korelasi antara minat belajar pai dan...

97
KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR PAI DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA DI SMKN 04 KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : NUR ABIDIN NIM. 3 1 0 4 0 6 3 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2 0 1 0

Upload: lamphuc

Post on 19-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR PAI DAN PERILAKU

KEBERAGAMAAN SISWA DI SMKN 04 KENDAL

SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :

NUR ABIDINNIM. 3 1 0 4 0 6 3

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2 0 1 0

MOTTO

ù&t• ø%$#ÉO ó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{ÇÊÈt, n=y{z » |¡SM}$#ô ÏB@, n=tãÇËÈù&t• ø%$#y7š/ u‘urãPt• ø. F{ $#ÇÌÈ

“Ï% ©!$#zO ¯=tæÉO n=s)ø9$$Î/ÇÍÈzO ¯=tæz » |¡SM}$#$tBóOs9÷Ls> ÷ètƒÇÎÈ

Artinya:1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(Q.S. Al Alaq: 1-5)1

”Berjalanlah walau habis terang..Ambil cahaya bintang tuk terangi jalanmu..Diantara beribu lainnya..Kau tetap benderang..Kau tetap benderang..”2

1 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI yang disadur dari AlQur’an dan terjemahannya Mushaf Al Madinah An Nabawiyah yang dicetak oleh komplekpercetakan Al Qur’anul Karim kepunyaan Raja Fath di Madina Al Munawaroh. 1990), hlm.1079.

2 Peterpan band.

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan

untuk:

1) Bapak dan Ibu tercinta (Bp. Nur Chadiq dan Ibu. Sri Yatun ) yang selalu

berdoa dan memberikan semangat baik moral, material maupun

spiritual.

2) Adikku tersayang Miftakhul Huda dan Emy Zunara serta duo Qhoirotul

Ain (Nadya dan Tsania) dan semua keluargaku yang senantiasa

memberikan dukungan.

3) Keluarga besar K.H. Hamdan Mansyur, K.H. Mafthuhin Mansyur, Gus

Machasin Richa, dan keluarga besar P.P. Al-Ibriez dan P.P.

Almasyithoh.

4) Keluarga besar K.H. Bisry Syahid dan semua pengasuh P.P. Nurusy

Syahid.

5) Sahabat-sahabatku LEKSIKA (Prabda Hadziq, Prabu Ahwan, Cike

Sahlan, MU_Vid, Prabke Vachih, Mz Jefri, Badry, Bobo, Oon Sutony,

Rouf, Gus Pendy dan Gus Maas, Nazil, Ulfa, Ayu, Nida, Rina, Ella dll)

yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

6) Sahabat-sahabat eLSA (Om Teddy, Mz Ilham, Mz Amin) dan segenap

angota eLSA.

7) Sahabat-sahabat di PMII Rayon Tarbiyah dan Komisariat Walisongo.

8) Kawan-kawan, dan adik-adikku di Tarbiyah Sport Club, DEMA,

BEMF, dan HMJ.

9) Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2004.

10)Almamaterku IAIN Walisongo Semarang.

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 6 Desember 2010Deklarator,

Nur AbidinNIM. 043111063

ABSTRAKNur Abidin (3104063/043111063) Korelasi Antara Minat Belajar PAI dan

Perilaku Keberagaan Siswa di SMKN 04 Kendal. Skripsi. Semarang. FakultasTarbiyah IAIN Walisongo, 2010

Permasalahan dalam penelitian ini antara lain; (1) Bagaimana minatbelajar Pendidikan Agama Islam di SMKN 04 Kendal?, (2) Bagaimana perilakukeberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal?, (3) Adakah atau tidaknya korelasiantara minat belajar Pendidikan Agama Islam dengan perilaku keberagamaansiswa di SMKN 04 Kendal? Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui(1) Minat belajar Pendidikan Agama Islam di SMKN 04 Kendal; (2) Perlakukeberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal; (3) Ada tidaknya korelasi antara minatbelajar bidang Pendidikan Agama Islam dan perlaku keberagamaan siswa diSMKN 04 Kendal.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah; angket/kuestioner,wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswaSMKN 04 Kendal yang berjumlah 1155 anak.Subyek penelitian sebanyak 116responden yang terdiri dari kelas X sebanyak 47 anak, XI sebanyak 39 anak, dankelas XII sebanyak 30, menggunakan teknik random sampling. Data penelitianyang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dengan langkah;pertama, analisis pendahuluan, yaitu untuk mentabulasikan data yang diperolehdengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan memaparkan penilaiantentang minat belajar bidang Pendidikan Agama Islam yang diambil dariangket/kuesioner yang telah diberi score. Kedua, analisis uji hipotesis, yaitumenguji hipotesis lebih lanjut melalui distribusi data dari analisis pendahuluanyang kemudian distribusi data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisisstatistik produc moment. Ketiga, analisis lanjut, yaitu analisis pengolahan lebihlanjut dari hasil analisis uji hipotesis.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar PAI di SMKN04 Kendal adalah cukup baik (tinggi) dengan nilai rata-rata 54,65, (2) perilakukeberagamaan siswa SMKN 04 Kendal dalam kategori baik dengan nilai rata-rata53,58. (3) terdapat pengaruh yang positif antara minat belajar Pendidikan AgamaIslam dengan perilaku keberagamaan siswa, dari perhitungan hasil nilai productmoment dari variabel X dan Y kemudian di konsultasikan pada koefesien korelasiyang ada pada tabel N = 116, ditunjukkan dengan ro (0,837) taraf signifikansi 5%diperoleh tr = 0,228 dan taraf 1% diperoleh tr = 0,174. Dengan demikian Adakorelasi yang signifikan antara minat belajar Pendidikan Agama Islam danperilaku keberagamaan siswa, sehingga hipotesa yang penulis ajukan berbunyi:"Ada korelasi yang positif antara minat belajar Pendidikan Agama Islam danperilaku keberagamaan siswa" diterima.

Dari hasil temuan tersebut maka hasil penelitian ini diharapkan menjadibahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, paratenaga pengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk selalu memberipengajaran dan bimbingan serta dorongan secara maksimal dan sungguh-sungguhkepada siswanya agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik sertamenjadikan siswa yang berperilaku agama dengan baik dan berakhlak mulia.

KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrahim

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil alamin, penulis panjatkan

syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah pada

setiap ciptaanNya. Tak lupa shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada nabi

agung Muhammad SAW atas syafa’at yang diberikan kepada seluruh umatnya

dan penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:” Korelasi

Antara Minat Belajar PAI dan Perilaku Keberagamaan Siswa di SMKN 04

Kendal”.

Selanjutnya dengan segenap kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis

sampaikan bahwa skrisi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak atas semua jasayang

telah mereka berikan secara ikhlas, baik berupa tenaga, fikiran, bimbingan, dan

semua saran yang sangat berguna bagi penulis. Untuk itu penulis sampaikan rasa

terima kasih yang ta terhingga kepada:

1) Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof. DR. H. Muhibbin, M. Ag.

2) Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Prof. DR. Suja’i. M. Ag.

3) Ahmad Muthohar M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

4) Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag., selaku Ketua Lab. Micro Teaching Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan selaku pembimbing I dalam

penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan

keluangan waktu kepada penulis.

5) Dra. Ani Hidayati, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6) Bapak dan ibu dosen PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang

telah memberikan bekal ilmu selama menjadi mahasiswa di IAIN Walisongo

Semarang.

7) Drs. Langgeng Budiharso, M.Si., selaku Kepala SMKN 04 Kendal yang telah

membantu penulis dalam dalam pelaksanakan penelitian.

8) Bp. Muhtar Nugroho, S.Pd.I, Bp. Saikhu, S. Ag, selaku guru mata pelajaran

PAI SMKN 04 Kendal yang telah membantu penulis dalam melaksanakan

penelitian.

9) Sdr. Ilham Mutaqin dan Sdr. Amien, atas semua bantuan baik moril maupun

matriel.

10) Peserta didik SMKN 04 Kendal yang telah membantu kelancaran

pelaksanakan penelitian.

11) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan, dorongan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

beliau-beliau yang telah bersedia membantu. Atas kebijaksanaannya kepada

penulis dalam penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan

penulisan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat dan memberikan masukan bagi pembaca. Amin. Terima kasih.

Semarang, 06 Desember 2010

Penulis,

Nur Abidin

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

MOTTO........................................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah........................................................ 4

C. Pembatasan Masalah....................................................... 4

D. Perumusan Masalah ........................................................ 5

E. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Diskrisi Teori................................................................... 6

1. Minat Belajar PAI ..................................................... 6

2. Perilaku Keberagamaan Siswa.................................... 16

3. Kajian yang Penelitian Relefan................................... 35

B. Rumusan Hipotesis .......................................................... 37

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ............................................................. 39

B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................... 39

C. Variabel Penelitian........................................................... 39

D. Metode Penelitian ............................................................ 40

E. Populasi, Sample, dan Tehnik Pengambilan Sample......... 41

F. Tehnik Pengumpulan Data ............................................... 42

G. Tehnik Analisis Data........................................................ 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................... 45

B. Pengujian Hipotesis.......................................................... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian............................................ 64

D. Keterbatasan Penelitian .................................................... 65

BAB V : SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 66

B. Saran-saran ...................................................................... 66

C. Kata Penutup.................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, karena memang

sejak lahir manusia diciptakan dalam keadaan suci (fitrah). Dalam keadaan

suci itu berarti manusia memiliki potensi untuk memiliki ilmu pengetahuan

baik diperoleh dengan cara belajar maupun dengan pengalaman. Masing-

masing individu pun memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda antara

satu dengan yang lainnya.

Dalam kontek pendidikan, perbedaan individu pelajar bisa berupa;

inteligensi, kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial, bakat dan minat.

Kata terakhir yakni minat seperti dipahami dan dipakai orang selama ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang

tertentu.3 Sebagai misal, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap

matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa

lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi

itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya

mencapai prestasi yang diinginkan.

Demikian juga seorang siswa yang berminat belajar PAI tentunya

perhatiannya terhadap materi PAI lebih intensif dan tentunya akan

berpengaruh pada perilaku keberagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian juga sebaliknya anak yang kurang minat belajar PAI tentunya akan

sulit mendapatkan prestasi yang baik dan berpengaruh sikap dan tingkah laku

dalam menjalankan ajaran agamanya.

3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung, RemajaRosdakarya, 2000, Cet. V), hlm. 136

2

Sebagaimana firman Allah:

ô tB Ÿ@ÏJ tã $[sÎ=» |¹ ÏiB @• Ÿ2sŒ ÷rr& 4Ós\Ré& uq èd ur Ö ÏB÷s ãB ¼ çm ¨Zt• Í‹ ósãZn=sù Zo 4q u‹ ym Zp t6 ÍhŠsÛ (

óO ßgY tƒ Ì“ ôfuZs9ur N èd t• ô_r& Ç |¡ ômr' Î/ $tB (#q çR$Ÿ2 tbq è=yJ ÷ètƒ ÇÒÐÈ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-lakimaupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnyaakan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dansesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dari apayang telah mereka kerjakan .(QS. An-Nahl:97)4

Mengingat sangat pentingnya minat dalam kehidupan para pelajar agar

mereka dapat berhasil dalam pendidikannya, maka pertanyaannya adalah

bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa? Menumbuhkan minat terhadap

sesuatu pada dasarnya membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara

materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai

individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan

atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya,

memuaskan kebutuhan-kebutuhannya.

Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk

mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat

bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada

dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya. Untuk

memahami anak yang kurang berminat, maka perlu diketahui cara terbaik

untuk mengatasinya. Pertanyaannya, bagaimana cara mengatasi siswa yang

kurang berminat belajar PAI?.

Bagi remaja yang terpelajar akan menjadi lebih kritis terhadap ajaran

agamanya, terutama yang banyak mengandung ajaran yang bersifat

musyawarah. Apalagi jika mereka memiliki kemampuan untuk menafsirkan

ajaran agama yang dianutnya itu secara lebih rasional. Hal ini tentunya

berpengaruh pada perilaku positif terhadap ajaran agamanya. Sebaliknya

4 Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Semarang, CV. Asy-Syifa’,1999), hlm. 417.

3

seorang pelajar yang tidak memiliki minat terhadap suatu ajaran agama,

dikarenakan sejak dini tidak mendapatkan pendidikan agama atau karena

faktor lingkungan, sehingga mereka banyak meninggalkan ajaran agamanya.

Salah satu proses pendidikan agama yang ditempuh SMKN 04 Kendal

adalah berusaha menerapkan kajian teori ke dalam praktek agama, yaitu dalam

bentuk kegiatan agama. Sebagai misal, kegiatan shalat berjamaah, Jum’at

beramal, peringatan hari besar Islam, mujahadah, dan sebagainya. Seperti

diketahui bersama bahwa pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran

dan Hadits. Dari hal itu SMKN 04 Kendal melalui kegiatan pembelajaran

secara terus-menerus, serta dengan bimbingan dan latihan, berupaya

menciptakan situasi sekolah dan situasi pembelajaran penuh nuasa religiusitas,

dibarengi dengan tuntunan kerukunan antar ummat beragama baik dalam

lingkungan sekolah maupun masyarakat secara luas.

Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 04

Kendal meliputi: Al Qur’an dan Hadits, Keimanan, Akhlak, dan Fiqh/ Ibadah,

tarikh/ sejarah. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan

Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama

manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah wa

hablun minannas). Sebagaimana diketahui usia pelajar SMK berada pada usia

remaja yang menurut Jalaludin, bahwa pada usia remaja sikap dan minat

terhadap masalah keberagamaan tergantung dari kebiasaan masa kecil serta

lingkungan agama yang mempengaruhi mereka.5 Pertanyaannya adalah

seberapa tinggi minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal? Seberapa tinggi

perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal?.

5 Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2004, Cet. VIII), hlm. 76

4

Untuk mengetahui seberapa tinggi minat belajar PAI dan perilaku

keberagamaan siswa serta kaitan diantara keduanya maka hal ini perlu

dilakukan study melalui penelitian.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Seorang yang

berminat belajar PAI, maka perhatian terhadap materi PAI akan lebih

intensif, rasa ingin tahu tinggi, dorongan atau motivasi tinggi, dan karena

kebutuhan akan sesuatu yang akan dicapai?

2. Sikap, perbuatan, maupun perilaku keberagamaan seorang siswa

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keyakinan dalam beragama,

kebiasaan atau praktek agama, pengalaman dan pengetahuan agamanya.

Jika seseorang yakin akan agamanya, maka dapat dipastikan ia akan taat

dan tunduk dengan keyakinannya itu. Tetapi keyakinan tidak

menghasilkan apa-apa jika tidak diimbangi dengan praktek. Demikian juga

dengan pengalaman dan pengetahuannya perilaku keberagamaan itupun

tidak akan meningkat.

3. Siswa yang minat belajar PAI, berarti ia memiliki perhatian lebih,

motivasi, rasa ingin tahu, serta kebutuhannya tinggi. Dan apabila hal

tersebut telah dimiliki, maka perilaku negatifnya akan terkendali dan

senantiasa bertindak positif.

C. Pembatasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih mendalam, tidak semua variabel akan

diteliti karena keterbatasan teori, waktu dan dana yang ada, oleh karenanya

penulis membatasi dua variable untuk di teliti, yaitu variable minat belajar PAI

dan perilaku keberagamaan siswa.

5

D. Perumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi minat belajar PAI siswa di SMKN 04 Kendal?

2. Seberapa tinggi perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal?

3. Apakah ada korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan

siswa SMKN 04 Kendal?

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Memberikan wawasan pada tenaga pendidik, bahwa minat belajar PAI

dipengaruhi dari beberapa faktor. Oleh karenanya faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar tersebut sebaiknya diminimalkan

sehingga dalam mencapai tujuan belajar tidak menghadapi kendala.

b. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat luas bahwa

Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan dasar yang harus

diberikan kepada anak agar perilaku keberagamaannya sesuai ajaran

dan norma-norma agama.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Merupakan masukan terhadap guru, bahwa pendidik merupakan salah

satu faktor keberhasilan belajar anak, oleh karena itu harus benar-benar

memberi pembinaan yang terus menerus serta memberi suri tauladan

yang baik bagi siswa.

b. Menanamkan sifat-sifat yang terdapat dalam ajaran agama kepada

anak dalam rangka melestarikan dan mewariskan norma dan nilai

ajaran agama.

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Minat Belajar PAI

a. Pengertian Minat Belajar PAI

Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.6

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu

aktivitas. Minat juga dapat diartikan sebagai perhatian, kesukaan

(kecenderungan hati) kepada sesuatu keinginan.7

Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung

untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek

tertentu. Minat juga berfungsi mempengaruhi bentuk identitas cita-cita

dan sebagai pendorong tenaga yang kuat.8 Minat belajar PAI berarti

siswa lebih menyukai belajar mata pelajaran PAI, memiliki dorongan

yang kuat dan cita-cita daripada minat belajar lainnya.

Belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.9

Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitab

tarbiyah Wa Thuruqut Tadris, mendefinisikan belajar sebagai berikut:

6 Slameto, Belajar Dan Factor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2003, Cet. IV), Hlm. 180.

7 Purwadinata, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002,Cet. 12), Hlm. 650.

8 Chabib Thoha, e.al., PBM-PAI di Sekolah, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAINWalisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 109.

9 Ibid., Hlm. 3.

7

10

“Belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati jiwa si pelajarberdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”.

Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena

ada tujuan yang akan dicapai. Misalnya seseorang belajar mengetik,

sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkinkan dicapai dengan

belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan

dicapainya.11

Anak yang memiliki niat belajar berarti ia berusaha

memperoleh perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan yang

diperoleh setelah melalui suatu proses belajar itu meliputi keseluruhan

tingkah laku. Jika seseorang memiliki minat belajar, sebagai hasilnya

ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara keseluruhan dalam

sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Demikian pula

minat belajar PAI hasilnya pun meliputi; perubahan pengetahuan

agama, sikap keberagaman, perilaku dalam beragama dan sebagainya.

Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha mengubah tingkah

laku individu dilandasi oleh nilai-nilai islami dalam kehidupan

pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam

alam sekitar melalui proses kependidikan.12 Berkaitan dengan hal itu

diharapkan lembaga pendidikan mampu menyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani,

bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama

Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran dan Hadits, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan

pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama

10 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris,(Mesir: Darul Ma’arif), h. 159.

11 Ibid., hlm. 4.12 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008), hlm. 9

8

lain dalam hubunganya dengan kerukunan antar ummat beragama

dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Adapun materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu

keseluruhannya terliput dalam lingkup: Al Qur’an dan Hadits,

Keimanan, Akhlak, dan Fiqh/ Ibadah, Tarikh. Sekaligus

menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam

mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan

hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia,

makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah wa hablun

minannas). Melalui proses Pendidikan Agama Islam di SMA/SMK

mampu untuk:

1) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta

akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah

ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

2) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan

sosial melalui pendidikan agama Islam.

4) Perbaikan kesalahankesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang

akan di hadapinya sehari-hari.

6) Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke arah

pengetahuan keagamaan yang makin tinggi

Adapun pendidikan agama Islam di SMA/ SMK adalah:

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

9

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.13

Sehingga secara umum disimpulkan bahwa minat belajar

pendidikan agama Islam adalah kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat secara terus menerus, disertai dengan

keinginan untuk mengetahuinya serta membuktikannya dalam

perubahan tingkah laku atau sikap yang didasarkan pada nilai-nilai

islami.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki

minat belajar PAI berarti ia memiliki dorongan dan cita-cita yang lebih

dari pada lainnya. Dorongan dan cita-cita itu antara lain; ia berusaha

mengetahui lebih jauh tentang ajaran agama dan mempunyai cita-cita

yang luhur seperti; keyakinannya terhadap ajaran agamanya, memiliki

sikap dan tingkah laku yang baik maupun bercita-cita menjadi anak

yang berguna dan berakhlak terpuji.

Adapun indikator-indikator minat yang dapat dikenal atau

dapat dilihat melalui proses belajar diantaranya adalah:

1) Perhatian dalam Belajar

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa

seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya

dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi, siswa akan

mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikirannya terfokus

dengan apa yang dipelajarinya.

2) Keingintahuan

Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan

memiliki rasa keingintahuan terhadap belajar tersebut. Siswa yang

berminat terhadap bidang studi tertentu, maka ia akan merasa

tertarik dan berusaha ingin tau lebih dalam terhadap mata pelajaran

itu. Ia akan rajin belajar dan terus mempelajari semua ilmu yang

13 Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Kurikulum SMA dan sederajad Standar Kopetensi,Jakarta : 2004

10

berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, ia akan mengikuti

pelajaran dengan penuh antusias tanpa ada beban dalam dirinya.

3) Motivasi Belajar

Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang

dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan

mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang

diharapkan dalam situasi belajar yang interaktif.

Motivasi merupakan salah satu determinan pentingnya

dalam belajar. Menurut Martinis, motivasi berhubungan (1) arah

perilaku (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa

memilih mengikuti tindakan tertentu, dan (3) ketahanan perilaku,

atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku

menurut cara tertentu.14

Motivasi belajar biasanya ditandai dengan timbulnya

perasan. Mula-mula merupakan psikologis, lalu merupakan suatu

emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif.

Perubahan ini mungkin boleh terjadi dan mungkin juga tidak,

hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seseorang merasa hasil

belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang

lengkap.

Ada dua macam motivasi yaitu: motivasi intrinsik dan

ekstrinsik, motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal

dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan

tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah

perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi

tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan

yang didapat dari luar individu siswa yang juga mendorongnya

untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan

14 Martinis Yamin, Kiat membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007).Hlm

11

atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan

seterusnya.

Dalam hubungannya dengan masalah motivasi, Hilgard dan

Russel oleh Wasti Sumanto menyatakan sebagai berikut:

The evidence seems rather clear, too, that motivation is notsomething aplied appart from the leaming situation but is aninstrinsic part of it .15

Sebagai bukti nyata, dipercaya, bahwa motivasi bukanlah

sesuatu bagian dari kegiatan belajar saja akan tetapi motivasi

adalah bagian dari lingkungan sekolah mereka.

4) Kebutuhan.

Minat tumbuh di dorong oleh kebutuhan (need) seseorang

seperti kebutuhan menjadi orang kaya maka seseorang berusaha

dengan jalan berdagang, berbisnis, menjadi pengusaha, dan

sebagainya.

Menurut Morgan, sebagaimana dikutip oleh Sardiman,

manusia hidup memiliki berbagai kebutuhan, antara lain:

a) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas

b) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain

c) Kebutuhan untuk mencapai hasil

d) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

e) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni

mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam

bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.16

Kelima macam kebutuhan tersebut di atas, kebutuhan

beraktivitas sangat diperlukan oleh seseorang, karena tidak

mungkin seorang anak berdiam diri terus menerus di rumah tanpa

aktivitas termasuk kebutuhan belajar PAI. Sedangkan dalam

15 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rienaka Cipta, Cet. IV,) Hlm. 20116 Sardiman, Interaksi dan Motifasi Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 2007, Hlm. 78-81.

12

kegiatan belajar PAI itu lebih banyak dipraktikkan ketimbang

membaca atau menulis.

Sebagaimana firman ALLAH SWT:

$tBur àMø)n=yz £ Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbr߉ç7 ÷èu‹ Ï9 ÇÎÏÈ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka beribadah.” (QS. Adz Dzaariat : 56)17

Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia disuruh untuk

melakukan aktivitas ibadah agama, yakni mengabdi kepada Allah

SWT. Kebutuhan untuk menyenangkan hati orang lain, dimana

apabila dirinya berakhlak mulia, orang lain di pastikan akan senang

termasuk orang tuanya. Kebutuhan untuk mencapai tujuan adalah

salah satu target yang akan dicapai oleh seseorang, dimana dengan

belajar PAI ia berusaha mencapai tujuan kesejahteraan dunia dan

akhirat. Kebutuhan mengatasi kesulitan, hal ini di butuhkan ketika

seseorang mengalami kesulitan hidup. Dengan belajar PAI maka ia

setidaknya bisa berdoa memohon kepada Allah SWT. Agar

kesulitan-kesulitan dalam hidupnya dapat diatasi dan diberikan

kekuatan untuk sabar dalam menghadapi ujian yang diberikan-Nya.

Dan yang terakhir kebutuhan untuk menunjukkan potensi dirinya,

bahwa dengan memiliki ilmu pengetahuan agama itu dapat berguna

bagi dirinya sendiri maupun bagi agama dan negara.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar PAI

Didalam minat belajar siswa terdapat beberapa faktor utama

yang mempengaruhinya. Faktor tersebut digolongkan dalam dua

kelompok besar, yaitu faktor eksternal faktor yang berasal dari luar diri

siswa dan faktor internal faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Ngalim Purwanto menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi minat belajar diantaranya yaitu:

17 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV Asy Syifa’,1999. Hlm. 862.

13

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut

faktor individual. Faktor individual ini meliputi faktor

kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor

pribadi.

2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial antara

lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara

mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar,

lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.18

Menurut Z.F. Kawareh, bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar antara lain; penguasaan pelajaran,

consent anak sendiri, situasi dan kondisi belajar kurang

menyenangkan.19

Menurut pendapat Wittherington dan Lee J. Cronbach, yang

dikutip oleh Mustaqim, bahwa faktor-faktor yang mendorong

perbuatan belajar, antara lain:

1) Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman

dasar).

2) Penguasaan alat-alat intelektual.

3) Latihan-latihan yang terpencar

4) Penggunaan alat-alat berarti.

5) Latihan yang efektif.

6) Kebaikan bentuk dan sistem.

7) Efek penghargaan (reward) dan hukuman.

8) Tindakan pedagogis.

9) Kapasitas dasar.20

Dari ketiga pendapat tersebut di atas, pada hakekatnya terdapat

persamaan, yaitu faktor yang terdapat pada diri anak dan faktor

18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.84.

19 Z.F. Kawareh, Pengembangan Minat Belajar, (Jakarta: Bina Keluarga, 1995). Hlm 2.20 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, 2001), Hlm. 70.

14

lingkungan. Faktor yang bergantung pada diri sendiri itu antara lain

konstitusi tubuh, keadaan fisik, kesehatan jasmani, kematangan,

maupun kemampuan mental. Sedangkan faktor dari yang kedua

lingkungan bisa berupa keluarga, sekolah, kebudayaan, dan sistem.

Menurut Chabib Thoha dalam bukunya John A. Barr,

menyoroti perilaku anak yang kehilangan minat dalam belajarnya. Dia

menulis beberapa faktor yang menyebabkannya. Faktor-faktor itu

antara lain :

1) Kelainan jasmaniah pada mata, telinga atau bagian tubuh lainnya

yang sangat mempersukar anak dalam mengikuti pelajaran atau

menjalankan tugas.

2) Pelajaran kurang merangsang, karena pelajaran dirasa kurang

memenuhi kebutuhan anak maka anak cenderung merasa bosan.

3) Ada masalah atau kesukaran kejiwaan. Dalam hal ini anak akan

menunjukkan gejala yang sama dimana-mana yakni menunjukkan

minat atau memberi perhatian yang lebih besar kepada segala

sesuatu di luar kelas.

4) Ada konflik pribadi dengan guru atau dengan orang tua dengan

menunjukkan sikap ini sebenarnya ia hendak menunjukkan sikap

melawan mereka jadi sikap ini merupakan satu jenis senjata untuk

melawan.21

Pendapat tersebut di atas, menunjukkan bahwa kelainan pada

jasmaniah, pelajaran yang tidak merangsang, adanya konflik pribadi

merupakan faktor yang menyebabkan minat belajar, sehingga minat

belajarnya menjadi berkurang.

c. Upaya-upaya meningkatkan minat belajar PAI

Sofyah berpendapat, seorang pelajar yang tidak mempunyai

minat terhadap suatu pelajaran, dikarenakan ia belum mengetahui

21 Chabib Thoha et. al., PBM-PAI di Sekolah (Eksistensi dan Proses Belajar Mengajardi Sekolah) ( Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 110-111

15

manfaat keilmuan dari mata pelajaran tersebut.22 Oleh karena itu dalam

menumbuhkan minat seorang siswa harus mengetahui manfaat dari

ilmu pengetahuan tersebut agar nantinya ia tertarik dan bersemangat

dalam mempelajarinya Sehingga apabila sudah mulai menaruh minat

terhadap mata pelajaran maka akan mudahlah baginya untuk

memusatkan perhatian dalam belajar, bahkan lama-lama bisa

menimbulkan kegembiraan dan rasa senang terhadap pelajaran yang

semula tidak disukainya itu.

Slameto, mengatakan cara yang paling efektif untuk

membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan

menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya siswa

menaruh minat pada olah raga balap mobil. Sebelum mengajarkan

percepatan gerak, pengajar dapat menarik perhatian siswa dengan

menceritakan sedikit mengenai balap mobil yang baru saja

berlangsung, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan ke materi

pelajaran yang sesungguhnya.23

Pendapat tersebut berarti untuk menumbuhkan minat belajar

PAI harus menggunakan minat-minat ataupun potensi siswa yang ada,

kemudian memperlihatkan kejadian-kejadian yang sedang berlangsung

berkaitan dengan agama lalu menceritakan hal-hal yang sedang terjadi

itu dengan materi pelajaran.

Jane Marie Albana mengatakan cara yang paling baik menjaga

minat belajar menimbulkan rasa senang dan mampu, yaitu dengan:

1) Memaksimalkan potensi belajar

2) Menguasai suatu keahlian: mengurangi stres dan mengembangkan

efisiensi belajar.24

22 Sofyan Sulistyowati, Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan Cinta Ilmu,2001), Hlm. 10.

23 Slameto, Op Cit,. Hlm. 18124 Jane Mare Albana, Sulit Belajar?, Alih Bhs. Sendang Pradani, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), Hlm. 128-130.

16

Pendapat tersebut dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan

atau menjaga minat belajar adalah dengan menimbulkan rasa senang

dan mampu terhadap mata pelajaran, yaitu dengan memaksimalkan

potensi belajar dan berusaha menguasai suatu keahlian.

Bagi siswa yang tidak berminat, maka harus memahami faktor

apa yang menjadikan anak kurang berminat. Cara terbaik untuk

mengatasinya menurut Jalaludin antara lain:

1) memeriksa kondisi jasmani anak

2) cek kepada orang tua atau guru-guru lain

3) memperlihatkan anak di luar kelas atau sekolah, dan

4) mencoba menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian

anak agar tergerak minatnya.25

Disamping cara tersebut, cara yang paling efektif untuk

membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan

menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Apabila tidak

berhasil, pengajar dapat memakai intensif dalam usaha mencapai

tujuan pengajaran.

2. Perilaku keberagamaan siswa

a. Pengertian perilaku keberagamaan

Keberagamaan yaitu perilaku yang bersumber langsung atau

tidak langsung kepada nash.26 Hal ini berarti sikap seseorang

merupakan cerminan kepribadian didasarkan atas norma dan nilai

agama yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga

memahami konsep keberagamaan siswa berati memahami sifat agama

pada anak-anak. Sebagaimana ciri-ciri yang mereka miliki, maka

agama pada anak-anak mengikuti pola pikirannya. Ide keberagamaan

pada anak hampir sepenuhnya autoritarius, maksudnya konsep

keberagamaan pada diri mereka dipengaruhi faktor diluar dari luar diri

mereka.

25 Ibid., Hlm 111.26 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1989)

Hlm 664

17

Hal tersebut dapat dimengerti karena sejak usia muda telah

melihat, serta mempelajari hal-hal diluar diri mereka. Mereka melihat

dan mengikuti apa yang di kerjakan dan diajarkan orang dewasa dan

orang tua mereka tentang sesuatu yang berhubungan dengan

kemaslahatan agama. Semakin banyak mereka menerima masukan

melalui contoh-contoh orang dewasa, maka dapat dipastikan masa

dewasanya akan meniru atau mencoba melakukan apa yang telah

mereka lihat dimasa kecilnya.

Adapun perilaku beragama mencakup 3 aspek yaitu iman,

islam dan ihsan:

1) Iman

Iman Secara etimologi ialah Yakin, sedangkan menurut

terminologi syariat ialah keyakinan yang bersifat khusus, yaitu

keyakinan kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para

RasulNya ,hari akhir, dan takdir baik atauapun buruk. Berkenaan

dengan iman, ada 4 hal yang perlu kita perhatikan :

Iman adalah asas diterimanya amal. Orang yang tidak beriman

amalnya akan ditolah Allah dan tidak akan mendapatkan pahala. Hal

ini sebagaiaman firman Allah,

Ï yJ sù ö@yJ ÷ètƒ šÆÏB ÏM» ysÎ=» ¢Á9$# uq èd ur Ö ÏB÷s ãB Ÿx sù tb#t• øÿà2 ¾Ïm ÍŠ÷è|¡ Ï9 $RÎ) ur ¼ çm s9

šcq ç6 ÏF» Ÿ2 ÇÒÍÈ

Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman,maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dansesungguhnya Kami menuliskan amalannya untuknya (QS Al Anbiya94).

Iman bukan sekedar keyakinan, karena iman yang benar

mencakup dua hal, yaitu keyakinan yang tidak dicampuri keraguan dan

amalan sebagai pembenaran keyakinan. Iman harus utuh dan tidak bole

setengah – setengah.

18

Iman bisa bertambah dan berkurang Iman bisa bertambah denganketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan, sedangkan rukuniman ada 6 yaitu, iman kepada Allah, iman kepada malaikat, imankepada kitab-kitab, iman kepada nabi-nabi, iman kepada hari akhir,dan iman kepada qadar,

.Iman kepada Allah meliputi empat hal, yaitu mengimani

wujud Allah, rububiyaNya, uluhiyahNya, nama-namaNya dan sifat-

sifatNya. Iman kepada malaikat meliputi tiga hal, yaitu mengimani

nama-nama mereka, pekerjaan mereka, dan sifat-sifat mereka.

Selanjutnya, terhadap kitab-kitab suci yang telah diturunkan Allah

kepada para rasulNya, kita wajib mengimaninya secara global dan

membenarkannya. Iman kepada para rasul menuntut kita meyakini

bahwa setia rasul yang diutus Allah adalah benar, datang membawa

kebenara, jujur mengenai segala yang disampaikan, dan jujur

mengenai apa yang diperintahkan kepadanya. Kita mengimani secara

umum pada rasul yang tidak kita kenal secara pasti dan kita imani

secara rinci pada rasul yang kita kenal secara pasti melalui nash. Iman

pada hari akhir meliputi segala yang disampaikan Nabi mengenai apa

yang terjadi sesudah kematian, termasuk kejiadan di alam kubur,

sepertipertanyaan malaikat dan kenikmatan atau azab di alam kubur.

Iman kepada takdir meliputi empat hal : Mengimani bahwa ilmu Allah

meliputi segala sesuatu, baik secara global maupun terperinci, secara

azali maupun selama-lamanya.Mengimani bahwa Allah telah

menuliskan dalam Lauhul Mahfuzh ketentuan mengenai segala sesuatu

hingga kiamat tiba mengimani bahwa segala yang terhadi di alam ini

adalah berdasarkan kehendak Allah, artinya tidak ada satu pun yang

terlepas dari kehendakNya

2) Islam

19

, Islam. Secara bahasa, Islam berarti mtunduk dan berserah

diri sepenuhnya kepada Allah. Menurut syariat, Islam adalah

agama yang datangnya dari Allah SWT yang di bawa oleh

rusulullah Muhammad SAW. Adapun rukun iman ada 5 yaitu

syahadat bersaksi bahwa tidada Tuhan yang berjak disembah

kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat,

mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji

ke Baitullah sekali seumur hidup bagi yang mampu.

Lima rukun tersebut bisa dikategorikan lagi menjadi dua

jenis, yaitu perkataan (contohnya mengikrarkan dua kalimah

syahadat) dan perbuatan (misalnya shalat, puasa, zakat, dan haji).

berhaji

3) Ihsan

Ihsan. adalah beribadah kepada Allah dengan penuh

antusias dan bermunajat kepadaNya seakan melihatNya sehingga

ingin sekali sampai kepadaNya. Jika hal itu sulit diraih, tingkatan

di bawahnya ialah beribadah kepada Allah dengan rasa takut dan

lari dari azabNya.

Ada lima macam dimensi keberagamaan, kelima dimensi yang

selanjutnya akan penulis uraikan sebagai berikut:

1) Dimensi keyakinan

2) Dimensi praktek agama

3) Dimensi pengalaman

4) Dimensi pengetahuan agama

5) Dimensi konsekuensi.27

Secara garis besar, kelima dimensi dapat dijelaskan sebagai

berikut:

27 Muhaimin, et. al., Paradikma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan PendidikaIslam di Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). 293.

20

1) Dimensi keyakinan

Dimensi ini berisikan pengharapan-pengharapan dimana

orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologi

tertentu, mengakui keberadaan doktrin-doktrin tersebut, setiap

agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para

penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi ruang

lingkup keyakinan itu bervariasi, tidak hanya diantara agama-

agama tercapai seringkali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama

yang sama.

Insentitas beragama mempunyai dua tipe, yaitu semangat

beragama positif dan semangat beragama kurafi.28

a) Semangat positif

Semangat agama yang positif itu disertai dengan

menjauhkan bid’ah dan kurofat dari agama dan menghindari

gambaran sensual terhadap beberapa agama seperti malaikat,

gambaran surga, neraka dan syaitan tidak lagi di bayangkan

atau dilihat, akan tetapi bisa memikirkan secara abstrak.

Semangat agama positif itu berusaha melihat agama

dengan pandangan kritis, tidak mau menerima pandangan-

pandangan yang tidak masuk akal dan bercampur dengan

kurofat-kurofat. Pandangan seperti ini membangkitkan rasa

aman terhadap agamanya. Tindakan dan sikap semangat positif,

akan terlihat perbedaanya sesuai dengan kecenderungan

kepribadianya.

b) Semangat kurafi

Bagi orang yang mempunyai sifat kekanak-kanakan,

agama dan keyakinannya biasanya lebih cenderung mengambil

kepada unsur-unsur luar yang telah tercampur kedalam agama,

seperti kurofat, bid’ah, dan sebagainya, jin, setan, makam wali,

28 Zakiah Daradjat, Pembinaan Jiwa/ Mental, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974). Hlm. 25

21

ayat-ayat dipakai untuk jimat, dan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Apabila semangat kurafi ini terjadi pada orang yang

terbuka maka akan berpengaruh bukan hanya pada dirinya

tetapi pada orang lain, maka orang-orang yang seperti ini akan

tercermin atas prilaku yang bertanggung jawab atas ajaran

agamanya.

Kedua semangat tersebut dalam agama anak akan

diaktualisasikan dan diekspresikan dalam bentuk keberagamaan

yang masing-masing akan dialami anak.

2) Dimensi praktek agama

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan

hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen

terhadap agama yang dianutnya. Praktek-praktek terdiri dari dua

kelas penting.

Ritual mengacu pada seperangkat ritus, tindakan

keagamaan formal dan praktek-praktek suci yang semua agama

mengharapkan para penganutnya untuk menjalankannya. Dalam

agama kristen sebagian dari pengharapan ritual formal diwujudkan

dalam kebaktian di gereja, persekutuan suci, baptis, perkawinan

dan semacamnya.

Dalam Islam perintah-perintah yang harus di jalankan

adalah:

a) Menjalankan shalat.

Shalat adalah penyerahan diri seorang muslim kepada

Allah yang ditegakkan sebanyak lima kali sehari semalam.

Firman Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 berbunyi:

!$tBur (#ÿrâ•ÉDé& žwÎ) (#r߉ç6 ÷èu‹ Ï9 ©!$# tûü ÅÁ Î=øƒèC ã& s! tûï Ïe$!$# uä !$xÿuZãm (#q ßJ‹ É)ムur

no 4q n=¢Á9$# (#q è?÷s ムur no 4q x. ¨“9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒ ÏŠ Ïp yJ ÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ

22

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembahAllah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (dalammenjalankan) agama dengan lurus dan supaya mendirikanshalat dan menunaikan zakat, dengan demikianlah agama yanglurus.” (QS Al-Bayyinah:5)29

Dalam melaksanakan hubungan dengan Allah, orang

yang memiliki keberagamaan dan kesadaran yang matang

benar-benar menghayati hubungan tersebut dan tiap kali

penghayatan . hal ini karena ibadah bersifat obyektif, kreatif

dan dinamis, maka orang yang bertakwa senantiasa menjalin

hubungan dengan Allah, manusia dan alam sekitarnya melalaui

sikap dan tingkah lakunya. Karena sikap dan tingkah lakunya

berdasarkan ajaran agama.

b) Puasa ramadhan

Puasa ramadhan merupakan rukun Islam yang keempat,

sedangkan hukumnya adalah fardhu ain bagi setiap muslim

yang baligh serta berakal sehat.

Firman Allah dalam surat Al-baqarah ayat 183

berbunyi:

$yg•ƒ r' ¯» tƒ tûï Ï% ©!$# (#q ãZtB#uä |=ÏG ä. ãN à6 ø‹ n=tæ ãP$u‹ Å_Á9$# $ yJ x. |=ÏG ä. ’n? tã

šúï Ï% ©!$# ÏB öN à6 Î=ö7 s% öN ä3 ª=yè s9 tbq à)­G s? ÇÊÑÌÈ

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamuberpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumkamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183).30

Berdasarkan ayat tersebut, dilihat dari sudut rohaniah,

maka efek terpenting dai puasa adalah membentuk watak

manusia yang patuh dan disiplin terhadap peraturan, orang

yang puasa akan senantiasa mematuhi perintah Allah dengan

tidak makan, minum, menggauli istri dari terbitnya fajar sampai

29 Depag. RI., Op Cit., Hlm 1084.30 Ibid., Hlm. 44

23

terbenamnya matahari, bahkan selain itu dengan berpuasa akan

membentuk pribadi yang santun, pemaaf, suka menolong,

berkata jujur, serta meninggalkan kepribadian buruk lainnya.

c) Zakat

Zakat merupakan pemberian yang wajib diberikan dari

harta tertentu, menurut sifat dan ukuran tertentu diberikan

kepada golongan tertentu, jadi zakat merupakan sebagian

kekayaan yang diambil dari milik seorang yang punya dan

diberikan sesuai dengan ketentuannya kepada orang yang

berhak (8 macam asnaf mustahik). Zakat juga merupakan

kewajiban yang harus di laksanakan oleh setiap muslim.

Sebagaimana firman Allah:

(#q ßJŠÏ%r&ur no 4q n=¢Á9$# (#q è?#uä ur no 4q x. ¨“9$# (#q ãèx. ö‘$#ur yìtB tûü ÏèÏ.º§•9$# ÇÍÌÈ

“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersamaorang-orang yang ruku’” (QS. Al-Baqarah: 43)31

3) Dimensi pengalaman

Dimensi ini berisikan serta memperhatikan fakta bahwa

semua agama mendukung pengharapan-pengharapan tertentu,

meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama

dengan baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan

subyektif serta langsung mengenai kenyataan terakhir (kenyataan

terakhir: bahwa ia akan mencapai suatu kontak dengan perantara

supranatural), seperti telah dikemukakan.

Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan,

perasaan-perasaan, persepsi-persepsi dan sensasi-sensasi yang

dialami seorang pelaku atau didefinisikan suatu kelompok

keagamaan (suatu masyarakat) yang melihat komunikasi walaupun

kecil, dengan suatu esensi ketuhanan, yakni dengan tuhan, dengan

kenyataan terakhir, dengan otoriti trensentral. Tegasnya, ada

31 Depag RI., Op Cit., 14

24

kontras-kontras yang nyata dalam berbagai pengalaman tersebut

yang dianggap layak oleh berbagai tradisi dan lembaga keagamaan,

dan agama juga bervariasi dalam hal dekatnya jarak dengan

prakteknya. Namun, setiap agama juga memiliki nilai jarak

minimal terhadap sejumlah pengalaman subyektif keagamaan

seperti tanda beragama individu.

4) Dimensi pengetahuan agama

Demensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang

yang beragama paling tidak mempunyai jumlah minimal

pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab

suci dan tradisi. Dimensi pengetahuan dan keyakinan jelas

berkaitan satu sama lain karena pengetahuan mengenai satu

keyakinan jelas adalah syarat bagi penerimaannya. Walaupun

demikian, keyakinan tidak perlu diikuti oleh syarat

pengetahuannya, juga semua keyakinan agama tidak perlu

bersandar pada keyakinan. Lebih jauh, seorang dapat berkeyakinan

kuat tanpa benar-benar memahami agamanya, atau kepercayaannya

bisa kuat atas dasar pengetahuan yang sedikit.

Dimensi pengetahuan agama meliputi pengetahuan siswa

atau anak tentang materi pendidikan agama islam sebagai bekal

kehidupan beragama dalam melaksanakannya pada kehidupan

sehari-hari

Sebetulnya materi pendidikan agama Islam dalam

lingkungan sekolah dan keluarga sama, yakni mencakup semua

segi ajaran agama Islam. Kalaupun ada hanyalah dari segi

penyampaian, misalnya di sekolah, pendidikan agama Islam lebih

cenderung bersifat teori/ pengetahuan dengan sedikit praktek

sehingga evaluasinya cenderung pada aspek kognitif, sekalipun

aspek afektif dan psikomotoriknya juga dinilai, biasanya para guru

mengalami kesulitan dalam melakukan evaluasi sebaliknya, dalam

lingkungan keluarga pendidikan ditekankan pada penanaman jiwa

25

agama dengan membiasakan sifat-sifat dan sikap yang baik sesuai

ajaran agama Islam.

Adapun materi Pendidikan Agama Islam adalah Ajaran

agama Islam yang terdiri dari 3 unsur pokok, yaitu aqidah, ibadah

dan mu’amalah. Materi pendidikan harus mengacu kepada tujuan

pendidikan, bukan sebaliknya tujuan mengarah kepada tujuan

materi "Pendidik yang bertanggung jawab atas tugasnya, akan

melepaskan diri dari keterkaitan yang erat antara tujuan dan materi

pendidikan, karena keduanya tidak mungkin dipisahkan. Materi

pendidikan harus diupayakan agar tidak terjadi keterasingan

dengan tujuan pendidikan itu sendiri, tujuan pendidikan yang telah

dirumuskan akan memberi kemungkinan lebih mudah untuk bisa

dicapai sebagaimana diharapkan.

Di bawah ini akan penulis uraikan sedikit tentang materi

Pendidikan Agama. Islam, yaitu aqidah, ibadah dan mu’amalah.

a) AqidahAqidah merupakan kesanggupan meyakinkan akal dari

segala sesuatu untuk dipercayai dengan usaha menonjolkan

bukti-bukti dan dalil-dalil yang sesuai dengan keperluan dan

kemaslahatan.

Jika seorang anak telah ditanamkan pemahaman tentang

aqidah dan dengan di beri bukti-bukti atas kekuasaan Allah,

maka sikap dan perbuatan sehari-harinya dapat diwujudkan.

Namun pemahaman harus terus-menerus diberikan sehingga

perlu pengawasan dan perhatian dari para. pendidik di

sekitarnya.

b) IbadahIbadah adalah aturan agama yang mengatur hubungan

manusia dengan penciptanya, yaitu Allah SWT. Ibadah

merupakan suatu perbuatan yang dikerjakan kaum muslimin

untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan jalan

26

menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan

menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah SWT.

Perbuatan ibadah merupakan perwujudan seseorang

dalam beragama. Karena beribadah adalah suatu perintah yang

harus dilaksanakan bagi setiap muslim baik

berhubungan dengan Allah SWT. maupun hubungannya

dengan sesama manusia.

Agama Islam mengajarkan dengan lengkap, bukan saja

prinsip-prinsipnya, tetapi juga pelaksanaannya. Dalam

lapangan ibadah tidak boleh ada perbuatan dalam bentuk

campuran dengan unsur lain atau dalam bentuk pembaharuan

yang disebut sinkretisme (memasukkan unsur kepercayaan atau

agama lain) dan bid'ah (mengada-ada sesuatu yang baru yang

tidak diajarkan oleh Al Qur'an dan Hadits).

Jika diperhatikan dari pengertian di atas, maka

terkandung unsur pokok dalam ibadah, yaitu

(1) Ada perbuatan

(2) Perbuatan tersebut dilakukan oleh orang mukalaf

(3) Maksud dikerjakannya perbuatan itu adalah untuk

mendekatkan diri kepada Allah

(4) Sebagai realisasi iman. kepada Allah dalam beribadah tidak

boleh ada percampuran dengan unsur agama lain dan

mengada-ada sesuatu yang tidak terdapat dalam Al Qur'an

dan sunnah Rasul.

Dengan demikian perbuatan yang tidak disertai dengan

keimanan, umpamanya dikerjakan oleh orang kafir, perbuatan

tersebut dipandang baik secara umum, adalah tidak baik dinilai

sebagai ibadah. Sebagaimana firman Allah :

27

tûï Ï%©!$#ur (#ÿrã• xÿŸ2 öN ßgè=» uHùå r& ¥>#uŽy£ x. 7pyè‹ É)Î/ çmç7 |¡øts† ãb$t«ôJ ©à9$# ¹ä !$tB

#ÓLym #sŒÎ) ¼çn uä!$y_ óOs9 çn ô‰Ågs† $\«ø‹ x© y‰y urur ©!$# ¼ çn y‰ZÏã çm9©ùuq sù ¼çm t/$|¡Ïm

3 ª!$#ur ßìƒ ÎŽ|  É>$|¡Ïtø:$# ÇÌÒÈ

“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksanafatamorgana, di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu, dia tidakmendapatkan apa-apa (ketetapan) Allah disinya, lalu Allahmemberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukupdan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (Q.S. An-Nur: 39)32

Begitu pula sebaliknya, perbuatan yang dikerjakan oleh

seorang muslim yang didasari iman, namun tidak untuk sarana

mendekatkan diri kepada Allah, bahkan melupakan-Nya maka

tidak dinamai ibadah.

c) Muamalah/AkhlakPengertian akhlak atau mu’amalah adalah aturan agama

yang mengatur hubungan antara manusia dan sesamanya baik

sesama agama maupun yang berlainan agama dan juga

mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya (alam

semesta).

Akhlak mempunyai peranan yang sangat penting bagi

manusia, dia merupakan sumber pengetahuan terhadap manusia

dalam kegiatannya meliputi seluruh aspek kehidupannya, baik

kehidupan yang berhubungan dengan perorangan, masyarakat,

atau dengan Tuhan. Dan pada akhlaklah tercermin kepribadian

seseorang yang menjadi salah satu komponen dari Sumber

Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.33

5) Dimensi konsekuensi

32 Depag. RI., Op Cit., Hlm. 55133 Chabib Thoha, at.al., Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fak. Tarbiyah

IAIN Walisongo, 1999), Hlm 20

28

Konsekuensi dalam beragama berlainan dengan empat

dimensi yang sudah dibicarakan di atas. Dimensi ini mengacu

kepada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktek,

pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.

Dalam dimensi ini mencakup antara lain:

a) Dalam bentuk perbuatanDalam bentuk perbuatan orang yang mempunyai

konsekuensi beragama mempunyai pegangan agama yang

teguh dan tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari, hal

ini tidak hanya dilihat dari perbuatan seseorang dalam bentuk

kelompok. Contohnya berdo'a bersama, shalat berjamaah,

berikhrom dan sebagainya.

Sedangkan dari individu ia akan menjauhkan perbuatan

yang dilarang oleh Allah, kapan saja, dimana saja berada. Jadi

ia hanya takut kepada Allah. Dengan demikian maka akan

tercermin kepribadian yang luhur.

b) Menggunakan waktu luangSalah satu faktor yang mengganggu perkembangan

anak adalah tidak dimanfaatkannya waktu luang secara tepat.

Sejak permulaan perkembangannya anak-anak gemar bermain,

bercanda, berkreasi menikmati pemandangan yang tidak

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila waktu luang

tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya maka termasuk golongan-

golongan orang yang merugi.

Firman Allah dalam surat Al-Ashr:

ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨b Î) z » |¡SM}$# ’Å"s9 AŽô£ äz ÇËÈ žwÎ) tûï Ï% ©!$# (#q ãZtB#uä (#q è=ÏJ tã ur

ÏM» ysÎ=» ¢Á9$# (#öq |¹#uq s?ur Èd, ysø9$$Î/ (#öq |¹#uq s?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ

"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalamkerugian, kecuali orang-orang yang mengadakan amal shalehdan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

29

menasehati supaya berbuat sabar." (QS. Al-Ashr : 1-3)34

Ayat tersebut mempunyai maksud agar manusia

senantiasa menggunakan waktu luang untuk selalu berbuat

kebaikan dalam bentuk kebaikan, dan jangan membiarkan

waktu berlalu tanpa adanya tindakan yang konkrit, lebih-lebih

dimasa remaja, karena masa yang penuh dengan pembentukan

identitas kepribadian diri di tengah-tengah masyarakat

sekitarnya.

Untuk memanfaatkan waktu luang, bisa dimanfaatkan

melalui bermacam-macam kegiatan agama atau sosial dan lain

sebagainya. Seperti membaca Al-Qur'an, diskusi-diskusi,

berlatih keterampilan, belajar, olah raga, membaca, masuk

pesantren kilat dan lain sebagainya. Untuk itulah diharapkan

dengan memanfaatkan waktu luang yang bermanfaat, agar

berguna bagi pembentukan identitas diri dan siswa bisa

menemukannya sehingga, mereka mampu mencintai dirinya

sendiri dan agar tidak menjadi orang-orang yang merugi.35

b. Macam-macam perilaku keberagamaan

Sebagai makhluk Tuhan, manusia berkewajiban untuk

menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangannya. Karma

manusia telah diciptakan dengan segala keunikan dan kesempurnaan,

yang hal itu adalah merupakan karunia Tuhan, maka manusia

berkewajiban untuk bersyukur kepada-Nya yang diwujudkan dengan

sikap taqwa, tawakkal, dzikir dan segala perilaku yang merupakan

wujud dari pengabdian manusia kepada sang penciptanya. Hubungan

vertikal atau hubungan manusia dengan Tuhannya (Hablum minallah)

akan tetap harmonis bila manusia mampu mengenal Tuhannya.

34 Depag. RI., Op Cit., Hlm. 109935 Muhaimin, at.al., Paradigma Pendidikan Islam, (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Islam di Sekolah) 2001 Hlm 203

30

Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib, bahwa pengenalan itu

dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1) Melalui wahyu, yaitu pesan Tuhan yang disampaikan melalui

Rasul-Nya, yang telah tertulis dalam Alkitab

2) Melalui hikmah, Tuhan mengarahkan kebijaksanaan dan

kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Tuhan

dengan cara memperhatikan alam sebagai bukti adanya Tuhan.

3) Melalui fitrah, tabiat perasaan tentang adanya Tuhan, yaitu

manusia wajib mengakui adanya Tuhan karena dirinya penuh

keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan.

Sebagaimana firman Allah :

“Ï% ©!$# Ÿ@yèy_ ãN ä3 s9 uÚö‘F{ $# $V©ºt• Ïù uä !$yJ ¡¡9$#ur [ä !$oY Î/ tAt“Rr&ur z ÏB Ïä !$yJ ¡¡9$#

[ä !$tB yl t• ÷z r' sù ¾Ïm Î/ z ÏB ÏNº t• yJ ¨V9$# $]%ø— Í‘ öN ä3 ©9 ( Ÿx sù (#q è=yèøgrB ¬! #YŠ#y‰Rr& öN çFRr& ur

šcq ßJ n=÷ès? ÇËËÈ

"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu danlangit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit,lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahansebagai rizki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakansekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (Q.S. Al Baqarah:22).36

Sebagai makhluk sosial, manusia hidup saling membutuhkan,

tolong-menolong, dan berhubungan dengan sesama manusia (hablum

minannas). Dalam interaksi sosial, manusia bebas berbuat dan merdeka

berkehendak, sebatas dengan hak dan kewajibannya, tanpa adanya

upaya mengganggu kebebasan dan kemerdekaan orang lain. Untuk

menciptakan suasana yang penuh ukhuwah, dibutuhkan seperangkat

aturan yang disebut dengan norma atau kaidah kehidupan. Norma

tersebut harus dikristalisasikan pada undang-undang suatu negara agar

dapat diamalkan manusia secara keseluruhan.

36 Depag. RI., Op Cit., Hlm. 11-12

31

(#q çRur$yès?ur ’n? tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“uq ø)­G9$#ur ( Ÿwur (#q çRur$yès? ’n? tã ÉOøO M}$# Èbºurô‰ãèø9$#ur

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dantakwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa danpelanggaran”. (Q.S Almaidah:2) 37

Ayat tersebut di atas dapat diketahui bahwa tolong menolong

merupakan salah satu bentuk keberagamaan seorang muslim, yaitu

tolong menolong dalam berbuat kebajikan.

c. Perilaku yang positif di sekolah

Perbuatan manusia selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor tersebut antara lain situasi dan kondisi tempat dimana manusia

itu berada atau tinggal. Hal ini juga berlaku bagi siswa yang ada di

sekolah. Dimana sekolah adalah tempat bertemunya antara siswa satu

dengan siswa yang lainnya dan memiliki sifat dan karakter yang

berbeda-beda, sehingga akan memunculkan perilaku baik di sekolah

tersebut.

Sebagai makhluk Tuhan, manusia berkewajiban untuk

menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangannya. Karena

manusia telah di ciptakan dengan segala keunikan dan kesempurnaan,

yang hal itu adalah merupakan karunia Tuhan, maka manusia

berkewajiban untuk bersyukur kepada-Nya yang diwujudkan dengan

sikap Taqwa, tawakkal dzikir dan segala perilaku yang merupakan

wujud dari pengabdian manusia kepada sang penciptanya.

Adapun perilaku yang positif di sekolah antara lain

1) Menghormati dan mendo'akan guru

Sebagai seorang pelajar sudah selayaknya selalu

menghormati dan mendo'akan gurunya selama hayatnya.

Menghormati dan mendo'akan guru antara lain dengan meneladani

pribadinya, mencontoh etikanya dengan anggapan bahwa gurunya

37 Depag. RI., Op Cit., Hlm. 157

32

itu adalah teladan yang baik dan patut diteladani. Siswa juga perlu

memahami guru selain transfer of know league dan transfer of

culture, guru juga transfer of value.

2) Disiplin

Salah satu perilaku yang positif dalam sekolah adalah

disiplin, disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan

melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk

tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku.

Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Allah berfirman

surat An Nisa ayat 59, yang artinya :

$pkš‰ r' ¯» tƒ tûï Ï%©!$# (#þq ãY tB#uä (#q ãè‹ ÏÛ r& ©!$# (#q ãè‹ ÏÛr&ur tAq ß™§•9$# ’Í<'ré&ur Í•öDF{ $# óO ä3ZÏB

" Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dantaatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan)kamu..(Q.S. An Nisa 59)

Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya disiplin dan

betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam

kehidupan pribadi, dalam kehidupan masyarakat maupun dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disiplin perlu di dalam penggunaan waktu perlu

diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah berlalu tak

mungkin dapat kembali lagi. Hari yang sudah lewat tak akan

datang lagi, disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan

tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam

usaha, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk

kepentingan agama dan negara serta jauh dari sifat putus asa.

3) Amar makruf nahi munkar

Salah satu perilaku positif yang perintahkan dalam Islam

adalah amar makruf nahi mungkar atau mengajak kebaikan dan

melarang kemungkaran. Sebagaimana Sabda Nabi

33

: : ,

, ( ).

Dari Abu Sa’id al-khurdy r.a. berkata: saya mendengar Rasulullahsaw. bersabda: “Siapa diantara kamu melihat kemungkaran makarubahlah dengan kekuasaannya, maka jika mampu rubahlah denganlisanya, dan apabila tidak dapat maka rubahlah dengan hatinya, danitulah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim.).

Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa bila ada

kemungkaran diperintahkan memberantas dan membasminya.

Adapun caranya ada tiga, yaitu kalau dapat diberantas dengan

kekuatan tangan atau kekuasaan, kalau tidak bisa maka dengan

lidah, dan kalau dikhawatirkan akan lebih besar bahayanya, maka

cukup membenci dalam hati.

4) Aktif mengikuti kegiatan agama

Pendidikan Islam tidaklah terpaku pada materi, alat media

yang diberikan, namun lebih penting adalah amalan atau

praktiknya. Dalam pendidikan kits kenal dengan aspek kognitif,

afektif dan psikomotor, maka berkaitan dengan perilaku anak

adalah psikomotor.

Termasuk aktif mengikuti kegiatan agama dapat menunjang

dan menambah ilmu pengetahuan agama. Hal ini penting untuk

dilaksanakan, karena kehidupan pribadi jugs tidak terlepas dari

kehidupan sosial yang harus bekerjasama saling mempengaruhi

satu sama lain. Disamping itu aktif mengikuti kegiatan agama

merupakan bukti bahwa baginya telah mengetahui dan memahami

ajaran agama yang diberikan dan terampil, kreatif, mandiri dalam

berperilaku.

d. Perilaku di dalam keluarga

34

Dalam keluarga, peran penting pembinaan perilaku/ akhlak

terletak pada orang tua, maka memuliakan dan berbakti kepadanya

selama perintah tidak melanggar ajaran Islam. Sebagaimana firman

Allah

* 4Ó|Ó s%ur y7•/ u‘ žwr& (#ÿr߉ç7 ÷ès? HwÎ) çn$­ƒ Î) Èûøï t$ Î!ºuq ø9$$Î/ ur $·Z» |¡ ômÎ) 4 $BÎ) £ tóè=ö7 tƒ x8 y‰Y Ïã

uŽy9Å6 ø9$# !$yJ èd ߉tnr& ÷rr& $yJ èd Ÿx Ï. Ÿx sù @à)s? !$yJ çl°; 7e$é& Ÿwur $yJ èd ö• pk÷]s? @è%ur $yJ ßg ©9

Zwöq s% $VJƒ Ì• Ÿ2 ÇËÌÈ

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembahselain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmudengan sebaik-baiknya". (QS. Al Isra' : 23)

Berbuat baik kepada Ibu bapak ketika keduanya masih hidup

sebagaimana tersebut diatas sangat dianjurkan. Jika harus memilih

antara keduanya, maka ibu lebih utama daripada ayah. Dikatakan oleh

Zainudin, bahwa perilaku di dalam keluarga selain tersebut di atas,

juga memelihara silaturahmi, yakni dengan saling mengunjungi,

membantu saling bermusyawarah, dan saling memahami.38

Perilaku tersebut di atas, merupakan anjuran Nabi Muhammad

saw, termasuk menyayangi saudara yang lebih muda dan lebih tua.

Sebab tidak termasuk umat Nabi jika suka menipu, dan tidak beriman.

e. Perilaku di dalam masyarakat

Banyak perilaku yang harus dilakukan di dalam masyarakat

berkaitan dengan perilaku terpuji. Hal ini harus diterapkan karena

setiap manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan sate sama

lainnya. Perilaku yang harus dilakukan antara lain menurut Zainudin,

38 Zainudin A, Muhammad Jambari, Al-Islam2, Muamalah Dan Ahlaq, (Bandung,Pustaka Setia 1999), Hlm 95

35

adalah saling menghormati, saling menolong, menepati janji, berkata

sopan, berlaku adil.39

Hal tersebut di atas juga ditegaskan dalam Al Qur'an Surat Al-

Maidah ayat 2 yang berbunyi:

(#q çRur$yès?ur ’n? tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“uq ø)­G9$#ur ( Ÿwur (#q çRur$yès? ’n? tã ÉOøO M}$# Èbºurô‰ãèø9$#ur

"Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, danjanganlah tolong menolong dalam perbuatan doss dan permusuhan".(Al-Maidah : 2).40

Dari beberapa uraian tersebut diketahui bahwa semua perilaku

yang positif merupakan dasar-dasar dalam menumbuhkan kesadaran

sosial dan menguatkan kecintaan di jalan Allah. Oleh karena termasuk

seorang siswa tentunya harus diajarkan pendidikan tersebut di atas.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya yang membahas

topik yang sama antara. lain :

1) Skripsi Edi Santoso, NIM. 3100289, Mahasiswa IAIN Walisongo Fakultas

Tarbiyah tahun 2004, dengan judul "Persepsi siswa terhadap bidang studi

dan pengaruhnya pada perilaku keberagamaan siswa SMPN 2 Sukolilo

Pati". Skripsi ini membahas tentang persepsi siswa terhadap bidang studi

PAI pengaruhnya terhadap perilaku keberagamaan. Jenis penelitian

kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 67 siswa. Hasil penelitian

menggunakan analisis statistik dengan rumus "regresi satu prediktor",

menghasilkan ada pengaruh positif antara persepsi siswa terhadap bidang

studi PAI dengan perilaku keberagamaan, dengan hasil perhitungan Free

39 Ibid,. Hlm 98.40 Depag. RI., Op Cit., Hlm. 156

36

9,32 dan uji t diperoleh 3,05. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis

diterima.41

2) Skripsi Makmun, NIM. 198154, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam

Walisembilan Semarang tahun 2001, yang berjudul: "pengaruh prestasi

belajar mata pelajaran. Pendidikan Agama Islam terhadap intensitas

beragama di SDN 1 Gubungsari Pegandon tahun 2001, Jenis penelitian

kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Hasil penelitian

menggunakan analisis statistik dengan rumus "korelasi penelitian",

menghasilkan ada pengaruh positif dan signifikan antara prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam dengan intensitas beragama, dengan taraf

signifikansi 0,675. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis diterima.42

3) Skripsi Puan Ning Tias, NIM. 199146, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama

Islam Walisembilan Semarang tahun 2001, yang berjudul: "Pengaruh

Pendidikan Agama Islam dan religiusitas terhadap kesadaran beragama

Islam siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kendal tahun 2001". Skripsi ini

membahas tentang Pendidikan Agama Islam dan Religiusitas pengaruhnya

terhadap kesadaran beragama. Jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah

sampel sebanyak 47 siswa. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik

dengan rumus "korelasi penelitian", menghasilkan ada pengaruh positif

dan signifikan antara Pendidikan Agama Islam dan Religiusitas dengan

kesadaran beragama, dengan koefisien korelasi 0,753. Berdasarkan hasil

tersebut hipotesis diterima.43

4) Skripsi Mokhtar Nugroho, NIM 3103152, Mahasiswa IAIN Walisongo

Semarang Fakultas Tarbiyah tahun 2008, dengan judul “Pengaruh minat

41 Edi Santoso, Skripsi (Persepsi siswa terhadap bidang studi danpengaruhnya pada perilaku keberagamaan siswa SMPN 2 Sukolilo Pati) IAINWalisongo Semarang, 2001

42 Makmun, Skripsi (Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran.Pendidikan Agama Islam terhadap intensitas beragama di SDN 1Gubungsari Pegandon) , SETIA WS Semarang. 2001

43 Puan Ning Tias, Skripsi, (Pengaruh Pendidikan Agama Islam dan religiusitasterhadap kesadaran beragama Islam siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kenda) SETIA WSSemarang. 2001.

37

belajar PAI terhadap perilaku keberagamaan siswa di SMA NU 01 Al

Hidayah Kendal”. Skripsi ini membahas tentang pengaruh minat belajar

siswa terhadap bidang studi PAI terhadap perilaku keberagamaan. Jenis

penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 53 siswa. Hasil

penelitian dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus regresi

satu prediktor, menghasilkan ada pengaruh positif antara minat belajar PAI

siswa terhadap perilaku keberagaman, dengan hasil perhitungan regF

26,947 dan uji t diperoleh 2,678. berdasarkan hasil tersebut hipotesis

diterima.44

C. Rumusan Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai "suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.45

Demikian pula dikatakan Sumadi Suryabrata, bahwa: Hipotesis adalah

jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih

harus diuji secara empiris.46

Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka hipotesis yang penulis

ajukan adalah sebagai berikut:

"Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar PAI dan perilaku

keberagamaan siswa". Artinya: Semakin tinggi minat belajar PAI, maka

perilaku keberagamaan semakin baik.

Mengingat bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang mungkin

benar dan mungkin salah, maka penulis akan melakukan pengkajian lebih

lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak

sesuai data yang terkumpul secara empiris.

44 Mokhtar Nugroho, Skripsi, (Pengaruh minat belajar PAI terhadap perilakukeberagamaan siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kendal) IAIN Walisongo Semarang 2008

45 Suharsami Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,Rieneka Cipta, 2002, Hlm 64.

46 Sumadi suryabrata, Methodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003,Cet. XIV, Hlm 21

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berpijak dari rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

4. Untuk mengetahui minat belajar PAI siswa di SMKN 04 Kendal?

5. Untuk mengetahui perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal?

6. Untuk mengetahui ada atau tidak korelasi antara minat belajar PAI dan

perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal?

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam rangka mencari dan mengumpulkan data guna menyusun

laporan penelitian, penulis mengambil waktu dan tempat penelitian, yaitu:

1. Waktu Penelitian

Waktu diadakan penelitian penulis memulai dari tahap pra

penelitian hingga pengambilan data yang membutuhkan waktu kurang

lebih tiga (3) bulan, bulan pertama sebagai pengumpulan data, bulan kedua

dan ketiga, sebagai penyempurnaan penyusunan laporan, yaitu antara

bulan Agustus-Oktober 2010.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMKN 04 Kendal, di Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah “obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian penelitian”47 berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, RinekaCipta) Cet. Ke XI, Hlm. 99.

39

1. Variabel

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat

belajar PAI, dengan indikator:

a. Perhatian dalam belajar

b. Keingin tahuan.

c. Motifasi belajar

d. Kebutuhan belajar48

2. Variabel

Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku

keberagamaan siswa, dengan indikator:

a. Keyakinan beragama

b. Praktek agama

c. Pengalaman agama

d. Pengetahuan agama

e. Konsekuensi49

D. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) yang berjenis

kuantitatif, sehingga dalam menganalisis datanya digunakan analisis statistik

yaitu dengan rumus korelasi product moment.

Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian analisis korelasi

produc moment, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mencari dasar-dasar

untuk mengkorelasikan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, di

tetapkan dua variabel, yaitu variabel bebas/ pengaruh dan variabel terikat/

terpengaruh. Adapun pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan

kuantitaif, yaitu penelitian yang didasarkan pada perhitungan angka-angka

atau statistic dari satu variabel untuk dijajaki secara terpisah dan kemudian

dihubungkan.

48 Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan (dengan Pendekatan Baru) (bandung: RemajaRosda Karya, 2005) hlm: 136

49 Muaimin, et. al., Paradikma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidika Islamdi Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). 293.

40

E. Populasi, Sample dan Tehnik Pengambilan Sample

a. Populasi.

Populasi adalah “keseluruhan obyek penelitian”50 adapun populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKN 04 Kendal, yang terdiri

dari kelas X 373 anak, kelas XI 387 anak, dan kelas XII 395 anak,

sehingga populasi berjumlah 1155 anak.

b. Sample.

Sample adalah sebagian dari populasi terjangkau yang mempunyai

sifat yang sama dengan populasi.51 Adapun sample dari penelitian ini

adalah siapa saja siswa SMKN 04 Kendal tanpa memandang status kelas

dan jurusan yang mereka ambil, sedangkan jumlah Sample dalam

penelitian ini adalah sebanyak 116 siswa.

Menurut Arikunto, apabila dalam penelitian subyeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara

10-15% & atau 20-25% atau lebih.52

Sehubungan dengan pendapat tersebut, selanjutnya jumlah Sample

dalam penelitian ini peneliti menentukan sample 116 siswa atau 10% dari

jumlah populasi.

c. Tehnik pengambilan sample.

Adapun dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan tehnik

sample random sampling artinya dalam pengambilan Sample anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa membedakan strata yang ada dalam

populasi itu.53 Cara ini dilakukan karena populasi dianggap homogen.

50 Ibid, Hlm. 10851 Nana Sudjana, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2004, Cet. III), hlm 8552 Suharsami Arikunto, Op. Cit. Hlm. 11253 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung, CV. Alfabeta, 2003, Cet. V), hlm. 57

41

F. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Angket/ kuesioner

Angket adalah pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan

secara tertulis yang ditujukan kepada subyek/ responden penelitian.54 Jenis

angket yang digunakan dalam penelitian adalah jenis kuesioner langsung,

yaitu jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada subyek yang ingin

dimintai pendapat, keyakinan atau dimintai pendapatnya sendiri.55 Angket

ini digunakan untuk mendapatkan data tentang minat belajar PAI dan

perilaku keberagamaan siswa dengan membagikan sejumlah item

pertanyaan tertulis kepada responden.

b. Observasi

Observasi yaitu “kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

obyek dengan menggunakan seluruh pancaindra”.56 Metode ini digunakan

untuk menggali data-data yang mudah diamati secara langsung seperti;

minat belajar PAI siswa baik di dalam kelas maupun di perpustakaan

sekolah, perilaku keberagamaan siswa, sarana prasarana dan sebagainya.

c. Wawancara/ Interview

Interview yaitu: “suatu teknik pengumpulan data dengan cara

dialog yang dilakukan dengan pewawancara untuk memperoleh informasi

dari ter wawancara”.57 Teknik ini digunakan untuk mengetahui minat

belajar PAI di SMKN 04 Kendal dan untuk mengetahui perilaku

keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal melalui wawancara kepada

responden dan guru PAI di SMKN 04 Kendal .

d. Dokumentasi

54 Sanafiah, Faisal, Format-Format Penelitian Sosia Dasar dan Aplikasi, (Jakarta:Rajawali, 1997), Hlm; 122

55 Suharsami Arikunto, Op. Cit. Hlm. 20656 Ibid., hlm. 146.57Ibid., hlm. 45

42

Tidak kalah penting dengan metode lain, adalah metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan guru PAI atau nilai raport siswa. Tehnik ini digunakan

untuk memperoleh data tentang minat belajar PAI dan perilaku

keberagamaan siswa disekolah.

G. Tehnik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil penelitian

yang bersifat kuantitatif ini, maka penulis menggunakan analisis statistic

dengan langkah sebagai berikut:

1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan ini adalah analisis untuk mantabulasi data-

data yang diperoleh dengan menggunakan table distribusi frekuensi. Untuk

memperoleh data tentang minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan

siswa penulis membagikan angket kepada responden dengan cara memberi

pernyataan secara tertulis yang kemudian diberi bobot nilai pada setiap

alternative jawaban kemudian mengubah data kualitatif menjadi data

kuantitatif, yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

a. Untuk alternative jawaban a dengan skor 4

b. Untuk alternative jawaban b dengan skor 3

c. Untuk alternative jawaban c dengan skor 2

d. Untuk alternative jawaban d dengan skor 158

Setelah data terkumpul penulis melakukan penyusunan data hasil

angket jawaban responden tentang Minat belajar PAI dan perilaku

keberagamaan siswa dengan menggunakan rumus korelasi product

moment.

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini untuk menguji hipotesis lebih lanjut dengan melalui

distribusi data dari analisis pendahuluan, kemudian distribusi data tersebut

58 Suharsami Arikunto, Op. Cit. Hlm. 216

43

diuji dan diolah dengan rumus statistik product moment. Adapun rumus

product moment sebagai berikut :

xyr =( )( )

( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑∑∑ ∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN 59

Dimana :

xyr : koefesien korelasi antara X dan Y.

XY : Perkalian antara X dan Y.

X : Variabel independent (minat belajar PAI)

Y : Variabel dependent (prilaku keberagamaan)

∑ : Sigma (Jumlah)

N : Jumlah sampel

3. Analisis Lanjut

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara r pada

variable, baik pada signifikansi 5% ataupun pada signifikansi 1 %, Dengan

menggunakan program SPSS maka :

a. Apabila nilai r hasil koefisien diperoleh nilai lebih kecil dari pada nilai

pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah non signifikansi, artinya

hipotesis ditolak.

b. Apabila r hasil koefisien korelasi diperoleh nilai yang sama atau lebih

besar dari tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signikan, artinya

hipotesis diterima.60

59 Ridwan, Sunarto, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Ekonomi,Dan Bisnis ) Bandung: Alfabeta, 2009, Hlm. 80

60 Ibid, Hlm. 83

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Situasi Umum SMKN 04 Kendal

a. Letak Geografis

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 04 Kendal,

terletak di daerah perkotaan, tepatnya berada di kecamatan Brangsong,

dan bersebelahan dengan kantor camat Brangsong. beralamatkan di

jalan Sukarno Hatta, Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong,

Kabupaten Kendal-Jawa Tengah, Ditinjau dari segi geografisnya

SMKN 04 Kendal merupakan salah satu SMK yang berada di jalur

utama jalan raya baik dari arah timur (Semarang) dan arah barat

(Jakarta).

Adapun batas-batas SMKN 04 Kendal apabila dilihat dari fisik

permanen terletak

o disebelah selatan adalah SMPN 1 Brangsong dan perkantoran

o disebelah timur adalah PUSKESMAS 2 Brangsong

o disebelah utara adalah area persawahan

o sebelah barat adalah pertokoan dan permukiman.

b. Keadaan Guru Dan Murid

1) Keadaan guru

Guru merupakan bagian dari proses penyelenggaraan

pendidikan di sekolah/ madrasah yang berfungsi untuk

memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak didik agar

memperoleh ilmu pengetahuan, guru juga harus mempunyai

kompetensi yang memadai sesuai mata pelajaran yang diampunya,

disamping itu setiap lembaga pendidikan idealnya juga mempunyai

jumlah guru yang cukup supaya proses belajar mengajar bias

optimal, pada tahun 2010 tenaga pengajar di SMKN 04 Kendal

sebanyak 70 Guru.

45

Untuk mengetahui keadaan guru di SMKN 04 Kendal dapat

dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.1NAMA GURU SMKN 04 KENDAL

No NAMA NIP JABATAN1 Drs. Langgeng Budiharso, M.Si 19640623 198903 1 010 Ka. Sekolah2 Drs. Bambang Edy Susanto 19600318 198603 1014 Guru3 Drs. Nugroho 19570302 198703 1 006 Guru4 Dra. Prayekti Rahayu Meiwati 19580501 198503 2 006 Guru5 Drs. Hero Sultoni Comara 19611225 198509 1 003 Guru6 Dwi Yuni Astuti, S.Pd 19730611 200212 2 002 Guru7 Nadhirin, S.Pd 19740603 200604 1 005 Wa.Ka.Sarpras.ktg8 Antonius Budi S .N,S.Kom 19761214 200604 1 005 Ka. Jur RPL9 Ir. Dwi Susilorini 19661020 200701 2 008 Ka. Jur. AP10 Sutarno, S.Pd 19650504 200701 1 051 Guru11 Nofi Kusumawati, S.Pd 19701028 200701 2 009 Guru12 Drs. H. Fahrur, MM 19640717 200701 1 010 Wa. Ka. Humas13 Muhammad Mudhofir, S.Pd 19751113 200801 1 004 Wa.Ka. Kuri.14 Drs. Ivo Istiyono 19700518 200801 1 002 Ka. Jur TKR15 Kusripan, S.Pd 19720622 200801 1 00 Wa.Ka. Kesis.16 Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd. 19761028 200801 1 005 Guru17 Suwarno, S.Pd 19680408 200801 1 003 Guru18 Drs. Habib Soleh 19681112 200801 1 005 Guru19 Dewi Hanik F,S.Pd 19800815 200801 2 012 Guru20 Yunarti, S.Pd 19780622 200801 2 008 Guru21 Ika Oktivani,S.Pd 19771024 200801 2 007 Guru22 Drs. Zuliyanto 19690709 200801 1 007 Guru23 Irwan Yudianto, S.Pd 19751014 200801 1 006 Guru24 Mustain, S.Si 19730418 200801 1 001 Guru25 Riwayati, S.Pd 19731027 200801 2 007 Guru26 Karjono, S.Pd 19700714 200801 1 008 Guru27 Latifah Budi Rahayu, S.Pd 19690925 200801 2 013 Guru28 Soedjatmiko, S.Pd 19711223 200801 1 008 Wa.Ka.Manajemen29 Siti Aminatun,S.Pd 19740309 200801 2 007 Guru30 Adi Sulistiyo, S.Kom 19821219 200903 1 006 Ka. Jur TKJ31 Siti Fatimah, S.Kom 19810608 200903 2 007 Guru32 Wahyu Sertyorini, S.Pd 19790618 201001 2 011 Guru33 Iddha Aryanti, S.Kom 19791029 201001 2 011 Guru34 Dimas Kukuh Aditya, S.Pd 19841108 201001 1 015 Guru35 Zulham Sischa, S.Pd 19841215 201001 1 019 Pembina OSIS36 Irawan Karyo Utomo, S.Pi 19791208 201001 1 013 Guru37 Munfa'ati, S.Pi 19751024 201001 2 008 Guru

46

38 Suhartini, S.Pd 19751119 201001 2 008 Ka. Jur Jasa Boga39 Saikhu, S.Ag Guru40 Sri Wahyuni, S.T Guru41 Hengky Hariyadi, Spd Guru42 Rina Kusrini, Spd Guru43 Drs. Mulyono Guru44 Ryndrarto W .T, S.Pd Guru45 Dayananto G.P, S.Kom Guru46 Ika Setyowati, S.Pd Guru47 Achmad Mochson, S.Pi Ka. Jur NKPI48 Ninik Dwi Pratiwi, S.Pi Guru49 Ferry Sunaryo, S.T Guru50 Dwi Arif Hidayanto, S.T Guru51 Enny Megawati, S.E Guru52 Dra. Riris Adiwinarni Guru53 Diah Mesayu P,S.S Guru54 Uswathun Khasanah, S.Pd Guru55 Mukhamad Nurifansyah, S.Pd Guru56 Apriyanto, Spd Guru57 Henita Kurniawati, S.Pd Guru58 Sarwani, S.Kom Guru59 Antik Hariyanti, S.Kom Guru60 Sri Kuswartini, S.Kom Guru61 Herli Kusuma Pradana, S.Kom Guru62 Mokhtar Nugroho, S. Pdi Guru63 Romdhonah Winujeng, S.Pi Guru64 Pipit Lumastuti, S.Pd Guru65 Ani Pratiwi, S.Psi Guru66 Ahmat Su'udi, S.T Guru67 Sulchan Arifin, S.Pd Guru68 Sapto Ariadi.S.Pd Guru69 Agus Mokhtar, S.Pd Guru70 Muh Wahidin, Amd Guru

47

TABEL. 4.2GURU BERDASARKAN MATA PELAJARAN

DAN STATUS KEPEGAWAIAN

Status Kep. Pend. Jeniskel.

PNS NonPNS

No Mata PelajaranTtlGuru

GT GTT GT GTTS.1 S.2 L P

NORMATIFPend. Agama Islam 3 1 - - 2 2 1 3 -Pend. Agama Protestan - - - - - - - - -Pend. Agama Katolik - - - - - - - - -Pend. Agama Hindu - - - - - - - - -Pend. Agama Budha - - - - - - - - -Pend. Ag. Konghucu - - - - - - - - -Bahasa Indonesia 2 1 - - 1 - - 1 1Pend. Ke.Neg. & Sej. 4 2 - - 2 4 - 3 1Pend. Jas & Olah Raga 3 2 - - 1 3 - 3 -Seni dan Budaya 1 - - - 1 1 - 1 -BP/BK 4 1 - - 3 4 - 2 2

1

Muatan Lokal 2 - - - 2 2 - - 2ADAKTIF

Matematika 6 3 - - 3 6 - 2 4Bahasa Inggris 6 4 - - 2 5 1 1 5KKPI 4 2 - - 2 4 - 3 1IPA 2 1 - - 1 2 - - 2IPS 3 1 - - 2 3 - 1 2Kewirausahaan 5 3 - - 2 5 - 2 3Fisika 4 2 - - 2 4 - 1 3Kimia 4 2 - - 2 4 - 1 3Biologi 1 1 - - - 1 - - 1Ekonomi - - - - - - - - -Pelayanan Prima - - - - - - - - -

2

Bahasa Asing - - - - - - - - -PRODUKTIF

Rek. Perangkat Lunak 5 2 - - 3 5 - 3 2Tehnik Kend. Ringan 11 7 -- - 4 9 2 11 -Argibisnis Perikanan 5 2 - - 3 5 - 5 -Neutika KPL Pen. Ikan 7 4 - - 3 7 - 6 1

3

Jasa Boga 2 - - - 2 2 - - 2

48

2) Keadaan siswa

Adapun keadaan siswa di SMKN 04 Kendal pada tahun

pelajaran 2010/2011 adalah berjumlah 1155 siswa, dan untuk lebih

jelasnya bisa dilihat dalam tabel dibawah ini:

TABEL 4.3KEADAAN SISWA

TAHUN AJARAN 2010/2011

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah siswa

1 X 253 120 373

2 XI 275 112 387

3 XII 282 113 395

Jumlah 810 345 1155

Sedangkan jika ditinjau dari segi jumlah penyebaran yang

ada pada kejuruan yang ada adalah sebagai berikut:

TABEL 4.4JUMLAH PENYEBARAN SISWA SMKN 04 KENDAL

SISWATK.1 TK.2 TK.3KOMPETENSI KEAHLIAN

L P L P L P

TotalSiswaL+P

Tehnik Kendaraan Ringan 148 0 95 4 142 0 349Neutika Kapal Penangkap Ikan 35 0 32 0 - - 67Rekayasa Perangkat Lunak 49 58 55 57 75 76 370Tehnik Komputer dan Jaringan 45 25 70 40 43 30 253

2 24 - - - - 26Jasa BogaAgribisnis dan Perikanan 14 13 23 11 22 7 90

Jumlah 253 120 275 112 282 113 1155

Adapun Jika dilihat menurut agama dan umur sebagaimana

tabel 4.5 dan 4.6 berikut ini:

49

TABEL 4.5JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA SMKN 04 KENDAL

Jumlah SiswaAgama

TK.1 TK.2 TK.3Islam 370 385 388

Protestan 3 1 5Katolik - 1 2Hindu - - -Budha - - -

Konghucu - - -Total 373 387 395

TABEL 4.6JUMLAH SISWA MENURUT UMUR

Jumlah SiswaUmur

TK.1 TK.2 TK.3<15 237 816 92 228 1817 36 103 22718 4 24 113

>19 4 24 37Total 373 387 395

2. Hasil Penelitian

a. Data Tentang Minat Belajar

Untuk mengetahui data tentang minat belajar PAI siswa SMKN

04 Kendal, maka berikut ini peneliti sajikan tabel yang memuat

jawaban responden melalui angket yang telah peneliti berikan dengan

nilai tabel tersebut merupakan jumlah nilai dari responden yang telah

ditetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

50

TABEL 4.7DATA ANGKET MINAT BERLAJAR PAI

Jawaban Nilai4 3 2 1No

Resp a b c d a b c dJumlah

1 12 3 0 0 48 9 0 0 572 11 4 0 0 44 12 0 0 563 12 3 0 0 48 9 0 0 574 10 5 0 0 40 15 0 0 555 10 5 0 0 40 15 0 0 556 13 2 0 0 52 6 0 0 587 4 8 3 0 16 24 9 0 498 10 5 0 0 40 15 0 0 559 6 7 2 0 24 21 4 0 4910 12 1 2 0 48 3 4 0 5511 13 1 1 0 52 3 2 0 5712 11 2 2 0 44 6 4 0 5413 12 2 1 0 48 6 2 0 5614 10 5 0 0 40 15 0 0 5515 7 8 0 0 28 24 0 0 5216 11 4 0 0 44 12 0 0 5617 11 4 0 0 44 12 0 0 5618 10 3 2 0 40 9 4 0 5319 10 5 0 0 40 15 0 0 5520 12 3 0 0 48 9 0 0 5721 11 2 2 0 44 6 4 0 5422 9 6 0 0 36 18 0 0 5423 10 5 0 0 40 15 0 0 5524 12 3 0 0 48 9 0 0 5725 12 3 0 0 48 9 0 0 5726 8 5 2 0 32 15 4 0 5127 11 3 1 0 44 9 2 0 5528 11 4 0 0 44 12 0 0 5629 12 3 0 0 48 9 0 0 5730 10 5 0 0 40 15 0 0 5531 13 2 0 0 52 5 0 0 5732 8 5 2 0 32 15 4 0 5133 10 4 1 0 40 12 2 0 5434 6 8 0 0 24 24 0 0 4835 9 6 0 0 36 18 0 0 5436 11 4 0 0 44 12 0 0 5637 9 6 0 0 36 18 0 0 5438 1 13 1 0 4 39 2 0 4539 8 7 0 0 32 21 0 0 53

51

40 9 6 0 0 36 18 0 0 5441 11 2 2 0 44 6 2 0 5442 10 5 0 0 40 15 0 0 5543 12 3 0 0 48 9 0 0 5744 13 2 0 0 52 6 0 0 5845 11 4 0 0 44 12 0 0 5646 10 4 1 0 40 12 2 0 5447 9 6 0 0 36 18 0 0 5448 12 2 1 0 44 6 2 0 5649 11 3 1 0 44 9 2 0 5550 13 1 1 0 52 3 2 0 5751 11 4 0 0 44 12 0 0 5652 2 13 0 0 8 39 0 0 4753 12 1 1 1 48 3 2 1 5454 4 11 0 0 16 33 0 0 4955 8 5 2 0 32 15 4 0 5156 9 5 1 0 36 15 2 0 5357 10 4 1 0 40 12 2 0 5458 12 1 2 0 44 3 4 0 5559 13 1 1 0 52 3 2 0 5760 8 5 2 0 32 15 4 0 5161 12 3 0 0 48 9 0 0 5762 13 2 0 0 52 6 0 0 5863 11 4 0 0 44 12 0 0 5664 10 4 1 0 40 12 2 0 5465 9 6 0 0 36 18 0 0 5466 12 2 1 0 44 6 2 0 5667 11 3 1 0 44 9 2 0 5568 13 1 1 0 52 3 2 0 5769 10 5 0 0 40 15 0 0 5570 12 3 0 0 48 9 0 0 5771 12 3 0 0 48 9 0 0 5772 8 5 2 0 32 15 4 0 5173 11 3 1 0 44 9 2 0 5574 11 4 0 0 44 12 0 0 5675 12 3 0 0 48 9 0 0 5776 10 5 0 0 40 15 0 0 5577 13 2 0 0 52 5 0 0 5778 8 5 2 0 32 15 4 0 5179 10 4 1 0 40 12 2 0 5480 6 8 0 0 24 24 0 0 4881 9 6 0 0 36 18 0 0 5482 10 5 0 0 40 15 0 0 5583 10 5 0 0 40 15 0 0 55

52

84 13 2 0 0 52 6 0 0 5885 4 8 3 0 16 24 9 0 4986 10 5 0 0 40 15 0 0 5587 6 7 2 0 24 21 4 0 4988 12 1 2 0 48 3 4 0 5589 13 1 1 0 52 3 2 0 5790 11 2 2 0 44 6 4 0 5491 12 2 1 0 48 6 2 0 5692 10 5 0 0 40 15 0 0 5593 7 8 0 0 28 24 0 0 5294 11 4 0 0 44 12 0 0 5695 11 4 0 0 44 12 0 0 5696 10 3 2 0 40 9 4 0 5397 8 5 2 0 32 15 4 0 5198 9 5 1 0 36 15 2 0 5399 10 4 1 0 40 12 2 0 54

100 12 1 2 0 44 3 4 0 55101 13 1 1 0 52 3 2 0 57102 8 5 2 0 32 15 4 0 51103 12 3 0 0 48 9 0 0 57104 13 2 0 0 52 6 0 0 58105 11 4 0 0 44 12 0 0 56106 10 4 1 0 40 12 2 0 54107 9 6 0 0 36 18 0 0 54108 12 2 1 0 44 6 2 0 56109 11 3 1 0 44 9 2 0 55110 13 1 1 0 52 3 2 0 57111 10 5 0 0 40 15 0 0 55112 12 3 0 0 48 9 0 0 57113 12 2 1 0 44 6 2 0 56114 11 3 1 0 44 9 2 0 55115 13 1 1 0 52 3 2 0 57116 10 5 0 0 40 15 0 0 55

Berdasarkan tabel diatas tersebut, kemudian diadakan analisis

dengan cara mencari interval nilai, untuk menentukan kualifikasi dan

interval, dengan rumus sebagai berikut:

r = H – L + 1 dan k = 1 + 3,3 log N

r = 58 – 45 + 1=14

k = 1 + 3,3 log 116

k = 1 + 3,3 X 2,06

53

k = 1 + 6,79

k = 7,79

k = 8

i =kr

i =8

14

i = 1, 75

i = 2

TABEL 4.8NILAI RATA-RATA MINAT BELAJAR PAI

No Interval X F F % FX MEAN1 57-58 57,5 28 24,13 16102 55-56 55,5 44 37,93 24423 53-54 53,5 25 21,55 1337,54 51-52 51,5 10 8,62 5155 49-50 49,5 5 4,31 247,56 47-48 47,5 3 2,58 142,57 45-46 45,5 1 0,86 45,5

Jumlah 116 99,98 634065,54

1166340

=

=

= ∑

M

M

NFX

M

Dari nilai rata-rata menurut tabel diatas dapat diketahui bahwa

responden berjumlah 116 siswa. Berdasarkan dari hasil jawaban angket

dari variabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari

keseluruhan responden adalah baik, karena termasuk dalam kategori

nilai interval 53-54.

b. Data tentang perilaku keberagamaan siswa

Dalam analisis perilaku keberagamaan siswa akan dicantumkan

nilai masing-masing responden terhadap hasil angket yang ada.

Adapun jumlah yang dimiliki oleh setiap responden dalam menjawab

angket tentang perilaku keberagamaan siswa adalah sebagaimana

terdapat dalam tabel berikut:

54

TABEL 4.9HASIL ANGKET

TENTANG PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA

Jawaban Nilai4 3 2 1No

Resp A b c d a b c dJumlah

1 13 2 0 0 52 6 0 0 582 6 9 0 0 24 27 0 0 513 9 6 0 0 36 18 0 0 544 8 7 0 0 32 21 0 0 535 10 4 1 0 40 12 2 0 546 11 4 0 0 44 12 0 0 567 0 12 3 0 0 36 9 0 458 7 6 2 0 28 18 4 0 509 6 8 1 0 24 24 2 0 50

10 8 5 2 0 32 15 4 0 5111 9 5 1 0 38 18 2 0 5812 12 3 0 0 48 9 0 0 5713 10 5 0 0 40 15 0 0 5514 9 6 0 0 36 18 0 0 5415 4 11 0 0 16 33 0 0 4916 9 6 0 0 36 16 0 0 5417 12 3 0 0 48 9 0 0 5718 12 2 1 0 48 6 2 0 5619 12 2 1 0 48 6 2 0 5620 13 2 0 0 52 6 0 0 5821 11 2 2 0 44 6 4 0 5422 9 6 0 0 36 18 0 0 5423 9 6 0 0 36 18 0 0 5424 9 6 0 0 36 18 0 0 5425 9 6 0 0 36 18 0 0 5426 9 4 2 0 36 12 2 0 5027 8 7 0 0 32 21 0 0 5328 8 7 0 0 32 21 0 0 5329 10 5 0 0 40 15 0 0 5530 9 6 0 0 36 18 0 0 5431 12 3 0 0 48 9 0 0 5732 7 6 2 0 28 18 4 0 5033 9 5 1 0 36 15 2 0 5334 1 14 0 0 4 36 0 0 4635 8 6 1 0 32 18 2 0 5236 10 4 1 0 40 12 2 0 5437 8 7 0 0 32 21 0 0 5338 1 12 2 0 4 36 4 0 44

55

39 8 6 1 0 32 18 2 0 5240 8 7 0 0 32 21 0 0 5341 11 3 1 0 44 9 2 0 5542 9 6 0 0 36 18 0 0 5443 10 5 0 0 40 15 0 0 5544 12 3 0 0 48 9 0 0 5745 10 4 1 0 40 12 2 0 5446 9 5 1 0 36 15 2 0 5347 8 7 0 0 32 21 0 0 5348 11 2 2 0 44 6 4 0 5449 10 3 2 0 40 9 4 0 5350 12 1 1 0 48 3 2 0 5351 9 6 0 0 36 18 0 0 5452 1 12 2 0 4 36 4 0 4453 10 2 3 0 40 6 6 0 5254 3 10 2 0 12 30 4 0 4655 7 6 2 0 28 18 4 0 5056 8 6 1 0 32 18 2 0 5257 9 5 1 0 36 15 2 0 5358 11 1 3 0 44 3 6 0 5359 12 2 1 0 48 6 2 0 5660 7 7 1 0 28 21 2 0 5161 10 5 0 0 40 15 0 0 5562 12 3 0 0 48 9 0 0 5763 10 4 1 0 40 12 2 0 5464 9 5 1 0 36 15 2 0 5365 8 7 0 0 32 21 0 0 5366 11 2 2 0 44 6 4 0 5467 10 3 2 0 40 9 4 0 5368 12 1 1 0 48 3 2 0 5369 9 6 0 0 36 18 0 0 5470 9 6 0 0 36 18 0 0 5471 9 6 0 0 36 18 0 0 5472 9 4 2 0 36 12 2 0 5073 8 7 0 0 32 21 0 0 5374 8 7 0 0 32 21 0 0 5375 10 5 0 0 40 15 0 0 5576 9 6 0 0 36 18 0 0 5477 12 3 0 0 48 9 0 0 5778 7 6 2 0 28 18 4 0 5079 9 5 1 0 36 15 2 0 5380 1 14 0 0 4 36 0 0 4681 8 6 1 0 32 18 2 0 5282 8 7 0 0 32 21 0 0 53

56

83 10 4 1 0 40 12 2 0 5484 11 4 0 0 44 12 0 0 5685 0 12 3 0 0 36 9 0 4586 7 6 2 0 28 18 4 0 5087 6 8 1 0 24 24 2 0 5088 8 5 2 0 32 15 4 0 5189 9 5 1 0 38 18 2 0 5890 12 3 0 0 48 9 0 0 5791 10 5 0 0 40 15 0 0 5592 9 6 0 0 36 18 0 0 5493 4 11 0 0 16 33 0 0 4994 9 6 0 0 36 16 0 0 5495 12 3 0 0 48 9 0 0 5796 12 2 1 0 48 6 2 0 5697 7 6 2 0 28 18 4 0 5098 8 6 1 0 32 18 2 0 5299 9 5 1 0 36 15 2 0 53100 11 1 3 0 44 3 6 0 53101 12 2 1 0 48 6 2 0 56102 7 7 1 0 28 21 2 0 51103 10 5 0 0 40 15 0 0 55104 12 3 0 0 48 9 0 0 57105 10 4 1 0 40 12 2 0 54106 9 5 1 0 36 15 2 0 53107 8 7 0 0 32 21 0 0 53108 11 2 2 0 44 6 4 0 54109 10 3 2 0 40 9 4 0 53110 12 1 1 0 48 3 2 0 53111 9 6 0 0 36 18 0 0 54112 9 6 0 0 36 18 0 0 54113 11 2 2 0 44 6 4 0 54114 10 3 2 0 40 9 4 0 53115 12 1 1 0 48 3 2 0 53116 9 6 0 0 36 18 0 0 54

Berdasarkan tabel diatas tersebut, kemudian diadakan analisis

dengan cara mencari interval nilai, untuk menentukan kualifikasi

dan interval, dengan rumus sebagai berikut :

r = H – L + 1 dan k = 1 + 3,3 log N

r = 58 – 44+ 1=15

k = 1 + 3,3 log 116

57

k = 1 + 3,3 X 2,06

k = 1 + 6,79

k = 7,79

k = 8

i =kr

i =8

15

i = 1, 875

i = 2

TABEL 4.10NILAI RATA-RATA

PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA

No Interval X F F % FX MEAN1 57-58 57,5 13 11,20 747,52 55-56 55,5 15 12,93 832,53 53-54 53,5 58 50 31034 51-52 51,5 11 9,48 566,55 49-50 49,5 12 10,34 5946 47-48 47,5 0 0 07 45-46 45,5 5 4,31 227,58 43-44 43,5 2 1,72 87

Jumlah 116 99,98 6158

08,531166158

=

=

= ∑

M

M

NFX

M

Dari nilai rata-rata menurut tabel diatas dapat diketahui

bahwa responden berjumlah 116 siswa. Berdasarkan dari hasil

jawaban angket dari variabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa

nilai rata-rata dari keseluruhan responden adalah baik, karena

termasuk dalam kategori nilai interval 53-54.

B. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengadakan

penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber tentang minat belajar

PAI dan perilaku keberagamaan siswa, maka peneliti mengajukan hipotesis

58

sebagai berikut: ‘ada korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku

keberagamaan siswa’. Maksudnya, bahwa semakin tinggi minat belajar PAI,

maka perilaku keberagamaan siswa akan semakin baik.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus statistik product

moment , adapun langkah-langkah penerapan rumus tersebut sebagai berikut:

TABEL 4.11KERJA KOEFISIEN KORELASI MINAT BELAJAR PAI

DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA

No Nama X Y 2X 2Y XY

1 Puji Lestari 57 58 3249 3364 3306

2 Puji Sri Lestari 56 51 3136 2601 2856

3 R. Rahmad Hidayat 57 54 3249 2916 3078

4 Rahmad Farid Abdillah 55 53 3025 2809 2915

5 Restu Purnomo 55 54 3025 2916 2970

6 Riza Fahlefi Afrinanda 58 56 3364 3136 3248

7 Rian Hibatul Wafi 49 45 2401 2025 2205

8 Rifatul Uliyah 55 50 3025 2500 2750

9 Rini Setyo Wati 49 50 2401 2500 2450

10 Rizqi Fajar Liananda 55 51 3025 2601 2805

11 Rohmad Arifuddin 57 58 3249 3364 3306

12 Rohmizzul Qoddah 54 57 2916 3249 3078

13 Rohanawati Suwandari 56 55 3136 3025 3080

14 Septa Bagus Velina 55 54 3025 2916 2970

15 Silmi Kaffah 52 49 2704 2401 2548

16 Siti Ainur R. 56 54 3136 2916 3024

17 Siti Fatimah 56 57 3136 3249 3192

18 Siti Musri’ah 53 56 2809 3136 2968

19 Siti Nur Fa’iyah 55 56 3025 3136 3080

20 Siti Romdhonah 57 58 3249 3364 3306

21 Sona Adi putra 54 54 2916 2916 2916

59

22 Sri Widarty 54 54 2916 2916 2916

23 Sri Lestari 55 54 3025 2916 2970

24 Syifa Fauziyah 57 54 3249 2916 3078

25 Taqory Arda Lonita 57 54 3249 2916 3078

26 Tiara Nur Rahma 51 50 2601 2500 2550

27 Tri Yuni Suryanti 55 53 3025 2809 2915

28 Wahyu Nuriyanto 56 53 3136 2809 2968

29 Yoga Pratama 57 55 3249 3025 3135

30 Yuni Mursiyati 55 54 3025 2916 2970

31 Zakiyatul Rusdiyanti 57 57 3249 3249 3249

32 Zuhrotul Wakhidah 51 50 2601 2500 2550

33 Zulva Amalia 54 53 2916 2809 2862

34 Indra Kurniawan 48 46 2304 2116 2208

35 Ines Aulia Putri 54 52 2916 2704 2808

36 Intan Nur Fani 56 54 3136 2916 3024

37 Komariyah 54 53 2916 2809 2862

38 Komsatun 45 44 2025 1936 1980

39 Kurniawan Sadzali 53 52 2809 2704 2756

40 Laila Syafarina 54 53 2916 2809 2862

41 Lailatul Ahadiyah 54 55 2916 3025 2970

42 Laily Kurnia Putri 55 54 3025 2916 2970

43 Laily Okta Kinanti 57 55 3249 3025 3135

44 Lia Fikri Angraini 58 57 3364 3249 3306

45 Lilik Aya Ratnasari 56 54 3136 2916 3024

46 Lukma Wati 54 53 2916 2809 2862

47 M. Syukron Arisky 54 53 2916 2809 2862

48 M. Bayu Wicaksono 56 54 3136 2916 3024

49 M. Kharis S. 55 53 3025 2809 2915

50 M. Syaiful Hidayat 57 53 3249 2809 3021

51 Malinda Dwi Astuti 56 54 3136 2916 3024

60

52 Masri Wibowo O. 47 44 2209 1936 2068

53 Mia Fatmawati 54 52 2916 2704 2808

54 Mirza Nurul Firdaus 49 46 2401 2116 2254

55 Mohamad Rahmad H. 51 50 2601 2500 2550

56 M. Kuncoro Cahyo B. 53 52 2809 2704 2756

57 Muhammad Faisol 54 53 2916 2809 2862

58 M. Ali Nuruddin 55 53 3025 2809 2915

59 M. Azmi Bahar 57 56 3249 3136 3192

60 M. Lukman Hakim 51 51 2601 2601 2601

61 M. Shofiyyul Anam 57 55 3249 3025 3135

62 M. Wahyu Saputra 58 57 3364 3249 3306

63 Mustahirotul M. 56 54 3136 2916 3024

64 Najihatul Aniqqoh 54 53 2916 2809 2862

65 Novi Ermawati 54 53 2916 2809 2862

66 Nur Kholifah 56 54 3136 2916 3024

67 Nur M. Azhary 55 53 3025 2809 2915

68 Oktalina Vigiyanty 57 53 3249 2809 3021

69 Puja Try Yulianto 55 54 3025 2916 2970

70 Afiana Hesty Angraini 57 54 3249 2916 3078

71 Agita Trysiawati 57 54 3249 2916 3078

72 Anggun Mulyasari 51 50 2601 2500 2550

73 Asmi Danang Syaputra 55 53 3025 2809 2915

74 Ayu Ratna Sari 56 53 3136 2809 2968

75 Dedy Sudarmo S. 57 55 3249 3025 3135

76 Diva Fitri Andy 55 54 3025 2916 2970

77 Dwy Benny Kisworo 57 57 3249 3249 3249

78 Evrilla Elly Liliyani 51 50 2601 2500 2550

79 Fajar Aditia 54 53 2916 2809 2862

80 Hafid Indra Chahya 48 46 2304 2116 2208

81 Henny Susanti 54 52 2916 2704 2808

61

82 Ibrahim Edward Ditam 55 53 3025 2809 2915

83 Inka Puspita Dewi 55 54 3025 2916 2970

84 Juli Kujarwati 58 56 3364 3136 3248

85 Larasaty Ciptaningrum 49 45 2401 2025 2205

86 Lisara Frida Mahati 55 50 3025 2500 2750

87 M. khotimul Aulad 49 50 2401 2500 2450

88 M. Khoiruddin 55 51 3025 2601 2805

89 Muklis Wahyu M.U 57 58 3249 3364 3306

90 M. Khasanuddin 54 57 2916 3249 3078

91 Mulyanti 56 55 3136 3025 3080

92 Nanang Sukriyanto 55 54 3025 2916 2970

93 Nasiroh 52 49 2704 2401 2548

94 Nur Amilatus S. 56 54 3136 2916 3024

95 Nur Lailis Rigusty D. 56 57 3136 3249 3192

96 Nurul Karimatan Nisa’ 53 56 2809 3136 2968

97 Nurul Santy 51 50 2601 2500 2550

98 Rio Mardiyanto 53 52 2809 2704 2756

99 Tegar Isnugroho 54 53 2916 2809 2862

100 Try Hastuty 55 53 3025 2809 2915

101 Try Fatmawaty 57 56 3249 3136 3192

102 Try herdiyanty 51 51 2601 2601 2601

103 Ulfah Habibah 57 55 3249 3025 3135

104 Ungul Saputro Utomo 58 57 3364 3249 3306

105 Yogi Kurniadi 56 54 3136 2916 3024

106 Yunita Nuansari 54 53 2916 2809 2862

107 Ahmad Faqih 54 53 2916 2809 2862

108 Achmad Pradani 56 54 3136 2916 3024

109 Achmad Supriyadi 55 53 3025 2809 2915

110 Dina Aulia 57 53 3249 2809 3021

111 Eka Yuni Astuty 55 54 3025 2916 2970

62

112 Febriana Herlinawati 57 54 3249 2916 3078

113 Febriani Herlinawati 56 54 3136 2916 3024

114 Fery Fadly 55 53 3025 2809 2915

115 Ikha Muslihah 57 53 3249 2809 3021

116 Imam Nuryanto 55 54 3025 2916 2970

Jumlah N=116 6329 6162 346073 328282 336913

Berdasarkan data tersebut diperoleh

∑ X = 6329

∑Y = 6162

∑ 2X = 346073

∑ 2Y = 328282

YX∑ = 336913

N = 116

xyr =( )( )

( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑∑∑ ∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN

( )[ ] ( )[ ]22 6162328282.1166329346073.116

)6162).(6329(336913.116

−−

[ ][ ]379702443808071240056241401444683899929839081908

−−−

110468.8822782610

974626023682610

14,9872382610

0,83678449

0,837

63

Dari hasil diatas, maka dapat diketahui bahawa koefisien korelasi

antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04

Kendal adalah sebesar 0,837.

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara r pada

variable, baik pada signifikansi 5% ataupun pada signifikansi 1 %, Dengan

menggunakan program SPSS maka :

1. Apabila nilai r hasil koefisien diperoleh nilai lebih kecil dari pada nilai

pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah non signifikansi, artinya

hipotesis ditolak.

2. Apabila r hasil koefisien korelasi diperoleh nilai yang sama atau lebih

besar dari tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signikan, artinya

hipotesis diterima.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah diketahui minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal, terdapat

nilai rata-rata 54,65. jika kita telaah lebih lanjut dari table 4.8 menunjukkan,

bahwa minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal dari 116 responden terlihat

44 (37,93%) responden berada kualifikasi 55,5, kemudian sebanyak 28

(24,13%) berada pada 57,5, 25 (21,35%) responden berada pada kualifikasi

53,5, 10 (8,62%) responden berada pada 51,5, 5 (4,31%) responden berada

pada 49,5, 3 (2,58%) responden pada 47,5 dan 1 (0,86%) responden pada

kualifikasi 45,5.

Sedangkan nilai rata-rata pada perilaku keagamaan siswa SMKN 04

Kendal menunjukkan 53,08 yaitu pada interval 53-54, jika kita persentase

responden lebih lanjut maka dari table 4.10 menunjukkan, bahwa perilaku

keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal dari 116 responden terlihat 58 (50%)

responden berada kualifikasi 53,5, kemudian sebanyak 15 (12, 93%)

responden berada pada 55,5, 13 (11,20%) responden berada pada kualifikasi

57,5, 12 (10,34%) responden berada pada 49,5, 11 (9,48%) responden berada

pada 51,5, 5 (4,31%) responden pada 45,5 dan 2 (1,72%) responden pada

kualifikasi 43,5.

64

Dari uji hipotesis berkaitan dengan adanya korelasi antara minat

belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal,

menunjukkan taraf signifikansi 0,837.

Setelah mengetahuai xyr atau korelasi di atas maka kemudian

dikonsultasikan dengan koefesien yang ada pada r tabel N = 116 dalam taraf

signifikansi 5% dan 1%. dalam taraf signifikansi 5% dengan hasil:

0r = 0,837

tr = 0,174

sedangkan dalam taraf signifikansi 1% diperoleh hasil:

0r = 0,837

tr = 0,228 berarti 0r > tr baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%. Hal

ini menunjukan bahwa ada hubungan yang singnifikan anatara minat belajar

PAI dan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minat

belajar siswa SMKN 04 Kendal maka perilaku keberagamaan siswa SMKN 04

Kendal semakain baik.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini pasti terjadi banyak kendala

dan hambatan. Hal tersebut bukan karena kesengajaan, akan tetapi terjadi

karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa

keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMKN 04 Kendal, yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 04 Kendal. Oleh karena

itu, hasil penelitian ini hanya berlaku bagi siswa SMKN 04 Kendal saja

dan tidak berlaku bagi siswa dari sekolah lainnya.

2. Keterbatasan biaya

65

Meskipun tidak satu-satunya faktor dalam yang menjadi hambatan

dalam penelitian ini, akan tetapi pada dasarnya merupakan satu hal yang

memegang peranan penting dalam mensukseskan penelitian ini. Peneliti

menyadari bahwa dengan minimnya dana penelitian, akan mengakibatkan

terhambatnya proses penelitian.

3. Keterbatasan waktu

Disamping faktor lokasi dan biaya, waktu juga memegang peranan

sangat penting dan penelitian ini hanya memakan waktu beberapa bulan.

Namun demikian, peneliti di dalam melakukan penelitian ini berusaha

membagi waktu, hal ini karena waktu penelitian berbarengan dengan MOS

( Masa Orientasi Siswa ) dan pesantren kilat, disamping itu juga berkenaan

dengan libur panjang, yaitu libur Ramadhan dan hari raya Idul Fitri

4. Keterbatasan responden

Penelitian ini mengambil dan melibatkan responden siswa SMKN

04 Kendal, Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku bagi siswa

SMKN 04 Kendal saja dan tidak berlaku bagi siswa dari sekolah lainnya.

66

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian di lapangan ditemukan bahwa minat belajar PAI di

SMKN 04 Kendal, memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 54,68 yaitu

pada interval 53-54 dan dalam kategori baik, hal ini berarti minat belajar

PAI siswa SMKN 04 Kendal dinilai positif.

2. Perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai rata-rata (mean) 53,08 yaitu pada interval 53-54 dan

termasuk kategori baik. Sehingga perilaku keberagamaan siswa SMKN 04

Kendal dapat dikatakan positif.

3. Berdasarkan hasil analisis korelasi, hubungan antara dua variable,

minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa ada korelasi yang

signifikan antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa.

Kesimpulan ini didasarkan pada analisis uji hipotesis dengan

menggunakan rumus korelasi product moment, dan diperoleh hasil

perhitungan 0r = 0,837. Dalam taraf signifikansi 5% diperoleh hasil

tr = 0,174, sedangkan dalam taraf signifikansi 1% diperoleh hasil

tr = 0,228. Berarti 0r > tr baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%.

Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang singnifikan antara minat

belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal.

B. Saran-saran

Setelah mengadakan penelitian di SMKN 04 Kendal tentang korelasi

antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa, maka penulis

ingin menyumbangkan buah pikiran atau saran-saran yang sekiranya

bermanfaat. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

67

1. Bagi sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara minat

belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa, artinya ada pengaruh yang

signifikan, maka sebaiknya pimpinan sekolah selalu mengajak kepada

tenaga pendidik untuk mendorong minat belajar siswa. Disamping itu

pimpinan sekolah terus meminta kepada guru untuk meningkatkan

kinerjanya yaitu dengan memberikan bimbingan dan pengajaran kepada

peserta didiknya dengan sebaik-baiknya.

2. Bagi guru

Sebagai seorang guru PAI, bukan hanya mengajarkan materi

pengetahuan agama saja, namun lebih bagaimana agar peserta didik bias

menguasai materi pendidikan agama Islam sekaligus mempraktekkannya

dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena dengan senantiasa memberikan

bimbingan, nasehat serta menjadi tauladan yang baik akan memberikan

kontribusi yang positif bagi kehidupan siswa. Dan sebaliknya jika tanpa

adanya bimbingan, nasehat dan tauladan yang baik, maka tentunya siswa

mudah terpengaruh pada perilaku yang kurang terpuji.

3. Bagi siswa

Sebaiknya siswa mempertahankan keadaan yang sedang

berlangsung, terlebih lagi bisa meningkatkan minat dan perilaku yang

lebih baik lagi dari hari yang kemarin. Karena dengan minat belajar dan

menjaga perilaku maka tujuan pembelajaran PAI bisa tercapai.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulallahirobbil aalamin,

penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa

banyak hambatan.

Penulis menyadari benar dalam tulisan ini masih banyak terdapat

kekurangan maupun kesalahan, oleh karena itu penulis sangat berharap saran

68

dan kritik yang konstruktif dari semua pihak terutama pembaca demi

kesempurnaan dan kelengkapan penulisan skripsi selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan

bimbingan dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan ini dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca

pada umumnya.

1

DAFTAR PUSTAKA

1. Chabib Thoha, at.al., Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fak.

Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999), Hlm 20

2. Chabib Thoha, e.al., PBM-PAI di Sekolah, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN

Walisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 109/ 3/ 109-113

3. Chabib Thoha et. al., PBM-PAI di Sekolah (Eksistensi dan Proses Belajar

Mengajar di Sekolah) ( Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo dan

Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 110-111

4. Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Semarang, CV.

Asy-Syifa’, 1999), hlm. 417/ 862..

5. Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai

Pustaka, 1989) Hlm 664

6. Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2004, Cet.

VIII), hlm. 76

7. Jane Mare Albana, Sulit Belajar?, Alih Bhs. Sendang Pradani, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), Hlm. 128-130.

8. Martinis Yamin, Kiat membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2007). Hlm

9. Muhaimin, et. al., Paradikma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan

Pendidika Islam di Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). 203/

293.

10. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

(Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. V), hlm. 136

11. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, 2001), Hlm. 70.

12. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000), hlm. 84.

13. Nana Sudjana, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar

Baru Algesindo, 2004, Cet. III), hlm 85

2

14. Purwadinata, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002, Cet. 12), Hlm. 650.

15. Ridwan, Sunarto, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian: Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Dan Bisnis ) Bandung: Alfabeta, 2009, Hlm. 80

16. Sanafiah, Faisal, Format-Format Penelitian Sosia Dasar dan Aplikasi,

(Jakarta: Rajawali, 1997), Hlm; 122

17. Sardiman, Interaksi dan Motifasi Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 2007,

Hlm. 78-81.

18. Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu

Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif), h. 159/ 4.

19. Slameto, Belajar Dan Factor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2003, Cet. IV), Hlm. 180.

20. Sofyan Sulistyowati, Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan

Cinta Ilmu, 2001), Hlm. 10.

21. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung, CV. Alfabeta, 2003, Cet.

V), hlm. 57

22. Suharsami Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta, Rieneka Cipta, 2002, Hlm 64.

23. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta, Rineka Cipta) Cet. Ke XI, Hlm. 99/ 112/ 204 /206 /216

24. Sumadi suryabrata, Methodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2003, Cet. XIV, Hlm 21

25. Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2008), hlm. 9

26. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rienaka Cipta, Cet. IV,)

Hlm. 201

27. Zainudin A, Muhammad Jambari, Al-Islam2, Muamalah Dan Ahlaq,

(Bandung, Pustaka Setia 1999), Hlm 95

28. Zakiah Daradjat, Pembinaan Jiwa/ Mental, (Jakarta : Bulan Bintang,

1974). Hlm. 25

3

29. Z.F. Kawareh, Pengembangan Minat Belajar, (Jakarta: Bina Keluarga,

1995). Hlm 2.

4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Abidin

Tempat dan Tanggal Lahir : Kendal, 06 Agustus 1983

Alamat : Ds. Brangsong Rt 22 Rw 08 No: 10 Kec.

Brangsong, Kab. Kendal, Jawa Tengah

Pendidikan :

1. SDN 02 Brangsong Kendal, Lulus tahun 1996.

2. Madrasah Tsanawiyah NU 02 Bonang Demak,

Lulus Tahun 1999.

3. Madrasah Aliyah NU 02 Bonang Demak, Lulus

Tahun 2002

4. Perguruan Tinggi IAIN Walisongo Semarang,

Fakultas Tarbiyah 2011.

Demikian daftar riwayat pendidikan penulis.

Semarang, 03 Desember 2010

Nur AbidinNIM : 043111063

5

KISI-KISI ANGKET UNTUK SISWA

Variabel Penelitian IndikatorNomor

PernyataanJumlah

Minat belajar PAI - Motivasi belajar

- Kebutuhan agama

- Keingintahuan

- Perhatian dalam belajar

1, 2, dan 3

4, 5, 6 dan 7

8, 9, 10 dan

11

12, 13, 14 dan

15

15

Perilaku keberagamaan - Keyakinan beragama

- Praktek agama

- Pengalaman agama

- Pengetahuan agama

- Konsekuensi

1, 2, dan 3

4, 5, dan 6

7, 8, dan 9

10, 11 dan 12

13, 14 dan 15

15

Total 30

6

ANGKET PENELITIAN

Identitas Responden

Nama : _________________________

Kelas : _________________________

Definisi Operasional

1. Minat belajar PAI, yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

pelajaran PAI atau kecenderungan memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap pendidikan agama Islam.

2. Perilaku Keberagamaan, yaitu sikap seseorang merupakan cerminan

kepribadian didasarkan atas norma dan nilai agama yang diwujudkan dalam

perbuatan sehari-hari

Petunjuk Pengisian Angket

1. Pada halaman berikut Anda diminta untuk memberkan jawaban sesuai dengan

keadaan Anda yang sebenarnya

2. Dibawah pertanyaan telah tersedia empat (4) alternatif jawaban, Pilihlah salah

satu jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan anda dengan memberi

tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d.

3. Contoh

Agama merupakan pedoman dan tuntunan hidup bagi semua manusia. Menurut

Anda …

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

7

DAFTAR PERNYATAN

MINAT BELAJAR PAI

Motivasi belajar

1. Sebagai seorang siswa belajar adalah hal yang wajib dilakukan , walau dalam

keadaan serba keterbatasan belajar masih wajib dilakukan oleh siswa, menurut

anda?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

2. Menjadi siswa yang berprestasi baik dalam mata pelajaran atau keahlian

khusus adalah dambaan setiap siswa dan lembaga pendidikan, untuk itu

seharusnya lembaga pendidikan memberikan apresiasi khusus kepada siswa

yang berprestasi.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

3. Dengan susah payah orang tua berusaha memberikan kita pendidikan yang

terbaik dengan bersekolah, sebagai ungkapan syukur dan rasa terima kasih kita

terhadap orang tua kita dituntut untuk berprestasi dalam sekolah.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Kebutuhan

4. Sebagai seorang muslim, dengan mengetahui agama, tujuan lain adalah

mendapat ridha Allah SWT dan selamat dunia akhirat.

a. Sangat setuju

b. Setuju

8

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

5. Bagi anak SMA/ SMU/ SMK, pendidikan agama merupakan pendidikan yang

menghambat.

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

6. Tanpa memiliki dasar pendidikan agama, biasanya perbuatannya kurang bisa

terkendali.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

7. Setiap orang pernah mengalami kesulitan, oleh karenanya berdo’a dan

meminta pertolongan kepada Allah SWT itu wajib dilakukan.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Keingintahuan

8. Jika anda menemukan hal atau materi yang sangat susah untuk difahami maka

anda akan menanyakan kepada guru atau teman.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

9. Bila dalam keadaan libur sekolah maka kita tidak perlu belajar .

9

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

10. Ketika fasilitas belajar di rumah sangat kurang mendukung dalam belajar,

maka dirumah tidak perlu belajar.

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

11. Selain belajar didalam bangku sekolah, pelajaran juga perlu dikaji lagi

dirumah.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Perhatian dalam belajar

12. Seandainya guru meningalkan kelas, dan anda dikasih tugas, maka anda akan

tetap konsentrasi dalam tugas tersebut .

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

13. Ketika guru sedang memberikan materi, kemudian teman anda mengajak

ngobrol, maka anda akan tetap memperhatikan materi dan menasehati teman

supaya ngobrolnya pada saat jam istirahat.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

10

d. Tidak setuju

14. Jika orang tua kurang mendukung dalam hal belajar tidak pernah perhatian

dan jarang di rumah, maka lebih baik tidak usah belajar.

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

15. Agar belajar bisa tenang dan konsentrasi serta tidak terganggu oleh anggota

keluarga lainnya langkahnya adalah membuat/ mengatur jadwal belajar?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

11

PERILAKU KEBERAGAMAAN

Keyakinan beragama

1. Agama adalah salah satu pendidikan yang wajib dipelajari

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

2. Walaupun bagaimana keadaannya, kita tetap wajib bertakwa kepada Allah

SWT.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

3. Pendidikan agama Islam di sekolah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Praktek Agama

4. Ibadah shalat wajib dikerjakan setiap waktu, baik dalam keadaan sehat

maupun sakit?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

12

5. Berbuat baik, tolong menolong adalah ajaran pendidikan agama Islam. Maka,

jika kita menjumpai orang yang sedang kesulitan biarpun tidak kenal,

seharusnya kita tolong.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

6. Seandainya ada teman anda mengalami kesulitan, tetapi anda tidak mampu

sendiri, maka anda akan mendoakan teman anda.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Pengalaman agama

7. Pendidikan agama cukup diperoleh di sekolah dan orang tua saja?

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

8. Untuk lebih memahami, pendidikan agama Islam, maka setelah memperoleh

pelajaran kita akan berusaha menerapkannya dalam kehidupan nsehari-hari.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

9. Di sekolah, selain adanya praktek shalat berjamaah, perlu ditambah kegiatan

praktek lainnya?

a. Sangat setuju

13

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Pengetahuan agama

10. Hingga kini pemahaman pengetahuan agama Islam anda dikatakan sangat

baik.

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

11. Untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama, maka anda harus belajar terus

setiap hari.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

12. Mengenai ibadah shalat, tidak sekedar melaksanakan saja, akan tetapi harus

mampu menerapkan dalam kehidupan setiap hari.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Konsekuensi

13. Dengan menjalankan ibadah shalat, puasa dan ibadah lainnya, kehidupan anda

semakin terbebabi dan tidak bebas.

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

14

c. Setuju

d. Sangat setuju

14. Jika tanpa adanya orang tua, guru, atau siapapun di sekitar anda, shalat dan

puasa tetap dijalankan.

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

15. Seandainya ada teman mengajak anda untuk tidak mengerjakan shalat, anda

lalu mengikutinya. Menurut anda …

a. Tidak setuju

b. Kurang setuju

c. Setuju

d. Sangat setuju

15

PEDOMAN WAWANCARA

Data Umum

1. Bagaimana latar belakang berdirinya SMKN 04 Kendal?

a. Apa yang menjadi dasar didirikannya SMKN 04 Kendal?

b. Dimana SMKN 04 Kendal?

c. Kapan berdirinya SMKN 04 Kendal?

2. Apa yang menjadi visi dan misi serta tujuan pendidikan di SMKN 04 Kendal?

3. Berapa jumlah tenaga pengajar dan anak didik yang ada di SMKN 04 Kendal?

4. Apa saja dan bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di SMKN

04 Kendal?

5. Bagaimana struktur organisasi di SMKN 04 Kendal?

6. Bagaimana konsep pembelajaran PAI yang dilaksanakan di SMKN 04

Kendal?

Data Khusus

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal?

Dalam hal ini meliputi:

a. Perencanaan yang dibuat di SMKN 04 Kendal

b. Tujuan dan fungsi pembelajaran PAI yang dilakukan di SMKN 04 Kendal

c. Pengorganisasian anak didik dalam pembelajaran PAI di SMKN 04

Kendal

d. Materi yang diberikan dalam pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal

e. Dalam proses penanaman nilai-nilai agama peserta didik, apakah guru

dijadikan sebagai role of model, sehingga siswa mudah melaksanakan apa

yang diperintahkan guru?

f. Bagaimana minat belajar siswa SMKN 4 Kendal?

g. Apakah sarana prasarana di SMKN 4 Kendal cukup mendukung dalam

pembelajaran PAI?

16

2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pembelajaran PAI di

SMKN 04 Kendal?

Meliputi:

1. Faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai agama dalam

pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal

2. Faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai agama dalam

pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal

17

18