korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu … · 2018. 10. 2. · di media online dan buku...

231
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Devi Purwantari NIM: 131224054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU

    PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN

    DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

    KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

    Oleh:

    Devi Purwantari

    NIM: 131224054

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU

    PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN

    DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

    KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

    Oleh:

    Devi Purwantari

    NIM: 131224054

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO

    “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang akan

    mendapatkan sesuai dengan apa yang Ia niatkan”

    (HR. Bukhari dan Muslim)

    “Lakukan hal-hal yang kau pikir tidak bisa kau lakukan”

    (Eleanor Roosevelt)

    “Hari ini berjuang, besok raih kemenangan!”

    “Kesuksesan akan diraih dengan terus belajar”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PERSEMBAHAN

    Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu

    telah memberikanku kekuatan, semangat, dan membekaliku dengan ilmu. Atas

    karunia dan kemudahan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dan ucapan

    terima kasih ini, saya persembahkan kepada.

    1. Keluarga tercinta, Bapak Purwanto, Ibu Juriyah, Adik Riski Ferianto

    yang telah menyemangatiku, membiayai kuliahku sampai saat ini. Tanpa

    mereka, saya tidak bisa seperti ini.

    2. Kesayanganku, Dadang Widaryoko, terima kasih atas dukungan, kasih

    sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat

    dalam menyelesaikan skripsi.

    3. Sahabat-sahabatku, Dewi Septaria, Elisabet Nerisa, Lia Ibnu, Euphrasia

    Dellies Nur Indah, Erika Yeni Pradita (Dita), Mas Yanu, dan yang tidak

    tersebut satu-persatu, terima kasih telah mendukungku, memberikan

    semangat menjadi saksi atas perjuanganku selama ini, dan maaf sudah

    banyak saya repotkan, aku sayang kalian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    Purwantari, Devi. 2017. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu

    Pengetahuan Di Media Online dan Buku Pelajaran dengan Kemampuan

    Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Tahun Ajaran

    2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

    Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa tinggi kebiasaan siswa

    dalam membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran kelas X

    SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018; (2) seberapa tinggi kemampuan

    membaca pemahaman siswa kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018;

    dan (3) korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu pengetahuan di

    media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca pemahaman siswa

    kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis

    korelasional. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 122 siswa kelas X SMA N 1

    Turi Sleman dan digunakan seluruhnya untuk pengambilan data. Instrumen yang

    digunakan untuk mengukur penelitian yaitu dalam bentuk angket untuk kebiasaan

    membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan validitas

    konstruk, sedangkan tes pilihan ganda untuk pemahaman bacaan dengan validitas isi

    oleh expert judgment. Reliabilitas dihitung menggunakan teknik Alpha Cronbach.

    Teknik analisis data menggunakan product moment untuk mengetahui hubungan

    antarvariabel. Analisis data dihitung menggunakan komputer program SPSS 23.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebiasaan membaca teks ilmu

    pengetahuan di media online dan buku pelajaran siswa kelas X SMA N 1 Turi Sleman

    berkategori tinggi dengan frekuensi 64 (52,4%) (2) pemahaman bacaan siswa kelas X

    SMA N 1 Turi Sleman berkategori tinggi dengan frekuensi 118 (96,70%); dan (3)

    terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan

    di media online dan buku pelajaran dengan pemahaman bacaan siswa kelas X SMA N

    1 Turi Sleman, yaitu sebesar 0,313 pada taraf koefisiensi 5%.

    Kata Kunci: Kebiasaan Membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku

    pelajaran, pemahaman bacaan, dan korelasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    Purwantari, Devi. 2017. Correlation Between Habits of Reading Text Science In

    Online Media And Textbooks With Reading Ability Understanding

    Students Class X Students of SMA N 1 Turi Academic Year

    2017/2018. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature

    Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,

    Sanata Dharma University.

    This study aims to determine (1) how high the habits of students in reading

    the text of science in online media and textbook class X SMA N 1 Turi Sleman

    academic year 2017/2018; (2) how high the reading comprehension ability of

    grade X students of SMA N 1 Turi Sleman academic year 2017/2018; and (3) the

    correlation between the students' habits in reading the text of science in the online

    media and textbook with the ability to read the understanding of the students of

    grade X SMA N 1 Turi Sleman academic year 2017/2018.

    This research is a quantitative descriptive research with correlation

    analysis. The population in this study consisted of 122 students of grade X SMA

    N 1 Turi Sleman and used entirely for data retrieval. The instrument used to

    measure the research is in the form of a questionnaire for the reading habits of

    science text in online media and textbooks with construct validity, while a

    multiple choice test for reading comprehension with content validity of expert

    judgment. Reliability is calculated using the Cronbach Alpha technique. Data

    analysis techniques use product moment to know the relationship between

    variables. Data analysis was calculated using computer program SPSS 23.

    The results showed that: (1) reading habit of science text in online media

    and textbook of class X students of SMA N 1 Turi Sleman with high frequency

    with frequency 64 (52,4%), (2) reading comprehension of grade X students of

    SMA N 1 Turi Sleman is in high category with frequency 118 (96,70%); and (3)

    there is a significant correlation between reading habits of science text in online

    media and textbook with reading comprehension of class X students of SMA N 1

    Turi Sleman, that is equal to 0,313 at 5% coefficient level.

    Keywords: Reading habits of science text in online media and textbooks, reading

    comprehension, and correlation.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

    rahmad serta hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul Korelasi Antara Kebiasaan

    Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media Online dan Buku Pelajaran dengan

    Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Tahun Ajaran

    2017/2018 dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan

    Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma, Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena doa, bimbingan,

    nasihat, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rendah

    hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada.

    1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

    Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    4. Danang Satria Nugraha, M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi

    Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah

    melungkan waktu untuk membimbing dan memberikan motivasi kepada

    penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    6. Septina Krismawati, S.S., M.A., yang telah bersedia menjadi validator

    untuk instrumen dari penelitian ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    7. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran dan urusan terkait

    dengan perkuliahan penulis.

    8. Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, M.M, selaku kepala Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik yang telah memberikan izin penelitian kepada

    penulis.

    9. Kepala sekolah SMA N 1 Tempel yang telah memberikan izin untuk uji

    coba instrumen penelitian kepada penulis.

    10. Imam Puspadi, S.Pd., selaku kepala sekolah SMA N 1 Turi Sleman yang

    telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

    11. Siswa-siswi SMA N 1 Tempel Sleman yang telah bersedia menjadi

    responden dalam uji coba instrumen penelitian ini.

    12. Siswa-siswi SMA N 1 Turi Sleman yang telah bersedia menjadi

    responden dalam penelitian ini.

    13. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

    telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

    14. Kedua orang tua, Bapak Purwanto, Ibu Juriyah yang senantiasa

    mendoakan dan selalu memberikan semangat, motivasi, serta dukungan

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    15. Adik Riski Ferianto yang selalu mengalah meminjamkan laptop agar

    dapat menyelesaikan skripsi ini.

    16. Teman-teman peneliti, Dadang Widaryoko, Lia Ibnu, Mas Yanuar Putut

    Wirawan, S.Pd., yang telah membantu saya mengurus surat-surat yang

    digunakan dalam penelitian ini.

    17. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

    dan jauh dari sempurna. Oleh kerena itu, penulis dengan senang hati

    menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

    MOTTO ..........................................................................................................................iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v

    PERNYATAAN HASIL KARYA ..................................................................................vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ................................................... vii

    ABSTRAK ................................................................................................................... viii

    ABSTRACT ......................................................................................................................ix

    KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvii

    DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xviii

    DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................................xix

    DAFTAR SKEMA ........................................................................................................ xx

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xxi

    BAB 1: PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

    1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

    1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

    1.5 Batasan Istilah ............................................................................................... 8

    1.6 Sistematika Penyajian .................................................................................... 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................. 10

    2.2 Landasan Teori ............................................................................................. 13

    2.2.1 Pengertian Membaca ........................................................................... 14

    2.2.2 Tujuan Membaca ............................................................................... 15

    2.2.3 Aspek-aspek Membaca ...................................................................... 17

    2.2.4 Pengertian Kebiasaan ........................................................................ 17

    2.2.5 Pengertian Kebiasaan Membaca ........................................................ 19

    2.2.6 Pengukuran Kebiasaan Membaca ...................................................... 21

    2.2.7 Media Online ...................................................................................... 22

    2.2.8 Karakteristik Media Online ................................................................ 24

    2.2.9 Manfaat Media Sosial ........................................................................ 27

    2.2.10 Penggunaan Media Sosial untuk Pelajar ......................................... 30

    2.2.11 Kemampuan Membaca .................................................................... 30

    2.2.12 Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca ................................ 31

    2.2.13 Membaca Pemahaman ..................................................................... 33

    2.2.14 Langkah-langkah Membaca Pemahaman ........................................ 34

    2.2.15 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca ................................. 35

    2.2.16 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman .................................. 38

    2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 43

    2.4 Hipotesis ...................................................................................................... 46

    BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 49

    3.2 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 50

    3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 51

    3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................... 51

    3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 52

    3.5.1 Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online ..... 52

    3.5.2 Tes Pemahaman Bacaan ...................................................................... 53

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 53

    3.6.1 Uji Validitas Instrumen ....................................................................... 54

    3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................... 57

    3.7 Analisis Butir Soal ....................................................................................... 58

    3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 59

    3.8.1 Teknik Tes ............................................................................................ 60

    3.8.2 Teknik Angket ..................................................................................... 61

    3.9 Teknik Analisis Data .................................................................................... 61

    3.9.1 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 61

    3.10 Pengujian Hipotesis ................................................................................... 61

    BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 63

    4.1.1 Kebiasaan Siswa dalam Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media

    Online dan Buku Pelajaran Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ....... 64

    4.1.2 Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X

    SMA N 1 Turi Sleman .................................................................. 67

    4.1.3 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu Pengetahuan

    di Media Online dan Buku Pelajaran dengan Kemampuan

    Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman . 82

    4.2 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................. 85

    4.2.1 Uji Normalitas ..................................................................................... 85

    4.2.2 Uji Linearitas ...................................................................................... 85

    4.3 Pengujian Hipotesis .................................................................................... 86

    BAB V: PENUTUP

    5.1 Simpulan .................................................................................................... 88

    5.2 Implikasi Penelitian ................................................................................... 90

    5.3 Saran .......................................................................................... 91

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 92

    LAMPIRAN ......................................................................................................................

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DOKUMENTASI ...............................................................................................................

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ……………… 62

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media

    Online dan Buku Pelajaran ................................................................................. 64

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman ................................. 68

    Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pemahaman Bacaan .............................................................. 69

    Tabel 4.5 Hasil Skor Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman .............. 70

    Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi

    Sleman ................................................................................................................ 71

    Tabel 4.7 Hasil Skor Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ....... 72

    Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi

    Sleman ................................................................................................................ 73

    Tabel 4.9 Hasil Skor Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman .......... 75

    Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi

    Sleman ................................................................................................................ 76

    Tabel 4.11 Hasil Skor Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ....... 77

    Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi

    Sleman ................................................................................................................ 78

    Tabel 4.13 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media

    Online dan Buku Pelajaran terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman

    Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ............................................................... 83

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR SKEMA

    Skema 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………. 47

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 3.1 Desain Penelitian ............................................................................................... 49

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR DIAGRAM

    Diagram 4.1 Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online

    dan Buku Pelajaran …………………………………………………. 65

    Diagram 4.2 Kemampuan Membaca Pemahaman ……………………………….. 68

    Diagram 4.3 Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……….…72

    Diagram 4.4 Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……..74

    Diagram 4.5 Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……….77

    Diagram 4.6 Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……….79

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan

    di Media Online dan Buku Pelajaran Terhadap siswa

    kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……………………………………..…

    Lampiran 2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Terhadap siswa

    kelas X SMA N 1 Turi Sleman ………………………………………...

    Lampiran 3 Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online

    dan Buku Pelajaran ……………………………………………..….…

    Lampiran 4 Tes Pemahaman Bacaan ………………………………………….…..

    Lampiran 5 Hasil Angket Jawaban Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ………

    Lampiran 6 Hasil Soal Pemahaman Bacaan Siswa Kelas X SMA N 1

    Turi Sleman ……………………………………………………….......

    Lampiran 7 Uji Linearitas …………………………………………………………

    Lampiran 8 Uji Normalitas ………………………………………………………..

    Lampiran 9 Reliabilitas Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahauan

    di Media Online dan Buku Pelajaran …………………………………

    Lampiran 10 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda …………………………………..…

    Lampiran 11 Perhitungan Validitas Angket ……………………………………...

    Lampiran 12 Hasil Analisi Butir Soal Pilihan Ganda …………………………..…

    Lampiran 13 Tabulasi Data …………………………………………………….…

    Lampiran 14 Hasil Angket ……………………………………………………...…

    Lampiran 15 Hasil Membaca Pemahaman …………………………………….….

    Lampiran 16 Korelasi Product Moment …………………………………………..

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxii

    Lampiran 17 Tedensi Sentral Membaca Pemahaman ………………………….…

    Lampiran 18 Tedensi Sentral Kebiasaan Membaca Pemahaman …………………

    Lampiran 19 Validitas Angket oleh Expert Judgment ………………………...….

    Lampiran 20 Validitas Soal Membaca Pemahaman oleh Expert Judgment ………

    Lampiran 21 Presensi siswa SMA N 1 Turi Sleman ………………………...……

    Lampiran 22 Surat Izin Fakultas ………………………………………………….

    Lampiran 23 Surat Izin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik …………………….

    Lampiran 24 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ……………………

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dalam bab pendahuluan ini akan dipaparkan mengenai latar belakang,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan

    sistematika penyajian. Keenam hal tersebut akan diuraikan pada subbab berikut

    ini.

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Membaca (reading skills) merupakan salah satu dari keterampilan

    berbahasa. Keterampilan membaca dan menulis berkenaan dengan bahasa tulis.

    Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh

    siswa, baik akan masuk ke jenjang sekolah maupun setalah tamat sekolah. Dengan

    membaca, siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum

    pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi

    yang diperoleh.

    Zaman modern saat ini banyak teknologi yang berkembang pesat. Dalam

    menulis sebuah ilmu dan memaparkan sebuah tulisan melalui buku. Pada jenjang

    pendidikan saat ini kemampuan membaca harus dikuasai oleh siswa. Dengan

    membaca siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih banyak dan

    mendapat berbagai ilmu melalui buku. Menurut Samsu Somadoyo (2011:4),

    “membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti

    yang terkandung di dalam bahan tulis”. Pendapat itu didukung Tarigan (2008:7)

    yang menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

    dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.. Maka, dapat disimpulkan

    bahwa membaca adalah memahami suatu tulisan yang terkandung dalam sebuah

    bacaan.

    Membaca pada dasarnya adalah suatu kegiatan yang banyak sekali

    manfaatnya untuk diri kita. Handphone yang selalu kita pegang saat ini juga dapat

    memberikan berbagai informasi bahkan lebih cepat dari pada kita membaca buku.

    Melalui bacaan, baik dari media online maupun media cetak apa yang sebelumnya

    tidak pernah kita tahu, dan setalah membaca diharapkan kita menemukan jawaban

    dari apa yang kita pertanyakan. Maka dari itu, membaca memang banyak sekali

    manfaatnya dan pengetahuan juga bisa kita dapat dengan membaca.

    Kegiatan membaca sebaiknya kita tumbuhkan dari usia dini. Jadikanlah

    kegiatan membaca tersebut, sebagai suatu kebutuhan agar kita dapat terus

    membiasakan diri untuk membaca. Kegiatan membaca, diharapkan dapat

    menjadikan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi siswa. Membaca bisa di

    lakukan di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu, tidak ada alasan untuk tidak

    membaca.

    Bagi seorang pelajar diharapkan kebiasaan membaca, harus ditingkatkan.

    Melalui kebiasaa membaca, diharapkan dapat melatih siswa untuk meningkatkan

    kemampuan membaca terutama membaca pemahaman. Tarigan (2008:58)

    menyatakan bahwa membaca pemahaman yaitu sejenis membaca yang bertujuan

    untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kitis,

    drama tulis, dan pola-pola fiksi. Apabila siswa sudah membiasakan diri untuk

    membaca, tentu saja siswa lebih dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dapat memahami bacaan yang telah kita baca. Dengan memahami bacaan, kita

    dapat memperoleh banyak keuntungan baik pengetahuan yang benar dan dapat

    benar-benar memahami dari sebuah bacaan. Terutama jika mengerjakan soal ujian,

    tentu saja harus benar-benar memahami bacaan agar dapat menjawab soal tersebut

    sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

    Beberapa guru Sekolah Menengah Atas (SMA) mengeluhkan rendahnya

    kebiasaan membaca siswa di sekolah. Hasil wawancara peneliti sebelum

    melakukan penelitian dengan beberapa guru mata pelajaran bahasa Indonesia di

    SMA N 1 Tempel, bahwa, saat ini siswa jika disuruh untuk membaca hanya

    bertahan dua menit pertama saja. Selanjutnya, siswa hanya berbincang-bincang,

    ramai dan meletakan kepala di meja. Pendapat tersebut sejalan dengan hasil

    wawancara seorang guru yang dilakukan peneliti di SMA N 1 Turi. Beliau,

    menambahkan, siswa jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca.

    Hal tersebut dapat dilihat dari presentase kunjungan perpustakaan yaitu sebesar

    56,80% saja.

    Putra (2008:4) menyatakan rata-rata orang Indonesia 150-300 kata per

    menit (KPM), yang dikatakan belum maksimal. Pada dasarnya, kemampuan

    membaca dapat diasah dengan latihan dan pemahaman. Tingkat membaca

    masyarakat Indonesia akan semakin berkembang, seiring dengan pemahaman

    pentingnya membaca dan latihan terus-menerus. Jika manusia adalah makhluk

    pembelajar, maka kecepatan membaca orang Indonesia yang berkisar antara 150-

    300 kata per menit pasti meningkat berbanding lurus dengan perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi (Putra, 2008:5).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Rendahnya kebiasaan membaca siswa, tidak seutuhnya salah dari seorang

    guru. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca. Minat

    membaca dapat muncul dalam diri siswa, apabila tertanam pola pikir bahwa

    membaca merupakan kebutuhan. Pengaruh minat membaca yang rendah nantinya

    berakibat juga pada Ujian Nasional Bahasa Indonesia yang rata-rata memuat soal

    yang mengharuskan siswa untuk membaca sebuah kutipan terlebih dahulu.

    Pada kasus ini, peneliti tertarik untuk mendeskripsikan kebiasaaan

    membaca media online, mendeskripsikan seberapa tinggi kemampuan membaca

    pemahaman siswa, dan seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca media

    online dan membaca pemahaman siswa kelas X di SMA N 1 Turi. Kebiasaan

    membaca siswa, dapat dilihat dari seberapa sering siswa mengunjungi

    perpustakaan, tentu saja akan ada korelasi antara kebiasaan membaca media

    online dan membaca pemahaman siswa kelas X di SMA N 1 Turi tersebut. Selain

    itu, peneliti sudah melakukan wawancara pada lima orang siswa kelas X, hasil

    wawancara tersebut, menyatakan bahwa, siswa mengunjungi perpustakaan apabila

    ada tugas dari guru mata pelajaran. Jika tidak ada tugas, mereka tidak meluangkan

    waktu istirahat mereka untuk mengunjungi perpustakaan. Berdasarkan wawancara

    peneliti, siswa berpendapat bahwa lebih senang mencari informasi, baik ilmu

    pengetahuan atau informasi umum melalui media online dari pada media cetak

    atau buku. Alasannya adalah dengan mencari melalui media online hasilnya lebih

    cepat daripada harus membaca buku.

    Zaman sekarang dunia berubah serba digital, popularitas buku menurun.

    Buku kini telah dikalahkan oleh sebuah aplikasi digital yang lebih revolusioner

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    daripada buku. Saat ini, tidak dipungkiri bahwa siswa, bahkan masyarakat pun

    akhir-akhir ini lebih gemar membaca media online dan menonton televisi

    dibandikan membaca buku atau koran. Menurut survei oleh CNN Indonesia,

    faktanya internet lebih populer daripada buku teks. Pada saat ini, di sekolah-

    sekolah dapat dengan mudah ditemui akses internet. Karena kemudahan itu, guru

    memiliki kecenderungan untuk menugaskan siswa-siswinya mengumpulkan

    sumber-sumber belajar, serta menjadikannya sebagai acuan dalam menyelesaikan

    tugas-tugas pelajaran. Begitu juga para siswa yang sering mengakses jaringan

    internet di setiap kesempatan (CNN Indonesia, Senin 02/11/2015 08:21 WIB).

    Selain itu, media online mampu menawarkan beragam tayangan menarik

    sehingga menyita perhatian dari pada media cetak. Sebenarnya hadirnya media

    online memang sangat membantu dan mempercepat masyarakat untuk

    mendapatkan berbagai informasi. Dengan kita membaca media online, walaupun

    tidak membaca buku, masyarakat juga sama-sama akan mendapatkan

    pengetahuan. Bahkan, dengan membaca melalui media online pengetahuan

    masyarakat secara tidak langsung akan lebih luas.

    Mengacu pada permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

    seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di

    media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca pemahaman siswa

    di SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018 khususnya pada siswa kelas X.

    Peneliti mengambil judul tersebut karena ingin mengeahui seberapa tinggi

    korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan

    buku pelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa SMA N 1 Turi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Sleman. Maka dari itu, dengan kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di

    media online dan buku pelajaran, apakah siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman

    dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi

    Sleman.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah

    penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Seberapa tinggi kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu pengetahuan di

    media online dan buku pelajaran kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun

    ajaran 2017/2018?

    2. Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA N

    1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018?

    3. Adakah korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu

    pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan kemampuan

    membaca pemahaman kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran

    2017/2018?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Mendeskripsikan tingkat kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu

    pengetahuan di media online dan buku pelajaran kelas X SMA N 1

    Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    2. Mendeskripsikan tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa

    kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.

    3. Menjelaskan tingkat korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca

    teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan

    kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA N 1 Turi

    Sleman tahun ajaran 2017/2018.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Sesuai dengan tujuan yang telah dipapakan, manfaat yang dapat diperoleh

    dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Manfaat Teoretis

    Setelah mengetahui hasil analisis korelasi antara kebiasaan membaca teks

    ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan kemampuan

    membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran

    2017/2018, diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta memberikan

    sumbangan teori terhadap penelitian selanjutnya untuk lebih dapat

    dikembangkan.

    2. Manfaat Praktis

    a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru

    untuk lebih memberikan perhatian terhadap kebiasaan membaca siswa,

    supaya dapat meningkatkan pemahaman siwa dalam membaca.

    b. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan membaca

    siswa, sehingga siswa mengerti bahwa membaca itu sangat penting

    untuk dilakukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan penting bagi sekolah

    untuk perbaikan prestasi belajar para siswa ke depannya, mengingat

    pendidikan yang sekarang ini semakin berkembang, seiring dengan

    ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju.

    d. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan gambaran

    bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis yang relevan.

    1.4 Batasan Istilah

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah. Istilah-istilah

    itu dibatasi pengertiannya agar penelitian menjadi lebih terarah. Batasan istilah

    yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Kebiasaan

    Joko (2008:24) “kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan

    berulang-ulang dalam hal yang sama”.

    2. Media Online

    Media daring adalah nama lain media online. Dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia (KBBI) disebutkan, "daring" itu singkatan dari "dalam

    jaringan", maksudnya dalam jaringan internet.

    3. Membaca Pemahaman

    Tarigan (2008:58) menyatakan bahwa membaca pemahaman ialah sejenis

    membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-

    norma kesasstraan, resensi kritis, drama tulis, pola-pola fiksi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    4. Korelasi

    Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab-akibat (Kamus Besar

    Bahasa Indonesia V, 2016).

    1.5 Sistematika Penyajian

    Sistematika penulisan merupakan gambaran umum mengenai isi

    keseluruhan pembahasan penelitian. Sistematika penulisan bertujuan untuk

    memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam

    proposal skripsi. Proposal ini terdiri dari III bab, yaitu (I) pendahuluan, (2)

    tinjauan pustaka, dan (III) metodologi penelitian.

    Pada bab I ini memaparkan 6 hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2)

    rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah,

    dan (6) sistematika penyajian. Bab II merupakan tinjauan pustaka. Bab ini

    memaparkan (1) penelitian terdahulu yang relevan, dan (2) kajian teori dan (3)

    kerangka berpikir. Bab III merupakan metodologi penelitian. Bab ini memaparkan

    10 hal, yaitu (1) metode, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4)

    validitas, (5) reliabilitas, (6) analisis butir soal, (7) teknik pengumpulan data, (8)

    teknik analisis data, (9) uji prasyarat analisis, dan (10) pengujian hipotesis. Bab IV

    merupakan hasil analisis data dan pembahasan. Bab ini memaparkan 3 hal, yaitu

    (1) deskripsi data penelitian, (2) analisis data, dan (3) pembahasan. Bab V

    merupakan penutup. Bab ini memaparkan 3 hal, yaitu (1) kesimpulan, (2)

    implikasi dan (3) saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab tinjauan pustaka ini, akan dipaparkan mengenai penelitian

    terdahulu yang relevan dan landasan teori yang mencakup pengertian membaca,

    tujuan membaca, aspek-aspek membaca, pengertian kebiasaan, pengertian kebiasaan

    membaca, pengukuran kebiasaan membaca, media online, karakteristik media online,

    kemampuan membaca, faktor-faktor penentu kebiasaan membaca, membaca

    pemahaman, langkah-langkah dalam membaca pemahaman, faktor-faktor yang

    mempengaruhi membaca, tingkat kemampuan membaca pemahaman, dan kerangka

    berpikir. Ketigabelas hal tersebut akan diuraikan pada subbab berikut ini.

    2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

    Penulis mengambil penelitian yang relevan dengan topik penelitian penulis,

    yaitu pertama, penelitian Purnamasari (2008), mahasiswa Universitas Negeri

    Yogyakarta. Dewi Purnamasari (2008) melakukan penelitian yang berjudul

    Hubungan antara Kebiasaan Membaca dengan Pemahaman Bacaan Siswa kelas VIII

    SMP di Kecamatan Kalasan Sleman. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh

    Purnamasari yaitu (1) mendeskripsikan tingkat kebiasaan membaca siswa kelas VIII

    SMP di Kecamatan Kalasan Sleman; (2) mendeskripsikan tingkat pemahaman bacaan

    siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman; (3) menjelaskan hubungan

    antara kebiasaan membaca dengan pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP di

    Kecamatan Kalasan Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebiasaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    membaca kelas VII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman berkategori sedang dengan

    frekuensi 217 (77,8%); (2) pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP di Kecamatan

    Kalasan Sleman berkategori sedang dengan frekuensi 149 (57%); dan (3) terdapat

    hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan pemahaman bacaan

    siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman, yaitu sebesar 1,85% pada taraf

    koefisiensi 1%.

    Hubungan penelitian ini dengan penelitian Purnamasari yaitu, penelitian

    Purnamasari dilakukan seluruh SMP yang berada di Kecamatan Kalasan Sleman,

    sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman.

    Selain itu, pada penelitian ini peneliti lebih melakukan penelitian mendalam

    mengenai kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku

    pelajaran pada siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman. Maka dari itu, diharapkan

    dalam penelitian ini dapat memberikan kebaruan dari penelitian sebelumnya yang

    telah dilakukan oleh Purnamasari. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan

    informasi dan membandingkan bagaimana hubungan kebiasaan membaca di media

    online dan membaca pemahaman di seluruh SMP di Kecamatan Kalasan dengan

    kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman di SMA N 1 Turi

    Sleman.

    Penelitian terdahulu yang relevan berikutnya, yaitu penelitian yang dilakukan

    oleh Suseni (2012), mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Suseni

    (2012) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Kebiasaan Membaca

    Pemahaman Mahasiswa Semester VI Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2015/2106. Tujuan penelitian Suseni ini yaitu (1) mendeskripsikan faktor-faktor yang

    mempengaruhi membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H

    Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016; (2) mendeskripsikan tingkat

    kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H

    Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016; (3) menemukan

    pengembangan kebiasaan membaca pemahaman bagi mahasiswa semester VI kelas G

    dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca semester

    VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 adalah

    faktor lingkungan, intelektual, psikologis, dan fisiologis (2) tingkat kemampuan

    membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H Universitas Ahmad

    Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 memiliki rata-rata 22,52. Dilihat dari jumlah

    rata-rata sebesar 22,52 maka kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester

    VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 masuk ke

    dalam kategori cukup, dan (3) pengembangan kebiasaan membaca memiliki tujuh

    langkah yaitu (a) menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, (b) memiliki minat dan

    membangun motivasi untuk membaca, (c) pilih jenis bacaan yang sesuai dengan

    kebutuhan, (d) atur waktu dan ciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca,

    (e) membuat jam wajib baca dengan Gerakan Cinta Buku dan Hari Buku, (f) tentukan

    teknik membaca yang tepat, dan (g) tumbuhkan kegemaran untuk menulis.

    Penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Suseni, terdapat perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Suseni. Pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    penelitian Suseni, memaparkan bagaimana pengembangan kebiasaan membaca

    mahasiswa mahasiswa semester VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun

    Akademik 2015/2016. Penelitian yang dilakukan Suseni lebih mendalam pada

    pengembangannya, sedangkan pada penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah

    mencari tahu seberapa besar kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media

    online dan buku pelajaran siswa di SMA N 1 Turi Sleman dan seberapa tinggi

    korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku

    pelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi Sleman

    tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

    terhadap seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di

    media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca pemahaman siswa di

    SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/20182.

    2.2 Landasan Teori

    Pada subbab ini, peneliti akan memaparkan beberapa teori yang digunakan untuk

    mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut yaitu pengertian membaca, tujuan

    membaca, aspek-aspek membaca, pengertian kebiasaan, kebiasaan membaca,

    pengukuran kebiasaan membaca, media online, karakteristik media online,

    pengertian membaca pemahaman, langkah-langkah membaca pemahaman, faktor

    yang mempengaruhi membaca pemahaman, tingkat kemampuan membaca

    pemahaman dan kerangka berpikir. Berikut ini akan dijelaskan mengenai teori-teori

    tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    2.2.1 Pengertian Membaca

    Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca

    untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-

    kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Membaca dapat diartikan sebagai suatu proses

    untuk memahami yang tersirat dan yang tersurat. Dengan kata lain, membaca adalah

    memahami makna yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Hal tersebut

    sejalan dengan pendapat Hodgson (dalam Tarigan, 2008:7) yaitu, proses membaca

    dituntut agar kelompok kata yang berupa kesatuan akan terlihat makna-maknanya.

    Jika hal tersebut tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan

    tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak dapat terlaksana dengan baik.

    Menurut Anderson (dalam Tarigan, 2008:7) dari segi linguistik, membaca

    adalah suatu proses penyandian kembali dan membaca sandi. Membaca berlainan dari

    berbicara dan menulis. Berbicara dan menulis melibatkan penyandian. Sebuah aspek

    pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis, dengan makna bahasa lisan,

    mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

    Nurhadi (2010:123) menyatakan bahwa membaca adalah aktivitas kompleks

    yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dalam diri pembaca dan faktor luar.

    Selain itu, membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia sebagai

    produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat instingtif, atau

    naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses membaca yang dilakukan oleh

    orang dewasa (dapat membaca) merupakan usaha mengolah dan menghasilkan

    sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Membaca juga merupakan suatu yang harus dilatih, hal tersebut karena

    membaca ialah suatu ketrampilan yang kompleks, yang mencakup serangkaian

    ketrampilan yang lebih kecil, seperti pengenalan terhadap aksara (huruf) serta tanda-

    tanda baca dengan unsur-unsur kebahasaan formal, dan hubungan aksara dengan

    makna (Erwan dkk, 2005:54-55). Selain itu, menurut Tampubolon (2008:5),

    membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu

    bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-

    lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambing-lambang tulisan atau huruf-huruf,

    dalam hal ini, huruf-huruf menurut alphabet latin. Berdasarkan beberapa pendapat di

    atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses untuk memperoleh

    pesan yang akan disampaikan pembaca dengan cara mengartikan, menafsirkan arti

    dari lambang utuk memperoleh pesan dari sebuah tulisan.

    2.2.2 Tujuan Membaca

    Dalam membaca suatu bacaan pasti merupakan kegiatan yang mempunyai

    suatu tujuan. Tujuan mambaca adalah untuk mencari serta memperoleh inforamasi,

    mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali hubungannya dengan

    maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Tujuan membaca menurut

    Anderson (dalam Tarigan 2008:9-10) ada delapan macam, kedelapan macam tersebut

    dipaparkan sebagai berikut.

    1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.

    2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.

    3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca iferensi.

    5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan.

    6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.

    7. Membaca untuk menilai atau mempertentangkan.

    Tujuan membaca yang telah disebutkan di atas, dapat diuraikan masing-

    masing. Membaca untuk memperoleh perician atau fakta yaitu dapat melakukan

    penemuan yang ditemuka oleh tokoh seperti apa yang telah terjadi pada tokoh lalu

    menemukan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh.

    Membaca untuk memperoleh ide-ide utama yaitu merangkum hal-hal apa saja yang

    dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca untuk mengetahui urutan

    adalah membaca untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi dan selanjutnya

    apa yang akan terjadi. Setelah apa yang dilakukan tokoh dari awal sampai akhir pasti

    akan kita peroleh penyimpulan dari apa yang telah dilakukan oleh tokoh. Setelah

    menyimpulkan selanjutnya membaca untuk mengelompokan, yang dimaksud dengan

    mengelompokan yaitu seperti mengetahui apa-apa yang tidak diketahui atau tidak

    wajar yang belum pernah diketahui sebelumnya. Setelah mengetahui hal-hal yang

    tidak wajar dari tokoh, biasanya akan ada evaluasi apakah tokoh tersebut dapat

    menginspirasi untuk dapat di contoh atau sebaliknya. Tujuan membaca yang terakhir

    yaitu untuk membandingkan, seperti halnya bagaimana tokoh bisa berubah,

    bagaimana hidupnya berbeda atau sama dengan kehidupan pada umumnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    2.2.3. Aspek-aspek Membaca

    Kegiatan membaca merupakan ketrampilan yang kompleks yang melibatkan

    serangkaian ketrampilan yang lebih kecil lainnya. Menurut Broughton (dalam

    Tarigan, 2008:12-14) aspek membaca dibagi menjadi dua yaitu keterampilan mekanis

    (urutan lebih rendah) dan keterampilan pemahaman (urutan lebih tinggi).

    Keterampilan yang bersifat mekanis mencakup empat aspek yaitu, (1) pengenalan

    bentuk huruf, (2) pengenalan unsur-unsur linguistik, (3) pengenalan bunyi dan huruf,

    dan (4) kecepatan membaca: lambat. Berbeda dengan empat keterampilan di atas,

    keterampilan pemahaman mencakup empat aspek yaitu, (1) pemahaman pengertian

    sederhana, (2) pemahaman signifikasi/makna, (3) evaluasi/penilaian isi dan bentuk,

    dan (4) kecepatan membaca: fleksibel.

    2.2.4 Pengertian Kebiasaan

    Kebiasaan merupakan sesuatu perilaku yang diulang terus-menerus baik itu

    perilaku yang baik atau perilaku buruk terkadang sering kita lakukan berulang-ulang

    sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang terdapat dalam diri seseorang

    tidak mudah untuk ditinggalkan. Begitupula dengan kebiasaan membaca. Kebiasaan

    membaca merupakan salah satu contoh perilaku yang baik. Membaca merupakan

    suatu kebiasaan yang baik karena dapat menambah ilmu pengetahuan kita.

    Menurut Chaplin (2000:219), arti kebiasaan sebagai berikut: (1) suatu reaksi

    yang diperoleh atau dipelajari; (2) suatu kegiatan yang menjadi relatif otomatis

    setelah melewati praktik yang panjang; (3) pola pikiran atau sikap yang relatif tetap

    terus menerus: (4) suatu bentuk karakteristik dari tingkah laku, ciri, dan sifat; (5)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    suatu dorongan yang diperoleh atau dipelajari, seperti kecanduan obat bius.

    Burghard (dalam Muhibin Syah, 2000:118) menyatakan bahwa kebiasaan

    timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan

    stimulasi yang berulang-ulang. Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah,

    muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Kebiasaan

    adalah perilaku tetap individu yang akan ada pada setiap berada dalam situasi

    tertentu. Pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kebiasaan sangat besar. Adanya

    keuntungan atau imbalan yang menyenangkan atas suatu perilaku atau cara bereaksi

    bisa membuat perilaku cara bereaksi meneguh menjadi kebiasaan.

    Tampubolon (2008:227) menjelaskan bahwa kebiasaan adalah kegiatan atau

    sikap, baik fisik maupun mental, yang telah membudaya dalam suatu masyarakat.

    Kebiasaan itu merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Tampubolon

    (2008:227) juga mengatakan kebiasaan berkaitan dengan minat, dan merupakan

    perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

    Kebiasaan membaca menurut Tampubolon (2008:228), adalah kegiatan membaca

    yang telah mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi kemasyarakatan,

    kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah membudaya dalam suatu

    masyarakat.

    Perlu adanya pencapaian kebiasaan membaca yang efesien, yaitu kebiasaan

    membaca yang disertai minat yang baik dan keterampilan membaca yang efesien

    telah sama-sama berkembang dengan maksimal. Dalam usaha pembentukan

    kebiasaan membaca, Tampubolon mengatakan ada dua aspek yang perlu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan

    keterampilan membaca. Keterampilan membaca yang dimaksud ialah keterampilan

    mata dan penguasaan teknik-teknik membaca. Kalau minat tidak berkembang,

    tentunya kebiasaan membaca juga tidak akan berkembang. Oleh karena itu,

    diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca. Jadi,

    dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan

    seseorang secara otomatis, mekanis dengan sengaja atau terencana dan teratur atau

    berulang-ulang dalam rangka memahami, menafsirkan, dan memaknai isi suatu

    bacaan.

    2.2.5 Pengertian Kebiasaan Membaca

    Dalam sebuah kebiasan, tentu saja banyak hal yang akan dilakukan. Salah

    satunya adalah kebiasaan dalam membaca. Berkaitan dengan apa yang akan

    dilakukan oleh peneliti mengenai kebiasaan membaca media online, tentu saja

    peneliti akan memaparkan pengertian dari kebiasaan membaca. Menurut Tampubolon

    (2008:227-228), membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang

    menjadi suatu kebiasaan. Sebagaimana halnya dengan kebiasaan-kebiasaan lainnya,

    membentuk kebiasaan membaca juga memerlukan waktu yang relatif lama. Dalam

    usaha pembentukkan kebiasaan membaca, ada dua aspek yang perlu diperhatikan,

    yaitu, minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan

    membaca.

    Membaca tidak halnya hanya sekedar membaca saja, tetapi dengan kita

    terbiasa dalam membaca tentu saja kita dapat lebih dalam untuk mengetahui sesuatu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    yang kita baca. Kebiasaan membaca itu tidak bisa kita lakukan dengan waktu yang

    singkat. Kebiasaan membaca akan tumbuh seiring dengan kita memberikan waktu

    tertentu untuk membaca. Ketika kegiatan membaca semakin sering dilakukan maka,

    semakin tinggi pula seseorang menguasai kata tersebut. Hal ini selaras dengan

    pendapat Tampubolon (2008:228), yaitu kebiasaan membaca merupakan salah satu

    faktor penentu dalam kemampuan membaca. Kebiasaan membaca adalah sesuatu

    kebiasaan yang mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi masyarakat, kebiasan

    membaca adalah kegiatan yang telah membudaya dalam suatu masyarakat

    (Tampubolon, 2008:228).

    Kita dapat menumbuh kebiasaan membaca, untuk itu kita harus dapat

    membentuk kebiasaan membaca yang efisien dengan waktu yang relatif lama.

    Sebenarnya, kita dapat membentuk suatu kebiasaan yang efisien itu dengan catatan

    menumbuhkan rasa keinginan dan kemauan pada dalam diri kita. Namun begitu,

    waktu, keinginan dan kemauan saja tidak cukup. Motivasi sangat berperan penting

    untuk mendukung kemauan dan keinginan. Maka dari itu, motivasi harus menjadi

    landasan untuk mendukung keinginan dan kemauan sebagai tolak ukurnya.

    Suatu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan seseorang, akan menjadi suatu

    kebutuhan. Jika seseorang yang telah merasakan bahwa hal tersebut menjadi sebuah

    kebutuhannya, maka seseorang tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan.

    Sebagaimana dengan kebutuhan seseorang dalam membaca, jika seseorang telah

    menjadikan membaca sebagai salah satu kebutuhan, maka seseorang itu akan selalu

    melakukan kegiatan tersebut secara terus menerus dan berkesinambungan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan

    membaca adalah suatu kegiatan membaca secara rutin dan terus menerus yang

    melibatkan fisik dan mental untuk memperoleh pengetahuan yang ingin disampaikan

    oleh seorang penulis.

    2.2.6 Pengukuran Kebiasaan Membaca

    Dalam mengungkap kebiasaan membaca, setiap siswa mengembangkan

    kebiasaan dalam membaca melalui banyak aspek dan latihan yang berulang-ulang.

    Setyaningsih (dalam Putra, 2006:22), menyatakan ada sembilan aspek dalam

    kebiasaan membaca, yaitu (a) frekuensi membaca, (b) intensitas membaca, (c) minat

    membaca, (d) tujuan membaca, (e) strategi membaca, (f) tingkat bacaan, (g) jenis

    bacaan, (h) lingkungan sosial, dan (i) fasilitas. Menurut Tampubolon (2008:243),

    usaha pembentukan kebiasaan membaca, dibagi menjadi dua aspek yang perlu

    diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan kemauan, dan motivasi) dan

    ketrampilan membaca. Ketrampilan membaca yang di maksud adalah ketrampilan

    mata dan penguasaan teknik-teknik membaca. Berdasarkan ke dua pendapat ahli yang

    telah dipaparkan di atas, peneliti dalam mengukur kebiasaan membaca siswa

    menggabungkan keduanya menurut kebutuhan dalam mengambil data dalam

    penelitian ini. Maka dari itu, peneliti mengklasifikasikan aspek yang berkaitan

    dengan membaca ialah (1) waktu, (2) keinginan, (3) kemauan, motivasi, dan (4)

    lingkungan. Berdasarkan berdasarkan beberapa pendapat di atas, aspek yang harus

    diketahui tentang kebiasaan membaca siswa yaitu waktu, keinginan, kemauan,

    motivasi dan lingkungan. Waktu adalah bagaimana seseorang menggunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    waktunya tersebut untuk digunakan membaca baik itu membaca buku ataupun

    membaca internet. Keinginan yaitu kemauan seseorang untuk membaca biasanya

    memuat berbagai faktor sehingga sesorang akan membaca. Motivasi adalah arahan

    untuk memberikan suatu pikiran apakah membaca itu penting atau tidak. Lalu yang

    terakhir yaitu lingkungan, lingkungan ini juga sangat berpengaruh penting pada

    seseorang. Seseorang akan membaca biasanya jika terdapat faktor-faktor yang

    mempengaruhi dari lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga, sekolah ataupun

    lingkungan masyarakat.

    Dari konsep Tampubolon yang telah dijabarkan di atas, berkaitan dengan apa

    yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai kebiasaan membaca di media online,

    maka sebagai acuan dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan konsep dari

    Tampubolon. Konsep tersebut meliputi waktu, keinginan dan kemauan, motivasi dan

    lingkungan. Konsep tersebut untuk mencari data tentang kebiasaan membaca teks

    ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran pada siswa kelas X SMA N 1

    Turi Sleman. Dengan konsep tersebut diharapkan peneliti akan mendapatkan data

    yang lengkap.

    2.2.7 Media Online

    Penyebutan media online di kalangan beberapa ahli media cukup beragam.

    Salah satu peneliti dan ahli media dari Universitas Texas, Amerika, bernama Lorie

    Ackerman, menyebut media online sebagai bentuk “penerbitan elektronik”. “The

    term electronic publishing is used to convey a variety of ideas. Most broadly, it prefer

    to the use of computers in the composing, editing, typesetting, printing, or

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    publication-deliveredprocess”. Pada dasarnya, media online adalah media yang

    berada dalam jaringan internet, dengan adanya media online kita dapat mengakses

    berbagai informasi bahkan kita dapat menggunakan media dan terhubung keseluruh

    dunia. Dengan media online yang terhubung pada jaringan internet, kita dapat

    mendapat informasi lebih cepat dan mudah.

    Menurut Asep Syamsul dan M. Romli (2012:34), media Online disebut juga

    dengan Digital Media, digital media adalah media yang tersaji secara online di

    internet. Pengertian Media Online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum

    dan khusus. Kedua pengertian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Pertama,

    Pengertian Media Online secara umum. Pengertian media online secara umum, yaitu

    segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan

    teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa

    dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media online

    secara umum ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media

    sosial (sosial media) masuk dalam kategori media online. Kedua, pengertian Media

    Online secara khusus. Pengertian media online secara khusus, yaitu terkait dengan

    pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari

    media komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai

    karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas. Media online adalah sebutan

    umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Di

    dalamnya terdapat di antaranya yaitu, website (situs web), radio-online, TV-online,

    pers online, dan lain-lain dengan karakteristik masing-masing.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik

    jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal

    informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang

    memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi

    online dan berita didalamnya. Isinya merupakan perpaduan layanan interaktif yang

    terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel,

    dan forum diskusi. Tentunya dengan mengakses internet akan lebih mudah

    didapatkan.

    Tidak hanya dari kalangan jurnalistik saja, melainkan dalam dunia

    pembelajaran saat ini media online sangat berpengaruh besar juga terhadap para

    pelajar. Dengan media online saat ini, baik pelajar maupun dari kalangan umum

    banyak menggunakannya. Umumnya, media online yang sering digunakan oleh para

    pelajar yaitu situs yang memuat berbagai pengetahuan baik buku online, web yang

    berupa blog, e-mail dan jurnal. Dengan media online, informasi yang ingin

    didapatkan lebih mudah dan sangat cepat. Dalam pembelajaran di sekolah siswa

    sangat tertarik dengan media online dari pada harus membaca buku. Maka, dengan

    kecanggihan teknologi saat ini diharapkan akan menambah prestasi siswa.

    2.2.8 Karakteristik Media Online

    Media online memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik dalam media

    online sangat berperan penting untuk diketahui oleh siswa bahkan masyarakat lain.

    Sebelum seseorang mencari atau membuka sesuatu dari sebuah internet, tentu saja

    kita harus memahami karakteristiknya terlebih dahulu. Setelah mengetahui

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    karakteristik yang ada, kita akan tahu apakah sebuah media online itu baik atau

    kurang baik, sesuai dengan manfaatnya masing-masing. Iswara (2001), menjelaskan

    ada enam karakteristik umum media online, yaitu (a) kecepatan, (b) adanya

    pembaruhan informasi, (c) interaktivitas, (d) personalisasi, (e) apasitas muatan dapat

    diperbesar, dan (f) terhubung dengan sumber lain (hyperlink. Keenam karakteristik

    tersebut, akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.

    a) Kecepatan (aktualitas) informasi

    Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke

    dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam

    atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan

    demikian mempercepat distribusi informasi ke pasar (pengakses), dengan

    jangkauan global lewat jaringan internet, dalam waktu bersamaan dan umumnya

    informasi tersebut tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita.

    b) Adanya pembaruan (updating) informasi

    Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya

    pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini

    menyebabkan tidak adanya waktu yang diistemewakan (prime time) karena

    penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan

    pengguna mau mengaksesnya.

    c) Interaktivitas

    Salah satu keunggulan media online, yang paling membedakan media online

    dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari

    kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media online bersifat

    dua arah dan egaliter. Berbagai features yang ada seperti chatroom, e-mail,

    online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang

    terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau

    tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.

    d) Personalisasi

    Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana

    yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap pembaca

    hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi

    yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan

    pengguna (self control).

    e) Kapasitas muatan dapat diperbesar

    Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media

    penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi

    yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan

    pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine).

    f) Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)

    Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain

    yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank

    data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar.

    Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan

    fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-

    mail atau games.

    2.2.9 Manfaat Media Sosial

    Jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah cepat menjadi

    bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu alasan mengapa media sosial sangat

    populer adalah karena memungkinkan pengguna untuk mengubah pengalaman

    mereka dan berinteraksi dengan jaringan internet. Dengan banyaknya teknologi baru

    dan perkembangan jaringan sosial saat ini, ada banyak manfaat dan alasan bagi semua

    orang, termasuk pelajar atau mahasiswa untuk menggunakan media sosial. Sebuah

    penelitian menemukan hasil bahwa 70% pelajar merasa bahwa teknologi yang

    mereka gunakan untuk belajar harus disesuaikan dengan diri mereka sebagai

    pengguna media sosial (Dikutip dari ProgressTech, 4 September 2016 oleh Rebecca)

    ada enam manfaat media sosisal bagi para pelajar. Berikut sejumlah manfaat

    penggunaan media sosial untuk pendidikan.

    1. Menciptakan Komunitas

    Dalam hal ini, manfaaat menggunakan media sosial untuk mencapai

    komunitas yaitu, kurikulum 2013 yang diterapkan saat ini, siswa dituntut agar

    lebih aktif. Dengan adanya media sosial pada saat ini, contohnya yaitu dengan

    membuat grup kelompok belajar, di sini guru juga dapat berperan ikut serta dalam

    kelompok dan dapat memberikan bimbingan tidak hanya di dalam kelas. Selain

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    itu, media sosial juga dapat membantu memusatkan pengetahuan kolektif seluruh

    kelas untuk membuat kegiatan belajar dan berkomunikasi menjadi lebih efisien.

    2. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran

    Seperti halnya peran media sosial untuk menciptakan komunitas, dengan

    adanya media sosial juga dapat digunakan di luar kelas. Media sosial memuat

    jaringan kelompok belajar kolaboratif dapat menghemat waktu dan tenaga.

    Contohnya, bagi pelajar yang tak dapat menghadiri kelas tertentu, sekarang tidak

    perlu khawatir akan ketinggalan pelajaran, karena saat ini media sosial seperti

    Periscope, Skype atau SnapChat dapat membantu pelajar. Selain aplikasi di atas,

    para pelajar juga dapat menggunakan Google Hangout untuk memfasilitasi mereka

    ketika belajar kelompok. Pelajar yang ingin mengajukan pertanyaan kepada guru

    atau ahli, dapat memanfaatkan Twitter, yang dirancang untuk membangun koneksi

    melalui pertukaran pertanyaan atau jawaban antar pengguna.

    3. Mengatur Sumber Pembelajaran

    Media sosial dapat membantu untuk menjaga semua informasi agar

    terorganisir dan mudah diakses. Dengan media sosial, maka data yang pelajar miliki

    akan aman, akurat dan bisa saling dibagikan menggunakan tools seperti Pinterest

    atau Tumblr. Jika dokumen yang dibutuhkan belum diposting ke media sosial,

    gunakan Google Drive, Box atau Dropbox untuk mengumpulkan materi

    pembelajaran. Selain itu, pelajar juga bisa menggunakan layanan berbagi konten

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    seperti Google Docs untuk tugas kelompok. Fitur tersebut membantu pelajar dalam

    mengorganisir kelompok dan tugas menjadi lebih mudah.

    4. Mendukung Materi Pembelajaran

    Media sosial dapat membantu mengidentifikasikan konten tambahan untuk

    memperkuat atau memperluas pembelajaran pelajar. Misalnya saja YouTube. YouTube

    dapat membantu menyediakan video bagi pelajar secara audio visual ketika

    dibutuhkan untuk memperjelas materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Media

    sosial memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen seperti

    video, reminder, voice note, gambar, data dan lainnya.

    5. Bertambahnya Wawasan

    Para pelajar yang menggunakan media sosial, dapat secara langsung saling

    memberikan dan menerima beragam informasi. Pelajar, dapat membagikan tips dan

    trik, proyek DIY (Do It Yourself) dan informasi yang berguna untuk bahan pelajaran.

    Kemampuan pelajar untuk mengakses, menganalisa, menahan dan berbagi informasi

    semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Bahkan dengan tidak sadar, mereka

    sudah mengembangkan kemampuan mereka tersebut.

    6. Kemampuan Marketing Media Sosial

    Berkembangnya media sosial menciptakan „dunia‟ marketing yang baru, di

    mana dunia tersebut membutuhkan para profesional atau ahli untuk membangun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    lapangan bisnis. Ketika para pengguna media sosial bergabung dalam lingkup

    tersebut, maka secara langsung mereka memberikan keahlian mereka. Media sosial

    secara tidak langsung mempersiapkan para pekerja muda untuk menjadi pelaku

    marketing yang hebat nantinya.

    2.2.10 Penggunaan Media Sosial untuk Pelajar

    Dari hasil studi yang dikumpulkan oleh Essay Writing Services UK , terdapat

    banyak alasan-alasan utama mengapa pelajar suka dan harus memanfaatkan media

    sosial dalam kegiatan belajar mereka, yaitu (a) untuk terus up to date (40%), (b)

    untuk koneksi dan komunikasi yang efektif (25%), (c) untuk mencari opini (4%), dan

    (d) penggunaannya yang menyenangkan (31%).

    2.2.11 Buku Fiksi dan Non Fiksi

    Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Guru di sekolah

    menggunakan buku untuk sumber pembelajaran. Buku yang sering kita baca dapat

    memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas. Di sekolah, banyak ditemukan

    buku-buku teks. Buku teks adalah buku yang disusun untuk digunakan dalam proses

    pembelajaran, yang mengandung berbagai macam materi yang akan diajarkan.

    Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional, No 11 tahun 2005 menyatakan

    bahwa buku teks pelajaran wajib dipakai oleh guru dan siswa sebagai acuan dalam

    proses belajar-membelajarkan. Buku dibagi menjadi dua macam yaitu buku fiksi dan

    non fiksi. Untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, buku fiksi dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    non fiksi digunakan untuk sumber bacaan yang akan dikutip sesuai dengan informasi

    yang akan dicapai.

    Buku fiksi menurut Aminuddin (2002:66) yaitu, kisahan atau cerita yang

    diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan

    rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga

    menjalin suatu cerita. Sejalan dengan pendapat di atas, M. Saleh Saad dan Anton M.

    Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi,

    prosa narasi, narasi, cerita berplot, atau cerita rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk

    cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang

    dihasilkan oleh daya imajinasi. Nurgiyantoro (2010:2) yaitu karya naratif yang isinya

    tidak menyaran pada kebenaran sejarah. Buku fiksi merupakan buku yang

    menceritakan suatu khayalan dan yang tidak terjadi pada dunia nyata. Menurut

    Nurgiyantoro (2010:3) buku fiksi diantaranya yaitu novel, cerpen (cerita pendek),

    roman, drama dan puisi.

    Buku non fiksi adalah buku yang berdasarkan hal nyata, tidak rekaan dan

    khayalan. Seperti buku ajar, buku pelajaran, biografi, pidato, karya ilmiah, berita,

    eksposisi, argumentasi dan esai. Sejalan dengan beberapa pendapat ahli di atas,

    mengenai buku fiksi dan non fiksi beserta contoh-contohnya, maka dari itu, untuk

    mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, bacaan yang akan digunakan

    dikutip dari beberapa novel, puisi dan cerpen terbaru. Kategori non fiksi yang

    digunakan yaitu karya ilmiah, berita, argumentasi dan eksposisi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    2.2.12 Kemampuan Membaca

    Pada hakikatnya, bahasa tulisan dapat membuat perubahan-perubahan dalam

    suatu kehidupan masyarakat. Dengan adanya bahasa tulis, seseorang dapat

    menuliskan apa yang ada di dalam pikirannya tersebut ke dalam sebuah tulisan.

    Ketika apa yang ada dalam pikiran seseorang itu hilang, pasti masih akan tetap ada

    dalam tulisan, sehingga seseorang tersebut bisa membacanya berulang-ulang hingga

    hitungan abad. Fungsi bahasa tulisan sangat begitu penting dalam kehidupan

    seseorang. Kemampuan sangat diperlukan dalam kehidupan dewasa ini, di mana

    berbagai informasi tentang berbagai pengetahuan mengalir deras. Kemampuan

    membaca ini menuntut kemandirian yang tinggi, maka dapat dikatakan membaca

    pada tingkatan ini adalah cara yang baik untuk membina kemandirian.

    Menurut KBBI online (2016), yang dimaksud dengan kemampuan yaitu

    kesanggupan. Dalam hal ini, kemampuan membaca adalah sebagaimana tingkat

    kemampuan yang ada dalam diri seseorang tersebut. Dalam pendidikan bahasa, ada

    empat kemampuan bahasa pokok yang harus dibina dan dikembangkan, yaitu

    menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan menulis.kemampuan

    menyimak dan berbicara terdapat dalam komunikasi lisan, sedangkan membaca dan

    menulis berkenaan dengan komunikasi tulis. Pada hal ini, anak-anak pertama kali

    menangkap sesutu hal yaitu dengan menyimak, selanjutnya adalah berbicara. Setelah

    anak mempunyai kemampuan menyimak dan berbicara, anak akan belajar membaca,

    baik secara formal di sekolah ataupun belajar di rumah. Setelah ketiga kemampuan di

    atas kemudian anak akan dengan sendirinya belajar menulis. Dalam pendidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    bahasa, terutama dalam pendidikan formal, tekanan dan pengetahuan dapat diberikan

    pada kemampuan tertentu misalnya, pada membaca atau berbicara (Tampubolon,

    2008:4).

    2.2.13 Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca

    Pada penjelasan sebelumnya, sudah dijelaskan pengertian dari kemampuan

    membaca. Menurut Tampubolon (2008:241), kemampuan membaca yaitu kecepatan

    membaca dan pemahaman isi. Dalam kemampuan membaca, tentu saja terdapat

    faktor-faktor sebagai penentu dalam kemampuan membaca. Menurut Tampubolon

    (2008: 241), ada enam faktor-faktor pokok dari kemampuan membaca, yaitu: (a)

    kompetensi kebahasaan, (b) kemampuan mata, (c) penentuan informasi fokus, (d)

    teknik-teknik dan metode-metode membaca, (e) fleksibilitas membaca, (f) kebiasaan

    membaca. Dari keenam faktor di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.

    a) Kompetensi Kebahasaan

    Dalam kompetensi kebahasan, yang dimaksudkan adalah bagaimana tata

    bahasa dan kosa kata, termasuk di dalamnya adalah ejaan dan tanda-tanda

    baca. Tata bahasa dan kosa kata merupakan faktor penting yang perlu

    diperhatikan dalam menentukan pemahamaan suatu bacaan.

    b) Kemampuan Mata

    Kemampuan mata yang dimaskudkan yaitu mencakup jangkauan penglihatan

    dan keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca.

    c) Penentuan Informasi Fokus

    Informasi fokus mencakup proposisi dan kata-kata kunci dalam sebuah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    bacaan. Bacaan yang difokuskan adalah kata kunci yang paling penting dalam

    sebuah bacaan.

    d) Teknik-teknik dan Metode-metode Membaca

    Untuk melakukan kegiatan membaca yang efisien, yang pertama yaitu

    menentukan fokus yang akan dibaca. Dalam Menentukan fokus bacaan

    terdapat teknik-teknik didalamnya, teknik tersebut di antaranya yaitu dengan

    membaca pilih-pilih, baca-lompat, baca-layap, dan baca-tatap.

    e) Fleksibilitas Membaca

    Kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan kondisi bacaan. Strategi

    yang dimaksudkan di sini yaitu metode, kecepatan, dan gaya membaca.

    f) Kebiasaan Membaca

    Kebiasaan membaca yaitu minat (keinginan, kemauan dan motivasi) dan

    ketrampilan membaca yang baik dan efisien.

    Jika faktor-faktor penentu kemampuan membaca di atas telah dipahami, maka

    biasanya seseorang akan memiliki kemampuan membaca yang maksimal. Dengan

    demikian, tujuan membaca yaitu membina dan dapat mengembangkan penguasaan

    dari keenam faktor yang telah disebutkan di atas. Sehingga, nantinya seseorang dalam

    membaca akan lebih memeperhatikan apa saja yang menjadi faktor-faktor tersebut.

    2.2.14 Membaca Pemahaman

    Menurut (Tarigan, 2008:58), membaca pemahaman (reading for

    understanding) yaitu sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami (a) standar-

    standar atau norma-norma kesastraan, (b) resensi kritis, (c) drama tulis, dan (d) pola-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    pola fiksi. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk

    mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca.

    Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan

    melalui tulisan. Definisi ini, sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam

    membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan

    informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi, 1987:222).

    Jadi, seseorang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus

    menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan

    mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut. Untuk dapat memahami isi

    suatu bahan bacaan dengan baik, diperlukan adanya kemampuan membaca

    pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting

    dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan

    dapat meningkatkan ketrampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu

    yang hendak dicapai.

    Ketika kita akan melakukan sesuatu kegiatan, tentu saja kita mampunyai

    tujuan yang hendak kita capai. Demikian juga ketika kita membaca pemahaman pasti

    mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman

    adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-

    argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya,

    nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang

    dipergunakan untuk mencapai tujuan (Tarigan, 2008:36). Kemampuan membaca

    dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (Tarigan, 2008:37). Membaca

    pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan

    memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan membaca

    sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga

    kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan. Berdasarkan beberapa

    pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca

    pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan, baik yang

    tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut.

    2.2.15 Langkah-Langkah Membaca Pemahaman

    Dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan

    oleh pembaca. Tentu saja langkah-langkah yang digunakan untuk membaca suatu

    pemahaman itu penting untuk dipahami terlebih dahulu. Pemahaman berarti paham

    akan sesuatu yang akan dilakukan. Maka, untuk membaca pemahaman ada beberapa

    langkah yang harus diperhatikan. Menurut Suyatmi (2004:45), langkah-langkah yang

    perlu dilakukan dalam membaca ada empat, yaitu sebagai berikut.

    a) Menentukan tujuan membaca;

    b) Menentukan tujuan membaca;

    c) Membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat

    menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya;

    d) Mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-

    kata sendiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Menurut pendapat Suyatmi di atas, diharapkan nantinya ketika siswa

    melakukan sebuah kegiatan membaca, siswa bisa memperhatikan langgkah-langkah

    tersebut, sebelum melakukan kegiatan membaca pemahaman. Jika dalam membaca

    pemahaman dapat sesuai dengan langkah-langkah tersebut, pasti tidak akan

    menemukan masalah dalam membaca.

    2.2.16 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca

    Membaca tidak hanya sekedar semua orang bisa membaca dan pasti akan

    membaca. Dalam membaca tentu saja te