laboratoirum keperawatan gerontik ii m

81
MODUL DISUSUN OLEH : Ns. Bachtiar Safrudin., M.Kep., Sp.Kep.Kom Rusni Masnina., SKP.,MPH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II U M K T

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

U M K T

MODUL

DISUSUN OLEH :

Ns. Bachtiar Safrudin., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Rusni Masnina., SKP.,MPH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II

U

M

K

T

Page 2: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

VISI

Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis teknologi

informasi, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial

serta lingkungan.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang Islami, unggul dibidang kegawatdaruratan dan

berbasis teknologi informasi serta peka terhadap masalah kesehatan di masyarakat.

2. Mengembangkan riset dibidang keperawatan dan berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial

dan lingkungan.

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pengabdian masyarakat untuk menjadi

solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan dan lingkungan.

4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dengan berbagai pihak yang saling

menguntungkan baik di dalam ataupun luar negeri.

TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang berkarakter, berwawasan dan berkemajuan serta

berpijak pada nilai-nilai keIslaman dan KeMuhammadiyahan.

2. Menghasilkan penelitian keperawatan yang bermutu, dengan pendanaan yang bersumber dari

dalam dan luar universitas.

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi dalam masalah kesehatan, sosial dan

lingkungan.

4. Menghasilkan kerjasama dalam catur dharma perguruan tinggi yang produktif dan saling

menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

SASARAN

1. Peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan tenaga keperawatan yang unggul dibidang

kegawatdaruratan berlandaskan Al Islam dan KeMuhammadiyahan.

2. Pengembangan sumber daya manusia; dosen keperawatan dan tenaga kependidikan.

3. Peningkatan penelitian dan publikasi ilmiah dosen.

4. Peningkatan kerjasama sebagai wahana pendidikan baik dalam maupun luar negeri.

VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN NERS

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

Page 3: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT)

merupakan program pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian

pada salah satu tahapan pendidikannya.

Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang dapat

mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan

keterampilan interpersonalnya.Lulusannya adalah perawat sarjana Keperawatan (S.Kep) yang

mampu menganalisa pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi

keperawatan, serta menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan.

Proses pembelajaran menunjukkan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang

didapatkan melalui pengalaman belajar di kelas yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan

kemampuan profesional.Kegiatan pembelajaran memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk

mampu menyusun asuhan keperawatan yang dipelajari pada tahap pendidikan sebelumnya dengan

sikap dan keterampilan profesional.

Profesionalitas praktik keperawatan ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian pengalaman

dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan penerapan secara terintegrasi kemampuan

penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin, 1992). Menurut Schweek and Gebbie (1996) Praktik

klinik merupakan “the heart of the total curriculum plan”. Hal ini berarti unsur yang paling utama

dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran dikelola di lahan praktik.

Untuk itu perlu disiapkan panduan pembelajaran klinik bagi mahasiswa dan juga bagi dosen

pembimbing klinik dan preseptor sehingga asuhan keperawatan yang menitikberatkan pada

kualitas melalui terciptanya suatu lingkungan belajar yang sarat dengan model peran (role model)

dapat diwujudkan.

Buku pedoman kerja mahasiswa keperawatan gerontik ini disusun untuk membantu

mahasiswa dalam mencapai kemampuan keterampilan keperawatan gerontik yang sesuai dengan

kompetensi perawat profesional. Kemampuan klinik keperawatan gerontik ini perlu dimiliki

mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan klien dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

Seluruh mata ajar keperawatan gerontik dalam buku ini diharapkan dapat dicapai setiap

mahasiswa secara mandiri selam perkulaiahn mata ajar keperawatan Gerontik. Pencapaian ini

ditandai dengan lengkapnya seluruh proses pembelajaran Keperawatan Gerontik. Buku ini

sekligus merupakan bukti pencapaian kemampuan mahasiswa. Oleh karena itu pembimbing

diharapkan sangat cermat dalam memberikan penilaian. Bila buku ini hilang,mahasiswa

diharapkan memenuhi kembali pencapaian target prosedur yang telah dicapainya sehingga bukti

pencapaian kemampuan mahasiswa menjadi lengkap.

Page 4: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Modul panduan pembelajaran akademik Program Studi Ilmu Keperawatan ini adalah

merupaka saran yang di buat untuk memberikan peserta didik panduan dalam menjalankan

perkuliahan dalam mata ajar keperawatan gerontik. Kami menyadari buku ini memiliki banyak

kekurangan, oleh karenanya saran danmasukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan

Waassalamu’alaikum Wr.Wb.

Hormat Kami

T IM Pen yu s un

Page 5: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

PE N D AH UL U A N

Deskripsi Singkat, Capaian Pembelajaran Prpgram studi dan Mata Kuliah

DE SK R IP S I S I NGK A T

Modul ini berisi panduan agar dapat memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien lansia. Fokus mata ajar keperawatan gerontik adalah membahas konsep dasar

keperawatan gerontik, berbagai teori keperawatan gerontik dan asuhan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar lansia. Penerapannya pada asuhan keperawatan gerontik

melingkupi pembahasan mengenai kebutuhan bio, psiko, sosial dan spiritual pada lanjut

usia dengan sasaran individu, keluarga dan kelompok/ komunitas..

Fokus mata ajar keperawatan gerontik ini meliputi teori dan praktikum

laboratorium dalam pemenuhan kebutuhan klien lanjut usia dengan gangguan bio, psiko,

sosial dan spiritual. Proses pembelajaran mata kuliah gerontik ini diarahkan agar

mahasiswa memperoleh kemampuan dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi

melakukan pengkajian, menentukan diagnosis yang sesuai, merencanakan intervensi

keperawatan, melakukan tindakan keperawatan di laboratorium dan melakukan evaluasi

dan dokumentasi pada berbagai contoh kasus gangguan kebutuhan dasar lansia. Proses

pembelajaran pada mata ajar ini dilakukan melalui teori dengan pendekatan Student Center

Learning (SCL) dan praktikum laboratorium kampus.

Praktek klinik keperawatan gerontik merupakan penerapan tentang konsep dasar

dan teori-teori terkait dengan gerontik serta melakukan asuhan keperawatan gerontik

sesuai dengan masalah yang lazim terjadi pada lansia di berbagai tatanan pelayanan

kesehatan khususnya lansia di komunitas.

Mata ajaran ini akan berguna bagi mahasiswa dalam melakukan asuhan

keperawatan usia lanjut pada kondisi sehat maupun yang mengalami berbagai masalah

kesehatan. Pengalaman belajar meliputi pengalaman lapangan, pembuatan laporan asuhan

serta pembahasan kasus atau seminar.

Page 6: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

A . T U J UA N PEM B EL AJ A R A N

A. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa mampu :

1. Mengelola asuhan keperawatan pada lansia baik sehat maupun yang mengalami

berbagai masalah kesehatan dengan menerapkan beberapa konsep dasar gerontik,

teori biopsikososiokultural dan spiritual pada proses penuaan.

2. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa mampu :

1. Melakukan pra interaksi sehingga terbina dan terpelihara hubungan teraupetik antara

perawat dan klien

2. Mengkaji status kesehatan klien meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan

pengkajian khusus lansia

3. Merumuskan diagnosa keperawatan dan menyusun rencana perawatan

4. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat

5. Menggunakan upaya prevensi primer, sekunder serta tersier dalam tindakan

keperawatan

6. Menggunakan berbagai sumber daya, kerjasama antar disiplin pelayanan kesehatan

dalam melaksanakan tindakan keperawatan

7. Melakukan evaluasi hasil asuhan keperawatan

8. Mendokumentasikan proses keperawatan

9. Melakukan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) pada lansia.

10. Mendokumentasikan proses keperawatan

11. Melakukan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) pada lansia.

12. Melakukan terapi komplemeter pada lansia

Page 7: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

C. KOMPETENSI ASKEP

PERAN TUGAS KETRAMPILAN

Mengelola askep pada klien lanjut usia di dalam keluarga

yang mengalami masalah kesehatan

A. Mengkaji status kesehatan klien a. Pengkajian MMSE

b. Pengkajian SPMSQ c. Apgar Lansia

d. Pengkajian Skala Depresi

e. Pengkajian Katz Indeks f. Pengkajian Skala Norton

g. Pengkajian Screening Fall

1.

2. 3.

4.

Mengeksplorasi data Menvalidasi data

Menginterpretasi data Menganalisa data

B. Merumuskan diagnosa

keperawatan 1.

2.

Merumuskan diagnosa keperawatan

Memprioritaskan masalah

C. Menyusun rencana

perawatan dan implemetasi

a. Manajemen nyeri

b. Menghitung status nutrisi

c. ROM

d. Keagle Exercise e. Pendidikan Kesehatan

f. Senam Lansia (Kelompok)

g. TAK (Kelompok)

1. 2.

3.

4.

5.

Menentukan tujuan Menentukan kriteria hasil Menentukan rencana keperawatan

Melaksanakan tindakan keperawatan Memberikan pendidikan

kesehatan

D. Mengevaluasi asuhan

keperawatan

E. Melakukan dokumentasi

asuhan keperawatan

1.

2. 1.

Memantau perkembangan

klien Mengevaluasi perkembangan klien

Mendokumentasikan asuhan keperawatan

D. PELAKSANAAN

1. Tempat Praktek

Puskesmas Jatinom, Puskesmas Karanganom, Puskesmas Pedan, Puskesmas Cawas 1

Page 8: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

2. Peserta

Jumlah peserta LKK Kep. Gerontik adalah mahasiswa tingkat IV semester VII Prodi S1

Keperawatan

3. Alokasi Waktu

Setiap kelompok melakukan praktek belajar klinik keperawatan gerontik di komunitas

selama 1 minggu selama di komunitas

Pembimbing Praktek

a. Ns. Bachtiar safrudin, M.Kep., Sp.Kep.Kop

b. Ns. Faried Rahman Hidayat., M.Kes

E. TUGAS MAHASISWA

1. Menyusun kontrak belajar

2. Membuat Laporan pendahuluan sesuai kasus yang dibuat

3. Menyusun askep lansia 1 minggu 1 kasus per mahasiswa.

4. Mencapai target kompetensi skill keperawatan gerontik

5. Mengikuti kegiatan lansia di komunitas

6. Melaksanakan evaluasi / ujian 1 kali selama praktek, ujian dilaksanakan di komunitas

F. TUGAS PEMBIMBING

Pembimbing Akademi :

1. Mengadakan kunjungan ke lahan praktek minimal 1 kali dalam seminggu

2. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa selama praktek saat kunjungan

3. Memberikan masukan/saran kepada mahasiswa tentang pelaksanaan praktek dan

penyusunan laporan

4. Mengikuti kegiatan sesuai kontrak dengan mahasiswa

5. Mengikuti pendidikan kesehatan mahasiswa

6. Mengikuti proses interaksi antara klien dan mahasiswa

7. Memberikan penilaian terhadap laporan yang telah disusun oleh mahasiswa.

8. Memberikan penilaian ujian praktek mahasiswa

Page 9: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

G. STRATEGI PEMBELAJARAN KLINIK

1. Membuat laporan pendahuluan kasus lansia

2. Menyerahkan LP ke pembimbing untuk pre conference, maksimal hari ke-2

3. Membuat laporan askep lengkap mulai pengkajian-evaluasi

4. Ketentuan laporan :

Laporan ditulis tangan, dan dikumpulkan pada akhir praktik di stase gerontik

H. TATA TERTIB PRAKTEK

1. Kehadiran mahasiswa 100 %

2. Mahasiswa tidak masuk mengganti sesuai hari yang ditinggalkan

3. Mahasiswa memakai baju bebas rapi dan bersepatu menggunakan jas almamater

untuk di komunitas

I. PENILAIAN

Penilaian dari praktek keperawatan Gerontik adalah sebagai berikut :

1. Asuhan Keperawatan : 25 %

2. Seminar : 15 %

3. TAK : 15 %

4. Kinerja harian : 10 %

5. Ujian : 25 %

6. Skill Lab : 10 %

Samarinda,

Koordinator LKK Kep. Gerontik

Ns. Bachtiar Safrudin., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Page 10: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

DAFTAR KOMPETENSI SKILL KEPERAWATAN GERONTIK

NO SKILLS TANGGAL & PARAF PEMBIMBING

TGL PARAF TGL PARAF

1 Pengkajian MMSE

2 Pengkajian SPMSQ

3 Apgar Lansia

4 Pengkajian skala

Depresi

5 Pengkajian Katz Index

6 Pengkajian Skala

Norton

7 Screening Fall

8 Manajemen nyeri

9 Menghitung status

nutrisi

10 Range of Motion (ROM)

11 Keagle exercise

12 Pendidikan kesehatan

13 Senam lansia

(kelompok)

14 TAK (kelompok)

15 Terapi komplementer

untuk lansia : 1. Terapi okupasi 2. Terapi berkebun

3. Terapi tertawa 4. Psikodrama

5. Terapi kognitif 6. Life review

Page 11: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Lampiran Format pengkajian Lansia Individu

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK

A. PENGKAJIAN

Hari/ Tgl :

Jam :

Nama Mhs :

1. Identitas

a. Nama :

b. Tempat /tgl lahir :

c. Jenis Kelamin :

d. Status Perkawinan :

e. Agama :

f. Suku :

2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

a. Pekerjaan saat ini :

b. Pekerjaan sebelumnya :

c. Sumber pendapatan :

d. Kecukupan pendapatan :

3. Lingkungan tempat tinggal

Kebersihan dan kerapihan ruangan ?,Penerangan?, Sirkulasi udara?,

Keadaan kamar mandi & WC?, Pembuangan air kotor?, Sumber air

minum?, pembuangan sampah ?, sumber pencemaran?, Privasi?, Risiko

injuri?

Page 12: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

4. Riwayat Kesehatan

a. Status Kesehatan saat ini

1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :

2. Gejala yang dirasakan :

3. Faktor pencetus :

4. Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( )

Bertahap

5. Upaya mengatasi :

6. Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ?

7. Mengkomsumsi obat-obatan sendiri ?, obat tradisional ?

8. Lain-lain…..

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1. Penyakit yang pernah diderita :

2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) :

3. Riwayat kecelakaan :

4. Riwayat pernah dirawat di RS :

5. Riwayat pemakaian obat :

5. Pola Fungsional

a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan

Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan misal merokok, minuman

keras, ketergantungan terhadap obat ( jenis/frekuensi/jumlah/ lama

pakai )

b. Nutrisi metabolik

Frekuensi makan ?, nafsu makan?, jenis makanan?, makanan yg tdk

disukai ?, alergi thdp makanan?, pantangan makanan?, keluhan yg

berhubungan dengan makan?

c. Eliminasi

BAK : Frekuensi & waktu?, kebiasaan BAK pada malam hari?,

keluhan yang berhubungan dengan BAK?

BAB : Frekuensi & waktu?, konsistensi?,keluhan yang

berhubungan dg BAB?, pengalaman memakai pencahar?

Page 13: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

d. Aktifitas Pola Latihan

Rutinitas mandi?, kebersihan sehari-hari?, aktifitas sehari-

hari?,apakah ada masalah dengan aktifitas?, kemampuan

kemandirian?

e. Pola istirahat tidur

Lama tidur malam?, tidur siang?,keluhan yang berhubungan dengan

tidur?

f. Pola Kognitif Persepsi

Masalah dengan penglihatan (Normal?, terganggu (

ka/ki)?,kabur?,pakai kacamata?.Masalah pendengaran

normal?,terganggu (ka/ki)?memakai alat bantu dengar ?, tuli ( ka/ki

) ? dsbnya.

Kesulitan membuat keputusan ?

g. Persepsi diri-Pola konsep diri

Bagaimana klien memandang dirinya ( Persepsi diri sebagai lansia?),

bagaimana persepsi klien tentang orang lain mengenai dirinya?

h. Pola Peran-Hubungan

Peran ikatan?, kepuasan?,pekerjaan/ sosial/hubungan perkawinan ?

i. Sexualitas

Riwayat reproduksi, kepuasan sexual, masalah ?

j. Koping-Pola Toleransi Stress

Apa yang menyebabkan stress pada lansia, bagaimana penanganan

terhadap masalah ?

k. Nilai-Pola Keyakinan

Sesuatu yang bernilai dalam hidupnya ( spirituality : menganut suatu

agama, bagaimana manusia dengan penciptanya ), keyakinan akan

kesehatan, keyakinan agama

6. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum :

b. TTV :

c. BB/TB

Page 14: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

d. Kepala

Rambut :

Mata :

Telinga :

Mulut, gigi dan bibir :

e. Dada :

f. Abdomen :

g. Kulit :

h. Ekstremitas Atas :

i. Ekstremitas bawah :

7. Pengkajian Khusus ( Format Terlampir )

a. Fungsi kognitif SPMSQ :

b. Status fungsional (Katz Indeks ) :

c. MMSE :

d. APGAR keluarga :

e. Skala Depresi :

f. Screening Fall :

g. Skala Norton :

B. ANALISA DATA

C. PRIORITAS MASALAH

D. INTERVENSI

E. IMPLEMENTASI

F. EVALUASI

Page 15: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum 1. Nama Keluarga (KK) :

2. Alamat dan Telfon: 3. Komposisi Keluarga

No Nama Gender Hub dgn KK TTl/Umur Pendidikan

Genogram

Keterangan :

4. Tipe keluarga 5. Suku

6. Agama 7. Status Sosek Keluarga:

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga:

9. Tahap perkembangan keluarga saat ini

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : 11. Rw, keluarga inti

12. Rw, keluarga sebelumnya : III. Lingkungan

13. Karakteristik rumah 14. Karakteristik tetangga & komunitas RW

15. Mobilitas geografis keluarga 16. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat

17. Sistem pendukung keluarga IV. Struktur keluarga

18. Pola kemunikasi keluarga 19. Struktur kekuatan keluarga

20. Struktur peran 21. Nilai dan norma budaya

V. Fungsi keluarga

22. Fungsi Afektif 23. Fungsi sosialisasi

24. Fungsi perawatan keluarga (termasuk pemeriksaan fisik) VI. Stress dan koping keluarga

25. Stressor jangka pendek

26. Stressor jangka panjang 27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

28. Strategi koping yang digunakan

Page 16: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

29. Strategi adaptasi disfungsional VII. Harapan Keluarga

Page 17: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Lampiran 2. Format pengkajian kelompok

PENGKAJIAN KELOMPOK

Target group:

I. Dimensi Biologis

1. Usia, jenis kelamin, suku

2. Tingkat tumbuh kembang/maturasi kelompok

3. Masalah kesehatan utama yang lazim

4. Immunisasi

II. Dimensi Psikologis

1. Gambaran diri kelompok

2. Keterampilan koping

3. Insiden dan prevalen masalah psikologis

4. Stressor psikologis di dalam kelompok

III. Dimensi Fisik

1. Lokasi/tempat target group

2. Kondisi lingkungan yang dapat membahayakan (polusi, pertukaran

cuaca, risiko, penyakit)

3. Tempat tinggal

IV. Dimensi lingkungan sosial

1. Sikap komunitas terhadap target group

2. Status social dan ekonomi target group

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

5. Pelayanan kesehatan yang bersifat proteksi

6. Transportasi (termasuk khusus)

V. Dimensi perilaku

1. Kebutuhan nutrisi

2. Merokok

3. Gerak badan

4. Aktifitas rekreasi

5. Perlindungan khusus yang digunakan

VI. Dimensi Kesehatan

1. Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan yang tersedia

2. Sikap terhadap kesehatan dan pelayanan kesehatan

3. Jaminan pemeliharaan kesehatan

4. Sumber daya (SDM, sarana, prasarana)

Page 18: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Lapiran Pengkajian Khusus

APGAR KELUARGA

NO ITEMS PENILAIAN SELALU

( 2 )

KADANG-

KADANG

( 1 )

TIDAK

PERNAH

( 0 )

1 A : Adaptasi

Saya puas bahwa saya dapat kembali pada

keluarga ( teman-teman ) saya untuk membantu

pada waktu sesuatu menyusahkan saya

2 P : Partnership

Saya puas dengan cara keluarga teman- teman )

saya membicarakan sesuatu dengan saya dan

mengungkapkan masalah saya.

3 G : Growth

Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman ) saya

menerima & mendukung keinginan saya untuk

melakukan aktifitas atau arah baru.

4 A : Afek

Saya puas dengan cara keluarga ( teman- teman)

saya mengekspresikan afek dan berespon

terhadap emosi-emosi saya, seperti marah, sedih

atau mencintai.

5 R : Resolve

Saya puas dengan cara teman-teman saya dan

saya menyediakan waktu bersama- sama

mengekspresikan afek dan berespon

JUMLAH

Penilaian :

Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi

Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang

Page 19: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF

( SPMSQ )

No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang ?

Jawab

:…………………………………………………………………

2 Tahun berapa sekarang ?

Jawab

:…………………………………………………………………

3 Kapan Bapak/Ibu lahir?

Jawab

:…………………………………………………………………

4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab :

…………………………………………………………………

5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab

:…………………………………………………………………

6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama

Bapak/Ibu?

Jawab

:…………………………………………………………………

7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama

Bapak/Ibu ?

Jawab

:…………………………………………………………………

8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ?

Jawab :

…………………………………………………………………

9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ?

Jawab

:…………………………………………………………………

10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?

Jawab

:…………………………………………………………………

JUMLAH

Analisis Hasil :

Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh

Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan

Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang

Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual berat

Page 20: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

FORMAT PENGKAJIAN MMSE

NO ITEM PENILAIAN BENAR

( 1 )

SALAH

( 0 )

1 ORIENTASI

1. Tahun berapa sekarang?

2. Musim apa sekarang ?

3. Tanggal berapa sekarang ?

4. Hari apa sekarang ?

5. Bulan apa sekarang ?

6. Dinegara mana anda tinggal ?

7. Di Provinsi mana anda tinggal ?

8. Di kabupaten mana anda tinggal ?

9. Di kecamatan mana anda tinggal ?

10. Di desa mana anda tinggal ?

2 REGISTRASI

Minta klien menyebutkan tiga obyek

11. ……………………………………..

12. ………………………………………

13. ………………………………………

3 PERHATIAN DAN KALKULASI

Minta klien mengeja 5 kata dari

belakang, misal” BAPAK “

14. K

15. A

16. P

17. A

18. B

4 MENGINGAT

Minta klien untuk mengulang 3 obyek

diatas

19. ………………………………………

20. ………………………………………

21. ………………………………………

Page 21: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

5 BAHASA

a. Penamaan

Tunjukkan 2 benda minta klien

menyebutkan :

22. Jam tangan

23. Pensil

b. Pengulangan

Minta klien mengulangi tiga

kalimat berikut

24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “

c. Perintah tiga langkah

25. Ambil kertas !

26. Lipat dua !

27. Taruh dilantai !

d. Turuti hal berikut

28. Tutup mata

29. Tulis satu kalimat

30. Salin gambar

JUMLAH

Analisis hasil :

Nilai < 21 : Kerusakan kognitif

Page 22: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL

( Indeks Kemandirian Katz )

No Aktivitas Mandiri Tergantung

1 Mandi

Mandiri

Bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti punggung

atau ekstremitas yang tidak mampu ) atau mandi sendiri

sepenuhnya

Tergantung :

Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan

masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi

sendiri

2 Berpakaian

Mandiri :

Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,

melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.

Tergantung :

Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian

3 Ke Kamar Kecil

Mandiri :

Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian

membersihkan genetalia sendiri

Tergantung :

Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan

menggunakan pispot

4 Berpindah

Mandiri :

Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit

dari kursi sendiri

Bergantung :

Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi,

tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan

5 Kontinen

Mandiri :

BAK dan BAB seluruhnya dikontrol

sendiri Tergantung :

Inkontinensia parsial atau total; penggunaan

kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )

Page 23: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

6 Makan

Mandiri :

Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri

Bergantung :

Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan

menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan

parenteral ( NGT )

Keterangan :

Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien

Analisis Hasil :

Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar

kecil, mandi dan berpakaian.

Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi

tambahan

Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,

dan satu fungsi tambahan.

Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,

berpindah dan satu fungsi tambahan

Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Page 24: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

SCREENING FAAL

FUNGTIONAL REACH (FR) TEST

NO LANGKAH

1 Minta pasien berdiri di sisi tembok dengan tangan direntangkan kedepan

2 Beri tanda letak tangani

3 Minta pasien condong kedepan tanpa melangkah selama1-2 menit, dengan tangan

direntangkan ke depan

4 Beri tanda letak tangan ke ii pada posisi condong

5 Ukur jarak antara tanda tangan i & ke ii

INTERPRETASI :

USIA LEBIH 70 TAHUN : KURANG 6 INCHI : RESIKO ROBOH

THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

NO LANGKAH

1 Posisi pasien duduk dikursi

2 Minta pasienberdiri dari kursi, berjalan 10 langkah(3meter), kembali ke

kursi, ukur waktu dalam Detik

INTERPRETASI :

Score:

≤ 10 detik : low risk of falling

11 - 19 detik : low to moderate risk for falling

20 – 29 detik : moderate to high risk for falling

≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling

Page 25: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

GERIATRIC DEPRESSION SCALE

( SKALA DEPRESI )

NO PERTANYAAN

1 Apakah Anda Sebenarnya Puas Dengan Kehidupan

Anda?

Tidak

2 Apakah Anda Telah Meninggalkan Banyak

Kegiatan Dan Minat/Kesenangan Anda

Ya

3 Apakah Anda Merasa Kehidupan Anda Kosong? Ya

4 Apakah Anda Sering Merasa Bosan? Ya

5 Apakah Anada Mempunyai Semangat Yang Baik

Setiap Saat?

Tidak

6 Apakah Anda Merasa Takut Sesuatu Yang Buruk

Akan Terjadi Pada Anda?

Ya

7 Apakah Anda Merasa Bahagia Untuk Sebagian

Besar Hidup Anda?

Tidak

8 Apakah Anda Merasa Sering Tidak Berdaya? Ya

9 Apakah Anda Lebih Sering Dirumah Daripada Pergi

Keluar Dan Mengerjakan Sesuatu Hal Yang Baru?

Ya

10 Apakah Anda Merasa Mempunyai Banyak Masalah

Dengan Daya Ingat Anda Dibandingkan Kebanyakan

Orang ?

Ya

11 Apakah Anda Pikir Bahwa Kehidupan Anda

Sekarang Menyenangkan?

Tidak

12 Apakah Anda Merasa Tidak Berharga Seperti

Perasaan Anda Saat Ini?

Ya

13 Apakah Anda Merasa Penuh Semangat? Tidak

14 Apakah Anda Merasa Bahwa Keadaan Anda Tidak

Ada Harapan?

Ya

15 Apakah Anda Pikir Bahwa Orang Lain, Lebih Baik

Keadaannya Daripada Anda?

Ya

*) SETIAP JAWABAN YANG SESUAI MEMPUNYAI SKOR “1 “ ( SATU ) :

SKOR 5-9 : KEMUNGKINAN DEPRESI

SKOR 10 ATAU LEBIH : DEPRESI

Page 26: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

SKOR NORTON

(untuk menilai potensi dekubitus)

Nama penderita : ………………….

K o n d i s i f i s i k u m u m :

Skor

- B a i k 4

- L u m a y a n 3

- B u r u k 2

- S a n g a t b u r u k 1

K e s a d a r a n :

- K o m p o s m e n t i s 4

- A p a t i s 3

- K o n f u s / s o p o r u s 2

- S t u p o r / k o m a 1

A k t i f i t a s :

- A m b u l a n 4

- A m b u l a n d e n g a n b a n t u a n 3

- H a n y a b i s a d u d u k 2

- T i d u r a n 1

M o b i l i t a s :

- B e r g e r a k b e b a s 4

- S e d i k i t t e r b a t a s 3

- S a n g a t t e r b a t a s 2

- T a k b i s a b e r g e r a k 1

I n k o n t i n e s :

- T i d a k 4

- K a d a n g - k a d a n g 3

- S e r i n g I n k o n t i n e s i a u r i n 2

- I n k o n t i n e n s i a a l v i & u r i n 1

Skor Total :

K a t a g o r i s k o r 15 - 20 = K e c i l s e k a l i / t a k t e r j a d i

12 - 15 = K e m u n g k i n a n k e c i l t e r j a d i

< 12 = K e m u n g k i n a n b e s a r t e r j a d i

Page 27: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Rencana Tindakan

Rasional Umum Khusus

Page 28: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Evaluasi Rencana

Tindakan Umum Khusus Kriteria Standar

Page 29: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Evaluasi Rencana Kegiatan

Umum Khusus Kriteria Standar Evaluator Strategi Intervensi

Page 30: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA

Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Evaluasi TT/Tgl/Waktu

Page 31: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK

Diagnosa

Keperawatan

Kegiatan Tanggal Evaluasi Hasil Analisa

(SWOT)

Page 32: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

EVALUASI KINERJA PROFESIONAL INDIVIDU

No

Kinerja

Bobot Nama Mahasiswa

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Interpersonal 15 - Komunikasi dengan kolega 5

(teman)

- Komunikasi antar kolega 5

(petugas kesehatan: perawat,

doker, ahli gizi, kader dsb)

- Melibatkan aparat setempat, 5

sumber-sumber di masyarakat 2 Knowledge 35

- Pengetahuan dalam mengkaji 7

- Kemampuan analisa masalah 7

- Kemampuan mengaitkan 7

rencana intervensi dengan

masalah

- Kemampuan analisa terhadap 7

tindakan

-Menggunakan konsep dan teori

7

3 Skill 35 - Kemampuan komunikasi 10

dengan klien/kelompok

-Ketrampilan dalam perasat 15

(persiapan, pelaksanaan,

evaluasi)

- Kemampuan menyampaikan 10

data verbal secara tertulis

dengan formulasi yang logis dan

baik 4 Etika dan legal 15

-Disiplin (klien dan kolega) 5

-Etis (klien dan kolega) 5

-Bertanggung jawab dalam

tindakan 5

-Segera menyampaikan masalah

yang dihadapi saat ada

kesulitan/kesalahan

Jumlah 100

Tanggal : ............................................. Pembimbing : ............................................. Nama-nama mahasiswa (No 1-12) : .............................................

Page 33: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

LAPORAN PENDAHULUAN INDIVIDU/KELUARGA/KELOMPOK

Pertemuan ke..............................Tanggal....................................

I. 1. Latar Belakang

1. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

2. Masalah keperawatan

II. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa

2. Tujuan umum

3. Tujuan khusus

III. Rancangan kegiatan

1. Topik

2. Metoda

3. Media

4. Waktu

5. Kriteria evaluasi

6. Pengorganisasian (khusus LP Kelompok)

Lampiran Rujukan

Page 34: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

EVALUASI UJIAN KASUS INDIVIDU

No. Komponen Bobot Nilai Keterangan

1. Kognitif

1. Kemampuan analisa masalah

2. Kemampuan rasional tindakan

3. Menggunakan dasar

teori/konsep

30

2. Psikomotor

1. Pengkajian

- Tepat, sesuai kebutuha

- Menggali data subjektif dan

objektif sesuai

2. Persiapan alat tepat

3. Perencanaan

- Menganalisa dengan tepat

- Menyusun prioritas dengan

cara tepat

- Melibatkan klien dalam

perencanaan

4. Implementasi

- Keterampilan dalam prosedur

- Melakukan tindakan

aseptik/antiseptik

- Memperhatikan respon klien

selama tindakan

- Berkolaborasi jika diperlukan

- Menciptakan lingkungan

terapuetik

5. Evaluasi

- Menilai efektifitas asuhan - Menilai respon klien

50

10

3

10

20

7

3. Afektif 1. Persiapan

2. Pakaian 3. Etis pada klien dan kolega

10

4. Pencatatan asuhan keperawatan

1. Membuat pencatatan dengan

sistematis dan akurat

10

Jumlah 100

Nama dan tandatangan Mahasiswa Nama dan Tandatangan Pembimbing

(.....................................................) (........................................................)

Page 35: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI

1) Format Terapi Nutrisi Umum

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan secara variatif

5 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore atau malam

6 Melakukan penilaian

2) Format Terapi Nutrisi Hipertensi

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi klien hipertensi

5 Menentukan takaran garam dalam 24 jam sesuai dengan tingkat tekanan darah

6 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore atau malam

7 Melakukan penilaian

3) Format Terapi Nutrisi Diabetes Mellitus

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan :

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi klien DM

5 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai dengan kadar gula darahnya

6 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore atau malam

7 Melakukan penilaian

Page 36: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

4) Format Terapi Nutrisi Anemia

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb

5 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai dengan patokan menu seimbang untuk klien anemia

6 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore atau malam

7 Melakukan penilaian

5) Format Terapi Nutrisi Rematik

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi klien rematik

6 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore atau malam

7 Melakukan penilaian

6) Format Terapi Nutrisi TB

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan yang dianjurkan dikonsumsi klien TB

5 Menentukan jenis makanan sesuai TKTP bagi klien TB

6 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore/malam

7 Melakukan penilaian

Page 37: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien

- Alat/bahan - Lingkungan

2 Menentukan IMT

3 Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai IMT

4 Menentukan jenis makanan sumber asam dan sumber basa

5 Menentukan menu untuk pagi, siang dan sore atau malam

6 Melakukan penilaian

8) Terapi Pencegahan Infeksi pada TB

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien :

• Klien diberi tahu

- Alat/bahan

• Tempat menampung sputum

• Larutan desinfektan (spt : lysol)

• air untuk pelarut desinfektan

• air hangat untuk minum

- Lingkungan

• Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan

Klien dalam posisi duduk, terlebih dahulu minum air

hangat

3 Ambil nafas dalam melalui hidung dengan perlahan, tahan

nafas selama tiga detik (hitung dalam hati dengan mengatakan seratus, dua ratus, tiga ratus)

4 Moyongkan bibir seperti mau bersiul, hembuskan nafas

dengan lambat melalui bibir selama enam detik

(hitung dalam hati dengan mengatakan seratus, dua

ratus, tiga ratus, empat ratus, lima ratus, enam ratus),

lakukan tiga kali

6 Mengihurup udara ke empat selama tiga detik,

konsentrasikan tenaga untuk mengeluarkan sekret atau sputum

7 Keluarkan sputum dan tampung pada sputum pot yang telah di beri cairan desinfektan

8 Melakukan penilaian

Page 38: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

9) Format Terapi Relaksasi Progresif

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien :

• Klien diberi tahu

• Klien dalam posisi berbaring atau semi fowler

- Alat/bahan

• Tidak ada alat khusus, bila diinginkan dapat sambil

mendengar musik

- Lingkungan

• Ruangan yang nyaman, tidak ribut, tidak berbau, tidak panas, tidak sempit.

2 Pelaksanaan :

Posisi berbaring dengan kepala ditopang bantal, Mata

ditutup dengan lembut dan rileks

3 Atur posisi yang nyaman/rileks, lepaskan ketegangan dan singkirkan semua pikiran yang menimbulkan ketegangan

4 Lemaskan otot-otot agar ketegangan yang dirasakan hilang

6 Relaksasi tangan kanan : Kepalkan tangan kanan, ganggam

dengan kuatdan rasakan ketegangan pada saat anda

mengepal. Terus mengepal dengan kuat dan rasakan

ketegangan pada kepalan tangan,tangan dan lengan

bawah. Lepaskan kepalan dan rileks. Nikmati kelenturan

dan rasakan darah yang mengalir secara perlahan melalui

pembuluh-pembuluh darah dari lengan atas sampai ujung-

ujung jari tangan tangan anda.

7 Relaksasi tangan kiri : Kepalkan tangan kiri, genggam

dengan kuat dan rasakan dengan kuat dan rasakan

ketegangan pada saat anda mengepal. Terus mngepal dan

rasakan ketegangan pada kepalan tangan,tangan dan

lengan bawah. Lepaskan kepalan dan relaks. Nikmati

kelenturan dan rasakan darah yang mengalir secara

perlahan melalui pembuluh- pembuluh darah dari lengan atas sampai ujung-ujung jari tangan anda.

8 Relaksasi kedua tangan : Kepalkan kedua tangan, gengam

dengan kuat dan rasakan ketegangan pada saat anda

mengepal. Terus mengepal dan rasakan ketegangan pada

kepalan tangan,tangan dan lengan bawah. Lepaskan

kepalan kedua tangan dan rileks. Nikmati

kelenturan,rasakandarah yang mengalir secara perlahan

melalui pembuluh-pembuluh darah dari lengan atas sampai ujung-ujung jari tangan anda.

9 Relaksasi siku : tekuk kedua siku tangan anda dan

tegangkan otot lengan atas.Tegangkan sekuat mungkin

dan rasakan ketegangan pada kedua otot lengan atas.

Luruskan tangan anda,rilrks. Nikmati perasaan rileks dan

rasakan aliran darah menjalar secara perlahan melalui

pembuluh-pembuluh darah anda hingga ujung jari-

jari anda.

Page 39: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

10 Relaksasi kepala : Kerutkan dahi anda sekuat-kuatnya dan

rasakan ketegangannya. Lemaskan dan rileks, bayangkan dan rasakan seluruh dahi dan kepala anda menjadi kendur

dan istirahat. Kerutkan dahi anda lagi dan rasakan serta

bayangkan ketegangan menyebar keseluruh kepala dan

wajah anda melalui dahi. Kendurkan dan rasakan serta biarkan alis anda kembali kendur.

11 Relaksasi mata : Buka mata anda, lalu kedipkan kuat-kuat

dan rasakan ketegangannya. Kendurkan mata anda dan

nikmati rileksnya biarkan mata anda tetap tertutup dengan lembut dan nyaman

12 Relaksasi rahang : katupkan rahang anda dan gigit yang

keras, rasakan ketegangan pada rahang anda. Kendurkan

rahang anda, biarkan sebagian bibir terbuka serta rasakan relaksasinya dan bandingkan dengan ketegangan tadi

13 Relaksasi lidah : tekan lidah anda ke langit-langit dan

rasakan rasa sakit dibelakang mulut lalu relaksasikan lidah anda.

14 Relaksasi bibir : tekan kedua bibir anda, kerutkan hingga

membentuk huruf “o” serta rasakan ketegangannya.

Kendurkan bibir anda dan rasakan bahwa dahi, kulit kepala, mata, rahang, lidah dan bibir anda semuanya rileks

15 Sekarang buka mata,lalu duduk,kaki bersila dan tutup mata kembali dengan rileks.

16 Relaksasi leher : tekan kepala anda kebelakang

(ekstensi) sejauh mungkin dan rasakan ketegangan pada

leher anda. Putar ke kanan dan rasakan perubahan lokasi

stress/ketegangan lalu putar ke kiri. Teggangkan kepala

anda dan tundukkan. Tekan dagu dan mencapai dada dan

rasakan ketegangan di tenggorokan dan dibelakang

leher.Sekarang rileks dan biarkan kepala anda kembali

pada posisi yang nyaman dan nikmati perbedaan keteggangan dan rileks, makin rileks yang mendalam.

17 Relaksasi bahu : angkat kedua bahu dan pertahankan

ketegangan, lalu bungkukan kepala diantara kedua bahu

lemaskan bahu anda, turunkan kedua bahu dan rasakan

rileks menyebar melalui leher, tenggorokan, dan bahu benar-benar rileks,dalam dan mungkin dalam.

18 Beri kesempatan seluruh tubuh anda untuk rileks,rasakan kenyamanan dan perasaan berat

19 Tarik nafas melalui hidung dan isi penuh paru-paru anda,

tahan nafas anda dan rasakan ketegangannya. Hembuskan

nafas melalui mulut secara perlahan dan bayangkan serta

rasakan ketegangan keluar dari tubuh anda secara

perlahan bersama udara mulai dari ujung jari-jari kaki

anda sampai dengan ujung rambut anda. Biarkan dada bebas dan udara keluar

20 Biarkan pernafasan anda kembali bebas

21 Relaksasi perut : kencangkan perut anda dan

tahan,rasakan ketegangannya lalu rileks. Letakkan kedua

tangan anda diperut anda, tarik nafas dalam sambil

mendorong tangan anda keatas, tahan lalu rileks. Nikmati perbedaan rileksasi saat udara didesak keluar

21 Relaksasi punggung : Atur posisi duduk. Bungkukkan

Page 40: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

punggung anda tanpa dipaksa dan jaga bagian tubuh yang

lain tetap rileks lalu pusatkan perhatian pada ketegangan

punggung bawah. Lalu rileks dalam dan makin dalam

22 Relaksasi bokong : Luruskan kaki anda. Kencangkan

bokong dan pahadengan menekan sekuat mungkin tumit anda kebawah, lalu rileks dan nikmati perbedaanya

23 Relaksasi betis : Lengkungkan telapak kaki anda kebawah

dan kencangkan betis anda,, lalu rasakan ketegangan yang terjadi dan rileks

24 Tekuk telapak kaki anda mengarah kemuka anda, sehingga timbul ketegangan pada tulang kering anda lalu rileks

25 Rasakan dan bayangkan kelelahan keluar secara perlahan

melalui tubuh bagian bawah mulai mulai dari

ujung rambut sampai dengan ujung jari-jari anda

26 Bayangkan dan rasakan rileks pada kaki, pergelangan kaki,betis, tulang kering, lutut, paha dan bokong anda

27 Sekarang biarkan dan bayangkan perasaan rileks meluas

keperut, punggung bawah dan dada. Biarkan terus

menjalar kebahu. Lengan atas dan tangan anda secara dalam dan makin dalam

28 Rasakan dan bayangkan rileks dan perasaan bebas pada leher, rahang, dan semua otot muka anda

29 Buka mata anda dan nikmati kebebasan

30 Melakukan penilaian

10) Format Terapi Senam ergonomi

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien : Klien diberi tahu

- Alat/bahan : Matras atau tikar - Lingkungan : Ruangan yang memudahkan bergerak

2 Pelaksanaan : Gerakan 1 Lapang Dada

Berdiri tegak dua lengan diputar ke belakang semaksimal

mungkin. Rasakan keluar dan masuk nafas dengan relaks. Saat dua lengan diatas kepela jari kaki jinjit.

3 Gerakan 2 Tunduk Syukur

Posisiberdiritegakdenganmenariknapasdalamsecararelaks,

tahannapassambilmembungkuk kan badankedepan (napas

dada) semampunya. Tanganberpegangpadapergelangan kaki

sampaipunggungterasatertarik/teregang.

Wajahmenengadahsampaitersategang/panas. Saatmelepaskannapaslakukanhalitudenganrileksdanperlahan

4 Gerakan 3 Duduk Perkasa

Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil

membungkukan badan ke depan dan dua tangan bertumpu

pada paha. Wajah menengadah sampai terasa

tegang/panas. Saat membungkuk pantat jangan sampai menungging

5 Gerakan 4 Sujud Syukur

Page 41: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Posisi duduk perkasa dengan dua tangan menggenggam

pergelangan kaki ,menarik napas dalam badan

membungkuk kedepan sampai punggung terasa tertarik.

Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat

membungkuk pantat jangan sampai menungging. Lakukan hal itu secara relaks dan perlahan.

6 Gerakan 5 Berbaring pasrah

Posisi duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah.

Punggung menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus diatas

kepala. Napas relaks dan dirasakan (napas dada) perut mengecil

7 Melakukan penilaian

11) Format Terapi Senam kaki pada DM

No Aspek Ya Tdk

1 Melakukan persiapan

- Klien :

• Klien diberi tahu

• Klien dalam posisi duduk

- Alat/bahan

• Kursi

• Koran satu lembar

- Lingkungan

• Ruangan yang memudahkan klien melakukan tindakan

2 Pelaksanaan Klien duduk di kursi, kaki di letakan di lantai

3 Letakan tumit di lantai, jari-jari kedua kaki diluruskan ke atas dan dibengkokan ke bawah sebanyak 10 kali

4 Tumit masih diletakan di lantai, angkat telapak kaki

ke atas, kemudian jari-jari kaki diletakan di lantai

sambil tumit kaki diangkat. langkah ini dilakukan 10 kali

6 Tumit kaki diletakan di lantai, bagian depan kaki di angkat,

buat putaran 360® dengan pergerakan pada pergelangan

kaki sebanyak 10 kali

7 Jari-jari kaki diletakan di lantai, tumit diangkat, buat

putaran 360® dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

8 Kaki diangkat dengan meluruskan tumit, buat putaran

360® dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak

10 kali

9 Luruskan lutut dan bengkokan ke bawah sebanyak 10 kali. Ulangi untuk kaki sebelahnya.

10 Letakan sehelai kertas koran di lantai, remas kertas koran

tersebut menjadi bola dengan kedua kaki, kemudian bula

bola menjadi kertas yang lebar kembali, lakukan satu kali saja

11 Dengan kedua kaki kertas koran dibelah menjadi dua, koran yang satu di sobek-sobek oleh kedua kaki, lalu

Page 42: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

kumpulkan di koran satunya dan di bungkus, lakukan satu kali saja

12 Melakukan penilaian

15) Format Terapi Herbal Anemia

No Aspek Ya Tdk

Herbal Anemia 1

1 Melakukan persiapan

- Klien :

• Klien diberi tahu

- Alat/bahan

• Bayam duri ½ genggam

• Air ½ cangkir

• Telur ayam

• Madu

• Saringan

- Lingkungan • Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan : Ambil ½ genggam bayam duri dan dicuci bersih

3 Tambahkan ½ cangkir air matang

4 Daum bayam duri diperas dalam air matang, kemudiang disaring

5 Tambahkan satu kuning telur ayam dan satu sendok makan madu, aduk hingga rata

6 Setelah ramuan rata, kemudian diminum untuk sekali minum. Lakukan 2 kali sehari

7 Melakukan penilaian

Herbal Anemia 2

1 Melakukan persiapan

- Klien :

• Klien diberi tahu

- Alat/bahan

• Daun kacang panjang ½ genggam - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan Ambil ½ genggam bayam duri dan dicuci bersih

3 Kemudian diasap sebentar

4 Dimakan sebagai lalab/urab

5 Dikonsumsi 2 kali sehari

6 Melakukan penilaian

Herbal Anemia 3

1 Melakukan persiapan

- Klien :

• Klien diberi tahu

- Alat/bahan

• Kacang hijau 1 cangkir

• air - Lingkungan : Ruangan yang tenang

Page 43: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

2 Pelaksanaan Ambil 1 cangkir kacang hijau dan dicuci bersih

3 Campurkan dengan 2 gelas air minum

4 Rebus hingga tersisa ¾ nya

5 Setelah ruam-ruam kuku, minum air rebusan tersebut. Lakukan 2 kali sehari

6 Melakukan penilaian

16) Format Terapi Herbal DM

No Aspek Ya Tdk

Herbal DM 1

1 Melakukan persiapan

- Klien :Klien diberi tahu

- Alat/bahan • 1 butir biji avokad

• 200cc air putih

• Gelas dan sendok - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan 1 butir biji avokad disangrai, kemudian dijadikan bubuk

3 5 gram biji avokad diseduh dengan 200 cc air kemudian diminum 2 kali sehari secara teratur

4 Melakukan penilaian

Herbal DM 2

1 Melakukan persiapan

- Klien :Klien diberi tahu

- Alat/bahan • 4 butir biji rambutan,

• air secukupnya - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan :

4 butir biji rambutan disangrai hingga kering

kemudian ditumbuk halus.

3 Setelah itu bubuk biji rambutan direbus dengan air

secukupnya, kemudian diminum selagi hangat 2 kali sehari secara teratur

4 Melakukan penilaian

Herbal DM 3

1 Melakukan persiapan

- Klien :Klien diberi tahu

- Alat/bahan • 100 gram batang kngkung

• 30 gram rambut jagung

• air secukupnya - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan :

100 gram batang kangkung dan 30 gram rambut jagung

Page 44: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

direbus dengan air secukupnya,

3 Kemudian air rebusannya diminum selagi hangat. lakukan 2 kali sehari secara teratur

4 Melakukan penilaian

17) Format Terapi Herbal Hipertensi

No Aspek Ya Tdk

Herbal Hipertensi 1

1 Melakukan persiapan

- Klien :Klien diberi tahu

- Alat/bahan

• akar pohon pepaya

• air - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan : Cuci bersih akar pohon pepaya

3 Rebuslah dengan air sebayak 1 Liter, biarkan sampai mendidih hingga air tinggal seperempatnya

4 Air rebusan diminum hangat-hangat pagi dan sore hari. (Akar pohon ini dapat direbus berulang sampai 7 kali)

5 Melakukan penilaian

Herbal Hipertensi 2

1 Melakukan persiapan

- Klien :Klien diberi tahu

- Alat/bahan

• Biji mahoni

• Air

• Madu - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan : Biji mahoni dikeringkan lalu digiling halus

3 ½ sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan ½ cangkir air panas

4 Tambahkan 1 sendok makan madu.

5 Minum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari

6 Melakukan penilaian

Herbal Hipertensi 3

1 Melakukan persiapan

- Klien :Klien diberi tahu

- Alat/bahan :

• Seledri

• Air - Lingkungan : Ruangan yang tenang

2 Pelaksanaan : Biji mahoni dikeringkan lalu digiling halus

3 Pelaksanaan :

16 batang seledri dicuci dan direbus dengan 2 gelas air

hingga ¾nya

Page 45: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

4 Air seledri diminum untuk sehari masing-masing ½ bagiannya

5 Melakukan penilaian

Page 46: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

RANCANGAN KEGIATAN / PRE PLANNING

PENYULUHAN …….

Hari, Tanggal :—————————–

Waktu :—————————–

Tempat :—————————–

Topik : ....................................

Kegiatan :

A. Latar Belakang

Berisi ttg apa yang membuat mahasiswa tertarik, memberikan penyuluhan dengan topik

diatas.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan secara umum yg diharapkan dari penyuluhan yg akan diberikan

2. Tujuan Khusus

a. Tujuan scr khusus dilihat dari Domain Kognitive, affektif dan psikomotor

b. Tujuan khusus hrs meggunakan kalimat yang spesifik

C. Peserta

Siapa sasaran dalam pendidikan kesehatan ini ( Klg, Masy./ RT.RW,Kelurahan)

D. Kepanitiaan

Ketua :————————————-

Sekretaris :————————————-

Bendahara :————————————-

Seksi-seksi :————————————-

E. Setting Tempat : Dibuat denah, tempat duduk

Page 47: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

F. Setting Acara / waktu :

NO WAKTU KEGIATAN PEMBICARA PENANGGUNG

JAWAB

1 3 Menit Pembukaan Moderator

2. 10 menit Sambutan ketua

panitia

3 30 Menit Materi Inti / Penkes

4 30 Menit Sesi Tanya Jawab /

Problem solving

5 10 Menit Kesimpulan Mahasiswa

6 5 menit -Doa & Penutup Tokoh agama

G. Metode

Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Simulasi dll

H. Media

Poster, leflet, famlet, Flash Card, Model, Manekin dll

I. Evaluasi

Rencana Evaluasi Kegiatan

a. Evaluasi Struktur : Rencana kegiatan dipersiapkan selama 5 hari sebelum kegiatan

dan informasi ke pengurus 3 hari sebelum kegiatan

b. Evaluasi Proses : Berisi prediksi dari jumlah peserta yg hadir dari undangan yg

dibuat, ncana tempat yg digunaan , keaftifan dari audien.

c. Evaluasi Hasil : Prediksi dari evaluasi dari pertanyaan yang diberikan ke warga. (

peserta dpt menjelaskan materi)

J. Lampiran Materi lengkapi daftar Pustaka

Page 48: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

FORMAT PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN (Individu)

NAMA MHS :………………………………………………………..

NIM :………………………………………………………..

HR/TGL :………………………………………………………..

TOPIK PEND KES :………………………………………………………..

NO ASPEK YANG DINILAI BBT NILAI

A FASE PRE INTERAKSI 15%

1. Mempersiapkan media dan materi dengan baik

2. Menyiapkan audien

A FASE ORIENTASI 15%

1. Mengucapkan salam

2. Melakukan kontrak waktu

3. Menjelaskan tujuan umum Pendidikan kesehatan

4. Menanyakan kesiapan audien

B. FASE KERJA 50%

1. Validasi pengetahuan audien

2. Menjelaskan tujuan khusus

3. Menjelaskan materi pendidikan kesehatan

4. Penguasaan materi

5. Kejelasan penyampaian materi

C. FASE TERMINASI 10%

1. Menyimpulkan informasi yang telah disampaikan

2. Mendorong diskusi pada audien

3. Melakukan evaluasi

D PENAMPILAN 10%

1. Ketenangan

2. Penggunaan waktu dan interaksi dengan audien

TOTAL 100

<56 : kurang, 56-67 : cukup, 68-79 : Baik , > 80 : baik sekali

Samarinda, ................... 2020

Pembimbing

( )

Page 49: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Evaluasi Kegiatan Penyuluhan NO TUGAS NILAI KET

Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 1.

Bina hubungan dengan

10

10

10

10

10

20

10

10

10

klien 2. Identifikasi kebutuhan

atau masalah dari klien 3. Merumuskan rencana

intervensi 4. Melibatkan klien dan

petugas 5. Melaksanakan tugas

sesuai peran 6. Melaksanakan rencana

intervensi 7. Menggunakan media dan

tehnik yang tepat 8. Berkomunikasi secara

efektif dengan klien

9. Mengevaluasi hasil

Jumlah :

Page 50: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuanumum

Mahasiswa mampu melakukan terapi tertawa dengan benar

TujuanKhusus

Setelahmengikutipraktikuminimahasiswamampu:

1. Menjelaskantujuan dilakukaya terapi tertawa

2. Menjelaskantahapanprosedurterapi tertawa

3. Menerapkanterapi tertawa dengan benar

Pengertian

Terapi tertawa ini merupakan metode latihan dengan menggunakan tawa untuk membantu individu

mengatasi gangguan fisik maupun gangguan psikologi

TujuanTerapi Okupasi

1. Umum :

a. Mencegah penyakit

b. Mengurangi stress pada lansia

c. Meningkatkan kekebalan tubuh

d. Menurunkan tekanan darah pada lansia dengan kasus hipertensi

2. Khusus :

Di harapkan pasien mengikuti terapi tertawa dengan benar dan kooperatif.

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Ansietas

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Mengecek kesiapan klien

7 Latihan ini di lakukan di kamar pasien, dimana terdapat cukup

udara segar yang masuk dan dengan keadaan tenang, bebas dari

gangguan untuk memudahkan lansia berkonsentrasi dalam

mengikuti latihan.

8 Identifikasi kondisi umum klien yaitu dapat memahami dan di

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI TERTAWA

Page 51: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

ajak berkomunikasi, kooperatif.

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 Lama : 20-3- menit ( maksimum ) setiap putaran tawa

berlangsung selama 30-4- detik, di ikuti dengan tepuk

tangan dan latihan ho ho ho ha ha ha

19 Tepuk seirama 1-2... 1-2-3 sambil mengucapkan Ho-ho...

Ha-Ha-Ha...

20 Lakukan pernafasan dalam dengan tarikan nafas melalui

hidung dan di hembuskan ( bersama kata-kata : Haaa!! /

Hooo!!)

21 Gerakan engsel bahu ke depan dan ke arah belakang

22 Kemuian menganggukkan kepala ke bawah hingga dagu

hampir menyetuh dada, lalu mendongakkan kepala ke atas

belakang

23 Putar pinggang ke arah kanan kemudian di tahan beberapa

saat, kemudian memutar ke arah kiri dan di tahan beberapa

saat, lalu kembali ke posisi semula

24 Tawa singa : Julurkan lidah sepenuhnya dengan mata

terbuka lebar dan tangan teracung seperti cakar singa dan

tertawa dari perut

25 Ulangi langkah pertama dan di ikuti tawa singa

26 Memberi pujian kepada pasien bila dapat melakukan

dengan baik

27 Menanyakan perasaan setelah setelah melakukan kegiatan

ini

28 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Membereskanalat-alat

Page 52: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Evaluasi

34 Melakukanevaluasihasil tindakan

Dokumentasi

35 Mencatat hari, tanggal, jam, ruangan, tindakan apa saja yang di

lakukan, mencatat bahwa pasien sangat kooperatif saat

melakukan terapi, terakhir menulis tanda tangan.

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 53: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan terapi lingkungan dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 4. Menjelaskan tujuan dilakukaya terapi lingkungan 5. Menjelaskan tahapan prosedur terapi lingkungan 6. Menerapkan terapi lingkungan dengan benar

Pengertian Suatu tindakan untuk membantu pasien memelihara sesuatu atau mahluk hidup, dan membantu suatu hubungan yang akrab antara suatu pribadi dengan pribadi yang lain.

Tujuan Terapi Lingkungan 3. Umum :

a. Mengembangkan rasa harga diri

b. Mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain

c. Membantu belajar mempercayai orang lain

d. Sebagai acuan dalam melaksanakan terapi lingkungan

e. Pasien kooperatifdalam melakukan terapi

4. Khusus :

a. Mengidentifikasi karakteristik lansia

b. Mengidentifikasi perubahan pada lansia

c. Menganalisa pengaruh pelaksanaan terapi lingkungan

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan perkembangan

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan klien (tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak mengalami kelemhan otot gerak tangan)

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

• Bibit tanaman

• Peralatan bercocok tanam sederhana

• Lahan yang bisa diolah dan dimanfaatkan

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI LINGKUNGAN

Page 54: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien terapi lingkungan seperti apa yang klien suka (terapi rekreasi, terapi berkebun, terapi musik, terapi menggambar, dan Dance therapy/menari). Jika klien memilih terapi bercocok tanam, maka perawat melalukan terapi bercocok tanam.

18 Mencari lahan yang bisa diolah.

19 Memulai menggali tanah.

20 Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam bercocok tanam.

21 Bantu klien untuk menanam bibit yang telah disediakan.

22 Setelah memasukan bibit bantu klien dengan menutup kembali dengan tanah.

23 Kemudian memberi pupuk pada tanaman serta disiram

24 Fasilitasi jika klien ingin memilih bibit yang akan dia mau tanam selanjutnya

25 Menetapkan perubahan pada klien dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

34 Menanyakan perasaan setelah melakukan terapi lingkungan bercocok tanam.

35 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

36 Membaca hamdalah

37 Merapikan klien

38 Mengevaluasi respon klien

39 Memberi reinforcement positif

40 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

41 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

42 Membereskan alat-alat

Evaluasi

43 Melakukan evaluasi hasil tindakan

Dokumentasi

44 Mencatat kegiatan klien, ketepatan menggunting, ketepatan

menempel, kerja sama antar anggota kelompok, dan ketepatan waktu mengerjakan

Page 55: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Keterangan : Tidak = 0 Ya = 1 Evaluasi Diri/Penguji ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 56: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuan umum

Mahasiswa mammpu melakukan terapi life review dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

7. Menjelaskan tujuan dilakukaya terapi life review

8. Menjelaskan tahapan prosedur terapi life review

9. Menerapkan terapi life review dengan benar

Pengertian

Mengingat kembali masa-masa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dan tidak menyenangkan

atau mengembalikan daya ingat pada setiap pasien dan membantu meringankan kecemasan serta

ketegangan yang merupakan faktor penyebab beberapa penyakit terutama skizofrenia.

Tujuan Terapi life review

Untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Terapi ini

tidak hanya bermanfaat bagi lansia, tetapi juga untuk dewasa muda. Terapi life review bisa dilakukan untuk

individu ataupun kelompok.

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan Perkembangan

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan klien

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan

dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

• Album foto

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 Mempersilahkan klien untuk melakukan membuka album

foto

19 Mengumpulkan album foto dari berbagai kehidupan masa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI LIFE REVIEW

Page 57: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

lalu lansia mulai dari kecil, dewasa hingga menua 20 Meminta lansia untuk menyebutkan satu persatu situasi

foto yang ditampilkan dan menjelaskan siapa saja yang ada

di dalam foto tersebut

21 Memotivasi keterlibatan klien dan kelompoknya (jika

perkelompok)

22 Memberi pujian pada klien bila dapat melakukan

23 Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal,

psikomotor klien saat setelah menyebutkan foto siapa saja

yang terdapat pada album

24 Meminta klien menceritakan apa yang telah

dilakukan/dibuatnya

25 Menanyakan perasaan setelah setelah melakukan kegiatan

ini

26 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Membereskan alat-alat

Evaluasi

34 Melakukan evaluasi hasil tindakan

Dokumentasi

35 Mencatat kegiatan klien, ketepatan menggunting, ketepatan

menempel, kerja sama antar anggota kelompok, dan ketepatan

waktu mengerjakan

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 58: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 59: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuan umu

Mahasiswa mammpu melakukan terapi berkebun dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan dilakukaya terapi berkebun

2. Menjelaskan tahapan prosedur terapi berkebun

3. Menerapkan terapi berkebun dengan benar

Pengertian

Terapi berkebun adalah membangun hubungan dan kepercayaan serta rasa aman dan membuat lanjut usia

merasa lebih baik dengan memanfaatkan waktu luang luangnya.

Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti terapi berkebun : terapi berkebun klien mampu beradaptasi terhadap

situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.

1. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun selama 45 menit diharapkan klien dapat:

a. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih sayang

Terhadap seseorang dan lingkungan.

b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.

c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.

d. Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.

e. Mengubah perilaku.

f. Mengembangkan kreatifitas.

g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.

Nama Mahasiswa: Cindy Ega Fiolentina

NIM. : 17111024110177

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan Peserta

2 Kaji kesiapan Terapis

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan Perkembangan

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan peserta

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan

dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

a. Tanah kosong

b. Alat Perkakas

c. Ember

d. Air

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI BERKEBUN

Page 60: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

e. Gayung

f. Benih Kangkung

g. Pupuk

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan peserta untuk melakukan kegiatan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 peserta dan terapis untuk menggali tanah se dalam 20 cm.

19 Lalu tanah yang sudah di gali di isi

dengan biji kangkung

20 Selanjutnya di tutup kembali dengan tanah

21 Lalu di beri pupuk, Serta di siram air

22

23

24

25 setelah setelah melakukan kegiatan ini

26 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Membereskan alat-alat

Evaluasi

34 Melakukan evaluasi hasil tindakaninisiatif, tanggungjawab,

kerjasama, emosi dan tingkah laku selama aktivitas

berlangsung

Dokumentasi

35 Mencatat kegiatan klien, ketepatan menanam, menyiram, sesama

antar anggota kelompok, dan ketepatan waktu mengerjakan

Page 61: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 62: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DEMOTIVASI TERAPI ( TERAPI

HIPNOTERAPI )

Tujuan Umum Tujuan terapi ini bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah fisik :

1. Fisik

2. Masalah emosi

3. Masalah prilaku

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan meningkatkan mental klien, ( Kepercayaan diri, menghilangkan trauma,

mengurangi phobia )

2. Menyembuhkan psikosomatis klien ( alergi, asma )

3. Membantu proses penyembuhan klien ( Kanker, Aids)

Pengertian Hipnoterapy adalah satu metode Dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, Diana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar seseorang akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang diberikan Nama Mahasiswa : Dewi Sri Pangesti

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Keterangan

Pengkajian

1 Kaji adanya keluhan terkait kesehatan jiwa dari klien

2 Kaji kesiapan klien dan perawat

3 Diagnosa Keperawatan yang sesuai :

Fase Pre Interaksi

4 Mencuci tangan

5 Mempersiapkan alat

• Kursi

• Bantal jika diperlukan

Fase Oreantasi

6 Memberi Salam dan memanggil nama klien

7 Memperkenalkan diri

8 Melakukan Kontrak

9 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur Pelaksanaan

10 Menanyakan Kesediaan Klien untuk dilakukan tindakan

11 Mendekatkan alat-alat

12 Mempersilahkan klien dan keluarga bertanya sebelum dimulai tindakan

Fase Kerja

13 Membaca Basmalah

14 A. PRE INDUCTION 1) Klien dan penghipnosis

memperkenalkan diri 2) Mengajurkan klien untuk

menceritakan keluhan yang

Page 63: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

sedang dialami 3) Memberikan berbagai pemecahan

masalah yang dapat diambilMenjelaskan hipnoterapi secara singkat, jelas dan mudah dipahami

4) Meminta persetujuan klien dan memberikan inform consent pada klien untuk dilakukan hipnoterapi

5) Melakukan tes subjektivitas 6) Anjurkan klien duduk dengan

nyaman 7) Menganjurkan klien tarik nafas

dalam 8) Menganjurkan klien untuk

melakukan And clasp Test yaitu meminta subjek menungkupkan kedua tangan, kemudian merekatkan kedua jari telunjuk dengan sugestikan bahwa kedua telunjuk terdapat lem yang akan merekatkan jari telunjuknya maka semakin ia berusaha membuka kedua tangannya maka akan semakin lengket dan tidak mampu klien membuka kedua tanganya.

9) Anjurkan klien untuk rileks dan menarik nafas dalam

10) Lepaskan jari tangan tersebut

B. INDUCTION

1) Pada tahap induksi hypnoterapy harus mahir dalam menyusun variasi kalimat paing-leading

2) Memposisikan klien lebih rileks dari posisi sebelumnya

3) pada tahap intruksihipnotherapist harus mahir dalam menysun variasi kalimat Physical mirroring yaitu pencerminan fisik, match The voice yaitu penyelarasan irama nafas, match The Sie of The pieces of informatif yaitu penyelarasan pengelompokan informasi, match their Common experience yaitu penyelarasan pengalaman umum )

4) latih klien nafas dalam lagi untuk merelaksasikan tubuh dan pikiran klien

5) bawa klien pada satu titik focus atau tanamkan sugesti yang berkebalikan pada masalah klien ( Misalkan sekarang coba lihat telapak tangan saya, bayangkan bahwa ditelapak tangan ini ada rokok dan rokok ini digantikan dengan Petis/ makanan yang tidak disukai oleh klien )

Page 64: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

6) Pastikan klien sudah pada posisi yang benar-benar focus dan rileks

7) Apabila sudah, tepuk kedua tangan hypnoterapist secara tepat dan keras

C. DEEPENING DAN DEPT LEVEL TEST 1) Pada tahap deepening hypnoterapist akan

membimbing klien untuk berimajinasi melakukan satu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subjek untuk memasuki trance level yang lebih dalam

2) Pastikan bahwa klien hanya mendengarkan suara hypnoterapist dengan memegang tubuh klien dan memberikan perintah untuk mendengarkan hypnoterapist saja

3) Bimbing klien untuk berimajinasisesuatu tempat yang klien inginkan dengan menggunakan 5 tahap :

1. Lima, perintahkan agar tubuh dan pikiran anda memasuki relaksasi lebih dalam, total, semakin tenang dan tenang

2. Empat, biarkan tubuh dan pikiran anda memasuki tidur yang lebih dalam Hingga ke suatu tempat yang nyaman, Ariel, semakin nyata, bahkan anda merasakan detailnya, emosinya.

3. Tiga, semakin lelap, lebih dalam lagi, rasakan tubuh anda semakin ringan, bahkan anda dapat meluapkannya.

4. Dua, masuki tidur lelap barkali lipat lebih dalam, dan rasakan suasana menjadi seperti hening, bahkan anda benar-benar tenang, fisik dan terlelap, fikiran anda beristirahat, bahkan seluruh pancar indera anda benar- benar beristirahat.

5. Satu, silahkan nikmati relaksasi yang sangat luar biasa ini, silahkan anda membayangkan diri anda di suatu tempat yang nyaman dan indah, dan saat yang sama biarkan fisik dan pikiran

D. SUGGESTION 1. Sampaikan pada klien untuk

merilekskan seluruh tubuhnya hingga merasa rileks dan nyaman

2. Setelah pasien ludah merasa nyaman mulailah dengan rangkaian kata menjadi kalimat yang indah dan mudah dipahami klien.

3. Sampaikan sugesti dengan rangkaian kata yang sudah biasa mengimajinasikannya seperti “

Page 65: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Bayangkan oleh anda bahwa anda sedang berada ditempat yang paling nyaman dengan kalimat ini si pasien pasti dapat dengan mudah membayangkannya, karena bahasa tersebut sudah biasa didengar dan dilakukan.

4. Tegaskan ke klien untuk memfokuskan hanya pada perkataan terapis, contoh “ dengarkan kata kata saya, jika anda menemui rokok maka anda akan merakan bahwa itu adalah petis yang pahit dan menjijikan”

5. Kata kata tersebut diulang beberapa kali sampai klien benar-benar memahami

6. Berikan reinforcement positif pada klien.

Fase terminasi

15 Membaca hamdalah

16 Mengevaluasi respon klien

17 Memberi reinforcement positif

18 Membuka kontrak selanjutnya

19 Mengakhiri pertemuan dengan baik: sambil bersama klien membaca Do’a.

اللهم رب الناس أذهب البأس اشف أنت الشافي ل شافي إل أنت

شفاء ل يغادر سقم

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi.

Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā

yughādiru saqaman.

Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah

penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau

adalah penyembuh. Tiada yang dapat

menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan

kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri’’

20 Merapikan alat

21 Mencuci tangan

Evaluasi

22 Evaluasi respon klien

Dokumentasi

23 Catat waktu, tanggal dan keluhan yang ditemukan saat prosedur berlangsung serta catat status perkembangn klien.

Keterangan : Tidak = 0 Ya = 1 Evaluasi Diri/ Penguji ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Nilai Akhir = Jumlah Nilai yang didapat : jumlah

keseluruhan pointy yang dinilai X 100

Page 66: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pembimbing/penguji

( )

Page 67: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuanumum

Mahasiswa mammpu melakukan terapi kongnitif dengan benar

TujuanKhusus

Setelahmengikutipraktikuminimahasiswamampu:

10. Menjelaskantujuan dilakukaya terapi kongnitif

11. Menjelaskantahapanprosedurterapi kongnitif

12. Menerapkanterapi kongnitif dengan benar

Pengertian

Terapikongnitifmerupakansalahsatubentukkonseling yang bertujuanmembantuklien agar

dapatmenjadilebihsehat, memperolehpengalaman yang memuaskan, dandapatmemenuhigayahiduptertentu,

dengancaramemodifikasipola piker danperilakutertentu.

TujuanTerapi Kongnitif

5. Umum :

a. Menubahpikirandaritidaklogis, negative menjadiobjektif , rasional, positif

b. MeningkatkanAktivitas

c. Mengurangiperlilaku yang tidak di inginkan

d. Meningkatkanketerampilan social

6. Khusus :

a. MeningkatkanHubungan social

b. MeningkatkanHargadiri

c. Meningkatkankemampuanmerawatdiri

NamaMahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan kepribadian

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan klien

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan

dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

• Tempatduduk

• Alattulisdankertas

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI KONGNITIF

Page 68: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Mengidentifikasimasalah what, where,when, who

18 Diskusikansumbermasalah

19 Diskusikanpikirandanperasaanserta yang

menyebabkanhaltersebutitutimbul

20 Catatpikiranotomatis,

perawatmengklasifikasikandalamdistorsikongnitif

21 Memberi pujian pada klien bila dapat melakukan

22 Meminta klien menceritakan apa yang dilakukan

23 Menanyakan perasaan setelah setelah melakukan terapi

24 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

25 Membaca hamdalah

26 Merapikan klien

27 Mengevaluasi respon klien

28 Memberi reinforcement positif

29 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

30 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

31 Membereskanalat-alat

Evaluasi

32 Melakukanevaluasihasil tindakanterapi

Dokumentasi

33 Mencatatkegiatan hasilterapi yang dilakukan

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 69: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 70: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuanumum

Mahasiswa mammpu melakukan terapi psikodramadenganbenar.

TujuanKhusus

Setelahmengikutipraktikuminimahasiswamampu:

13. Menjelaskantujuan dilakukaya terapi psikodrama.

14. Menjelaskantahapanprosedurterapi psikodrama.

15. Menerapkanterapi psikodrama dengan benar.

Pengertian

Psikodrama merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat

memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan

kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.

TujuanTerapi Psikodrama

7. Umum :

a. Mengisi waktu luang

b. Meningkatkan produktivitas

c. Meningkatkan interkasi sosial

8. Khusus :

a. Dapatmelepaskanemosi

b. Dapatmeningkatkanfokusdankonsentrasi

c. Dapatmenempatkandiripadatempat orang lain

d. Dapatmemperolehpengertianlebihbaiktentangdirinya

e. Dapatmengembangkanpemahaman

f. Bisamelihatsesuatudarisudutpandang orang lain

g. Stimulasi otak untuk fungsi motorik

NamaMahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan Perkembangan

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan

dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI PSIKODRAMA

Page 71: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 Mempersilahkan klien untuk

memperkenalkandiridanhobisatusama lain

19 Menjelaskanpermainan yang akandilakukanolehklien

20 Mengarahkan klien

untukmengikutipemanasantatacarabermain yang

sudahdijelaskanuntukmelatihkonsentrasi

21 MulaimemainkantenikPsikodramadenganmembagiperanmasing-

masngklien

22 Klienmemainkanpermainansesuaiperanmasing-masing

23 Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal,

psikomotor klien saat melakukanperanpsikodrama

24 Meminta klien menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya

25 Menanyakan perasaan setelah setelah melakukan kegiatan

inidanmemintaklianmenjelaskanpelajaran yang

didapatsetelahmelakukanteknikpsikodrama

26 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Membereskanalat-alat

Evaluasi

34 Melakukanevaluasiperkembanganhasil tindakan (Tingkat

kepercayaandiri, tingkat focus, tingkatkonsentrasi,

tingkatsimpati)

Dokumentasi

35 • Mencatatkegiatan klien

• Mencatatperkembanganklien

• Mencatattanggaldanwaktudilakukanteknikpsikodrama

• Mencatathasilsetelahdilakukannyateknikpsikodrama

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Page 72: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 73: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuanumum

Mahasiswa mammpu melakukan Hidrotherapy dengan benar

TujuanKhusus

Setelah mengikutipraktikuminimahasiswamampu: 1. Menjelaskantujuan dilakukayahidrotherapy 2. MenjelaskantahapanprosedurHidrotherapy 3. MenerapkanHidrotherapy dengan benar

Pengertian Hidroterapi adalah sejumlah latihan fisik dengan berendam di dalam air hangat

TujuanTerapi Okupasi 1. Umum :

a. Mengisi waktu luang bagi lansia

b. Meningkatkan produktivitas lansia

c. Meningkatkan interkasi sosial antar lansia

2. Khusus :

A. Mencegah atau mengurangi pilek

B. Meredakan sakit kepala

C. Merangsang sirkulasi saat kaki terasa dingin

D. Meredakan kejang panggul

E. Membantu relaksasi

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan Perkembangan

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan klien (tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak mengalami kelemhan otot gerak tangan)

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat 1. Ember yang bersih atau baskom " untuk merendam kaki 2. Handuk 3. Panci untuk merebus air 4. Air dingin

Fase Orientasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR HIDRO THERAPY

Page 74: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 Isi baskom dengan dengan air panas pada suhu sekitar 40 derajat Celcius

19 Masukkan kedua kaki ke dalam ember dan tutup dengan handuk agar tetap hangat

20 Tambahkan air panas untuk mempertahankan suhu agar tetap pada suhu 44 - 46 derajat celcius

21 lakukan dengan hati-hati

22 Lanjutkan perendaman sampai sepuluh atau tiga puluh menit, tergantung dari efektifitas yang diinginkan

23 Sertahankan kepala kita tetap dingin dengan memberi kompres dingin. Kompres dingin dapat dibuat dari kain flanel / sapu tangan yang dapat dilipat dan dicelupkan ke dalam air dingin

24 Bila kaki diangkat keluar dari air panas, maka segerakanlah menyiram kedua kaki dengan air dingin dan letakkan di atas handuk. Keringkan kedua kaki terutama di bagian sela-sela jari.

25 Menanyakan perasaan setelahsetelahmelakukan kegiatan ini

26 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

33 Membereskanalat-alat

Evaluasi

34 Melakukanevaluasihasil tindakan

Dokumentasi

35 Mencatatkegiatan, mencatat respon pasien dan perawat.

Keterangan : Tidak = 0 Ya = 1

Page 75: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Evaluasi Diri/Penguji ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI OKUPASI

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 76: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuan umum

Mahasiswa mammpu melakukan terapi okupasi dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

16. Menjelaskan tujuan dilakukaya terapi okupasi

17. Menjelaskan tahapan prosedur terapi okupasi

18. Menerapkan terapi okupasi dengan benar

Pengertian

Terapi ini dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas lansia serta meningkatkan fungsi kognitif dan

fungsi motorik

Tujuan Terapi Okupasi

9. Umum :

a. Mengisi waktu luang bagi lansia

b. Meningkatkan produktivitas lansia

c. Meningkatkan interkasi sosial antar lansia

10. Khusus :

a. Stimulasi otak untuk fungsi kognitif:

1.) Daya ingat

2.) Visuospasial

3.) Praxis

4.) Atensi dan konsentrasi

5.) Judgment

6.) Daya abstraksi

7.) Berhitung

8.) Fungsi eksekutif

b. Stimulasi otak untuk fungsi motorik

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan Perkembangan

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan klien (tidak mengalami gangguan

penglihatan dan tidak mengalami kelemahan otot gerak

tangan)

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan

dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

• Baju atau kain yang akan di jahit

• Jarum jahit dan benang kain

Page 77: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

• Gunting

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 Membantu klien untuk memasukan benang ke dalam jarum

jahit

19 Setelah benag di masukan gunting benang lalu samakan

panjangnya setelah itu ikat benang padaa bagian belakang.

20 Mengarahkan klien untuk menjahit kain sesuai dengan

sobekan pada kain hingga selesai

21 Mengarahkan pasien untuk mengikat pada bagian ujung

jahitan secara berulang agar kahitan menjadi tidak mudah

lepas setelah itu gunting benang.

22 Memberi pujian pada klien bila dapat melakukan

23 Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal,

psikomotor klien saat menjahit kain.

24 Meminta klien menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya

25 Menanyakan perasaan setelah setelah melakukan kegiatan

ini

26 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Membereskan alat-alat

Evaluasi

34 Melakukan evaluasi hasil tindakan

Dokumentasi

35 Mencatat kegiatan klien, ketepatan menjahit, kerja sama antar

anggota kelompok, dan ketepatan waktu mengerjakan

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Page 78: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBELAJARAN

TERAPI REKRESI

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 79: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

Tujuan umum

Mahasiswa mammpu melakukan terapi rekreasi dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

19. Menjelaskan tujuan dilakukaya terapi rekreasi

20. Menjelaskan tahapan prosedur terapi rekreasi

21. Menerapkan terapi rekreasi dengan benar

Pengertian

Terapi ini dipergunakan untuk mengurangi ketergantungan emosional dan memperbaiki perilaku melalui

diskusi tentang kegiatan rekreasi yang telah dilakukan.

Tujuan Terapi rekreasi

11. Umum :

a. Mengisi waktu luang bagi lansia

b. Meningkatkan fungsi sensasi, persepsi dan kognisi pada lansia

c. Meningkatkan keterampilan sensasi sosialisasi serta pengembangan emosi pada lansia

12. Khusus :

a. Penurunan kecemasan

b. Penurunan isolasi sosial

c. Meningkatkan fungsi sosial

d. Pengembangan keterampilan rekreasi baru

e. Meningkatkan kesejahteraan fisik

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kesiapan klien

2 Kaji kesiapan perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Gangguan Kognitif dan Neurologi

Fase pre interaksi

4 Mencuci tangan

5 Melakukan kontrak waktu

6 Melakukan verifikasi program terapi

7 Mengecek kesiapan klien (tidak mengalami gangguan

penglihatan dan tidak mengalami kelemahan otot gerak

tangan)

8 Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang berkaitan

dengan terapi.

9 Mempersiapkan alat

• Handphone/alat musik lainnya

• Pilih musik

Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama klien

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

15 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

Page 80: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

17 Memberi petunjuk pada klien

18 Mempersilahkan klien untuk memilih musik

19 Arahkan pasien untuk duduk posisi rileks

20 Putar musik yang telah dipilih

21 Memotivasi keterlibatan klien dan kelompoknya (jika

perkelompok)

22 Memberi pujian pada klien bila dapat melakukan terapi

dengan baik

23 Mengobservasi emosi klien saat mendengarkan musik

24 Meminta klien menceritakan apa yang dirasakan saat

mendengarkan musik

25 Menanyakan perasaan setelah setelah melakukan kegiatan

ini

26 Mencuci tangan setelah tindakan

Fase Terminasi

27 Membaca hamdalah

28 Merapikan klien

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Membereskan alat-alat

Evaluasi

34 Melakukan evaluasi hasil tindakan

Dokumentasi

35 Mencatat kegiatan klien, ketepatan memilih musik, mencatat yang

klien rasakan selama mendengarkan musik.

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

............................................................................................................................. ...............................................

......................................................................................................................................

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 81: LABORATOIRUM KEPERAWATAN GERONTIK II M