kti skripsi no.34 tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue (dbd) di...

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai dengan demam mendadak, pendarahan dikulit maupun dibagian tubuh lainny a yang dapat menimbulkan syok bahkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dengan perantara nyamuk Aedea Agypti. (Krianto, 2009). Tentu mencegah selalu lebih baik daripada mengobati artinya kita perlu selalu waspada dengan keberadaan nyamuk penyebab demam berdarah. Nyamu k Aedes Agypti senang sekali tumbuh dan berkembang di genangan air yang bersih , seperti penampungan air, bak mandi, pot bunga, dan gelas. Mungkin tem pat tempat tersebut pernah dikira sebagai lingkungan yang dipilih hewan ini. Oleh karena itu populasi nyamuk ini meningkat di musim hujan. (Satari, 2009) Penyakit demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di Su rabaya pada tahun 1958 sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia. Mulai saat itu penyakit inipun menyebar luas kepenjuru Indonesi a. Kejadian luar biasa (KLB) terjadi pada tahun 1998 dimana Departemen Kesehatan R I mencatat sebanyak 2.133 korban terjangkit penyakit ini dengan jumlah ko rban meninggal 1.414 jiwa.

Upload: wiky-wijaksana

Post on 27-Oct-2015

546 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam  Berdarah  Dengue  (DBD)  adalah  penyakit  menular  yang  ditandai

dengan demam mendadak, pendarahan dikulit maupun dibagian tubuh lainnya yang

dapat  menimbulkan  syok  bahkan  kematian.  Penyakit  ini  disebabkan  oleh  virus

dengue dengan perantara nyamuk Aedea Agypti. (Krianto, 2009).

Tentu mencegah selalu lebih baik daripada mengobati artinya kita perlu selalu

waspada  dengan  keberadaan  nyamuk  penyebab  demam  berdarah.  Nyamuk  Aedes

Agypti senang sekali tumbuh dan berkembang di genangan air yang bersih, seperti

penampungan  air,  bak  mandi,  pot  bunga,  dan  gelas.  Mungkin  tempat  –  tempat

tersebut pernah dikira sebagai lingkungan yang dipilih hewan ini. Oleh karena itu

populasi nyamuk ini meningkat di musim hujan. (Satari, 2009)

Penyakit demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya

pada tahun 1958 sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal

dunia. Mulai saat itu penyakit inipun menyebar luas kepenjuru Indonesia. Kejadian

luar biasa (KLB) terjadi pada tahun 1998 dimana Departemen Kesehatan RI mencatat

sebanyak  2.133  korban  terjangkit  penyakit  ini  dengan  jumlah  korban  meninggal

1.414 jiwa.

Demam  berdarah  banyak  ditemukan  didaerah  tropis  dan  sub  tropis.  Asia

menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah di tiap tahunnya.

Word  Health  Organization  (WHO)  mencatat  Negara  Indonesia  sebagai  Negara

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

dengan kasus demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara..

(www.Datinkes.worpress.com.2010).

Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia selama tahun

2009 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data sementara direktorat

pengendalian  penyakit  bersumber  binatang  kementerian  kesehatan,  jumlah  kasus

dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2009 sebanyak 137.600 kasus

dengan 1.170 kematian, sedangkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)

tahun 2008 sebanyak 126.600 kasus dengan 1.1784 kematian.

(http://www.pdpersi.co.id.2010).

Demam  Berdarah  Dengue  (DBD)  di  Sumatera  Utara  pada  tahun  2009

berjumlah 3.210 penderita yang meninggal 38 orang, itu data yang terkumpul hingga

November  daerah  penderita  terbanyak  adalah  ..........   dengan  1.275  orang  dan  10

orang yang meninggal dunia. (www.google.2010).

Ketika penulis PBL (Praktek Belajar Lapaangan) di Puskesmas ..........  ..........

pada  tahun  2009  lalu,  penulis  pernah  melihat  masyarakat  melaporkan  bahwa

didaerahnya  ada  yang  menderita  kasus  Demam  Berdarah  Dengue  (DBD),  dan

berdasarkan data laporan sementara Puskesmas .......... ..........  Tahun 2009, jumlah

penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dari bulan Januari – November sebanyak

70 orang dan 3 orang yang meninggal.

Pada tanggal 21 Januari 2011 penulis melakukan survey ke Puskesmas ..........

......... ,  jumlah  penderita Demam Berdarah  Dengue (DBD) bertambah  5 orang di

bulan  Desember,  jadi   jumlah  penderita  Demam  Berdarah  Dengue  (DBD)  di

Puskesmas .......... ..........  pada tahun 2009 sebanyak 75 orang, dan masuk kedalam 10

penyakit terbesar di Puskesmas ini. (Sumber:data Laporan Puskesmas ..........  ...........

2009).

Berdasarkan latar belakang diatas penulis berpendapat bahwa kasus Demam

Berdarah Dengue (DBD) masih tergolong tinggi di Puskesmas .......... ...........  Maka

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

dari  itu  penulis  tertarik  melakukan  penelitian  Tingkat  Pengetahuan  Masyarakat

Tentang Penyakit  Demam Berdarah  Dengue (DBD) di  Lingkungan  III Kelurahan

.......... I Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana  Tingkat  Pengetahuan  Masyarakat  Tentang  Penyakit  Demam

Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan ..........  I Kecamatan ..........

Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011..

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk   mengetahui   Tingkat   Pengetahuan   Masyarakat   Tentang   Penyakit

Demam  Berdarah  Dengue  (DBD)  di  Lingkungan  III  Kelurahan  ..........   I

Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk  mengetahui  Tingkat  Pengetahuan  Masyarakat  Tentang  tanda  atau

gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan ..........  I

Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

1.   Untuk  mengetahui  Tingkat   Pengetahuan  Masyarakat  Tentang  Penyebab

Demam   Berdarah   Dengue   (DBD)   di   Puskesmas   ..........    ditinjau   dari

penyebabnya.

2.   Untuk  mengetahui  Tingkat  Pengetahuan  Masyarakat  Tentang  Pencegahan

Demam   Berdarah   Dengue   (DBD)   di   Puskesmas   ..........    ditinjau   dari

pencegahannya.

3.   Diketahuinya Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengobatan Demam

Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas ..........  ditinjau dari pengobatannya.

1.4 Manfaat Penelitian

a.   Bagi Masyarakat

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Sebagai masukan atau informasi untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat   tentang  Tingkat   Pengetahuan  Masyarakat  Tentang  Penyakit

Demam  Berdarah  Dengue  (DBD)  di  Lingkungan  III  Kelurahan  ..........   I

Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

b.  Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat   memberikan   informasi   tentang   bagaimana   Tingkat   Pengetahuan

Masyarakat   Tentang   Penyakit   Demam   Berdarah   Dengue   (DBD)   di

Lingkungan  III  Kelurahan  ..........  I Kecamatan  ..........  Perjuangan  Wilayah

Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan  adalah  hasil  “tahu  “  dan  ini  terjadi  setelah  orang  melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan terjadi melalui panca indra

manusia yaitu:indra   penglihatan,   pendengaran,   penciuman,   rasa dan raba.

(Notoatamodjo, 2007, hal : 143).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan  atau  kognitif  merupakan  domain  yang  sangat  penting  untuk

terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) yang mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1.   Tahu (Know)

Tahu  diartikan  sebagai  mengingat  suatu  materi  yang  telah  dipelajari

sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

2.   Memahami (Comprehention)

memahami   diartikan   sebagai   suatu   kemampuan   menjalaskan   secara

benar,orang  yang  telah  paham  terhadap  objek  atau  materi  harus  dapat

menjelaskan,   menyebutkan,   contoh   menyimpulkan,   meramalkan   dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3.   Aplikasi (Aplication)

Aplikasi  diartikan  sebagai  kemampuan  untuk  menggunakan  materi  yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat

diartikan  atau  penggunaan  hukum-  hukum,  rumus,  metode,  prinsip  dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4.   Analisis(Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam

komponen  –  komponen  tetapi,  masih  dalam  suatu  struktur  organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5.   Sintesis (Syntesis)

Sintesis  menunjukkan  pada  suatu  kemampuan  untuk  meletakkan  atau

menghubungkan  bagian  –  bagian  dalam  suatu  bentuk  keseluruhan  baru.

Dengan  kata  lain  suatu  kemampuan  untuk  menyusun  formulasi  dari

formulasi – formulasi yang ada.

6.   Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian  terhadap  suatu  materi  atau  objek.  Penilaian  –  penilaian  itu

berdasarkan  suatu  kriteria  yang  ditentukan  sendiri,  atau  menggunakan

kriteria – kriteria  yang telah ada.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

2.2 Demam Berdarah Dengue (DBD)

2.2.1 Defenisi

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang serius, penyakit

ini mulanya lebih sering menyerang anak – anak dibanding orang dewasa ataupun

kaum remaja, tetapi kini sudah merata bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia.

(Indrawan, 2007.Hal 11).

Demam  Berdarah  Dengue  (DBD)  merupakan  penyakit  infeksi  yang  dapat

berakibat fatal. Dalam waktu yang relatif singkat, penyakit ini dapat merengut nyawa

penderitanya jika tidak ditangani secepatnya. (Satari, dkk,2004.hal:2).

2.2.2 Tanda dan Gejala

Tanda – tanda demam berdarah adalah :

a.   Mendadak seperti terserang demam panas yang sangat keras (suhu badan

meninggi antara 38 – 400C) selama 2 – 5 hari.

b.   Tampak bintik – bintik merah pada kulit

c.   Perdarahan pada hidung (mimisan)

d.   Kadang  –  kadang  penderita  muntah  –  muntah  atau  berak  darah  dan

kotorannya berwarna hitam pekat

e.   Perdarahan  didalam  lambung  sering  menyebabkan  penderita  tidak  enak,

atau nyeri dibagian ulu hati

f.   Tensi atau tekanan darahnya turun secara drastic, denyut nadinya menjadi

cepat tetapi sangat lemah. (Indrawan,2007.hal 25)

Kriteria Diagnosis (WHO, 1997)

a.   Kriteria Klinis

1.   Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus

menerus selama 2 – 7 hari.

2.   Terdapat manifestasi perdarahan

3.   Pembesaran hati

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

4.   Syok

b.   Kriteria Laboratoris

1.   Trombositopenia (< 100.000/mm2)

2.   Hemokonsentrasi (Ht meningkat 20%)

Seseorang dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal 2

gejala   klinis   yang   positif  dan   1   hasil   laboratorium   yang  positif

(Widoyono,2005,hal 63).

2.2.3 Penyebab (Etiologi) dan Penularan

Penyebab   Demam   Berdarah   Dengue   (DBD)   adalah   virus   dengue   yang

ditularkan melalui nyamuk Aedes Agypti. Virus dengue berukuran 35 – 45 nm. Virus

ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. Nyamuk

betina menyimpan virus  tersebut  pada telurnya.  Nyamuk jantan  akan  menyimpan

virus  tersebut  pada  nyamuk  betina  tersebut  akan  menularkan  virus  ke  manusia

melalui gigitan.

Selain   itu   nyamuk   dapat   mengambil   virus   dengue   dari   manusia   yang

mempunyai  virus  (viremia)  tersebut.  Virus  masuk  kedalam  lambung  nyamuk,

selanjutnya virus memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan menyebar ke seluruh

jaringan  tubuh,  termasuk  kelenjar  air  liurnya,  jika  nyamuk  yang  tercemar  ini

menggigit  orang  sehat  maka  akan  mengeluarkan  air  liurnya  agar  darah  tidak

membeku bersama air liurnya tersebut, virus ditularkan.

Hanya nyamuk Aedes  Aegypti betina yang menggigit dan menularkan virus

dengue umumnya nyamuk ini menggigit di siang hari pukul 09.00 – 10.00Wib atau

sore hari  pukul  16.00-17.00Wib.  nyamuk jenis  ini  senang berada di  tempat  yang

gelap dan lembab, penampilan nyamuk ini sangat khas, yaitu memiliki bintik-bintik

putih dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan nyamuk biasa.. pada malam

hari nyamuk ini bersembunyi ditempat yang gelap atau diantara benda – benda yang

tergantung seperti baju atau tirai.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Namun,  tidak  setiap  gigitan  nyamuk  jenis  ini  dapat  mengakibatkan  demam

berdarah.   Hanya   nyamuk   yang   mengandung   virus   denguelah   yang   dapat

menimbulkan penyakit. Selain itu, virus dengue yang sudah masuk kedalam tubuhpun

tidak selalu  dapat  menimbulkan  infeksi.  Jika  daya  tahan  tubuh  cukup  kuat  maka

dengan sendirinya virus tersebut dapat dilawan oleh tubuh. (Satari,dkk,2004,hal:3).

Ciri – ciri nyamuk Aedes Aegypti adalah :

- Sayap dan badannya belang – belang atau bergaris – garis putih.

- Berkembangbiak  di  air  jernih  yang  tidak  beralaskan  tanah  seperti  :  bak

mandi,  Wc,  tempayan,  drum dan  barang  –  barang  yang  menampung  air

seperti kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung dan lain –

lain.

- Jarak terbang ± 100 m

- Nyamuk betina bersifat multiple biters (menggigit beberapa orang karena

sebelum nyamuk tersebut kenyang sudah berpindah tempat).

- Tahan dalam suhu panas dan kelembaban tinggi (Widoyono,2005,hal:60).

2.2.4 Pencegahan

Satu – satunya upaya pencegahan yang perlu untuk segera dan selalu dilakukan

adalah   dengan   cara   mengadakan   dan   menggalakkan   secara   terus   menerus

pemberantasan vector atau penyebab dan pembawa virus penularnya.

Perlu  pula  diketahui,  nyamuk  Aedes  Aegypti  berkembang  melalui  proses

perubahan bentuk yang sempurna (metamorphose) yakni perubahan dari bentuk –

bentuk telur – larva (jentik) – pupa (kepompong) – nyamuk baru / dewasa.

Dan, proses perubahan bentuk itu terjadi didalam air jernih, khususnya ditempat

– tempat penampungan air yang biasa digunakan sehari – hari seperti air didalam

gentong,  atau  dalam  bak  mandi,  atau  juga  pada  genangan  air,  didalam  barang  –

barang bekas yang dibuang sembarangan seperti pada ban – ban mobil atau motor

bekas, kaleng – kaleng, botol – botol dan sebagainya.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Memberantas  jentik  sesungguhnya  jauh  lebih  mudah  daripada  menyemprot

nyamuknya. Karena kemampuan terbang nyamuk itu hanya sekitar 40 – 100 meter,

maka   pemberantasan   dengan   metode   atau   cara   pengasapan   (fogging)   atau

penyemprotan dengan menggunakan insektisida pada radius yang telah diketahui itu

sesungguhnya memang cukup efektif dan dapat diandalkan.

Namun, betapapun baiknya hasil dari usaha penyemprotan atau menjadi kurang

efektif   dan   kurang   berfungsi   bila   tidak   diikuti   dan   ditindaklanjuti   dengan

pemberantasan  sarang  –  sarang  nyamuknya  agar  larva  baru  tidak  akan  mampu

berkembangbiak.

Menurut para ahli cara terbaik dan tepat untuk membasmi nyamuk itu adalah

dengan memberantas pertumbuhan jentik – jentik dan caranya adalah sebagai berikut:

a.   Bersihkan bak mandi, sedikitnya satu minggu sekali.

b.   Jangan pernah lupa untuk selalu menutup tempat penampungan air setelah

mengambil air.

c.   Buanglah sampah – sampah plastic dan kaleng – kaleng atau botol – botol

yang  dapat  digenangi  air  hujan,  terlebih  baik  lagi,  bila  sampah  tersebut

dibakar, ditanam atau dikubur didalam tanah.

d.   Gantilah air didalam vas atau jambangan bunga, atau ditempat – tempat

minum untuk hewan – hewan peliharaan seperi misalnya pada air minum

untuk burung, atau air untuk perangkap semut (yang sering diletakkan di

kaki – kaki lemari penyimpanan makanan) dan sebagainya, sedikitnya tiga

hari sekali.

e.   Untuk   memberantas   jentik   ditempat   yang   tidak   mungkin   dikuras,

peliharalah ikan – ikan kecil ditempat tersebut atau taburkan bubuk abate.

f.   Abatetasi (pemberian abate) tersebut diulang 2 – 3 bulan sekali 1 gram abate

untuk kira – kira 10 liter air (1 sendok makan peres berisi 10 gram).

Tetapi   program   pemberantasan   nyamuk   DBD   seperti   diatas   atau   3M

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

(Mengubur, Menutup, dan Menguras) baru akan berfungsi apabila semua anggota

masyarakat  bersatu  padu,  berpartisipasi  didalam  pelaksanaan  pemberantasannya.

(Indrawan,2007,hal:47).

2.2.5 Pengobatan

2.2.5.1 Pertolongan Pertama

Untuk dapat segera membawa penderita ke rumah sakit terkadang memang

tidak dapat  dilaksanakan begitu  saja. Banyak  faktor  yang  mungkin  akan menjadi

penghalangnya. Maka untuk itulah diperlukan beberapa pertolongan pertama sebagai

berikut antara lain :

a.   Berilah  penderita  minum  air  yang  sebanyak  –  banyaknya  susu,  air  putih

masak atau air mineral, air teh, atau minuman lainnya khususnya yang baik

untuk mencegah agar penderita tidak akan mengalami dehidrasi (kekurangan

zat cair tubuh).

b.   Beri obat penurun panas atau kompres

c.   Walau  misalnya  demamnya  telah  menurun,  penderita  tetap  perlu  segera

dibawah dan memeriksakannya ke dokter atau dibswah ke puskesmas atau

rumah sakit.

d.   Terlebih bila terlihat adanya gejala pre shock atau bila sampai mengalami

renjatan / kejang – kejang sebaikmya bahkan harus segera dibawah dan di

rawat di rumah sakit (diopname). (Indrawan,2007.hal:29).

2.2.5.2 Bantuan Medis

Seperti penyakit lain, penyakit DBD dapat disembuhkan dengan perawatan

medis,  perawatan  medis  yang  pertama  kali  dilakukan  adalah  memberikan  obat

penurun  demam  dengan  dosis  ringan,  biasanya  jenis  parasetamol.  Selanjutnya

dilakukan pemeriksaan uji bendung dan pemeriksaan darah untuk mengetahui derajat

kebocoran plasma dan jumlah trombosit penderita.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Tindakan  medis  lain,  seperti  infus  melalui  intra  vena,  pemberian  tansfusi

darah, dan antibiotik tidak perlu diberikan kecuali jika ada indikasi khusus sebaiknya

anda mengetahui setiap tindakan yang diberikan dokter agar anda dapat memantau

penderita. (Satari,dkk,2004,hal:18).

2.3 Masyarakat

2.3.1 Pengertian Masyarakat

Masyarakat  adalah  sekumpulan  manusia  yang  saling  bergaul  atau  dengan

istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

sesuatu system adaptasi tertentu  yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa

identitas bersama.

2.3.2 Ciri – Ciri Masyarakat

a.   Interaksi diantara sesame anggota masyarakat.

b.   Menempati wilayah dengan batas – batas tertentu.

c.   Saling tergantung satu dengan yang lainnya

d.   Memiliki adapt istiadat, kebudayaan tertentu.

e.   Memiliki identitas bersama

2.3.3 Ciri – Ciri Masyarakat Sehat

1.   Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat

2.   Mengatasi masakah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,

pencegahan, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan terutama

untuk ibu dan anak.

3.   Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar

yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com

mutu lingkungan hidup

4.   Peningkatan  status  gizi  masyarakat  berkaitan  dengan  peningkatan  status

sosial ekonomi masyarakat.

5.   Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit

(Meilani,dkk,2009.hal:3).

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep

satu dengan konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti.

Konsep  adalah  suatu  abstraksi  yang  dibetuk  dengan  menggenetalisasikan

suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur secara langsung agar

dapat diukur dan diamati, maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam variabel –

variabel. (Notoatmodjo, 2005.hal 43).

Berdasarkan uraian diatas peneliti membuat kerangka konsep pada penelitian

ini sebagai berikut antara lain :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan :

- Tanda Dan Gejala

- Penyebab

- Pencegahan

- Pengobatan

Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Tentang Penyakit Demam Berdarah

Dengue (DBD)

2.4.1   Variabel Independen

Variabel independent adalah merupakan variabel   sebab   dan bebas

mempengaruhi  variabel  lain  atau  variabel  dependen  (variabel  tergantung  /  yang

dipengaruhi).

2.4.2   Variabel Dependen

Variabel  dependen  adalah  variabel  akibat  yang  terikat,  dan  variabel  ini

dipengaruhi oleh variabel independent.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

2.5 Defenisi Operasional

2.5.1   Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala adalah ciri yang menunjukkan tentang suatu materi yang

dibahas sehingga kita bisa lebih mengetahui dan mengenali materi tersebut.

Dalam hal ini pengetahuan yang diteliti adalah :

- Tahu

- Memahami

2.5.2   Penyebab

Penyebab adalah pengaruh atau faktor yang menimbulkan sesuatu itu terjadi.

Dalam hal ini pengetahuan yang diteliti adalah

- Tahu

- Memahami

2.5.3   Pencegahan

Pencegahan adalah menghindari agar sesuatu hal itu tidak terjadi. Dalam hal

ini pengetahuan yang diteliti adalah :

- Tahu

- Memahami

- Aplikasi

2.5.4 Pengobatan

Pengobatan  adalah  upaya  penyembuhan  setelah  terjadi  biasanya  identik

dengan penyakit. Dalam hal ini pengetahuan yang diteliti adalah

- Tahu

- Memahami

- aplikasi

2.5.5 Defenisi Batasan Operasional

a.   Tahu adalah mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

b.   Memahami adalah sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objel yang telah diketahui

c.   Aplikasi  adalah  sebagai  kemampuan  untuk  menggunakan  materi  yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

di Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan ..........  Perjuangan Wilayah Kerja

Puskesmas .......... ..........  2011.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1   Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Lingkungan III Kelurahan ..........  I Kecamatan ..........

Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

3.2.2   Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 26 April 2011 sampai selesai

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1   Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi

dalam  penelitian  ini  adalah  keseluruhan  masyarakat  yang  ada  di  Kingkungan  III

Kelurahan .......... I Kecamatan ..........  Perjuangan berjumlah 500 orang

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

3.3.2   Sampel

Sampel  adalah  sebagian  dari  jumlah  populasi  yang  diteliti  dan  dianggap

mewakili seluruh populasi, tehnik pengambilan sampel dalam peneliitan ini adalah

non random sampling dengan tehnik Accidental Sampling yaitu dilakukan dengan

mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia.

Menurut Arikunto (2002), bila total dari populasi lebih dari 100 orang maka

pengambilan sampel 10% - 15% atau 20% - 25% dari total populasi, pada penelitian

ini sampel yang diambil adalah 10% dari total populasi yaitu berjumlah 50 orang,

dengan kriteria usia 14 tahun ke atas bisa membaca dan menulis.

http://kti-skripsi-

kebidanan.blogspot.com3.4 Instrumen Penelitian

Alat  ukur  yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian  ini

adalah  kuesioner  dengan  jumlah  20  pertanyaan  yang  berisi  pengetahuan  tentang

Demam Berdarah Dengue (DBD), yang meliputi tanda atau gejala DBD, penyebab,

pencegahan dan pengobatan DBD, pertanyaan tettutup dengan alternatif dua jawaban

( Ya / Tidak ), skala pengukuran, jawaban yang benar diberi nilai 1 dan bila jawaban

salah diberi nilai 0 dan dimasukkan kedalam 3 kategori yakni baik, cukup dan kurang

dengan kriteria yang ditentukan sebagai berikut :

a.   Untuk pengetahuan secara umum maksimal nilai 10

1.   Nilai 1 – 11 : Kurang

2.   Nilai 12 – 15   : Cukup

3.   Nilai 16 – 20   : Baik

b.   Untuk Pengetahuan tentang tanda atau gejala DBD, penyebab, pencegahan

dan pengobatan DBD, masing – masing maksimal nilai 5

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com

1.   Nilai 1 – 2 : Kurang

2.   Nilai 3 : Cukup

3.   Nilai 4 : Baik

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Sebelum dibagikan kuesioner terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang hal

– hal yang berhubungan dengan kuesioner. Setelah itu dibagikan kuesioner kepada

masyarakat yang bersedia menjadi responden, kemudian setelah kuesioner tersebut

selesai di jawab oleh responden baru dikumpulkan kembali untuk diolah datanya.

http://kti-skripsi-

kedokteran.blogspot.com3.6 Teknik Pengolahan Data

Teknik  pengolahan  data  ini  dilakukan  setelah  pengumpulan  data  dengan

maksud  agar data  – data  yang terkumpul  lebih  jelas. Adapun  langkah  – langkah

pengolahan data adalah sebagai berikut :

a.   Coding

Upaya  untuk  memeriksa  kembali   kebenaran   data  yang  diperoleh   atau

dikumpulkan

b.   Coding

Mengklasifikasikan jawaban – jawaban dari para responden kedalam kategori

dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing – masing

jawaban.

c.   Tabulating

Mentabulasi  hasil  data  yang  diperoleh  sesuai  dengan  item  pertanyaan.

(Setiadi, 2007).

3.7 Analisa Data

P Persentase

F Frekuensi jumlah jawaban yang

N Jumlah

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat persentase data

yang terkumpul dan disajikan dalam tabel, kemudian dilakukan perbandingan dengan

teori kepustakaan yang ada, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

FP= x 100%

N

Keterangan :

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Penentuan  tingkat  pengetahuan  responden  penilaian  tentang  sub  variabel

maupun variabel ke dalam kategori kualitatif sebagai berikut :

a.   Nilai 76 – 100% : Baik

b.   Nilai 56 – 75% : Cukup

c.   Nilai 40 – 55% : Kurang

(Machfoedz, 2009 : 127).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian   Tingkat   Pengetahuan   Masyarakat   Tentang   Penyakit   Demam

Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan ..........  I Kecamatan ..........

Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  2011.

Penelitian  yang telah dilakukan yaitu berdasarkan pengetahuan masyarakat

tentang  tanda  atau  gejala  DBD,  pencegahan,  penyebab  dan  pengobatan  Demam

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com30 (78%), cukup sebanyak 7 ((14%) dan berpengetahuan

kurang sebanyak 4 (4%) 50

Berdarah Dengue (DBD), hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1.1

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara UmumTentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

di Lingkungan III Kelurahan ..........  IKecamatan ..........  PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas

..........  April 2011.

Dari tabel 4.1.1 diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan masyarakat

tentang penyakit Demam Berdarah Dengue mayoritas berpengetahuan baik sebanyak

32 orang (63%), cukup sebanyak 9 orang (18%) dan yang berpengetahuan kurang 2

orang (18%) dari 50 responden.

Tabel 4.1.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangTanda (Gejala) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III

Kelurahan .......... I Kec. ..........  PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........

April 2011.

Dari tabel 4.1.2 diatas bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang tanda

(gejala) Demam Berdarah Dengue (DBD), masyoritas berpengetahuan baik sebanyak

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com

No Tanda (Gejala) DBD Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 30 78

2 Cukup 7 14

3 Kurang 4 8

Jumlah 50 100%

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Tabel 4.1.3

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangPenyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III

Kelurahan .......... I Kec. ..........  PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........

April 2011.

Dari tabel 4.1.3 diatas bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyebab

Demam Berdarah Dengue (DBD) mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 38 orang

(76%), sukup sebanyak 6 orang (12%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 6

orang (12%) dari 50 responden.

Tabel 4.1.4

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangPencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III

Kelurahan .......... I Kec. ..........  PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........

April 2011.

No Penyebab DBD Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 38 76

2 Cukup 6 12

3 Kurang 6 12

Jumlah 50 100%

No Pencegahan DBD Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 30 60

2 Cukup 12 24

3 Kurang 8 16

Jumlah 50 100%

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Dari tabel 4.1.4 diatas bahwa pengetahuan masyarakat tentang pencegahan

Demam Berdatah Dengue (DBD) mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 30 orang

(60%),  cukup  sebanyak  12  orang  (24%)  dan  minoritas  berpengetahuan  kurang

sebanyak 8 orang (16%) dari 50 responden.

Tabel 4.1.5

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangPengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III

Kelurahan .......... I Kec. ..........  PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........

April 2011.

Dari tabel 4.1.5 diatas bahwa pengetahuan masyarakat tentang pengobatan

Demam Berdarah Dengue (DBD), mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 27 orang

(54%),  kurang  sebanyak  14  orang  (28%),  dan  minoritas  berpengetahuan  cukup

sebanyak 9 orang (18%), dari 50 responden.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

No Pengobatan DBD Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 27 54

2 Cukup 9 18

3 Kurang 14 28

Jumlah 50 100%

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

Berdasarkan penelitian Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan ..........  I Kecamatan

.......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... ..........  yang telah dilakukan pada

tanggal 26 April – 30 April 2011., maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

http://kti-skripsi-

kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

DAFTAR PUSTAKA

Ariawan  Iwan,  1998.  Besar  dan  Metode  Sampel  pada  Penelitian  Kesehatan.Fakultas kesehatan Masyarakat UI. Universitas Indonesia. Jakarta.

Arikunto  Suharsini,  2006.  Prosedur  Penelitian  Suatu  Pendekatan  Praktik  EdisiRevisi VI. Rineke Cipta, Jakarta.

Azwar, Azrul, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta.

Chin James, Kandun I Nyoman, 2000. Manual Pemberantasan Penyakit MenularEdisi 17. Jakarta.

Depkes   R.I.   2001,   Modul   Dasar   Penyuluhan   Kesehatan   Masyarakat   Ahli,Direktorat Promosi Kesehatan Tahun 2001, Jakarta.

__________, 2002, Profil Kesehatan Indonesia 2001, Jakarta.

__________, 2004, Pedoman Ekologi Dan Aspek Perilaku Vektor, Jakarta.

__________, 2004, Kejadian luar biasa DBD di Indonesia, Warta DBD, Jakarta.

__________, 2005, Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue diIndonesia, Jakarta.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

__________, 2006, Berita Epidemiologi, Jakarta.

__________,  2007,  Pemberantasan  Sarang  Nyamuk  Demam  Berdarah  DengueOleh Juru Pemantau Jentik, Jakarta.

__________,  2008,  Laporan  Hasil  Riset  Kesehatan  Dasar  Provinsi  Gorontalo,Tahun 2007, Jakarta.

__________, 2008, Kepmenkes Nomor 585 / Menkes / SK / V /2007, PedomanPelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas, Tahun 2008, Jakarta..

Dikes Kota Gorontalo, 2009. Data Program P2 DBD. Bidang P2-PL, Gorontalo.

__________, 2007. Buletin Epidemiologi Edisi Kedua. Gorontalo.

Dikes Provinsi Gorontalo, 2009. Data Program P2 DBD. Subdin P2-PL. Gorontalo

Fathoni   Abdurrahmat,  2005.   Metodologi   Penelitian  dan  Teknik   PenyusunanSkripsi. Rineke Cipta. Jakarta

Format Proposal dan Sistimatika Penulisan Skripsi, 2008, Universitas Gorontalo.

Muh.Ikbal, 2004. Trend Epidemilogi Penyakit DBD Di Daerah Endemis WilayahKerja  Puskesmas  Somba  Opu  Kabupaten  Gowa  Periode  1999-2008,Unhas, Makassar

Noor Nasry, 2002. Pengantar Epidemilogi Penyakit Menular, Rineke Cipta. Jakarta

_________,   2004.   Epidemilogi,   Lembaga   Penerbitan   Universitas   Hasanuddin(Lephas). Makassar.

Oko   Boby,   2008.   Analisis   Fungsi   Manajemen   Program   Pencegahan   danPemberantasan Penyakit Demam Berdarah  Dengue Di Kota Gorontalo,Pasca Sarjana, Unhas, Makassar.

Pedoman Penulisan Skripsi, 2008, Program Studi Kesehatan Masyarakat FakultasKesehatan Masyarakat UG. Gorontalo.

Puskesmas Limba B, 2009, Data Program P2 DBD. Gorontalo.

Santoso, Singgih, Statistik Deskriptif: Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft exceldan SPSS, PT. Andi, Yogyakarta, 2003

Slamet, J, S., 2000, Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada University Press, CetakanPertama.

Sugiono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatatif, Alfabeta. Bandung.

Sujudi, 1994,  Mikrobiologi Kedokteran, FKUI, Jakarta: Binarupa Aksara, 1994