kwu

2
NAMA : WIDYA SARI NIM : 21030114120021 KELAS : A Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat. KEWIRAUSAHAAN Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan ( ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan dapat dipelajari dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri karena jelas objek, konsep, teori, dan metode ilmiahnya. Objek studi kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk mengambil hikmah dari pengalaman. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Watak, sifat, jiwa, dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri (1) percaya diri; (2) berorientasi pada tugas dan hasil; (3) berani menghadapi risiko; (4) kepemimpinan; (5) keorisinilan; dan (6) berorientasi ke masa depan. Nilai-nilai kewirausahaan meliputi komitmen, risiko yang moderat, peluang, objektif, umpan balik, optimisme, uang, proaktif dalam manajemen. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif, kreatif, menyukai perubahan kemajuan dan tantangan. Perilaku kewirausahaan ditentukan oleh (faktor internal) hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi, insentif, serta (faktor eksternal) lingkungan. Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, sosiologi. Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan adalah locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen,dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor lingkungan yaitu peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, kebijakan pemerintah. Umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil memiliki tiga ciri penting: (1) tahap imitasi dan duplikasi, (2) tahap duplikasi dan pengembangan, (3) tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda. Beberapa langkah untuk menjadi wirausaha yang sukses, di antaranya (1) ada visi dan tujuan yang jelas; (2) bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu; (3) berencana dan terorganisir; (4) kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya; (5) mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya; (6) memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun yang menyebabkan kegagalan kewirausahaan meliputi: (1) kurang kompeten dalam manajerial; (2) kurang berpengalaman dalam lapangan usaha yang akan dimasuki; (3) kurang bisa mengendalikan keuangan; (4) gagal dalam perencanaan; (5) kurang memadainya lokasi; (6) kurang pengawasan peralatan; (7) sikap yang setengah hati; (8) kurang siap mengalami perubahan (peralihan). Kewirausahaan memiliki dua fungsi yaitu makro dan fungsi mikro. Sebagai fungsi makro, kewirausahaan berfungsi sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perkembangan ekonomi suatu bangsa. Sedangkan fungsi mikro,

Upload: khalidah-nur-mahdi

Post on 11-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KWU

TRANSCRIPT

Page 1: KWU

NAMA : WIDYA SARI

NIM : 21030114120021

KELAS : A

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

KEWIRAUSAHAAN

Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku

seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin

dihadapinya. Kewirausahaan dapat dipelajari dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri karena

jelas objek, konsep, teori, dan metode ilmiahnya.

Objek studi kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, membentuk

modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk mengambil hikmah dari pengalaman.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan

gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Watak, sifat, jiwa, dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk

perilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri (1) percaya diri; (2) berorientasi pada tugas dan hasil; (3) berani menghadapi

risiko; (4) kepemimpinan; (5) keorisinilan; dan (6) berorientasi ke masa depan. Nilai-nilai kewirausahaan meliputi

komitmen, risiko yang moderat, peluang, objektif, umpan balik, optimisme, uang, proaktif dalam manajemen. Jiwa

kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif, kreatif, menyukai perubahan kemajuan dan

tantangan.

Perilaku kewirausahaan ditentukan oleh (faktor internal) hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi, insentif, serta

(faktor eksternal) lingkungan. Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh faktor

pribadi, lingkungan, sosiologi. Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan adalah locus of control, toleransi,

pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen,dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor

lingkungan yaitu peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, kebijakan pemerintah.

Umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil memiliki tiga ciri penting: (1) tahap imitasi dan

duplikasi, (2) tahap duplikasi dan pengembangan, (3) tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda.

Beberapa langkah untuk menjadi wirausaha yang sukses, di antaranya (1) ada visi dan tujuan yang jelas; (2) bersedia

untuk mengambil risiko uang dan waktu; (3) berencana dan terorganisir; (4) kerja keras sesuai dengan tingkatan

kepentingannya; (5) mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya; (6)

memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan ataupun kegagalan.

Adapun yang menyebabkan kegagalan kewirausahaan meliputi: (1) kurang kompeten dalam manajerial; (2) kurang

berpengalaman dalam lapangan usaha yang akan dimasuki; (3) kurang bisa mengendalikan keuangan; (4) gagal dalam

perencanaan; (5) kurang memadainya lokasi; (6) kurang pengawasan peralatan; (7) sikap yang setengah hati; (8)

kurang siap mengalami perubahan (peralihan).

Kewirausahaan memiliki dua fungsi yaitu makro dan fungsi mikro. Sebagai fungsi makro, kewirausahaan berfungsi

sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perkembangan ekonomi suatu bangsa. Sedangkan fungsi mikro,

Page 2: KWU

kewirausahaan adalah penanggung risiko dalam ketidakpastian, pengkombinasi sumber-sumber dan pencipta nilai

tambah. Sebagai inovator ia berperan dalam menciptakan produk baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha baru.

Ide dan peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan. Agar ide tersebut dapat menjadi peluang, maka

harus dievaluasi dengan cara skrining (penjaringan), yaitu 1) ide harus dimunculkan dalam bentuk yang riil (barang dan

jasa baru) yang berbeda di pasar; 2) mengamati asal usul peluang; 3) menjamin jumlah dan kualitas produk yang

dihasilkan; 4) menaksir biaya awal; 5) memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.

Ada cara dalam memasuki usaha baru, yaitu (1) merintis usaha baru (starting) ; (2) membeli perusahaan orang lain

(buying), dan (3) kerja sama manajemen (franchising). Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam merintis perusahaan

baru, di antaranya (1) bidang dan jenis usaha yang dimasuki; (2) bentuk usaha dan bentuk kepemilikan perusahaan; (3)

tempat usaha yang akan dipilih; (4) organisasi usaha yang akan digunakan; (5) jaminan usaha yang akan diperoleh; (6)

lingkungan usaha yang akan berpengaruh.

Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional

usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta ketrampilan

pengelolanya. Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting yaitu sebagai pedoman untuk

mencapai keberhasilan manajemem usaha dan untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

Kunci penting dalam perusahaan adalah pemasaran. Ada enam strategi dalam memenuhi permintaan konsumen, yaitu

(1) berorientasi pada pelanggan; (2) mengutamakan kualitas; (3) memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup; (4)

berkonsentrasi pada inovasi; (5) mempercepat waktu baik untuk menempatkan produk baru maupun untuk merespons

keinginan konsumen.

Ada empat strategi yang biasanya digunakan wirausaha dalam menghadapi lingkungan eksternalnya. (1) berada

pertama di pasar dengan produk dan jasa baru; (2) memposisikan produk dan jasa tadi dalam relung yang tidak

terlayani; (3) memfokuskan produk dan jasa tadi pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan; (4) merubah karakteristik

produk, pasar, dan industri.

Strategi perusahaan adalah cara perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan aktivitas multi marketing. Salah

satunya dikenal dengan 5P yaitu perencanaan, pola, posisi, perspektif, permainan,atau taktik. Keunggulan bersaing

menggambarkan memilih dan mengimplementasikan strategi generik adalah stategi perusahaan yang menekankan

pada biaya rendah, diferensiasi, dan fokus.

Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu usaha dilakukan dengan

menguntungkan secara kontinue. Studi kelayakan usaha penting untuk merintis usaha baru, pengembangan usaha,

dan untuk memilih proyek/usaha yang memberikan manfaat ekonomis.

Secara universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku bisnis, yaitu: (1) kejujuran, (2) integritas, (3)

memelihara janji, (4) kesetiaan, (5) kewajaran/keadilan, (6) suka membantu orang lain, (7) menghormati orang lain, (8)

kewarganeganegaraan yang bertanggung jawab, (9) mengejar keunggulan, (10) dapat dipertanggungjawabkan.