laler menclok neg pager, ditabrak helikopter, munyer2, ogak iso miber, sidane tibake klenger

L/O/G/O

LALAT

www.themegallery.com

Kelompok 1Dina Mei W 092110101068

Harwiyandi Ningsih112110101012

Rikawati 112110101016

Ichwan Pujo H 112110101053

Wira Riris S 112110101055

Mentari Sekar A 112110101063

Imroatus Su’udiyah112110101108

Arindha Novia Dewi 112110101127

Maulita Fath 112110101132

Emi Dwi A 112110101163


A. Morfologi Lalat


• Memiliki 2 antena

• Memiliki mata majemuk

• Thoraks pada lalat

berwarna dasar abu-abu.

• Pada thoraks terdpt garis2

hitam dgn jumlah 8, kiri 4

dan kanan 4

• Memiliki 2 pasang sayap,

1 pasang syp besar dan 1

pasang syp kecil

• Memiliki banyak bulu pada

abdomen

• Memiliki 3 pasang kaki

• Memiliki alat mulut, pada lalat

menusuk (lalat tse-tse & lalat

kandang) disebut labium, pd

lalat menjilat (lalat buah &

kandang) disebut rostrum

• Sebagian besar hidup di

kalangan manusia

• Metamorfosis sempurna


B. SIKLUS HIDUP LALAT

• Siklus hidup lalat mengalami metamorfosis sempurna, dengan stadium:

Telurlarva atau tempayakpupa atau kepomponglalat dewasa


• Perkembangan lalat memerlukan waktu antara 7-22 hari, tergantung dari suhu dan makanan yang tersedia.

• Lalat betina telah dapat menghasilkan telur pada usia 4-8 hari, dengan jumlah telur sebanyak 75-150 butir dalam sekali bertelur. Semasa hidupnya seekor lalat bertelur 5-6 kali.


Stadium Pertama (Stadium Telur)

berlangsung selama 3-4 hari. Bentuk telur oval panjang dan berwarna putih dengan

besar 0,8-2 mm. Telur dapat dihasilkan oleh lalat betina sebanyak 150-

200 butir. Faktor : panas dan kelembaban, tempat bertelur

dimana semakin panas semakin cepat menetas dan berlaku sebaliknya.

Telur diletakkan pada bahan-bahan organik yang lembab seperti sampah, kotoran binatang, kotoran manusia atau bahan-bahan lain yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang membusuk.


Stadium Kedua (Stadium Larva / Tempayak) • Stadium ini terdiri dari 3 tingkatan yaitu:

1. Tingkat I

Telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1-4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II.

2. Tingkat II

Ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III dan banyak bergerak.

3. Tingkat III

Larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 3-9 hari, larva tidak banyak bergerak, larva berpindah ke tempat yang kering dan sejuk untuk berubah menjadi kepompong.


Stadium Ketiga (Stadium Pupa atau Kepompong)

Pada stadium ini jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa

Berlangsung 2-6 hari atau tergantung suhu setempat yang disenangi lebih kurang 35°C.

berwarna coklat hitam dan berbentuk lonjong.Pada stadium ini tubuh larva telah menjadi

dewasakurang bergerak (tak bergerak sama sekali)Setelah stadium ini selesai maka melalui celah

lingkaran pada bagian anterior akan keluar lalat muda


Stadium Keempat (Stadium Lalat Dewasa)

Stadium terakhir yang sudah berwujud lalat.Untuk menjadi lalat dewasa yang matang dan

siap untuk melakukan perkawinan memerlukan waktu kurang lebih dari 15 jam.

Umur lalat dewasa dapat mencapai 2-4 minggu.

Suhu setempat, kelembaban udara dan makanan yang tersedia berpengaruh terhadap pertumbuhan lalat baik dari telur hingga menjadi lalat dewasa.

L/O/G/O

KLASIFIKASI KHUSUS :

- Lalat metalik

- Lalat non metalik

C.Jenis-jenis Lalat


LALAT METALIK

Klasifikasi lalat metalik• Kingdom : animalia• Phylum : arthropoda• Class: hexapoda• Ordo : diphtera• Famili : Caliphoridae • Spesies :1) Chrysomya megacephala

(blue botle flies)

2) Lucilia seritica (green botle flies)


• Hijau mengkilat, ± 1,5 kali lalat rumah,sayap jernih gurat jelas, berbulu, mulut tipe peenjilat.

• Makanan: Kotoran manusia&hewan,darah, Bangkai binatang.

• Pada siang hari lalat tidak makan tetapi beristirahat di lantai dinding, langit-langit, rumput- rumput dan tempat yang sejuk.

• Pnebaran Asia Tenggara , Australia, Oceania, Selatan& Barat Afrika, Beberapa wilayah Amerika selatan.

• Penakit: Desentri, Diare,Typhoid, Cholera, Myasis


Jenis –jenis lalat metalik


2.LALAT NON METALIK

KLASIFIKASI LALAT• Kingdom : Animalia • Phylum : Arthropoda• Class : Hexapoda• Ordo : Diptera• Famili : Muscidae, Sarchopagidae,

Challiporidae, dll• Genus : Musca, Stomaxys, Phenesia,

Sarchopaga, Fannia.• Spesies : Musca domestica, Stomaxys

calcitrans, Phenesia sp, Sarchopaga sp, Fannia, dll.


• Lalat rumah (Musca domestica)• Lalat kandang (Stomoxys calcitrans)• Lalat daging (Sarcophaga sp.)• Mimik (Drosophila sp.)• Lalat rumah kecil (Fannia sp.)• Musca sorbens


• Aktif sepanjang hari (pagi-sore), berkelompok, malam hari beristirahat.

• Perindukan: Kotoran hewan, Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan, Air kotor.

• Makanan: Kotoran, Darah, bangkai, makanan manusia spt gula, susu, makanan olahan.

• Penyakit: Desentri, Diare, Typoid, Choler.

L/O/G/O

D.Lalat Metalik


1.Lalat hijau ( Chrysomya megacephala )


Morfologi

• Warna tubuh hijau kebiruan metalik, mengkilat.

• Memiliki ukuran kira-kira 1,5kali lalat rumah.• Sayatan jernih dengan guratan urat-urat yang

jelas.• Seluruh tubuh tertutup dengan bulu-bulu keras

dan jarang. • Abdomen berwarna biru.


Siklus hidup Lalat adalah serangga dengan metamorfosa sempurna melalui 4

tahapan yaitu:1. Telur2. Larva3. Pupa 4. DewasaPertumbuhan dari telur sampai dewasamemerlukan waktu 12-18 hari.

• lalat betina merupakan penyebab penyakit myasis obligat yang meletakkan telurnya pada tepi luka yang terbuka dalam jumlah 100-150 butir.

• Telur akan menetas setelah 20-30 jam• Stadium larva dilalui selama 5-6 hari• Lalu menjatuhkan diri dari luka untuk berubah menjadi pupa

yang berlangsung 7-9 hari kemudian menjadi dewasa


Perilaku lalat

• Meletakkan telur dalam daging yang sudah membusuk, ikan, tempat pembuangan kotoran atau sampah dan hewan yang sudah mati.


Penyakit yang ditimbulkan

• Myasis obligat : menimbulkan kerusakan jaringan atau organ tubuh manusia.


Pengendalian

1. Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan

- mengurangi tempat perindukan lalat.

- mengurang atau menghilangkan sumber yang menarik lalat.

- Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung kuman penyakit

- melindungi makanan , peralatan, dan orang yang dengan lalat.


mengurang atau menghilangkan sumber yang menarik lalat.

a) Kandang ternak

b) Peternakan / kandang burung

c) Timbunan pupuk kandang

Mengurangi Sumber yang menarik lalat

Untuk mengurangi sumber yang menarik lalat dapat ddicegah dengan melakukan :

• Kebersihan lingkungan• Membuat saluran air limbah (SPAL)• Menutup tempat sampah• Untuk industri yang menggunakan produk yang dapat menarik lalat dapat

dipasang dengan alat pembuang bau .


Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung kuman penyakit

- Sumber kuman penyakit dapat berasal dari kotoran manusia , bangkai binatang, sampah basah, lumpur organik, maupun orang sakit mata.

Melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan lalat

- Makanan disimpan di lemari makan- Makan perlu dibungkus- Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang kawat kasa.- Penggunaan kelam.bu atau tudung saji , dapat digunakan

untuk mlindungi: bayi, makanan, palatan makanan- Kipas angin.- Memasang stik berperekat anti lalat sebagai perangkap.


2. Pemberantasan lalat secara langsunga. secara fisik - memasang kawat kasa pada jendela atau pintu.- Umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran- Perangkap dan pembunuh elektronik - Membuat pintu dua lapis, daun pintu pertama kearah

luar dan lapisan kedua merupakan pintu kasa yang dapat membuka dan menutup sendiri.

b. secara kimia- dengan insektisida

c. secara biologi

- menggunakan hewan pemakan lalat


2. LALAT BIRU METALIK


MORFOLOGI

• Panjang lalat dewasa sekitar 10 – 14 mm• Kepala dan dada berwarna abu-abu kusam dan

perut berwarna biru metalik terang dengan tanda hitam.

• Tubuh dan kakinya ditutupi dengan bulu hitam seperti rambut.

• Memiliki antena pendek, 4 tarsi per kaki, mata merah dan sayap yang jelas.

• Kaki dan antena berwarna hitam dan merah muda.

• Dada berwarna ungu terang dan memiliki duri untuk melindungi diri terhadap lalat lainnya.


Siklus Hidup


Tempat Perindukan

a.Kotoran Hewan Tempat perindukan paling utama yaitu pada kotoran hewan yang lembab dan masih baru (normalnya kurang lebih satu minggu).

b.Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan Lalat suka berkembang baik pada sampah, sisa makanan, dan makanan ikan.

c. Kotoran Organik Kotoran organik seperti kotoran hewan dan kotoran manusia.

d. Air Kotor Lalat berkembang biak pada pemukaan air kotor yang terbuka.


Tingkah Lakua. Lalat suka hidup pada tempat kotor misalnya pada sampah.b. Untuk berkembang biak, lalat membutuhkan udara panas yang

lembab serta tersedianya bahan makanan yang cukup.c. Lalat tertarik pada bau-bauan yang busuk, serta bau dari

makanan ataupun minuman yang merangsang.d. Lalat tertarik pada cahaya lampu.e. Lalat dapat terbang sejauh 200 m – 1000 mf. Pada siang hari lalat tidak makan tetapi beristirahat di lantai,

dinding, langit-langit, rumput-rumput, dan tempat yang sejuk.g. Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian tidak lebih dari 5

meter.h. Lalat metalik jarang ditemukan di dalam rumah.i. Pada malam hari lalat tidak aktif, namun dapat aktif dengan

adanya sinar buatan.j. Jumlah lalat akan meningkat pada temperatur 20 °C – 25 °C dan

akan berkurang pada temperatur < 10 °C atau > 49 °C serta kelembaban yang optimum 90 %.

k. Aktifitas lalat terhenti pada temperatur < 15 °C..


Penyakit

• Myiasis pada kulit, intestinal, dan urogenital

• Disentri• Diare• Thyphoid• Kolera


Pengendalian

MEMPERBAIKI HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN1. Mengurangi atau menghilangkan tempat perndukan

lalat.a) Kandang ternak

• Kandang harus dapat dibersihkan dan lantai kandang kedap air .

b) Peternakan / kandang burung• Kandang dilengkapi ventilasi yang cukup agar kandang

tetap kering.• Kotoran burung/ternak dapat dikeluarkan dari sangkar

dan secara interval dapat dibersihkan.c) Timbunan pupuk kandang

• Timbunan pupuk dapat ditutup dengan plastik atau bahan lain lain yang anti lalat.

• Pupuk kandang yang dibuang ke tanah, pada alasnya perlu dilengkapi dengan pancuran/pipa di sekelilingnya.


Pengendalian

d) Kotoran Manusia• Membuat slab yang dapat menutup lubang

penampungan kotoran.• Jamban dilengkapi leher angsa untuk mencegah bau

dan kotoran tidak dihinggapi lalat dan ventilasi dilengkapi kawat anti lalat.

• Bila fasilitas jamban tidak ada/tidak sesuai, masyarakat pengungsi dapat melakukan buang air besar ± 500 meter pada arah angin yang tidak mengarah ke dekat tempat perindukan atau timbunan makanan dan 30 meter dari sumber air bersih.

• Menghilangkan kotoran di tempat pengungsian adalah membuat lubang penampungan dan menutupnya dengan tanah secara berlapis sehingga peningkatan perkembangan lalat pelan-pelan secara bertahap dapat ditekan.


Pengendalian

e) Sampah basah dan sampah organik• Setiap minggu sampah yang dibuang ke lubang

sampah harus ditutup dengan tanah sampai tidak menjadi tempat berkembang biaknya lalat.

• Dalam iklim panas larva lalat di tempat sampah dapat menjadi pupa dalam waktu hanya 3 – 4 hari.

• Bila tong sampah kosong maka perlu dibersihkan sisa-sisa sampah yang ada di dasar tong.

• Pembuangan sampah akhir yang dibuang ke tempat terbuka perlu dilakukan dengan pemadatan sampah dan ditutup setiap hari dengan tanah merah setebal 15–30 cm.

• Lokasi tempat pembuangan akhir sampah adalah harus beberapa km dari rumah penduduk.


Pengendalian

f) Tanah yang mengandung bahan organik• Lumpur dan lumpur organik dari air buangan

di saluran terbuka, tangki septik, dan rembesan dari lubang penampungan harus dihilangkan.

• Tempat berkembang biak lalat dapat dihilangkan dengan menutup saluran, saluran perlu dipelihara dengan baik, air kotor yang keluar melalui outlet ke saluran dikurangi.

• Tindakan pencegahan di tempat pemotongan hewan, tempat pengolahan dan pengasinan ikan, lantainya terbuat dari bahan yang kuat dan mudah digelontor untuk dibersihkan.


Pengendalian

2) Mengurangi Sumber yang menarik lalat:

a. Menjaga kebersihan lingkunganb. Membuat saluran air limbah

(SPAL)c. Menutup tempat sampah

d. Untuk industri yang menggunakan produk yang dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat pembuang bau (exhaust)


Pengendalian

3) Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung kuman penyakita. Membuat konstruksi jamban yang

memenuhi syarat, sehingga lalat tidak bisa kontak dengan kotoran.

b. Mencegah lalat kontak dengan orang yang sakit, tinja, dan kotoran bayi.

c. Mencegah agar lalat tidak masuk ke tempat sampah dari pemotongan hewan dan bangkai binatang.


Pengendalian

4) Melindungi makanan, peralatan makan, dan orang yang kontak dengan lalata. Makanan dan peralatan makan harus anti lalatb. Makanan disimpan di lemari makan atau dibungkusd. Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang kawat kasa.e. Pintu dipasang dengan sistem yang dapat menutup sendirif. Pintu masuk dilengkapi dengan anti lalatg. Penggunaan kelambu atau tudung saji yang digunakan untuk :

• Menutup bayi agar terlindung dari lalat• Menutup makanan atau peralatannya

j. Kipas angin elektrik dipasang untuk menghalangi lalat masukk. Memasang stik berperekat anti lalat sebagai perangkap.


Pengendalian

Berdasarkan pengelompokkan bentuk lalat1) Terhadap bentuk muda.

a) Secara fisik atau mekanis, yakni menghilangkan tempat yang mungkin dipakai sebagai tempat berkembang biak, misalnya menutup sampah.

b) Secara kimia, yakni menyiram tempat berkembang biak dengan zat kimia, misalnya menggunakan diazinon atau malathion.

c) Secara biologis, umumnya tidak diatur manusia, misalnya semut yang memakan telur atau tempayak lalat.

d) Secara kultural, yakni mengubah kebiasaan manusia yang menguntungkan perkembangbiakannya lalat.


Pengendalian

2) Terhadap bentuk dewasa.a) Secara fisik atau mekanis, yakni dengan perangkap atau

pemukul.b) Secara kimia, yakni menggunakan berbagai macam

insektisida. Di dalam rumah pakai larutan pyrethrins 0,1% sedangkan di luar rumah pakai larutan DDT 5% atau larutan lindane 2%. Lalat cepat resisten terhadap insektisida maka penggunaannya harus hati hati dan dosis yang tepat.

c) Secara biologis, seperti cicak dan berbagai jenis reptil yang menjadikan lalat sebagai mangsanya.

d) Secara kultural, yakni melakukan kebiasaan hidup yang bersih dan rapi. Untuk melakukan pengawasan secara kultural ini perlu ditanamkan pengertian hidup sehat sejak dari kecil, misalnya selalu menutup makanan atau tidak memakan makanan yang terbuka yang sebelumnya telah dihinggapi lalat.

L/O/G/O

E. Lalat Non Metalik


1. Lalat Rumah


Klasifikasi Lalat Rumah

Kingdom: AnimaliaPhylum: ArthoropodaKelas: HexapodaOrdo: DipteraFamily: MuscidaeGenus: MuscaSpesies : Musca domestica.


Ciri-CiriMusca Domestica (lalat rumah)

- Ukuran 6mm - 9mm- Warna abu-abu kehitaman- Kepalanya besar berwarna coklat gelap- Matanya besar menonjol- Sepasang sungut terletak didepan mata, tiap sungut terdiri atas ruas dasarberbentuk gada dengan sehelai rambut yang bercabang-cabang- Lidah penghisapnya melebar dibagian ujung- Torax dorsal bertanda 4 garis membujur- Abdomennya berwarna kekuning-kuningan, ruas terakhir berwarna coklat kehitaman- Tiga pasang kakinya ditutupi oleh rambut lebat- Sayapnya sepasang, tipis serta tembus cahaya, warnanya kelabu pucat dan berpangkal kuning


Siklus Hidup


Kebiasaan Lalat

• Ditemukan di hampir semua jenis tempat.• Berkembang biak dalam kondisi lembab pembusuk an sayur.• Makanan yang telah di makan di muntahkan lagi (penularan

penyakit secara mekanik)• Makanan melekat pada bulu-bulu kaki dan tubuhnya• Metamorphosis sempurna• Betina bertelur di tempat sampah atau organ busuk lainnya• Telur menetas : 8 – 24 jam

Larva 3 instar, berkembang 4-8 hari. Panjang 12 mm, warna putih susu. Mencari tempat kering menjadi pupa

• Pupa : kuning terang menjadi coklat tua


Tempat Perindukan

• Lalat betina meletakkan telur pada bahan membusuk, material organik yang terfermentasi juga binatang atau tumbuh-tumbuhan sehat. Tidak seperti lalat hijau atau lalat blirik, (Lalat rumah jarang ditemukan di bangkai). Biasanya di kotoran ternak atau saluran-saluran pembuangan rumah tangga


Tempat Istirahat

• Pada siang hari (apabila tidak aktif makan) lalat istirahat di lantai, dinding, atap, dan permukaan interior lain. Di luar rumah, istirahat di tanah, pagar, dinding, tangga, sampah kaleng, jemuran pakaian, rumput dan vegetasi.

• Pada malam hari, lalat umumnya tidak aktif. Sebagai tempat istirahat: atap & beberapa bangunan yang terdapat di atas


PENYAKIT YANG DISEBABKAN LALAT

Lalat merupakan vektor mekanis pembawa penyakit.Diantaranya adalah kholera, typhus, disentri,surra (Trypanosoma evansi), anthrax, tetanus, yellow Fever, lalat juga dapat menimbulkan traumatic atau pseudomyasis pada manusia, infeksi alat pencernaan (amubiasis, bakteri usus, cacing usus, infksi virus)


CARA PENCEGAHAN LALAT• Nonkimiawi :

- Sanitasipengendalian dengan cara ini dapat ditunjukan dengan menciptakan lingkungan yang tidak memberikan suatu bentuk kehidupan lalat yaitu keadaan yang kering, udara sejuk dan bersih Penghalang fisik- pemasangan kawat kasa pada pintu jendela serta lubang angin- membuat pintu dua lapis.

• Kimia- Perangkap umpan- Perangkap cahaya


Pengendalian Lalat

• Pengendalian lalat dapat dilakukan dengan insektisida, atau secara fisik dengan menggunakan trap & trap perekat. Pengendalian dengan perbaikan sanitasi lingkungan dan higiene, lebihefektif dan keuntungan lebih lama. Peningkatan sanitasi lingkungan dan higiene dapat dilakukan :

• Pengurangan atau eliminasi tempat perindukan lalat• Reduksi atau pengurangan sumber-sumber yang menarik lalat• Perlindungan terjadinya kontak antara lalat dengan patogen.• Proteksi makanan, dan manusia dari kotak dengan

lalat.Penyemprotan insektisida dapat dilakukan pada puncak kepadatan lalat.

- Pada pagi hari

- Penyemprotan dilakukan setiap hari (selama 2 minggu),• Dapat menurunkan kepadatan populasi lalat ke tingkat yg ditolerir


2. Lalat Kandang

• Lalat kandang memiliki nama latin yaitu Stomaxys calcitrans

• Klasifikasi : Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Insecta Ordo : Diptera Subordo : Brachycera Family : Muscidae Genus : Stomoxys Species : S. calcitrans


• Banyak di temukan di indonesia di lingkungan ternak.

• Ukuran tubuh mirip M. Domestika dengan warna yang lebih gelap

• Memiliki garis longitudinal pada toraks• Bercak- beercak hitam pada abdomen• Probosisnya panjang dan mencuat ke depan

kepala• Pulsus maksilanya pendek• Arista berambut hanya pada sisi dorsal• Sayapnya jernih dan gigitannya sakit• Tempat berkembang biak pada tempat yang

basah dan lembab (tanaman air, sampah maupun kotoran hewan).


Daur hidup

• Telur larva pupa imago (dewasa)

• Dalam waktu 2-5 hari telur menetas menjadi larva yang akan membentuk pupa setelah 7-12 hari. Masa pupa dilalui selama 3-4 hari untuk mencapai imago.

• Lalat panjang merupakan penerbang yang kuat dan berumur panjang. Aktif pada siang hari.


Penyakit yang dapat ditularkan• Brucella abortus• B. Militensis• Dan Bicillus Antracis


pengendalian

• Lalat kandang bisa dilakukan melalui:• Pengendalian Kimia

Pengendalian lalat menggunakan bahan kimiawi, yakni dengan cara :

a. Menghilangkan tempat perindukan, seperti penggunaan insektisida pada tempat perindukan berupa serbuk tabur untuk tempat perindukan lalat.

b. Menggunakan racun serangga


• Pengedalian mekanik– Manajemen kebersihan : pembersihan dan desinfeksi kandang,

terutama setelah panen.– Manajemen sampah : pembuangan litter, kotoran dan bangkai ayam.

Pindahkan hewan yang matidengan segera dan membuangnya dengan baik (dibakar atau lainnya). Minimalkan akumulasi pakan yang tumpah. Di luar kandang, bersihkan rumput liar disekitarnya untuk menghindari kerumunan lalat dewasa serta agar pergerakan udara di sekitar kandang lebih baik

– Manajemen kandang : ventilasi, pengendalian kelembaban litter dan kebocoran air. Lalat dapat berkembangbiak di kotoran dengankelembaban 55-85%.Oleh karena ini perlu menghindari agar kandang tidak lembab, seperti mencegah kebocoran, pastikan air tidak masuk ke dalam lubang serta mengatur aliran udara agar dapat memberikan efek kering pada permukaan kotoran.


Gambar Lalat Kandang

L/O/G/O

3. Lalat Tse-tseGlossina


3. Lalat Tse-tse (Glossina)


• Panjang tubuhnya dapat mencapai 1,6 cm dari ujung kepala hingga ekor.

• Warnanya tubuhnya bervariasi antara coklat muda dan coklat tua dan mempunyai dua antena di bagian kepalanya, sehingga perbedaanya akan tampak mencolok dibandingkan dengan lalat biasa.

• Saat tidak terbang kedua sayapnya dilipat secara bertumpuk diatas tubuhnya.


Glossina palpalis

Glossina morsitan


Glossina palpalisGlossina morsitan


• Glossina Morsitans menularkan Trypanosoma Rhodensianse (Afrika Timur) - menyukai daerah terbuka dengan tanah yang keras, seperti padang tumput

• Glossina Palpalis sebagai vektor trypanosoma Gambiense ( Afrika Barat) – Menyukai habitat berpasir / tanah di sektor sungai /danau yang banyak tumbuh pohon


Daur Hidup


Penyakit yang Ditimbulkan

• Menyebabkan penyakit tidur atau nama lainnya adalah African trypanosomiasis.

• Penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Trypanosoma dan ditularkan oleh lalat tsetse.

• Setelah terkena gigitan lalat tsetse tersebut,kulit akan menjadi merah dan berbekas dan sangat menyakitkan pada kulit dan jika tidak langsung di obati maka akan sangat berbahaya sekali dan mematikan.


Gejala TrypanosomiasisFase awal (Initial stage): timbulnya reaksi inflamasi

yang berkembang menjadi ulkus atau parut lokal pada daerah gigitan lalat tsetse.

Fase penyebaran (Haemoflagellates stage): parasit masuk ke dalam darah dan kelenjar getah bening (parasitemia). Gejala klinis yang sering muncul adalah demam yang tidak teratur, sakit kepala, nyeri pada otot dan persendian.

Fase kronik (Meningoencephalitic stage): Pada fase ini terjadi invasi parasit ke dalam susunan saraf pusat dan mengakibatkan terjadinya meningoenchepalitis difusa dan meningomyelitis.


• Demam dan sakit kepala menjadi lebih nyata. • Terjadi gangguan pola tidur. • Gangguan ekstrapiramidal dan keseimbangan

otak kecil menjadi nyata. • Perubahan mental yang sangat nyata. • Gangguan gizi umumnya terjadi dan diikuti

dengan infeksi sekunder oleh karena immunosupresi.

• Jumlah lekosit normal atau sedikit meningkat. • Bila tercapai stadium tidur terakhir, penderita

sukar dibangunkan. • Kematian dapat terjadi oleh karena penyakit itu

sendiri atau diperberat oleh penyakit lain


Penanganan

Pengobatan:• Eflornithine dengan dosis 400 mg/kg/hari IM atau IV dalam

4 dosis bagi, selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pemberian oral 300 mg/kg/hari sampai 30 hari.

• Suramin dengan dosis 1 gr IV pada hari ke 1,3,7,14,21 dimulai dengan 200 mg untuk test secara IV. Dosis diharapkan memcapai 10 gram. Obat ini tidak menembus blood-brain barrier dan bersifat toksis pada ginjal.

• Pentamadine, dengan dosis 4 mg/kg/hari/hari IM selama 10 hari.

• Melarsoprol, dengan dosis 20 mg/kg IV dengan pemberian pada hari ke 1,2,3,10,11,12,19,20,21 dan dosis perharinya tidak lebih dari 180 mg.


Pencegahan:

Pengurangan sumber infeksi : cara melakukan pengobatan secara tuntas pada penderita, bahkan memusnahkan hewan vertebrata yang terinfeksi .

Kontak terhadap vektor dapat dihindari dengan menjauhi habitat vektor, memakai pelindung kepala dan tubuh, menggunakan kelambu serta memakai reppellent.

Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan mengurangi tempat hidup dan perindukan vektor. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida untuk mengurangi jumlah lalat dewasa.

Profilaksis secara umum tidaklah direkomendasikan oleh para ahli dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin bagi penyakit ini.

L/O/G/O

F. macam-macam penyakit yang di bawa

oleh lalat


• Penyakit kolera tercatat dalam sejarah sebagai penyakit berbahaya dan termasuk dalam tujuh pandemi yang membunuh jutaan manusia di tahun 1861 dan awal tahun 60an

• Penyakit yang memiliki istilah lain sebagai penyakit infeksi saluran usus bersifat akut ini disebabkan bakteri Vibrio cholerae

KOLERA


MEKANISME


GEJALA•Diare encer & berlimpah•Feses putih keruh tanpa bau•Muntah•Kejang otot & nyeri•Demam•Dehidrasi

PENGOBATAN

•Infus•Pengobatan thd infeksi yg terjadi

PENCEGAHAN

•Menjaga kebersihan lingkungan•Mengonsumsi air yang sudah dimasak terlebih dahulu•Mencuci tangan sampai bersih sebelum makan•Mencuci sayuran, menghindari mengonsumsi ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.•Vaksinasi kolera


• Myasis atau belatungan adalah infestasi larva lalat ke dalam suatu jaringan hidup hewan berdarah panas termasuk manusia (Ardhana, 2005).

• Myasis adalah kerusakan yang terjadi pada otot yang disebabkan oleh belatung. Belatung yang bentuknya seperti ulat ini berasal dari telur-telur lalat yang menetas, kemudian menggerogoti jaringan otot yang ada (Mahmud, 2008).

• Myasis disebabkan oleh larva lalat, diantara lalat penyebab myasis di dunia, lalat Chrysomya bezziana

MYASIS


MEKANISME

LUKA

Luka dan bau darah yang amis merangsang lalat untuk bertelur di permukaan luka

TELUR MENETAS

Setelah telur-telur menetas menjadi belatung, otot di sekitar luka menjadi makanan bagi belatung

BELATUNG

Selanjutnya belatung akan menggerogoti jaringan otot di bawah kulit membentuk terowongan


Myasis


GEJALA•Demam•Inflamasi•Pusing•Vertigo•Pembengkakan•Hipereosinofilia•Pruritus

PENGOBATAN

•Membersihkan luka dari kotoran dan belatung•Perendaman (dipping) rutin dua kali seminggu dengan mencampur 6 liter Ecoflee dengan 3 m3 air•Membersihkan luka, selanjutnya dilakukan pemberian antibiotik Penstrep dan atau Vet-Oxy, dan disemprot dengan Gusanex dan atau Limoxsin spray.

PENCEGAHAN

•Mengobati secara cepat luka baru dengan metilen biru atau yodium•Perangkap dipasang di daerah semak-semak, padang penggembalaan, kebun pisang atau daerah yang banyak ditanami pepohonan karena lalat ini tidak dapat dijumpai di kandang


• Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis dan sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas.

• Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan, namun juga dapat menjangkiti manusia karena terekspos hewan-hewan yang telah dijangkiti, jaringan hewan yang tertular, atau spora antraks dalam kadar tinggi.

ANTRAKS


Stomoxys calcitrans

Antraks


GEJALA•Gatal spt digigit serangga•Pembengkakan•Proses penyembuhan melambat•Demem tinggi•Sesak nafas•Sakit perut•Diare•Luka pd mulut•Muntah disertai darah

PENGOBATAN

•Pemberian antibiotik (ciprofloxacin, penicilin, doxycycline)

PENCEGAHAN

•Mengurangi kontak dg binatang peliharaan•Menjaga kondidi kesehatan hewan peliharaan


• Penyakit kala-azhar adalah penyakit yang disebabkan oleh Golongan protozoa yaitu Leishmania donovani.

• Penyakit ini menyebar melalui gigitan lalat pasir.

Lutzomyia

Phlebotomus sp

Leishmania donovani

LEISHMANIASIS VISCERAL(KALA AZAR)


GEJALA• Terjadinya

kupula ditempat gigitan

• Demam tidak teratur

• Berat badan menurun pesat

• Anemia• Limpa & hati

membengkak

PENGOBATAN• Leishmaniasis

East Africa Platform (LEAP) berhasil menemukan kombinasi Sodium Stibogluconate & paromomycin (SSG & PM)

• Natrium antimonate

PENCEGAHAN• Musnahkan

bintang sejenis tikus & hancurkan lubang & sarang mereka dg cara menggalinya

• Di Belahan Bumi bag Barat, hindari datang ke daerah yg dihuni o/ lalat pasir terutama sore hari

• Lkkn mnjmn lingk dg baik & bersihkan hutan secara berkala


• Penyakit tidur atau African trypanosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Trypanosoma dan ditularkan oleh lalat tsetse.

• Penyakit tidur ini ditularkan oleh lalat Tsetse kepada manusia dengan cara parasit yang menyerang system saraf pusat

SLEEPING SICKNESS


GEJALA•Deman•Sakit kepala•Sakit di sendi•Pembengkakan kelenjar limfa•Anemia•Penyakit ginjal•Mengantuk di siang hari, insomnia di malam hari

PENGOBATAN

•Saat ini, obat-obatan untuk penyakit tidur diberikan dalam sejumlah suntikan yg mahal dan menyakitkan, dan penderita harus dirawat di rumah sakit.•Salah satu obatnya adalah dengan menyuntikkan Pentamidin pada penderita

PENCEGAHAN

•Penyemprotan dgn insektisida•Pemusnahan hewan liar yg bs menjadi mangsa lalat tsetse•Pemasangan jebakan•Pelepasan lalat jantan steril ke alam liar

L/O/G/O

G.Pengendalian lalat


Kenapa koq perlu dikendalikan?• Mobilitas lalat sangat tinggi karena dilengkapi dengan sepasang

sayap sejati (asli) dan sepasang sayap kecil (yang menstabilkan terbang lalat)

• Lalat mempunyai sistem penglihatan yang sangat baik, yaitu mata majemuk yang tersusun atas lensa optik yang sangat banyak sehingga lalat mempunyai sudut pandang yang lebar. Kepekaan penglihatan lalat ini 6 x lebih besar dibandingkan manusia. Selain itu, lalat juga dapat mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spetrum cahaya yang tak terlihat oleh manusia. Dengan dua kemampuan ini (mobilitas dan penglihatan), lalat dapat dengan mudah mengubah arah geraknya seketika saat ada bahaya yang mengancam dirinya.

• Lalat mempunyai kemampuan berkembang biak yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Terlebih lagi jika kondisi lingkungan cocok bagi perkembangbiakan lalat.


Kontrol manajemen

• Penanganan feses dengan baik sehingga feses tetap kering merupakan teknik pengendalian lalat yang paling efektif.

• feses yang lembab menjadi tempat perkembangbiakan lalat yang sangat baik (termasuk tempat perkembangbiakan bibit penyakit).

• Lakukan pembersihan feses minimal 1 x seminggu sehingga dapat memutus siklus perkembangbiakan lalat. Hal ini berdasarkan periode waktu lalat bertelur, yaitu setiap minggu (4-7 hari)


Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghambat perkembangbiakan lalat ialah : • Membersihkan feses minimal setiap minggu sekali• Berikan ransum dengan kandungan zat nutrisi yang sesuai,

terutama kandungan protein kasar dan garam.• Jika perlu tambahkan batu kapur maupun abu pada litter sehingga

dapat membantu mengembalikan kemampuan tanah menyerap air• Hati-hati saat penggantian atau pengisian tempat minum• Jika feses akan disimpan, keringkan feses terlebih dahulu (kadar

air < 30%) dengan cara dijemur diterik matahari (jika memungkinkan).

• Perhatikan sistem sirkulasi udara (ventilasi). Kondisi ventilasi kandang yang baik dapat mempercepat proses pengeringan feses

• Lakukan perbaikan pada atap yang bocor• Pastikan intalasi saluran pembuangan air berfungsi baik, jangan

biarkan air mengendap


Kontrol biologi

• Parasit lalat biasanya membunuh lalat pada saat fase larva dan pupa

• Spalangia nigroaenea merupakan sejenis tawon (lebah penyengat) yang menjadi parasit bagi pupa lalat.

• kumbang (Carnicops pumilio, Gnathoncus nanus) juga merupakan “lawan” lalat.

• Tumbuhan venus


Kontrol mekanik

• perangkap lalat dengan menggunakan kertas lem

• Perangkap lalat– Perangkap tersebut bekerja secara elektrikal

(aliran arus listrik) dan dilengkapi dengan bahan yang dapat menarik perhatian lalat untuk mendekat. Perangkap lalat seringkali diletakkan di tengah kandang


Kontrol kimiawi

• Teknik pengendalian lalat ini, seringkali menjadi andalan bagi peternak

• obat pembasmi lalat yang beredar di lapangan (Indonesia) dapat diklasifikasikan (berdasarkan kerja obat lalat pada tahapan siklus hidup lalat) menjadi 2 kelompok:– obat lalat yang bekerja

membunuh larva lalat – membasmi lalat dewasa.


• pemilihan jenis obat harus disesuaikan dengan tahapan siklus hidup lalatnya

• Cyromazine merupakan zat aktif yang digunakan untuk membunuh larva lalat sedangkan azamethipos dan cypermethrin merupakan zat aktif yang bekerja membunuh lalat dewasa.

• Perlu kita sadari bersama, keberadaan lalat di dalam kandang seperti fenomena gunung es.

• Lalat yang berkeliaran dan berterbangan di dalam kandang hanya 20% sedangkan lalat yang “tersembunyi” (telur, larva dan pupa) sesungguhnya jauh lebih banyak, yaitu 80%. Selain itu, pembasmian lalat dewasa akan menjadi lebih sulit karena mobilitas lalat yang tinggi dan kemampuan lalat untuk menghindar (mata majemuk).

L/O/G/O

TRIMAKASIH!!!!


DAFTAR BACAAN• Azrul Azwar, Pengantar Ilmu Kesehatan

Lingkungan, Jakarta, Mutiara Sumber Widya,1990.

• Adong Iskandar, Pemberantasan Serangga dan Binatang Penggangu, Jakarta,DepKes RI, 1989.

• Depkes RI, Dit.Jen.PPM dan PLP, Petunjuk Teknis Tentang Pemberantasan Lalat, Jakarta, 1992.

• www.gucimaspratama.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=59

http://www.gucimaspratama.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=59

http://www.gucimaspratama.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=59

laler menclok neg pager, ditabrak helikopter, munyer2, ogak iso miber, sidane tibake klenger

Documents