kuliah 3 modulasi amplitudo

12
TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 3 – Modulasi Amplitudo Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009

Upload: origoandora

Post on 24-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • TKE 2102

    TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR

    Kuliah 3 Modulasi Amplitudo

    Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

    Program Studi Teknik Elektro

    Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta

    2009

  • B A B I I I

    M O D U L A S I A M P L I T U D O

    Tujuan Instruksional

    1. Umum

    Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan

    prinsip-prinsip dasar telekomunikasi.

    2. Khusus

    Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian

    modulasi amplitudo, pembangkitan AM, indeks modulasi, spektrum,

    distribusi daya dan analisis sinyal AM.

    3.1 Pengertian Modulasi

    Modulasi merupakan proses mengubau-ubah parameter suatu sinyal

    (sinyal pembawa atau carrier) dengan menggunakan sinyal yang lain (yaitu

    sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat

    berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau sinyal yang lain.

    Berdasarkan parameter sinyal yang diubah-ubah, modulasi dapat

    dibedakan menjadi beberapa jenis:

    1. Modulasi amplitudo (AM, Amplitudo Modulation)

    Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi

    mengubah-ubah amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo

    sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

    pemodulasi.

    2. Modulasi frekuensi (FM, Frequency Modulation)

    Pada modulasi frekuensi, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi

    mengubah-ubah frekuensi sinyal pembawa. Besarnya frekuensi sinyal

    pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi.

  • 21

    3. Modulasi Fasa (PM, Phase Modulation)

    Pada modulasi fasa, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi

    mengubah-ubah fasa sinyal pembawa. Besarnya fasa sinyal pembawa

    akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi.

    Pada modul mata kuliah ini hanya akan dibahas tentang modulasi

    amplitudo dan modulasi frekuensi, dan pada bab ini akan dibahas jenis

    modulasi yang pertama.

    3.2 Modulasi Amplitudo

    Seperti telah dijelaskan di atas, pada modulasi amplitudo maka

    besarnya amplitudo sinyal pembawa akan diubah-ubah oleh sinyal pemodulasi

    sehingga besarnya sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi tersebut.

    Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih tinggi daripada frekuensi

    sinyal pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya merupakan sinyal

    pada rentang frekuensi audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz

    sampai denan 20 kHz. Sedangkan frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa

    sinyal radio (RF, Radio Frequency) pada rentang frekuensi tengah (MF, Mid-

    Frequency) yaitu antara 300 kHz sampai dengan 3 Mhz. Untuk

    mempermudah pembahasan, hanya akan didiskusikan modulasi dengan sinyal

    sinus.

    Jika sinyal pemodulasi dinyatakan sebagai em = Vm sin m t dan sinyal pembawanya dinyatakan sebagai ec = Vc sin c t , maka sinyal hasil modulasi disebut sinyal termodulasi atau eAM. Berikut ini adalah analisis

    sinyal termodulasi AM.

    eAM = Vc (1 + m sin m t ) sin c t = Vc . sin c t + m . Vc . sin c t . sin m t = Vc . sin c t + m.Vc.cos(c - m) t

    - m.Vc.cos(c + m) t

  • 22

    dengan

    eAM : sinyal termodulasi AM

    em : sinyal pemodulasi

    ec : sinyal pembawa

    Vc : amplitudo maksimum sinyal pembawa

    Vm : amplitudo maksimum sinyal pemodulasi

    m : indeks modulasi AM

    c : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik) m : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)

    Hubungan antara frekuensi sinyal dalam hertz dengan frekuensi sudut

    dinyatakan sebagai:

    = 2 f Gambar 3.1 memperlihatkan sinyal informasi (pemodulasi), sinyal pembawa,

    dan sinyal termodulasi AM.

    Komponen pertama sinyal termodulasi AM (Vc sin c t) disebut komponen pembawa, komponen kedua ( yaitu m.Vc.cos(c - m) t ) disebut komponen bidang sisi bawah atau LSB : Lower Side Band), dan

    komponen ketiga ( yaitu m.Vc.cos(c + m) t ) disebut komponen bidang sisi atas atau USB : Upper Side Band). Komponen pembawa mempunyai

    frekuensi sudut sebesar c , komponen LSB mempunyai frekuensi sudut sebesar c - m , dan komponen USB mempunyai frekuensi sudut sebesar c + m . Pada gambar 3.2 diperlihatkan spektrum frekuensi gelombang

    termodulasi AM yang dihasilkan oleh spektrum analyzer. Harga amplitudo

    masing-masing bidang sisi dinyatakan dalam harga mutlaknya.

  • 23

    3.2.1 Indeks Modulasi AM

    Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut

    indeks modulasi AM, dinotasikan dengan m. Parameter ini merupakan

    perbandingan antara amplitudo puncak sinyal pemodulasi (Vm) dengan

    amplitudo puncak sinyal pembawa (Vc). Besarnya indeks modulasi

    mempunyai rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol, berarti tidak

    ada pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar satu merupakan

    pemodulasian maksimal yang dimungkinkan.

    Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:

    c

    mVVm =

    Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen dan dinotasikan

    dengan M,

    %100xVV

    Mc

    m=

    3.2.2 Sampul Gelombang Termodulasi AM

    Pada sub bab ini akan dibahas tentang persamaan yang menyatakan

    amplitudo gelombang termodulasi AM. Ini juga dikenal sebagai sampul

    gelombang termodulasi AM. Sampul ini merupakan garis imaginer yang

    digambar antara nilai-nilai puncak pada setiap siklus, memberikan bentuk

    yang ekivalen dengan bentuk tegangan pemodulasi.

    esampul = Vc + em

    = Vc + Vm sin m t

    Oleh karena Vm = m Vc maka persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai:

    esampul = Vc + m Vc sin m t = Vc ( 1 + m sin m t ) sampul positif = - Vc ( 1 + m sin m t ) sampul negatif

  • 24

    Gambar 3.1 (a) Sinyal pemodulasi (b) Sinyal pembawa

    (c) Sinyal termodulasi AM

    Gambar 3.2 Spektrum frekuensi sinyal termodulasi AM

  • 25

    Gambar 3.3 memperlihatkan contoh sampul positif dan negatif, jika Vc = 2

    Volt, Vm = 1,06 Volt, m = 0,53.

    Gambar 3.3 Sampul gelombang termodulasi AM

    3.3 Bidang-sisi Tunggal (Single Sideband)

    Sinyal termodulasi AM seperti telah dibahas di atas, terdiri dari tiga

    komponen yaitu komponen pembawa, komponen bidang sisi atas, dan

    komponen bidang sisi bawah. Sinyal ini dapat ditransmisikan atau

    dipancarkan secara keseluruhan ke arah penerima. Transmisi semacam ini

    disebut transmisi DSBFC (Double Side Band Full Carrier) yang berarti

    pemancaran dua bidang sisi (atas dan bawah) berikut dengan komponen

    pembawanya. Jenis transmisi yang demikian membutuhkan lebar bidang

    sebesar 2 fm, dengan fm adalah frekuensi tertinggi sinyal pemodulasi.

    Amplitudo puncak komponen pembawa merupakan bagian yang

    terbesar, yaitu Vc. Sedangkan kedua komponen yang lain mempunyai

    amplitudo puncak yang sama, yaitu .m.Vc. Hal ini berarti bahwa jika m =

    1, maka setiap satuan daya pancaran DSBSC terdiri atas dua pertiga bagian

  • 26

    komponen pembawa dan sisanya terbagi pada komponen bidang sisi atas

    (USB) dan bidang sisi bawah (LSB).

    Kenyataan di atas merupakan suatu kerugian karena komponen

    pembawa dengan daya yang terbesar dari ketiga komponen yang ada ini,

    sebenarnya tidak membawa informasi apapun. Jenis transmisi DSBSC

    (Double Side Band Suppressed Carrier) merupakan jenis transmisi sinyal

    termodulasi AM dimana komponen pembawanya telah ditekan menjadi nol.

    Pada jenis ini, lebar bidang yang dibutuhkan sama dengan lebar bidang yang

    dibutuhkan pada transmisi DSBFC. Gambar 3.4 memperlihatkan sinyal

    termodulasi AM DSBSC.

    Gambar 3.4 Sinyal DSBSC (a) domain waktu (b) domain frekuensi

    Informasi pada sinyal termodulasi AM terkandung dalam komponen

    USB dan LSB. Dengan demikian, dapat dipilih opsi lain dalam pentransmisian

    sinyal termodulasi AM yaitu dengan mentransmisikan salah satu komponen

    bidang sisi, komponen USB atau LSB saja. Cara pentransmisian seperti ini

    disebut transmisi bidang tunggal (SSB : Single Side Band). Selain lebih hemat

    daya, transmisi SSB juga lebih hemat lebar bidang (yaitu hanya membutuhkan

    setengah dari lebar bidang yang dibutuhkan pada transmisi DSBFC). Gambar

    3.5 memperlihatkan pemilihan komponen LSB dan USB dalam sistem SSB.

  • 27

    Dalam hal ini yang dipilih untuk dipancarkan adalah komponen USB. Proses

    pemilihan dapat dilakukan dengan cara penapisan (filtering).

    Gambar 3.5 Pemilihan komponen USB untuk ditransmisikan

    dalam sistem SSB

    3.4 Vestigial Sideband (VSB)

    Penapisan salah satu komponen bidang sisi (LSB atau USB) pada

    transmisi SSB dapat menghemat lebar bidang dan daya pancar. Penapisan

    semacam ini membutuhkan cara khusus dan proses konversi. Terdapat suatu

    teknik intermediet antara SSB dan DSBFC yang disebut vestigial sideband

    (VSB), yang digunakan dalam industri televisi komersial untuk transmisi dan

    penerimaan sinyal video.

    Dalam VSB, sebagian (vestige) komponen bidang sisi bawah (LSB)

    ikut ditransmisikan bersama komponen bidang sisi atas (USB) dan komponen

    pembawa. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa komponen USB

    termasuk pembawa video benar-benar ditransmisikan secara keseluruhan.

    Disamping itu juga didapatkan penghematan daya dan lebar bidang jika

    dibandingkan dengan transmisi DSBFC. Perhatikan gambar 3.6.

  • 28

    Gambar 3.6 Format kanal standart FCC untuk transmisi gambar warna dan

    monokrom di US

    3.6 Contoh Soal dan Penyelesaian

    1. Sinyal pembawa sinusoidal dengan frekuensi 3 kHz mempunyai

    amplitude puncak 2 Volt dimodulasi AM oleh sinyal audio 750 Hz yang

    mempunyai amplitude puncak 750 mV. Tentukan:

    a. Indeks modulasi AM

    b. Spektrum frekuensi gelombang termodulasi AM

    Penyelesaian:

    a. Indeks modulasi AM-nya adalah:

    375,0210x750

    VVm

    3c

    m

    ==

    =

  • 29

    Atau dapat juga dinyatakan dalam persen, yaitu:

    M = m x 100%

    = 0,375 x 100%

    = 37,5 %

    b. Persamaan gelombang termodulasi AM-nya sbb:

    )cos(2

    Vmt)cos(2

    Vmtf2sinVe mccmccccAM ++=

    )f2f2cos(2

    Vmt)f2f2cos(2

    Vmtf2sinVe mccmccccAM ++=

    Dengan mengganti dengan 2f, maka

    t)750.23000.2cos(22375,0

    t)750.23000.2cos(22375,0t3000.2sin2eAM

    +

    +=

    t)7500cos(375,0t)4500cos(375,0t6000.sin2eAM +=

    Dari persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa komponen

    pembawa mempunyai amplitudo 2 Volt dengan = 6000. Komponen LSB mempunyai amplitudo 0,375 Volt dengan

    = 4500. Komponen USB mempunyai amplitudo 0,375 Volt dengan = 7500.

    3.7 Soal-soal Tambahan

    1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis modulasi yang anda ketahui.

    2. Berikan penjelasan tentang hal-hal berikut:

    a. Indeks modulasi AM

    b. DSBFC

  • 30

    c. DSBSC

    d. SSB

    e. VSB

    3. Jelaskan tentang lebar bidang yang dibutuhkan untuk transmisi sinyal

    termodulasi AM.

    4. Mengapa indeks modulasi AM hanya mempunyai rentang dari 0 hingga

    sebesar 1 atau 100%? Jelaskan.

    5. Apa saja keuntungan jenis modulasi AM? Apa pula kerugiannya?

    Cover.pdfDastel_Bab_3.pdfTujuan Instruksional 1. Umum 2. Khusus

    Komponen pertama sinyal termodulasi AM (Vc sin (c t) disebut komponen pembawa, komponen kedua ( yaitu m.Vc.cos((c - (m) t ) disebut komponen bidang sisi bawah atau LSB : Lower Side Band), dan komponen ketiga ( yaitu m.Vc.cos((c + (m) t ) disebut komponen bidang sisi atas atau USB : Upper Side Band). Komponen pembawa mempunyai frekuensi sudut sebesar (c , komponen LSB mempunyai frekuensi sudut sebesar (c - (m , dan komponen USB mempunyai frekuensi sudut sebesar (c + (m . Sinyal termodulasi AM seperti telah dibahas di atas, terdiri dari tiga komponen yaitu komponen pembawa, komponen bidang sisi atas, dan komponen bidang sisi bawah. Sinyal ini dapat ditransmisikan atau dipancarkan secara keseluruhan ke arah penerima. Transmisi semacam ini disebut transmisi DSBFC (Doble Side Band Full Carrier) yang berarti pemancaran dua bidang sisi (atas dan bawah) berikut dengan komponen pembawanya. Jenis transmisi yang demikian membutuhkan lebar bidang sebesar 2 fm, dengan fm adalah frekuensi tertinggi sinyal pemodulasi.