kurikulum arkl a4.pdf

17
Kurikulum Diklat ARKL 1 KURIKULUM PELATIHAN ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN I. PENDAHULUAN Dalam Undang-undang Kesehatan RI, 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat , baik fisik, kimia dan biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Bentuk upaya kesehatan lingkungan, khususnya dalam mengantisipasi dampak pembangunan bidang kesehatan telah dinyatakan dalam Keputusan Kepala Bappedal No.Kep-124/12/1997 tentang peranan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang merupakan bagian dari kegiatan AMDAL yang secara khusus mengkaji dampak kesehatan dimana pembangunan terjadi dan atau mempredikasi dampak kesehatan sebelum usulan pembangunan disetujui. Selanjutnya dalam KepMenkes No.872/2001 dinyatakan bahwa salah langkah ADKL adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, yaitu suatu pendekatan untuk mencermati potensi besarnya risiko . Agar ARKL dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan dukungan sumber daya kesehatan sebagai aparat pelaksana yang bekerja secara professional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu peningkatan kualitas kegiatan ARKL melalui pendidikan dan pelatihan terhadap tenaga kesehatan, khususnya pelatihan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) untuk memperkirakan tingkat risiko risk agent bagi para manajer/pengelola kesehatan lingkungan di tingkat kabupaten / kota merupakan langkah penting yang harus ditempuh. Lebih lanjut pengetahuan dan keterampilan dibidang ARKL ini menjadi penting, karena disamping melaksanakan tugas rutin dalam pengelolaan kegiatan kesehatan lingkungan, akan tetapi juga sangat mendukung peran mereka sebagai Tim Komisi AMDAL Daerah dalam menilai dan menyetujui dokumen AMDAL/ADKL dan ataupun sebagai mitra kerja kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam menilai kinerja pejabat fungsional sanitarian (penilaian DUPAK). Seiring dengan kemajuan pesat bidang industri, nampaknya menambah permasalahan tersendiri dibidang kesehatan lingkungan, seperti pencemaran limbah industri disekitar padat penduduk, gas beracun/berbau yang timbul pada pabrik kertas Tapanuli Utara, cemaran merkuri pada aliran sungai tempat mandi penduduk di Sulawesi Utara. Demikian pula halnya dengan maraknya masalah-masalah lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keresahan masyarakat seperti isu dampak pembangunan SUTET dari penduduk yang bermukim disekitar jaringan listrik tegangan tinggi dan kontaminasi logam berat dan bakteriologis pada depot-depot air minum.

Upload: badrun

Post on 17-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 1

KURIKULUM PELATIHAN ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN

Dalam Undang-undang Kesehatan RI, 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa kesehatan lingkungan

ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat , baik fisik, kimia dan biologi maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Bentuk

upaya kesehatan lingkungan, khususnya dalam mengantisipasi dampak pembangunan bidang

kesehatan telah dinyatakan dalam Keputusan Kepala Bappedal No.Kep-124/12/1997 tentang peranan

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang merupakan bagian dari kegiatan AMDAL yang

secara khusus mengkaji dampak kesehatan dimana pembangunan terjadi dan atau mempredikasi

dampak kesehatan sebelum usulan pembangunan disetujui. Selanjutnya dalam KepMenkes

No.872/2001 dinyatakan bahwa salah langkah ADKL adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan,

yaitu suatu pendekatan untuk mencermati potensi besarnya risiko .

Agar ARKL dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan dukungan sumber daya

kesehatan sebagai aparat pelaksana yang bekerja secara professional sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu peningkatan kualitas kegiatan ARKL melalui pendidikan

dan pelatihan terhadap tenaga kesehatan, khususnya pelatihan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan

(ARKL) untuk memperkirakan tingkat risiko risk agent bagi para manajer/pengelola kesehatan

lingkungan di tingkat kabupaten / kota merupakan langkah penting yang harus ditempuh. Lebih lanjut

pengetahuan dan keterampilan dibidang ARKL ini menjadi penting, karena disamping melaksanakan

tugas rutin dalam pengelolaan kegiatan kesehatan lingkungan, akan tetapi juga sangat mendukung

peran mereka sebagai Tim Komisi AMDAL Daerah dalam menilai dan menyetujui dokumen

AMDAL/ADKL dan ataupun sebagai mitra kerja kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam menilai

kinerja pejabat fungsional sanitarian (penilaian DUPAK).

Seiring dengan kemajuan pesat bidang industri, nampaknya menambah permasalahan tersendiri

dibidang kesehatan lingkungan, seperti pencemaran limbah industri disekitar padat penduduk, gas

beracun/berbau yang timbul pada pabrik kertas Tapanuli Utara, cemaran merkuri pada aliran sungai

tempat mandi penduduk di Sulawesi Utara. Demikian pula halnya dengan maraknya masalah-masalah

lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keresahan masyarakat seperti isu dampak

pembangunan SUTET dari penduduk yang bermukim disekitar jaringan listrik tegangan tinggi dan

kontaminasi logam berat dan bakteriologis pada depot-depot air minum.

Page 2: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 2

Sudah barang tentu permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan dokumen hasil studi

AMDAL/ADKL/ARKL sebagai titik tolak dan landasan dalam perencanaan dan pengeloan lingkungan.

Demikian seterusnya bahwa mutu dokumen AMDAL sangat dipengaruhi oleh kualitas pakar penyusun

dokumen ADKL dari sektor kesehatan yang tergabung dalam ahli ahli AMDAL, maupun peran para

pelaksana RKL dan RPL yang umumnya aparat kesehatan tersebar di seluruh kantor/industri/perusa-

haan.

Agar dokumen AMDAL yang merupakan informasi penting dalam perencanaan, pengelolaan

dan pemantauan kesehatan lingkungan dapat disusun & disajikan dengan layak, maka para pejabat

struktural dan pejabat fungsional bidang kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang

berkewenangan mengendalikan kegiatan AMDAL bidang kesehatan masyarakat, seyogianya

diberikan pelatihan bidang ARKL, sehingga mereka memiliki kompetensi yang memadai untuk dapat

menilai kelayakan suatu dokumen AMDAL/ADKL dan ataupun dapat memberi masukan kepada kepala

Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam hubungannya dengan penilaian kinerja pejabat fungsional

sanitarian.

Langkah pertama yang dilakukan untuk menyelenggarakan pelatihan ARKL ini adalah penyusunan

kurikulum pelatihan, sehingga proses pembelajaran/ pelaksanaan pelatihan mengacu pada keriteria &

ketentuan tertulis dan resmi yang berlaku.

II. FILOSOFI PELATIHAN Pelatihan analisis risiko kesehatan lingkungan ini diselenggarakan dengan memperhatikan :

1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk :

Didengarkan dan dihargai pengalamannya.

Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan

Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.

2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :

Mendapatkan 1 paket bahan belajar tentang analisis risiko kesehatan lingkungan

Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode,

melakukan umpan balik, dan menguasai materi analisis risiko kesehatan lingkungan

Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun

kinestetik (gerak)

Page 3: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 3

Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang analisis risiko

kesehatan lingkungan

Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.

Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitaor) dan dievaluasi tingkat pemahaman

dan kemampuannya dalam analisis risiko kesehatan lingkungan

3. Learning by Doing yang memungkinkan peserta untuk :

Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai Kasus cemaran lingkungan dengan

menggunakan metode pembelajaran antara lain demonstrasi/ peragaan, studi kasus dan

praktik baik secara individu maupun kelompok.

Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.

4. Berbasis Kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk :

Keterampilan peserta dikembangkan secara bertahap dalam memperoleh kompetensi yang

yang diharapkan dalam analisis risiko kesehatan lingkungan

Berhak memiliki sertifikat setelah dinyatakan memperoleh kompe-tensi yang diharapkan pada

akhir pelatihan.

III. KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dari peserta latih ialah terampil dalam :

1. Memperkirakan tingkat risiko kesehatan secara kuantitatif yang disebabkan oleh pajanan zat, mikro

organisme dan enersi dalam aspek-aspek kesehatan masyarakat

2. Menerapkan manajemen risiko kesehatan dalam upaya perencanaan pengelolaan dan

pemantauan bahaya pajanan risk agent

3. Melakukan komunikasi risiko kesehatan dalam upaya upaya perencanaan pengelolaan dan

pemantauan bahaya pajanan risk agent

4. Melakukan surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan sebagai alaternatif lain dalam

pendekatan studi AMDAL.

5. Melakukan analisis kualitas lingkungan dalam menelaah dan menilai prosedur pengambilan dan

pemeriksaan sample serta interpretasi hasil.

6. Menyusun dan menilai laporan ARKL

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta latih mampu melaksanakan analisis risiko kesehatan

lingkungan.

Page 4: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 4

2. Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mengikuti Pelatihan ini, peserta latih mampu :

a. Memperkirakan tingkat risiko bahaya (risk agent) bidang kesehatan secara kuantitatif yang

disebabkan oleh pajanan zat, organisme dan enersi.

b. Menerapkan manajemen risiko kesehatan dalam upaya perencanaan pengelolaan dan

pemantauan bahaya pajanan risk agent

c. Melakukan komunikasi risiko kesehatan dalam upaya upaya perencanaan pengelolaan dan

pemantauan bahaya pajanan risk agent

d. Melakukan surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan sebagai alaternatif lain dalam

pendekatan studi AMDAL.

e. Melakukan analisis kualitas lingkungan dalam menelaah dan menilai prosedur pengambilan

dan pemeriksaan sample serta interpretasi hasil.

f. Menyusun dan menilai laporan ARKL

V. PESERTA, FASILITATOR,INSTRUKTUR, DAN PENGUJI

1. Peserta latih.

Jumlah peserta : 30 orang

Kriteria Peserta :

a. Kepala seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi dan atau Kabupten/Kota.

b. Pejabat fungsional sanitarian dilingkungan Dinas Kesehatan Propinsi dan atau

Kabupten/Kota.

c. Penanggungjawab / pengelola program kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi

dan atau Kabupten/Kota.

d. Pangkat/Golongan, minimal Penata/IIIa

2. Fasilitator

a. Widyaiswara yang telah berpengalaman mengajar bidang kesling,

b. Pejabat struktural yang berkompeten bidang kesehatan lingkungan,

c. Berpendidikan minimal S-1 yang memiliki AKTA-IV

d. Menguasai materi yang diajarkan

3. Instruktur

a. Berkompetensi dibidang pengelolaan laboratorium

b. Penanggungjawab/pengelola laboratorium

c. Menguasi materi yang diajarkan

Page 5: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 5

4. Penguji

a. Berkompetensi di bidang kesehatan lingkungan

b. Menguasi materi yang diujikan

VI. STRUKTUR PROGRAM

No. Materi pelatihan Alokasi Waktu

T P PL Total MATERI DASAR

1

2

Kebijaksanaan umum Depkes /RENSTRA tentang PP & PL

Peraturan Per UU an dibidang ADKL / ARKL

2

2

-

-

-

-

2

2

MATERI INTI

1. Prosedur ARKL 2 6 2 10

2

Manajemen Resiko Kesling 2 3 2 7

3. Komunikasi Resiko Kesling 2 3 - 5

4. Surveilans Faktor Resiko Kesling 2 5 - 7

5. Analisis Kualitas Kesling 2 5 2 9

6.

Pelaporan ARKL 2 4 2 8

MATERI PENUNJANG

1. Building Learning Commitment

( BLC )

- 3 - 3

2. Rencana Tindak Lanjut 1 2 - 3

3.

Uji Komprehensif

-

4

-

4

JUMLAH

17

36

8

60

Catatan : Teori = 28 %, Praktek = 72 %, 1 JP = 45 menit

Page 6: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 6

5. DIAGRAM ALUR PELATIHAN

PEMBUKAAN

Membangun Komitmen Belajar (BLC)

WAWASAN - Kebijakan Umum Depkes/Rensrta tentang

PP dan PL - Kebijakan Ditjen PP & PL dalam ADKL /

ARKL

METODE - Ceramah

- Diskusi

- Tanya Jawab

KETRAMPILAN - Memperkirakan tingkat resiko bahaya

bid kesehatan secara kuantitatif - Menerapkan manajemen risiko - Melakukan komunikasi risiko kesling

dalam upaya RKL dan RPL - Melakukan surveilans faktor risiko

kesehatan - Melakukan analisis kualitas lingkungan - Menyusun dan menilai laporan ARKL

Metode - Ceramah, Tanya jawab, Latihan, PKL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

RENCANA TINDAK LANJUT

EVALUASI

PENUTUPAN

Page 7: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 7

VIII. GBPP (Garis-Garis Besar Program Pelatihan)

1. Materi Inti-1

Prosedur ARKL

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu melaksanaan prosedur ARKL

b. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :

1) Menjelaskan pengertian ARKL

2) Mengidentifikasi jenis bahaya yang potensial dan nyata/ aktual pada sumber pencemar

dan media lingkungan

3) Memperkirakan dosis respon/dose respons assesment

(Rf D, RƒC dan CSF atau CUR) yang aman sesuai dengan referensi para pakar

4) Memperkirakan kondisi pajanan nyata/intake/asupan/ ekposure assesment dari risk

agent pada populasi berisiko.

5) Menentukan tingkat risiko (karakteristik risiko) yang aman dari paparan risk agent

dalam populasi berisiko.

c. Pokok Bahasan

1) Pengertian ARKL

2) Prosedur ARKL

d. Metode

1) ceramah/tanya jawab

2) diskusi

3) latihan

4) praktek laboratorium

5) praktek lapangan

e. Alat Bantu

1) laptop

2) LCD

3) sound system

f. Alokasi waktu

10 JP @ 45 menit

g. Referensi

Page 8: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 8

1. American Conference of Governmental Industrial Hygienists ; Common Carcinogens ;

Wikipedia, Free encyclopedia ; http://en.wikipedia. org/wiki/carcinogen ; Jakarta ; 2009.

2. Abdur Rahman, Drs ; Bahan Ajar Pelatihan ; Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (

Program Intensif Tingkat Dasar ) ; Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri,

FKMUI, Jakarta ; 2007

3. Integrated Risk Information System ( IRIS ) ; Reference Dose ( oral, inhalation, oral

slope factors, drinking water and inhalation unit risk ; hhtp:/cfpub.epa.gov ; Jakarta ;

Sptember 2009

4. ISO 177799 Information and Resources Portal ; An Introduction to Risk Analysis ;

http://1799 .denialinfo, com. ; Jakarta ; Sept., 2009

5. Kepmenkes RI ; Pedoman Teknis Analisis Dampak Lingkungan ; Ditjen PP & PL ;

Jakarta ; 2005

6. Purnama, Didi, SKM, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Terhadap Penimbunan

Batubara, Majalah NOBELL Vo.1.No.1 Juni 2007 – media Informasi BBTKL PPM

Jakarta ; Jakarta, 2007

7. Sukiswo Setiadi, Drs, MSc ; Model Pendekatan Prakiraan Dampak Dampak

Lingkungan ; Diklat AMDAL Aspek Kesehatan Masyarakat ; Purwokerto ; 24 – 29

Januari 2005

8. WHO – Ditjen PPM & PL , Materi Teknis Langkah-Langkah Opersional ADKL,

Direktorat PL, Jakarta, 2005

2. Materi Inti - 2

Manajemen risiko kesehatan lingkungan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu menerapkan manajemen risiko kesehatan

lingkungan

b. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :

1) Menjelaskan pengertian manajeman risiko kesehatan lingkungan

2) Melaksanakan pengelolaan kesehatan risiko kesehatan lingkungan,

3) Melaksanakan upaya-upaya pengelolaan risiko kesehatan lingkungan.

c. Pokok Bahasan

1) Pengertian manajemen risiko kesehatan lingkungan

Page 9: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 9

2) Proses pengelolaan kesehatan risiko kesehatan ling-kungan, dan

3) Upaya-upaya pengelolaan risiko kesehatan lingkungan.

d. Metode

1) ceramah

2) tanya jawab

3) diskusi

4) latihan

5) praktek kerja lapangan

e. Alat Bantu

6) Laptop

7) LCD

8) Sound system

f. Alokasi waktu

7 JP @ 45 menit

g. Referensi

1) American Conference of Governmental Industrial Hygienists ; Common Carcinogens ; Wikipedia, Free encyclopedia ; http://en.wikipedia. org/wiki/carcinogen ; Jakarta ; 2009.

2) Abdur Rahman, Drs ; Bahan Ajar Pelatihan ; Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan ( Program Intensif Tingkat Dasar ) ; Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri, FKMUI, Jakarta ; 2007

3) Departemen Kesehatan RI ; Undang Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 2009

4) ISO 177799 Information and Resources Portal ; An Introduction to Risk Analysis ; http://1799. denialinfo.com. ; Jakarta ; Sept., 2009

5) Kepmenkes RI ; Pedoman Teknis Analisis Dampak Lingkungan ; Ditjen PP & PL ; Jakarta ; 2005

6) Departemen Kesehatan RI ; Kepmenkes RI No 876/Menkes/SK/VIII/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1995

7) ---------------------------------- ; Undang Undang RI No.2 Tahun 1997 Pokok-pokok Lingkungan Hidup ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1997

8) --------------------------------- ; PP RI No.27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai dampak Lingkungan ; Majalah tempo ; Jakarta ; Agustus, 2007

9) Sekretariat Negera RI ; UUD 1945 Hasil Amandemen dan Proses Amandemen ; Sinar Grafika ; Jakarta ; 2002

10) Stepen McColl, Cs ; Environment health risk manejemen , a premier for Canadians, Network for environment risk assessment an management (NERAM), www.neram.ca ; Waterloo ; 2000

Page 10: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 10

11) The Presidential/Congressional Commission on Risk Assessment and Risk Management ; Frame Works Of Environmental Health Risk Assesment, final report, 1997,

12) WHO – Ditjen PPM & PL ; Materi teknis Langkah-langkah Opersional ADKL ; Direktorat PL ; Jakarta ; 2001

3. Materi Inti - 3

Komunikasi risiko kesehatan lingkungan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu melakukan komunikasi risiko kesehatan

lingkungan.

b. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :

1) Menjelaskan pengertian komuni risiko kesling

2) Menetapkan objek komunikasi risiko kesling

3) Menetapkan siapa/pihak pelaksana komunikasi dan pengawas

4) Menjelaskan tentang jenis dan jumlah saluran komunikasi risiko, dan

5) Menetapkan individu atau kelompok masyarakat sasaran komunikasi risiko.

c. Pokok Bahasan

1) Pengertian komunikasi risiko

2) Objek komunikasi risiko (Informasi jalur pajanan,al ; kosumsi, konsentrasi ,waktu

,frekuensi, dan durasi pajan.)

3) Komunikator

- Instansi pelaksana,

- Instansi pengawas

4) Saluran

- Media elektronik

- media cetak

5) Sasaran komunikasi risiko (Populasi terpajan)

d. Metode

1) ceramah

2) tanya jawab

3) diskusi

e. Alat Bantu

1) laptop

Page 11: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 11

2) LCD

3) sound system

f. Alokasi Waktu

5 JP @ 45 menit

g. Referensi

1) Bill Scott ; Negoisasi ; The Gower Hanbook of management ; Gramedia Elekmedia Komputindo ; Jakarta ; 1987

2) Bungin Burhan ; Teori ; Paradigma ; dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat ; Jakarta ; 2007

3) Departemen Kesehatan RI ; Undang Undang RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1995

4) Endang Lestari & Maliki ; Komunikasi Efektif ; LAN – RI ; Jakarta ; 2003

5) Fitri Putjuk ; Kerangka A untuk Advokasi ; Depkes RI ; 2000

6) Departemen Kesehatan RI ; Kepmenkes RI No 876/Menkes/SK/VIII/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1995

7) Departemen Kesehatan RI; Undang Undang RI No.2 Tahun 1997 Pokok-pokok Lingkungan Hidup ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1997

8) Departemen Kesehatan RI ; PP RI No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ; Majalah tempo ; Jakarta ; Agustus, 2007

9) Hardjana A ; Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal ; Kanisius ; Jakarta ; 2003

10) Liliwen A ; Komunikasi Antar Pribadi ; PT. Citra Aditya Bakti ; Bandung ; 1986

11) Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia ; Komunikasi yang Efektif ; Jakarta ; 2006

12) Malcolm Peel ; Presentasi yang Sukses dalam Sepekan ; Institute of Management ; Megapoint ; Bekasi ; 2002

13) WHO – Ditjen PPM & PL ; Materi Teknis Langkah-Langkah Opersional ADKL ; Direktorat PL ; Jakarta ; 2001

4. Materi Inti - 4

Surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu melakukan surveilans faktor risiko

kesehatan lingkungan.

b. Tujuan khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu:

1) Menjelaskan pengertian surveilans faKtor risiko kesehatan lingkungan.

2) Menjelaskan ruang lingkup surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan

Page 12: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 12

3) Menjelaskan prinsip kerja surveilans faktor risiko risiko kesehatan lingkungan

4) Menerapkan prosedur kerja surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan.

5) Merumuskan produk surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan

c. Pokok Bahasan

1) Pengertian surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan,

2) Ruang lingkup suveilans faktor risiko kesehatan lingkungan

3) Prinsip kerja surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan

4) Prosedur kerja surveilans faktor risiko untuk kesehatan lingkungan

5) Produk surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan

d. Metode

1) ceramah

2) tanya jawab

3) diskusi

e. Alat Bantu

1) laptop

2) LCD

3) sound system

f. Alokasi Waktu

7 JP @ 45 menit

g. Referesi

1) Departemen Kesehatan RI ; Kepmenkes RI No 876/Menkes/SK/VIII/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1995

2) Departemen Kesehatan RI ; PP RI No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ; Majalah tempo ; Jakarta ; Agustus, 2007

3) Departemen Kesehatan RI ; Undang Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1995

4) Departemen Kesehatan RI ; Undang Undang RI No.23 Tahun 1997 Pokok-pokok Lingkungan Hidup ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1997

5) Departemen Kesehatan RI ; Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan; Ditjen PP & PL ; Jakarta ; 1997

6) James, Chin ; Editor ; Nyoman Kandun ; Manual Pemberantasan Penyakit Menular ; Ditjen PP & PL ; Jakarta ; 2006

7) Direktorat Jenderal PPM & PL ; Prosedur kerja Surveilans Faktor risiko Penyakit Menular dalam intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular Terpadu Berbasis Wilayah ; Direktorat PL ; Jakarta ; 2003

Page 13: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 13

8) WHO – Ditjen PPM & PL ; Materi teknis Langkah-langkah Opersional ADKL ; Direktorat PL ; Jakarta ; 2001

5. Materi Inti-5

Analisis kualitas lingkungan

a. Tujuan Umum

b. Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu menelaah dan menilai prosedur

pengambilan dan pemeriksaan sample serta interpretasi hasil.

c. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu:

1) menjelaskan pengertian analisis kualitas lingkungan,

2) mengoperasikan peralatan pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel kualitas

lingkungan,

3) melakukan pengambilan sampel air, udara, makanan dan sampel limbah cair,

4) melakukan pemeriksaan risk agent pada sampel air, sampel udara, sampel makanan,

dan sampel limbah cair, dan

5) membuat laporan hasil pemeriksaan risk agent dalam laboratorium.

d. Pokok Bahasan

1) Pengertian analisis kualitas lingkungan,

2) Pengenalan dan cara kerja peralatan pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel.

3) Prosedur pengambilan sampel air , sampel udara, sampel makanan dan dan limbah

cair.

4) Prosedur pemeriksaan risk agent pada sampel air, sampel udara, sample makanan

dan sample limbah cair.

5) Laporan hasil pemeriksaan risk agent dalam lab

e. Metode

1) Metode Ceramah

2) Metode Tanya jawab

3) Metode Diskusi

4) Praktek laboratorium

f. Alat Bantu

1) laptop

2) LCD

3) sound system

Page 14: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 14

g. Alokasi waktu

9 JP @ 45 menit

h. Referensi

1) Departemen Kesehatan RI ; Kepmenkes RI No 876/Menkes/SK/VIII/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1995

2) .....................................; Baku Mutu Lingkungan ......

3) ....................................

4) .....................................

5) Soemirat, Juli ; Kesehatan lingkungan ; Gajahmada University Press ; Jakarta ; 1994.

6) WHO – Ditjen PPM & PL ; Materi teknis Langkah-langkah Opersional ADKL ; Direktorat PL ; Jakarta ; 2001

6. Materi Inti - 6

Pelaporan ARKL

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu menyusun dan menilai laporan ARKL

b. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :

1) menjelaskan pengertian laporan secara umum,

2) merumuskan laporan ARKL,

3) menilai laporan ARKL.

c. Pokok bahasan

1) Pengertian laporan secara umum

2) Rumusan dan uraian laporan

3) Cara penilaian laporan ARKL

d. Metode

1) ceramah

2) tanya jawab

3) diskusi

4) latihan

5) praktek kerja lapangan

e. Alat Bantu

1) laptop

2) LCD

Page 15: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 15

3) sound system

f. Alokasi Waktu

8 JP @ 45 menit

g. Referensi

1) Brotowidjoyo ; Mukayat, D ; Prof.Dr.drh, M.Sc ; Penulisan karangan Ilmiah ; Penerbit Akademika Presindo ; Jakarta ; 2002.

2) Departemen Kesehatan R.I., Pedoman Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran, Pusdiklatkes- BPP-SDM, Jakarta, 2004

3) Departemen Kesehatan R.I, SK Menteri Kesehatan RI No.725/Menkes /SK / V / 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan, Pusdiklatkes- BPP-SDM, Jakarta, 2003

4) Purnama, Didi, SKM, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Terhadap Pemimbunan Batubara, Majalah NOBELL Vo.1.No.1 Juni 2007 – media Informasi BBTKL PPM Jakarta ; Jakarta, 2007

5) Keraf, Gorys, Prof.Dr, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Penerbit Nusa Indah, Cetakan Ke X, Ende ; 1994

6) Harahap, Alam Pamilihan, SKM, Cara Mendeteksi Kekeliruan Dalam Laporan, Majalah Kesehatan Depkes RI No.170 / 2006, Jakarta, 2006

7) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan , Modul – 14 “ Penyusunan Laporan “, Diklat Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan, Jakarta , 2001

8) Subardan Rochmad Dipl Est, M.Si, Teknik Penulisan, Bahan ajar Diklat Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan, Jakarta , 2001

6) Sukandarrumidi, Prof, Dr, Ir. M.Sc. Ph.D, Metodologi Penelitian, Gajahmada University Press, Jokjakarta, 2002

7) WHO – Ditjen PPM & PL , Materi Teknis Langkah-Langkah Operasional ADKL, Direktorat PL, Jakarta, 2005

IX. EVALUASI.

1. Evaluasi terhadap peserta

- Penjajagan awal dengan pre-test

- Pemahaman peserta latih terhadap materi yang telah diterima, dengan post-test

- Uji komprehensif tentang keterampilan menyusun prosedur ARKL pelaksanaan ARKL

2. Evaluasi terhadap narasumber / fasilitator

- Penilaian tentang kemampuan / kepiawaian narasumber / fasilitator dalam menyampaian

pengetahuan & keterampilan kepada peserta latih,

- Penilaian keberhasilan Diklat,

3. Evaluasi terhadap Penyelenggaraan

Page 16: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 16

Evaluasi yang dilakukan oleh peserta latih terhadap penyelenggaran diklat ( administrasi dan

pelayanan fisik ), yang meliputi :

- Tujuan Diklat,

- Relevansi Program Diklat dengan tugas,

- Manfaat setiap materi sajian bagi pelaksanaan tugas,

- Manfaat Diklat bagi peserta latih dan instansi terkait,

- Hubungan peserta latih dengan pelaksana Diklat,

- Pelayanan sekretariat terhadap peserta latih,

- Pelayanan akomodasi,

- Pelayanan Konsumsi,

- Pelayanan kepustakaan

X. SERTIFIKASI

Peserta wajib mengikuti Pelatihan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan ini sekurang-kurangnya 90%

dari alokasi waktu Pelatihan. Jika dinyatakan lulus dalam mengikuti Evaluasi Belajar, peserta berhak

memperoleh sertifikat dengan 2 (dua) angka kredit.

DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. American Conference of Governmental Industrial Hygienists ; Common Carcinogens ; Wikipedia,

Free encyclopedia ; http://en.wikipedia. org/wiki/carcinogen ; Jakarta ; 2009.

2. Abdur Rahman, Drs ; Bahan Ajar Pelatihan ; Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan ( Program

Intensif Tingkat Dasar ) ; Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri, FKMUI, Jakarta ;

2007

3. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ; Kep.N0.124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek

Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL ; Jakarta ; 1997 Integrated Risk Information

System ( IRIS ) ; Reference Dose ( oral, inhalation, oral slope factors, drinking water and

inhalation unit risk ; hhtp:/cfpub.epa.gov ; Jakarta ; Sptember 2009

4. ISO 177799 Information and Resources Portal ; An Introduction to Risk Analysis ;

http://1799.denialinfo.com. ; Jakarta ; Sept., 2009

5. Integrated Risk Information System ( IRIS ) ; Reference Dose ( oral, inhalation, oral slope

factors, drinking water and inhalation unit risk ; hhtp:/cfpub.epa.gov ; Jakarta ; Sptember 2009

Page 17: kurikulum arkl a4.pdf

Kurikulum – Diklat ARKL 17

6. Kepmenkes RI ; Pedoman Teknis Analisis Dampak Lingkungan ; Ditjen PP & PL ; Jakarta ;

2005

7. Departemen Kesehatan RI. ; UU RI No.23 / 1992 tentang Kesehatan; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 1992

8. Departemen Kesehatan RI ; Pedoman Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran ; Pusdiklatkes- BPP-SDM ; Jakarta ; 2004

9. Departemen Kesehatan RI ; SK Menteri Kesehatan RI No.725/Menkes /SK / V / 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan ; Pusdiklatkes- BPP-SDM ; Jakarta ; 2003

10. Departemen Kesehatan RI ; Kepmenkes RI No.1575 / 2005 tentang tentang Organisasi dan tatakerja Depkes RI ; Sekjen Depkes RI ; Jakarta ; 2005

11. Departemen Kesehatan RI ; Kep Menkes RI No.876/Menkes/SK /VIII/2001, tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan ; Ditjen PP & PLP ; Jakarta ; 2002.

12. Departemen Kesehatan RI ; Pedoman Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Berorientasi

Pembelajaran ; Pusdiklat Kesehatan, GBPP /SDM ; Jakarta 2004. 13. Departemen Kesehatan RI ; Pola Pelatihan SDM Kesehatan ; Pusdiklatkes – BPP-SDM ; Jakarta

; 2004 14. Purnama, Didi, SKM, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Terhadap Penimbunan Batubara,

Majalah NOBELL Vo.1.No.1 Juni 2007 – media Informasi BBTKL PPM Jakarta ; Jakarta, 2007

15. Rohmad, Subardan, Dipl.Est, M.Si ; Penyusunan Kerangka Acuan ; Pusdiklat, Depkes RI,

Jakarta ; 2001. 16. Sekretariat Negara RI ; Peraturan Pemerintah RI, No.101 tentang Pendidikan dan Pelatihan

Jabatan Pegawai Negeri Sipil, Jakarta ; 2000.

17. Subandi, Drs, MMn dkk ; ; GBPP dan SAP ; Lembaga Administrasi Negara RI ; Jakarta ; 1999.

18. Sukiswo Setiadi, Drs, MSc ; Model Pendekatan Prakiraan Dampak Dampak Lingkungan ; Diklat

AMDAL Aspek Kesehatan Masyarakat ; Purwokerto ; 24 – 29 Januari 2005

19. WHO - Ditjen PPM & PL, Materi teknis langkah-langkah operasional ADKL, Direktorat PL, Jakarta, 2005

____000____