lampiran 1 ringkasan pengkajian keamanan pakan …

10
3 Lampiran 1 RINGKASAN PENGKAJIAN KEAMANAN PAKAN KEDELAI PRG EVENT MON 87708 I. PENDAHULUAN Kedelai PRG event MON 87708 merupakan kedelai produk rekayasa genetik dari PT Bayer Indonesia. Tanaman kedelai PRG ini toleran terhadap herbisida dikamba (asam 3,6-dikloro-2-metoksibenzoat) sehingga memudahkan aplikasi herbisida tersebut. Kedelai PRG event MON 87708 mengandung gen sisipan yang berasal dari Stenotrophomonas maltophilia yang mengekspresikan enzim mono-oksigenase yang dengan cepat mendemetilasi dikamba menjadi metabolit nonaktif asam 3,6-diklorosalisilat (DSCA). Sehubungan dengan adanya permohonan dari PT Bayer Indonesia untuk melakukan pengkajian keamanan pakan Kedelai PRG event MON 87708 sebelum diedarkan dengan surat No. 446/BCS/20/ys tanggal 22 Juli 2020 dan Surat Penugasan Pengkajian Keamanan Pakan Kedelai PRG event MON 87708 No. B-94/KKH PRG/09/2020 tanggal 14 September 2020 dari Ketua KKH PRG, TTKH PRG Bidang Keamanan Pakan telah melakukan pengkajian keamanan pakan terhadap Kedelai PRG event MON 87708. Pelaksanaan pengkajian dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Pakan PRG, dan Peraturan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/LB.070/8/2016 Tahun 2016 tentang Pengkajian Keamanan Pakan PRG, dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian No. 466.2/Kpts/OT.210/H/11/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara dan Mekanisme Pengkajian Keamanan Pakan PRG. Kedelai PRG event MON 87708 telah memperoleh sertifikat aman pangan di 17 negara, yaitu Amerika Serikat (2011); Australia, Cina, Kanada, Meksiko, dan Selandia Baru (2012); Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan (2013); Filipina (2014); Indonesia, Kolombia, Uni Eropa, dan Vietnam (2015); Brazil (2016); Nigeria dan Rusia (2019). Kedelai PRG event MON 87708 telah memperoleh sertifikat aman pakan di 15 negara, yaitu Amerika Serikat (2011); Cina, Kanada, Korea Selatan, dan Meksiko (2012); Jepang (2013); Filipina (2014); Uni Eropa dan Vietnam (2015); Brazil dan Cina (2016); Taiwan dan Turki (2017); Nigeria dan Rusia (2019).

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RINGKASAN PENGKAJIAN KEAMANAN PAKAN KEDELAI PRG EVENT MON 87708
I. PENDAHULUAN Kedelai PRG event MON 87708 merupakan kedelai produk rekayasa genetik dari PT Bayer Indonesia. Tanaman kedelai PRG ini toleran terhadap herbisida dikamba (asam 3,6-dikloro-2-metoksibenzoat) sehingga memudahkan aplikasi herbisida tersebut. Kedelai PRG event MON 87708 mengandung gen sisipan yang berasal dari Stenotrophomonas maltophilia yang mengekspresikan enzim mono-oksigenase yang dengan cepat mendemetilasi dikamba menjadi metabolit nonaktif asam 3,6-diklorosalisilat (DSCA). Sehubungan dengan adanya permohonan dari PT Bayer Indonesia untuk melakukan pengkajian keamanan pakan Kedelai PRG event MON 87708 sebelum diedarkan dengan surat No. 446/BCS/20/ys tanggal 22 Juli 2020 dan Surat Penugasan Pengkajian Keamanan Pakan Kedelai PRG event MON 87708 No. B-94/KKH PRG/09/2020 tanggal 14 September 2020 dari Ketua KKH PRG, TTKH PRG Bidang Keamanan Pakan telah melakukan pengkajian keamanan pakan terhadap Kedelai PRG event MON 87708. Pelaksanaan pengkajian dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Pakan PRG, dan Peraturan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/LB.070/8/2016 Tahun 2016 tentang Pengkajian Keamanan Pakan PRG, dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian No. 466.2/Kpts/OT.210/H/11/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara dan Mekanisme Pengkajian Keamanan Pakan PRG. Kedelai PRG event MON 87708 telah memperoleh sertifikat aman pangan di 17 negara, yaitu Amerika Serikat (2011); Australia, Cina, Kanada, Meksiko, dan Selandia Baru (2012); Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan (2013); Filipina (2014); Indonesia, Kolombia, Uni Eropa, dan Vietnam (2015); Brazil (2016); Nigeria dan Rusia (2019). Kedelai PRG event MON 87708 telah memperoleh sertifikat aman pakan di 15 negara, yaitu Amerika Serikat (2011); Cina, Kanada, Korea Selatan, dan Meksiko (2012); Jepang (2013); Filipina (2014); Uni Eropa dan Vietnam (2015); Brazil dan Cina (2016); Taiwan dan Turki (2017); Nigeria dan Rusia (2019).
4
Kedelai PRG event MON 87708 juga telah memperoleh sertifikat aman lingkungan di 4 negara, yaitu Kanada (2012), Jepang (2013), Amerika Serikat (2015), dan Brazil (2016). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/LB.070/8/2016 Tahun 2016 tentang Pengkajian Keamanan Pakan PRG dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian No. 466.2/Kpts/OT.210/H/11/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara dan Mekanisme Pengkajian Keamanan Pakan PRG, TTKH Pakan PRG telah melakukan pengkajian keamanan pakan Kedelai PRG event MON 87708 berdasarkan informasi genetik dan informasi keamanan pakan sebagaimana diuraikan berikut ini. II. INFORMASI GENETIK II.1 Elemen Genetik Kedelai PRG event MON 87708 mengandung gen sisipan dmo yang memberikan sifat toleran herbisida berbahan aktif dikamba. Gen dmo ini diekspresikan dengan promotor Peanut chlorotic streak caulimovirus (PClSV) dan terminator T6-E9 (daerah 3’ UTR E9 dari gen RbcS2 pada kacang kapri [Pisum sativum]) (Maiti dan Shepperd, 1998; Song et al., 2011). Selain itu, Kedelai PRG event MON 87708 mengandung sekuen gen TS4-RBcS yang berfungsi mengode peptida transit dan 24 asam amino pertama dari prekursor protein DMO untuk mengarahkan ke kloroplas (Song et al., 2011). Hasil analisis Southern Blot menunjukkan terdapat satu kopi sisipan gen dmo yang utuh. Analisis yang sama juga menunjukkan tidak adanya backbone (Song et al., 2011). MON 87708 mengandung sebuah kaset ekspresi gen dmo yang menghasilkan protein prekursor DMO MON 87708 tunggal yang selama proses pascatranslasi menghasilkan dua bentuk protein DMO, yaitu protein DMO MON 87708 (39,8 kDa) dan protein DMO+27 MON 87708 (42,0 kDa). Kedua protein tersebut dan kombinasinya merupakan trimer bentuk aktif yang diperlukan untuk memberikan toleransi terhadap dikamba (Chakraborty et al., 2005; D'Ordine et al., 2009; Dumitru et al., 2009; Herman et al., 2005). II.2 Sumber Gen Sisipan Kedelai PRG event MON 87708 mengandung satu gen dmo yang berasal dari Stenotrophomonas maltophilia yang mengekspresikan protein DMO yang dengan cepat mendemetilasi dikamba menjadi metabolit nonaktif DSCA (Herman et al., 2005).
5
S. maltophilia adalah bakteri aerobik Gram-negatif yang banyak terdapat di lingkungan air, tanah, dan tanaman, dan telah dilaporkan bukan sebagai sumber alergen dan toksin. Promotor PClSV berasal dari Peanut chlorotic streak caulimovirus, sedangkan sekuen target RbcS dan terminator E9 berasal dari kacang kapri (Maiti dan Shepperd, 1998). II.3 Sistem Transformasi Kedelai PRG event MON 87708 dirakit melalui sistem transformasi jaringan meristem dari embrio biji kedelai yang dimediasi oleh A. tumefaciens dengan menggunakan plasmid biner PV-GMHT4355 (Martinell et al., 2002). Plasmid tersebut terdiri atas dua kaset, yaitu T-DNA I yang mengandung kaset ekspresi gen dmo yang diatur oleh promotor PClSV dan terminator adalah 3’ UTR E9 kacang kapri, dan T-DNA II yang mengandung gen cp4 epsps yang digunakan sebagai marka penyeleksi selama transformasi untuk menghasilkan Kedelai PRG event MON 87708. Tanaman R0 yang dibuat melalui proses tersebut mengalami penyerbukan sendiri (selfing) untuk menghasilkan biji R1. Glifosat dengan dosis tak mematikan diaplikasikan ke tanaman R1. Selanjutnya, tanaman yang mengalami kerusakan kecil diseleksi untuk analisis lebih lanjut, sedangkan tanaman yang tidak menunjukkan kerusakan, yang mengindikasikan adanya sekuen pengode cp4 epsps dari T-DNA II, dieliminasi dari pengembangan selanjutnya. Hanya tanaman yang bersifat homozigot untuk T-DNA I yang diidentifikasi melalui analisis Quantitative dan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digunakan untuk proses selanjutnya. II.4 Stabilitas Genetik Hasil analisis stabilitas genetik Kedelai PRG event MON 87708 dengan Southern Blot menunjukkan bahwa gen sisipan dmo terletak pada sebuah lokus tunggal dan stabil sampai enam generasi. Pola pewarisan Kedelai PRG event MON 87708 sesuai dengan prinsip pewarisan Mendelian (Gupta et al., 2008; Song et al., 2011). Berdasarkan hasil pengkajian informasi genetik, dapat disimpulkan bahwa: a. Kedelai PRG event MON 87708 mengandung satu kopi gen dmo, tidak
mengandung sekuen backbone dari plasmid transformasi PV-GMHT4355. b. Gen sisipan dmo terletak pada sebuah lokus tunggal, stabil sampai enam
generasi, dan diwariskan mengikuti hukum Mendel.
6
III. INFORMASI KEAMANAN PAKAN III.1 Kesepadanan Substansial Pengkajian kesepadanan substansial Kedelai PRG event MON 87708 dan kedelai non-PRG dilakukan pada biji dan hijauan berdasarkan dokumen Amended Report: Statistical Re-analysis of Compositional Data of Soybean Forage and Seed Collected from MON 87708 in the United States, Monsanto Company, Product Safety Center, RAR-10-407, 800 North Lidbergh Blvd., St. Louis, MO 63167, dengan mengikuti standar Good Laboratory Practices (GLP) (Harrigan dan Riordan, 2011). Sampel biji dan hijauan Kedelai PRG event MON 87708 dan kontrol kedelai konvensional isogenik A3525 ditanam di lima lokasi di Amerika Serikat pada tahun 2008, yaitu di Jefferson County (Iowa), Stark County (Illinois), Clinton County (Illinois), Parke County (Indiana), dan Berks County (Pennsylvania). Empat varietas referensi komersial yang berbeda juga ditanam di tiap-tiap lokasi. Semua tanaman kedelai, yaitu Kedelai PRG event MON 87708, kedelai kontrol konvensional, dan varietas kedelai referensi komersial, diberi perlakuan pestisida seperlunya sepanjang musim tanam. Penilaian komposisi kimia dilakukan sesuai dengan dokumen konsensus OECD tentang senyawa untuk varietas kedelai baru (OECD, 2001). Analisis pada sampel biji meliputi proksimat (kadar air, abu, karbohidrat, protein, dan lemak), serat, 18 jenis asam amino (arginin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, glisin, histidin, isoleusin, leusin, fenilalanin, prolin, tirosin, valin, alanin, lisin, metionin, serin, treonin, dan triptofan), 8 jenis asam lemak (asam stearat, asam arakidat, asam eikosaenoat, asam palmitat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan asam behenat), dan vitamin E (α-tokoferol). Pada biji kedelai juga dilakukan analisis oligosakarida (rafinosa dan stakiosa), senyawa antinutrisi (lektin, asam fitat, dan inhibitor tripsin), dan isoflavon (daidzein, genistein, dan glisitein). Analisis pada sampel hijauan meliputi proksimat (kadar air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat) dan kadar serat. Hasil analisis kimia Kedelai PRG event MON 87708 dibandingkan dengan komposisi kedelai yang diterbitkan dalam literatur ilmiah dan ILSI Crop Composition Database (ILSI, 2006; Ridley et al., 2004). Hasil analisis pada biji kedelai menunjukkan tidak ada perbedaan pada komposisi proksimat (kadar air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat), serat, asam amino, asam lemak, vitamin E, oligosakarida, antinutrisi, dan isoflavon antara Kedelai PRG event MON 87708, kedelai kontrol, dan kedelai referensi. Semua nilai analisis tersebut berada pada rentang normal literatur (Harrigan dan Riordan, 2011; ILSI, 2006; OECD, 2001; Ridley et al., 2004). Hasil analisis pada hijauan menunjukkan nilai komposisi proksimat (kadar air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat) dan serat tidak berbeda nyata antara
7
hijauan Kedelai PRG event MON 87708 dengan kedelai kontrol dan kedelai referensi (Harrigan dan Riordan, 2011; ILSI, 2006; OECD, 2001; Ridley et al., 2004). Berdasarkan pengkajian kesepadanan substansial dapat disimpulkan bahwa biji dan hijauan Kedelai PRG event MON 87708 sepadan dengan biji dan hijauan kedelai non-PRG (kontrol) dan kedelai referensi. III.2 Toksisitas Uji toksisitas dilakukan melalui studi bioinformatika, uji kecernaan in vitro, dan toksisitas oral akut pada mencit. III.2.1 Studi bioinformatika protein DMO Studi bioinformatika untuk mengevaluasi potensi toksisitas protein DMO pada Kedelai PRG event MON 87708 dilakukan dengan membandingkan sekuen protein DMO+27 MON 87708 (yang merepresentasikan sekuen DMO) terhadap sekuen protein yang bersifat toksin di dalam basis data. Basis data yang digunakan adalah TOX_2010 yang mengandung 8.448 sekuen dan merupakan kompilasi dari sekuen protein yang berpotensi sebagai toksin yang diekstrak dari basis data protein Genbank PRT_2010 (Tu dan Silvanovich, 2010). Analisis kemiripan struktur dilakukan dengan perangkat pencarian penyejajaran FASTA (Pearson dan Lipman 1988) berdasarkan panjang total sekuen protein DMO+27 MON 87708 (367 residu asam amino) dengan kriteria E value kurang dari 1 × 10-5. Hasil analisis menunjukkan E value untuk semua penyejajaran dengan basis data TOX_2010 tidak ada yang lebih kecil dari 1 × 10-5. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kesamaan struktural yang relevan antara sekuen protein DMO+27 MON 87708 dan sekuen toksin atau protein yang aktif secara biologis yang membahayakan kesehatan manusia atau hewan. III.2.2 Uji kecernaan in vitro protein DMO Uji kecernaan in vitro protein DMO dilakukan dengan menggunakan metode Simulated Gastric Fluid (SGF) dan Simulated Intestinal Fluid (SIF). Protein DMO (Orion lot: 11261646) diproduksi dan dimurnikan dari Kedelai PRG event MON 87708. Total konsentrasi protein DMO sebesar 0,18 mg/ml dengan kemurnian 81%. Pengujian kecernaan in vitro protein DMO dengan metode SGF dilakukan mengikuti protokol SGF yang telah distandardisasi oleh Internasional Life Sciences Institute (ILSI) di multilaboratorium pengujian (Thomas et al., 2004). Pengujian dilakukan dengan menginkunbasi DMO dalam SGF yang mengandung
8
pepsin pada pH 1,2 selama interval waktu 0; 0,5; 2; 5; 10; 20; 30; 60 menit. Selanjutnya, dilakukan analisis SDS-PAGE dan Western Blot. Pengujian kecernaan in vitro protein DMO dengan metode SIF mengikuti SOP BR-MED-0461 yang dijelaskan dalam the United States Pharmacopoeia (USP- NF, 1995). Protein DMO diinkubasi dalam SIF selama 24 jam dengan pengamatan pada titik-titik waktu 5, 15, 30 menit, serta 1, 2, 4, 8, 24 jam. Analisis lanjutan dilakukan dengan Western Blot. Hasil pengujian kecernaan SGF menunjukkan bahwa 98% protein DMO tercerna dalam waktu 30 detik ketika dianalisis dengan menggunakan pewarnaan dan >98% tercerna ketika dianalisis dengan Western Blot menggunakan antibodi spesifik DMO. Hasil pengujian kecernaan SIF menunjukkan bahwa >95% protein DMO dicerna dalam waktu 5 menit, dan tidak terdapat fragment proteolytic yang terdeteksi pada analisis Western Blot menggunakan antibodi spesifik DMO. Disimpulkan bahwa protein DMO dapat dengan cepat didegradasi, baik dalam SGF maupun SIF. Hal ini menunjukkan bahwa protein DMO dapat tercerna sempurna sebelum terjadi penyerapan di dalam saluran pencernaan. III.2.3 Uji toksisitas oral akut protein DMO Pengkajian ini bertujuan mengevaluasi potensi toksisitas protein DMO pada Kedelai PRG event MON 87708 yang diberikan sebagai dosis tunggal pada mencit melalui gavage oral (cekok). Protein DMO diproduksi dan dimurnikan dari Kedelai PRG event MON 87708. Total konsentrasi protein DMO sebesar 0,18 mg/ml dengan kemurnian 81% (Evans et al., 2010). Studi toksisitas ini dilakukan di Charles River Laboratories, Inc. (Spencerville, Ohio), menggunakan mencit CD-1 yang berasal dari Charles River Laboratories, Portage, Michigan. Hewan coba sebanyak 26 ekor mencit berumur 8 minggu dikandangkan secara individual dan dilakukan penyesuaian lingkungan di laboratorium selama 9 hari sebelum digunakan untuk pengujian. Selanjutnya, dari 26 ekor mencit dipilih 20 ekor (10 ekor mencit jantan, bobot badan 29,9–32,3 g, dan 10 ekor mencit betina, bobot badan 24,4–29,2 g), kemudian dibagi menjadi dua kelompok dan ditimbang bobot badannya masing-masing. Sebelum diberi perlakuan, setiap kelompok dipuasakan 2–3 jam. Kelompok 1 terdiri atas 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit betina, diberi perlakuan dengan pemberian dosis tunggal melalui oral (gavage) berupa larutan protein DMO dengan dosis 140 mg/kg bobot badan. Kelompok 2 (kontrol) terdiri atas 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit betina, diberi larutan protein Bovine Serum Albumin (BSA) dengan dosis 205 mg/kg bobot
9
badan. Pakan berasal dari PMI Nutrition Certified Rhodent Chow. Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum. Pengamatan uji dilakukan dua kali per hari (pagi dan sore). Pengamatan kelainan gejala klinis dan penimbangan bobot badan dilakukan pada hari ke-0 sebelum puasa, hari ke-1, hari ke-7, dan hari ke-14. Pada akhir pengujian (hari ke-14), semua mencit masih hidup dan diterminasi dengan pemberian CO2 per inhalasi. Selanjutnya, dilakukan nekropsi untuk melihat adanya perubahan patologi secara makroskopis dan mikroskopis pada organ tubuh (Smedley, 2010). Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat perbedaan konsumsi pakan dan bobot badan, tidak ada temuan klinis, tidak ada kematian, serta tidak ada perubahan patologi secara makroskopis dan mikroskopis antara organ tubuh mencit kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa protein DMO 87708 tidak bersifat toksik. Berdasarkan uji toksisitas protein DMO Kedelai PRG event MON 87708 yang dilakukan melalui studi bioinformatika, uji kecernaan protein secara in vitro, dan toksisitas oral akut, dapat disimpulkan:
a. Tidak ada kemiripan antara protein DMO dan protein toksin atau toksin putatif (putative toxin).
b. Protein DMO cepat didegradasi, baik dalam SGF maupun SIF.
c. Protein DMO tidak bersifat toksik. III.3 Studi Pakan Studi pakan Kedelai PRG event MON 87708 telah dilakukan di fasilitas pengujian Colorado Quality Research, Inc. pada tahun 2010 dengan mengikuti standar GLP. Tujuan dilakukannya studi pakan ialah mengetahui performa dan kualitas karkas ayam broiler yang diberi pakan yang mengandung bungkil Kedelai PRG event MON 87708, kontrol non-PRG, dan kedelai referensi. Studi dilaksanakan dengan mengikuti prosedur COR Standard Operating Procedures; the Principles and Guidelines for the Care and Use of Agricultural Animals in Research (FASS, 1999) dan the Food and Drug Administration’s Good Laboratory Practice for Nonclinical Laboratory Studies Regulation. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Blok Faktorial yang terdiri atas 8 perlakuan bahan pakan kedelai (Kedelai PRG event MON 87708, kontrol non- PRG, dan 6 kedelai referensi komersial), serta 2 blok jenis kelamin jantan dan betina. Setiap perlakuan terdiri atas 5 ulangan × 2 blok (jantan dan betina) dan setiap ulangan terdiri atas 10 ekor. Total ayam yang digunakan sebanyak 800 ekor. Pengamatan dilakukan selama 44 hari, yaitu untuk pakan periode starter (umur 1–21 hari) dan periode grower/finisher (22–42 hari). Pada umur 42 hari ayam dipuasakan selama 12 jam, kemudian dipotong untuk evaluasi karkas.
10
Formula pakan disusun mengandung kalori yang sama dengan standar industri dan atau yang direkomendasikan oleh Nutritional Requirements of Poultry (NRC, 1994). Pengamatan dilakukan terhadap performa ayam, meliputi parameter pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, daya hidup, dan berat karkas sampai umur 42 hari. Kualitas karkas broiler diamati pada hari ke-43 untuk ayam jantan dan ke-44 untuk ayam betina (Davis, 2010). Hasil pengujian menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata pada parameter bobot badan akhir, konsumsi dan konversi pakan, berat karkas total dan kualitas karkas broiler yang diberi pakan yang mengandung bungkil, baik dari Kedelai PRG event MON 87708, kontrol (kedelai non-PRG), maupun kedelai referensi. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa performa ayam broiler dan kualitas karkasnya yang diberi pakan mengandung bungkil baik dari Kedelai PRG event MON 87708, kedelai non-PRG, maupun kedelai komersial referensi adalah sama. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengkajian tentang informasi genetik, kesepadanan substansial, dan toksisitas disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kedelai PRG event MON 87708 mengandung satu kopi sisipan gen dmo (dikamba mono-oksigenase) yang utuh pada lokus tunggal, stabil sampai enam generasi, diwariskan mengikuti hukum Mendel, dan tidak mengandung sekuen backbone.
2. Kedelai PRG event MON 87708 sepadan secara substansial dengan kedelai non-PRG.
3. Kedelai PRG event MON 87708 tidak bersifat toksik.
4. TTKH PRG Bidang Keamanan Pakan menilai bahwa Kedelai PRG event MON 87708 yang diajukan adalah aman untuk dikonsumsi sebagai bahan pakan.
5. Apabila di kemudian hari ditemukan data dan informasi baru yang tidak sesuai dengan data keamanan pakan yang diperoleh hingga saat ini, status keamanan pakan Kedelai PRG event MON 87708 perlu dikaji ulang.
6. Apabila setelah ditetapkan aman pakan, kemudian Kedelai PRG event MON 87708 terbukti menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan ternak, pemohon wajib melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan, serta menarik Kedelai PRG event MON 87708 dari peredaran.
Daftar Pustaka Chakraborty, S., Behrens, M., Herman, P.L., Arendsen, A.F., Hagen, W.R.,
Carlson, D.L., Wang, X.Z., and Weeks, D.P. 2005. A three-component dicamba O-demethylase from Pseudomonas maltophilia, strain DI-6:
11
purification and characterization. Archives of Biochemistry and Biophysics, 437:20–28.
Davis, S.W. 2010. Comparison of broiler performance and carcass parameters when fed diets containing soybean meal produced from MON 87708, control, or reference soybean. CQR Final Report, Project number: MN-09- 3, Monsanto Study number: CQR-09-045. Monsanto Company, 800 North Lindbergh Blvd., St. Louis, MO 63167, USA.
D'Ordine, R.L., Rydel, T.J., Storek, M.J., Sturman, E.J., Moshiri, F., Bartlett, R.K., Brown, G.R., Eilers, R.J., Dart, C., Qi, Y., Flasinski, S., and Franklin, S.J. 2009. Dicamba monooxygenase: structural insights into a dynamic Rieske oxygenase that catalyzes an exocyclic monooxygenation. Journal of Molecular Biology, 392(2):481–497.
Dumitru, R., Jiang, W.Z., Weeks, D.P., and Wilson, M.A. 2009. Crystal structure of dicamba monooxygenase: a Rieske nonheme oxygenase that catalyzes oxidative demethylation. Journal of Molecular Biology, 392(2):498–510.
Evans, A.J., Burzio, L.A., and Finnessy, J.J. 2010. Formulation and confirmation of dose solutions for an acute oral toxicity study of MON 87708-produced dicamba mono-oxygenase (DMO) administered by the oral (gavage) route to mice. Laboratory Project ID MSL number: 0022527, Charles River Study number: EUF00229. Monsanto Company, 800 North Lindbergh Blvd., St. Louis, MO 63167, USA.
FASS. 1999. Guidelines for the care and use of agricultural animals in research and teaching. 1st rev. Federation of Animal Science Societies, Savoy, IL, USA.
Gupta, M., Nirunsuksiri, W., Schulenberg, G., Hartl, T., Novak, S., Bryan, J., Vanopdorp, N., Bing, J., and Thompson, S. 2008. A non-PCR-based Invader1 assay quantitatively detects single-copy genes in complex plant genomes. Molecular Breeding, 21:173–181.
Harrigan, G.G. and Riordan, S.G. 2011. Amended report: statistical re-analysis of compositional data of soybean forage and seed collected from MON 87708 in the United States. Monsanto Company, Product Safety Center, RAR-10-407, 800 North Lidbergh Blvd., St. Louis, MO 63167, USA.
Herman, P.L., Behrens, M., Chakraborty, S., Chrastil, B.M., Barycki, J., and Weeks, D.P. 2005. A three-component dicamba O-demethylase from Pseudomonas maltophilia, strain di-6: gene isolation, characterization, and heterololous expression. The Journal of Biological Chemistry, 280(26):24759–24767.
ILSI. 2006. ILSI crop composition database. Version 3.0. International Life Science Institute. [Online] Available from: http://www.cropcomposition.org [Accessed 12 August 2010].
Maiti, I.B. and Shepperd, R.J. 1998. Isolation and expression analysis of Peanut chlorotic streak caulimovirus (PClSV) full-length transcript (FLt) promoter in transgenic plants. Biochemical and Biophysical Research Communications, 244:440–444.
12
Martinell, B.J., Julson, L.S., Emler, C.A., Huang, Y., McCabe, D.E., and Williams, E.J. 2002. Soybean Agrobacterium transformation method. US Patent number: 6,384,301. Washington, D.C.: US Patent Office.
NRC. 1994. Nutritional requirements of poultry. 9th revised ed. National Research Council. National Academy Press, Washington D.C., USA.
OECD. 2001. Consensus document on compositional considerations for new varieties of soybean: key food and feed nutrients and anti-nutrients. Organisation for Economic Cooperation and Development, Paris, ENV/JM/MONO(2001)15.
Pearson, W.R. and Lipman, D.J. 1988. Improved tools for biological sequence comparison. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 85, 2444–2448.
Ridley, W.P., Shillito, R.D., Coats, I., Steiner, H.Y., Shawgo, M., Phillips, A., Dussold, P., and Kurtyka, L. 2004. Development of the International Life Sciences Institute crop composition database. Journal of Food Composition and Analysis, 17:423–438.
Smedley, J.W. 2010. An acute toxicity study of dicamba mono-oxygenase (DMO) enzyme from MON 87708 administered by oral gavage to mice. Charles River Laboratories, Preclinical Services, 640 North Elizabeth Street, Spencerville, OH 45887, USA; Monsanto Company, 800 North Lindbergh Blvd., St. Louis, MO 63167, USA.
Song, Z., Lawry, K.D., Rice, J.F., and Tian, Q. 2011. Amended report for MSL0022670: molecular analysis of dicamba-tolerant soybean MON 87708. Monsanto Study report number: MSL0023278, Study Reg-08-182.
Thomas, K., Aalbers, M., Bannon, G.A., Bartels, M., Dearman, R.J., Esdaile, D.J., Fu, T.J., Glatt, C.M., Hadeld, N., Hatzos, C., Hee, S.L., Heylings, J.R., Goodman, R.E., Henry, B., Herouet, C., Holsapple, M., Ladics, G.S., Landry, T.D., MacIntosh, S.C., Rice, E.A., Privalle, L.S., Steiner, H.Y., Teshima, R., van Ree, R., Woolhiser, M., and Zawodny, J. 2004. A multi- laboratory evaluation of a common in vitro pepsin digestion assay protocol used in assessing the safety of novel proteins. Regulatory Toxicology and Pharmacology, 39:87–98.
Tu, H. and Silvanovich, A. 2010. Bioinformatics evaluation of the DMO+27 protein in MON 87708 utilizing the AD_2010, TOX_2010, and PRT_2010 databases. Study number: REG-10-104. Regulatory Product Characterization Center, 800 North Lindbergh Blvd., St. Louis, MO 63167, USA.