kutipan

17
BAB I PENDAHULUAN A .LATAR BELAKANG Pada umumnya setiap negara sudah tentu memiliki masalah kesehatan dan tentu menginginkan rakyatnya hidup sehat dan bersih .Akan tetapi banyak hal yang bisa menyebabkan munculnya suatu penyakit. Antara lain gaya hidup yang sembrono terhadap sesuatu hal yang menyangkut tentang kebersihan . linkungan yang kotor ,sumber air yang tidak bersih ,cara makan dan pola hidup yang tidak teratur ,bahan makanan dan perawatan tubuh yang salah .Semua itu telah banyak menimbulkan penyakit .Semakin berkembang dunia kesehatan di Indonesia ,semakin pula masalah kesehatan semakin dirasakan sangat banyak .Semakin banyaknya penyakit yang bermunculan ,membawa Negara Indonesia pada keadaan yang sulit .Yaitu sulit menanggulangi penyakit khususnya penyakit diare .Selain penyakit diare ,ada beberapa penyakit juga yang sering mewabah di Indonesia yaitu DB (demam berdarah) ,flue burung .Demam berdarah tidak lain adalah kelanjutan dari penyakit diare ,sedangkan flue

Upload: wahyusoil-unhas

Post on 10-Jun-2015

497 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: kutipan

BAB I

PENDAHULUAN

A .LATAR BELAKANG

Pada umumnya setiap negara sudah tentu memiliki masalah kesehatan

dan tentu menginginkan rakyatnya hidup sehat dan bersih .Akan tetapi

banyak hal yang bisa menyebabkan munculnya suatu penyakit. Antara lain

gaya hidup yang sembrono terhadap sesuatu hal yang menyangkut tentang

kebersihan . linkungan yang kotor ,sumber air yang tidak bersih ,cara makan

dan pola hidup yang tidak teratur ,bahan makanan dan perawatan tubuh

yang salah .Semua itu telah banyak menimbulkan penyakit .Semakin

berkembang dunia kesehatan di Indonesia ,semakin pula masalah kesehatan

semakin dirasakan sangat banyak .Semakin banyaknya penyakit yang

bermunculan ,membawa Negara Indonesia pada keadaan yang sulit .Yaitu

sulit menanggulangi penyakit khususnya penyakit diare .Selain penyakit diare

,ada beberapa penyakit juga yang sering mewabah di Indonesia yaitu DB

(demam berdarah) ,flue burung .Demam berdarah tidak lain adalah

kelanjutan dari penyakit diare ,sedangkan flue burung adalah penyakit yang

mewabah dari binatang ternak berasal dari virus .Sedangkan diare adalah

penyakit yang paling mewabah di setiap saat,dimana saja ,pada siapa

saja,dan paling cepat perkembangannya .Penyakit diare sering menyerang

masyarakat Maros akhir-akhir ini .Maros menjadi satu tempat yang mudah

dijangkiti penyakit diare karena sistim sanitasinya kurang baik .Wabah diare

muncul tiba-tiba tanpa terduga dan cepat menular .Sebagaimana yang

terjadi di Kabupaten Maros ,sering terjadi saat musim hujan bahkan sampai

Page 2: kutipan

sekarang .Penyakit ini sudah banyak menelan korban ,baik korban yang di

rawat di rumah sakit maupun korban meninggal dunia .Besarnya peluang

wabah diare untuk cepat berkembang ,membuat wabah ini sering disebut

kejadian luar biasa (KLB) .

Dengan berkembangnya dunia kesehatan di Indonesia berarti sangat mudah

untuk menanggulangi penyakit diare. Akan tetapi perkembangan dunia

kesehatan itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya karena kurangnya

perhatian dari pemerintah. Padahal jika berusaha dan bersungguh-sungguh

mengatasinya maka penanggulangan untuk mengobati penyakit diare akan

berhasil. Tentu harus melakukan kerja keras untuk membasmi diare tersebut

satu-satunya cara yang paling tepat dan aman adalah pengobatan alternatif

dari bahan alami yang dibuat secara tradisional. Karena pengobatan

tradisional adalah pengobatan yang telah diakui sebagai alternatif lain selain

berobat kedokter atau pengobatan medis. Selain itu berdasarkan research

yang akurat.

Mengingat letak Kabupaten Maros yang sangat strategis kaya akan tanaman

perkebunan, banyak pula diminati oleh wisatawan asing untuk melakukan

penelitian diberbagai bidang. Ternyata ada hasil tanaman perkebunannya

yang paling unggul dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit yaitu

buah kemiri, berkhasiat sebagai obat diare dan mengobati peyakit lainnya.

Lahan perkebunan Maros seluas 14.548 hektar yang menyerap tenaga kerja

22.455 tenaga kerja. Perkebunan itu menghasilkan tanaman kelapa, kopi,

cengkeh,kakao,lada,jambu mete dan kemirilah yang paling banyak

dihasilkan. Maka dari itu, perlu untuk mengembangkan dan

membudidayakan kemiri sebagai bahan obat traditional. Hal itu adalah

Page 3: kutipan

sesuatu hal yang luar biasa karena dari sekian banyaknya kegunaan kemiri

ternyata dapat mengobati diare. Sudah banyak cara-cara pengobatan

penyakit diare seperti terpi alternatif maupun terapi obat seperti terapi yang

mengambil bahan obat seperti air gula,garam, teh manis, air tajin, daun

jambu biji, madu,air kelapa,pisang,apel,dan obat oralit. Namun masih saja

penyakit ini masih saja terus mewabah didaerah-daerah disulawesi bahkan

terjadi pula didaerah luar pulau sulawesi. Oleh sebab itu alternatif baru yang

dapat dioptimalkan sebagai pengobatan traditional terhadap penyakit diare

yaitu buah kemiri. Sebagaimana kita ketahui, kemiri itu lebih dikenal sebagai

bahan untuk minyak rambut yang fungsinya untuk menyuburkan dan

menghitamkan rambut. Kedua dikenal sebagai bahan bumbu dapur . siapa

yang menyangka kalau kemiri bisa dioptimalkan sebagai bahan pengobatan

tradisional untuk mengobati diare.

Metode penelitian yang dapat dilakukan dalam menunjang penulisan karya

ilmiah ini adalah penelitian respon(opini) masyarakat terhadap suatu

penyakit diare , penelitian uji coba,library research.

Sehingga memberi suatu informasi yang up to date atau terbukti berkhasiat

dari pada kulit batang kemiri tersebut ,khususnya terhadap penyakit diare .

Selain itu dapat membantu proses terciptanya sistem kesehatan nasional

yang maksimal dalam mengenai masalah kesehatan.

Kulit batang kemiri adalah objek utama penulis dalam penulisan ini, sebab

merupakan kulit batang kemiri yang paling banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat Maros maupun seluruh lapisan masyarakat sebagai obat diare .

Hanya ada buku atau karya ilmiah lain yang menyangkut pengobatan diare

secara general atau umum. Dalam buku tesebut dicantumkan banyak bahan

Page 4: kutipan

alam dari berbagai jenis. Maka dari itu penulis mengambil sebuah keputusan

dimana buah kemiri ini bahan alami dari alam dapat dioptimalkan sebagai

salah satu obat untuk mengobati penyakit diare.

Kemiri dalam bahasa latin(Aleurites Moluccana) adalah salah satu tanaman

perkebunan yang memiliki pohon yang ditemukan tumbuh secara liar pada

ketinggian 150-1000 meter diatas permukaan laut. Pohonnya memiliki

ketinggian 10-40 meter. Daunnya bertangkai panjang dengan dua kelenjar

pada ujung tangkai, helai daunnya berbentuk bulat telur atau lanset, dan

hanya pad bagian pangkal bertulang daun menjari. Buahnya adalah buah

batu dengan bentuk bulat telur atau bola. Bijinya berjumlah 1 atau 2 dengan

kulit yang sangat keras, berbentuk bulat agak gepeng, berpenampang 2-3 cm,

warnanya hitam karena penyerbukan.

Kemampuan lain dari buah kemiri adalah dapat dibuat sebagai batu hias

untuk menghiasi segala wadah, caranya ialah membersihkan kemiri yang

telah dipilih dari segi bentuk, dan isinya. Kemiri yang baik, yang dijadikan

batu hias adalah buah kemiri yang berisi,jika tidak berisi namanya kemiri

kopong. Jika kemiri kopong yang diambil akan sangat jelek hasilnya. Hal yang

terpenting dalam pembuatan hiasan ini ialah ke tahannya dalam waktu yang

lama. Jika buanya ringan tentu saja akan sulit mengaturnya dan cepat

menggelinding. Kemiri yang berat akan saling menyangga dan menindih

dalam tumpukan yang telah diatur. Kemiri lalu di warnai sesuai warna yang

diinginka, dan sesuai penempatan keadaanya. Buah kemiri hias ini juga

sebagai alternatif dalam pemilihan batu hias untuk tanaman dirumah atau

dalam vas bunga. Demikian banyaknya kegunaan daripada buah kemiri

tersebut, semoga bisa menginspirasi orng lain atau masyarakat luas akan

manfaat atau khasiat daripada buah yang terkenal sebagai bahan bumbuh

Page 5: kutipan

masak dan bahan minyak rambut ini. Dengan adanya penulisan karya ilmiah

ini, pasti akan sangat bermanfaat. Kandunga kimia dari daging kemiri adalah

mengandung saponin, flavonoida dan polfenol. Habitat dan penyebaran

kemiri ialah merupakan tanaman asli indonesia, terdapat juga di Asia

Tenggara, Polinesia, Asia selatan dan Brasil.

Kemudian dalam pengobatan tradisional ada landasan hukum yang

mengatur, sehingga penulis merasa dengan yakin dengan kepenulisan ini

karena telah memenuhi semua prosedur dalam penelitian. Undang-undang

tentang pengobatan, pengobat dan obat tradisional itu berbunyi yaitu: UU

no. 9 tahun 1960 tentang pokok kesehatan pasal II ayat 4 yang berbunyi :

“obat” asli indonesia diselidiki dan dipergunakan untuk sebaik-baiknya. Pasal

14 ayat 2, bebunyi: usaha pengobatan berdasarkan ilmu dan cara lain pada

ilmu kedokteran, diawasi oleh pemerintah agar tidak membahayakan

masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. zat apa yang terkandung dalam kulit batang kemiri sehingga

dapat dijadikan obat diare?

2. Bagaimana proses pengolahan kulit batang kemiri menjadi obat

diare?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian karya ilmiah ini

adalah:

Page 6: kutipan

1. Untuk mengetahui kandungan zat yang terdapat pada kulit batang

kemiri.

2. Untuk memberikan informasi mengenai cara mengelolah dan

memanfaatkan kulit batang kemiri sebagai obat diare.

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat dari penelitian karya ilmiah di

atas adalah:

1. Manfaat praktik

a. Untuk masyarakat

- Dapat menyembuhkan penyakit diare.

- Biaya yang digunakan lebih ekonomis.

b. Untuk pemerintah

- sebagai bahan masukan untuk pemerintah dalam bidang kesehatan.

2. Manfaat teoritis

a. Sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya .

b. Menambah wawasan bagi peneliti.

Page 7: kutipan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pengoptalisasian buah kemiri sebagai alternatif pengobatan tradisional

penyakit diare bertujuan agar buah kemiri dan semua bagian-bagiannya,

mulai dari pohonnya, buahnya, batang/batang kulitnya, daun tetap terjaga

kelestariannya dan semakin di budidayakan di indonesia, sebagai bahan

alami dari alam yang bermutu tinggi dan telah diakui oleh banyak lapisan

masyarakat. Tampa ada campur tangan orang lain atau lebih tepatnya

bangsa luar, orang indonesia pun mampu untuk membudidayakannya.

Bahkan lebih khusunya lagi pada Masyarakat Sulawesi Selatan.

Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk mencapai masyarakat yang

adil dan makmur. Karena sumber-sumber kekayaan alam yang seperti itu

adalah suatu bukti nyata bahwa indonesia tidak negara yang berbineka

tunggalika, akan tetapi juga telah membuktikan kebenaran pasal yang

termasuk yaitu sumber kekayaan dan segalah isi bumi yang dipelihara oleh

negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat

Indonesia, disisi lai juga memelihara serta meningkatkan taraf kesehatan

masyarat yang berlandaskan cara berfikir dengan kaidah-kaidah islami. Ilmu

Page 8: kutipan

diluar pengobatan kedokteran ini dapat juga diwariskan secara turun-

temurun dipeoleh secara pribadi dan dilakukan dengan cara-cara yang tidak

lazim dipergunakan dalam ilmu kedokteran. Dapat membantu pekerjaan

dokter untuk penyembuhan penyakit diare. Semua ini ujuan dari

pengoptimalisasian/optimalisasi kemiri sebagai alternatif pengobatan

penyakt diare. Yang secara khusus ditujukan pada Maros, sebagai daerah

yang rentang terjangkit penyakit diare.

Dengan berkembangBuat kerangka tulisan (OUTLINE)

Daftar Isi

Bab-bab (+Judul-judulnya)

Page 9: kutipan

Sub Bab (+Judul-judulnya)

Tentukan topik dari alinea-alinea (dalam kerangka tulisan)

Tuliskan kalimat-kalimat mengisi alinea-alinea diatas.

Page 10: kutipan

BAB III

METODE PENULISAN

a. Jenis tulisan

labrary research

penulisan ini berhasil ditulis berdasarkan hasil pengkajian yang dalam terhadap buku-buku,

informasi yang diperoleh dari internet yang sumber informasinya sesuai dengan situasi dan

kondisi kesehatan daerah Maros. Sehingga meyakinkan para penulisnya untuk menuliskan

karya ilmiah ini.

Page 11: kutipan

Penelitian respon (opini )

Penulisan dari hasil pengamatan secara langsung terhadap masyarakat setempat dengan

pernyataan mereka yang sehubungan dengan penyakit diare, dan segala penyebab

mewabahnya penyakit diare,penyebaran dan perkembangan penyakit diare serta tekait

dengan masaalah kemiri yang bisa berkhasiat dapat mengobati penyakit diare tersebut. Selai

itu buah kemiri ini adalah buah dari tanaman perkebunan yang paling banyak ditemui dan

dimanfaatkan didaerah maros sebagai obat tradisional.

b. Objek tulisan

Objek penulisan ini tidak mengarah pada tanaman kemiri tapi dikhususkan pada buah

kemirinya karna bagian-bagian tanaman kemiri seperti daun,tangkai,kulit batangnya tidak

secara optimal dimanfaatkan oleh masyarakat Maros sebagai obat. Akan tetapi buah kemiri

ini sangat menarik perhatian untuk mengolahnya sebagai obat alternatif penyakit diare

sehingga benar-benar optimal dalam penyembuhanya.

c. Tehnik pengumpulan data

Pengumpulan inpormasi melalui buku-buku serta mendata di internet kemudian

mengkajinya,apakah sesuai dna gan kondisi Maros saat ini .

d. Tehnik analisa data

Dengan cara menuliskan setiap istilah atau kata-kata sulit dalam buku atau catatan kecil dan

mencari arti atau maksud katanya .Kemudian mencocokkan dengan invormasi Maros

sekarang ini .

e. Prosedur penulisan

Dalam membuat kerangka tulisan (OUTLINE) ,harus ada ;

a. Daftar Isi

b. Bab-bab (+Judul-judulnya)

c. Sub Bab (+Judul-judulnya)

Tentukan topik dari alinea-alinea (dalam kerangka tulisan)

Tuliskan kalimat-kalimat mengisi alinea-alinea diatas.

Page 12: kutipan

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP

Page 13: kutipan

a. Kesimpulan

b. Saran

Dalam upaya mengatasi penyakit diare , terasa sangat sulit, hampir semua penerapan teori

mengantisipasinya itu dilakukan, namun tetap saja penyakit itu bermunculan dan mewabah

setelah sempat tidak terdengar kini mulai mewabah lagi. Untuk mengobati penyakit diare

membutuhkan langkah-langkah yang pasti dan efektive. Sebagai himbauan penulis, langkah

awal itu yamg pertama adalah masyarakat Maros sendiri harus waspada atau berhati-hati

mengonsumsi makanan dan minuman, harus menjaga kebersihan lingkungan, harus

melakukan penyuluhan bagi penderita dan setiap keluarga,menjaga pusat rehidrasi agar

tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi), membuat laporan harian, misal laporan

mingguan penderita diare yang dirawat( yang diinfus, tidak diinfus,rawat jalan, obat yang

digunakan ).dan yang terakhir masyarakat harus mengikuti cara pengolahan buah kemiri

dalam bab pembahasan penulisan karya ilmiah ini.