kualitas informasi akuntansi

17
KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI Sebelum standar kualitas atau standar kinerja disusun untuk sebuah produk, harus ditentukan tujuan/maksud dari produk tersebut. Contohnya, angkutan penumpang via kapal laut versus angkutan penumpang via kapal udara serta obat-obat dengan resep versus obat-obat yang dijual di counter. Untuk itu diperlukan hal yang sama, yaitu informasi yang benar. Pemakaian informasi yang melekat pada produk menentukan kualitas dari informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangan kerangka konseptual FASB, harus memperhatikan tujuan laporan keuangan sebelum Badan ini membahas karakteristik-karakteristik kualitas dari informasi yang dilaporkan dalam Concept Statement kedua, SFAC 2. Ketika pembuatan keputusan dilihat sebagai tujuan utama dari laporan keuangan, maka kegunaan informasi keuangan dalam pembuatan keputusan seharusnya menjadi kualitas utama yang harus dicari untuk dapat memutuskan apa yang dilaporkan dan bagaimana laporan tersebut dikerjakan. Ini bukanlah truisme (kebenaran mutlak), seperti yang telah kami amati, hanya sedikit responden dalam penelitian FASB pada tahun 1974 yang mendukung pelaksanaan tujuan tersebut. Sejak 1874, ada sebuah perubahan tajam dalam sikap antar orang yang tertarik dengan laporan keuangan, dan kegunaan/manfaat keputusan menjadi hal yang sangat diterima sebagai kualitas penting yang harus dimiliki oleh informasi keuangan. User-Spesific and Decision-Spesific Qualities FASB telah mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan kualitas yang harus ada dalam informasi keuangan pada “hierarki kualitas akuntansi” (Figure 5-1). Hierarki ini membedakan antara kualitas yang terkait dengan user (pemakai informasi) dan kualitas yang terkait dengan keputusan. Informasi yang bermanfaat bagi seseorang bisa saja tidak berarti apa-apa bagi orang lain, meskipun mereka menghadapi situasi yang sama, karena mungkin mereka memiliki kapabilitas yang berbeda dalam memahami informasi tersebut. Informasi tertentu pada situasi tertentu yang disampaikan dalam bahasa asing hanya akan bermanfaat bagi orang yang memahami bahasa tersebut. Pengetahuan tentang bahasa merupakan karakteristik dari orang yang menerima informasi, bukan karakteristik informasi. Maka, apakah informasi dapat dimengerti atau

Upload: imam-hidayat

Post on 01-Jul-2015

2.854 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

 

Sebelum   standar   kualitas   atau   standar   kinerja   disusun   untuk   sebuah   produk,   harus   ditentukan tujuan/maksud dari produk tersebut. Contohnya, angkutan penumpang via kapal laut versus angkutan penumpang via  kapal  udara  serta  obat-obat  dengan resep versus  obat-obat  yang dijual  di   counter. Untuk  itu diperlukan hal yang sama, yaitu informasi  yang benar. Pemakaian  informasi yang melekat pada   produk  menentukan   kualitas   dari   informasi   tersebut.  Oleh   karena   itu,   dalam  pengembangan kerangka   konseptual   FASB,   harus   memperhatikan   tujuan   laporan   keuangan   sebelum   Badan   ini membahas karakteristik-karakteristik kualitas dari informasi yang dilaporkan dalam Concept Statement kedua, SFAC 2.

Ketika   pembuatan   keputusan   dilihat   sebagai   tujuan   utama   dari   laporan   keuangan,   maka kegunaan informasi keuangan dalam pembuatan keputusan seharusnya menjadi kualitas utama yang harus dicari untuk dapat memutuskan apa yang dilaporkan dan bagaimana laporan tersebut dikerjakan. Ini bukanlah truisme (kebenaran mutlak), seperti yang telah kami amati, hanya sedikit responden dalam penelitian FASB pada tahun 1974 yang mendukung pelaksanaan tujuan tersebut. Sejak 1874, ada sebuah perubahan   tajam   dalam   sikap   antar   orang   yang   tertarik   dengan   laporan   keuangan,   dan kegunaan/manfaat keputusan menjadi hal yang   sangat diterima sebagai kualitas penting yang harus dimiliki oleh informasi keuangan. 

 

User-Spesific and Decision-Spesific Qualities

FASB telah mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan kualitas yang harus ada dalam informasi keuangan pada “hierarki kualitas akuntansi” (Figure 5-1). Hierarki ini membedakan antara kualitas yang terkait dengan user (pemakai  informasi) dan kualitas yang terkait dengan keputusan. Informasi yang bermanfaat   bagi   seseorang   bisa   saja   tidak   berarti   apa-apa   bagi   orang   lain,   meskipun   mereka menghadapi   situasi   yang   sama,   karena  mungkin  mereka  memiliki   kapabilitas   yang   berbeda   dalam memahami informasi tersebut. Informasi tertentu pada situasi tertentu yang disampaikan dalam bahasa asing   hanya   akan   bermanfaat   bagi   orang   yang  memahami   bahasa   tersebut.   Pengetahuan   tentang bahasa merupakan karakteristik  dari  orang yang menerima  informasi,  bukan karakteristik   informasi. Maka, apakah informasi  dapat dimengerti atau tidak, dapat dinilai  hanya melalui  situasi khusus dari user.  Dalam kasus  ini,  orang harus mengerti bahasa asing.  Harus diketahui  pula mengapa  informasi dapat  dipahami  ditunjukkan   sebagai   kualitas   yang   terkait  dengan  user   (user-specific  quality)  dalam hierarki kualitas.

Hal yang sama adalah tentang pengetahuan awal yang dimiliki orang yang menerima informasi. Informasi yang telah diketahui oleh penerima informasi menjadi tidak bermanfaat lagi, karena informasi ini tidak menambah apapun pada kapasitas pembuatan keputusan orang tersebut (informasi awal yang telah   dimiliki   tersebut   dapat   mengurangi   ketidakpastian   yang   dihadapi   orang   tersebut).   Jadi, pengetahuan awal yang ditunjukkan dalam hierarkhi merupakan karakteristik/ciri  dari user informasi, bukan karakteristik dari informasi.

Kualitas   informasi   yang   sangat   penting   dan  membuat   informasi   dapat   bermanfaat   dalam pembuatan keputusan adalah relevansi  dan reliabilitas   informasi.  Kualitas  tersebut  (setidaknya pada 

Page 2: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

tingkat yang minimum) sangat penting bagi nilai manfaat  informasi,  karena informasi yang jelas dan sangat tidak relevan atau tidak dapat dipercaya tidak ada nilainya bagi pembuat keputusan. Tetapi di luar tingkat minimum kedua kualitas ini, informasi seharusnya bermanfaat dalam memberikan relevansi untuk mendapatkan reliabilitas, dan sebaliknya dapat dipercaya untuk mendapatkan relevansi.

 

Relevansi 

FASB mendefinisikan relevansi sebagai : kapasitas informasi untuk membuat sebuah perbedaan dalam   sebuah   keputusan   yang   membantu   user   membuat   prediksi   tentang   outcome/hasil   dari transaksi/peristiwa   masa   lalu,   sekarang,   dan   yang   akan   datang   atau   untuk   menjelaskan   atau mengkoreksi prediksi sebelumnya.

Relevansi   informasi   harus   dinilai   dalam   hubungannya   dengan   sebuah   keputusan   tertentu. Kapanpun informasi dideskripsikan sebagai informasi yang “relevan,” maka selalu ada “sesuatu” yang bisa   dipahami.   Tetapi   perhatikan   bahwa   definisi   di   atas  merujuk   pada   “kapasitas   informasi   untuk membuat sebuah perbedaan.” Supaya relevan, informasi harus  mampu membuat sebuah perbedaan. Kenyataannya, informasi tidak membuat perbedaan dalam situasi tertentu, misalnya, jika orang yang menerima informasi telah mempunyai pengetahuan awal tentang apa yang disampaikan oleh informasi. Pengetahuan awal dari sebagian penerima informasi pasti akan menurunkan manfaat dari informasi; namun hal ini tidak mempengaruhi relevansi informasi.

Dengan  merujuk  pada   definisi   untuk   “memprediksikan  outcome  dari   transaksi/peristiwa  …. masa lalu, pada pertama kalinya akan membingungkan. Jika hal itu sudah terjadi mengapa outcomenya harus diprediksikan? Jawabannya adalah bahwa,  meskipun peristiwa  lampau,  outcomenya (misalnya hasil sebuah pertandingan yang telah selesai) mungkin belum diketahui oleh semua orang. Oleh karena itu hal tersebut masih menjadi subyek spekulasi diantara mereka yang belum tahu.

Unsur-unsur relevansi ditunjukkan dalam hierarkhi sebagai nilai prediksi, nilai feedback (umpan balik), dan ketepatan waktu. Ketepatan waktu (timeliness) adalah persyaratan mutlak – informasi yang kedaluwarsa tidak akan bermanfaat – dan supaya bermanfaat, informasi harus mempunya nilai prediksi atau nilai feedback, atau keduanya. FASB mendefinisikan nilai prediksi sebagai kualitas informasi yang membantu user untuk meningkatkan kemungkinan forecasting (peramalan) yang tepat tentang outcome dari peristiwa lampau atau saat ini.

Nilai prediksi berarti bahwa informasi harus mempunyai nilai sebagai input (masukan) dalam sebuah proses prediksi, bukan berarti bahwa informasi membentuk prediksi sendiri. Prediksi tidak bisa menjadi informasi tentang outcome, karena masa depan tidak dapat diketahui dengan pasti. Tentu saja, prediksi  menyampaikan  informasi   tentang ekspektasi  atau perasaan/feeling   seseorang,  dan prediksi bersifat   sangat   informatif.  Sebuah  contoh   tentang   item neraca  yang  dengan   jelas  mempunyai  nilai prediksi  adalah pembayaran untuk penerimaan yang tidak dapat dinilai.   Item ini berasal dari  jumlah piutang bruto untuk menunjukkan proporsi account yang tidak diperkirakan menghasilkan cash inflow di masa depan. 

Nilai   feedback,   komponen   lain   dari   relevansi,   didefinisikan   sebagai   kualitas   informasi   yang memungkinkan user untuk menegaskan atau mengkoreksi ekspektasi awal. Jika nilai prediksi bersifat 

Page 3: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

forward-looking (ke depan) dan secara langsung berasal dari kekuatan untuk mengarahkan keputusan, maka nilai  feedback berasal dari   informasi  yang menceritakan tentang masa lalu. Apakah ekspektasi tentang masa lalu terbukti benar atau salah ? Pengetahuan ini diperlukan untuk membentuk ekspektasi dan rencana baru untuk masa depan. Jadi, nilai feedback juga bersifat purposive (mempunyai manfaat), meskipun   secara   langsung   menyangkut   masa   lalu.   Seperti   yang   dinyatakan   oleh   FASB,   “tanpa pengetahuan tentang masa lalu, maka basis untuk prediksi biasanya tidak akan dimiliki. Tanpa sebuah kepentingan pada masa depan, pengetahuan tentang masa lalu tidak akan bermanfaat.”

Hampir semua gambaran yang dilaporkan dalam laporan keuangan mempunyai nilai feedback. Hal yang paling penting, terutama bagi stockholder, adalah gambaran tentang penghasilan. Gambaran ini  menyampaikan   informasi   tentang  keberhasilan  venture/bisnis   telah  yang  diinvestasikan  dan  juga tentang   kinerja   dari   para  manajer   yang   bertanggung   jawab   untuk  menjalankan   bisnis.   Gambaran pendapatan yang bersifat segmental memudahkan penilaian yang lebih detail tentang segmen/bagian-bagian sebuah perusahaan yang terdiversifikasi  dan tentang manajer  yang bersifat   respektif.  Sejauh gambaran tersebut dapat dengan hati-hati diramalkan, maka gambaran tersebut juga mempunyai nilai prediksi. 

 

Reliabilitas 

Kualitas utama dari informasi yang lain yang membuat informasi bermanfaat untuk pembuatan keputusan adalah reliabilitas, dan reliabilitas ini terdiri dari dua unsur – verifiabilitas (kemampuan untuk membuktikan/verifikasi)   dan   representasi   keakuratan.   Verifiabilitas   kadang   dikira   sinomim   dari reliabilitas.  FASB mendefiniskan  verifiabilitas   sebagai  kemampuan untuk  menjamin  bahwa  informasi merepresentasikan apa yang isi dari informasi atau metode pengukuran yang dipilihan yang digunakan tanpa ada kesalahan atau bias.

Berdasarkan   definisi   di   atas,   inti   dari   verifikasi   adalah   kesepakatan/   persetujuan   diantara sejumlah pengamat independen. Kesepakatan tersebut mungkin merupakan satu-satunya pertahanan atas bias dalam pengukuran. Kesimbangan antara bank dan kas/tunai dari suatu perusahaan merupakan hal  yang paling mudah untuk disepakati.  Penerimaan memunculkan beberapa problem pengukuran, yaitu estimasi tentang jumlah yang tak ternilai, tetapi dengan bertambahnya berbagai problem seputar pengakuan pemasukan, tentu saja mempengaruhi penerimaan yang ada pada neraca. Karena aset dalam neraca menurun, dari cair menjadi kurang cair, maka konsensus tentang pengukuran dapat mengatasi hal ini. Seseorang harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam menghitung depresiasi pada aset   tetap,   yang  berasal   dari   pilihan  metode  depresiasi,   estimasi   aset   bergerak,   dan   estimasi   nilai persediaan, untuk mengetahui seberapa sulit kemungkinan untuk mendapatkan konsensus. Dan telah dicapai   kesepakatan   tentang   pengeluaran   yang   dijadikan   aset   dan   pengeluaran   yang   diperlakukan sebagai pengeluaran saat ini.

Reliabilitas  mempunyai   sedikit   ketepatan.   Sebuah  pengukuran   yang  tidak   tepat/teliti   dapat dipercaya   jika   situasi  tidak  meminta  adanya  ketepatan  tingkat  tinggi.  Dibandingkan  dengan  sebuah chronometer, sebuah jam tangan (sekalipun bagus) jauh tidak tepat; namun kita tidak menganggap jam tangan tidak dapat dipercaya selama tidak diperlukan ketepatan tingkat tinggi.

 

Page 4: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

Representational Faithfulness

Ketiadaan   bias   dalam   pengukuran,   atau   obyektivitas   dalam   akuntansi,   yang   biasanya dibandingkan,  dianggap oleh banyak orang sebagai  hal  untuk menjamin  reliabilitas.  Kelemahan dari pandangan ini adalah bahwa mereka yang menekankan obyektivitas memfokuskan pada kesepakatan tentang pengukuran input akuntansi dan kurang memperhatikan apakah input yang dipilih menghasilkan output yang diinginkan. Robert Sterling menyatakan permasalahan tersebut sebagai berikut : 

Dengan sedikit perkecualian, tidak satupun output sistem akuntansi yang dapat diverifikasi secara terpisah. Yaitu bahwa, tidak ada operasi empiris yang independen dimana seseorang dapat melakukan verifikasi hal-hal yang dihitung dari input. Bahkan “net income” ataupun “total aset” juga bukan merupakan hal dapat diamati atau diukur secara terpisah, tetapi keduanya merupakan penjumlahan dalam laporan. Keseimbangan laporan tidak dapat diamati atau diukur secara terpisah; tapi lebih merupakan penjumlahan pemasukan. Proses audit bukan merupakan verifikasi output; tapi merupakan re-kalkulasi output dan suatu “pemeriksaan” dokumen bisnis untuk mengecek akurasi atau kebenaran input. Jadi, proses audit memfokuskan pada input pada sistem dan cara dimana input tersebut dimanipulasi. Hal ini tidak membuktikan (verifikasi) output sistem.

Informasi akuntansi bersifat reliable (dapat dipercaya) hanya jika input pada proses pengukuran secara tepat dipilih untuk menghasilkan output yang diinginkan. Ini merupakan aspek reliabilitas yang disebut FASB sebagai “representasi keakuratan.” Aspek ini didefinisikan dalam SFAC 2 sebagai :

Kesesuaian atau persetujuan antara sebuah pengukuran atau deskripsi dan fenomena yang merepresentasikan isi (kadang disebut validitas)

Representasi   keakuratan   sangat   penting   bagi   kemampuan   akuntansi   untuk   menghadirkan sebuah gambar   tentang  “realitas  ekonomi”  dalam sebuah  laporan keuangan perusahaan.  Lambang-lambang  untuk  menentukan  “realitas  ekonomi”  biasanya digunakan untuk  mengimplikasikan  bahwa konsep, meskipun bermanfaat, merupakan definisi yang tidak bisa memberi ketepatan; hanya beberapa konsep yang dapat dimasukkan dalam laporan keuangan, meskipun ditambahi dengan catatan kaki dan data pelengkap. Buruknya, apa yang dilihat oleh seorang pengamat sebagai sebuah refleksi realitas, bagi pengamat lain, dapat menjadi sebuah pandangan yang terdistorsi tentang dunia. Analogi yang mungkin, setidaknya mendekati, adalah representasi tingkat kepercayaan pada peralatan stereo dari orkestra di gedung   konser   dengan   mengukur   derajat   distorsi   harmoni   pada   peralatan   tersebut.   Sayangnya, akuntansi belum mempunyai perbandingan statistik atau distorsi keuangan.

Analogi lain akan menunjukkan bagaimana perkembangan representasi kepercayaan terhadap realitas eksternal dapat dibuat meskipun kita tidak tahu persis. Misalnya representasi ketinggian pada sebuah  peta.  Hal   ini  dapat  dilakukan  dengan  sederhana  dengan  cara  menunjuk  titik   tertinggi  pada sebuah wilayah dan menunjukkan ketinggian dalam satuan kaki atau meter.  Representasi  ketinggian yang   lebih  bagus  dapat  ditangkap  dengan  menggunakan  garis  permukaan   laut.  Dan   jika  diinginkan representasi ketinggian yang lebih dapat dipercaya, dapat menggunakan model tiga dimensi. 

Untuk akuntansi, ilustrasi tentang gap antara model akuntansi dan realitas, menurut beberapa aturan  FASB   tentang  akuntansi  pensiun,   terdapat  beberapa  pedoman  standar,  misalnya  Employer’s

Page 5: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

Accounting for Pension, dikeluarkan pada Desember 1985. Untuk saat ini, proposal yang terkait dengan perlakukan penaksiran keuntungan dan kerugian masih sangat relevan.

Sebenarnya tidak satupun faktor yang menentukan biaya akhir untuk sebuah rencana pensiun seorang karyawan dapat diperkirakan secara akurat selama masa kerja pekerja diperhitungkan melalui sebuah   rencana.   Kematian  pekerja,   usia   pensiun,   tingkat   gaji,   nilai   aset   (biayanya   sekuritas)   diluar keuntungan yang harus dibayarkan, dan nilai bunga didapat dari aset tersebut (yang mungkin atau tidak mungkin sama dengan nilai diskon yang diterapkan dalam menghitung nilai saat ini dari obligasi pensiun di  masa depan),  dapat  berbeda dengan asumsi   tentang biaya pensiun yang telah bertambah.  Lebih lanjut,   perubahan   dalam   asumsi   yang   mendasari   penghitungan   nilai   sekarang   dari   obligasi   yang menguntungkan   di   masa   depan   juga   merubah   posisi   keuangan   perusahaan,   dimana   orang   yang membaca neracaakan berharap menemukan hal tersebut.

Berdasarkan   standar   FASB   yang   dikeluarkan   pada   Desember   1985,   hanya   sedikit   taksiran keuntungan  dan  kerugian  yang  mendadak  berubah  pada   laporan  keuangan  perusahaan.  Ada   suatu pengakuan atas perubahan yang agak terlambat tentang aset dan liabilitas terkait. Terkait dengan hal ini FASB  menyatakan   :   “percaya   bahwa   hal   tersebut   secara   konseptual   sesuai   dan  mengakui   sebuah liabilitas   pensiun   netto   atau   asset   yang   diukur   karena   perbedaan   obligasi   keuntungan   yang diproyeksikan dan aset rencana, dimana tidak ada penundaan pengakuan keuntungan atau kerugian, atau  mungkin   keuntungan  dan  yang  dilaporkan  dalam   income  komprehesif   tetapi  tidak  dilaporkan dalam pendapatan (earning). Namun, disimpulkan bahwa pendekatan-pendekatan tersebut akan sangat berubah dari praktek masa lalu dengan pelaksanaan saat ini.

Alasan atas penundaan pengakuan keuntungan dan kerugian yang diajukan dalam draft awal FASB adalah pertentangan antar konstituen tentang sifat yang mudah berubah (volatilitas) yang harus diakui dalam laporan keuangan jika keuntungan dna kerugian terjadi. Tidak masalah apakah volatilitas tersebut  merupakan   fakta   kehidupan;   sifat   tersebut   tidak   dimiliki   laporan   keuangan,   karena   akan mempengaruhi representasi kekakuratan.

 

Pilihan Atribut Dan Representasinya

Relevansi dan reliabilitas adalah kualitas yang berbeda yang harus ada supaya informasi dapat bermanfaat, tetapi dua kualitas ini dengan mudah dapat mengacaukan satu sama lain. Ketika akuntan menyatakan bahwa atribut sebuah elemen akuntansi yang harus diukur untuk tujuan tertentu, telah memunculkan  pertanyaan   tentang   relevansi.  Haruskan   suatu  neraca  menunjukkan   aset   pada  biaya historis, biaya saat ini, atau nilai netto yang dapat dicapai, atau haruskah atribut lain yang harus diukur? Jawabannya tergantung pada atribut mana yang dianggap paling relevan dengan tujuan dari pembuatan laporan   tersebut.  Apapun  atribut   yang  dipilih  harus  diukur   sehandal  mungkin;   yang  berarti  bahwa pengukuran sedapat mungkin merepresentasikan keandalan atribut yang dipilih.

FASB menggunakan contoh jelas yang diambil dari bidang non akuntansi, untuk menunjukkan bagaimana inti yang menjadi ukuran untuk suatu atribut yang relevan dapat berubah menjadi sesuatu yang sangat berbeda :

Page 6: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

Tes pengejaan dilakukan dengan tes oral pada sebuah kelompok siswa. Kata-kata dibaca keras-keras oleh penguji, dan siswa diminta untuk menuliskan kata-kata tersebut. Beberapa siswa, meskipun mereka biasanya mengeja dengan baik, gagal dalam tes ini. Alasannya, mereka mengalami masalah pendengaran. Nilai tes mengimplikasikan pengukuran kemampuan untuk mengeja, sedangkan tes tersebut sebagian mengukur ketajaman pendengaran. Sehingga nilai tes kurang dapat merepresentasikan keakuratan.

Adalah hal yang wajar jika dilakukan ujian ulang oleh penguji yang berbeda – yaitu, verifikasi atas  hasil   tes  –  mungkin  hanya akan menunjukkan  variasi  nilai  yang kecil.  Tes  ulang  ini  tidak  akan membetulkan reliabilitas hasil, karena tes tidak mengukur apa yang seharusnya diukur. 

Meskipun contoh-contoh dalam akuntansi tentang ketidaksesuaian antara ukuran dan apa yang diukur berbeda dengan tes eja, namun ada kesamaannya, kelancaran income – penghindaran volatilitas dalam   pemasukan   –   adalah   salah   satu   contoh.   Stabilitas   pemasukan   dapat   ditingkatkan   dengan penentuan waktu (timing) pengeluaran yang bijak, misalnya riset dan pengembangan, training staff, dan pemeliharaan peralatan. Pengukuran biaya saat ini dari depresiasi (SFAS No. 33) merupakan contoh lain. Hal ini memerlukan penentuan biaya penggantian peralatan untuk peralatan yang lebih modern. “Biaya saat ini” dari peralatan dihitung dengan memasukkannya dalam biaya historis, jumlah indeks perubahan dalam biaya tipe peralatan dan waktu penggantian. Hal ini terlalu menekan biaya saat ini, yang tidak memungkinkan untuk diferensiasi produksi, durabilitas, ekonomi operasi, dsb.

Ketika APB pada tahun 1969 mengeluarkan Opinion 14,  Accounting for Convertible Debt and Stock Issued with Stock Purchase Warrants, mayoritas anggota memberikan tidak memberikan separate value (nilai tersendiri) untuk hak istimewa untuk konversi utang yang disembunyikan (convertible debt) dengan alasan bahwa utang dan pilihan konversi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dinilai secar independen.   Ada kelompok minoritas yang berbeda pendapat yang menegaskan bahwa hasil tersebut merupakan kesalahan intepretasi biaya atas bunga yang sebenarnya dari utang. Mereka membandingkan dua perusahaan, satu dengan rating kredit yang tinggi yang dapat mengeluarkan utang yang tidak disembunyikan, yang lainnya dengan rating yang rendah yang menawarkan hak istimewa untuk konversi untuk membuat hutangnya dapat menghasilkan uang. Misalnya keduanya mengeluarkan obligasi yang mempunyai suku bunga yang sama. “Untuk bisa mengambil kesimpulan dengan kondisi seperti ini, seperti opini di atas, bahwa biaya atas keuangan untuk isu yang pertama adalah sama dengan isu yang kedua,” kata mereka yang tidak setuju, “bertentangan dengan realitas ekonomi.” Opini, tidak menghasilkan jumlah yang secara representatif akurat.  

Dalam definisi representasi keakuratan, kata-kata “hal yang merepresentasikan” adalah hal yang penting. Apakah angka akuntansi merepresentasikan fenomena yang sama bagi seorang amatir yang tidak terbiasa dengan ketentuan akuntansi  sama seperti seorang ahli?  Tidak seorangpun yang tidak terbiasa dengan GAAP berpikir bahwa jumlah yang ditunjukkan adalah jumlah aset tetap dalam neraca merepresentasikan  nilai   saat   itu.   Bagi   ahli,   ketiadaan  goodwill   (nilai   yang  bagus)   dari   neraca  tidak merepresentasikan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki goodwill. Namun ditegaskan bahwa tidak ada   bahaya   yang   muncul   dari   kesalahan   representasi   dalam   laporan   keuangan   sepanjang   user mengetahui bagaimana membaca laporan. Untuk dapat mengartikan laporan, kita dapat menggunakan cara yang sama yang memberi makna sangat banyak – orang yang rasional, biasanya menggunakan akal sehat, serta beberapa pengtahuan tentang bisnis tetapi tidak terbiasa dengan hal-hal khusus tentang akuntansi. Dalam hal ini, diskusi resmi tentang konsep materialitas sangat membantu. Dalam keputusan hal   ini  BarChris  dilihat  sebagai  “investor  yang tingkat  kehati-hatiannya sedang,”  dalam memutuskan apakah itu suatu kesalahan laporan tentang fakta material atau bukan. FASB tidak diragukan mempunyai 

Page 7: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

pikiran   yang   sama   dengan   “investor   yang   tingkat   kehati-hatiannya   sedang,”   ketika  mendefiniskan representasi keakuratan, mereka menggunakan kata “hal untuk merepresentasikan.”

 

Permasalahan Trade-Off

Debat dalam APB tentan Opini 14 (Convertible Debt) diduga bahwa baik kelompok mayoritas dan  mereka   yang   tidak   setuju   percaya   bahwa,   jika  separate value  dapat   diberikan   pada   hak-hak konvensional,  maka akan menjadi  suatu  tambahan relevansi  di  dalam  laporan keuangan.  Kelompok mayoritas  tidak  ingin mencari   tambahan relevansi   tersebut  karena mereka berpikir  akan kehilangan reliabilitas   (atau  verifiabilitas   tertentu)   karena  kesulitan  penentuan  apakah  hak  konversi   layak  atau tidak. Kelompok minoritas yang tidak setuju melihat tambahan relevansi  tersebut dan mungkin  juga tambahan relevansi karena, meskipun akan kehilangan verifialitas pada nilai lain dari sebuah obligasi dan   hak   konversi,   namun   ada   tambahan   dalam   representasi   keakuratan,   dan   jika   tambahan   ini memperbanyak verifiabilitas, maka akan menjadi suatu tambahan netto dalam reliabilitas. Pertentangan antara dua kubu ini menggambarkan bagaimana sebuah pilihan kebijakan akuntansi dapat berubah pada rasio pertukaran antara satu kualitas informasi dengan yang lainnya, dan khususnya pada pertukaran antara relevansi dan reliabilitas.

Tidak   seorangpun   menyetujui   bahwa   pertukaran   tersebut   memungkinkan.   Salah   seorang peneliti  melaporkan hasil   survey   tentang opini  dari  para  analis  keuangan dan pegawai  bank bagian pinjaman dari bank komersial tentang hubungan antara relevansi dan reliabilitas. Survey ini dilakukan untuk   menunjukkan   bahwa   kebanyakan   responden   melihat   dua   kualitas   tersebut   secara   positif mempunyai korelasi,  dengan kata lain,  jika  informasi dapat dipercaya (reliable),  maka informasi  juga akan dianggap lebih relevan.

Hasil survey ini tidak mengejutkan; survey ini mungkin lebih merefleksikan kebingungan umum antara manfaat dan relevansi informasi. Relevansi adalah suatu kualitas tentang jenis  informasi, tetapi jika  informasi  yang relevan disampaikan dengan  jumlah yang tidak dapat dipercaya,  maka  informasi tidak   akan   bermanfaat.   Sebuah   contoh   dapat  membantu  menjelaskan   hal   ini.   Jika   secara   umum diketahui bahwa kereta api pada rute tertentu datang atau berangkat pada waktu yang tidak pasti, maka kebanyakan orang akan mengatakan bahwa  jadwal  kereta  tidak dapat  dipercaya dan tidak  relevan. Tentu   saja,  mereka  tidak  mengatakan  bahwa   jadwal   semuanya  tidak   relevan,   tetapi   hanya  bahwa ketidak reliabilitas informasi membuat informasi menjadi tidak bermanfaat.

Penyataan   sederhana   bahwa   relevansi   dan   reliabilitas   informasi   secara   positif  mempunyai korelasi  muncul dari  pertanyaan tentang kebutuhan akan perbedaan antara dua kualitas ini.  Namun keduanya secara jelas terpisah, dan karena terpisah maka pertukaran antara keduanya kadang-kadang mungkin terjadi. Analogi kartografi akan bermanfaat dalam menjelaskan hal ini. Sebuah contoh tentang informasi yang reliable namun tidak relevan, misalnya seorang yang naik mobil dari Pennsylvania yang hanya   memiliki   peta   New   Jersey.   Releansi   tanpa   reliabilitas,   disatu   sisi,   direpresentasikan   oleh pengemudi di Pennsylvania yang hanya mempunyai peta yang tidak akurat tentang negara bagian itu. Kemungkinan pertukaran (trade-off) akan dihadapinya jika ia diberi pilihan antara sebuah peta akurat dengan sedikit detail (misalnya, peta yang hanya menunjukkan jalan-jalan utama saja) dan sebuah peta yang  lebih  detail   (misalnya,  peta yang  juga menunjukkan  jalan sekunder)  tetapi  kurang meyakinkan bahwa yang ditunjukkan adalah tempat yang benar. Pengemudi itu mungkin akan lebih memilih peta 

Page 8: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

yang lebih detail sepanjang ia dapat yakin bahwa peta tersebut tidak terlalu dapat diandalkan. Seberapa jauh ketidak reliabilitas dapat diterima untuk menambah relevansi? Pertukaran antara dua kualitas ini adalah tentang maksud pertanyaan.

Contoh-contoh  akuntansi   tentang  pertukaran  antara   relevansi   reliabilitas,   sayangnya  kurang jelas dibandingkan contoh tentang peta di atas. Contoh akuntansi biasanya seperti kasus obligasi yang dapat   disembunyikan,   dimana   penaksiran   terpisah   tentang   hak   konversi   mungkin   meningkatkan relevansi   dan   representasi   keakuratan   tetapi   menurunkan   verifiabilitas.   Metode   alternatif   untuk akuntansi  kontrak konstruksi   jangka panjang   prosentase metode penyelesaian atau metode kontrak yang   telah  diselesaikan  –  merupakan  contoh akuntansi  untuk  hal   ini.   Laba  yang  diakui  hanya pada kontrak   yang   telah   diselesaikan   mengabaikan   informasi   yang   relevan   dan   hanya   sebagian merepresentasikan   “realitas   ekonomi”   tetapi  menghindari   beberapa   permasalahan   verifikasi.   Oleh karena itu prosentase dari metode penyelesaian memberi tambahan dalam relevansi, yang mungkin bisa atau tidak bisa menjadi tambahan dalam reliabilitas. Situasi ini dapat lebih jelas dalam kasus akuntansi minyak   dan   gas.   Keduanya   menggunakan   metode   akuntansi   biaya   historis   (Historical   Cost Accounting/HCA) – upaya yang sukses dan penuh biaya – dalam neraca perusahaan produsen minyak dan   gas,   gagal  mengakui   nilai   cadangan,   bahkan   cadangan   yang   telah   dibuktikan,   karena   nilai   ini melebihi pengeluaran pengembangan modal yang diamortisasi yang secara aktual telah dibuat. Reserve recognation  accounting   (RRA/akuntansi   pengakuan   cadangan),   di   satu   sisi,   akan  melakukan   sebuah upaya   untuk  menghitung   nilai   cadangan,   yang   sulit   dan   tidak   pasti,   sama   halnya   dengan   proses pengukurannya. Dibandingkan dengan metode biaya historis, ada suatu tambahan pada informasi yang relevan   (karena  HCA   secara   implisit  merepresentasikan   setiap   kelebihan   nilai   cadangan   atas   biaya sebagai  nol,   sebuah  gambaran  yang  tidak  merepresentasikan  “realitas  ekonomi”).  Tetapi   gambaran tentang cadangan akan dinilai   rendah pada verifiabilitas.  Oleh  karena  itu,  ada ruang debat   tentang tambahan dalam relevansi  yang dapat menguntungkan atau merugikan reliabilitas.  Dalam kebijakan konvensional, hal tersebut tentu saja sangat merugikan reliabilitas, dan ini merupakan alasan bahwa SEC pada tahun 1981 menghentikan upayanya untuk mengembangkan sistem ini.

 

Konservatisme

Konservatisme   tidak   nampak   pada   hirarki   FASB   mengenai   kualitas   akuntansi,   walaupun demikian,   konservatisme   tersebut   dinilai   banyak   akuntan   merupakan   kualitas   akuntansi   diatas semuanya, yang berbicara tentang “prinsip dasar penilaian pada akuntansi tradisional”. Konservatisme memberikan kecenderungan bagi akuntan untuk menyukai beberapa prinsip penilaian dibanding yang lainnya.  FASB mendefinisikan konservatisme sebagai  “reaksi  hati-hati terhadap ketidakpastian, untuk mencoba  menjamin  bahwa   ketidakpastian  dan   risiko  bawaan  dalam   situasi   bisnis   dipertimbangkan dengan cukup”. Hal ini memberikan manfaat yang memperbaiki estimasi hasil masa depan yang terlalu optimis.

Akuntansi konservatisme mempengaruhi waktu atas laba dan rugi daripada jumlah total dari keduanya. Laba yang turun karena depresiasi yang berlebihan atau inventori yang dinilai lebih rendah akan meningkat ketika aset yang didepresiasikan telah dihapus atau dijual, atau ketika inventory yang dijual dinilai secara konservatif. Dalam hal ini laba akan berpindah dari satu kelompok investor kepada pihak lainnya jika transfer saham terjadi pada waktu itu. Siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam jangka panjang mungkin tidak lebih daripada suatu kebetulan.

Page 9: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

Cara yang tepat untuk memperlakukan ketidakpastian adalah mengungkapkan sifat dasar dan perluasannya   secara   jujur,   sehingga   orang   yang   menerima   informasi   mungkin   membentuk   opini kemungkinan hasil (outcome) dari  kejadian yang dilaporkan. Bukanlah tugas akuntan untuk melindungi investor,  kreditur,  dan pihak  lainnya dari  ketidakpastian, tapi  hanya untuk menginformasikan hal  ini kepada mereka.

 

Neutrality

Neutrality  didefinisikan   oleh   FASB   sebagai   “ketidakhadiran   bias   yang   direncanakan   pada informasi   yang   dilaporkan   untuk  mencapai   keputusan   yang   dihasilkan   atau   untuk  mempengaruhi perilaku tertentu”. Kebutuhan bahwa informasi menjadi dapat dipercaya dan netral adalah berlebihan, tapi hal ini sengaja dilakukan, karena penting untuk menggabungkan kebutuhan untuk melindungi dan memperkuat kredibilitas laporan keuangan.

                 Netralitas   pada   akuntansi   dikorbankan   ketika   metode   akuntansi   dipilih   karena   metode akuntansi   akan   mengurangi   laba   dan   kemudian   menurunkan   beban   pajak,   atau   karena   metode akuntansi akan menaikkan laba untuk mengelola bonus manajer yang didasarkan pada laba. LIFO adalah contoh metode akuntansi yang mengurangi pajak.

 

Comparability

Comparability bukanlah karakteristik kualitatif dari informasi dalam arti relevance dan reliability. “Lebih   tepatnya  kualitas  atas  hubungan  antara  dua  atau   lebih  bagian   informasi”.  Tapi  hal   ini  tidak membuat  comparability  kurang penting dibandingkan kualitas utama. Sebagai contohnya, “bagaimana istrimu?”, dan jawabannya adalah “Dibandingkan dengan apa?”.  Comparability  adalah sebuah bahan yang harus ada agar keadaan mudah dimengerti. FASB mendefinisikan  comparability sebagai “kualitas informasi yang memampukan pengguna untuk mengidentifikasikan persamaan dan perbedaan antara dua fenomena ekonomi”. Dalam setiap kasus, nampak jelas bahwa perbandingan tidak akan valid jika input yang berbeda akan dibandingkan. Sebagai contoh, perbandingan rasio lancar dari dua perusahaan akan menyesatkan  jika  satu perusahaan menggunakan metode penilaian   inventory  FIFO,  sedangkan yang lain menggunakan LIFO.

                 Kesulitan  dalam membuat  perbandingan yang valid  antara  perusahaan yang menggunakan metode  akuntansi   yang  berbeda,  menyediakan   satu  alasan  yang  kuat  untuk  melaksanakan   standar akuntansi. Jika kualitas ini diminta pada informasi akuntansi, sulit untuk melihat bagaimana hal ini dapat memberikan jaminan, tanpa sebuah tahapan standarisasi yang diberlakukan oleh regulasi. Tapi untuk menjamin perbandingan yang valid, tidak cukup untuk meyakinkan jika semua input adalah konsisten. FASB mengatakan “jika data input tidak lengkap atau tidak layak, hasil pengukuran tidak benar-benar dapat  dibandingkan,   tidak  peduli   bagaimana  prosedur   yang   konsisten   telah  diaplikasikan”.   Contoh, perbandingan kinerja dua manajer investasi dengan melihat hanya pada laba portofolio mereka. Input untuk  membandingkan  mungkin   konsisten,   tapi   jika   laba   dan   rugi   yang   belum   direalisasikan,   dan dihasilkan   pada   periode   itu   diabaikan,   data   input   yang   dibandingkan   tidaklah   lengkap   dan   hasil 

Page 10: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

pengukuran kinerja dua manajer tidak dapat dipercaya. Perbandingan adalah valid,  jika keterbatasan GAAP diterima.

 

Konsistensi 

Didefinisikan FASB sebagai “perilaku yang sesuai dari periode ke periode dimana kebijakan dan prosedur   tidak  mengalami   perubahan”.   Hal   ini   penting,   tapi   bukanlah   kondisi   yang   cukup   untuk perbandingan yang valid. Sebagai contoh, Ketika selama 5 tahun harga terus meningkat, perusahaan secara konsisten menggunakan LIFO, dan volume inventory adalah stabil, Rasio lancar akan turun (=rasio aset   lancar   temasuk   inventory,   terhadap kewajiban   lancar),  karena  hutang  akan meningkat   sebagai akibat  dari   harga  pembelian   sekarang  yang  meningkat,  padahal  neraca  untuk   inventory  tidak  akan meningkat. Disini perusahaan yang menggunakan LIFO, dimana input untuk rasio lancar diekspresikan secara konsisten selama 5 yahun, hasilnya tidaklah konsisten, karena penggunaan LIFO menghalangi hubungan antara  inventory  dan utang yang sebenarnya.  Pendapat  APB no.20,  perubahan akuntansi diperlukan ketika perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dibuat, mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba dan posisi keuangan yang harus dilaporkan.

 

Kendala biaya-Manfaat

                 Hirarki   kualitas   akuntansi   FASB   termasuk   pada   apa   yang   disebut   kendala   pervasive,   jika manfaat   yang   berhubungan   dengan   informasi   harus   melebihi   biayanya.   Perhitungan   cost-benefit tidaklah   sesederhana   seperti   yang   dideskripsikan.   Ketika   komoditasnya   adalah   informasi,   terdapat manfaat eksternalitas  juga.  Manfaat tidak dapat selalu dibatasi  pada siapa yang membayar mereka. FASB, SEC, dan semua yang menetapkan kebijakan akuntansi menjelaskan masalah ini :

      Dalam dunia nyata, pasar informasi kurang lengkap dibandingkan kebanyakan pasar yang lain, dan pihak penetap standar harus berkonsentrasi pada seperangkat standar dan biaya- Manfaat dan biaya untuk pengguna dan pihak yang menyiapkan informasi, dan pihak lainnya seperti auditor yang juga berfokus pada hal ini, serta orang lain dalam masyarakat yang juga mungkin dipengaruhi. 

 

                 Pengguna,  penyaji,  dan auditor  memiliki  masalah sendiri  dalam mempertimbangkan biaya-manfaat   apa   yang  mereka   lakukan   untuk/dengan   informasi.   Biaya   dalam  menyediakan   informasi termasuk   biaya   mengumpulkan,   memproses,   mengaudit,   dan   menyebarkannya.   Penyaji   laporan keuangan mungkin  dipuaskan dengan manfaat  yang akan mereka terima ketika alokasi  sumberdaya ekonomi meningkat, walaupun mereka tidak mendapatkan manfaat secara langsung.

                Terdapat dua hal untuk suatu badan seperti FASB, yang harus dilakukan sebelum dapat menge-klaim   telah  melaksanakan   tanggung   jawab  minimum yang  paling  mendasar.   Salah   satunya  adalah, menahan diri  menerbitkan standar  jika tidak meyakinkan standar akan menghasilkan manfaat untuk masyarakat yang melebihi biaya. Contohnya, SFAS no.14 Laporan keuangan segmen (Des, 1976) adalah 

Page 11: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

standar yang relatif sederhana dan berhasil, yang memberikan investor banyak informasi tanpa terlalu membebani penyaji laporan keuangan.

 

Materialitas

Kendala kedua, atau “batas pengakuan”, ditunjukkan pada hirarki kualitas akuntansi FASB. Ykni materialitas, yang didefinisikan sebagai :

       Besarnya penghapusan atau salah saji atas informasi akuntansi, yang membuat kemungkinan penilaian   (judgment)   orang   yang   mempunyai   alasan   untuk   bergantung   pada   informasi   akan berubah atau terpengaruh penghapusan dan salah saji.

 

                Materialitas adalah karakteristik kuantitatif dari informasi. Material sering digunakan sebagai sinonim dari relevant, tapi definisi diatas membuat jelas bahwa relevant bukanlah sinonim.

Peran Judgement

FASB  menyatakan   “pandangan   yang   lebih   menonjol   adalah   judgement   materialitas   dapat dengan wajar dibuat hanya oleh orang yang memiliki semua fakta”dan bahwa “tidak ada standar umum atas materialitas yang dapat dirumuskan untuk memberikan pertimbangan atas pengalaman judgement seseorang”.   Profesi   dibayar   untuk  menggunakan   judgement  mereka,   pentingnya   judgement   dalam akuntansi dan auditing disebutkan oleh komisi pada tanggung jawab auditor :

      Judgement menyebar dalam akuntansi dan auditing. Hal ini menggunakan pertimbangan apakah transaksi   sebenarnya   berbeda   dari   penampilan   luarnya,   dalam   memecahkan   pertanyaan materialitas dan kecukupan pengungkapan, dalam memutuskan apakah estimasi dampak kejadian masa depan atas laporan keuangan saat ini dapat dibuat, dan dalam mengalokasikan penerimaan dan pengeluaran untuk setiap aktivitas.

       Standar   sekarang   ini  membutuhkan  auditor  untuk  menggunakan   judgement  dalam melihat pemilihan   dan   pengaplikasian   prisip   akuntansi   tertentu,   tidak   menghasilkan   sesuatu   yang menyesatkan.   Auditor   harus   menggunakan   judgement   yang   sama   dalam   mengevaluasi   efek kumulatif atas pemilihan dan pengaplikasian prinsip akuntansi.

 

                 Karakteristik kualitatif  atas  informasi  akuntansi  yang telah didiskusikan pada bab ini  adalah panduan yang   tersedia  untuk  melatih  judgement  yang  membedakan  akuntan profesional  dibanding hanya sekedar tulisan.

 

 

Page 12: KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

RINGKASAN

 

Kualitas  utama  yang  dilihat  dalam  informasi   akuntansi   adalah  bahwa  informasi   ini  berguna untuk  pengambilan   keputusan.   Kualitas   utama   ini   diperoleh  dari   dua   kualitas,   yakni   relevansi   dan reliability.   Informasi   adalah   relevan   jika   tepat   waktu   dan   memiliki   nilai   untuk   memprediksi   / mengkonfirmasi   /  mengoreksi   keputusan   tersebut.   Informasi   adalah   reliable   jika   dapat  memeriksa kebenaran dan jika dapat menggambarkan dengan tepat fenomena yang dilaporkan. Situasi akuntansi yang diuji dalam pilihan akuntansi yang berbeda menghasilkan perbedaan campuran antara relevansi dan reliability. Situasi akuntansi mengijinkan trade-off, hal ini membutuhkan judgement subyektif untuk campuran terbaik dalam situasi tertentu.

                 Konservatisme   adalah   reaksi   akuntan   terhadap   ketidakpastian,   tidak   lebih   daripada kebijaksanaan   dalam  membuat   estimasi,   hal   ini   dapat  menambah   reliability   informasi.   Tapi   ketika dilaksanakan secara berlebihan, hal ini dapat menjadi musuh reliability.