kurs

7
Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Valuta Asing. Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta, yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya seperti: a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat. Perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi dalam negeri atau yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat menaikkan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing sehingga nilai tukar rupiah terhadap valuta asing akan berubah. b. Perubahan harga barang ekspor dan impor. Harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian, perubahan harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang Negara tersebut. c. Kenaikan harga umum (inflasi). Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung unuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut: - Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri. Oleh sebab itu, inflasi cenderung menambah impor. - Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor. d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Suku bunga dan tingkat pengembalian investas i yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke Negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu Negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu Negara akan merosot apabila lebih banyak modal Negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di Negara-negara lain. e. Pertumbuhan ekonomi. Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang Negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut akan merosot.

Upload: kartika-dwi-rachmawati

Post on 19-Jul-2015

34 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kurs

Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Valuta Asing.

Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta, yang selanjutnya menyebabkan

perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya seperti:

a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat. Perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang

diproduksi dalam negeri atau yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat menaikkan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar.

Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing sehingga nilai tukar rupiah terhadap valuta asing akan berubah.

b. Perubahan harga barang ekspor dan impor.

Harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah

akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian, perubahan harga-harga barang ekspor

dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang Negara tersebut.

c. Kenaikan harga umum (inflasi).

Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung unuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut: - Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri.

Oleh sebab itu, inflasi cenderung menambah impor. - Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi

cenderung mengurangi ekspor.

d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Suku bunga dan tingkat pengembalian investas i

yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke Negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu Negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata

uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu Negara akan merosot apabila lebih banyak modal Negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di Negara-negara lain.

e. Pertumbuhan ekonomi.

Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan

oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang Negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran

mata uang itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut akan merosot.

Page 2: Kurs

Transaksi valuta asing terjadi di bursa valuta asing. Bursa valuta asing adalah suatu tempat diperjualbelikannya macam-macam valuta asing. Fungsi bursa valuta asing adalah:

1. Mentransfer daya beli dari satu mata uang asing (valas) tertentu kepada mata uang asing (valas) lainnya. Misalnya, mentransfer daya beli dolar Amerika terhadap rupiah.

2. Penyediaan kredit bagi keperluan Negara-negara yang melakukan perdagangan luar negeri. 3. Menyediakan fasilitas pertanggungan pembatasan risiko valuta asing.

Ada beberapa sistem kurs yang berlaku di dunia: a. Kurs tetap adalah kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Kurs bebas adalah kurs pertukaran nilai mata uang suatu Negara ditetapkan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap mata uang Negara tersebut.

c. Kurs mengambang terkendali adalah kurs pertukaran yang merupakan campuran dari kekuatan pasar dan intervensi pemerintah. d. Pengawasan devisa adalah seluruh transaksi dengan valuta asing harus sepengetahuan

penerintah.

Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valas mengeluarkan harga (kurs). a. Kurs Jual.

Kurs jual adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual satu unit mata uang asing (valas) tertentu.

b. Kurs Beli. Kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk membeli satu unit mata uang asing (valas) tertentu.

c. Kurs Tengah. Kurs tengah adalah rata-rata dari harga (kurs) jual dan kurs beli. Kegunaan kurs tengah adalah untuk menganalisis naik-turunnya harga valuta asing di bursa, seperti memperjelas masalah

apresiasi dan depresiasi valas tertentu.

SUMBER DAYA EKONOMI

Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan

(benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.

A. Pasar Perdana ( Primary Market )

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum

diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk menambah modal perusahaan.

Pasar Perdana

1. Harga saham tetap 2. Tidak dikenakan komisi

3. Hanya untuk pembelian saham 4. Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual 5. Jangka waktu terbatas

Page 3: Kurs

6. penawaran pertama yang akan lebih dulu dilayani.

B. Pasar Sekunder ( Secondary Market )

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di

bursa.

Pasar Sekunder adalah pasar tempat jual beli saham-saham perusahaan yang telah terbit

untuk menambah modal perusahaan.

Fungsi Pasar Sekunder: 1. Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar 2. Dibebankan komisi untuk pembelian maupun penjualan

3. Pemesanan dilakukan melalui Anggota Bursa 4. Jangka waktu tidak terbatas

8 tujuan pembangunan pada tahun 2015, yaitu :

1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim.

2. Pemerataan pendidikan dasar. 3. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan.

4. Mengurangi tingkat kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS,malaria, dan penyakit lainnya.

7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Masalah yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi

1. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan 2. Pengangguran 3. Tingkat inflasi yang tinggi

4. Kerusakan sumber daya alam

Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan

sasaran : 1. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat

2. Meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll. 3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial dengan membebaskan perbudakan,

ketergantungan dan penderitaan

Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan adalah laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan nilai tambah yang bisa dihasilkan oleh suatu wilayah atau dikenal dengan istilah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB ini merupakan

cerminan potensi perekonomian suatu wilayah.

Page 4: Kurs

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah, adalah pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi. Sekaligus, semakin kecilnya ketimpangan distribusi pendapatan.

Faktor utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi daerah adalah adanya permintaan barang dan jasa dari luar daerah.

KEBUJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan)

yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan moneter (keuangan) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter dilakukan melalui Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah Indonesia juga dipengaruhi oleh negara lain khususnya Amerika karena tingkat bunga yang diberlakukan

Bank Indonesia pada umumnya selalu mengacu pada suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral Amerika. Dalam sistem nilai tukar bebas dan perfect capital mobility, kebijakan

moneter lebih efektif dibandingkan kebijakan fiskal dalam upaya mencapai keseimbangan dan stabilitas makroekonomi. Kebijakan moneter lebih berperan dalam menstimulasi

pemulihan ekonomi. Kebijakan moneter yang efektif menjanjikan tercapainya inflasi yang rendah, stabilitas nilai tukar,dan suku bunga.

Kebijakan Moneter sebagai berikut : 1. Politik diskonto terhadap Bank Umum

Bank Indonesia memerintahkan bank umum agar mengurangi atau mempersempit

pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikkan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun.

2. Politik Pasar terbuka

Bank Indonesia akan menjual surat-surat berharga (seperti Obligasi) ke pasar modal. Apabila

surat berharga ini terjual, maka uang masyarakat akan masuk ke bank sentral sehingga uang yang beredar akan berkurang

3. Menaikkan cash ratio

Bank sentral pada umumnya menentukan angka banding minimum antara uang tunai

dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. bila pemerintah menurunkan minimum cash ratio, maka dengan uang tunai yang sama bank

dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya, sebaliknya jika pemerintah menghendaki mengurangi jumlah uang yang beredar pemerintah akan menaikkan minimum kas rasio bank, supaya uang tertahan di kas lebih banyak. 4. Kebijakan kredit Kebijakan kredit dapat dilakukan dengan cara pemberian kredit secara selektif. Bank sentral

(Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal aturan pemberian kredit kepada nasabah.

5. Politik diskonto terhadap Bank Umum

Bank Indonesia memerintahkan bank umum agar mengurangi atau mempersempit

pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikkan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun. 6. Politik Pasar terbuka

Page 5: Kurs

Bank Indonesia akan menjual surat-surat berharga (seperti Obligasi) ke pasar modal. Apabila

surat berharga ini terjual, maka uang masyarakat akan masuk ke bank sentral sehingga uang yang beredar akan berkurang

7. Menaikkan cash ratio

Bank sentral pada umumnya menentukan angka banding minimum antara uang tunai

dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. bila pemerintah menurunkan minimum cash ratio, maka dengan uang tunai yang sama bank dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya, sebaliknya jika pemerintah menghendaki mengurangi jumlah uang yang beredar pemerintah akan menaikkan minimum kas rasio bank, supaya uang tertahan di kas lebih banyak. 8. Kebijakan kredit Kebijakan kredit dapat dilakukan dengan cara pemberian kredit secara selektif. Bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal aturan pemberian kredit kepada nasabah.

Adapun tujuan kebijaksanaan kebijakan moneter secara umum adalah :

Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat

Untuk mengarahkan penggunaan uang dan kredit sedemikian rupa, sehingga nilai uang

negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya

Mendorong produsen untuk meningkatkan produksi, apabila denga mudah mendapatkan

kredit denga bunga yang rendah

Paling sedikat akan dapat mempertahankan tingkat pengangguran yang telah ada dan

selanjutnya berusaha agar meningkatkan tingkat employment tertentu

Mengusahakan agar kebijaksanaan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban

keuangan negara dan masyarakat

Dan sebuah negara dapat dipastikan Negara tersebut hanya menunggu waktu mengalami

krisis ekonomi. bila memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini:

memiliki jumlah hutang luar negeri yang cukup besar

mengalami inflasi yang tidak terkontrol

defisit neraca pembayaran yang besar

kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang

tingkat suku bunga yang diatas kewajaran

KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatur

perekonomian agar menjadi lebih baik melalui anggaran belanja negara, biasanya dikaitkan dengan masalah pendapatan negara (pajak). Tarif pajak sangat berpengaruh pada

perekonomian. Jika tarif pajak diturunkan maka daya beli masyarakat pun meningkat dan jumlah output industri juga akan meningkat. Dan sebaliknya jika tarif pajak dinaikkan maka

daya beli masyarakat pun menuru dan jumlah output industri juga menurun.

Page 6: Kurs

Jika dilihat dari segi cara pembayarannya, sistem pembayaran pajak dibagi menjadi 2,

yaitu : Pajak Langsung : pajak yang pembayarannya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain.

Pajak Tidak Langsung : pajak yang pembayarannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Jika dilihat dari besar-kecilnya pajak yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak, pajak

terbagi menjadi 3, yaitu :

Pajak Regresif : pajak yang besar-kecilnya nilai harus dibayarkan. Semakin tinggi pendapatan wajib pajak, semakin kecil pajak yang harus dibayarkan.

Pajak Sebanding : pajak yang besar-kecilnya sama untuk berbagai tingkat pendapatan.

Pajak Progresif : pajak yang besar-kecilnya akan ditetapkan searah dengan pendapatan

pajak. Semakin tinggi pendapatan maka akan semakin besar pula pajak yang harus

dibayarkan dan begitu pula sebaliknya.

SYARAT-SYARAT UMUM MENDIRIKAN PT GO PUBLIC

1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik 2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian perusahaan,

dan surat2 keputusan dr pemerintah) 3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.

(Initial Public Offering)

4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan keseluruhan

5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya (bisa di tanyakan di Bapepam)

Menurut peraturan BAPEPAM, Prospektus adalah “Setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli EFEK”.

Penyusunan prospektus harus mengacu kepada hal-hal berikut ini : 1. Prospektus harus memuat semua rincian dan fakta material mengenai penawaran umum dan emiten

2. Prospektus haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif. 3. Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus di buat ringkasannya

dan di ungkapkan pada bagian awal Prospektus 4. Emiten,Penjamin Pelaksanan Emisi,Lembaga Penunjang serta Profesi penunjang Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan dan mengungkapkan fakta jelas dan mudah di baca.

Page 7: Kurs

Cara penyusunan APBN

Tiap departemen, lembaga/badan, organisasi yang dibiayai oleh keuangan negara mengajukan usul penerimaan dan pembiayaan kepada presiden. Pemerintah mengajukan RAPBN ke DPR,

jika tidak disetujui maka menggunakan APBN tahun sebelumnya. RAPBN disahkan menjadi APBN melalui UU, pelaksanaanya diatur dengan Keppres

Cara Penyusunan APBD

Pemda mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada DPRD. Pengambilan keputusan oleh DPRD selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan. Setelah disetujui oleh DPRD, RAPBD ditetapkan menjadi APBD melalui

Peraturan Daerah. Jika tidak disetujui, untuk membiayai keperluan setiap bulan, Pemda dapat melaksanakan pengeluaran setingi-tingginya sebesar angka APBD tahun sebelumnya. Setelah

APBD ditetapkan, pelaksanaan dituangkan lebih lanjut dengan keputusan gubernur / bupati / walikota. Faktor-faktor penentu besarnya APBD

1. Kondisi awal suatu daerah 2. Pertumbuhan penduduk 3. Perkembangan Pendapatan Domestik Regional Bruto perkapita

4. Tingkat Inflasi 5. Pembangunan fasilitas umum baru 6. Sumber pendapatan / investasi baru

7. Perubahan peraturan pemerintah daerah