kota singkawang kewarganegaraan

35
SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT KEWARGANEGARAAN KELOMPOK A-1

Upload: ruuweelscribd

Post on 21-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT

KEWARGANEGARAAN KELOMPOK A-1

• SEJARAH• Sejarah Singkawang   

Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah kerajaan Sambas, Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakan berasal dari negeri China, sebelum mereka menuju Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para penambang emas di Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya, dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas). Waktu itu, mereka (orang Tionghua) menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong, mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai Sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga antara penambang tersebut beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di Singkawang yang pada akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang.  

• Sejarah Pembentukan Pemerintah Kota Singkawang   

Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah Kabupaten Sambas (UU. Nomor : 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang, dan pada tahun 1981 Kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981), Kota ini juga pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 (tiga) daerah Otonom. Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang belum direalisir oleh Pemerintah Pusat, waktu itu hanya Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (UU Nomor : 10 Tahun 1999), sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas beribukota di Sambas.

Kondisi tersebut tidaklah membuat surut masyarakat Singkawang untuk memperjuangkan Singkawang menjadi Derah otonom, aspirasi masyarakat terus berlanjut dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas dan semua elemen masyarakat Seperti : KPS, GPPKS, Kekertis, Gemmas, Tim Sukses, LKMD, Para RT serta organisasi lainnya. Melewati jalan panjang melalui penelitian dan pengkajian terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat maupun Tim Pemekaran Kabupaten sambas yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bersama antara Bupati Sambas dan Bupati Bengkayang No. 257 Tahun 1999 dan No. 1a Tahun 1999 tanggal 28 September 1999, serta pengakjian dari Tim CRAIS, Badan Petimbangan Otonomi Daerah. Akhirnya Singkawang terwujud menjadi Daerah Otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan otonomi Daerah atas nama Presiden Republik Indonesia.

• Lambang Kota Singkawang diambil dari berbagai potensi, dengan makna yaitu :   a.     Makna Warna :   

-          Merah : Keberanian  

-          Putih : Kesucian  

-          Hijau : Kesuburan  

-          Biru : Ketentraman  

-          Kuning : Keluhuran dan Keagungan   b.     Makna Gambar :   

-          Bintang, Ketuhanan Yang Maha Esa  

-          Padi dan Kapas, Kesejahteraan dan Kemakmuran, merupakan tujuan seluruh masyarakat Kota Singkawang

 -          Rantai dan Roda Gigi, Persatuan dan Kesatuan dalam roda pembangunan

 -          Gunung, Keteguhan dan Kekokohan

 -          Laut, Wawasan dan Pandangan yang luas

 -          Tugu, Tonggak bersejarah perjuangan Kota Singkawang

 -          Pita Bertuliskan “Kota Singkawang, melambangkan identitas Kota Singkawang

 -          Jumlah Padi dan Kapas serta Angka 2001, melambangkan Peresmian Pembentukan Kota Singkawang tanggal 17 Oktober 2001, yang dijadikan Hari Jadi

Kota Singkawang  

-          Buku, melambangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Peraturan perundang-undangan

 -          Tulisan “Bersatu Untuk Maju, melambangkan Motto Kota Singkawang

• LETAK GEOGRAFI

PETA WILAYAH

• Dengan luas wilayah 504 km², Singkawang terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°44’55,85” - 1°01’21,51"LS 108°051’47,6”-109°010’19”BT.

• Batas-batas wilayah Kota Singkawang adalah:• Utara Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas Selatan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten

Bengkayang Barat Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Samudra Pasifik Timur Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang

• WILAYAH ADMINISTRASI•  Singkawang memperoleh status kota berdasarkan UU No. 12/2001, tanggal 21 Juni 2001. Berdasarkan Perda Kota Singkawang

Nomor 1 Tahun 2003 tentang Perubahan desa menjadi Kelurahan di Kota Singkawang dan Perda Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Perubahan Nama Kecamatan di Kota Singkawang sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, terdapat 5 (lima) kecamatan dan 26 (dua puluh enam) kelurahan, yakni:

• Singkawang Barat, 4 (empat) kelurahan, yaitu:• Kelurahan Pasiran,• Kelurahan Melayu,• Kelurahan Kuala, dan• Kelurahan Tengah.• Singkawang Utara, 7 (tujuh) kelurahan, yaitu:• Kelurahan Sei Garam Hilir,• Kelurahan Naram,• Kelurahan Sei Bulan,• Kelurahan Sei Rasau,• Kelurahan Setapuk Kecil,• Kelurahan Setapuk Besar, dan• Kelurahan Semelagi Kecil• Singkawang Selatan, 4 (empat) kelurahan, yaitu:• Kelurahan Sedau,• Kelurahan Sijangkung,• Kelurahan Pangmilang, dan• Kelurahan Sagatani.• Singkawang Timur, 5 (lima) kelurahan, yaitu:• Kelurahan Sanggau Kulor,• Kelurahan Pajintan,• Kelurahan Nyarungkop,• Kelurahan Bagak Sahwa, dan• Kelurahan Mayasopa.• Singkawang Tengah, 6 (enam) kelurahan, yaitu:• Kelurahan Roban,• Kelurahan Condong,• Kelurahan Sekip Lama,• Kelurahan Jawa,• Kelurahan Sei Wie, dan• Kelurahan Bukit Batu.

• FLORA & FAUNA

Memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi. Terdapat beberapa jenis tumbuhan unik dan langka seperti Bunga Bangkai (Amorphopalus sp), Bunga Bintang (Rhizanthes Zepelii) dan Bunga Raflesia (Raflesia tuanmudai).

• PEMERINTAHAN

• EKSEKUTIF :• Walikota: Drs.Hasan Karman, SH, MM

Wakil Walikota: Drs. H. Edy R Yacoub, M.Si

• Terdapat 13 Dinas ( dinas pendidikan, dinas kesehatan,• dinas pertanian dan kehutanan, dinas kelautan dan perikanan,dll).

LEGISLATIF

• YUDIKATIF

Dalam bidang peradilan dan penegakkan hukum diperoleh gambaran bahwa :–Jumlah hakim dan jaksa didaerah pelayanan hukum kota singkawang 12 orang.–pengacara 56 orang.–polisi di wilayah Kota Kupang hanya sebanyak 329 orang (data 2007).

• POPULASI DAN TENAGA KERJA

• POPULASI• Populasi penduduk kota Singkawang setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas

Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2011, tercatat sebanyak 246.306 jiwa, mayoritas penduduk adalah orang Hakka/Khek sekitar 42% dan selebihnya orang Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya. Penduduk di kota ini tersebar di lima kecamatan, yakni Singkawang Selatan, Singkawang Timur, Singkawang Utara, Singkawang Barat dan Singkawang Tengah. Dari lima daerah ini terdapat 26 kelurahan.

• Untuk Singkawang Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang pada 2006 terdapat 37.396 jiwa. Tahun berikutnya 2007 bertambah menjadi 40.708 jiwa dan pada tahun 2008 yang lalu ada 41.466 jiwa. Di Singkawang Timur pada 2006 terdapat 18.951 jiwa dan tahun 2007 menjadi 19.022 jiwa. Jumlah itu naik menjadi 19.054 jiwa pada tahun 2008. Singkawang Utara tahun 2006 terdapat 20.287 jiwa. Pada tahun berikutnya, yaitu 2007 dihuni oleh 21.160 jiwa. Peningkatan terjadi lagi pada tahun 2008 menjadi 21.401 jiwa. Wilayah Singkawang Barat tahun 2006 silam tercatat 59.534 penduduk. Jumlah tersebut naik secara signifikan pada 2007 menjadi 60.307 jiwa. Pada 2008 sebanyak 60.656 jiwa hidup di Singkawang. Terakhir di Singkawang Tengah tahun 2006 ada 52.132 jiwa. Sedangkan tahun 2007 terdapat 55.882 jiwa. Jumlah yang signifikan terjadi pada 2008 menjadi 56.330 orang. Kesemua penduduk itu tersebar di wilayah Kota Singkawang yang memiliki luas 504,00 km2. Laju pertumbuhan penduduk Kota Singkawang pada tahun 2006 sekitar 5,6 persen.

• TENAGA KERJA• Pada tahun 2010 persentase angkatan kerja di Kota Singkawang adalah 66,61 persen dari penduduk

usia kerja, atau dengan kata lain Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Singkawang sebesar 66,61 persen. Sedangkan persentase angkatan kerja yang bekerja adalah sebesar 61,25 persen dari jumlah penduduk atau 91,95 persen dari angkatan kerja, jadi tingkat kesempatan kerja Kota Singkawang adalah 91,95 persen atau dengan kata lain tingkat pengangguran sebesar 8,05 persen.

• Berdasarkan lapangan pekerjaan, dari jumlah penduduk yang bekerja, sekitar 28,99 persen dari mereka bekerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor-sektor lain yang cukup besar peranannya dalam penyerapan tenaga kerja adalah sektor pertanian (23,54 persen) dan sektor jasa (21,58 persen).

• Berdasarkan data Sakernas juga terlihat bahwa sebagian besar penduduk bekerja sebagai pekerja. Sebanyak 40 persen berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai, dan 15,44 persen sebagai pekerja tidak tetap/sementara. Hal ini tentu sangat terkait dengan pentingnya penyediaan kesempatan kerja yang memadai, dimana 45,44 persen pekerja berstatus sebagai karyawan/buruh.

• Bila ditinjau dari tingkat pendidikan, sebagian besar pencari kerja di Kota Singkawang sudah mencapai pendidikan sarjana (40,76 persen), sedangkan 23,29 persen diantaranya berpendidikan Diploma dan 31,93 persen berpendidikan SMA. Dengan kata lain, pendidikan para pencari kerja di Kota Singkawang sebenarnya sudah cukup memadai.

• Cara untuk mengukur tingkat kesejahteraan buruh disuatu daerah adalah dengan membandingkan antara kebutuhan hidup minimum dengan upah minimum yang berlaku di daerah setempat. Kebutuhan hidup minimum untuk pekerja lajang pada tahun 2010 berkisar antara 1.170.000 – 1.210.000, atau rata-rata sekitar 1.190.000 rupiah.

• Untuk tahun 2012, Kota Singkawang menetapkan Upah Minimun Kota Sebesar Rp 925.000, untuk pembuatan kartu kuning sampai dengan bulan Mei 2012 sebanyak 72 orang terdiri dari lulusan S1 sebanyak 15 orang,lulusan D3 sebanyak 22 oarang, lulusan SMA sebanyak 21 orang, lulusan SMP sebanyak 7 orang dan lulusan SD sebanyak 7 orang

• KESEHATAN• Jumlah tenaga medis, paramedis, dan tenaga Kesehatan Lain yang ada sebanyak 1.090 orang terdiri 

dari dokter umum 68 orang dokter gigi 8, dokter spesialis 18 orang, bidan 155 orang dan tenaga para medis 583 orang. 

• Sarana/fasilitas kesehatan yang ada di Kota Singkawang pada tahun 2011 terdiri atas : 6 rumah sakit yang menyediakan kamar mulai dari kelas VIP Kelas I Kelas II dan Kelas III dengan berbagai layanan dan fasilitas penunjang medis yang tersedia sesuai dengan kelas/tipe rumah sakit. Jumlah Puskesmas Kecamatan

• ada 5 dengan 3 Puskesmas menyediakan layanan rawat inap serta 26 Puskesmas Kelurahan. Jumlah • apotek yang ada sebanyak 17 apotek serta 21 toko obat. Orang yang memberikan donor darah 

melalui PMI Cabang Singkawang tercatat sebanyak 3.219 pendonor dengan jumlah darah yang terkumpul dari berbagai golongan sebanyak 3.219 kantong. Persediaan darah selama tahun 2011 sebanyak 3.497 kantong, dengan jumlah permintaan 3.195 kantong dan darah yang rusak 36 kantong. Dari 5 Puskesmas Kecamatan yang ada jumlah pasien yang menjalani rawat jalan sebanyak 182.879 pasien, Sedangkan jumlah pasien yang menjalani rawat inap di 2 Puskesmas Kecamatan yang memberikan layanan rawat inap sebanyak 1.022 orang. 

•PENDIDIKAN•Indikator mutu pendidikan dapat dilihat dari tingginya angka partisipasi, yang

terdiri dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Pada

tahun 2011 APK Kota Singkawang untuk jenjang SD-MI 118,46%, SMP-MTS 82,04% dan

SMA-MA 73,12%. Sedangkan APM untuk SD-MI 42,10%, SMP-MTS 55,68% dan SMAMA 49,58%

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia ini

didasarkan kepada pemikiran bahwa pendidikan tidak sekedar menyiapkan peserta didik

agar mampu masuk dalam pasaran kerja, namun lebih dari itu, pendidikan merupakan

salah satu pembangunan watak bangsa (national character building), seperti kejujuran,

keadilan, keikhlasan, kesederhanaan dan keteladanan. •Untuk mencapai pemikiran di atas peran guru sangat penting karena guru dapat

berperan sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan •pengevaluasi dari peserta didik. Jumlah guru yang ada di Kota Singkawang 3.197 orang •terdiri dari laki-laki 1.111 orang dan perempuan 2.086 orang. •Tingkat pendidikan guru juga bervariasi untuk Strata 2 sebanyak 20 orang, Strata 1 sebanyak 1.466, D3 sebanyak 188 orang, D2 sebanyak 684 orang, D1 sebanyak 127 orang dan SLTA sebanyak 712

orang.

•Sementara itu untuk status kepegawaian guru sebanyak 2.237 orang adalah

PNS/CPNS Kota Singkawang, 685 orang Guru Tidak tetap, 18 orang Guru Honorer, dan

213 orang Guru Yayasan. Sedangkan Guru Negeri yang diperbantukan di Sekolah

Swasta dari jenjang TK sampai SLTA sebanyak 77 orang. •Jumlah tenaga Pengawas Sekolah yang ada sebanyak 26 orang. Pengawas

tersebut terdiri dari Pengawas SD 11 orang, Pengawas Madrasah Ibtidaiyah 4 orang,

Pengawas SMP 2 orang, Pengawas Madrasah Tsanawiyah 1 orang, Pengawas SMA 3•orang, Pengawas Madrasah Aliyah 1 orang, Pengawas SMK 1 orang dan Pengawas

Pendidikan Non Formal dan Informal 3 orang. •Jumlah PAUD 61 Unit dengan jumlah ruang kelas 99 dan jumlah kelas 93 orang,

jumlah murid 1.435 orang dan jumlah guru 173 orang. Jumlah TK 39 Unit terdiri 5 TK

Negeri dan 34 Unit TK Swasta. Jumlah Ruang Kelas 124, jumlah Kelas 111. Jumlah

murid 2.085 dan jumlah guru 258 orang. •Pendidikan dasar yang ada di Kota Singkawang untuk SD/MI pada tahun

pelajaran 2010/2011 sebanyak 98 sekolah yang terdiri dari SD Negeri 75 sekolah, SD

Swasta 17 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah

Swasta 5 sekolah. Jumlah murid SD/MI sebanyak 28.195 dengan jumlah guru sebanyak

1.702 orang. •Hasil proses belajar mengajar untuk SD/MI jumlah murid yang naik kelas

sebanyak 24.936 murid. Jumlah murid yang tidak naik kelas sebanyak 3.259 murid.

Sedangkan yang lulus ujian UASBN 3.493 murid dan tidak ada murid yang tidak lulus

UASBN.

• Untuk SMP/Madrasah Tsanawiyah pada tahun pelajaran 2010/2011 terdapat 45 sekolah yang terdiri dari SMP Negeri 19 sekolah, SMP Swasta 16 sekolah, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 sekolah, dan Madrasah Tsanawiyah Swasta 9 sekolah. Jumlah murid SMP/Madrasah Tsanawiyah 10.022 murid dengan jumlah guru 869 orang.

• Hasil proses belajar mengajar untuk SMP/Madrasah Tsanawiyah jumlah murid yang naik kelas sebanyak 9.839 murid, tidak naik kelas 183 murid. Yang lulus Ujian Akhir Nasional 2.707 murid dan yang tidak lulus sebanyak 198 murid.

• Untuk SMA/Madrasah Aliyah pada tahun pelajaran 2010/2011 terdapat 22 sekolah yang terdiri dari SMA Negeri 10 sekolah, SMA Swasta 7 sekolah, Madrasah Aliyah Negeri 1 dan Madrasah Aliyah Swasta 4 sekolah. Jumlah murid SMA/Madrasah Aliyah sebanyak 4.693 dengan jumlah guru yang ada sebanyak 531 guru.

• Hasil proses belajar mengajar pada tahun pelajaran 2010/2011 diketahui jumlah murid yang naik kelas sebanyak 4.656 murid, tidak naik kelas 37 murid. Jumlah murid

• yang lulus Ujian Akhir Nasional sebanyak 1.266 murid, jumlah murid yang tidak lulus • lulus Ujian Akhir Nasional sebanyak 9 murid. • Untuk SMK pada tahun pelajaran 2010/2011 terdapat 10 sekolah yang terdiri • dari SMK Negeri 3 sekolah, SMK Swasta 7 sekolah dengan progam keahlian teknik, • bisnis, manajemen, pariwisata serta teknologi informasi. Jumlah murid sebanyak 3.607 • murid dengan jumlah guru 303 orang. • Hasil proses belajar mengajar SMK pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah murid • yang naik kelas sebanyak 3.585 murid jumlah murid yang tidak naik kelas sebanyak 22 murid.

Jumlah murid yang lulus Ujian Akhir Nasional sebanyak 1.018 murid dan yang tidak lulus Ujian Akhir Nasional sebanyak 35 murid.

• AGAMA• Rumah ibadah di Kota Singkawang cukup tersedia bagi pemeluk umat beragama untuk menjalankan

kewajibannya beribadah. Untuk keadaan tahun 2011 di Kota Singkawang Masjid berjumlah 116, surau 76, Gereja Kristen Protestan 73, Gereja Katholik 21, vihara 22 dan Cetya 267 buah.

• Dalam upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada pemeluknya pendidikan non formal keagamaan juga tersedia. Seperti Taman Pendidikan Al Quran yang berjumlah 81, Sekolah Minggu Kristen Protestan 72, Sekolah Minggu Kristen Katholik 21 dan Sekolah Minggu Budha 10 sekolah. Sedangkan pendidikan formal keagamaan yang ada adalah pesantren sebanyak 10 pesantren.

• Pada tahun 2011 terdapat 12 Penyuluh Agama Islam, 2 Penyuluh Agama Kristen Protestan, 2 Penyuluh Agama Kristen Katholik dan 1 Penyuluh Agama Budha.

• Sedangkan pemuka agama formal yang ada di masyarakat terdiri dari Ulama 10 orang, Imam 220 orang , Khatib 378 orang, Pendeta 45 orang, Pastor 11 orang, Bruder 8 orang, Suster 50 orang, Pandhita 14 orang dan Bikhu 1 orang.

• Jumlah jamaah haji Kota Singkawang tahun 2011 sebanyak 138 orang terdiri dari 66 orang laki-laki dan 72 perempuan. Jumlah umat Islam yang tercatat memberikan waqaf selama tahun 2011 sebanyak 2 orang.

• Dan masyarakat yang tercatat menikah di KUA se Kota Singkawang sebanyak 983 pasangan.

• PERTANIAN & PERKEBUNAN• Tahun 2011 luas sawah di Kota Singkawang 4.082 ha. Sedangkan kelompok tani yang ada di seluruh

kecamatan pada tahun 2011 sebanyak 336 kelompok, anggota 9.065 orang serta 30 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

• Produksi pertanian tanaman pangan pada tahun 2011 khususnya padi sawah hanya 21.456 ton dari 6.203 ha luas panen, ini meningkat jika dibanding tahun 2010.

• Dari 11 jenis sayuran, produksi masing-masing jenis sayuran berfluktuatif ada yang meningkat dan ada juga yang menurun jika dibanding tahun 2010.

• Jenis sayuran yang meningkat produksinya pada tahun 2011 adalah Sawi 8.899,7 ton, Kacang Panjang

• 265,2 ton, Cabe Besar 495 ton, Cabe Rawit 214,7 ton, Tomat 97,8 ton, Ketimun 405,0 ton, • Kangkung 268,3 ton dan Bayam 207,4 ton. • Produksi buah tahun 2011 juga fluktiatif peningkatannya sesuai dengan jenisnya. • Namun yang paling menonjol peningkatan produksi buah adalah Mangga mencapai 200,5 ton, dan

sebagian besar jenis buah lainnya mengalami penurunan. • Untuk tanaman perkebunan dengan 11 jenis tanaman, yang paling dominan adalah tanaman Kelapa

dan karet. Pada tahun 2010 produksi kelapa mencapai 1.422 ton, sedangkan karet 4.860 ton. • Pengadaan saprodi pada tahun 2011 jika dibanding dengan tahun 2010 kuantitasnya menurun. Untuk

tahun 2011 pengadaan pupuk berupa pestisida cair 106 liter.• Selama periode 2011 beberapa tanaman diserang Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Tanaman yang diserang adalah padidengan luas areal yang diserang mencapai 2.238 ha. Terdapat penurunan tanaman yang terkena serangan dibandingkan Tahun 2010.

• KELAUTAN & PERIKANAN• Dari data kelautan dan perikanan tahun 2011 luas laut Singkawang 177,65 km², dengan panjang garis

pantai 27,60 km. Potensi Penangkapan laut 1.630.600 ton dan potensi budidaya 666 ha. • Untuk mengeksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan di Kota Singkawang terdapat 42

kelompok pembudidaya ikan dengan 452 anggota. Kelompok nelayan yang ada berjumlah 73 kelompok dengan 485 anggota, untuk kelompok masyarakat pengawas laut berjumlah 8 kelompok dengan 139 anggota.

• Dari 1.026 nelayan jumlah armada yang dimiliki perahu tanpa motor 291, motor temple 103, kapal motor ukuran 0-5 GT 112, ukuran 6-10 GT 124, ukuran 11-30 GT 99 dan tanpa perahu 50. Alat tangkap yang dimiliki nelayan Singkawang terdiri dari jaring insang hanyut 229, jaring insang tetap 32, jaring 156, rawai 105, pancing 176, sero 8, sungkur 120, bubu 36 dan alat tangkap lainnya 12.

• Untuk mendukung operasional nelayan fasilitas prasarana penunjang yang ada • terdiri dari pabrik es 3 unit usaha dengan kapasitas produksi 18 ton per hari serta • Stasion Pengisian Diesel Nelayan (SPDN) 1 unit usaha dengan kapasitas 65.000 liter per • hari. • Produksi perikanan laut di Kota Singkawang pada tahun 2011 sebanyak 608,60 ton menurun 154,9

ton dibanding tahun 2010 yang mencapai 763,5 ton. Nilai produksi perikanan laut juga mengalami penurunan Rp. 2.796.269.000,- dari Rp. 18.186.049.000,- pada tahun 2010 menjadi Rp. 15.389.780.000,- pada tahun 2011.

• Jumlah usaha perikanan yang ada di Kota Singkawang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya terdiri dari Pengumpul dan Pengangkut Hasil Perikanan 20 usaha, Pengolahan Hasil Perikanan 48 usaha, Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan 56 kelompok dan Pemasaran Hasil Perikanan 23 usaha.

• PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN• Sektor industri khususnya industri besar dan sedang berperan cukup besar mendorong pertumbuhan

ekonomi. Sifat industri ini yang cenderung padat modal dan teknologi berpeluang membentuk nilai tambah yang besar dengan pertumbuhan yang tinggi pula.

• Sampai dengan tahun 2011 industri yang ada di Kota Singkawang masih tergolong • industri kecil dan menengah yang dapat dikelompokkan menjadi 35 bidang usaha dengan • 254 unit usaha. Tenaga kerja yang terserap dari 254 unit usaha tersebut 1.352 orang • dengan nilai investasi Rp. 31.018.381.000,- dan nilai produksi mencapai Rp. 24.545.000.000,- • Sektor perdagangan baik formal maupun informal memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam

menggerakan roda perekonomian maupun dalam penyerapan tenaga kerja. Terdapat 1.020 pedagang di Kota Singkawang baik yang ada di pasar Alianyang, pasar Beringin maupun di luar kedua pasar tersebut yang terdiri dari 128 pedagang formal dan 892 pedagang informal. Sedangkan jenis barang dagangan dapat dikelompokkan menjadi 31 jenis barang dagangan. Omset perhari dari 1.020 pedagang tersebut mencapai Rp. 148.515.000,- dengan nilai aset mencapai Rp. 5.390.110.000,-.

•KEBUDAYAAN & PARIWISATA•Secara umum sarana penunjang yang ada di Kota Singkawang dapat dikategorikan 3 jenis usaha yaitu usaha sarana pariwisata, usaha jasa pariwisata, dan usaha rekreasi dan hiburan umum. •Untuk usaha sarana pariwisata yang meliputi hotel pada tahun 2011 terdapat 23 hotel dengan 695 kamar dan rumah kost sebanyak 47 unit usaha. Sedangkan restoran/rumah makan terdapat 112 unit usaha serta 298 usaha warung minum/warung kopi. •Pada tahun 2011 jumlah kunjungan tamu hotel sebanyak 87.437 orang, kunjungan tamu naik 15.007 orang jika dibanding tahun 2010 yang sebanyak 72.430 Usaha jasa pariwisata sesuai dengan kegiatan usahanya seharusnya mampu menjadi penggerak dalam memperkenalkan atau mempromosikan pariwisata yang ada di Singkawang. Sampai tahun 2011 usaha jasa pariwisata yang ada di Singkawang berjumlah 32 unit usaha dimana sebagian besar yaitu 31 unit usaha bergerak pada biro perjalanan wisata, dan 1 Pramuwisata. Sedangkan usaha jasa pariwisata lainnya •sampai saat ini masih belum ada di Kota Singkawang. •Sedangkan usaha rekreasi dan hiburan umum yang terdapat 10 jenis usaha dengan 128 unit usaha. Salah satu usaha rekreasi dan hiburan umum yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Singkawang adalah taman rekreasi yang menawarkan panorama pantai, pegunungan maupun taman bunga, Pada tahun 2011 terdapat 7 usaha taman rekreasi dengan jumlah pengunjung sebanyak 543.433 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 59.025 orang jika dibanding tahun 2010 yang jumlahnya 484.408 orang.

.

• Sebagai kota tujuan wisata maka berbagai produk maupun potensi daya tarik wisata diharapkan dapat mendorong kedatangan wisatawan ke Kota Singkawang.

• Dengan kehadiran wisatawan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat juga pada peningkatan Pendapatan Asli

• Daerah melalui pajak yang dapat dipungut. • Untuk jumlah sanggar kesenian pada tahun 2011 tidak mengalami perubahan masih sama dengan

jumlah sanggar kesenian pada tahun 2010 yaitu sebanyak 26 sanggar, Jumlah pekerja seni sebanyak 35 orang dan kelompok kesenian tradisional 6 kelompok kesenian tradisional.

• KASUS HAM DI KOTA SINGKAWANG• Jumlah aduan pelanggaran Hak Asasi Manusia tahun 2011 di Kalimantan Barat menurun cukup

drastis. Komisi Nasional HAM Kalbar melaporkan pada tahun ini hanya ada 86 kasus yang ditangani mereka (sampai 29 Desember). Angka tersebut jauh di bawah tahun 2010 yang mencapai 103 kasus, atau 2009 yang tembus 115 kasus.Meskipun demikian, Kepala Komnas HAM Perwakilan Kalbar Kasful Anwar menilai, menurunnya jumlah aduan bukan berarti tingkat pelanggaran HAM di Kalbar membaik. Malahan dikatakannya, tindak pelanggaran HAM tahun ini lebih hebat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

• Pelanggaran HAM yang paling dominan lagi-lagi datang dari proses hukum yang tidak adil bagi rakyat kecil. Betapa tidak, dari total aduan, jumlah pelanggaran hak untuk memperoleh keadilan mencapai 43 persen. Kasus-kasus konflik hampir selalu dimenangkan oleh kaum berduit. Sementara si miskin menjerit.

• Penegak hukum juga mendapat porsi besar sebagai pihak teradu, dengan raihan 30 persen. Dibagi lagi secara profesi, kepolisian yang paling besar diduga melanggar HAM dengan 24 persen. Lembaga lainnya adalah kejaksaan dengan angka 4 persen dan kehakiman 2 persen.Kasus mencolok lainnya adalah konflik sawit. Kasful mengatakan tindakan sewenang-wenang perusahaan-perusahaan sawit terhadap warga setempat menjadi yang terbesar kedua, di samping proses hukum yang tak adil. Tahun ini aduan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh perusahaan (terutama perkebunan sawit) mencapai 18 persen dari semua kasus.

• “Kebanyakan kasusnya adalah seputar perampasan hak agraria. Beberapa perkebunan sawit dilaporkan melakukan penyerobotan tanah milik masyarakat adat. Selain itu ada juga yang terkait sistem bagi hasil yang merugikan masyarakat,” jelas Kasful.Dari keseluruhan aduan tersebut, yang sudah terselesaikan baru 24 kasus. Sebanyak 37 49 kasus lainnya masih dalam pemantauan, 37 dipantau aktif, sisanya pasif. Sedangkan kasus yang sudah damai, antara pelaku dan korban dihentikan berjumlah 5 kasus. Termasuk kasus penembakan oknum kepolisian terhadap warga di Sanggau baru-baru ini.Berdasarkan tempat kejadian perkara, pelanggaran HAM paling banyak terjadi di Pontianak dengan 29 kasus. Disusul Kabupaten Kubu Raya, Sintang, dan Kota Singkawang.

• DAFTAR PUSTAKA• http://www.singkawangkota.go.id/singkawang/images/filePDF/database/Database%20Kota

%20Singkawang%20Tahun%202011.pdfS• http://imma-immut.blogspot.com/2012/01/pelanggaran-ham-makin-berat-konflik.html