lamp iran

9
 Rencana Bisnis dan Anggaran LAMPIRAN | 1 LAMPIRAN DEFINISI OPERASIONAL Laporan Keuangan  Laporan keuangan BLUD terdiri dari: a) neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu; b) laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode; c) laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau  pembiayaan yang mengg ambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode tertentu; dan d) catatan atas laporan keuangan yang  berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan (Pasal 118 ayat (1), Permendagri No. 61 Tahun 2007) . Laporan keuangan disertai dengan laporan kinerja yang berisikan informasi pencapaian hasil/keluaran BLUD (Pasal 118 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007) ..  Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai satu entitas pelaporan. (Pasal 1 angka 16, Permendagri No. 61 Tahun 2007)   Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan menggunakan basis akrual baik dalam pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana. (Pasal 116 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)   Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan  peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. (Pasal 1 angka 14,  Permendagri No. 61 Ta hun 2007)   Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu  periode pelaporan. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Lampiran II  Peraturan Pemerintah No. 24 Ta hun 2005 )   Neraca adalah komponen laporan keuangan BLUD yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. (Pasal 118 ayat (1) huruf (a), Permendagri No. 61 Tahun 2007)  

Upload: vanny-resi

Post on 05-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lamp Iran

TRANSCRIPT

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 1

    LAMPIRAN

    DEFINISI OPERASIONAL

    Laporan Keuangan

    Laporan keuangan BLUD terdiri dari: a) neraca yang menggambarkan posisi

    keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu; b)

    laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD

    selama satu periode; c) laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan

    dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau

    pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo

    akhir kas selama periode tertentu; dan d) catatan atas laporan keuangan yang

    berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan

    keuangan (Pasal 118 ayat (1), Permendagri No. 61 Tahun 2007). Laporan

    keuangan disertai dengan laporan kinerja yang berisikan informasi pencapaian

    hasil/keluaran BLUD (Pasal 118 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)..

    Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan

    gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai

    satu entitas pelaporan. (Pasal 1 angka 16, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan menggunakan basis akrual baik

    dalam pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana. (Pasal 116

    ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

    peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

    memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. (Pasal 1 angka 14,

    Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian

    sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang

    menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu

    periode pelaporan. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Lampiran II

    Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)

    Neraca adalah komponen laporan keuangan BLUD yang menggambarkan posisi

    keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

    (Pasal 118 ayat (1) huruf (a), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 2

    Laporan operasional adalah komponen laporan keuangan BLUD yang berisi

    informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode. (Pasal 118

    ayat (1) huruf (b), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Laporan arus kas adalah komponen laporan keuangan BLUD yang menyajikan

    informasi kas berkaitan dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas

    pendanaan dan/atau pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,

    pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode tertentu (Pasal 118 ayat (1) huruf

    (c), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Catatan atas laporan keuangan adalah komponen laporan keuangan BLUD yang

    berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan

    keuangan. (Pasal 118 ayat (1) huruf (d), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD, yang selanjutnya disingkat RBA adalah

    dokumen perencanaan bisnis dan pengangaran tahunan yang berisi program,

    kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD. (Pasal 1 angka 17, Permendagri No.

    61 Tahun 2007)

    Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD yang selanjutnya disingkat DPA-BLUD

    adalah dokumen yang memuat pendapatan dan biaya, proyeksi arus kas, jumlah

    dan kualitas barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan dan digunakan sebagai

    dasar pelaksanaan anggaran oleh BLUD. (Pasal 1 angka 18, Permendagri No. 61

    Tahun 2007)

    Rencana Strategis Bisnis BLUD yang selanjutnya disingkat Renstra Bisnis BLUD

    adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program strategis,

    pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional BLUD. (Pasal 1

    angka 19, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Standard Pelayanan Minimal adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan

    minimal yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat. (Pasal 1 angka 20,

    Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan

    kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang

    bermutu dan berkesinambungan. (Pasal 1 angka 21, Permendagri No. 61 Tahun

    2007)

    Satuan pengawas internal adalah perangkat BLUD yang bertugas

    melakukan pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 3

    pimpinan BLUD untuk meningkatkan kinerja peiayanan, keuangan dan pengaruh

    lingkungan sosial sekitarnya (socialresponsibility) dalam menyelenggarakan

    bisnis sehat. (Pasal 1 angka 22, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Dewan Pengawas BLUD, yang selanjutnya disebut Dewan Pengawas adalah

    organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD. (Pasal

    1 angka 23, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

    Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

    pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

    ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh

    pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk

    sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi

    masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah

    dan budaya. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Lampiran II

    Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)

    Nilai aset adalah jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca pada akhir suatu

    tahun buku tertentu, dan merupakan bagian dari aset pemerintah daerah yang tidak

    terpisahkan. (Pasal 1 angka 25, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari

    peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan

    akan diperoleh perusahaan. (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

    Keuangan, IAI)

    Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa

    masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber

    daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. (Kerangka Dasar

    Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI). Kewajiban adalah utang yang

    timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar

    sumber daya ekonomi pemerintah. (Kerangka Konseptual Akuntansi

    Pemerintahan, Lampiran II Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)

    Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua

    kewajiban. (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI).

    Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 4

    aset dan kewajiban pemerintah. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan,

    Lampiran II Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)

    Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis yang

    dapat meningkatkan kemampuan BLUD dalam rangka pelayanan kepada

    masyarakat. (Pasal 1 angka 13, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Rekening Kas BLUD adalah rekening tempat penyimpanan uang BLUD yang

    dibuka oleh pemimpin BLUD pada bank umum untuk menampung seluruh

    penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD. (Pasal 1 angka 15,

    Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Pendapatan dan Biaya

    Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD

    yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan

    yang tidak perlu dibayar kembali. (Pasal 1 angka 10, Permendagri No. 61

    Tahun 2007)

    Pendapatan BLUD dapat bersumber dari jasa layanan; hibah; hasil kerjasama

    dengan pihak lain; APBD; APBN; dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah.

    (Pasal 60, Permendagri No. 61 Tahun 2007).

    Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan berupa imbalan yang

    diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat. (Pasal 61 ayat

    (1), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Tarif adalah imbalan atas barang dan/atau jasa yang diberikan oleh BLUD

    termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana, dapat bertujuan untuk

    menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan. . (Pasal 1 angka

    26, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Pendapatan BLUD yang bersumber dari hibah dapat berupa hibah terikat dan

    hibah tidak terikat. (Pasal 61 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Hibah terikat diperlakukan sesuai peruntukannya. (Pasal 62 ayat (1),

    Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari kerjasama

    operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya yang mendukung tugas dan

    fungsi BLUD. (Pasal 61 ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 5

    Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBD berupa pendapatan yang

    berasal dari otorisasi kredit anggaran pemerintah daerah bukan dari kegiatan

    pembiayaan APBD. (Pasal 61 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBN dapat berupa pendapatan yang

    berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau

    tugas pembantuan dan lain-lain. (Pasal 61 ayat (5), Permendagri No. 61

    Tahun 2007)

    Lain-lain pendapatan BLUD yang sah antara lain: hasil penjualan kekayaan

    yang tidak dipisahkan; hasil pemanfaatan kekayaan; jasa giro; pendapatan

    bunga; keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; komisi,

    potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau

    pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD; dan hasil investasi. (Pasal 61

    ayat (7), Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Nilai omset adalah jumlah seluruh pendapatan operasional yang diterima oleh

    BLUD yang berasal dari barang dan/atau jasa layanan yang diberikan kepada

    masyarakat, hasil kerja BLUD dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya.

    (Pasal 1 angka 24, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar

    untuk memperoleh barang dan/atau jasa untuk keperluan operasionsl BLUD.

    (Pasal 1 angka 12, Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur

    dalam stuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

    untuk tujuan tertentu (Mulyadi. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Penerbit Aditya

    Media. Yogyakarta. 1999. hal. 8-9)

    Biaya operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam

    rangka menjalankan tugas dan fungsi. (Pasal 63 ayat (2), Permendagri No. 61

    Tahun 2007)

    Biaya non operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup

    seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menunjang

    pelaksanaan tugas dan fungsi. (Pasal 63 ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun

    2007)

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 6

    Biaya pelayanan mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan

    langsung dengan kegiatan pelayanan. (Pasal 64 ayat (2), Permendagri No. 61

    Tahun 2007)

    Biaya umum dan administrasi mencakup seluruh biaya operasional yang tidak

    berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan. (Pasal 64 ayat (3),

    Permendagri No. 61 Tahun 2007)

    Pengeluaran biaya BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan

    volume kegiatan pelayanan (Pasal 67 ayat (1), Permendagri No. 61 Tahun

    2007)

    Fleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan keuangan/barang BLUD pada

    batas-batas tertentu yang dapat dikecualikan dari ketentuan yang berlaku

    umum (Pasal 1 angka 3, Permendagri No. 61 Tahun 2007). Fleksibilitas

    pengeluaran biaya BLUD merupakan pengeluaran biaya yang disesuaikan dan

    signifikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah

    ditetapkan secara definitif (Pasal 67 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun

    2007).Fleksibilitas pengeluaran biaya hanya berlaku untuk biaya BLUD yang

    berasal dari pendapatan selain dari APBN/APBD dan hibah terikat. (Pasal 67

    ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun 2007). Fleksibilitas pengeluaran biaya

    BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berlaku untuk BLUD

    bertahap (Pasal 67 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007).

    Ambang batas RBA ditetapkan dengan besaran persentase (Pasal 68 ayat (1),

    Permendagri No. 61 Tahun 2007). Besaran persentase ditentukan dengan

    mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD (Pasal 68 ayat (2),

    Permendagri No. 61 Tahun 2007). Besaran persentase ditetapkan dalam RBA

    dan DPA-BLUD oleh PPKD (Pasal 68 ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun

    2007). Persentase ambang batas tertentu merupakan kebutuhan yang dapat

    dlprediksl, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan

    (Pasal 68 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007).

    Analisis dan perkiraan biaya satuan merupakan perkiraan biaya per unit

    penyedia barang dan/atau jasa pelayanan yang diberikan, setelah

    memperhitungkan seluruh komponen biaya dan volume barang dan/atau jasa

    yang akan dihasilkan (Pasal 74 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007).

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 7

    Perkiraan harga merupakan estimasi harga Jual produk barang dan/atau jasa

    setelah memperhitungkan biaya persatuan dan tingkat margin yang ditentukan

    seperti tercermin dari tarif layanan (Pasal 74 ayat (5), Permendagri No. 61

    Tahun 2007)..

    Anggaran pendapatan dan biaya merupakan rencana anggaran untuk seluruh

    kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari

    rencana pendapatan dan biaya (Pasal 74 ayat (6), Permendagri No. 61 Tahun

    2007)..

    Besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase perubahan

    anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan

    ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

    (Pasal 74 ayat (7), Permendagri No. 61 Tahun 2007)..

    Prognosa laporan keuangan merupakan perkiraan realisasi keuangan tahun

    berjalan seperti tercermin pada laporan operasional, neraca, dan laporan arus

    kas. (Pasal 74 ayat (8), Permendagri No. 61 Tahun 2007).

    Perkiraan maju (forward estimate) merupakan perhitungan kebutuhan dana

    untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna

    memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan

    menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya . (Pasal 74 ayat (9),

    Permendagri No. 61 Tahun 2007).

    Rencana pengeluaran investasi/modal merupakan rencana pengeluaran dana

    untuk memperoleh aset tetap. (Pasal 74 ayat (10), Permendagri No. 61 Tahun

    2007).

    Ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-

    SKPD/APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf k,

    merupakan ringkasan pendapatan dan biaya dalam RBA yang disesuaikan

    dengan format RKA-SKPD/APBD. (Pasal 74 ayat (11), Permendagri No. 61

    Tahun 2007).

    Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi ekuitas

    dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan

    diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD. (Pasal 1 angka 11,

    Permendagri No. 61 Tahun 2007)

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 8

    Biaya tetap merupakan elemen dari sebuah aktivitas yang tidak mengalami

    perubahan atau tidak bervariasi meskipun terjadi perubahan volume pada cost

    driver atau activity driver. (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and

    Activity-Based Management for Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc.

    Maryland)

    Biaya variabel merupakan elemen dari sebuah aktivitas yang berubah-ubah

    atau bervariasi seiring dengan terjadinya perubahan volume pada cost driver

    atau activity driver. (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-

    Based Management for Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc.

    Maryland)

    Biaya langsung adalah sebuah biaya yang dapat ditelusur secara langsung ke

    sebuah aktivitas dari sebuah sebuah objek biaya. (Baker, Judith J. Activity-

    Based Costing and Activity-Based Management for Health Care. 1998.

    Aspen Publishers, Inc. Maryland)

    Biaya tidak langsung adalah biaya yang dialokasikan ke sebuah aktivitas atau

    objek biaya. (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-Based

    Management for Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc. Maryland)

    Objek biaya adalah pasien, produk, pelayanan, kontrak, proyek, atau unit

    pekerjaan yang ingin diukur biayanya secara tersendiri/individu. Pada

    umumnya, manajemen memfokusan diri pada tiga hal, yaitu :unit produk

    pelayanan (units of service) ; program-program (programs) ; atau pusat-pusat

    pertanggungjawaban (responsibility centers), seperti departemen-departemen.

    (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-Based Management for

    Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc. Maryland)

    Standar Pelayanan Minimum merupakan ukuran pelayanan yang harus

    dipenuhi oleh Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang menerapkan PPK

    BLU yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dalam rangka

    penyelenggaraan kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang harus

    mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, dan kesetaraan layanan

    serta kemudahan memperoleh layanan.

    Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi

    berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian

    layanan yang bermutu dan berkesinambungan.

  • Rencana Bisnis dan Anggaran

    LAMPIRAN | 9

    DAFTAR PUSTAKA

    Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-Based Management for Health

    Care. 1998. Aspen Publishers, Inc. Maryland

    Caplan Dennis, Management Accounting, Concepts and techniques,Oregon State

    University.

    Depdagri, Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

    Permendari no 61 Tahun 2007

    IAI, Standard Akuntansi Keuangan, 2007.

    Mulyadi,Activity Based Cost System.2002

    Peraturan pemerintah no 23 Tahun 2005 Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum,

    2005

    Peraturan Menteri Keuangan No.08/PMK.02/2006 Kewenangan Pengadaan barang / jasa

    pada badan layanan umum.2006

    Peraturan menteri Keuangan No.07/PMK.0.2/2006 Persyaratan Administratif Dalam

    Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk

    menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum,2006.

    PMPK FK UGM,Pelatihan perencanaan dan penganggaran dinas Kesehatan, Modul ,

    2007

    Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah

    Permendagri No 59 Tahun 2007 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

    13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

    Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005,Standar Akuntansi Pemerintahan,2005.

    Peraturan Menteri Keuangan No 66/PMK.02/2006 Tatacara Penyusunan, Pengajuan,

    Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen

    Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum,2006.

    Tauchid, Chamdani .Drs,MM,M.KES,MBA, pp, Strategi menyusun RBA Rumah Sakit

    Berwawasan Praktik Bisnis Yang Sehat.