lampiran pedoman penggunaan alatrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9717/2/t1...kurang dari dua...
TRANSCRIPT
44
LAMPIRAN
PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT
Simulator modulasi digital menggunakan perangkat lunak Matlab ini akan menampilkan
hasil proses modulasi dan demodulasi, mulai dari isyarat masukan, isyarat pembawa, isyarat
termodulasi, dan isyarat terdemodulasi.
Secara umum, tampilan simulator modulasi digital ini dibagi menjadi 10 bagian, yaitu
menu utama dan 8 jenis modulasi yang terpisah tiap GUI-nya. Cara pengoperasian simulator
modulasi digital ini adalah menekan tombol start. Kemudian masuk ke menu utama, yang di
dalamnya terdapat 8 jenis modulasi yang dibagi dalam 4 jenis yaitu Amplitude Shift Keying
(ASK), Frequency Shift Keying (FSK), Phase Shift Keying (PSK), dan Quadrature Amplitude
Modulation (QAM) seperti terlihat dalam Gambar 2.
Gambar 1. Tampilan Awal Simulator Modulasi Digital.
Gambar 2. Tampilan Menu Utama Simulator Modulasi Digital.
45
1. Simulator Modulasi BASK (Binary Amplitude Shift Keying)
Gambar 3. Tampilan Simulator Modulasi BASK.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi BASK pada Gambar 3 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan (deretan bit).
Parameter untuk isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa.
Amplitudo isyarat pembawa.
o Amplitudo isyarat pembawa untuk biner ‘1’;
o Amplitudo isyarat pembawa untuk biner ‘0’.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
46
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan.
Isyarat pembawa.
o Isyarat pembawa untuk biner ‘1’;
o Isyarat pembawa untuk biner ‘0’.
Isyarat termodulasi BASK.
Isyarat terdemodulasi BASK.
Nilai patokan tapis untuk melakukan proses demodulasi
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
Modulasi BASK merupakan teknik modulasi digital dengan isyarat masukan
berupa deretan bit yang dimodulasikan dengan isyarat pembawa yang memiliki nilai
amplitudo berbeda. Isyarat termodulasi BASK direpresentasikan dengan 2 amplitudo. Bila
masukan bernilai high (‘1’) digambarkan dengan amplitudo yang lebih besar sedangkan
saat masukan bernilai low (‘0’) digambarkan dengan amplitudo yang lebih kecil, seperti
terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Isyarat Termodulasi BASK.
0 1 2 3 4 5 6-6
-4
-2
0
2
4
6
Time (Second)
Am
plit
udo (
Volt)
Sinyal Termodulasi BASK
Isyarat Termodulasi BASK
Isyarat Masukan
47
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi digital pada Gambar 3
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Apabila
belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan
kesalahan.
2. Pada bagian , menentukan masukan nilai frekuensi isyarat pembawa yang
diinginkan, kemudian amplitudo isyarat pembawanya. Nilai amplitudo isyarat
pembawa untuk biner ‘1’ harus lebih besar daripada amplitudo isyarat pembawa
biner ‘0’, agar dapat dilihat dengan jelas hasil proses modulasi BASK. Apabila
nilai amplitudo isyarat pembawa untuk biner ‘0’ lebih besar daripada amplitudo
isyarat pembawa biner ‘1’, maka akan tertampil pesan error.
3. Pada bagian , data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada
bagian , isyarat yang ingin ditampilkan dipilih.
4. Setelah bagian , , dan lengkap, tombol PROSES ditekan
untuk melakukan proses simulasi.
5. Untuk melakukan proses demodulasi, beri nilai patokan tapis pada bagian .
Nilai patokan untuk melakukan proses demodulasi dengan sempurna adalah lebih
besar daripada nilai amplitudo bit 1 dan maksimal kurang dari jumlah amplitudo
bit 1 dan bit 0. Apabila nilai patokan kurang dari nilai amplitudo bit 1 maka
isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 1 semua. Sedangkan apabila
nilai patokan lebih dari jumlah amplitudo bit 1 dan bit 0, isyarat terdemodulasinya
akan terdeteksi sebagai bit 0 semua.
48
2 Simulator Modulasi OOK (On-Off Shift Keying)
Gambar 5. Tampilan Simulator Modulasi OOK.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi OOK pada Gambar 5 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan (deretan bit).
Parameter untuk isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa;
Amplitudo isyarat pembawa.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan;
49
Isyarat pembawa;
Isyarat termodulasi OOK.
Isyarat terdemodulasi OOK.
Nilai patokan tapis untuk melakukan proses demodulasi.
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
Modulasi OOK merupakan teknik modulasi dengan isyarat termodulasinya
direpresentasikan dengan 2 kondisi. Saat isyarat masukan bernilai “1” direpresentasikan
dengan status “ON” (ada gelombang pembawa) dan biner “0” direpresentasikan dengan
status “OFF” (tidak ada gelombang pembawa) seperti terlihat dalam Gambar 6.
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi OOK pada Gambar 5
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Apabila
belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan
kesalahan.
2. Pada bagian , menentukan masukan nilai frekuensi isyarat pembawa yang
diinginkan, kemudian amplitudo isyarat.
3. Pada bagian , memilih data rate isyarat yang diinginkan. Kemudian pada
bagian pilih isyarat yang ingin ditampilkan.
4. Setelah bagian , , dan lengkap, tombol PROSES
dtekan untuk melakukan proses simulasi.
5. Untuk melakukan proses demodulasi, nilai patokan tapis pada bagian .
Nilai patokan untuk melakukan proses demodulasi dengan sempurna adalah
kurang dari dua kali nilai amplitudo isyarat pembawa atau lebih dari 0. Karena
sistem modulasi OOK seperti saklar apabila amplitudo tapis kurang dari 0
isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 1 semua. Sedangkan
apabila nilai amplitudo tapis lebih besar daripada dua kali nilai amplitudo
isyarat pembawa isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 0.
50
3 Simulator Modulasi BFSK (Binary Frequency Shift Keying)
Gambar 7. Tampilan Simulator Modulasi BFSK.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi BFSK pada Gambar 7 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan (deretan bit).
Parameter untuk isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa;
o Frekuensi isyarat pembawa untuk biner ‘1’ (mark frequency);
o Frekuensi isyarat pembawa untuk biner ‘0’ (space frequency).
Amplitudo isyarat pembawa.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
51
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan;
Isyarat pembawa;
o Isyarat pembawa untuk biner ‘1’ (mark frequency);
o Isyarat pembawa untuk biner ‘0’ (space frequency).
Isyarat termodulasi BFSK dalam ranah waktu.
Isyarat terdemodulasi BFSK.
Nilai patokan tapis untuk melakukan proses demodulasi.
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
Modulasi BFSK merupakan salah satu teknik modulasi dengan isyarat
termodulasinya direpresentasikan dengan 2 frekuensi yang berbeda. Untuk masukan
berupa biner ‘1’ digambarkan dengan frekuensi yang lebih besar (mark frequency) dan
untuk isyarat masukan berupa biner ‘0’ direpresentasikan dengan frekuensi yang lebih
kecil (space frequency). Seperti yang terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Isyarat Termodulasi BFSK.
0 1 2 3 4 5 6-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Waktu (Second)
Am
plit
udo (
volt)
Isyarat Termodulasi BFSK
Isyarat Termodulasi BFSK
Isyarat Masukan
52
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi BFSK pada Gambar 7
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Apabila
belum diberi masukan, ketika tombol PROSES ditekan, maka akan tertampil
pesan kesalahan.
2. Pada bagian , menentukan masukan nilai frekuensi isyarat pembawa yang
diinginkan, mark frequency untuk masukan berupa biner ‘1’ dan space
frequency untuk biner ‘0’. Kemudian menentukan amplitudo isyarat
pembawanya.
3. Pada bagian , data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada
bagian , isyarat yang ingin ditampilkan dipilih.
4. Setelah bagian , , dan lengkap, tombol PROSES
untuk melakukan proses simulasi ditekan.
4 Simulator Modulasi BPSK (Binary Phase Shift Keying)
Gambar 9. Tampilan Simulator Modulasi BPSK.
53
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi BPSK pada Gambar 9 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan (deretan bit).
Parameter untuk isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa;
Amplitudo isyarat pembawa.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan;
Isyarat pembawa;
Isyarat termodulasi BPSK.
Isyarat terdemodulasi BPSK.
Nilai patokan filter untuk melakukan proses demodulasi.
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
54
Modulasi BPSK merupakan teknik modulasi yang isyarat termodulasinya
memiliki perbedaan fase sebesar π radian saat terjadi perpindahan bit masukan dari bit ‘1’
ke ‘0’ atau sebaliknya. Seperti terlihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Isyarat Termodulasi BPSK.
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi BPSK pada Gambar 9
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Apabila
belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan
kesalahan.
2. Pada bagian , masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya
yang diinginkan, ditentukan.
3. Pada bagian , data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Isyarat yang ingin
ditampilkan dipilih pada bagian .
4. Setelah bagian , , dan lengkap, tombol PROSES untuk
melakukan proses simulasi ditekan.
5. Untuk melakukan proses demodulasi, beri nilai tapis pada bagian . Nilai
patokan untuk melakukan proses demodulasi dengan sempurna adalah 0. Karena
perbedaan antara bit 0 dan bit 1 adalah dengan perubahan fase.
55
5 Simulator Modulasi DPSK (Differential Phase Shift Keying)
Gambar 11. Tampilan Simulator Modulasi DPSK.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi DPSK pada Gambar 11 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan (deretan bit).
Parameter untuk isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa;
Amplitudo isyarat pembawa.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan;
Isyarat pembawa;
56
0 1 2 3 4 5 6 7 8-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Waktu (second)
Am
plit
udo (
Volt)
Isyarat termodulasi DPSK
Isyarat Termodulasi DPSK
Isyarat Masukan
Isyarat ter-XNOR;
Isyarat termodulasi DPSK.
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
Dalam teknik modulasi DPSK sebelum bit masukan dimodulasikan dengan
isyarat pembawa bit masukannya akan di XNOR terlebih dahulu dengan bit masukan
yang ditunda sebesar T. Kemudian hasil XNORnya dimodulasikan dengan isyarat
pembawa. Berbeda dengan teknik modulasi BPSK yang pergeseran fasenya terjadi saat
pergantian bit dari 1 ke 0 ataupun sebaliknya dalam teknik modulasi DPSK pergeseran
fase terjadi saat bit selanjutnya adalah 1 (dari bit 0 ke bit 1 dan dari bit 1 ke bit 1)
(Gambar 12.).
Gambar 12. Isyarat Termodulasi DPSK.
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi DPSK pada Gambar 11
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Apabila
belom diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan
kesalahan.
2. Pada bagian , masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya
yang diinginkan ditentukan.
3. Pada bagian ,data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian isyarat
yang ingin ditampilkan pada bagian ,dipilih .
57
4. Setelah bagian , , dan lengkap, tombol PROSES untuk
melakukan proses simulasi, ditekan .
6 Simulator Modulasi QPSK (Quadrature Phase Shift Keying)
Gambar 13. Tampilan Simulator Modulasi QPSK.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi QPSK pada Gambar 13 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan berupa deretan bit.
Masukan bit ganjil;
Masukan bit genap.
Parameter isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa;
Amplitudo isyarat pembawa.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
58
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan;
Isyarat pembawa;
Isyarat termodulasi BPSK.
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
Modulasi QPSK memodulasikan 2 bit per simbol. Beda fase isyarat
termodulasinya adalah
radian. Masukan berupa deretan bit dipisahkan antara bit urutan
ke-ganjil I(t) dan bit urutan ke-genap Q(t), seperti pada Gambar 14.
Gambar 14. Pemisahan Bit ke-Gasal dan Bit ke-Genap.
Bit urutan ke-gasal dimodulasikan dengan , sedangkan bit urutan ke-genap
dimodulasikan dengan . Kemudian kedua isyarat hasil modulasinya
dikurangkan.
59
Gambar 15. Proses Modulasi QPSK.
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi QPSK pada Gambar 13
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Jumlah
bit genap dan ganjil harus sama. Apabila belum diberi masukan,ketika tombol
PROSES ditekan akan tertampil pesan kesalahan.
2. Pada bagian , masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya
yang diinginkan ditentukan.
3. Pada bagian , data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada
bagian , isyarat yang ingin ditampilkan dipilih.
4. Setelah bagian , , dan lengkap, tombol PROSES
untuk melakukan proses simulasi.
60
7 Simulator Modulasi OQPSK (Offset Quadrature Phase Shift Keying)
Gambar 16. Tampilan Simulator Modulasi OQPSK.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi OQPSK pada Gambar 16 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Menentukan isyarat masukan berupa deretan bit.
Masukan bit gasal;
Masukan bit genap.
Parameter isyarat pembawa.
Frekuensi isyarat pembawa;
Amplitudo isyarat pembawa.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
61
Isyarat digital masukan;
Isyarat pembawa;
Isyarat termodulasi QPSK.
Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.
Modulasi OQPSK hampir sama dengan teknik modulasi QPSK, yang berbeda dari
teknik modulasi ini adalah isyarat masukan bit genapnya digeser sebesar T/2. Dan beda
fasenya tidak pernah lebih dari 90o (Gambar 17.).
Gambar 17. Proses Modulasi OQPSK.
Tahap – tahap untuk menggunakan simulator modulasi OQPSK pada Gambar 16.
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian . Jumlah
bit genap dan gasal harus sama Apabila belum diberi masukan,ketika tombol
PROSES ditekan akan tertampil pesan error.
2. Pada bagian , masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya
yang diinginkan, ditentukan.
62
3. Pada bagian , data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian
pada bagian isyarat yang ingin ditampilkan dipilih.
4. Setelah bagian , , ,dan lengkap, tombol PROSES
untuk melakukan proses simulasi, ditekan.
8 QAM (Quadrature Amplitude Modulation)
Gambar 18. Tampilan Simulator Modulasi QAM.
Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi QAM pada Gambar 18 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pilihan ragam QAM.
4 QAM;
8 QAM;
16 QAM;
32 QAM.
Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second).
1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz;
10 bps untuk frekuensi 10Hz – 100Hz;
100 bps untuk frekuensi 100Hz – 1000Hz;
63
1000 bps untuk frekuensi 1000Hz – 10000Hz.
Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.
Isyarat digital masukan;
Isyarat Pembawa;
Isyarat Termodulasi;
Diagram konstelasi;
Tombol proses untuk memulai proses modulasi.
Merupakan teknik modulasi yang mengkombinasikan 2 teknik modulasi yaitu
Amplitude Modulation (AM) dan Phase Shift Keying (PSK). Dalam modulasi QAM ada
berbagai macam variasi sesuai dengan jumlah bit-nya, disebut M-ary QAM dengan
. Isyarat digital masukan untuk modulasi QAM, merupakan bit random yang
dibuat oleh Matlab. Misal untuk 8-QAM, simulator akan membuat bit acak sebanyak 24
bit untuk masukan ( ). Modulator akan memodulasi 3 bit per simbol
(Gambar 4.15.). Bit masukan di desimalkan, hasil desimalnya modulasi QAM. Hasilnya
dipisahkan antara komponen nyata dan komponen imajiner. Untuk komponen realnya
akan dimodulasi dengan isyarat pembawa dan untuk komponen imajinernya
akan dimodulasi dengan isyarat pembawa . Setelah itu hasil keduanya
dijumlahkan untuk mendapatkan isyarat termodulasi QAM .
Tahap-tahap untuk menggunakan simulator QAM pada Gambar 18 adalah sebagai
berikut.
1. Memilih ragam modulasi QAM yang diinginkan, terdapat 4 variasi modulasi
QAM yaitu 4 QAM, 8 QAM, 16 QAM, dan 32 QAM pada bagian .
2. Memilih bit rate yang diinginkan pada bagian .
3. Memilih gambar yang ingin ditampilkan pada simulator pada bagian .
4. Menekan tombol proses untuk memulai proses modulasi ..