kuliah farmakologi tbm 21 feb 2013

79
Kuliah TBM

Upload: desymerinda

Post on 02-Jan-2016

171 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

kuliah tbm

TRANSCRIPT

Kuliah TBM

Demam

Demam: suhu tubuh >38oC (suhu visera, hati, otak) yang dapat diukur lewat oral, rektal, dan aksila

Kisaran suhu normal tubuh:

• Suhu oral: 35,5o-37,5oC

(anak yang sudah kooperatif, mengulum termometer)

• Suhu aksila: 34,7o-37,3oC

anak yang lebih besar puncak ujung termometer tepat pada tengah axila, 5 menit).

• Suhu rektal: 36,6o-37,9oC

(anak <2 tahun, termometer dimasukkan sedalam 2-3cm, kedua pantat dikatupkan, 3 menit)

Pegaturan suhu

• Hipotalamus: termostat diatur pada setpoint sekitar 37oC dengan rentanf suhu ± 1oC

Keseimbangan pembentukan dan pelepasan panas

• Saraf eferen dari hipotalamus: saraf somatik dan autonom

mengatur aktifitas otot, kel. Keringat, peredaran darah, dan ventilasi paru

Pengaturan suhu

• Hipotalamus posterior: pusat pengatur peningkatan produksi panas dan mengurangi pengeluran panas

suhu luar lebih dingin:

– Kontraksi otot/menggigil, pengeluaran panas

– Vasokonstriksi p.d kulit

– Pengurangan produsksi keringat

Pengaturan suhu

• Hipotalamus anterior: pusat pengatur pengeluaran panas

Suhu luar lebih tinggi:– Vasodilatasi

– Evaporasi (berkeringat)

– Radiasi (dipancarkan)

– Kontak (bersinggungan/kompres)

– Aliran (dari daerah panas ke dingin)

– konveksi

Mekanisme demam

Demam: peningkatan set point oleh sebab infeksi atau oleh adanya ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluarannya

Aliran darah cepatmakanan dan oxigenasi makin lancar

Terlalu tinggi (>38oC) pasien tidak nyaman

Aliran darah ke organ vital ↑ vol aliran darah ke extremitas ↓ ujung akral dingin

Dehidrasi, suhu tubuh makin↑

Kerusakan jaringan (otak, otot: batang otak rusak, kejang, koma, lumpuh) jika suhu > 41oC

Mekanisme demam

Endtoksin, peradangan, rangsangan

pirogenik lain

Monosit, makrofag, sel-

sel Kupffer

Area preoptik hipo talamus

Meningkatkan titik

penyetelan suhu

demam

sitokin prostaglandin

1. Jalur Prostaglandin

2. Jalur nervus vagusMelalui Sinyal afere nervus vagus yang dimediasi oleh macrophage inlammatory protein-1 (MIP-1) terhadap hipotalamus anterior

Tindakan

• Terapi Suportif: – Diusahakan anak tidur/istirahat metab ↓

– Menigkatkan asupan cairan

– Aliran udara baik: mis. kipas angin, jangan terlalu kuat: turun mendadak

– Buka pakaian/selimut yang tebal radiasi dan evaporasi terjadi

– Kompres air hangat melebarkan p.d kulit

Tindakan

• Terapi obat• Sesuai dengan etiologi• Obat demam umum:

– Golongan antipiretik murni (yang dianjurkan): asetaminofen, asetosal, dan ibuprofen

– Golongan chlorpromazine (mengurangi menggigil, menyebabkan hipotensi dan hipotermi)

– Metamizole (antipiretik pada dosis rendah, hipotermi pada dosis tinggi)

Menurunkan set point hipotalamusMelebarkan p.d. kulit

Parasetamol (asetaminofen)

• Ebagai analgesik dan antipiretik

• Dosis: 10-15 mg/kg/kali setiap 4-6 jam (4 kali/hari

• ES: reaksi hipersensitifitas, hepatotoksisitas,

Pingsan

• Pingsan biasa (simple fainting)• Pingsan karena panas (heat exhaustion)• Pingsan karena sengatan terik (heat stroke)• Pingsan pada penyakit DM• Pingsan karena keracunan• Pingsan karena mabuk minuman keras• Pingsan karena perdarahan otak• Pingsan karena kesedihan• Pingsan karena cedera di kepala• Pingsan karena tidak tahan obat suntik• Pingsan karena kesakitan• Pingsan karena perdarahan• Pingsan karena serangan jantung

Pingsan biasa

• Misalnya:

• Orang yang berdiri berbaris di terik matahari,

• Pergi tanpa makan pagi terlebih dahulu,

• Orang tua yang berdiri sesudah berbaring lama di tempat tidur

• biasa pada orang yang anemia, lelah, takut, atau tidak tahan melihat darah

Pingsan biasa

Tindakan:

• Baringkan penderita di tempat yang teduh dan datar

• Bila mungkin posisi kepala agak lebih rendah

• Buka baju bagian atas serta pakaian lain yang menekan leher

• Bila muntah, miringkan kepalanya

• Kompres kepalanya dengan air dingin

Pingsankarena panas

• Pada orang-orang sehat yang bekerja di tempat yang sangat panas

• Awalnya penderita merasa jantung berdebar, mual, muntah, sakit kepala, dan pingsan

keringat yang bercucuran

Tindakan:

• Baringkan penderita di tempat yang teduh

• Perlakukan seperti pada pingsan biasa

• Beri minum air garam 0,1% (1 gram untuk satu liter air) dalam keadaan dingin

pada saat pasien sadar kembali

Pingsan karena sengatan terik• Lebih parah dari heat exhaustion• Bekerja di udara panas jangka waktu lama kelenjar

keringat menjadi lemah dan tidak mampu mengeluarkan keringat lagi

• panas yang mengenai tubuh tidak ditahan oleh penguapan keringat lagi

• Tanda:• Keringat mendadak hilang• Penderita mendadak merasa udara sangat panas• Lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegak dan

tetap, mengigau dan pingsan• Suhu badan menigkat sampai 40o – 41oC• Muka memerah, pernafasan cepat

Pingsan karena penderita DM

• Karena penggunaan OAD (insulin, dan sulfonilurea)

• Kadar zat keton dalam darah sangat tinggi• Gejala;• Kelebihan zat keton: nampak sangat sakit, kulit

kering dan kemerahan, merasa haus, tidak merasa lapar, nafas bau aseton, dan nafas dalam dan cepat

• Kelebihan insulin:nampak lemah, lembab, dan pucat, tidak haus dan sangat lapar, nafas biasa aja.

• Tindakan:

• Kelebihan insulin: menolong seperti pingsan biasa, beri minum gula atau air jeruk manis bila sudah sadar. Bila belum sadar, air gula bisa diberikan lewat dubur

• Kelebihan zat keton: segera kirim ke RS, sambil diselimuti badannya

Sakit kepala (migraine)

• Sakit kepala banyak macamnya

• Dipilih migraine karena biasanya datang mendadak tanpa sebab-sebab yang jelas

• Gejalanya:

– Kepala merasa berdenyut-denyut, kadang2 sebelah, tapi dapat juga seluruh kepala merasa sakit

– Photofobia atau fonofobia

– Rasa sakit dapat menjalar ke mata

– Sering diikuti rasa mengantuk

• Tindakan:

• Bila mulai datang menyerang: menyingkir ke ruangan yang gelap untuk beristirahat

• Berbaring paling sedikit 10 menit

• Selama 2 jam berikutnya sebaiknya tidak makan dan minum

• Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan

Akut abdomen

• Keadaan dalam rongga abdomen yang memerlukan tindakan segera

Etiologi:• Proses peradangan dalam rongga perut:

– Peradangan non perforatif, biasa dapat ditunggu: pankreatitis akut, enteritis regional, peritonitis primer, infark ginjal akut

– Peradangan perforatif, segera dilakukan explorasi: apendisitis akuta, kholestitis akuta, tifus abdomjinalis dengan perforasi, strangulasi dan nekrosis usus, peradangan karena benda asing

• Obstruksi traktus gastro intestinalis

– Obstruksi mekanis oleh karena: penyempitan lumen, perlekatan/lilitan, hernia, volvulus, invaginasi, dll.

– Obstruksi karena gangguan persyarafan: ileus paralitika, ileus spastika

– Obstruksi karena gangguan peredaran darah: trombosis atau emboli

• Perdarahan dalam rongga perut: KET, rupture aneurisma aorta, ruptur limpa, perdarahan traktus gastro intestinalis

• Trauma: trauma tajam dan tumpul

Hal yang perlu diperhatikan

• Usia: anak-anak dan usia lanjut perlu perhatian

• Waktu: ada yang perlu pembedahan segera, ada yang tidak

• Pemberian obat sebelumnya: terutama obat analgetik-antipiretik, antibiotik dan kortikosteroid menghilangkan gejala akut abdomen sehingga diagnosis susah ditegakkan

Gejala dan tanda:

• Anamnsesis:

• Nyeri abdomen: perhatikan onset: sifat progresifitas dan lokalisasi nyeri. – Nyeri timbul tiba-tiba, sedangkan sebelumnya

penderita tenang: biasa perdarahan.

– Bila timbul nyeri cepat meudian memberat menetap: pankreatitis akuta, trombosis mesentarika dan strangulasi usus

– Nyeri yang timbul perlahan-lahan karakteristik untuk proses peradangan: apendisitas dan divertikulitis

• Anoreksia, nausea, dan vomitus

• Diare/konstipasi

• Demam

• Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, auskultasi

• Rectal toucher, vaginal toucher

• Laboratorium

• Radiologis

Kejang

• Kejang karena demam

• Kejang epilepsi

• Kejang otot (keram)

Kejang demam

• Biasa terjadi pada anak umur 1-5 tahun, hanya beberapa menit saja

• Perlu diperhatikan: kemungkinan kaku leher tanda penyakit selaput otak bawa ke RS

• Tindakan: lindungi lidah dari bahaya tergigit• Kompres kepala dan badannya• Kepala dimiringkan mencegah aspirasi• Beri obat diazepam (stesolid) rektal melalui duburnya• Dosis: 5 mg untuk anak BB <10 kg, dan 10 mg untuk anak>

10 kg• Dapat diulangi 15 menit kemudian jika belum berhenti

Kejang ayan

• Tidak disertai demam tinggi• Biasanya penderita sudah mengetahi terlebih dahulu akan

mendapat serangan kejang• Biasanya disertai dengan mulut berbusa

Tindakan: • Singkirkan benda-benda yang dapat membahayakan

penderita• Lindungi lidahnya dari bahaya tergigit• Jangan menyiram dengan air dan memberi minum• Setelah kejang selesai, bersihkan mulutnya dan letakkan

penderita pada posisi miring• Dapat diberikan stesolid rektal seperti pada kejang demam

Kejang otot (Keram)

• Dapat terjadi karena letih (pada malam hari pada saat tidur), karena dingin (sewaktu berenang), karena panas (olah raga di udara panas)

• Tindakan:• Karena letih: regangkan otot: jinjit, kemudian sentakkan

tumit ke bawah, melemaskan tungkai yang mengalami kejang otot, dan memijat

• Karena berenang: menarik lutut ke dada sambil badan berusaha mengapung dan memijit otot yang kejang tadi

• Karena panas: membaringkan penderita di tempat sejuk dan memberi minum air garam, memijat otot dengan obat gosok, istirahat selama 1-2 hari berikutnya

Mimisan (perdarahan hidung)

• Dapat terjadi pada penderita TD tinggi, penyakit darah, influenza, atau karena kelainan hidung saja

• Hal-hal yang memicu: bersin, membuang ingus, mencukil-cukil hidung, atau karena tekanan udara merendah (misal di pegunungan)

• Menurut sumber:• Epistaksis anterior: dari pleksus Kiesselbach atau a.

Etmoidalis anterior. Biasa pada anak-anak dan ringan dan mudah diatasi

• Epistaksis posterior: dari a. Sfenopalatina dan atau a. Etmoidalis posterior. Sering akibat HT atau arteriosklerosis

Tindakan:

• Penderita duduk dengan kepala menunduk

• Menekan2 hidungnya kadang perdarahan akan berhenti

• Memasukkan segulung kain kasa (pembalut atau kasa steril) ke dalam lubang hidung. Kalau ada basahi kasa tersbut dengan adrenalin 1/1000 dan pontokain 2%, dibantu dengan alat penghisap selama 5-10 menit dan ala nasi ditekan ke arah septum

• Tidak boleh membuang ingus dalam beberapa jam

FARMAKOLOGI OBATASMA UNTUK UMUM

SJARIF ISMAIL

Laboratorium Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Samarinda, 18 Februari 2013

Apakah flu perlu diobati? • Mayoritas flu disebabkan virus influenza, dan

berdasarkan hasil riset, flu akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari sehingga sebenarnya flu tidak perlu diberikan obat apapun karena bersifat self limiting atau sembuh dengan sendirinya.

• Apabila flu sangat mengganggu dapat membeli obat penghilang gejala flu yang ada di pasaran.

• Apabila flu tidak hilang dalam 5 hari dan berlanjut sampai hari ke-7 atau ada perubahan lendir hidung dari serous menjadi kental dan berubah warna kekunngan maka kemungkinan besar flu yang Anda alami infeksi sekunder bakteri yang memerlukan pengobatan dokter.

Bagaimana cara memilih obat flu yang tepat?

• Di pasaran obat untuk flu tersedia dalam ratusan merek, tetapi mayoritas hanya terbagi empat jenis, yaitu

– Ephedrine

– phenylpropanolamine,

– pseudoefedrin,

– phenylepherin.

• Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah dosis dan besarnya dosis yang sangat menentukan kekuatan obat tersebut.

Kalau gitu milihnya yang dosis tinggi aja ya biar bagus?

• Untuk phenylpropanolamin dosis tertingginya adalah 15mg untuk satu kali minum dan sebaiknya tidak minum lebih dari dosis tersebut.

• Untuk pseudoefedrin dan phenylepherin elalu mulailah dari yang rendah. Apabila di rasa kurang Anda bisa membeli merek lain dengan kandungan dosis yang lebih tinggi.

Diantara empat tersebut mana yang paling bagus?

• Phenylpropanolamine sebenarnya telah banyak dilarang di negara lain karena efek sampingnya yang dapat menyebabkan stroke.

• Di Indonesia masih dijual dengan catatan bahwa dosis yang dijual dipasaran adalah dosis yang aman yakni 12,5 mg.

• Tidak boleh diberikan pada hipertensi,diabetes, atau mengalami gangguan ginjal.

• Kelebihannya antara lain obat ini cenderung lebih murah dibandingkan lainnya.

• Phenylepherine sebenarnya telah dianjurkan di banyak negara, namun sayangnya efeknya bila diminum secara oral belum banyak dibuktikan. Itu mengapa banyak orang tetap memilih pseudoefedrin dibandingkan phenylepherine.

• Ephedrin sudah tidak dijual bebas dalam bentuk sediaan tunggal karena termasuk NAPZA.

• Efek samping cukup besar yaitu meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan takikardi

• Pseudoefedrin harganya lebih mahal dibandingkan phenylpropanolamine.

• Obat ini sebaiknya tidak diberikan kepada hipertensi,diabetes,dan gangguan ginjal.

• Walaupun pseudoefedrin dan phenylpropanolamine dapat meningkatkan tekanan darah, pada phenylpropanolamine terbukti telah meningkatkan resiko stroke sehingga lebih banyak negara yang menyukai pseudoeferdrin

Fenilpropanolamin• Biasanya dalam betuk kombinasi• Sediaan: Fludane kaplet mengandung:Paracetamol 500 mg,

Klorfeniramma Maleat 2 mg, Fenilpropanolamina HCl 12,5 mg. Fludane syrup (5 ml) mengandung:Paracetamol 125 mg, CTM 0,5 mg, Fenilpropanolamina HCl 3,125 mg.

• Dosis:– Kaplet: Dws 1 kap 3x/hr. 6-12tahun : 1/2 kap 3x/hr. – Sirup :Dws 4 cth 3x/hr. Anak 6-12 tahun 2 cth 3x/hr.

• Efek Samping: Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotonk, takikardia, aritmia mulut kering, palpitasi, retensi urin. Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.

• Perhatian: gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma. hipertrofi prostat, hipertiroid dan retensi urin. Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter. Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Fenilefrine

• Biasanya dalam bentuk kombinasi

• Sediaan: Paracetamol 120 mg, Chlorphenamine maleate 0,5 mg, Phenylaphrine HCI 1,75 mg, DMP 3,5 mg per cth

• Dosis:

– 6-12 tahun : 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.

• Efek samping: ngantuk, mual dan muntah, jantung berdebar, gelisah.

• Perhatian: sama seperti fenilpropanol amin.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Pseudoefedrine

• Biasanya dalam bentuk kombinasi.• Sediaan: Actifed, Tiap 5 ml sirop (tablet): Triprolidina-HCI 1,25

mg (2,5 mg), pseudoefedrina-HCI 30 mg (60 mg). • Dosis:

– Dewasa: 3 x 1 tablet atau 10 ml; – Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari 1 sendok teh. – Anak berusia 2-6 tahun : 3 kali sehari ½ sendok teh. – Anak berusia < 2 tahun : 3 kali sehari ¼ sendok teh.

• Efek samping: Dapat mengantuk, ruam kulit, kekeringan pada mulut, hidung dan tenggorokan.

• Perhatian: Hipetensi, penyakit jantung, diabetes, Hipertiroid. Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin, Anak < 2th dan wanita hamil.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

FARMAKOLOGI OBATASMA UNTUK UMUM

SJARIF ISMAIL

Laboratorium Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Samarinda, 18 Februari 2013

Diagnosa Banding untuk SESAK NAFAS ?

• ASMA• PPOK• Efusi pleura• Pneumotorak• Bronkiolitis• Emboli paru• Larnygitis• Corpus alineum di saluran nafas• Gagal jantung• Tamponade jantung• Gagal Ginjal• Diabetes ketoasidosis• Psikosomatik.

Definisi ASMA

• Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari.

• Gejala sesak tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

Gejala Asma

• Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan

• Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak

• Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari

• Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu

• Respons terhadap pemberian bronkodilator

Hasil Pemeriksaan• Gejala asma bervariasi sepanjang hari sehingga pemeriksaan

jasmani dapat normal. • Kelainan pemeriksaan jasmani yang paling sering ditemukan

adalah mengi pada auskultasi. • Pada keadaan serangan, kontraksi otot polos saluran napas,

edema dan hipersekresi dapat menyumbat saluran napas; maka sebagai kompensasi penderita bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk mengatasi menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan hiperinflasi.

• Pada serangan ringan, mengi hanya terdengar pada waktu ekspirasi paksa, tetapi mengi dapat tidak terdengar (silent chest) pada serangan yang sangat berat dan biasanya disertai gejala lain misalnya sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi, hiperinflasi dan penggunaan otot bantu napas

Pemeriksaan Penunjang

• Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio VEP1/ KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksipada pemeriksaan spirometer.

• Reversibiliti, yaitu perbaikan VEP1 15% secara spontan, atau setelah inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator), atau setelah pemberian bronkodilator oral 10-14 hari, atau setelah pemberian kortikosteroid (inhalasi/ oral) 2 minggu.

• Pemeriksaan spirometer juga digunakan untuk menilai derajat asma

Pengobatan

• Non farmakologi dan farmakologi.

• Serangan akut pelega dan atau CS

• Serangan berulang pengontrol

• Mukus yang kental mukolitik

• Pencetus infeksi bakteri antibiotik

Tujuan Penatalaksanaan Asma

• Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma

• Mencegah eksaserbasi akut

• Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin

• Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise

• Menghindari efek samping obat

• Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel

• Mencegah kematian karena asma

Program penatalaksanaan asma meliputi 7 komponen :

• Edukasi • Menilai dan monitor berat asma secara berkala • Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus• Merencanakan dan memberikan pengobatan

jangka panjang• Menetapkan pengobatan pada serangan akut• Kontrol secara teratur• Pola hidup sehat

Pengobatan Non Farmakologi

• Hindari faktor pencetus asma.

• Meningkatkan kebugaran dengan olah raga teratur.

• Menjaga kesehatan.

• Menjaga kebersihan lingkungan.

• Berhenti merokok atau tidak merokok.

Pengobatan Farmakologi

• Obat-obat pelega:– Adrenergik Non selektif: efinefrine, efedrine– Adrenergik Selektif: Salbutamol, terbutalin, Fenoterol– Derivat xanthin: aminofilin, teofilin.– Antikolinergik: ipatropium bromide

• Obat-obat pengontrol:– Steroid: deksametason, prednison, methyl prednisolon,

budesonid, flutikason propionat, derivat xantin lepas lambat (teofilin SR/retaphyl) dan adrenegik long acting (salmeterol dan formoterol),

– Non steroid: kromolin, antileukotrin (Zafirlukast)

Salbutamol

• Sedian: generik tab 2 & 4mg, Ventolin: tab 2 & 4 mg, syrup 2 mg/cth, nebulizer2,5mg/2,5ml nebules PF, inh 100ug/puff, disk 200ug/dose.

• Dosis: – Dewasa: 3-4 x 1 tablet 2 mg atau 4 mg; – Anak : 0,1mg/kgBB/hari– Anak berusia 6-12 tahun : 3-4 X, sehari 2 mg. – Anak berusia 2-6 tahun : 3-4 X, sehari 1-2 mg.

• Efek samping: tremor, takikardi, ggg irama jantung, sakit kepala.

• Perhatian: tirotoksikoksis, hipokalemia.• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Terbutalin

• Sediaan: Bricasma, Tiap 5 ml sirop (tablet): terbutalin 1,25 mg (2,5 mg), injeksi 2,5 mg/amp, inhaler 0,25mg/puff

• Dosis: – Dewasa: 3 x 1-2 tablet; – Anak 0,075mg/kbb/kali

• Efek samping: seperti salbutamol. • Perhatian: tirotoksikoksis, hipokalemia, wanita

hamil aterm.• Keamanan wanita hamil: Aman

Fenoterol

• Sediaan: inhaler 100 dan 20 ug/puff, inhalation sol 0,1%.

• Dosis:

– Dewasa: 2-4 X 2 puff, max 8 puff/hr.

– Nebulizer: 0,1-1 mg/kali interval min 3 jam

• Efek samping: seperti salbutamol.

• Perhatian: tirotoksikoksis, hipokalemia, wanita hamil aterm.

• Keamanan wanita hamil: Aman

Aminofilin

• Sediaan: generik 200mg/tab• Dosis:

– Dewasa: 3 x 1 tablet; – Anak 4-5 mg/kgbb/kali.

• Efek samping: mual, muntah, hipotensi, gangguan irama jantung, sakit kepala, sakit perut, kejang.

• Perhatian: peptic ulcer, hyperthyroidism, seizure disorders, hypertension, and patients with cardiac arrhythmia.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Teofilin

• Sediaan: Theobron 130mg/caps, Bronsolvan 150mg/tab dan 50mg/cth, Kalbron 130mg/caps dan 130mg/15ml

• Dosis: – Dewasa: 3 x 1 tablet; – Anak 2-3 mg/kgbb/kali. – 6-12 tahun: 3 X 1½ - 2 sendok teh.– 2-6 tahun : 3 X 1-1½ sendok teh.

• Efek samping: seperti aminofilin. • Perhatian: seperti aminofilin• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

FARMAKOLOGI OBATBATUK UNTUK UMUM

SJARIF ISMAIL

Laboratorium Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Samarinda, 18 Februari 2013

BATUK

Tujuan pengobatan batuk untuk mengurangifrekuensi, keparahan dan komplikasi lebih lanjut dari batuk.

Penentuan terapi batuk yang pertama adalah untuk mencari dan mengobati peyebabnya, misalnya penggunaan antibiotika untuk infeksi bakteri di saluran pernafasan. Kemudian dipertimbangkan perlunya pemberian terapi simptomatis untuk menghilangkan/meringankan gejala batuk.

Strategi terapi pada batuk dilakukan dengan 2 cara, yaitu terapi non

farmakologi (tanpa menggunakan obat) dan terapi farmakologi (dengan

menggunakan obat).

1. Terapi non farmakologi

Pada umunya batuk berdahak maupun tidak berdahak dapat dikurangi dengan cara:

– Perbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi dan rasa gatal.

– Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokanmakanan yg berminyak & minuman dingin.

– Hindari paparan udara dingin.– Hindari merokok dan asap rokok iritasi

tenggorokan sehingga memperparah batuk. – Gunakan zat–zat Emoliensia seperti permen hisap

pelega tenggorokan berfungsi untuk melunakkan rangsangan batuk, dan mengurangi iritasi pada tenggorokan dan selaput lendir.

2. Terapi farmakologi

Pengobatan batuk harus diberikan berdasarkan jenis batuknya, apakah termasuk jenis batuk berdahak atau batuk kering Hal ini penting agar obat yang digunakan tepat untuk sesuai dengan tujuan terapinya.

Terapi farmakologi pada batuk dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obat sebagai berikut :

a. Antitusif

Antitusif digunakan untuk pengobatan batuk kering (batuk non produktif).

Golongan obat ini bekerja sentral pada susunan saraf pusat dengan cara menekan rangsangan batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk.

Golongan obat ini tidak sesuai digunakan untuk batuk berdahak dahak menjadi kental dan susah dikeluarkan.

Codein : generik, codiprontDekstrometorfan HBr: generik, Dexitab.Noskapin: Longatin, mercotinDiphenhydramin:

b. Ekspektoran

Ekspektoran untuk batuk berdahak.

Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sekresi cairan saluran pernafasan kekentalan dahak berkurang shg mudah dikeluarkan.

Tidak sesuai digunakan untuk batuk kering menyebabkan frekuensi batuk menjadi meningkat.

Guaifenesin (gliseril guaikolat)

Amonium klorida,

Obat Batuk Hitam (OBH).

c. Mukolitik Mukolitik digunakan untuk batuk dengan dahak

yang kental sekali, seperti batuk pada bronchitis, asma emfisema.

Bekerja dengan jalan memutus serat-2 mukopolisakarida/membuka jembatan disulfide diantara makromolekul yang terdapat pd dahak kekentalan dahak berkurang shg dahak mudah dikeluarkan.

Bromheksin: generik, BisolvonN-asetilsistein: FluimucilKarbosistein: Rhinatiol, MucocilAmbroksol: generik, Mucopect, Epexol

Erdostein: Vectrin, edotin

Dekstrometorphan

• Sediaan tablet: 15 mg, sirup 10 mg/cth.

• Tidak dianjurkan untuk anak < 2 tahun.

• Tidak aman untuk wanita hamil.

• Dosis anak: 1 mg/KgBB/hari, dewasa sehari 3 x 1 tablet.

• Efek samping: pusing, gangguan saluran cerna.

Noscapin

• Sediaan: Longatin kapsul 25 & 50mg .

• Dosis:– Dewasa : 25-50 mg 4 kali sehari, maksimum 200 mg perhari

• Efek samping: Loss of coordination, Hallucinations (auditory and visual), Loss of sexual drive, Swelling of prostate, Loss of appetite, Dilated pupils, increased heart rate, Shaking and muscle spasms, Chest pains, Increased alertness, Loss of any sleepiness, Loss of stereoscopic vision..

• Perhatian: wanita hamil dan menyusui.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Diphenhydramin

• Sediaan:.• Dosis:

– Dewasa : 25 mg orally every 4 hours as needed, not to exceed 150 mg per day.

– 6-12 tahun : 12.5 mg orally every 4 hours, max 75 mg/24 hours. – 2-6 tahun : 6.25 mg orally every 4 hours, max 37.5 mg/24 hours.

• Efek samping: ngantuk, mual dan muntah pada dosis tinggi• Perhatian: glaucoma, stenosing peptic ulcer, pyloroduodenal

obstruction, prostatic hypertrophy or bladder-neck obstructions, asthma, hyperthyroidism, cardiovascular disease, or hypertension.

• Keamanan wanita hamil: aman

Bromheksin

• Generik: 4 mg/cth, tab 8 mg.

• Dosis: – Dewasa: 3 x 1-2 tab

– Anak berusia 5-10 tahun : 3 kali sehari 1 sendok teh.

– Anak berusia 2-5 tahun : 3 kali sehari ½ sendok teh.

– Anak berusia < 2 tahun : 3 kali sehari ¼ sendok teh.

• Efek samping: nyeri lambung dan gangguan sal. Pencernaan.

• Perhatian: Tidak aman untuk wanita hamil dan penderita ulserasi lambung.

Fluimucil

• Sediaan: sachet granul 100 & 200 mg, kapsul 200 mg, sirup 100 mg/cth, tab effersen 600 mg.

• Dosis:– Dewasa : 1 kaps 2-3 kali sehari

– <2tahun :100 mg/hari 2 kali sehari.

– 2-4tahun :200 mg/hari 2 kali sehari.

– >4tahun : 300 mg/hari 2 kali sehari

• Efek samping: pyrosis, nausea, vomiting dan diarrhea, itching, urticaria, exanthema,rash, bronkospasme, denyut jantung cepat, turunnya tekanan darah

• Perhatian: hati-hati untuk anak < 1 tahun dan penderita asma, meningkatkan efek ISDN.

• Aman untuk wanita hamil

Karbosistein

• Sediaan: Mucocil tab 375 mg, sirup 250 mg/cth.

• Dosis:– Dewasa : 2 tab 3 kali sehari

– 5-13 Tahun : 2/3 tab 3 kali sehari atau 3 X cth1

– 2-5 Tahun :1/6 – 1/3 tab 4 kali sehari atau 4 X ¼ - ½ Ch

• Efek samping: sakit kepala, gangguan sal cerna, perdarahan sal cerna, kemerahan pada kulit

• Perhatian: Riwayat ulkus peptikum.

• Keamanan wanita hamil: tidak ada data

Ambroksol

• Sediaan: generik tab 30mg, sirup 15mg/cth, mucpect drops 15 mg/ml.

• Dosis:– Dewasa : 3x1 tablet – Dosis anak : 1,2 - 1,6 mg/kgbb/hari– 5-10 Tahun : 3 X 1 sendok teh – 2-5 Tahun : 3 x ½ sendok teh – < 2 Tahun : 2 x ½ sendok teh

• Efek samping: umumnya mempunyai toleransi yang baik, ggg ringan pada saluran pencernaan pernah dilaporkan walaupun jarang.

• Perhatian: gangguan hati dan ginjal.• Keamanan wanita hamil: tidak ada data

Erdostein

• Sediaan: Vectrine tab 300mg, sirup 175mg/cth.

• Dosis:– Dewasa : 2-3 x 1 tablet

– Anak 15-19 kg: 5 ml, 2 kali sehari.

Anak 20-30 kg: 5 ml, 3 kali sehari.

• Efek samping: Tidak terlihat efek samping pada gastrointestinal maupun sistemik. .

• Perhatian: wanita hamil dan menyusui.

• Keamanan wanita hamil: tidak ada data

Gliseril guaikolat (GG)

• Sediaan: generik 100mg .• Dosis:

– Dewasa : 4-6 kali sehari 2-4 tablet, maksimum 24g perhari– Anak dosis lazim 10 mg/kgbb/hari– 6-12 tahun : PO 100 to 200 mg every 4 h (max, 12 g/day). – 2-6 tahun : PO 50 to 100 mg every 4 h (max, 600 mg/day) – 6 bulan-2 th: PO Individualize dose, 25 to 50 mg every 4 h (max, 300

mg/day)

• Efek samping: ngantuk, mual dan muntah pada dosis tinggi

• Perhatian: tidak dianjurkan untuk anak <6 tahun.• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Amonium Klorida (NH4Cl)

• Sediaan: sirup dalam bentuk kombinasi .

• Dosis:

• Efek samping: mual, muntah, haus, sakit kepala, hiperventilasi pada dosis tinggi

• Perhatian: Tidak dianjurkan digunakan pada penderita penyakit hati, ginjal dan jantung kronik, karena dapat mengganggu keseimbangan kimia darah yang mempengaruhi ekskresi obat.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman

Sanadry Ekspektoran

• Komposisi: Per 5 mL : Diphenhydramine HCl 12.5 mg, ammon Cl 100 mg, K guaiacolsulfonate 30 mg, Na citrate 50 mg, menthol 1 mg

• Dosis:

– Dewasa : 3-4 kali sehari 2 sendok teh.

– 6-12 tahun : 3-4 kali sehari 1 sendok teh

• Efek samping: Mengantuk, pusing, mulut kering, serangan seperti epilepsi (pada dosis besar).

• Perhatian: Penyakit hati, asma, glaukoma, emfisema, sesak nafas, penyakit paru kronis, prostat, penyumbatan piloroduodenum, penyumbatan leher kandung kemih, penghambat mono amin oksidase (MAOI), hamil, menyusui, pasien debil dan hipoksia, mengganggu kemampuan mengendarai atau mengoperasikan mesin.

• Keamanan wanita hamil: Tidak aman