kuat lekat dan panjang penanaman tulangan … 2.pdf · tugas akhir bab ii ... adalah batang baja...

15
KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN BAMBU PETUNG DAN BAMBU TALI PADA BETON NORMAL TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Upload: lamdat

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN

TULANGAN BAMBU PETUNG DAN BAMBU TALI

PADA BETON NORMAL

TUGAS AKHIR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beton Bertulang

Beton bertulang merupakan gabungan dari dua jenis material/bahan yaitu

beton dan tulangan baja, dimana kedua material tersebut direncanakan untuk

bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja (SNI 2847-2013). Beton

merupakan bahan/material yang memiliki kuat tekan yang tinggi, namun disisi

lain memiliki kuat tarik yang yang rendah, sedangkan baja memiliki kuat tarik

yang besar. Dari kelebihan masing-masing material tersebut, maka dari itu

diharapkan beton dan tulangan baja dapat saling melengkapi dan bekerja sama di

dalam menahan gaya-gaya yang bekerja dalam struktur, dimana gaya tekan

ditahan oleh beton dan gaya tariknya ditahan oleh tulangan baja.

2.2 Material Pembentuk Beton Bertulang

Adapun unsur-unsur pembentuk beton bertulang adalah beton dan tulangan

baja.

2.2.1 Beton

Menurut SNI 2847-2013, beton adalah bahan yang didapat dengan

mencampurkan semen Portland atau semen hidrolis yang lain, agregat halus,

agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Beton segar yang

didapat dari mencampurkan material-material diatas semakin lama akan semakin

mengeras dan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari. Adapun material

pembentuk beton adalah sebagai berikut :

1. Agregat halus

Agregat halus adalah bahan pengisi di dalam beton yang berupa pasir, baik

pasir alami yang diperoleh langsung dari sungai atau tanah galian, ataupun

hasil dari pemecahan batu yang memiliki ukuran butir lebih kecil dari 4,75

mm atau lolos saringan no.4 dan tertahan pada saringan no.200.

2. Agregat kasar

Agregat kasar (kerikil/batu pecah) adalah batuan alam atau berupa batu

pecah yang memiliki ukuran butiran lebih besar dari 4,75 mm. Agregat kasar

Page 3: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

5

tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dan apabila kadar lumpurnya

melampaui 1% maka agregat kasar tersebut harus dicuci. Selain tidak boleh

mengandung lumpur, agregat kasar juga harus terdiri dari butir-butir keras,

bersifat kekal dan tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton

seperti alkali. Agregat kasar sangat mempengaruhi kualitas dari beton.

3. Semen (Portland Cement)

Portland cement merupakan bahan pengikat utama untuk adukan beton

dan pasangan batu yang digunakan untuk menyatukan bahan menjadi satu

kesatuan yang kuat. Jenis semen merupakan salah satu faktor yang

menentukan kuat tekan beton.

Semen apabila ditambah dengan air akan menjadi pasta semen. Apabila

ditambah dengan agregat halus pasta semen akan menjadi mortar, sedangkan

apabila digabungkan dengan agregat kasar akan menjadi campuran beton

segar dan kemudian setelah beton segar mengeras akan menjadi beton keras.

Adapun fungsi dari semen itu sendiri adalah untuk mengisi rongga-rongga

udara diantara butiran agregat atau sebagai bahan perekat bahan susun beton.

4. Air

Air digunakan sebagai bahan pencampur dan pengaduk beton untuk

mempermudah pekerjaan.

2.2.1.1 Kuat tekan beton

Beton mempunyai sifat yang kuat terhadap tekan dan mempunyai sifat

yang lemah terhadap tarik sehingga pada umunya beton hanya diperhitungkan

bekerja dengan baik hanya pada daerah tekan saja pada penampangnya,

sedangkan gaya tarik dipikul oleh tulangannya (Dipohusodo, 1996). Nilai kuat

tekan beton ditentukan dari tegangan tekan tertinggi (f’c) yang dicapai benda uji

pada umur 28 hari. Kuat tekan beton dapat dihitung menggunakan rumus :

𝑓 ′𝑐 = 𝑃

𝐴 (2.1)

Dimana :

𝑓 ′𝑐 = kuat tekan beton (MPa)

P = beban maksimum benda uji (N)

A = luas bidang tekan benda uji (mm2)

Page 4: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

6

Nilai kuat tekan beton ini didapatkan melalui tata-cara pengujian standar

dengan menggunakan mesin uji yaitu dengan cara memberikan beban, dimana

beban yang diberikan akan terus meningkat sampai beton yang diuji hancur. Kuat

tekan beton ini sangat dipengaruhi oleh material pembentuk beton tersebut yaitu

semen, agregat halus, agregat kasar, air dan bahan campuran yang lainnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton :

1. Perbandingan air dan semen serta tingkat pemadatannya.

Semakin besar faktor air semen, maka jumlah pasta semakin besar dan nilai

slump pun juga menjadi semakin besar yang berarti bahwa adukan menjadi

semakin encer sehingga mempunyai kelecakan yang tinggi. Hal ini tentu dapat

menyebabkan penurunan kuat tekan beton, karena naiknya faktor air semen

berarti terjadinya penambahan air di dalam adukan beton, sehingga ada

kelebihan air dalam pasta yang menyebabkan timbulnya pori atau rongga

udara yang memperlemah kekuatan beton.

2. Perawatan

Perawatan pada beton merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk

membantu di dalam mempercepat proses hidrasi beton, menjaga kestabilan

temperatur dan juga perubahan kelembaban di dalam maupun diluar beton itu

sendiri.

3. Umur beton

Kuat tekan beton bertambah sesuai dengan bertambahnya umur beton.

Kecepatan bertambahnya kekuatan beton tersebut dipengaruhi oleh faktor-

faktor diatas yaitu faktor air semen dan juga suhu perawatan.

2.2.2 Baja

Baja merupakan suatu material konstruksi yang sering digunakan di dalam

struktur bangunan sipil. Salah satu hal yang menyebabkannya adalah karena baja

memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Selain memiliki kekuatan tarik yang tinggi,

baja juga memiliki sifat daktail. Dimana baja dapat mengalami deformasi yang

besar karena memiliki kuat tarik yang tinggi tanpa mengalami kehancuran atau

putus. Hal ini sangat menguntungkan, karena sifat daktail yang dimiliki baja dapat

Page 5: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

7

mencegah keruntuhan bangunan secara tiba-tiba akibat terjadinya guncangan

gempa, sehingga keamanan dari penghuni bangunan tersebutpun terjamin.

Jenis-jenis tulangan baja untuk beton dapat dibedakan berdasarkan tulangan

polos atau berulir. Tulangan polos adalah batang baja yang pada bagian

permukaan sisi luarnya rata, tidak berukuir, sedangkan untuk tulangan berulir

adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi

berukir.

Di dalam struktur beton bertulang harus dapat diusahakan agar tulangan baja

dan beton dapat mengalami deformasi secara bersama-sama. Hal ini bertujuan

agar terjadinya ikatan diantara tulangan baja dan juga beton.

Gambar 2.1 Diagram tegangan-regangan baja

(Nawi,E.G.,1996)

Dari Gambar 2.1 dapat dilihat hubungan tegangan dan regangan baja,

terdapat empat daerah sebagai berikut :

a. Daerah elastis linier (0<εs<εy), dimana tegangan baja meningkat secara linier

terhadap regangan baja dengan Es = 200000 MPa.

b. Daerah leleh (εy<εs<εsh), dimana tidak ada peningkatan tegangan baja.

c. Daerah strain hardening (εsh<εs<εsu), dimana tegangan meningkat secara non

linier.

d. Daerah penurunan tegangan (εsu< εs< εsf), dimana terjadi penurunan tegangan

sampai baja mengalami putus.

Page 6: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

8

2.3 Tulangan Bambu

Bambu merupakan jenis tanaman yang termasuk Bamboidae yaitu salah satu

anggota sub familia rumput, sehingga pertumbuhannya cepat (Jansen, 1980). Pada

umumnya bambu ditemukan di tempat-tempat terbuka baik di pekarangan, tegalan

maupun di hutan. Di dalam pemanfaatan bambu harus diperhatikan faktor-faktor

yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas produk yang dapat dihasilkan,

misalnya faktor jenis bambu, umur, kadar air, berat jenis, kekuatan, keawetan.

2.3.1 Jenis – jenis bambu

Di Indonesia ada sekitar 12 spesies bambu di Indonesia yang biasa

digunakan sebagai struktur bangunan (Sipongco dkk, 1987). Dari jenis-jenis

bambu yang ada di Indonesia, hanya ada empat saja yang biasanya dijual

dipasaran yaitu bambu Petung, bambu Tali, bambu duri dan bambu wulung

(Frick, 2004). Penggunaan bambu sebagai material struktur lebih baik karena

strukturnya yang ringan sehingga menyebabkan ketahanan yang lebih tinggi

terhadap getaran gempa mengingat bahwa Indonesia termasuk daerah rawan

gempa.

2.3.1.1 Bambu Petung/betung (Dendrocalamus asper).

Gambar 2.2 Bambu Petung

Bambu Petung tumbuh subur hampir di semua pulau besar di Indonesia.

Bambu Petung dapat tumbuh di dataran rendah sampai dengan pegunungan

sampai ketinggian 2000 m di atas permukaan air laut. Pertumbuhan bambu ini

cukup baik, terutama pada tanah yang tidak terlalu kering. Bambu ini memiliki

dinding yang tebal dan kokoh serta diameter yang dapat mencapai lebih dari 20

cm. Dapat tumbuh hingga lebih 25 meter. Bambu Petung banyak digunakan di

Page 7: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

9

dalam konstruksi sebuah bangunan yaitu dijadikan struktur atau pondasi

bangunan, dimana bambu dimasukkan dalam kolom struktur dan diberi tulangan

serta dicor beton. Selain itu bambu Petung dapat juga dijadikan sebagai reng.

2.3.1.2 Bambu Tali

Gambar 2.3 Bambu Tali

Selain bambu Petung, di dalam konstruksi bangunan bambu yang dapat

digunakan adalah bambu Tali atau bambu apus (Gigantochloa apus Kurz). Bambu

ini sangat mudah untuk mendapatkannya karena hampir ada disemua tempat serta

dengan harga yang terjangkau. Bambu Tali yang baru ditebang kadar airnya bisa

mencapai 185 % (Basri dan Saefudin, 2004). Bila bambu mengering, baik secara

alami maupun melalui proses pengeringan dimensinya akan menyusut.

Penyusutan ini akan berakibat terhadap perubahan dimensi bambu, yang jika tidak

dikendalikan akan menyebabkan penurunan mutu bambu tersebut. Menurut Liese

(1985) dan Fangchun (2000), tingkat penyusutan pada bambu sejenis bergantung

pada umur, posisi letak pada batang dan tingkat kekeringan bambu.

Sifat mekanik bambu merupakan sifat yang berhubungan dengan kekuatan

suatu bahan di dalam menahan gaya luar yang bekerja pada bambu tersebut. Sifat

ini dapat diketahui dari penelitian-penelitian yang memanfaatkan bambu sebagai

struktur dan bahan bangunan. Sifat mekanik pada bambu ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu jenis bambu, umur bambu pada waktu penebangan,

kandungan air pada bambu, bagian batang bambu yang digunakan, dan juga

penggunaan nodia dan internodia.

Page 8: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

10

2.3.2 Kuat tarik bambu

Bambu memiliki banyak kelebihan-kelebihan, dimana salah satunya

memiliki kuat tarik yang tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Kuat tarik

bambu merupakan suatu ukuran kekuatan bambu di dalam menahan gaya-gaya

yang cenderung menyebabkan bambu tersebut terlepas satu dengan yang lainnya

(Pathurahman,1998). Menurut Jansen (1980) faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kekuatan bambu adalah sebagai berikut :

1. Kandungan air, dimana kekuatan tarik bambu akan menurun dengan

meningkatnya kandungan air.

2. Ada tidaknya nodia pada bambu. Di dalam inter-nodia sel-selnya berorientasi

kearah sumbu aksial sedangkan di dalam nodia sel-selnya mengarah pada

sumbu transversal. Oleh karena itu batang-batang yang bernodia mempunyai

kekuatan yang lebih rendah daripada batang-batang yang tidak bernodia.

Berikut rumusan di dalam menghitung kuat tarik pada bambu :

𝑓𝑢𝑏 = 𝑃 𝑚𝑎𝑥

𝐴 (2.2)

dimana:

fub = tegangan tarik pada batas maksimum (kg/cm2)

Pmax = beban tarik maksimum (kg)

A = luas penampang (cm2)

Morisco (1999) juga telah melakukan pengujian kuat tarik dengan empat

jenis yaitu bambu ori (bambusa bambos becke), bambu Petung (dendracalamus

asper schult), bambu wulung (gigantochloa vercillata munro) dan bambu tutul

(bambusa vulgaris schrad), dimana di dalam pengujian ini bambu yang digunakan

adalah bambu dengan nodia dan juga tanpa nodia. Hasil yang didapatkan dari

pengujian tersebut ditunjukkan pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

Tabel 2.1 Tegangan tarik bambu kering oven tanpa nodia dan dengan nodia

Jenis Bambu Tegangan Tarik (Mpa)

Tanpa

Nodia

Dengan

Nodia

Ori 291 128

Petung 190 116

Wulung 166 147

Tutul 216 74

Page 9: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

11

Tabel 2.2 Tegangan tarik bambu kering oven tanpa nodia bagian dalam dan

bagian luar

Jenis Bambu Tegangan Tarik (Mpa)

Bagian dalam Bagian luar

Ori 164 417

Petung 97 285

Wulung 96 237

Tutul 146 286

Berikut diagram tegangan-rengangan bambu yang dibandingkan dengan

baja:

Gambar 2.4 Tegangan-regangan bambu dan baja

Morisco (1999)

Dari Gambar 2.4 tegangan-regangan bambu dan baja, dapat dilihat bahwa

bambu Ori memiliki kekuatan yang cukup tinggi yaitu hampir dua kali tegangan

leleh baja. Selain bambu ori, kuat tarik rata-rata dari bambu Petung juga lebih

besar dari tegangan leleh baja. Selain mengetahui tegangan-regangan bambu, dari

penelitian-penelitian tersebut juga dapat diketahui mengenai perbedaan kekuatan

bambu baik pada bagian luar dan bagian dalamnya. Dimana didapatkan hasil

bahwa bambu bagian luar mempunyai kekuatan yang jauh lebih tinggi daripada

bambu bagian dalamnya.

Page 10: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

12

2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Bambu

Kelebihan bambu sebagai tulangan pada beton:

1. Dari segi harga, tulangan bambu jauh lebih murah apabila

dibandingkan dengan baja.

2. Bambu dapat diperoleh dengan mudah karena tersedia hampir di

semua daerah.

3. Pertumbuhannya cepat.

4. Bambu merupakan bahan konstruksi yang ringan.

5. Material yang dapat diperbaharui.

6. Memiliki kuat tarik yang tinggi.

Kelemahan bambu sebagai tulangan pada beton:

1. Daya lekat dengan beton kurang baik.

2. Mudah menyerap air.

3. Mudah terbakar.

2.3.4 Perlakuan Permukaan pada Bambu

Dilihat dari kekuatannya, bambu sebagai tulangan beton merupakan

alternatif yang dinilai layak, minimal untuk struktur ringan dan sedang. Tapi

permasalahannya adalah, bambu bersifat higroskopis yang kembang-susutnya

cukup besar. Hal ini tentu mengakibatkan penyusutan, lekatannya dengan beton

menjadi sangat berkurang sehingga daya dukung struktur menjadi menurun.

Lekatan antara tulangan bambu dan beton kurang baik, dapat diatasi

dengan penambahan bahan pelapis kedap air. Ada banyak bahan pelapis yang

dapat digunakan untuk melapisi permukaan bambu yaitu seperti misalnya vernis

dan juga epoxy (Pathurahman, dkk, 2003).

2.4 Panjang Penyaluran

2.4.1 Pengertian Panjang Penyaluran

Panjang penyaluran menurut SNI 2847-2013 adalah panjang tulangan

tertanam yang diperlukan untuk mengembangkan kuat rencana tulangan pada

suatu penampang kritis. Panjang penyaluran menentukan tahanan terhadap

tergelincirnya tulangan. Adapun dasar utama dari teori panjang penyaluran

Page 11: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

13

tersebut adalah dengan memperhitungkan sebuah tulangan yang tertanam di

dalam beton.

Gambar 2.5 Skema panjang penyaluran tulangan dan beton

Agar batang dapat menyalurkan gaya sepenuhnya melalui ikatan, maka

batang tersebut harus tertanam di dalam beton hingga suatu kedalaman tertentu

yang dinyatakan dalam panjang penyaluran. Sebuah gaya tarik T bekerja pada

tulangan tulangan tersebut. Gaya ini ditahan oleh lekatan antara beton sekeliling

dengan tulangan. Bila tegangan lekat ini bekerja merata pada seluruh bagian

batang yang tertanam, total gaya yang harus dilawan sebelum batang tersebut

keluar dari beton akan sama dengan panjang bagian yang tertanam dikalikan

keliling tulangan kali tegangan lekat.

Park dan Paulay (1975) mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya

panjang tulangan yang tertanam pada beton diperlukan adanya nilai tegangan

lekat (μ). Hal ini berarti bahwa tegangan lekat berhubungan erat dengan panjang

penanaman tulangan pada beton. Sehingga panjang penyaluran dapat dirumuskan

sebagai berikut:

ld x kll x μ = P (2.3)

Dimana :

𝑙𝑑 = panjang penyaluran (mm)

𝑘𝑙𝑙 = keliling tulangan (mm)

𝜇 = kuat lekat (MPa)

P = Beban maksimum (N)

2.4.2 Lekatan Beton dan Tulangan

Penggunaan tulangan pada struktur beton bertulang adalah untuk

mengganti kapasitas tarik dari material beton yang lemah. Tegangan tarik yang

Page 12: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

14

terjadi pada beton selanjutnya disalurkan ke tulangan melalui mekanisme lekatan,

sehingga kedua material tersebut yaitu beton dan tulangan dapat bekerja sama

menjadi satu kesatuan material.

Salah satu persyaratan dari sebuah konstruksi bangunan adalah adanya

lekatan antara tulangan dengan beton. Kuat lekat ditimbulkan akibat adanya saling

geser antara tulangan dan beton sekelilingnya. Kuat lekat merupakan kombinasi

kemampuan antara tulangan dan beton yang menyelimutinya dalam menahan

gaya-gaya yang dapat menyebabkan lepasnya lekatan antara tulangan dan beton

(Winter, 1993). Gaya lekat ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya

diameter tulangan, karena gaya lekat merupakan luas bidang singgung dikalikan

dengan tegangan lekat. Hal ini berarti bahwa dengan diameter tulangan yang lebih

besar mempunyai luas permukaan yang lebih besar juga, sehingga gaya yang

dibutuhkan untuk menarik keluar juga semakin besar.

Untuk dapat mengetahui mekanisme lekatan antara beton dan tulangan

dapat dilakukan dengan pengujian kuat cabut (pull out test) pada tulangan yang

ditanam di dalam beton. Di dalam pengujian kuat cabut ini dapat diketahui

besarnya gaya cabut dan juga tegangan lekat.

Menurut Nawy (1986), kuat lekat antara beton dan tulangan dipengaruhi oleh

faktor-faktor :

1. Efek gripping (memegang) sebagai akibat dari susut pengeringan beton di

sekeliling tulangan dan saling geser antara tulangan dengan beton di

sekelilingnya.

2. Tahanan gesekan (friksi) terhadap gelincir dan saling kunci pada saat elemen

penguat atau tulangan mengalami tegangan tarik.

3. Diameter tulangan.

4. Bahan pelapis (coating).

5. Jarak tulangan dari tepi beton.

Kuat lekat antara beton dan tulangan ini dapat berkurang apabila mendapat

tegangan yang tinggi karena apabila mendapat tegangan yang tinggi, pada beton

akan timbul retak-retak dan apabila terus berlanjut akan mengakibatkan retakan

yang terjadi tersebut makin lebar dan bersamaan dengan itu akan terjadi defleksi.

Di dalam hal ini fungsi dari beton bertulang menjadi hilang karena baja tulangan

Page 13: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

15

yang terlepas dari beton. Jenis percobaan yang dapat menentukan kualitas lekatan

elemen tulangan yaitu dengan percobaan tarik langsung (pull-out test). Percobaan

ini memberikan perbandingan antara efisien lekatan berbagai jenis permukaan dan

panjang penanaman.

2.5 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai kuat lekat bambu dan beton sudah pernah dilakukan

oleh Irianta (2009), Setiya Budi, dkk (2013), dan Suryadi, dkk (2013), dimana

panjang penanaman yang digunakan yaitu 150 mm. Hasil penelitian tersebut dapat

dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Hasil penelitian terdahulu

Dari Tabel 2.3, dapat dilihat perbedaan besarnya kuat lekat yang sangat

jauh dari masing-masing penelitian yang pernah dilakukan. Bambu Gombong

memiliki kuat lekat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis bambu

lainnya. Pengujian kuat lekat baja ulir yang pernah dilakukan oleh Sunarmasto

(2007), dimana didapat hasil kuat lekat baja ulir diameter 10 adalah 3.267 MPa,

sehingga apabila dibandingkan dengan kuat lekat tulangan bambu yang paling

mendekati adalah penelitian yang dilakukan oleh Irianta (2009).

Nama

Peneliti Jenis

Bambu Variasi Bambu Dimensi Bambu

Mutu

Beton

(Mpa)

Hasil

Pengujian

Lekatan

(Mpa)

Irianta

(2009)

Petung Dipilin lebar : 15 mm

tebal : 5 mm 30

1.1 MPa

Ori Dipilin 0.6 MPa

Wulung Dipilin 0.6 MPa

Setiya

Budi,

dkk

(2013)

Petung

Takikan lebar : 15 mm

tebal : 5 mm 16

0.0078 MPa

Wulung 0.0071 MPa

Suryadi,

dkk

(2013) Gombong

Lilitan kawat (2 cm)

lebar : 20-25 mm

tebal : 8-15 mm 20

22.8 MPa

Lilitan kawat (4 cm) 18 MPa Pemberian tonjolan

(2.5 cm) 47.9 MPa Pemberian tonjolan

(5 cm) 31.3 MPa

Page 14: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

16

2.6 Analisa Data

2.6.1 Mean

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat

ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Adapun rumus

dari mean adalah sebagai berikut :

𝑋 = Ʃ𝑋𝑖

𝑛 (2.4)

Dimana :

𝑋 : rata-rata hitung

Xi : nilai sampel ke-i

n : jumlah sampel

2.6.2 Standar Deviasi

Standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan

bagaimana sebaran data dalam sampel. Berikut rumus dari standar deviasi :

𝑆 = 𝑛 .Ʃ 𝑥𝑖 2− (Ʃ𝑥𝑖 )2

𝑛(𝑛−1) (2.5)

Dimana :

S : standar deviasi

Xi : nilai ke-i

𝑥 : rata-rata hitung

2.6.3 Pendugaan Parameter

Pendugaan parameter adalah suatu dugaan terhadap parameter berdasarkan

suatu interval, di dalam interval mana kita harapkan dengan keyakinan tertentu

parameter itu akan terletak. Pendugaan interval dikelompokkan menjadi dua,

yaitu:

1. Pendugaan interval dua sisi

𝑋 − 𝑡𝛼 .𝑛−1.𝑆

𝑛 < 𝜇 < 𝑋 + 𝑡𝛼 .𝑛−1

𝑆

𝑛 (2.6)

2. Pendugaan interval satu sisi

𝑋 − 𝑡𝛼 .𝑛−1.𝑆

𝑛 < 𝜇 (2.7)

Page 15: KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN … 2.pdf · TUGAS AKHIR BAB II ... adalah batang baja dengan bagian permukaan sisi luarnya tidak rata, ... 1. Kandungan air, dimana kekuatan

17

Dimana :

𝑋 : nilai rata-rata dari sampel

t : distribusi t

𝛼 : taraf signifikan atau besarnya kesalahan yang ditolerir dalam

membuat keputusan

n : jumlah sampel

S : standar deviasi

μ : nilai rata-rata pada interval tertentu