kuala kencana, 6 februari 2014 - wordpress.com · 2014-11-22 · injil berhasil diseberangkan ke...

20
( Mansinam, 5 februari 1855 – Hollandia Binen, 26 Oktober 1956 ) Disampaikan dalam rangka Seminar HUT PI ke 159 Tahun Di Tanah Papua, 5 Februari 2014 “ Berkarya dalam Karya Allah “ Roma 1:20 Kuala Kencana, 6 Februari 2014 Pdt. Hanz Wanma, STh

Upload: others

Post on 03-Jan-2020

29 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

( Mansinam, 5 februari 1855 – Hollandia Binen, 26 Oktober 1956 )

Disampaikan dalam rangka Seminar HUT PI ke 159 Tahun

Di Tanah Papua, 5 Februari 2014

“ Berkarya dalam Karya Allah “ Roma 1:20

Kuala Kencana, 6 Februari 2014

Pdt. Hanz Wanma, STh

Page 2: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Dari Pos Mansinam ke Hollandia Binen

sebuah refleksi perjalanan sejarah injil di Tanah Kita

( Mansinam, 5 Februari 1855 – 26 Oktober 1956 )

I. PENGANTAR

Ketika tanggal 5 Februari 1855 zendeling Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob

Geissler menginjakkan kakinya di sana hingga dilaksanakannya Converensi Zending

yang pertama di Mansinam pada tanggal 23 Maret 1868, situasi pekabaran injil di

Tanah Kita mengalami pasang naik dan surut karena dipengaruhi oleh beberapa

masalah penting, misalnya adat dan budaya ( raak, agama suku / gerakan koreri,

penjualan budak, bahasa dan sosial ekonomi ).

Mansinam 1 ) adalah pos zending yang utama ( 1855 – 1907 ), hal ini mengalami

peningkatan dalam jumlah warga jemaatnya sejak Tahun 1885 – 1895, walaupun

pada Tahun 1887 J.L. van Hasselt mengatakan bahwa ; “ jemaat Mansinam terdiri atas

orang – orang pindahan dari beberapa suku di Tanah Nieuw Guinea ( Windesi, Werur, Ternate,

Amberbaken / Kebar dan Biak ) sedangkan penduduk asli Numfor Doreh ( Mansinam ) tidak mau..”

Orang Doreh sendiri tidak terlalu tertarik pada injil yang ditabur oleh zendeling

Ottow, Geissler, Jaesrich hingga datangnya Th. F. Klassen, W. Otterspoor dan J.L.

van Hasselt pada tanggal 18 April 1863 sehari sebelumnya Janda Ottow

( Wihelmina Augusta Letz sedang mengandung anak kedua bersama anak tuanya

yang berusia 2 tahun dengan kepala layar Ester Helena meninggalkan Doreh

Tanah Nieuw Guine )

1 ) Mansinam berasal dari kata mansim ketika orang – orang Numfor gelombang kedua dari marga

keturunan Bawei Rumadas dan Mamboki Rumsayor mengadakan kontak dengan kepala suku

Mansim dan tinggal di Anday dan Raimuti, Raimuti adalah nama asli dari Mansinam ( Mansim ), yaitu

dari bahasa Numfor Doreh Mansinem “ burung – burung hitam kecil, bermoncong kuning “ yang

biasanya berada di pulau Raimuti / Mansinam, kemudian bernama Mansinam Bemuk / Mansinam

yang putus orang Rumsayor ketika menetap di Mansinam mereka membawa nama ini untuk pulau

yang baru mereka tempati yaitu Mansinam, nama aslinya Manansawari / Manaswari yang dalam

Tahun 1705 Yacob Weyland dengan tiga buah kapal berlabuh di Doreh, Biak, Yapen dan Teluk

Wondama Ia, memberi nama Manansawari Branderseiland bagi pulau ini, serta Sawandirbu menjadi

Geelvinkbay.

2 By Wanma Miei

Page 3: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Sampai dengan kematian Ottow ( 9 November 1862 ) dan Geissler ( 11 Juni 1870 )

jumlah orang percaya di Mansinam hanya 5 orang dan 15 anak di sekolah, hal ini

terlihat ketika zendeling J.L. van Hasselt kembali dari Ternate dan menetap di

Mansinam pada tanggal 4 Maret 1871. 2 ) hingga Tahun 1885 – 1895 jumlah orang

kristen di kampung lebih banyak orang tebusan, apalagi kampung kristen “ Bethel “

membutuhkan waktu 30 menit untuk mengelilinginya.

Pada Tahun 1885 J.L. van Hasselt meneguhkan Cornelis Wijzer sebagai Penatua dan

David Keizer sebagai diaken ( syamas ) untuk melayani warga jemaat dan keduanya

adalah majelis pertama di Tanah Nieuw Guinea sekalipun bukan orang Numfor Dore.

2 ) ketika zendeling G.L. Bink bekerja pada Juni 1875 – 10 Februari 1879 ketika J.L. van Hasselt cuti ke

Belanda, sekembalinya hanya 9 orang warga jemaat ( 3 laki – laki, 6 perempuan dan 5 orang ) sehingga

jumlah mereka hanya 14 orang sebab 6 orang meninggal. Pada Juni 1879 Perkumpulan Maria Martha

dihidupkan kembali oleh Nyonya Wihelmina Mundt van Hasselt dengan menjahit pakaian dan dikirim ke

beberapa pos di Teluk Doreh dan Wondama. Pada tanggal 5 Februari 1880 tepatnya 25 Tahun PI di

Tanah Nieuw Guinea, pengunjung kebaktian 50 – 80 orang hadir, sekolah pagi 32 murid, sekolah malam

25 murid yang terdiri dari 14 adalah tebusan J.L. van Hasselt yang tinggal di rumah dan 18 orang di

lingkungan kafir. Pada tahun 1883 seorang dibabtis, Tahun 1884, 5 orang dibabtis. Tahun 1888, 8 orang

dibabtis, 3 orang Mansinam, 5 orang bukan budak dan murid disekolah meningkat menjadi 55 orang

Penduduk Mansinam di kampung Saraundibu, 1885

3 By Wanma Miei

Page 4: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Cornelis Wijzer 3 ) dan David Keizer 4 ) membantu zendeling J.L. van Hasselt ketika

bertugas di Mansinam, maupun menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,

ketika dipercayakan melayani jemaat tersebut bersama G.L. Bink ketika J.L. van

Hasselt cuti ke Belanda ( Juni 1875 – 10 Februari 1879 ), setelah itu Pos Mansinam

mengalami kemajuan dalam Tahun 1885 – 1898.5 )

3 ) Cornelis Wijzer adalah seorang pembantu Ambon pertama yang dikirim oleh rekan Ottow dan Geissler

dari Batavia ( Jawa ) yaitu J.M. Michaelis untuk membantu kedua sahabatnya di Mansinam, ia tiba di

Mansinam pada tanggal 1 Februari 1866 bersama zendeling Carl Beyer, Rudolf Beyer dan Jan Dirk

Kamps, pada Tahun 1885 diteguhkan menjadi penatua di Mansinam, Juli 1889 diangkat oleh Residen

sebagai kepala kampung Bethel di Mansinam, sekaligus gembala jemaat, namun pada Tahun 1896 ia

diberhentikan dari jabatan penatua oleh J.L. van Hasselt karena anak perempuannya menikah dengan

seorang islam. Keturunannya masih dijumpai di Fanindi Manokwari hingga sekarang ini.

4 ) David Keizer adalah salah seorang dari tukang kayu yang dibawa dari Ternate oleh Ottow dan Geissler

ke Mansinam untuk membangun rumah maupun gereja. Ia beragama islam dengan nama Djoema’at

dan dibabtis oleh Geissler pada bulan Mei 1869 bertepatan dengan Perayaan Pentakosta II, dengan

nama David Keizer, Ia kemudian menikah dengan Naomi Lidia perempuan dari Windesi, rumahnya

selalu menampung orang Papua dari berbagai tempat yang datang ke Mansinam. Ia juga yang

memelihara Akwila Rumadas dan Priskila Windesi. Ia dan isterinya yang membeli Petrus Kafiar dengan

50 rupiah perak.

5 ) Tanggal 31 Desember 1886 jumlah warga jemaat di Mansinam terdiri dari 34 orang Sidi Jemaat, 100

orang setiap hari mendengar firman di rumah zendeling dan gereja, murid meningkat jadi 50 orang.

April 1888 ada 20 orang dibabtis ( 10 orang dewasa dan 10 anak – anak ) dan yang menggembirakan

adalah kepala kampung Saraundibu, Sawoi dengan pangkat Sangaji minta untuk dibabtis oleh J.L. van

Hasselt tetapi, ia tetap tinggal di kampung tersebut, sebab kampung Saraundibu merupakan pusat

upacara agama adat / suku dan tidak dapat dilarang oleh zendeling atau siapapun.

J.L. van Hasslet Carl Beyer Franzs Mosche Wihelmina Mundt

Perintis – perintis pekerjaan pekabaran injil di Mansinam, Teluk Doreh dan Teluk Wondama Tahun

1863 – 1907,..... Ottow dan Geissler membabat, Kami menyiram tetapi, Tuhan-Lah yang memberikan

pertumbuhan...

4

Page 5: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Pada Tahun 1894 tibalah anak dari zendeling J.L. van Hasselt yaitu Franzs Johannes

Fredrijk van Hasselt 6 ) di Mansinam, maka menambah jumlah pekerja zending di Nieuw

Guinea sekaligus ia akan dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya yang akan

pensiun dan pulang ke Tanah Belanda pada tanggal 3 Desember 1907.

6 ) Franzs Johannes Fredrijk van Hasselt lahir di Mansinam, pada tanggal 10 Juli 1871 – Belanda,

18 November 1938. Semasa kecil, ia menderita penyakit boba dan disusui oleh ibu Manfuni Rumbruren

sejak umur 2 minggu ( 14 hari – 52 minggu / 1 tahun ) dan tinggal dengan keluarga Rumbruren di Rowdi

hingga usia 4 tahun, ia pulang ke Belanda hingga menjadi tenaga zendeling dan kembali ke Papua

Tahun 1894, bekerja membantu pelayanan sejak Tahun 1894 – 5 Februari 1931... ia membawa injil ke

Amban bersama Petrus Kafiar, 11 Februari 1897. Bersama residen Horst mengunjungi Yapen, Sarmi dan

Tanah Tabi 1897, ke Teluk Wondama, Maret 1908, Supiori &Numfor, April-Mei 1908, Biak, Tanah Tabi

1908 – 1913, Raja Ampat 1913, membuka sekolah guru CVO di Mansinam 1917, menjadi Ketua Zending

Pertama 1924 – 1931.

Rudolf Beyer N. Rinnoy W.L. Jens G.L. Bink

Jan van Balen & Nyonya

Micheaux W.H. Woelders & Nyonya F.J.F. van Hasselt Izaak Samuel Kijne

“..Kami menabur dengan tangis dan air mata.... tetapi kamu akan menuai dengan bersorak – sorai...! “

5 Doc Wanma di Miei

Page 6: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

1. Mansinam dan Kwawi, Pos Pekabaran Injil pertama di Tanah Nieuw Guinea

( 5 Februari 1855 – Oktober 1910 )

Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada

Tahun 1857, ketika kedua zendeling itu tiga kali gagal membuat perahu dan

membeli dari penduduk Mansinam seharga 12 f, dari hasil undian ternyata Geissler

menetap di Mansinam dan Ottow pindah ke Kwawi.

Selama 4 tahun ( 1857 – 1861 ) keduanya merintis pekerjaan di Kwawi dengan

menebang pohon dan membuat kebun, hingga tanggal 21 Februari 1861

zendeling Ottow sudah pindah ke daratan dan menempati rumah yang

dibangunnya, ia tinggal bersama zendeling Gottlieb Jaesrich yang tiba pada

tanggal 11 Februari 1861, sementara Geissler menetap di Mansinam. Ketika Ottow

meninggal, 9 November 1862 jemaat Kwawi dilayani oleh Jaesrich hingga tanggal

7 Juni 1865 ia pulang dan tidak kembali lagi, sewaktu tiba utusan UZV pada tanggal

18 April 1863, zendeling J.L. van Hasselt dan Th.F. Klassen menempati rumah Ottow

di Kwawi, sedangkan W. Otterspoor bersama Geissler di Mansinam.

Kedua zendeling UZV ini pulang sesudah gempa bumi di Mansinam, 24 Mei 1864

sehingga hanya J.L. van Hasselt yang menetap di Kwawi dan Geissler di Mansinam.

Tanggal 1 Februari 1866 tibalah utusan kedua UZV yaitu Rudolf Beyer, Carl Beyer,

Jan Dirk Kamps dan Cornelis Wijzer. Tanggal 27 Maret 1866 tiba kembali keluarga

J.L. van Hasselt dan Franzs Mosche.

Johann Gottlob Geissler Carl Wilhelm Ottow

6 By Wanma Miei Teluk Wondama

Page 7: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Mansinam dan Kwawi menjadi pos pekabaran injil sehingga bergantian dilayani

oleh zendeling yang datang ke Tanah Nieuw Guinea sejak Tahun 1855 – 1924.

Setelah Geissler cuti dan berpisah dengan penduduk Mansinam pada tanggal

18 Agustus 1868 dan ia meninggal 11 Juni 1870, maka J.L. van Hasselt mengambil

alih pelayanan di kedua pos tersebut.

Ketika zendeling W.L. Jens cuti dan kembali ke Kwawi pada Tahun 1879 sudah

terdapat 86 orang kristen dan 26 murid di sekolah, ia juga bekerja dengan sangat

rajin dan tekun, mengunjungi beberapa tempat di Pasir Putih dan Farsirodo untuk

bertemu dengan sebagian penduduk yang berada di Ayambori termasuk

melayani mereka dan membangun sebuah gedung gereja permanen dari kayu

merbaun ( besi ) di Pasir Putih.

Gedung gereja di Kwawi yang pernah dibangun oleh zendeling Ottow dan

Jaesrich pada Tahun 1862 dibangun lagi oleh zendeling W.L. Jens pada Tahun 1873

bertahan hingga Tahun 1889 rusak dan ketika W.L. Jens cuti ke Belanda maka

dalam Tahun 1890

Filipus Rumadas

dan Candace

( Christin ) isterinya

membangun

sebuah gedung

gereja darurat di

Kwawi yang

digunakan untuk

beribadah selama

beberapa tahun.

Tahun 1894 – 1898 guru muda Ambon kedua yang ditugaskan di Kwawi datang

bersama zendeling F.J.F. van Hasselt yakni Yosefus Tomahu membantu pekerjaan di

sana dengan baik sekali sebab ia menyatu dengan masyarakat Doreri.

Gedung Gereja Elim Kwawi

yang dibangun oleh Pdt.

Ottow Ewoldt dan diresmikan

pada tanggal 20 Desember

1953 dahulunya bernama

Yuliana Kerk.

Gedung gereja ini dibangun di

samping Rumah Zendeling

Ottow yang kemudian juga

G.L. Bink menempati bekas

rumah tersebut sambil

melayani di Kwawi dan

Rowdi….. sekarang menjadi

halaman Klasis GKI

7

Page 8: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Pada tanggal 31 Oktober 1897 di Kwawi ada 22 orang minta untuk di babtis

termasuk kepala kampung dan isterinya, ketika Tahun 1898 wabah cacar melanda

Mansinam, Teluk Doreh dan sekitarnya, di Kwawi tidak ada orang yang menderita

penyakit tersebut sebab mereka mendengar injil yang disampaikan dan petunjuk

dari zendeling W.L. Jens dan guru Josefus Tomahu.

Tahun 1900 ketika zendeling F.J.F. van Hasselt melayani di Kwawi, pos ini dijadikan

cabang dari Mansinam.

Zendeling W.L. Jens bersama anak – anak dan isteri, Ia menggantikan zendeling

G.L. Bink untuk melayani di Doreh ( Kwawi, Anday dan Rowdi ) pada Tahun 1877-

1899, banyak mencurahkan perhatian dan pelayanan untuk orang Arfak dan

Numfor Doreh

8

Page 9: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Pimpinan Jemaat Mansinam ( 5 Februari 1855 – 1917 )

1. Zendeling Johann Gottlob Geissler dan

Carl Wilhelm Ottow ( 5 Februari 1855 – 21 Februari 1861 )

2. Johann Gottlob Geissler ( 21 Februari 1861 – 18 Februari 1868 )

3. Cornelis Wijzer ( 1868 – 1871 )

4. Johannes Lodewijk van Hasselt ( 4 Maret 1872 – Juni 1875 )

5. Gottlieb Lodewijk Bink ( Juni 1875 – 10 Februari 1879 )

6. Johannes Lodewijk van Hasselt ( 10 Februari 1879 – 3 Desember 1907 )

7. Dereck Bernaard Starrenburg ( 3 Desember 1907 – 13 Maret 1908 )

8. Franzs Johannes F. van Hasselt ( 14 Maret 1908 – 14 Maret 1909 )

9. Petrus Kayadu ( 14 Maret 1909 – Oktober 1909 )

10. Stevanus Kalibonso ( Oktober 1909 – 1910 )

11. Timotius Rumadas ( 1910 – 1914 )

12. Johan Ariks ( 1914 – 1917 )

Rumah zendeling Geissler di Mansinam Tahun 1863 ( kiri ) merupakan tempat tinggal zendeling

J.L. van Hasselt, Mosche, Beyer, van Balen, Bink dan gambar ( kanan ) adalah rumah zendeling Ottow di

Kwawi ( 1858 ) menampung J.L. van Hasselt, Jaesrich dan Th.F. Klassen, pada bagian bawah rumah ini,

terlihat tempat perlindungan bagi para zendeling ketika terjadi perang suku atau penyerangan terhadap

mereka

9 doc Wanma di Miei Teluk Wondama

Page 10: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Pimpinan Jemaat Kwawi ( 21 Februari 1861 – 1917 )

1. Carl Wilhelm Ottow ( 21 Februari 1861 – 9 November 1862 )

2. Gottlieb Jaesrich ( 9 November 1862 – 7 Juni 1865 )

3. J.L. van Hasselt & J.D. Kamps ( 1866 – 1868 )

4. Carl Beyer ( 1868 – 1870 )

5. W.L. Jens ( 1870 – 1872 )

6. Carl Beyer ( 1872 – Juli 1879 )

7. W.L. Jens ( September 1879 – 1880 )

8. Gottlieb Lodewijk Bink ( 1880 – Maret 1884 )

9. W.L. Jens ( 1884 – 1886 )

10. Filipus Rumadas ( 1886 – 1888 )

11. W.L. Jens ( 1888 – 1894 )

12. Josepus Tomahu ( 1894 – 1898 )

13. W.L. Jens ( 1898 – 1899 )

14. F.J.F. van Hasselt ( 1899 – 1903 )

15. W.D. Metz ( 1903 – 5 Februari 1905 )

16. Petrus Kafiar ( Februari 1905 – 23 April 1908 )

17. Marthen Eduard Tamtelehitu ( April 1908 – 1913 )

Johan Ariks Guru Martheus Eduard Tamtelehitu Guru Laurents Tanamal

“ Kami mempersembahkan yang terbaik dari hidup dan kerja Kami, bagi masa depan tanah dan bangsa

Papua, sekalipun.....terkadang kami tidak dihargai dan dilupakan oleh pemimpin Gereja ini maupun

pemimpin bangsa Papua.... tetapi jangan sampai Kamu melupakan injil dan peradaban yang sudah...

Kami tabur dengan keringat, darah dan air mata...”

10 By Wanma Miei

Page 11: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

2. Anday dan Mnukwar Pos lama yang ditinggalkan

Anday dan Mnukwar hampir sama dengan Warpaperi, Wariab, Syari dan Momi

yang merupakan pos – pos tua tetapi kini ditinggalkan karena zendelingnya pergi

tetapi juga guru yang bertugas di sana diancam oleh penduduk setempat

sehingga mereka pergi meninggalkan pos – pos tersebut, misalnya Warpaperi dan

Masni yang jauh tetapi menjadi pos untuk Fanindi.

Pesta Zending pertama, 13 Juli 1909 dan Konverensi Zending serta Guru di Kwawi

dihadiri 1000 orang dari 6 suku yang berbeda. Hal ini juga terlihat pada Tahun 1910

ketika pesta zending kedua dilaksanakan pesertanya 1350 orang dan ini

membuktikan bahwa sekalipun pos – pos ini ditinggalkan tetapi masyarakat

mempunyai keinginan yang tinggi untuk datang mengikuti pesta dan ketika pulang

mereka meminta guru pada zendeling F.J.F. van Hasselt untuk pulang bersama

mereka ke kampungnya.

Anday sudah tidak diperhatikan lagi ketika zendeling W.D. Metz bertugas di Kwawi

1903 – 1905 ia selalu datang ke sana, tetapi setelah pulang ke Tanah Airnya, tidak

ada guru yang mau ke sana apalagi Ali ( Yakob Mansim ) suka membuat onar

dengan mengancam beberapa guru yang bertugas di sana, ia jugalah yang

membuat ( Zadrack Kriekhof & nyora segera meninggalkan Anday)

Mnukwar, pos tua ini ( dibuka Tahun 1872 ) oleh zendeling G.L. Bink dengan

memulai ibadah bersama 4 orang anak angkatnya, Tahun 1879 jumlah murid di

sekolahnya 27 orang ( 20 lelaki dan 7 perempuan ), Tahun 1880 warga jemaatnya

menjadi 38 orang, beberapa orang tebusan dibabtis oleh J.L. van Hasselt. Pada

Maret 1884 pos tua ini digabungkan dengan Kwawi sebab zendeling Bink hendak

pindah ke Jende Roon Teluk Wondama. 7 ) F.J.F. van Hasselt melayani Mnukwar

Tahun 1900 dengan 54 jiwa ( 13 lelaki, 11 perempuan dan 30 anak ).

7 ) Johannes Rauws, 64 Tahun Sejarah Zending di Nieuw Guinea, Utrecht : Zending Studie Raad, 2009,

hal 111- 112 , bandingkan dengan F.C. Kamma, Ajaib Di Mata Kita III, Jakarta BPK Gunung Mulia,

1994, hal, 108 – 111.

11 doc Wanma Miei Teluk Wondama

Page 12: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Jemaat Mnukwar memilih Dewan Gerejanya pada Tahun 1917, tuan Kohler dari

Ternate, tuan Mailur yang tadinya guru tetapi bekerja sebagai juru tulis ( klerk )

pada Kantor Pejabat Pemerintah ( berasal dari Ambon ) dan Nyonya Jusuf

Tascyam ( Minahasa ) yang selalu mengunjungi kaum perempuan dan gadis –

gadis serta memberikan bantuan kepada keluarga – keluarga di mana kaum

perempuan membutuhkan bantuan dari seorang perempuan.

Jemaat ini tidak beranggotakan orang Papua sebab mereka adalah pegawai –

pegawai Pemerintah Kerajaan Belanda tetapi juga terkadang ada kapal KPM yang

sedang berlabuh di Teluk Doreh atau pelabuhan Manokwari biasanya mereka

datang dan beribadah di sini, khotbah pun disampaikan dengan bahasa Belanda

atau Melayu, sering juga para tahanan dari seluruh Tanah Nieuw Guinea terlihat

dilayani di jemaat ini, sekalipun tangannya dirantai tetapi mereka meminta

pelayanan dari para zendeling maupun guru yang bertugas di Mnukwar.

Sekolahnya pun merupakan tempat khusus bagi anak – anak pejabat pemerintah

orang Belanda maupun non Papua.

Kampung Mnukwar ( Kwawi dan Rowdi ) tempat zendeling G.L. Bink bekerja ( 1870 – 1883 ) tampak

dalam gambar tempat ini, ketika menjadi Pos Pemerintahan yang Pertama pada tanggal 8 November 1898,

sebuah Pos Pemerintahan terlihat di atas sebuah bukit. ( Tempat tersebut teletak di belakang Kantor

Gubernur Papua Barat ) foto diambil dari depan pelabuhan Manokwari pada Tahun 1900.

12

Page 13: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Pimpinan Jemaat Mnukwar / Rowdi ( 1872 – 1917 )

1. Gottlieb Lodewijk Bink ( 1872 – Maret 1884 )

2. W.L. Jens ( Maret 1884 – 1889 )

3. F.J.F. van Hasselt ( 1900 – 1908 )

4. Petrus Kayadu ( 1908 – 1909 )

5. P. Tumaka ( 1909 – 1917 )

Zendeling W.H. Woelders bertugas di Anday ( 2 Desember 1868 – 1872 ), di sekolah

sudah ada 23 murid yang dipimpin oleh Nyonya Woelders. Tahun 1870, 4 orang

dibabtis ( 18 anak sekolah, 9 anak piara di rumah, 9 anak dari kampung ), ketika

Woelders meninggal di Andai, 30 Juni 1892, tepatnya 25 Tahun masa tugasnya di

sana, sudah ada 40 orang warga jemaat, 18 orang ikut perjamuan kudus. Nyonya

Woelders pulang ke Tanah Belanda dan meninggal di sana dalama Tahun 1899.

Jemaat Anday ketika Tahun 1916 memberikan berita yang menggembirakan

sebab guru yang ditempatkan di sana bertugas dengan baik sekali sehingga

derma kolekte pada hari Pentakosta 1916 adalah f 60 ( enam puluh gulden ) satu

angka yang berarti bagi jemaat dengan 88 jiwa dan inilah yang mengherankan di

Tanah Kita.

Pimpinan Jemaat Anday ( 2 Desember 1868 – 1916 )

1. W.H. Woelders ( 2 Desember 1868 – Agustus 1878 )

2. W.L. Jens ( Agustus 1878 – September 1879 )

3. Andreas Palawey ( September 1879 – Februari 1881 )

4. W.H. Woelders ( Februari 1881 – 30 Juni 1892 )

5. W.D. Metz ( 27 Agustus 1893 – 19 November 1899 )

6. Zadrach Kriekhof ( November 1899 – 1904 )

7. W.D. Metz ( 1904 – 1905 )

8. F.J.F. van Hasselt ( 1905 – 1906 )

9. D. B. Starrenburg ( 1906 – 1907 )

10. Daniel Huwae ( 1908 – 1911 )

13 Doc Wanma di Miei Teluk Wondama

Page 14: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

3. Amban, Sanggeng, Wosi dan Fanindi

Injil tiba di Amban Pantai, 11 Februari 1897 oleh Petrus Kafiar, F.J.F. van Hasselt,

P.J. Grondel namun ketika berjangkit wabah cacar di Teluk Doreh dan sekitarnya

sebagian penduduk pulang ke Fanindi dan dilayani oleh Petrus Wandauw hingga

mendapat mester Agustinus Rumadas pada Tahun 1908.

Demikian juga dengan Sanggeng yang dilayani dari Kwawi oleh F.J.F. van Hasselt

hingga mendapat mester 8 ) Paulus Rumbekwan pada Tahun 1911 dan Wosi

bertugas mester Frans Rumadas sejak Tahun 1908 juga dilayani dari Mansinam dan

Anday hingga guru Laurents Tanamal ditempatkan ke sana pada Tahun 1908

namun pada bulan Oktober 1908 ia dipindahkan ke Pakreki Numfor.

8 ) julukan yang diberikan kepada anak Papua yang tidak mengikuti pendidikan guru di Depok,

Halmahera dan Tobelo, mereka hanya dididik di rumah zendeling baik di Mansinam, Kwawi atau

Jende Roon di Teluk Wondama tetapi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam medan

pekabaran injil dan peradaban di Tanah Nieuw Guinea

Noseni Petrus Kafiar

Kel. Yonathan Ariks & Ida istri Petrus Kafiar

“ Jangan lupa sebut nama Kami, ketika gereja ini merayakan ulang tahunnya yang kesekian kali.....

Kami ini bunga saja... layu habis musimnya...”

14

Page 15: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

4. Pos Mansinam menjadi Resort Teluk Doreh ( 31 Oktober 1898 – 1920 )

Sebuah peristiwa penting dalam perkembangan pekabaran injil di Tanah Kita

adalah dibabtisnya Sawoi ( Sangaji ) kepala kampung Saraundibu di Mansinam

pada hari Pentakosta Tahun 1895, ia dibabtis dengan nama Yesaya Burwos dan

meninggal pada Tahun 1896 namun pengaruhnya cukup besar, pada Tahun itu

juga Petrus Kafiar dan Timotius Awendu pulang dari Depok dengan diploma guru

dan membantu pekerjaan di Arfu dan Mansinam.

Resort Teluk Doreh dipimpin oleh zendeling J.L. van Hasselt sehubungan dengan

dilaksanakannya Converensi Zending ke XVI di Mansinam pada tanggal 31 Oktober

1898 – tanggal 3 Desember 1907. 8 ) dilanjutkan oleh anaknya F.J.F. van Hasselt

hingga Tahun 1920.

8 ) Resort Teluk Doreh, wilayahnya meliputi sebagian Daerah Pantai Tanah Besar dari Selatan ke Utara

yang terdiri dari 8 jemaat, yakni Syari ( 41 orang ), Wariab ( 60 orang ), Anday ( 88 orang ), Sanggeng

( 58 orang ), Manokwari ( 20 orang ), Kwawi ( 110 orang ). Ke Barat, Amberbaken / Saukorem sebuah

sekolah, Warpaperi ( 98 orang ) dan Jemaat Pusat Mansinam ( 227 orang ). Sehingga Resort Teluk

Doreh dengan 9 Jemaat terdapat 852 orang, 279 laki – laki, 200 perempuan, 156 anak lelaki dan

127 anak perempuan, dari jumlah ini 200 orang sudah diterima menjadi anggota jemaat dan setiap

kebaktian gereja dihadiri 475 orang. Di 9 sekolah rakyat dalam jemaat – jemaat ini, terdapat

241 murid, di antaranya 189 anak setia mengikuti pelajaran.

Suasana Pendaratan

Injil di Amban Pantai,

ketika Zendeling F.J.F.

van Hasselt ( berdiri ),

P.J. Grondel

( duduk )

mengantarkan tuan

Guru Petrus Kafiar dan

isteri ( nyora Ida ),

duduk sebelah kiri. van

Hasselt, pada saat

membawa Injil kepada

masyarakat / penduduk

Arfak, tanggal

11 Februari 1897.

15

Page 16: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Dalam Tahun 1914 sudah terdapat 18 Jemaat 9 ) dengan 23 tenaga guru yang

bertugas di masing – masing jemaat sebab ketua Resort Teluk Doreh, zendeling F.J.F.

van Hasselt tidak memimpin ibadah lagi atau memegang suatu jemaat tetapi ia harus

mengunjungi dari Mansinam, Amberbaken, Raja Ampat, Roswar, Syari, Numfor, Biak,

Yapen, Sarmi hingga ke Teluk Humbold di Jayapura. Tahun 1916 Mansinam juga

sudah memilih dua orang penatua tersendiri.

9 ) Jemaat – jemaat tersebut adalah ;

1. Meoswar

1906, bertugas mester Jonathan Ariks ( 3 desa: Jomber, Waprak, Saref )

1.1. Meoswar 1907, bertugas tuan guru Ishak Telusa

1.2. Meoswar 1908, bertugas tuan penginjil Pocerattu

2. Anday

1908, bertugas tuan guru Daniel Huwae

3. Kwawi 1909, bertugas tuan guru Marthen Eduard Tamtelahitu

4. Mansinam 1908, bertugas tuan guru Petrus Kayadu

4.1. Mansinam 1909, bertugas tuan guru Stevanus Kolibonso

4.2. Mansinam 1914, bertugas tuan guru Johan Ariks

5. Wosi 1908, bertugas tuan guru Laurents Tanamal

5.1. Wosi 1909, bertugas tuan guru Petrus Namber

6. Fanindi 1909, bertugas mester Agustinus Rumadas, penduduk Amban pindah ke sana

7. Warpaperi 1910, bertugas tuan guru B. Palapessy ( Amberbaken )

8. Mnukwari 1910, bertugas tuan guru Petrus Tumako

9. Sanggeng 1911, bertugas mester Paulus Rumbekwain

10. Masni 1911, bertugas tuan guru M. Putinella

11. Syari 1911, bertugas tuan guru Christian Ruhupessy

12. Wariab 1911, bertugas tuan guru D. Latumahina

13. Oransbari 1912, bertugas tuan guru M. Tahitu

14. Warkwandi 1914 bertugas tuan guru J. Werenussa

15. Sorong 1913, bertugas tuan guru Marthen Eduard Tamtelahitu

16. Kapitawar 1914, bertugas tuan guru Sahusilawane di pulau Gemien

17. Samate 1914, bertugas tuan guru Polnaya

18. Saonek Februari 1914, bertugas tuan guru Petrus Kayadu

( Nomor urut 15 -18 adalah jemaat dan kampung tempat tinggal di wilayah Raja Empat ( Sorong ).

16

Page 17: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

5. Resort Teluk Doreh dan Numfor menjadi Resort Manokwari ( 1908 – 1924 )

Setelah bergabungnya beberapa jemaat tua ( Mansinam, Kwawi, Anday,

Mnukwari, Sanggeng dan Warpaperi ) sebab pelayanan seperti tahun - tahun silam

semakin berkurang, namun jemaat – jemaat ini berkembang dengan sendirinya,

apalagi peran dari para mester yaitu anak – anak Papua yang tidak berpendidikan

guru di Depok, Halmahera dan Tobelo, mereka hanya tinggal dan dididik di rumah

zendeling baik di Mansinam, Kwawi atau Jende Roon di Teluk Wondama.

Guru – guru dari Sangihe, Manado dan Ambon pun mempunyai nama besar

dalam medan pekabaran injil di Tanah Kita, secara khusus di Manokwari, dan hal ini

terlihat ketika Numfor, Amberbaken, Syari, Wariap dan Momi menjadi bagian dari

Resort Mnukwar sejak Tahun 1908 – 1924, terutama Numfor yang bergabung pada

Tahun 1908 – 1924, kemudian pada tanggal 31 Oktober 1945 mempunyai Resort

sendiri dengan ketuanya tuan Jan Mandowen.

Guru – guru Ambon yang merintis pekerjaan di Numfor

( Tahun 1908 – 1912 )

1. Pakreki

Oktober 1908 guru pertama penginjil Stevanus Kolibonso

1.1. Pakreki Tahun 1909 bertugas penginjil Jan. F. Warin

1.2. Pakreki Tanggal, 15 Mei 1909 penginjil Laurents Tanamal

2. Wansra Tahun 1911 bertugas tuan guru Wellem Rumainum

3. Mandori Tahun 1911 bertugas tuan guru Maitimu

4. Manggari Belum ada guru

5. Kornasoren Tahun 1911 bertugas tuan guru J. Nanlohy

6. Namber Tanggal, 5 April 1911 bertugas tuan guru Philipus Wattilete

7. Jenmanu Tahun 1912 bertugas tuan guru J. Jacob

8. Warido Tanggal 9 September 1911 bertugas tuan guru M.A. Reawaru

II. INJIL DARI MANSINAM KE SELURUH TANAH NIEUW GUINEA ( 1908 – 1926 )

Injil mulai berkembang ke seluruh Tanah Nieuw Guinea, ketika terjadi pertobatan

massal di Jende Roon lewat mimpi Jan Ajamiseba pada tanggal 1 Januari 1908 –

1926 seluruh penduduk di Tanah Nieuw Guinea datang ke Mansinam dan Jende

Roon di Teluk Wondama untuk meminta guru dan tuan pandita datang ke

kampungnya membawa injil dan peraadaban.

17

Page 18: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

Perjalanan injil dan peradaban di Tanah Papua sejak 5 Februari 1855 – 26 Oktober

1956, sekalipun mengalami pasang naik dan surut, namun injil berkembang dengan

sangat cepat ( 1908 – 1926 )10 )

10 ) 1857 injil diseberangkan ke daratan Kwawi

1866, 25 Mei injil ke Amberbaken

1866, 1-15 Mei, injil ke Teluk Wondama dan Nabire

1908 – 1913, injil menyebar ke bagian Utara Tanah Nieuw Guinea, yang dimulai dari Maudori

Supiori, 26 April 1908, Numfor 1-3 Mei 1908, Supiori Selatan, Biak Utara, Timur dan Selatan, Yapen,

Raja Ampat , Sarmi, Mamberamo, Tanah Merah dan Jayapura ( 1910 – 1913 ) ke bagian Selatan

dan Barat Tanah Nieuw Guinea ( Babo Bintuni, Kaimana, Fakfak, Inanwatan ( 1911-1913 ),

Teminabuan 1927, hingga Ayamaru Juni 1939 ).

1926 Sentani dan sekitarnya hingga Pedalaman Lembah Baliem ( 1959 – 24 Maret 1961 )

Beberapa Peristiwa Penting

1852 ( Maret – April ) Ottow & Geissler tiba di HEMEN Belanda, 25 Juni 1852 naik kapal ABEL

TASMAN dari pelabuhan Rotterdam, 7 Oktober 1852 tiba di Batavia ( Jakarta )

9 Oktober 1852 – 8 Mei 1854 mengajar di Sekolah Kristen Tionghoa di Jakarta

9 Mei 1854 dengan Kapal PADANG berlayar menuju Surabaya, Makassar dan tiba di

Ternate tanggal 30 Mei 1854 dan tinggal bersama Pdt. J. HOVEKER selama 7 ½ Bulan.

Tanggal 12 Januari 1855 dengan Perahu Layar ( SEKUNAR TERNATE ) bersama seorang

anak kecil bernama FRITS WEKKER ( 12 tahun ), Kapten Kapal COSTANTYN berlayar

menuju Mansinam dan membuang sauh di Pulau itu hari Minggu pagi jam 06.00

tanggal 5 Februari 1855 & Jam 09.00 OTTOW & GEISSLER Berlutut serta Berdoa dan

Bernazar :

“ IM NAMEN GOTTES BETRETEN WIR DIESES LAND “

1857 Geissler menetap di Mansinam dan Ottow pindah ke Kwawi / Doreh

1858 ( 15 Maret – 19 Juli ) ALFRED RUSSEL WALLACE ahli Biologi mengunjungi Doreh dan

Gunung Arfak serta Amban untuk meniliti serangga, burung dll.

1858 (15 Mei ) Kapal Perang Belanda ETNA tiba di Doreh, Juni 1858 mengunjungi Jayapura

BECARI ( Arfak 1872 ) LORENTZ ( 1909 ), WOLAZTON ( 1913 ) CARTENS mencapai

puncaknya 1914, Militer Belanda mengunjungi Sungai Mamberamo 1914, ARCHOLD

menemukan Lembah Baliem

1859 UZV dibentuk untuk membantu Pekabaran Injil di Papua

1862, 9 November zendeling Ottow meninggal di Kwawi

18

Page 19: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

1863, 18 April tibalah utusan UZV yang pertama dengan kapal de’VIRGO di Mansinam ( J.L.

Van HASSELT, KLASSEN & OTTERSPOOR )

1866 1 FEBRUARI Utusan UZV yang ke II ( RUDOLF BEYER CARL BEYER, J.D. KAMPS dan

C. WIJZER ) tiba di Mansinam 27 Maret tiba juga keluarga FRANS MOSCHE,

1866 ( 1 – 15 Mei ) Perjalanan Pekabaran Injil Pertama ke Teluk Wondama oleh Zendeling

Rudolf Beyer, Johann Gottlob Geissler dan Franzs Mosche bersama 20 orang

pendayung dari Mansinam dengan penunjuk jalan Sangaji Rumadas.

1867 21 Januari Zendeling Frans Mosche menetap di Roswar

1868 Februari WOELDERS dan N. RINNOY tiba di Mansinam. 2 Desember 1868 Wolders ke

Anday, Januari 1869 N. Rinnoy ke Roswar

1870 Zendeling G.L. BINK tiba di Mansinam, 1884 ke ROON

1883 Zendeling Van BALEN tiba di Mansinam bersama Bink ke Roon 3 FEBRUARI 1884,

10 Agustus 1888 ke Windesi. 20 Januari 1889 menetap di Windesi sampai dengan

12 Agustus 1912

1917 F.J.F. Van Haselt Membuka sekolah CVO di Mansinam dan D.B.

Starrenburg menetap di Miei / Aitumieri

1919 D.C.A. BAUT membuka kursus Pertukangan, Pertanian dan Menjahit di Miei

1924 Pembentukan 11 RESORT (Holandia, Sarmi, Biak Selatan, Supiori/ Biak Utara

Yapen, Manokwari, Numfor, Raja Ampat, Inawatan, Babo, Fakfak dan

Miei / Roon yang mempunyai daerah Resort dari Wondama, Windesi,

Bintuni Hingga Nabire )

25 Oktober 1925 tiba di Miei Teluk Wondama. TOKOH PENDIDIK DAN NABI

ORANG PAPUA IZAAC SAMUEL KIJNE dengan membuka sekolah Guru

dan sekolah Sambungan

CVO : CURSUS VOLKS SCHOOL ONDERWIJZER ( Kursus Guru Sekolah )

OVVO : OPLEIDING VERVOLOG SCHOOL ONDERWIJZER ( Kursus Guru

Sekolah Rakyat )

JVVS : JONGENS VERVOLOG SCHOOL ( Sekolah Sambungan Putera )

setelah Perang dunia ke II

MVVS : MIESES VERVOLOG SCHOOL ( Sekolah Lanjutan Putri ) di Serui,

Korido, Teminabuan 1949

Berawal dari sekolah di Mansinam 1917, F.J.F. Van Hasselt hingga di

Aitumieri 9 Mei 1942 ditutup karena Perang Dunia II. Sebelumnya

Zendeling D.C.A. Bout membuka kursus pertukangan, pertanian dan jahit

menjahit ( 1919 – 1932 ), Bout pindah ke Serui 1924

19

Page 20: Kuala Kencana, 6 Februari 2014 - WordPress.com · 2014-11-22 · Injil berhasil diseberangkan ke Kwawi dengan harga 12 f ( dua belas gulden ) pada Tahun 1857, ketika kedua zendeling

1934 - 1942 Zending BIJKERK membuka Kursus Penginjil di Aitumieri

Dalam periode ini 1925 – 1942 AITUMIERI / MIEI Pdt. I.S. KIJNE mendidik

Ratusan anak – anak Papua yang kelak menjadi PEMIMPIN di TANAH dan

NEGRINYA ( misalnya, TOM WOSPAKRIK, F.J.S. RUMAINUM hingga Joka

Institut melahirkan KALEB TARAN, TERIANUS ARONGGEAR, ZAKHARIAS

SAWOR, FRITZ KIRIHIO dan barisannya )

Di bukit Aitumieri dan seluruh Tanah ini Nyanyian Seruling Emas, Mazmur,

Rohani, Suara Gembira, Kota Emas, ITU DIA mulai berkumandang.

1926, 13 Februari 6 orang Angkatan Pertama di Aitumieri lulus dalam Ujian

( Zadrak Kubiari & Benyamin Urus / Wondama, Andrias Rumbrawer dari

Manokwari, Kostan Yeninar ( Menantu Petrus Kafiar ) Byak, Karel Indey

Hollandia dan Marice Tatengkeng Sanger)

Di Aitumieri Kijne menulis buku – buku Sekolah ( ITU DIA I – III, Kota Emas,

Angka Berbaris dll ).

Nyanyian Mazmur ma Ranu keluaran pertama ( Miei 1941 ) Mazmur dan

Rohani ( Miei 1947 ).

Seruling Emas (1957), Suara Gembira (1962) Rancangan Tata Gereja 1946 Biak

Utara, Yoka 1948.

1951 Pendeta - Pendeta Angkatan di teguhkan membantu Pelayanan

1949 - 1954 Pembukaan Sekolah Sambungan Putra JVVS, Putri MVVS RAZ ( 21

September 1954, ODO, OVVO, LTS Kota Raja, PMS, Institute Joka 1948

Konsep Tata Gereja karangan PDT I.S. KIJNE dibahas.

1955, 5 Februari Konverensi Zending yang terakhir di Kwawi Manokwari dan

Perayaan 100 Tahun Emas masuknya Injil di Nieuw Guinea dirayakan di

Yoka yang dikordinir oleh Zendling I.S. Kijne. Jemaat – Jemaat di Hollandia

dan Sentani serta anak – anak Sekolah di Holllandia dan Joka.

18 - 29 Oktober 1956 di Gedung Gereja Harapan Abepura / Holandia Binnend

hari Jumat, 26 Oktober 1956 … PNT. ANTON MANGGANGGANG KREY /

RESORT NUMFOR dan PDT HERMANUS MORIMUSENDI / RESORT MIEI,

mengatakan ; GEREJA INI TIDAK PUNYA SARJANA DAN DANA….TETAPI

DIMANA ALKITAB TERBUKA DAN INJIL KRISTUS DIBERITAKAN DI GUNUNG,

LEMBAH, PULAU, HUTAN RIMBA, MUARA SUNGAI MAKA DI SITULAH GEREJA

BERDIRI… akhirnya para Pendeta Belanda, Jerman dan Semua Peserta

Sidang Menyetujui untuk GKI berdiri sendiri… hari Jumat, 26 Oktober 1956.