labtek grinding and sizing

6
I. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan 1. Kuas 2. Timbangan 3. Stop Watch 4. Wadah Material 5. Grinding/Ball Mill 6. Sieve Shaker Bahan yang digunakan : 1. Zeolit 1,42 kg II. Data Pengamatan Percobaan 1 Umpan = 0,66 Kg Zeolit a. Run Pertama Ukuran (mm) Berat (kg) %Bera t %Lolos Individu %Lolos Kumulatif + 2,0 0,3 45 - - - 2,0 + 1,4 0,1 15 15 54 - 1,4 + 1,0 0,06 9 9 39 - 1,0 + 0,2 0,12 18 18 30 - 0,2 + 0,112 0,06 9 9 12 - 0,112 0,02 3 3 3

Upload: endang-yuniarti

Post on 04-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Labtek Grinding and Sizing

I. ALAT DAN BAHANAlat yang digunakan

1. Kuas

2. Timbangan

3. Stop Watch

4. Wadah Material

5. Grinding/Ball Mill

6. Sieve Shaker

Bahan yang digunakan :

1. Zeolit 1,42 kg

II. Data Pengamatan

Percobaan 1

Umpan = 0,66 Kg Zeolit

a. Run Pertama

Ukuran (mm)Berat (kg) %Berat %Lolos Individu %Lolos Kumulatif

+ 2,00,3 45 - -

- 2,0 + 1,40,1 15 15 54

- 1,4 + 1,00,06 9 9 39

- 1,0 + 0,20,12 18 18 30

- 0,2 + 0,1120,06 9 9 12

- 0,1120,02 3 3 3

Page 2: Labtek Grinding and Sizing

b. Run Kedua

Ukuran (mm)Berat (kg) %Berat %Lolos Individu %Lolos Kumulatif

+ 2,00,081 12,3 - -

- 2,0 + 1,40,049 7,5 7,5 87,4

- 1,4 + 1,00,067 10 10 79,9

- 1,0 + 0,20,28 42,6 42,6 69,9

- 0,2 + 0,1120,16 24,3 24,3 27,3

- 0,1120,02 3 3 3

Page 3: Labtek Grinding and Sizing

Ukuran ayakan = 1 mm

Percobaan 2

a. Run Pertama

Ukuran (mm)Berat (kg) %Berat %Lolos Individu %Lolos Kumulatif

+ 2,00,18 23,68 - -

- 2,0 + 1,40,16 21,05 21,05 76,3

- 1,4 + 1,00,1 13,15 13,15 55,25

- 1,0 + 0,20,26 34,21 34,21 42,1

- 0,2 + 0,1120,04 5,26 5,26 7,89

- 0,1120,02 2,63 2,63 2,63

Page 4: Labtek Grinding and Sizing

b. Run Kedua

Ukuran (mm)Berat (kg) %Berat %Lolos Individu %Lolos Kumulatif

+ 2,00,04 5,26 - -

- 2,0 + 1,40,14 18,42 18,42 94,74

- 1,4 + 1,00,12 15,79 15,79 76,32

- 1,0 + 0,20,28 36,84 36,84 60,53

- 0,2 + 0,1120,12 15,79 15,79 23,69

- 0,1120,06 7,9 7,9 7,9

Page 5: Labtek Grinding and Sizing

Ukuran ayakan =1,1 mm

Pembahasan

Endang Yuniarti NIM 141411009

Pengerjaan grinding dan sizing, bertujuan untuk menentukan ukuran diameter partikel, diameter partikel rata-rata, energi kominusi yang dibutuhkan untuk mereduksi, dan efisiensi ayakan.Pada praktikum ini, zeolit digunakan sebagai bahan uji yang akan di haluskan dan diayak. Zeolit harus dihaluskan dahulu sebelum di ayak, karena pada saat diayak pertama kali zeolit tidak 80% lolos dari ayakan yang pertama yaitu 2mm dengan total bahan yang dipakai sebanyak 0,66 kg. Penghalusan bahan menggunakan tumbukan manual sebanyak 2 kali sampai dapat diayak 80% lolos ayakan pada 2mm.

Penghalusan zeolit dilakukan kembali dengan menggunakan Ball Mill dengan menggunakan 6 bola baja. Penghalusan dengan Ball Mill terjadi dengan perputaran tabung Ball Mill yang berputar searah horizontal yang menimbulkan gaya sentrifugal pada bola bola penumbuk sehingga akan naik dan jatuh bebas saat bola penumbuk berada pada di lintasan atas Ball Mill. Saat bola penumbuk berputar dan jatuh tersebut akan memberikan efek tumbukan pada butiran zeolit sehingga akan hancur menjadi serbuk. Semain tinggi kecepatan putar ballmill maka energi yang dihasilkan akan semakin besar sehingga akan meningkatkan tumbukan yang terjadi pada bola penumbuk dan butiran zeolit. Akan tetapi apabila kecepatan putarnya berada diatas kecepatan kritis maka bola penumbuk dan butir zeolit akan terpisah dan bola penumbuk tidak akan jatuh melainkan akan ikut berputar mengikuti putaran ballmill sehingga tidak akan menghasilkan gaya impact yang maksimal.Kontak antar partikel yang

Page 6: Labtek Grinding and Sizing

terjadi antara serbuk dengan permukaan ballmill dan bola penumbuk juga mempengaruhi kehalusan serbuk. Semakin banyak bola penumbuk akan semakin meningkatkan kontak tumbukan partikel serbuk.

Pengayakan selama 10 menit dengan 40rpm dilakukan setelah penghalusan butiran zeolit. Akan tetapi pengayakan dilakukan beberapa kali karena pengayakan belum maksimal berdasarkan banyak serbuk zeolit yang masih belum lolos ayakan. Waktu pengayakan yang lebih lama akan meningkatkan maksimalnya pemisahan ukuran serbuk zeolit, karena pada pengayakan diberi getaran yang akan menimbulkan gaya tarik serbuk yang menempel pada butiran zeolit masih kasar akan jatuh pengayakan yang lebih kecil lagi ukurannya. Semakin lama waktu pengayakan akan meningkatkan efisiensi pengayakan karena getaran yang diberikan akan membuat serbuk zeolit yang halus semakin jatuh melewati pengayak sampai ke dasar pengayak. Dilakukan hal yang sama dengan awal percobaan, akan tetapi pada percobaan kedua diberi perbedaan berat umpan yakni sebanyak 0,76 kg zeolit dan pada tahap pengayakan dilakukan selama 10 menit dengan kecepatan 30 rpm. Pada percobaan pertama diperoleh 80% lolos kumulatif pada ukuran ayakan 1 mm sedangkan pada percobaan kedua diperoleh 80% lolos kumulatif pada ukuran ayakan 1,1 mm.