kuliah tamu fitofarmasi jadi alternatif kunjungan ke

3
Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke Industri Farmasi serta Pengenalan Obat Herbal Internasional Fakultas Farmasi Universitas Airlangga / 25 Maret 2021 Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke Industri Farmasi serta Pengenalan Obat Herbal Internasional Industri obat herbal adalah salah satu potensi kefarmasian lokal yang perlu dikembangkan oleh setiap generasi apoteker. Oleh sebab itu, Departemen Ilmu Kefarmasian Mata Kuliah Fitofarmasi FF UNAIR mengadakan kuliah tamu fitofarmasi yang diselenggarakan secara daring dalam dua pekan, yaitu tanggal 13 dan 19 Maret 2021. http://ff.unair.ac.id/pdf/wrt/811/kuliah-tamu-fitofarmasi-jadi-alternatif-kunjungan-ke-industri-farmasi-serta-pengenalan-obat-herbal-internasional.pdf Page 1/3

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke

Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke IndustriFarmasi serta Pengenalan Obat Herbal Internasional

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga / 25 Maret 2021

Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke Industri Farmasi serta Pengenalan ObatHerbal Internasional

Industri obat herbal adalah salah satu potensi kefarmasian lokal yang perlu dikembangkan olehsetiap generasi apoteker. Oleh sebab itu, Departemen Ilmu Kefarmasian Mata Kuliah Fitofarmasi FFUNAIR mengadakan kuliah tamu fitofarmasi yang diselenggarakan secara daring dalam dua pekan,yaitu tanggal 13 dan 19 Maret 2021.

http://ff.unair.ac.id/pdf/wrt/811/kuliah-tamu-fitofarmasi-jadi-alternatif-kunjungan-ke-industri-farmasi-serta-pengenalan-obat-herbal-internasional.pdfPage 1/3

Page 2: Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke

Lebih dari 200 mahasiswa berpartisipasi dalam agenda kuliah tamu kali ini. Tak hanya diikuti olehmahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga saja, turut hadir juga mahasiswa farmasi dariUniversitas Brawijaya, Universitas Hang Tuah, dan IIK Bhakti Wiyata Kediri. Serangkaian kuliah tamuini mendatangkan dosen tamu dari berbagai bidang dalam dua pekan. Pekan pertama diisi olehRaymond R Tjandrawinata (Pharmacologist Dexa Group) dan Dr. Swarniata Saraf (RavishankarShukia University India) sedangkan pekan kedua diisi oleh Harsono Sutedjo, B. A. (PT Industri JamuBorobudur).

Kuliah tamu dibuka dengan pemaparan materi terkait "Preclinical Data Requirement forPhytopharmaceutical Development" yang disampaikan oleh Bapak Raymond R Tjandrawinata,seorang farmakologis molekular di Dexa group. Pada sesi ini dibahas mengenai tahapan penemuanobat baru dalam tahap pre-klinis. Selain itu, diperkenalkan pula obat modern asli indonesia dari DexaGroup yang berbasis uji klinis dan telah terbukti efektif dan aman untuk pasien. Di akhir sesi,Raymon menyatakan kekagumannya terhadap FF UNAIR. "Saya selalu berharap yang terbaik (untukFF UNAIR) karena FF UNAIR merupakan salah satu sekolah farmasetika terbaik di Indonesia",ujarnya dalam bahasa inggris.

Dr. Swarniata Saraf dari University Institute of Pharmacy Pt. Ravishankar Shukia University, Raipur,Chhattisgarh, India mendapatkan kesempatan pada materi kedua untuk menyampaikan mengenaipentingnya sistem distribusi obat herbal. Pada sesi ini dibahas beberapa macam obat herbal,masalah dalam formula konvensional, dan beberapa isu seputar obat herbal. Dosen ini jugamengenalkan beberapa produk fitofarmasi yang telah menerapkan berbagai teknologi penghantaranobat seperti nanosistem.

Pada pekan kedua, Bapak Harsono Sutedjo diundang sebagai pengisi materi dengan tema"Industrial Scale Natural Products Extraction." Bapak Harsono memaparkan mengenai tahapanpembuatan ekstrak kering dari simplisia bahan alam serta membahas lebih lengkap mengenaiproses ekstraksi skala industri. Teknologi pengolahan PT Industri Jamu Borobudur sudah sangatmoder dengan sistem sirkulasi antarmesin tertutup pada proses ekstraksi. "Hal ini bertujuan untukmenghindari kontaminasi dan kelalaian pekerja. Seluruh alat yang berkontak langsung dengan bahanolahan juga terbuat dari baja tahan karat atau plastik yang memiliki kualifikasi food grade demikeamanan," ungkapnya.

Pada sesi tanya jawab, peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa semester akhir antusiasmenanyakan istilah dan proses di lingkungan industri yang belum pernah didapat selama kuliah ataupraktikum.

Selain itu beberapa dosen juga menanggapi terkait pemaparan materi skala industri yang berbedadari istilah perkuliahan. Dr. Idha Kusumawati, M.Si, Apt. menjelaskan salah satu perbedaanya,,“Ada beberapa hal (di industri) yang sangat berbeda dari yang kami lakukan di laboratorium.Contohnya, Bapak Harsono menggunakan istilah ‘rempah’, sedangkan kami menggunakan istilah‘simplisia’. Jadi, ada beberapa hal yang masih baru bagi mahasiswa."

Sebagai penutup, Bapak Harsono berharap mahasiswa bisa datang langsung untuk kunjunganindustri setelah pandemi selesai, “Sayangnya, di situasi seperti ini, kunjungan ke industri hanyadapat dilaksanakan melalui Zoom. Semoga di tahun berikutnya, situasi bisa normal sehingga kamibisa kembali menerima mahasiswa dan mereka dapat melihat langsung pabrik kami."

Kontributor: Tim Farma Pos Athallah Syauqi (2020), Usva'atul Vernanda (2020), Agung Bagus(2020), dan Denayu Pebrianti (2019)

http://ff.unair.ac.id/pdf/wrt/811/kuliah-tamu-fitofarmasi-jadi-alternatif-kunjungan-ke-industri-farmasi-serta-pengenalan-obat-herbal-internasional.pdfPage 2/3

Page 3: Kuliah Tamu Fitofarmasi Jadi Alternatif Kunjungan ke

http://ff.unair.ac.id/pdf/wrt/811/kuliah-tamu-fitofarmasi-jadi-alternatif-kunjungan-ke-industri-farmasi-serta-pengenalan-obat-herbal-internasional.pdfPage 3/3