kurikulum 2013 untuk guru sd/mi: dari perencanaan ... · untuk kelas awal (bawah, kelas 1, 2, dan...
TRANSCRIPT
1 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Kurikulum 2013 Untuk Guru SD/MI: Dari Perencanaan, Pembelajaran
Tematik dan Penilaian*
Oleh: Zaki Mubarak**
KURIKULUM 2013 (K13) adalah kurikulum resmi yang harus diterapkan di Pendidikan dasar
menengah formal di Indonesia. Sejatinya, K13 telah berumur panjang sekitar lima tahun. Tapi,
implmentasi kurikulum ini sempat memiliki hambatan, baik secara politik (pergantian menteri)
maupun secara teoritis-praktis. Perubahan-perubahan atas feedback guru terhadap K13 membuat
K13 memiliki banyak revisi, diantaranya pada tahun 2015 dan 2016. Semua perubahan itu
tertuang pada Permendikbud no 20, 21, 22, 23 dan 24 tahun 2016.
Tulisan ini mencoba meringkas semua perubahan itu khusus untuk jenjang SD/MI wabilkhusus
untuk kelas awal (bawah, kelas 1, 2, dan 3). Konsep K13 baru yang diungkap dalam
Permendikbud hasil revisi K13 tahun 2016 menjadi pembuka pemahaman kurikulum.
Pembelajaran tematik yang mencoba mengupas perencanaan (dalam membuat dokumen Silabus,
RPP, jejaring tema) pelaksanaan pembelajaran dan penilaiannya menjadi penjelasan operasional
yang dijelaskan dalam konsep kurikulum untuk SD/MI.
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi Sikap:
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara.
Kompetensi Pengetahuan:
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
2 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Faktual: Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
dan negara.
Konseptual: Terminologi/istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori, prinsip, dan generalisasi
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Prosedural: Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
Metakognitif: Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
Kompetensi Keterampilan:
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas
yang diberikan
Standar Isi Kurikulum 2013 untuk SD/MI
Sikap Spiritual:
Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial: Menunjukkan perilaku:
1. jujur,
2. disiplin,
3. santun,
4. percaya diri,
5. peduli, dan
6. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
Pengetahuan:
Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara :
1. mengamati,
3 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
2. menanya, dan
3. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan: Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
1. kreatif
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya
Standar Proses (Pembelajaran) Kurikulum 2013 di SD/MI
Prinsip Pembelajaran:
Prinsip pembelajaran pada standar proses untuk K13 adalah:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
4 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Komponen RPP
Komponen RPP terdiri atas:
1. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. kelas/semester;
4. materi pokok;
5. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
6. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran;
11. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;
12. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;
dan
13. penilaian hasil pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu : 35 menit / JPL
Jumlah rombel: 6 – 24, maksimal 28 orang
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan,
inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan
lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
5 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap. Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses
afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta
didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain
pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain
keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
c. Keterampilan. Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan
pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pembelajaran Tematik SD/MI
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak
mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara
objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-
6 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
unsur secara serentak, (2) Mulai berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir
operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan
keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab
akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia
sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat
dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan
kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan,
mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan
cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
3. Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-
hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu
diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta
kedalaman materi .
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman
belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.
Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa
akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan
pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap
perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar
sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2)
Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga
hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir
siswa; 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa,
seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa
manfaat yaitu: 1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi
mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan, 2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3) Pembelajaran
7 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak
terpecah-pecah. 4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep
akan semakin baik dan meningkat.
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini
sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek
belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-
kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman
langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar
mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa
mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu
siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan
mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa
berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan
untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Rambu-rambu Implementasi Tematik
1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.
Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
4. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui
tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta
penanaman nilai-nilai moral
6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan
daerah setempat
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan
perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya
percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.
8 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Tahap Pelaksanaan Pemebelajaran Tematik
1. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan
kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran
(1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup satu jam
pelajaran (1 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan. Kegiatan ini dilakukan terutama untuk
menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar
mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah
kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak
tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah
bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi
b. Kegiatan Inti. Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara
klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut. Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk
menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng,
membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.
Contoh jadwal pelaksanaan pembelajaran perhari dapat dijabarkan menjadi:
9 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Perumusan KI KD
10 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
11 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
12 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
13 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Membuat Jejaring Tema
14 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
15 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat:
lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil
pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan
menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh
dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
Pendekatan Penilaian
Pada perkembangan terakhir penilaian dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu assessment of
learning, assessment for learning, dan assessment as learning. Assessment of learning adalah
penilaian terhadap apa yang telah dicapai peserta didik; assessment for learning adalah penilaian
untuk mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi peserta dan menemukan cara
atau strategi untuk membantu peserta didik sehingga lebih mudah memahami dan membuat
pembelajaran menjadi efektif. Assessment of learning pada dasarnya adalah penilaian sumatif
dan assessment for learning dan assessment as learning adalah penilaian formatif. Assessment as
learning, merupakan penilaian yang menekankan pada keterlibatan peserta didik untuk secara
aktif berpikir mengenai proses belajar dan hasil belajarnya sehingga berkembang menjadi
pembelajar yang mandiri (independent learner).
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penentuan KKM harus mempertimbangkan setidaknya 3 aspek, yakni karakteristik peserta didik
(intake), karakteristik muatan/mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan
(pendidik dan daya dukung.
1) Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan
mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari
pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin
tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan
kompetensinya.
2) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi antara
lain berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah,
atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai
KKMnya.
3) Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar
belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya
hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana
pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya
dukung, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
Penilaian Sikap: Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati adalah menerima,
menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Penilaian Sikap Sosial: Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati mencakup perilaku
antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
16 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Penilaian sikap terdiri atas penilaian utama dan penilaian penunjang. Penilaian utama diperoleh
dari hasil observasi harian yang ditulis di dalam jurnal harian. Penilaian penunjang diperoleh dari
penilaian diri dan penilaian antarteman, hasilnya dapat dijadikan sebagai alat konfirmasi
dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Teknik penilaian yang digunakan adalah observasi
melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), dan catatan kejadian tertentu (incidental
record) sebagai unsur penilaian utama.
Penilaian Pengetahuan
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi.
Angka menggunakan rentang nilai 0 sampai dengan 100. Predikat disajikan dalam huruf A, B, C,
dan D. Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan
mempertimbangkan KKM.
Teknik Penilaian
Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda,
isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan dengan
mengikuti langkah-langkah berikut.
a. Melakukan analisis KD.
b. Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
c. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah
d. penulisan soal.
e. Menyusun pedoman penskoran.
f. Melakukan penskoran berdasarkan pedoman penskoran.
17 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
2. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes lisan bertujuan menumbuhkan sikap
berani berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya
diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah pelaksanaan tes lisan
sebagai berikut:
• Melakukan analisis KD.
• Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
• Membuat pertanyaan atau perintah.
• Menyusun pedoman penilaian
• Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan
memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di
sekolah, di rumah, atau di luar sekolah.
Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, penilaian
proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0
sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assessment) adalah penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam
18 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian kinerja, penekanannya dapat
dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut
penilaian produk, misalnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada
proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak bola, memainkan alat musik,
menyanyi, melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain peran, dan
membaca puisi.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan. Pada penilaian proyek ada 4 (empat) hal
yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan. Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi, mengelola waktu pengumpulan data, dan penulisan laporan yang dilaksanakan
secara kelompok.
b. Relevansi. Kesesuaian tugas proyek dengan muatan pelajaran.
c. Keaslian. Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya sendiri di bawah
bimbingan pendidik.
d. Inovasi dan kreativitas. Proyek yang dilakukan peserta didik mengandung unsur-unsur
kebaruan atau sesuatu yang berbeda dari biasanya.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun
waktu tertentu. Pada akhir periode portofolio tersebut dinilai oleh pendidik bersama-sama
dengan peserta didik dan selanjutnya diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan
dilaporkan kepada orangtua sebagai bukti autentik perkembangan peserta didik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan panduan dalam penggunaan penilaian portofolio
di sekolah adalah sebagai berikut:
a. karya asli peserta didik
b. saling percaya antara pendidik dan peserta didik
c. kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik
d. milik bersama antara peserta didik dan pendidik
e. kepuasan pada diri peserta didik
f. kesesuaian dengan kompetensi dalam kurikulum
g. penilaian proses dan hasil
h. penilaian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Bentuk portofolio:
1) File folder yang bisa digunakan untuk menyimpan berbagai hasil karya terkait dengan
produk seni (gambar, kerajinan tangan, dan sebagainya).
2) Album berisi foto, video, audio.
3) Stopmap berisi tugas-tugas imla/dikte dan tulisan (karangan, catatan) dan sebagainya.
4) Buku siswa yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013, juga merupakan portofolio
peserta didik SD.
Dalam menggunakan portofolio, pendidik beserta peserta didik perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
19 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat
hasil belajar peserta didik;
2) menentukan hasil kerja yang perlu dikumpulkan/disimpan;
3) sewaktu-waktu peserta didik diharuskan membaca catatan pendidik yang berisi
komentar, masukan, dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik
dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap;
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan pendidik;
5) catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi
tanggal sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Prinsip Penilaian Tematik SD/MI Kelas Bawah
1. Penilaian di kelas I dan II mengikuti aturan penilaian mata-mata pelajaran lain di sekolah
dasar. Mengingat bahwa siswa kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis,
maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
2. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai
oleh peserta didik kelas I dan II. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke tiga kemampuan
tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
3. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masing-masing Kompetensi Dasar
dan Hasil Belajar dari mata-mata pelajaran.
4. Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung,
misalnya sewaktu siswa bercerita pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti dan
menyanyi pada kegiatan akhir.
5. Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil
keputusan siswa misalnya: Penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.
20 | Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Tematik Untuk SD/MI_Zaki Mubarak, https://zakimu.com
Alat Penilaian Tematik SD/MI Kelas Bawah
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Tes mencakup: tertulis, lisan, atau perbuatan,
catatan harian perkembangan siswa, dan portofolio. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas
awal penilaian yang lebih banyak digunakan adalah melalui pemberian tugas dan portofolio.
Guru menilai anak melalui pengamatan yang lalu dicatat pada sebuiah buku bantu. Sedangkan
Tes tertulis digunakan untuk menilai kemampuan menulis siswa, khususnya untuk mengetahui
tentang penggunaan tanda baca, kata atau angka.
Semoga Bermanfaat.
Bumisyafikri, 24/1/18
Referensi:
Permendikbud No 20 Tahun 2016
Permendikbud No 21 Tahun 2016
Permendikbud No 22 Tahun 2016
Permendikbud No 23 Tahun 2016
Permendikbud No 24 Tahun 2016
UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 20 Tahun 2003
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/
https://zakimu.com
* Makalah ini disampaikan pada pelatihan guru SD/MI Se-Kota Tasikmalaya yang
diselenggarakan oleh Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya, 24-25 Januari
2018
** Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak adalah praktisi dan pemerhati pendidikan dengan latar
belakang pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S2 Studi Islam dan Pendidikan Bahasa
Inggris, S3 Pengembangan Kurikulum. Narahubung via call/WA 085223777150 atau visits at:
https://zakimu.com atau versi publikasi ilmiah di https://journal.zakimu.com dan https://e-
jurnal.org dengan e-mail: [email protected] atau [email protected]