kuliah ko_5
DESCRIPTION
materi kuliah kimia organikTRANSCRIPT
Reaksi Halogenasi
• Pendahuluan• Reaksi halogenasi radikal bebas• Halogenasi pada alkana, alkena dan alkuna• Halogenasi pada keton• Halogenasi pada benzena• Halogenasi elektrofilik
Pendahuluan
Reaksi halogenasi adalah reaksi dengan halogen (Cl2, Br2, I2, F2).
Reaksi halogenasi langsung melalui mekanisme pembentukan radikal bebas.Radikal bebas adalah atom atau group yang mempunyai satu atau lebiih elektron tak berpasangan.
Klorinasi Metana
Dengan adanya ultraviolet atau pada temperatur 250-400 oC, terjadi reaksi antara metana dan khlorin membentuk khlorometan atau metil khlorida Reaksinya disebut khlorinasi
CH4 + Cl2 CH3Cl + HClsinar
Jenis reaksi pada khlorinasi metana adalah substitusi. Selanjutnya metil klorida sendiri dapat mengalami substitusi selanjutnya menjadi hidrogen khlorida dan CH2Cl2 atau diklorometan.
CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl
Dengan cara yang sama, klorinasi dapat berlanjut untuk menghasilkan CHCl3 (triklorometana, atau khloroform) dan carbontetrakhlorida (CCl4)
sinar
Khlorinasi metana dapat dikendalikan dengan mengatur jumlah metana yang direaksikan. Jika metil khlorida diinginkan sebagai produk akhir (monokhlorinasi) maka digunakan metana dalam jumlah berlebih.
CH4
HCl +CH3Cl
Cl2
HCl +CH2Cl2
HCl +CHCl3
HCl +CCl4
Cl2 Cl2 Cl2
Metil
kloridaMetilene
klorida
Khloroform Karbontetrakhlorida
Halogenasi Metana
Metana juga dapat bereaksi dengan bromin (pada temperatur tinggi atau dengan pengaruh uv), menghasilkan bromometana.
Metana bereaksi sangat cepat dengan Florin tetapi tidak bereaksi dengan iodin.
KarbontetrabromidaBromoformMetilene
bromida
Metil
bromida
Br2Br2Br2
HBr +CBr4
HBr +CHBr32
HBr +CH2Br
Br2
HBr +CH3BrCH4
Mekanisme klorinasi
Mekanisme khlorinasi metana merupakan sebuah contoh mekanisme radikal bebas dan juga reaksi rantai.Tahap inisiasi rantai:Dalam tahap ini terbentuk Cl* sebagai radikal bebas. (1)
Tahap propagasi rantai:(2) (3)
Selanjutnya reaksi (2),(3),(2),(3), dst sampai:Tahap terminasi rantai, (ada 3 kemungkinan):(4)(5)(6)
Halogenasi pada Alkana
Halogenasi pada alkana yg lebih tinggi dari metana juga dapat terjadi dengan adanya ultraviolet atau temperatur tinggi dan memungkinkan terbentuknya isomer produk tergantung dari lokasi penggantian atom H.Etana hanya menghasilkan 1 haloetan, propana, n-butana dan isobutana menghasilkan 2 isomer, n-pentana menghasilkan 3 isomer dan isopentana menghasilkan 4 isomer.
Cl2
2-khloropropana1-khloropropana
CH3CHCH3
Cl
danCH3CH2CH2 ClCH3CH2CH3
45% 55%
Propana
CH3CH3Cl2
CH3CH2 Cl
Etana Khloroetana
(Etilkhlorida)
sinar
Khlorinasi Alkana
sinar
CH3CH2CH2CH3sinar
n-butana
CH3CH2CH2CH2 Cl dan CH3CH2CHCH3
Cl
Cl2
1-khlorobutanan-butil khlorida
28%2-khlorobutana
72%
CH3CHCH3
CH3
sinar
Cl2
CH3
CH3CHCH2 Cl dan
CH3
CH3CCH3
ClIsobutan 1-kloro- 2-metilpropana
64%
2-khloro-2-metilpropana
36%
Khlorinasi Alkana
Mekanisme halogenasi
Halogenasi pada alkana mempunyai mekanisme yang sama dengan halogenasi metana:
Selanjutnya (2), (3), (2), (3), dst sampai akhirnya rantai terterminasi.
(1) X2250 - 400o
atau
sinar
ultraviolet
2 X
HX + RX + RH(2)
(3) R + X2 RX + X
Tahap inisiasi rantai
Tahap propagasi rantai
Halogenasi pada Alkena
Alkena bereaksi dengan khlorin bromin menjadi komponen jenuh yang mengandung 2 atom halogen yang terikat pada karbon-karbon yang berdekatan.
Reaksi berlangsung dengan adanya solven CCl4.
C C + X2 C C
X X(X2 = Cl2, Br2)Alkena
Vicinil dihalida
CH2CH2 + Br2CCl4
CH2 CH2
Br Br Etena
(Etilena)1,2 dibromometana
(Etilen bromida)
CH2CH3CH + Br2CCl4
CH3 CH CH2
Br Br Propena
(Propilena)
1,2-dibromopropana
(Propilena bromida)
Adisi berlangsung cepat pada temperatur ruang atau di bawahnya dan tidak memerlukan ultraviolet.
Penambahan bromin dapat digunakanSebagai salah satu metode untuk mendeteksi
adanya ikatan rangkap karbon-karbon. Larutan bromin dalam karbon tetrakhlorida
berwarna merah, sedangkan dihalida seperti alkena tidak berwarna.
Perubahan warna yang cepat dalam larutan bromin menunjukkan adanya ikatan rangkap karbon-karbon
Alkena dapat mengalami substusi dengan halogen pada atom carbon yang terikat oleh ikatan ganda (adisi karena serangan ionik). Selain itu alkena juga dapat mengalami substitusi radikal bebas pada atom karbon lain yang tidak terikat pada ikatan ganda (substitusi karena serangan radikal bebas).
C C C
H
X
X X
Serangan ion
Adisi Serangan radikal bebas
Substitusi
Lokasi tempat terjadinya reaksi ditentukan oleh kondisi reaksi.Jika temperatur rendah dan dengan adanya solven CCl4 maka reaksi terjadi pada karbon yang terikat pada ikatan rangkap (reaksi adisi).Jika temperatur tinggi (500-600oC) dan terjadi pada fase gas, maka reaksi terjadi pada karbpn yang tidak terikat pada ikatan rangkap (reaksi substitusi)
CH3 CH CH2
Propilen
Cl2
T rendah
CCl4CH3 CH CH2
Cl Cl1,2 dikhloropropana
(Propilen khlorida)
500 - 600
Fasa gas Cl CH2 CH CH23-khloro-1-propena
(Alil khlorida)
+ HCl
Ionik:
Adisi
Radikal bebas:
Substitusi
Halogenasi pada Benzena
Halogenasi pada benzena dapat terjadi dengan adanya katalis. Katalis yang digunakan bisa berupa aluminium bromida (jika bereaksi dengan Br2), aluminium khlorida (jika bereaksi dengan Cl2) atau besi. Sebenarnya besi bukan katalis, tetapi besi sangat mudah bereaksi dengan Cl2 dan Br2 membentuk FeCl3 atau FeBr3 yang berfungsi sebagai katalis.
Reaksi benzena dengan khlorin dengan adanya aluminium khlorida atau besi menghasilkan khlorobenzena.
Fe
Fe
Reaksi benzena dengan bromin dengan adanya aluminium bromida atau Fe menghasilkan bromobenzena.
Mekanisme halogenasi pada benzena adalah mekanisme substitusi aromatik elektrofilik.
Fe
Fe
Halogenasi pada alkilbenzena
Halogenasi alkil benzena dapat terjadi pada cincin benzena maupun pada rantai sampingnya.Jika bereaksi dengan halogen pada kondisi panas atau dengan adanya ultraviolet maka substitusi (atom) terjadi pada rantai samping.Jika bereaksidengan halogen dengan adanya FeCl3, maka substitusi (ion) akan terjadi pada cincin benzena.
Seperti pada alkana, halogenasi rantai samping juga bisa menghasilkan produk polihalogenasi. Khlorinasi rantai samping toluena dapat menghasilkan komponen mono-, di- dan trikhloro; benzil khlorida, benzal khlorida dan benzotrikhlorida.
CH3Cl
Cl+
Atom : menyerang rantai samping
Ion: menyerang cincin benzena
Halogenasi cincin akan menghasilkan isomer orto (o-) dan para (p-).
CH3 CH2ClCl2
panas,
sinar
Cl2panas,
sinar
CHCl2Cl2
panas,
sinar
CCl3
Toluene Benzil khlorida Benzal khlorida Benzotriklorida
CH3Cl2, Fe atau FeCl3
CH3Cl
dan
CH3
Cl
Toluena o-khlorotoluena p-khlorotoluena
Halogenasi KetonKeton dapat mengalami halogenasi pada karbon α (halogenasi α). Reaksi tersebut memerlukan kondisi basa atau sebuah katalis asam (Basa: reaktan, asam : katalis).
Pereaktan lain yang dapat digunakan utk halogenasi keton adalah SO2Cl2 dan N-bromoamida.
+ X2asam atau basa
C C
O
H
C C
O
X
+ HX
X2=Cl2, Br2, I2
Pada kondisi asam (Pembentukan enol) :
Pada kondisi basa: O
BrCH2CCH3OH-+ + Br2
O
CH3CCH3 + Br - + H2O
Pada kondisi basa, ketika α-halo keton terbentuk, hidrogen yang lain pada atom karbon yang sama menjadi bersifat lebih asam dan karena adanya pengaruh tarikan elektron dari halogen dan digantikan lebih cepat daripada hidrogen pertama.
Jika produk yang diinginkan adalah bromoketon, maka sebaiknya reaksi dilakukan pada kondisi asam.Komplikasi lebih lanjut dapat terjadi pada halogenasi dengan katalis asam dimana trihaloketon yang terbentuk dapat diserang oleh basa sehingga menyebabkan pemecahan ikatan karbon-karbonnya.
Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi haloform karena menghasilkan produk akhir khloroform, bromoform, atau iodoform (tergantung dari pereaksi yang digunakan).
Halogenasi alfa (haloform) merupakan dasar dari test iodofrm untuk identifikasi metil keton.Gugus metil dari metil keton diiodinasi secara bertahap sampai terbentuk endapan iodoform (CHI3) yang berwarna kuning.
Keton yang tidak simetris dapat membentuk enol yang berbeda yang akan bereaksi dengan halogen dan menghasilkan isomer halo keton.