kurikulum smp mandiri 2015 16
TRANSCRIPT
KURIKULUM SMP MANDIRI
KURIKULUM SMP MANDIRI
TAHUN PELEJARAN 2015/2016
YAYASAN BINTANG BINA MANDIRIAkte Notaris No. 001/24/II/2011 SK MENKUMHAM-RI NOMOR : AHU-4797.AH.01.04 Tahun 2011
SMP MANDIRIIjin Operasional No. 421.3/Kep-1373/DISIDIK;NSS : 201020608245; NIS : 202450 NPSN: 69758321Alamat : Jalan Veteran Km. 3 Rt 04/04 Desa Cibolang Kec. Gunungguruh Kab. SukabumiTelp.(0266) 226112 HP: 085659501593 Kabupaten Sukabumi Kode Pos : 43152Blog : http://www.smpkomputer.blogspot.co,id Email : [email protected]
YAYASAN BINTANG BINA MANDIRIAkte Notaris No. 001/24/II/2011 SK MENKUMHAM-RI NOMOR : AHU-4797.AH.01.04 Tahun 2011
SMP MANDIRIIjin No. 421.3/Kep-1373/DISIDIK; NSS : 201020608245; NIS : 202450 NPSN: 69758321
Alamat : Jalan Veteran Km. 3 Rt 04/04 Desa Cibolang Kec. Gunungguruh
KURIKULUM SMP MANDIRI
Telp.(0266) 226112 HP: 085871424647 Kabupaten Sukabumi Kode Pos : 43156
SURAT PENGANTAR
Nomor : ..............................................
Kepada Yth.
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukabumi
di
Sukabumi
No. Isi Surat Banyaknya Keterangan
1. Kurikulum SMP MANDIRI
Tahun Pelajaran 2015/2016
1 berkas Disampaikan dengan hormat
untuk dijadikan bahan
pertimbangan.
Sukabumi, Juli 2015Kepala Sekolah,
Taufik Hidayat,S.KomNIP.
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari satuan pendidikan dan komite sekolah,
maka dengan ini KURIKULUM SMP MANDIRI
disahkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2015/2016
KURIKULUM SMP MANDIRI
Komite Sekolah,
Neni Nuraeni Ketua
Ditetapkan di : SukabumiTanggal, : 07 Juli 2015Kepala Sekolah,
Taufik Hidayat,S.Kom NIP.
Mengesahkan an.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi
Kepala Bidang SMP,
Mohammad Solihin, M M. Pd. NIP. 196303051985121002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Alhamdulillah atas bimbingan dan petunjuk-Nya, penyusunan Kurikulum
KURIKULUM SMP MANDIRI
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP MANDIRI Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran
2015/2016 dapat diselesaikan tepat waktu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP MANDIRI Tahun Pelajaran 2015/2016 ini
disusun dengan maksud sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan,
terutama Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Selain itu, dengan adanya
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mudah-mudahan dapat memberikan acuan dan arah
dalam pelaksanaan program pendidikan di SMP MANDIRI Kabupaten Sukabumi.
Dengan adanya acuan ini diharapkan tujuan pendidikan di tingkat sekolah khususnya dapat tercapai
dengan baik sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
Dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tentu saja banyak kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu, kami membuka diri kepada siapa saja untuk memberikan kritik
dan saran guna perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan yang baik ini pula, izinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Semoga sesuatu yang telah diberikan tersebut menjadi suatu amal kebajikan yang akan dibalas oleh
Allah SWT kelak Amin.
Sukabumi, Juli 2015
Kepala Sekolah,
Taufik Hidayat,S.KomNIP
DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR .................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................iii
KURIKULUM SMP MANDIRI
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iv
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM ....................................................................................v
DOKUMEN 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................1
B. Tujuan Pengembangan KTSP .................................................................................2
C. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP ...................................................................3
D. Pengertian Istilah ...................................................................................................4
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN
A. Tujuan Pendidikan .................................................................................................
B. Visi Sekolah ..........................................................................................................
C. Misi Sekolah ..........................................................................................................
D. Tujuan Sekolah ......................................................................................................
BAB III MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional ...........................................................
B. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah ..............................................................
C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan ...................................................................
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan .....................................................................................................
DOKUMEN 2
1. SILABUS
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
3. KI / KD Mulok
4. Program Kegiatan Pengembangan Diri/Ekstra Kurikuler
YAYASAN BINTANG BINA MANDIRIAkte Notaris No. 001/24/II/2011 SK MENKUMHAM-RI NOMOR : AHU-4797.AH.01.04 Tahun 2011
SMP MANDIRIIjin No. 421.3/Kep-1373/DISIDIK; NSS : 201020608245; NIS : 202450 NPSN: 69758321
Alamat : Jalan Veteran Km. 3 Rt 04/04 Desa Cibolang Kec. GunungguruhTelp.(0266) 226112 HP: 085871424647 Kabupaten Sukabumi Kode Pos : 43156
KURIKULUM SMP MANDIRI
KEPUTUSAN KEPALA SMP MANDIRINomor: / /SMP MANDIRI/2015
T E N T A N G
TIM PENGEMBANG KURIKULUM ( TPK )SMP MANDIRI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Menimbang : -Bahwa dalam rangka memperlancar pencapain tujuan pendidikan tingakat lembaga/
satuan pendidikan perlu adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sebagai pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar.
-Bahwa dalam memperlancar penyusunan KTSP di SMP MANDIRI, perlu
menetapkan Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( TPK ) SMP
MANDIRI Tahun Pelajaran 2015/2016.
Mengingat : 1. Undang - Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen
2. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP
5. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
7. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang SKL
8. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang
pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan No.23 Tahun 2006
9. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
10. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan
11. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
12. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
13. PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
14. Permenegpan RB No 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fingsional Guru dan Angka
Kreditnya
15. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kelulusan
16. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Isi
17. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
18. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian
19. Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 Tentang Kurikulum SMP Mandiri
20. Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
21. Permendikbud Nomor 62 tahun 2014 Tentang Ekstra Kurikuler
22. Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 Tentang Ektrakurikuler Pramuka di sekolah
23. Kalender Pendidikan
24. PERBUP NO. 33 Tahun 2008 tentang Pembiasaan 10 Akhlaq Mulia
KURIKULUM SMP MANDIRI
25. Pergub Nomor 69 Tahun 2013 Tentang mulok Bahasa sastra Daerah
26. Keputusan Rapat Dinas SMP MANDIRI tanggal Juli 2015 tentang
Kurikulum SMP MANDIRI
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah ( TPK ) SMP MANDIRI pada
tahun pelajaran 2015/2016 seperti pada Lampiran I.
KEDUA : Tim Pengembang Kurikulum Sekolah ( TPK ) SMP MANDIRI melaporkan
pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada Kepala Sekolah.
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada
anggaran yang sesuai.
KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaimana
mestinya.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : SukabumiPada tanggal : Juli 2015Kepala
Taufik Hidayat,S.KomNIP.
TEMBUSAN :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.2. Ketua Yayasan Bintang Bina Mandiri3. A r s i p
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH TENTANG TIM PENGEMBANG SEKOLAH (TPS) SMP MANDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
NOMOR : / / SMP MANDIRI / 2015TANGGAL : JULI 2015
No Nama/NIP Mata Pelajaran Jabatab dalam Tim Keterangan
KURIKULUM SMP MANDIRI
1 Taufik Hidayat,S.Kom TIK Penanggung Jawab
2 Andi Maulana,S.Pd.I PAI Ketua
3 Dini Sri Sumartini PKN sekretaris
4 Eka Yulianti,S.Pd IPA Anggota
5 Yona Damayanti,S.Pd B.Inggris Anggota
6 Embad Badriah,S.Pd IPS Anggota
7 Anas Arifanzah B. Indonesia Anggota
8 Moch.Apriana Penjasorkes Anggota
9 Andi Karol,S.Pd Matematika Anggota
10 Iding Bahasa Sunda Anggota
Ditetapkan di : SukabumiPada tanggal : Juli 2015Kepala SMP MANDIRI
Taufik Hidayat, S.KomNIP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KURIKULUM SMP MANDIRI
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
tertentu itu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Kurikulum senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Timbulnya perubahan
kurikulum tersebut disebabkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara senantiasa
mengalami perkembangan yang tidak terlepas dari pengaruh global, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang terus
menerus itu telah menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk
penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Dalam mengantisipasi perkembangan dan perubahan di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada tanggal 23 Mei
2006 dan 2 Juni 2006 mengeluarkan Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tersebut mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Atas dasar semangat otonomi
daerah, kebutuhan dan potensi lokal dan global, serta penghargaan terhadap hak asasi manusia
(HAM), Permendiknas No, 22, 23, dan 24 tersebut harus diimplementasikan dalam bentuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP disusun dan dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan yang memungkinkan
timbulnya keberagaman. Meskipun demikian, pengembangan KTSP yang beragam itu tetap harus
mengacu pada standar nasional pendidikan dan terdiri atas standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan nasional tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
SMP MANDIRI yang berdiri sejak 2011 merupakan salah satu satuan pendidikan yang
berusaha menyusun dan mengembangkan KTSP berdasarkan kepada standar nasional. KTSP SMP
KURIKULUM SMP MANDIRI
MANDIRI disusun bersama-sama oleh Dewan Guru, Komite Sekolah, Tenaga Kependidikan, dan
Nara Sumber dengan Kepala Sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
Dalam menyusun dan mengembangkan KTSP perlu dilakukan analisis lingkungan baik
Internal maupun Ekternal dengan mempergunakan Analisis SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities, and Threats ) kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) berkaitan dengan
eksistensi satuan pendidikan. Analisis SWOT tersebut menyangkut faktor internal (SW) dan
faktor eksternal (OT). Adapun hasil analisis SWOT satuan pendidikan SMP MANDIRI antara lain
dapat dipaparkan berikut ini.
1. Faktor Internal (SW)
a. Strength (Kekuatan)
1) Sebagian besar guru telah memiliki tingkat pendidikan yang memadai (S1 dan S2).
2) Tenaga kependidikan mempunyai semangat, dedikasi, loyalitas, dan etos kerja yang
tinggi.
3) Beberapa orang guru telah mengikuti pelatihan/workshop KTSP sesuai dengan bidang dan
disiplin keilmuannya pada tingkat regional.
4) Ada beberapa guru yang dilibatkan dalam kepengurusan MGMP tingkat wilayah.
5) Beberapa siswa telah berhasil mencapai prestasi yang membanggakan, seperti dalam
bidang , bidang kesenian MTQ, alat music drumband dan degungan.
6) Sarana dan Prasarana belajar mengajar sudah cukup memadai.
7) Pembimbingan dan pembinaan dalam bidang ekstrakulikuler secara intensif
b. Weaknesses (Kelemahan)
1) Sekolah belum menjadi lembaga pendidikan favorit di lingkungannya sendiri.
2) Sebagian besar siswa belum mampu secara maksimal menyerap ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3) Sarana dan prasarana belajar mengajar belum memadai/perlu pengembangan.
4) Pengetahuan dan wawasan guru mengenai KTSP belum maksimal.
5) Belum semua guru memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal
6) Siswa belum memahami secara menyeluruh akan makna dan tujuan perubahan kurikulum
serta bentuk struktur dan muatan kurikulum.
2. Faktor Eksternal(OT)
a. Opportuniteis (Peluang)
1) Adanya kerja sama yang baik antara warga sekolah, komite sekolah, stakeholders, dan
masyarakat sekitar sekolah untuk memajukan pendidikan.
KURIKULUM SMP MANDIRI
2) Masyarakat sekitar sering mempercayakan kegiatan penting dan menunjuk delegasi
perlombaan tertentu kepada pihak sekolah, seperti dalam penyelenggaraan hari kenaikan
kelas DTA, dan menjadi delegasi kesenian.
3) Sekolah mendapat bantuan keuangan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
4) Letak geografis sekolah berada di lingkungan masyarakat agamis dan agraris yang cukup
mendukung dan mempercayai eksistensi sekolah.
5) Setiap Pendidik dan Tenaga Kependidikan mendapat peluang untuk mengikuti
pelatihan/workshop atau mengembangkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Threats (Ancaman)
1) Banyak sekolah yang semakin meningkat baik prestasi Akademik, Non Akademik dan
sarana fisiknya.
2) Angka rawan DO (dropt out) peserta didik masih relatif tinggi dengan latar belakang
ekonomi lemah dan kultur sosial budaya setempat.
3) Batas tanah sekolah belum dipagar seluruhnya sehingga rawan terhadap keamanan
lingkungan sekolah.
4) Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi di era global
dapat memberi dampak negatif, yaitu munculnya prilaku siswa dan tenaga kependidikan
yang tidak sesuai dengan Karakter Bangsa Indonesia.
Atas dasar pemikiran dan pertimbangan hal-hal tersebut, pada tahun pelajaran 2015/2016
lembaga pendidikan SMP MANDIRI akan melaksanakan dan mengembangkan KTSP Berkarakter
bagi seluruh peserta didik ( kelas VII, VIII, dan IX ). Adapun komponen KTSP SMP MANDIRI
dengan Sistimatika Penulisan sebagai berikut :
BAB I . PENDAHULUAN
BAB II . VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN SATUAN PENDIDIKAN
BAB III. MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
BAB IV. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
BAB V. KALENDER PENDIDIKAN
B. Dasar Hukum
1. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP
3. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
4. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
5. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang SKL
6. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Permendiknas
No. 22 dan No.23 Tahun 2006
7. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
KURIKULUM SMP MANDIRI
8. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan
9. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
10. PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
11. Permenegpan RB No 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fingsional Guru dan Angka Kreditnya
12. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kelulusan
13. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Isi
14. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
15. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian
16. Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 Tentang Kurikulum SMP Mandiri
17. Permendikbud Nomor 61 tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
18. Permendikbud Nomor 62 tahun 2014 Tentang Ekstra Kurikuler
19. Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 Tentang Ektrakurikuler Pramuka di sekolah
20. Kalender Pendidikan
21. PERBUP NO. 33 Tahun 2008 tentang Pembiasaan 10 Akhlaq Mulia
22. Pergub Nomor 69 Tahun 2013 Tentang mulok Bahasa sastra Daerah
23. Keputusan Rapat Dinas SMP MANDIRI tanggal Juli 2015 tentang Kurikulum SMP MANDIRI
C. Tujuan Pengembangan KTSP
Tujuan pengembangan KTSP ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, pendidik, dan
tenaga kependidikan lainnya yang ada di SMP MANDIRI dalam mengembangkan program-
program yang akan dilaksanakan. Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan Nasional dan Daerah
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11. Kesetaraan Jender
12. Karakteristik satuan pendidikan
D. Acuan Konseptual / Pengertian Istilah
1. Kurikulum
KURIKULUM SMP MANDIRI
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untu
penilaian.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
E. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
KURIKULUM SMP MANDIRI
2. Beragam dan terpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders
) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang
pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. kepentingan
KURIKULUM SMP MANDIRI
nasional dan kepentingan daerah harus saling dan memberdayakan sejalan dengan moto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
F. PRINSIP PELAKSANAAN KTSP
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh
kesempatan untuk mengekpresikan dirinya secara bebas,dinamis dan menyenangkan
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar yaitu :
a) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Belajar untuk memahami dan menghayati
c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersipat perbaikan,pengayaan dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke –Tuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral
4. Kurikulum dilaksankan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saliang menerima, menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wuri
handayani,ing madia mangun karsa dan ing ngarso sung tulodo. ( dibelakang
memberikan daya dan kekuatan,di tengah membangun semangat dan prakarsa, di
depan memberikan contoh dan teladan)
KURIKULUM SMP MANDIRI
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan
kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis jenjang pendidikan
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:8.
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta
BAB II
KURIKULUM SMP MANDIRI
VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Visi Sekolah
SMP MANDIRI mengemban Visi sebagai berikut :
“Menjadi sekolah unggulan dalam Bidang Iman dan Taqwa serta Berprestasi dalam
bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Kabupaten Sukabumi pada Tahun
2025 dan di Jawa Barat pada Tahun 2030”
Adapun yang menjadi indikator Visi adalah sebagai berikut :
1. Terbentuknya pola fikir, yang berwawasan jauh kedepan sehingga bisa unggul dalam ilmu
pengetahuan ( akademis ),lam bidang berprestasi dolah raga dan unggul dalam pengembangan
minat dan bakat.
2. Terbentuknya kedisiplinan siswa dalam berbagai kegiatan di sekolah dan dan berprestasi di di
bidang olah raga.
3. Terbentuknya sikap dan prilaku yang agamis; Berahklaqul karimah dan taat menjalankan ibadah
sesuai agamanya.
4. Terlaksananya interaksi sosial antar warga sekolah dan masyarakat sekitar;
5. Terlaksananya pengembangan standar Isi/Kurikulum;
6. Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi sesuai Standar
Nasional Pendidikan(SNP);
7. Terlaksananya standar proses pembelajaran secara optimal;
8. Tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai sesuai standar pelayanan minimal (SPM);
9. Tersedianya sarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan.
B. Misi Sekolah
SMP MANDIRI. mengemban Misi sebagai berikut :
1. Membentuk sumberdaya manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak terpuji,
cerdas, terampil, mandiri dan berwawasan luas.
2. Cerdas dan berprestasi dalam bidang pengetahuan dan tekhnologi menuju kehidupan
yang mandiri (life skill)
KURIKULUM SMP MANDIRI
C. Tujuan Sekolah
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1. Standar Isi
Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum
Sekolah memiliki seperangkat kurikulum untuk semua mata pelajaran pada semua
tingkatan
Setiap guru mempunyai silabus berdasarkan mata pelajaran dan kelas
Setiap guru mempunyai pemetaan KI dan KD berdasarkan mata pelajaran dan kelas
Setiap guru mempunyai RPP berdasarkan mata pelajaran dan kelas
Sekolah memiliki perangkat penilaian untuk semua mata pelajaran
Setiap guru mempunyai administrasi guru.
Sekolah memiliki kalender pendidikan yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
2. Standar Proses
Sekolah Melaksanakan ulangan tengah semester
Sekolah melaksanakan ulangan semester
Sekolah melaksanakan Ujian akhir sekolah
Sekolah melaksanakan Ujian nasional
Sekolah melaksanakan ujian praktek
Sekolah dapat mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif
Sekolah melaksanakan bimbingan pada peserta didik secara menyeluruh dan efektif
Sekolah mengembangkan dan melaksanakan penilaian secara optimal
Sekolah dapat mengembangkan berbagai bahan dan sumber pembelajaran
3. Standar Kompetensi Lulusan
KURIKULUM SMP MANDIRI
Sekolah dapat meningkatkan kelulusan peserta Ujian Nasional sampai dengan
mencapai 100%
Sekolah dapat meningkatkan rata-rata nilai UjianNasional 0,5 pertahun
Sekolah dapat meningkatkan prestasi olahraga dalam O2SN
Sekolah dapat meningkatkan prestasi siswa dalam lomba siswa teladan
Sekolah dapat meningkatkan prestasi siswa dalam lomba bidang studi
Sekolah dapat meningkatkan prestasi siswa dalam berbagai perlombaan pekan
kreativitas yang diselenggarakan pihak lain yang ada di wilayah kabupaten.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatkan profesionalisme guru/ tenaga kependidikan sehingga ahli di bidangnya
Memberikan studi kelayakan bagi guru/tenaga kependidikan yang belum
berkelayakan
Menambah jumlah guru bagi mata pelajaran yang masih kurang
Guru yang mengajar setiap mata pelajaran sesuai dengan kualifikasi akademiknya
Pembagian tugas guru dan tenaga kependidikan lebih merata dan sesuai dengan
kemampuannya.
Sekolah dapat meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
Sekolah dapat meningkat derajat kesehatan jasmani dan rohani seluruh warga sekolah
Terciptanya situasi kerja yang harmonis
Tingginya disiplin setiap personal sehingga mutu sekolah lebih meningkat
Meningkatkan pelaksanaan monitoring dan suvervisi terhadap guru dan tenaga
kependidikan
Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar Pengelolaan
Sekolah dapat melaksanakan pengelolaan administrasi sekolah secara optimal
Sekolah dapat meningkatkan MBS dengan melibatkan partisipasi stakeholder secara
optimal
Sekolah dapat meningkatkan pemberdayaan komite sekolah sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi secara optimal
KURIKULUM SMP MANDIRI
Sekolah dapat menumbuhkan jaringan informasi akademik di internal sekolah
Sekolah dapat melaksanakan monitoringdan evaluasi
Sekolah dapat melaksanakan supervisi klinis
Sekolah dapat meningkatkan jaringan kerja sama dengan dinas instansi tertkait dan
sekolah lain.
6. Standar Sarana dan Prasarana
Tersedianya alat peraga / alat praktek untuk setiap mata pelajaran
Tersedianya media belajar yang menunjang terhadap proses pembelajaran.
Memanfaatkan media untuk proses pembelajaran dan kegiatan lainnya
Tersedianya laboratorium Komputer
Memanfaatkan laboratorium sesuai dengan fungsinya
Meningkatkan pemeliharaan sarana dan prasarana
Mengusahakan tambahan kursi dan meja siswa
Meningkatkan tambahan buku sumber dan buku lainnya untuk koleksi perpustakaan
Meningkatkan barang-barang rumah tangga sekolah.
7. Standar Pembiayaan
Meningkatkan pemeriksaan administrasi keuangan
Pengelolaan sumber keuangan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan tepat sasaran
Pelaporan administrasi keuangan tepat waktu
Mengusahakan sumber keuangan yang datang dari masyarakat atau pihak lain.
Menumbuhkan sikap kewirausahaan pada semua warga sekolah
Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri
8. Standar Penilaian.
Melaksanakan berbagai teknik atau cara penilaian
Mengaktifkan monitoring agar hasilnya lebih oftmal
Melaksanakan dan mengembangkan model-model evaluasi pembelajaran
Sekolah dapat melaksanakan pengembangan instrumen evaluasi untuk semua mata
pelajaran
KURIKULUM SMP MANDIRI
Sekolah dapat mengimplementasikan model – model evaluasi pembelajaran bagi anak
berprestasi, bermasalah dan kelompok lainnya
Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan ulangan tengah semester
Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan ulangan semester
Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan Ujian akhir sekolah
Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan Ujian nasional
Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan ujian praktek
Tujuan Khusus
Berdasarkan visi dan misi yang telah dirumuskan, SMP MANDIRI memiliki tujuan sekolah
sebagai berikut :
1. Pada tahun 2015 warga sekolah bebas buta baca Al-Quran dan menjalankan syariat
agama dengan baik dan benar.
2. Pada tahun 2015 warga sekolah semakin mengamalkan akhlak mulia dalam hidup
keseharian.
3. Pada tahun 2015 sekolah memiliki lulusan siswa dengan mencapai rata-rata nilai Ujian
Nasional 7,50.
4. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan kepedulian dan kesadaran untuk aktif memelihara
lingkungan sekolah yang aman, tertib, sehat, dan asri.
BAB III
MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM SMP MANDIRI
Muatan kurikulum SMP Mandiri meliputi : muatan kurikulum tingkat nasional, muatan kurikulum
tingkat Daerah dan muatan krikulum tingkat satuan pendidikan / kekhasan sekolah.
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.
3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 minggu.
Struktur kurikulum SMP Mandiri memuat mata pelajaran wajib, muatan lokal, dan
pengembangan diri sesuai dengan rincian sebagai berikut :
A. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Kompetensi IntiKompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia pesertadidik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1:
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama
KOMPETENSI INTIKELAS VII
KOMPETENSI INTIKELAS VIII
KOMPETENSI INTIKELAS IX
KURIKULUM SMP MANDIRI
1. Menghargai danmenghayati ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai danmenghayati ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai danmenghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual,konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkait fenomena dankejadian tampak mata
3. Memahami dan menerapkanpengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkaitfenomena dankejadian tampak mata
3. Memahami dan menerapkanpengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkaitfenomena dankejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Mata pelajaranBerdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut.
Mata pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU PER
MINGGU
KURIKULUM SMP MANDIRI
VII VIII IXKelompok A
1. Pendidikan Agama Islam 2 2 22. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 47. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B1. Seni Budaya 2 2 22. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 23. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 30 30 30
Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
KTSP SMP MANDIRI pada tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan kurikulum 2006 untuk kelas
7,8 dan 9. adapun strukturnya adalah sebagai berikut :
STRUKTUR KURIKULUM 2006
KURIKULUM SMP MANDIRI
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 2 2 2
2. Komputer 2 2 2 C. Pengembangan Pendidikan Agama Islam 2 2 2 D. Penambahan Jam Belajar untuk Kelas 9 Menghadapi UN
1. Bahasa Indonesia 22. Matematika 23. Bahasa Inggris 24. IPA 2
JUMLAH 38 38 46
Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang berlaku di SMP MANDIRI sesuai dengan struktur kurikulum pada Kerangka
Dasar Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu sebagai berikut :
a. Pendidikan Agama.b. Pendidikan Kewarganegaraan c. Bahasa Indonesia.d. Bahasa Inggris.e. Matematika.f. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).g. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)h. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (Penjasorkes)i. Seni dan Budaya.
B. Muatan Kurikulum pada Tingkat daerah
KURIKULUM SMP MANDIRI
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut:
1. Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
2. Pemerintah provinsi adalah gubernur dan berbagai perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.
3. Pemerintah kabupaten/kota adalah bupati/walikota dan berbagai perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota.
1 Bahasa Sunda
a) Latar belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional
peserta didik. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dalam perasaan, berpartisifasi
dalam masyarakat yang mengunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta mengunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Sunda merupakan kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang menggunakan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
Dengan Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Sunda ini diharapkan :
1. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan,
dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesasatraan
dan hasil intelektual bangsa sendiri
2. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta
didik dengan menyediakan kegiatan berbahasa dan sumber belajar.
3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menemukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya
4. Orang tua, masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan
dan kesastraan di sekolah
KURIKULUM SMP MANDIRI
5. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan, kesastraaan dengan
keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia
6. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai
dengan kondisi daerah.
b) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Sunda bertujuan agar pesereta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku ,baik secara
lisan maupun tulisan.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa kedaerahan
3. Memahami Bahasa Sunda dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai
tujuan
4. Menggunakan bahasa sunda untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial
c) Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran bahasa Sunda mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek : Mendengarkan,
Berbicara, Membaca dan Menulis
Pada akhir pendidikan di SMP, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya 10
buku sastra dan nonsastra.
2. Komputer
a. Tujuan
Memberikan keterampilan untuk merakit, mengidentifikasi dan merancang perangkat
keras maupun perangkat lunak.
b. Ruang Lingkup
1. Merancang peragkat lunka
2. Mengidentifikasi perangkat keras
3. Merakit komputer
KURIKULUM SMP MANDIRI
C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikana. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di SMP MANDIRI diwujudkan dalam
bentuk layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh konselor dan
pembina ekstrakurikuler. Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan pengembangan diri
ekuivalen dengan dua jam pembelajaran. Adapun bentuk kegiatan pengembangan diri
tersebut adalah sebagai berikut.
5. Pengembangan Diri Kegiatan Rutin
Pengembangan diri kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di
kelas maupun di sekolah. Kegiatan rutin bertujuan untuk membiasakan siswa mengerjakan
sesuatu dengan baik. Kegiatan rutin yang dilaksanakan antara lain meliputi :
1) Upacara bendera (setiap hari senin dan hari-hari besar nasional).
2) Shalat berjamaah Zhuhur setiap hari
3) Shalat dhuha bersama.
4) Pengajian Rutin Guru dan Karyawan satu minggu sekali
5) Thadarus / Membaca ayat Al-Quran
6) Pembiasaan pembacaan Asmaul Husna setiap hari Jum’at
7) Infak rutin Guru dan Siswa setiap hari jum’at
8) Pemeriksaan kesehatan dan kebersihan badan.
9) Pemeriksaan pakaian seragam sekolah dan atributnya.
10) Operasi bersih sekolah
11) Memberikan penghargaan kepada Guru dan karyawan yang berprestasi dalam pelayanan
akademik maupun non akademik
12) Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi akademik/non akademik
13) Siswa berpakaian putih-putih setiap hari Senin, pakaian putih biru setiap hari Selasa-
Kamis, pakaian muslim setiap hari Jum’at dan seragam batik khas sekolah setiap hari
sabtu.
6. Pengembangan Diri Kegiatan Spontan
Pengembangan diri kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, di
mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Kegiatan spontan bertujuan untuk memberikan
KURIKULUM SMP MANDIRI
pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam disiplin dan sopan santun serta kebiasaan baik
yang lain. Adapun kegiatan spontan antara lain meliputi :
b. Membiasakan diri memberi Salam, Sapa dan Senyum.
b. Membiasakan berbicara santun dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
d. Membiasakan mengatasi silang pendapat (pertengkaran) dengan benar.
e. Saling mengingatkan untuk berpakaian dengan rapi dan sopan.
f. Saling mengingatkan untuk datang dan pulang sekolah tepat waktu.
g. Secara spontan ikut menjaga dan memelihara fasilitas sekolah dari kerusakan dan
pencemaran.
3. Pengembangan Diri Kegiatan Terprogram
Pengembangan diri kegiatan terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dan
direncanakan baik di tingkat kelas maupun sekolah. Kegiatan terprogram bertujuan
memberikan wawasan tambahan pada Peserta Didik tentang unsur-unsur baru dalam
kehidupan bermasyarakat yang penting untuk perkembangan Peserta Didik. Kegiatan-kegiatan
pengembangan diri yang terprogram antara lain meliputi :
a. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1. Keagamaan
2. Pramuka (dikuti semua siswa)
3. Olah raga prestasi (putsal, catur, dan bola voli Tenis meja).
4. Seni dan Budaya (daerah dan nasional, , drumband).
b. Menyelenggarakan layanan konseling dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama
lingkungan sekolah dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
2. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
3. Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, dan kegiatan ekstrakurikuler.
4. Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
5. Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
6. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
KURIKULUM SMP MANDIRI
karier/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
7. Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan
dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
9. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan
dan memperbaiki hubungan antarpeserta didik.
c. Melakukan pembinaan dan persiapan untuk mengikuti lomba/turnamen, sebagai berikut :
a) Student of The Year ( Siswa Berprestasi ).
b) Olimpiade matematika dan IPA.
c) Berbagai turnamen olahraga.
d) Berbagai lomba keagamaan (MTQ, MHQ, kaligrafi, kasidah, dan marhaban).
e) Festival seni musik
f) Jambore Pramuka
g) Lomba kebahasaan (pidato, puisi, mengarang, dan bercerita).
d. Bakti Sosial ( kunjungan ke tempat ibadah, mengumpulkan pakaian bekas dan makanan
ringan, bakti sosial dan lain-lain ).
e. Mengikuti pelatihan-pelatihan/diskusi, seminar, dan workshop.
f. Menyelenggarakan perlombaan dalam hari-hari besar nasional, seperti 17 Agustus.
g. Memperingati hari-hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi, Isro Mikraj, Idul Kurban,
dan Tahun Baru Hijriah.
h. Menyelenggarakan Pesantren Ramadhan ( SANDAN ).
i. Menyelenggarakan perkemahan bersama (semua organisasi ekstrakurikuler).
j. Menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS).
k. Menggiatkan pengadaan dan pembinaan majalah dinding.
4. Pengembangan Diri Kegiatan Keteladanan
Pengembangan diri kegiatan keteladanan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan
di mana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan
yang lain kepada siswanya. Kegiatan keteladanan bertujuan memberikan contoh kebiasaan
yang baik. Adapun kegiatan keteladanan di antaranya sebagai berikut :
1) Memberi contoh salat tepat waktu.
2) Memberi contoh puasa sunat.
3) Memberi contoh menyantuni orang yang miskin dan yatim-piatu.
4) Memberi contoh berpakaian rapi dan bersih.
5) Memberi contoh penggunaan bahasa yang santun, baik, dan benar.
KURIKULUM SMP MANDIRI
6) Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu.
7) Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya.
8) Memberi contoh hidup sederhana.
9) Memberi contoh tidak merokok.
10) Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik.
11) Memberi contoh berlaku jujur / tidak berbohong, adil, dan bijak.
12) Memberi contoh cara hidup hemat.
13) Memberi contoh tertib dan disiplin dalam melaksanakan upacara bendera.
14) Memberi contoh memelihara dan menjaga fasilitas sekolah.
15) Memberi contoh gemar membaca.
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
KURIKULUM SMP MANDIRI
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama MANDIRI dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 3 6 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap 14 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran 36 minggu.
Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan sistem Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur (KMTT).
a. Kegiatan Tatap Muka (TM) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidikan.
b. Penugasan Terstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi
untuk siswa, dirancang guru untuk mencapai kompetensi, dan waktu penyelesaian tugas
tersebut ditentukan oleh guru.
c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) adalah kegiatan pembelajaran berupa
pendalaman materi untuk siswa, dirancang guru untuk mencapai kompetensi, dan waktu
penyelesaian tugas ditentukan oleh siswa.
1. Beban belajar dalam KTSP SMP MANDIRI diatur dalam bentuk sistem paket dan tidak
menggunakan sistem kredit semester.
Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap
satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem
paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
2. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Sistem Paket
KURIKULUM SMP MANDIRI
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada SMP MANDIRI yang
menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-50% untuk SMP Mandiri, dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
3. Beban Belajar Tambahan
SMP MANDIRI menambah beban belajar per minggu 4 jam sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan
menjadi tanggung jawab satuan pendidikan. Adapun beban belajar tambahannya adalah :
1. Bahasa Sunda (2 Jam Pelajaran)
2. Komputer (2 Jam Pelajaran)
Berkenaan dengan hal pengaturan beban belajar, SMP MANDIRI melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan sistem paket. Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
mata pelajaran dan beban studi yang sudah ditetapkan untuk setiap tingkatan kelas, sesuai
dengan struktur yang berlaku pada satu pendidikan. Dengan diberlakukan pola pembelajaran
sistem paket, ditetapkanlah ketentuan-ketentuan sebagi berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan berdasarkan bobot mata
pelajaran yang sesuai dengan struktur kurikulum. Mata pelajaran wajib sesuai dengan yang
tertera pada struktur kurikulum. Beban jam pembelajaran pada kelas VII, VIII, dan IX,
yaitu 30 jam pembelajaran mata pelajaran wajib dan 2 jam pembelajaran untuk muatan
lokal (mulok). Dengan demikian, jumlah jam pembelajaran pada kelas VII, VIII, dan IX
adalah 38 jam pembelajaran.
b. Alokasi waktu untuk kegiatan tatap muka adalah 40 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah 50% dari waktu
kegiatan tatap muka.
c. Alokasi waktu untuk praktik, yakni dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
d. Alokasi waktu untuk pengembangan diri disesuaikan dengan jenis kegiatan, yaitu rutin,
spontan, terprogram, dan keteladanan.
4. Unsur-unsur Beban Belajar
Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam sks. Beban belajar satu sks
meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam
kegiatan mandiri, yang pengertiannya sebagai berikut
KURIKULUM SMP MANDIRI
a. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik.
b. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
c. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalamanmateri
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar
kesepakatan dengan pendidik.
5. Komposisi Beban Belajar
Komposisi beban belajar di SMP Mandiri adalah sebagai berikut:
Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMP Mandiri terdiri atas kelompok A (wajib) dan B (wajib) .
6 . Penilaian, Penentuan Indeks Prestasi, dan Kelulusan
Pengaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi, dan kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.
a. Penilaian
1) Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensipengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensisikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensiketerampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33),
sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A -
D seperti pada Tabel 5 di bawah ini.
Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
PredikatNilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan SikapA 4 4
SBA- 3.66 3.66B+ 3.33 3.33
BB 3 3B- 2.66 2.66C+ 2.33 2.33
CC 2 2C- 1.66 1.66
KURIKULUM SMP MANDIRI
D+ 1.33 1.33 KD 1 1
2) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensipengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-)
3) Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk kompetensi
yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui
pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi
berikutnya.
Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
b. Kelulusan
Peserta didik dapat memanfaatkan semester pendek hanya untuk mengulang mata
pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang sudah tuntas (mencapai ketuntasan minimal
yang ditetapkan oleh sekolah) tidak diperbolehkan untuk mengikuti semester
pendek.
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang menyelenggarakan SKS dapat
dilakukan pada setiap akhir semester.
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di
SMP Mandiri setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;
3) lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4) lulus Ujian Nasional.
STRATEGI PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Konsep Penilaian Hasil Belajar
1. Definisi Operasional
KURIKULUM SMP MANDIRI
Dalam pedoman ini, pengertian penilaian sama dengan asesmen. Terdapat tiga kegiatan
yang perlu didefinisikan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah
tersebut memiliki makna yang berbeda, walaupun memang saling berkaitan. Pengukuran
adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran.
Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan,
mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Evaluasi adalah
proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.
a. Cakupan Penilaian
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dirumuskan sebagai berikut:
a) KI-1: kompetensi inti sikap spiritual.
b) KI-2: kompetensi inti sikap sosial.
c) KI-3: kompetensi inti pengetahuan.
d) KI-4: kompetensi inti keterampilan.
b. Untuk setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD untuk setiap
aspek KI. Jadi, untuk suatu materi pokok tertentu, muncul 4 KD sebagai
berikut:
1) KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk mata pelajaran tertentu bersifat
generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok).
2) KD pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk mata pelajaran tertentu bersifat relatif generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2).
3) KD pada KI-3: aspek pengetahuan
4) KD pada KI-4: aspek keterampilan
2. Metode dan instrumen penilaian
Berbagai metode dan instrumen baik formal maupun nonformal digunakan dalam
penilaian untuk mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan menyangkut
semua perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat
dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran
usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).
KURIKULUM SMP MANDIRI
Penilaian informal bisa berupa komentar-komentar guru yang diberikan/diucapkan
selama proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab pertanyaan guru,
saat seorang peserta didik atau beberapa peserta didik mengajukan pertanyaan kepada
guru atau temannya, atau saat seorang peserta didik memberikan komentar terhadap
jawaban guru atau peserta didik lain, guru telah melakukan penilaian informal
terhadap performansi peserta didik tersebut.
Penilaian proses formal, sebaliknya, merupakan suatu teknik pengumpulan informasi
yang dirancang untuk mengidentifikasi dan merekam pengetahuan dan
keterampilan peserta didik. Berbeda dengan penilaian proses informal, penilaian
proses formal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis
dengan tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan peserta didik.
B. Komponen Penilaian Hasil Belajar
1. Prinsip, Pendekatan, dan Karakteristik Penilaian
a. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
KURIKULUM SMP MANDIRI
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan peserta didik
b. Pendekatan Penilaian
Penilaian menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1) Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan
pada indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:
Predikat Nilai KompetensiPengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4SB
A- 3.66 3.66B+ 3.33 3.33
BB 3 3B- 2.66 2.66C+ 2.33 2.33
CC 2 2C- 1.66 1.66D+ 1.33 1.33 KD 1 1
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indikator nilai
< 2.66 dari hasil tes formatif.
KURIKULUM SMP MANDIRI
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indikator nilai
≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
mata pelajaran , yakni jika profil sikap peserta didik secara umum
berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari
2.66;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik
yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai
dengan kebutuhan apabila lebih dari
75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66.
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik
(paling tidak oleh guru mata pelajaran , guru BK, dan orang tua).
2. Karakteristik Penilaian
a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan danketerampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidakdiperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum
mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi
yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya
waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih
lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara
KURIKULUM SMP MANDIRI
dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik,
tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil
belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus
dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan
(ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan
kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteriaKemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan masing-masing.
e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja,
projek, pengamatan, dan penilaian diri.
C. Strategi Penilaian Hasi Belajar
Strategi penilaian hasil belajar dengan menggunakan Metode dan
Teknik Penilaian sebagai berikut:
1. Metode Penilaian
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes. Metode tes dipilih bila respons
yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI-3 dan KI-4). Bila
respons yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar atau salah digunakan metode nontes
(KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja.
a. Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia, misalnya soal
bentuk pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta peserta
menuliskan sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk esai, baik esai isian singkat
maupun esai bebas.
b. Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang meminta peserta untuk
menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat, misalnya
peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan, atau
mengoperasikan suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang menghendaki peserta
untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi, misalnya peserta
diminta merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan
melaksanakan eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode nontes
umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
KURIKULUM SMP MANDIRI
Metode nontes lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri,
penilaian rekan sejawat, dan lain-lain.Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke
dalam kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap
peserta didik.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan berbagai
teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan
informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik
terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator
pencapaian hasil relajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada
tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu :
a. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di
laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll. Penilaian unjuk kerja perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik
untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua
dapat diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.
Penilaian unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian.
1) Daftar Cek
Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja
peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, ya
atau tidak.
KURIKULUM SMP MANDIRI
2) Skala Penilaian
Ada kalanya kinerja peserta didik cukup kompleks, sehingga sulit atau merasa
tidak adil kalau hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak, memenuhi
atau tidak memenuhi. Oleh karena itu dapat dipilih skala penilaian lebih dari dua
kategori, misalnya 1,
2, dan 3. Namun setiap kategori harus dirumuskan
deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat skor
1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut rubrik.
Di lapangan sering dirumuskan rubrik universal, misalnya 1 = kurang, 2 = cukup, 3 =
baik. Deskriptor semacam ini belum akurat, karena kriteria kurang bagi seorang
penilai belum tentu sama dengan penilai lain, karena itu deskriptor dalam rubrik harus
jelas dan terukur. Berikut contoh penilaian unjuk kerja dengan skala penilaian beserta
rubriknya.
b. Penilaian Kinerja Melakukan Praktikum
No Aspek yang dinilai Penilaian1 2 3
1 Mengetik cepat
2 Pengamatan
No Aspek yang dinilai Penilaian1 2 3
3 Data yang diperoleh
4 Kesimpulan
Rubrik:
Aspek yang dinilai
Penilaian
1 2 3Merangkaialat
Rangkaian alat tidak benar
Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memperhatikan keselamatan kerja
Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan keselamatan kerja
Pengamatan Pengamatan tidakcermat
Pengamatan cermat, tetapimengandung interpretasi
Pengamatan cermat danbebas interpretasi
Data yang diperoleh
Data tidak lengkap
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis
Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar
KURIKULUM SMP MANDIRI
Kesimpulan Tidak benar atau tidak sesuaitujuan
Sebagian kesimpulan ada yang salah atautidak sesuai tujuan
Semua benar atau sesuai tujuan
1) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap
terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif/perilaku. Komponen
afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap
sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk
berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek
sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
a) Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif
terhadap mata pelajaran . Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan
tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi,
dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang
diajarkan.
b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif
terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif
terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan
demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan
sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki
sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses
pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan
teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang
menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
suatu materi pelajaran. Misalnya, masalah lingkungan hidup (materi
Biologi atau Geografi). Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat, yang
dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu
(kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta
didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar.
e) Teknik Penilaian Sikap
KURIKULUM SMP MANDIRI
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-
teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan
laporan pribadi.
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
i. Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta
didiknya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam
pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan
dengan peserta didik selama di sekolah.
ii. Pertanyaan langsung
Guru juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap peserta
didik berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan
peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai
“Peningkatan Ketertiban”. Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil
dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap
objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat
menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.
iii. Laporan pribadi
Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan
atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang
menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya
tentang “Kerusuhan Antaretnis” yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia.
Dari ulasan yang dibuat peserta didik dapat dibaca dan dipahami
kecenderungan sikap yang dimilikinya.
Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
No.
Sikap
Nama
Ket
erbu
kaan
Ket
ekun
an b
elaj
ar
Ker
ajin
an
Teng
gang
rasa
Ked
isip
linan
Ker
jasa
ma
Ram
ah d
enga
n te
man
Hor
mat
pad
a or
ang
tua
Kej
ujur
an
Men
epat
i jan
ji
Kep
edul
ian
Tang
gung
jaw
ab
1234567
KURIKULUM SMP MANDIRI
8
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
2) Tes Tertulis
a) Pengertian
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada
peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk
yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain
sebagainya.
b) Teknik Tes Tertulis
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
i. Soal dengan memilih jawaban (selected response), mencakup: pilihan
ganda, benar-salah, dan menjodohkan.
ii. Soal dengan mensuplai jawaban (supply response), mencakup: isian atau
melengkapi, uraian objektif, dan uraian non-objektif.
Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
i. materi, misalnya kesesuaian soal dengan KD dan indikatorpencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;
ii. konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
iii. bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
iv. kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian.
3) Penilaian Projek
a) Pengertian
KURIKULUM SMP MANDIRI
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
i. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
ii. Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
iii. Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
b) Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan
yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapkan laporan tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.
Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa
daftar cek ataupun skala penilaian.
Contoh Teknik Penilaian Proyek
Mata pelajaran : Nama Proyek
Alokasi Waktu
Guru Pembimbing :
KURIKULUM SMP MANDIRI
Nama : NIS :
Kelas :
No ASPEK SKOR (1 - 5)1 2 3 4 5
1 PERENCANAAN :a. Persiapanb. Rumusan Judul
2 PELAKSANAAN :a. Sistematika Penulisanb. Keakuratan Sumber Data / Informasi c. Kuantitas Sumber Datad. Analisis Datae. Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :a. Performansb. Presentasi / Penguasaan
TOTAL SKOR
Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir proyek.
Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat
juga menggunakan skala penilaian dan daftar cek
c) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan
seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap
perlu diadakan penilaian yaitu:
i. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
ii. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
iii. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
d) TeknikPenilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
KURIKULUM SMP MANDIRI
i. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal.
ii. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Contoh Penilaian Produk
Mata Ajar :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Peserta didik :
Kelas/SMT :
No Tahapan Skor ( 1 – 5 )*
1 Tahap Perencanaan Bahan2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan b. Teknik Pengolahanc. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)a. Bentuk fisik b. Inovasi
TOTAL SKOR
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
KURIKULUM SMP MANDIRI
e) Penilaian Portofolio
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara
individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran . Akhir suatu periode hasil
karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.Berdasarkan
informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai
perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan.
Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan
belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat,
komposisi, musik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
i. Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan
bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang
dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
ii. Saling percayaantara guru dan peserta didik
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa
saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi
proses pendidikan berlangsung dengan baik.
iii. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik
perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak
yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses
pendidikan.
KURIKULUM SMP MANDIRI
iv. Milik bersama antara peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio
sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan
akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
v. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang
memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
vi. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
vii. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar
yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya
peserta didik.
viii.Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat
berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
f) Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
i. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya
merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan guru untuk
penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan
melihat portofolio peserta didik dapat mengetahui kemampuan,
keterampilan, dan minatnya.
ii. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain
bisa sama bisa berbeda.
iii. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map
atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
KURIKULUM SMP MANDIRI
iv. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasiperkembangan
peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu.
v. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan
para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta
didik.
vi. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai
dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal
ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
vii. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara
peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai
jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggukarya yang telah
diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
viii. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Contoh Penilaian Portofolio
Sekolah :
Mata pelajaran :
Durasi Waktu :
Nama Peserta didik :
Kelas/SMT :
No KI / KD / PI Waktu
KRITERIA
Ket
Ber
bica
ra
Tata
Bah
asa
Kos
aK
ata
Uca
pan
1 Pengenalan
16/07/0724/07/0717/08/07
Dst....
2 Penulisan12/09/0722/09/0715/10/07
3Ingatan TerhadapKosakata
15/11/0712/12/07
Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
KURIKULUM SMP MANDIRI
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti
pekerjaan yang masuk dalam portofolio. Skor yang digunakan dalam
penilaian portofolio menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 –
100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk
menggambarkan karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
g) Penilaian Diri i.
Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses
dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,
afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas,
misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan
dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata
pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya,
peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat
curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi
psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan
atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi
tertentu, peniaian diri perlu digabung dengan teknik lain.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian
diri di kelas antara lain:
(a) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka
diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
(b) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya,
karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan
introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
(c) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih pesertadidik untuk
berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian.
ii. Teknik Penilaian Diri
KURIKULUM SMP MANDIRI
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh
karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut.
(a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
(b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedomanpenskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
(d) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
(e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
(f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Contoh Format Penilaian Konsep Diri Peserta Didik
Nama sekolah :
Mata Ajar :
Nama :
Kelas :
No Pernyataan AlternatifYa Tidak
1. Saya berusaha meningkatkan keimanan danketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar
2. Saya berusaha belajar dengan sungguh- sungguh
3. Saya optimis bisa meraih prestasi4. Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita5. Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan
masyarakat6. Saya suka membahas masalah politik, hukum
dan pemerintahan7. Saya berusaha mematuhi segala peraturan
yang berlaku8. Saya berusaha membela kebenaran dan
Keadilan9. Saya rela berkorban demi kepentingan
masyarakat, bangsa dan Negara10. Saya berusaha menjadi warga negara yang
baik dan bertanggung jawabJUMLAH SKOR
Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan
tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta
didik.Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan
2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika
KURIKULUM SMP MANDIRI
jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya adalah jika
rentang nilai antara 0–5 dikategorikan tidak positif; 6–10, kurang
positif; 11–15 positif dan 16–20 sangat positif.
KURIKULUM SMP MANDIRI
D. Pihak Yang Terlibat
1. Penilaian Berdasarkan Standar
Sebuah standar, serendah apapun diperlukan karena ia berperan sebagai patokan dan
sekaligus pemicu untuk memperbaiki aktivitas hidup. Dalam konteks pendidikan,
standar diperlukan sebagai acuan minimal (dalam hal kompetensi) yang harus
dipenuhi oleh seorang lulusan dari suatu lembaga pendidikan sehingga setiap calon lulusan
dinilai apakah yang bersangkutan telah memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan.
Dengan diterapkannya standar dalam bentuk SKL, KI, dan KD sebagai acuan dalam
proses pendidikan, diharapkan semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan
pendidikan di semua tingkatan, termasuk anak didik itu sendiri akan mengarahkan
upayanya pada pencapaian standar dimaksud. Diharapkan dengan pendekatan ini guru
memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harus dikuasai anak di setiap tingkatan dan
jenjang, serta pada saat yang sama memiliki kebebasan yang luas untuk mendesain dan
melakukan proses pembelajaran yang ia pandang paling efektif dan efisien untuk
mencapai standar tersebut. Dengan demikian, guru didorong untuk menerapkan prinsip-
prinsip pembelajaran tuntas (master learning) serta tidak berorientasi pada pencapaian
target kurikulum semata.
2. Penilaian Kelas Otentik
Seperti dijelaskan di atas, implikasi diterapkannya SKL adalah proses penilaian yang
dilakukan oleh guru, baik yang bersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan
acuan kriteria. Untuk itu, guru harus mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan yang
menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi.
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik.
a. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah
b. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
c. Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).
KURIKULUM SMP MANDIRI
Karakteristik penilaian kelas:
a. Pusat belajar. Penilaian kelas berfokus perhatian guru dan peserta didik pada
pengamatan dan perbaikan belajar, daripada pengamatan dan perbaikan mengajar.
Penilaian kelas memberi informasi dan petunjuk bagi guru dan peserta didik dalam
membuat pertimbangan untuk memperbaiki hasil belajar.
b. Partisipasi-aktif peserta didik. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian kelas
memerlukan partisipasi aktif peserta didik. Kerjasama dalam penilaian, peserta
didik memperkuat penilaian materi mata pelajaran dan skill dirinya. Guru
memotivasi peserta didik agar meningkat dengan tiga pertanyaan bagi guru: (1)
apakah kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar?;
(2) bagaimana saya dapat menemukan bahwa peserta didik sedang belajar?; (3)
bagaimana saya dapat membantu peserta didik belajar lebih baik? Karena guru
bekerja lebih dekat dengan peserta didik untuk menjawab pertanyaan ini,maka
guru dapat memperbaiki skill mengajarnya.
c. Formatif. Tujuan penilaian kelas adalah untuk memperbaiki mutu hasil belajar
peserta didik.
d. Kontekstual spesifik. Pelaksanaan penilaian kelas adalah jawaban terhadap kebutuhan
khusus bagi guru dan peserta didik. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual
guru dan peserta didik yangharus bekerja dengan baik dalam kelas.
e. Umpan balik. Penilaian kelas adalah suatu alur proses umpan balik di kelas. Dengan
sejumlah TPK, guru dan peserta didik dengan cepat dan mudah menggunakan umpan
balik dan melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil-hasil penilaian.
Untuk mengecek pemanfaatan saran tersebut,pimpinan sekolah menggunakan hasil
penilaian kelas,dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan
umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari,maka komunikasi alur
hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan peserta didik dalam KBM akan
menjadi lebih efisien dan lebih efektif.
f. Berakar dalam praktek mengajar yang baik. Penilaian kelas adalah suatu usaha
untuk membangun praktek mengajar yang lebih baik dengan melakukan umpan balik
pada pembelajaran peserta didik lebih sistimatik, lebih fleksibel, dan lebih efektif.
Guru siap menanyakan dan mereaksi pertanyaan peserta didik, memonitor bahasa
badan dan ekspresi wajah peserta didik, mengerjakan pekerjaan rumah dan tes peserta
didik,dan seterusnya. Penilaian kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian
secara menyeluruh dan sistimatik dalam proses pembelajaran di kelas.
KURIKULUM SMP MANDIRISTRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap sejumlah siswa.
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan
konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
B. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.
1. Jenis Layanan meliputi :
a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan
satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang p e r l u dipelajari,
untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di
lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yangmembantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial,
belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan
dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan
atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna
dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat
sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji,
sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
57
KURIKULUM SMP MANDIRIe. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui
dinamika kelompok.
h. Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan
atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
2. Kegiatan Pendukung Layanan meliputi:
a. Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
58
KURIKULUM SMP MANDIRIc. Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan
atau anggota keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
f. Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.
3. Format Layanan meliputi:
a. Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
b. Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d. Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada
pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
f. Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui m e d i a dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan
sarana elektronik.
59
KURIKULUM SMP MANDIRIC. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis
program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, yaitu sebagai berikut :
a. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun a ja ran untuk masing-masing
kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
b. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
d. Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e. Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan
atau Rencana Program Layanan dan/ atau Satuan Kegiatan Pendukung atau
Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
2. Penyelenggaraan LayananSebagai pelaksana pelayanan
Bimbingan dan Konseling
bimbingan dan konseling, Guru atau
Konselor bertugas danberkewajiban menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1)
pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayananpeminatan studi, (4)
pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
a. Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan
siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan
kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-
orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
60
KURIKULUM SMP MANDIRIsignificant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer
siswa.
b. Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi
peserta didik sesuai dengan tahap- tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya. Dengan
pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan
perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara
optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada
umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik.
Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran
dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini,
pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan
tugas perkembangan siswa.
c. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu
pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah
peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan
kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula
dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
d. Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang
diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan
pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait
dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan
belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek
pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan.
e. Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
p e n d i d i k a n , seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat
lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan
arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas
utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi
peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak 61
KURIKULUM SMP MANDIRIlangsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan
teraputik tersebut di atas.
3. Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan
a. Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung
bimbingan dan konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam
pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
1) Di dalam jam pembelajaran:
a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan
belajar siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi,
penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
(rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
c) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
2) Di luar jam pembelajaran:
a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan
untuk layanan orientasi, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok,
mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar
kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar
kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas.
c) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran
satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan
pendidikan.
b. Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing- masing satuan pendidikan
dikelola oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan
memperhatikan keseimbangan dan kesi-nambungan program antarkelas dan
antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan
bimbingan dan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata
62
KURIKULUM SMP MANDIRIpelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan dan mengefisienkan
penggunaan fasilitas satuan pendidikan.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik mengikuti
kegiatan pembelajaran. Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan dapat berkisar
antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus
menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (intake siswa), kompleksitas
(kerumitan) kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya dukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi target pencapaian kompetensi di
SMP Mandiriyang berlaku saat ini.
No. Mata PelajaranKKM
Kls. 7 Kls. 8 Kls. 9
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 752. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 753. Bahasa dan Sastra Indonesia 75 75 754. Bahasa Inggris 74 74 745. Matematika 74 74 746. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 75 75 757. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 75 75 758. Seni Budaya 75 75 759. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 75 75 75
10. Prakarya 75 7511. Teknologi Informasi dan Komunikasi 7512. Mulok:
a. Bahasa Sunda75 75 75
b. Pencak Silat 75 75 75
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Tuntas pada seluruh KI dan KD sesuai dengan KTSP.
3) Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak menuntaskan KI dan KD lebih dari
empat mata pelajaran.
63
KURIKULUM SMP MANDIRI4) Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan
yang dicapai pada tahun sebelumnya.
5) Jika karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental
sehingga tidak mungkin berhasil, peserta didik yang bersangkutan dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan.
b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 pasal 27 ayat (1), yang diubah dengan PP Nomor 32
tahun 2013, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Lulus Ujian Nasional.
5) Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah diatur lebih lanjut dengan peraturan
menteri berdasarkan usulan BSNP.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup (life skill) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi
problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa
mendatang secara menyeluruh.
Kecakapan hidup sesungguhnya telah terintegrasi dalam setiap mata pelajaran maupun muatan lokal
dan pengembangan diri. Adapun kecakapan hidup yang dikembangkan SMP Negeri 1Ciracap
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kecakapan Personal
Kecakapan personal meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Pembinaan tentang ketakwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, implementasinya antara
lainsebagai berikut :
(a) Melaksanakan salat dhuha dan salat duhur berjamaah.
(b) Siswa putri secara bergiliran antar kelas mengikuti Keputrian ( ceramah keagamaan pada
hari Jumat ).
64
KURIKULUM SMP MANDIRI(c) Memperingati hari-hari besar keagamaan, seperti Isra Mikraj, Maulid Nabi, Nuzulul
Quran, Idul Adha, dan Tahun Baru Islam.
(d) Membaca ayat suci Al-Quran setiap mengawali kegiatan pembelajaran.
(e) Mengadakan pesantren Ramadhan ( SANDAN ).
2) Berakhlak mulia, implementasinya antara lain berikut ini.
(a) Mengucapkan salam saat bertemu dengan Keluarga Besar SMP Negeri 1 Ciracap, Antar
sesama manusia.
(b) Menggunakan Busana Muslim pada setiap hari Jum’at
(c) Membiasakan berkata sopan dan santun.
(d) Melaksanakan kebersihan diri dan lingkungan, misalnya membuang sampah pada tempat
yang tersedia.
(e) Ikut memelihara dan menjaga fasilitas sekolah.
3) Bertanggung jawab, implementasinya antara lain berikut ini.
(a) Setiap perbuatan yang melanggar aturan sekolah akan mendapatkan hukuman atau
sanksi.
(b) Setiap prestasi siswa dan guru akan mendapat penghargaan.
b. Kecakapan Sosial
Kecakapan sosial meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Kecakapan bekerja sama, implementasinya antara lain berikut ini.
(a) Dilaksanakan piket kebersihan kelas setiap hari secara berkelompok.
(b) Pelaksanaan upacara pengibaran bendera setiap hari Senin.
2) Kecakapan meningkatkan potensi fisik, implementasinya antara lain sebagai berikut :
(a) Pertandingan persahabatan dalam bidang olah raga.
(b) Latihan olahraga.
3) Kecakapan membudayakan sikap hidup sehat, implementasinya antara lain sebagai berikut ;
(a) Penghijauan lingkungan sekolah/taman sekolah.
(b) Larangan merokok.
(c) Kantin sehat.
c. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Kecakapan melakukan penelitian ilmiah bagi semua warga sekolah.
2) Kecakapan menggunakan metode dan penelitian ilmiah, implementasinya antara lain melalui
kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
65
KURIKULUM SMP MANDIRI3) Kecakapan menggunakan teknologi, implementasinya antara lain dalam berbagai penggunaan
media pembelajaran, seperti televisi, video, CD, DVD, Infoqus.
d. Kecakapan Vokasional
Kecakapan vokasional meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1) Keterampilan menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK), implementasinya antara lain
penggunaan komputer.
2) Keterampilan merangkai alat, implementasinya antara lain berikut ini.
(a) Penggunaan komputer.
(b) Merangkai alat-alat elektronik.
3) Keterampilan jasa, implementasinya antara lain belajar membuat pembukuan sederhana.
4) Keterampilan tata busana; implementasinya anatara lain merancang, memotong dan menjahit
dengan design sendiri.
Untuk mengukur kecakapan hidup (life skill), pihak sekolah melalui bidang kesiswaan mengeluarkan buku
yang berisi catatan pemberian penghargaan dan sanksi (rewards and punishments) dalam bentuk
akumulasi poin.
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal
dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, dan lain-lain yang
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional
dan internasional. Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dilaksanakan SMP
Negeri SMP Mandirisebagai berikut :
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal, yaitu mengembangkan keterampilan seni tradisional pencak silat,
baca Al-Quran (MTQ), hafalan Al-Quran (MHQ), tulisan indah Al-Quran (kaligrafi), pendalaman kitab
kuning ilmu-ilmu fikih, s dan lain-lain.
b. Pendidikan berbasis keunggulan global di antaranya sebagai berikut :
1)Layanan internet yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
2)Mengembangkan kemampuan berbahasa internasional melalui kegiatan pemantapan dan kursus
bahasa Inggris.
66
KURIKULUM SMP MANDIRI3)Mendalami bidang elektronika untuk menghadapi persaingan global dalam bidang industri
elektronika.
9. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use of all dimensions of
school life to foster optimal character development”. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua
komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu
sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata
pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan
karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan
harus berkarakter.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi
pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah
berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY,
2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark”
atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan
atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan
orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut
dengan berkarakter mulia.
Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah.
Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan
dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut
antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen
sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.
Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu
dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada
internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Kegiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang
potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan Ekstra
Kurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan 67
KURIKULUM SMP MANDIRIpeserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.
Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke
pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai
secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan
dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga
mudah diimplementasikan di sekolah.
B. Tujuan
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di
sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter
diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan
akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-
nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh
semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter
atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
C. Sasaran
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia negeri
maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan
pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil
melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh
untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.
Melalui program ini diharapkan lulusan SMP memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus
memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih
luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
68
KURIKULUM SMP MANDIRID. Keterkaitan Nilai, Jenjang Kelas Dan Indikator untuk SMP Sederajat
NILAI INDIKATOR7 – 9 10- 12
Religius :
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan manusia dalam melakukan sinkronisasi antara aspek fisik dengan aspek kejiwaan.
Mensyukuri keunggulan manusia sebagai makhluk pencipta dan penguasa dibandingkan makhluk lain
Mengagumi kebesaran Tuhan karena kemampuan dirinya untuk hidup sebagai anggota masyarakat.
Bersyukur kepada Tuhan karena menjadi warga bangsa Indonesia.
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai alam semesta.
Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan di alam semesta.
Mengagumi kebesaran Tuhan karena adanya agama yang menjadi sumber keteraturan hidup masyarakat.
Merasakan kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama yang ada di dunia.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.
b. Jujur :Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tidak menyontek ataupun menjadi plagiat dalam mengerjakan setiap tugas.
Melaksanakan tugas sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di sekolah.
Mengemukakan pendapat tanpa ragu tentang suatu pokok diskusi.
Menyebutkan secara tegas keunggulan dan kelemahan suatu pokok bahasan.
Mengemukakan rasa senang atau tidak senang terhadap pelajaran.
Mau bercerita tentang permasalahan dirinya dalam menerima pendapat temannya.
Menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi kelas.
Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakininya.
Membayar barang yang dibeli di toko sekolah dengan jujur.
Membayar barang yang dibeli dengan jujur.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
c. Toleransi:Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat.
Memberi kesempatan kepada teman untuk berbeda pendapat.
Menghormati teman yang berbeda adat-istiadatnya.
Bersahabat dengan teman lain tanpa membedakan agama, suku, dan etnis
Bersahabat dengan teman dari kelas lain.
Mau mendengarkan pendapat yang dikemukakan teman tentang budayanya.Mau menerima pendapat yang berbeda dari teman sekelas.
d. Disiplin :
Tindakan yang menunjukkan perilaku
Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas kebersihan sekolah.
Selalu teliti dan tertib dalam mengerjakan tugas.
Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis. Tertib dalam menerapkan kaidah-kaidah tata tulis dalam sebuah tulisan.
69
KURIKULUM SMP MANDIRINILAI INDIKATOR
7 – 9 10- 12
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Patuh dalam menjalankan ketetapan-ketetapan organisasi peserta didik.
Menaati peosedur kerja laboratorium dan prosedur pengamatan permasalahan sosial.
Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam sebuah diskusi kelas.
Mematuhi jadwal belajar yang telah ditetapkan sendiri.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis ilmiah.
e. Kerja keras :Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan.
Mengerjakaan tugas dengan teliti dan rapi.
Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar.
Menggunakan waktu secara efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas di kelas dan luar kelas.
Selalu fokus pada pelajaran. Selalu berusaha untuk mencari informasi tentang materi pelajaran dari berbagai sumber.
f. Kreatif :Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru dari yang telah dimiliki.
Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan.
Mengajukan suatu pikiran baru tentang suatu pokok bahasan.
Bertanya mengenai penerapan suatu hukum/teori/prinsip dari materi lain ke materi yang sedang dipelajari.
Menerapkan hukum/teori/prinsip yang sedang dipelajari dalam aspek kehidupan masyarakat.
g. Mandiri :Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mencari sumber di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas sekolah tanpa bantuan pustakawan.
Mencari sendiri di kamus terjemahan kata bahasa asing untuk bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Menerjemahkan sendiri kalimat bahasa Indonesia ke bahasa asing atau sebaliknya.
h. Demokratis :Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Memilih ketua kelompok berdasarkan suara terbanyak.
Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.
Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah.
Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas.
Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat tentang teman yang menjadi pemimpinnya.
Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas.
Memberi kesempatan kepada teman yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja.
Rasa ingin tahu :Sikap dan tindakan yang selalu berupayauntuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran.
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran.
Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi.
Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi.
Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari ibu, bapak, teman, radio, atau televise.
Membaca atau mendiskusikan beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan teknologi yang baru didengar.
70
KURIKULUM SMP MANDIRINILAI INDIKATOR
7 – 9 10- 12
j. Semangat kebangsaan :
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.
Turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan danproklamasi kemerdekaan.
Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai ancaman dari negara lain terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Mengemukakan pikiran dan sikap terhadap pertentangan antara bangsa Indonesia dengan negara lain.
Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan dilakukan mengenai hubungan antara bangsa Indonesia dengan negara bekas penjajah Indonesia.
Mengemukakan sikap dan tindakan mengenai hubungan Indonesia dengan negara-negara lain dalam masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
k. Cinta Tanah Air :
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
Mengemukakan sikap mengenai kondisi geografis Indonesia.
Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.
Mengemukakan sikap dan kepedulian terhadap keberagaman budaya dan seni di Indonesia.
Menyenangi keberagaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.
Mengemukakan sikap dan kepedulian terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
Rasa bangga dan peduli terhadap berbagai unggulan produk Indonesia dalam pertanian, perikanan, flora, dan fauna.
Mengagumi dan menyenangi produk, industri, dan teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia
Rasa bangga atas berbagai produk unggulan bangsa Indonesia di bidang industri dan teknologi.
l. Menghargai Prestasi :Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya.
Rajin belajar untuk berprestasi tinggi.
Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian.
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan olah raga dan kesenian di sekolah.
Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lainnya.
Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
Menghargai upaya orangtua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.
Menghargai hasil kerja pemimpin dalam mensejahteraan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya.
Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan manusia dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni.
m. Bersahabat / Komunikatif :
Bekerja sama dalam kelompok di kelas. Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas.
71
KURIKULUM SMP MANDIRINILAI INDIKATOR
7 – 9 10- 12Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
Berbicara dengan teman sekelas. Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas.
Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas.
Bergaul dengan teman lain kelas. Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah.Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
n. Cinta Damai :Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Melindungi teman dari ancaman fisik. Ikut serta dalam berbagai kegiatan cinta damai.
Berupaya mempererat pertemanan. Berkomunikasi dengan teman-teman setanah air.
Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan sekolah.
Ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan sekolah.
o. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora.
Membaca koran/majalah dinding.
Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora.
Membaca buku atau tulisan tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.Membaca koran.
Peduli Sosial :Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Ikut dalam berbagai kegiatan sosial.
Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa atau tidak punya.
Merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan sosial.
Menghormati petugas-petugas sekolah.
Mmbantu teman yang sedang memerlukan bantuan.Menyumbang darah.
q. Peduli LingkunganSikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Mengikuti berbagai kegiatan berkenaan dengan kebersihan, keindahan, dan pemeliharaan lingkungan.
Merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan.
r. Tangung JawabSikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
Menunjukan Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
72
KURIKULUM SMP MANDIRINILAI INDIKATOR
7 – 9 10- 12lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Maha Esa.
10. Peta Nilai Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Berdasarkan Mata Pelajaran Jenjang Pendidikan Dasar 9 Tahun
MATA PELAJARAN JENJANG KELAS1 – 3 4 - 6 7 – 9
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)
Cinta tanah air Bersahabat Komunikatif Senang membaca Peduli sosial Peduli lingkungan, Jujur Toleran Disiplin Kreatif Rasa ingin tahu cPercaya Respek Bertanggung jawab Saling berbagi
Semangat kebangsaan Cinta tanah air Menghargai Prestasi Bersahabat Komunikatif Cinta Damai Senang membaca Peduli sosial Peduli lingkungan Religius Jujur Toleran Disiplin Kerja keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa ingin tahu Percaya Respek Bertanggung jawab Saling berbagi
Semangat kebangsaan Cinta tanah air Menghargai Prestasi Bersahabat Komunikatif Cinta Damai Senang membaca Peduli sosial Peduli lingkungan, Religius Jujur Toleran Disiplin Kerja keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa ingin tahu Percaya Respek Bertanggung jawab Saling berbagi
BAHASA INDONESIA Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai Peduli Sosial
Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat /
Komunikatif Terbuka *
Religius JujurToleransiDisiplinKerja kerasKreatifMandiriDemokrasiRasa Ingin TahuCinta Tanah AirMenghargai PrestasiBersahabat/ KomunikatifCinta Damai
Peduli SosialPeduli Lingkungan
73
KURIKULUM SMP MANDIRIMATA PELAJARAN JENJANG KELAS
1 – 3 4 - 6 7 – 9 Peduli Lingkungan Berani * Kritis * Terbuka * Humor * Kemanusiaan*
KritisTerbukaKemanusiaan Optimis
MATEMATIKA Teliti Tekun Kerja keras Rasa ingin tahu Pantang menyerah
Teliti Tekun Kerja keras Rasa ingin tahu Pantang menyerah
Teliti Kreatif Patang menyerah Rasa ingin Tahu
IPS Religius Toleransi Kerja keras Kreatif Bersahabat/komunikatif Kasih sayang Rukun (persatuan) Tahu diri Penghargaan Kebahagiaan Kerendahan hati
Religius Toleransi Disiplin Kreatif Demokratis Rasa ingin tahu Semangat
kebangsaan Menghargai prestasi Bersahabat Senang membaca Peduli lingkungan
Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja keras Kreatif Mandiri Rasa ingin tahu Cinta tanah air Menghargai prestasi Bersahabat Senang membaca Peduli sosial Peduli lingkungan
IPA Peduli kesehatan Nilai intelektual Religius Empati Mandiri Disiplin Toleransi Hati-hati Bersahabat/komunikasi Peduli sosial Tanggung jawab Peduli lingkungan
Nilai susila Rasa ingin tahu Senang membaca Estetika Teliti Menghargai prestasi Pantang menyerah Terbuka Jujur Cinta damai Objektif Hemat Percaya diri
Peduli kesehatan Nilai intelektual Religius Empati Mandiri Disiplin Toleransi Hati-hati Bersahabat/
komunikasi Peduli sosial Tanggung
jawab Peduli lingkungan Nilai susila Kerja keras Rasa ingin tahu Senang membaca Estetika Kreatif Teliti Septis Mnghargai prestasi Pantang menyerah Terbuka Jujur Cinta damai Objektif Hemat Percaya diri
Peduli kesehatan Nilai intelektual Religius Empati Mandiri Disiplin Toleransi Hati-hati Bersahabat/
komunikasi Peduli sosial Tanggung
jawab Peduli lingkungan Nilai susila Kerja keras Rasa ingin tahu Senang membaca Estetika Nilai ekonomi Kreatif Teliti Skeptis Menghargai prestasi Pantang menyerah Terbuka Jujur Cinta damai Objektif Hemat
74
KURIKULUM SMP MANDIRIMATA PELAJARAN JENJANG KELAS
1 – 3 4 - 6 7 – 9 Percaya diri Cinta tanah air
11. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain meliputi sebagai berikut :
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3. Menunjukkan sikap percaya diri;
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan
kreatif;
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi
terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional;
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya
perbedaan pendapat;
18. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;
19. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris sederhana;
20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah;
21. Memiliki jiwa kewirausahaan.
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu
perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan
masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.
75
KURIKULUM SMP MANDIRIG. Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas Dalam Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Merayakan hari-hari besar keagamaan.
Memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah.
Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.
Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala.
Menyediakan kantin kejujuran.
Menyediakan kotak saran dan pengaduan.
Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan atau ujian.
Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.
Tempat pengumuman barang temuan atau hilang.
Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas secara berkala. Larangan
menyontek.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas.
Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus.
Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Memiliki catatan kehadiran. Memberikan penghargaan
kepada warga sekolah yang disiplin.
Memiliki tata tertib sekolah. Membiasakan warga
sekolah untuk berdisiplin. Menegakkan aturan dengan
memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah.
Menyediakan peralatan praktik sesuai program studi keahlian (SMK).
Membiasakan hadir tepat waktu.
Membiasakan mematuhi aturan.
Menggunakan pakaian praktik sesuai dengan program studi keahliannya (SMK).
Penyimpanan dan pengeluaran alat dan bahan (sesuai program studi keahlian) (SMK).
76
KURIKULUM SMP MANDIRI
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras.
Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja.
Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar.
Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja.
Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif.
Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi.
7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik.
Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan.
Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.
Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.
Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat.
Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka.
Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat.
Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah.
Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu
Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu.
Eksplorasi lingkungan secara terprogram.
Tersedia media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik).
77
KURIKULUM SMP MANDIRIpengetahuan, teknologi, dan budaya.
10.SemangatKebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Melakukan upacara rutin sekolah.
Melakukan upacara hari-hari besar nasional.
Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.
Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah.
Mengikuti lomba pada hari besar nasional.
Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi.
Mendiskusikan hari-hari besar nasional.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Menggunakan produk buatan dalam negeri.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia.
Menggunakan produk buatan dalam negeri.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah.
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik.
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi.
13. Bersahabat / Komuniktif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah.
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
Saling menghargai dan menjaga kehormatan.
Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban.
Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik.
Pembelajaran yang dialogis.
Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik.
Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik.
78
KURIKULUM SMP MANDIRI
14. Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis.
Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan.
Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender.
Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang.
Menciptakan suasana kelas yang damai.
Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan.
Pembelajaran yang tidak bias gender.
Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Program wajib baca. Frekuensi kunjungan
perpustakaan. Menyediakan fasilitas dan
suasana menyenangkan untuk membaca.
Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik.
Frekuensi kunjungan perpustakaan.
Saling tukar bacaan. Pembelajaran yang
memotivasi anak menggunakan referensi,
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.
Menyediakan kamar mandi dan air bersih.
Pembiasaan hemat energi. Membuat biopori di area
sekolah. Membangun saluran
pembuangan air limbah dengan baik.
Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik.
Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik.
Penanganan limbah hasil praktik (SMK).
Menyediakan peralatan kebersihan.
Membuat tandon penyimpanan air.
Memrogramkan cinta bersih lingkungan.
Memelihara lingkungan kelas.
Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas.
Pembiasaan hemat energi.
Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan (SMK).
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial.
Berempati kepada sesama teman kelas.
79
KURIKULUM SMP MANDIRIbantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Melakukan aksi sosial. Menyediakan fasilitas untuk
menyumbang.
Melakukan aksi sosial. Membangun kerukunan
warga kelas.
18.Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Melakukan tugas tanpa disuruh.
Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat.
Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.
Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.
Mengajukan usul pemecahan masalah.
. Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain:
1. Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
6. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014
8. Renstra Kemendiknas Tahun 2010-2014
9. Renstra Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2010 - 2014
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran. Komponen kalender pendidikan terdiri atas permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan waktu libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan waktu libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi
dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah daerah.
80
KURIKULUM SMP MANDIRIAspek-aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan antara lain sebagai
berikut :
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu bulan Juli setiap
tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah
dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur
sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
6. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel berikut ini.
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan SMP MANDIRI
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada satu tahun pelajaran
2. Jeda tengah semester
2 minggu Satu minggu setiap semester
3. Jeda antar semester
2 minggu Antara semester I dan II
81
KURIKULUM SMP MANDIRI4. Libur akhir tahun
pelajaran3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan
3 minggu Libur hari besar keagamaan tidak mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
6. Hari libur umum/nasional
1 minggu Disesuaikan denganPeraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus
1 minggu Mengikuti peraturan sesuai dengan ketentuan pemerintah
8. Kegiatan khusus sekolah/madras ah
2 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
82
KURIKULUM SMP MANDIRI KALENDER SMP Negeri 1 ciracap
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn HK HL HEJULI 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Juli 18 10 8AGUST 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Agustus 30 8 22SEPT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 September 30 4 26OKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Oktober 31 5 26NOP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nopember 30 5 25DES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Desember 31 13 18JAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Januari 31 7 24FEB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Februari 28 4 24MAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Maret 30 5 25APR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 April 30 5 25MEI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Mei 30 7 23JUNI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Juni 30 13 17JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Juli 11 11 0
360 97 263
NO HK Hari Kalender 1 HL Hari Libur2 HE Hari Efektif3456789
1011121314151617181920
22 Des 2014-03 Jan 2015 Libur Semester 125 Desember 2014 Libur Hari Natal
20-22 Nopember 2014 O2SN Tk. Komisariat8-13 Desember 2014 Perkiraan Ulangan Akhir Semester 115-18 Desember 2014 Pekan kreatifitas sekolah
Masa Tamu PMR
Pemilihan Ketua OSIS05 Oktober 2014 Libur Hari Raya Idul Adha 1435 H6-11 Oktober 2014 Perkiraan Ulangan Tengah Semester 113-18 Oktober 2014 Perkiraan Jeda Tengah Semester 1
20 Desember 2014 Titimangsa dan Pembagian RaporTitimangsa dan Pembagian Rapor
22 Juni - 12 Juli 2015 Libur Akhir Tahun Pelajaran
14 Juli 2014 Hari Pertama masuk sekolah14 Juli 2014 Rapat Sekolah21 Juli - 5 Agustus 2014 Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri 1435 H
8 - 13 Juni 2015 Perkiraan Ulangan Kenaikan Kelas
14 Mei 2015 Libur Kenaikan Isa Al Masih16 Mei 2015 Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad SAW2 Juni 2015 Hari Raya Waisak
20-25 April 2015 Ujian Sekolah23-24 Oktober 2014 Masa Tamu Pramuka25 Oktober 2014 Libur tahun baru Islam 1436 H29-30 Oktober 2014
Perkiraan Jeda Tengah Semester 2
27-30 April 2015 Ujian Nasional
9 - 14 Maret 2015 Perkiraan Jeda Tengah Semester 221 Maret 2015 Libur Hari Raya Nyepi 3 Apri l 2015 Libur Wafat Isa Almasih
Hari pertama masuk sekolah3 Januari 2015 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
17181920
12345
1 Mei 2015 Libur hari Buruh
19 Febuari2015 Pekan Apresiasi Siswa25 Febuari 2015 Seleksi Siswa Teladan2 - 7 Maret 2015 Perkiraan Ulangan Tengah Semester 2
19 Februari 2015 Libur Tahun Baru Imlek 25662 - 7 Maret 2015 Perkiraan Ulangan Tengah Semester 2
111213141516
6
5 Januari 2015
9 - 14 Maret 2015
20 Juni 2015
6-7 September 2014 789
10
17 Agustus 2014 Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RIKepemimpinan Siswa (LDKS)
13-14 September 2014
THN BLNHARI/TANGGAL
THN Bulan Jumlah Hari Hari Efektif
Per Semester
2014
2014 125
2015
2015 138
28 - 29 Juli 2013 Libur Hari Raya Idul Fitri 1435 H14-16 Agustus 2014 HUT Pramuka
Jumlah Hari 263KETERANGAN SEMESTER 1 KETERANGAN SEMESTER 2
TGL/BLN/THN KEGIATAN NO TGL/BLN/THN KEGIATANKETERANGAN
Ciracap, 14 Juli 2014
KEPALA SEKOLAHSMP NEGERI 1 CIRACAP
SABANDAR, M.Pd.Pembina
NIP 196302011987031007
83
KURIKULUM SMP MANDIRIDari kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan
Propinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dapat dibuatkan rekapitulasi sebagai
berikut.
Semester BulanJumlah
Jumlah Minggu Minggu Tidak Efektif Minggu Efektif
I
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
II
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jumlah
Jumlah minggu dalam satu tahun
Keterangan:
1. Rekapitulasi minggu efektif
a. Semester I ( Juli s.d. Desember )
Jumlah minggu = ... minggu
Jumlah minggu tidak efektif = ... minggu -
Jumlah minggu efektif = ... minggu
b. Semester II (Januari s.d. Juli)
Jumlah minggu = ... minggu
Jumlah minggu tidak efektif = ... minggu -
Jumlah minggu = ... minggu
84
KURIKULUM SMP MANDIRI2. Kegiatan minggu tidak efektif
a. Juli = 1 minggu untuk PPDB
b. Agustus = 1 minggu libur awal puasa
c. September = 2 minggu libur Idul Fitri
d. Oktober = 1 minggu jeda tengah semester
2 minggu pelaksanaan ulangan tengah semester I
e. Desember = 2 minggu pelaksanaan ulangan akhir semester
1 minggu persiapan pembagian rapor
1 minggu libur akhir semester I
f. Januari = 1 minggu libur akhir semester I
g. Maret = 1 minggu pelaksanaan ulangan tengah semester II
1 minggu jeda tengah semester
h. Mei = 1 minggu pelaksanaan UN dan US
i. Juni = 2 minggu untuk ulangan kenaikan kelas dan persiapan pembagian rapor
= 1 minggu persiapan pembagian rapor
j. Juli = 2 minggu libur semester II
Secara rinci kegiatan pendidikan pada tahun pelajaran 2010/2011 terurai pada rincian kegiatan sebagai
berikut.
No. Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Keterangan
1. Penerimaan Peserta Didik Baru
2. Masa Orientasi Peserta Didik Baru
3. Peringatan Isra Mikraj
4. Peringatan HUT Proklamasi RI ke-64
5. Libur awal puasa
6. Pesantren kilat
7. Ulangan tengah semester I
8. Jeda tengah semester I
9. Libur Idul Fitri
10. Hari Raya Idul Adha
11. Ulangan akhir semester (UAS)
12. Remedial dan pengayaan
13. Porseni antarkelas
14. Hari Natal
15. Pembagian rapor semester I
16. Libur semester I
17. Tahun baru Masehi
85
KURIKULUM SMP MANDIRI
18. Tahun baru Hijriah
19. Tahun baru Imlek
20. Ulangan tengah semester II
21. Jeda tengah semester II
22. Hari Raya Nyepi Saka
23. Pemantapan Ujian Nasional24. Hari kenaikan Isa Almasih25. Pra-Ujian Nasional26. Hari Raya Waisak27. Perkiraan Ujian Nasional (UN)28. Ulangan kenaikan kelas (UKK)29. Remedial dan pengayaan30. Perpisahan kelas 931. Pembagian rapor semester II32. Libur akhir tahun pelajaran
Rencana kegiatan ini dimungkinkan terjadi perubahan apabila terjadi pergeseran dan atau ada kebijakan lain
dari pihak terkait yang tidak memungkinkan dilaksanakannya.
86
KURIKULUM SMP MANDIRIPENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik di sekolah pada masa sekarang dan masa yang akan datang dengan
mengembangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global.
2. KTSP ini berisi tentang visi dan misi serta tujuan sekolah; struktur dan muatan kurikulum; kalender
pendidikan; silabus, dan RPP.
3. KTSP ini disusun berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara kepala sekolah, guru, TU, konselor,
pustakawan, dan narasumber yang relevan serta kompeten dengan dunia pendidikan.
4. KTSP ini akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan, terutama dalam rangka ikut mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional seperti
yang tertuang di dalam UU No. 20 Tahun 2003.
B. Saran
1. KTSP ini diharapkan dapat benar-benar dilaksanakan di sekolah. Kendati demikian, kami menyadari
bahwa isi dan redaksional KTSP ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Karena itulah, kami
mengharap saran dan kritik konstruktif demi perbaikan KTSP ini, baik dari segi isi maupun
pelaksanaannya.
2. Apabila KTSP ini dianggap baik dari segi isi, redaksi, dan pelaksanaannya, KTSP ini dapat dijadikan
bahan rujukan bagi sekolah lain yang membutuhkannya.
3. Untuk perbaikan dan penyempurnaan KTSP ini agar mampu meningkatkan kinerja antarpersonal di
sekolah, maka kerja sama, bantuan, dan sumbang saran dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan
dunia pendidikan sungguh amat diharapkan.
87