lamp iran
TRANSCRIPT
-
LAMPIRAN
1. Tinjauan pada Program Keahlian Teknik Konstruksi
Bangunan
Berikut contoh implementasi pembelajaran aktif
dalam mata pelajaran Teknologi Konstruksi Kayu
(Praktik) dengan topik Teknik Sambungan:
a. Merumuskan kompetensi dasar yang akan
dikuasai peserta didik
Pada dasarnya setiap mata pelajaran baik
teori maupun praktik sebagai seorang guru wajib
terlebih dahulu merumuskan kompetensi dasar
mata pelajaran tersebut, berikut kompetensi
dasar mata pelajaran praktik kerja dengan
tinjauan materi adalah membuat teknik
sambungan:
1) Menerapkan konsep sambungan dan
hubungan kayu pada jenis konstruksi dan
ukurannya (sambungan pada daun pintu).
2) Menciptakan bentuk sambungan dan
hubungan kayu / komponen pekerjaan kayu
sesuai jenis pekerjaan konstruksi (membuat
bagian sambungan pada daun pintu).
171
-
b. Merumuskan indikator pembelajaran
Indikator pembelajaran dapat kita rumuskan
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh
peserta didik, dalam hal ini sebagai berikut :
1) Jenis-jenis sambungan kayu dipahami
dengan baik.
2) Macam-macam jenis kayu, teknik
sambungan dan alat yang digunakan untuk
membuat sambungan kayu pada job
pembuatan daun pintu dapat dipahami
dengan benar.
3) Menghitung kebutuhan bahan dan peralatan
yang digunakan untuk membuat sambungan
kayu pada job pembuatan daun pintu.
4) Penggunaan alat-alat untuk membuat
sambungan kayu pada job pembuatan daun
pintu dapat dijalankan dengan benar.
5) Langkah-langkah pekerjaan membuat
sambungan kayu pada job pembuatan daun
pintu dapat dijalankan dengan urut,
sistematis, dan sesuai dengan keselamatan
kerja.
6) Menciptakan produk berupa sambungan
kayu pada job pembuatan daun pintu.
-
c. Merumuskan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang baik adalah
mencakup semua kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik, disamping itu dapat
diukur melalui penilaian, antara lain:
1) peserta didik mengikuti praktik kerja kayu
pembuatan sambungan kayu dengan penuh
rasa tanggung jawab, kerja-keras, disiplin,
jujur, aktif, bekerja sama, religius, dan
kreatif.
2) peserta didik dapat menjelaskan beberapa
jenis-jenis kayu dan macam-macam teknik
sambungan pada pekerjaan membuat
sambungan kayu daun pintu dengan benar
(disiplin, aktif).
3) peserta didik mampu menghitung kebutuhan
bahan dan keperluan alat untuk pekerjaan
membuat sambungan kayu pada job
pembuatan daun pintu dengan benar
(disiplin, aktif, jujur).
4) peserta didik mampu menggunakan alat-alat
untuk pekerjaan membuat sambungan kayu
pada job pembuatan daun pintu dengan
benar (tanggung jawab, disiplin, kreatif).
-
5) peserta didik mampu melaksanakan praktik
membuat sambungan kayu pada job
pembuatan daun pintu sesuai dengan
gambar kerja (tanggung jawab, kerja-keras,
disiplin, jujur, aktif, bekerja sama, religius,
dan kreatif).
6) peserta didik mampu membuat sambungan
kayu pada job pembuatan daun pintu
dengan benar (tanggung jawab, religius,
kerja-keras, disiplin, jujur, aktif, bekerja
sama).
d. Materi pembelajaran
1) Teori
a) Macam-macam jenis kayu.
b) Macam-macam peralatan yang digunakan
untuk pekerjaan praktik kayu.
c) Macam-macam produk furniture yang
terbuat dari kayu.
d) Macam-macam sambungan yang
terdapat dalam konstruksi kayu.
e) Teknik disain sambungan kayu.
f) Langkah-langkah menghitung kebutuhan
bahan dan mengidentifikasi kebutuhan
-
alat untuk praktik membuat sambungan
kayu.
g) Langkah-langkah pekerjaan berdasarkan
pada jobsheet pembuatan sambungan
kayu.
Berdasarkan materi-materi teori tersebut,
guru dapat mengemas pembelajaran di kelas
dengan berbagai cara, antara lain: 1)
memberikan penjelasan kepada peserta didik
tentang jenis-jenis kayu, macam-macam
peralatan praktik kerja kayu, dan macam-macam
produk furniture yang terbuat dari kayu; 2) studi
kasus dengan cara mereview salah contoh daun
pintu, lalu menganalisis macam-macam
sambungannya yang terdapat dalam konstruksi
kayu; 3) memberikan penjelasan kepada peserta
didik tentang bagaimana teknik mendisain
sambungan pada konstruksi kayu; 4)
memberikan penjelasan kepada peserta didik
mengenai langkah-langkah menghitung
kebutuhan bahan dan mengidentifikasi
kebutuhan alat untuk praktik membuat
sambungan kayu; 5) memberikan penjelasan
kepada peserta didik mengenai langkah-langkah
-
praktik membuat sambungan kayu sesuai
dengan jobsheet
2) Praktik
a) Penggunaan alat untuk job pembuatan
sambungan kayu yang sesuai dengan
kebutuhan praktik.
b) Mendisain sambungan kayu yang akan
dibuat.
c) Teknik pemotongan bahan.
d) Teknik membuat pen dan lubang pen
pada job pembuatan sambungan kayu.
e) Teknik menyambung rangka kayu.
f) Teknik finishing pada job pembuatan
sambungan kayu.
g) Langkah-langkah kerja urut, sistematis,
dan sesuai dengan jobsheet pembuatan
sambungan kayu.
Berdasarkan materi-materi praktik tersebut,
guru dapat mengemas pembelajaran di kelas
dengan berbagai cara, seperti : 1) memberikan
demonstrasi unjuk kerja kepada peserta didik
mengenai penggunaan alat untuk job pembuatan
sambungan kayu yang sesuai dengan kebutuhan
praktik; 2) memberikan demonstrasi unjuk kerja
-
kepada peserta didik mengenai mendisain
sambungan kayu yang akan dibuat; 3)
memberikan demonstrasi unjuk kerja kepada
peserta didik mengenai teknik pemotongan
bahan sesuai dengan gambar kerja; 4)
memberikan demonstrasi unjuk kerja kepada
peserta didik mengenai teknik membuat pen dan
lubang pen pada job pembuatan sambungan
kayu sesuai dengan gambar kerja; 5)
memberikan demonstrasi unjuk kerja kepada
peserta didik mengenai teknik menyambung
rangka kayu sesuai dengan gambar kerja; 6)
memberikan demonstrasi unjuk kerja kepada
peserta didik mengenai teknik finishing pada job
pembuatan sambungan kayu sesuai dengan
gambar kerja; 7) memberikan demonstrasi
unjuk kerja kepada peserta didik mengenai
langkah-langkah kerja haruslah urut, sistematis,
dan sesuai dengan jobsheet pembuatan
sambungan kayu
e. Kontrol Pembelajaran
Proses kontroling dan monitoring pada mata
pelajaran ini dapat dilaksanakan dengan cara
membuat jadwal progres kerja sebagai berikut:
-
Nama job praktik : Membuat sambungan pada kayu
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
Alokasi waktu per pertemuan : 4 x 45 menit
No Deskripsi Jenis PekerjaanJam ke-
I II III IV V VI VII VIII
1 Jenis-jenis kayu, teknik sambungan,
dan kebutuhan alat
2 Menghitung kebutuhan bahan dan alat
3 Mendisain teknik sambungan
4 Memotong bahan kerja (kayu)
5 Membuat pen dan lubang pen pada
bahan kerja (kayu)
6 Menyambung pen pada lubang pen
bahan kerja (kayu)
7 Finihing job (sambungan kayu)
-
f. Teknik penilaian (rubrik)
Mata pelajaran praktik kerja kayu terdiri dari
beberapa macam penguasaan ranah kemampuan
(kognitif, psikomotor, dan afektif) yang harus
dikuasai peserta didik, oleh karena itu dalam
rancangan asesmen sebaiknya terdapat proporsi
dari ketiga kemampuan tersebut antara lain
kemampuan kognitif 30%, psikomotor 50%, dan
afektif 20%, hal ini dikarenakan mata pelajaran
ini berkaitan dengan domain keahlian psikomotor
sehingga unjuk kerja (proses) dan hasil produk
peserta didik sangat diutamakan dalam
ketuntasan mata pelajaran ini. Adapun beberapa
detail rubrik dalam melakukan penilaian yang
dilakukan oleh guru, antara lain:
1) Kognitif : Melakukan wawancara
individu kepada peserta didik mengenai
teknik sambungan pada praktik kerja kayu,
indikator yang diukur adalah:
a)Jenis-jenis kayu dan macam-macam
teknik sambungan pada pekerjaan
membuat sambungan kayu.
-
b)Menghitung kebutuhan bahan dan
keperluan alat untuk pekerjaan membuat
sambungan kayu.
2) Psikomotor : Melakukan penilaian unjuk
kerja peserta didik dan hasil produk peserta
didik dengan membuat rubrik penilaian
sebagai berikut :
-
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Mata Pelajaran :
Nama Pekerjaan :
Kelas/Semester :
Waktu Pengamatan :
Nama Guru :
Keterangan
Skor 0 - 25 (Buruk)
26 - 50 (Cukup)
51 - 75 (Baik)
76 - 100 (Sangat baik)
NoNama
pesertadidik
Indikator Penilaian Proses dan Produk
Kesikuan KerataanPresisiUkuran
TeknikSambung Finishing
Kesesuaianlangkah kerjadg Jobsheet
PenggunaanAlat
1 pesertadidik 1
2 pesertadidik 2
3 pesertadidik 3
dst
-
3) Afektif : Melakukan penilaian sikap kerja peserta didik dengan
membuat rubrik penilaian sebagai berikut:
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Waktu Pengamatan :
Nama Guru :
Indikator sikap tanggung jawab, kerja-keras, disiplin, jujur, aktif, bekerja sama, religius,
dan kreatif pada mata pelajaran praktik kerja kayu (membuat sambungan kayu), sebagai
berikut:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak menerapkan sikap-sikap tersebut
dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan sikap-sikap tersebut
dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah menerapkan sikap-sikap tersebut dalam
pembelajaran secara ajeg/konsisten
-
Keterangan : Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NoNama
pesertadidik
SikapTanggung
jawabKerja-keras Disiplin Jujur Aktif Bekerja
samaReligius
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB1 peserta
didik 12 peserta
didik 23 peserta
didik 34 peserta
didik 45 peserta
didik 56 peserta
didik 67 peserta
didik 78 peserta
didik 89 peserta
didik 910 peserta
didik 10dst
-
Keterangan:KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
-
2. Tinjuan pada Program Keahlian Seni, Budaya dan
Pariwisata
Berikut contoh implementasi pembelajaran aktif
dalam mata pelajaran Produktif Busana:
a. Merumuskan kompetensi dasar yang akan
dikuasasi peserta didik
Pada dasarnya setiap mata pelajaran baik
teori maupun praktik sebagai seorang guru wajib
terlebih dahulu merumuskan kompetensi dasar
mata pelajaran tersebut, berikut kompetensi
dasar mata pelajaran Produktif Busana dengan
tinjauan materi adalah Menggambar Busana:
1)Merancang busana dengan penerapan
unsur-unsur disain.
2)Merancang busana dengan penerapan
prinsip-prinsip disain.
b. Merumuskan indikator pembelajaran
Indikator pembelajaran dapat kita
rumuskan sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai oleh peserta didik, dalam hal ini sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasikan unsur-unsur disain
pada rancangan busana.
-
2) Menerapkan unsur garis pada rancangan
busana.
3) Menerapkan unsur arah pada rancangan
busana.
4) Menerapkan unsur bentuk arah pada
rancangan busana.
5) Merancang busana dengan berbagai siluet.
6) Menerapkan unsur ukuran pada rancangan
busana.
7) Menerapkan unsur kombinasi warna pada
rancangan busana.
8) Menerapkan unsur nilai gelap terang pada
rancangan busana.
9) Menerapkan unsur tekstur pada rancangan
busana.
10) Mengidentifikasikan prinsip-prinsip disain
pada rancangan busana.
11) Menerapkan prinsip harmoni pada
rancangan busana.
12) Menerapkan prinsip proporsi pada
rancangan busana.
13) Menerapkan prinsip keseimbangan pada
rancangan busana.
-
14) Menerapkan prinsip pusat perhatian pada
rancangan busana.
15) Menerapkan prinsip irama pada rancangan
busana.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang baik adalah
mencakup semua kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik, disamping itu dapat
diukur melalui penilaian:
1) peserta didik mengikuti praktik merancang
busana dengan penuh rasa tanggung jawab,
kerja-keras, disiplin, jujur, aktif, bekerja
sama, religius, dan kreatif.
2) peserta didik dapat mengidentifikasikan
unsur-unsur disain pada rancangan busana
dengan benar.
3) peserta didik dapat menerapkan unsur garis
pada rancangan busana dengan benar.
4) peserta didik dapat menerapkan unsur arah
pada rancangan busana dengan benar.
5) peserta didik dapat menerapkan unsur
bentuk arah pada rancangan busana
dengan benar.
-
6) peserta didik dapat merancang busana
dengan berbagai siluet dengan benar.
7) peserta didik dapat menerapkan unsur
ukuran pada rancangan busana dengan
benar.
8) peserta didik dapat menerapkan unsur
kombinasi warna pada rancangan busana
dengan benar.
9) peserta didik dapat menerapkan unsur nilai
gelap terang pada rancangan busana
dengan benar.
10) peserta didik dapat menerapkan unsur
tekstur pada rancangan busana dengan
benar.
11) peserta didik dapat mengidentifikasikan
prinsip-prinsip disain pada rancangan
busana dengan benar.
12) peserta didik dapat Menerapkan prinsip
harmoni pada rancangan busana dengan
benar.
13) peserta didik dapat menerapkan prinsip
proporsi pada rancangan busana dengan
benar.
-
14) peserta didik dapat menerapkan prinsip
keseimbangan pada rancangan busana
dengan benar.
15) peserta didik dapat menerapkan prinsip
pusat perhatian pada rancangan busana
dengan benar.
16) peserta didik dapat menerapkan prinsip
irama pada rancangan busana dengan
benar.
d. Materi Pembelajaran
1) Teori
a) Pengertian unsur-unsur disain pada
rancangan busana.
b) Penerapan unsur garis.
c) Macam-macam siluet pada busana.
d) Macam-macam ukuran pada busana.
e) Macam-macam jenis tekstur.
f) Pengertian prinsip disain.
2) Praktik
a) Penerapan unsur garis, arah, bentuk
pada rancangan busana.
b) Penerapan prinsip disain harmoni,
proporsi, keseimbangan, pusat
perhatian, dan irama.
-
e. Kontrol pembelajaran
Proses kontroling dan monitoring pada mata pelajaran ini dapat
dilaksanakan dengan cara membuat jadwal progres kerja sebagai berikut:
Nama job praktik : Merancang busana dengan unsur dan Prinsip disain
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
No Deskripsi Jenis PekerjaanJam ke-
I II III IV V VI VII VIIIPERTEMUAN KE 11 Mengidentifikasikan unsur-unsur disain
pada rancangan busana2 Menerapkan unsur garis pada rancangan
busana dengan benar (disiplin, aktif,kreatif)
3 Menerapkan unsur arah pada rancanganbusana
4 Menerapkan unsur bentuk arah padarancangan busana
5 Merancang busana dengan berbagaisiluet
6 Menerapkan unsur ukuran padarancangan busana
7 Menerapkan unsur kombinasi warna
-
pada rancangan busanaPERTEMUAN KE 28 Menerapkan unsur nilai gelap terang
pada rancangan busana9 Menerapkan unsur tekstur pada
rancangan busana10 Mengidentifikasikan prinsip-prinsip
disain pada rancangan busana11 Menerapkan prinsip harmoni pada
rancangan busana12 Menerapkan prinsip proporsi pada
rancangan busana13 Menerapkan prinsip keseimbangan pada
rancangan busana14 Menerapkan prinsip pusat perhatian
pada rancangan busana15 Menerapkan prinsip irama pada
rancangan busana
-
f. Teknik Penilaian (rubrik)
Mata pelajaran praktik merancang disain
busana terdiri dari beberapa macam penguasaan
ranah kemampuan (kognitif, psikomotor, dan
afektif) yang harus dikuasai peserta didik, oleh
karena itu dalam rancangan asesmen sebaiknya
terdapat proporsi dari ketiga kemampuan
tersebut antara lain: kemampuan kognitif 30%,
Psikomotor 50%, dan afektif 20%, hal ini
dikarenakan mata pelajaran ini berkaitan dengan
domain keahlian psikomotor sehingga unjuk kerja
(proses) dan hasil produk peserta didik sangat
diutamakan dalam ketuntasan mata pelajaran ini.
Adapun beberapa detail rubrik dalam melakukan
penilaian yang dilakukan oleh guru, antara lain:
1) Kognitif : Melakukan wawancara individu
kepada peserta didik mengenai penerapan
unsur dan prinsip pada rancangan busana,
indikator yang diukur adalah:
a) Unsur-unsur disain pada suatu
rancangan busana.
b) Prinsip-prinsip disain pada suatu
rancangan busana.
-
2) Psikomotor : Melakukan penilaian unjuk
kerja peserta didik dan hasil produk peserta
didik dengan membuat rubrik penilaian
sebagai berikut:
-
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Mata Pelajaran :
Nama Pekerjaan :
Kelas/Semester :
Waktu Pengamatan :
Nama Guru :
Keterangan
Skor 0 - 25 (Buruk)
26 - 50 (Cukup)
51 - 75 (Baik)
76 - 100 (Sangat baik)
-
NoNama
pesertadidik
Indikator Penilaian Proses dan Produk
Proporsi Ukuran Pewarnaan Keserasian Kerapian
1 pesertadidik 1
2 pesertadidik 2
3 pesertadidik 3
dst
-
3) Afektif : Melakukan penilaian sikap kerja
peserta didik dengan membuat rubrik
penilaian sebagai berikut.
-
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Waktu Pengamatan :
Nama Guru :
Indikator sikap tanggung jawab, kerja-keras, disiplin, jujur, aktif, bekerja
sama, religius, dan kreatif pada mata pelajaran praktik mendisain busana,
sebagai berikut:
a) Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak menerapkan sikap-
sikap tersebut dalam pembelajaran.
b) Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan sikap-
sikap tersebut dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten.
c) Sangat baik jika menunjukkan sudah menerapkan sikap-sikap tersebut
dalam pembelajaran secara ajeg/konsisten.
-
Keterangan : Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
NoNama
pesertadidik
SikapTanggung
jawabKerja-keras Disiplin Jujur Aktif Bekerja sama Religius
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB1 peserta
didik 12 peserta
didik 23 peserta
didik 3dst
-
TENTANG TIM PENULIS
Buku Strategi Pembelajaran Kejuruan,
Pendekatan pada SMK Program Keahlian
Teknik Bangunan dan Tata Busana ini
disusun oleh tim dari mahapeserta didik
Pendidikan Teknologi Kejuruan Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta Vokasi C angkatan
tahun 2013 yang memiliki latar belakang sesuai
dengan kompetensi Teknik Bangunan dan Tata
Busana. Buku ini terwujud atas kepedulian kami
terhadap pendidik (guru) dan peserta didik-siswi
SMK khususnya SMK Jurusan Teknik Bangunan
dan Tata Busana. Adapun tim penyusun buku
Strategi Pembelajaran Kejuruan,
Pendekatan pada SMK Program Keahlian
Teknik Bangunan dan Tata Busana ini adalah
sebagai berikut.
1. Wisnu Rachmad Prihadi, S.Pd lahir di
Pontianak, 4 April 1991 mengenyam
pendidikan di SMA Negeri 1 Pontianak
yang melanjutkan studi S1 di Pendidikan
-
Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Kusminarko Warno, S.Pd lahir di kota
Bantul, 06 Mei 1990, mengenyam
pendidikan di SMK Negeri 6 Yogyakarta
dan melanjutkan studi S1 di Pendidikan
Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Hari Agung Wicaksono, S.Pd lahir di
Ambarawa, 2 Oktober 1988, mengenyam
pendidikan di SMK PIUS X Magelang dan
melanjutkan studi D3 Jurusan Teknik
Busana FT UNY dan S1 di Pendidikan
Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik
-
Universitas Negeri Yogyakarta dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta
4. M. Agphin Ramadhan lahir di Bandar
Lampung, 16 April 1990, mengenyam
pendidikan di SMA Negeri 2 Bandar
Lampung melanjutkan studi S1 di Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas
Negeri Jakarta dan sekarang menempuh
program S2 Jurusan Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan di Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Galeh Nur Indriatno Putra Pratama, S.Pd
Lahir di Sleman, 29 Agustus 1990,
mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1
Mlati Sleman Yogyakarta, melanjutkan
studi D3 Jurusan Teknik Sipil UNY dan S1
di Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta. Sekarang menempuh program
-
S2 Jurusan Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan di Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta.
6. Sri Handayani, S.Pd, lahir di Semarang, 16
Juni 1990. Mengenyam pendidikan di SMK
Negeri 1 Salatiga dan melanjutkan studi
S1 di Pendidikan Teknik Boga dan Busana
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta dan sekarang menempuh
program S2 Jurusan Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan di Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
7. Wahyu Eka Priana Sukmawaty, S.Pd.T,
lahir di Sleman, 9 April 1985. Mengenyam
pendidikan di SMA Negeri 13 Makasar dan
melanjutkan studi S1 di Pendidikan Teknik
Boga dan Busana Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta
-
8. Alicia Christy Zvereva Gadi, S.Pd, lahir di
Jayapura, 27 Juni 1989. Mengenyam
pendidikan di SMK Negeri 1 Jayapura, dan
melanjutkan studi D3 Jurusan Teknik
Busana FT UNY dan S1 di Pendidikan
Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta
9. Rita Hermawati, S.Pd lahir di Karanganyar
18 Juli 1989, mengenyam pendidikan di
SMK Negeri 1 Karanganyar, Jawa Tengah
dan melanjutkan studi S1 di Pendidikan
Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta
-
10.Keang Rachny, lahir di Cambodia, 15 Juni
1987 mengenyam pendidikan di Hun Sen
Tang Kok Senior High School di Kom
Pongthom Province of Cambodia.
Melanjutkan S1 di Institute de Technology
du Camboge (ITC), Cambodia dan
sekarang menempuh program S2 Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta
Demikian Biodata Penyusun Buku
Strategi Pembelajaran Kejuruan,
Pendekatan pada Program SMK
Program Keahlian Teknik Bangunan
dan Tata Busana, dengan latar belakang
pendidikan seperti tersebut di atas dan
sejumlah prestasi yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Semoga dengan
terbitnya buku tersebut dapat bermanfaat
bagi bagi para pendidik (guru dan dosen),
tenaga kependidikan, pakar pendidikan,
praktisi pendidikan, birokrat pendidikan,
-
serta calon pendidik dan tenaga
kependidikan ataupun mahapeserta didik
baik kependidikan maupun non-
kependidikan dan khususnya para peserta
didik SMK Jurusan Teknik Bangunan dan
Tata Busana.