kwu asli pupuk

19
Laporan Praktikum Kewirausahaan PEMBUATAN PUPUK Hendra pangaribuan NPM : E1J012075 Shift: 1. Senin (08.00-10.00) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Upload: hendra-setiawan-pangaribuan

Post on 25-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kwu Asli Pupuk

Laporan Praktikum Kewirausahaan

PEMBUATAN PUPUK

Hendra pangaribuanNPM : E1J012075

Shift: 1. Senin (08.00-10.00)

Fakultas PertanianUniversitas Bengkulu

2013

Page 2: Kwu Asli Pupuk

BAB1. PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organic seperti

tanaman, hewan, atau limbah organic lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk

disebut pupuk organic karena bahan penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organic. Sifat

kompos adalah :

1) memperbaiki struktur tanah

2) memperbesar daya ikat tanah berpasir

3) meningkatkan daya ikat air pada tanah

4) memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah

5) mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara

6) membantu pelapukan bahan mineral

7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba

8) menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan.

Larutan Effective Microorganism 4 (EM4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo

Higa dari Universitas Ryukyus Jepang dengan kandungan mikroorganisme sekitar 80 genus.

Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan

bahan organik. Dalam proses fermentasi bahan organik, mikroorganisme akan bekerja dengan

baik apabila kondisinya sesuai, yaitu apabila dalam kondisi anaerob, pH rendah (3-4), kadar

gula tinggi, kadar air 30-40%, dan suhu sekitar 40-50oC.  

Kompos yang dihasilkan melalui proses fermentasi dengan pemberian EM4 dinamakan

BOKHASI. Kata BOKHASI diambil dari bahasa Jepang yang artinya bahan organik yang

terfermentasi.

2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan agar para praktikan dapat mengetahui dan memahami

tentang:

1.    Proses pembuatan bokashi.

2.    Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan bokashi.

3.    Kegunaan bokashi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Page 3: Kwu Asli Pupuk

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan komposisi kimianya, maka sampah dibagi menjadi sampah organik dan

sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80%

merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan

kembali. sampah organik dibedakan menjadi sampah organik yang mudah membusuk (misal:

sisa makanan, sampah sayuran dan kulit buah) dan sampah organik yang tidak mudah

membusuk (misal : plastik dan kertas) (Anonymous, 2004).

Bokashi adalah fermentasi bahan organik (sisa panen, sekam, kotoran ternak dll)

dengan bantuan Effective Microorganisms. Aplikasi di lahan pertanian dapat membantu

memperbaiki struktur fisik kimia dan biologi tanah. Infomasi lebih lengkap mengenai

Effektive Mikroorganisme sebagai berikut: Diambil dari brosur PT Songgolangit Persada

Effektive Mikroorganisme atau yang dikenal dengan nama EM, ditemukan pertama kali oleh

Prof. Teruo Higa dari University Ryukyus, Okinawa, Jepang (Gasol, 2008).

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian

bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4). Keunggulan

penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu

yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. Ada banyak merk EM yang

beredar dipasaran baik buatan lokal maupun formula import, misalnya Stardec, Orgadec dan

EM4. Fungsinya sama karena mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp, ragi, bakteri

fotosintetik dan jamur pengurai selulosa.

Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan

pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk

gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi

adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme

(Kusumaningwarti, 2009)

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan

organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam

kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan

pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis,

khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat

Page 4: Kwu Asli Pupuk

terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang,

pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

(Handayani, 2009).

Sampah organik yang dihasilkan oleh proses pengemasan di tingkat pengepul tersebut

ternyata memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos.

Pengolahan pupuk kompos dapat dilakukan dengan hanya menimbun samapah organik

tersebut dalam tanah untuk ditunggu selama kurang lebih tiga bulan dan kemudian menjadi

kompos, atau dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme khusus yang dapat mengubah

sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos dalam hitungan hari.

Terdapat beberapa macam mikroorganisme yang dapat digunakan untuk membantu

dan mempercepat pengomposan sampah organik agar menjadi pupuk kompos.

Mikroorganisme tersebut antara lain Streptomyces sp., Acetybacter sp., Actynomycetes sp.

Dalam pengabdian yang akan dilakukan ini, audiens akan diajarkan untuk menggunakan

bahan aktivator untuk mempercepat pembuatan kompos antara lain produk Dectro, OrgaDec,

serta EM-4 yang diproduksi (Gunam, 2007).

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah

organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang

sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma,

sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering

digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan

cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru,

gulma air, eceng gondok, dan azola. Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di

sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai

dengan menurunnya temperatur kompos di bawah 400 C (Praatmaja, 2006).

Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak

tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang

belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat

pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.. Penggunaan pupuk kandang yang

berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang

terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman (Lilis, 2005).

Page 5: Kwu Asli Pupuk

BAB 3. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pembuatan pupuk ( Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos)

dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 29 April 2013 bertempat di laboratorium IHPT(Ilmu

Hama Penyakit Tumbuhan) pada Pukul 08.00 WIB.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

1.    sekam padi

2.    air beras

3.    tanah

4.    pupuk kotoran

3.2.2 Alat

1.    cangkul

2.    Ember

3.    Aqua cup

4. Polibek

3.3 Cara Kerja

1. Ambil tanah sebanyak 12 ember

2.  Masukkan sekam padi ke tumpukan tanah tersebut

3.  Sekam padi yang dimasukkan di campur/diratakan,kemudian di tambahkan pupuk kotoran 3

ember.

4.Ratkan atau aduk pupuk tersebut bersama dengan sekam dan tanah tadi

5.Setelah merata,masukkan campuran pupuk tadi kedalam polibet.

Page 6: Kwu Asli Pupuk

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Hasil

Gambar sekam padi. Gambar sekam padi yang telah bercampur tanah

2.Pembahasan

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian

bahan organik (jerami, pupuk kandang, arang sekam, serbuk gergaji, gulma, sisa tanaman tak

berguna, sampah pasar) dengan menggunakan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4).

Pemanfaatn EM (evektive microorganism) dalam pembuatan kompos telah banyak

dilakuakan berdasarkan pada tingkat proses fermentasi yang lebih cepat dan mempercepat

pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, membersihkan air limbah, serta

meningkatkan kualitas air pada tambak udang dan ikan. EM-4 merupakan kultur campuran

dari mikroorganisme yang meng- untungkan bagi pertumbuhan tanaman. Sebagian besar

mengandung mikroorganisme Lactobacillus sp. bakteri penghasil asam laktat, serta dalam

jumlah sedikit bakteri fotosintetik Streptomyces sp. dan ragi. EM-4 mampu meningkatkan

dekomposisi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta

menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen.

EM-4 biasanya diaplikasi sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan

populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan

kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman secara berkelanjutan.

Proses pembuatan pupuk organik secara biasanya membutuhkan waktu 8 - 12 minggu,

sedang apabila menggunakan sistem baru (penambahan inokulan), yakni menggunakan EM-4

hanya memerlukan waktu 4 sampai 8 minggu dan hasilnya lebih baik.

Page 7: Kwu Asli Pupuk

Terdapat beberapa keuntungan dalam aplikasi EM-4, yakni :

·         Menyiram tanaman (EM dicampur dengan air)

·         Dipergunakan pada hewan atau ikan

·         Menekan bau tak sedap toilet atau kandang

·         Meragikan kompos

·         EM5 à penangkal hama serangga

·         Menjaga lingkungan

·         Pada pembuatan Bokashi à EM4

Setiap jenis effective microorganisme mempunyai fungsi masing-masing dalam proses

fermentasi bahan organik, namun bakteri fotosintetik adalah pelaksana kegiatan EM yang

terpenting. Bakteri ini mendukung kegiatan mikroorganisme lain, di lain pihak bakteri ini

memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme lain. Terdapat beberapa prinsip

dalam pembuatan bokasi. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

·         Kelembaban à kadar air 50%

·         Temperatur à 40 – 50 0C

·         Tempat pembuatan à dibawah naungan

·         Tempat penyimpanan à ruang beratap

·         Air à air sumber, sumur

Pada Fieldtrip tentang pembuatan pupuk bokashi dilakukan di Pusat Pelatihan

Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4.S) yang bertempat di Jl. Soekarno Hatta 44 Bagorejo,

Gumukmas Jember. Berdasarkan fieldtrip yang telah dilakukan, didapatkan informasi

mengenai cara pembuatan pupuk bokashi menggunakan kultur miroorganisme dalam proses

pengomposan yang berasal dari EM-4 dan bakteri ESSO yang telah dibiakkan sendiri oleh

bapak Sholikin dalam P4S. Pupuk organik yang dihasilkan juga ada dua macam yaitu pupuk

organik yang berbentuk seperti biasa/ remah (tanah) dan pupuk organik yang berbentuk

granular.

Page 8: Kwu Asli Pupuk

Pembuatan kompos sendiri sebenarnya meniru proses terbentuknya humus dialam.

Melalui rekayasa kondisi lingkungan, kompos dapat dibuat serta dipercepat prosesnya hanya

dalam beberapa minggu. Waktu melebihi kecepatan pembentukan humus secara alami. Oleh

karena itu, kompos dapat tersedia dalam waktu yang relatif singkat. Pengomposan juga

bertujuan untuk menurunkan rasio C/N dan tergantung jenis tanamannya. Rasio C/N sisa

tanaman yang masih segar umumnya tinggi sehingga tidak mendekati rasio C/N tanah. Bila

rasio bahan organik yang memiliki rasio C/N tinggi tidak dikomposkan terlebih dahulu, maka

proses penguraiannya akan terjadi di tanah . Ini tentu kurang baik karena proses penguraian

bahan segar dalam tanah biasanya berjalan cepat karena kandungan air dan udaranya cukup.

Akibatnya, CO2 dalam tanah akan meningkat sehingga dapat berpengaruh buruk bagi

pertumbuhan tanaman. Bahkan, untuk tanah ringan dapat mengakibatkan daya ikatnya

terhadap air menjadi kecil serta struktur tanahnya menjadi kasar dan berserat.

Terdapat beberapa manfaat dari penggunaan bokasi bagi tanaman, diantaranya :

Kompos bokasi sangat berperan dalam proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya

menambah unsur hara, tetapi juga menjaga fungsi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh

dengan baik. Manfaat kompos bagi tanaman adalah:

1.Kompos memberikan nutrisi bagi tanaman

Page 9: Kwu Asli Pupuk

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman, unsur hara yang diperlukan tanaman dibagi

menjadi dua golongan. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah

banyak seperti Nitrogen (N), Posfor (P), dan Kalium (K). Unsur hara mikro yaitu unsur yang

dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S),

Besi (Fe), Mangan (Mn), Klor (Cl), Molibdenum (Mo), dan lain-lain.

2. Kompos memperbaiki struktur tanah

Kompos merupakan perekat pada butir-butir tanah dan mampu menjadi

penyeimbang tingkat kerekatan tanah. Selain itu, kehadiran kompos pada tanah menjadi daya

tarik bagi mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian, tanah

yang semula keras dan sulit ditembus air dan udara, kini dapat menjadi gembur akibat

mikroorganisme. Struktur tanah yang gembur sangat baik bagi tanaman.

3. Kompos meningkatkan kapasitas tukar kation

Kapasitas tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan

kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara dari pada

tanah dengan KTK rendah.

4. Kompos menambah kemampuan tanah untuk menahan air

Tanah mempunyai pori-pori, yaitu suatu bagian yang tidak terisi bahan padat. Bagian

yang tidak terisi ini akan diisi oleh air dan udara. Tanah yang bercampur dengan bahan

organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan daya rekat yang lebih baik sehingga

mampu mengikat serta menahan ketersediaan air didalam tanah. Kompos dapat menahan

erosi secara langsung.

5. Kompos meningkatkan aktivitas biologi tanah

Kompos berisi mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Jika berada di dalam

tanah, kompos akan membantu kehidupan mikroorganisme di dalam tanah. Selain berisi

bakteri dan jamur dekomposer, keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk,

kondisi ini disenangi oleh mikroorganisme.

6. Kompos mampu meningkatkan pH pada tanah asam

Page 10: Kwu Asli Pupuk

Unsure hara lebih mudah diserap oleh tanaman kondisi pH tanah netral , yaitu tujuh

( 7 ). Pada nilai ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air. Jika tanah semakin asam

maka dengan penambahan kompos pH tanah akan meningkat.

7. Kompos meningkatkan unsur hara mikro

Disamping unsur hara makro, kompos juga menyediakan unsur hara mikro yang

sangat penting bagi tanaman.

8. Kompos tidak menimbulkan masalah lingkungan

Pupuk kimia dapat menimbulkan masalah lingkungan yaitu dapat merusak keadaan

tanah dan air, sedangkan kompos justru memperbaiki sifat tanah dan lingkungan.

Bahan - Bahan Pembuat Kompos

Rasio C/N bahan baku kompos merupakan faktor terpenting dalam laju pengomposan.

Proses pengomposan akan berjalan baik jika rasio C/N bahan organik yang dikomposkan

antara 20-30. Setiap bahan organik memiliki rasio C/N yang berbeda. Rasio C/N limbah

ternak umumnya lebih rendah dibandingkan dengan C/N dari tanaman. Karena itu

penggunaannya sebagai bahan baku kompos harus dicampur dengan bahan organik yang

memiliki rasio C/N tinggi sehingga dapat menghasilkan C/N yang cocok. Berikut merupakan

berbagai sumber bahan baku pembuatan kompos beserta C/N rasionya :

Sumber bahan baku pembuat kompos

dan rasio C/N nya Jenis Bahan

Organik

Rasio C/N

Urine ternak 0,8

Kotoran ayam 5,6

Kotoran sapi 15,8

Kotoran babi 11,4

Kotoran manusia (tinja) 6 – 10

Darah 3

Tepung tulang 8

Page 11: Kwu Asli Pupuk

Urine manusia 0,8

Eceng gondok 17,6

Jerami gandum 80 – 130

Jerami padi 80 – 130

Ampas tebu 110 – 120

Tongkol Jagung 50 – 60

Sesbania sp. 17,9

Serbuk gergaji 500

Sisa Sayuran 11 – 27

Faktor Yang Mempengaruhi Pengomposan

1. Rasio C/N

Kecepatan dekomposisi bahan organik ditunjukkan oleh perubahan rasio C/N. selama

proses demineralisasi, rasio C/N bahan-bahan yang mengandung N akan berkurang menurut

waktu. Kecepatan kehilangan C lebih besar daripada N sehingga diperoleh rasio C/N yang

lebih rendah (10-20). Apabila rasio C/N sudah mencapai angka tersebut, artinya proses

dekomposisi sudah mencapai tingkat akhir atau kompos sudah matang.

2. Suhu Pengomposan

Page 12: Kwu Asli Pupuk

Faktor suhu sangat berpengaruh terhadap pengomposan. Suhu optimum bagi

pengomposan adalah 40 – 60oC. Jika suhu pengomposan mencapai 40oC, aktivitas

mikroorganisme mesofil akan digantikan oleh mikroorganisme termofil. Jika suhu mencapai

60oC, fungi akan berhenti bekerja dan proses perombakan dilanjutkan oleh aktinomicetes

serta strain bakteri pembentuk spora.

3. Tingkat Keasaman pH

Salah satu faktor bagi pertumbuhan mikroorganisme yang terlibat dalam proses

pengomposan adalah tingkat keasaman. Karena itu, pengaturan pH selama proses

pengomposan perlu dilakukan. Pada awal pengomposan, reaksi cenderung agak asam karena

bahan organik yang dirombak menghasilkan asam-asam organik sederhana. Namun pH akan

mulai naik sejalan dengan waktu pengomposan dan akhirnya akan stabil pada pH sekitar

netral.

4. Jenis Mikroorganisme yang terlibat

Proses pengomposan bila dipercepat dengan menambahkan starter atau aktivator yang

kandungannya berupa mikroorganisme (kultur bakteri), enzim, dan asam humat.

Mikroorganisme yang ada di dalam aktivator akan merangsang aktivitas mikroorganisme

yang ada dalam bahan kompos sehingga cepat berkembang. Akibatnya, mikroorganisme yang

terlibat dalam pengomposan semakin banyak dan proses dekomposisi akan semakin cepat.

5. Aerasi

Aerasi yang baik sangat dibutuhkan agar proses dekomposisi (pengomposan) bahan

organik berjalan lancar. Pada umumnya pengaturan aerasi dilakukan dengan cara membalik-

balikkan tumpukan bahan kompos secara teratur.

6. Kelembapan

Kelembapan optimum untuk proses pengomposan aerobik sekitar 50-60% setelah

bahan organik dicampur. Selama proses pengomposan berlangsung, kelembapan dalam

tumpukan bahan kompos harus terus dikontrol.

7. Ukuran Bahan Baku

Ukuran bahan baku kompos akan mempengaruhi kecepatan proses pengomposan.

Semakin kecil ukuran bahan proses pengomposan akan semakin cepat berlangsung.

Page 13: Kwu Asli Pupuk

BAB 5. PENUTUP

Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik

maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran

molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi dapat

digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang

dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan

dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake,

miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang

mampu melakukan proses pengomposan.

Berdasarkan hasil data praktikum yang telah didapatkan, maka dapt disimpulkan bahwa :

1.    EM-4 dapat mempercepat proses pengomposan.

2.    Bokasi dapat menyuburkan tanah serta tanaman.

3.    Manfaat Bokashi Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian.

4.    Pembuatan bokashi menggunakan pengurai EM dan dapat diganti dengan menggunkan

Bakteri ESSO.

5.    Terdapat dua macam bentuk pupuk bokashi yang dihasilkan yakni, bentuk remahan dan

bentuk granular.

Page 14: Kwu Asli Pupuk

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2004. RENTEC Renewable Energy Technologies Inc, www. rentec. ca, California, Amerika Serikat, diakses 16 September 2006.

Gasol. 2008. Pengertian Bokasi. http://gasolorganik.com. Diposkan pada 12 februari 2008.

Gunam, w. 2007. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dengan Bantuan Mikroorganisme di Desa Sibetan Karangasem. Teknologi industri pertanian – fakultas teknologi pertanian. Universitas udayana.

Handayani, Mutia. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Salam, sebuah skripsi. Dalam IPB Information Resource Center diunduh 13 Juni 2010.

Kusumaningwarti, R. 2009. Tanah, Lingkungan, dan Pertanian. http://tjimpolo.blogg.com/?p=79. Diposkan pada 16 November 2009.

Lilis Sulistyorini. 2005. Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 1, Juli 2005: 77-84.

Pramatmaja, W. A. 2008 Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul Yogyakarta. UUI. Jogyakarta.