kurikulum konsentrasi hukum islam yang prospektif dan aplikatif: dr. afifi

11
KURIKULUM KONSENTRASI HUKUM ISLAM YANG PROSPEKTIF DAN APLIKATIF ( Beberapa Pokok Pikiran tentang Desain Kurikulum Konsentarsi Hukum Islam yang Berbasis Konpetensi) 1 Oleh : Afifi Fauzi Abbas 2 A. Iftitah Pendidikan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakjat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembang kan dan menciptakan pengetahuan, tekonologi, seni dan estetika. Tujuan akhir dari pendidikan adalah lahirnya anggota masyarakat yang memiliki survival system untuk melanjutkan kehidupannya. Lebih dari itu pendidikan juga didesain untuk menciptakan seseorang yang memiliki akhlak mulia, punya komitmen dengan nilai-nilai agama yang diyakininya dan mampu melahirkan kreatifitas yang mandiri. Penyelenggaraan Perguruan Tinggi dilaksanakan atas dasar kurikulum yang disusun oleh masing-masing Perguruan Tinggi sesuai dengan sasaran program studi. 3 Program Studi merupakan pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketram pilan, dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum. 4 Kurikulum Pendidikan Tinggi terdiri dari : 1. Kurikulum Inti dan 2. Kurikulum Institusional 1 Makalah disampaikan pada Acara SEMILOKA PENYUSUNAN KURIKULUM KONSENTRASI HUKUM ISLAM, Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, 26 Juli 2004 2 Lektor Kepala dalam bidang Fikih (Hukum Islam) dan Pembantu Dekan II di Fakultas Syari’ah dan Hukum Uiniversitas Islam Negeri Jakarta. 3 Baca juga dalam konteks pembicaraan dalam makalah ini adalah : Bagian atau Konsentrasi 4 Lihat : PP.no 30 th 1990 Bab IV, Pasal 13 (1) dan (2).

Upload: arif-abdullah

Post on 11-Jun-2015

2.517 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Makalah disampaikan pada Acara SEMILOKA PENYUSUNAN KURIKULUM KONSENTRASI HUKUM ISLAM, Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, 26 Juli 2004

TRANSCRIPT

Page 1: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

KURIKULUM KONSENTRASI HUKUM ISLAM YANG PROSPEKTIF DAN APLIKATIF ( Beberapa Pokok Pikiran tentang Desain Kurikulum Konsentarsi Hukum Islam yang Berbasis Konpetensi)1

Oleh : Afifi Fauzi Abbas2

A. Iftitah

Pendidikan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakjat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang

dapat menerapkan, mengembang kan dan menciptakan pengetahuan,

tekonologi, seni dan estetika. Tujuan akhir dari pendidikan adalah lahirnya

anggota masyarakat yang memiliki survival system untuk melanjutkan

kehidupannya. Lebih dari itu pendidikan juga didesain untuk menciptakan

seseorang yang memiliki akhlak mulia, punya komitmen dengan nilai-nilai

agama yang diyakininya dan mampu melahirkan kreatifitas yang mandiri.

Penyelenggaraan Perguruan Tinggi dilaksanakan atas dasar kurikulum

yang disusun oleh masing-masing Perguruan Tinggi sesuai dengan sasaran

program studi.3 Program Studi merupakan pedoman penyelenggaraan

pendidikan akademik dan/atau profesional yang diselenggarakan atas dasar

suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai

pengetahuan, ketram

pilan, dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum. 4

Kurikulum Pendidikan Tinggi terdiri dari :

1. Kurikulum Inti dan

2. Kurikulum Institusional

1Makalah disampaikan pada Acara SEMILOKA PENYUSUNAN KURIKULUM KONSENTRASI HUKUM ISLAM, Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, 26 Juli 2004

2Lektor Kepala dalam bidang Fikih (Hukum Islam) dan Pembantu Dekan II di Fakultas Syari’ah dan Hukum Uiniversitas Islam Negeri Jakarta.

3 Baca juga dalam konteks pembicaraan dalam makalah ini adalah : Bagian atau Konsentrasi

4 Lihat : PP.no 30 th 1990 Bab IV, Pasal 13 (1) dan (2).

Page 2: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

Kurikulum Inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang

harus dicakup dalam suatu program studi (bagian – konsentrasi. pen) yang

dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Sedangkan

kurikulum institusional adalah sekelompok bahan kajian dan pelajaran yang

harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum

untuk memperluas wawasan mahasiswa.5

Paradigma baru kurikulum, tidak lagi melihat lulusan Perguruan

Tinggi berdasarkan gelar kesarjanaannya, tapi lebih kepada kemampuannya

beradaptasi dengan lingkungannya melalui keahlian masing-masing

(kompetensinya).

Sesuai dengan SK Diknas No.232/U/2000 dan No. 045/U/ 2002,

semua Perguruan Tinggi disarankan agar menerapkan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK), yang lebih berorientasi kepada peningkatan mutu

mahasiswa dengan pendekatan kepada keahlian dalam program studinya

masing-masing,

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung

jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu

oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang pekerjaan tetentu.6

Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri dari :

1. kompetensi utama;

2. kompetensi pendukung, dan

3. kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan

kompetensi utama.

Sedangkan elemen-elemen kompetensi tersebut meliputi :

a. landasan kepribadian,

b. penguasaan ilmu dan ketrampilan,

c. kemampuan berkarya,

d. sikap dan prilaku, serta

e. memahami kaidah berkehidupan.7

5 Lihat : Keputusan MENDIKNAS no. 232/U/2000, Pasal .7 s/d 9.

6 Lihat : Keputusan MENDIKNAS no. 045/U/2002 pasal 1

Page 3: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

Kondisi objektif yang dihadapi oleh Fakultas Hukum Universitas

Syiah Kula Banda Aceh, berdasarkan hasil Evaluasi Diri tahun 2003,

diketahui bahwa lulusan Fakultas Hukum Unsyiah masih sulit berssaing

dalam dunia kerja. Dilihat dari waktu tunggu untuk mendapatkan kerja

pertama bagi “produk” lulusan Fakultas Hukum Unsyiah yang rata-rata di

atas 12 bulan, merupakan suatu priode waktu tunggu yang masih cukup

panjang bagi seorang lulusan untuk dapat memasuki dunia kerja.8

Ketika dilakukan analisis yang mendalam dari penyebab utamanya,

diketahui antara lain adalah :

1). Ketidak sesuaian konsentrasi ilmu hukum yang dikuasai oleh lulusan

dengan kebutuhan pasar kerja, khususnya kebutuhan lokal NAD saat

ini.

2). Ketrampilan profesional lulusan yang masih sangat kurang (sebagian

IPK < 2,5).

3). Jiwa enterpreunership lulusan yang relatif rendah, dan

4). Promosi ketenagakerjaan dan networking dengan dunia kerja masih

belum terbangun.9

Akan tetapi memang harus diakui bahwa “menjadi kewajiban moral” FH

Unsyiahlah pertama dan utama untuk memenuhi kebutuhan lokal NAD untuk

melahirkan lulusan yang punya kompetensi dalam bidang hukum Islam,

sehingga pengembangan konsentrasi hukum Islam tidak dapat ditawar lagi.

Untuk menjawab persoalan tersebut salah satu langkah strategis yang

dapat dilakukan oleh FH Unsyiah adalah menyiap kan kurikulum terpadu untuk

Fakultas Hukum Unsyiah, yang men cerminkan visi hukum umum (positif) di

satu sisi dan visi hukum Islam di sisi lain. Jika itu belum dimungkinkan untuk

7 Ibid., Pasal 2 ayat (1) dan (2).

8 Baca Tor of Reference SEMILOKA Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam yang Berbasis Kompetensi, h.1

9Catatan penulis adalah bahwa, apa yang menjadi penyebab pertama tersebut diatas tidaklah sepenuhnya benar, kecuali lulusan FH Unsyiah hanya diorientasikan untuk mengisi pasar kerja di NAD yang telah memberlakukan Syriat Islam. Sedangkan penyebab ketiga menurut hemat penulis bukanlah menjadi kompetensi utama lulusan FH Unsyiah, akan tetapi yang lebih dibutuhkan saat ini adalah kemampuan leadership terutama untuk mendukung ketrampilan profesional yang memadai di bidang ilmu hukum.

Page 4: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

dilakukan saat ini maka, minimal keterpaduan itu dapat dilakukan untuk

khususnya bagi program konsentrasi hukum Islam FH Unsyiah.10

Sekurang-kurangnya kompetensi yang diharapkan adalah ; lahirnya

lulusan-lulusan FH Unsyiah, khususnya yang mengambil konsentrasi Hukum

Islam, sebagai ahli hukum yang berwawasan syari’ah, yang mampu menjawab

berbagai persoalan hukum di Indonesia dan khususnya di NAD khususnys

sesuai dengan segala tantangannya.

Berdasarkan kompetensi yang digambarkan di atas, minimal ada tiga

profil lulusan FH Unsyiah yang dapat dilahirkan :

1. Ahli dalam bidang hukum positif (Barat), tapi sekaligus memiliki

penguasaan yang luas terhadap hukum Islam.

2. Ahli dalam bidang hukum Islam (Syari’ah), tapi sekaligus memiliki

penguasaan yang mendalam terhadap hukum positif.

3. Ahli hukum yang mumpuni (Barat dan Islam secara terpadu).

Yang paling ideal tentu saja adalah profil yang ketiga, namun tidak

mudah untuk dicapai. Namun demikian untuk dapat mewujudkan yang

ketiga itu, perlu langkah dan upaya yang sungguh-sungguh, terencana dan

konprehensive . Fakultas Hukum Unsyiah harus punya keberanian moral

untuk mengupayakan profil yang ketiga ini yaitu dengan memadukan secara

serentak studi hukum Barat dan studi hukum Islam sekaligus.

Jika yang nomor tiga ini menjadi pilihan FH Unsyiah maka, pengajaran

hukum Islam di FH Unsyiah tidak cukup hanya memuat pengajaran hukum

Islam substantif seperti : fikih mu’amalah, munakahat, mawaris, jinayat dan

siyasah. Akan tetapi juga harus menambahkan filsafat, teori dan metodologi

hukum Islam, sehingga mahasiswanya juga punya kemampuan dan bekal

untuk dapat melakukan tugas pengambilan keputusan hukum (ijtihad) dan

10 Lebih jauh cermati : Nasrullah SH.S.Ag dkk, Reformasi Pendidikan Tinggi Hukum Menuju Pendidikan Tinggi Hukum Berwawasan Syari’ah, (Yogyakarta, Fakultas Hukum UMY bekerjasama dengan Majlis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, 2002).

Page 5: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

penggalian sendiri materi hukum Islam. Model seperti ini sering disebut

sebagai model internalisasi.11

Akan tetapi juka belum memungkinkan untuk dilakukan saat ini

setidaknya pilihan pertama dapat dilakukan yaitu dengan melakukan

komparasi dan integrasi. Artinya hukum Barat dan

hukum Islam dapat diajarkan sekaligus, tapi tentu saja tidak secara

terpisah/parsial, akan tetapi dilakukan secara komparatif dan integratif.

Dengan demikian diharapkan dapat dilahirkan profil lulusan FH Unsyiah

yang ahli dalam bidang hukum positif, tapi sekaligus menguasai hukum

Islam.

B. Pengetahuan dan Ketrampilan Hukum dalam Bidang Hukum Islam yang

Dibutruhkan pasar Kerja.

Jika kita mengatakan bahwa saat ini di Aceh telah berlaku Syari’at

Islam, maka kita sendiri haruslah mengerti betul, apa yang kita maksudkan

dengan syariat Islam tersebut. Kalau kita membatasi diri, pada penertia

hukum, bagi kitapun harus jelas betul memahami perbedaan antara perkataan

syariat Islam dalam pengertian luas dengan hukum syari’at yang harus

ditegakan.

Di samping itu kita juga harus menata dulu pemahaman kita tentang

“hukum” dalam artian fikih yang merupakan cabang ilmu keislaman yang

membahas mengenai syari’at Islam. Pengertian fikih itu sendiri juga harus

dikembangkan secara lebih rinci dalam pengertian “qanun” yang berisi

kaedah yang perlu dikukuhkan oleh sistem kekuasaan negara.

Dengan demikian antara aspek isi atau esensi dan bentuk hukum

(qanun) itu haruslah dipandang sebagai sesuatu yang niscaya dalam

pemahaman kita mengenai proses penataan kembali pengertian kita

mengenai hukum Syari’at Islam. Hanya dengan begitu tugas kita untuk

menerapkan atau menegakan sistem hukum Syari’at Islam menjadi mudah.

11 Jimly As-Shiddieqy, “Hukum Islam di Antara Agenda Reformasi Hukum Nasional”, dalam Reformasi Pendidikan Tinggi Hukum, Op.Cit., h.46-55

Page 6: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

Sehubungan dengan itu maka pengakuan dan penerimaan negara

terhadap keberadaan sub sistem hukum Syari’at Islam di Indonesia,

khususnya di Propinsi NAD, diperlukan format atau bentuk hukum tertentu

yang disepakati bersama. Ini tentu saja sangat prospektif dan aplikatif.

Dalam pasal 2 ayat (7) Tap MPR no. III/MPR/2000, ditegas kan bahwa

Peraturan Daerah merupakan peraturan untuk melaksanakan aturan hukum

di atasnya, dan menampung kondisi khusus dari daerah yang bersangkutan.

Jika kondisi khusus NAD menghendakinya, maka kekhususan itu dapat

ditampung pengaturannya dalam bentuk PERDA. Peraturan Daerah propinsi

dibuat oleh DPRD bersama Gubernur, sedangkan untuk daerah

kabupaten/kota, dibuat oleh DPRD Kabupaten/Kota bersama

Bupati/walikota. Bahkan termasuk dalam pengertian peraturan daerah itu

adalah Peraturan Desa atau yang setingkat yang dapat dibuat oleh Badan

Perwakilan Desa atau yang setingkat menurut tata cara pembuat an

peraturan yang berlaku.

Jadi aplikasinya secara ideal PERDA tidak lagi mengatur hukum

syari’at Islam dalam judul besarnya, akan tetapi telah mengatur hal-hal yang

rinci dan spesifik. Misalnya Perda mengenai mekanisme pasar, tijaroh,

perbankan, hankam, sandang, pangan dsb.

Jadi dengan demikian pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang

hukum Islam yang dibutuhkan pasar kerja saat ini, tidak lagi hanya bersifat

normatif teoritik, akan tetapi harus diorientasikan untuk memperoleh lulusan

yang lebih profesional/ praxis/aplikatif, tanpa mengurangi kemampuan

teoritisnya.

Oleh sebab itu amatlah ditekankan pada penambahan/

pengembangan aspek kemahiran profesional, dengan cara menam bahkan

mata kuliah Kemahiran Profesional bidang hukum dan mata kuliah Praktek

Hukum. Untuk mendukung kemahiran profesi bagi mahasiswa, harus

dikembangkan laboratorium hukum, dan pusat dokumentasi hukum,

sedangkan untuk praktek, maka harus diaktifkan lembaga bantuan hukum

ataupun lembaga penyuluhan hukum.

Page 7: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan danketrampil an hukum

dalam bidang hukum Islam yang mendesak dan dibutuhkan saat ini adalah :

1. Dalam bidang keperdataan Islam (umum dan khusus)

2. Dalam bidang pidana Islam, dan

3. dalam bidang administrasi dan ketatanegaraan Islam.

Untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan tersebut, maka

silabus dan bahan pustaka untuk mata kuliah Kurikulum Inti maupoun mata

kuliah Institusional, harus disusun berdasarkan perkembangan Ilmu Hukum

dewasa ini, serta atas kesepakatan bersama para pengajar mata kuliah sejenis

yang diintegrasikan dengan asas-asas hukum Islam.

Materi, silabus, satuan acara perkuliahan (SAP), harus memuat aspek-

aspek filsafat, teori hukum positif dann asas-asas hukum Islam yang disertai

dengan analisis kasus dengan menggu nakan metode pendekatan terapan

(aplied approach).

Sedangkan untuk mata kuliah kemahiran hukum, untuk

mengembangkan minat profesi yang hendak ditekuni dan dikembangkan,

mahasiswa diharuskan menempuh mata kuliah kemahiran hukum, yang

terdiri dari mata kuliah kurikulum inti dan mata kuliah kurikulum

institusiuonal dan mata kuliah pilihan kemahiran hukum. Mahasiswa baru

diperbolehkan mengikuti mata kuliah kemahiran hukum manakala

mahasiswa bersangkut an telah lulus dalam mata kuliah prasyarat. Mata

kuliah kemahiran hukum lebih bersifat praxis (terapan) dan analisi kasus

hukum.

C. Mata Kuliah Konsentrasi Hukum Islam

Untuk sebagai bahan perbandingan maka di bawah ini kami

tampilkan beberapa mata kuliah hukum Islam yang diajarkan di Universitas

Gajahmada, UII dan UMY.

No. Klmpk MK Mata Kuliah UGM UII UMY

1. MKK 1. Hukum Islam 2. Hk.Perkawinan dan Kewarisan

Islam

X X X

X X X

X x

Page 8: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

3. Hk.Acara Peradilan Agama 4. Politik Hukum Islam

-

- X

2. MKB 1. Kemahiran Hukum 1 2. Kemahiran Hukum 2 3. Kemahiran Hukum 3

X X X

X X X

X X X

3. MPB 1. 1. Filsafat Hukum Islam

x x X

4. MPK 1. Tafsir Ayat Quran dan hadis Ahkam - - X

3. Konsentrasi 2. Hk. Penyelsaian Perselisihan Perkawinan

3. Hk.Waris Islam Perbandingan 4. Hk.Perbankan Islam 5. Hk.Asuransi Islam 6. Hk Waqaf dan Sadaqah 7. Hukum Islam tentang Wanita 8. Hukum Perjanjian Islam 9. Hukum Zakat 10. Hukum Wasiyat dan Hibah 11. Hk.Tata Negara Islam 12. Hukum Internasional Islam 13. HAM Dalam Islam 14. Persoalan Persoalan Hk.Islam

Kontemporer 15. Hukum Islam di Asia Tenggara 16. Konstitusi Islam 17. Hk.Pemerintahan Dalam Islam 18. Sistem Pemidanaan Islam 19. Sistem Peradilan Islam

X X X X X X X X X X X X X X - - - -

- x # - # - # # - x x - - # # # #

- X X X X - x x x x - - - - - - - x

4.. MPK 1. Studi Kepemimpinan Islam 2. Pemikiran dan Peradaban Islam

-- -

X x

X -

Catatan : Tanda x = mata kuliah tersebut diberikan Tanda - = mata kuliah tersebut tidak diberikan Tanda # = mata kuliah tersebut hanya menjadi pilihan

Berdasarkan uraian di atas kami mencoba menawarkan mata kuliah

Konsentrasi Hukum Islam untuk FH Unsyiah sebagai berikut :

No. Klpk. MK

Kurikulum Inti SKS Kurik.Institusional SKS

1. MPK 1. Akidah Akhlak 2 1. Tafsir Ahkam 2. Hadis Ahkam

2 2

Page 9: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

2. MKK 1. Pengt.Ilmu Fikih/Usul Fiqh

2. Peradilan Agama di Indonesia

3 2

1. Politik Hukum Islam

2. Hk.Perkawinan Islam

3. Hk.Perjanjian Islam 4. Hk.Waris Islam 5. Hk.Zakat dan

Wakaf 6. Hk.Perbankan Islam 7. Hk.asuransi Islam 8. Hk. Acara PA 9. Hk.Pidana Islam 10. Sistem

Pemerintahan dan Ketatanegaraan Islam

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3. MKP 1. Kemahiran Hukum 6 1. PLKH 1 2. PLKH 2 3. PLKH 3

2 2 2

4. MPB 1. Filsafat Hukum Islam 2 1. Manajemen & Kepm.Islam

2

Untuk meningkatkan kemahiran hukum dan ketrampilan hukum maka

dapat diberikan mata kuliah kemahiran dan praktek yang dapat dipilih oleh

mahasiswa sesuai dengan kompetensi/ke ahlian yang menjadi

kecendrungannya.

PLKH A. Wajib : 1. Sistem Jaringan Dokmt. Ilmu Hukum

2. Komunikasi dan Penyuluhan Hukum

B. Pilihan : 1. Praktek Peradilan.

2. Pembuatan Peraturan Per-UU-an

3. Pembuatan Kontrak

4. Arbitrase dan Altern. Dispute Resolution (ADR)

5. Kepengacaraan

6. Litigasi dan Non Litigasi

D. Lingkup Materi Mata Kuliah dan Referensinya

1. Akidah Akhlak.

Page 10: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

Lingkup materinya meliputi : Konsep Dinul Islam yang meliputi ;, hubungannya dengan amal, rukun iman sebagai way of life, dan Rukun Iman; iman kepada Allah, Malaikat, Rasul, kitab, pengertian, karakteristik, sumber, fungsi, aspek dan sumber ajaran Islam, Pengantar Akidah ; pengertian, dimensi, ruang lingkup, sumber hari akhir dan takdir. Refensi : 1. Sayid Sabiq, Akidah Islam, Diponegoro, Bandung. 2.

Yusuf Qardlawy, Tauhidullah dan Fenomena Kemusyrikan, Pustaka Progresif, Surabaya. 3. M.Said al-Qahtani, Memurnikan La Ilaha illa Allah, Gema Insani Pres, Jakarta. 4. Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah, LPPI UMY, Yogyakarta

2. Pengantar Ilmu Fikih/Ushul Fikih.

Lingkup Materinya : Fikih dan Usul Fikih ; pengertian, sejarah perkembangan, perbedaan antara fikih – usul fikih – qawaid fiqhiyah, Dalil Hukum ; al-Quran, al-Sunnah, Ijtihad. Hukum Taklifi dan Wadl’i ; pengertian, perbedaan dan pembagiannya. Maqashid al-Syari’ah ; pengertian, macam, dan tingkatannya. Qaidah Ushul, Metoda Istinbath ; pengertian, macam dan jenisnya serta penerapannya.

Referensinya : 1. Khudary Bek, Ushul Fiqh. 2. Abu Zahrah, Ushul Fiqh. 3. Ali Hasaballah, Al-Ushul al-Tasyri’ al-Islamy. 4. Amir Syarifuddin, Ushul Fikih 5. Asmuni A.Rahman, Qawaid Fiqhiyyah. 6. Fathurrahman Jamil, Filsafat Hukum Islam. 7. Hasbi al-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam I, II.

3. Peradilan Agama di Indonesia

Ruang Lingkup Materinya : Peradilan Agama ; pengertian, tugas, fungsi, macam, dan sejarahnya. Kekuasaan Kehakiman dan PA di Indonesia ; masa penjajahan, awal kemerdekaan, setelah lahirnya UU no. 7 tahun 1989. Kompilasi Hukum Islam ; latar belakang lahirnya, jalur penyusunan, dasar hukum, eksistensi KHI. Susunan dan Struktur organisasi dan mekanisme kerja PA. Kompetensi PA ; absolut dan relatif. Sumber Hukum PA.

Referensi : 1. Tim Penyusun, PA di Indonesia, Depag RI, Jakarta. 2. Basiq Jalil, Sejarah Peradilan Agama, 3. Zaenal Abidin Abu Bakar, Kumpulan Peristiwa Per-UU-an dalam Lingkungan PA. 4. Nugroho Notosusanto, Organisasi dan Yurisprudensi PA. 5. Moh.Sofwan, PA di Indonesia, IAIN Sunan Ampel, Surabaya. 6. HM Djamil Latif, Kedudukan dan Kekuasaan PA di Indonesia. 7. Cik Hasan Basri, PA di Indonesia, 8. M.daud Ali, Hukum dan Peradilan Agama.

4. Filsafat Hukum Islam

Ruang Lingkup Materinya : Pengertian dan Sumber Hukum Islam, Tujuan dan Ciri Hukum Islam, Tujuan syara’ dalam menetapkan hukum, Ciri-ciri hukum Islam, Taklif dan Mukallaf, Filosofi Hukum Islam ; dalam bidang ketatanegaraan pidana, mawaris,wakaf dsb.

Page 11: Kurikulum Konsentrasi Hukum Islam Yang Prospektif Dan Aplikatif: Dr. Afifi

Referensi : 1. Azhar Basyir, Pokok Pokok Persoalan Filsafat Hukum Islam. 2. Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam. 3. Hasbi al-Shiddieqy, Filsafat Hukum Islam. 4. Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme Dalam Islam. 5. Yunasril Ali, Perkembangan Pemikiran Filsafat Dalam Islam

5. Tafsir Ahkam

Ruang Lingkup Materinya : Pengantar ; pengertian, jumlah dan pemilahan ayat hukum, karakteristik ayat hukum, tafsir ahkam. Langkah Praktis Penafsiran Ayat Ahkam : perdata ; ayat-ayat tentang nikah, jual beli, riba, pidana ; qisas, pencurian, perampokan, pemberontakan, acara ; penegakan keadilan, suap menyuap, tata negara ; pemimpin, ketaatan, jabatan, tata hukum ; persamaan, perwalian.

Referensi : 1. Al-Qurthuby, Al-Jami’ li Ahkamil Quran 2. Ibn ‘Arabi, Ahkamul Quran 3. M.Ali Sayis, Tafsir Ayat Ahkam 4. M.Ali as-Shabuny, Rawa’iul Bayan Tafsir li Ayatul Ahkam al-Quran 5. M.Amin Suma, Pengantar Tafsir Ahkam.

6. Hadis Ahkam

Ruang Lingkup Materinya : Pengantar ; pengertian, jumlah dan pemilahan hadis hukum, karakteristik hadis hukum, hadis ahkam. Langkah Praktis Pensyarahan hadis Ahkam : perdata ; hadis-hadis tentang nikah, jual beli, riba, pidana ; qisas, pencurian, perampokan, pemberontakan, acara ; penegakan keadilan, suap menyuap, tata negara ; pemimpin, ketaatan, jabatan, tata hukum ; persamaan, perwalian.

Referensi : 1. Al-Syaukani, Nailul Authar 2. Al-Shan’any, Subulus Salam 3. Turmuzy, Sunan al-Turmuzy 4. Abu daud, Sunan abi Daud

7. Politik Hukum Islam

Ruang Lingkup Materinya : Pengantar : pengertian politik hukum, siyasah dan siyasah syar’iyah. Prinsip-prinsip penerapan hukum Islam, aktualisasi pemikiran hk.Islam. Asas dan Landasan Politik Hukum ; fiqh nash, fiqh realita, fikih perimbangan, fikih prioritas dan fikih perubahan. Problematika Hk.Islam di Indonesia ; sejarah politik hukum islam di indonesia, hubungan kausalitas antara politik dan hukum, problematika hukum Islam serta peranan hukum Islam dalam pembangunan hukum nasional.

Referensi : 1. Rifyal Ka’bah, Hukum Islam di Indonesia 2. KB Ahmad, Refleksi atas Persoalan Keislaman 3. M.Mahfud MD, Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia 4. Yusuf al-qardlawy, Pedoman Bernegara dalam Perspektif Islam 5. Azhar basyir, Pokok-Pokok Persoalan Filsafat Hukum Islam, 6. Hazairin, Hukum Islam di Indonesia 7. Deliar Noer, Gerakan Modern Islam.

8.