l a p o r a n kunjungan spesifik komisi vii dpr ri ke plts ...€¦ · profil pt len industri...
TRANSCRIPT
L A P O R A N
KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI
KE PLTS OELPUAH PT LEN INDUSTRI (PERSERO)
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2019-2020
14-16 Februari 2020
SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia terus terlibat aktif dalam memenuhi Paris Agreement melalui
pelaksanaan berbagai kebijakan seputar Energi Baru Terbarukan (EBT).
Kebijakan ini merupakan bentuk tanggung jawab dalam mengontrol konsumsi
energi masyarakat, sehingga menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Untuk mendukung pengembangan EBT dan untuk memenuhi tercapainya
bauran energi 23% sesuai dengan kebijakan energi nasional di tahun 2025,
kebijakan kebijakan telah diterbitkan, antara lain: Permen ESDM Nomor 50
Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan
Tenaga Listrik, Permen ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan
Sistem Pembangkit Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) dan Kepmen ESDM Nomor 39 K/20/MEM/2019 tentang
Pengesahan RUPTL PLN 2019-2028.
Salah satu potensi EBT yang dapat dikembangan di Indonesia adalah
potensi tenaga surya. PT. LEN Industri (Persero) telah membangun PLTS
Kupang 5 MWp sebagai proyek Independent Power Producer PLTS pertama di
Indonesia di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur.
PLTS yang dioperasionalkan pada tahun 2015 ini memiliki kandungan lokal
lebih dari 69% dengan total sebanyak 21.840 (@ 230 Wp) buah PV Module
merek Len di atas lahan ± 7 ,5 hektare.
IPP PLTS Kupang dibangun dengan metode investasi mandiri oleh PT LEN
Industri (Persero) yang kemudian dijual kepada operator, PT PLN (Persero),
untuk didistribusikan memenuhi kebutuhan energi penduduk disekitarnya melalui
jaringan transmisi 20 kV ke sistem kelistrikan Kupang. Hal ini sangat signifikan
untuk menghemat biaya pokok penyediaan (BPP) listrik di daerah tersebut
dibandingkan menggunakan pembangkit bermesin diesel (PLTD) yang berbahan
bakar minyak.
2
Kontrak pembelian listrik (PPA: Power Purchase Agreement)
ditandatangani antara PT Len Industri (Persero) dan PT PLN (Persero) Wilayah
NTT pada tanggal 09 Januari 2015 untuk jangka waktu selama 20 tahun.
Untuk itu dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap
pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, Komisi VII DPR RI
memandang perlu untuk melakukan kunjungan kerja spesifik ke PLTS Oelpuah
PT LEN Industri (Persero) Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Melalui kunjungan lapangan ini, diharapkan Komisi VII dapat memperoleh
masukan, data-data terkini yang kemudian bisa dijadikan bahan pertimbangan
dan rekomendasi bagi pemerintah dalam mengambil terhadap sektor energi,
khususnya terkait dengan pengembangan pembangkit listrik energi baru
terbarukan.
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum pelaksanaan kunjungan Komisi VII DPR RI adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR
RI/I/2014 tentang Tata Tertib DPR RI.
3. Keputusan Rapat Internal Komisi VII DPR RI tanggal 13 Januari 2020 tentang
Agenda Kerja Masa Persidangan II Tahun Sidang 2019-2020.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan kunjungan spesifik ke PLTS Oelpuah PT LEN Industri
(Persero) adalah untuk melihat secara langsung kinerja PLTS Oelpuah PT LEN
Industri (Persero) serta perkembangan pengembangan pembangkit listrik yang
ramah lingkungan khususnya pembangkit bertenaga surya di Indonesia.
3
D. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Waktu pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PLTS
Oelpuah PT LEN Industri (Persero) Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
tanggal 14 – 16 Februari 2020. Dengan agenda antara lain sebagai berikut:
1. Kunjungan lapangan ke PLTS Oelpuah PT LEN Industri (Persero) Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
2. Pertemuan dengan Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen EBTKE Kementerian
ESDM RI, Direksi PT PLN (Persero) dan Direksi PLTS Oelpuah PT LEN
Industri (Persero).
E. Sasaran dan Hasil Kegiatan
Sasaran dari kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PLTS
Oelpuah PT LEN Industri (Persero) Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
melihat secara langsung kinerja PLTS Oelpuah PT LEN Industri (Persero) serta
perkembangan pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan
khususnya pembangkit bertenaga surya di Indonesia serta kendala-kendala yang
dialami.
Hasil kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI diharapkan
bisa memperkaya khasanah sehingga menjadi masukan bagi Komisi VII DPR RI
dalam menjalankan fungsinya.
F. Susunan Anggota Tim Kunjungan Spesifik
Anggota kunjungan spesifik adalah Anggota Komisi VII DPR RI yang
merupakan representasi dari fraksi-faksi di Komisi VII DPR RI sebagaimana
dalam tabel berikut:
Tabel 1. Tim Kunjungan Kerja Spesifik
No. NAMA NO.
ANGG
.
FRAKSI JABATAN
1. H. ALEX NOERDIN A-278 P.GOLKAR KETUA
2. Dra. ADRIANA C. DONDOKAMBEY, M.Si A-252 PDIP ANGGOTA
4
3. MERCY CHRIESTY BARENDS, ST A-261 PDIP ANGGOTA
4. Dr. Ir. WILLY MIDEL YOSEPH, MM A-244 PDIP ANGGOTA
5. MAMAN ABDURRAHMAN, ST A-332 P. GOLKAR ANGGOTA
6. H. HASNURYADI SULAIMAN, SE, M.A.B. A-336 P.GOLKAR ANGGOTA
7. Dra. Hj. HAENY RELAWATI RINI, W.M.Si A-321 P. GOLKAR ANGGOTA
8. DYAH RORO ESTI WIDYA PUTRI, BA,
M.Sc
A-311 P. GOLKAR ANGGOTA
9. H. SUBARNA, SE, M.Si A-95 P. GERINDRA ANGGOTA
10. KATHERINE A. OENDOEN A-123 P. GERINDRA ANGGOTA
11. ARKANATA AKRAM, ST, BE (Hons), M.
Eng, Sc
A-392 P. NASDEM ANGGOTA
12. Prof. Dr. AWANG FAROEK ISHAK, MM A-391 P. NASDEM ANGGOTA
13. Hj. RATNA JUWITA SARI, SE, MM A-46 PKB ANGGOTA
14. SARTONO HUTOMO A-555 P. DEMOKRAT ANGGOTA
15. H. ABDUL WAHAB DALIMUNTHE, SH A-524 P. DEMOKRAT ANGGOTA
16. H. ROFIK HANANTO, SE A-443 PKS ANGGOTA
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Peninjauan lapangan ke PLTS Oelpuah PT LEN Industri (Persero) Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Kunjungan lapangan dilaksanakan dengan meninjau langsung ke area
PLTS Oelpuah PT LEN Industri (Persero) di desa Oelpuah, Kupang, Nusa
Tenggara Timur. Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim kunjungan kerja
spesifik komisi VII DPR RI didampingi oleh Dirjen EBTKE, Dirjen
Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dirut PT LEN, Direktur Operasional PT
PLN (Persero), dan Bupati Kupang.
Gambar 1. Tim Kunspek Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan lapangan ke
area PLTS Oelpuah
6
B. Pertemuan dengan Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen EBTKE Kementerian
ESDM RI, Direksi PT PLN (Persero) dan Direksi PLTS Oelpuah PT LEN
Industri (Persero).
Dalam pertemuan ini, tim kunspek Komisi VII DPR RI dipimpin oleh Bapak
H. Alex Noerdin dihadiri oleh Dirjen EBTKE, Dirjen Ketenagalistrikan
Kementerian ESDM, Dirut PT LEN, Direktur Operasional PT PLN (Persero),
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Bupati Kupang. Dalam pertemuan ini
diperoleh informasi antara lain:
1. Profil PT LEN Industri (Persero)
PT LEN Industri (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak di bidang bisnis berbasis teknologi. LEN memiliki keunggulan utama
dalam kompetensi sumber daya manusia, yang mempunyai kemampuan dalam
rekayasa sistem, riset dan pengembangan produk, manufaktur, serta integrasi
sistem dan pemeliharaan.
LEN dilahirkan dari sebuah institusi penelitian bernama LEN (Lembaga
Elektroteknika Nasional) yang berdiri pada tahun 1965. Len kemudian menjadi
sebuah BUMN dengan nama PT LEN Industri (Persero). Pemegang saham PT
LEN 100% milik Indonesia dengan revenue pada tahun 2018 sebesar 390 M
USD.
LEN memiliki 4 lini bisnis, antara lain: ICT and navigation, energy and power
system, defence electronics, transportation system, dan industrial.
Gambar 2. Lini bisnis PT LEN Industri
7
Potensi adanya sinar matahari sepanjang tahun di Indonesia, membuat
sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu sumber energi
alternatif yang layak. Selain itu, Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya dapat
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak. PT LEN Industri
(Persero) telah mengembangkan sejak 1997 yang telah beroperasi di banyak
daerah terpencil di Indonesia menyediakan dan mendistribusikan lebih dari 40
MWp energi. Len memiliki kapasitas produksi 71 MWp per tahun saat ini.
PT LEN memberikan solusi sistem terkait pemanfaatan tenaga surya,
antara lain dengan membuat LenSMART SOLAR DC, Len Grid Stabilizer, dan
LenPAMTAS.
Gambar 3. LenSMART SOLAR DC, Len Grid Stabilizer, serta LenPAMTAS
Kemudian proyek terkait pembangkitan tenaga surya yang sudah dilakukan
PT LEN antara lain, Grid 2 x 1 Mwp Bali (2012), IPP Kupang (2016), Grid 2 x 1
Mwp Papua Barat (2016), Rooftop SPBU (2019), PJU Tenaga Surya (2019),
Barata Indonesia 500 Kwp (2019), Off-shores Madura (2019), dan Solar Tree
(2020).
8
Gambar 4. Proyek terkait Pembangkitan Tenaga Surya oleh PT LEN
2. Profil IPP PLTS Oelpuah
IPP PLTS Kupang dibangun diatas lahan 7 hektar dengan biaya investasi
sebesar 120 Milyar Rupiah. PLTS ini dibangun dengan metode investasi mandiri
oleh Len yang kemudian dijual kepada operator (PLN) untuk didistribusikan
memenuhi kebutuhan energi penduduk disekitarnya melalui jaringan transmisi 20
kV ke sistem kelistrikan Kupang. Hal ini sangat signifikan untuk menghemat biaya
pokok penyediaan (BPP) listrik di daerah tersebut dibandingkan menggunakan
pembangkit bermesin diesel (PLTD) yang berbahan bakar minyak.
Kontrak pembelian listrik (PPA: Power Purchase Agreement)
ditandatangani antara PT Len Industri (Persero) dan PT PLN (Persero) Wilayah
NTT pada tanggal 09 Januari 2015 untuk jangka waktu selama 20 tahun.
Gambar 5. IPP Solar PV Kupang
9
Dengan adanya PLTS Oelpuah ini, karbon emisi CO2 yang dikurangi
sebesar 16,081 ton setara dengan penguranan emisi dari 416.767 pohon yang
berumur 10 tahun. Kemudian penghematan bahan bakar fosil sebesar 6.803799
L.
Gambar 6. Kinerja IPP Solar PV Kupang
3. Roadmap Energi Surya di Indonesia hingga Tahun 2025
Perpres No 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional
(RUEN) menyebutkan bahwa target kapasitas PLTS terpasang pada tahun 2025
sebesar 6.5 GW. Untuk mencapai target tersebut, rencana pemasangan PLTS
pada tahun 2020 sebesar 0.53 GW, tahun 2021 sebesar 0.80 GW, tahun 2022
sebesar 0.89 GW, tahun 2023 sebesar 1.10 GW, tahun 2024 sebesar 1.22 GW,
dan tahun 2025 sebesar 1.89 GW.
Gambar 7. Roadmap Energi Surya di Indonesia s/d Tahun 2025
10
4. Dukungan Pemerintah yang Dibutuhkan dalam Pengembangan Tenaga
Surya di Indonesia
Untuk mendukung pengembangan tenaga surya di Indonesia, dukungan
pemerintah yang dibutuhkan antara lain:
1. Regulasi: Perlu adanya peraturan pemerintah atau regulasi yang
mendorong PT PLN (Persero) untuk menyiapkan Grid atau Jaringan yang
dapat menerima energi terbarikan
2. Insentif: Perlu adanya insentif bagi penggunaan produk local atau dalam
negeri.
3. Skema pemakaian lahan: Perlu adanya perubahan skema bisnis IPP
(Independent Power Producer) dari BOT menjadi BOO (Build Operate Own)
4. Pendanaan: Perlu kebijakan penyediaan bunga murah (green bond) dan
tenor panjang bagi para developer IPP
Gambar 8. Tim Kunjungan Komisi VII DPR RI melakukan pertemuan dengan
Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM RI, Direksi PT PLN
(Persero) dan Direksi PLTS Oelpuah PT LEN Industri (Persero)
11
BAB III
KESIMPULAN
Dari pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI
ke PLTS Oelpuah PT LEN industri (Persero), dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dirut PT LEN Industri (Persero) mengharapkan dukungan dari Kementerian
ESDM RI dan PT PLN (Persero) terkait regulasi, insentif, skema
penggunaan lahan, serta pendanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS).
2. Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI sepakat untuk
memberikan dukungan terhadap pengembangan PLTS yang dilakukan oleh
PT LEN Industri (Persero).
3. Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI mendukung Kementerian
ESDM RI dan PT PLN (Persero) untuk meningkatkan pengembangan PLTS
khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan di daerah 3T (Tertinggal,
Terdepan, Terluar).
4. Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI meminta kepada
Kementerian ESDM RI dan PT PLN (Persero) agar semua masyarakat di
Provinsi Nusa Tenggara Timur bisa menikmati listrik.
12
BAB IV
PENUTUP
Demikian laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PLTS
Oelpuah PT Len Industri (Persero), semoga memberi manfaat dalam
menjalankan tugas-tugas konstitusional.
Kupang, Februari 2020
Pimpinan Tim Kunspek
H. Alex Noerdin
13