korelasi ukuran metakarpal dan metatarsal dengan …
TRANSCRIPT
i
KORELASI UKURAN METAKARPAL DAN METATARSAL DENGAN
BOBOT BADAN PADA DOMBA EKOR GEMUK DI KECAMATAN
PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Oleh:
DINI SEFTIA HULWANI
B1D 212 078
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2016
ii
KORELASI UKURAN METAKARPAL DAN METATARSAL DENGAN
BOBOT BADAN PADA DOMBA EKOR GEMUK DI KECAMATAN
PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Oleh:
DINI SEFTIA HULWANI
B1D 212 078
SKRIPSI
Diserahkan Guna Memenuhi Sebagian Syarat yang Diperlukan
Untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan
pada Program Studi Peternakan
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2016
iii
KORELASIUKURAN METAKARPAL DAN METATARSAL DENGAN
BOBOT BADAN PADA DOMBA EKOR GEMUK
DI KECAMATAN PRINGGABAYA
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Oleh:
DINI SEFTIA HULWANI
B1D 212 078
Menyetujui:
Dr. Ir. Tahyah Hidjaz, MP Dr. Ir. Lalu Wirapribadi, MP
NIP.: 19610214 198703 2001 NIP.: 19590119 198703 1001
Pembimbing I Pembimbing II
Tanggal: Tanggal:
Mengesahkan:
Fakultas Peternakan Universitas Mataram
Program Studi Peternakan
Ketua,
Dr. Ir. M. Ashari, M.Si
NIP.: 19611231 198703 1017
iv
DEDIKASI
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasi lagi maha penyayang
(QS. Alfatiha : 1)
Sesunggunya pada ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu
(QS. AN. Nahl: 66)
Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan
Aib adalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu.
(Ali Bin Abu Tholib)
Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah mencoba karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.
Mario Teguh
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapak (Syahabuddin) dan Ibu (Taskiah) ku tercinta yang selalu mendo’akan saya
Kakak (Ikramansyah) dan Adik ku (Farid Ikzan) yang saya sayangi selalu memberi
dukungan
Seluruh keluarga bapak dan ibu yang telah mendo’akan saya
Sahabat dan orang saya sayang (Andriansyah, Ahmad reza, Ami Nurrahman, Muzi, Dwi
Desi, Icha, Devi, Dian, Delsi, Echa, dan Yulia kartika). Serta teman-teman angkatan 2012
khususnya kelas A, sayaucapkan terima kasih atas kenangan kebersamaan yang kalian
berikan selama ini.
Orang-orang yang mencintai saya dan yang saya cintai karena Allah dan Rasul.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukurbkehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “ Korelasi Ukuran Metakarpal dan
Metatarsal dengan Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk” dapat diselsaikan
dengan baik . Penulis skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Peternakan di Fakultas Peternakan Universitas
Mataram.
Terimakasih yang sedalam-dalamnya penukis ucapkan kepada:
1. Bapak Ir. Maskur, M.Si, selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Mataram.
2. Ibu Dr. Ir. Tahyah Hidjaz, MP, selaku Dosen Pembimbing I
3. Bapak Dr. Ir. Lalu Wirapribadi, MP, selaku Dosen Pembimbing
II
4. Bapak Dr. Ir. M. Ashari, M.Si, Bapak Ir. Happy Poerwoto, MP,
Ibu Ir.Rr. Agustien, MP dan Ibu Ir. Rina Andriati, MP selaku
Dosen Laboratorium Ternak Potong dan Kerja.
5. Orang tua saya tercinta yang selalu mengiringi do’a dan
pengorbanan serta kasih sayangnya selama ini.
6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan
skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.Oleh
karena itu saran dan keritik guna perbaikannya sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga skripsi saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
digunakan sebagai mana mestinya.
Mataram, juli, 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING................................................................................. iii
DEDIKASI ................................................................................................................... iv
KATA PENGATAR .................................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ viii
INTISARI ....................................................................................................................... xi
ABSTRACT ................................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian .............................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 4
2.1. Karekteristik Domba Ekor Gemuk .......................................................... 4
2.2. Pertumbuha dan Ukuran Tubuh Ternak Domba ....................................... 7
2.3. Metakarpal dan Metatarsal ....................................................................... 9
2.4. Korelasi dan Regresi ................................................................................. 10
BAB III. MATERI DAN METODE PENELITIAN ..................................................... 11
vii
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 11
3.2. MateriPenelitian ....................................................................................... 11
3.3. Bahan dan Alat Penelitian yang digunakan .............................................. 11
3.4. Variabel Penelitian dan Prosedur Pengukurannya .................................... 12
3.5. Cara Penelitian .......................................................................................... 13
3.6. Analisis Data ............................................................................................. 13
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 14
4.1. Profil Daerah Penelitian ............................................................................ 14
4.3. Tatalaksana Pemeliharaan Domba ............................................................ 15
4.4. Bobot Badan dan Ukuran Metakarpa dan Metatarsal DEG ...................... 16
4.5. Korelasi dan Regresi Antara Bobot Badan dengan Ukuran
Metakarpal dan Metatarsal DEG .............................................................. 21
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 35
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 35
5.2. Saran ......................................................................................................... 35
RINGKASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
viii
DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman
1. Bobot Badan dan ukuran Metakarpal Rata-rata domba ekor gemuk pada
umur fisiologis dan jenis kelamin berbeda ................................................................ 18
2. Bobot badan dan ukuran Metatarsal rata-rata domba ekor gemuk pada umur
fisiologis dan jenis kelamamin yang berbeda ............................................................ 20
3. Koefisien Korelasi dan Determinasi antara Ukuran Metakarpal dengan Bobot
Badan dan pada Domba Ekor Gemuk ....................................................................... 22
4. Koefisien Korelasi dan Determinasi antara Ukuran Metatarsal dengan Bobot
Badan dan pada Domba Ekor Gemuk ....................................................................... 25
5. Persamaan regresi sebagai penduga bobot badan berdasarkan ukuran
Metakarpal domba ekor gemuk ................................................................................. 28
6. Rataan dan Simpangan Baku Bobot Badan dan Ukuran Metakarpal pada
domba ekor gemuk di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur ............ 30
7. Persamaan Regresi sebagai penduga Bobot Badan berdasarkan Ukuran
Metatarsal pada domba ekor gemuk di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur .......................................................................................................... 32
8. Rataan dan Simpangan Baku Bobot Badan dan Ukuran Metatarsa pada
domba ekor gemuk di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur ............ 34
ix
KORELASI UKURAN METAKARPAL DAN METATARSAL DENGAN
BOBOT BADAN PADA DOMBA EKOR GEMUK DI KECAMATAN
PERINGGABAYAKABUPATEN LOMBOK TIMUR
INTISARI
Oleh
DINI SEFTIA HULWANI
B1D 212 078
Penelitian ini tentang Korelasi Ukuran Metakarpal dan Metatarsal dengan
Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk, telah dilaksanakan pada bulan Maret-Mei
2016 di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ukuran panjang, lingkar dan indeks Metakarpal dan
Metatarsal dengan bobot badan pada Domba Ekor Gemuk.Metode penelitian
dengan melakukan pengukuran dilapangan, menggunakan pita ukur untuk
mengukur ukuran panjang dan lingkar metakarpal dan metatarsal pada ukuran cm
sedangkan bobot badan menggunakan timbangan pada ukuran kg. 60 ekor Domba
Ekor Gemuk yang terdiri 30 jantan dan 30 betina, masing-masing 20 ekor Domba
Ekor Gemuk Anak, (10 ekor jantan dan betina sepuluh ekor, dua puluh ekor
Domba Ekor Gemuk Muda, (10 ekor jantan dan10 ekor betina), 20 ekor Domba
Ekor Gemuk Dewasa, (10 ekor jantan dan 10 ekor betina) yang digunakan dalam
penelitian ini. Variabel penelitian menggunakan variabel penunjang yaitu, Bobot
Badan, Panjan, Lingkar, dan Indeks Metakarpal dan Metatarsal sedangkan
variabel penunjang adalah Sistem Pemeliharaan. Data yang diperoleh
menggunakan.Analisis Korelasian Regres dan secara sederhana menggunakan
Microsofi Office Excel 2007. Hasil penelitian diperoleh rata-rata bobot pada
domba Anak jantan, Muda dan Dewasa yaitu, 5.98±2.16 kg, 14.27±3.51 kg, dan
25.07±4.86 sedangkan untuk domba betina Anak, Muda dan Dewasa yaitu,
5.57±2.16 kg, 13.74±2.04 kg dan 21.79±2.21. Hasil analisis korelasi sederhana
menunjukkan bahwah koefisien korelasi pada penelitian ini bertanda positif yang
berarti bahwa dengan bertambahnya panjang, lingkar dan indeks metakarpal dan
metatarsal akan diikuti dengan penambahan bobot badan. Hasil analisis korelasi
antara ukuran-ukuran metakarpal dan metatarsal pada Domba Ekor Gemuk
diperoleh hasil tertinggi pada semua golongan umur betina yaitu, panjang
metacarpal dan metatarsal dengan koefisien korelasi 0.724 ± 0.782.Sehingga pada
Domba Ekor Gemuk jantan maupun betina pada semua golongan umur para meter
terbaik sebagai penduga bobot badan yaitu panjang metakarpal dan metatarsal.
Kata kunci: Domba Ekor Gemuk, Bobot Badan, Ukuran Metakarpal.
x
CORRELATION SIZE OF METACARPAL AND METATARSAL WITH
BODY WEIGHT ON FAT-TAILED SHEEP IN DISTRICT
PRINGGABAYA
EAST LOMBOK
ABSTRACK
by
DINI SEFTIA HULWANI
B1D 212 078
This research is about Correlation of size metacarpal and metatarsal with
Body Weight on Fat-Tailed Sheep, was held in March-May 2016 in the district of
Pringgabaya East Lombok. This research aims to determine of relationship
between length, circumference and the index metacarpal and metatarsal to weight
on Fat-Tailed Sheep. The research method was measured directly in the field, use
a measuring tape to measure the length and circumference of metacarpal and
metatarsal on the size (cm). while body weight use scales in size kg. 60 Fat-Tailed
Sheep consist of 30 males and 30 females. Each 20 child Fat-Tailed Sheep ( 10
male and 10 female), 20 young Fat-Tailed Sheep (10 male and 10 female) and 20
adult Fat-Tailed Sheep (10 female and 10 female). The Variable of this research
using variables principal these are Body Weight, length, circumference and the
index metacarpal and metatarsal. While variable support is system maintenance.
Data obtained use Regression and Correlation Analysis in a simple to use
Microsoft Office Excel 2007. The results obtained by the average weight of a
sheep ram Children, young and Adults is 2:16 ± 5.98 kg, 14:27 ± 3:51 kg, and
25.07 ± 4.86 while for female sheep Children, Young and Adults are, 5:57 ± 2:16
kg, 13.74 kg and 21.79 ± 2:04 ± 2:21. Results of simple correlation analysis
showed, the correlation coefficient in this research is positive it means with an
increase in length, circumference and the index metacarpal and metatarsal will be
followed by the addition of body weight. The results of the analysis of the
correlation between measures of metacarpal and metatarsal on Fat Tailed Sheep
obtained the highest results in all age groups females ie, the length of metacarpal
and metatarsal with a correlation coefficient of 0724 ± 0782. So at the Fat Tailed
Sheep males and females in all age groups the best meter as a predictor of body
weight are long metacarpal and metatarsal.
Key word: Fat-Tailed Sheep, Body Weight, Metacarpal and Metatarsal
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ternak Domba merupakan salah satu ternak ruminansia yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, sehingga permintaan
domba terus mingkat dari tahun ke tahun. Menurut Rukmana (2008), sistem usaha
peternakan domba di Indonesia secara umum masih bersifat usaha sambilan
tanamanpangan. Potensi populasi domba di Indonesia sekitar 6 juta ekor, hampir
seluruhnya berupa peternakan rakyat yang produktivitasnya rendah.
Produktivitas ternak dapat diketahui dari bobot badan ternak itu
sendiri.Bobot badan sebagai salah satu indikator yang umum digunakan peternak
untuk mengetahui ukuran keberhasilan pemeliharaan, pertumbuhan dan
perkembangan ternak.Mengetahui bobot badan ternak sangat penting, karena hasil
tersebut digunakan untuk menentukan pemberian ransum, dosis obat, untuk
program seleksi dan keperluan kontes ternak.Kendala yang sering dihadapi dalam
pengukuran bobot badan ternak dalam jumlah besar yaitu tidak tersedianya
peralatan timbangan yang diperlukan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui bobot badan yang paling
akurat adalah dengan melakukan penimbangan akan tetapi pemeliharaan ternak
domba masih didominasi oleh peternakan rakyat yang bersifat tradisional, dengan
ketersediaan peralatan yang hasilnya terbatas, minimnya melakukan penaksiran
bobot badan secara subyektif, hanya melihat dari kondisi fisik eksterior(postur
tubuh dan kesehatan).
2
Berbagai jenis timbangan yang dapat dibawah, namun hal tersebut belum
dapat mengatasi masalah pengukuran yang lebih praktis, mudah dan murah tanpa
mengurangi efektifitas hasil kerja peternak.Oleh karena itu diperlukan suatu
alternatif untuk menduga bobot badan ternak melalui pengukuran pada bagian-
bagian tubuh yang mempunyai korelasi dengan bobot badan.
Pendugaan bobot badan dengan melakukan pengukuran pada tubuh ternak
banyak dilakukan dan memiliki hasil korelasi yang positif dengan bobot badan,
meliputi panjang badan, lingkar dada dan tinggi badan (Kadarsih,2003); tinggi
pinggul dan lingkar dada (Hakim,2010). Namun pengukuran ukuran tubuh ternak
tersebut belum banyak diaplikasikan oleh peternak dilapangan. Hal ini
kemungkinan cara tersebut kurang praktis bagi peternak.
Beberapa ukuran tubuh ternak lainnya seperti metakarpal dan metatarsal
dapat diukur dengan cara lebih sederhana dan mudah. Namun ukuran tubuh ternak
ini belum banyak digunakan untuk pendugaan bobot badan ternak termasuk untuk
pendugaan bobot badan pada domda.Demikian juga data ukuran metakarpal dan
metatarsal tersebut khususnya pada domba Ekor Gemuk belum banyak diketahui.
Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan penelitian tentang “Korelasi
Ukuran Metakarpal dan Metatarsal dengan Bobot Badan pada Domba Ekor
Gemuk diKecamatan Pringgabaya Lombok Timur ”
1.2. RumusanMasalah
Bagaimana korelasi ukuran metakarpal dan metatarsal dengan bobot badan
padaDomba Ekor Gemuk (DEG).
3
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui hubungan antara
panjang, lingkar dan indeks metakarpal dan metatarsal terhadap bobot badan
padaDomba Ekor Gemuk.
1.3.2. Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini yaitu:
1. Untuk memenuhi sebagian syarat menjadi Sarjana Peternakan di
Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
2. Teknik pendugaan bobot badan ternak (Domba Ekor Gemuk) melalui
pengukuran metakarpal dan metatarsal dapat diaplikasikan oleh
peternak dalam rangka mengaktifkan pelaksanaan recording produksi
ternak dikalangan peternakan rakyat.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Domba Ekor Gemuk
Domba termasuk ternak yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi
lingkungan.Ternak ini hidup berkelompok sehingga tidak akan memisahkan diri
dari kelompoknya saat digembalakan. Aspek yang menarik dari ternak domba
dapat berkembangbiak dengan cepat, dalam dua tahun induk domba dapat
melahirkan anak sebanyak 3 kali dan bisa melahirkan lebih dari dua ekor, serta
daging relatif digemari oleh masyarakat dalam negeri dan luar negeri (Murtidjo,
1993; Astuti, 2010).
Di Indonesia, ternak domba diduga mulai dikenal sejak nenek moyang
pertama Bangsa Indonesia mendiami Indonesia. Asal usul domba tersebut
diperkirakan berasal dari pedagang-pedagang yang membeli rempah-rempah di
Indoneia pada zaman dahulu.Pedagang tersebut pada umunya berasal dari Asia
Barat Daya.Domba yang dibawah pada umunya termasuk bangsa ekor gemuk.
Beberapa ternak domba yang sekarang ada di Indonesia antara lain Domba Ekor
Gemuk,DombaPriangan, dan domba lokal lainnya yang tersebar luas diseluruh
nusantara memberi petunjuk bahwa nenek moyang pertama bangsa Indonesia
telah melakukan domestikasi terhadap ternak domba (Purbowati, 2011).
Domba Ekor Gemuk (DEG) lazim ditemukan di Madura Jawa Timur,
Sulawesi terutama di Daerah Donggala dan Lombok.Menurut riwayatnya, dahulu
domba ini adalah domba yang dibawah oleh saudagar-saudagar bangsa Arab ke
Indonesia. Ciri khas domba ini ialah bentuk ekornya panjang, lebar dan besar
5
tetapi pada ujungnya merupakan tempat penyimpanan lemak
(Sumoprastomo,1993). Menurut Sugeng (1988), bentuk badannya besar, yang
jantan bertanduk sedangkan yang betina tidak bertanduk.
Menurut Sutama dan Budiarsana (2013), karekteristik dari DEG adalah
tipe bulu umumnya bebas dari wol sehingga DEG termasuk domba rambut (hair
sheep).Warna bulu (bukan wol) putih.Ekornya yangtebal (cadangan lemak)
menyebabkan domba ini tahan terhadap kondisi lingkungan panas dan kering.Di
samping itu, domba DEG relatif lebih jinak dibandingkan dengan domba Garut.
Pada musim hujan ternak ini akan menyimpan kelebihan nutrisi yang diperoleh
dibagian ekor dalam bentuk lemak untuk dimanfaatkan pada musim kemarau, saat
terjadi kekurangan pakan.
2.2. Pertumbuhan Ternak
Ternak Domba seperti mahluk hidup lainnya juga mengalami
pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) terus
menerus.Pertumbuhan adalah pertambahan berat badanatau ukuran sesuai
kronologis dan kemasakan tubuh.Arti dari kata perkembangan atau pertumbuhan
yaitu berkaitan dengan perubahan bentuk bagian dari organ tubuh dan ukuran
tubuh serta fungsinya (Sudarmono dan Sugeng, 2007).Pertumbuhan umumnya
dinyatakan dengan pengukuran kenaikan bobot badan dan tinggi badan. Menurut
Anggrodi (1994), pertumbuhan murni mencangkup pertumbuhan dalam bentuk
dan bobot jaringan tubuh lainnya dan organ tubuh. Dilihat dari sudut kimiawi
6
pertumbuhan murni adalah suatu pertumbuhan jumlah protein dan zat-zat mineral
yang ditimbun dalam tubuh.
Menurut Mc Dowell (1988), proses pertumbuhan pada hewan dimulai
dari pembentukan sel telur dan berlanjut keproses pembelahan dan diferensiasi sel
untuk membentuk jaringan dan organ-organ tertentu. Selanjutnya hewan
berkembang menjadi organisme yang sangat kompleks dan mampu melakukan
semua fungsi yang diperlukan untuk kelangsungan dan kelanjutan hidupnya.
Pertumbuhan ternak domba dipengaruhi banyak faktor antara lain
genetik, jenis domba, makanan dan manajemen. Adjisudarso (1987) menyatakan
bahwa, pertumbuhan bobot badan setelah disapih lebih kecil, pertumbuhan setelah
disapih umur 100-200 hari sebesar 0.07 kg/hari, sedangkan pertumbuhan domba
umur 200-300 hari sebesar 0.04 kg/hari. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan adalah pakan ternak. Menurut Asikin (1979), untuk pemeliharaan
ternak domba membutuhkan rumput segar 4000 gr/ekor/ hari atau 161.57-188.9
gr/kg berat badan.
Bobot badan ternak merupakan aspekpenting pada ternak karena dapat
digunakan untuk menentukan kebutuhan pakan ternak dan kebutuhan jual beli
ternak (Trisnawanto dkk; 2012). Bobot tubuh ternak merupakan hasil pengukuran
dari proses tumbuh ternak yang dilakukan dengan cara penimbangan (Tillman,
ea.al.,1998)
Menurut Brody (1945), ukuran tubuh yang mempunyai hubungan paling
erat dengan bobot badan adalah lingkar badan. Hal ini mudah dipahami bahwa ±
90 % isi perut dan dada (badan) yang menentukan bobot badan sehingga tebal
7
tipisnya badan sangat menentukan besar lingkar badan, sedangkan tinggi dan
panjang lebih ditentukan oleh tulang. Sehingga ternak baik dalam keadaan gemuk
maupun kurus akan mempunyai tinggi badan yang tetap, padahal perbedaan antara
gemuk dan kurus tersebut sangat mempengaruhi bobot badan.
2.3. Ukuran Tubuh Ternak
Menurut Awaluddin (2010), pengukuran ternak umumnya dilakukan
untuk mengetahui perkembangan ternak sehingga dapat dimonitor dampak dari
satu intervensi teknologi atau perbaikan manajemen. Bobot badan dapat dijadikan
salah satu indikator untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ternak.
Penimbangan hendaklah dilakukan dengan urutan dan tata cara yang tetap, agar
mendapat berat badan yang mendekati kebenaran.
Pada waktu malakukan pengukuran, diusahakan agar ternak harus berdiri
dengan tegak dengan keempat kakinya dan kepala dengan posisi yang
normal.Pada pengukuran lingkar dada, pita ukur harus dilingkarkan mengelilingi
badan tepat dibelakang bahu pada lingkar terkecil dan ditarik sedemikian rupa,
tepat kencang pada badan ternak (Williamson dan Payne, 1993).Bobot badan
mempunyai suatu pengaruh nyata terhadap produksi daging.Diantara faktor-faktor
yang mempengaruhi bobot badan, pakan merupakan faktor yang sangat penting
dalam pengaruhnya terhadap produksi daging.
Banyak dari pengukuran linier menggambarkan pokok perpanjangan dari
tulang.Paling banyak pengukuran yang dilakukan pada Sapi, Kuda, tetapi sedikit
jumlahnya pada ternak Domba dan terbatas jumlahnya pada Unggas dan Babi
8
(Lawrence and Fowler, 2002).Menurut Pamungkas (2009) pada kambing
peranakan Ettawa (PE) Betina di Kampong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), menunjukkan hubungan bobot badan yang berkolerasi positif nyata dengan
panjang badan (r = 0.60), dengan lingkar dada (r = 0.91) dari bentuk ternaknya.
2.4. Metakarpal dan Metatarsal
Dwiyanto (1982) yang disitasi Sedim (1997) menyatakan, bahwa pada
anak sapi dengan bobot lahir tinggi mempunyai tulang kanon paling besar pada
saat lepas sapih dan pada saat dipotong, ditekankan bahwa terdapat perbedaan
ukuran tulang kanon diantara bangsa. Tulang kanon atau metakarpal biasanya
mirip antara bagian depan dan belakang tetapi terlihat bagian belakang lebih
panjang 25 persen dari bagian depan. Walaupun perbandingan ini khas pada kuda,
tetapi dapat juga ditemukan di sapi, kambing dan domba (Sasimowski, 1987).
Pada sapidan domba terjadi perluasan dari perlebaran tulang metakarpal ketiga
dan keempat menjadi tulang kanon (Frandson,1993), sedangkan Bone (1982)
menyatakan, bahwa metakarpal adalah tulang yang termasuk klasifikasi tulang
panjang yang berada diantara jarak sejajar dari karpal dan flank terdekat.
Menurut Mittal dan Pandey (1975) yang disitasi oleh Devendra dan Burns
(1994) menyatakan, bahwa panjang metakarpal berkorelasi positif terhadap bobot
badan pada kambing Barbari dan Jamnapari atau kambing Ettawa masing-masimg
0.63 dan 0.91 dan dengan panjang badan masing-masing 0.52 dan 0.99.
Menurut Willson et al, (1977) yang disitasi oleh Dwiyanto (1982) bahwa
semua ukuran tulang dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin. Selanjutnya
9
dikatakan, bahwa hewan mempunyai tulang kaki yang besar tumbuh lebih cepat
dan menghasilkan daging lebih banyak dibandingkan dengan ternak yang berkaki
kecil. Orme et al,(1959) yang disitasi oleh Dwiyanto (1984) menjelaskan, bahwa
terdapat korelasi positif antara ukuran tulang metakarpal dengan bobot hidup.
Supar (1997) melaporkan, bahwa terdapat korelasi positif antara panjang
metakarpal dengan bobot badan (r=0.883) pada ternak jantan dan (r=0.721) pada
ternak betina untuk kambing Peranakan Ettawa. Demikian pula halnya dengan
Iqbal (1997) melaporkan, bahwa pada kambing Peranakan Ettawa terdapat
hubungan yang sangat bermakna (P<0.01) antara lingkar metakarpal dengan bobot
badan ,koefisien korelasinya adalah 0.856 untuk jantan dan 0.790 untuk
betina.Lebih lanjut Supar (1997) melaporkan, bahwa rataan panjang metakarpal
pada kambing Peranakan Ettawa adalah 6.579 ± 0.695 cm untuk jantan dan 6.431
± 0.144 cm untuk betina serta 6.510 ± 0.722 cm tanpa perbedaan jenis kelamin.
2.5. Korelasi Dan Regresi
Analisis Korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan
antara dua variabel atau lebih, sedangkan ukuran yang dipakai untuk mengetahui
derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif dinamamakan koefisien korelasi
(Sutrisno-Hadi, 1987). Semakin dekat koefisien korelasi tersebut kearah -1 atau
+1, maka semakin baiklah data sampel itu diterangkan oleh garis regresi dan
semakin dekat koefisien korelasi itu keara nol, maka makin kurang baiklah data
sampel itu dijadikan sebagai penduga berdasarkan analisis regresi
(Pasaribu,1983). Sedangkan menurut Nugroho (1982), bahwa jika nilai korelasi
10
itu < 0.5 dianggap adanya hubungan yang kurang meyakinkan atau nilai korelasi
belum cukup memberi petunjuk bahwa hubungan itu ada, sedangkan jika nilai
korelasi itu ≥ 0.5 maka hubungan itu dikatakan erat.
Regresi adalah bentuk hubungan antaradua peubah atau lebih yang terdiri
atas peubah bebas dan peubah tak bebas yang dapat dinyatakan dalam persamaan
matematis Y=a + bX(Sudjana,1989). Selanjutnya Sutrisno-Hadi (1987)
menyatakan, bahwa perubahan satu-satuan pada variabel X akan menyebabkan
perubahan b satuan pada variabel Y, perubahan ini merupakan pertambahan
apabila b bertanda positif dan penurunan atau pengurangan jika b bertanda
negatif.
Indeks determinasi (R2) digunakan sebagian menjelaskan persentase
variasi dalam variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh bervariasinya
variabel (X). Hal ini untuk menunjukkan bahwa variasi dalam variabel tak bebas
(Y) tidak semata-mata disebabkan oleh variasinya variabel bebas (X), bisa saja
variabel tak bebas tersebut juga disebabkan oleh bervariasinya variabel bebas
lainnya yang mempengaruhi variabel tak bebas tetapi tidak dimaksukkan dalam
model persamaan regresinya. Nilai R2 yang lebih besar akan lebih penting dalam
persamaan regresi yang menerangkan Y, sedangkan nilai R2 yang rendah
sekalipun uji F-nya bermakna, pendugaan persamaan regresi mungkin tidak
berarti (Sutrisno, 1987).
11
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penalitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016 di
Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, yang meliputi tiga desa yang
mempunyai populasi domba tertinggi yaitu Desa Pringgabaya, Pringgabaya Utara
dan Labuan Lombok (Badan Pusat Statistik, 2014).
3.2. MateriPenelitian
Adapun materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 ekor
Domba Ekor Gemuk (DEG). Terdiri dari 30 jantan dan 30 ekor betina, masing-
masing 20 ekor DEG anak (10 ekor jantan dan 10 ekor betina), 20 ekor DEG
muda (10 ekor jantan dan 10 ekor betina), dan 20 ekor DEG dewasa (10 ekor
jantan dan 10 ekor betina).
3.3. Bahan dan Alat yangDigunakan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Timbangan “CAS” kepekaan 0.1 kg kapasitas 60 kg, untuk menimbang
bobot badan ternak.
2. Pita ukur “Rondo” kapasitas 200 cm untuk mengukur panjang dan lingkar
metakarpal dan metatarsal pada ternak.
3. Alat tulis lengkap untuk mencatat hasil pengukuran pada ternak
12
3.4. Variabel Penelitian
3.4.1. Variabel Utama
Adapu cara pengukuran tubuh ternak dalam variabel ini adalah:
1.Bobot badan Domba (kg), diperoleh dengan melekukan penimbangan
langsung menggunakan timbangan dengan cara domba dinaikkan diatas
timbangan, kemudian ditidurkan agar domba tidak banyak bergerak dan
hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.
2. Panjang Metakarpal (cm), adalah ukuran yang menyatakan jarak lurus tepat
dibawah persendian tulang lutut sampai bagian atas persendian tumit yang
bersangkutan. Panjang metakarpal diukur menggunakan pita ukur, sebelum
melakukan pengukuran panjang metakarpal, ternak terlebih dahulu
ditenangkan dengan cara dielus-elus.
3. Lingkar Metakarpal (cm), adalah jarak melingkar tulang pipa yang diukur
tepat ditengah-tengah tulang pipa bagian depan. Diukur menggunakan pita
ukur mengikuti lingkar metakarpal tepat ditengah-tengah tulang pipa bagian
kaki depan.
4. Panjang Metatarsal (cm), adalahjarak lurus tepat dibawah persendian tulang
lutut sampai bagian atas persendian tumit bagian kaki belakang. Panjang
metatarsal diukur menggunakan pita ukur, sebelum melakukan pengukuran,
ternak terlebih dahulu ditenangkan dengan cara dielus-elus.
5. Lingkar Metatarsal (cm), adalah jarak melingkar tulang pipa yang diukur
tepat ditengah-tengah tulang pipa bagian belakang.Diukur menggunakan
13
pita ukur mengikuti lingkar metatarsal tepat ditengah-tengah tulang pipa
bagian kaki belakang.
6. Indeks diperoleh dari hasil perbandingan dari panjang dan lingkar
metakarpal dan metatarsal.
3.4.2. Variabel Penunjang
Adapun variabel penunjang yang diamati dalam penelitian ini
adalah, Sistem pemeliharaan.
3.5. Cara Penelitian
Cara pengambilan sampel ternak pada penelitian ini adalah:
1. Sampel ternak ditentukan berdasarkan umur fisiologis ternak diantaranya,
Anak, Muda dan Dewasa.
2. Sampel peternak ditentukan berdasarkan pengalaman beternak Domba Ekor
Gemuk, yaitu peternak yang telah memelihara ternaknya > 3 tahun.
3. Pengumpulan data dimulai dari penentuan bobot badan pada ternak Domba
Ekor Gemuk dan pengukuran sebagai variabel pokok yang diamati.
4. Pengukuran ternak yang telah dikelompokkan berdasarkan umur baik betina
maupun jantan, akan dilaksanakan pada pagi hari sampai menjelang siang
sebelum ternak domba diberi makan atau digembalakan.
14
3.6. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
dan Regresi Sederhana. Beberapa rumus yang digunakan yaitu:
1. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara bobot badan (Y) dengan
ukuran paha (X) digunakan rumus analisis korelasi sederhana (Sudjana,
1989), yaitu:
√{ }{ }
Keterangan: r = Koefisien korelasi
X = Variabel tak bebas (ukuran paha)
Y = Variabel bebas (bobot badan)
n = Jumlah sampel
2. Untuk menduga bobot badan berdasarkan ukuran paha digunakan
persamaan regresi linier sederhana (Sutrisno-Hadi, 1987), yaitu:
Y = a + bX
Keterangan: a = konstanta (intersep)
b = koefisien regresi
3. Untuk mengetahui besarnya penyimpangan hasil pendugaan bobot badan
berdasarkan persamaan regresi terhadap bobot badan sebenarnya digunakan
rumus penyimpangan Ralat Baku Estimasi (RBE) (Jamarun, 1988), yaitu:
15
Dalam penelitian ini data yang dikumpulakan ditabulasikan sesuai dengan
kelompoknya dan data manajemen pemeliharaan pada ternak dianalisis secara
diskriptif, sedangkan data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis
korelasi dan regresi secara sederhana munggunakan Microsoft Office Excel 2007.
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Daerah Penelitian
Pringgabaya merupakan kecamatan yang terletak dibagian utara
Kabupaten Lombok Timur dengan wilayah seluas 136,20 Km2. Dibagian utara
berbatas dengan kecematan sambelia, disebelah selatan berbatasan dengan
kecematan labuhan haji, disebelah barat berbatasan dengan kecematan suela dan
wanasaba, dan sebelah timur berbatasan langsung dengan selat alas, yaitu selat
penghubung ke pulau Sumbawa.
Kecamatan pringgabaya terdiri dari 15 (lima belas) desa yaitu desa
bagek papan, apitaik, kerumut, pohgading, batuyang, pringgabaya, labuhan
lombok, teko, pohgading timur, pringgabaya utara, tanak gadang, anggaraksa,
gunung malang, seruni mumbul dan telaga waru, Desa dengan proporsi luas
wilayah terluas adalah desa gunung malang mencapai 39,20 persen sedangkan
desa kerumut dan tanak gadang merupakan desa dengan proporsi luas wilayah
terkecil yaitu sekitar 4,41 persen.
Secara umum ternak di kecamatan pringgabaya pada tahun 2014 sapi
4.287 ekor, kerbau 1.137 ekor, kuda 1.117 ekor, kambing 7.059 ekor, domba
5.004 ekor, ayam buras 71.539 ekor, ayam petelur 13.085, ayam pedaging 18.894
ekor, dan itik 4.628 ekor (Kecamatan Pringgabaya Dalam Angka 2014). Sumber
hijauan bagi ternak-ternak tersebut adalah rumput lapangan yang banyak terdapat
diladang, pinggir hutan, perkebunan dan pematang sawah.
17
4.1. Tatalaksana Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk
Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk di Kecamatan Pringgabaya masih
secara tradisional dan pada dasarnya sama. Domba dilepaskan dipadang
penggembalaan, ada juga dilepaskan diladang, pinggir sungai dan sawah, dan
tanah lapang untuk merumput dari pagi sekitar jam 09.00 sampai sampai dengan
sore jam 05.00 dan pada malam hari domba dikandangkan.Bahan kandang pada
umunya terbuat dari kayu, pagar hidup dan bambu dengan atap asbes, seng dan
rumbia sedangkan lantainya beralaskan tanah yang dipadatkan.
4.2.Bobot Badan dan Ukuran Metakarpal dan Metatarsal.
Rata-rata dan simpangan baku Bobot Badan dan ukuran-ukuran tubuh
domba yang disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa bobot
badan dan ukuran-ukuran tubuh domba jantan dan betina meningkat seiring
dengan bertambahnya umur.Bobot badan merupakan aspek penting pada ternak
karena dapat digunakan untuk menentukan kebutuhanpakan ternak dan kebutuhan
jual beli ternak (Trisnawanto ea al., 2012).Menurut Soeparno (2009), bobot badan
akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur ternak itu sendiri.
18
Tabel 1.Bobot Badan dan Ukuran MetakarpalRata-rataDomba Ekor Gemukpada
Umur fisiologis dan jenis kelamin berbedadi Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur.
No
Umur
Fisiologis
Jenis
Kelamin Karekteristik Rata-Rata
1 Anak Jantan Bobot Badan (kg) 5,98 ± 2,32
Panjang Metakarpal (cm) 11.06 ± 1.54
Lingkar Metakarpal (cm) 6,33 ± 1,21
Indeks Metakarpal (cm) 0.58 ± 0.12
2 Anak Betina Bobot Badan (kg) 5,57 ± 2,16
Panjang Metakarpal (cm) 10,42 ± 1,37
Lingkar Metakarpal (cm) 5,52±1,35
Indeks Metakarpal 0,53± 0,13
3 Muda Jantan Bobot Badan (kg) 14,27 ± 3,51
Panjang Metakarpal (cm) 12.31 ± 1.19
Lingkar Metakarpal (cm) 6.07 ± 01,59
Indeks Metakarpal 0.49 ± 0.13
4 Muda Betina Bobot Badan (kg) 13,74 ± 2.04
Panjang Metakarpal (cm) 12,6 ± 0,76
Lingkar Metakarpal (cm) 6.76 ± 0,76
Indeks Metakarpal 0.49 ± 0.13
5 Dewasa Jantan Bobot Badan (kg) 25.0 ± 4.86
Panjang Metakarpal (cm) 14.43 ± 1.17
19
Lingkar Metakarpal (cm) 6.29 ± 0.40
Indeks Metakarpal 0.50 ± 0.03
6 Dewasa Betina Bobot Badan (kg) 21.79 ± 2.21
Panjang Metakarpal (cm) 14.13 ± 1.17
Lingkar Metakarpal (cm) 6.78 ± 0.42
Indeks Metakarpal 0.48 ± 0.05
Bobot badan adalah salah satu dari sekian indikator dalam menentukan
pertumbuhan besar ternak yang dapat diketahui melalui pengukuran dengan alat
ukur dan penimbangan atau melalui persamaan tertentu.Hasil penelitian ini
diperoleh rata-rata bobot badan pada domba jantan anak, muda dan dewasa yaitu,
5.98±2.16kg, 14.27±3.51 kg dan 25.07±4.86kg sedangkan untuk domba betina
anak, muda dan dewasa yaitu, 5.57±2.16kg, 13.74±2.04 kg dan 21.79±2.21 kg.
Hasil pengukuran dalam penelitian untuk ukuran tubuh
(panjangmetakarpal, lingkar metakarpal dan indeks metakarpal) domba ekor
gemuk ditunjukkan pada tabel 2 yaitu, panjang metakarpal, lingkar metakarpal
dan indeks metakarpal. Rata-rata panjang metakarpal jantan anak, muda dan
dewasa yaitu, 11.06±1.54 cm, 12.31±1.19 cm dan 14.42±1.17 sedangkan domba
betina anak, muda dan dewasa yaitu, 10.42±1.37cm, 12.6±0.76cm dan 14.13±1.17
cm. Lingkar metakarpal jantan anak, muda dan dewasa yaitu: 6.33±1.21 cm,
6.07±1.59 cm dan 1.29±0.40, sedangkan lingkar metakarpal domba betina anak,
muda dan dewasa yaitu, 5.52±1.35, 6.76±0.76 dan 6.78±0.42. Indeks metakarpal
domba jantan anak, muda dan dewasa yaitu, 0.58±0.12, 0.49±0.13 dan 0.50±.0.03
20
sedangkan domba betina anak, muda dan dewasa yaitu, 0.53±0.13, 0.49±0.13 dan
0.48±0.05.Hal ini membuktikan bahwa semakin bertambahnya umur domba maka
semakin bertambahnya pula ukuran – ukuran tubuh domba, salah satunya panjang,
lingkar dan indeks metakarpal.
Tabel 2. Bobot Badan dan Ukuran Metatarsal Rata-rata Domba Ekor Gemukpada
Umur fisiologis dan jenis kelamamin yang berbeda di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
No
Umur
Fisiologis
Jenis
Kelamin Karekteristik Rata-Rata
1 Anak Jantan Bobot Badan (kg) 5,98 ± 2,32
Panjang Metatarsal (cm) 12.51 ± 2.94
Lingkar Metatarsal (cm) 6,91 ± 0.85
Indeks Metatarsal (cm) 0.59 ± 0.21
2 Anak Betina Bobot Badan (kg) 5,57 ± 2,16
Panjang Metatarsal (cm) 13.75 ± 2.36
Lingkar Metatarsal ( cm) 6.84±0.67
Indeks Metatarsal 0,50± 0.9
3 Muda Jantan Bobot Badan (kg) 14,22 ± 3,51
Panjang Metatarsal (cm) 17.77 ± 1.32
Lingkar Metatarsal (cm) 7.47 ± 0.40
Indeks Metakarpal 0.42 ± 0.30
4 Muda Betina Bobot Badan (kg) 13,74 ±2.04
Panjang Metatarsal (cm) 15.17 ± 2.95
21
Lingkar Metatarsal (cm) 7.41 ± 0,55
Indeks Metatarsal 0.50 ± 0.08
5 Dewasa Jantan Bobot Badan (kg) 25.0 ± 4.86
Panjang Metatarsal (cm) 14.42 ± 1.17
Lingkar Metatarsal (cm) 7.29± 0.40
Indeks Metatarsal 0.50 ± 0.03
6 Dewasa Betina Bobot Badan (kg) 21.79 ± 2.21
Panjang Metatarsal (cm) 18.24± 1.57
Lingkar Metatarsal (cm) 8.32 ±1.27
Indeks Metatarsal 0.45 ± 0.08
Hasil pengukuran dalam penelitian untuk ukuran metatarsal Domba Ekor
Gemuk yaitu, panjang metatarsal, lingkar metatarsal dan indeks metatarsal. Rata-
rata panjang metatarsal pada Anak jantan, Muda dan Dewasa yaitu, 12.51±2.94
cm; 17.77±1.32 cm; dan 14.42±1.17cm, sedangkan untuk Anak betina, muda dan
dewasa yaitu,13.75±2.36 cm; 15.17±2.95 cm dan 18.24±1.57cm. Lingkar
metatarsal pada anak jantan, muda dan dewasa yaitu, 6.91±0.85 cm; 7.47±0.40
dan 7.29±0.04 cm, sedangkan domba anak betina, muda dan dewasa yaitu,
6.84±0.67 cm; 7.41±0.55 cm dan 8.32±1,57. Indeks metatarsal pada domba anak
jantan, muda dan dewasa yaitu, 0.59±0.21 cm; 0.42±0.30 cm dan 0.50±0.03 cm,
sedangkan indeks metatarsal pada Anak betina, Muda dan Dewasa yaitu:
0.50±0.92 cm; 0.50±0.08 cm dan 0.45±0.08.
22
Adanya perbedaan bobot badan dan ukuran tubuh ternak antara domba
jantan dan betina yang dilihat dari ukuran metakarpal dan metatarsal
membuktikan bahwa laju pertumbuhan antara domba jantan dan betina berbeda.
Ternak jantan akan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dari pada ternak
betina karena adanya androgen yaitu suatu hormon kelamin yang termasuk
sebagai hormon pengatur atau stimulan pertumbuhan (Mansur, 2010). Namun
sebaliknya hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa pada umur anak,
muda dan dewasa terlihat bobot badan maupun ukuran panjang, lingkar dan
indeks metakarpal dan metatarsal pada domba betina lebih tinggi dibandingkan
dengan domba jantan.
4.3. Korelasi dan Regresi antara Bobot Badan dengan Panjang, lingkar dan
indeks Metakarpaldan Metatarsal pada Domba Ekor Gemuk.
Hasil analisis korelasi dan regresi sederhana antara ukuran panjang,
lingkar dan indeks metakarpal dengan bobot badan pada Domba Ekor Gemuk dari
fase anak hingga dewasas secara linier yang disajikan pada Tabel 3 dan 4.
23
Tabel 3. Koefisien Korelasi dan Determinasi antara Ukuran Metakarpal dengan
Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk di Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur
No
Umur
Fisiologis
Jenis
Kelamin
Ukuran
Metakarpal
Koefisien
Korelasi
( r )
Koefiesien
Diterminasi
( r2)
1 Anak Jantan
Panjang
Metakarpal 0.461 1.212
Lingkar
Metakarpal 0.394 0.156
Indeks
Metakarpal 0.093 0.008
2 Anak Betina
Panjang
Metakarpal 0.724 0,525
Lingkar
Metakarpal 0,400 0,160
Indeks Metakarpal 0.029 0,008
3 Muda Jantan
Panjang
Metakarpal 0.262 0.068
Lingkar
Metakarpal 0.045 0.002
Indeks Metakarpal 0.036 0.001
4 Muda Betina Panjang 0.502 0.252
24
Metakarpal
Lingkar
Metakarpal 0.270 0.073
Indeks Metakarpal 0.206 0.042
5 Dewasa Jantan
Panjang
Metakarpal 0.116 0.013
Lingkar
Metakarpal 0.152 0.023
Indeks Metakarpal 0.039 0.001
6 Dewasa Betina
Panjang
Metakarpal 0.257 0.066
Lingkar
Metakarpal 0.285 0.081
Indeks Metakarpal 0.249 0.086
Tabel 3 menunjukkan rata-rata koefisien korelasi (r) tertinggi pada
hubungan antara panjang metakarpal dengan bobot badan pada semua golongan
umur dombabetina, terlihat secara berturut-turut untuk anak, muda dan dewas
adalah 0.724, 0.502 dan 0.257. Adapun yang tertinggi untuk lingkar metakarpal
terdapat pada domba betina anak yaitu, 0.400.Kemudian diikuti oleh hubungan
panjang, lingkar dan indeks metakarpal jantan dan lingkar betina terhadap bobot
badan domba pada semua golongan umur. Hubungan tertinggi pada domba jantan
terdapat pada hubungan panjang metakarpal dengan bobot badan pada umur anak
25
yaitu, 0.461, adapun pada domba betina terdapat pada hubungan lingkar
metakarpal dengan bobot badan pada umur anak yaitu,0.400.
Dilihat dari kebermaknaannya pada setiap golongan umur baik domba
jantan maupun betina lingkar metakarpal merupakan parameter terbaik, karena
pada semua golongan umur hubungan panjang metakarpal dengan bobot badan
memberikan hasil korelasi yang positif.Secara keseluruhan baik pada domba ekor
gemuk jantan dan betina terdapat korelasi positif antara panjang metakarpal,
lingkar metakarpal dan indeks metakarpal dengan bobot badan Domba Ekor
Gemuk.Sesuai dengan pendapat M.A. Talebi dan M. Vatankhah (2011) yang
menyatakan, bahwa ada korelasi positif antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot
badan seekor ternak.
Koefisien determinasi (r2) secara berturut-turut anak jantan dan betina
yaitu, 1,212 ; 0,525 (panjang metakarpal), 0,156 ; 0,160 (lingkar metakarpal), dan
indeks 0,008 ; 0,008 (indeks metakarpal) yang memiliki kesamaan indeks
metakarpal pada domba anak jantan dan betina untuk nilai koefisien
determinasinya. Koefisien determinasi (r2) untuk domba muda jantan dan betina
yaitu, 0,068 ; 0,252 (panjang metakarpal), 0,002; 0,073 (lingkar metakarpal) dan
0,001 ; 0,042 (indeks metakarpal). Sedangkan koefisien determinasi (r2) pada
domba dewasa jantan dan betina adalah 0,013 ; 0,066 (panjang metakarpal), 0,023
; 0,081 (lingkar metakarpal) dan 0,001; 0,086 (indeks metakarpal).
Koefisien determinasi (r2) secara lansung dapat menentukan persentase
beberapa besar pengaruh ukuran panjang, lingkar dan indeks metakarpal terhadap
penambahan bobot badan Domba Ekor Gemuk.Hasil penelitian ini menunjukkan
26
bahwa persentase koefisien determinasi tertinggi terhadap penambahan bobot
badan pada Domba Ekor Gemuk pada anak yaitu 0.525% (anak betina),
dipengaruhi oleh ukuran panjang metakarpal.Adapun pada Domba Ekor Gemuk
umur muda persentase koefisien determinasi tertinggi terhadapn bobot badan
terdapat pada panjang metakarpal yaitu 0.068% (jantan muda).Pada domba ekor
gemuk dewasa koefisien determinasi tertinggi diperoleh dari hubungan panjang
metakarpal terhadap bobot badan sebesar 0.066% (betina dewasa).Sedangkan
secara keseluruhan presentase koefisien determinasi tertinggi dan terendah pada
domba ekor gemuk secara berturut-turut terdapat pada anak jantan dan dewasa
jantan yaitu, 0.068% (panjang metakarpal); 0.001% (indeks metakarpal).
Gomez (1976) berpendapat bahwa semakin tinggi koefisien determinasi
makin berarti persamaan tersebut semakin baik sebagai alat penduga bobot badan
dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa panjang metakarpal secara sederhana
merupakan variabel terbaik sebagi penduga bobot badan dibandingkan lingkar dan
indeks metakarpal karena memiliki koefisien determinasi yang lebih tinggi pada
domba ekor gemuk.Pada domba ekor gemuk jantan dewasa maupun muda
parameter terbaik sebagai penduga bobot badan yaitu panjang metakarpal.Begitu
juga halnya dengan domba betina anak, muda dan dewasa panjang metakarpal
merupakan sebagai penduga bobot badan domba dibandingkan dengan lingkar dan
indeks metakarpal.Namun parameter yang baik digunakan untuk menduga bobot
badan pada domba ekor gemuk anak jantan yaitu lingkar metakarpal.
27
Tabel 4. Koefisien Korelasi dan Determinasi antara Ukuran Metatarsal dengan
Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk di Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur.
No
Umur
Fisiologi
s
Jenis
Kelami
n Ukuran Metatarsal
Koefisien
Korelasi
( r )
Koefiesien
Diterminas
i (r2)
1 Anak Jantan
Panjang
Metatarsal 0.201 0.040
Lingkar
Metatarsal 0.420 0. 176
Indeks Metatarsal 0.125 0.015
2 Anak Betina
Panjang
Metatarsal 0.490 0.240
Lingkar
Metatarsal 0.715 0.511
Indeks Metatarsal 0.009 8,96
3 Muda Jantan
Panjang
Metatarsal 0.259 0.067
Lingkar
Metatarsal 0.252 0.063
Indeks Metatarsal 0.084 0.007
4 Muda Betina
Panjang
Metatarsal 0.292 0.085
28
Lingkar
Metatarsal 0.277 0.076
Indeks Metatarsal 0.130 0.016
5 Dewasa Jantan
Panjang
Metatarsal 0.490 0.240
Lingkar
Metatarsal 0.506 0.256
Indeks Metatarsal 0.354 0.119
6 Dewasa Betina
Panjang
Metatarsal 0.782 0.611
Lingkar
Metatarsal 0.156 0.024
Indeks Metatarsal 0.258 0.066
Pada Tabel 4 diatas menunjukkan rata-rata koefisien korelasi (r) yang
tertinggi diperoleh dari hubungan panjang metatarsal pada domba ekor gemuk
dengan bobot badan pada semua golongan umur domba ekor gemuk
betina.Kemudian dilanjutkan oleh hubungan antara lingkar dan indeks metatarsal
pada golongan umur domba betina anak, muda dan dewasa. Pada Domba Ekor
Gemuk Anak jantan koefisien korelasi tertinggi didapatkan dari hubungan antara
panjang metatarsaldengan bobot badan, untuk yang muda pada domba jantan
koefisien tertinggi didapatkan dari hubungan antara panjang metatarsal dengan
bobot badan sedangkan pada domba jantan dewasa koefisien tertinggi didapatkan
29
dari hubungan antara lingkar metatarsal dengan bobot badan ternak Domba Ekor
Gemuk.
Koefisien determinasi (r2) secara berturut-turut untuk Anak jantan dan
betina yaitu, 0.040 ; 0.240 (panjang metatarsal), 0,176 ; 0,511 (lingkar Metatarsal)
dan 0,051 ; 8,96 (Indeks Metatarsal). Hal ini berarti lingkar metatarsal
padaDomba Ekor Gemuk menjelaskan 17,6 % pada jantan, 51,1 % pada betina
begitu juga untuk ukuran-ukuran yang lainnya. Koefisien determinasi (r2) untuk
domba muda jantan dan betina yaitu, 0,067 ; 0.085 (panjang metatarsal), 0,063 ;
0,076 (lingkar metatarsal) dan 0,007 ; 0,016 (indeks metatarsal), sedangkan
koefisien determinasi pada domba dewasa jantan dan betina yaitu, 0,240 ; 0,611
(panjang metatarsal), 0,256 ; 0,024 (lingkar metatarsal), dan 0,119 ; 0,066 (indeks
metatarsal).
Koefisien determinasi (r2) secara lansung dapat menentukan presentase
pengaruh ukuran-ukuran panjang metatarsal terhadap bobot badan domba ekor
gemuk. Hasil menunjukkan bahwa presentase koefisien determinasi tertiggi
terhadap penambahan bobot badan domba ekor gemuk pada dewasa yaitu, 0.611%
(dewasa betina), dipengaruhi oleh ukuran panjang metatarsal.Adapun pada domba
ekor gemuk umur muda presentase korfisien determinasi tertinggi terhadap bobot
badan terdapat pada panjang metatarsal yaitu 0.85% (muda betina).Pada domba
ekor gemuk umur anak koefisien determinasi tertinggi diperoleh dari hubungan
lingkar metatarsal sebesar, 0.511% (anak betina).Sedangkan secara keseluruhan
presentase koefisien determinasi tertinggi dan terenda pada domba ekor gemuk
30
secara berturut-turut terdapat pada dewasa betina dan muda jantan yaitu, 0.611%
(panjang metatarsa); 0.007% (indeks metatarsal).
Tabel 5.Persamaan Regresi sebagai penduga Bobot Badan berdasarkan Ukuran
Metakarpal Domba Ekor Gemuk di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur.
No
Umur
Fisiologis
Jenis
Kelamin Ukuran Metakarpal
Persamaan Regresi
(Y)
1 Anak Jantan
Panjang
Metakarpal y= -1,714 + 0,695 x
Lingkar
Metakarpal y= 1,198 + 0,755 x
Indeks Metakarpal y= 4,964 + 1,754 x
2 Anak Betina
Panjang
Metakarpal y=-6,361 + 1.145 x
Lingkar
Metakarpal y=2.039 + 0.641 x
Indeks Metakarpal y=0.029 + 0.000 x
3 Muda Jantan
Panjang
Metakarpal y= 4,812 + 0,768 x
Lingkar
Metakarpal y= 13,654 + 0,102 x
Indeks Metakarpal y= 14,739 + 0.934 x
31
4 Muda Betina
Panjang
Metakarpal y=7,124 + 0.525 x
Lingkar
Metakarpal y=8.829 + 0.726 x
Indeks Metakarpal y=15.55 + -3.295 x
5 Dewasa Jantan
Panjang
Metakarpal y= 32,038 + -0,482 x
Lingkar
Metakarpal y= 38,364 + -1,823 x
Indeks Metakarpal y= 27,632 + -5,040 x
6 Dewasa Betina
Panjang
Metakarpal y= 28,625 + -0,483 x
Lingkar
Metakarpal y= 11,687 + 1,490 x
Indeks Metakarpal y= 16,368 + 11,202 x
Dilihat dari besarnya koefisien korelasi dan regresi panjang metakarpal
Domba Ekor Gemukjantan adalah persamaan regresi y=-6,361 + 1.145 x ( Anak),
y= 4,812 + 0,768 x (Muda), sedangkan pada Domba Ekor Gemuk dewasa jantan,
persamaan regresi untuk panjang metakarpal adalah, y= 32,038 + -0,482 x. Hal ini
menyatakan bahwa setiap penambahan panjang metakarpal domba jantan 1 cm
maka bobot badan akan berubah 1,145 kg (Anak), 0.768 kg (Muda) dan setiap
penambahan panjang metakarpal domba jantan 1 cm maka bobot badan akan
berubah 0.482 kg (Dewasa).
32
Sedangkan besarnya kofisien dan regresi lingkar metakarpal pada domba
betina adalah persamaan regresi y=2.039 + 0.641 x ; y=8.829 + 0.726 x dan y=
11,687 + 1,490 x. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 cm lingkar metakarpal
domba betina dapat mengetahui perubahan bobot badan sebesar, 0.641 kg (Anak),
0.726 kg (Muda) dan 1.490 kg (Dewasa). Persamaan regresi ini bisa dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam menentukan bobot badan, karena
fungsi utama persamaan regresi yaitu untuk pendugaan bobot badan dari ukuran
panjang metakarpal yang akan menjadi penentuan parameter bobot badan Domba
Ekor Gemuk.
Pada tabel 6 dapat digunakan persamaan regresi sebagai salah satu
pendugaan besarnya penyimpangan bobot badan harapan dengan bobot badan
sebenarnya atau tertimbang. Besarnya nilai penyimpangan estimasi dicerminkan
dari besarnya angka ralat baku estimasi dari masing-masing persamaan regresi
seperti yang tercantum pada tabel berikut:
Tabel 6. Bobot Badan sebenarnya (kg), Bobot badan Harapan (kg) dan Ralat Baku
Estimasi (%) berdasarkan persamaan regresi pada Domba Ekor Gemuk
di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
No
Umur
Fisiologi
Jenis
Kelamin Ukuran Metakarpal
Bobot
Badan
Sebenarnya
Bobot
Badan
Harapan
Ralat
Baku
Estimasi
1 Anak Jantan Panjang Metakarpal5. 98 5.9727 0.12
LingkarMetakarpal 5.98 12.362 1.06
Indeks Metakarpal 5.98 5,981 0.01
33
2 Anak Betina Panjang Metakarpal 5.57 5.569 0.01
Lingkar Metakarpal 5.57 14.793 1.65
Indeks Metakarpal 5.57 5.581 0.19
3 Muda Jantan Panjang Metakarpal 14,27 14.4876 1.52
Lingkar Metakarpal 14.27 14.273 0.02
Indeks Metakarpal 14.27 14.281 0.07
4 Muda Betina Panjang Metakarpal 13.74 0.509 -96.2
Lingkar Metakarpal 13.74 64.591 3.70
Indeks Metakarpal 13.74 13.744 0.02
5 Dewasa Jantan Panjang Metakarpal 25.07 38.988 -4.44
Lingkar Metakarpal 25.07 -9.855 -49.4
Indeks Metakarpal 25.07 25.112 0.17
6 Dewasa Betina Panjang Metakarpal 21.79 21,800 0.04
Lingkar Metakarpal 21.79 24.840 13.9
Indeks Metakarpal 21.79 21.924 -0.2
Bobot badan ternak dapat diperoleh dengan menggunakan cara
penimbangan dan juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus atau
persamaan bobot badan ternak. Besarnya penyimpangan bobot badan harapan
dengan bobot badan sebenarnya dapat dilihat dari besarnya nilai estimasi. Dari
hasil ini diperoleh ralat baku estimasi yang sangat kecil yaitu 0.01; -0,01 untuk
anak jantan dan betina, -0.02; 0.02 untuk muda jantan dan betina sedangkan untuk
ternak dewasa jantan dan betina yaitu, 0.17;-0.2. Angka-angka tersebut dapat
34
berguna sebagai faktor korelasi terhadap bobot badan berdasarkan persamaan
regresi.
Dengan demikian ukuran metakarpal dapat digunaka sebagai salah satu
alat untuk pendugaan bobot badan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Purwanto
(1992), dimana ketepatan pendugaan bobot badan dapat diukur oleh besar
kecilnya ralat baku estimasi, semakin kecil ralat baku estimasi maka variabel
pendugaan sangat baik digunakan sebagai pendugaan bobot badan.
Tabel 7. Persamaan Regresi sebagai penduga Bobot Badan berdasarkan Ukuran
MetatarsalDomba Ekor Gemuk di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur
No
Umur
Fisiologis
Jenis
Kelamin Ukuran Metatarsal
Persamaan Regresi
(Y)
1 Anak Jantan Panjang Metatarsal y= 3,995 + 0,158 x
Lingkar Metatarsal y= -1,961 + 1,149 x
Indeks Metatarsal y= 5,160 + 1, 389 x
2 Anak Betina Panjang Metatarsal y=-0.585 + 0.448 x
Lingkar Metatarsal y= -10, 123 + 2,295 x
Indeks Metatarsal y= 5,465 + 0,222 x
3 Muda Jantan Panjang Metatarsal y= 26, 509 + 0, 688 x
Lingkar Metatarsal y= 30, 745 + 2, 204 x
Indeks Metakarpal y= 10,507 + 8,926 x
4 Muda Betina Panjang Metatarsal y=10.67 + 0.201 x
35
Lingkar Metatarsal y= 6.221 + 1.014 x
Indeks Metakarpal y= 15.37 + -3.255 x
5 Dewasa Jantan Panjang Metatarsal y= 5,430 + 1,056 x
Lingkar Metatarsal y= -12,269 + 4,650 x
Indeks Metatarsal y= 41,820 + -38,387 x
6 Dewasa Betina Panjang Metatarsal y= 40,832 + 1,044 x
Lingkar Metatarsal y= 23,936 + -0,258 x
Indeks Metatarsal y= 18,711 + 6,694 x
Pada tabel 8 jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi dan regresi
panjang metatarsal jantan dengan persamaan regresi y= 3,995 + 0,158 x (Anka),
y= 26, 509 + 0,688x (Muda), sedangkan pada domba ekor gemuk dewasa,
persamaan regresi untuk panjang metatarsal yaitu, y= 5,430 + 1,056 x (Dewasa).
Hal ini menyatakan bahwa setiap pertambahan panjang metatarsal jantan 1 cm,
maka bobot badan akan berubah 1,580 kg (Anak),
Sedangkan besarnya koefisien dan regresi lingkar metatarsal domba betina
y= -10,123 + 2,295x; y= 6.221 + 1.014 x; dan y= 23,936 + -0,258x. hal ini
menunjukkan bahwa setiap 1cm lingkar metatarsal domba betina dapat
mengetahui perubahan bobot badan 2.295 kg (Anak), 1.014 kg (Muda) dan -0,258
kg (Dewasa). Persamaan regresi ini dapat digunakan sebagai salah satu cara
menentukan pertumbuhan bobot badan ternak, karena fungsi utama dari
persamaan regresi adalah untuk pendugaan bobot badan dari ukuran metakarpal
yang menjadi parameter penentuan bobot badan Domba Ekor Gemuk.
36
Persamaan Regresi Tabel 8 dapat digunakan sebagai salah satu pendugaan
besarnya penyimpangan bobot badan harapan dengan bobot badan sebenarnya
yang tertimbang. Besarnya nilai penyimpangan tersebut dicerminkan dari
besarnya angka ralat baku estimasi dari masing-masing persamaan regresi seperti
yang dicantumkan pada tabel 9 berikut:
Tabel 8. Bobot Badan Sebenarnya (kg), Bobot Badan Harapan (kg) dan Ralat
Baku Estimasi (%) berdasarkan Persamaan Regresi pada Domba Ekor
Gemuk di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
N
o
Umur
Fisiologi
Jenis
Kelami
n Ukuran Metatarsal
Bobot
Badan
Sebenarny
a
Bobot
Badan
Harapa
n
Ralat
Baku
Estimasi
1 Anak Jantan Panjang Metatarsal 5.59 -2.018 -1.33
Lingkar Metatarsal 5.59 5.978 -0.03
Indeks Metatarsal 5.59 3.868 -35.4
2 Anak Betina Panjang Metatarsal 5.57 5.575 0.08
Lingkar Metatarsal 5.57 5.574 0.07
Indeks Metatarsal 5.57 5.485 -1.52
3 Muda Jantan Panjang Metatarsal 14.27 14.331 0.09
Lingkar Metatarsal 14.27 14.281 0.07
Indeks Metatarsal 14,27 14.255 0.01
4 Muda Betina Panjang Metatarsal 13.74 13.727 -0.09
Lingkar Metatarsal 13.74 13.734 -0.04
37
Indeks Metatarsal 13.74 13.746 0.04
5 Dewasa Jantan Panjang Metatarsal 25.07 25.061 -0.03
Lingkar Metatarsal 25.07 25.0705 -19.94
Indeks Metatarsal 25.07 25.313 0.96
6 Dewasa Betina Panjang Metatarsal 21.79 21.789 -0.02
LingkarMetatarsal 21.79 21.785 0.02
Indeks Metatarsal 21.79 21.723 0.3
Ralat Baku Estimasi merupakan salah satucara untuk mengetahui besarnya
penyimpangan bobot badan harapan dan sebenarnya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Purwanto (1992), dimana ketepatan pendugaan bobot badan dapat
diukur besar kecilnya ralat baku estimasi,semakin kecil ralat baku estimasi maka
variabel pendugaan sangat baik digunakan sebagai pendugaan bobot badan.
Berdasarkan nilai ralat baku estimasi yang dihasilkan maka ukuran
metatarsal (Panjang metatarsal, Lingkar metatarsal dan Indeks metatarsal dapat
digunakan sebagai penduga bobot badan pada domba ekor gemuk disemua
golongan umur yaitu anak, muda dan dewasa. Selain itu angka-angka tersebut
masih lebih kecil dari kenyataannya yang diharapkan untuk pendugaan bobot
badan domba ekor gemuk, berdasarkan persamaan regresi dikarenakan nilai ralat
baku estimasinya besar.
Dari hasil ini diperoleh ralat baku estimasi yang sangat kecil yaitu, -0.03;
0.07 untuk anak jantan dan betia, 0.01; -0.04 untuk muda jantan dan betina
sedangkan untuk dewasa jantan dan betina, -0.03; -0.02. Angka-angka ini berguna
sebagai faktor korelasi terhadap bobot badan berdasarkan persamaan regresi.
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa:
1. Ukuran panjang, lingkar dan indeks metakarpal pada anak betina
menunjukkan korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan domba
muda dan dewasa pada Domba Ekor Gemuk.
2. Ukuran panjang, lingkar dan indeks metatarsal pada domba betina
dewasa menunjukkan korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
domba muda dan anak pada Domba Ekor Gemuk.
3. Panjang metakarpal dan metatarsal merupakan parameter terbaik dalam
pendugaan bobot badan pada Domba Ekor Gemuk.
5.2. Saran
Dalam keperluan praktis dilapangan, pendugaan bobot badan berdasarkan
ukuran tubuh disarankan untuk menggunakan ukuran panjang, lingkar dan indeks
metakarpal dan metarsal untuk menentukan pertumbuhan bobot badan ternak.
39
RINGKASAN
Domba termasuk ternak yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi
lingkungan.Ternak ini hidup berkelompok sehingga tidak akan memisahkan
diridari kelompoknya saat digembalakan. Aspek yang menarik dari ternak domba
dapat berkembangbiak dengan cepat, dalam dua tahun induk domba dapat
melahirkan anak sebanyak 3 kali dan bisa melahirkan lebih dari dua ekor, serta
daging relatif digemari oleh masyarakat dalam negeri dan luar negeri (Murtidjo,
1993; Astuti, 2010).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara panjang, lingkar
dan indeks metakar dan metatarsal dengan bobot badan serta mengetahui teknik
pendugaan bobot badan ternak (domba Ekor Gemuk) melalui pengukuran
metakarpal dan metatarsal dapat diaplikasikan oleh peternak dalam rangka
mengaktifkan pelaksanaan recording produksi ternak dikalangan peternakan
rakyat.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur yang meliputi tiga desa yang mempunyai populasi domba
tertinggi yaitu Desa Pringgabaya, Pringgabaya Utara dan Labuan Lombok.Jumlah
sampel sebanyak 60 ekor domba Ekor Gemuk (DEG). Terdiri dari 30 jantan dan
30 ekor betina, masing-masing 20 ekor DEG anak (10 ekor jantan dan 10 ekor
betina), 20 ekor DEG muda (10 ekor jantan dan 10 ekor betina), dan 20 ekor DEG
dewasa (10 ekor jantan dan 10 ekor betina). Pengambilan data dilakukan dengan
cara penimbangan dan pengukuran ukuran panjang, lingkar, dan indeks
metacarpal dan metatarsal. Hubungan ukuran-ukuran metacarpal dan metarsal
40
dengan bobot badan dianalisis secara diskriptif dananalisis korelasi regresi
sederhana.
Hasil penelitian ini diperoleh rata-rata bobot badan domba jantan anak,
muda dan dewasa yaitu, 5.98±2.32 kg, 14.2±3.51 kg dan 25.0±4.86 kg sedangkan
untuk domba betina anak, muda dan dewasa yaitu, 5.57±2.16 kg, 13.7±3.51 kg
dan 21.7±2.21 kg, sementara hasil Sahidun (1996) untuk kambing jantan
diperoleh rataan bobot badan 14,20±2,68 cm. Ukuran-ukuran tubuh terjadi
pertambahan sejalan dengan bertambanya umur ternak. Hal ini disebabkan oleh
ukuran tubuh dan jumlah sel serta fungsi tubuh yang berhubungan dengan sifat
reproduksi. Hal tersebut sejalan dengan pendapatnya Acker (1963) bahwa
pertambahan besar ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan ternak adalah akibat
makin besarnya ukuran dan jumlah sel. Untuk rata-rata panjang metakarpal domba
ekor gemuk jantan anak, muda dan dewasa yaitu, 11.0±1.54 cm, 12.3±1.19 cm
dan 14.4±1.17 sedangkan domba betina anak, muda dan dewasa yaitu,
10.4±1.37cm, 12.6±0.76cm dan 14.1±1.17 cm. Lingkar metakarpal jantan anak,
muda dan dewasa yaitu: 6.33±1.21 cm, 6.07±1.59 cm dan 1.29±0.40, sedangkan
lingkar domba betina anak, muda dan dewasa yaitu, 5.52±1.35, 6.76±0.76 dan
6.78±0.42. Indeks metakarpal domba jantan anak, muda dan dewasa yaitu,
0.58±0.12, 0.49±0.13 dan 0.50±.0.03 sedangkan domba betina anak, muda dan
dewasa yaitu, 0.53±0.13, 0.49±0.13 dan 0.48±0.05.
Hasil pengukuran dalam penelitian untuk ukuran metatarsal domba ekor
gemuk yaitu, panjang metatarsal, lingkar metatarsal dan indeks metatarsal. Rata-
rata panjang metatarsal domba ekor gemuk jantan anak, muda dan dewasa yaitu,
41
12.51±2.94 cm; 17.7±1.32 cm; dan 14.42±1.17cm, sedangkan domba betina
anak, muda dan dewasa yaitu,13.7±2.36 cm; 15.1±2.95 cm dan 18.24±1.57cm.
Lingkar domba jantan anak, muda dan dewasa yaitu, 6.91±0.85 cm; 7.47±0.40
dan 7.29±0.04 cm, sedangkan domba betina anak, muda dan dewasa yaitu,
6.84±0.67 cm; 7.41±0.55 cm dan 8.32±1,57. Indeks metatarsal pada domba jantan
anak, muda dan dewasa yaitu, 0.59±0.21 cm; 0.42±0.30 cm dan 0.50±0.03 cm,
sedangkan indeks metatarsal pada betina anak, muda dan dewasa yaitu: 0.50±0.92
cm; 0.50±0.08 cm dan 0.45±0.08.
Koefisien determinasi Metakarpal(r2) secara berturut-turut anak jantan
dan betina yaitu, 1,212 ; 0,525 (panjang metakarpal), 0,156 ; 0,160 (lingkar
metakarpal), dan indeks 0,008 ; 0,008 (indeks metakarpal) yang memiliki
kesamaan indeks metakarpal pada domba anak jantan dan betina untuk nilai
koefisien determinasinya. Koefisien determinasi (r2) untuk domba muda jantan
dan betina yaitu, 0,068 ; 0,252 (panjang metakarpal), 0,002; 0,073 (lingkar
metakarpal) dan 0,001 ; 0,042 (indeks metakarpal). Sedangkan koefisien
determinasi (r2) pada domba dewasa jantan dan betina adalah 0,013 ; 0,066
(panjang metakarpal), 0,023 ; 0,081 (lingkar metakarpal) dan 0,001; 0,086 (indeks
metakarpal).
Sedangkan Koefisien determinasi Metatarsal(r2) secara berturut-turut
untuk anak jantan dan betina yaitu, 0.040 ; 0.240 (panjang metatarsal), 0,176 ;
0,511 (lingkar Metatarsal) dan 0,051 ; 8,96 (Indeks Metatarsal). Hal ini berarti
lingkar metatarsal domba ekor gemuk menjelaskan 17,6 % pada jantan, 51,1 %
pada betina begitu juga untuk ukuran-ukuran yang lainnya. Koefisien determinasi
42
(r2) untuk domba muda jantan dan betina yaitu, 0,067 ; 0.085 (panjang
metatarsal), 0,063 ; 0,076 (lingkar metatarsal) dan 0,007 ; 0,016 (indeks
metatarsal), sedangkan koefisien determinasi pada domba dewasa jantan dan
betina yaitu, 0,240 ; 0,611 (panjang metatarsal), 0,256 ; 0,024 (lingkar metatarsal),
dan 0,119 ; 0,066 (indeks metatarsal).
Besarnya koefisien korelasi dan regresi panjang metakarpal domba ekor
gemukjantan adalah persamaan regresi y=-6,361 + 1.145 x ( anak), y= 4,812 +
0,768 x (muda), sedangkan pada domba ekor gemuk dewasa jantan, persamaan
regresi untuk panjang metakarpal adalah, y= 32,038 + -0,482 x. hal ini
menyatakan bahwa setiap penambahan panjang metakarpal domba jantan 1 cm
maka bobot badan akan berubah 1,145 kg (anak), 0.768 kg (muda) dan setiap
penambahan panjang metakarpal domba jantan 1 cm maka bobot badan akan
berubah 0.482 kg (dewasa). Sedangkan besarnya kofisien dan regresi lingkar
metakarpal pada domba betina adalah persamaan regresi y=2.039 + 0.641 x ;
y=8.829 + 0.726 x dan y= 11,687 + 1,490 x. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1
cm lingkar metakarpal domba betina dapat mengetahui perubahan bobot badan
sebesar, 0.641 kg (anak), 0.726 kg (muda) dan 1.490 kg ( dewasa).
Sedangkan besarnya koefisien korelasi dan regresi panjang metatarsal
jantan dengan persamaan regresi y= 3,995 + 0,158 x (Anka), y= 26, 509 + 0,688 x
(Muda), sedangkan pada domba ekor gemuk dewasa, persamaan regresi untuk
panjang metatarsal yaitu, y= 5,430 + 1,056 x (Dewasa), untuk koefisien dan
regresi lingkar metatarsal domba betina y= -10, 123 + 2,295 x; y= 6.221 + 1.014
x; dan y= 23,936 + -0,258 x. hal ini menunjukkan bahwa setiap 1cm lingkar
43
metatarsal domba betina dapat mengetahui perubahan bobot badan 2.295 kg
(Anak), 1.014 kg (Muda) dan -0,258 kg (Dewasa)
Besarnya penyimpangan bobot badan harapan dengan bobot badan
sebenarnya dapat dilihat dari besarnya nilai estimasi. Dari hasil ini diperoleh ralat
baku estimasi yang sangat kecil yaitu 0.01; -0,01 untuk anak jantan dan betina, -
0.51; 0.28 untuk muda jantan dan betina sedangkan untuk ternak dewasa jantan
dan betina yaitu, -15.1; -8.95. Sedangkan Dari hasil ini diperoleh ralat baku
estimasi untuk metatarsal yang sangat kecil yaitu, -0.03; 0.07 untuk anak jantan
dan betia, -2,85; 6.48 untuk muda jantan dan betina sedangkan untuk dewasa
jantan dan betina, -6.48; 1.03. Angka-angka ini berguna sebagai faktor korelasi
terhadap bobot badan berdasarkan persamaan regresi.
Berdasarkan hasil analisa korelasi antara bobot badan dengan panjang,
lingkar dan indeks metakarpal dan metatarsal pada domba ekor gemuk jantan dan
betina anak, muda dan dewasa maka diperoleh kesimpulan bahwa, Ukuran
metakarpal pada anak betina menunjukkan korelasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan domba muda dan dewasa pada Domba Ekor Gemuk.
Sedangkan pada Ukuran panjang, lingkar dan indeks metatarsal pada domba
betina dewasa menunjukkan korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
domba muda dan anak pada Domba Ekor Gemuk dan panjang metakarpal dan
metatarsal merupakan parameter terbaik dalam pendugaan bobot badan pada
Domba Ekor Gemuk.
44
DAFTAR PUSTAKA
Aghariwijaya, A. H. M; 1997.Hubungan Antara Panjang Metakarpal Dengan
Ukuran- Ukuran Tubuh Kambing Peranakan Ettawa (PE). Fakultas
Peternakan Universitas Mataram: Mataram
Ahsan, M., 1999.Hubungan Antara Indeks Tulang Kanon Terdapat Bobot Non
Karkas Kambing Lokal Jantan.Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas
Mataram: Mataram.
Anggorodi, R. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia. Jakarta.
Astuti, A.D., 2010. Petunjuk Praktis Menggemukkan Domba, Kambing, dan Sapi
Potong. PT AgroMedia Pustaka: Jakarta Selatan. pp 54
Awaluddin, 2010.Petunjuk Praaktis Pengukuran Ternak Sapi Potong. Kementrian
Pertanian Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Balai Besaar
Pengajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian NTB. Mataram.
Bharoto, 2005.Kemampuan Pertumbuhan Berat Badan Ternak Domba Dengan
Pemberian Pakan Jerami Padi Dengan Perlakuan Natrium Hidroksida
(NaOH Sebagai Pengganti Hijauan. Jurnal.Ilmu-Ilmu Pertanian.Vol 1.
No.2
BPS, 2014.Kecamatan Pringgabaya Dalam Angka. Badan Pusat Statistik.
Lombok Timur.
Hakim, A.,2010.Hubungan Ukuran Tubuh, Bobot Badan dan Bobot Karkas
Kambing Lokal Betina Di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kambing
Surakarta. Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Haryanti, Y., E. Kurnianto., C.M.S. Lestari., 2015. Pendugaan Bobot Badan
Menggunakan Ukuran-Ukuran Tubuh pada Domba Wonosobo. Jurnal
Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 1.
Iqbal, H. F; 1997.Hubungan Antara Lingkar Metakarpal Dengan Berat Badan
Kambing Peranakan Ettawa (PE). Fakultas Peternakan Universitas
Mataram: Mataram
45
Isroil, 2001.Evaluasi Terhadap Pendugaan Bobot Badan Domba Priangan
Berdasarkan Ukuran Tubuh.Jurnal.SAINTEKS. Vol. VIII. No. 2.
Kadarsih, S. 2003. Peranan Ukuran Tubuh Terhadap Bobot Badan Sapi Bali di
Propinsi Bengkulu. Jurnal Penalitian Universitas Bengkulu Volume IX,
Maret 2003, Bungkulu.
Murtidjo, B. A. 1993. Memelihara Domba. Kanisius : Yogyakarta. pp1
Ni’am, H.U.M., Purnomoadi, A dan Dartosukarno,S. 2012. Hubungan Antara
Ukuran-Ukuran Tubuh dengan Bobot Badan Sapi Betina pada Berbagai
Kelompok Umur. Jurnal.Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas
Diponegoro.Vol. 1.
Nugroho. 1982. Sendi-Sendi Statistik. CV Raja Wali, Jakarta.
Nur , M. 1995. Pengaruh Ukuran-Ukuran Tubuh Terhadap Berat Badan Kambing
Peranakan Ettawa Betina.Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas
Mataram: Mataram
Pasribu, A. 1983.Pengantar Statistik. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Purbowati, E., 2011. Usaha Peggemukan Domba. Penebar Swadaya. Jakarta. Pp
7.
Rukmana, H. R., 2008. Beternak Domba. Aneka Ilmu: Semarang. pp 1
Sudarmono, A. S dan B.Y. Sugeng. 2007. Beternak Domba. Ed. Rev. Penebar
Swadaya: Jakarta. pp 15.
Sudjana. 1989. Metode Statistik Tarsito. Bandung.
Sugeng, B.Y., 1988. Beternak Domba. PT Penebar Swadaya: Jakarta. pp 15
Sumoprastomo, R. M., 1993. Beternak Domba Pedaging dan Wol. Bhratara:
Jakarta. pp 22.
Supar., 1997. Hubungan Antara Panjang Metacarpal Dengan Berat Badan
Kambing Peranakan Ettawa (PE).Skripsi. Fakultas Peternakan
Universitas Mataram: Mataram
Sutama, I. K dan I.G.M. Budiarsana., 2013.Panduan Lengkap Kambing Dan
Domba. Penebar Swadaya: Jakarta. .pp 26 – 27.
Sutrisno-Hadi. 1987. Analisis Regresi. Fakultas Psikologi, Yogyakarta.
Syawal, S., B. P. Purwanto, I.G. Permana., 2013.Studi Hubugan Respon Ukuran
Tubuh dan Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Sapi Pedet Dan
46
Dara pada Lokasi yang Berbeda. Jurnal. IlmuTeknologi peternakan
(JITP). Vol. 2 No. 3.
Vatankhah M, Talebi MA, Zamani F. 2012. Relationship Between Ewe Body
Condition Score (BCS) At Mating and Reproductive and Productive
Traits in Lori-Bakhtiari Sheep. Small Runin Res 106 (2).
47
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data bobot badan dan ukuran Metakarpal Domba Ekor Gemuk
(Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metakarpal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Jantan 1 2.07 9.5 5.6 0.589474
2 Jantan 1 2.3 10.3 5.5 0.533981
3 Jantan 1 5.09 10.5 5.7 0.542857
4 Jantan 1 5.04 10.3 5.7 0.553398
5 Jantan 2 7.2 11 7 0.636364
6 Jantan 3 7.28 15 6 0.4
7 Jantan 2 7.14 10 6.5 0.65
8 Jantan 2 7.13 11 9.5 0.863636
9 Jantan 3 7.32 12 5.5 0.458333
10 Jantan 6 9.25 11 6.3 0.572727
Rata-Rata 5.98 11.06 6.33 0.580077
Standar Deviasi 2.329548359 1.543589 1.217511 0.124756
48
Lampiran 2. Data bobot badan dan ukuran Metatarsal Domba Ekor Gemuk (Anak)
di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metatarsal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Jantan 1 2.07 11 6 0.545455
2 Jantan 1 2.3 12.7 6.5 0.511811
3 Jantan 2 5.09 14 6.9 0.492857
4 Jantan 2 5.04 11.6 6.3 0.543103
5 Jantan 2 7.2 16 9 0.5625
6 Jantan 3 7.28 10.5 7.3 0.695238
7 Jantan 4 7.14 12 7 0.583333
8 Jantan 3 7.13 6.3 7.2 1.142857
9 Jantan 4 7.32 15.5 6.2 0.4
10 Jantan 6 9.25 15.5 6.7 0.432258
Rata-Rata 5.982 12.51 6.91 0.590941
Standar Deviasi 2.329548359 2.949369 0.85173 0.210353
49
Lampiran 3.Data bobot badan dan ukuran Metakarpal Domba Ekor Gemuk
(Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
No JenisKelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metakarpal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Betina 1 3.06 8.5 5 0.588235
2 Betina 1 2.55 8.7 5.5 0.632184
3 Betina 1 9.55 11.6 6.2 0.534483
4 Betina 1 6.72 11.5 6.2 0.53913
5 Betina 2 7.91 10.5 5.9 0.561905
6 Betina 3 4.8 8.7 6.2 0.712644
7 Betina 2 4.85 11 5.5 0.5
8 Betina 2 5.21 10.7 6.3 0.588785
9 Betina 3 4.35 10.5 1.9 0.180952
10 Betina 6 6.79 12.5 6.5 0.52
Rata-Rata 5.57 10.42 5.52 0.535832
Standar Deviasi 2.167330411 1.370969 1.353021 0.139149
50
Lampiran 4.Data bobot badan dan ukuran Metatarsal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metatarsal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Betina 1 3.06 12.5 6 0.48
2 Betina 1 2.55 12.8 6.2 0.484375
3 Betina 2 9.55 16.4 7 0.426829
4 Betina 2 6.72 15.2 7 0.460526
5 Betina 2 7.91 11.8 8 0.677966
6 Betina 3 4.8 11.8 6.7 0.567797
7 Betina 4 4.85 12.5 6.3 0.504
8 Betina 3 5.21 11.7 7.5 0.641026
9 Betina 4 4.35 14 6.2 0.442857
10 Betina 6 6.79 18.8 7.5 0.398936
Rata-Rata 5.579 13.75 6.84 0.508431
Standar Deviasi 2.167330411 2.369365 0.675278 0.092194
51
Lampiran 5. Data bobot badan dan ukuran metakarpal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metakarpal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Jantan 6 13.55 12.2 1.6 0.131148
2 Jantan 6 11.19 12.7 6.5 0.511811
3 Jantan 6 10.81 12.5 6.3 0.504
4 Jantan 7 13.68 11 6.5 0.590909
5 Jantan 12 19.64 11.5 6 0.521739
6 Jantan 6 11.09 13.2 6.9 0.522727
7 Jantan 7 16.45 12.5 6.9 0.552
8 Jantan 12 20.23 15 6.8 0.453333
9 Jantan 12 14.87 11.03 6.5 0.589302
10 Jantan 6 11.25 11.5 6.7 0.582609
Rata-Rata 14.27 12.313 6.07 0.492975
Standar Deviasi 3.512324966 1.198666 1.595166 0.135392
52
Lampiran 6. Data bobot badan dan ukuran Metatarsal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metatarsal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Jantan 7 13.55 18.5 7.7 0.416216
2 Jantan 6 11.19 19 8.5 0.447368
3 Jantan 6 10.81 18.5 7.2 0.389189
4 Jantan 7 13.68 19.5 7.1 0.364103
5 Jantan 12 19.64 16.5 7.4 0.448485
6 Jantan 6 11.09 17.5 7.3 0.417143
7 Jantan 7 16.45 18.2 7.5 0.412088
8 Jantan 12 20.23 18 7.3 0.405556
9 Jantan 12 14.87 15 7.2 0.48
10 Jantan 6 11.25 17 7.5 0.441176
Rata-Rata 14.27 17.77 7.47 0.420371
Standar Deviasi 3.512324966 1.323338 0.402906 0.304462
53
Lampiran 7.Data bobot badan dan ukuran Metakarpal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot
Badan
(kg)
Metakarpal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Betina 6 12.35 13.1 6.3 0.48091
6
2 Betina 7 15.4 13.5 7 0.51851
9
3 Betina 6 16.43 13.5 7.5 0.55555
6
4 Betina 7 14.66 10.5 6.8 0.64761
9
5 Betina 6 11.37 11.8 5.4 0.45762
7
6 Betina 6 11.4 13 6.7 0.51538
5
7 Betina 6 12.3 9.7 8.3 0.85567
8 Betina 6 11.97 10.9 6.5 0.59633
9 Betina 7 16.14 13.5 6.5 0.48148
1
10 Betina 7 15.4 16.5 6.6 0.4
Rata-Rata 13.74 12.6 6.76 0.55091
Standar Deviasi
2.04354702
5 1.95505
0.76040
9
0.12815
9
54
Lampiran 8. Data bobot badan dan ukuran Metatarsal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot
Badan
(kg)
Metatarsal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Betina 6 12.35 17.4 7.5 0.43103
4
2 Betina 7 15.4 19.2 7.5 0.39062
5
3 Betina 7 16.43 12 6.6 0.55
4 Betina 7 14.66 11 7.4 0.67272
7
5 Betina 6 11.37 12.7 6.6 0.51968
5
6 Betina 6 11.4 13.7 7.5 0.54744
5
7 Betina 6 12.3 15 7.2 0.48
8 Betina 6 11.97 14.1 7.4 0.52482
3
9 Betina 7 16.14 19 7.9 0.41578
9
10 Betina 7 15.4 17.6 8.5 0.48295
5
Rata-Rata 13.74 15.17 7.41
0.50150
8
Standar Deviasi
2.04354702
5 2.956368
0.55866
9
0.08169
6
55
Lampiran 9. Data bobot badan dan ukuran Metakarpal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot
Badan
(kg)
Metakarpal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Betina 24 21.14 14.7 7.3 0.496599
2 Betina 24 23.25 13.5 6.9 0.511111
3 Betina 24 25.49 13.2 7 0.530303
4 Betina 24 20.06 16.5 5.7 0.345455
5 Betina 24 20.2 14.5 6.6 0.455172
6 Betina 24 22.59 15 7 0.466667
7 Betina 24 19.23 13 6.9 0.530769
8 Betina 24 19.23 13 6.9 0.530769
9 Betina 24 22.01 14.9 6.7 0.449664
10 Betina 24 24.7 13 6.8 0.523077
Rata-Rata 21.79 14.13 6.78 0.483959
Standar Deviasi 2.2118067 1.179501 0.42374 0.058161
56
Lampiran 10. Data bobot badan dan ukuran Metatarsal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot
Badan
(kg)
Metatarsal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Betina 24 21.14 20 8.5 0.425
2 Betina 36 23.25 18.5 7.6 0.410811
3 Betina 36 25.49 16.2 8.4 0.518519
4 Betina 24 20.06 18.2 12 0.659341
5 Betina 24 20.2 19.5 7.8 0.4
6 Betina 24 22.59 19 8.2 0.431579
7 Betina 24 19.23 19.5 7.5 0.384615
8 Betina 24 19.23 19.5 7.5 0.384615
9 Betina 24 22.01 17 8 0.470588
10 Betina 24 24.7 15 7.7 0.513333
Rata-Rata 21.79 18.24 8.32 0.45984
Standar Deviasi 2.2118067 1.571751 1.273421 0.085333
57
Lampiran 11. Data bobot badan dan ukuran Metakarpal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metakarpal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Jantan 36 29.74 14 7.4 0.528571
2 Jantan 24 18.65 17.2 8.2 0.476744
3 Jantan 24 21.18 12.5 7.4 0.592
4 Jantan 36 31.23 14.5 7.5 0.517241
5 Jantan 36 27.03 14.5 6.9 0.475862
6 Jantan 24 19.21 13.5 7.2 0.533333
7 Jantan 36 23.87 14.5 6.9 0.475862
8 Jantan 24 21.3 14.5 7 0.482759
9 Jantan 36 31.23 14.5 7.5 0.517241
10 Jantan 36 27.3 14.5 6.9 0.475862
Rata-Rata 25.07 14.42 7.29 0.507548
Standar Deviasi 4.863188712 1.177379 0.406749 0.038009
58
Lampiran 12. Data bobot badan dan ukuran Metatarsal Metakarpal Domba Ekor
Gemuk (Anak) di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
No Jenis
Kelmin
Umur
Ternak
(Bulan)
Bobot Badan
(kg)
Metatarsal
Panjang
(cm)
Lingkar
(cm)
Indeks
(cm)
1 Jantan 36 29.74 17.2 8.4 0.488372
2 Jantan 24 18.65 13.1 7 0.534351
3 Jantan 24 21.18 17.4 7.8 0.448276
4 Jantan 36 31.23 20.5 8.6 0.419512
5 Jantan 36 27.03 19 7.6 0.4
6 Jantan 24 19.21 19 8.2 0.431579
7 Jantan 36 23.87 20 8 0.4
8 Jantan 24 21.3 20.2 8.5 0.420792
9 Jantan 36 31.23 20.5 8.6 0.419512
10 Jantan 36 27.3 19 7.6 0.4
Rata-Rata 25.07 18.59 8.03 0.436239
StandarDeviasi 4.863188712 2.257555 0.529255 0.043778
59
Lampiran 13. Ralat bakuestimasi ukuran metakarpal dengan bobot badan pada
Anak Domba Ekor Gemuk jantan.
1. Panjang Metakarpal
Bobot harapan =y= -1,714 + 0,695 x (11.06)
= 5.9727
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobo Sebenarnya
= 5.9727-5.98 x 100
5.98
= -0.12 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot harapan = y= 1,198 + 0,755 x (6.33)
=12.362
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 12.362-5.98 x 100
5.98
=1.06 %
3. Indeks Metakarpal
Bobot harapan = y= 4,964 + 1,754 x ( 0.58)
= 5.981
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 3.946 – 5.98 x 100
5.98
= 0.01%
60
Lampiran 14. Ralat baku estimasi ukuran metatarsal dengan bobot badan pada
Anak Domba Ekor Gemuk jantan
1. Panjang Metakarpal
Bobot harapan = y=-3.995 + 0.158 x (12.51)
= -2.018
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= -1.018-5.57 x 100
5.57
= -1.33 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot harapan = y=-1.961 + 1.149 x (6.91)
= 5.978
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 5.978 – 5.98 x 100
5.57
=-0.03%
3. Indeks Metakarpal
Bobot harapan = y=5.160+ 1.389 x (0.59)
= 3.863
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 3.863 – 5.98 x 100
5.98
=- 35.4 %
61
Lampiran 15. Ralat baku estimasi ukuran metakarpal dengan bobot badan pada
Anak Domba Ekor Gemuk Betina
1. Panjang Metakarpal
Bobot Harapan = y= -6.361 + 1,145 x (10.42)
= 5.569
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 5.569- 5.57 x 100
5.57
=- 0.01 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot Harapan = y= 2.039 + 0.641 x (5.52)
=14.793
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 14.793 – 5.57 x 100
5.57
= 1.65 %
3. Indeks Metakarpal
Bobot Harapan = y= 5.821 + -.0452 x (0.53)
= 5.581
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 5.581-5.57 x 100
5.57
= 0.19 %
62
Lampiran 16. Ralat baku estimasi ukuran metatarsal dengan bobot badan pada
Anak Domba Ekor Gemuk Betina.
1. Panjang Metatarsal
Bobot Harapan = y=-0.585 + 0.448 x (13.75)
= 5.575
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 5.575-5.57 x 100
5.57
=0.08%
2. Lingkar Metatarsal
Bobot Harapan =y=-10.123 + 2.295 x (6.84)
= 5.574
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
=5.574-5.57 x 100
5.57
=0.07 %
3. Indeks Metatarsal
Bobot Harapan = y=5.465 + 0.222 x (0.09)
=5.485
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
=5.485-5.57 x100
5.57
= -1.52%
63
Lampiran 17. Ralat baku estimasi ukuran metacarpal dengan bobot badan pada
Muda Domba Ekor Gemuk Jantan
1. Panjang Metakarpal
Bobot Harapan = y= 4.812 + 0.768 x (12.13)
= 14.4876
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 14.4876 -14.27 x 100
14.27
=1.52 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot Harapan = y= 13.654 + 0.102 x (6.07)
= 14.273
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
=14.273 – 14.27 x 100
14.27
= 0.02 %
3. Indeks metakarpal
Bobot Harapan = y= 14.739 + -0.934 x (0.49)
= 14.281
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 14.281 – 14.27 x 100
14.27
= 0.07 %
64
Lampiran 18. Ralat baku estimasi ukuran Metatarsal dengan bobot badan pada
Muda Domba Ekor Gemuk Jantan
1. Panjang Metatarsal
Bonot Harapan =y= 26.509 + -0.688 x (17.77)
= 14.331
RBE = Bobot Harapan – Bobo Tsebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 14.331 – 14.27 x 100
14.27
= 0.09%
2. Lingkar Metatarsal
Bobot Harapan = y= 30.745 + -204 x (7.47)
= 14.281
RBE = Bobot Harapan – Bobot sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 14.281 – 14.27 x 100
14.27
=0.07%
3. Indeks Metakarpal
Bobot Harapan = y= 10.507 + 8.926 x ( 0.42)
= 14.255
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 14.255 – 14.27 x 100
14.27
= -0.10 %
65
Lampiran 19. Ralat baku estimasi ukuran metatarsal dengan bobot badan pada
Muda Domba Ekor Gemuk betina.
1. Panjang Metakarpal
Bobot Harapan = y= 7.124 + -0,525 x (12.6)
= 0.509
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 13.739 – 13.74 x 100
13.74
= -96.2 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot Harapan = y= 8.829 + 0.726 x (6.76)
= 64.591
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 64.591 – 13.74 x 100
13.74
= 3.70 %
3. Indeks Metakarpal
Bobot Harapan = y= 15.557 + -3.295 x (0.55)
= 13.744
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 13.744 – 13.74 x 100
13.74
=0.02%
66
Lampiran 20. Ralat baku estimasi ukuran Metatarsal dengan bobot badan pada
Muda Domba Ekor Gemuk Betina.
1. Panjang Metatarsal
Bobot Harapan = y= 10.678 +0.201 x (15.17)
= 13.727
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 13.727 – 13.74 x 100
13.74
= -0.09 %
2. Lingkar Metatarsal
Bobot Harapan = y= 6.221 + 1.014 x (7.41)
= 13.734
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 13.734 – 13.74 x 100
13.74
= 0.04%
3. Indeks Metatarsal
Bobot Harapan = y= 15.374 + -3.251 x (0.50)
= 13.746
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 13.746 – 13.74 x 100
13.74
=0.04%
67
Lampiran 21. Ralat baku estimasi ukuran Metakarpal dengan bobot badan pada
Dewasa Domba Ekor Gemuk Jantan
1. Panjang Metakarpal
Bobot Harapan = y= 32.038 +0.482 x (14.42)
= 38.988
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 38.988 – 25.07 x 100
25.07
= -4.44 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot Harapan = y= 38.364 + -18.823 x (7.29)
= -98.855
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 13.734 – 25.07 x 100
25.07
= - 49.4 %
3. Indeks Metakarpal
Bobot Harapan = y= 27.632 + -5.040 x (0.50)
= 25.112
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 25.112 – 25.07 x 100
25.07
= 0.17%
68
Lampiran 22. Ralat baku estimasi ukuran Metatarsal dengan bobot badan pada
Dewasa Domba Ekor GemukJantan.
1. Panjang Metatarsal
Bobot Harapan = y= 5.430 +1.056 x (18.59)
= 25.061
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobots Ebenarnya
= 25.061 – 25.07 x 100
25.07
= -0.03 %
2. Lingkar Metatarsal
Bobot Harapan = y= -12.269 + 4.650 x (8.03)
= 25.0705
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 25.0705 – 25.07 x 100
25.07
= 19.94%
3. Indeks Metatarsal
Bobot Harapan = y= 41.820 + -38.387 x (0.43)
= 25.313
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 25.313 – 25.07 x 100
25.07
= 0.96%
69
Lampiran 23. Ralat baku estimasi ukuran Metakarpal dengan bobot badan pada
Dewasa Domba Ekor Gemuk Betina
1. Panjang Metatarsal
Bobot Harapan = y= 28.625 +-0.483 x (14.13)
= 21.800
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 26.168 – 21.79 x 100
21.79
= 0.04 %
2. Lingkar Metatarsal
Bobot Harapan = y= 11.687 + 1.490 x (6.78)
=24.840
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 24.840– 21.79 x 100
12.79
= 13.9 %
3. Indeks Metatarsal
Bobot Harapan = y= 16.368 + 11.202 x (0.48)
= 21.745
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot sebenarnya
= 21.924 – 21.7 x 100
21.7
= -0.2%
70
Lampiran 24. Ralat baku estimasi ukuran Metatarsal dengan bobot badan pada
Dewasa Domba Ekor Gemuk Betina.
1. Panjang Metakarpal
Bobot Harapan = y= 40.832 +-1.044 x (18.24)
= 21.789
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 19.834 – 21.79 x 100
21.79
= -0.02 %
2. Lingkar Metakarpal
Bobot Harapan = y= 23.936 + -0.258 x (8.32)
= 21.785
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 21.785 – 21.79 x 100
21.79
= 0.02 %
3. Indeks Metakarpal
Bobot Harapan = y= 18.711 + 6.694 x (0.45)
= 21.723
RBE = Bobot Harapan – Bobot Sebenarnya X 100
Bobot Sebenarnya
= 21.723 – 21.79 x 100
21.70
= 0.3%
71
Lampiran 25. Data Analisis korelasi dan regresi menggunakan Microsoft Excel
2007 pada Domba Ekor Gemuk Dewasa (jantan) di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.116932343
R Square 0.013673173
Adjusted R Square -0.10961768
Standard Error 5.122804783
Observations 10
ANOVA
Df SS MS F Significance
F Regression 1 2.910409237 2.910409 0.110902 0.747679 Residual 8 209.9450308 26.24313
Total 9 212.85544
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 32.03873517 20.97656417 1.527359 0.165191 -16.3333 80.41078 Panjang M
-0.482991343 1.450340997 -0.33302 0.747679 -3.82748 2.861501
Regresi BB Ke Lingkar Metakarpal (Dewasa Jantan)
y = -0.483x + 32.039 R² = 0.0137
0
5
10
15
20
25
30
35
0 5 10 15 20
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metakarpal
Panjang Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot bada
Linear (bobot bada)
72
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.152481
R Square 0.02325
Adjusted R Square -0.09884
Standard Error 5.097873
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 4.948995 4.948995 0.190432 0.674095 Residual 8 207.9064 25.98831
Total 9 212.8554
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 38.36442 30.49838 1.257917 0.243895 -31.965 108.6938
Lingkar M -1.8231 4.177742 -0.43638 0.674095 -11.457 7.810788
Regresi BB Ke Indeks Metakarpal (Dewasa Jantan)
y = -1.8231x + 38.364 R² = 0.0233
0
5
10
15
20
25
30
35
6.5 7 7.5 8 8.5
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metakarpal
Lingkar Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
73
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.039397926
R Square 0.001552197 Adjusted R Square -0.123253779
Standard Error 5.154185757
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.330393488 0.330393 0.012437 0.913951 Residual 8 212.5250465 26.56563
Total 9 212.85544
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 27.63248121 22.99957596 1.201434 0.263941 -25.4046 80.6696 Indeks M -5.040868955 45.20117604 -0.11152 0.913951 -109.275 99.19323
Regresi BB Ke Panjang Metatarsal (Dewasa Jantan)
y = -5.0409x + 27.632 R² = 0.0016
0
5
10
15
20
25
30
35
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metakarpal
Indeks Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
74
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.49052
R Square 0.24061 Adjusted R Square 0.145686
Standard Error 4.495002
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 51.21511 51.21511 2.534769 0.150028 Residual 8 161.6403 20.20504
Total 9 212.8554
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 5.430503 12.41975 0.437247 0.673495 -23.2095 34.07049 Panjang M 1.05667 0.663698 1.592096 0.150028 -0.47382 2.587159
Regresi BB Ke lingkar Metatarsal (Dewasa Jantan)
y = 1.0567x + 5.4305 R² = 0.2406
0
5
10
15
20
25
30
35
0 10 20 30
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metatarsal
Panjang Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
75
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.506104
R Square 0.256141 Adjusted R Square 0.163159
Standard Error 4.448798
Observations 10
ANOVA
Df SS MS F Significance
F Regression 1 54.52102 54.521018 2.754727233 0.135549044 Residual 8 158.3344 19.7918027
Total 9 212.8554
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept -12.2692 22.54338 -0.5442467 0.601107291 -64.2543012 39.71598 Lingkar M 4.650456 2.801923 1.6597371 0.135549044 -1.81079071 11.1117
Regresi BB Ke Indeks Metatarsal (Dewasa Jantan)
y = 4.6505x - 12.269 R² = 0.2561
0
5
10
15
20
25
30
35
0 2 4 6 8 10
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metatarsal
Lingkar Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
76
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.345561
R Square 0.119412 Adjusted R Square 0.009339
Standard Error 4.840427
Observations 10
ANOVA
Df SS MS F Significance
F Regression 1 25.41758 25.41758 1.084843 0.328067 Residual 8 187.4379 23.42973
Total 9 212.8554
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 41.82024 16.15076 2.589366 0.032145 4.576508 79.06397
Indeks M -38.3877 36.85606 -1.04156 0.328067 -123.378 46.6025
y = -38.388x + 41.82 R² = 0.1194
0
5
10
15
20
25
30
35
0 0.2 0.4 0.6
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metatarsal
Indeks Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
77
Lampiran 26. Data Analisis korelasi dan regresi menggunakan Microsoft Excel
2007 pada Domba Ekor Gemuk Dewasa (Betina) di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.25797026
R Square 0.06654866 Adjusted R Square -0.0501328
Standard Error 2.26657072
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 2.93005742 2.930057 0.570345 0.471768 Residual 8 41.0987426 5.137343
Total 9 44.0288
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 28.6253494 9.07923928 3.152836 0.01354 7.688586 49.56211
Panjang M -0.4837473 0.64054518 -0.75521 0.471768 -1.96085 0.993353
Regresi BB Ke Lingkar Metakarpal (Domba Dewasa Betina)
y = -0.4837x + 28.625 R² = 0.0665
0
5
10
15
20
25
30
0 5 10 15 20
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metakarpal
Panjang Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
78
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.285475
R Square 0.081496 Adjusted R Square -0.03332
Standard Error 2.248351
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 3.588158 3.588158 0.709812 0.423976 Residual 8 40.44064 5.05508
Total 9 44.0288
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 11.68713 12.01255 0.97291 0.359093 -16.0139 39.38811
Lingkar M 1.490099 1.768656 0.842504 0.423976 -2.58843 5.568627
Regresi BB Ke Indeks Metakarpal (Domba Dewasa Betina)
y = 1.4901x + 11.687 R² = 0.0815
0
5
10
15
20
25
30
0 2 4 6 8
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metakarpal
Lingkar Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
79
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.29458989
R Square 0.0867832 Adjusted R Square -0.0273689
Standard Error 2.24186975
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 3.82096 3.82096 0.760242 0.408657 Residual 8 40.20784 5.02598
Total 9 44.0288
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 16.3682577 6.258459 2.615382 0.030871 1.936226 30.80029 Indeks M 11.2029046 12.84857 0.871918 0.408657 -18.4259 40.83176
Regresi BB Ke Panjang Metatarsal (Domba Dewasa Betina)
0
5
10
15
20
25
30
0 0.2 0.4 0.6
Bo
bo
t B
adan
Indek Metakarpal
Indeks Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
80
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.78201686
R Square 0.61155037
Adjusted R Square 0.56299417
Standard Error 1.46214615
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 26.9258291 26.92583 12.59469 0.007522 Residual 8 17.1029709 2.137871
Total 9 44.0288
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 40.8325777 5.38565364 7.581731 6.41E-05 28.41324 53.25192 Panjang M -1.044001 0.29417594 -3.5489 0.007522 -1.72237 -0.36563
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Domba Dewasa Betina)
y = -1.044x + 40.833 R² = 0.6116
0
5
10
15
20
25
30
0 10 20 30
Bo
no
t B
adan
Panjang Metatarsal
panjang Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
81
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.156585
R Square 0.024519
Adjusted R Square -0.09742
Standard Error 2.317036
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 1.079542 1.079542 0.201082 0.665745 Residual 8 42.94926 5.368657
Total 9 44.0288
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 23.9367 4.842978 4.942558 0.001131 12.76877 35.10463 Panjang M -0.25802 0.575388 -0.44842 0.665745 -1.58486 1.068831
y = -0.258x + 23.937 R² = 0.0245
0
5
10
15
20
25
30
0 5 10 15
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metatarsal
Lingkar Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
82
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Domba Dewasa Betina)
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.258295
R Square 0.066716
Adjusted R Square -0.04994
Standard Error 2.266367
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 2.93743 2.93743 0.571883 0.471191 Residual 8 41.09137 5.136421
Total 9 44.0288
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 18.7114 4.133586 4.526676 0.001933 9.179339 28.24347 Indeks M 6.694925 8.853036 0.756229 0.471191 -13.7202 27.11006
BB Ke Indeks Metatarsal (Domba Dewasa Betina)
y = 6.6949x + 18.711 R² = 0.0667
0
5
10
15
20
25
30
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Bo
bo
tBad
an
Indeks Metatarsal
Indeks Metatarsal Terhadap Bobo Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
83
Lampiran 27. Data Analisis korelasi dan regresi menggunakan Microsoft Excel
2007 pada Domba Ekor Gemuk Muda (Jantan) di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.262284773
R Square 0.068793302 Adjusted R Square -0.047607535
Standard Error 3.594959462
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 7.637972 7.637972 0.591004 0.46412 Residual 8 103.3899 12.92373
Total 9 111.0278
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 4.812902358 12.36182 0.389336 0.707187 -23.6935 33.319319 Panjang M 0.768545248 0.999711 0.768768 0.46412 -1.53679 3.0738827
Regresi BB Ke Lingkar Metakarpal (Domba Muda Jantan )
y = 0.7685x + 4.8129 R² = 0.0688
0
5
10
15
20
25
0 5 10 15 20
Bo
bo
t B
adan
Panajang Metakarpal
Panjang Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
84
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.046501037
R Square 0.002162346 Adjusted R Square -0.12256736
Standard Error 3.721353238
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.240081 0.240081 0.017336 0.898499 Residual 8 110.7878 13.84847
Total 9 111.0278
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 13.65450155 4.864703 2.806852 0.022954 2.436476 24.872527 Lingkar M 0.102388542 0.777631 0.131667 0.898499 -1.69083 1.8956093
Regresi BB Ke Indeks Metakarpal (Domba Muda Janta)
y = 0.1024x + 13.655 R² = 0.0022
0
5
10
15
20
25
0 2 4 6 8
Bo
b o
bo
t B
adan
lingkar Metakarpal
Lingkar Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
85
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.036039025
R Square 0.001298811
Adjusted R Square -0.123538837
Standard Error 3.722963131
Observations 10
ANOVA
Df SS MS F Significance
F Regression 1 0.144204 0.144204 0.010404 0.921267 Residual 8 110.8836 13.86045
Total 9 111.0278
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 14.7396816 4.695873 3.138858 0.013829 3.910978 25.568385 Indeks M -0.934921472 9.165895 -0.102 0.921267 -22.0715 20.201671
Regresi BB Ke Indeks Metatarsal (Domba Muda Jantan)
y = -0.9349x + 14.74 R² = 0.0013
0
5
10
15
20
25
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metakarpal
Indeks Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
86
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.259376
R Square 0.067276 Adjusted R Square -0.04931
Standard Error 3.597887
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 7.469503 7.469503 0.577028 0.46927 Residual 8 103.5583 12.94479
Total 9 111.0278
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 26.50924 16.14449 1.641999 0.139216 -10.72 63.738489 Panjang M -0.68842 0.906266 -0.75962 0.46927 -2.77827 1.4014322
Regresi BB Ke Panjang Metatarsal (Domba Muda Jantan )
y = -0.6884x + 26.509 R² = 0.0673
0
5
10
15
20
25
0 10 20 30
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metatarsal
Panjang Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
87
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.252916
R Square 0.063967
Adjusted R Square -0.05304
Standard Error 3.604264
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 7.102074 7.102074 0.546704 0.480798 Residual 8 103.9258 12.99072
Total 9 111.0278
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 30.74579 22.30385 1.378497 0.205368 -20.687 82.178571 Lingkar M -2.20479 2.981889 -0.73939 0.480798 -9.08104 4.6714578
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Domba Muda Jantan )
y = -2.2048x + 30.746 R² = 0.064
0
5
10
15
20
25
7 7.5 8 8.5 9
Bo
bo
t B
adan
Lingkara Metatarsal
Lingkar Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
88
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.08442
R Square 0.007127
Adjusted R Square -0.11698
Standard Error 3.712084
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.791271 0.791271 0.057423 0.816641 Residual 8 110.2366 13.77957
Total 9 111.0278
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 10.50796 15.76806 0.666408 0.523899 -25.8532 46.869158 Indeks M 8.926214 37.24969 0.239632 0.816641 -76.9717 94.824149
Regresi BB Ke Indeks Metakarpal (Domba Muda Betina )
y = 8.9262x + 10.508 R² = 0.0071
0
5
10
15
20
25
0 0.2 0.4 0.6
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metatarsal
Indeks Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
89
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.502459
R Square 0.252465 Adjusted R Square 0.159024
Standard Error 1.87403
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 9.488851 9.488851 2.701846 0.138855 Residual 8 28.09591 3.511989
Total 9 37.58476
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 7.124436 4.069329 1.750765 0.118095 -2.25945 16.50832 Panjang M 0.525203 0.319519 1.643729 0.138855 -0.21161 1.262017
Regresi BB Ke panjang Metakarpal (Domba Muda Betina )
y = 0.5252x + 7.1244 R² = 0.2525
0
5
10
15
20
0 5 10 15 20
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metakarpal
Panajang Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
90
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.27041079
R Square 0.073122 Adjusted R Square -0.04273775
Standard Error 2.08675847
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 2.748272721 2.748273 0.631125 0.449865 Residual 8 34.83648728 4.354561
Total 9 37.58476
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 8.82943889 6.218836158 1.41979 0.193441 -5.51122 23.1701 Lingkar M 0.72671022 0.914752365 0.794434 0.449865 -1.38271 2.836133
Regresi BB Ke Lingkar Metakarpal (Domba Muda Betina )
y = 0.7267x + 8.8294 R² = 0.0731
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 2 4 6 8 10
Bo
bo
t B
adan
Panajang Metakarpal
Lingkar Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
91
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.20669
R Square 0.042721 Adjusted R Square -0.07694
Standard Error 2.120705
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 1.605653 1.605653 0.357019 0.566691 Residual 8 35.97911 4.497388
Total 9 37.58476
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 15.55767 3.111845 4.9995 0.001053 8.381742 22.7336 Indeks M -3.29576 5.515823 -0.59751 0.566691 -16.0153 9.423748
Regresi BB Ke Indeks Metatarsal (Domba Muda Betina)
y = -3.2958x + 15.558 R² = 0.0427
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 0.5 1
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metakarpal
Indeks Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
92
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.27745
R Square 0.076979
Adjusted R Square -0.0384
Standard Error 2.082413
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 2.893222 2.893222 0.667188 0.437679 Residual 8 34.69154 4.336442
Total 9 37.58476
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 6.221734 9.230329 0.674053 0.519275 -15.0634 27.50691 Lingkar M 1.014881 1.242484 0.816816 0.437679 -1.85029 3.880055
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Domba Muda Betina)
y = 1.0149x + 6.2217 R² = 0.077
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 5 10
Bo
bo
t B
nad
Lingkara Metatarsal
Lingkar Metatarsal Tehadap Bobot Badan
bobot badan
93
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.130135346
R Square 0.016935208 Adjusted R Square -0.10594789
Standard Error 2.149076961
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.636506 0.636506 0.137816 0.720101 Residual 8 36.94825 4.618532
Total 9 37.58476
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 15.37452031 4.449739 3.455151 0.008629 5.113404 25.63564 Indeks M -3.25522043 8.768619 -0.37124 0.720101 -23.4757 16.96525
y = -3.2552x + 15.375 R² = 0.0169
0
5
10
15
20
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metatarsal
Indeks Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
94
Lampiran 28. Data Analisis korelasi dan regresi menggunakan Microsoft Excel
2007 pada Domba Ekor Gemuk Anak (Jantan) di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.46110989
R Square 0.21262233 Adjusted R Square 0.11420012
Standard Error 2.19249968
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 10.38472113 10.38472 2.160308 0.179814 Residual 8 38.45643887 4.807055
Total 9 48.84116
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept -
1.71461295 5.282207962 -0.3246 0.753808 -13.8954 10.46618 Panjang M 0.69589629 0.473463648 1.469799 0.179814 -0.39591 1.787705
Regresi BB Ke Panjang Metakarpal (Anak Jantan)
y = 0.6959x - 1.7146 R² = 0.2126
0
2
4
6
8
10
0 5 10 15 20
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metakarpal
Panjang Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
95
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.394981
R Square 0.15601
Adjusted R Square 0.050512
Standard Error 2.269951
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significanc
e F Regressio
n 1 7.619728 7.61972
8 1.47879 0.258625
Residual 8 41.22143 5.15267
9 Total 9 48.84116
Coefficient
s Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 1.198131 3.998879 0.29961
7 0.77210
6 -8.0233 10.4195
6
Lingkar M 0.755745 0.621473 1.21605
5 0.25862
5 -0.67737 2.18886
5
Regresi BB Ke Lingkar Metakarpal (Anak Jantan)
y = 0.7557x + 1.1981 R² = 0.156
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 2 4 6 8 10
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metakarpal
Lingkar Metakarpal hadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
96
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.09393575
R Square 0.00882392
Adjusted R Square -0.11507308
Standard Error 2.45993367
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.430970726 0.430971 0.07122 0.796319 Residual 8 48.41018927 6.051274
Total 9 48.84116
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 4.96451889 3.891189471 1.275836 0.237808 -4.00858 13.93762 Indeks M 1.75404488 6.572645568 0.26687 0.796319 -13.4025 16.91059
Regresi BB Ke Indeks Metatarsal (Anak Jantan)
y = 1.754x + 4.9645 R² = 0.0088
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0.0000000.2000000.4000000.6000000.8000001.000000
Bo
bo
t b
adan
Indeks Metakarpal
Indeks Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
97
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.20101144
R Square 0.0404056
Adjusted R Square -0.0795437
Standard Error 2.42042619
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 1.973456399 1.973456 0.336856 0.577628 Residual 8 46.8677036 5.858463
Total 9 48.84116
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 3.99581039 3.506699708 1.139479 0.28747 -4.09065 12.08227 Panjang M 0.15876815 0.273552993 0.580393 0.577628 -0.47205 0.789582
Regresi BB Ke Panjang Metatarsal (Anak Jantan)
y = 0.1588x + 3.9958 R² = 0.0404
0
2
4
6
8
10
0 5 10 15 20
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metatarsal
Panjang Metetarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
98
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.420321
R Square 0.176669
Adjusted R Square 0.073753
Standard Error 2.241997
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significanc
e F Regressio
n 1 8.628738 8.62873
8 1.71663
1 0.226493
Residual 8 40.21242 5.02655
3 Total 9 48.84116
Coefficient
s Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept -1.9618 6.104343 -0.32138 0.75616 -16.0384 12.1148
4
Lingkar M 1.149609 0.877429 1.31020
3 0.22649
3 -0.87374 3.17296
3
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Anak Jantan)
y = 1.1496x - 1.9618 R² = 0.1767
0
2
4
6
8
10
0 2 4 6 8 10
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metatarsal
Lingkar Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
99
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.125464
R Square 0.015741
Adjusted R Square -0.10729
Standard Error 2.451335
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.768815 0.768815 0.127943 0.729828 Residual 8 48.07234 6.009043
Total 9 48.84116
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 5.160919 2.422857 2.130097 0.065783 -0.4262 10.74804 Indeks M 1.389446 3.884484 0.357691 0.729828 -7.56819 10.34708
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Anak Jantan)
y = 1.3894x + 5.1609 R² = 0.0157
0
2
4
6
8
10
0 0.5 1 1.5
Bo
bo
t B
adan
indeks Metatarsal
Indeks Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
100
Lampiran 29. Data Analisis korelasi dan regresi menggunakan Microsoft Excel
2007 pada Domba Ekor Gemuk Anak (Betina) di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.724895 R Square 0.525473 Adjusted R Square 0.466157
Standard Error 1.583551 Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significanc
e F Regressio
n 1 22.2148
2 22.2148
2 8.85888
2 0.017698
Residual 8 20.0610
7 2.50763
3
Total 9 42.2758
9
Coefficient
s Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept -6.36199 4.04303
9 -1.57357 0.15423
4 -15.6853 2.961274 Panjang M 1.145968 0.38502
2.976387
0.017698 0.258111 2.033826
Regresi BB Ke Panjang Metakarpal (Anak Betina)
y = 1.146x - 6.362 R² = 0.5255
0
2
4
6
8
10
12
0 5 10 15
Bo
bo
t B
adan
Panjang Metakarpal
Panjang Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
101
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.400318307
R Square 0.160254747 Adjusted R Square 0.05528659
Standard Error 2.106566458
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 6.774912 6.774912 1.526699 0.251659 Residual 8 35.50098 4.437622
Total 9 42.27589
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 2.039311726 2.941193 0.693362 0.507709 -4.74309 8.821715 Lingkar M 0.641247876 0.518978 1.235596 0.251659 -0.55552 1.838014
Regresi BB Ke Lingkar Metakarpal (Anak Betina)
y = 0.6412x + 2.0393 R² = 0.1603
0
2
4
6
8
10
12
0 2 4 6 8
Bo
bo
t B
adan
Lingkar Metakarpal
Lingkar Metakarpal Terhdap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
102
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.029051373
R Square 0.000843982 Adjusted R Square -0.12405052
Standard Error 2.297830768
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.03568 0.03568 0.006758 0.936504 Residual 8 42.24021 5.280026
Total 9 42.27589
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 5.821459492 3.037661 1.916428 0.091619 -1.1834 12.82632 Indeks M -0.45249177 5.504472 -0.0822 0.936504 -13.1458 12.24084
Regresi BB Ke Indeks Metatarsal (Anak Betina)
y = -0.4525x + 5.8215 R² = 0.0008
0
2
4
6
8
10
12
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metakarpal
Indeks Metakarpal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
103
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.490158
R Square 0.240255
Adjusted R Square 0.145286
Standard Error 2.003713
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 10.15697 10.15697 2.529842 0.1503755 Residual 8 32.11892 4.014865
Total 9 42.27589
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept -0.58598 3.927461 -0.1492 0.8850878 -9.642721 8.4707602 Panjang M 0.448362 0.281892 1.590548 0.1503755 -0.201681 1.0984056
Regresi BB Ke Panjang Metatarsal (Anak Betina)
y = 0.4484x - 0.586 R² = 0.2403
0
2
4
6
8
10
12
0 5 10 15 20
Bo
bo
t b
adan
Panjang Metatarsal
Panjang Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
104
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.715262
R Square 0.5116
Adjusted R Square 0.45055
Standard Error 1.606531
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significanc
e F Regressio
n 1 21.62836 21.6283
6 8.380025
8 0.0200501
Residual 8 20.64753 2.58094
2 Total 9 42.27589
Coefficient
s Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept -10.1233 5.448011 -1.85817 0.100211
8 -22.68647 2.439803
5
Lingkar M 2.295663 0.793022 2.89482
7 0.020050
1 0.46695 4.124375
5
Regresi BB Ke Lingkar Metatarsal (Anak Betina)
y = 2.2957x - 10.123 R² = 0.5116
0
2
4
6
8
10
12
0 2 4 6 8 10
Bo
bo
t B
adan
LingkarMeetatarsal
Lingkar Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobotbadan)
105
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.009464
R Square 8.96E-05
Adjusted R Square -0.1249
Standard Error 2.298698
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance
F Regression 1 0.003786 0.003786 0.0007166 0.9792999 Residual 8 42.2721 5.284013
Total 9 42.27589
Coefficients Standard
Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 5.465885 4.287698 1.274783 0.2381623 -4.421563 15.353334 Indeks M 0.222478 8.311115 0.026769 0.9792999 -18.94299 19.387943
Regresi BB Ke Indeks Metatarsal (Anak Betina)
y = 0.2225x + 5.4659 R² = 9E-05
0
2
4
6
8
10
12
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Bo
bo
t B
adan
Indeks Metatarsal
Indeks Metatarsal Terhadap Bobot Badan
bobot badan
Linear (bobot badan)
106
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Dini Seftia Hulwani Lahir di
Jurumapin Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa pada
Tanggal 09 September 1993 merupakan anak kedua dari
Tiga bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri
Bapak Syahabuddin M. Saleh dan Ibu Taskia. Penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 1
Jurumapin. Lulus pada tahun 2006, lalu melanjutkan Sekolah Menengah Pertama
di SMP Negeri 2 Buer dan lulus pada tahun 2009, dan kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Alas Barat lulus pada tahun 2012, kemudian
melanjutkan jenjang pendidikan ke Universitas Mataram (UNRAM pada Tahun
2012 sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai
mahasiswa Program S1 Peternakan Universitas Mataram (UNRAM.
107
KORELASIUKURAN METAKARPAL DAN METATARSAL DENGAN
BOBOT BADAN PADA DOMBA EKOR GEMUK
DI KECAMATAN PRINGGABAYA
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Oleh:
DINI SEFTIA HULWANI
B1D 212 078
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
dan Dinyatakan Lulus Pada Tanggal :
18 Agusutus 2016
Dewan Penguji
Ketua,
Dr. Ir. Tahyah Hidjaz, MP
NIP.: 19610214 198703 2001
Anggota,
Dr. Ir. Lalu Wirapribadi, MP
NIP.: 19590119 198703 1001
Anggota,
Dr. Ir. M. Ashari, M.Si
NIP.: 19611231 198703 1017