak tokoh dalam cerita dengan tepat.
3. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat
menyebutkan latar (waktu, tempat, suasana) dalam cerita dengan tepat
Pertemuan III Siklus I
-
136
4. Setelah mengamati jalannya cerita dan arahan dari guru, siswa dapat
menyebutkan tema cerita dalam cerita denagn benar.
5. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diperankan, siswa dapat
menyebutkan amanat dalam cerita dengan benar.
6. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat
menceritakan kembali isi cerita dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi unsur cerita
Unsur cerita meliputi: tokoh, latar, tema dan amanat.
Penokohan yaitu penggambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang
dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
a. Dialog tokoh
b. Penjelasan tokoh
c. Penggambaran fisik tokoh
Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.
Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana
serta keadaan ketika cerita berlangsung.
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber
cerita gambaran fisik tokoh.
Nilai (amanat) yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang
melalui cerita.
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ketiga
1. Kegiatan awal (5 menit)
-
137
1) Salam pembuka
2) Siswa mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis
3) Apersepsi
Siswa menggali pengetahuannya dari pertanyaan guru : “ Anak-
anak pernahkah kalian membaca sebuah cerita dongeng? Cerita
dongeng apakah yang pernah kalian tonton?”
(siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)
4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang tokoh, latar cerita (waktu,
tempat, suasana) dan tema dalam cerita “Raja yang Bodoh” yang
dipelajari siswa dalam pertemuan kedua.
2. Kegiatan inti (50 menit)
Fase 1
Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan
berbicara)
1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.
Fase 2
Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam
cerita yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
Fase 3
Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)
3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita
pendek anak yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
-
138
Fase 4
Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.
Fase 5
Pemeranan (berbicara dan membaca)
5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Bawang Merah dan
Bawang Putih”.
Fase 6
Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)
6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang tokoh dan latar
cerita (waktu, tempat, suasana) yang telah siswa temukan dalam
cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari
guru.
8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.
9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.
10) Setiap kelompok mendiskusikan berbagai peristiwa yang terjadi,
nama tokoh, watak, latar ( tempat, suasana, waktu) dan tema yang
ada dalam cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih” kemudian
mencatatnya pada lembar kerja kelompok yang telah dibagikan.
11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan
jalan cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.
13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
-
139
Fase 7
Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)
15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.
Fase 8
Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)
16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk
menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu
ditinggalkan.
Fase 9
Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,
berbicara, dan mendegarkan
17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita
“Bawang Merah dan Bawang Putih” secara tertulis pada lembar
kerja kelompok yang telah dibagikan dengan memperhatikan
penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan.
19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Bawang Merah dan
Bawang Putih” secara tertulis dengan memperhatikan penggunaan
Ejaan Yang Disempurnakan.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari
cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Cerita pendek anak berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
-
140
2. Lembar evaluasi
3. Lembar kerja kelompok
4. Lembar evaluasi
I. Sumber belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.
2. Cerita pendek anak “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article
&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-
anak&Itemid=53
J. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi
3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian
4. Jumlah soal :
I. Pilihan ganda : 10
II. Uraian : 1
5. Format Penilaian
I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20
II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +
Skor maksimal = 50 x 2 = 100
K. Evaluasi
1. Prosedur Penilaian Evaluasi
a. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/
memerankan cerita.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53
-
141
b. Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar
evaluasi
2. Jenis Tes
a. Mengidentifikasi unsur cerita
b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan
3. Bentuk Tes
a. Menjawab pertanyaan
b. Menceritakan kembali
4. Alat Penilaian
a. Soal tes
b. Kunci jawaban
c. Kriteria penilaian
5. Program Tindak Lanjut
Mengadakan perbaikan
Jepara, 21 Maret 2012
-
142
Bawang Merah dan Bawang Putih
Kisah ini berawal dari suatu desa kecil nan indah tapi keindahan dan keasrian
desa yang terletak sebuah tepi hutan itu tak mampu menutupi kesedihan hati seorang
gadis kecil yang malang, dia bernama bawang putih. Dia begitu sedih karena
keadaan ibunya yang sedang sakit keras, seperti biasanya setiap pagi ia selalu
membantu ibunya menyelesaikan pekerjaan rumah. Ikan-ikan di sungai
menyambutnya dan sedikit bisa menghibur kesedihan hatinya. Kemudian tinggalah
bawang merah dan ibunya yang tinggal di rumah yang ada disebelah rumah gadis
kecil itu. Bawang merah adalah anak pemalas dan suka melawan ibunya. Tiba-tiba
mereka menjumpai ayah bawang putih yang akan pergi berdagang. Bawang merah
dan ibunya pun merencanakan rencana jahat terhadap ibu bawang putih.
Bawang putih tidak tahu rencana jahat bawang merah dan ibunya yang ingin
meracuni ibunya dan menguasai harta orang tuanya. Pikirannya pun mulai tenang
dan kesedihannya mulai berkurang karena kesehatan ibunya mulai membaik. Tapi
saat itu bawang putih ada perasaan tak enak dan tak tega meninggalkan ibunya
sendirian. Keraguanya pun timbul dalam benaknya. Dia memutuskan balik ke rumah
setelah selesai mencuci pakaian di sungai dan membagikan makanan buat ikan-ikan
sahabatnya.
Setelah bawang putih kembali ke rumah ternyata ibunya telah meninggal.
Bawang putih sangat sedih, datanglah bawang merah dan ibunya berpura-pura
mengiburnya. Kemudian mereka mempersiapkan penguburan ibu bawang putih dan
mengabari ayahnya. Setelah penguburan selesai ayah bawang putih pergi berdagang
kembali dan bawang putih tinggal bersama bawang merah dan ibunya.
Selama bawang putih tinggal bersama bawang merah dan ibunya, dia selalu
diperlakukan jahat. Bawang putih diperlakukan seperti pembantu. Bawang putih
sangat sedih dan selalu bercerita dengan kucing dan ikan mas kedua sahabatnya. Ikan
masa selalu membantu bawang putih membersikan cucianya. Karena ikan mas telah
membantunya, bawang putih menghadiahkan sebuah lagu keadaan ikan mas.
Bawang putih pun menyanyi dengan merdunya.
Tiba-tiba saja pangeran dan prajuritnya yang sedang lewat mencari tanaman
emas untuk mengobati sakit sang raja, mendengar suara merdu dan menghampiri
bawang putih akan tetapi bawang putih bersembunyi karena takut. Pangeran dan
prajuritnya kembali melanjutkan perjalanannya. Bawang putih pun bercerita kembali
dengan ikan mas dan kucingnya. Akan tetapi di ketahui bawang merah, bawang
merah pun mengambil ikan mas kemudian membawanya pulang. Setelah bawang
putih pulang ternyata ikan mas telah di masak oleh bawang merah dan tulangnya pun
di berikan kepada bawang putih. Bawang putih sangat sedih dan mengubur tulang
ikan emas di halaman rumahnya.
-
143
Sampailah pangeran dan prajuritnya disebuah rumah yang ternyata rumah
bawang putih. Pangeranpun kembali melihat dan menghampiri bawang putih
menanyakan. Akan tetapi, bawang merah dan ibunya pun datang dan menyuruh
bawang putih masuk kedalam rumah. Setelah mengubur tulang ikan mas, bawang
putih masuk ke rumahya dan pangeran pun berpamitan. Lalu dengan tiba-tiba
munculah tanaman emas dari tulang ikan emas yang telah di kubur.
Pangeran dan prajuritnya pun terkejut melihatnya, kemudian pangeran
bercerita kepada bawang merah dan ibunya bahwa ia membutuhkan tanaman emas
ini untuk kesembuhan sang raja. Pangeran menyuruh prajuritnya mencabut tanaman
emas itu akan tetapi tidak bisa, kemudian bawang merah lalu kucingnya pun tidak
bisa mnecabutnya. Munculah pemiliknya yaitu bawang putih yang hanya bisa
mencabut tanaman emas itu. Setelah itu diberikannya tanaman emas itu kepada raja,
raja pun dapat tersembuhkan. Akhirnya pangeran dan bawang putih pun menikah dan
hidup bahagia untuk selamanya.
-
144
LAMPIRAN II
RPP SIKLUS II
-
145
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan
secara lisan
B. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Mampu mengidentifikasi isi cerita anak
2. Mampu menjelaskan cerita anak
3. Mampu menyimpulkan isi cerita anak
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat mengidentifikasi isi
cerita anak dengan tepat.
2. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat menjelaskan
cerita anak dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat
menyimpulkan isi cerita anak dengan tepat.
Pertemuan I Siklus II
-
146
E. Materi Pembelajaran
Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau
penderitaan orang lain, kejadian yang khusus disajikan untuk anak-anak.
Menyimpulkan isi cerita adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang
diuraikan dalam karangan atau cerita tersebut.
Teknik menyimpulkan isi cerita:
1) Bacalah atau dengarlah cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
2) Ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam
cerita tersebut.
3) Tulis dan susun kalimat secara urut.
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Salam pembuka
2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan
siswa
3) Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa “Anak-anak siapa disini yang suka
membaca cerpen? cerita tentang apakah yang pernah kalian baca ?”.
(siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)
4) Siswa mendegarkan penjelasan guru tentang mengidentifikasi isi
cerita, menjelaskan cerita, dan menyimpulkan cerita dari cerita yang
pernah dibaca atau didengar siswa.
-
147
2. Kegiatan inti (50 menit)
Fase 1
Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan
berbicara)
1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.
Fase 2
Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam
cerita yang berjudul “Timun Emas”.
Fase 3
Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)
3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita
pendek anak yang berjudul “Timus Emas”.
Fase 4
Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.
Fase 5
Pemeranan (berbicara dan membaca)
5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Timus Emas”.
Fase 6
Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)
6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang isi cerita yang
telah siswa temukan dalam cerita “Timun Emas”.
7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari guru.
8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.
9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.
-
148
10) Setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dan ringkasan dalam
cerita “Timun Emas” kemudian mencatatnya pada lembar kerja
kelompok yang telah dibagikan.
11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan
jalan cerita “Timun Emas””.
12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.
13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
Fase 7
Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)
15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.
Fase 8
Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)
16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk
menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu
ditinggalkan.
Fase 9
Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,
berbicara, dan mendegarkan
17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita
“Timun Emas” secara tertulis pada lembar kerja kelompok yang
telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan.
-
149
19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Timun Emas” secara
tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari
cerita “Timun Emas”.
2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Cerita pendek anak berjudul “Timun Emas”.
2. Lembar evaluasi
3. Lembar kerja kelompok
I. Sumber belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.
2. Cerita pendek anak “Timun Emas”.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article
&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-
anak&Itemid=53
J. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi
3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian
4. Jumlah soal :
I. Pilihan ganda : 10
II. Uraian : 1
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53
-
150
5. Format Penilaian
I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20
II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +
Skor maksimal = 50 x 2 = 100
K. Evaluasi
1. Prosedur Penilaian Evaluasi
a. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/
memerankan cerita
b. Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar
evaluasi
2. Jenis Tes
a. Mengidentifikasi isi cerita
b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan
3. Bentuk Tes
a. Menjawab pertanyaan
b. Menceritakan kembali
4. Alat Penilaian
a. Soal tes
b. Kunci jawaban
c. Kriteria penilaian
-
151
5. Program Tindak Lanjut
Mengadakan perbaikan
Jepara, 27 Maret 2012
-
152
Timun Emas
Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap
hari dia menghabiskan waktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki
seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya
bekerja.
Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan
ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali.
“Hei, mau kemana kamu?”, tanya si Raksasa.
“Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar, jadi ijinkanlah aku lewat”,
jawab mbok Sarni.
“Hahahaha.... kamu boleh lewat setelah kamu memberiku seorang anak
manusia untuk aku santap”, kata si Raksasa.
Lalu mbok Sarni menjawab, “Tetapi aku tidak mempunyai anak”.
Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali
punya anak, maka si Raksasa memberinya biji mentimun.
Raksasa itu berkata, “Wahai wanita tua, ini aku berikan kamu biji mentimun.
Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua minggu kamu akan
mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan anak itu padaku setelah usianya
enam tahun”.
Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada
salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya , dan
setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu
kemudian diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat
gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa selesai
dengan cepat karena bantuan timun emas. Akhirnya pada suatu hari datanglah si
Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau
kehilangan timun emas.
Kemudian mbok Sarni berkata, “Wahai raksasa, datanglah kesini dua tahun
lagi. Semakin dewasa anak ini, maka semakin enak untuk di santap”. Si Raksasa pun
setuju dan meninggalkan rumah mbok Sarni.
-
153
Waktu dua tahun bukanlah waktu yang lama, karena itu tiap hari mbok Sarni
mencari akal bagaimana caranya supaya anaknya tidak dibawa si Raksasa. Hati
mbok Sarni sangat cemas sekali, dan akhirnya pada suatu malam mbok Sarni
bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia diberitahu agar timun emas menemui petapa di
Gunung.
Pagi harinya mbok Sarni menyuruh timun emas untuk segera menemui
petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, timun emas kemudian bercerita tentang
maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah bungkusan
kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.
“Lemparkan satu per satu bungkusan ini, kalau kamu dikejar oleh raksasa
itu”, perintah petapa.
Kemudian timun emas pulang ke rumah, dan langsung menyimpan
bungkusan dari sang petapa. Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji.
“Wahai wanita tua, mana anak itu? Aku sudah tidak tahan untuk
menyantapnya”, teriak si Raksasa.
Kemudian mbok Sarni menjawab, “Janganlah kau ambil anakku ini wahai
raksasa, karena aku sangat sayang padanya. Lebih baik aku saja yang kamu santap”.
Raksasa tidak mau menerima tawaran dari mbok Sarni itu, dan akhirnya
marah besar. “Mana anak itu? Mana timun emas?”, teriak si raksasa.
Karena tidak tega melihat mbok Sarni menangis terus, maka timun emas
keluar dari tempat sembunyinya.
“Aku di sini raksasa, tangkaplah aku jika kau bisa!!!”, teriak timun emas.
Raksasapun mengejarnya, dan timun emas mulai melemparkan kantong yang
berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat
buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut terus melilit
tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan mulai mngejar timun
emas lagi. Lalu timun emas menaburkan kantong kedua yang berisi jarum, dalam
sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki
yang berdarah-darah karena tertancap bambu tersebut si raksasa terus mengejar.
Kemudian timun emas membuka bingkisan ketiga yang berisi garam.
Seketika itu hutanpun menjadi lautan luas. Tetapi lautan itu dengan mudah dilalui si
raksasa. Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika itu
-
154
terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si raksasa tercebur di dalamnya.
Akhirnya raksasapun mati.
Timun Emas mengucap syukur kepada Tuhan YME, karena sudah diselamatkan dari
raksasa yang kejam. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sarni hidup bahagia dan
damai.
-
155
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan
secara lisan
B. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Mampu mengidentifikasi isi cerita anak
2. Mampu menjelaskan cerita anak
3. Mampu menyimpulkan isi cerita anak
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat mengidentifikasi isi
cerita anak dengan tepat.
2. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat menjelaskan
cerita anak dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat
menyimpulkan isi cerita anak dengan tepat.
Pertemuan II Siklus II
-
156
E. Materi Pembelajaran
Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau
penderitaan orang lain, kejadian yang khusus disajikan untuk anak-anak.
Menyimpulkan isi cerita adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang
diuraikan dalam karangan atau cerita tersebut.
Teknik menyimpulkan isi cerita:
a. Bacalah atau dengarlah cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
b. Ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam
cerita tersebut.
c. Tulis dan susun kalimat secara urut.
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Salam pembuka.
2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan
siswa.
3) Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa “Anak-anak siapa yang pernah
mendengar cerita anak? Cerita anak tentang apakah yang pernah
kalian dengar ?”.
(siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)
4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang mengidentifikasi isi cerita,
menjelaskan cerita, dan menyimpulkan isi cerita dalam cerita
“Timun Emas” yang dipelajari siswa dalam pertemuan pertama.
-
157
2. Kegiatan inti (50 menit)
Fase 1
Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan
berbicara)
1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.
Fase 2
Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam
cerita yang berjudul “Istana Bunga”.
Fase 3
Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)
3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita
pendek anak yang berjudul “Istana Bunga”.
Fase 4
Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.
Fase 5
Pemeranan (berbicara dan membaca)
5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Istana Bunga”.
Fase 6
Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)
6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang isi cerita yang
telah siswa temukan dalam cerita “Istana Bunga”.
7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari guru.
8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.
9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.
-
158
10) Setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dan ringkasan dalam
cerita “Istana Bunga” kemudian mencatatnya pada lembar kerja
kelompok yang telah dibagikan.
11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan
jalan cerita “Istana Bunga””.
12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.
13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
Fase 7
Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)
15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.
Fase 8
Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)
16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk
menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu
ditinggalkan.
Fase 9
Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,
berbicara, dan mendegarkan
17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita
“Istana Bunga” secara tertulis pada lembar kerja kelompok yang
telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan.
-
159
19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Istana Bunga” secara
tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari cerita
“Istana Bunga”.
2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Cerita pendek anak berjudul “Istana Bunga”.
2. Lembar evaluasi.
3. Lembar kerja kelompok.
I. Sumber belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.
2. Cerita pendek anak “Istana Bunga”.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article
&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-
anak&Itemid=53
J. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi
3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian
4. Jumlah soal :
I. Pilihan ganda : 10
II. Uraian : 1
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53
-
160
5. Format Penilaian
I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20
II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +
Skor maksimal = 50 x 2 = 100
K. Evaluasi
1. Prosedur Penilaian Evaluasi
a. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/
memerankan cerita
b. Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar
evaluasi
2. Jenis Tes
a. Mengidentifikasi isi cerita
b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan
3. Bentuk Tes
a. Menjawab pertanyaan
b. Menceritakan kembali
4. Alat Penilaian
a. Soal tes
b. Kunci jawaban
c. Kriteria penilaian
-
161
5. Program Tindak Lanjut
Mengadakan perbaikan
Jepara, 28 Maret 2012
-
162
Istana Bunga
Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berfoya-foya
dan menindas rakyat miskin. Raja dan Ratu ini mempunyai putra dan putri yang baik
hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka itu. Pangeran Aji
Lesmana dan Puteri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan. Keduanya suka
menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan.
Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana marah pada ayah bundanya, "Ayah dan
Ibu jahat. Mengapa menyusahkan orang miskin?!"
Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan putra mereka itu.
"Jangan mengatur orangtua! Karena kau telah berbuat salah, aku akan
menghukummu. Pergilah dari istana ini!" usir Raja.
Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Puteri Rauna yang tersentak, lalu
menangis memohon kepada ayah bundamya, "Jangan, usir Kakak! Jika Kakak harus
pergi, saya pun pergi!"
Raja dan Ratu sedang naik pitam. Mereka membiarkan Puteri Rauna pergi
mengikuti kakaknya. Mereka mengembara. Menyamar menjadi orang biasa.
Mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Mereka pun mencari guru
untuk mendapat ilmu. Mereka ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan
kedua orangtua mereka. Keduanya sampai di sebuah gubug. Rumah itu dihuni oleh
seorang kakek yang sudah sangat tua. Kakek sakti itu dulu pernah menjadi guru
kakek mereka. Mereka mencoba mengetuk pintu.
"Silakan masuk, Anak Muda," sambut kakek renta yang sudah tahu kalau
mereka adalah cucu-cucu bekas muridnya.
Namun kakek itu sengaja pura-pura tak tahu. Kusmantoro mengutarakan
maksudnya, "Kami, kakak beradik yatim piatu. Kami ingin berguru pada
Panembahan."
Kakek sakti bernama Panembahan Manraba itu tersenyum mendengar
kebohongan Kusmantoro. Namun karena kebijakannya, Panembahan Manraba
menerima keduanya menjadi muridnya. Panembahan Manraba menurunkan ilmu-
ilmu kerohanian dan kanuragan pada Kusmantoro dan Kusmantari. Keduanya
ternyata cukup berbakat. Dengan cepat mereka menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan.
Berbulan-bulan mereka digembleng guru bijaksana dan sakti itu.
-
163
Suatu malam Panembahan memanggil mereka berdua. "Anakku, Kusmantoro
dan Kusmantari. Untuk sementara sudah cukup kalian berguru di sini. Ilmu-ilmu
lainnya akan kuberikan setelah kalian melaksanakan satu amalan."
"Amalan apa itu, Panembahan?" tanya Kusmantari.
"Besok pagi-pagi sekali, petiklah dua kuntum melati di samping kanan gubug
ini. Lalu berangkatlah menuju istana di sebelah Barat desa ini. Berikan dua kuntum
bunga melati itu kepada Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Mereka ingin
menyadarkan Raja dan Ratu, kedua orang tua mereka."
Kusmantoro dan Kusmantari terkejut. Namun keterkejutan mereka disimpan
rapat-rapat. Mereka tak ingin penyamaran mereka terbuka. "Dua kuntum melati itu
berkhasiat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk mereka. Namun
syaratnya, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati," pesan
Panembahan Manraba.
Ketika menjelang tidur malam, Kusmantoro dan Kusmantari resah. Keduanya
memikirkan pesan Panembahan.
Apakah mereka harus berterus terang kalau mereka adalah Pangeran Aji
Lesmana dan Puteri Rauna? Jika tidak berterus terang, berarti mereka berbohong,
tidak jujur. Padahal kuntum melati hanya berkhasiat bila disertai dengan kejujuran.
Akhirnya, pagi-pagi sekali mereka menghadap Panembahan.
"Kami berdua mohon maaf, Panembahan. Kami bersalah karena tidak jujur kepada
Panembahan selama ini."
Saya mengerti, Anak-anakku. Saya sudah tahu kalian berdua adalah Pangeran Aji
Lesmana dan Puteri Rauna. Pulanglah. Ayah Bundamu menunggu di istana."
Setelah mohon pamit dan doa restu, Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna
berangkat menuju ke istana. Setibanya di istana, ternyata Ayah Bunda mereka sedang
sakit. Mereka segera memeluk kedua orang tua mereka yang berbaring lemah itu.
Puteri Rauna lalu meracik dua kuntum melati pemberian Panembahan.
Kemudian diberikan pada ayah ibu mereka. Ajaib! Seketika sembuhlah Raja dan
Ratu. Sifat mereka pun berubah. Pangeran dan Puteri Rauna sangat bahagia. Mereka
meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan. Dan menanamnya di taman mereka.
Sehingga istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang dipenuhi
kelembutan hati dan kebahagiaan.
-
164
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan
secara lisan
B. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
C. Indikator
1. Mampu mengidentifikasi isi cerita anak
2. Mampu menjelaskan cerita anak
3. Mampu menyimpulkan isi cerita anak
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat pemeranan tokoh cerita, siswa dapat mengidentifikasi isi
cerita anak dengan tepat.
2. Setelah mengamati jalannya cerita pemeranan, siswa dapat menjelaskan
cerita anak dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok tentang cerita yang diamati, siswa dapat
menyimpulkan isi cerita anak dengan tepat.
Pertemuan III Siklus II
-
165
E. Materi Pembelajaran
Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau
penderitaan orang lain, kejadian yang khusus disajikan untuk anak-anak.
Menyimpulkan isi cerita adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang
diuraikan dalam karangan atau cerita tersebut.
Teknik menyimpulkan isi cerita:
a. Bacalah atau dengarlah cerita anak berulang-ulang dengan seksama.
b. Ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam
cerita tersebut.
c. Tulis dan susun kalimat secara urut.
F. Metode Pembelajaran
1. Bermain peran berbasis kecerdasan linguistik.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Salam pembuka.
2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan
siswa.
3) Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa “Anak-anak siapa disini yang pernah
membaca cerita? cerita tentang apakah yang pernah kalian baca ?”.
(siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru)
4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang mengidentifikasi isi cerita,
menjelaskan cerita, dan menyimpulkan isi cerita dalam cerita “Istana
Bunga” yang dipelajari siswa dalam pertemuan kedua.
-
166
2. Kegiatan inti (50 menit)
Fase 1
Menghangatkan dan Memotivasi Peserta Didik (membaca dan
berbicara)
1) Siswa diberi arahan oleh guru tentang cerita yang akan diperankan.
Fase 2
Memilih Partisipan (membaca dan berbicara)
2) Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membagi peran dalam
cerita yang berjudul “Rajawali yang Cerdik”.
Fase 3
Tahap-Tahap Peran (berbicara dan mendegarkan)
3) Siswa mempersiapkan untuk memperagakan/memerankan cerita
pendek anak yang berjudul “Rajawali yang Cerdik”.
Fase 4
Pengamatan (mendegarkan dan menulis)
4) Siswa mempersiapkan mengamati dan mengahayati jalannya cerita.
Fase 5
Pemeranan (berbicara dan membaca)
5) Siswa memerankan cerita yang berjudul “Rajawali yang Cerdik”.
Fase 6
Diskusi dan Evaluasi (berbicara dan menulis)
6) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang isi cerita yang
telah siswa temukan dalam cerita “Rajawali yang Cerdik”.
7) Siswa secara klasikal dan individual menjawab pertanyaan dari guru.
8) Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi kelas.
9) Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja kelompok.
-
167
10) Setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dan ringkasan dalam
cerita “Rajawali yang Cerdik” kemudian mencatatnya pada lembar
kerja kelompok yang telah dibagikan.
11) Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi kelompok untuk menemukan
jalan cerita “Rajawali yang Cerdik””.
12) Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya.
13) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
14) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
Fase 7
Pemeranan Ulang (berbicara dan membaca)
15) Melakukan pemeranan ulang sesuai hasil yang diskusikan.
Fase 8
Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua (berbicara dan menulis)
16) Siswa dalam kelompok diskusi dibimbing oleh guru untuk
menemukan sikap dalam cerita yang perlu di contoh dan perlu
ditinggalkan.
Fase 9
Mengambil Pengalaman dan Kesimpulan (menulis, membaca,
berbicara, dan mendegarkan
17) Siswa dan guru bersama-sama membahas mengenai hasil diskusi
siswa.
18) Setiap kelompok diarahkan guru menceritakan kembali isi cerita
“Rajawali yang Cerdik” secara tertulis pada lembar kerja kelompok
yang telah dibagikan dengan memperhatikan penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan.
-
168
19) Siswa aktif menceritakan kembali isi cerita “Rajawali yang Cerdik”
secara tertulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
1) Siswa dengan guru bersama-sama mengambil kesimpulan dari cerita
“Rajawali yang Cerdik”.
2) Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Cerita pendek anak berjudul “Rajawali yang Cerdik”.
2. Lembar evaluasi
3. Lembar kerja kelompok
I. Sumber belajar
1. Buku Bahasa Indonesia kelas V, 2004, halaman 61-65.
2. Cerita pendek anak “Rajawali yang Cerdik”.
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article
&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-
anak&Itemid=53
J. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes evaluasi
3. Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian
4. Jumlah soal :
I. Pilihan ganda : 10
II. Uraian : 1
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:cerita-dongeng-anak-raja-yang-bodoh&catid=34:cerita-dongeng-anak&Itemid=53
-
169
5. Format Penilaian
I. Pilihan ganda : B x 2 = 10 x 2 = 20
II. Uraian : B x 30 = 1 x 30 = 30 +
Skor maksimal = 50 x 2 = 100
K. Evaluasi
1. Prosedur Penilaian Evaluasi
a. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam memperagakan/
memerankan cerita
b. Penilaian tugas
Menilai tugas yang diberikan pada setiap akhir pertemuan, lembar
evaluasi
2. Jenis Tes
a. Mengidentifikasi isi cerita
b. Menceritakan kembali cerita yang telah diperankan
3. Bentuk Tes
a. Menjawab pertanyaan
b. Menceritakan kembali
4. Alat Penilaian
a. Soal tes
b. Kunci jawaban
c. Kriteria penilaian
-
170
5. Program Tindak Lanjut
Mengadakan perbaikan
Jepara, 29 Maret 2012
-
171
Rajawali yang cerdik
Di Suatu hari yang panas seekor rajawali sangat haus dan ingin minum.
Sungai amat jauh dan sangat melelahkan jika terbang ke sana untuk minum. Ia tidak
melihat kolam air di mana pun. Ia terbang berputar-putar. Akhirnya ia melihat
sebuah buyung di luar rumah. Rajawali terbang turun ke buyung itu.
Di sana ada sedikit air di dasar buyung. Rajawali memasukkan kepalanya ke
dalam buyung tetapi ia tidak menggapai air itu. Ia memanjat ke atas buyung. Ia
memasukkan lagi kepalanya ke dalam buyung tetapi paruhnya tidak bisa mencapai
air itu.
Kemudian ia mencari akal. Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun
menuju ke buyung untuk memecahkannya dengan paruhnya tetapi buyung itu amat
kuat. Ia tidak dapat memecahkannya. Rajawali itu keluar terbang kearah buyung
kemudian ia menabrakkan sayapnya. Ia mencoba memecahkannya, agar airnya akan
keluar membasahi lantai. Tetapi buyung itu amat kuat. Rajawali itu amat letih bila
harus terbang lebih jauh lagi. Ia berpikir ia akan mati kehausan.
Rajawali itu duduk termenung di sarangnya. Ia berpikir terus menerus Ia
tidak mau mati karena kehausan. Ia melihat banyak batu-batu kecil di tanah. Ia
mendapatkan ide. Ia mengambil batu itu dan memasukkannya ke dalam buyung. Ia
memasukkan dan memasukkan terus. Air itu naik lebih tinggi setiap kali batu jatuh
ke dalam buyung. Buyung itu hampir penuh dengan batu. Air telah naik sampai ke
permukaan. Rajawali yang pintar itu memasukkan paruhnya dan ia mendapatkan air.
Pepatah mengatakan bahwa “ Jika ada kemauan pasti ada jalan. “ Rajawali itu telah
membuktikannya.
-
172
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Nama Kelompok:
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
Pertanyaan
1. Diskusikan dalam kelompok peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita
yang diperankan!
2. Sebutkan nama tokoh, watak, latar (tempat, suasana, waktu) dan tema yang
ada dalam cerita yang diperankan!
Jawaban
1. .............................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
-
173
LAMPIRAN III
UJI VALIDASI PAKAR
-
174
-
175
LAMPIRAN IV
TES EVALUASI
SIKLUS I
-
176
TES EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Siapa nama katak yang sombong itu bernama....
a. Kenthus c. Domba
b. Lembu d. Lemba
2. Kenthus sangat sombong sehingga dia...
a. Disukai teman-temannya
b. Tidak disukai teman-temannya
c. Disayang kakaknya
d. Dimarahi kakaknya
3. Mengapa Kenthus menjadi sombong karena...
a. Merasa paling tinggi c. Merasa paling kaya
b. Merasa paling hebat d. Merasa paling besar dan kuat
4. Siapa yang selalu menasehati Kenthus supaya jangan sombong?
a. Ibunya c. Adeknya
b. Kakaknya d. Ayahnya
5. Saat Kenthus berlatih melompat kepadang rumput, dia menjumpai...
a. Seekor anak lembu c.Kawan-kawan Kenthus
b. Ibu lembu d. Kakaknya
6. Kenthus merasa ketakutan karena mengira anak lembu hendak....
a. Menginjaknya c. Menelannya
b. Menendangnya d. Memukulnya
7. Kenthus hendak melawan anak lembu itu dengan...
a. Mengempiskan perutnya
b. Menggembungkan perutnya
c. Menjulurkan lidahnya
d. Melompatkan tubuhnya
Pertemuan I Siklus I
-
177
8. Karena tidak mau mendengarkan nasehat kakaknya akhirnya Kenthus sakit
perut namun dapat tersembuhkan dan akhirnya Kenthus....
a. Bertambah sombong
b. Melawan anak lembu
c. Kesal dan malu serta tidak sombong lagi
d. Minta maaf kepada anak lembu
9. Apa tema cerita dalam cerita yang berjudul “Katak yang Sombong dan Anak
Lembu”?
a. Persahabatan
b. Kejujuran
c. Kesombongan
d. Tolong Menolong
10. Apa nasehat yang dapat kamu ambil dari cerita “ Katak yang Sombong dan
Anak Lembu”?
a. Kita harus tolong menolong
b. Kita harus setiakawan dalam berteman
c. Kita harus melawan orang yang ingin mencelakai kita
d. Kita tidak boleh bersikap sombong dalam berteman
II. Ceritakan kembali isi cerita “Anak Katak yang Sombong dan Anak
Lembu”dengan runtut!
Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. a 6. c
2. b 7. b
3. d 8. c
4. b 9. c
5. a 10. D
-
178
TES EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Siapa yang suka mengenakan baju-baju baru….
a. Ratu c. Raja
b. Pangeran d. Puteri
2. Dua orang penipu menyamar sebagai …. yang hebat.
a. Pembuat kain c. Pembuat mahkota
b. Pembuat celana d. Pembuat baju
3. Penipu diberi raja sebuah ruangan khusus di istana, beserta ….
a. Benang-benang emas c. Baju-baju emas
b. Kain-kain emas d. Uang-uang emas
4. Raja yang tidak sabar mengutus …. untuk menengok baju istimewa yang
sedang dibuat itu.
a. Prajuritnya c. Menterinya
b. Ratunya d. Rajanya
5. Baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang ….
a. Bodoh c. Sombong
b. Pintar d. Jahat
6. Dimana sang raja akan mengenakan baju barunya pada acara ….
a. Pawai keliling kota c. Pawai keliling istana
b. Pawai keliling desa d. Pawai keliling kampung
7. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat ….
a. Indah c. Bagus
b. Jelek d. Menawan
8. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-
buru ia berjalan kembali ke ….
a. Kerajaan c. Istana
b. Kamar d. Kota
Pertemuan II Siklus I
-
179
9. Tema cerita pada cerita raja yang bodoh adalah ….
a. Kesombongan c. Kejahatan
b. Kebodohan d. Kehebatan
10. Apa nasehat yang dapat kamu ambil dari cerita “ Raja yang Bodoh”?.
a. Kesombongan membuat kita menjadi bodoh
b. Kesombongan membuat kita menjadi pintar
c. Kebodohan membuat kita menjadi bodoh
d. Kebodohan membuat kita menjadi pintar
II. Ceritakan kembali isi cerita “Raja yang Bodoh”dengan runtut!
Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. c 6. a
2. d 7. a
3. a 8. c
4. c 9. a
5. b 10. a
-
180
TES EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Bawang Putih tinggal di sebuah desa kecil nan indah yang terletak di….
a. Tepi hutan c. Pinggir Sungai
b. Tengah hutan d. Dekat kolam
2. Bawang Putih anak yang…ia selalu membantu ibunya menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan rumah.
a. Pemalas c. Pembangkang
b. Rajin d. Pintar
3. Bawang Merah anak yang… ia selalu melawan nasihat ibunya.
a. Pemalas c. Pembangkang
b. Rajin d. Pintar
4. Ibu Bawang Putih meninggal karena di racun oleh….
a. Bawang putih c. Bapak bawang putih
b. Bawang merah d. Ibu bawang merah
5. Bawang Putih sangat sedih karena ternyata bawang merah dan ibunya sangat
….
a. Baik c. Ramah
b. Jahat d. Kejam
6. Kakek pangeran telah mengutus…untuk mencari tanaman emas untuk
mengobati sakit Sang Raja akan tetapi tidak menemukannya.
a. Pangeran c. Prajurit
b. Rawulung d. Sang Raja
7. Pangeran dan prajuritnya akhirnya menemukan tulang ikan emas yang dikubur
dan tumbuh menjadi tanaman emas itu di….
Pertemuan III Siklus I
-
181
a. Di halaman rumah bawang putih
b. Di tengah hutan
c. Di halaman rumah bawang merah
d. Di depan rumah bawang putih
8. Berkat tanaman emas Bawang Putih sakit sang raja dapat tersembuhkan dan
Pangeranpun menikahi bawang putih. Hidup Bawang Putih pun berakhir
dengan….
a. Penderitaan c. Kesedihan
b. Kebahagiaan d. Kesenangan
9. Tema cerita pada cerita bawang merang dan bawang putih adalah ….
a. Kebaikan dan keburukan c. Kebaikan dan keindahan
b. Keburukan dan kejahatan d. Kebaikan dan kebahagian
10. Orang yang melakukan kebaikan kepada orang lain akan memperoleh….,
sebaliknya orang yang melakukan kejahatan kepada orang lain akan
mendapatkan balasannya juga atas kejahatannya.
a. Kejahatan c. Kemungkaran
b. Kebaikan d. Keburukan
II. Ceritakan kembali isi cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”dengan runtut!
Jawaban
i. Pilihan Ganda
1. a 6. c
2. b 7. a
3. a 8. b
4. d 9. a
5 . b 10. b
-
182
LAMPIRAN IV
TES EVALUASI
SIKLUS II
-
183
TES EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama ….
a. Mbok Sarni c. Mbok Sayem
b. Mbok Sari d. Mbok Sali
2. Mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan ia bertemu
dengan ….
a. Harimau c. Raksasa
b. Serigala d.Ular
3. Raksasa memberikan …. pada mbok sarni.
a. Biji kedelai c. Biji kacang
b. Biji mentimun d. Biji tomat
4. Mentimun yang berisi bayi cantik jelita itu diberi nama ….
a. Timun Emas c. Timun Segar
b. Timun Perak d. Timun Kuning
5. Mbok Sarni meminta raksasa datang lagi setelah ….
a. Lima Tahun c. Tiga Tahun
b. Empat Tahun d. Dua Tahun
6. Timun Emas pergi untuk menemui ….
a. Raksasa c. Pendekar
b. Mbok Sarni d. Petapa
7. Petapa memberi timun emas empat buah bungkusan kecil yang isinya ….
a. Biji kedelai, jarum, garam, dan terasi
b. Biji mentimun, jarum, gula, dan terasi
c. Biji mentimun, jarum, garam, dan terasi
d. Biji kedelai, jarum, gula, dan terasi
Pertemuan I Siklus II
-
184
8. Berkat bungkusan yang diberikan petapa, akhirnya timun emas hidup ….
a. Menderita dan sengsara c. bahagia dan sejahtera
b. Bahagia dan damai d. Tenteram dan sejahtera
9. Tema cerita pada cerita timun emas adalah ….
a. Kesabaran c. Kejujuran
b. Keserakahan d. Kejahatan
10. Orang yang bersabar akan memperoleh…., sebaliknya orang yang kejam
akan mendapat kesulitan.
a. Kemudahan c. Kesabaran
b. Kebaikan d. Keburukan
II. Ceritakan kembali isi cerita “Timun Emas” dengan menyimpulkan dan
meringkasnya secara runtut!
Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. a 6. d
2. c 7. c
3. b 8. b
4. a 9. a
5. d 10. a
-
185
TES EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Raja dan ratu mempunyai putra dan putri yang baik hati bernama ….
a. Aji Kusuma dan Puteri Rara c. Aji Kusuma dan Puteri Rauna
b. Aji Lesmana dan Puteri Rauna d. Aji Lesmana dan Puteri Rara
2. Raja dan ratu suka …. dan menindas rakyat miskin.
a. berhemat c. boros
b. menabung d.berfoya-foya
3. Raja dan ratu menghukum putranya pergi dari ….
a. Kerajaan c. Rumah
b. Istana d. Kamar
4. Pangeran dan puteri mengubah namanya menjadi ….
a. Kusmantoro dan Kusmantari c. Susmantoro dan Kusmantari
b. Kusmantoro dan Sumantri d. Susmantoro dan Sumantri
5. Keduanya bertemu kakek sakti untuk ….
a. Menyadarkan rakyatnya c. Menyadarkan orangtuanya
b. Menyadarkan dirinya d. Menyadarkan adiknya
6. Kakek sakti itu bernama ….
a. Panembah c. Kusmantoro
b. Sanembah d. Kusmantari
7. Pangeran dan Puteri memetik dua kuntum …. di samping kanan gubug.
a. Mawar c. Melati
b. Anggrek d. Kamboja
8. Berkat dua kuntum melati dari kakek sakti akhirnya istana dipenuhi dengan ….
a. Kesengsaraan c. Kebohongan
b. Kebahagian d. Kujujuran
Pertemuan II Siklus II
-
186
9. Tema cerita pada cerita Istana Bunga adalah ….
a. Kejujuran c. Kebodohan
b. Kebaikan d. Kejahatan
10. Orang yang bersabar akan memperoleh…., sebaliknya orang yang kejam
akan mendapat kesulitan.
a. Kemudahan c. Kesabaran
b. Kebaikan d. Keburukan
II. Ceritakan kembali isi cerita “Istana Bunga” dengan menyimpulkan dan
meringkasnya secara runtut!
Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. b 6. a
2. d 7. c
3. b 8. b
4. a 9. a
5. c 10. a
-
187
TES EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Siapa yang sangat kehausan dan ingin minum ….
a. Serigala c. Domba
b. Burung d. Rajawali
2. Rajawali melihat sebuah buyung di ….
a. Dalam rumah c. Samping rumah
b. Luar rumah d.Belakang rumah
3. Buyung itu amat …. sampai rajawali keletihan.
a. Kuat c. Kecil
b. Besar d. Lemah
4. Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun menuju ke ….
a. Tanah c. Buyung
b. Sangkar d. Kandang
5. Rajawali menabrakkan …. kearah buyung.
a. Ekornya c. Sayapnya
b. Tubuhnya d. Kepalanya
6. Rajawali berfikir ia akan ….
a. kelaparan c. keletihan
b. kesakitan d. kehausan
7. Rajawali duduk termenung di ….
a. Rumahnya c. Kandangnya
b. Sarangnya d. Sangkarnya
8. Berkat kemauannya, rajawali itu mendapatkan ….
a. Air c. Buah
b. Makanan d. Sayuran
Pertemuan III Siklus II
-
188
9. Tema cerita pada cerita Rajawali yang Cerdik adalah ….
a. Kemauan c. Kebodohan
b. Kebaikan d. Kejahatan
10. Jika ada kemauan pasti ada …..
a. Kemudahan c. Jalan
b. Kebaikan d. Keburukan
II. Ceritakan kembali isi cerita “Rajawali yang Cerdik” dengan menyimpulkan dan
meringkasnya secara runtut!
Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. d 6. d
2. b 7. b
3. a 8. a
4. c 9. a
5. c 10. c
-
189
LAMPIRAN V
DAFTAR NILAI EVALUASI
SISWA PRA SIKLUS, SIKLUS I,
DAN SIKLUS II
-
190
HASIL NILAI EVALUASI TERTULIS SISWA PRA SIKLUS
KELAS V SD NEGERI 2 PANGGANG KECAMATAN JEPARA
KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No. Nama Nilai Keterangan
1 F W A 66 Tuntas
2 A T P 55 Tidak Tuntas
3 A M S 58 Tidak Tuntas
4 A S P G 56 Tidak Tuntas
5 A D S 60 Tidak Tuntas
6 A A I 55 Tidak Tuntas
7 A A N 60 Tidak Tuntas
8 A Y R 55 Tidak Tuntas
9 B F A 60 Tidak Tuntas
10 C K D 58 Tidak Tuntas
11 C T 74 Tuntas
12 D K D 60 Tidak Tuntas
13 D T I 66 Tuntas
14 D H D 58 Tidak Tuntas
15 E O A 55 Tidak Tuntas
16 E H S 60 Tidak Tuntas
17 F F A 65 Tuntas
18 F A A 56 Tidak Tuntas
19 H Z M 55 Tidak Tuntas
20 I N L 66 Tuntas
21 J A M P A 54 Tidak Tuntas
22 K M S A A 65 Tuntas
23 L A 56 Tidak Tuntas
24 M D A 56 Tidak Tuntas
25 M A K 66 Tuntas
26 M A B B 65 Tuntas
27 M A N 65 Tuntas
28 M B P 60 Tidak Tuntas
29 M H H 55 Tidak Tuntas
30 M R K 65 Tuntas
-
191
31 M R P 65 Tuntas
32 M R F 55 Tidak Tuntas
33 M S A 65 Tuntas
34 N F 65 Tuntas
35 N S 65 Tuntas
36 N J 55 Tidak Tuntas
37 R Q 66 Tuntas
38 R R P 65 Tuntas
39 R P S 55 Tidak Tuntas
40 S D P 58 Tidak Tuntas
41 T A N 56 Tidak Tuntas
42 T R 56 Tidak Tuntas
43 V S P 65 Tuntas
44 Y Z 56 Tidak Tuntas
45 M D W 65 Tuntas
46 M W P 65 Tuntas
47 I M 65 Tuntas
Jumlah 2847
Rata-Rata 60,6
Nilai Tertinggi 74
Nilai Terendah 55
-
192
HASIL NILAI EVALUASI TERTULIS SISWA SIKLUS I
KELAS V SD NEGERI 2 PANGGANG KECAMATAN JEPARA
KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No. Nama
Nilai Jumlah
Nilai
rata-
rata
Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 F W A 68 80 100 248 83 Tuntas
2 A T P 60 75 83 218 73 Tuntas
3 A M S 63 79 87 229 76 Tuntas
4 A S P G 60 70 85 215 72 Tuntas
5 A D S 64 74 80 218 73 Tuntas
6 A A I 60 80 90 230 77 Tuntas
7 A A N 64 65 87 216 72 Tuntas
8 A Y R 61 79 80 220 73 Tuntas
9 B F A 68 69 78 215 72 Tuntas
10 C K D 66 86 95 247 82 Tuntas
11 C T 80 85 100 265 88 Tuntas
12 D K D 64 87 100 251 84 Tuntas
13 D T I 70 90 100 260 87 Tuntas
14 D H D 60 73 88 221 74 Tuntas
15 E O A 58 79 84 221 74 Tuntas
16 E H S 64 80 100 244 81 Tuntas
17 F F A 68 82 100 250 83 Tuntas
18 F A A 60 75 77 212 71 Tuntas
19 H Z M 58 70 86 214 71 Tuntas
20 I N L 69 88 90 247 82 Tuntas
21 J