kspk jadi

Upload: pramuji-handrajadi

Post on 09-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kspk

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangManusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka.Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social. Sebagai makhluk sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu, dan haruslah saling menghormati, mengasihi, serta peduli terhadap berbagai macam keadaan disekitarnya.Sebagai bentuk rasa peduli kami akan keadaan sekitar, maka sebagai generasi muda kami ingin mengadakan sebuah kegiatan yang dapat berguna bagi masyarakat sekitar. Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa di lingkungan sekitar kita terdapat orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan dari kita. Dan dengan keterkaitan antara nilai-nilai luhur kemanusiaan tersebut maka kami kelompok 5 KSPK dalam bimbingan Ibu Subartini tergugah untuk melaksanakan kegiatan kepedulian sosial berupa pemberian sembako ke pemulung di daerah sekitar kampusKegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosial kita terhadap masyarakat, khususnya di lingkungan kampus PKN-STAN, selain itu melalui kegiatan kepedulian sosial ini kami dapat menanamkan nilai-nilai empatik, peduli, kerjasama dalam tim dan tanggung jawab.Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat berbagi cerita pengalaman berkesan kami sekaligus mengajak pembaca untuk ikut melakukan kegiatan serupa di lain waktu di daerah sekitarnya.

1.2 Tujuan Kegiatan Membantu meringankan beban hidup yang ditanggung oleh Bapak pemulung Mendapatkan informasi terkait kehidupan pemulung Menjalin hubungan baik antara mahasiswa dengan sekitar Menumbuhkan rasa solidaritas dan empati mahasiswa Membangun sikap peduli mahasiswa terhadap kondisi lingkungannya

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kepedulian Sosial

Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya.Kepedulian Sosial dalam kehidupan bermasyarakat lebih kental diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di sekitarnya.Kepedulian sosial dimulai dari kemauan MEMBERI bukan MENERIMA. Bagaimana ajaran Nabi Muhammad untuk mengasihi yang KECIL dan Menghormati yang BESAR; orang-orang kelompok besar hendaknya mengasihi dan menyayangi orang-orang kelompok kecil, sebaliknya orang kecil agar mampu memposisikan diri, menghormati, dan memberikan hak kelompok besar.

Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dan dianjurkan oleh semua agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih dan mendidik. Memiliki jiwa peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap orang karena kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini. Faktor lingkungan tentunya sangat berpengaruh dalam proses menumbuhkan jiwa kepedulian sosial. Lingkungan terdekat seperti keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat dimana kita tumbuh dan bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial.Semua nilai-nilai tentang kepedulian sosial kita dapatkan melalui lingkungan. Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama.

2.2 Bentuk Kepedulian SosialKepedulian sosial dibagi menjadi 3, yaitu: Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun dukaKepedulian sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak yang lain dalam turut merasakan apa yang sedang dirasakan atau dialami oleh orang lain. Kepedulian pribadi dan bersamaKepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu dilakukan bersama.Cara ini penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup besar atau berlangsung secara berkelanjutan. Kepedulian yang sering lebih mendesakKepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau justru menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu demi kepentingan bersama.

2.3 Tipe Kepedulian SosialDibawah ini merupakan tipe kepedulian social yang dapat kita temui, diantara lain:1. Mengamati dan meniru perilaku peduli sosial orang-orang yang diidolakan (mengacu pada teori social learning Bandura). Social Learning ini mengkaji proses belajar melalui media massa sebagai tandingan terhadap proses belajar secara tradisional. Teori ini menyatakan bahwa belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan dan mengalami efek Peduli Terhadap Sesama Hal yang sangat mudah dan dapat dilakukan setiap saat, misalnya senyum kepada orang lain hingga pihak lain merasa nyaman. Penentu utama dalam belajar adalah peneguhan, dimana tanggapan akan diulangi jika organisme (orang yang bersangkutan) mendapat penghargaan. Albert Bandura menyatakan bahwa Social Learning Theory menganggap media massa sebagai agen sosialisasi yang utama disamping keluarga, guru dan sahabat. B. Melalui proses pemerolehan Informasi verbal tentang kondisi dan keadaan sosial orang yang lemah sehingga dapat diperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang apa yang menimpa dan dirasakan oleh mereka dan bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku peduli kepada orang lemah (mengacu pada teori kognitif Bruner). Menurut Teori Kognitif Jerome Bruner, belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yakni: 1) Memperoleh informasi baru 2) Transformasi informasi 3) Evaluasi C. Melalui penerimaan Penguat/Reinforcement berupa konsekuensi logis yang akan diterima seseorang setelah melakukan kepedulian sosial (mengacu pada teori operant conditioning nya Skinner (konsekuensi mempengaruhi perilaku). Dalam operant conditoning, individu belajar mengenai hubungan antara sebuah perilaku dan konsekuensinya.Sebagai hasil dari hubungan asosiasi ini, setiap individu belajar untuk meningkatkan perilaku yang diikuti dengan pemberian ganjaran dan mengurangi perilaku yang diikuti dengan hukuman.2.4 Implementasi Kepedulian SosialImplementasi terhadap diri sendiriSetelah membaca topic diatas, sudah selayaknya kita harus menumbuhkan rasa kepedulian social agar bisa menjadi individu yang peka terhadap masalah-masalah social yang sedang terjadi.Kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap permasalahan social yang terjadi di lingkungan kita.Berbagai cara dapat dilakukan misalnya dengan ikut menjadi panitia dalam acara seperti amal dan bakti social.Dengan begitu kita bisa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dan juga kepekaan kita.Implementasi Terhadap MasyarakatSetelah berusaha mengimplementasikan kepedulian sosial terhadap diri sendiri, selanjutnya adalah bagaimana menerapkan sifat kepedulian sosial dalam bermasyarakat.Penerapan dalam masyarakat dapat di implementasikan dengan lingkungan sekitar kita karena masih banyak orang yang kurang peduli pada sesama yang tidak menghiraukan orang yang membutuhkan bantuan dan mereka hanya tak acuh pada sesama mereka.Seharusnya kita lebih peduli agar tidak ada orang yang kesusahan lagi.Implementasi peduli terhadap sesama bisa dilakukan dari hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, seperti berbagi kebahagiaan dengan orang sekitar, rutin bersedekah, BAB IIIKEGIATAN3.1 Nama KegiatanBerbagi Kasih Menumbuhkan Rasa Peduli Sesama3.2 Bentuk KegiatanKegiatan ini berbentuk pemberian paket sembako dan berbagi cerita dengan Bapak pemulung3.3 Kronologi KegiatanPada tanggal 15 Desember 2015, kami kelompok 5 KSPK pada pukul 09.00 mempersiapkan paket sembako yang akan diberikan ke pemulung. Paket sembako berisi beberapa kebutuhan pokok berupa beras, gula, kopi, teh, mie instan, dan makanan ringan lainnya.Pukul 10.00 kami berangkat mencari pemulung yang akan kami berikan paket sembako tersebut. Daerah pencarian kami di sekitar jalan raya Ceger. Setelah sekitar tiga puluh menit mencari, kami bertemu dengan seorang Bapak yang sedang mengais sampah di daerah pertokoan di daerah Ceger. Kemudian kami menghampiri Beliau dan berbincang-bincang.Dari perbincangan yang cukup hangat, karena Bapak tersebut adalah orang yang ramah dan humoris kami memperoleh banyak pelajaran hidup bermakna.Nama Bapak tersebut adalah Pak Slamet Riyadi, seorang ayah dari 3 orang anak. Pak Slamet berasal dari daerah Cirebon dan saat ini usia beliau menginjak 37 tahun. Beliau menuturkan bahwa telah menjadi pemulung semenjak berusia 20 tahun. Pak Slamet mengaku memilih menjadi pemulung akibat keterbatasan kemampuan karena beliau hanya lulusan SMP. Kawasan biasa Beliau berkeliling adalah di sekitar jalan raya ceger. Selain menjadi pemulung, Pak Slamet juga terkadang bekerja sebagai tukang bangunan. Sambil dengan nada tertawa miris Pak Slamet bercerita sebenarnya dia mau bekerja menjadi apa saja, baik sebagai pemulung, tukang bangunan, atau pekerjaan serabutan lainnya, asalkan halal. Beliau lebih sering bekerja sebagai pemulung karena menjadi tukang bangunan penghasilannya tidak terlalu tetap tergantung adanya pesanan atau ajakan teman untuk bekerja di proyek sedangkan bekerja sebagai pemulung meskipun lebih sering bergelut dengan sampah namun penghasilan yang didapatkan lumayan tetap, setidaknya dapat membuat dapurnya terus mengebul. Beliau mengaku rata-rata dalam sebulan penghasilannya 1,8 juta rupiah. Meskipun terlihat sangat sedikit untuk menghidupi diri dan keluarganya, namun Pak Slamet bercerita bahwa dengan penghasilannya selama ini sebagai pemulung, cukup untuk menghidupi keluarganya, menyekolahkan anaknya, 2 orang sudah lulus SMA dan sudah berkeluarga, dan 1 orang masih duduk di bangku sekolah dasar.Cerita yang menarik dari Pak Slamet adalah ternyata awal mula Pak Slamet hijrah ke daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, Beliau terjerumus ke dalam kehidupan keras menjadi seorang preman. Beliau mengaku di awal kedatangannya, beliau diajak temannya untuk bergabung dengan organisasi daerah Forum Betawi Rembug. Dari keikutsertaannya menjadi anggota, beliau mulai satu per satu kenal dengan kelompok preman di daerah Tangerang Selatan. Kurang lebih selama 2 tahun, Pak Slamet terjerumus ke dalam dunia kriminal. Meskipun tidak sampai melakukan tindak kriminal kelas berat, tapi beliau mengaku pernah beberapa kali melakukan pemalakan dan mengonsumsi minuman keras. Namun, karena dorongan dari keluarga pula lah yang membuat Pak Slamet sadar dan meninggalkan dunia hitam tersebut, Hingga saat ini, Pak Slamet masih berhubungan baik dengan teman-temannya yang masih menjadi preman. Pak Slamet bercerita bahwa beberapa teman premannya ada yang masih terus mengajak Pak Slamet untuk kembali ke dunia hitam tersebut, beberapa bahkan ada yang sering merendahkan Pak Slamet dengan menertawakan atau mengejek Pak Slamet ketika sedang mengais sampah.Pak Slamet menuturkan meskipun kehidupannya dahulu sebagai preman lebih menyenangkan, dapat mudah mendapatkan uang, punya kekuasaan, ditakuti banyak orang, namun Beliau berkata hidupnya tidak bisa tenang, Beliau lebih suka menjadi seorang pemulung meskipun dengan penghasilan pas-pasan tetapi hidup lebih tenang. Beliau bahkan sekarang bersyukur sekali karena telah berhasil menikahkan dua anaknya dan memberikan bekal ilmu kepada mereka setidaknya hingga bangku SMA. Beliau bertanya kepada kami, Adek-adek percaya Tuhan kan? Bagaimana mungkin kita takut kelaparan sedangkan kita adalah hamba dari Dzat yang paling kaya? Pertanyaan retoris Pak Slamet membuat kami sejenak tertegun. Sungguh betapa Pak Slamet memiliki pemahaman hidup yang bagusKurang lebih selama setengah jam kami berbincang-bincang dengan Pak Slamet sebelum kami undur diri karena takut mengganggu pekerjaan beliau sembari memberikan paket sembako yang tidak seberapa dibandingkan dengan pelajaran hidup yang telah Pak Slamet berikan kepada kami.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanKepedulian sosial adalah suatu nilai penting yang harus dimiliki seseorang karena terkait dengan nilai kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan, kebaikan dan lain sebagainya. Dengan pesatnya kemajuan teknologi-teknologi modern yang bisa menghubungkan individu dengan individu lain tanpa batasan ruang dan waktu, membuat sebagian individu memiliki sifat individualistis yang dominan dikarenakan dampak dari perkembangan zaman dan teknologi ini. Semakin terkikisnya rasa kekeluargaan, kepedulian sekitar, dan menonjolnya egoisme diri membuat kita sebagai pribadi harus lebih sering melihat ke bawah, banyak orang membutuhkan uluran tangan kita.

4.2 SaranMenumbuhkan jiwa kepedulian sosial hendaknya dimulai sejak kecil dalam lingkungan keluarga.Mendidik anak tentang kepribadian dengan menumbuhkan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama juga tidak kalah pentingnya dengan mendidik agar mereka berprestasi.Banyak orang yang beranggapan bahwa sikap kepedulian sosial tumbuh dalam kepribadian seseorang dimulai pada saat beranjak dewasa.Tapi kenyataannya, sikap kepedulian sosial dapat diajarkan atau diterapkan sejak dini. Perilaku yang baik akan tertanam dalam diri seseorang jika sering dilatih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

LAMPIRAN GAMBAR