kuliah adm rs dan pkm

165
Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 1

Upload: cooniii

Post on 13-Dec-2014

133 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 1

Page 2: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 2

Sejak dulu, kesehatan menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat maupun individu. Hal ini tersurat dalam mitos Yunani

(Asclepius dan Higeria), yang telah melakukan kegiatan kuratif, promotif dan rehabilitatif.

Pembangunan kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia. Manusia sebagai subyek dan obyek pembangunan kesehatan.

Guna mewujudkan pembangunan tersebut, diperlukan adanya unit-unit pelayanan kesehatan, diantaranya adalah Rumah Sakit (RS) dan

Puskesmas (PKM).

Pendahuluan

Page 3: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 3

Keinginan/harapan masyarakat terhapap pelayanan kesehatan, semakin bervarisi dan komplek. Ilmu dan teknologi kedokteran/kesehatan

berkembang pesat.

Keadaan ini, tidak jarang menimbulkan ketidak-serasian antara harapan masyarakat dengan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh

pihak RS dan PKM. Disamping kendala-kendala yang dihadapi oleh RS dan PKM sebagai suatu organisasi dan masyarakat sebagai konsumen

pelayanan.

Administrasi sebagai suatu alat yang digunakan untuk meminimalisasi kesenjangan, yang terjadi antara harapan masyarakat

dan kegiatan pelayanan.

Page 4: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 4

1. Administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwigth Waldo)

2. Administrasi adalah kombinasi antara pengambil keputusan dengan pelaksanaan dari keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Robert D. Calkin)

3. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang lain (George R. Terry)

Beberapa Pengertian Administrasi

1. Manajemen berbeda dengan administrasi2. Manajemen sama dengan administrasi

3. Manajemen merupakan komponen dari administrasi

Manajemen versus Administrasi

Para pakar silang pendapat, tentang pengertian manajemen dan administrasi :

Page 5: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 5

Administrasi kesehatan ialah suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian

dan penilaian terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tututan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan beberbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada

perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat.(Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat, 1974)

Batasan, Administrasi Kesehatan

Administrasi Kesehatan

KEGIATAN OBYEK & SUBYEK

SistemKesehatan

FungsiAdministrasi

Page 6: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 6

Melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi administrasi, mulai fungsi perencanaan,

pengorganisasian sampai dengan pengawasan/evaluasi (POAC).

Kegiatan/Fungsi Administrasi

Perencanaan(Planning)

Pengorganisasian(Organizing)

Penggerakan/Pelaksanaan(Actuating/Implementating)

Pengawasan/Evaluasi(Controlling/Evaluating)

Data / Informasi

Page 7: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 7

1. Siapa yang akan mengerjakannya2. Apa yang akan dikerjakan

3. Bilamana (Kapan) akan dikerjakan4. Dimana akan dikerjakan, dan5. Bagaimana mengerjakan

Semakin tinggi jabatan orang yang menyusun perencanaan, akan semakin memberikan dampak

pada organisasi, dan umumnya lebih bersifat menyeluruh dan strategis

Menyusun / menetapkan perencanaan akan menjadi lebih efektif, apabila diperhatian (Siabidiba):

I. Perencanaan

Page 8: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 8

1. Takut gagal.Kegagalan dianggap sebagai ancaman terhadap harga diri, rasa

aman dan ketakutan untuk kehilangan pekerjaan.

2. Kurangnya pengetahuan organisasi yang sedang dijabat.Seorang manajer baru, pada umumnya menghindari untuk

menentukan / menyusun perencanaan

3. Kurangnya informasi tentang perkembangan lingkungan eksternal.

4. Kurang percaya diri.Seorang manajer yang kurang percaya pada dirinya dan atau

organisasinya, akan ragu-ragu untuk menentukan suatu rencana yang penuh dengan tantangan.

5. Penolakan terhadap adanya perubahan

Hambatan-hambatan Menetapkan Perencanaan

Page 9: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 9

II. Pengorganisasian

Proses pengorganisasian, merupakan proses multi langkah :

Perincian pekerjaan

Pembagian pekerjaan

Pemisahan pekerjaan

Koordinasi pekerjaan

Monitoring dan Reorganisasi

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi, (misalnya rumah sakit bertujuan untuk merawat pasien).

2. Membagi beban kerja kedalam aktifitas-aktifitas, yang secara logis dapat dilakukan oleh seseorang / kelompok (pembagian dilakukan berdasarkan kualifikasi seseorang / kelompok)

3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien (mengelompokan pekerja yang tugasnya saling berkaitan)

4. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis

5. Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas organisasi

Page 10: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 10

Tahapan Pengawasan

I. Menetapkan Standar. Penetapan standar pelaksanaan, yang berarti membuat alat ukur / patokan untuk menilai hasil. Misalnya ; prevalensi penyakit TBC, Angka Kematian Bayi, BOR rumah sakit.

II. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan. Tahapan ini lebih bersifat “bagaimana cara mengukur’. Beberapa bentuk pertanyaan dapat digunakan, misalnya ; “berapa kali kegiatan seharusnya diukur” (tensi pasien, immunisasi TT ibu hamil), “dalam bentuk apa pengukuran dilakukan”, “siapa yang terlibat”, dan lain-lain.

III. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan.Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan, pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus menerus, dengan cara 1) pengamatan, 2) laporan lisan atau tertulis, atau dengan cara lainnya.

III. Pengawasan

Page 11: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 11

IV. Membandingkan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisis Penyimpangan.Tahapan kritis dari proses pengawasan, adalah membandingkan antara pelaksanaan kegiatan dengan standar yang telah ditetapkan. Kompleksitas akan terjadi pada waktu melakukan interpretasi adanya penyimpangan.Analisis dilakukan untuk mengetahui (mengidentifikasi) sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

V. Pengambilan Tindakan Koreksi. Pada waktu melakukan analisis ditemukan adanya penyimpangan, maka perlu segera untuk melakukan koreksi.Koreksi dapat berupa :

Merubah standar (standar terlalu tinggi / rendah) Merubah frekuensi pengukuran Merubah teknis analisis dan cara menginterpretasi.

Page 12: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 12

Karakteristik Pengawasan Yang Efektif

1. Akurat

2. Tepat waktu

3. Obyektif dan menyeluruh

4. Terpusat pada bidang-bidang dimana penyimpangan paling sering terjadi, atau dapat berakibat fatal.

5. Realistis secara ekonomis

6. Realistis secara organisasional

7. Terkoordinasi pada aliran kerja organisasi

8. Fleksibel

9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional

10. Diterima para anggota organisasi

Page 13: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 13

Evaluasi dan Pengambilan Keputusan

Apabila alternatif-alternatif telah selesai dipisahkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi dan menentukan alternatif yang paling memungkinkan / terbaik dalam menunjang tewujudnya tujuan

yang diharapkan organisasi.

Dalam melakukan evaluasi, juga sudah harus diperhitungkan berbagai faktor yang dapat menunjang keberhasilan, diantaranya adalah

faktor kuantitatif (yang dapat diukur) dan kualitatif. Hal ini digunakan untuk menilai ekfektifitas dari alternatif terpilih.

Evaluasi juga dilakukan untuk menilai apakah implementasi dilakukan dengan lancar, dan keputusan yang diambil memberikan hasil

sesuai dengan yang diharapkan.

Page 14: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 14

Beberapa jenis evaluasi

1. Evaluasi Proses (Process Ev)Merupakan kombinasi dari pengukuran yang diperoleh selama implementasi suatu program, guna melakukan pengontrolan, memastikan atau untuk meningkatkan kualitas penampilan dan penyampaian. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa daftar pertanyaan pendek.

2. Evaluasi Dampak (Impact Ev)Evaluasi yang berorientasi pada pengaruh/dampak dari program (pada saat program dijalankan), yang mengarah pada keberhasilan program. Pengukuran kesadaran, pengetahuan, sikap, pengetahuan, dan prilaku akan mempengaruhi data evaluasi.

IV. Evaluasi

Page 15: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 15

3. Evaluasi Hasil (Outcome Ev)Evaluasi yang berorientasi pada keberhasilan / pencapaian dari suatu program (hasil akhir dari suatu program)

4. Evaluasi Formatif (Formative Ev)Evaluasi yang berorientasi pada perkembangan suatu program (pada saat program dijalankan). Dilaksanakan guna mengetahui perkembangan pelaksanaan suatu program

5. Evaluasi Sumatif (Summative Ev)Evaluasi yang berorientasi keberhasilan atau keuntungan suatu program

Meskipun beberapa istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan kegiatan evaluasi, sebagian istilah-istilah tersebut saling tumpang tindih.

Page 16: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 16

Berbagai sasaran evaluasi

1. Evaluasi misi organisasiPerubahan lingkungan internal dan eksternal, dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan organisasi dalam mengemban misi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi diperkirakan organisasi akan mengalami hambatan, maka organisasi dapat mengambil sikap untuk ; a) mempertahankan misi yang telah ditetapkan secara utuh, b) dilanjutkan dengan modifikasi, atau c) mengganti dengan rumusan baru.

2. Evaluasi tujuan organisasi.Hasil evaluasi dari kegiatan operasional, “tujuan” strategi organisasi juga sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tidak tertutup kemungkinan untuk meninjau kembali “tujuan” yang telah ditetapkan.

Page 17: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 17

3. Evaluasi struktur organisasi.Bentuk struktur organisasi dan sistem birokrasi (kejelasan tugas dan wewenang, sumber daya, aturan, dan lain-lain) yang ada didalamnya, juga merupakan faktor yang perlu dievaluasi.

4. Evaluasi pengelolaan SDM.SDM sebagai obyek dan subyek pencapaian “misi dan tujuan strategi” organisasi yang telah ditetapkan. Evaluasi dari pengelolaan SDM merupakan faktor yang sangat menentukan, dan lebih bersifat menyeluruh (seluruh proses manajemen SDM).

5. Evaluasi berbagai bidang fungsional dan operasional.Ujian akhir untuk mengukur dan melihat tingkat keberhasilan organisasi, adalah dengan melakukan evaluasi pada berbagai bidang fungsional dan operasional organisasi.

Page 18: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 18

A. Sumberdaya Manusia / Personalia

Sumberdaya manusia (SDM), merupakan unsur terpenting dalam organisasi. Tanpa SDM tidak mungkin organisasi dapat dijalankan. Oleh karena itu, pemahaman berbagai prinsip, teknik, dan metode pengelolaan SDM merupakan hal penting dan mutlak untuk diketahui oleh para pengelola suatu organisasi, termasuk pengelolaan pelayanan kesehatan di RS dan PKM.

Administrasi/manajemen SDM, merupakan proses yang terdiri dari ; perencanaan, pengadaan/rekrutmen, penempatan, sistem imbalan / penggajian, penilaian prestasi, pengembangan karier, pemberhentian / pensiun, dan audit,

Sumberdaya Administrasi

Page 19: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 19

Kebijakan Manajemen SDM :Perencanaan SDM

Analisa JabatanPelatihan & Pengembangan

Desakan Lingkungan Eksternal :Perkembagan Ekonomi

Kompetisi

JumlahDimana

Siapa

Rekrutmen SDM Jalur Internal :• Promosi, Pemindahan, Rotasi

Ketentuan Hukum

Rekrutmen SDM Jalur Ekternal :

Kelompok SDM yang mempunyai

kualifikasi

Seleksi dan Penempatan

Page 20: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 20

B. Sumberdaya Keuangan

Selain SDM, sumberdaya keuangan merupakan unsur yang perlu mendapat perhatian. Tanpa sumberdaya keuangan, organisasi akan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan.

Administrasi sumberdaya keuangan, merupakan salah satu sumber konflik, apabila tidak dikelola dengan baik. Bahkan mungkin akan mengakibatkan kebangkrutan/bubarnya sebuah organisasi, atau sebaliknya (semakin berkembang).

Perencanaan, pencatatan dan pelaporan, menjadi suatu kegiatan yang mutlak harus diperhatikan, guna menghindari terjadinya kebocoran. Secara garis besar ada 2 (dua) kegiatan yang umumnya dilakukan, yaitu; Akuntansi keuangan dan Akuntansi Manajemen.

Page 21: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 21

  Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

1. Pemakai Utama Para manajer puncak dan pihak luar rumah sakit

Para manajer dari berbagai jenjang organisasi

2. Lingkup Informasi Rumah sakit secara keseluruhan Bagian dari rumah sakit

3. Fokus Informasi Berorientasi pada masa yang lalu Berorientasi pada masa yang akan datang

4. Rentang Waktu Kurang fleksibel. Biasanya mencakup jangka waktu kuartalan, tengah tahun, tahunan

Fleksibel, bervariasi dari harian, mingguan, bulanan dan atau tahunan

5. Kriteria bagi informasi akutansi

Dibatasi oleh prinsip akutansi yang lazim

Tidak ada batasan

6. Disiplin sumber Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan psikologi sosial

7. Isi laporan Laporan berupa ringkasan mengenai perusahaan secara keseluruhan

Laporan bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan

8. Sifat informasi Ketetapan informasi merupakan hal yang penting

Unsur taksiran dalam informasi adalah besar

Page 22: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 22

Penyusunan Anggaran

Pembahasan Pengesahan

Anngaran

Pelaksanaan Anggaran

Petanggungjawaban Penerimaan dan

Pengeluaran

Pencatatan dan Pelaporan (Pembukuan) Anggaran

Pola Anggaran Tradisional

Page 23: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 23

C. Sumberdaya Logistik

Umum diketahui, bahwa dalam penyelenggaraan berbagai fungsi administrasi suatu organisasi, membutuhkan berbagai sarana dan prasarana. Semakin beragam tugas dan kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi, semakin beragam pula sarana dan prasarana yang diperlukan.

Agar kelangsungan dan keberlanjutan suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif, maka diperlukan adanya ketentuan yang mengatur sumberdaya logistik.

Page 24: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 24

Siklus Administrasi Logistik

Perencanaan Kebutuhan

Pengadaan Logistik

Penyimpanan

Pencatanan Pelaporan

Penggunaan Penghapuasan

Pendidtibusian

Page 25: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 25

Page 26: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 26

Pendahuluan

Kesepakatan para ahli, menyatakan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang paling baik. Lebih efektif bila kita menggunakan

beberapa gaya kepemimpinan.Pendekatan ini lebih dikenal dengan istilah “situational ledership”.

Pimpinan dapat merubah gaya kepemimpinannya, tergantung pada ; 1) seberapa kompeten karyawan/staf (anggota organisasi)

menyelesaikan tugas-tugasnya, 2) seberapa mandiri karyawan melakukan tugasnya sendiri. Gaya kepepimpinan dapat diukur melalui

efektifitas keberlangsungan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektifitas keberlanjutan organisasi juga sangat ditentukan dari motivasi karyawan dan seberapa besar konflik yang terjadi di internal

organisasi.

Page 27: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 27

Beberapa gaya kepemimpinan situasional

1. Directing (Pengarahan)

• Memberikan instruksi kepada karyawan• Melakukan supervisi yang ketat atas kinerja karyawan

• Sendiri dalam pengambilan keputusan

Gaya ini cocok diterapkan pada karyawan baru, kurang memiliki kemampuan/keterampilan tetapi memiliki kemauan.

Pemimpin semacam ini sering dicap sebagai kepemimpinan yang otokratik.

2. Consultative/Coaching (Konsultasi/Bimbingan)

• Menerima konsultasi dan suka memberikan bimbingan • Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan

Gaya ini cocok diterapkan pada karyawan yang telah memiliki kemampuan dan keterampilan tinggi, tetapi tidak memiliki

kepercayaan diri (tidak PD)

Page 28: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 28

3. Suporting (Dukungan)

• Memberikan dukungan kepada karyawan, terutama yang memiliki kemampuan dan keterampilan tinggi, tetapi tidak percaya diri

4. Delegating (Delegasi)

• Gaya ini cocok diterapkan pada karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan tinggi, serta memiliki kepercayaan

diri dalam melaksanakan tugas-tugasnya

Mengubah-ubah gaya kepemimpinan, disesuaikan dengan perkembangan kemampuan, keterampilan dan kepercayaan diri

karyawan, merupakan salah satu keterampilan seorang pimpinan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawannya.

Page 29: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 29

Perbedaan antara Manajer dan Leader

• Memerlukan teamwork dan kerja sama dengan banyak orang ► ► perlu memotivasi banyak orang

• Alatnya kurang eksplisit

• Sering bersemangat, dan memberi inspirasi untuk mencapai kinerja

• Kerap menggunakan imajinasi dan teknik pemecahan kreatifnya untuk menciptakan perubahan

• Bersandar pada keahlian dasar (perencanaan s/d pengawasan), dan menggunakan teknologi informasi secara efektif

• Menggunakan seperangkat alat dan teknik yang jelas.

• Tidak banyak melibatkan emosi, menggunakan perilaku secara konservatif untuk mencapai tujuan

• Cenderung menggunakan cara standar dan mapan untuk menyelesaikan masalah

LeaderManajer

Page 30: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 30

1. Memahami diri sendiri, dan mencari tahu untuk mengembangkan diri.2. Memiliki keahlian dibidangnya (profesionalisme)3. Bertanggungjawab, dan berani membuat keputusan yang inovatif4. Komitmen dengan pengembangan berkelanjutan (mengatisipasi

perubahan ► ►► ► pemikiran strategis)5. Memahami anggota, dan megetahui apa yang mereka kerjakan6. Berkomunikasi untuk mendapatkan informasi7. Memberi inspirasi, memacu dan memotivasi anggota (memacu kinerja)8. Menggembangan kemampuan / keterampilan anggota (organisasi yang

kreatif dan efektif)

Prinsip-prinsip leadership (kepemimpinan)

Page 31: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 31

Salah Satu Model Teori Motivasi Porter Lowler

Upaya

Kemampuan

Situasi/KondisiYang Memaksa

Kepuasan

Persepsi kelayakanReward yang diberikanReward

Pilihan

Harapan

Penampilan

IntrinsicReward

ExtrinsicReward

Menguatkan kembali

Page 32: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 32

sesuai / tidak sesuaisesuai / tidak sesuai dengan harapan

Motivasi Kerja

Penghargaan harus mempunyai dasar yang logik, rasional dan dapat

dipertahankan,

Prestasi Kerja

Page 33: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 33

Tujuan-tujuan Administrasi Kompensasi :

1. Memperoleh staf yang berkualitas

2. Mempertahankan staf yang ada

3. Menjamin keadilan

4. Menghargai perilaku yang diinginkan

5. Mengendalikan biaya

6. Memenuhi peraturan legal

Page 34: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 34

Kebijakan Kompensasi Dipengaruhi :

1. Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja

2. Serikat Buruh

3. Produktifitas

4. Kesediaan Membayar

5. Kemampuan Membayar

6. Kebijakan Sistem Upah / Gaji

Page 35: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 35

Manfaat Teori Maslow Bagi Manajer :

1. Memperkirakan kebutuhan individu / kelompok

2. Memperkirakan tingkat kebutuhan

Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan keamanan dan rasa aman

Kebutuhan sosial

Kebutuhan harga diri

Kebutuhan aktualisasi diri

Page 36: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 36

Faktor-faktor yang berpengaruh pada diri karyawan

Karakteristik Biologis

Kepribadian

Sikap

Kemampuan

Persepsi

Motivasi

Proses Belajar

Pengambilan K eputusan

Internal K aryawan

Produktifitas

Absensi

Pindah Kerja

Kepuasan

Page 37: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 37

Pengantar Manajemen Konflik

Konflik, didefinisikan sebagai adanya pertentangan pendapat /ketidaksesuaian paham antar individu, antar kelompok dan atau organisasi.

1. Konflik Substantif Konflik yang timbul akibat ketidaksesuaian paham, yang berkaitan dengan, misalnya ; penetapan tujuan, alokasi sumber daya, distribusi imbalan, kebijakan dan prosedur, serta penugasan pekerjaan.

2. Konflik EmosionalKoflik yang timbul akibat perasaan marah, ketidakpercayaan, takut dan sifat menentang, bentrokan kepribadian , dll

Kedua bentuk konflik tersebut, merupakan hal yang tidak dapat dihindari pada kebanyakan organisasi

Page 38: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 38

Tahapan berkembangnya suatu konflik

KONDISI-KONDISI ANTESENDEN

• Abiguitas (mendua) peranan• Persaingan untuk mendapat sumber daya• Interdependensi tugas• Kendala kelangsungan komunikasi• Konflik sebelumnya yang belum selesai• Perbedaan dalam persepsi individu• Perbedaan kepribadian, kebutuhan, nilai, dll

KONFLIK YANG DIBAYANGKAN

KONFLIK YANG DIRASAKAN

KONFLIK YANG MEMANIFESTASI DIRI

PENYELESAIAN KONFLIK

HASIL SESUDAH KONFLIK

Page 39: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 39

Konflik yang dibayangkan, terjadi apabila antesenden-antesenden yang dianggap sebagai dasar bagi timbulnya perbedaan-perbedaan substantif atau emosional antara individu/kelompok tersebut diketahui.Persepsi tersebut mungkin dirasakan atau tidak, oleh individu/kelompok dalam organisasi

Konflik yang dirasakan, Persepsi yang dirasakan atau tidak menimbulkan ketegangan diantara individu/kelompok, hingga muncul keinginan untuk mengurangi perasaan yang kurang menyenangkan tersebut.

Adakalanya, individu/kelompok merasakan adanya konflik, tetapi tidak diketahui dengan pasti apa penyebab timbulnya konflik.

Konflik yang dinyatakan secara terbuka, dikatakan sebagai “konflik yang memanifestaikan diri”

Page 40: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 40

Konflik dalam individu sendiri,

Setiap konflik dapat bersifat meresahkan orang, atau orang-orang yang berhubungan dengannya. Diantara konflik-konflik yang lebih mencemaskan secara potensial dapat disebut sebagai konflik-konflik yang melibatkan sang individu sendiri.

Konflik dapat muncul karena kelebihan beban peran, dan ketidakmampuan peranan orang tersebut, dan atau menerima terlampau banyak tanggung jawab.

Prespektif konflik dalam individu, diantaranya adalah :

1. seseorang disuruh memilih antara dua buah alternatif behavioral yang sama atraktif

2. seseorang dipaksa untuk melakukan pilihan antara tujuan-tujuan yang sama tidak atraktif dan tidak diinginkan.

3. seseorang didorong kearah suatu tujuan tunggal, karena adanya keinginan yang ingin dicapai, tetapi pada saat yang sama didesak untuk menghindari, karena adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

4. seseorang mengalami kombinasi multipel dari konflik “mendekat-menghindar”

Konflik yang dimbul dalam diri seseorang, akan berdampak pada perilakunya

Page 41: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 41

Konflik antar individu,

Konflik yang terjadi antara seseorang/lebih dengan orang lain. Bersifat substantif dan emosional. Kondisi sering disebabkan karena yang bersangkutan melakukan konfrontasi.

Konflik antar kelompok,

Konflik antar kelompok sering terjadi dalam organisasi. Kondisi dapat berakibat upaya-upaya koordinasi dan integrasi sulit untuk dilaksanakan.- masing-masing kelompok menekankan pada kebutuhan dan tugas mereka sendiri.- masing-masing kelompok tidak menghiraukan kelompok lain dan komunikasi dengan kelompok lain mengalami distorsi.- masing-masing kelompok membentuk dan mengembangkan sikap yang menunjang terjadinya konflik- dan lain-lain, yang dikonfrontasikan dengan kelompok lain.

Page 42: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 42

Konflik-konflik antar pribadi, kerapkali dikomplikasikan oleh emosi-emosi berlebihan, yang mengakibatkan timbulnya perilaku yang tampaknya tidak beralasan sama sekali, irrasional, dan tidak logikal bagi orang yang mengamati sebagai pengamat ekstenal.

Sebagian besar konflik timbul, apabila dua pihak atau lebih berupaya untuk mencapai tujuan yang sama sekali bertentangan satu sama lain..Pencapaian tujuan pihak pertama, menyebabkan kegagalan pihak kedua.

Frustasi, merupakan salah satu bentuk manifestasi pada seseorang, akibat keinginan yang diharapkan (tujuannya) terhalang/terkendala. Frustasi dapat terlihat dalam bentuk-bentuk perilaku yang irrasional.

Page 43: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 43

Bekerjasama Secara Harmonisdi dalam dan di luar Sistem YanKes

Page 44: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 44

Pendahuluan

Pelayanan kesehatan, merupakan suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang (kelompok-kelompok orang), dari berbagai disiplin ilmu (dokter, perawat, dll), yang saling bekerjasama (internal dan eksternal) dalam suatu wadah/organisasi/unit.

Masing-masing individu/kelompok memiliki ; keinginan, motivasi, kepentingan, dan tujuan yang berbeda. Kondisi semacam ini dapat menimbulkan konflik individual/kelompok.

Kajian dinamika kelompok, merupakan salah satu alternatif dalam menyelesaikan berbagai masalah yang muncul, dengan harapan kegiatan pelayanan dapat dilaksanakan secara efisien, efektif dan produktif.

Page 45: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 45

A. Pengertian Kelompok

1. Pengertian Kelompok Berdasarkan Persepsia) Setiap individu mempersepsikan dirinya sebagai anggota kelompok yang saling berinteraksi dan saling menerima antar sesama anggotab) Sejumlah orang yang memiliki persepsi kolektif mengenai kesatuan mereka, dan yang memiliki kemampuan untuk bertindak dalam cara yang sama terhadap lingkungan mereka

2. Pengertian Kelompok Berdasarkan MotivasiSeseorang bergabung dalam satu kelompok, dengan keyakinan bahwa kebutuhannya akan dapat terpenuhi.

Page 46: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 46

3. Pengertian Kelompok Berdasarkan TujuanDua orang atau lebih, dan berada dalam satu kelompok untuk satu tujuan.

4. Pengertian Kelompok Berdasarkan OrganisasiKelompok adalah suatu sistem yang diorganisasikan oleh dua orang atau lebih.

5. Pengertian Kelompok Berdasarkan InterdependensiBerkelompok dikarenakan oleh faktor saling ketergantungan satu dengan lainnya, yang direalisasi dalam persamaan tujuan.

6. Pengertian Kelompok Berdasarkan InteraksiSejumlah orang yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya

Page 47: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 47

B. Ciri-ciri Kelompok

1. Adanya motif yang samaAnggota anggotanya mempunyai motif yang sama sebagai pengikat, sehingga anggota kelompok tidak bekerja sendiri sendiri. Sesudah kelompok terbentuk, biasanya muncul motif baru guna memperkokoh kehidupan kelompok

2. Adanya sikap In-Group dan Out-Groupa) Sikap In-Group ; Kelompok menerima orang luar yang bersedia berkorban bersama dan kesetiakawanannyab) Sikap Out-Group ; Kelompok bersikap menolak orang luar

3. Adanya solidaritasTerdapat solidaritas/kesetiakawanan yang tinggi di dalam kelompok tergantung pada kepercayaan setiap anggota akan kemampuan anggota lain untuk melaksanakan kerja

Page 48: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 48

4. Adanya struktur kelompokStruktur kelompok adalah suatu sistem mengenai relasi antara anggota kelompok berdasarkan peranan dan status, serta sumbangan dalam interaksi kelompok untuk mencapai tujuan.Di dalam struktur kelompok di jumpai :- Susunan kedudukan fungsional- Susunan hierarkis

5. Adanya norma kelompokNorma sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggota. Pada kelompok formal, norma biasanya sudah tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), atau tertulis dalam aturan tertentu.

Page 49: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 49

C. Pembentukan dan Kerjasama Kelompok

Manusia sebagai mahluk, selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya adalah kebutuhan bersosialisasi dengan individu/kelompok lain. Hampir tidak ada individu yang tidak memerlukan campur tangan orang lain, guna memenuhi kebutuhannya. ► ► ► ► memerlukan kehidupan berkelompok.

Kelompok dapat terbentuk melalui kedekatan dan daya tarik, disamping adanya kesamaan tujuan.

Kekompakan kelompok dapat dilihat dari motivasi untuk ; 1) men-ciptakan kesejahteraan, 2) partisipasi, dan 3) percepatan mencapai tujuan, sedangkan keberantakan kelompok dipengaruhi ; 1) pola kepemimpinan, 2) kecocokan, dan 3) perhatian anggota terhadap poses yang terjadi dalam kelompok.

Page 50: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 50

Tahap pertumbuhan kelompok

STORMING( fase pancaroba )

NORMING( fase pembentukan norma )

PERFORMING( fase berprestasi )

FORMING( fase pembentukan rasa kekompakan )

Mulai mendeteksi kekuatan dan kelemahan. Pada fase ini sering terjadi konflik

Karakter masing-masing individu mulai tampak. Rasa percaya dan konsensus akan meningkat. Memecahkan masalah bersama.

Hubungan lebih harmonis, bekerja sesuai dengan tugasnya, innovasi lebih berkembang, keterbukaan berkomunikasi, dan produktif

Masing-masing individu melakukan penjajakan, menyesuaikan diri, dan menjaga hubungan.

Page 51: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 51

1. Tahap Pembentukan Rasa Kekompakan

Setiap individu melakukan penjajakan terhadap anggota lainnya, berkaitan dengan hubungan antar pribadiBerprilaku tertentu untuk mendapatkan reaksi dari anggota lainnyaAnggota kelompok mulai menciptakan pola hubunganVisi, misi, dan tujuan kelompok, belum tergambar jelasHubungan antar anggota, diliputi rasa malu-malu, ragu-ragu, dengan sopan santun yang bersifat basa basi.Kelompok belum mampu menciptakan prestasi kerja yang lebih bermakna

Page 52: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 52

2. Tahap Pancaroba

Mulai memperjelas visi, misi, dan tujuan kelompokKekompakan dan partisipasi, meningkatSetiap anggota mulai menonjolkan akunya masing-masing, yang kuat mengeksploitir kelemahan anggota lainnya, dan saling mempengaruhi ► ► ► ► memicu munculnya konflikKarakteristik kepribadian masing-masing anggota mulai tampakPerbedaan persepsi, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan lain-lain aspek kepribadian akan menjadi lebih jelas terlihat pada tahapan ini.Tahapan ini, merupakan tahapan yang paling panjang waktunya, dibandingkan dengan tahapan lainnya.

Page 53: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 53

3. Tahap Pembentukan Norma

Kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota, sudah semakin jelas. Perbedaan pendapat, sudah dapat dikomunikasikan dengan lebih efektif.Keterikatan, rasa percaya, konsensus dalam menetapkan suatu keputusan menjadi meningkat.Anggota mulai merasakan perlunya kesatuan pendapat. Prilaku yang boleh/tidak boleh ditampilkan dalam pergaulan sebagai norma kelompok, diberlakukan sebagai alat bekerjasama.Masing-masing anggota menjalakan tugas dan fungsinya, sebagaimana yang telah disepakati.

Page 54: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 54

4. Tahap Berprestasi

Hubungan kerja antar individu, lebih harmonisNorma kelompok telah disepakatiTujuan kelompok semakin jelasKomunikasi dan interaksi antar anggota semakin terbukaInovasi semakin berkembangTercapainya hasil kerjasama dari seluruh anggota menjadi lebih baik (bukan hasil kerja dari masing-masing anggota)

Page 55: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 55

Pencapaian efektifitas dan produktivitas suatu kelompok, diperlukan suasana yang solid dan kondusif untuk memungkinkan terjadinya proses kerjasama diantara sesama anggotanya dalam mencapai tujuan kelompok

Solidaritas, efektivitas dan produktifitas kelompok dipengaruhi oleh adanya rasa percaya diri, keterbukaan, perwujudan diri, dan saling ketergantungan diantara individu-individu anggota kelompok, namun ke 4 (empat) faktor tersebut merupakan sesuatu yang abstrak dan sulit diobservasi

Page 56: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 56

E. Model Dinamika Kelompok

1. Formal - Dibentuk secara formal/legal- Memiliki aturan, yang diciptakan untuk mengatur kegiatan- Memiliki jenjang kedudukan/jabatan, yang sekaligus

digunakan untuk mengatur/membatasi tugas, wewenang dan tanggungjawab dari masing-masing

2. Informal- Tidak memiliki formalitas. Umumnya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang- Aturan yang dimiliki (bila ada), dan umumnya tidak

tertulis.- Tidak memiliki jenjang kedudukan/jabatan secara jelas

Page 57: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 57

Page 58: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 58

Kegiatan analisis masalah dan penentuan penyebab masalah, dilakukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi penyebab masalah yang sedang dihadapi.

Kegiatan analisis masalah dan penentuan penyebab masalah, merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang (organisasi) dengan mengggunakan metode tertentu (sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi dan berkeinginan untuk diselasaikan)

Pendahuluan

Page 59: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 59

Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara apa yang ditemukan dengan apa yang seharusnya / diharapkan

Dapat juga dengan menggunakan model :

1. Adanya kesenjangan (Gap = G)2. Pimpinan / Manajer merasa tidak puas atas masalah (Concern = C)3. Bertanggungjawab atas masalah yang terjadi (Responsibiliti = R)4. Permintaan dan “keluhan” masyarakat (Demand = D)

maka “masalah” dapat dirumuskan sebagai berikut :

Masalah = G x C x R x D

Page 60: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 60

ANALISIS SITUASI

MENY USUN SK ALA PRIORITAS

MENENTUK AN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

MENENTUK AN TUJ UAN

MENY USUN POA(Plan of Action)

MERENCANAK ANK EGIATAN EVALUASI

- Fishbone- Pohon Masalah- Pendekatan Blum

· Analisis Kebutuhan· Analisis Penyebab – Masalah· Analisis Sumberdaya

- USG- MCUA- CARL- HANLON

§ Skala Prioritas Penyebab – Masalah

- FGD- NGT- BRAINSTORMING- DISKUSI KELOMPOK

o Prioritas AlternatifPenyelesaian Masalah

- FGD- NGT- BRAINSTORMING- DISKUSI KELOMPOK

v Berdasarkan PrioritasAlternatif Terpilih

v Terukur dan Spesifik

- LOKAKARYA- SEMINAR

Ø Perencanaan KegiatanØ PenjadwalanØ Menyusun Anggaran

Indikator Keberhasilan

DataPrimer

Sekunder

Model Problem Solving

Page 61: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 61

Data dan Informasi

Data, adalah gambaran kejadian yang dapat berupa angka atau kalimat.

Informasi, adalah data yang telah diolah, diberi keterangan dan dikelompokkan berdasarkan ciri khususnya sehingga menghasilkan dan menjelaskan tentang kejadian secara lebih spesifik.

Data Primer, adalah data yang diambil atau diperoleh secara langsung oleh pengambil data. Dapat dilakukan diantaranya melalui survei cepat (rapid suvey), atau penilaian kebutuhan (nee assesment)

Data Sekunder, adalah yang diperoleh dari pihak lain yang telah memiliki data tersebut.

Page 62: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 62

Diagram Tulan ikan (Diagram Sebab Akibat), merupakan suatu cara untuk menganalisis suatu masalah dengan mengklasifikasikan penyebab potensial yang menyebabkan masalah tersebut. Diagram ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat.

1. Diagram Tulang Ikan

Masalah

MAN

METHOD

MONEY MATERIAL

MACHINE

ENVIRONMENT

Metode Analisis Masalah dan Penentuan Penyebab Masalah

Page 63: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 63

AKIBAT POLA SEBAB-SEBAB

Masalah Sebab Primer Sebab Sekunder Sebab Tersier

1

11

2

2

1

2

3

2

1

1

2

3

21

2

31

2

Page 64: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 64

Diagram Pohon Masalah, adalah suatu cara untuk mengambarkan suatu jawaban yang banyak atas suatu masalah, atau merinci masalah pokok menjadi masalah lagi, dan seterusnya.Diagram ini bermanfaat untuk menemukan penyebab utama masalah dan menjelaskan sebab akibat masalah.

2. Diagram Pohon Masalah

Masalah Utama

Page 65: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 65

Pendekatan Blum, merupakan analisis masalah dengan memperhatikan faktor-faktor lain (4 faktor utama), yaitu ; 1) faktor lingkungan (fisik, biologis dan sosial ekonomi), 2) faktor perilaku, 3) faktor genetik/keturunan/kependudukan, dan 4) faktor pelayanan.

3. Pendekatan Blum

PelayananGenetikPerilakuLingkungan

Faktor-faktor yang berpengaruhMasalah

Page 66: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 66

Proses yang dipakai dalam melakukan analisis masalah dan penentuan penyebab masalah dengan cara ketiga metode tersebut diatas (Tulang Ikan, Pohon Msalah dan Pendekatam Blum), diidentifikasi melalui diskusi interaktif kelompok, yaitu dengan cara :

1. Focus Group Discussion (FGD)

Bentuk diskusi kelompok terstruktur, yang membahas masalah tertentu dan cara penyelesaiannya

2. Nominal Group Technique (NGT)

Suatu kelompok dikumpulkan untuk membahas suatu masalah. Masing-masing anggota kelompok bebas memberikan gagasannya, yang kemudian dikumpulkan guna didiskusikan bersama dalam kelompok. Setiap anggota diberikan kesempatan untuk menilai setiap gagasan yang muncul (secara pribadi). Kemudian penilaian dikumpulkan kembali untuk didiskusikan, sampai mendapatkan kata sepakat.

Page 67: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 67

3. Brainstorming (Curah Pendapat)

Suatu teknik yang efektif untuk membantu melakukan identifikasi masalah, menentukan penyebab, dan mencari cara pemecahan masalah.Setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasannya untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini, sering merangsang kreatifitas dan pendekatan-pendekatan baru, yang kadang-kadang beresiko dan mustahil untuk dilaksanakan.Brainstorming dapat digunakan bila tidak memiliki data sekender, tetapi tidak dapat digunakan apabila peserta kelompok jumlahnya relatif besar.

Page 68: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 68

Merupakan cara guna menentukan urutan prioritas masalah, dengan memperhatikan Urgency (mendesak), Seriousness (keseriusan), dan Growth (perkembangan) masalahnya. Setiap masalah, dinilai berdasarkan ketiga kriteria tersebut, dengan menggunakan sistem skoring.

1. Metode USG (Urgency Seriousness Growth)

Metode Penentuan Prioritas Masalah

…………………

…………………

……………

……………

………

………

Masalah Yang DikemukakanUnit/BagianNama

Daftar Masalah

A

B

Total SkorGrowthSeriousnessUrgencyMasalah

Page 69: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 69

Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dari beberapa alternatif (masalah atau pemecahan masalah).Kriteria adalah batasan yang digunakan untuk menyaring altenatif masalah sesuai kebutuhan.

2. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assessment)

----Rangking

----Jumlah BS

Kemampuan Sumberdaya2

Besarnya Masalah1

BSSBSSBSS

Masalah 3Masalah 2Masalah 1

Masalah

BobotKriteriaNo

B = Bobot, S = Skor, BS = Bobot x Skor

Page 70: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 70

Merupakan suatu cara untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, yaitu Capability (kemampuan), Accessibility (kemudahan untuk dicapai), Readiness (kesiapan), dan Leverage (pengaruh / daya ungkit). Semakin besar skor, maka semakin besar masalahnya (prioritas masalahnya lebih tinggi).

3. Metode CARL

No MasalahSkor

Hasil *) RangkingC A R L

1

2

dst

Hasil = C x A x R x L

Page 71: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 71

Merupakan suatu cara untuk menentukan prioritas masalah dengan menggunakan 4 kelompok kriteria, yaitu ; magnitude (besarnya masalah), emergency (kegawatan masalah), causability (kemudahan penanggulangan masalah dan faktor yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan (faktor PEARL). PEARL, yaitu faktor yang menggunakan kriteria ; P = Approproateness (kesesuaian), E = Economic feasibility (murah secara ekonomi), A = Accepability (dapat diterima), R = Resources (ketersedian sumberdaya), L = Legality (legalitas)

Dari setiap kelompok kriteria diperoleh nilai / skoring dengan skala tertentu, yang kemudian hasilnya dimasukkan kedalam formula untuk memperoleh hasil akhir. Semakin tinggi nilainya, maka semakin penting (prioritas) masalah tersebut.

3. Metode HANLON

Page 72: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 72

Penentuan faktor penentu besarnya masalah

Kelompok kriteria I : Besarnya Masalah (magnitude)

Besarnya faktor masalah ditetapkan dalam bentuk kuantitatif (angka / persentasi).

….

….

Faktor…..Faktor…..Faktor…..Nilai

“Nilai” disusun berdasarkan nilai tertinggi

Nilai

Faktor…

Nilai

Faktor…

1. ………

2. ………

Rata-rataTotal Nilai

Nilai

Faktor…Masalah

Page 73: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 73

Kelompok kriteria III : Kemudahan Masalah Penaggulangan (causability)

Sama dengan kelompok kriterian I, besarnya faktor masalah ditetapkan dalam bentuk nilai skoring 1 sampai dengan 5. Nilai 1 mempunyai arti sulit dipecahkan, sedangkan nilai 5 berarti mudah dipecahkan.Semua nilai faktor masalah dijumlahkan dibagi jumlah faktor, sehingga dihasilkan nilai rata-rata

1 32 54Sangat sulit dipecahkan Sangat mudah dipecahkan

Nilai rata-rata yang diperoleh akan digunakan untuk menghitung NDP (Nilai Prioritas Dasar)

Page 74: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 74

Kelompok kriteria IV : PEARL Faktor

Kelompok kriteria IV, terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan “dapat tidaknya” suatu program dilaksanakan, antara lain :

P = Approproateness (kesesuaian), E = Economic feasibility (murah secara ekonomi), A = Accepability (dapat diterima), R = Resources (ketersedian sumberdaya), L = Legality (legalitas)

Lakukan pengujian setiap masalah dengan Faktor PERL. Jawaban atas kriteria diatas hanya ada 2, yaitu ; “ya’ dengan nilai 1 dan “tidak” nilainya 0

1. …………….

2. …………….

3. ……………. dst

P x E x A x R x LLRAEPMasalah

Page 75: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 75

Nilai yang telah dihasilkan, dari kelompok kriteria I, II, III, dan IV, dimasukkan dalam formula sebagai berikut :

NDP (Nilai Prioritas Dasar) = (I + II) x III

NPT (Nilai Prioritas Total) = {(I + II) x III} x IV

Masalah NDP PEARL IV NPT Rangking

1. …………….

2. …………….

3. ……………. dst

Page 76: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 76

Plans

Do

Check

ActProblems

Risks

Decisions

OptionsActions

Evaluation

Continuous

Improvement

AnalisisSWOTK eperdulian

Pimpinan dan Staf

Page 77: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 77

Page 78: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 78

Pengertian “planning (perencanaan)” telah mengalami perkembangan. Pada perkembagannya ‘perencanaan’ kemudian dikaitkan dengan upaya merumuskan keinginan dan cita-cita manusia atau sekelompok masunia, adanya suatu rangkaian yang terus menerus secara bersinambungan, rasional dan sistematis.

Rencana adalah produk suatu kegiatan “planning (perencanaan)” yang akan dijadikan pedoman dan arahan untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang telah digariskan terlebih dahulu. Oleh karena itu “planning (perencanaan)” akan tergantung kepada sudut pandangan kepentingan dan masalah yang bersangkutan.

Proses perencanaan tidak mempunyai awal dan akhir yang definitif. Proses perencanaan akan berlangsung terus menerus menuju ke upaya penyelesaian masalah selanjutnya, sesuai dengan perkembangan permasalahan yang baru. Plan is not an ultimate product.

Pendahuluan :

Page 79: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 79

TIPE PERENCANAAN

Perencanaan Strategi

• Misi• Organisasi yang ada• Organisasi strategi• Kebijakan umum

Perencanaan Operasional

• Departemen (Bagian)• Program operasional• Kebijakan operasional

WAKTU PERENCANAAN

Long-term

Short-term

PERENCANA

Top Manajer

Midle & LowerManajer

PENDEKATAN thd PERENCANAAN

ReaktifAntisipatifProaktif

Karakteristik Perencanaan

Page 80: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 80

Pada organisasi , rencana disusun berdasarkan hirarki yang paralel dengan struktur yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Pada setiap

tingkat, perencanaan mempunyai 2 fungsi, yaitu 1) memberikan sasaran yang harus dicapai oleh tingkat yang lebih rendah, dan

2) memberikan sasaran yang harus dicapai oleh tingkat berikutnya.

1. Rencana strategis, dirancang untuk mencapai tujuan yang lebih luas.

2. Rencana operasional, merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategis dapat dilaksanakan.

Page 81: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 81

Visi, Misi, Tujuam

Isu-isu Utama

Kajian Lingkungan Eksternal

Kajian Lingkungan Internal

Strategi Pengembangan (Penetapan Tujuan dan Prioritas

Kebijakan Program dan Sasaran

Tahapan Pencapaian Sasaran

Menetapkan Program dan Anggaran

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pengendalian dan Evaluasi

Tahap Diagnosa

Tahap Perencanaan

Menyusun Rencana Operasional 3 – 5 Th

Anggaran per Tahun

Page 82: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 82

Dalam merumuskan suatu strategi, perlu diperhatikan beberapa faktor (unsur) yang sifatnya kritikal :

1. Strategi, berarti menentukan misi pokok suatu organisasi (menetapkan / menentukan keputusan dasar)

2. Mengembangkan profil. Profil yang dimaksud adalah gambaran kondisi internal dan kemampuan sumber daya yang dimiliki.

3. Mengenal lingkungan eksternal yang akan berinteraksi dengan organisasi.

4. Menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada dan melekat pada organisasi.

5. Mengidentifikasikan beberapa alternatif kegiatan yang akan dilakukan guna pencapaian tujuan organisasi

6. Memilih alternatif yang paling tepat

Page 83: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 83

7. Menentukan sasaran jangka panjang, yang pada umumnya bersifat ; a) idealistik, b) jangkauan waktunya jauh ke masa depan, c) hanya bisa dinyatakan dalam bentuk kualitatif, dan d) masih abstrak. Oleh karenanya, diperlukan adanya sasaran antara yang mempunyai ciri :

sasaran yang ingin dicapai dalam bentuk “spesifik” diperkirakan dapat dicapai dinyatakan secara kuantitatif, dan bersifat konkrit

8. Memperhatikan operasionalisasi dari keputusan dasar yang dikaitkan dengan anggaran, sarana prasarana dan waktu.

9. Menyediakan dan menyiapkan SDM yang memenuhi persyaratan (kualifikasi, perilaku dan syarat-syarat lain).

Page 84: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 84

10. Menyiapkan dan menyeleksi teknologi yang akan digunakan

11. Menyusun struktur organisasi (memanfaatkan bentuk organisasi yang sudah ada, atau menciptakan bentuk organisasi baru)

12. Menciptakan bentuk dan suasana pengawasan, yang mampu untuk mengembangkan daya inovasi, kreatifitas dan diskresi

13. Menciptakan sistem penilaian keberhasilan / tidak keberhasilan berdasarkan kriteria yang rasional dan obyektif.

14. Menciptakan suatu sistem umpan balik, yang mampu untuk mengakomodasi keperluan organisasi.

Page 85: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 85

1. Merumuskan misi dan tujuan organisasi

a. Misi organisasi, merupakan rumusan yang sangat penting, karena misi bukan hanya sekedar sesuatu yang mendasar, tapi juga membuat organisasi memiliki “jati diri” yang bersifat khas, sekaligus sebagai alat “pemandu” dan “penyaring” organisasi dalam melakukan tindakan.

Tahapan Proses Manajemen Strategi

Misi minimal memiliki ciri dan memuat beberapa hal berikut : • Bersifat umum dan berlaku untuk jangka waktu yang panjang.• Mencakup filosofi yang dianut organisasi dalam menetapkan

keputusan (misalnya gaya kepemimpinan).• Secara implisit menggambarkan citra yang hendak diproyeksikan

kepada masyarakat (kegiatan yang berorientasi pada harapan dan kebutuhan pelanggan).

• Menunjukan produksi barang / jasa yang menjadi andalan organisasi.

Page 86: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 86

b. Tujuan organisasi, merupakan pernyataan tentang keadaan yang tidak dimiliki saat ini (sekarang), dan ingin dicapai dimasa mendatang.

Tujuan umum, sering disebut sebagai tujuan stratejik, yang secara operasional tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan dalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang struktur organisasi, sehingga membentuk hirarki tujuan.

Beberapa fungsi dari tujuan :

1). Sebagai pedoman bagi kegiatan. Yang dimaksud disini bahwa, tujuan berfungsi memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi “apa” yang harus dilakukan

2). Sebagai sumber legitimasi. Pengakuan dan legitimasi ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan.

Page 87: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 87

3). Sebagai standar pelaksanaan. Tujuan yang telah ditetapkan dengan jelas, dapat dimanfaatkan sebagai standar langsung dalam melakukan penilaian (prestasi) / derajat kesuksesan “apa” yang telah dicapai oleh organisasi.

4). Sebagai sumber motivasi. Hal ini sering dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi yang menawarkan bonus kepada karyawannya, apabila tujuan organisasi dapat dicapai.

5). Sebagai dasar rasional pengorganisasian. Tujuan organisasi merupakan dasar perancangan struktur organisasi. Tujuan dan struktur berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, pola penggunaan sumber daya, pola komunikasi, pengawasan dan lain-lain.

Page 88: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 88

2. Analisis Lingkungan Internal dan Ekternal

Pimpinan harus menyadari bahwa organisasinya harus berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan meliputi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi, dan tidak jarang menimbukan kesulitan dan atau kegagalan.

a. Lingkungan internalHal ini berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki organisasi (kekuatan dan kelemahan organisasi), termasuk peraturan dan kebijakan yang berlaku.

b. Lingkungan eksternal “dekat”.Adalah faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan operasional, misalnya ; konsumen, kompetitor, pemasok, dan lain-lain.

c. Lingkungan eksternal “jauh”Adalah faktor-faktor dan atau kondisi yang lebih luas, misalnya ; ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan lain-lain

Page 89: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 89

Analisis Lingkungan Internal

Organisasi Pelayanan Kesehatan

Pendekatan fungsi :• Posisi Pasar• Keuangan dan akuntansi• Kegiatan operasional dan faktor-faktor teknis• Sumber daya manusia• Struktur organisasi dan manajemen

Analisis rincian operasional :• Analisis pelaksanaan kegiatan pokok• Analisis pelaksanaan kegiatan penunjang

Page 90: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 90

Analisis Lingkungan Eksternal

Organisasi Pelayanan Kesehatan

Lingkungan Eksternal Dekat• Penyandang dana• Pesaing• Pemasok• Konsumen/Pelanggan

dan lain-lain

Lingkungan Eksternal Jauh• Ekonomi• Politik• Sosial• Teknologi

dan lain-lain

Page 91: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 91

Penetapan visi, misi dan tujuan organisasi

kajian lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), dan

kajian lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)

Analisis SWOT

DAPAT DIKETAHUI

- Problem areanya- Isu-isu perencanaan utama

Page 92: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 92

3. Penetapan Sasaran

a. Penetapan sasaran jangka panjang.Sasaran jangka panjang, harus dirumuskan dengan jelas, mudah

dipahami, dan sudah mempunyai makna operasional.

b. Penetapan sasaran jangka pendek.Sasaran jangka pendek sudah harus dinyatakan dalam bentuk yang

lebih kongkrit. Salah satu cara kongkritisasi ialah dengan melakukan periodisasi, misalnya dengan menentukan sasaran tahunan.

c. Penetapan strategi operasionalUmumnya organisasi memiliki Departemen (Bagian), yang ber-

tanggungjawab untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan fungsional. Penetapan strategi operasional dibuat berdasarkan fungsi dari masing-masing Departemen (Bagian)

Page 93: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 93

Metode-metode yang digunakan dalam menetapkan sasaran jangka panjang

Sejumlah metode yang lazim digunakan oleh organisasi untuk menetapkan sasaran jangka panjang, adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil masa laluSuatu organisasi dapat menggunakan keberhasilan masa lalunya untuk menetapkan sasaran jangka panjang, dengan anggapan bahwa kejadian dimasa akan datang cenderung sama. Menentukan sasaran jangka panjang seperti ini, sangatlah naif (terlalu sederhana).

2. Menyesuaikan dengan kecenderungan masa depanMelakukan ekstrapolasi dari hasil masa lalu ke masa depan, dan menyesuaikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi akibat adanya perubahan lingkungan.

Ekstrapolasi : perluasan data diluar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang ada itu

Page 94: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 94

3. Kecenderungan organisasi dan pasar.Proyeksi perkembangan organisasi, sedapat mungkin didasari (berbasis) pada permintaan pasar.

4. Pemanfaatan sumber daya organisasiOrganisasi dapat mengevaluasi utilitas (pemanfaatan) fasilitas dan atau sumber daya yang dimiliki (misalnya : BOR rumah sakit saat ini hanya 50%).

5. Kebijakan supra-strukturOrganisasi diperintahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan, melalui peningkayan kemampuan dan keterampilan SDM, pengembangan fasilitas dan manajemen.

6. Analisis dataOrganisasi dapat menetapkan sasaran jangka pangjangnya melalui analisis data dan informasi yang dimiliki.

Page 95: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 95

Strategi Operasional

Strategi di bidang operasional penting untuk dirumuskan dan ditetapkan secara tapat, karena strategi tersebut harus mampu menuntun seluruh staf / tenaga operasional dalam melakukan kegiatan dan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

Ada tiga komponen penting yang perlu diperhatikan dalam merumuskan dan menetapkan strategi manajemen operasional.

1. Penetapan sarana dan prasarana (fasilitas) kerja.

2. Penetapan alokasi dana yang diperlukan,Alokasi dana yang dimaksud, lebih menitik-beratkan pada tata cara pengadaan dan pemeliharaan fasilitas kerja.

3. Penetapan kualifikasi dan kuantifikasi SDM

Page 96: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 96

Ciri-ciri sasaran operasional

1. Terkait dengan sasaran jangka panjang

Sasaran operasional merupakan rincian dari berbagai kegiatan sasaran jangka panjang, maka jelas bahwa sasaran operasional sangat terkait dengan sasaran jangka panjang. Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam perumusan antara keduanya. Perbedaan tersebut diantaranya adalah :

a. Kurun waktu yang ditentukanb. Pencapaian hasil dari berbagai bidang fungsionalc. Sasaranya lebih bersifat spesifik dari berbagai bidang fungsionald. Takaran / ukuran sasarannya bersifat konkret dan absolut

Page 97: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 97

2. Sasaran yang terintegrasi dan terkoordinasi

Para praktisi manajemen mengatakan, bahwa salah satu instrumen terbaik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi ialah pendekatan kesisteman. Inti pendekatan kesisteman terletak pada pandangan, bahwa suatu organisasi tentunya memiliki pembagian tugas sebagai konseweknsi berbagai faktor, misalnya akibat tuntutan ilmu dan teknologi, kegiatan yang bersifat spesialistik, aneka ragam keinginan, produk yang dihasilkan, dan faktor-faktor lain.

Pendekatan kesisteman juga menunjukkan, bahwa sasaran diimplemtasikan secara terintegrasi dan terkoordinasi, baik pada tingkat pemikiran maupun pada tahap operasionalisasinya

Page 98: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 98

Evaluasi Strategi

Kegiatan strategi dijalankan dengan pola pentahapan dan kurun waktu tertentu. Kondisi ini memungkinkan organisasi untuk melakukan evaluasi dari hasil setiap tahapan. Hasil dari evaluasi bermanfaat untuk melakukan koreksi dan tindakan yang bersifat proaktif. Hasil evaluasi kegiatan strategi, dapat ; a) melebihi target, b) sama dengan target, c) lebih rendah dari target, yang diharapkan oleh organisasi.

Apabila dari evaluasi ditemukan bahwa, hasilnya lebih rendah dari target, maka dapat dilakukan pengkajian ulang yang berkaitan dengan beberapa faktor, diantaranya adalah ; 1) ketetapan sasaran yang ingin dicapai, 2) ketersediaan (kualitas dan kuantitas) sumber daya, 3) pengetahuan / keterampilan dari para pengelola dan pelaksana, 4) motivasi dan dedikasi SDM, 5) mekanisme koordinasi dan interaksi intra organisasi (koordinasi antar bagian / bidang).

Page 99: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 99

Berbagai sasaran evaluasi

1. Evaluasi dari misi organisasiPerubahan lingkungan internal dan eksternal, dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan organisasi dalam mengemban misi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi diperkirakan organisasi akan mengalami hambatan, maka organisasi dapat mengambil sikap untuk ; a) mempertahankan misi yang telah ditetapkan secara utuh, b) dilanjutkan dengan modifikasi, atau c) mengganti dengan rumusan baru.

2. Evaluasi dari tujuan organisasi.Hasil evaluasi dari kegiatan operasional, “tujuan” strategi organisasi juga sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tidak tertutup kemungkinan untuk meninjau kembali “tujuan” yang telah ditetapkan.

Page 100: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 100

3. Evaluasi dari struktur organisasi.Bentuk struktur organisasi dan sistem birokrasi (kejelasan tugas dan wewenang, sumber daya, aturan, dan lain-lain) yang ada didalamnya, juga merupakan faktor yang perlu dievaluasi.

4. Evaluasi dari pengelolaan SDM.SDM sebagai obyek dan subyek pencapaian “misi dan tujuan strategi” organisasi yang telah ditetapkan. Evaluasi dari pengelolaan SDM merupakan faktor yang sangat menentukan, dan lebih bersifat menyeluruh (seluruh proses manajemen SDM).

5. Evaluasi dari berbagai bidang fungsional dan operasional.Ujian akhir untuk mengukur dan melihat tingkat keberhasilan organisasi, adalah dengan melakukan evaluasi pada berbagai bidang fungsional dan operasional organisasi.

Page 101: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 101

Page 102: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 102

Pada awalnya rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kegiatan yang bersifat sosial, religi dan medis kuratif, yang dilakukan oleh pihak swasta (misionaris) tanpa mempertimbangkan dan memperhitungkan aspek ekonomis.

Tuntutan dari para pemilik (rumah sakit pemerintah / swasta), pengelolaan, dan konsumen, menyebabkan rumah sakit mengalami perubahan orientasi. Disamping karena perkembangan dan tekanan politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan lain-lain.

PENDAHULUAN

Page 103: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 103

Pada masa awal perkembangan rumah sakit di Indonesia (masa VOC sampai dengan abad ke XIX), dana operasional bersumber dari subsidi pemerintah dan pasien. Pasien sudah mendapat pelayanan sesuai dengan tarip yang telah disesuaikan.

Pada abad ke XX, dengan adanya Dinas Kesehatan Sipil, pertumbuhan perumah-sakitan di Indonesia semakin banyak dan dikendalikan oleh Pemerintah Pusat. Diikuti dengan berdirinya rumahsakit-rumahsakit swasta dengan membawa misi agama.

Pada tahun 1930, secara resmi dilaporkan bahwa rumah sakit di Indonesia berjumlah 659 rumah sakit umum, dan 75 rumah sakit khusus.

Perkembangan rumah sakit

Page 104: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 104

Rumah sakit secara harfiah berarti “rumah bagi orang sakit”, yang merupakan terminologi warisan dari Kolonial Belanda. Sampai saat ini terminologi tersebut masih berlaku. Namun demikian kedudukan rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan, tetap masih belum jelas.

Ketidak mampuan pemerintah menyediakan dana operasional, perubahan ekonomi dan komersialisme pelayanan kesehatan, membuat para pengelola swasta melihat peluang bisnis, yang mengakibatkan adanya perubahan pola pandang pengelolaan perumah-sakitan.

Page 105: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 105

Pada dekade terakhir ini, kebijakan pendirian rumah sakit swasta mendapat kemudahan. Rumahsakit-rumahsakit swasta bermunculan dengan berbagai fasilitas yang memberikan “kenyamanan” bagi konsumennya (pasien dan keluarga) dengan tarif yang sangat variatif. Disamping lokasi yang mudah dijangkau, tidak seperti beberapa rumah sakit pemerintah.

Persaingan pelayanan, pesatnya perkembangan IPTEK kedokteran, ketidak mampuan pemerintah untuk menyediakan dana dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan, mengakibatkan semakin meningkat dan mahalnya biaya pelayanan kesehatan.

Page 106: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 106

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu sistem pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, bahwa rumah sakit bukanlah unit yang terpisahkan dari unit pelayanan primer untuk keluarga, masyarakat, dan sistem rujukan (pertama, kedua dan selanjutnya).

Pengelolaan rumah sakit, diarahkan sebagai suatu organisasi pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang berbasis pada masyarakat :- Masyarakat yang berada dalam suatu wilayah tertentu.- Sebagian / sekelompok dari masyarakat yang berada

dalam suatu wilayah tertentu.- Segmen penduduk tertentu.

Peran rumah sakit dalam konsep “Health for all”

Page 107: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 107

Rumah sakit sebagai pusat rujukan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, dimana terjadi arus keluar masuknya pasien, bahan laboratorium, laporan, dan lain-lain, maka dapat dikatakan bahwa rumah sakit tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan pelayanan.

Dari uraian tersebut, maka rumah sakit yang berbasis pada masyarakat mempunyai ciri sebagai berikut :- Memberikan pelayanan kepada masyarakat / sekelompok

masyarakat tertentu, yang berada di wilayah kerjanya.- Bekerja sama secara dinamis (horizontal dan vertikal)

dengan unit-unit kesehatan lain, misalnya ; institusi pendidikan, instansi administrasi (Dinas Kesehatan), dan

instansi-instansi sektoral lainnya.

Page 108: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 108

Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang padat modal dan padat karya. Dikatakan oleh para ahli manajemen, bahwa rumah sakit merupakan suatu organisasi yang rumit dan sulit untuk dikelola.

Rumah sakit sebagai organisasi menampung banyak profesi, diantaranya adalah ; dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, ahli gizi, teknisi, administrasi, dan banyak lagi.

Rumah sakit juga dikatakan sebagai suatu organisasi yang memiliki banyak kegiatan pelayanan, sebagai hotel, restoran, loundry, bengkel, dan lain-lain.

Organisasi dan pengelolaan rumah sakit

Page 109: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 109

Berdasarkan, kelengkapan tenaga dokter dan fungsinya, rumah sakit diklasifikasikan menjadi :

Klas Rumah Sakit Tenaga dokter dan fungsi

Rumah Sakit Klas C • Sama dengan Klas D, ditambah 4 Dokter Spesialis (Sp. B, Sp. OG, Sp. D, dan Sp. A)

Rumah Sakit Klas B • Dokter Spesialis Lengkap• Sebagai unit pelayanan kesehatan spesialistik

Rumah Sakit Klas B Pendidikan • Sama dengan Klas B, dengan beberapa Sub Spesialistik, dan digunakan untuk kegiatan pendidikan dokter (Umum dan Sp)

Rumah Sakit Klas A • Sama dengan Klas B Pendidikan, dengan Sub Spesialistik yang lebih luas.

Di indonesia hanya ada 3

Page 110: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 110

Pengelolaan rumah sakit dapat dibagi menjadi dua

Kelompok Operasional, terdiri dari :

1. Manajemen Pelayanan Medik2. Manajemen Radiologi3. Manajemen Laboratorium4. Manajemen Farmasi5. Manajemen Gizi6. Manajemen Perawatan7. Manajemen Kamar Operasi

Sentral8. Manajemen Logistik

1. Manajemen Informasi2. Manajemen SDM3. Manajemen Keuangan4. Akuntansi Manajemen5. Manajemen Organisasi

dan lain-lain

Kelompok Administrasi, terdiri dari :

Page 111: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 111

Suatu organisasi yang baik, tentunya akan mengikuti beberapa prinsip guna mengurangi hambatan dan kesulitan yang mungkin terjadi. Demikian juga halnya pada rumah sakit sebagai suatu organisasi.Ada beberapa prinsip dasar yang pelu untuk diketahui oleh suatu organisasi, yaitu :• Azas perumusan tujuan• Azas pembagian kerja• Azas pendelegasian wewenang dan tanggung jawab• Azas koordinasi• Azas efisiensi dan efektifitas (pengawasan)

Page 112: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 112

Ciri-ciri khusus pengorganisasian rumah sakit :

1. Pelayanan bersifat individualPelayanan yang diberikan kepada penderita tidak mungkin distandarkan, meskipun jenis penyakitnya sama.Pelayanan diberikan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan keputusan dokter yang diberi tanggung jawab.

2. Otonomi tenaga medisSetiap dokter mempunyai wewenang dan otonomi sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing dalam memberikan pelayanan.

Page 113: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 113

3. Diversifikasi tenaga yang luasDi rumah sakit terdapat diversifikasi dan asosiasi pekerjaan yang sangat menonjol, yang dilakukan oleh berbagai kategori tenaga dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Namun dari sekian banyak kategori tenaga tersebut, mereka saling tergantung dan berhubungan erat dalam melakukan pelayanan.

4. Suasana “ketidak pastian”Penderita dan keluarganya, pada umumnya disertai dengan perasaan khawatir akan keadaan kesehatan dan kelangsungan hidupnya. Demikian juga halnya pada seluruh tenaga yang bekerja di rumah sakit, memiliki perasaan ketidak pastian terhadap kesembuhan penderita yang menjadi tanggung-jawabnya

Page 114: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 114

Rawat Jalan

Rawat Darurat

Rawat Inap

Tata Usaha

Rekam Medik

Kepegawaian

Kerumah Tanggaan

Keuangan & Akuntansi

Kamar Operasi

Laboratorium

Farmasi

Radiologi

Instalasi Gizi

Rehabilitasi Medik

Loundry

Cleaning Servis

Pengelolaan Limbah

Keamanan

Kamar Jenazah

Servis

Pelayanan Penunjang

Bagian Administrasi

Pelayanan Dasar

Teknik & PemeliharaanPelayanan

Rumah Sakit

Page 115: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 115

Indikator Kegiatan Rumah Sakit(Tingkat Pemanfaatan RS / Hospital Utilization)

Indikator kegiatan rumah sakit dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :

Kegiatan administratif dan manajerial (ketata-usahaan, kepegawaian, kerumah-tanggan, keuangan, akuntansi, dan lain-lain)

Kegiatan pelayanan medis dan keperawatan

Kegiatan pelayanan penunjang (Farmasi, Gizi, Loundry, dan lain-lain)

Guna memudahkan penilaian kinerja rumah sakit, maka diperlukan adanya parameter/indikator/standar, yang dapat

digunakan sebagai pembanding.

Page 116: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 116

Indikator Administratif dan Manajerial

Peraturan perundang-undangan yang berlaku

Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Rencana Strategi dan Rencana Operasional

Laporan Tahunan (profil rumah sakit tahun sebelumnya)

dan lain-lain sistem manajerial (misalnya manajemen SDM, keuangan dan akuntansi, informasi)

Page 117: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 117

Indikator Pelayanan Medis dan Keperawatan

Angka Kematian Pasca BedahYaitu rasio antara jumlah pasien pasca bedah yang meninggal

dalam waktu 10 hari setelah operasi dan jumlah pasien yang dioperasi, dalam suatu periode.

Angka Kematian Pasca Bedah : 1–2 %

Angka Kematian AnestesiYaitu rasio antara jumlah pasien yang meninggal akibat anestesi dan jumlah pasien yang dioperasi, dalam suatu periode.Angka Kematian Anestesi : < 1 per 5000 operasi

Angka Kematian PersalinanYaitu rasio antara jumlah pasien obsetri yang meninggal dan jumlah pasien obsertri yang keluar (hidup/meninggal, dalam suatu periode.Angka Kematian Persalinan : 1–2 ‰

Page 118: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 118

Angka Kematian Bayi (Infant Death Rate = IDR)Yaitu rasio antara jumlah bayi yang meninggal (berumur ≤ 1 tahun)

dan jumlah pasien yang keluar (hidup/meninggal, dalam suatu periode.

Angka Kematian Persalinan : 15–20 ‰

Angka Kematian Neonatus (Neonatal Death Rate = NDR)Yaitu rasio antara jumlah neonatus (berumur ≤ 28 hari) yang

meninggal dan jumlah pasien yang keluar (hidup/meninggal, dalam suatu periode.

Angka KonsultasiYaitu rasio antara jumlah pasien yang keluar (hidup/meninggal)

yang dikonsultasikan dan jumlah pasien yang keluar (hidup/meninggal), dalam suatu periode.

Angka Konsultasi : 15–20 %

Page 119: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 119

Angka Infeksi Luka OperasiYaitu rasio antara jumlah kasus luka operasi bersih yang mendapat infeksi di rumah sakit dan jumlah pasien yang keluar pasca operasi, dalam suatu periode.Angka Infeksi Luka Operasi : 1–2 %

Angka Bedah KaisarYaitu rasio antara jumlah bedah kaisar dan jumlah persalinan, dalam suatu periode.Angka Bedah Kaisar : 3–5 %

Page 120: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 120

Bed Ocupancy Rate (BOR)Yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit.Nilai parameter dari BOR ini idealnya antara 60-85%BOR sebesar < 60%, rumah sakit mengalami kerugianBOR sebesar = 60%, rumah sakit mengalami break event pointBOR sebsaer > 70%, rumah sakit akan mendapatkan profit

Jumlah hari rawat dalam suatu periode X 100

Jumlah hari rawat maksimal dalam periode yang samaBor =

Page 121: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 121

Turn Over Interval (TOI)Yaitu rata-rata hari, tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.

{A – (H/365)} X 365/DTOI =

A = Jumlah tempat tidur

H = Jumlah hari rawat selama setahun

D = jumlah pasien yang keluar (hidup/meninggal) selama setahun

Page 122: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 122

Bed Turn Over (BTO)Yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur.Idealnya, 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali per tahun.

Jumlah pasien keluar (hidup/meninggal) selama setahun

Jumlah tempat tidurBTO =

Page 123: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 123

Length of Stay (LOS)Yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut).Secara umum LOS yang ideal antara 6-9 hari.

Jumlah hari rawat pasien keluar (hidup/meninggal) dalam suatu periodeLOS =

Jumlah pasien keluar (hidup/meninggal) dalam periode yang sama

Page 124: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 124

Net Death Rate Yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat per 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.

Gross Death RateYaitu angka kematian umum per 1000 penderita keluar.Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.

Page 125: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 125

Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hariIndikator ini dipakai untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik di rumah sakit. Angka rata-rata ini apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayahnya akan memberikan gambaran cakupan pelayanan dari suatu rumah sakit.

Kegiatan Instalasi Rawat DaruratAngka kematian di Instalasi Rawat Darurat, dibandingkan dengan seluruh pasien yang dilayani di di Instalasi Rawat Darurat

Page 126: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 126

Kegiatan Instalasi Kamar Operasi (Pembedahan)Jumlah bedah akut dibandingkan dengan total pembedahan

Kegiatan Instalasi LaboratoriumProsentase pemeriksaan laboratorium menurut masing-masing kategori (darah, urine, faeces, dan lain-lain)

Kegiatan Instalasi FarmasiJumlah resep yang dilayani dibandingkan dengan jumlah pasien (rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat)

Kegiatan Instalasi GiziJumlah porsi makanan yang dikeluarkan oleh Instalasi gizi, dibandingkan dengan jumlah pasien dan petugas jaga

Indikator Pelayanan Penunjang

Page 127: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 127

Indikator Limbah Rumah Sakit

Pada beberapa tahun terakhir ini, limbah rumah sakit menjadi sorotan masyarakat. Rumah sakit menghasilkan banyak limbah dari berbagai kegiatan pelayanan yang dilaksanakan. Limbah rumah sakit, dalam bentuk limbah padat, cair, maupun gas, dan ada satu limbah yang sangat berbahaya, yaitu limbah radiasi.

Semua bentuk limbah tersebut, harus disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.

Limbah Rumah Sakit

Medik

Non Medik

Toxic

Non Toxic

Page 128: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 128

Prinsip Kualitas Pelayanan

Beberapa kriteria, yang direkomendasi dalam menilai kualitas pelayanan :

Kegiatan (proses) pelayanan berorientasi pada kebutuhan konsumen (pasien)

Mendisain proses pelayanan

Proses pelayanan dijalankan secara “team work”, tidak individual

Proses pelayanan, berbasis pada standar yang terukur (termasuk waktu pelayanan)

Biaya, sesuai dengan kebutuhan proses pelayanan

Berupaya untuk meningkatkan proses pelayanan, dengan mengunakan sumberdaya yang lebih efisien.

Page 129: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 129

Page 130: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 130

Puskesmas (PKM), adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Pendahuluan

• Unit Pelaksana TeknisPKM sebagai ujung tombak pembangunan dan pelayanan kesehatan

• Pembangunan KesehatanPKM bertugas untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat secara optimal

• Pertanggungjawaban PenyelenggaraanPKM bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan sesuai kemampuannya

• Wilayah KerjaWilayah kerja PKM adalah satu Kecamatan

Page 131: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 131

1. Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

PKM harus berperan sebagai motor dan motivator terselenggaranya pembangunan yang mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama.

Keberhasilan program ini, bisa diukur dengan menggunakan Indek Potensi Tatanan Sehat (IPTS). Ada 3 tatanan yang bisa diukur, yaitu:● Tatanan sekolah (SD, SMP, SMU/SMK, Madrasah)● Tatanan tempat kerja (Kantor, Pabrik, Tempat Peternakan, Perkebunan/Pertanian, dll)● Tatanan tempat-tempat umum (Pasar, tempat ibadah, rumah makan, tempat hiburan, dll)

Page 132: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 132

2. Pemberdaya masyarakat dan keluarga

PKM harus mampu memberdayakan masyarakat, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guna mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan

Keberhasilan program ini, bisa diukur dengan menggunakan beberapa indikator, yaitu:● Tumbuh kembang UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)● Tumbuh dan berkembangnya LSM yang bergerak dibidang Kesehatan● Tumbuh dan berkembangnya BPKM (Badan Perduli Kesehatan Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

Page 133: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 133

3. Memberikan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakat, serta mempunyai nilai stategis guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PKM bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.

a. Upaya pelayanan kesehatan wajib, yang harus dilaksanakan di PKM yaitu:● Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)● Upaya Kesehatan Lingkungan● Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, dan KB● Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat● Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular● Upaya Pengobatan

Page 134: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 134

● Upaya Kesehatan Sekolah● Upaya Kesehatan Olah Raga● Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat● Upaya Kesehatan Kerja● Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut● Upaya Kesehatan Jiwa● Upaya Kesehatan Mata● Upaya Kesehatan Usia Lanjut● Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

b. Upaya pelayanan kesehatan pengembangan yaitu:

Upaya pelayanan pengembangan, adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di masyarakat dan kemampuan PKM. Upaya pengembangan dapat dipilih dari beberapa upaya tersebut dibawah ini yaitu:

Upaya laboratorium medis, laborqatorium kesehatan masyarakat dan upaya penacatatan pelaporan tidak termasuk pilihan, karena ketiga upaya tersebut perupakan pelayanan penunjang.

Page 135: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 135

Indikator Program Kesehatan Dasar Puskesmas

Program Pokok Kegiatan Indikator

Promosi Kesehatan Promosi hidup bersih dan sehat Perbaikan perilaku hidup sehat

Kesehatan Lingkungan Bimbingan teknik penyehatan lingkungan

Perbaikan lingkungan

Kesehatan ibu dan anak, dan KB

Ante natal care (ANC)

Manajemen Terpadu Balita Sakit Imunisasi, KB

K4 (Pemeriksaan Kehamilan yang ke 4), Persalinan oleh tenaga kes

Cakupan MTBS, Cakupan ImunisasiCakupan KB

Pemerantasan Penyakit Menular

Diare, ISPA, MalariaTB

Cakupan Penemuan KasusKesembuhan

Pengobatan Medik dasarUGDLab Sederhana

Cakupan PelayananJumlah KasusJumlah pemeriksaan

Gizi Distribusi vit A/Fe/Capsul YodiumPemantauan Status GiziPromosi Gizi

Cakupan vit A/Fe/ Capsul Yodium% Gizi Kurang/Buruk% Keluarga sadar Gizi

Page 136: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 136

1. Sistem Ketahanan NasionalKedudukan PKM dalam Sistem Ketahanan Nasional, adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan peroranagan dan masyarakat di wilayah kerjanya

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/KotaSebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kab/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan

3. Sistem Pemerintah DaerahSebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kab/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kab/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata PertamaPKM sebagai mitra kerja dengan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lain (praktek dokter swasta dll), dalam memberikan pelayanan

Kedudukan, Organisasi dan Tata Kesja PKM

Page 137: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 137

Bupati/Walikota

Camat

BPKM/BPP Puskesmas

Unit FungsionalPustu / BDD

Dinkes Kab/Kota

RSUD

Keterangan :: garis Lini: garis koordinasi fungsional: garis konsultasi

Hubungan tata kerja PKM dalam sistem Pemerintahan

Page 138: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 138

K epalaPuskesmas

Unit Tata Usaha :● Data dan Informasi● Perencanaan dan Penilaian● Keuangan● Umum dan Kepegawaian

Unit Pelaksana Teknis :● Upaya Kesehatan Masyarakat termasuk pembinaan terhadap

UKBM● Upaya Kesehatan Perorangan

Jaringan Pelayanan Puskesmas :● Unit Puskesmas Pembantu● Unit Puskesmas Keliling● Unit Bidan di Desa

Struktur Organisasi dan Tata K erja Puskesmas

Page 139: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 139

Manajemen Puskesmas

Terselenggarakannya berbagai upaya kesehatan perorangan dan masyarakat sesuai dengan azas penyelenggaraan, PKM perlu ditunjang oleh manajemen yang baik. Manajemen PKM adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran yang efisien dan efektif.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh PKM dalam bentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen PKM yang di kenal dan digunakan selama ini, yaitu : P1 (Perencanaan), P2 ( Pelaksanaan dan Pengendalian), dan P3 (Pengawasan dan Penilaian).Semua Fungsi manajemen tersebut, harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

Page 140: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 140

Perencanaan (P1)

Perencanaan adalah penyusunan rencana tahunan PKM untuk mengatasi masalah kesehatan diwilayah kerjanya. Rencana tahunan dibedakan atas 2 (dua) macam, yaitu ; 1) rencana tahunan upaya kesehatan wajib, dan 2) rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.

1. Menyusun usaha kegiatanPKM menyusun usaha kegiatan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku (nasional/daerah), sesuai dengan masalah dari hasil kajian data dan informasi yang tersedia di PKM.

A. Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan wajib :

Contoh Gantt Chart Usulan Kegiatan (RUK)

NoUpaya PKM

Kegiatan Tujuan Sasaran Target WaktuVolume

KegiatanHasil Yang Diharapkan

Page 141: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 141

2. Mengajukan usulan kegiatanLangkah kedua adalah mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kab/Kota untuk mendapatkan persetujuan pembiayaan

3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatanPKM menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kab/Kota

No Kegiatan Sasaran TargetVolume

KegiatanRincian

PelaksanaanLokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan

Contoh Gantt Chart Rencana Pelaksanaan (POA)

Upaya Kesehatan …………………………………………………………

Page 142: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 142

B. Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan :

1. Identifikasi upaya kesehatan pengembanganIdentifikasi ini dilakukan berdasarkan ada tidaknya masalah kesehatan yang terkait dengan upaya kesehatan pengembangan tersebut. Indentifikasi dilakukan bersama masyarakat melalui penggumpulan data secara langsung (survei)

2. Menyusun usulan kegiatanUsulan kegiatan ditetapkan secara rinci, yang berisikan ; tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu lokasi, serta perkiraan kebutuhan biaya

3. Mengajukan usulan kegiatanPKM mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kab/Kota

4. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatanSetelah mendapat persetujuan dari Dinas Kab/Kota, PMK menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara terpadu dengan penyusunan rencana pelaksananan upaya kesehatan wajib.

Page 143: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 143

Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemamtauan, serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan PKM (upaya kesehatan wajib dan pengembangan)

1. PengorganisasianAgar rencana yang telah ditetapkan, maka PKM perlu dilakuakan pengorganisasian. Ada dua pengorganisasian ;

Langkah-langkah Pelaksananan dan Pengendalian

a. pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksananya.

b pengorganisasian berupa pengalaman kerja tim secara lintas sektoral

Pengalaman kerja lintas sektoral ini dapat dilakukan : Secara langsung, yakni antar sektor-sektor terkait Secara tidak langsung, yakni dengan memanfaatkan pertemuan

koordinasi kecamatan

Page 144: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 144

Contoh Gantt Chart Pembagian Beban Tugas dan Wilayah Kerja

NoNama

PetugasUpaya

KegiatanSasaran Target

Jadwal Kerja

Lokasi Kegiatan

Page 145: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 145

2. PenyelenggaraanPara penanggungjawab dan pelaksana yang telah ditentukan, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan PKM sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Agar rencana tersebut dapat dilaksanakan, perlu dilakukan :

a. mengkaji ulang rencana yang telah ditetapkan, terutama yang menyangkut ; jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi, dan rincian tugas para penanggungjawab / pelaksana

b. menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk setiap petugas. Beban kegiatan PKM harus terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas

c. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Azas penyelenggaraan PKM Berbagai standar dan pedoman pelayanan PKM Kendali mutu Kendali biaya

Page 146: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 146

3. PengendalianPenyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pengendalian yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pengendalian menyangkut hal-hal sebagai berikut :

a. melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai. Kegiatan ini dibedakan atas dua hal, yaitu :

1) telaahan internal, yakni telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan

Telaahan bulanan ini dilakukan dalam Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas

2) telaahan eksternal, yakni telaahan triwulan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai.

Telaahan bulanan ini dilakukan dalam Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas

b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian kinerja PKM, masalah dan hambatan yang ditemukan dari hasil telaahan bulanan dan tribulanan.

Page 147: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 147

4. PenilaianKegiatan ini dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan ini mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan PKM.

b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian, masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun mendatang

Page 148: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 148

Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas

1. Pengertian

Pertemuan yang diselenggarakan setiap bulan di PKM yang dihadiri oleh seluruh staf PKM, Pustu dan BDD (Bidan Di Desa), yang dipimpin oleh Kepala PKM

2. Tahapan

a. Lokakarya Mini Pertama

• Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran tanggung jawab staf dan wewenang PKM

• Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru• Informasi tentang tatacara penyusunan POA PKM

1) Masukan

• Inventarisasi kegiatan PKM• Analisis beban kerja tiap petugas• Pembagian tugas baru• Penyusuanan POA PKM tahunan

2) Proses

• POA PKM tahunan

3) Keluaran

Page 149: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 149

b. Lokakarya Mini Bulanan

• Laporan hasil kegiatan bulan lalu• Informasi tentang hasil rapat Dinas Kab/Kota• Informasi tentang hasil rapat tingkat Kecamatan• Informasi tentang hasil kebijakan, program dan konsep baru

1) Masukan

• Analiasa hambatan dan masalah• Analisa sebab masalah, khususnya untuk mutu, dikaitkan dengan

kepatuhan terhadap standar pelayanan• Merumuskan alternatif pemecahan masalah

2) Proses

• Rencana kerja bulan yang baru (untuk kegiatan mendatang)

3) Keluaran

Page 150: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 150

Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas

1. Pengertian

Pertemuan yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali di PKM yang dihadiri oleh instansi lintas sektor tingkat Kecamatan, Badan Penyantun PKM, staf PKM dan jaringannya, serta dipimpin oleh Camat.

2. Tahapan

a. Lokakarya Mini Tribulanan Pertama

• Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok • Informasi tentang program lintas sektor• Informasi tentang program kesehatan• Informasi tentang kebijakan, program dankonsep baru

1) Masukan

• Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor• Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor• Pembagian peran bantu masing-masing sektor

2) Proses

• Kesepakan tertulis sektor terkait dalam mendukung program kes

3) Keluaran

Page 151: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 151

b. Lokakarya Mini Tribulanan Rutin

• Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sktor terkait

• Inventarisasi masalah / hambatan dari masing-masing sektor dalam pelaksanaan program kesehatan

• Pemberian informasi baru

1) Masukan

• Analiasa hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan• Analisa hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sektor• Merumuskan cara penyelesaian masalah

2) Proses

• Rencana kerja tribulanan yang baru• Kesepakanan bersama (untuk hal-hal yang dipandang perlu)

3) Keluaran

Page 152: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 152

Pengawasan dan Pertanggungjawaban (P3)

Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan PKM terhadap rencana, dan peraturan perundang-undangan, serta berbagai kewajiban yang berlaku. Agar pengawasan dan pertanggungjawaban dapat terselenggara dengan baik, dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. PengawasanPengawasan dibedakan atas 2 macam, yakni ; pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal, dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarat, Dinas Kab/ Kota, serta berbagai institusi pemerintah terkait

2. PertanggungjawabanPada setiap akhir tahun anggaran, Kepala PKM harus membuat laporan pertanggungjawaban, yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan kepada Kepala Dians Kab/Kota serta pihak-pihak terkait lainnya.

Page 153: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 153

Page 154: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 154

Konsep Bandung (Bandung Plan)

Dr. Y. Leimena dan dr. Patah, (tahun 1951).

Pada tahun 1956, oleh dr. Y. Sulianti dikembangkan

dengan mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai model pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan.

Seminar pada Nov 1967, mengacu pada Konsep Bandung & Proyek Bekasi,

disepakati “PUSKESMAS” sebagai unit pelayanan kesehatan yang melaksanakan kegiatan preventif dan kuratif secara terpadu

Page 155: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 155

Sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas (PKM) merupakan sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang wajib mmenyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil, dan merata. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan adalah pelayanan kesehatan dasar yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat.

Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :

1. Upaya pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok masyarakat, bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja PKM.

2. Upaya pelayanan medik dasar, yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan.

Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat dipertimbangkan PKM memberikan pelyanan rawat inap.

Page 156: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 156

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Idealnya pelayanan kesehatan masyarakat meliputi seluruh program kesehatan yang bersifat promotif preventif pada upaya pelayanan kesehatan wajib (6 upaya pelayanan), yaitu :

1. Promosi kesehatan, mengembangkan berbagai program perbaikan perilaku, dengan memberdayakan masyarakat. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara (penyuluhan, majalah, pemutaran kaset, dll)

2. Kesehatan lingkungan, mengembangkan berbagai program perbaikan lingkungan setempat agar lebih kondusif untuk kesehatan, termasuk penyelenggaraan klinik sanitasi.

3. Kesehatan Ibu dan Anak, dikembangkan melalui klinik KIA/KB di dalam PKM, maupun diluar PKM misalnya dalam bentuk Posyandu.

4. Perbaikan Gizi, dikembangkan melalui Klinik Gizi, Posyandu, sistem kewaspadaan pangan dan gizi, kampanye keluarga sadar gizi, dll.

5. Pemberantasan penyakit menular, dikembangkan melalui berbagai kegiatan surveilans, promotif, dan preventif.

Page 157: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 157

Pelayanan Medik Dasar

Pengobatan merupakan wujud dari pelayanan medik dasar di PKM, bentuknya dapat berupa ; pengobatan umum, pengobatan gigi, rehabilitasi medik, dll. Kegiatan pelayanan medik dasar bisa juga dilaksanakan melalui Puskesmas Pembantu (Pustu), atau Puskesmas Keliling (Pusling).

Pelayanan medik dasar yang selama ini ada masih dapat dikembangkan dengan berbagai cara, diantaranya :

Pengembangan mutu, melalui profesionalisme provider maupun kepuasan pasien

Pengembangan jam buka, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

Pengembangan PKM sebagai Rumah Bersalin

Dikembangkan sebagai Unit Pelayanan Rawat Inap, dll

Page 158: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 158

Batasan :

suatu sistem kegiatan pelimpahan tanggungjawab tibal balik kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih berkemampuan, atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.

Sesuai dengan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh PKM, maka ada dua macam rujukan yang dikenal, yakni :

Pelayanan Kesehatan Rujukan

1. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan (medik)

2. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

Page 159: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 159

1. Rujukan Medik

2. Rujukan Kesehatan

• Penderita

• Pengetahuan

• Bahan Pemeriksaan

• Teknologi

• Sarana

• Operasional

Masalah Kesehatan

Bentuk Pelayanan Rujukan

Page 160: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 160

1 Tingkat Rumah Tangga Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri

2 Tingkat Masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri, misalnya ; Posyandu, Polides, Pos Obat Desa, Sakabhakti, dll

3 Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama

Kegiatan yang dilakukan oleh PKM dan unit fungsional dibawahnya, praktek swasta, dll

4 Fasilitas Pelayanan Tingkat Kedua

Pelayanan rujukan spesialis, misalnya : Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai Kesehatan Mata, Senta Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional, Rumah Sakit Kab/Kota, Dinas Kesehatan Kab/Kota, dll

5 Fasiliatas Pelayanan Tingkat Tiga

Pelayanan rujukan spesialis lanjutan, misalnya yang dilakukan oleh Rumah Sakit Propinsi/Pusat/ Pendidikan, Dinas Kesehatan Propinsi atau Departemen Kesehatan.

Jenjang Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Page 161: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 161

Propinsi

Kabupaten

Propinsi

Kecamatan

Kelurahan

Dokter Praktek Swasta

Rumah Sakit Kelas B

Rumah Sakit Kelas C / D

Rumah Sakit Kelas A

PUSKESMAS

Puskesmas Pembantu

PosyanduPosyandu

MASYARAKAT

Desa Siaga

Page 162: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 162

Jalur Rujukan

Rujukan Pelayanan Medik• Antara Masyarakat dan PKM• Antara Pustu/Bidan di desa dengan PKM• Intern petugas PKM / PKM Rawat Inap• Antar PKM atau PKM dengan Rumah Sakit, atau fasilitas pelayanan

lainnya

Rujukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat• Dari PKM ke Dinas Kesehatan Kab/Kota• Dari PKM ke Instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral maupun

lintas sektoral• Bila rujukan di tingkat Kab/Kota masih belum mampu menggulangi, bisa

diteruskan ke Propinsi / Pusat

Page 163: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 163

1. Pelayanan yang komprehensip dengan pendekatan holistika. Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif

b. Memandang manusia sebagai manusia seutuhnya

2. Pelayanan yang continuea. Mempunyai rekam medik yang diisi dengan cermat

b. Menjalin kerjasama dengan profesi dan instansi lain untuk kepentingan pasien, agar proses konsultasi dan rujukan

berjalan lancar

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan a. Mendiagnosis dan mengobati penyakit sedini mungkin

b. Mengkonsultasikan atau menrujuk pasien pada waktunyac. Mencegah kecacatan

Karakteristik Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) strata pertama

( disalin dari buku Standar Kompetensi Dokter edisi 2008 )

Page 164: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 164

4. Pelayanan yang koodinatif dan kolaboratifa. Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar dicapai

pelayanan bermutu dan kesembuhan optimalb. Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya seoptimal

mungkin untuk penyembuhan

5. Penaganan personal pasien sebagai bagian integral dari keluarga6. Pelayanan yang mempertimbangkan faktor kelurga, lingkungan kerja,

dan lingkungan tempat tinggal.a. Selalu mempertimbangkan pengaruh keluarga, komunitas,

masyarakat dan lingkungannya yang dapat mempernagaruhi penyakitnya

b. Memanfaatkan keluarga, masyarakat dan lingkungannya untuk membantu penyembuhan penyakitnya

Page 165: Kuliah Adm RS Dan PKM

Adm RS dan PKM 2009 Semester Genap Pendidikan Dokter / PSKM 165

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan yang merupakan perwujudan dari adanya :

a. Rekam medis yang lengkap dan akurat, yang dapat dibaca orang lain

b. Standar Pelayanan Medisc. Penggunaan evidence-based medicine untuk pengambilan

keputusand. Kesadaran akan keterbatansan kemampuan dan kewenangan

e. Kesadaran untuk mengikuti perkembangan ilmu melalui belajar sepanjang hayat dan pengembangan profesi berkelanjutan