lampiran 4. proses pembelajaran ipa -...

10
Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA 98 METODE CERAMAH

Upload: dinhkhanh

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA

98

METODE CERAMAH

Page 2: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

99

METODE DISKUSI KELOMPOK

Page 3: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA

100

METODE EKSPERIMEN

Page 4: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

101

METODE DEMONSTRASI

Page 5: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

Lampiran 5. Foto Wawancara

102

Page 6: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

Lampiran 6. Foto FGD di FE UNNES

103

FOTO FGD

Page 7: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

104

Page 8: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

104

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Tema : Supervisi Akademik Melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA

(Studi Kasus di SMP Negeri 41

Semarang Hari/tanggal : Selasa/3 Juni 2014

Tempat : Ruang sidang FE UNNES Jam : 15.00-17.30 WIB

RINGKASAN HASIL FGD

1. Supervisi Akademik

Hasil diskusi melalui FGD dapat disimpulkan tentang konsep Supervisi Akademik bahwa supervisi merupakan bentuk penilaian kepala

sekolah terhadap guru dalam tugas pokoknya yaitu melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

Walaupun secara konsep kurang tepat, tetapi semua pesrta diskusi memiliki persamaan persepsi

bahwa supervisi akademik sangat diperlukan sebagai alat control pelaksanaan KBM.

2. Perencanaan Supervisi Akademik

Perencanaan supervisi akademik menurut kepala SMP Negeri 41 Semarang adalah bahwa suatu

kegiatan akan mendapatkan hasil yang bagus apabila disusun perencanaan yang bagus pula.

Sehingga supervisi akan mendapatkan hasil yang bagus sesuai dengan tujuan yang diharapkan apabila dilakukan perencanaan yang bagus pula.

Pendapat yang sama juga dilontarkan oleh Pengawas TK/SD kabupaten Demak, kepala SD

Lamper Tengah 01, kepala SMP Negeri Bandungan 1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam

forum tersebut yang menyatakan bahwa supervisi akademik harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar kegiatan ini tidak hanya sekedar

Page 9: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

Lampiran 7. Ringkasan hasil FGD

105

rutinitas tetapi benar-benar memiliki esensi untuk membantu guru dalam perbaikan kegiatan

pembelajaran di kelas. Dalam forum tersebut Angelin selaku guru IPA dan Wakil Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa agar

supervisi dapat mengenai sasaran, pada perencanaan harus dilakukan kesepakatan antara

kepala sekolah dengan guru pengajar khususnya tentang penjadualan. Shingga dengan tersedianya

jadual maka persiapannya akan lebih baik. Perencanaan yang dilakukan oleh supervisor adalah blangko supervisi, sedangkan persiapan guru

adalah perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP dan media pembelajaran.

3. Implementasi Supervisi Akademik

Kepala SMA Bina Nusantara Semarang dalam FGD

di FE UNNES tanggal 3 Juni 2014 mengemukakan bahwa guru yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan anak didiknya. Walaupun

banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan peserta didik misalnya IQ, lingkungan

pertemanan, lingkungan keluarga, sarana dan prasaran pendukung tetapi seorang gurulah yang

selalu dekat dengan peserta didiknya. Bentuk tanggung jawabnya adalah tanggung jawab moral, berbeda dengan tanggung jawab seorang dokter

dengan pasienya. Kalau dokter bisa dituntut mal praktek dan bisa dibawa ke ranah hukum, tetapi

tidak ada ‘mal pembelajaran’ sehingga kalau ada siswa yang tidak berhasil dalam pembelajaran

seorang guru tidak bisa dituntut di pengadilan. Sangsi moral inilah yang dirasa sangat berat oleh

guru, karena apabila nilai ujian nasional (UN) rendah, maka guru yang mengajar pada mata pelajaran yang bersangkutan merasa terpojokkan

dan merasa gagal dalam mendidik siswa, walaupun UN bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan

Page 10: Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6022/9/T2_942012071...1 dan guru IPA SMP Negeri 41 Semarang dalam forum tersebut yang

106

pembelajaran. Akan tetapi paradigma yang sampai saat ini berkembang adalah jika sekolah

memperoleh nila UN yang tinggi berarti sekolah tersebut merupakan sekolah yang berkualitas dan imbasnya guru pengampu mata pelajaran yang

peserta didiknya memiliki niali UN bagus dipandang sebagi guru yang berhasil dalam pembelajaran.

Hasil FGD mendapatkan gambaran bahwa sebagian besar guru masih menganggap bahwa supervisi

merupakan ajang penilaian. Karena merasa dinilai dan diawasi, maka supervisi dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Hal senada diungkapkan oleh

pengawas TK/SD kabupaten Demak, dalam forum FGD tersebut diungkapkan bahwa guru merasa

terbebani dengan adanya supervisi. Bapak/ibu guru menjadi lebih sibuk dalam mempersiapkan

pembelajaran di kelas. Hal ini meninjukkan bahwa sebagian guru belum memahami hakekat supervisi. Tetapi semua guru memiliki persamaan persepsi

bahwa supervisi akademik sangat diperlukan guna mengontrol proses pembelajaran di kelas, sehingga

guru selalu mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas.

Hal yang berbeda dikemukakan oleh Ilham Subur Jatmiko selaku guru IPA SMP Negeri 41 Semarang, melalui forum FGD berpendapat bahwa seorang

guru yang profesional seharunya dalam mengajar tidak dipengaruhi oleh keberadaan supervisor

(kepala sekolah). Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang sudah

dibuat dalam bentuk Prota, Promes dan RPP. Tetapi pada waktu dilakukan supervisi oleh kepala sekolah

atau team, secara psikologis tetap grogi karena merasa diawasi dan dinilai.