kritik hadis yang disampaikan oleh para muballigh...

115
KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH DI TIGA MASJID DAN MAJLIS TAKLIM DI WILAYAH JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Hassan Abdurrahman NIM. 1113034000222 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR‟AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: vukhue

Post on 15-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA

MUBALLIGH

DI TIGA MASJID DAN MAJLIS TAKLIM DI WILAYAH

JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Hassan Abdurrahman

NIM. 1113034000222

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR‟AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 3: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 4: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 5: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

vi

vi

ABSTRAK

Hassan Abdurrahman

KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH DI

TIGA MASJID DAN MAJLIS TAKLIM DI WILAYAH JAKARTA BARAT

Pada Abad ke 18 agama Islam di Batavia disiarkan oleh orang Arab dan

orang betawi, Jawa , Banten, dan Bugis. Saat itu banyak orang china masuk Islam.

Salah satu muballigh dan penyiar Islam di wilayah Jakarta adalah Habib Husain

Alaydrus yang datang dari Hadramaut, Yaman dan mendirikan Masjid Kramat

Luar Batang pada tahun 1735. Habib Husain wafat dalam usia muda antara 30-35

tahun pada 28 ramadhan 1169 H atau 24 juni 1751 M. Beliau dimakamkan di

Serambi masjid Luar Batang yang kini di sebut Al-Anwar.

Sebagai media dakwah untuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur‟an dan

sunnah RasulullahSaw. Masjid dan majlis taklim memiliki peranan penting bagi

berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama saat ini yang

sudah tidak bisa dibendung lagi karena banyaknya masjid dan majlis taklim

membuat pergeseran sudut pandang masyarakat. Landasan inilah yang membuat

penulis mempertimbangkan agama yang sampai pada masyarakat khususnya

lewat hadis perlu dikaji lebih mendalam, karena dengan adanya kajian itu kita

dapat sama-sama bisa memahami sesuatu yang disampaikan itu adalah benar

adanya terkait sabda Rasulullah Saw maupun Firman Allah Swt, penelitian ini di

lakukan dengan metode kepustakaan (library research) dan metode lapangan

(field research).

Setelah dilakukan penelitian. Penulis mengambil kesimpulan bahwasanya

apa-apa yang telah disampaikan oleh Muballigh diwilayah Jakarta Barat mayoritas

hadisnya adalah hadis sahih, meskipun ada sedikit hadis daif, akan tetapi hadis

daif masih bisa untuk diamalkan selama tidak bertentangan dengan hadis sahih.

Kata kunci: Kritik hadis, di khutbah Jum‟at dan Majlis Taklim

Page 6: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

vii

vii

KATA PENGANTAR

Assalāmu‟alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah

SWT. yang telah memberikan banyak nikmat kepada peneliti sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad saw. karena jasa-jasanya semua umat Islam bisa dengan mudah

memahami agama Allah.

Skripsi tentang “Kritik Hadis yang Disampaikan oleh Para Muballigh di

tiga Masjid dan Majlis Taklim di wilayah Jakarta Barat” ini merupakan salah

satu tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana Strata

Satu (S-1) pada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan skripsi ini, peneliti telah mengerahkan segenap kemampuan sehingga

selesailah penulisan ini.

Pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Pihak-pihak yang berjasa

tersebut di antaranya adalah:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A., selaku

Dekan Fakultas Ushuluddin yang membawa Fakultas Ushuluddin

menjadi Fakultas yang terbaik.

2. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, M.A., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Al-Qur‟an dan Tafsir, Ibu Dra. Banun Binaningrum, M.Pd., selaku

Sekretaris Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir serta Bapak M.

Page 7: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

viii

viii

Najib Tsauri, S.Th.I dan Ibu Hani Hilyati Ubaidah, S.Th.I yang turut

membantu dalam pengelolaan Program Studi.

3. Bapak Rifqi Muhammad Fatkhi, M.A., selaku Dosen Pembimbing dalam

skripsi ini, penulis mengucapkan ribuan terima kasih karena telah

meluangkan waktu, mengarahkan, dan memberikan masukan dalam

menyelesaikan skripsi ini sekaligus dosen Penasehat Akademik.

4. Segenap dosen pada program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, penulis

mengucapkan terima kasih karena telah sabar dan ikhlas mendidik serta

banyak memberikan berbagai macam ilmu kepada penulis. Semoga ilmu

yang penulis dapatkan bermanfaat dan menjadi amal jariah.

5. Pustakawan Fakultas Ushuluddin dan pustakawan Perpustakaan Utama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman buku-

bukunya sebagai acuan dan literatur peneliti menyusun skripsi.

6. Kepada orang tua peneliti, Bapak Sahri Muhammad dan Ibu Rosdah,

yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan penuh

baik berupa moril dan materil serta doa sehingga peneliti dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan sampai lulus.

Terimakasih kepada seluruh keluarga yang memberikan dukungan terus

menerus mengingatkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi

7. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir F angkatan

2013 yang telah berjuang bersama-sama dan memberikan motivasi

peneliti dalam mengerjakan skripsi.

Page 8: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 9: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

x

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada

buku “pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

diterbitkan oleh Tim CeQDA (Center for Quality Development dan Assurance)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

A. Konsonan

ARAB NAMA Latin KETERANGAN

Alif - Tidak dilambangkan ا

Ba‟ B Be ب

Ta‟ T Te ت

Tsa‟ Ts Te dan es ث

Jim J Je ج

Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح

Kha Kh Ka dan ha خ

Dal D De د

Dzal Dz De dan zet ذ

Ra‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan ye ش

Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص

Ḍad Ḍ De dengan titik di bawah ض

Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط

Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ

Ain „ Koma terbalik di atas„ ع

Ghain Gh Ge dan ha غ

Fa F Fa ؼ

Qaf Q Qi ؽ

Kaf K Ka ؾ

Page 10: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xi

xi

Lam L El ؿ

Mim M Em ـ

Nun N En ف

Wau W We ك

Ha‟ H Ha ق

Hamzah ‟ Apostrof ء

Ya‟ Y Ye م

B. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong,

vokal rangkap atau diftong dan Vokal Panjang. Ketiganya adalah sebagai berikut:

1. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah A A ا

Kasrah I I ا

Ḍammah U U ا

Contoh:

su‟ila : سئل kataba dan : كتب

2. Vokal Rangkap

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah dan ya‟ sakin Ai A dan I ى ي

Fatḥah dan wau sakin Au A dan U ى و

Contoh:

kaifa dan : كيف ل و ḥaula :ح

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat atau huruf, adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas ى ب

Page 11: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xii

xii

Kasrah dan ya‟ Ī I dengan garis di atas ى ي

Ḍammah dan wau Ū U dengan garis di atas ى و

Contoh:

ل qīla dan : ق ي ل qāla : ق بل yaqūlu : ي ق و

C. Ta’ Marbuṭah

1. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah hidup

Ta‟ marbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan

ḍammah, transliterasinya adalah “t”.

2. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah mati

Ta‟ marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya

adalah “h”.

Contoh:

.ṭalḥah : طلحة

3. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan

kata sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta‟ marbuṭah

ditransliterasikan dengan “h”.

Contoh:

rauḍah al-aṭfāl : روضةاألطفبل

al-Madīnah al-Munawwarah : المدينةالمنورة

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)

Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan tanda tasydīd ( dalam transliterasi dilambangkan dengan ,(ى

huruf yang sama (konsonan ganda).

Contoh:

rabbanā : رب نب

ل nazzala : نز

E. Kata Sandang Alif-Lam “ال”

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif-

lam ma„rifah “ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas

Page 12: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xiii

xiii

kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

oleh huruf qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan dengan

bunyi yaitu “ال” tetap huruf yang sama dengan huruf tersebut.

Contoh:

جل al-rajul : الر

al-sayyidah : السي دة

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Huruf

sandang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan

tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata sandang yang diikuti oleh huruf

syamsiyah maupun kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.

Contoh:

al-qalam : القلم

al-falsafah : الفلسفة

F. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (‟) hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal

kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

‟an-nau : النوء umirtu : امرت syai‟un : شيئ

G. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam

transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan

sebagainya seperti keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang pada

nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal kalimat.

Contoh:

Wamā Muhammadun illā rasūl : ومبمحمدإالرسول

Abū Naṣīr al-Farābīl

Page 13: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xiv

xiv

Al-Gazālī

Syahru Ramaḍān al-ladzī unzila fīh al-Qur‟ān

H. Lafẓ al-Jalālah (هللا)

Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf

lainnya, atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasi

tanpa huruf hamzah.

Contoh:

هللادين : dīnullāh

billāh : ببهلل

Adapun ta‟ marbuṭah di akhir kata yang betemu dengan lafẓ al-jalālah,

ditransliterasikan dengan huruf “t”.

Contoh:

hum fī raḥmatillāh : همفيرحمةهللا

I. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah, dan kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat

yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia,

atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut

cara transliterasi di atas. Misalnya kata al-Qur‟an dari al-Qur‟ān, Sunah dari

sunnah. Kata al-Qur‟an dan sunah sudah menjadi bahasa baku Indonesia maka

ditulis seperti bahasa Indonesia. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian

dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh.

Contoh:

Fī ẓilāl al-Qur‟ān

As-Sunnah qabl at-tadwīn

Jāmi„ah Syarīf Hidāyatullah al-Islāmiyyah al-Hukūmiyyah bi Jākarta

J. Daftar Singkatan

Swt : Subẖānahū wa ta‟ālā

Saw : Ṣallā Allāhu „alayh wa sallam

M : Masehi

H : Hijriyah

Page 14: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xv

xv

QS : Qur‟ān Surat

HR : Hadis Riwayat

Bin : b.

Binti : bt.

Page 15: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xvi

xvi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Permasalahan ......................................................................................... 8

1. Identifikasi Masalah .......................................................................... 8

2. Pembatasan Masalah ......................................................................... 9

3. Perumusan Masalah......................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 10

1. Tujuan.............................................................................................. 10

2. Manfaat............................................................................................ 11

D. Kajian Pustaka..................................................................................... 11

E. Metodologi Penelitian ......................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 14

BAB II PERKEMBANGAN ISLAM DI JAKARTA BARAT DAN

RELIGIUSITAS MASYARAKATNYA .............................................. 16

A. Pengertian Religiusitas ........................................................................ 16

Page 16: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

xvii

xvii

B. Relegiussitas Islam di Jakarta Barat .................................................... 18

C. Statistik data penduduk di wilayah Jakarta Barat ............................... 30

BAB III ANALISIS TEKS HADIS KHUTBAH JUM‟AT DAN MAJLIS

TAKLIM ............................................................................................................... 33

A. Referensi ............................................................................................. 33

B. Takhrij hadis ....................................................................................... 34

C. Akurasi pengutipan .......................................................................................59

D. Kualitas hadis dalam Khutbah Jum‟at dan Majlis Taklim ...........................72

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 89

A. Kesimpulan ......................................................................................... 89

B. Saran-Saran ......................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................

Page 17: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw, baik

berupa perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan), atau sifat.1 Hadis menurut istilah

ahli hadis adalah : apa yang di sandarkan kepada Nabi Saw, baik berupa ucapan,

perbuatan, penetapan sifat, atau sirah beliau, baik sebelum kenabian atau

sesudahnya.

Menurut ulama hadis, hadis adalah segala sesuatu yang diberitakan Nabi

Saw baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat maupun ihwal, Sedangkan

menurut ulama Ushul fiqh hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada

Nabi yang tersangkut paut dengan hukum syara, sedang menurut para fuqaha

segala sesuatu yang ditetapkan Nabi Saw, yang tidak bersangkut paut dengan

masalah-masalah fardhu atau wajib. Adapun sebelum kenabian tidak dianggap

sebagai hadis, karena yang dimaksud dengan hadis adalah mengerjakan apa yang

menjadi setelah kenabian. 2

Ibn Taimiyāh berkata, buku-buku yang di dalamnya berisi tentang khabār

Rasulullah, antara lain adalah tafsir, sirāh dan maghazi. Buku-buku hadis adalah

1 Muhammad bin Shalīh Al-Utsmān, Musthālah al-Hadis, (Yogyakarta: Media Hidayah,

2004), h. 15. 2 Mannā Al-Qathtān, Pengantar Studi ilmu Hadis, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005), h.

22.

Page 18: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

2

lebih khusus berisi tentang hal-hal sesudah kenabian. Namun itu tidak disebutkan

untuk dijadikan landasan amal dan syariat.3

Kata hadis berasal dari bahasa Arab : الحديث al-Hadis; jamaknya : األحبديث

al-aHadiis.4 dari segi bahasa, kata ini memiliki banyak arti, diantara nya (1) al

Jadīd : yang baru, lawan dari kata al-Qādim : yang lama dan (2) al-Khabār :

kabar berita.5 Dari segi istilah, hadis diberi pengertian yang berbeda-beda oleh

ulama. Menurut Ibn al-Subky (wafat 771 H = 137 M), pengertian hadis, yang

dalam hal ini disebut juga dengan istilah al-Sunnah, adalah segala sabda dan

perbuatan Nabi Muhammad Saw. Al-Subky tidak memasukkan taqrir telah

tercakup dalam af‟al (segala perbuatan) apabila kata taqrir dinyatakan secara

eksplisit, maka rumusan definisi akan menjadi gayr mani (tidak terhindar dari

sesuatu yang tidak didefinisikan). 6

Kalangan ulama ada yang menyatakan, apa yang berasal dari sahabat Nabi

dan al-Tabi‟īn disebut juga dengan hadis. Sebagai buktinya, telah dikenal adanya

istilah hadis Marfū‟ (Hadis yang disandarkan kepada Nabi), Hadis Mawqūf (Hadis

yang disandarkan kepada sahabat Nabi), dan hadis Maqtū (Hadis yang

disandarkan kepada al-Tabi‟īn), sebagian ulama berpendapat, bila kata hadis

3 Mannā Al-Qathtān, Pengantar Studi ilmu Hadis, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005), h.

22.

4 Muḥammad Subkhī al-Salīh, Ulumūl al-Ḥadis wa Mustālahūh, (Beirut: Dār al-Fikr,

1989) , h. 4. 5 Muḥammad Ibn Mukarrām Ibn.manzur, Lisān al-A‟rāb (mesir : Dār al-misriyyah), juz

II h. 436-439. 6 Lihat al-Bannīy, Hasyīaha‟lā syarh Muhammad Ibn Ahmad al-Mahālity‟alā matan al-

Jawamī‟ li al-Imām Taj al-din „Abd al-Wahāb Ibn al-Subky, (Dār Ihya‟al-kutūb al-Arabiyyāh, tth)

juz II. hlm 94-95. Ibn al-Subky sesungguhnya tidak mengingkari taqrir sebagai hadis. tapi

pendapatnya yang memasukkan taqrir ke dalam bagian perbuatan tersebut akan mengelirukan

bentuk hadis Nabi itu sendiri. sebab walaupun dari segi hukumnya taqrir Nabi sama dengan

perbutan Nabi, akan tetapi di lihat dari segi terjadi nya peristiwa, taqrir Nabi berbeda dengan

perbuatan Nabi.

Page 19: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

3

berdiri sendiri, dalam arti tidak dikaitkan dengan kata atau istilah lain, maka

biasanya yang dimaksudkan adalah apa yang berasal dari atau di sandarkan

kepada Nabi. Hanya kadang-kadang saja, kata hadis yang berdiri sendiri itu

memiliki pengertian tentang apa yang disandarkan kepada sahabat Nabi atau al-

Tabi‟īn.

Ulama hadis pada umumnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

hadis ialah segala sabda, perbuatan, taqrir, dan Ihwāl-ihwāl yang disandarkan

kepada Nabi Muḥammad Saw. Dalam pengertian ini oleh ulama hadis

disinonimkan dengan al-Sunnah.7

Secara struktural hadis menduduki posisi kedua setelah al-Qur‟ān sebagai

sumber kepada ajaran Islam : baik teologis, syariat, akhlak dan lainya. pernyataan

hadis berada diurutan kedua setelah al-Qur‟ān dapat dipahami dari materi hadis itu

sendiri yang merupakan Sabda-sabda Nabi atau setiap sesuatu yang disandarkan

kepada beliau, sedagkan al-Qurān merupakan firman Allah dzat yang mengutus

Nabi Muhammad SAW. Sebagai utusannya kepada seluruh alam, Sedangkan

secara fungsional hadis merupakan penjelas terhadap Ayat-ayat al-Qur‟ān yang

sebagian besar bersifat umum dan global.

Sebagai sumber ajaran Islam, hadis selalu mendapat perhatian khusus dari

para ulama dari generasi ke generasi baik dari aspek Riwāyah (periwayatan) dan

dari aspek Dirāyah (studi hadis). Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga

eksistensi hadis agar tetap terjaga dan tidak hilang. Dari aspek riwayāh dan aspek

7 al-Tirmisiy: Musthafa al-Siba‟īy, al-Sunnah wa Makanātuha fiy al-Tarsiy al-Islamīy (al-

Dār al-Qawāmiyyāh, 1966 M), h. 53.

Page 20: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

4

dirāyah, Ulama-ulama hadis tidak pernah berhenti melakukan kajian tentang

otentisistas dan validitasnya. Salah satu upaya ulama untuk melestarikan hadis

adalah membukukan hadis-hadis yang dinilai memiliki kualitas sanad dan matan

yang shahīh saja seperti Ṣaḥīh al-Bukhāri dan Ṣahīh Muslim.

Sejarah Islam merupakan sejarah yang sejajar dengan Masjid. Dalam

pertumbuhan Islam, ketika Islam melebarkan sayapnya ke berbagai macam

aktifitasnya pula, Sampai saat ini masjid merupakan salah satu barometer dan

gambaran bagaimana umat penggunanya di gambarkan oleh keberadaan masjid

tersebut dari segi kuantitas, ukuran, bentuk, dan interaksinya dengan masyarakat

sekitar sebagai pengguna masjid tersebut. ini menunjukan, bahwa semenjak masa

Nabi, masjid merupakan “lambang Islam” dan dalam arti lain pembangunan

masjid berarti pembangunan Islam dalam suatu masyarakat, keruntuhan masjid

bermakna keruntuhan Islam dalam masyarakat.

Masjid Nabi dengan bentuk bangunannya pada masa itu mencerminkan

identitasnya sebagai tempat orang-orang Islam berkumpul. Berjamaah di masjid

pada masa Nabi tentunya tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat

beribadah saja, akan tetapi masjid pada masa Nabi dengan bentuk bangunannya

juga berfungsi sebagai tempat tinggal sahabat yang belum mempunyai tempat

tinggal.8 Dan hubungannya dengan persoalan selain ibadah shalat berjamaah,

seperti hubungannya dengan persoalan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan

lain sebagainya. bahkan Masjid Nabawi yang di bangun pada masa Nabi menjadi

pusat pemerintahan pada saat itu.

8 Supardi dan Teuku Amiruddin, Konsep Manajemen Masjid Optimalisasi Peran Masjid

(Yogyakarta: UII Press, 2001), h. 6.

Page 21: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

5

Di zaman modern sekang ini, zaman yang segala sesuatunya berkaitan

dengan tekhnologi atau media sosial acapkali menjadi sesuatu yang

menguntungkan dan merugikan bagi penggunanya, seperti marak nya postingan-

postingan Islami yang beredar di facebook, twiter, atau pun media sosial lainya

tanpa memperhatikan dari mana si pemosting akun tersebut mendapatkan

refrensinya dan si penerima tanpa pikir panjang langsung membagikan kepada

teman atau kerabatnya, hal seperti inilah yang terjadi di negeri ini, ilmu yang

belum tentu kebenarannya terkadang sudah tidak asing di telinga kita bahkan

tidak sedikit dari kita mempercayai dan mengamalkan ilmu tersebut tanpa mencari

tahu kebenaran ilmu tersebut melalui pembelajaran yang lebih mendalam. Seperti

hadis yang demikian :

نػىوـي الصا ئم عبىادىةه , كىصيمتيوي تىسبيحي , كىديعىاؤيهي ميستىجىابه , كىعىمىليوي ميضىا عىفي . “Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Doa

nya adalah doa yang mustajab. Pahala amalanya pun akan dilipatgandakan “

Penggalan hadis diatas adalah hadis yang nyatanya sudah tidak asing lagi

di telinga kita, namun apakah kita mengetahui status dari hadis itu sendiri, dan

setelah penulis menelitinya ternyata hadis tersebut adalah hadis daif 9, seperti

Syaikh Al-Bani dalam silsilah ad‟aifah no. 4696 mengatakan bahwa hadis ini

adalah hadis daif.

Perbedaan adalah rahmat, hampir tidak ada orang yang tidak mengetahui

hadis ini karena kepopulerannya, bukan hanya mereka yang selalu bersentuhan

dengan Kitab-kitab kuning saja akan tetapi orang-orang yang terbilang awam pun

9Ali Musthofa Ya‟kub, Hadis-hadis bermasalah, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2008), h.

162.

Page 22: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

6

mengetahui hadis ini. Namun yang menjadi permasalahan mereka hanya

mengetahui bahwa ungkapan itu adalah hadis, tentang siapakah perawinya,

apakah kualitasnya, dan dalam kitab apa saja hadis itu ada.

Menurut Al-Sakhawī (W902 H) yang kemudian di ikuti oleh Al-„Ajlūni

(w1162 H ), hadis dengan versy seperti ini sebenarnya merupakan penggalan dari

hadis yang cukup panjang dan telah mengalami sedikit perubahan redaksi. Sebab

teks aslinya sebagai berikut :

ا أيكتيتيم من كتىاب اهلل فىالعىمىلي بو الى عيذرى لىحىدو من تػىر كو فىاف لى يىكين ف كتىاب اهلل سينةي فى مىهمىاب بىنزلىة النيجيوـي ف السىمى ا قىاؿى أىصحىاب .إف أىصحى ي منماىضيىةه فىإف لى تىكين سينةي من فىمى ذ ى اء . فىىىا أى

تالىؼ أىصحىاب لىكيم رىحىتيكيم . يػتيم كىا بو اىتىدىSelagi kamu telah di beri kitab Allāh, maka ia harus di amalkan. tidak ada

alasan bagi seseorang untuk meninggalkanya. apabila tidak ada keterangan

dalam kitab Allāh, maka (kamu harus memakai) Sunnah dari pada ku yang sudah

berjalan. Apabila tidak ada keterangan dalam Sunnah, maka kamu ambil

pendapat para shabat ku. Karena sesungguhnya, para sahabat ku itu ibarat

bintang-bintang di langit. mana yang kamu ambil pendapatnya, kamu akan

mendapatkan petunjuk. Dan perbedaaan (pendapat) para Sahabat ku itu

merupakan rahmat bagi kamu.10

Hadis harus memiliki dua unsur, sanad dan matan. Boleh jadi ungkapan itu

kata-kata mutiara, kemudian di klaim sebagai hadis Nabi. Syekh Al-Banī

mengatakan hadis ini “ lā ashlā lah “ (tidak ada sumbernya). Para ulama hadis

juga sudah berusaha mencari semaksimal mungkin sanadnya, namun tidak

menemukan. Sampai al-Suyūti mengatakan, boleh jadi hadis ini ditulis dengan

10

Ali Musthofa Ya‟kub, Hadis-hadis bermasalah, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2008) h.

10.

Page 23: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

7

sanad yang lengkap dalam kitab para ahli hadis, namun kitab itu tidak sampai

kepada kita.11

Di dalam Muqaddimah Riyadūs Shalihīn dikatan bahwa jalan yang paling

benar dan terbaik bagi seorang mukallāf dalam beribadah, ialah mengikuti Sunnah

Nabi kita Muhammad Saw. Sehingga perlu untuk kita para ahli hadis meneliti dan

menyelidiki Hadis-hadis dan mengkajinya, sehingga kita mengetahui mana Hadis-

hadis yang sahīh dan mana Hadis-hadis yang daif.

Jakarta adalah Kota Metropolitan yang dimana kemajuan pesat telah

terjadi didaerah ini baik dari segi pendidikan, insfrastruktur, dan lainnya.

Kemajuan seperti ini menjadi magnet perhatian seluruh warga Indonesia, yang

kemudian mengundang mereka untuk datang ke Ibukota Indonesia (Jakarta),

Jakarta Barat adalah bagian dari Ibu kota, banyak aktivitas yang berlangsung

disini, tidak luput dari bidang keagaamaan.

Majlis Taklim yang ada di Jakarta Barat juga memberikan kontribusi

dalam berkembangnya agama disini, banyak sekali Majlis Taklim yang aktif

mengadakan kajian rutin setiap hari nya, ini menggambarkan bahwa di Jakarta

Barat nilai keagamaan masih kental, namun dibeberapa Majlis Taklim yang aktif

ini terkadang masih terdengar Hadis-hadis yang di bilang lemah untuk dijadikan

Hujjah.

Melihat dari masalah diatas para tokoh agama menjadi barometer dalam

hal ini. Karena sebagai agen perubahan sosial di masyarakat, para tokoh agama

adalah pihak yang menempati posisi terdepan dalam kehidupan keberagamaan

11

Ali Musthofa Ya‟kub, Hadis-hadis bermasalah, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2008), h.

10.

Page 24: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

8

masyarakat. Artinya kehidupan masyarakat tergantung bagaimana para tokoh

agama di daerah tersebut. Jika para tokoh agama saja tidak mengetahui mana

hadis sahih dan mana hadis daif, bagaimana bisa masyarakat mengetahui hal

tersebut. Inilah yang menjadi perhatian bagi penulis dimana sekarang para

Mubaligh tidak memperhatikan ilmu yang dia sampaikan akan serta merta

menjadi konsumsi masyarakat dan terus seperti itu.

Persoalan Hadis-hadis yang begitu penting ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi penulis untuk menganggkatnya kedalam sebuah bentuk penelitian

dalam tulisan skripsi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

mengetahui dan kemudian membahas persoalan Hadis-hadis dikalangan

masyarakat dengan mengkhususkan pada sebuah penelitian lapangan di

lingkungan Cengkareng, Srengseng , Pekojan, Jakarta Barat.. Melalui penelitian

ini semoga kita bisa mengkritisi Hadis-hadis daif yang tersebar di masyarakat kita,

dan hanya berpegang kepada Hadis-hadis sahih kemudian membuang jauh-jauh

Hadis-hadis daif .

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

a . Hadis yang tersebar di wilayah Jakarta Barat diduga hadis daif.

b. Diduga hadis yang benar-benar maudu dan daif masih dijadikan pegangan oleh

beberapa kalangan.

c. Penyampaian hadis dikalangan masyarakat tidak menggunakan sanad.

Di sini penulis hanya meneliti bagian ke 1 dari Identifikasi Masalah di

karenakan masalah yang ada lebih dekat dengan masyarakat dan juga banyak

Page 25: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

9

sumber-sumber yang bisa penulis gunakan dalam penelitian ini. Sedangkan

Identifikasi Masalah bagian 2 dan 3 tidak penulis teliti dikarenakan penulis lebih

memfokuskan untuk mengetahui hadis yang telah tersebar dikalangan Mubaligh.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari Pembahasan-pembahasan yang tidak fokus dan

melebar, maka dalam kajian skripsi ini penulis membatasi kepada penelitian

tentang Hadis-hadis yang tersebar di wilayah Jakarta Barat ditiga masjid dan

majlis taklim, ditiga kecamatan Cengkareng, Srengseng, Pekojan yakni masjid

yang paling tertua Masjid al-Ansor, masjid pemerintahan yakni Masjid as-Sahara,

masjid yang memiliki jama‟ah yang banyak yakni Masjid Jami‟Fajar Shidiq, dan

juga tiga majlis taklim yang tersebar di Jakarta Barat. Penelitian ini akan

mengungkap sejumlah hadis yang dikeluarkan oleh para muballigh melalui

Khutbah Jum‟at dan juga pada majlis taklim. Kemudian peneliti mengumpulkan

Hadis-hadis yang tersebar tersebut untuk dilakukan kajian yang lebih mendalam.

Walaupun kenyataannya hadis daif lebih sedikit di banding dengan Hadis-hadis

yang shahih. Akan tetapi jumlah yang lebih sedikit ini apabila dibiarkan akan

menodai jumlah yang lebih banyak.

Penelitian ini terfokus pada Khutbah Jum‟at dan Majlis Taklim

dikarenakan dari wadah tersebutlah sumber-sumber pengetahuan dimasyarakat

kita, dan jumlah masyarakatnya cukup banyak, karena kewajiban bagi Umat Islam

yang Mukallaf untuk Shalat Jum‟at dan Majlis Taklim adalah jembatan untuk

memproduksi Mubaligh-Mubaligh di masyarakat. Karena jumlah masjid yang

Page 26: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

10

terlalu banyak, sehingga jika diteliti semua memakan waktu yang banyak maka

diadakan sampling yaitu Khusus Tiga Masjid saja.12

D. Rumusan Masalah

Adapun penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu:

Bagaimanakah kualitas Hadis-hadis di tiga masjid dan majlis taklim di kalangan

mubaligh yang tersebar di wilayah Jakarta barat ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Hadis-hadis yang ada dikalangan masyarakat Cengkareng,

Jakarta Barat.

2. Untuk mengetahui kualitas Hadis-hadis yang dijadikan landasan untuk berdalil

oleh masyarakat.

3. Untuk menghindari adanya penggunaan Hadis-hadis daif dikalangan

masyarakat khususnya Cengkareng Jakarta-Barat.

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Diharapkan dapat meramaikan kajian dan penelitian hadis dimasyarakat

Indonesia sehingga dapat menjadi satu sumbangan berarti bagi para peneliti

selanjutnya.

2. Secara akademik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan

menambahkan pengetahuan dalam khazanah Islam intelektual khususnya

12

Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1989),. h.

149.

Page 27: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

11

dalam bidang hadis yang diterapkan sehari-hari sebagai pedoman hidup umat

Islam setelah al-Qur‟ān dan di dalam penerapan ilmu Ikhtilaf al-Hadits.

3. Semoga mamapu memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang hadis

terutama wilayah Jakarta Barat agar tidak serta-merta menelan ilmu yang telah

disampaikan oleh muballigh.

F. Kajian Pustaka

Setelah menelusuri kumpulan skripsi tesis dan disertasi serta buku-buku

yang ada di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencari tema

yang berkaitan. Persoalan hadis daif atau Mauḍû‟‟ dan segala yang bersangkutan

dengan keduanya telah banyak dibahas dalam bentuk tulisan-tulisan lepas seperti

skripsi, artikel maupun dalam bentuk buku. Akan tetapi dalam skripsi ini

kajiannya lebih mendekatkan kepada penelitian lapangan mengenai Hadis-hadis

daif maupun Mauḍu‟‟ pada daerah tertentu saja.

Berikut skripsi yang terkait terdapat pada skripsi yang dilakukan oleh Deni

Rahman. S yang berjudul “Popularitas Hadis-hadis Mauḍu‟‟ di Kalangan Tokoh

Agama dan Respon Terhadapnya” tahun 2007, Asri wiwit putri “Penggunaan

Hadis daif dalam praktek keagamaan masyarakat” 2014, Muhammad Mukhlis

“Telaah Hadis-Hadis yang di gunakan sebagai Hujjah jama‟ah tabligh Masjid

Jami kebon jeruk” 2011 di jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Namun penelitian ini masih sangatlah kurang menurut penulis, hal ini

dikarenakan beberapa hal seperti; hanya mengungkap sejumlah hadis yang

Page 28: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

12

berderajat mauḍû‟‟ (palsu) yang dikenal luas dan dijadikan materi pegangan bagi

pemahaman dan pengalaman ajaran Islam oleh sejumlah tokoh agama di

lingkungan Kecamatan Cengkareng dan respon para tokoh agama tentang Hadis-

hadis tersebut.

Kemudian dalam skripsi yang berjudul “Hadis-hadis yang Populer di

Masyarakat: Studi Kasus Tiga Majlis Ta‟lim: Nur Fatimiyyah, Fii Sabilillah, dan

Al-Huda” yang disusun oleh Etin Suhartini, tahun 2004 di jurusan Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selain itu, penulis juga melihat ke ulama-ulama dahulu yang pernah

menyusun kitab Hadis-hadis yang populer di masyarakat, Kasyf al-Khafā wa

Muzil al-Ilbās fi Masytaharati al-Sunnāti al-nâs karangan Imam „Ajluni. Di

dalam kitabnya Imam „Ajluni mengumpulkan hadis-hadis yang daif dan palsu

yang populer dimasyarakat. Sebelum Imam „Ajluni ada juga Imam Al-Sakhawī

dalam kitabnya al-Maqāshid al-Hasanāh pekerjaannya sama dengan Imam

„Ajlunī.

Adapun dalam membedakan pembahasan ini dengan beberapa pustaka

diatas adalah bahwa penelitian ini berusaha meneruskan pekerjaan ulama „Ajlunī

dan al-Sakhawī mengumpulkan hadis-hadis daif dan palsu yang telah masyhur

dikalangan masyarakat awam.

G. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan gabungan penelitian kepustakaan (library

research) dan penelitian lapangan (field research). Tujuannya untuk

Page 29: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

13

mengumpulkan data, data yang telah terkumpul kemudian dilakukan reduksi data.

Proses ini dimaksudkan untuk dapat lebih memfokuskan masalah pada apa yang

diinginkan.13

Penelitian kepustakan digunakan untuk mengumpulkan data dan

informasi tentang Hadis-hadis daif dan palsu dari bahan-bahan kepustakaan

berupa buku-buku yang membahas ilmu-ilmu hadis (ulum al-hadis) seperti: kitab

al-Jamī‟ al-Shaghīr dan Tadrîb al-Râwi karya Jalal al-Din al-Suyûṭi, dan kitab-

kitab syarah hadis. Juga buku-buku yang menghimpun hadis-hadis daif dan palsu

seperti : Silsilat al-Ahâdis al-Da‟îfah wa al-Maudû‟ah wa Atsâruha al-Sayyi fi al-

Ummah karya Muhammad Nashir al-Din al-Albani, al-Maqashid al-Hasanah

karya Al-Sakhawi, Kasyf al-Khafā‟ wa Muzil al-Ilbas karya al-„Ajluni dan lain-

lain.

Sedangkan penelitian lapangan digunakan untuk mengumpulkan data dan

informasi tentang tingkatan hadis-hadis daif atau palsu dimasyarakat. Untuk

memperoleh data dan informasi dari lapangan ini, penulis mengumpulkan

khutbah-khutbah jum‟at melalui teks-teks yang dibaca oleh khatib dan berupa

rekaman khutbah jum‟at dan juga di Majlis Taklim.

Data-data terkumpul kemudian diolah dan dibahas dengan metode

menggunakan metode analisa takhrij. Adapun data yang diperoleh melalui teks-

teks Khutbah jum‟at dan rekaman audio akan diubah untuk mempermudah

penyajian, menimbangnya, membandingkannya, dan kemudian diberikan

interpretasi ditarik generalisasi-generalisasi penilaian dan terakhir kesimpulan.

13

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: PT. Gelora Aksara

Pratama, 2009), Cet. 2, h. 12.

Page 30: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

14

Adapun tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu kepada buku

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Pedoman Akademik Fakultas Ushuluddin

dan Filsafat 2006/2007 yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

UIN Syarif Hidayatullah.14

H. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini lebih sistematis dalam penguraiannya, maka penulisan

skripsi ini ditulis bab perbab, yaitu:

Bab pertama yakni bab pendahuluan, penulis perlu membahas latar

belakang masalah yaitu gambaran umum penelitian yang akan diteliti, pembatasan

dan rumusan masalah agar penelitiannya lebih fokus, kajian pustaka hal ini

sangatlah penting agar masalah yang dibahas dalam penelitian ini tidak sama

dengan penelitian yang sudah ada, kemudian metode penelitian agar penelitian

menjadi lebih terstruktur dan juga sistematika penulisan dari penelitian ini.

Bab kedua, penulis mencoba membahas tentang relegiusitas masyarakat di

wilayah Jakarta Barat. Dan penulis mencoba menjelaskan tentang sejarah dari

penyebaran agama Islam di wilayah jakarta Barat yang tidak terlepas dari masa

zaman penjajahan kolonial belanda. Dan juga Ulama- Ulama betawi yang di kenal

oleh masyarakat luas bahakan mancanegara.

Selanjutnya pada bab ketiga peneliti mengumpulkan data-data hadis yang

telah tersebar luas di wilayah Jakarta Barat dan mengumpulkannya menjadi satu.

Setelah mengumpulkan data-data tersebut, maka penulis dalam bab ketiga ini,

14

Tim Penyusun, Pedoman Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2006/2007,

(Jakarta: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, 2006).

Page 31: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

15

membahas teks-teks hadis yang peneliti ambil dari khutbah-khutbah jum‟at dan

Majlis Tak‟lim dengan cara mentakhrijnya.

Setelah penelitian tersebut selesai maka peneliti memberikan kesimpulan

guna mengetahui dari pembatasan dan perumusan masalah. Kemudian menuliskan

saran agar kita mengetahui kelemahan kita dalam penelitian ini dan memberikan

jalan terhadap peneliti selanjutnya pada karya-karya yang lain

Page 32: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

16

BAB II

RELEGIUSITAS MASYARAKAT JAKARTA BARAT

A. Pengertian Religiusitas

Banyak ahli menyebutkan agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “a”

yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Maka agama berarti tidak kacau

(teratur). Dengan demikian agama itu adalah peraturan, yaitu peraturan yang

mengatur keadaan manusia maupun mengenai sesuatu yang ghaib, mengenai budi

pekerti dan pergaulan hidup bersama.1

Menurut Drajad agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan

terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia.

Sedangkan Glock dan Stark mendefinisikan agama sebagai sistem simbol, sistem

keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlembaga, kesemuanya terpusat

pada persoalan-persoalan hayati sebagai yang paling maknawi (ultimate Mean

Hipotetiling).2

Agama disebut Hadikusuma dalam Bustanudin Agus sebagai ajaran yang

diturunkan oleh Tuhan untuk petunjuk bagi umat dalam menjalani kehidupannya.3

Ada juga yang menyebut agama sebagai suatu ciri kehidupan sosial manusia yang

Universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berfikir dan

pola-pola perilaku yang memenuhi untuk disebut “agama” yang terdiri dari tipe-

1Faisal Ismail. Para digma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis,

(Jogjakarta: Titian Illahi press: 2001), Hal.28. 2Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang. 2005. Hal 10.

3Bustanudin Agus. Agama Dalam kehidupan Manusia : Pengantar Antropologi Agama.

(Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada : 2006), Hal. 33.

Page 33: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

17

tipe simbol, citra, kepercayaan dan nilai-nilai spesifik dengan mana makhluk

manusia menginterpretasikan eksistensi mereka yang didalamnya juga

mengandung komponen ritual. 4

Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion (Inggris),

religie (Belanda) religio/ relegare (latin) dan dien (Arab). Kata religion (Bahasa

Inggris) dan religie (Bahasa Belanda) adalah berasal dari bahasa induk dari kedua

bahasa tersebut, yaitu bahasa latin “religio” dari akar kata “relegare” yang berarti

mengikat.5

Menurut Cicero, relegare berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan

penuh penderitaan, yakni jenis peribadatan yang dikerjakan berulang-berulang dan

tetap. Lactancius mengartikan kata relegare sebagai mengikat menjadi satu dalam

persatuan bersama.6 Dalam bahasa Arab, agama di kenal dengan kata al-Dīn

mengandung berbagai arti. Ia bisa berarti al-Mulk (kerajaan), al-Khidmāt

(pelayanaan), al-Izz (kejayaan), al-Dzul (kehinaan), al-Ibadat (pengabdian), al-

Qahr wa al-Sulthān (kekuasaan dan pemerintahan), al-Tadzulluwāl al-Khudū

(tunduk dan patuh), al-thāat (taat), al-Islam al-Tauhid (penyerahan dan pengesaan

Tuhan).7

Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang disebut religiusitas.

Glock dan Stark merumuskan religiusitas sebagai komitmen religius (yang

4 Dadang Kahmad. Sosiologi Agama (Bandung PT. Remaja Rosdakarya : 2002),. Hal. 13.

5 Ishomuddin. Pengantar Sosiologi Agama. (Jakarta : Ghalia Indonesia : 2002). Hal 29.

6Faisal Ismail. Para digma Kebudayaan Islam : Studi Kritis dan Refleksi Historis,

(Jogjakarta: Titian Illahi press: 2001). Hal.28 7 Dadang Kahmad. Sosiologi Agama (Bandung PT. Remaja Rosdakarya : 2002). Hal. 13.

Page 34: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

18

berhubungan dengan agama atau keyakinan iman) yang dapat dilihat melalui

aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan

iman yang dianut. Religiusitas serigkali diidentikan dengan keberagamaan.

religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh

keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan seberapa penghayatan atas keyakinan

yang dianutnya, bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa

jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam.8

Dari pengertian di atas maka religiusitas Islam menyangkut lima hal yakni

aqidah, ibadah, amal, akhlak, dan pengetahuan. aqidah menyangkut keyakinan

kepada Allah, Malaikat, Rasul, dan seterusnya. Ibadah menyangkut pelaksanaan

hubungan antar manusia dengan Allah. Amal menyangkut pelaksanaan hubungan

manusia dengan sesama makhluk. akhlak merujuk pada spontanitas tanggapan

atau perilaku seseorang atau rangsangan yang hadir padanya, sementara ikhsan

merujuk pada situasi dimana seseorang merasa sangat dekat dengan Allah Ta‟ala.

Ihsan merupakan bagian dari akhlak . Bila akhlak positif seseorang mencapai

tingkatan yang optimal, maka ia memperoleh berbagai pengalaman dan

penghayatan keagamaan, itulah ikhsan dan merupakan akhlak tingkat tinggi.

B. Relegiusitas Islam di Jakarta Barat

Islam awalnya mengikat orang-orangnya dengan perkawinan campur dan

peleburan tempat tinggal, kemudian terjadi pula percampuran bahasa dan budaya

dimasyarakat yang saling mempengaruhi, sehingga membentuk sebuah etnis baru

8Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam. Mengembangkan Kreativitas dalam

Prespektif Psikologi Islam, (Jogjakarta : menara kudus : 2002), Hal 71.

Page 35: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

19

di Batavia, yaitu Betawi. Kehadiran etnis „baru‟ Betawi ini setidaknya sudah ada

sejak sebelum abad ke 19. Istilah etnis Betawi sendiri, sebenarnya belum dikenal

(setidaknya pada catatan resmi) dalam registrasi populasi penduduk Batavia yang

dilakukan oleh pejabat di Batavia tahun 1593, 1815, dan 1893.9 Sementara etnis-

etnis lainnya (Bali, Ambon, Jawa, Melayu dan lainnya) sudah terdaftar, etnis

betawi belum disebut. Istilah Betawi menurut beberapa penulis sejarah Jakarta

(dan Betawi) tercatat secara resmi, saat M.H. Thamrin ketika membentuk

„Perkoempoelan Kaoem Betawi‟ tahun 1923.10

Namun sebenarnya istilah Betawi,

sudah dikenal sebagai suatu asal atau etnis. Hal ini dapat kita lihat dari nama

seorang ulama besar asal Betawi. Ia dikenal oleh masyarakat dengan nama Junayd

al-Batawi. Ulama yang tinggal di Makkah sejak 1834, nantinya akan dikenal

sebagai poros ulama Betawi.11

Ada beberapa pendapat mengenai asal kata Betawi, pertama ia adalah

pengucapan dari bahasa arab untuk Batavia. Prof. Uka Tjandrasasmita termasuk

yang memegang pendapat ini Namun pendapat ini12

ditolak oleh Ridwan Saidi, ia

berpendapat Betawi berasal dari kata Pitawi, yang berarti suci atau larangan, ia

menunjuk kata suci tersebut terkait dengan tempat suci yang dihubungkannya

dengan sejarah Betawi di Batu Jaya dan Telaga Jaya di Karawang.13

9 Castles, Lance. The Ethnic Profile of Jakarta. Jurnal Indonesia Vol. 3. (1967), h 6.

10Shahab, Yasmin Z. The Creation of Ethnic Tradition: The Betawi of Jakarta (Jakarta :

balai pustaka 1994), h 23. 11

Kiki, Rakhmad Zailani. Genealogi Intelektual Ulama Betawi: Melacak Jaringan Ulama

Betawi dari Abad ke-19 sampai Abad ke-21. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam

Jakarta (Jakarta Islamic Center 2011), h 35. 12

Tjandrasasmita,Uka Sejarah Jakarta Ditinjau dari Perspektif Arkeolog.(Dinas Musium

dan Sejarah Jakarta 1977), h 12 13

Saidi, Ridwan. 2010. Sejarah Jakarta dan Peradaban Melayu-Betawi. (Jakarta:

Renaisance Indonesia), h 35.

Page 36: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

20

Kemungkinan lain, menurut Yasmin Z. Shahab, kata Betawi berasal dari kata

“Bau Tai.” Sebuah istilah yang dipakai ketika Belanda berhasil merebut Sunda

kelapa. Lainnya, Betawi berasal dari kata fatawi, yang berarti orang yang

memperkenalkan fatwa, yaitu Fatahillah. Terlepas dari berbagai kemungkinan

tersebut, yang jelas, kata Betawi setidaknya telah disebutkan sejak paruh pertama

abad ke 19 melalui nama ulama Junayd al Batawi.

Pada Abad ke 18 agama Islam di Batavia disiarkan oleh orang Arab dan

orang betawi, Jawa , Banten, dan Bugis. Saat itu banyak orang china masuk Islam.

Salah satu muballigh dan penyiar Islam di wilayah Jakarta adalah Habib Husain

Alaydrus yang datang dari Hadramaut Yaman dan mendirikan Masjid Kramat

Luar Batang pada tahun 1735. Habib Husain wafat dalam usia muda antara 30-35

tahun pada 28 ramadhan 1169 H atau 24 juni 1751 M. Beliau dimakamkan di

Serambi masjid Luar Batang yang kini di sebut Al-Anwar.14

Seorang Arab Hadramaut lainya yang menyiarkan Islam di Batavia adalah

Sayyid Ali bin Abdurrahman Ba‟lawi. Dia mendirikan Masjid Al-Mukarramah di

kampung Bandan Mangga dua pada tahun 1715. Di daerah Kampung Sawah

Jembatan lima yang menyiarkan Islam adalah Abdul Muhit bin Pangeran

Cakrajaya , tumenggang Mataram. Ia mendirikan Masjid Al-Mansur pada tahun

1717. Di daerah Pekojan , Islam disiarkan oleh seorang pangeran dari Mataram

bernama Pangeran Dahlan yang mendirikan Masjid An-Nawier di pakojan pada

tahun 1760. Ia memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Gunung Jati.

14

Tim peneliti, Sejarah Perkembangan Islam di Jakarta, Abad XVII sampai Abad XX,

fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1979, hal 37.

Page 37: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

21

Perkembangan Islam di Tanah Abang juga sudah lama terjadi. Di daerah ini

didirikan sebuah Masjid Al-Ma‟mur oleh KH. Abdul Mur‟od Asyuro dan KH

Abdul Syara pada tahun 1760.

Ulama betawi yang juga kiprahnya terkenal di wilayah Pekojan, Jakarta

Barat adalah Syaikh Junaid Al-Batawi, sejak tahun 1834 telah menetap cukup

lama di Makkah. Karena menetap di sana, maka ia sering menampung dan

mengajari jama‟ah calon haji asal Betawi.15

Junaid yang berasal dari kampung Pekojan memiliki banyak murid, di

antaranya adalah Syaikh Nawawi al-Bantani. Karenanya , setiap haul Syaikh

Nawawi, selalu dibacakan al-fatihah untuk Syaikh Junaid. Karena kedalaman ilmu

yang di miliki Junaid maka ia mendapat kepercayaan dari penguasa Hijaz untuk

menjadi Imam Masjidil Haram dan berhak mengajar di serambi masjid tersebut.

Sebelum kepergianya ke Makkah, Junaid memang sudah di kenal sebagai

ulama yang sangat luas pengetahuan keagamaanya di tanah airnya sendiri,

khususnya di Jakarta, oleh karenanya wajar jika kemudian di Serambi Makkah itu

ia juga banyak mempunyai anak murid. Dan karena luasnya ilmu pengetahuan

keagamaan Syaikh Junaid itu, masyarakat Islam di Makkah menggelarinya

Syaikhūl Masyāikh, guru dari segala guru. Sebuah gelar penghormatan bagi

seorang ulama yang pengetahuanya sangat luas dan mendalam.16

15

Dinas kebudayaan dan permuseuman DKI Jakarta, Ragam Budaya Betawi, 2002, h 15. 16

Dinas kebudayaan dan perumusan DKI Jakarta, Ragam Budaya Betawi, 2002 h16.

Page 38: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

22

Syaikh Junaid adalah paman dari Guru Mansur. Silsilah Guru Mansur

yang di tulis oleh keturunanya, KH. Ahmadi Muhammad17

termaktub bahwa

kakek Guru Mansur, Imam Damiri memiliki tiga anak, Junaid, Abdul Hamid

(ayah Guru Mansur) dan Hamim. Kemudian menikah dengan seorang wanita asal

mesir. Ia dikaruniai tiga orang anak, yaitu Sa‟id, As‟ad, dan Ruqoyah. Lalu

Ruqoyah menikah dengan Syaikh Ahmad Muntaha dari tegal dan di karuniai 2

(dua) anak Muhammad dan Jamilah. Ada sumber menyebutkan bahwa Junaid

memiliki 4 anak, 2 putra dan putri.18

Dari sekian banyak murid Junaid, salah seorang di antaranya bernama

Guru Mujtaba. Belakangan, Guru Mujtaba juga mendapat kehormatan dengan di

berikan gelar waliyullah kepadanya oleh masyarakat Islam di tanah suci karena

keilmuwanya. Guru Mujtaba satu angkatan dengan Syaikh Nawawi Banten dan

Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Guru Mujtaba terkadang kembali ke

Betawi untuk menjenguk istrinya. Pada kesempatan itu ia membawa barang

dagangan dari Hijaz dan dijual di Batavia. Ia juga membawa beberapa kitab-kitab

agama, karena kunjungan yang singkat ia tidak sempat membangun madrasah.

Selain itu, ulama betawi ada juga Sayyid Usman beliau lahir di Pekojan

pada tanggal 17 Rabiul Awal 1438 H/01 Desember 1822 M. Ayahnya adalah

17

Ahmad fadhli HS, Ulama Betawi, (Studi Tentang Jaringan Ulama Betawi dan

Kontribusinya terhadap perkembangan Islam Abad ke 19 dan 20), Manhalun Nasyii in Press. H

77. 18

Ridwan Saidi, Potret Budaya Manusia Betawi, perkumpulan Renaissance Indonesia,

Jakarta 2011 h 50.

Page 39: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

23

Sayyid Abdullah bin Agil Bin Umar bin Yahya. Sedanglan ibunya adalah Aminah

binti Syaikh Abdurrahman al-Misri.19

Sayyid Usman pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji tetapi

kemudian bermukim disana selama 7 tahun dengan maksud memperdalam

ilmunya. Di Makkah ia belajar pada ayahnya dan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan,

seorang Mufti Makkah.

Pada tahun1848 ia berangkat ke Hadramaut untuk belajar pada Syaikh

Abdullah bin Husein bin Thahir, Habib Abdullah bin Umar bin Yahya, Habib

Alwi bin Saggaf al-Jufri dan Habib Hasan bin Shaleh al-Bahar. Dari Hadramaut ia

berangkat pula ke Mesir dan Belajar di Kairo walaupun hanya untuk 8 bulan.

Kemudian meneruskan perjalanan lagi ke Tunis (berguru pada Syaikh

Abdurrahman Al- Maghribi ), Istanbul, Persia, dan Syria. Maksud Sayyid Usman

bepergian dari satu negeri ke negri yang lain adalah untuk mendalami ilmu setelah

itu pergi ke Hadramaut.20

Di Batavia, ia juga mengabdikan hidupnya untuk berdakwah, mengajar

dan menulis, ia merupakan Guru agama yang dicari di masyarakat Betawi. Dia

mulai mengajar di Masjid Pekojan dengan bantuan ulama terkenal Abdul Ghani

Bima. Sayyid Usman dengan tegas menolak antara Sayyid dan Non Sayyid dan

kerap kali berpolemik dengan ulama lain. Sebelum wafat Sayid Usman berpesan

agar makamnya tidak dibuat kubah dan tidak perlu mengadakan haul untuk

19

Muhammad Syamsu As, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya, (Lentera

Jakarta 1999), h 253. 20

Muhammad Syamsu As, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya, (Lentera

Jakarta 1999), h 253.

Page 40: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

24

dirinya. Sayid Usman wafat pada 21 Shofar 1331 H atau bertepatan dengan 19

Januari 1914 M, Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Jakarta, namun pada

masa Gubernur Ali Sadikin, makam Sayid Usman di gusur dan oleh pihak

keluarga dipindahkan ke pondok Bambu. Sekarang makamnya masih terpelihara

dengan baik di sebelah Selatan Masjid al-Abidin di Jl Masjid Abidin Sawah Barat,

Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Ada juga ulama yang berasal dari Jembatan Lima , Jakarta Barat sebut saja

KH. Muhammad Mansur (Guru Mansur) lahir pada tahun 1878 di Kampung

Sawah, yang dahulu masih termasuk kawasan hunian orang-orang asal kepulauan

Banda. Ayahnya bernama KH.Abdul Hamid bin Imam Damiri bin Imam Habib

bin Abdul Muhit bin pangeran Tjakra Jaya (Tumenggung Mataram). Abdul Muhit

adalah orang alim yang membangun masjid kuno di Kampung Sawah pada tahun

1717 M (sekarang bernama Masjid Al-Mansur).21

Guru mansur merupakan

keponakan dari Syakh Junaid Al-Batawi karena KH. Abdul Hamid, ayah Guru

Mansur adalah adik kandung Syaikh Junaid Al-Batawi. Guru Mansur pertama kali

belajar agama kepada ayahnya dan sesudah ayahnya meninggal, ia belajar dari

kakak kandungnya KH.Mahbub bin Abdul Hamid dan kakak misanya yang

bernama KH. Thabrani bin Abdul Mughni. Selain kepada mereka, Guru Mansur

juga pernah belajar kepada seorang Ulama dari meester Cornelis (Jatinegara)

bernama H. Mujtaba bin Ahmad.

Pada usia 16 tahun, tepatnya pada 1894, Guru Mansur pergi ke Makkah

bersama ibunya untuk menunaikan ibadah haji dan belajar agama disana selama

21

Abdul Aziz , Islam dan Masyarakat Betawi, logos, Jakarta 2002, h 49.

Page 41: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

25

empat tahun.22

Selama di Makkah ia berguru kepada sejumlah ulama, antara lain

Syaikh Mukhtar Athsrid al-Bogori, Syaikh Umar Bajunaid al-Hadrāmi, Syaikh

Ali al-Maliki, Syaikh Said al-Yamāni, dan Syaikh Umar Sumbawa. Karena tulisan

Guru Mansur di anggap cakap dan rapih serta tertib maka oleh Syaikh Umar

Sumbawa ia diangkat menjadi sekretaris pribadi.23

Guru mansur berpulang ke rahmatullah pada hari Jum‟at 12 mei 1967

pukul 16.40. Almarhum dimakamkan di halaman Masjid al-Mansur, Jl. Sawah lio

II Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. Kini dalam bidang falak penerus Guru

Mansur adalah cicitnya KH.Fathahillah Ahmadi yang juga meneruskan Madrasah

Chairiyah Mansuriyah. Sementara dalam bidang dakwah diteruskan oleh cicit

yang lain. Ustad H.Yusuf Mansur, Pengasuh Pesantren Tahfidzil Qur‟ān

Dārul”Qur‟ān, Cipondoh Tanggerang yang kerap kali tampil mengisi dakwah

dimedia cetak dan elekteronik.

Dari Jakarta Barat muncul pula tokoh ulama lain yakni KH. Abdul Majid

(Guru Majid) yang lahir di Pekojan pada tahun 1887. Ayahandanya bernama KH.

Abdurrahman bin Sulaiman bin Muhammad Nur bin Rahmatullah. Buyutnya yang

bernama Rahmatullah ini konon masih keturunan pangeran Dipenogoro dan

datang di daerah yang sekarang ini di sebut Kebayoran Lama dengan cara ikut

sayembara menaklukan macan buas yang meresahkan masyarakat. Atas

keberhasilanya menaklukan macan itu, ia di beri sebidang tanah, sesuai dengan

bunyi sayembara, kelak kuburanya dekat stasiun kereta Kebayoran Lama pernah

22

Ridwan Saidi, profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan dan Adat Istiadatnya,

(Gunara kata Jakarta 2001), h 203. 23

Abdul Aziz , Islam dan Masyarakat Betawi, logos, Jakarta 2002 h 50.

Page 42: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

26

di anggap “ kuburan keramat rahmat” karena terkena pelebaran jalan, kuburan ini

telah di pindahkan ke tempat lain yang kini tidak di ketahui lagi.24

Guru Majid belajar kepada ayahnya sendiri sebelum bermukim di Makkah

dan belajar antaralain kepada Syaikh Mukhtar Atharid, Syaikh Umar Bajunaid al-

Hadrami, Syaikh Ali al-Maliki dan Syaikh Sa‟id al-Yamani, seperti lazimnya

ulama saat itu, ilmu yang di pelajari nya dari ilmu fiqih, usul fiqh, tafsir hadis dan

beberapa ilmu cabang bahasa Arab. Namun demikian, Guru Majid terkenal

sebagai ahli tasawuf, ahli tafsir dan terutama sekali ahli bidang ilmu falaq.25

Ia

pergi ke Makkah pada tahun 1897 atau diusianya yang ke 10 tahun. Ia belajar

disana selama 20 tahun kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1917 lalu

mengajar di Jakarta selama 30 tahun. Guru Majid berpulang ke rahmatullah pada

hari Jum‟at 27 Juni 1947 dalam usia 60 tahun dan dimakamkan di dekat Masjid

al-Musari‟in kampung Basmol, Kembangan Utara Jakarta Barat.26

Salah satu ulama yang terkemuka dari Jakarta Barat yang lain adalah

KH.Najihun. Ia dilahirkan di Duri Kosambi pada 1897 dari pasangan H. Hud bin

Baman dan Aisyah binti H. Muhammad zen.27

Ia belajar agama terhadap H. Hud ayahnya sendiri, KH. Usman perak,

Guru Zen Basmol dan KH. Abdul Majid Pekojan (Guru Majid). Saat itu usianya

masih 15 tahun atau pada tahun 1912, ia menunaikan ibadah haji. Tidak di ketahui

24

Abdul Aziz , Islam dan Masyarakat Betawi, logos, Jakarta 2002 h 51. 25

Abdul Aziz , Islam dan Masyarakat Betawi, logos, Jakarta 2002 h 51. 26

Ahmad fadhli HS, Ulama Betawi, (Studi Tentang Jaringan Ulama Betawi dan

Kontribusinya terhadap perkembangan Islam Abad ke 19 dan 20), Manhalun Nasyii in Press. H

115. 27

Ahmad fadhli HS, Ulama Betawi, (Studi Tentang Jaringan Ulama Betawi dan

Kontribusinya terhadap perkembangan Islam Abad ke 19 dan 20), Manhalun Nasyii in Press. H

117.

Page 43: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

27

apakah setelah menunaikan haji ia juga menyempatkan diri belajar di Makkah.

Namun yang pasti sepulang dari ibadah haji KH.Najihun tetap belajar kepada

Guru Majid, Guru Zen dan KH. Usman Perak.

KH. Najihun mengajar di beberapa tempat. Ia sangat ahli dalam bidang

Arr‟ud (sajak), tetapi ia juga mengajar fiqh, tasawuf, tafsir, tauhid, dan juga

mantiq. Di antara murid-muridnya yang kemudian menjadi Ulama adalah Guru

Ma‟mun Rawa Buaya, KH. Ali Duri Kosambi, KH. Asirun Duri Kosambi (Ayah

dari KH. Mahfud Asirun, pengasuh Pesantren al-Itqon Duri Kosambi Jakarta

Barat), KH. Ahmad Zaini Tanah Koja, KH. Abdul Hamid yang kemudian menjadi

menantunya, KH Ahmad Baedlawi Karang Mulya Tangerang, KH.Ahmad Seruji

Karang Tengah Tangerang dan lain-lain.

KH. Najihun wafat pada 23 Juni 1984 dan di makamkan di sebelah rumah

puteranya, KH. Abdul Mubin atau seberang jalan Masjid ad-Dakwah di jalan Duri

Kosambi Raya, Cengkareng Jakarta Barat.

Cara-cara dakwah Islam pada masa itu adalah ceramah, pengajian,

pengajaran fiqih, tauhid Al-Qur‟an dan Hadis menurut madzhab Syafi‟i, Ahlu

sunnah wal jamaah yang diajarkan di masjid dan langgar (mushola) disamping itu

juga diajarkan tasawuf, tarikat, bela diri, kekebalan, gambang kromong dan

rebana.

Sejak akhir Abad ke 19 ini muncul kaum intelektual di Batavia seperti

KH. Muhammad Mansur dan KH. Muhammad Husni Thamrin, KH. Muhammad

Mansur yang lahir pada tahun 1878 dan meninggal pada tahun 1967

Page 44: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

28

mengembangkan pendidikan Islam di Batavia. Sedangkan Husni Thamrin yang

lahir pada tahun 1894 juga berkiprah di bidang pendidikan serta gerakan

kemerdekaan Indonesia.

Pada Abad ke 19 juga sistem pendidikan di Batavia adalah pesantren

seperti yang dilakukan di Masjid al-Mansur. Madrasah dan sekolah Agama ada di

Batavia setelah belanda memulai politik etis pada tahun 1900. Pencak silat di

ajarkan untuk melatih fisik seperti yang dilakukan para ulama di Masjid Istiqomah

di Mampang Prapatan oleh H.Nawi yang di teruskan oleh muridnya H. Hasan.

Fakta yang tak kalah penting, Syaikh Junayd al-Batawi juga menjadi poros

para ulama Betawi untuk belajar ke Tanah Suci, ulama Betawi tak berhenti

melahirkan generasi-generasi ulama penerus. Salah seorang Ulama Betawi yang

menjadi guru para ulama Betawi adalah Guru Marzuqi Cipinang Muara. Ia adalah

anak dari Guru Mirshod, yang pernah menjadi murid Syaikh Junayd al-Batawi.

Guru Marzuqi disebut guru para ulama Betawi, karena begitu banyak murid-

muridnya orang Betawi yang menjadi ulama. Diantaranya adalah KH Abdullah

Syafi‟i, KH Noer Ali, Guru Asmat, dan lain-lain. Para ulama betawi ini bukan

saja menjadi tumpuan menimba ilmu, tetapi juga tumpuan umat Islam dalam

melawan penjajahan. Salah satu nama yang dikenal sebagai pemimpin dalam

berjihad melawan penjajah adalah KH Noer Ali di Bekasi. Selain dikenal anti

penjajahan, dia juga dikenal anti komunisme, dan sangat berani mengkritik rezim

Soeharto, seperti misalnya dalam perjuangan RUU Perkawinan yang kontroversial

itu. Dalam lapangan politik, nama KH Abdullah Syafi‟i adalah orator ulung yang

Page 45: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

29

menjadi anggota partai Masyumi. Pendiri Asyafi‟iyyah ini juga dikenal dekat M.

Natsir.

Ulama bagi masyarakat Betawi adalah pemimpin yang diikuti. Meski di

Abad ke 19-20, pemerintah Batavia memberikan jabatan pemimpin kampung,

yang disebut Bek, namun mereka bukan pemimpin yang diikuti oleh masyarakat

Betawi. Melainkan para ulama-lah yang mendapatkan tempat tertinggi dihati

masyarakat Betawi.28

Ada hirarki yang diakui dalam keulamaan bagi masyarakat Betawi. Status

tertinggi dalam ulama di Betawi adalah „Guru.‟ Posisinya dalam tradisi keilmuan

Islam seperti Syaikhūl Masyaikh.‟Guru‟ tidak hanya tempat bertanya tetapi juga

memiliki otoritas dalam mengeluarkan fatwa. Di bawah „Guru‟ ada sebutan

„Mu‟allim.‟ „Mu‟allim‟ memiliki otoritas untuk mengajar berbagai ilmu dalam

Islam, namun belum otoritatif dalam mengeluarkan fatwa. Di bawah „Mu‟allim‟

ada „Ustadz.‟ „Ustadz‟ biasanya memberikan pelajaran agama Islam untuk tingkat

dasar dan lanjutan, seperti membaca Al Qur‟ān, bahasa arab, tarikh dan

sebagainya.

Kedudukan para ulama dalam masyarakat Betawi tersebut memberikan

kita gambaran akan pengaruh Islam yang kuat pada orang Betawi. Orang-orang

Betawi dikenal sebagai orang Islam yang taat. Islam memberikan pengaruh

kepada orang-orang Betawi, mulai dari elemen penyatu masyarakat yang akhirnya

28

Kiki, Rakhmad Zailani. Genealogi Intelektual Ulama Betawi: Melacak Jaringan Ulama

Betawi dari Abad ke-19 sampai Abad ke-21. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam

Jakarta (Jakarta Islamic Center 2011), h 47.

Page 46: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

30

melahirkan etnis Betawi, tetapi juga berkelanjutan, meresap dalam tradisi yang

hidup dalam masyarakat Betawi, seperti hakekah, dan sunatan. Orang Betawi

identik dengan Muslim.

Agama Islam dalam perjalanan sejarah Jakarta, bukanlah faktor pinggiran.

Ia menjadi unsur dominan yang hidup dalam masyarakat sejak Jayakarta, Batavia

hingga Jakarta. Islam meleburkan berbagai etnis dalam masyarakat Batavia,

„melahirkan‟ etnis Betawi, dan mewarnai denyut masyarakatnya dengan derap

para ulama. Maka berbicara Jakarta dalam konteks masa kini, tidak mungkin

melepaskan agama Islam dari Jakarta. Dan bagi masyarakat muslim di Jakarta

pada umumnya dan orang Betawi khususnya, meneruskan tongkat estafet syiar

Islam di Jakarta saat ini adalah tugas yang harus dipikul dipundak masing-masing.

C. Statistik data penduduk di wilayah Jakarta Barat

Kota administrasi Jakarta Barat adalah salah satu kota administrsi di daerah

khusus ibu kota Jakarta. pusat pemerintahan nya berada di Kembangan jakarta

barat secara administrative terbagi menjadi 8 kecamatan dan 56

kelurahan.batas wilayahnya meliputi :

Utara : kota administrasi Jakarta Utara

Selatan : kota administrasi Jakarta Selatan

Barat : Provinsi banen ( kota Tanggerang )

Timur : kota administrasi Jakarta Pusat.

Page 47: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

31

Jakarta Barat terkenal dengan peninggalan masa colonial Belanda seperti

gedung balai kota (kini menjadi Museum sejarah). kawasan pecinan (Glodok) dan

juga sejumlah masjid tua serta benteng-benteng pertahanan pada masa awal

pendudukan Belanda di Batavia.

Setelah Jakarta Selatan, Jakarta Barat kini di rancang untuk menjadi daerah

yang baru bagi kawasan Jakarta dan sekitarnya. Khususnya di kecamatan

Kembangan telah dan akan dibangun Mall, pusat hiburan, pusat perbelanjaan,

rumah sakit, sekolah dan sebagainya.

Tabel 1

Jumlah penduduk di wilayah jakarta barat berdasarkan umur :29

Kelompok umur

Persentase penduduk menurut kelompok

umur dan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

2017 2017 2017

0-4 9.03 8.89 8.96

5-9 8.48 8.29 8.39

10-14 7.14 6.92 7.03

15-19 6.98 7.34 7.16

20-24 8.40 9.55 8.97

25-29 10.41 10.61 10.51

29

https://,jakbarkota.bps.go.id diambil pada tgl 25-12-2017

Page 48: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

32

30-34 10.61 10.02 10.30

35-39 9.31 8.77 9.05

40-44 7.78 7.38 7.54

45-49 6.57 6.20 6.93

Page 49: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

33

BAB III

ANALISIS TEKS HADIS KHUTBAH JUM‟AT DAN MAJLIS TAKLIM

A. Referensi

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan bahwa hadis-hadis yang disebar

di tiga masjid dan majlis taklim adalah sebagai berikut :

Masjid Jami fajar Siddiq 5, Masjid al-Mansur 5, Masjid as Sahara 5, sedangkan

Majlis taklim ada di tiga tempat yakni Majlis taklim Fajar Shiddiq 5, Majlis

taklim Raudatul Mustafa 5, Majlis taklim Dzarwiyatul Rasul 5 .

Setelah peneliti melakukan klarifikasi terhadap hadis-hadis temuan dengan

cara mentakhrij masing-masing hadis yang terkumpul dalam skripsi ini , dengan

jumlah hadis keseluruhanya ialah 30 hadis , yang masih perlu di ketahui hitungan

kuat lemahnya sebagai berikut :

Nama kitab Banyaknya hadis

Shahih al-Bukhari 25

Shahih Muslim 20

Sunan al-Nasai 12

Sunan Abu Dawud 13

Sunan tirmidzi 65

Sunan Ibn majah 21

Kitab lainya 130

Sittah Non sittah Jumlah

Page 50: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

34

7< 8 83

KUALITAS

SHAHIH HASAN DAIF

25 1 4

B. Takhrij hadis.

Teks hadis 1

اهلل تى مى ع ن كى ري دى ز تػى الى ف اى ري دى ج أى وى هي , فػى م كي ق و فػى ن م لى ا ا ك ري ظي ن تػى الى , كى م كي ن م ل فى س أى ن م لى إ ك ري ظي ن أي مكي ي لى عى

Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan

janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena

yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan

rahmat Allah yang telah di anugerahkan oleh Allah kepada kalian .1

Untuk hadis yang ke 1 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

Takhrij hadis2

, : حلية , : ۳ عر , : حم , ۲ق , ۲۳ ت, ـ الزىد املقدمة , .

1Hadis pada Khutbah Jum‟at pada tanggal 3 November 2017 di Masjid Jami fajar

Shiddiq. 2Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 2 ( Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 582.

Page 51: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

35

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ Muslim al-Muslim bin al-Ḥajjāj,

bab “ az-Zahdul muqodimah” hadis ke-9, Sunan al-Tirmidzī halaman 2513, Sunan

Ibn Mājah, hadis ke 4142, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, j.2, hal. 482, Al-Mughni

„an Haml al-Asfar li „Araqi, j.2, hal. 235, Hilyatul Auliya li Abī Nua‟im, j.8, hal.

118, Hilyatul Auliya li Abī Nua‟im j.8 hal. 118.

Teks hadis 2

مىن نػىفسى عىن ميؤ من كيربىةن من كيرىب الد نػيىا نػىفسى اهللي عىنوي كير بىةن من كيرىب يػىوـ القيىا مىة Barang siapa yang melepaskan dari orang mukmin satu kesusahan dari

kesusahan-kesusahan dunia, pasti Allah akan mlepaskan dari padanya satu

kesusahan dari kesusahan hari kiamat. 3

Untuk hadis yang ke 2 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah

al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

Takhrij hadis :4

, مشكاة : , جممع : ۳۳, ؾ : , حم , ت ۳ـ الذ كر , : , بدية , كنز : , إختف ۱: ۲, شج ۲۳: ۱, سنة ۲. علل

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ Muslim “az-Zikru” hadis ke 38,

Sunan Tirmidzī hadis ke 1425, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 2 : 252, Mustadrak

al-Ḥākim, j.4, hal. 383, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī, j.8, hal. 1938, Musyakāh

al-Maṣābih li al-Tibrizī, hal. 204, Syarah al-Sunnatu li Bughawi, j.1, hal. 273,

3 Hadis pada Khutbah Jum‟at pada tanggal 3 November 2017 di Masjid As shahara.

4Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 584.

Page 52: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

36

Amali al-Sajri, j.2, hal. 179, Ithaf Sadatu Al-Al-Muttaqīn li Zubaidi, j.5, hal. 8,

Kanz „Amal li Al-Muttaqīl Hindi: 3456, Al-Bidāyah Wa an-Nihāyah li Bini Katsīr

j.1, hal. 53, „Ilal al-Hadis li Bin Abī Hatim al-Razi, hal. 1979.

Teks hadis 3

و ت يى ع رى ن عى ؿه ؤي س مى م كي ل كي كى اعو رى م كي ل كي Setiap diri akan bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuat

5 .

Untuk hadis yang ke 3 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadist :6

, ىق ۱۲۱, ۱۱۱, , : , حم ۱, ت : , : , ۱: , : ۲خ , إختف : , ترغيب ۲: , ۱۱: , : ۲, فتح ۲۱: , ۲: , ۲: , قر طي : , منثور ۲: ۲, دتهيد ۱۱, كنز ۲: , ۱: . : ـ

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, j.2, hal. 6, j.3,

hal.196, j.4, hal 6, j.9, hal 77, Sunan Tirmidzī, hadis ke 1705, Musnad Aḥmad bin

Ḥanbal, j.3, hal. 5, 54, 111, 121, Sunan al-Kubrā lil Baihaqī, j.6, hal. 287, j.7, hal

192, Fatẖul Bari li Bini Hajar al-‟Asqalanī, j.2, hal. 380, Targhib wa Tarhib li

Munziri, j.3, hal.48, Ithaf Sadatu Al-Al-Muttaqīn li Zubaidi, j.5, hal. 318, j.6,

hal.327, Kanz „Amal li Al-Muttaqīl Hindi: 1471, At-Tamhid li Ibn „Abd al-Barr: 2

5 Hadis pada Khutbah Jum‟at pada tanggal 3 November 2017 di Masjid Al-mansur.

6Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 124

Page 53: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

37

: 248, Dur al-Mantsūr li Suyūṭi: 3 : 69, Tafsir al-Qurtubī: 5 : 257, Ṣaḥīḥ Muslim

j.6 hadis ke 7.

Teks hadis 4

يلي اجلىنةى مىن كىافى ف قػىلبو مثػقىاؿى ذىرةو من كبو الى يىد Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya terdapat (rasa)

sombong sekalipun hanya sebesar biji sawi.7

Untuk hadis yang ke 4 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah

al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

Takhrij hadis :8

, , , ۱۲, , : , إختف ۱, , ق ۱, د ۱ت

: ۱ , ـ , ۲, ۲: ۱, فتخ ۱, مشكاة ۱۱: , : منثور

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 1998, Sunan

Abī Dāwud hadis ke 4091, Sunan Ibn Mājah, hadis ke 59, Ithaf Sadatu Al-Al-

Muttaqīn li Zubaidi, j.6, hal. 498, j.8, hal 192, 348, 449, Dur al-Mantsūr li Suyūṭi:

j.3 hal 79, j.4 hal 114, Musyakāh Al-Maṣābih li Al-Tibrizī, hal. 5018, Fatẖul Bari

li Bini Hajar al-‟Asqalanī, j.10, hal.259, 260, 490, Ṣaḥīḥ Muslim j.1 hal 65.

Teks hadis 5

ا من نىلو أىفضىلى من أىدىبو حىسىنو مىا نىىلى كىالده كىلىدن

7 Hadis pada Majlis taklim Masjid fajar Shiddiq pada tanggal 6 November 2017.

8 Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 7 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990) 367.

Page 54: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

38

Tidak ada sesuatu pemberitaan yang paling baik yang di berikan sang

ayah kepada anaknya, kecuali pendidikan atau akhlak yang baik.9

Untuk hadis yang ke 5 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah

al-Atraf al-Syarif Hadis dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

Takhrij hadis :10

۲۱, كنز , جوامع , مشكاة ۲: , ترغيب ۱: , جممع ۱۲ت .۱۲: , إختاؼ ,

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis 1952, Majma‟

al-Zawa‟id li Haitsamī, j.8, hal.159, Targhib wa Tarhib li Munziri, j.3, hal. 72,

Musyakāh al-Maṣābih li al-Tibrizī, hal. 4487, Jami‟ al-Jawāmi‟ li Suyūṭi: 4873,

Kanzul „Amal li al-Muttaqīl Hindi: 2157, 3873, Ithaf Sadatu Al-Al-Muttaqīn li

Zubaidi, j.4, hal. 126.

Teks hadis 6

ااسنيكيم قى يىا ريكيم اىحى اء ضى "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar (hutang atau

pinjaman).11

Untuk hadis yang ke 6 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

Takhrij hadis :12

9 Hadis pada Majlis taklim pada tanggal 6 November 2017.

10 Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 316. 11

Hadis pada Majlis taklim pada tanggal 6 November 2017.

Page 55: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

39

, تلخيص ۲: , إختف ۱: , جممع : ۲, حم ۱: , ف ۱۱ت , ۲۱۱, ۱, ۱, ۱: , خ , درر ۲: , حلية ۱, كنز :

. : ۱, مجع ۱: ق , : , ـ ۲۱۲Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan al-Tirmidzī, hadis ke 1316,

Sunan an-Nasā‟ī, j.7 hal. 318, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, jilid 2, hal. 476,

Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī j.4, hal. 139, Ithaf Sadatu Al-Al-Muttaqīn li

Zubaidi, j.5, hal. 502, Talkhis al-HAbīr li Bin Hajar j.3, hal. 34, Kanzul al-„Umāl

li al-Muttaqī al-Hindī: 15433, Hilyatul Auliya li Abu Nua‟im: j.7 hal. 263, Dirar

Mutanatsirah fil Aḥadiṣ Musytahar li Suyūṭi al-Halbi: 80, , Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, j.3,

hal. 130, 153, 155, 211, 212, Ṣaḥīḥ Muslim al-Muslim bin al-Ḥajjājj. j.5, hal. 54,

Sunan Ibn Mājah j.5 hal. 351, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī, j.17. hal. 305.

Teks hadis 7

يػري اخلىطا ئيى التػوىبػيوفى ى ىطاءه كى ـى كيل بىن اىدى Setiap anak adam itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah itu

adalah yang meminta ampun.13

Untuk hadis yang ke 7 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah

al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :14

12

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 4 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990) 640. 13

Majlis Taklim Dzawiyatul Rasul pada Tanggal 5 November 2017. 14

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990) 425 .

Page 56: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

40

, كنز : , : ۱, إختف ۲: , ؾ ۲: ۲, مي ۲۱, ق ۲ت ۱: ۲, فا ۲۱, مشكاة ۱: ۱, شج ۲: , سنة ۲۱: ۱, منثور ۱۲۲

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 2499, Sunan

Ibn Mājah hadis ke 4251, Sunan Dārimī: j.2 hal. 203, Mustadrak al-Ḥākim: j.4

hal. 244, Ithaf Sadatil Al-Muttaqīn li Zubaidi: j.1 hal. 409, j.8 hal.596, Kanz al-

„Umāl li Al-Muttaqī al-Hindī: hadis ke 1022, Dār al-Mantsūr li Suyūṭi: j.1 hal.

261, Syarah al-Sunnatu li Bughawi, j.5 hal. 92, Musyakāh al-Maṣābih li Tabrizi:

2341, Kasyful Khofa‟ li Ajlūnī: 2 : 176, Amali al-Sajri, j.1, hal. 198.

Teks hadis 8

ى لىو الى ةو اىف اشيق عىلىى أيمت لى مىرتػيهيم با السوىاؾ عندى كيل صىالى Apabila aku tidak memberatkan umatku, maka akan aku perintahkan

mereka untuk bersiwak pada setiap shalat.15

Untuk hadis yang ke 8 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :16

, ف ۲, ۲۲, ت , , د ۲رقم ۱, ـ الطهرة ب ۱: , : , : ۲خ , ۱, , , ۲, ۲, ۲: ۲, , ۲۲: ۱, حم ۲, ق ۱۲: ۱

, : ۱, ىق : ۱: ۱, , : ۲, ۲۲۱: ۱, جممع ۲, , ۲, ۱: , دتهيد ۲, إحتا ؼ ۱۲, حب : ۱۲, ۲: , طب ,

۱ ,۲۱ .

15

Hadis pada Majlis taklim pada tanggal 8 November 2017. 16

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 798 .

Page 57: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

41

Hadis tersebut terdapat dalam kitabṢaḥīḥ al-Bukhārī, j.2 hal. 5, j.3 hal. 40,

j.9 hal. 106, Ṣaḥīḥ Muslim al-Muslim bin al-Ḥajjāj, bab “at-Toharah” hadis ke 15

hal. 42, Sunan Abī Dāwud hal 46, hal. 47, Sunan al-Tirmidzī hadis ke 22, 33,

Sunan an-Nasā‟ī j.1 hal 12, Sunan Ibn Mājah hadis ke 278, Musnad Aḥmad bin

Ḥanbal, j.1, hal. 22, 366, j.2 hal. 245, hal. 250, hal. 287, hal. 399, hal. 400, hal.

410, hal. 429, hal. 433, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī, j.1 hal. 221, j.2 hal. 97,

hal. 98, j.10 hal. 154, Sunan al-Kubrā lil Baihaqī, j.1 hal. 35, hal. 36, hal. 37, Al-

Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: 5: 280, j.12 hal.375, Mawārid al-Ẕamāni li Haitsamī:

142, Ithaf Sadatil Al-Muttaqīn li Zubaidi: 265, At-Tamhid li Ibn „Abd al-Barr, j.7,

hal. 197, hal. 199, hal. 210.

Teks hadis 9

و ن رى ص ن يػى كى و ا ن دى و هي يػى قي و بػي ى فى ة رى ط ى الف لى عى دي لى و يػي دو لي و مى ل كي Setiap anak terlahir dalam keadaan suci ayahnya yang membuatnya Yahudi

atau Nasrani.17

Untuk hadis yang ke 9 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :18

: , ف : , ـ ۱, ۱, ۲: ۲, حم ۲, ۲۲: , ىق ۲۱ت . ۱۲, ۱: , ۱۱: ۲, خ

17

Hadis pada Majlis taklim pada tanggal 10 November 2017. 18

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 449.

Page 58: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

42

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 2138, Sunan

al-Kubrā lil Baihaqī, j.6, hal. 202, 203, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 2 : 253, 410,

481, Ṣaḥīḥ Muslim j.8 hal.53, Sunan Nasā‟ī j.4 hal. 58, Ṣaḥīḥ Al-Bukhārī juz.2

hal. 118, juz.6 hal. 143, hal. 125.

Teks hadis 10

و ب ل قػى ى اهلل لى عى اهلل عى ب ا طى ا بى انى وى ه ( تػى اتو ر مى ثى الى ) ثى ةى عى م اجلي ؾى رى تػى ن مى Siapa orang yang meninggalkan shalat Jum‟at tiga kali, maka Allah akan

menutup hatinya.19

Untuk hadis yang ke 10 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah

al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis , peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :20

, حب : ۲, ؾ ۲, ۲, ۱۲, ىق ۲: , حم ۱۱۲, ق ت : ۱, قرطيب ۲۱۱: ۲۱۱, كنز ۱, جتريد ۱۲: ۲, جممع ۲۲, ۱, ال . ۱۲: ۱۲, ط ۱, ۱

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzīhadis ke 500, Sunan

Ibn Mājah hadis ke 1125, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: j.3 hal. 332, Sunan al-

Kubrā lil Baihaqī hal 172, 247, 248, Mustadrak al-Ḥākim: j.2 hal. 488, Mawārid

al-Ẕamāni li Haitsamī: 554, Al-Kunā wa al-Asmā‟ li Daulābī: j.1 hal. 22, Majma‟

al-Zawa‟id li Haitsamī, j.2 hal. 192. Tajrid al-Tamhid li Ibn Abd al-Barr: 176,

19

Hadis pada Khutbah Jum‟at di Masjid Fajar Shiddiq pada tanggal 10 November 2017. 20

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 8 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 181.

Page 59: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

43

Kanz „Amal li al-Muttaqīl Hindi: 21136, Tafsir al-Qurtubī: 18 : 105, 106, Tārīkh

Baghdadi li Khatīb al-Baghdadi: 12 : 142.

Teks hadis 11

وت ميستػى ىرىة كىالذم نػىفسي بيىده مىا بػىعدى امل لىقتيم لألى ى لىقتي لىكيم كىاىنػتيم ى نػيىا عتىبه كىالى بػىعدى فىاف الد

اره إال اجلىنة أىك النار نػيىا منى الدى الدSesungguhnya dunia diciptakan untuk kamu sekalian sedangkan kamu

diciptakan untuk akhirat kelak. Demi Allah yang jiwaku berada pada kuasanya,

setelah dunia ini tidak ada lagi beban tugas dan tidak ada lagi sesudah dunia ini

suatu negeri lain kecuali surga dan nraka.21

Untuk hadis yang ke 11 peneliti menemukan dalam kitab takhrij

Mawsu‟ah al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan

dengan hasil sebagai berikut :

Takhrij hadis:22

Penulis sudah mencoba mencari hadis tersebut dengan dua metode akan tetapi

tidak di ketemukan dalam Kutub as-sittah namun ada di kitab Syu‟abūl Iman.23

Teks hadis 12

ؿ الى الى ـ ر حى تى يػى ب ت سى ي ا لى يى نػ دي لا ف ة ادى ىى الز Orang yang zuhud di dunia adalah orang yang tidak mengambil hal-hal

yang di haramkan.24

21

Hadis pada Khutbah Jum‟at di Masjid Al-mansur pada tanggal 10 November 2017 22

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 11 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 91. 23

Ahmad bin al Husain Abu Bakr al- Baihaqi, Syu‟abul Iman, Juz 13 (Riyādl: Maktabah

al-Ruysd, 2003), h 153. 24

Hadis pada Khutbah Jumat di Masjid As-Sahara.pada tanggall 10 November 2017.

Page 60: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

44

Untuk hadis yang ke 12 peneliti menemukan dalam kitab takhrij

Mawsu‟ah al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan

dengan hasil sebagai berikut :

takhrij hadis :25

, ق , كنز ۱, مشكاة : ۲: , تر غيب : ۱, إختاؼ ۲ت . ۱, طب ۲: ۱, جممع ۱

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 2340, Ithaf

al-Sadah al-Muttaqīn li ZAbīdi: j.10 hal. 377, Targhib wa Tarhib li Munziri: j.4

hal.277, Musyakāh al-Maṣābih li Tabrizi: 5301, Kanzul al-„Umāl li al-Muttaqī al-

Hindī: 6059, Sunan Ibn Mājah hadis ke 4100, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī,

j.6; hal. 200, Al-Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: 147.

Teks hadis 13

ـى ـي ابن آدى ، عىن عيميره فيمى الى تػىزيكؿي قىدى أىفػنىاهي، كىعىن ايػىوـى القيىامىة من عند رىبو حىت ييسىؿى عىن خىسوا عىلمى. اأىبالىهي، كىمىالو من أىينى اكتىسىبىوي كىفيمى اشىبىابو فيمى أىنػفىقىوي، كىمىاذىا عىملى فيمى

"Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari kiamat dari sisi Rabbnya

sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan,

masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana

ia belanjakan, dan tentang ilmunya apa yang ia perbuatkan dengan ilmunya

tersebut. 26

Untuk hadis yang ke 13 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

25

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 5 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 179 . 26

Hadis pada Majlis Taklim Raudatul Mustafa pada tanggal 6 November 2017

Page 61: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

45

takhrij hadis :27

: , طب ۱۱, : , حم : ۲, ف ۱, مشكاة ۲۱, ۲۱ت ۱, بدا ية ۱: , كثري ۲, كنز : , ۲: , منثور ۱: ۱, ۲

. ۲۱: , جممع ۱, طب ۱۱: Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 2416, 2417,

Musyakāh al-Maṣābih li Tabrizi: 5197, Kasyful Khofa‟ li Ajlūnī: 2 : 350, Musnad

Aḥmad bin Ḥanbal: 5 : 9, Al-Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: 7 : 254, 18 : 146, ad-

Dur al-Mantsūr li Suyūṭi: 3 : 327, 5 : 378, Kanzul al-„Umāl li al-Muttaqī al-Hindī:

32395, Tafsir Ibn Katsīr: j.7 hal. 19, Al-Bidāyah Wa an-Nihāyah li Ibn Katsīr: 1 :

115, Al-Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: 6871, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī: 214.

Teks hadis 14

الف نى م لة ي ال اهللي زؿى ن أى اذى مى اهلل نى حى ب سي نى ا ئ زى اخلى نى م حي ت ا فػى اذى مى كى تى Subhanallah ( Maha Suci Allah), fitnah apakah yang di turunkan pada malam

ini? Dan apa yang dari dua perbendaharaan (Ramawi dan Parsi).28

Untuk hadis yang ke 14 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :29

, ۲۱: ۱, فتخ ۲۱, ت : ۲: , : , ۲۱: , ۲: ۲, : ۱خ . , حم ۲۲: , بد ية : ۱, طب كنز

27

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid < (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 16: . 28

Hadis pada Majlis Taklim Dzarwiyatur Rasul pada tanggal 7 November 2017 29

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Maswsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 5 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 201 .

Page 62: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

46

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ Al-Bukhārī, jilid 1 hal. 40, jilid

2 hal. 62, jilid 4 hal. 241, jilid 8 hal. 60, jilid 9 hal. 62, Sunan al-Tirmidzī hadis ke

2196, Fatẖul Bari li Bini Hajar al-‟Asqalanī, j.10 hal. 210, Kanzul al-„Umāl li al-

Muttaqī al-Hindī: 3083, Al-Bidāyah Wa an-Nihāyah li Bini Katsīr: 6 : 292, Al-

Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: j.14 hal. 4, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 6.

Teks hadis 15

يى ن م ا ملؤ ل ب ك ا أى : أنى اؿى قى و ي لى عى اهللي حي ت ا فػى م لى فػى م كي بي اح ى صى لى ا عى و ل صى Salatilah saudara- saudara kalian ketika Allah Swt telah membukakan

kemenangan kepada beliau di berbagai negri beliau berkata : aku lebih utama

menjamin orang-orang beriman.30

Untuk hadis yang ke 15 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :31

, ف ۱, ۱, ت ۲۱, د ۱: , ـ : , ۱۲, ۱۲, ۱۲: خ , : , , , ۱, ۲: ۲, ۱, ۱۱: ۱, حم ۲, ق :

, ۱۱: , : , , , ۲: , ىق ۲, ۲: , ۱۱, , , ۱: ۱, مشكاؿ ۱۲, , جممع ۱۲: , , ۲: , طب , ۲: ۲مي , ۲۱۲: , سنة ۱۱۲, ۱۱, حب : ۲, ترغيب ۱۱, ۲۱, مشكاة ۱

. ۲: ۱۲, ۱, ۱: , ش ۲۱Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ Al-Bukhārī, jilid 3 hal.124, 126,

128, jilid 7 hal. 86, Ṣaḥīḥ Muslim j.4 hal.14, Sunan Abī Dāwudhadis ke 2710,

30

Hadis pada Khutbah Jum‟at di Masjid As-Sahara pada tanggal 10 November 2017 31

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 5 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 337.

Page 63: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

47

Sunan al-Tirmidzī hadis ke 481, 1070, Sunan an-Nasā‟ī jilid 4 hal. 65, Sunan Ibn

Mājah, hadis ke 2848, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, j.1 hal.101, hal. 138, j. 2 hal.

290, hal. 381, hal. 399, hal. 453, j.4 hal. 7, hal. 47, hal. 50, hal. 114, j.5 hal. 297,

hal. 203, Sunan al-Kubrā lil Baihaqī j.6 hal. 72, hal. 73, hal. 75, j.7 hal. 53, j.9

hal. 101, Sunan al-Dārimī j.2 hal. 263, Al-Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: j.7 hal. 24,

hal. 35, j.8 hal. 125, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī: 40, 125, Musykil al-Atsar li

Thahawi: 1 : 16, Musyakāh al-Maṣābih li al-Tibrizī: 2923, 4011, Targhib wa

Tarhib li Munziri: j.2 hal. 307, Mawārid al-Ẕamāni li Haitsamī: 1159, 1162,

Syarah al-Sunnatu li Bughawi: 8 : 212, Muṣannaf Ibn Abī Syaybah: j.3 hal. 351,

hal. 371, j.12 hal. 492.

Teks hadis 16

ارى و بػي ا قػي ىى اذي خ ت تػى الى كى م كي ت يي بػي ا ف لو صى Shalatlah di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian menjadikannya

sebagai kuburan. 32

Untuk hadis yang ke 16 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al- Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :33

, حم ۱: , ف ۱, , ت ۱, د ۲رقم ۲ـ الصالة املسا فرين ب , ۱, كنز ۲۲: , دتهيد ۲: ۲, ش ۲, ۲: , طب ۱۲:

. : ۱, ـ : ۱۱, صحيحة ۲: ۲, جممع ۱

32 Hadis pada Khutbah Jum‟at di Masjid Fajar Shiddiq pada tanggal 10 November 2017

33Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 5 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 339.

Page 64: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

48

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ Muslim bab “as-Solatu

musāfirīn” hadis ke 29 hal 209, Sunan Abī Dāwud hadis ke 1066, Sunan Tirmidzī

hadis ke 444, 451, Sunan Nasā‟ī juz 3 halaman 197, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal:

3 : 123, Al-Mu‟jam al-Kabīr li Ṭabrānī: j.5 hal. 297, 298, Muṣannaf Ibn Abī

Syaybah: j.2 hal. 255, At-Tamhid li Ibn „Abd al-Barr, j.5, hal. 229, Kanz „Amal li

Al-Muttaqīl Hindi: 41505, 14506, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī: j.2 hal. 247, Al-

Silsilah al-Ṣaḥīḥah li Albani: 191, Ṣaḥīḥ Muslim al-Muslim bin al-Ḥajjāj j.1 hal.

539.

Teks hadis 17

بػوا تىسى مىا أىدرىؾى أىصىحىاب فػىوىالذم نػىفسي بيىده لىواىنػفىقى أيحيدكيم مثلى أيحيد ذىىىبى الىJanganlah kalian mencela para sahabatku, demi dzat yang jiwaku berada di

tangan-Nya, sekiranya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar

gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai (pahala) satu mud atau setengahnya

sekalipun dari sedekah salah seorang dari mereka. 34

Untuk hadis yang ke 17 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :35

۱۲: , منثور ۱: ۱۲, ش , : ۲, ؾ ۱۱, ق ۱, ت د .۱, ط ۱: , بداية ۱۲۲: , عر ۲, كنز

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Abī Dāwud hadis ke 4657,

Sunan Tirmidzī hadis ke 3861, Sunan Ibn Mājah hadis ke 161, Mustadrak al-

34

Hadis pada majlis taklim Dzarwiyatul Rasul pada tanggal 15 November 2017 35

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 5 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 339.

Page 65: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

49

Ḥākim: 2 : 478, 479, Muṣannaf Ibn Abī Syaybah: j.12 hal. 175, ad-Dur al-Mantsūr

li Suyūṭi: 6 : 172, Kanz „Amal li al-Muttaqīl Hindi: 32463, Al-Mughni „an Haml

al-Asfar li „Araqi: 3 : 122, Al-Bidāyah Wa an-Nihāyah li Bini Katsīr: 7 : 163,

Tārīkh Baghdadi li Khatīb al-Baghdadi: 144.

Teks hadis 18

ل الى ـي يى ثو بإحدىل إال اللو رىسيوؿي كىأىن اللوي إال إلىوى الى أىف يىشهىدي ميسلمو امرئو دى الزان الثػيبي ثىالى للجىمىاعىة الميفىارؽي لدينو كىالتارؾي بالنػفس كىالنػفسي

Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada

sesembahan yang haq selain Allah dan aku adalah utusan Allah kecuali salah

satu dari tiga orang; Orang tua yang berzina, jiwa dibalas dengan jiwa (orang

yang membunuh orang lain), dan orang yang murtad dari agamanya memisahkan

diri dari jama'ah muslimin 36

Untuk hadis yang ke 18 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :37

, درر ۲, د ۱: , ـ : , خ ۲: ۱, حم ۲: ۱, ش ۱۲ت .۱, مشكاؿ ۱: معاىن ,۱: , : , ف ۲, ق ۲

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan al-Tirmidzī hadis ke 1402,

Musonnif bin Abī Syaybah: 14 : 270, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 1: 327, Ṣaḥīḥ

al-Bukhārī j.9 hal. 6, Ṣaḥīḥ Muslim; 5 : 106, Sunan Abī Dāwudhadis ke 4352,

Dirar Mutanatsirah fil Aḥadiṣ Musytahar li Suyūṭi al-Halbi: 2303, Sunan Ibn

36

Hadis pada majlis taklim Raudatul Mustafa pada tanggal 17 November 2017 37

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 10 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 104 .

Page 66: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

50

Mājah hadis ke 2534, Sunan Nasā‟ī j.7 hal. 90, j.8 hal. 13, Syarh Maanil Atsar: 3

: 160, Musykil al-Atsar li Thahawi: 1804.

Teks hadis 19

ب ى ض وى تػى يػى افى كى ى ي ا ك كى مى ة سى م بى لي س تى غ يػى كى ؾ و كي امل

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam berwudlu' dengan satu mud air

(kira-kira 600 ml. Pent) dan mandi dengan lima mud air. 38

Untuk hadis yang ke 19 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :39

, ۱: ۱, ـ : , إختاؼ ۱, ۱: ۱, ىق ۲۲, ۲: , حم ت .۱, ۱۲, : ۱ف

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 609, Musnad

Aḥmad bin Ḥanbal: 3 : 259, 282, Sunan al-Kubrā lil Baihaqī: 1 : 194, 195, Ithaf

Sadatu al-Muttaqīn li Zubaidi: 4 : 55, Ṣaḥīḥ Muslim j.1 hal. 177, Sunan Nasā‟ī j.1

hal. 75, 127, 179.

Teks hadis 20

تػىعىالى اللوي فىىنػزىؿى ة بى ع الكى لى إ وي جى و يػي ف أى ب يي Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyukai sekiranya beliau

menghadap ke arah Ka'bah, maka Allah pun menurunkan ayat 40

38

Hadis pada majlis taklim pada tanggal 17 November 2017 39

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 218. 40

Hadis pada majlis taklim pada tanggal 20 November 2017

Page 67: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

51

Untuk hadis yang ke 20 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :41

, ۱: ۱, خ , ۲, ۲: حم , ۲: ۱, فتخ ۲۲: ۲, سنة ت .۲, ۲۲: ۱, ف ۱۱, ق , : ۲, ـ ۱: , ۲: , ۱۱

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan al-Tirmidzī hadis ke 340,

Syarah al-Sunnatu li Bughawi: 2 : 322, Fatẖul Bari li Ibn Hajar al-‟Asqalanī: 1 :

502, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 4 : 283, 288, 304, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, j.1 hal. 16,

110, j.6 hal. 25, j.9 hal. 108, Ṣaḥīḥ Muslim: 2 : 65, 66, Sunan Ibn Mājah hadis ke

1010, Sunan Nasā‟ī j.1 hal. 242, 243,

Teks hadis 21

نػيىا كىىيى رىاغ لىوي، كىأىتػىتوي الد رىةي هىوي جىعىلى اللوي غنىاهي ف قػىلبو كىمجىىعى لىوي شى انىت اآل مىةه، كىمىن كىانىت مىن كىلىوي، كىلى يى نػىيو، كىفػىرؽى عىلىيو شى نػيىا هىوي جىعىلى اللوي فػىقرىهي بػىيى عىيػ رى لىوي.الد نػيىا إال مىا قيد تو منى الد

Barang siapa yang keinginanya hanya kehidupan akhirat maka Allah akan

memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusanya yang mensegerakan

dunia datang kepadanya tanpa dia cari, dan barang siapa yang keinginanya

hanya kehidupan dunia maka Allah akan jadikan kemiskinan selalu membayang

bayangi di antara kedua matanya, mencerai beraikan urusanya dan dunia tidak

akan datang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditentukan baginya. 42

Untuk hadis yang ke 21 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

41

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 6 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 227 . 42

Hadis pada Khutbah Jmu‟at pada Masjid Jami fajar Shiddiq pada tanggal 24 November

2017.

Page 68: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

52

takhrij hadis :43

: , تر غيب , ۱, : , اختاؼ ۲: , عر : ۱, مع ۲ت .۱۱: , جممع ۲: ۱, الشرؼ ۱, كنز ۱, مشكاة ۱۲۱

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzīhadis ke 2465, Jami‟

Bayan al-Ilmi wa Fadhlihi li Bin „Abd al-Bar: 1 : 39, Al-Mughni „an Haml al-

Asfar li „Araqi: 4 : 352, Ithaf Sadatil Al-Muttaqīn li Zubaidi: 6 : 390, 10 : 8,

Targhib wa Tarhib li Munziri: 4 : 121, Musyakāh al-Maṣābih li al-Tibrizī: 5183,

Kanz „Amal li al-Muttaqīl Hindi: 3186, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī: 3 : 11.

Teks hadis 22

مىن تىشىبوى بقىوـو فػىهيوى منػهيم

“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka termasuk golongannya” 44

Untuk hadis yang ke 22 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :45

ع , جمم : , نصب ۲۲, ۱: , ش : ۲, حم ۲فوائد ۱د , فتخ , مشكاة ۲, ۲۲, ۲, كنز , , تغليق ۲۱: ۱ . : , كثري ۲: ۱

43

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid = (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h :63. 44

Hadis pada majlis taklim pada tanggal 13 November 2017 45

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 8 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 6>7

Page 69: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

53

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Abī Dāwud hadis ke 4031,

Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 2 : 50, Musonnif bin Abī Syaybah: 5 : 313, Nasb al-

Rayat li Zaili: 4 : 95437, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī, j.10 hal. 271, Taghliq

at-Ta‟liq li Ibn Hajar al-‟Asqalanī: 955, 956, Kanzul al-„Umāl li al-Muttaqī al-

Hindī: 24680, Musyakāh al-Maṣābih li al-Tibrizī: 4347, Fatẖul Bari li Ibn Hajar

al-‟Asqalanī: 10 : 274, Tafsir Ibn Katsīr: 8 : 53.

Teks hadis 23

ي ق تى ال إ كى امى عى طى لي كي يى الى ا كى نن م ؤ مي ال إ بي اح صى تي الى Janganlah berteman kecuali dengan orang mu`min dan jangan ada yang

memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa46

Untuk hadis yang ke 23 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil sebagai

berikut :

takhrij hadis :47

.۲مي , : , حم , : ۱, سنة ۲: , ترغيب ۲, د ۲ت Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan al-Tirmidzī, hadis ke 2395,

Targhib wa Tarhib li Munziri: 4 : 27, Sunan Abū Dāwud 4832, Syarah al-Sunnatu

li Bughawi: 13 : 69, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 3 : 38, Sunan al-Dārimī : 2063.

Teks hadis 24

ى بى وي ن عى ط حى كى ةه جى رى ا دى بى اهللي عى فى رى ال إ ةن دى جى سى اهلل دي جي س يى د ب عى ن ا م مى ةه ئى ي ط ا

46 Hadis pada majlis taklim pada tanggal 22 November 2017

47Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 7 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h142.

Page 70: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

54

Tidaklah seorang hamba sujud kepada Allah dengan sekali sujud kecuali

dengannya Allah akan mengangkat satu derajat dan menghapus satu kesalahan.48

Untuk hadis yang ke 24 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :49

۲, ىق ۲۲: ۲, ف ۱: ۲, ـ ۲, ۲, ۱: , حم ۱۲, ق ت .۱: , جممع :

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan Tirmidzī hadis ke 388, Sunan

Ibn Mājah hadis ke 1423, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 5 : 276, 280, Ṣaḥīḥ

Muslim: 2 : 288, Sunan Nasā‟īj.2 hal. 228, Sunan al-Kubrā lil Baihaqī: 2 : 485,

Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī, j.3 hal. 319.

Teks hadis 25

ةي ن ىى ةى مى ك ال كى اف ى في اى ال Iman itu seperti kedua belah telapak tangan dan hikmah seperti 50

Untuk hadis yang ke 25 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :51

48Hadis pada majlis taklim pada tanggal 24November 2017

49Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 9 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 271. 50

Hadis pada Khutbah Jum‟at pada tanggal 24 November 2017 51

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 4 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), juz 4 h 225.

Page 71: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

55

, ۲۲, ۲: ۲, حم , ت , , ـ الاف ۲۱: , ۲۱: خ : ۲, , : ۱, مشكاؿ ۱۲: ۱, ال : ۱, مي ۲, ۲, ۲ ., , كنز ۱, حيدم ۲

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī j.4 hal. 217, j.5 hal.

219, Ṣaḥīḥ Muslim al-Muslim bin al-Ḥajjāj bab“ al-Imān” 89, 90, Sunan al-

Tirmidzī hadis ke 3935, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, j.2 hal. 235, 258, 267, 270,

Sunan ad-Dārimi 1 : 37, Al-Kunā wa al-Asmā‟ li Daulābī: 1 : 172, Musykil al-

Atsar li Thahawi: 1 : 347, Musnad al-Hamidi, hal. 1049, Kanz „Amal li Al-

Muttaqīl Hindi: 33957, 33965.

Teks hadis 26

ىنىا رىاحى ثي اجلىنىابىة غيسلى اجليميعىة يػىوـى اغتىسىلى مىن نىةن قػىربى فىكى ىنىا الثانيىة الساعىة ف رىاحى كىمىن بىدى قػىربى فىكىىنىا الثالثىة الساعىة ف رىاحى كىمىن بػىقىرىةن ىنىا ابعىة الر الساعىة ف رىاحى كىمىن أىقػرىفى كىبشنا قػىربى فىكى قػىربى فىكى

ىنىا اخلىامسىة الساعىة ف رىاحى كىمىن دىجىاجىةن رىجى فىإذىا بػىيضىةن قػىربى فىكى ـي ى مىا ئكىةي حىضىرىت ال المىالى الذكرى يىستىمعيوفى

"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at sebagaimana mandi janabah, lalu

berangkat menuju Masjid, maka dia seolah berkurban seekor unta. Dan

barangsiapa datang pada kesempatan (saat) kedua maka dia seolah berkurban

seekor sapi. Dan barangsiapa datang pada kesempatan (saat) ketiga maka dia

seolah berkurban seekor kambing yang bertanduk. Dan barangiapa datang pada

kesempatan (saat) keempat maka dia seolah berkurban seekor ayam. Dan

barangiapa datang pada kesempatan (saat) kelima maka dia seolah berkurban

sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka

para Malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut). 52

Untuk hadis yang ke 26 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

52

Hadis pada Khutbah Jum‟at di Masjid Jami fajar Shiddiq pada tanggal 24 November

2017.

Page 72: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

56

takhrij hadis :53

, : ۲, حم : ۳, ف ۱۲, د الطهارة ب , ت ۱, ـ المعة ۳: ۲خ : ۳, مشكل : ۱, دتهيد ۲: ۳, إختاؼ ۲۲: ۳, ۲: ۱, ىق ۱۱موط .: ۱, ترعيب ۲

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, j.2 hal. 3, Ṣaḥīḥ

Muslim al-Muslim bin al-Ḥajjāj bab “al-Jum‟ah” 10, Sunan Tirmidzī, hadis ke

499, Sunan Abī Dāwud hadis ke bab “ at-Tohārah” 128, Sunan Nasā‟ī j.3 hal.

99, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 2 : 460, Muwatta Mālik: 101, al-Sunan al-Kubrā

li Baihaqī: 1 : 297, Ithaf Sadatu al-Muttaqīn li Zubaidi: 3 : 256, At-Tamhid li Ibn

„Abd al-Barr 10 : 80, Musykil al-Atsar li Thahawi: 3 : 249, Targhib wa Tarhib li

Munziri: 1 : 498.

Teks hadis 27

بطى عىمىليوي مىن تػىرىؾى صىالىةى العىصر فػىقىد حىBarang siapa yang meninggalkan Shalat Ashar maka batal seluruh amal.

54

Untuk hadis yang ke 27 peneliti menemukan dalam kitab takhrij

Mawsu‟ah al-Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan

dengan hasil sebagai berikut :

takhrij hadis :55

53

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, Jilid 8 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 120. 54

Hadis pada majlis taklim pada tanggal 27 November 2017 55

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 8 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 186 .

Page 73: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

57

, : ۲, نصب : ۲, فتح ۳: , حم ۲۳: ۱, ف ۱, ۱: ۱خ: ۱ل , عل ۱۳, كنز ۳, : ۱, ترغيب , مشكاة , ۲: ۱منثور . ۲۳: ۲, ۳۱: ۱, كثري ۲, ۲

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī j.1 hal. 145, 154,

Sunan Nasā‟īj.1 hal. 236, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal: 5 : 350, Fatẖul Bari li Ibn

Hajar al-‟Asqalanī: 2 : 13, 66, Nasbu ar-Rayah li Zaili‟i: 2 : 479, Dur al-Mantsūr

li Suyūṭi: 1 : 259, Musyakāh Al-Maṣābih li Al-Tibrizī 595, Targhib wa Tarhib li

Munziri, j.1 hal. 64, Kanz al-„Umāl li al-Muttaqī al-Hindī, hadis ke 19389, „Ilal

al-Hadis li Bin Abī Hatim al-Razi 1 : 276, 277, Tafsir Ibn Katsīr: 1: 431, 2 : 234.

Teks hadis 28

هي ىسىح فىالى أىحىديكيم أىكىلى إذىا يػيلعقىو أىك يػىلعىقىهىا حىت يىدىJika salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia mengelap

tangannya hingga ia menjilatinya

Untuk hadis yang ke 28 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :56

.۳: , ىق ۲: , ف ۱: ۳, ـ ۲: خ Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī : 7 : 82, 3 : 1605,

Ṣaḥīḥ Muslim: 3 : 1605, Sunan Nasā‟ī 6: 267, Sunan al-Kubrā li Baihaqī: 453.

Teks hadis 29 ن مىن اىطىا عىن فػىقىد أىطىاعى اهللى كى مىن عىصىا ىن فػىقىد عىصىى اهللى كى مىن ييطع االى ميػرى فػىقىد اىطىا عىن كى مى

رى فػىقىد عىصىا ىن يػىعص االى ميػ

56Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Hadis al-

Nabawi al-Syarif, jilid 1 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990) h 260.

Page 74: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

58

Barang siapa yang taat kepada ku maka dia taat kepada Allah dan sebaliknya

barangsiapa membangkang terhadapku, ia membangkang Allah, dan barangsiapa

mentaatiku amirku berarti ia mentaatiku, dan barangsiapa membangkang amirku,

berarti ia membangkang terhadapku. 57

Untuk hadis yang ke 29 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :58

: ۲, حم ۲, , ق ۲: , ۱: , ف , ۲, ـ المارة خ : : , ىق ۱۱, ۱, , ۱, , ۲, ۱, ۲, ۲۲, ۲,

۱, فتخ ۱, مشكاة ۱: ۲, منثور ۲, ىب ۱۲, ۱۲۱: , ؾ ۱: , ط : ۱, معان ۲: , قرطيب ۱, : ۲, كثري ۱۱۲, ۱۱۱:

۲ . Hadis tersebut terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī: 77, Ṣaḥīḥ Muslim

al-Muslim bin al-Ḥajjāj, bab “al-Imārah” 32 : 33, Sunan an-Nasā‟ī 7 : 154, 8 :

286, Sunan Ibn Mājah, hadis ke 30, 2859, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, j.2 hal. 93,

244, 252, 270, 313, 342, 386, 416, 467, 471, 511, Sunan al-Kubrā lil Baihaqī, j.8

hal. 155, Mustadrak al-Ḥākim, j.3, hal. 121, 128, Dār al-Mantsūr li al-Suyūṭi, 2 :

176, Musyakāh Al-Maṣābih li Al-Tibrizī hal. 3361, Fatẖul Bari li Bini Hajar al-

‟Asqalanī, j.13 hal. 11, 112, Tafsir Ibn Katsīr, j.2 hal. 493, Tafsir al-Qurtubī: 5 :

288, Syarh Maanil Atsar, j.1 hal. 404, Tārīkh Baghdadi li Khatīb al-Baghdadi8 :

72.

Teks Hadis 30 .

ةن صىلى اللوي عىلىيو عىشرنا مىن صىلى عىلىي كىاحدى

57

Hadis pada majlis taklim pada tanggal 29 November 2017 58

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Ḥadis al-

Nabawī al-Syarif, jilid 8 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990), h 100.

Page 75: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

59

Barang siapa yang bershalawat kepadu ku satu kali maka aku bershalawat

atasnya sebanyak 10 kali.59

Untuk hadis yang ke 30 peneliti menemukan dalam kitab takhrij Mawsu‟ah al-

Atraf al-Syarif Hadits dari awal matan hadis, peneliti menemukan dengan hasil

sebagai berikut :

takhrij hadis :60

۱۲: ۱, جممع , ۱۳, د ۱: ۲, ش , ۳۲: ۲, حم : ۳ف : ۱, ـ ۱۳, كنز ۱: ۱۱, فتخ ۲۱: , منثور ۱, مشكاة ۱: ۳, سنة ۳ .

Hadis tersebut terdapat dalam kitab Sunan an-Nasā‟ī 3 : 50, Musnad Aḥmad

bin Ḥanbal 2 : 372, 485, Muṣannaf Ibn Abī Syaybah, j.2 hal. 517, Sunan Abu

Dāwud, hadis ke 1530, Majma‟ al-Zawa‟id li Haitsamī, j.10 hal.162, Syarah al-

Sunnatu lil Bughawi: 3 : 195, Musyakāh al-Maṣābih li al-Tibrizī 916, Al-Dār al-

Mantsūr li al-Suyūṭi 5 : 218, Fatẖul Bari li Bini Hajar al-‟Asqalanī 11 : 167,

Kanz al-„Umāl li al-Muttaqī al-Hindī, hadis ke 1435,

C. Akurasi

AKURAT KURANG AKURAT TIDAK AKURAT

17 7 1

Hadis 1

. م كي ي لى عى اهلل تى مى ع ن كى ري دى ز تػى الى , م كي ق و فػى ىيوى ن مى لى ا ا ك ري ظي ن تػى الى , كى م كي ن م ل فى س أى ن م لى إ ك ري ظي ن أي

59

Hadis pada majlis taklim pada tanggal 24 November 2017 60

Abu Hajar Muhammad al-Sai‟id bin Basyuni Zaghlul, Mawsuah Atraf al-Ḥadis al-

Nabawī al-Syarif, Jilid 8 (Beirut : Dar Kutub al-Ilmiyyah, 1990) h 369.

Page 76: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

60

, ةى رى يػ رى ىي ب أى ن , عى ح ال صى ب أى ن , عى ش مى ع لى ا ن , عى ع ي ك كى كى ة يى اك عى مي و بػي ا أى نى ثػى د : حى اؿى , قى بو ي ر كى و بػي أى نى ثى د حى و فػى ىيوى ن م لى ا ا ك ري ظي ن تػى الى , كى م كي ن م ل فى س أى ن م لى إ ك ري ظي ن أي )مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى اؿى : قى اؿى قى 61.)م كي ي لى عى اهلل تى مى ع ن كى ري دى ز تػى الى ف اى ري دى ج أى وى هي , فػى م كي ق

Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis setelah

lafadz م كي ق و فػى ىيوى ن مى ada lafadz ف اى ري دى ج أى وى هي فػى . Hadis 2

نػيىا نػىفسى اهللي عىنوي كير بىةن من كيرىب يػىوـ القيىا مىة مىن نػىفسى عىن ميؤ من كيربىةن من كيرىب الد

: قى ، عىن أىب ىيرىيػرىةى قىاؿى ثػىنىا أىبيو عىوىانىةى، عىن الىعمىش، عىن أىب صىالحو : حىد ثػىنىا قػيتػىيبىةي قىاؿى اؿى رىسيوؿي حىدنػيىا، نػىفسى اللوي عىنوي كيربىةن من كيرىب مىن »اللو صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى: نػىفسى عىن ميؤمنو كيربىةن من كيرىب الد

رىة، كىاللوي ف عىوف العىبد، مىا كىافى نػيىا كىاآل تػىرىهي اللوي ف الد ، سى تػىرى عىلىى ميسلمو رىة، كىمىن سى العىبدي ف اآليو 62 عىوف أى

Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis setelah

karena setelah hadis tersebut masih ada كاهلل ف عوف العبد ada lafadz يػىوـ القيىا مىة

kelanjutanya.

Hadis 3

و ت يى ع رى ن عى ؿه ؤي س مى م كي ل كي كى اعو رى م كي ل كي

صلى اهلل عليو كسلم , قػيتػىيبىةي , قىاؿى : حىد ثػىنىا الليثى , عىنى نىافع , عىن ابن عمىرى , عىن انيب حىد ثىناى , فىا لى ميػري كى الرجيلي رىاعو عىلىى أىىل بػىيتو كىىيوى مىسؤيؿه )أىالى كيلكيم رىاعو كىكيلكيم مىسؤيؿه عىن رىعيىتو قىاؿى : )

61

Muslim bin al-Hajjāj Abu al-Hasan al-Qusāyiri an-Naisaburi, Musnad as-Sḥaḥīḥ al-

Muhtasir, juz 977<: . 62

Muhammad bin Isa bin Surah bin Musa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Ghārib al-Islami juz 4 h 34.

Page 77: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

61

يديهي كى ا كىىيى مىسؤيلىةه عىنوي , كىالعىبدي رىاعو عىلىى مىاؿ سى ىرأىةي رىاعيىة عىلىى بػىيت بعىلهىىيوى مىسؤيؿه عىنوي عىنػهيم , كىامل

مىسؤيؿه عىن رىعيىتو. , اىالى فىكيلكيم راىعو كىكيلكيم 63

Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis

sebelum lafadz اعو رى م كي ل كي ada lafadz أىالى kemudian hadisnya pun hanya ada

potongan hadis.

Hadis 4

يلي اجلىنةى مىن كىافى ف قػىلبو مثػقىاؿى ذىرةو من كبو الى يىد

اـو الرفىاعي , قاؿى : حىد ثػىنىا أىبػيو بىكرو بن عىباسو , عىن الىعمىش , عىن إبػرىىيمى , عىن حىد ثػىنىا أىبػيو ىشىي اهللي عىلىيو كى سىلم : ) عىلقىمىةى , عىن عىبدي اهلل , قىاؿى : رىسيوؿي اهللي صىلى لي اجلىنةى مىن كىافى ف قػىلبو الى يىد

يلي النار مىن كىافى ف قػىلبو ر دىؿو من كبو , كىالى يىد ى بةو مىن مىن إىافن مثػقىاؿى حى بة و 64(مثػقىلى حىPerbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis setelah

lafadz بو مثػقىاؿى ف قػىل masih ada kelanjutan dan juga tidak ada lafadz ذىرةو .

Hadis 5

ا من نىلو أىفضىلى من أىدىبو حىسىنو مىا نىىلى كىالده كىلىدن

ثػىنىا أىي : حىد ، قىاؿى ثػىنىا عىامري بني أىب عىامرو اخلىزازي : حىد ثػىنىا نىصري بني عىلي اجلىهضىمي، قىاؿى وبي بني حىد: مىا نىىلى كىالده كىلى ه، أىف رىسيوؿى اهلل صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى قىاؿى ا من نىلو ميوسىى، عىن أىبيو، عىن جىد دن

65 أىفضىلى من أىدىبو حىسىنو.

63

Muslim bin al-Hajjāj Abu al-Hasan al-Qusyāiri an-Naisaburi, Musnad as-Ṣhaḥiḥ al-

Muhtasir, Juz 3 h 1459. 64Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Ghārib al-Islami juz 4 h 360. 65

Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 4 h 409.

Page 78: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

62

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis adalah lafadz yang disampaikan sama akan tetapi hanya sepenggal saja dari

keseluruhan hadis tersebut.

Hadis 6

يىا ريكيم ااسنيكيم اءى ضى قى اىحى

ةى مى لى سى ب أى ن , عى ل ي هى كي ن ب ةى مى لى سى ن , عى ح ا ل صى ن ب ي ل عى ن , عى ع ي ك ا كى نى ثػى د : حى اؿى , قى ب ي رى ا كي نى ثػى د حى نى آ م رى يػ ى , سنا فىاعطىاهي سنا ا ن س مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى ضى رى ق تػى س : ا اؿى , قى ةى رى يػ رى ىي ب أى ن , عى ااسنيكيم قى اؿى قى , كى و ن س يىا ريكيم اىحى 66 ( اءى ضى : )

Tidak ada Perbedaan hadis yang di kutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama .

Hadis 7

يػري كي ى ىطاءه كى ـى اخلىطا ئيى التػوىبػيوفى ل بىن اىدى

اؿى , قى ي ل اى البى ةى دى عى س مى ن ب ي لى ا عى نى ثػى د : حى اؿى , قى ب اب حي ني ب دي ي ا زى نى ثػى د حى اؿى , قى عي ي ن بن مى دي حى ا أى نى ثػى د حى يػري اخلىطا : ) اؿى قى مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى يب لن ف , اى س نى أى ن , عى ةي دى تى ا قػى نى ثػى د : حى ى ىطاءه كى ـى كيل بىن اىدى

67ئيى التػوىبػيوفى(Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 8

ى لىو الى ةو عندى كيل هيم با السوىاؾ مىرتػي اىف اشيق عىلىى أيمت لى صىالى

66Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 3 h 599. 67

Ibn Majah Abū Abdullah Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah, dāar al-Ihyā al-

Kutūb al-Arābiyah juz 2 h 1420.

Page 79: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

63

ب أى ن , عى ة مى لى سى ب أى ن ك , عى ر م عى ن حممد ب ن اف , عى مى ي لى بن سي ةي دى ب : عى اؿى , قى بو ي رى كي و بػي ا أى نى ثػى د حى ى لىو الى اىف اشيق عىلىى : ) مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿي و سي رى اؿى : قى اؿى , قى ةى رى يػ رى ىي هيم با السوىاؾ مىرتػي أيمت لى

ةو( عندى كيل 68 صىالى

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 9

و ن رى ص ن يػى ك أى و ا ن دى و هي يػى هي و بػي ى ة فى رى ط ى الف لى عى دي لى و يػي دو لي و مى ل كي

ا نى ثػى د : حى اؿى , قى ا ن نى البػي ةى عى يػ ب بن رى ز ي ز العى دي ب ا عى نى ثػى د : حى اؿى , قى م ر ص البى ي ع طى القي يى يى ن ا حممد ب نى ثػى د حى دو لي و مى ل : ) كي مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى اؿى : قى اؿى , قى ةى رى يػ رى ىي ب أى ن , عى ح ل صى ب أى ن , عى ش مى ع الى كى ال ذى لى ب قػى كى لى ىى ن مى اهلل فى ؿى و سي ارى : يى لى ي ( ق و ان كى ر شى يي ك أى و ن رى ص ن يػى ك أى و ا ن دى و هي يػى هي و بػي ى ة فى رى ط ى الف لى عى دي لى و يػي

69( . وب يى ل مى ع اى و نػي ا كى بى مي لى ع اى : )اهللي اؿى ؟ قى Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis

lafadz tersebut sama.

Hadis 10

. وب ل ى اهلل قػى لى عى اهلل عى ب ا طى ا بى انى و هى ( تػى اتو رى مى ثى الى )ثى ةى عى م اجلي ؾى رى تػى ن مى

رى ش ي ن ب ي ل ا عى نى ثػى د حى ن ب ةى دى ي ب عى ن ك , عى ر م عى ن حممد ب ن , عى سى ني و يػي ن ب سى ي ا ع نى رى بػى : اى اؿى , قى ـو

: اؿى ك , قى ر م عى ن حممد ب مى عى ا زى مى ي ف ةن بى ح صى وي لى ت ا نى كى , كى م ر م الض ن ع يػى د ع اجلى ب ، أى ن اف , عى يى ف سي ى اهلل لى عى اهلل عى ب ا طى ا بى انى و هى ( تػى اتو رى مى ثى الى ثى ) ةى عى م اجلي ؾى رى تػى ن مى : ) م ل سى ى اهلل عليو كى ل اهلل صى ؿى و سي رى اؿى قى 70 (.وب ل قػى

68Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 1 h 76. 69

Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 4 h 447. 70

Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 1 h 630.

Page 80: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

64

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 11

رىة كىالذم لىقتيم لألى ى لىقتي لىكيم كىاىنػتيم ى وت ميستػىعتىبه كىالى بػىعدى فىاف الدنى ىنػىفسي بيىده مىا بػىعدى امل

نػيىا منى دىاره إال جلىنة أىك النار الد

بػىرىنىا أىبيو عىبدي اهلل الىا فظي, أىنىا عىبدي اهلل الصىفر, ثػىنىا أىبػيو بىكر بني أىب الد نػيىا, حىد ثى بني عىبدي ن اىحىدي أىيطىبى انيبي صلى اهلل عليو : قىاؿى الىسىنى البىصرم: طىلىبىت كي, قىاؿى

ىعفىرو امل , حىد ثىن اىبػيو جى الىعلىى

ىلتيوي عىن ذىلكى فػىقىاؿى مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى كسلم ف اجليميعىة فىىعيىتن فىلزمتي رىجيالن من أىصحىاب النيب فىسىطبىتو يوماجلمعة: " يا أيها الناس, إف لكم علما فانتهوا إل علمكم, كإف لكم : كىافى يػىقيوؿي ف

يىدرم كىيفى صىنىعى اهللي ؤمنى بػىيى خمىىافػىتػىي بػىيى أىجىلو قىد مىضىا الىيفيو, كىبػىيى هناية فانتوا إل هنيتكم, فىإف امل

رىت ىرءي لنػىفسو, كىمن دينػيىاهي لىو, كىمنى الشبىب أىجىلو قىد بىقي الى يىدرم كىيفى اهللى بصىانىعى فيو, فػىليىتػىزىكدي امل

رىة كىالد لىقتيم لألى ى ة قػىبلى السقىم, فىإنكيم , كىمنى الصحى لىقتى لىكيم, كىالذم بيىده مىابػىعدى قػىبلى اهلىرـى ى نػيىا نػيىا دىاره إال اجلىنة كى النار, كىاستػىغفري اهللى ل كىلىكيم. و ت من ميستػىعتىبو كىمىا بػىعدى الد

ى 71 امل

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 12

ؿي الى الى ي ر ح تى ب ت سى ي ا لى يى نػ د لا ف ة ادى ىى لز

ن مد ب ا حمنى رى بػى : أى اؿى , قى ن حى الر دي ب اهلل عى دي ب ا عى نى ثػى د حى ي اؿى , قى د اق كى ن ك ب ري م ا عى نى ثػى د : حى اؿى ؾ , قى ارى بى امل

مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى يب الن ن , عى ر ذى ب أى ن , عى ن الى و اخلى يسى ر د إ ب أى ن , عى س ل بن جى سي و نػي و ا يػي نى ثػى د : حى ة عى ا إضى الى كى ؿي الى الى ي ر ح تى ب ت سى ي ا لى يى نػ د ال ف ة ادى ىى : )الز اؿى قى

ى في و كي تى الى ف ا أى يى نػ الد ف ةي ادىى الز ن ك لى كى اؿي امل

71

Ahmad bin al-Husain Abu Bakr al-Baihaqi, Syu‟abul Iman, Juz 13 (Riyādl: Maktabah

al-Rusyd, 2003), h 153.

Page 81: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

65

ا بىكى بي و ثػى مب ف يىدىكىا ف في و ك تى أنػ اهلل كى دى يى ا ف دم قى ثى ك اى ؾى دى يى ا ف بى ي بي غى ر ا أى بى تى ب ص أي نتى ا اى ذى إ ة بى ي ص مل

72. كى لى ة يى ق ب ا أى هن أى و ا لى هى يػ ف Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis setelah

lafdz ؿي الى الى ي ر ح تى ب ada lafadz ة عى ا إضى الى كى ىاؿي امل hadis ini disampaikan hanya sepenggal

saja.

Hadis 13

، عىن عيميره فيمى أىفػنى ـى يػىوـى القيىامىة من عند رىبو حىت ييسىؿى عىن خىسو ـي ابن آدى كىعىن اهي، الى تػىزيكؿي قىدىشىبىابو فيمى أىبالىهي، كىمىالو من أىينى اكتىسىبىوي كىفيمى أىنػفىقىوي، كىمىاذىا عىملى فيمىا عىلمى.

ثػىنىا ثػىنىا العىقىدم ميعىاذو بني بشري حىد عىن الىسىن عىن قػىتىادىةى عىن عىريكبىةى أىب بن سىعيد عىن زيرىيعو بني يىزيدي حىدـه قىاؿى كىسىلمى عىلىيو اللوي صىلى النيب عىن سىيرىةى ـه العىرىب أىبيو سىا ا 73 الركـ أىبيو كىيىافثي الىبىش أىبيو كىحى

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 14

؟ ن ا ئ زى اخلى نى م ااذى مى ت نى تػ الف نى م ةى لى يػ اهلل الى ؿى ز ن أي اذى مى اهلل نى حى ب سي

ن , عى م ر ى الز ن , عى ره مى ع ا مى نى رى بػى : أى اؿى , قى اؾ رى بػى امي ن اهلل ب دي ب ا عى نى ثػى د : حى اؿى , قى رو ص بن نى دي ي وى ا سي نى ثػى د حى اذى مى اهلل نى حى ب : سي اؿى قى فػى ةى لى يػ لى ظى قى يػ تػى س ا مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى يب الن ف , أى ةى مى لى سى ـ أي ن , عى ثار الى ت ن ب دى ن ى ف ة ي اس كى ب ارى ؟ يى ات رى جي الي بى اح وى صى ظي ق و يػي ن ؟ م ن ا ئ زى اخلى نى م ااذى مى ت نى تػ الف نى م ةى لى يػ اهلل الى ؿى ز ن أي

. ة رى م االى ة يى ار ا عى يى نػ الد 74

72

Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Ṭirmidzi , Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 4 h 149. 73

Muhammad bin Isa bin Sūrah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz : h 218. 74

Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Ṭirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 4 h 487.

Page 82: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

66

Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis setelah

lafadz ت نى تػ الف نى م ada lafadz ن ا ئ زى اخلى نى م ااذى مى .

Hadis 15

و ي لى اعى اهللي حى تى ا فػى م لى فػى م كي بي اح ى صى لى ا عى و ل صى

ثي ي ال ن ثى د حى , قاؿى ح ال صى ن اهلل ب دي ب ا عى نى ثػى د : حى اؿى , قى م ذ م ر التػ اس ب بن عى ـي و تػي ك مى ل ض الفى و بػي أى ن ثى د حى ف , أى ةى رى يػ رى ىي ب أى ن , عى ن حى الر د ب عى بني ةى مى لى سى و بػي أى ن رى بػى : أى اؿى , قى ابو هى ش ن ب ا ن , عى له ي قى عه ن ثى د : حى اؿى قى .مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى

ل جي الر ى ب تى ؤ يػي افى كى ي ؾى رى تػى وي ن أى ثى د حي ف إ ( . فى اءو ضى قى ن م و ن ي دى ل ؾى رى تػى ل ىى : )وؿي قي يػى , فػى ني ي الد و ي لى , عى ؼ وى تػى امل

ا ب لى ك ا أى نى : أى اؿى قى و ي لى اعى اهللي حى تى ا فػى م لى فػى م كي بي اح ى صى لى ا عى و ل صى ) :يى م ل س مي ل ل اؿى قى ال إ , كى و ي لى ى عى ل صى اءى فى كى ي نى م فى توي ن مى , فى م ه س في نػ أى ن م يى ن م ؤ مل

ي( و ت ث رى وى ل وى هي فػى االى مى ؾى رى تػى ن م , كى هي ا ؤي ضى ى قى لى , عى انن يػ دى ؾى رى تػى فػى يى م ل س امل

.75 Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis

berbeda di karenakan sebelum lafadz او لي صى ada lafadz يى م ل س مي ل ل maka dari itu

pengutipan ini melewati dari susunan hadisnya.

Hadis 16

اورى بن ا قػى ىى كى ذي خ ت تػى الى كى م كي ت يي بػي ا ف و لي صى

، عىن الن . ، عىن ابن عيمىرى ، عىن نىافعو بػىرىنىا أىيوبي ثػىنىا عىبدي الوىىاب، أى ، حىد ثػىنىا ابني الميثػىن يب صىلى كحىد : ا قػيبيورنا»اهللي عىلىيو كىسىلمى، قىاؿى صىلوا ف بػيييوتكيم، كىالى تػىتخذيكىى

76

75Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa, al-Jami al-Kabir Sunan at-Ṭirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 2 h 373. 76

Muslim bin al-Hajjaj Abū al-Hasan al-Qusyāiri an-Naisaburi, Musnad as-Ṣḥahiḥ al-

Muhtasir , juz 1 h 539.

Page 83: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

67

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 17

بػوا أىصىحىاب فػىوىالذم نػىفسي بيىده لىواىنػفىقى أىحىديكيم مثلى أىحىديكيم ذىىىبى تىسى مىا أىدرىؾى الى

ثػىنىا أىبيو فى حىد ثػىنىا حمىميودي بني غىيالى عتي ذىكوىافى أىبىا صىالحو حىد دىاكيدى قىاؿى أىنػبىىنىا شيعبىةي عىن الىعمىش قىاؿ سىذم نػىفسي عىن أىب سىعيدو اخليدرم قىاؿى قىاؿى رىسيوؿي اللو صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى الى تىسيبوا أىصحىاب فػىوىال

دىم كىالى نىصيفبيىده لىو أىف أىحىدىكي بنا مىا أىدرىؾى ميد أىحى 77م أىنػفىقى مثلى أيحيدو ذىىىHadis 18

كىالنػفسي بالنػفس كىالتارؾي لدينو الميفىارؽي للجىمىاعىة

بػىرىنىا أىبيو ميعىاكيىةى، عىن الىعمىش، عىن عىبد ، أى ثػىنىا عىمريك بني عىوفو ، عىن حىد اللو بن ميرةى، عىن مىسريكؽو، يىشهىدي أى ـي رىجيلو ميسلمو ل دى : قىاؿى رىسيوؿي اللو صىلى اهللي عىلىيو كىسىلمى: " الى يى ف الى إلىوى إال عىبد اللو، قىاؿى

: الثػي ثو بي الزان، كىالنػفسي بالنػفس، كىالتارؾي لدينو الميفىارؽي اللوي، كىأىن رىسيوؿي اللو، إال بإحدىل ثىالى 78للجىمىاعىة

Hadis 19

ب ى ض وى تػى يػى افى كى ى ي ا ك كى مى ة سى م بى لي س تى غ يػى كى ؾ و كي امل

، عىن عىبد اللو بن عيسىى، عىن ابن جىبو، عىن أىنىس ثػىنىا كىكيعه، عىن شىريكو : حىد ناده قىاؿى ثػىنىا ىى بن حىد : ، أىف رىسيوؿى اللو صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى قىاؿى ف من مىاءو »مىالكو ا «: »ييزئي ف الويضيوء رطالى حىديثه ىىذى

ا اللفظ ديث شىريكو عىلىى ىىذى ، الى نػىعرفيوي إال من حى كىرىكىل شيعبىةي، عىن عىبد اللو بن عىبد اللو بن « غىريبه

77

Muhammad bin Isa bin Surah bin Musa, al-Jami al-Kabir Sūnan at-Ṭirmidzi, Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 7 h 507. 78

Abū Sulaimān bin al-As‟as bin Ishaq, Sunan Abi Daūd, Beirut al-Maktabah al-ash-

Riyah juz 4 h 126.

Page 84: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

68

ك »جىبو، عىن أىنىس بن مىالكو ىي بامل ة أىف النيب صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى كىافى يػىتػىوىض وؾ، كىيػىغتىسلي بىمسى

مىكىاكي 79

Hadis 20

ة بى ع الكى لى إ وي جى و يػي ف أى ب يي

ثػىنىا ناده حىد ثػىنىا ىى ـى لىما قىاؿى عىازبو بن البػىرىاء عىن إسحىقى أىب عىن إسرىائيلى عىن كىكيعه حىد اللو رىسيوؿي قىدقدس بػىيت نىوى صىلى المىدينىةى كىسىلمى عىلىيو اللوي صىلى بػعىةى أىك ستةى المى اللو رىسيوؿي كىكىافى شىهرنا عىشىرى سىب كىسىلمى عىلىيو اللوي صىلى عبىة إلى يػيوىجوى أىف يي اء قىد نػىرىل تػىقىلبى ( تػىعىالى اللوي فىىنػزىؿى الكى كىجهكى ف السمى

لىةن تػىرضىاىىا فػىوىؿ كىجهى ـ فػىلىنػيوىليػىنكى قبػ سجد الىرىا ، (كى شىطرى المى ب ذىلكى عبىة، كىكىافى يي ، فػىوىجوى نىوى الكى، ثي مىر عىلىى قػىوـو منى الىنصىار كىىيم ريكيوعه ف صىالىة العىصر نىوى بػىيت فىصىلى رىجيله مىعىوي العىصرى

: ىيوى يىشهىدي أىنوي صىلى مىعى رىسيوؿ اهلل صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى، كىأىنوي قىد كىج قدس، فػىقىاؿى عبىة، المى وى إلى الكى: فىانىرىفيوا كىىيم ريكيوعه. 80قىاؿى

Hadis 21

رىةي انىت اآل نػيىا كىىيى رىاغمىةه مىن كى لىوي، كىأىتػىتوي الد هىوي جىعىلى اللوي غنىاهي ف قػىلبو كىمجىىعى لىوي شى

، عىن يىزيدى بن أىبىافى كىىيوى الرقىاشي، ثػىنىا كىكيعه، عىن الربيع بن صىبيحو : حىد ناده، قىاؿى ثػىنىا ىى عىن أىنىس بن حىدرىةي هىوي جىعىلى اللوي غنىاهي ف قػى مىال انىت اآل : قىاؿى رىسيوؿي اهلل صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى: مىن كى ، قىاؿى لبو كو

نػيىا هىوي جىعىلى اللوي فػىقرىهي بػى نػيىا كىىيى رىاغمىةه، كىمىن كىانىت الد نػىيو، كىفػىرؽى عىلىيو كىمجىىعى لىوي شىلىوي، كىأىتػىتوي الد يى عىيػنػيىا إال مىا قيدرى لىوي. لىوي، كىلى يىتو منى الد 81. شى

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 22

79

Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa, al-Jamī al-Kabir Sunan at-Tirmidzi , Beirut

dāar al-Ghārib al-Islami juz 7 h 507 80

Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa, al-Jamī al-Kabir Sunan at-Tirmidzi , Beirut

dāar al-Ghārib al-Islami juz 4 h 224. 81

Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa, al-Jamī al-Kabir Sunan at-Tirmidzi, Beirut

daar al-Gharib al-Islami juz 4 h 651.

Page 85: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

69

هيم مىن تىشىبوى بقىوـو فػىهيوى منػ

ثػىنىا ، حىد ثػىنىا عىبدي الرحىن بني ثىابتو ثػىنىا أىبيو النضر، حىد يبىةى، حىد ثػىنىا عيثمىافي بني أىب شى حىسافي بني حىد: قىاؿى رىسيوؿي اللو صىلى اهللي عىلىيو كى ، قىاؿى ، عىن ابن عيمىرى مىن تىشىبوى »سىلمى: عىطيةى، عىن أىب مينيبو اجليرىشي

82« .بقىوـو فػىهيوى منػهيم Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis lafadz

ضو رى مى الى كى masih dilanjutkan oleh lafadz و كل ر ى الد ـي و صى وي ن عى ض ق يػى لى

Hadis 23

ي ق تى ال إ كى امى عى طى لي كي يى الى ا كى نن م ؤ مي ال إ بي اح صى تي الى

نى رى بػى : أى اؿى , قى ر ص نى ن ب دي ي وى اسي نى ثػى د حى ي, ف الى ي غى ن ب لي ا ا سى نى ثػى د : حى اؿى , قى وو ي رى , ابن شي ةى وى يػ حى ن , عى ؾ رى بػى ا ابن امل

ب أى ن , عى م ثى ي اهلى ب أى ن عى ك : أى مه لى : سى اؿى , قى م ر د اخلي دي ي ع ا سى بى أى عى سى وي ن أى هي رى بػى أى يبى ج الت سو ي قػى ن ب دى ي ل الوى ف أى كى امى عى طى لي كي يى الى ا كى نن م ؤ مي ال إ بي اح صى تي )الى : ؿي و قي يػى مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى عى سى وي ن أى د ي ع سى 83.( ي ق تى ال إ

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 24

ى بى وي ن عى ط حى كى ةه جى رى ا دى بى اهللي عى فى رى ال إ ةن دى جى سى اهلل دي جي س يى دي ب عى ن ا م مى ةه ئى ي ط ا

اـو شى بن ى دي ي ل ا الوى نى ثػى د : حى اؿى , قى ي اع زى كى الى ن , عى مو ل س بن مي دي ي ل ا الوى نى ثػى د : حى اؿى , قى ارو م عى و بػي ا أى نى ثػى د حى ي اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى لى و مى افى بى و ثػى تي ي ق : لى اؿى , قى م ر مى ع اليػى ةى حى ل ابن طى افي دى ع ا مى نى ثػى د : حى اؿى , قى ي ط ي عى امل , ثي اي ل مى ن عى تى ك سى ؟ فى ةى ن اجلى اهللي نى لي ي د يى كى و ب اهللي ن عى فى نػ يػى لو مى ى عى لى عى ن ل , دي وي لى تي ل قي , فػى مى ل سى كى و ي لى عى

82

Abī Dāwud Sulayman bin al-Asy‟ats al-Sijīstānī, Sunan Abī dāwud , Juz 4 (Rīyadh:Dār

al-Ḥadis, 2009) h 324. 83

Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa, al-Jamī al-Kabir Sunan at-Ṭirmidzi , Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 4 h 187.

Page 86: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

70

دي ب عى ن ا م مى : ) ؿي و قي يػى مى ل سى كى و ي لى عى اهللي لى صى اهلل ؿى و سي رى تي ع سى ن إ , فى د و جي الس ب كى ي لى : عى اؿى قى فػى ل إ تى فى التػى ى بى وي ن عى ط حى كى ةه جى رى ا دى بى اهللي عى فى رى ال إ ةن دى جى سى اهلل دي جي س يى 84( .ةه ئى ي ط ا

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 25

ةه ي ن ىى ةى مى ك ال كى اف ى في اى ال

ثػىنىا عىبدي اهلل بني ا كىحىد ، عىن الزىرم، بىذى بػىرىنىا شيعىيبه اف، أى بػىرىنىا أىبيو اليىمى ، أى ارمي عىبد الرحىن الدسنىاد مثػلىوي، كىزىادى: ىافي ىىافو كىالكمىةي ىىانيىةه »ال 85.ال

Perbedaan hadis yang di kutip dan yang ada dalam kitab-kitab hadis lafadz

في اى ال sebelumnya di dahului oleh lafadz ةن دى ئ ف أى ؽي ر أى كى .

Hadis 26

ىنىا رىاحى ثي اجلىنىابىة غيسلى اجليميعىة يػىوـى اغتىسىلى مىن نىةن قػىربى فىكى بىدى

ثػىنىا بػىرىنىا قىاؿى ييوسيفى بني اللو عىبدي حىد صىالحو أىب عىن الرحىن عىبد بن بىكر أىب مىولى سيىي عىن مىالكه أى يػىوـى اغتىسىلى مىن قىاؿى كىسىلمى عىلىيو اللوي صىلى اللو رىسيوؿى أىف عىنوي اللوي رىضيى ىيرىيػرىةى أىب عىن السماف ىنىا رىاحى ثي اجلىنىابىة غيسلى اجليميعىة نىةن قػىربى فىكى ىنىا الثانيىة الساعىة ف رىاحى كىمىن بىدى رىاحى كىمىن بػىقىرىةن قػىربى فىكى

ىنىا الثالثىة الساعىة ف ىنىا الرابعىة الساعىة ف رىاحى كىمىن أىقػرىفى كىبشنا قػىربى فىكى ةن قػىربى فىكى رىاحى كىمىن دىجىاجىىنىا اخلىامسىة الساعىة ف رىجى فىإذىا بػىيضىةن قػىربى فىكى ـي ى مىا ئكىةي حىضىرىت ال 86الذكرى يىستىمعيوفى المىالى

84Muhammad bin Isa bin Surah bin Mūsa al-Jami al-Kabir Sunan at-Tirmidz , Beirut

dāar al-Gharib al-Islami juz 1 h 499. 85

Muslim bin al-Hajjāj Abū al-Hasan al Quasāyri an-Naisaburi, Ṣaḥīḥ Muslim Beirut

dāar ihyā at-Tarasi al-Arabi juz 1 h 73. 86

Muhammad bin Ismaīl Abū Abdullah al-Bukhārī al-Ja‟fi, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, dāar tuqā

an-Najah juz 2 h 3.

Page 87: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

71

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 27

بطى عىمىليوي مىن تػىرىؾى صىالىةى العىصر فػىقىد حى

ثريو، عىن أىب ق ثػىنىا يىيى بني أىب كى : حىد ـه، قىاؿى ثػىنىا ىشىا : حىد ثػىنىا ميسلمي بني إبػرىاىيمى، قىاؿى الىبىةى، عىن أىب حىدةى ف غىزكىةو ف : كينا مىعى بػيرىيدى ليح، قىاؿى

ى: بىكريكا بصىالىة العىصر، فىإف النيب صىلى امل ، فػىقىاؿى يػىوـو ذم غىيمو

: 87«مىن تػىرىؾى صىالىةى العىصر فػىقىد حىبطى عىمىليوي »اهللي عىلىيو كىسىلمى قىاؿىTidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 28

هي ىسىح فىالى أىحىديكيم أىكىلى إذىا ا أىك يػىلعىقىهىا حىت يىدى يػيلعقىهى

ثػىنىا ثػىنىا اللو عىبد بني عىلي حىد صىلى النيب أىف عىباسو ابن عىن عىطىاءو عىن دينىارو بن عىمرك عىن سيفيىافي حىدهي ىسىح فىالى أىحىديكيم أىكىلى إذىا قىاؿى كىسىلمى عىلىيو اللوي ا أىك يػىلعىقىهىا حىت يىدى يػيلعقىهى

88

Tidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

Hadis 29

مىن عىصىا ىن فػىقىد عىصىى اهللى كى مىن ييطع االى ميػرى فػىقىد اىطىا عىن كى مىن عىن فػىقىد أىطىاعى اهللى كى مىن اىطىارى فػىقىد عىصىا ىن يػىعص االى ميػ

87Muhammad bin Ismaīl Abu Abdullah al-Bukhārī al-Ja‟fi, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dāar tuqā

an-Najah juz 1 h 115. 88

Muhammad bin Ismail Abū Abdullah al-Bukhārī al-Ja‟fi, Ṣḥaḥīḥ al-Bukhārī dāar tuqā

an-Najah juz 7 h 82.

Page 88: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

72

ثػىنىا الىعمىشي : حىد ثػىنىا كىكيعه قىاؿى : حىد يبىةى، كىعىلي بني حميىمدو قىاالى ثػىنىا أىبيو بىكر بني أىب شى عىن أىب ، حىد: قىاؿى رىسيوؿي اللو صىلى اهللي عىلىيو كىسىلمى: ، عىن أىب ىيرىيػرىةى، قىاؿى مىن أىطىاعىن، فػىقىد أىطىاعى اللوى، »صىالحو

ـى، مىا ـى، فػىقىد أىطىاعىن، كىمىن عىصىى ال مىا 89«فػىقىد عىصىان كىمىن عىصىان، فػىقىد عىصىى اللوى، كىمىن أىطىاعى الHadis 30

ةن صىلى اللوي عىلىيو عىشرنا مىن صىلى عىلىي كىاحدىبػىرىنىا الفىضلي بني اليبىاب، قى ثػىنىا ميوسىى عىن أى : حىد ء، عىن أىبيو، عىن اؿى عفىرو، عىن العىالى إسىاعيلى بن جى

: أىب ىيرىيػرىةى، أىف النيب ةن صىلى اللوي »صىلى اللوي عىلىيو كىسىلمى، قىاؿى 90« عىلىيو عىشرنا مىن صىلى عىلىي كىاحدىTidak ada Perbedaan hadis yang dikutip dan yang ada dalam kitab-kitab

hadis lafadz tersebut sama.

D. Kualitas Hadis Dalam Khutbah Jum‟at dan Majlis Taklim

Dari 30 hadis yang penulis telah telusuri ada 2: hadis yang telah jelas

kualitas ke Ṣḥaḥīhanya dalam skripsi ini dari hasil takhrij peneliti, adapun redaksi

hadis yang telah di ketahui sebagi berikut :

اهلل تى مى ع ن كى ري دى ز تػى الى ف اى ري دى ج أى وى هي , فػى م كي ق و فػى ن م لى ا ا ك ري ظي ن تػى الى , كى م كي ن م ل فى س أى ن م لى إ ك ري ظي ن أي ۱ مكي ي لى عى

مىن نػىفسى عىن ميؤ من كيربىةن من كيرىب الد نػيىا نػىفسى اهللي عىنوي كير بىةن من كيرىب يػىوـ القيىا مىة ۲

و ت يى ع رى ن عى ؿه ؤي س مى م كي ل كي كى اعو رى م كي ل كي

يلي اجلىنةى مىن كىافى ف قػىلبو مثػقىاؿى ذىرةو من كبو الى يىد

يىا ريكيم اىحىااسنيكيم قى اءى ضى

89

Ibn Majah abū abdullah Muhammad bin yazid al-Quzūniy Muhammad fuadi abdul

bāaqi, Sūnan Ibn Majah dāar ihyā al – Kutūb al- Arābiyyah. 90

Muhammad bin Hibbān bin Ahmad bin Hibbān bin muadz bin ma‟bad at-Tamimī Abū

Hātim ad-Darimi al-Busti, Al-ihsān fi taqrib Ṣaḥīḥ Ibn Hibbān, Beirut

Page 89: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

73

ري اخلىطا ئيى التػوى يػ ى ىطاءه كى ـى بػيوفى اكيل بىن اىدى

ى لىو الى اىف اشيق عىلىى أيمت ةو هيم با السوىاؾ عندى كيل مىرتػي لى صىالى

و ن رى ص ن يػى كى و ا ن دى و هي يػى قى و بػي ى فى ة رى ط ى الف لى عى دي لى و يػي دو لي و مى ل كي

ؿ الى الى ـ ر حى تى يى ب ت سى ي ا لى يى نػ دي لا ف ة ادى ىى الز ۱۲

الف نى م لة ي ال اهللي زؿى ن أى اذى مى اهلل نى حى ب سي ۱ نى ا ئ زى اخلى نى م حي ت ا فػى اذى مى كى تى

ل ب ك ا أى : أنى اؿى قى و ي لى اعى اهلل حي ت ا فػى م لى م فػى كي بي اح ى صى لى ا عى و لي صى ۱ي يى ن م ؤ ا مل

راو بػي ا قػي ىى ا ك ذي خ ت تػى الى كى م كي ت يي بػي ا ف لو صى ۱

بػوا أىصىحىاب فػىوىالذم نػىفسي ۱ تىسى مىا أىدرىؾى بيىده لىواىنػفىقى أىحىديكيم مثلى أىحىديكيم ذىىىبى الى

ل الى ۱ ـي يى ثو بإحدىل إال اللو رىسيوؿي كىأىن اللوي إال إلىوى الى أىف يىشهىدي ميسلمو امرئو دى الزان الثػيبي ثىالى للجىمىاعىة الميفىارؽي لدينو كىالتارؾي بالنػفس كىالنػفسي

ب ى ض وى تػى يػى افى كى ۱ ى ي ا ك كى مى ة سى م بى لي س تى غ يػى كى ؾ و كي امل

تػىعىالى اللوي فىىنػزىؿى ة بى ع الكى لى إ وي جى و يػي ف أى ب يي ۲

ى بى وي ن عى ط حى كى ةه جى رى ا دى بى اهللي عى فى رى ال إ ةن دى جى سى اهلل دي جي س يى دي ب عى ن ا م مى ۲ ةه ئى ي ط ا

ةي ن ىى ةى مى ك ال كى اف ى في اى ال ۲

ىنىا رىاحى ثي اجلىنىابىة غيسلى اجليميعىة يػىوـى اغتىسىلى مىن ۲ نىةن قػىربى فىكى ىنىا الثانيىة الساعىة ف رىاحى كىمىن بىدى فىكىىنىا الثالثىة الساعىة ف رىاحى كىمىن بػىقىرىةن قػىربى ىنىا الرابعىة الساعىة ف رىاحى كىمىن أىقػرىفى كىبشنا قػىربى فىكى قػىربى فىكى

ىنىا اخلىامسىة الساعىة ف رىاحى كىمىن دىجىاجىةن رىجى فىإذىا بػىيضىةن قػىربى فىكى ـي ى مىا ئكىةي حىضىرىت ال المىالى الذكرى يىستىمعيوفى

مىن تػىرىؾى صىالىةى العىصر فػىقىد حىبطى عىمىليوي ۲

يػيلعقىو أىك يػىلعىقىهىا حىت يىدىهي ىسىح فىالى أىحىديكيم أىكىلى إذىا ۲

Page 90: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

74

كى مىن ييطع االى ميػرى فػىقىد اىطىا عىن كى مىن مىن اىطىا عىن فػىقىد أىطىاعى اهللى كى مىن عىصىا ىن فػىقىد عىصىى اهللى ۲رى فػىقىد عىصىا ىن يػىعص االى ميػ

ةن صىلى اللوي عىلىيو عىشرنا مىن صىلى عىلىي كىاحدىAdapun dari hadis yang tidak tercantum di atas belum diketahui

kualitasnya, maka akan di lanjutkan dengan metode kritik sanad.

Hadis ke 5

Biografi perawi dan komentar Ulama :

a) Sa‟īd bin al Āṣ

Nama lengkapnya Saīd bin alĀṣ bin Abi Aḥaiḥah Saīd bin al Ās bin

Umayyah Qurasyī Umayyah „Utsman. Dan dikatakan juga Abū „ Abd al Raḥmān

al-Madanī, ayah dari „Umar bin Saīd bin al Āṣ. Gurunya Nabi saw, „Utsmān bin

Affan, „Umar bin al-Khaṭṭāb dan „Aisyah. Muridnya Sālim bin Abdullah bin Umar,

„Urwah bin al-Zubair, „Ammār bin Abī „Ammār, anaknya „Amr bin Saīd bin al „Āṣ,

Mūsā bin Amr bin Sa‟īd bin Āṣ bin Sa‟id bin al Āṣbin Umayyah, Katsir bin

Salat dan anaknya „ Yaḥya bin Sa‟īd bin „Ās penilaian ulama : Ibn Ḥajar al-

„Asqalānī : seorang shabat kecil

b) Mūsā bin Amr

Nama lengkapnya Mūsā bin Amr bin Sa‟īd bin Āṣ bin Saīd bin al-Āṣ bin

Umayyah Quraysi Umayyah Makkī bin „Amr bin Sa‟īd Ayah dari Ayyūb bin Mūsā.

Gurunya : Sa‟īd bin al-Āṣ bin Sa‟īd bin al-„Āṣ bin Umayyah bin Abdū manāf

Ayyūb bin Mūsā bin „Amr bin SA‟id bin al-„Ās bin Sa‟id bin al-„Āṣ bin

Umayyah bin „Abd as-Syams.

Page 91: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

75

Penilaian Ulama : Abu Ḥātim, Ibn Hibban dan al Bastī disebutkan dalam

kitabnya tsiqah . Ibn Ḥajar al Asqalānī : tukang kebun.

c) Ayyyūb bin Mūsā

Nama lengkapanya Ayyūb bin Mūsā bin „Amr bin Sa‟īd al-„Āṣ bin Sa‟īd

bin al „Āṣ bin Umayyah bin „Abd as-Syams bin Abd al Manāf al Qurasyī Umayyah

Abū Mūsā al Makkī. Sepupu Isma‟īl bin Umayyah. Gurunya Muḥammad bin Ka‟ab

al-Qurazī, Muḥammad bin Muslim bin Syihāb az Zuhrī, Ayahnya Mūsā bin „Amr

bin Sa‟īd dan Abū „Ubaid al Mudzhajī Ḥājjāj al-Bahīlī al Ahwal, Rūh bin Qāsim

„Amir bin Abi „Amir al Khazaz, „Abdullāh bin „Āmir al-Aslamī dan Abdullah bin

Farrūkh.

Penilaian ulama : Abu dawad al-Sijīstanī, Abū Zur‟ah ar-Razī, Aḥmad bin

Ḥanbal dan Ibn Ḥajar al Asqālānī : tsiqah.

d) Amir bin Abī „Amir al Khazāz

Nama lengkapnya „Āmir bin Ṣāliḥ bin Rustam al Muzanī. Gurunya :

Ayyūb bin Mūsā, ayahnya Ṣāliḥ Rustam Abū „Amir Khāzāz, Yunus bin „Ubaid

dan Abī Bakr al Muqadamī, Muḥammad bin Sudran bin Mualim Azadī, Naṣir bin

Ali al Juhdamī dan Ya‟qub bin Ishāq al Ḥaḍramī.

Penilaian ulama : Abū Ḥātīm ar-Rāzī : tidak kuat, Abū Dawād al Sijistānī :

daif dan Ibn Hajar al „Asqalani : Ṣadūq.91

e) Nasir bin Alī al Juhḍamī

Nama lengkapnya Naṣir bin „Alī bin Naṣir bin „Alī bin Ṣahbānbin Abī al

Azdī al Juhdamī Abū „Amr al Basrī al Ṣaghīr. Gurunya sufyan bin Uyaynah, Abū

91

Jamāl al-Din Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mizzī , tahdzib al- Kamal Fi Asmā al-Rijāl, Jilid

14, h 43-45.

Page 92: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

76

Qutaibah bin Ṣalim bin Qutaibah, Abū badr Syuja‟ bin al Walīd, Safwan bin Isā az

Zuhrī „Amir bin Abī „ Amir al-Khazaz dan „Abd al A‟la bin „Abd al A‟lā

muridnya al-Jamaa‟ah, Ahmad bin Zanjuwiyah al-Qattān, Ahmad bin Zaid bin

Ḥarīsī al Ahwazī, Abū Bakar Ahmad bin „Alī bin Sa‟īd al Mawarzī.

Penilaian ulama : Ibn Ḥajar al Asqalānī : tsiqah tsubut, ad Dzahabī : Ḥafiz

dan „Abd ar-Rahman bin Yūsuf bin Kharasy : tsiqah.

Hadis ini di riwayatkan oleh Aḥmad bin Ḥanbal , selain di dalam musnad

Ahmad bin Ḥanbal, hadis ini juga di riwayatkan oleh Imam al Tirmidzi, di dalam

sunan al Tirmidzi, dikarenakan hadis ini hanya diketahui dari bin „Āmir al Khazāzī

dan „Āmir bin Ṣālih bin Rustam merupakan perawi yang di kenal daif. Maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa hadisnya juga daif.92

Hadis ke 11

a) Ḥassān al Baṣri

Nama lengkapnya Ḥassān bin Abū Ḥassān, namanya adalah Yasār al

Basrī, Abū Sa‟iīd, tuan dari Zaid bin Tsabit, dikatakan pula tuan dari Jābir bin

Abdullāh, di sebutkan pula tuan dari Jamīl bin Qutbaḥ bin „Āmir bin Ḥadīdah, di

katakan tuan dari Abū al Yasār. Ibunya adalah Khīrah seorang budak dari Ummū

sālamah, Istri Nabi Saw. Muhammad bin Sa‟īd berkata : namanya Abū al Yasār,

dikatakan pula: Ia pernah berjalan mengasingkan diri ke kota Madinah, kemudian ia

bertemu ar Rabī binti an Nadar saudara perempuan dari orang tua Anas bin Mālik,

dan dimerdekakanya. Disebutkan dari Ḥassān bahwa ia berkata adalah seorang

orang tua dari laki laki yang berasal dari bani an Najār,„Ubay bin Ka‟ab, Ahmar, al

92

Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Ḥilal bin Asad al Shaybānī,

Musnad Imam Ahmad Ibn Ḥanbal, Juz 3 (Beirut : Mu;asasah ar Risalah, 2001 M/1421 H), h 412.

Page 93: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

77

aḥnaf bin Qais, Jābir bin Abdullāh al Anṣārī. Yang meriwayatkan darinya : Abān

bin Ṣālih, Abān bin Abu I‟yas, Aban bin Yazīd al Atsar, „Umar bin Qais dan

masih banyak yang lainya.

Abū al Ḥassān al Madīnī berkata : bahwa Ḥassān berkata Bapak dan Ibuku

menemui laki laki yang berasal dari Bani Najār, kemudian ia menikahi seorang

wanita dari bani Salamāh, kemudian meminta pertimbangan bapak dan Ibuku

tentang mahar yang akandi berikan, lalu setelah itu, letenangan menyelimuti kami

Isma‟īl bin „Alaih berkata dia meninggal di bulan Rajab tahun 110 H.93

b) Abū Ja‟far al Makkī

Nama lengkapnya „Umar bin Qais al Makkī Abū Ḥafṣ saudara dari

Ḥumaid bin Qais al A‟raj al Muqrī seorang pembesar Bani Asad bin „Abdul „Izzī

dan dikatakan ia seorang pembesar dari keluarga Manzur bin SayyAr al Fazarī. Ia

meriwayatkan hadis dari Sa‟īd bin Mīnā, Ṭalhah bin Yahyā bin Ṭalḥaḥ bin

Ubaidillāh,Āsim bin Ubaidillāh bin Āsim bin Ummar bin Khattāb dan Ḥassān bin

Yassar. Yang meriwayatkan darinya: Ahmad bin Abdullāh bin Yunus, Ishaq bin

Sulaiman ar-Rāzī, Abu Mansūr bin Ḥarits al Mansūr al Wasītī dan lainya.

Yahyā bin Sa‟īd al Qatthān berkata pada suatu malam aku berdiri di sekitaran

Masjidil haram, kemudian ia berkata dan sungguah Yahyā telah melakukanya,

kemudian ia berkata : aku mendengar ia meriwayatkan hadsi dari „Aṭā , dari

„Ubaid bin Āmir, dari Umar dalam kalangan yahudi, Nasrani, sungguh

menabjukan. Al Nasa‟ī mengatakan matruk al hadis. Al Bukhārī mengatakan

Munkar al-Hadits Abu Ḥatim mengatakan daif al Hadis.

93

Al-Mizzi Tahdzib al Kamal, Jilid 6 h 95-126.

Page 94: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

78

c) Aḥmad bin „Abd al A‟lā

Nama lengkapnya Aḥmad bin Abd al A‟lā as-Syaibānī, as Syāmī al

Baghdādī as Syaibānī, bertempat tinggal di Syam. Pengikut madzhab Syafi‟iyah.

Ia meriwayatkan hadis dari Isḥāq bin Manṣūr, Bāqīyah bin al Walīd bin Ka‟ab

bin Ḥarīz, Hikam bin Zahīr, Umar bin Qais, Hasyīm bin Basyīr bin Qāsim bin

Dīnār. Yang meriwayatkan darinya Sulaimān bin Dāwud bin Yaḥyā, „ Abdullah

bin Muḥammad bin „Ubaid bin Sufyan, Muhammad bin ṣāliḥ bin „Abd al

Rahmān, Muhammad bin Yusuf bin Basyar bin Naḍar.

Abū hatim dan Ibn Hībbān berkata bahwa ia merupakan salah satu yang

sangat intens mempelajari madzhab para Ulama Madinah. Ibn „Asākir ad

Damayqī berkata, bahwa ia telah meriwayatkan hadis yang sangat banyak dari

Damaskus.

d) Abū Bakr bin Abū Dūnya

Nama lengkapnya „Abdullah bin Muhammad bin „Ubaid bin Sufyān bin

Qais al Quraysī al Umawwī. Ia berguru kepada Ibrahim bin Dīnār al Baghdādī,

Ibrāhīm bin Ziyād Sabalan, Ibrāhīm bin Mundzir, Ahmad bin „Abdul A‟la dan

masih banyak lagi. Murid murid beliau antara lain Ibn Mājah, Ibrāhīm bin

„Abdullah bin Junaid al Khatlā, Ibrāhīm bin „Utsman bin Saīd bin al Mutsannā al

Miṣrī al Khasyab dan Abū „Abdullah Muhammad bin Abdullah bin Aḥmad al

Saffār Asbahānī.

Page 95: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

79

„ Abd al Rāhmān bin Abū Ḥatīm berkata: Ṣadūq. Abū „Alī Ṣālīh bin

Muḥammad bin Abū Dunyā, dia mengatakan : Ṣadūq. Kata Abū Hussain bin al

Munādī, „Abdul al Bāqī, dan Aḥmad bin Kāmāl : Wafat pada tahun 281 H.94

e) Abu Abdillāh al Ṣaffār

Nama lengkapnya Muḥammad bin Abdullāh bin Ṣaffār wafat pada tahun

339 H. Ia berguru kepada Ahmad bin Muḥammad bin Atsyah, Aḥmad bin

Muḥammad bin Salām bin Abudwaih, Ahmad bin Muḥammad bin „Abd al

Rahmanbin Yūnus, „Abdullāh bin Muḥammad bin Ubaid bin Sufyān bin Qais

dan masih banyak lagi. Murid muridnya antara lain Aḥmad bin Ibrāhīm bin

Aḥmad bin „Abdullāh bin Ahmad bin Isḥāq bin Mūsā bin Mihrān, Ahmad bin

Ubaid bin Tarkān, Ahmad bin „Abdullah bin Ahmad bin Ishāq bin Musa bin

Mihrān, Ahmad bin „Ubaid bin Isma‟īl dan Muḥammad bin „Abdullāh

Ḥamdawiyyah bin Na‟im bin al Ḥakim penilaian ulama: Abu Abdullāh al

Ḥākim al Naisābūrī : tsiqah.

f) Abū „ Abdillah al Ḥāfiz

Nama lengkapnya Muḥammad bin „ Abdullāh bin Na‟īm bin Ḥākim wafat

pada tahun 405 H. Guru gurunya Abū al Ḥassān bin Abū al Qāsīm, Abū Nadr,

Abu Dzar bin Mundzir, Abū Abdullāh , Ahmad bin Ḥassān. Murid muridnya

antara lain Abu Bakr bin Abū al Ḥassān, Ahmad bin Hussain bin Alī bin „

Abdullah bin Mūsā, Aḥmad bin Khalaf bin „Abdul Malīk bin Ghālib, Ismaīl bin

IbrāhIm bin „Ali bin Urwah, Ismaīl bin Abd al Rahmān bin Ahmad bin Ismā‟īl.

94

Al Mizzi Tahdzīb al Kāmāl, Jilid 16 h 74.

Page 96: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

80

Penilaian ulama : Jalāluddīn as Suyūtī mwngatakan tsiqah. Abdūl Hay bin

al Imād al Ḥanbālī bin „Abd al Rahmān bin Ahmad bin Ismā‟il.

Dari segi kualitas kepribadian dan kapasitas intelektual para perawinya,

jelas sekali bahwa hadis ini dai‟f , yaitu perawi Abū Ja‟far al Makkī yang dinilai

matrūk. Maka dapat di simpulkan bahwa untuk sana dhadisnya dalah sangat da‟if.

Hadis ke 13

a) Ibn Mas„ūd

Nama lengkapnya adalah „Abdullāh b. Mas„ūd b. Ghāfil b. Ḥabīb b.

Syamkh b. Makhzūm. Sahabat Rasulullah saw yang masuk Islam di Makkah. Ia

hijrah ke Habbasyah dua kali, mengikut perang Badar dan semua peperangan

bersama Rasulullah saw. Ia meriwayatkan hadis dari Nabi saw, „Umar dan Sa‟ad

b. Mu‟ādz. Yang meriwayatkan hadis darinya adalah „Abdullāh b. Buraidah,

„Abdullāh b. Ḥārits, „Abdullāh b. Rabī‟ah, „Abdullāh b. „Umar b. al-Khaṭṭāb

dan beberapa yang lain.

Ibn Ḥajar al-„Asqalānī dan ad-Dzahabī: Assabiqunal aww‟alīn. Abū

Nu‟aim mengatakan meninggal di Madinah pada tahun 32 H.95

b) Ibn „Umar

Nama lengkapnya „Abdullāh b. „Umar b. al-Khaṭṭāb al-Qurasyī al-„Adawī

Abū Abd al-Raḥmān al-Makkī. Ibn „Umar masih kecil belum baligh ketika masuk

islam bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah.

Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dia saudara

kandung Sayyidah Ḥafṣah Ummul Mukminīn. Ia meriwayatkan hadis dari Abū

95 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 2, h. 740

Page 97: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

81

Bakr, „Umar, „Utsmān, Sayyidah „Ᾱisyah, saudari kandungnya Ḥafṣah dan

„Abdullāh b. Mas„ūd. Yang meriwayatkan dari Ibn Umar banyak sekali, Di

antaranya Sa‟īd b. al-Musayyab, al-Ḥassān al-Baṣrī, Ibn Syihāb az-Zuhrī, Ibn

Sīrīn, „Aṭā‟ b. Abī Rabāḥ dan Ikrimah.

Ibn Ḥajar al-Asqalānī mengatakan dia sahabatku lahir setelah Basyir, dan

yang termuda usia 14 tahun pada hari ahad, salah satu budak, dan merupakan

salah satu orang yang paling berpengaruh. Al-Wāqidī mengatakan Ia wafat pada

tahun 73 H.96

c) „Aṭā‟ b. Abī Rabāḥ

Nama lengkapnya Aslam al-Qurasyī al-Fahrī Abū Muḥammad al-Makkī.

Kunyahnya Abū Muḥammad. Ia meriwayatkan dari Usāmah b. Zaid, Awus b. as-

Ṣāmat, Iyās b. Khalīfah, „Abdullāh b. „Umar b. al-Khaṭṭāb dan masih banyak

lainnya. Yang meriwayatkan darinya Abān b. Ṣāliḥ, Ibrāhīm b. Maisarah, Ibrāhīm

b. Maimūn, Ḥusain b. Qais dan lainnya.

Menurut Ibn Ḥajar Ḍa‟īf dan Majhul. Lahir tahun 26 H dan wafat 114 H di

Makkah. Abū Zur„ah ar-Rāzī, Aḥmad b. Ṣāliḥ dan Yaḥyā b. Ma„īn mengatakan

tsiqah.97

d) Ḥusain b. Qais al-Ruḥabī

Nama lengkapnya Ḥusain b. Qais al-Ruḥabī Abū „Alī al-Wāsiṭī.

Mempunyai julukan Ḥanasy. Yang meriwayatkan darinya ialah Ismā‟īl b. „Iyāsy,

Abū Muẖṣin Ḥuṣain b. Numair, Khālid b. „Abdullāh, Sulaimān b. at-Taymī,

96 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 15, h. 332-341

97 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 20, h. 69-85

Page 98: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

82

„Abdul Ḥakīm b. Manṣūr, „Alī b. „Ᾱṣim dan Mustalam b. Sa‟īd. Guru beliau „Aṭā‟

b. Abī Rabāḥ, „Ikrimah Mawlā Ibn Abbās dan „Albā‟ b. Aḥmar.

Imam Aḥmad mengatakan saya tidak pernah meriwayatkan sesuatu

darinya. Menurut „Abdullāh b. Aḥmad b. Ḥanbal, hadis beliau Matrūk dan Ḍa‟īf.

Menurut Imam al-Bukhārī hadisnya Munkar. Menurut Abū Aḥmad „Adi beliau

lemah tapi dekat dengan kejujuran. Menurut Abū Ya„lā al-Musili, bahwa beliau

adalah seorang syekh yang jujur, dikarenakan Ḥusain ibn Numair pernah

meriwayatkan hadis darinya. Ibn Ḥajar mengutip dari para ulama ahli jarh dan

ta‟dil bahwa beliau Munkar, Matrūk dan lemah periwayatanya.98

e) Ḥuṣain b. Numair al-Wāsiṭī al-Kūfī

Kunyahnya Abū Muẖṣin ad-Ḍarīr. Yang meriwayatkan hadis darinya

Umayyah b. Khālid, Bahaz b. Asad, Ḥassān b. Qaz„ah, Ḥusain b. Muḥammad,

Humaid b. Mas„adah dan Mali b. Asad. Guru beliau Ḥusain b. Qais ar-Ruḥabī,

Sufyān b. Ḥusain, Sufyān ats-Tsaurī, Syu„bah ibn Ḥajjāj.

Penilaian pakar hadis: Menurut pendapat Yaḥyā Ibn Ma„īn adalah orang

yang Ṣāliḥ. Sedangkan menurut Abū Zur„ah adalah orang yang tsiqah. Sedangkan

menurut Ibn Ḥibbān di dalam kitabnya tsiqah bahwa beliau adalah orang yang

tsiqah. Menurut al-Ḥakīm Abū Aḥmad beliau adalah orang yang tidak kuat

periwayatanya.99

f) Ḥumaid b. Mas‟adah b. Mubārak as-Sāmī al-Bāhilī

Nama kunyahnya adalah Abū „Alī, ada yang mengatakan juga Abū al-Abbās

al-Baṣrī. Wafat pada tahun 244 H. Yang meriwayatkan hadis darinya Ibrāhīm b.

98

al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 6, h. 465-468

99

al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 6, h. 546-547

Page 99: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

83

Isḥāq, Ibrāhīm b. Ja‟far, Ibrāhīm b. Yūsuf, Aḥmad b. Ja‟far, Isḥāq b. Ibrāhīm b.

Naṣr, Isḥāq b. Ibrāhīm b. Yūnus, Ja‟far b. Aḥmad, Ja‟far b. Muḥammad, Ḥassān b.

Muḥammad dan lainnya. Guru-guru beliau Ḥuṣain b. Numair, Bisyr b. al- Faḍl,

Ḥārits b. Wajīh, Ḥarb b. Maimūn al-Asghar, Ḥammād b. Zaid.

Penilaian pakar hadis: Menurut Abū Ḥātim, Ibn Ḥajar al-„Asqalānī dan

Ad-Dzahabī adalah orang yang jujur. Begitu juga penilaian Abū Ḥātim dan Ibn

Ḥibbān beliau adalah orang yang Tsiqah. Senada dengan Abū Ḥātim dan Ibn

Ḥibbān , al-Nasā‟ī menelai beliau adalah orang yang Tsiqah100

Kualiatas hadis ini ḍa‟īf (lemah) karena di dalamnya terdapat Ḥusain b.

Qais yang kualitasnya Munkar al-Hadīts, dan „Aṭā‟ b. Abī Rabāḥ yang ḍa‟īf.

Hadis ke 21

Biografi perawi dan komentar ulama

a) Anas bin Mālik

Nama lengkapnya Anas bin Mālik bin Naḍri bin Ḍamḍam bin Zaiḍ bin

Ḥarām bin Jundub bin „Āmir bin Ghanam bin „Uday bin Najārī Abu Ḥamzah al

Madānī. Seorang penduduk kota Baṣraḥ, Sahabat Rasulullah saw dan juga

pembantunya, Ibunya adalah Ummu Aslam binti Malhān bin Khālid bin Zaid bin

Ḥarām, dia ikut membantu Rasulullah saw selama 10 tahun, selama di Madinah.

Ia meriwayatkan hadis dari Nabi Saw, Ubay bin Ka‟ab, Asyad bin Ḥadīr, Tsabīt

bin Qais, Ubadāh bin Syāmīt. Yang meriwayatkan darinya : Aban bin Ṣālīh, Abān

bin Abū Iyās, Ibrahīm bin Mayṣarahdan Yazīd bin Abān ar Raqsāyī.

100 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 7, h. 395-397

Page 100: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

84

Abu al Qasīm al Baghawī berkata, Ibunya Ummu salīm binti Malhan, „Ali

bin Madanī berkata: namanya (ibu) Mālikah binti Malhān dan ibunya ar Ramīsāi.

Berkata al Waqīdī dari dari „Abdillah bin Yazīd al Huzāli bliau meninggal pada

tahun 92 H.101

b) Yazīd bin Abān ar Raqāsyī

Nama lengkapnya Yazīd bin Abān ar Raqāsyī al Bīsrī. Kunyahnya Abū

„Amr. Wafat 120 H. Murid muridnya: Al Rabī‟ bin Ṣabīḥ, al Ḥassān al Baṣrī,

Ibrāhīm al‟Ajlī, Ḥārits bin al Sāib. Bukhārī, Ibn Majāh, al Tirmidzi. Guru

Gurunya: Anas bin Malik, Abān ar Raqāsyī, al Ḥassān al Basrī, Abū Ḥakam al

Bajalī.

Penlaian Ulama: menurut al Mizzi di dalam Tahdzibul Kamal beliau

adalah orang yanglemah. Menurut „Abd al Rahman beliau adalah orang yang

Ṣalih akan tetapi periwayatanya kurang kuat, kesimpulanya mayoritas ulama

berpendapat bahwa beliau adalah orang yang lemah seperti yang di kutip al Mizzī

di dalam Tahdzib al Kamal.102

c) Rabī bin Ṣabīh

Nama lengkapnya al Rabī bin Ṣabīh al Sa‟di al Basrī. Kunyahnya adalah

Abū Bakr. Wafat 160 H. Murid muridnya: Waki‟ bin Jarraḥ, Ibrāhīm bin Sa‟ad,

Khalid bin Yazīd al Qasīm, al Tirmidzī, Ibn Mājah. Guru gurunya : Yazīd al

Raqasyī, Ḥāzim al Kirmānī, TsabIt al Banānī, ḤassAn al Bāsrī, Ḥamīd al Ṭawīl.

Penilaian ulama terhadapnyavcukup beragam dari para ulama hadis,

seperti yang di kutip al Mizzī. Para ulama ada yang mengatakan tidak masalah

101

al-Mizzi, Tahdzib al Kamāl, Jilid 3, h 353-378. 102

al- Mizzi Tahdzīb al Kamāl, Jilid 32, h 64-77

Page 101: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

85

mengambil riwayat al Rabī karena dia lelaki yang Ṣalīḥ seperti yang dikatakan „

Abdullāh bin Ahmad bin Ḥanbal. Menurut beberapa pakar yang lain seperti

Yaḥyā bin Māinberpendapat beliau adalah seorang yang lemah dalma periwayatan

dan menurut „Utsmān bin Muslim beliau adalah orang yang maqlub. Ibn Ḥajar

al‟Asqalanī menilai beliau adalh orang yang jujur, hamba yang taat, akan ttapi

buruj dalam masalah hafalan. Menurut Abū Syaybāh beliau adalah orang yang

jujur. Akan tetapi kalau kita melihat mayoritas penilaian kepada beliau, mayorits

ulama menganggap beliau adalah orang yanglemah.

d) Wakī‟

Nama lengkapnya adalah Wakī‟ b. al-Jarrāḥ b. Malīḥ ar-Ruāsī Abū Sufyān

al-Kūfī. Beliau wafat pada tahun 196 H. Guru-gurunya dalam periwayatan hadis

adalah Sufyān b. Sa‟īd b. Masrūq, Sufyān b. „Uyaynah, Ḥannād b. Al-sirri,

Ibrāhīm bin Saīd al-Jauharī, IbrAhīm bin Abdillah bin „Abu al-Khubūrī, Ahmad

bin Ḥanbal, Ahmad bin Abu Syu‟aib. Guru gurunya: Rabī‟ bin Ṣabih, Hammad

bin Najīh, zakariya bin Salim, Jamaah bin Ṣalīh Sālim al MurAdī, Abān bin Yazid

al- Atar. dan yang lainnya. Murid-muridnya dalam periwayatan hadis adalah

Abū Bakar b. Abī Syaibah, Abdullāh b. Muḥammad b. Nufail, „Alī b.

Muḥammad dan yang lainnya. 103

Pendapat para ulama kritikus hadis tentangnya: menurut al-„Ijlī Wakī‟

adalah seorang yang tsiqah.104

Sedangkan Ya‟qūb b. Syaybah dan Ibn Ḥibbān

menilainya seorang yang hāfiẓ.105

103 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 30, h. 462-484

104

Ibn Ḥajar al-„Asqalānī, Tahdzīb al-Tahdzīb, Jilid 4, h. 314

105

al-Rāzi, al-Jarh wa al-Ta‟dīl, jilid 1, cet. 1 (Bairut: Dār al-Fikr, 1952), 228-229

Page 102: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

86

e) Hannad bin al Sirrī bin Mus‟ab bin Abū Bakr al Kufī. Lahir 152 H wafat

243 H. Yang meriwatkan hadis dari nya Bukhārī, Muslīm, Abū Dawūd, al

Tirmidzī, an Nasāī, Ibn Majāh Ahmad bin Manṣur ar Ramādī. Guru gurunya Waki

bin Jarraḥ, AsbAt bin Muḥammad al Quraysī, Isma‟īl bin „Iyās, Ḥafs bin Ghiyats.

Penilaian pakar hadis: al Mizzī mengutip pendapat Imam al Nasā‟ī, Ibn Ḥibbān

dan beberapa ulama ahli hadis yang lainya mengatakan bahwa beliau adalah orang

yang tsiqah.106

Dari segi kualitas pribadi dan kapasitas intelektual para perawinya, terlihat bahwa

periwayatanya daif, yaitu pada perawi Yazīd bin Abān dan Rabī bin ṢabIḥ yang di

nilai daif. Maka dapat di simpulkan bahwa untuk sanad hadisnya adalah daif.

Hadis ke 22

a) Ibn „Umar

Ibn „Umar atau nama aslinya „Abdullāh b. „Umar b. al-Khaṭṭāb al-Qurasyī

al-„Adawī Abū „Abd al-Raḥmān al-Makkī. Beliau meriwayatkan hadis dari

Rasulullah saw, Bilāl, Zaid b. Tsābit, Zaid b. al-Khaṭṭāb. Dan mempunyai murid

di antaranya Sa‟d b. Abū Waqaṣ, Ṣuhaib b. Sanān, „Abdullāh b. Mas„ūd, Abū

Munīb al-Jarsyī dan masih banyak lainnya.

Al-Wāqidī berkata bahwa Ibn „Umar wafat pada tahun 74 H. Karena

beliau termasuk sahabat, maka beliau menurut jumhur Ulama termasuk orang

yang adil.107

b) Abū Munīb

106

al- Mizzi, Tahdzīb al- Kamal, Jilid 30, h 311-313.

107

al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 2, h. 713

Page 103: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

87

Abū Munīb al-Jarsyī ad-Dimasyqī al-Aḥdab atau nama aslinya „Īsā b.

„Ubaid b. Mālik. Beliau meriwayatkan hadis dari Sa‟īd b. Mūsāyyab, „Abdullāh

b. „Umar b. al-Khaṭṭāb, „Umar b. al-‟Ᾱṣ, Mu‟ādz b. Jabal, Abū ‟Aṭāi al-Yaḥbūrī

dan Abū Hurairah. Sedangkan yang meriwayatkan hadis dari beliau Tsūr b. Yazīd,

Ḥassān b. „Aṭiyyah, Dāwud Abū Hindun dan Mujāhid b. Farqad as-Ṣan‟ānī.

Al-„Ijlī mengatakan Tsiqah. Dan disebutkan oleh Ibn Ḥibbān di dalam

kitabnya Tsiqah.108

c) Ḥassān b. „Aṭiyyah

Ḥassān b. „Aṭiyyah al-Muḥāribī atau nama kunyahnya Abū Bakr asy-

Syāmī. Beliau berguru pada Khālid b. Mi‟dān, Sa‟īd b. al-Mūsāyyab, Abū Qilābah

„Abdillāh b. Zaid dan Abū Munīb al-Jarsyī. Murid-murid beliau di antaranya:

Abū Mu‟īd Ḥafṣ b. Ghīlān, „Abd al-Raḥmān b. Tsābit b. Tsaubān, „Abd al-

Raḥmān b. „Amr, al-Walīd b. Muslim.

Abū al-Ḥassān b. Samī‟ mengatakan bahwa Ḥassān b. „Aṭiyyah tergolong

pada tobaqat ke-4. Aḥmad b. Ḥanbal berkata bahwa Ḥassān b. „Aṭiyyah adalah

Tsiqah.109

d) „Abd al-Raḥmān b. Tsābit

Nama lengkapnya „Abd al-Raḥmān b. Tsābit b. Tsaubān al-„Ansī, atau

nama kunyahnya Abū „Abdullāh ad-Damasyqī. Beliau berguru pada Abān b. Abū

„Ayyāsy, Bakr b. „Abdillāh, Tsābit b. Tsaubān, Ḥassān b. „Aṭiyyah, al-Qāsim b.

„Abd al-Raḥmān. Dan murid-murid beliau di antaranya: Zaid b. Yaḥyā b. „Ubaid,

108 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 22, h. 634-635

109

al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 6, h. 34-40

Page 104: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

88

„Abdullāh b. Ṣāliḥ, Salīm b. Ṣāliḥ, Abū Naḍri Hāsyim b. al-Qāsim dan masih

banyak lainnya.

Yaḥyā b. Ma‟īn berkata bahwa „Abd al-Raḥmān b. Tsābit, Ṣāliḥ. Ibrāhīm

b. „Abdillāh berkata bahwa „Abd al-Raḥmān b. Tsābit wafat pada 165 H.110

e) Abū Naḍri

Nama aslinya Hāsyim b. al-Qāsim Abū an-Naḍri al-Laitsī al-Baghdādī,

dipanggil at-Tamīmī. Beliau meriwayatkan hadis dari Ayyūb b. „Utbah al-

Yamamī, Sa‟īd b. Jābir, Sa‟īd b. „Utsmān dan „Abd al-Raḥmān b. Tsābit b.

Tsaubān. Yang meriwayatkan hadis dari beliau di antaranya: Aḥmad b. Ḥanbal,

Abū al-„Awam Aḥmad b. Yazīd, Isḥāq b. Abū Ismā‟īl dan „Utsmān b.

Muḥammad b. Ibrāhīm b. „Utsmān.

Penilaian ulama: Yaḥyā b. Ma„īn mengatakan Tsiqah. Al-„Ijlī mengatakan

beliau tinggal di Baghdad Tsiqah. Abū Ḥātim b. Ḥibbān mengatakan beliau

meninggal 207 H.111

f) „Utsmān b. Abū Syaybah

Nama lengkapnya „Utsmān b. Muḥammad b. Ibrāhīm b. „Utsmān atau

nama kunyahnya Abū al-Ḥassān b. Abū Syaybah. Di antara guru-gurunya yaitu

Abū Ismā‟īl Ibrāhīm b. Sulaimān, Aḥmad b. Isḥāq al-Ḥaḍramī, Isḥāq b. Manṣūr

dan Hāsyim b. al-Qāsim. Dan murid-murid beliau di antaranya: al-Bukhārī,

Muslim, Abū Dāwud, Ibn Mājah, Ḥamīd b. Muḥammad b. Syu‟aib.

Abū Syaybah mengatakan bahwa „Utsmān b. Abū Syaybah adalah Ṣadūq.

Beliau di katakan oleh Muḥammad b. „Abdillāh al-Ḥaḍramī wafat pada 239 H.112

110 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 17, h. 12-17

111

al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 30, h. 130-135

Page 105: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

89

Seluruh periwayat hadis kualitasnya tsiqah hanya „Utsmān b. Abū Syaybah dan

„Abd al-Raḥmān b. Tsābit kualitasnya ṣadūq dan ṣāliḥ. Term periwayatan yang

digunakan Abū Munīb dan Ibn „Umar adalah „an yang rentan akan tadlis, namun

tidak ada indikasi yang mengarah pada tadlis. Sementara dari „Utsmān b. Abū

Syaybah sampai Ḥassān b. „Aṭiyyah menggunakan term ḥaddatsanā/akhbaranā

yang merupakan term tertinggi dalam hierarki periwayatan hadis. Maka dapat di

tarik kesimpulan bahwa hadis tersebut adalah berkualitas Ḥasan.

112 al-Mizzī, Tahdzīb al-Kamāl, Jilid 19, h. 478-487

Page 106: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

90

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hadis yang digunakan oleh para pemuka agama memberikan kontribusi

yang cukup besar dalam pengetahuan identitas islam itu sendiri, karna acapkali

orang orang yang belum memahami kandungan hadis itu sendiri akan menelan

mentah hadis itu tanpa mengecek keotentikan terlebih dahulu.

Pemuka agama memiliki otoritas penting yang ikut andil dalam

perkembangan atau pemahaman tentang hadis, karna pemuka agama adalah

penerus para Nabi yang akan membawa masyarakat sekitar kepada pemahaman

yang lebih mendalam tentang hadis dan agama Islam itu sendiri, hujjah yang

digunakan para pemuka agama yang menjadi pegangan para masyarakat yang

belum memahami hadis secara mendalam akan mempengaruhi gaya perilaku

dalam beribadah, maka dari itu penting sekali menjadi perhatian dalam

penyebaran hadis yang di gunakan oleh para da‟i maupun ulama setempat. Jika

hadis yang di gunakan berstatus Shahih maka tidak menjadi permasalahan bagi

para kaum awam maupun pemula yang sedang mendalami ilmu agama, jika

hadis yang disampaikan berstatus daif hal ini masih bisa di maklumi, namun

jika yang di gunakan adalah hadis yang berstatus maudhu maka ini bisa

menjadi masalah tersendiri bagi para pemula maupun masyarakat yang awam

terhadap hadis.

Bahwa hadis-hadis yang di ajarkan di khutbah jum‟at di wilayah Jakarta

Barat ada 30 hadis. Adapun kedudukan hadis tersebut shahih 25 , hasan 1, dan

daif 4. melihat kenyataan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai

berikut :

Page 107: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

91

1. Ternyata hadis-hadis khutbah jum‟at yang sering disampaikan kepada

masyarakat kebanyakan hadis shahih yang beredar dikalangan para tokoh

agama di wilayah Jakarta Barat dengan persentase lebih dari 80 % .

2. Banyaknya penyampaian hadis yang tidak sesuai dengan yang ada di kitab

aslinya baik dari segi redaksi maupun penyampaian secara maknanya saja . Hal

ini menunjukan rendahnya tingakat pengtahuan dan perhataian mereka

terhadap hadis .

B. Saran saran

Penelitian tentang hadis di wilayah Jakarata Barat merupakan langkah

awal untuk mengetahui tentang realitas di kalangan masyarakat tentang status

hadis yang berada di lingkungan tersebut. Karena itu penulis, mengharapkan

adanya penelitian dengan skala yang lebih luas dan hadis yang lebih banyak.

Banyaknya pandangan para da‟i membuat penulisan hadis jauh lebih

menarik untuk lebih mendalami motiv atau gagasan yang telah dipegang oleh

da‟i satu dan da‟i yang lainya

Page 108: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

92

DAFTAR PUSTAKA

Al-„Ajlūnī, Ismā‟īl b. Muḥammad. Kasyf al-Khafa wa Muzil al-Ilbas

„Ammasytahara min al-Ahadiṡi „ala al-Sinat al-Nās, (Damaskus:

Maktabah al-Gazali), 1162 H

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. Silsilah Hadis Dha‟if dan Maudhu‟,

Penerjemah A.M. Basalamah, (Jakarta: Gema Insani Press), 2001

Anas, Mālik Ibn. al-Muwaṭṭa‟ Mālik. (Bairut: Dār Iḥyā‟ al-Tarātsi al-„Arabī),

1985

Al-„Asqalānī, Syihābuddin Aḥmad b. „Alī b. Ḥajar. Kitab Tahdzīb al-Tahdzīb,

(Bairut: Dār al- Fikr), t.t

Baddu, J.S, Sultan Muhammad Zein. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan), 1996

Al-Baqi‟, Muhammad Fuad „Abd. al-Lu‟lu‟ wal Marjan, Penerjemah Ahmad

Fadhil, (Jakarta: Al-Kautsar), 2011

Al-Bukhārī, Abī „Abdullāh Muḥammmad b. Ismā‟īl b. Ibrāhīm b. al-Mughīrah al-

Ja‟fi. Ṣaḥīḥ al- Bukhārī, (Riyāḍ: Maktabah al-Rasyad), 1992

Al-Burrāk, Mubārak. al-Ḍa„if wa al-Mauḍū‟, (Riyāḍ: Dār al-Salām), 1996

Bustamin, dan Salam, M. Isa A. Metodologi Kritik Hadis, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada), 2004

Al-Dārimī, Abū „Abd Allāh Ibn „Abd al-Raḥman Ibn al-Faḍal Ibn Bahrām. Sunan

al-Dārimī, (Riyāḍ: Dār al-Mugnī), 2000

Ḥanbal, Aḥmad Ibn. Musnad Aḥmad Ibn Ḥanbal, (Riyāḍ: Bayt al-Afkā al-

Dawliyah), 1998

Hasan, Qadir. Ilmu Mushthalah Hadis, (Bandung: Diponegoro), 1994

Husnan, Ahmad. Kajian Hadits Metode Takhrij, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar),

1993

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: PT. Gelora

Aksara Pratama), 2009

Isma‟il, M. Syuhudi. Kaidah Ke-ṣaḥiḥ-an Sanad Hadis: Telaah Kritis dan

Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah, (Jakarta: Bulan Bintang), 1995

……., Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang), 1992

Page 109: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

93

Al-Khatib, Muḥammad Ajjaj. Pokok-pokok Ilmu Hadis, Penerjemah H.M.

Qodirun Nur, Ahmad Muusyafiq, (Jakarta: Gaya Media Pratama), 1998

Al-Kūfiy, Abī Bakr „Abdillah b. Muhammad b. Abī Syaybah al-„Absī. al-

Muṣannaf li Ibn Abī Syaybah, (Suriah: Mu‟asasah „Ulūm al-Qur‟ān), 2006

Al-Mizzi, Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf. Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā‟ al-Rijāl,

(Bairut: Mu‟asasah al-Risālah, 1992

Al-Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia

Terlengkap, (Yogyakarta: Pustaka Progresif), 1984

Nawawi, Imam. Syarah dan Terjemah Riyadhus Shalihin, Penerjemah Muhil

Dhofir … [et. Al.], (Jakarta: Al-I‟tishom), 2005

Al-Naysābūrī, Abī al-Ḥusayn Muslim Ibn al-Ḥajjāj al-Qusyayrī, Ṣaḥīḥ Muslim,

(Bairut: Dār Iḥyā‟ al-Kutub al-„Ilmiyyah), 1991

Penyusun, Tim. Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Jakarta: Balai Pustaka), 1989

Penyusun, Tim. Pedoman Akademik Program Strata I 2012/2013, (Ciputat: UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta), 2012

Qardawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi saw, Penerjemah

Muḥammad al-Baqīr, (Bandung: Karisma), 1993

Al-Qazwīnī, Abī „Abdullāh Muḥammad Yazīd. Sunan Ibn Mājah, (Dār Iḥyā‟ al-

Kutub al-„Arabiyyah), t.t

Al-Razi. Kitab al-Jarh wa al-Ta‟dīl, (Bairut: Dar al-Fikr), 1952

Al-Sakhawi, Syams al-Dīn Muḥammad Ibn „Abd al-Raḥmān. al-Maqaṣid al-

Ḥasanah fi Bayankaṭir min al-Hadis al-Mustahirah „ala al-Sunnah, (Bairut:

Dār al-Kitāb al-„Arabī), 1405 H

Al-Salah, Ibnu. „Ulum al-Hadis, (Madinah: al-Maktabah al-Ilmiyah), 1972

Al-Sijistānī, Abī Dāwud Sulaymān Ibn al-Asy‟ats. Sunan Abī Dāwud, (Riyāḍ: Dār

al-Ḥadīts), 2009

Al-Siddiqy, Muḥammad Absi. Pokok-pokok Ilmu Dirayah, (Jakarta: Bulan

Bintang), 1976

Sulaiman, Abu Dawud. Musnad Abu Dawūd Sulaiman al-Tayālisi, (Mesir: Dār

Hijr), 1999

Suparta, Munzier. Ilmu Hadis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 1993

Page 110: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

94

Al-Suyuti. al-Jami al-Shaghir, (Bairut: Dar al-Fikr), 1981

Al-Syāfi‟ī, Aḥmad b. „Alī b. Ḥajar Syihāb al-Dīn al-„Asqalānī. Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Bairut: Mu‟asasah al-Risālah), t.t

Syaroni, Usman. Otentisitas Hadis: Menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi, (Jakarta:

Pustaka Firdaus), 2008

Syuyuti, Jalaluddin. Tadrīb al-Rāwi fi Syarh Taqrīb al-Nawawi, (Madinah:

Maktabah al-Munawwarah), 1972

Al-Ṭabrānī, Abī al-Qāsim Sulayman Aḥmad. al-Mu‟jam al-Awsaṭ, (Mesir: Dār al-

Ḥaramayn), 1995

Al-Tirmidzī, Abī „Īsā Muḥammad b. „Īsā. al-Jāmi‟ al-Kubrā, (Dār al-Gharb al-

Islāmī), 1996

Wensinck, A.J., et al. al-Mu‟jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīts an-Nabawī,

(Leiden: A.J. Brill), 1936.

Yakub, Ali Mustafa. Hadis-Hadis Bermasalah, (Jakarta: Pustaka Firdaus), 2003

Yakub, Ali Mustafa. Hadis-Hadis Palsu Seputar Ramadhan, (Jakarta: Pustaka

Firdaus), 2003

Yakub, Ali Mustafa, Kritik Hadis, (Jakarta: Pustaka Firdaus), 2000

Yuslem, Nawir. Ulumul Hadis, (Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya), 2001

Zaglul, Basyumi. Mausuat Aṭraf al-Ḥadits al-Nabawi al-Syarīf, (Bairut: Dar al-

Fikr), t.t

Zuhri, Muhammad. Hadis Nabi, Telaah Historis dan Metodologis, (Yogjakarta:

PT. Tiara Wacana), 1997

Page 111: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama

95

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 112: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 113: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 114: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama
Page 115: KRITIK HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA MUBALLIGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39730/1/HASSA... · berkembangnya sebuah daerah, maka dari itu penyebaran agama