laba (income)

7
LABA (INCOME) Chapter 10 Tugas mata kuliah : TEORI AKUNTANSI Oleh : Endah Wulandari (2012040005) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA 2014

Upload: endah-wulandari

Post on 20-Jul-2015

120 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LABA (INCOME)

LABA (INCOME)

Chapter 10

Tugas mata kuliah :

TEORI AKUNTANSI

Oleh :

Endah Wulandari (2012040005)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BATIK

SURAKARTA

2014

Page 2: LABA (INCOME)

LABA (INCOME)

Makna Income dalam perpajakan adalah sebagai jumlah kotor sehingga

diterjemahkan sebagai penghasilan sebagaimana digunakan dalam Standart Akuntansi

Keuangan, sedangkan dalam Akuntansi istilah income adalah dimaknai sebagai jumlah bersih

sehingga istilah laba lebih menggambarkan apa yang dimaksud dengan income. Dan lebih

menunjuk pada konsep FASB.

Laba dalam teori akuntansi biasanya lebih menunjuk pada konsep yang oleh FASB

disebut dengan laba komprehensif. Laba komprehensif dimaknai sebagai kenaikan aset bersih

selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik.

1. Tujuan Pelaporan Laba

Laba akuntansi dengan berbagai interpretasinya diharapkan dapat digunakan antara

lain sebagai:

1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang

diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi (rate of retun on inuested

capital).

2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemcn.

3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.

4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara.

5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan public.

6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang.

7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus.

8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.

9. Dasar pembagian dividen.

2

Page 3: LABA (INCOME)

2. Konsep Laba Konvensional

Teori tentang laba masih harus dikembangkan dan dimantapkan agar dicapai

interpretasi yang tepat secara intuitif mau[un ekonomik sehingga angka laba akuntansi

mempunyai manfaat yang tinggi khusunya bagi investor dan kreditor. Hendriksen dan

van Breda (1992) mengemukakan bahwa laba akuntansi yang sekarang berjalan

(konvensional) masih problematik secara teoritis.

3. Konsep Laba dalam Tataran Sematik

Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus

dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat

dan bermakna sebagai informasi. Terdapat beberapa konsep atau fungsi laba dalam tataran

semantik, yaitu: pengukur kinerja, konfirmasi harapan investor, dan sebagai estimator laba

ekonomik.

Pengukur Kinerja

Laba dapat menginterpretasikan kinerja efisiensi karena laba menetukan ROI, ROA,

dan ROL sebagai pengukur interpretasi. Validitas pengukur efisiensi tersebut bergantung

pada bagaimana laba dari tingkat investasi diukur serta dari sudut pandang siapa informasi

efisiensi ditujukan.

Konfirmasi Harapan Investor

Perekayasa pelaporan berusaha menyediakan informasi mengenai harap-an investor

atau pemakai lainnya di masa lalu tentang kinerja perusahaan memang terrealisasi. Dengan

demikian, Iaba dapat diinterpretasi sebagai sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan

tersebut. Bila diasumsi bahwa pasar cukup efisien, laba yang diprediksi investor harus

mendekati atau sama dengan laba yang dilaporkan.

Estimator Laba Ekonomik

Akuntansi menganut asas akrual untuk mendapatkan suatu angka yang lebih bermakna

secara ekonomik daripada sekadar kenaikan atair penurunan kas dalam suatu perioda. Angka

laba akan bermakna kalau tia merepresentasi perubahan kemakmuran (wealth) atau

penciptaan nilai (vaue creation) sebagai hasil kinerja ekonomik suatu kesatuan usaha. Secara

3

Page 4: LABA (INCOME)

teknis, perubahan kemakmuran atau nilai diwujudkan dalam kegiatan produktif

(menghasilkan barang dan jasa).

Makna Laba

Laba adalah kenaikan aset dalam suatu perioda akibat kegiatan produktif yang dapat

dibagi atau didistribusi kepada kreditor, pemerintah, pemegang saham (dalam bentuk bunga,

pajak, dan dividen) tanpa mempengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham semula. Sejalan

dengan pengertian yang diberikan Barton, ini berarti bahwa pengaruh perubahan ekuitas

akibat transaksi modal (the effects of any additional capital contributions or withdrawals by

owners) harus dikeluarkan dari perhitungan laba.

Laba dan Kapita

laba adalah aliran potensi jasa yang dapat dinikmati dalam kurun waktu tertentu dengan tetap

mempertahankan tingkat potensi jasa mula-mula. Laba tidak harus selalu dinikmati tetapi

dapat terus tertanam di perusahaan sehingga menambah tingkat investasi. Kalau laba harus

dinikmati maka hal tersebut hanya dapat dilakukan sejauh tidak melampaui tingkat capital

semula. Pengertian laba semacam ini disebut laba atau dasar konsep pemertahanan capital

atau kemakmuran.

Konsep Pemertahanan Kapital

Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa entitas (perusahaan atau investor) berhak

mendapatkan kembalian/imbalan atau return dan menikmatinya setelah capital (investasi)

dipertahankan keutuhannya, atau pulih seperii sedia kala (recovered). Harapan umum dalam

kegiatan bisnis adalah kapital atau investasi yang tertanam selalu berkembang.

4. Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik

Menurut pendekatan sintaktis, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan

dan beban. Laba dianggap telah timbul bila terjadi kenaikan nilai dari kekayaan bersih

sebagai akibat adanya transaksi. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba.

Pendekatan Transaksi (Transactions Approach)

4

Page 5: LABA (INCOME)

Menurut pendekatan transaksi, laba telah timbul pada saat terjadinya transaksi.

Khususnya transaksi eksternal, yaitu transaksi yang terjadi dan melibatkan pihak luar. Laba

dapat timbul pada saat terjadinya transaksi pertukaran/penjualan dan terjadinya pengakuan

beban.

Pendekatan kegiatan

Laba dianggap timbul bila kegiatan tertentu telah dilaksanakan. Jadi laba bisa timbul pada

tahap perencanaan, pembelian, produksi, penjualan dan pengumpulan kas. Dalam

penerapannya, pendekatan ini merupakan dari pendekatan transaksi. Hal ini disebabkan

pendekatan kegiatan dimulai dengan transaksi sebagai dasar pengukuran.

Pendekatan Pemertahanan Kapital

Nilai aset dan kewajiaban merupakan konsekuensi dari pengukuran pendapatan dan

biaya atas dasar konsep penandingan. Laba merupakan konsekuensi dari pengukuran capital

pada dua titik waktu yang berbeda. Elemen statemen keuangan diukur atas dasar pendekatan

aset-kewajiban. Jadi, laba adalah perubahan atau kenaikan capital dalam satu perioda.

Pengukuran atau penilaian capital

Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah konseptual karena

dengan berjalannya waktu beberapa hal yang bersifat ekonomik berubah dan harus

dipertimbangkan yaitu unit dan skala pengukur dan dasar pengukuran.

Jenis Kapital.

Jenis kapital berkaitan dengan karakteristik dan wujud kapital dari kaca mata yang menguasai

serta apa yang harus dipertahankan untuk menentukan laba. Dalam hal ini terdapat dua jenis

konsep kapital yaitu kapital finansial dan fisis.

Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah unit pengukuran yang dapat dilekatkan pada suatu objek

sehingga objek tersebut dapat dibedakan besar-kecilnya dari objek yang lain atas dasar unit

pengukuran tersebut.

Skala Nominal

5

Page 6: LABA (INCOME)

Skala nominal adalah satuan rupiah sebagaimana telah terjadi tanpa memperhatian

perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan kondisi ekonomik.

Skala Daya Beli

Merupakan skala untuk mengatasi kelemahan skala rupiah nominal. Dengan skala ini,

rupiah nominal dinyatakan kembali dalam bentuk rupiah daya beli atas indeks harga tertentu.

1. Penyajian Laba

Walaupun teori entitas yang dibahas di atas berkaitan dengan masalah penyajian,

masalah lebih difokuskan pada masalah konseptual tentang apa yang disebut aba. Masalah

konseptual yang erat kaitannyadengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-pos

transaksi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi dalam arti

luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba ditahan atau

statemen perubahan ekuita. Hal ini dibahas lebih lanjut sesudah ini.

6

Page 7: LABA (INCOME)

Skala nominal adalah satuan rupiah sebagaimana telah terjadi tanpa memperhatian

perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan kondisi ekonomik.

Skala Daya Beli

Merupakan skala untuk mengatasi kelemahan skala rupiah nominal. Dengan skala ini,

rupiah nominal dinyatakan kembali dalam bentuk rupiah daya beli atas indeks harga tertentu.

1. Penyajian Laba

Walaupun teori entitas yang dibahas di atas berkaitan dengan masalah penyajian,

masalah lebih difokuskan pada masalah konseptual tentang apa yang disebut aba. Masalah

konseptual yang erat kaitannyadengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-pos

transaksi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi dalam arti

luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba ditahan atau

statemen perubahan ekuita. Hal ini dibahas lebih lanjut sesudah ini.

6