korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu … · 2018. 10. 2. · di media online dan buku...
TRANSCRIPT
-
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU
PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN
DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Devi Purwantari
NIM: 131224054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU
PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN
DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Devi Purwantari
NIM: 131224054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTTO
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang akan
mendapatkan sesuai dengan apa yang Ia niatkan”
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Lakukan hal-hal yang kau pikir tidak bisa kau lakukan”
(Eleanor Roosevelt)
“Hari ini berjuang, besok raih kemenangan!”
“Kesuksesan akan diraih dengan terus belajar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu
telah memberikanku kekuatan, semangat, dan membekaliku dengan ilmu. Atas
karunia dan kemudahan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dan ucapan
terima kasih ini, saya persembahkan kepada.
1. Keluarga tercinta, Bapak Purwanto, Ibu Juriyah, Adik Riski Ferianto
yang telah menyemangatiku, membiayai kuliahku sampai saat ini. Tanpa
mereka, saya tidak bisa seperti ini.
2. Kesayanganku, Dadang Widaryoko, terima kasih atas dukungan, kasih
sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat
dalam menyelesaikan skripsi.
3. Sahabat-sahabatku, Dewi Septaria, Elisabet Nerisa, Lia Ibnu, Euphrasia
Dellies Nur Indah, Erika Yeni Pradita (Dita), Mas Yanu, dan yang tidak
tersebut satu-persatu, terima kasih telah mendukungku, memberikan
semangat menjadi saksi atas perjuanganku selama ini, dan maaf sudah
banyak saya repotkan, aku sayang kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
Purwantari, Devi. 2017. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu
Pengetahuan Di Media Online dan Buku Pelajaran dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Tahun Ajaran
2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa tinggi kebiasaan siswa
dalam membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran kelas X
SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018; (2) seberapa tinggi kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018;
dan (3) korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu pengetahuan di
media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis
korelasional. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 122 siswa kelas X SMA N 1
Turi Sleman dan digunakan seluruhnya untuk pengambilan data. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur penelitian yaitu dalam bentuk angket untuk kebiasaan
membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan validitas
konstruk, sedangkan tes pilihan ganda untuk pemahaman bacaan dengan validitas isi
oleh expert judgment. Reliabilitas dihitung menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Teknik analisis data menggunakan product moment untuk mengetahui hubungan
antarvariabel. Analisis data dihitung menggunakan komputer program SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebiasaan membaca teks ilmu
pengetahuan di media online dan buku pelajaran siswa kelas X SMA N 1 Turi Sleman
berkategori tinggi dengan frekuensi 64 (52,4%) (2) pemahaman bacaan siswa kelas X
SMA N 1 Turi Sleman berkategori tinggi dengan frekuensi 118 (96,70%); dan (3)
terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan
di media online dan buku pelajaran dengan pemahaman bacaan siswa kelas X SMA N
1 Turi Sleman, yaitu sebesar 0,313 pada taraf koefisiensi 5%.
Kata Kunci: Kebiasaan Membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku
pelajaran, pemahaman bacaan, dan korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
Purwantari, Devi. 2017. Correlation Between Habits of Reading Text Science In
Online Media And Textbooks With Reading Ability Understanding
Students Class X Students of SMA N 1 Turi Academic Year
2017/2018. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature
Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,
Sanata Dharma University.
This study aims to determine (1) how high the habits of students in reading
the text of science in online media and textbook class X SMA N 1 Turi Sleman
academic year 2017/2018; (2) how high the reading comprehension ability of
grade X students of SMA N 1 Turi Sleman academic year 2017/2018; and (3) the
correlation between the students' habits in reading the text of science in the online
media and textbook with the ability to read the understanding of the students of
grade X SMA N 1 Turi Sleman academic year 2017/2018.
This research is a quantitative descriptive research with correlation
analysis. The population in this study consisted of 122 students of grade X SMA
N 1 Turi Sleman and used entirely for data retrieval. The instrument used to
measure the research is in the form of a questionnaire for the reading habits of
science text in online media and textbooks with construct validity, while a
multiple choice test for reading comprehension with content validity of expert
judgment. Reliability is calculated using the Cronbach Alpha technique. Data
analysis techniques use product moment to know the relationship between
variables. Data analysis was calculated using computer program SPSS 23.
The results showed that: (1) reading habit of science text in online media
and textbook of class X students of SMA N 1 Turi Sleman with high frequency
with frequency 64 (52,4%), (2) reading comprehension of grade X students of
SMA N 1 Turi Sleman is in high category with frequency 118 (96,70%); and (3)
there is a significant correlation between reading habits of science text in online
media and textbook with reading comprehension of class X students of SMA N 1
Turi Sleman, that is equal to 0,313 at 5% coefficient level.
Keywords: Reading habits of science text in online media and textbooks, reading
comprehension, and correlation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad serta hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul Korelasi Antara Kebiasaan
Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media Online dan Buku Pelajaran dengan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Tahun Ajaran
2017/2018 dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena doa, bimbingan,
nasihat, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rendah
hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Danang Satria Nugraha, M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
melungkan waktu untuk membimbing dan memberikan motivasi kepada
penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Septina Krismawati, S.S., M.A., yang telah bersedia menjadi validator
untuk instrumen dari penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
7. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran dan urusan terkait
dengan perkuliahan penulis.
8. Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, M.M, selaku kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
9. Kepala sekolah SMA N 1 Tempel yang telah memberikan izin untuk uji
coba instrumen penelitian kepada penulis.
10. Imam Puspadi, S.Pd., selaku kepala sekolah SMA N 1 Turi Sleman yang
telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
11. Siswa-siswi SMA N 1 Tempel Sleman yang telah bersedia menjadi
responden dalam uji coba instrumen penelitian ini.
12. Siswa-siswi SMA N 1 Turi Sleman yang telah bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini.
13. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Kedua orang tua, Bapak Purwanto, Ibu Juriyah yang senantiasa
mendoakan dan selalu memberikan semangat, motivasi, serta dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
15. Adik Riski Ferianto yang selalu mengalah meminjamkan laptop agar
dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman peneliti, Dadang Widaryoko, Lia Ibnu, Mas Yanuar Putut
Wirawan, S.Pd., yang telah membantu saya mengurus surat-surat yang
digunakan dalam penelitian ini.
17. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh kerena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
MOTTO ..........................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v
PERNYATAAN HASIL KARYA ..................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xviii
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................................xix
DAFTAR SKEMA ........................................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xxi
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
1.5 Batasan Istilah ............................................................................................... 8
1.6 Sistematika Penyajian .................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................. 10
2.2 Landasan Teori ............................................................................................. 13
2.2.1 Pengertian Membaca ........................................................................... 14
2.2.2 Tujuan Membaca ............................................................................... 15
2.2.3 Aspek-aspek Membaca ...................................................................... 17
2.2.4 Pengertian Kebiasaan ........................................................................ 17
2.2.5 Pengertian Kebiasaan Membaca ........................................................ 19
2.2.6 Pengukuran Kebiasaan Membaca ...................................................... 21
2.2.7 Media Online ...................................................................................... 22
2.2.8 Karakteristik Media Online ................................................................ 24
2.2.9 Manfaat Media Sosial ........................................................................ 27
2.2.10 Penggunaan Media Sosial untuk Pelajar ......................................... 30
2.2.11 Kemampuan Membaca .................................................................... 30
2.2.12 Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca ................................ 31
2.2.13 Membaca Pemahaman ..................................................................... 33
2.2.14 Langkah-langkah Membaca Pemahaman ........................................ 34
2.2.15 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca ................................. 35
2.2.16 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman .................................. 38
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 43
2.4 Hipotesis ...................................................................................................... 46
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 49
3.2 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 50
3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 51
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................... 51
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 52
3.5.1 Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online ..... 52
3.5.2 Tes Pemahaman Bacaan ...................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 53
3.6.1 Uji Validitas Instrumen ....................................................................... 54
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................... 57
3.7 Analisis Butir Soal ....................................................................................... 58
3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 59
3.8.1 Teknik Tes ............................................................................................ 60
3.8.2 Teknik Angket ..................................................................................... 61
3.9 Teknik Analisis Data .................................................................................... 61
3.9.1 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 61
3.10 Pengujian Hipotesis ................................................................................... 61
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 63
4.1.1 Kebiasaan Siswa dalam Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media
Online dan Buku Pelajaran Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ....... 64
4.1.2 Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X
SMA N 1 Turi Sleman .................................................................. 67
4.1.3 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu Pengetahuan
di Media Online dan Buku Pelajaran dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman . 82
4.2 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................. 85
4.2.1 Uji Normalitas ..................................................................................... 85
4.2.2 Uji Linearitas ...................................................................................... 85
4.3 Pengujian Hipotesis .................................................................................... 86
BAB V: PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................... 88
5.2 Implikasi Penelitian ................................................................................... 90
5.3 Saran .......................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 92
LAMPIRAN ......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DOKUMENTASI ...............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ……………… 62
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media
Online dan Buku Pelajaran ................................................................................. 64
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman ................................. 68
Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pemahaman Bacaan .............................................................. 69
Tabel 4.5 Hasil Skor Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman .............. 70
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ................................................................................................................ 71
Tabel 4.7 Hasil Skor Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ....... 72
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ................................................................................................................ 73
Tabel 4.9 Hasil Skor Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman .......... 75
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ................................................................................................................ 76
Tabel 4.11 Hasil Skor Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ....... 77
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ................................................................................................................ 78
Tabel 4.13 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media
Online dan Buku Pelajaran terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ............................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Desain Penelitian ............................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online
dan Buku Pelajaran …………………………………………………. 65
Diagram 4.2 Kemampuan Membaca Pemahaman ……………………………….. 68
Diagram 4.3 Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……….…72
Diagram 4.4 Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……..74
Diagram 4.5 Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……….77
Diagram 4.6 Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……….79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan
di Media Online dan Buku Pelajaran Terhadap siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……………………………………..…
Lampiran 2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Terhadap siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman ………………………………………...
Lampiran 3 Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online
dan Buku Pelajaran ……………………………………………..….…
Lampiran 4 Tes Pemahaman Bacaan ………………………………………….…..
Lampiran 5 Hasil Angket Jawaban Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman ………
Lampiran 6 Hasil Soal Pemahaman Bacaan Siswa Kelas X SMA N 1
Turi Sleman ……………………………………………………….......
Lampiran 7 Uji Linearitas …………………………………………………………
Lampiran 8 Uji Normalitas ………………………………………………………..
Lampiran 9 Reliabilitas Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahauan
di Media Online dan Buku Pelajaran …………………………………
Lampiran 10 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda …………………………………..…
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Angket ……………………………………...
Lampiran 12 Hasil Analisi Butir Soal Pilihan Ganda …………………………..…
Lampiran 13 Tabulasi Data …………………………………………………….…
Lampiran 14 Hasil Angket ……………………………………………………...…
Lampiran 15 Hasil Membaca Pemahaman …………………………………….….
Lampiran 16 Korelasi Product Moment …………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxii
Lampiran 17 Tedensi Sentral Membaca Pemahaman ………………………….…
Lampiran 18 Tedensi Sentral Kebiasaan Membaca Pemahaman …………………
Lampiran 19 Validitas Angket oleh Expert Judgment ………………………...….
Lampiran 20 Validitas Soal Membaca Pemahaman oleh Expert Judgment ………
Lampiran 21 Presensi siswa SMA N 1 Turi Sleman ………………………...……
Lampiran 22 Surat Izin Fakultas ………………………………………………….
Lampiran 23 Surat Izin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik …………………….
Lampiran 24 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini akan dipaparkan mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan
sistematika penyajian. Keenam hal tersebut akan diuraikan pada subbab berikut
ini.
1.1 Latar Belakang Masalah
Membaca (reading skills) merupakan salah satu dari keterampilan
berbahasa. Keterampilan membaca dan menulis berkenaan dengan bahasa tulis.
Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh
siswa, baik akan masuk ke jenjang sekolah maupun setalah tamat sekolah. Dengan
membaca, siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum
pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi
yang diperoleh.
Zaman modern saat ini banyak teknologi yang berkembang pesat. Dalam
menulis sebuah ilmu dan memaparkan sebuah tulisan melalui buku. Pada jenjang
pendidikan saat ini kemampuan membaca harus dikuasai oleh siswa. Dengan
membaca siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih banyak dan
mendapat berbagai ilmu melalui buku. Menurut Samsu Somadoyo (2011:4),
“membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti
yang terkandung di dalam bahan tulis”. Pendapat itu didukung Tarigan (2008:7)
yang menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.. Maka, dapat disimpulkan
bahwa membaca adalah memahami suatu tulisan yang terkandung dalam sebuah
bacaan.
Membaca pada dasarnya adalah suatu kegiatan yang banyak sekali
manfaatnya untuk diri kita. Handphone yang selalu kita pegang saat ini juga dapat
memberikan berbagai informasi bahkan lebih cepat dari pada kita membaca buku.
Melalui bacaan, baik dari media online maupun media cetak apa yang sebelumnya
tidak pernah kita tahu, dan setalah membaca diharapkan kita menemukan jawaban
dari apa yang kita pertanyakan. Maka dari itu, membaca memang banyak sekali
manfaatnya dan pengetahuan juga bisa kita dapat dengan membaca.
Kegiatan membaca sebaiknya kita tumbuhkan dari usia dini. Jadikanlah
kegiatan membaca tersebut, sebagai suatu kebutuhan agar kita dapat terus
membiasakan diri untuk membaca. Kegiatan membaca, diharapkan dapat
menjadikan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi siswa. Membaca bisa di
lakukan di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu, tidak ada alasan untuk tidak
membaca.
Bagi seorang pelajar diharapkan kebiasaan membaca, harus ditingkatkan.
Melalui kebiasaa membaca, diharapkan dapat melatih siswa untuk meningkatkan
kemampuan membaca terutama membaca pemahaman. Tarigan (2008:58)
menyatakan bahwa membaca pemahaman yaitu sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kitis,
drama tulis, dan pola-pola fiksi. Apabila siswa sudah membiasakan diri untuk
membaca, tentu saja siswa lebih dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
dapat memahami bacaan yang telah kita baca. Dengan memahami bacaan, kita
dapat memperoleh banyak keuntungan baik pengetahuan yang benar dan dapat
benar-benar memahami dari sebuah bacaan. Terutama jika mengerjakan soal ujian,
tentu saja harus benar-benar memahami bacaan agar dapat menjawab soal tersebut
sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
Beberapa guru Sekolah Menengah Atas (SMA) mengeluhkan rendahnya
kebiasaan membaca siswa di sekolah. Hasil wawancara peneliti sebelum
melakukan penelitian dengan beberapa guru mata pelajaran bahasa Indonesia di
SMA N 1 Tempel, bahwa, saat ini siswa jika disuruh untuk membaca hanya
bertahan dua menit pertama saja. Selanjutnya, siswa hanya berbincang-bincang,
ramai dan meletakan kepala di meja. Pendapat tersebut sejalan dengan hasil
wawancara seorang guru yang dilakukan peneliti di SMA N 1 Turi. Beliau,
menambahkan, siswa jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca.
Hal tersebut dapat dilihat dari presentase kunjungan perpustakaan yaitu sebesar
56,80% saja.
Putra (2008:4) menyatakan rata-rata orang Indonesia 150-300 kata per
menit (KPM), yang dikatakan belum maksimal. Pada dasarnya, kemampuan
membaca dapat diasah dengan latihan dan pemahaman. Tingkat membaca
masyarakat Indonesia akan semakin berkembang, seiring dengan pemahaman
pentingnya membaca dan latihan terus-menerus. Jika manusia adalah makhluk
pembelajar, maka kecepatan membaca orang Indonesia yang berkisar antara 150-
300 kata per menit pasti meningkat berbanding lurus dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Putra, 2008:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
Rendahnya kebiasaan membaca siswa, tidak seutuhnya salah dari seorang
guru. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca. Minat
membaca dapat muncul dalam diri siswa, apabila tertanam pola pikir bahwa
membaca merupakan kebutuhan. Pengaruh minat membaca yang rendah nantinya
berakibat juga pada Ujian Nasional Bahasa Indonesia yang rata-rata memuat soal
yang mengharuskan siswa untuk membaca sebuah kutipan terlebih dahulu.
Pada kasus ini, peneliti tertarik untuk mendeskripsikan kebiasaaan
membaca media online, mendeskripsikan seberapa tinggi kemampuan membaca
pemahaman siswa, dan seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca media
online dan membaca pemahaman siswa kelas X di SMA N 1 Turi. Kebiasaan
membaca siswa, dapat dilihat dari seberapa sering siswa mengunjungi
perpustakaan, tentu saja akan ada korelasi antara kebiasaan membaca media
online dan membaca pemahaman siswa kelas X di SMA N 1 Turi tersebut. Selain
itu, peneliti sudah melakukan wawancara pada lima orang siswa kelas X, hasil
wawancara tersebut, menyatakan bahwa, siswa mengunjungi perpustakaan apabila
ada tugas dari guru mata pelajaran. Jika tidak ada tugas, mereka tidak meluangkan
waktu istirahat mereka untuk mengunjungi perpustakaan. Berdasarkan wawancara
peneliti, siswa berpendapat bahwa lebih senang mencari informasi, baik ilmu
pengetahuan atau informasi umum melalui media online dari pada media cetak
atau buku. Alasannya adalah dengan mencari melalui media online hasilnya lebih
cepat daripada harus membaca buku.
Zaman sekarang dunia berubah serba digital, popularitas buku menurun.
Buku kini telah dikalahkan oleh sebuah aplikasi digital yang lebih revolusioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
daripada buku. Saat ini, tidak dipungkiri bahwa siswa, bahkan masyarakat pun
akhir-akhir ini lebih gemar membaca media online dan menonton televisi
dibandikan membaca buku atau koran. Menurut survei oleh CNN Indonesia,
faktanya internet lebih populer daripada buku teks. Pada saat ini, di sekolah-
sekolah dapat dengan mudah ditemui akses internet. Karena kemudahan itu, guru
memiliki kecenderungan untuk menugaskan siswa-siswinya mengumpulkan
sumber-sumber belajar, serta menjadikannya sebagai acuan dalam menyelesaikan
tugas-tugas pelajaran. Begitu juga para siswa yang sering mengakses jaringan
internet di setiap kesempatan (CNN Indonesia, Senin 02/11/2015 08:21 WIB).
Selain itu, media online mampu menawarkan beragam tayangan menarik
sehingga menyita perhatian dari pada media cetak. Sebenarnya hadirnya media
online memang sangat membantu dan mempercepat masyarakat untuk
mendapatkan berbagai informasi. Dengan kita membaca media online, walaupun
tidak membaca buku, masyarakat juga sama-sama akan mendapatkan
pengetahuan. Bahkan, dengan membaca melalui media online pengetahuan
masyarakat secara tidak langsung akan lebih luas.
Mengacu pada permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di
media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
di SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018 khususnya pada siswa kelas X.
Peneliti mengambil judul tersebut karena ingin mengeahui seberapa tinggi
korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan
buku pelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa SMA N 1 Turi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
Sleman. Maka dari itu, dengan kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di
media online dan buku pelajaran, apakah siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman
dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi
Sleman.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Seberapa tinggi kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu pengetahuan di
media online dan buku pelajaran kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun
ajaran 2017/2018?
2. Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA N
1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018?
3. Adakah korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu
pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan kemampuan
membaca pemahaman kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran
2017/2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan tingkat kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu
pengetahuan di media online dan buku pelajaran kelas X SMA N 1
Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
2. Mendeskripsikan tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.
3. Menjelaskan tingkat korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca
teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA N 1 Turi
Sleman tahun ajaran 2017/2018.
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang telah dipapakan, manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Setelah mengetahui hasil analisis korelasi antara kebiasaan membaca teks
ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan kemampuan
membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran
2017/2018, diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta memberikan
sumbangan teori terhadap penelitian selanjutnya untuk lebih dapat
dikembangkan.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru
untuk lebih memberikan perhatian terhadap kebiasaan membaca siswa,
supaya dapat meningkatkan pemahaman siwa dalam membaca.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan membaca
siswa, sehingga siswa mengerti bahwa membaca itu sangat penting
untuk dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan penting bagi sekolah
untuk perbaikan prestasi belajar para siswa ke depannya, mengingat
pendidikan yang sekarang ini semakin berkembang, seiring dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju.
d. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan gambaran
bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis yang relevan.
1.4 Batasan Istilah
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah. Istilah-istilah
itu dibatasi pengertiannya agar penelitian menjadi lebih terarah. Batasan istilah
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kebiasaan
Joko (2008:24) “kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan
berulang-ulang dalam hal yang sama”.
2. Media Online
Media daring adalah nama lain media online. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) disebutkan, "daring" itu singkatan dari "dalam
jaringan", maksudnya dalam jaringan internet.
3. Membaca Pemahaman
Tarigan (2008:58) menyatakan bahwa membaca pemahaman ialah sejenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-
norma kesasstraan, resensi kritis, drama tulis, pola-pola fiksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
4. Korelasi
Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab-akibat (Kamus Besar
Bahasa Indonesia V, 2016).
1.5 Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan merupakan gambaran umum mengenai isi
keseluruhan pembahasan penelitian. Sistematika penulisan bertujuan untuk
memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam
proposal skripsi. Proposal ini terdiri dari III bab, yaitu (I) pendahuluan, (2)
tinjauan pustaka, dan (III) metodologi penelitian.
Pada bab I ini memaparkan 6 hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2)
rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah,
dan (6) sistematika penyajian. Bab II merupakan tinjauan pustaka. Bab ini
memaparkan (1) penelitian terdahulu yang relevan, dan (2) kajian teori dan (3)
kerangka berpikir. Bab III merupakan metodologi penelitian. Bab ini memaparkan
10 hal, yaitu (1) metode, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4)
validitas, (5) reliabilitas, (6) analisis butir soal, (7) teknik pengumpulan data, (8)
teknik analisis data, (9) uji prasyarat analisis, dan (10) pengujian hipotesis. Bab IV
merupakan hasil analisis data dan pembahasan. Bab ini memaparkan 3 hal, yaitu
(1) deskripsi data penelitian, (2) analisis data, dan (3) pembahasan. Bab V
merupakan penutup. Bab ini memaparkan 3 hal, yaitu (1) kesimpulan, (2)
implikasi dan (3) saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab tinjauan pustaka ini, akan dipaparkan mengenai penelitian
terdahulu yang relevan dan landasan teori yang mencakup pengertian membaca,
tujuan membaca, aspek-aspek membaca, pengertian kebiasaan, pengertian kebiasaan
membaca, pengukuran kebiasaan membaca, media online, karakteristik media online,
kemampuan membaca, faktor-faktor penentu kebiasaan membaca, membaca
pemahaman, langkah-langkah dalam membaca pemahaman, faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca, tingkat kemampuan membaca pemahaman, dan kerangka
berpikir. Ketigabelas hal tersebut akan diuraikan pada subbab berikut ini.
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penulis mengambil penelitian yang relevan dengan topik penelitian penulis,
yaitu pertama, penelitian Purnamasari (2008), mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta. Dewi Purnamasari (2008) melakukan penelitian yang berjudul
Hubungan antara Kebiasaan Membaca dengan Pemahaman Bacaan Siswa kelas VIII
SMP di Kecamatan Kalasan Sleman. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh
Purnamasari yaitu (1) mendeskripsikan tingkat kebiasaan membaca siswa kelas VIII
SMP di Kecamatan Kalasan Sleman; (2) mendeskripsikan tingkat pemahaman bacaan
siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman; (3) menjelaskan hubungan
antara kebiasaan membaca dengan pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP di
Kecamatan Kalasan Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebiasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
membaca kelas VII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman berkategori sedang dengan
frekuensi 217 (77,8%); (2) pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP di Kecamatan
Kalasan Sleman berkategori sedang dengan frekuensi 149 (57%); dan (3) terdapat
hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan pemahaman bacaan
siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman, yaitu sebesar 1,85% pada taraf
koefisiensi 1%.
Hubungan penelitian ini dengan penelitian Purnamasari yaitu, penelitian
Purnamasari dilakukan seluruh SMP yang berada di Kecamatan Kalasan Sleman,
sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman.
Selain itu, pada penelitian ini peneliti lebih melakukan penelitian mendalam
mengenai kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku
pelajaran pada siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman. Maka dari itu, diharapkan
dalam penelitian ini dapat memberikan kebaruan dari penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Purnamasari. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan
informasi dan membandingkan bagaimana hubungan kebiasaan membaca di media
online dan membaca pemahaman di seluruh SMP di Kecamatan Kalasan dengan
kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman di SMA N 1 Turi
Sleman.
Penelitian terdahulu yang relevan berikutnya, yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Suseni (2012), mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Suseni
(2012) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Kebiasaan Membaca
Pemahaman Mahasiswa Semester VI Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
2015/2106. Tujuan penelitian Suseni ini yaitu (1) mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H
Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016; (2) mendeskripsikan tingkat
kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H
Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016; (3) menemukan
pengembangan kebiasaan membaca pemahaman bagi mahasiswa semester VI kelas G
dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca semester
VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 adalah
faktor lingkungan, intelektual, psikologis, dan fisiologis (2) tingkat kemampuan
membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H Universitas Ahmad
Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 memiliki rata-rata 22,52. Dilihat dari jumlah
rata-rata sebesar 22,52 maka kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester
VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 masuk ke
dalam kategori cukup, dan (3) pengembangan kebiasaan membaca memiliki tujuh
langkah yaitu (a) menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, (b) memiliki minat dan
membangun motivasi untuk membaca, (c) pilih jenis bacaan yang sesuai dengan
kebutuhan, (d) atur waktu dan ciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca,
(e) membuat jam wajib baca dengan Gerakan Cinta Buku dan Hari Buku, (f) tentukan
teknik membaca yang tepat, dan (g) tumbuhkan kegemaran untuk menulis.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan penelitian yang dilakukan
oleh Suseni, terdapat perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Suseni. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
penelitian Suseni, memaparkan bagaimana pengembangan kebiasaan membaca
mahasiswa mahasiswa semester VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun
Akademik 2015/2016. Penelitian yang dilakukan Suseni lebih mendalam pada
pengembangannya, sedangkan pada penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah
mencari tahu seberapa besar kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media
online dan buku pelajaran siswa di SMA N 1 Turi Sleman dan seberapa tinggi
korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku
pelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi Sleman
tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
terhadap seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di
media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca pemahaman siswa di
SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/20182.
2.2 Landasan Teori
Pada subbab ini, peneliti akan memaparkan beberapa teori yang digunakan untuk
mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut yaitu pengertian membaca, tujuan
membaca, aspek-aspek membaca, pengertian kebiasaan, kebiasaan membaca,
pengukuran kebiasaan membaca, media online, karakteristik media online,
pengertian membaca pemahaman, langkah-langkah membaca pemahaman, faktor
yang mempengaruhi membaca pemahaman, tingkat kemampuan membaca
pemahaman dan kerangka berpikir. Berikut ini akan dijelaskan mengenai teori-teori
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
2.2.1 Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Membaca dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk memahami yang tersirat dan yang tersurat. Dengan kata lain, membaca adalah
memahami makna yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Hodgson (dalam Tarigan, 2008:7) yaitu, proses membaca
dituntut agar kelompok kata yang berupa kesatuan akan terlihat makna-maknanya.
Jika hal tersebut tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak dapat terlaksana dengan baik.
Menurut Anderson (dalam Tarigan, 2008:7) dari segi linguistik, membaca
adalah suatu proses penyandian kembali dan membaca sandi. Membaca berlainan dari
berbicara dan menulis. Berbicara dan menulis melibatkan penyandian. Sebuah aspek
pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis, dengan makna bahasa lisan,
mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Nurhadi (2010:123) menyatakan bahwa membaca adalah aktivitas kompleks
yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dalam diri pembaca dan faktor luar.
Selain itu, membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia sebagai
produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat instingtif, atau
naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses membaca yang dilakukan oleh
orang dewasa (dapat membaca) merupakan usaha mengolah dan menghasilkan
sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Membaca juga merupakan suatu yang harus dilatih, hal tersebut karena
membaca ialah suatu ketrampilan yang kompleks, yang mencakup serangkaian
ketrampilan yang lebih kecil, seperti pengenalan terhadap aksara (huruf) serta tanda-
tanda baca dengan unsur-unsur kebahasaan formal, dan hubungan aksara dengan
makna (Erwan dkk, 2005:54-55). Selain itu, menurut Tampubolon (2008:5),
membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu
bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-
lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambing-lambang tulisan atau huruf-huruf,
dalam hal ini, huruf-huruf menurut alphabet latin. Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses untuk memperoleh
pesan yang akan disampaikan pembaca dengan cara mengartikan, menafsirkan arti
dari lambang utuk memperoleh pesan dari sebuah tulisan.
2.2.2 Tujuan Membaca
Dalam membaca suatu bacaan pasti merupakan kegiatan yang mempunyai
suatu tujuan. Tujuan mambaca adalah untuk mencari serta memperoleh inforamasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali hubungannya dengan
maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Tujuan membaca menurut
Anderson (dalam Tarigan 2008:9-10) ada delapan macam, kedelapan macam tersebut
dipaparkan sebagai berikut.
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca iferensi.
5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan.
6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.
7. Membaca untuk menilai atau mempertentangkan.
Tujuan membaca yang telah disebutkan di atas, dapat diuraikan masing-
masing. Membaca untuk memperoleh perician atau fakta yaitu dapat melakukan
penemuan yang ditemuka oleh tokoh seperti apa yang telah terjadi pada tokoh lalu
menemukan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh.
Membaca untuk memperoleh ide-ide utama yaitu merangkum hal-hal apa saja yang
dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca untuk mengetahui urutan
adalah membaca untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi dan selanjutnya
apa yang akan terjadi. Setelah apa yang dilakukan tokoh dari awal sampai akhir pasti
akan kita peroleh penyimpulan dari apa yang telah dilakukan oleh tokoh. Setelah
menyimpulkan selanjutnya membaca untuk mengelompokan, yang dimaksud dengan
mengelompokan yaitu seperti mengetahui apa-apa yang tidak diketahui atau tidak
wajar yang belum pernah diketahui sebelumnya. Setelah mengetahui hal-hal yang
tidak wajar dari tokoh, biasanya akan ada evaluasi apakah tokoh tersebut dapat
menginspirasi untuk dapat di contoh atau sebaliknya. Tujuan membaca yang terakhir
yaitu untuk membandingkan, seperti halnya bagaimana tokoh bisa berubah,
bagaimana hidupnya berbeda atau sama dengan kehidupan pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
2.2.3. Aspek-aspek Membaca
Kegiatan membaca merupakan ketrampilan yang kompleks yang melibatkan
serangkaian ketrampilan yang lebih kecil lainnya. Menurut Broughton (dalam
Tarigan, 2008:12-14) aspek membaca dibagi menjadi dua yaitu keterampilan mekanis
(urutan lebih rendah) dan keterampilan pemahaman (urutan lebih tinggi).
Keterampilan yang bersifat mekanis mencakup empat aspek yaitu, (1) pengenalan
bentuk huruf, (2) pengenalan unsur-unsur linguistik, (3) pengenalan bunyi dan huruf,
dan (4) kecepatan membaca: lambat. Berbeda dengan empat keterampilan di atas,
keterampilan pemahaman mencakup empat aspek yaitu, (1) pemahaman pengertian
sederhana, (2) pemahaman signifikasi/makna, (3) evaluasi/penilaian isi dan bentuk,
dan (4) kecepatan membaca: fleksibel.
2.2.4 Pengertian Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sesuatu perilaku yang diulang terus-menerus baik itu
perilaku yang baik atau perilaku buruk terkadang sering kita lakukan berulang-ulang
sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang terdapat dalam diri seseorang
tidak mudah untuk ditinggalkan. Begitupula dengan kebiasaan membaca. Kebiasaan
membaca merupakan salah satu contoh perilaku yang baik. Membaca merupakan
suatu kebiasaan yang baik karena dapat menambah ilmu pengetahuan kita.
Menurut Chaplin (2000:219), arti kebiasaan sebagai berikut: (1) suatu reaksi
yang diperoleh atau dipelajari; (2) suatu kegiatan yang menjadi relatif otomatis
setelah melewati praktik yang panjang; (3) pola pikiran atau sikap yang relatif tetap
terus menerus: (4) suatu bentuk karakteristik dari tingkah laku, ciri, dan sifat; (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
suatu dorongan yang diperoleh atau dipelajari, seperti kecanduan obat bius.
Burghard (dalam Muhibin Syah, 2000:118) menyatakan bahwa kebiasaan
timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan
stimulasi yang berulang-ulang. Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah,
muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Kebiasaan
adalah perilaku tetap individu yang akan ada pada setiap berada dalam situasi
tertentu. Pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kebiasaan sangat besar. Adanya
keuntungan atau imbalan yang menyenangkan atas suatu perilaku atau cara bereaksi
bisa membuat perilaku cara bereaksi meneguh menjadi kebiasaan.
Tampubolon (2008:227) menjelaskan bahwa kebiasaan adalah kegiatan atau
sikap, baik fisik maupun mental, yang telah membudaya dalam suatu masyarakat.
Kebiasaan itu merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Tampubolon
(2008:227) juga mengatakan kebiasaan berkaitan dengan minat, dan merupakan
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
Kebiasaan membaca menurut Tampubolon (2008:228), adalah kegiatan membaca
yang telah mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi kemasyarakatan,
kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah membudaya dalam suatu
masyarakat.
Perlu adanya pencapaian kebiasaan membaca yang efesien, yaitu kebiasaan
membaca yang disertai minat yang baik dan keterampilan membaca yang efesien
telah sama-sama berkembang dengan maksimal. Dalam usaha pembentukan
kebiasaan membaca, Tampubolon mengatakan ada dua aspek yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan
keterampilan membaca. Keterampilan membaca yang dimaksud ialah keterampilan
mata dan penguasaan teknik-teknik membaca. Kalau minat tidak berkembang,
tentunya kebiasaan membaca juga tidak akan berkembang. Oleh karena itu,
diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang secara otomatis, mekanis dengan sengaja atau terencana dan teratur atau
berulang-ulang dalam rangka memahami, menafsirkan, dan memaknai isi suatu
bacaan.
2.2.5 Pengertian Kebiasaan Membaca
Dalam sebuah kebiasan, tentu saja banyak hal yang akan dilakukan. Salah
satunya adalah kebiasaan dalam membaca. Berkaitan dengan apa yang akan
dilakukan oleh peneliti mengenai kebiasaan membaca media online, tentu saja
peneliti akan memaparkan pengertian dari kebiasaan membaca. Menurut Tampubolon
(2008:227-228), membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang
menjadi suatu kebiasaan. Sebagaimana halnya dengan kebiasaan-kebiasaan lainnya,
membentuk kebiasaan membaca juga memerlukan waktu yang relatif lama. Dalam
usaha pembentukkan kebiasaan membaca, ada dua aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu, minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan
membaca.
Membaca tidak halnya hanya sekedar membaca saja, tetapi dengan kita
terbiasa dalam membaca tentu saja kita dapat lebih dalam untuk mengetahui sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
yang kita baca. Kebiasaan membaca itu tidak bisa kita lakukan dengan waktu yang
singkat. Kebiasaan membaca akan tumbuh seiring dengan kita memberikan waktu
tertentu untuk membaca. Ketika kegiatan membaca semakin sering dilakukan maka,
semakin tinggi pula seseorang menguasai kata tersebut. Hal ini selaras dengan
pendapat Tampubolon (2008:228), yaitu kebiasaan membaca merupakan salah satu
faktor penentu dalam kemampuan membaca. Kebiasaan membaca adalah sesuatu
kebiasaan yang mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi masyarakat, kebiasan
membaca adalah kegiatan yang telah membudaya dalam suatu masyarakat
(Tampubolon, 2008:228).
Kita dapat menumbuh kebiasaan membaca, untuk itu kita harus dapat
membentuk kebiasaan membaca yang efisien dengan waktu yang relatif lama.
Sebenarnya, kita dapat membentuk suatu kebiasaan yang efisien itu dengan catatan
menumbuhkan rasa keinginan dan kemauan pada dalam diri kita. Namun begitu,
waktu, keinginan dan kemauan saja tidak cukup. Motivasi sangat berperan penting
untuk mendukung kemauan dan keinginan. Maka dari itu, motivasi harus menjadi
landasan untuk mendukung keinginan dan kemauan sebagai tolak ukurnya.
Suatu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan seseorang, akan menjadi suatu
kebutuhan. Jika seseorang yang telah merasakan bahwa hal tersebut menjadi sebuah
kebutuhannya, maka seseorang tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan.
Sebagaimana dengan kebutuhan seseorang dalam membaca, jika seseorang telah
menjadikan membaca sebagai salah satu kebutuhan, maka seseorang itu akan selalu
melakukan kegiatan tersebut secara terus menerus dan berkesinambungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
membaca adalah suatu kegiatan membaca secara rutin dan terus menerus yang
melibatkan fisik dan mental untuk memperoleh pengetahuan yang ingin disampaikan
oleh seorang penulis.
2.2.6 Pengukuran Kebiasaan Membaca
Dalam mengungkap kebiasaan membaca, setiap siswa mengembangkan
kebiasaan dalam membaca melalui banyak aspek dan latihan yang berulang-ulang.
Setyaningsih (dalam Putra, 2006:22), menyatakan ada sembilan aspek dalam
kebiasaan membaca, yaitu (a) frekuensi membaca, (b) intensitas membaca, (c) minat
membaca, (d) tujuan membaca, (e) strategi membaca, (f) tingkat bacaan, (g) jenis
bacaan, (h) lingkungan sosial, dan (i) fasilitas. Menurut Tampubolon (2008:243),
usaha pembentukan kebiasaan membaca, dibagi menjadi dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan kemauan, dan motivasi) dan
ketrampilan membaca. Ketrampilan membaca yang di maksud adalah ketrampilan
mata dan penguasaan teknik-teknik membaca. Berdasarkan ke dua pendapat ahli yang
telah dipaparkan di atas, peneliti dalam mengukur kebiasaan membaca siswa
menggabungkan keduanya menurut kebutuhan dalam mengambil data dalam
penelitian ini. Maka dari itu, peneliti mengklasifikasikan aspek yang berkaitan
dengan membaca ialah (1) waktu, (2) keinginan, (3) kemauan, motivasi, dan (4)
lingkungan. Berdasarkan berdasarkan beberapa pendapat di atas, aspek yang harus
diketahui tentang kebiasaan membaca siswa yaitu waktu, keinginan, kemauan,
motivasi dan lingkungan. Waktu adalah bagaimana seseorang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
waktunya tersebut untuk digunakan membaca baik itu membaca buku ataupun
membaca internet. Keinginan yaitu kemauan seseorang untuk membaca biasanya
memuat berbagai faktor sehingga sesorang akan membaca. Motivasi adalah arahan
untuk memberikan suatu pikiran apakah membaca itu penting atau tidak. Lalu yang
terakhir yaitu lingkungan, lingkungan ini juga sangat berpengaruh penting pada
seseorang. Seseorang akan membaca biasanya jika terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi dari lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga, sekolah ataupun
lingkungan masyarakat.
Dari konsep Tampubolon yang telah dijabarkan di atas, berkaitan dengan apa
yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai kebiasaan membaca di media online,
maka sebagai acuan dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan konsep dari
Tampubolon. Konsep tersebut meliputi waktu, keinginan dan kemauan, motivasi dan
lingkungan. Konsep tersebut untuk mencari data tentang kebiasaan membaca teks
ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran pada siswa kelas X SMA N 1
Turi Sleman. Dengan konsep tersebut diharapkan peneliti akan mendapatkan data
yang lengkap.
2.2.7 Media Online
Penyebutan media online di kalangan beberapa ahli media cukup beragam.
Salah satu peneliti dan ahli media dari Universitas Texas, Amerika, bernama Lorie
Ackerman, menyebut media online sebagai bentuk “penerbitan elektronik”. “The
term electronic publishing is used to convey a variety of ideas. Most broadly, it prefer
to the use of computers in the composing, editing, typesetting, printing, or
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
publication-deliveredprocess”. Pada dasarnya, media online adalah media yang
berada dalam jaringan internet, dengan adanya media online kita dapat mengakses
berbagai informasi bahkan kita dapat menggunakan media dan terhubung keseluruh
dunia. Dengan media online yang terhubung pada jaringan internet, kita dapat
mendapat informasi lebih cepat dan mudah.
Menurut Asep Syamsul dan M. Romli (2012:34), media Online disebut juga
dengan Digital Media, digital media adalah media yang tersaji secara online di
internet. Pengertian Media Online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum
dan khusus. Kedua pengertian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Pertama,
Pengertian Media Online secara umum. Pengertian media online secara umum, yaitu
segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan
teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa
dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media online
secara umum ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media
sosial (sosial media) masuk dalam kategori media online. Kedua, pengertian Media
Online secara khusus. Pengertian media online secara khusus, yaitu terkait dengan
pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari
media komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai
karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas. Media online adalah sebutan
umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Di
dalamnya terdapat di antaranya yaitu, website (situs web), radio-online, TV-online,
pers online, dan lain-lain dengan karakteristik masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik
jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal
informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang
memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi
online dan berita didalamnya. Isinya merupakan perpaduan layanan interaktif yang
terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel,
dan forum diskusi. Tentunya dengan mengakses internet akan lebih mudah
didapatkan.
Tidak hanya dari kalangan jurnalistik saja, melainkan dalam dunia
pembelajaran saat ini media online sangat berpengaruh besar juga terhadap para
pelajar. Dengan media online saat ini, baik pelajar maupun dari kalangan umum
banyak menggunakannya. Umumnya, media online yang sering digunakan oleh para
pelajar yaitu situs yang memuat berbagai pengetahuan baik buku online, web yang
berupa blog, e-mail dan jurnal. Dengan media online, informasi yang ingin
didapatkan lebih mudah dan sangat cepat. Dalam pembelajaran di sekolah siswa
sangat tertarik dengan media online dari pada harus membaca buku. Maka, dengan
kecanggihan teknologi saat ini diharapkan akan menambah prestasi siswa.
2.2.8 Karakteristik Media Online
Media online memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik dalam media
online sangat berperan penting untuk diketahui oleh siswa bahkan masyarakat lain.
Sebelum seseorang mencari atau membuka sesuatu dari sebuah internet, tentu saja
kita harus memahami karakteristiknya terlebih dahulu. Setelah mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
karakteristik yang ada, kita akan tahu apakah sebuah media online itu baik atau
kurang baik, sesuai dengan manfaatnya masing-masing. Iswara (2001), menjelaskan
ada enam karakteristik umum media online, yaitu (a) kecepatan, (b) adanya
pembaruhan informasi, (c) interaktivitas, (d) personalisasi, (e) apasitas muatan dapat
diperbesar, dan (f) terhubung dengan sumber lain (hyperlink. Keenam karakteristik
tersebut, akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.
a) Kecepatan (aktualitas) informasi
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke
dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam
atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan
demikian mempercepat distribusi informasi ke pasar (pengakses), dengan
jangkauan global lewat jaringan internet, dalam waktu bersamaan dan umumnya
informasi tersebut tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita.
b) Adanya pembaruan (updating) informasi
Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya
pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini
menyebabkan tidak adanya waktu yang diistemewakan (prime time) karena
penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan
pengguna mau mengaksesnya.
c) Interaktivitas
Salah satu keunggulan media online, yang paling membedakan media online
dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari
kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media online bersifat
dua arah dan egaliter. Berbagai features yang ada seperti chatroom, e-mail,
online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang
terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau
tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.
d) Personalisasi
Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana
yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap pembaca
hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi
yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan
pengguna (self control).
e) Kapasitas muatan dapat diperbesar
Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media
penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi
yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan
pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine).
f) Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)
Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain
yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank
data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar.
Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan
fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-
mail atau games.
2.2.9 Manfaat Media Sosial
Jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah cepat menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu alasan mengapa media sosial sangat
populer adalah karena memungkinkan pengguna untuk mengubah pengalaman
mereka dan berinteraksi dengan jaringan internet. Dengan banyaknya teknologi baru
dan perkembangan jaringan sosial saat ini, ada banyak manfaat dan alasan bagi semua
orang, termasuk pelajar atau mahasiswa untuk menggunakan media sosial. Sebuah
penelitian menemukan hasil bahwa 70% pelajar merasa bahwa teknologi yang
mereka gunakan untuk belajar harus disesuaikan dengan diri mereka sebagai
pengguna media sosial (Dikutip dari ProgressTech, 4 September 2016 oleh Rebecca)
ada enam manfaat media sosisal bagi para pelajar. Berikut sejumlah manfaat
penggunaan media sosial untuk pendidikan.
1. Menciptakan Komunitas
Dalam hal ini, manfaaat menggunakan media sosial untuk mencapai
komunitas yaitu, kurikulum 2013 yang diterapkan saat ini, siswa dituntut agar
lebih aktif. Dengan adanya media sosial pada saat ini, contohnya yaitu dengan
membuat grup kelompok belajar, di sini guru juga dapat berperan ikut serta dalam
kelompok dan dapat memberikan bimbingan tidak hanya di dalam kelas. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
itu, media sosial juga dapat membantu memusatkan pengetahuan kolektif seluruh
kelas untuk membuat kegiatan belajar dan berkomunikasi menjadi lebih efisien.
2. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran
Seperti halnya peran media sosial untuk menciptakan komunitas, dengan
adanya media sosial juga dapat digunakan di luar kelas. Media sosial memuat
jaringan kelompok belajar kolaboratif dapat menghemat waktu dan tenaga.
Contohnya, bagi pelajar yang tak dapat menghadiri kelas tertentu, sekarang tidak
perlu khawatir akan ketinggalan pelajaran, karena saat ini media sosial seperti
Periscope, Skype atau SnapChat dapat membantu pelajar. Selain aplikasi di atas,
para pelajar juga dapat menggunakan Google Hangout untuk memfasilitasi mereka
ketika belajar kelompok. Pelajar yang ingin mengajukan pertanyaan kepada guru
atau ahli, dapat memanfaatkan Twitter, yang dirancang untuk membangun koneksi
melalui pertukaran pertanyaan atau jawaban antar pengguna.
3. Mengatur Sumber Pembelajaran
Media sosial dapat membantu untuk menjaga semua informasi agar
terorganisir dan mudah diakses. Dengan media sosial, maka data yang pelajar miliki
akan aman, akurat dan bisa saling dibagikan menggunakan tools seperti Pinterest
atau Tumblr. Jika dokumen yang dibutuhkan belum diposting ke media sosial,
gunakan Google Drive, Box atau Dropbox untuk mengumpulkan materi
pembelajaran. Selain itu, pelajar juga bisa menggunakan layanan berbagi konten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
seperti Google Docs untuk tugas kelompok. Fitur tersebut membantu pelajar dalam
mengorganisir kelompok dan tugas menjadi lebih mudah.
4. Mendukung Materi Pembelajaran
Media sosial dapat membantu mengidentifikasikan konten tambahan untuk
memperkuat atau memperluas pembelajaran pelajar. Misalnya saja YouTube. YouTube
dapat membantu menyediakan video bagi pelajar secara audio visual ketika
dibutuhkan untuk memperjelas materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Media
sosial memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen seperti
video, reminder, voice note, gambar, data dan lainnya.
5. Bertambahnya Wawasan
Para pelajar yang menggunakan media sosial, dapat secara langsung saling
memberikan dan menerima beragam informasi. Pelajar, dapat membagikan tips dan
trik, proyek DIY (Do It Yourself) dan informasi yang berguna untuk bahan pelajaran.
Kemampuan pelajar untuk mengakses, menganalisa, menahan dan berbagi informasi
semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Bahkan dengan tidak sadar, mereka
sudah mengembangkan kemampuan mereka tersebut.
6. Kemampuan Marketing Media Sosial
Berkembangnya media sosial menciptakan „dunia‟ marketing yang baru, di
mana dunia tersebut membutuhkan para profesional atau ahli untuk membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
lapangan bisnis. Ketika para pengguna media sosial bergabung dalam lingkup
tersebut, maka secara langsung mereka memberikan keahlian mereka. Media sosial
secara tidak langsung mempersiapkan para pekerja muda untuk menjadi pelaku
marketing yang hebat nantinya.
2.2.10 Penggunaan Media Sosial untuk Pelajar
Dari hasil studi yang dikumpulkan oleh Essay Writing Services UK , terdapat
banyak alasan-alasan utama mengapa pelajar suka dan harus memanfaatkan media
sosial dalam kegiatan belajar mereka, yaitu (a) untuk terus up to date (40%), (b)
untuk koneksi dan komunikasi yang efektif (25%), (c) untuk mencari opini (4%), dan
(d) penggunaannya yang menyenangkan (31%).
2.2.11 Buku Fiksi dan Non Fiksi
Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Guru di sekolah
menggunakan buku untuk sumber pembelajaran. Buku yang sering kita baca dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas. Di sekolah, banyak ditemukan
buku-buku teks. Buku teks adalah buku yang disusun untuk digunakan dalam proses
pembelajaran, yang mengandung berbagai macam materi yang akan diajarkan.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional, No 11 tahun 2005 menyatakan
bahwa buku teks pelajaran wajib dipakai oleh guru dan siswa sebagai acuan dalam
proses belajar-membelajarkan. Buku dibagi menjadi dua macam yaitu buku fiksi dan
non fiksi. Untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, buku fiksi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
non fiksi digunakan untuk sumber bacaan yang akan dikutip sesuai dengan informasi
yang akan dicapai.
Buku fiksi menurut Aminuddin (2002:66) yaitu, kisahan atau cerita yang
diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan
rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita. Sejalan dengan pendapat di atas, M. Saleh Saad dan Anton M.
Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi,
prosa narasi, narasi, cerita berplot, atau cerita rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk
cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang
dihasilkan oleh daya imajinasi. Nurgiyantoro (2010:2) yaitu karya naratif yang isinya
tidak menyaran pada kebenaran sejarah. Buku fiksi merupakan buku yang
menceritakan suatu khayalan dan yang tidak terjadi pada dunia nyata. Menurut
Nurgiyantoro (2010:3) buku fiksi diantaranya yaitu novel, cerpen (cerita pendek),
roman, drama dan puisi.
Buku non fiksi adalah buku yang berdasarkan hal nyata, tidak rekaan dan
khayalan. Seperti buku ajar, buku pelajaran, biografi, pidato, karya ilmiah, berita,
eksposisi, argumentasi dan esai. Sejalan dengan beberapa pendapat ahli di atas,
mengenai buku fiksi dan non fiksi beserta contoh-contohnya, maka dari itu, untuk
mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, bacaan yang akan digunakan
dikutip dari beberapa novel, puisi dan cerpen terbaru. Kategori non fiksi yang
digunakan yaitu karya ilmiah, berita, argumentasi dan eksposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
2.2.12 Kemampuan Membaca
Pada hakikatnya, bahasa tulisan dapat membuat perubahan-perubahan dalam
suatu kehidupan masyarakat. Dengan adanya bahasa tulis, seseorang dapat
menuliskan apa yang ada di dalam pikirannya tersebut ke dalam sebuah tulisan.
Ketika apa yang ada dalam pikiran seseorang itu hilang, pasti masih akan tetap ada
dalam tulisan, sehingga seseorang tersebut bisa membacanya berulang-ulang hingga
hitungan abad. Fungsi bahasa tulisan sangat begitu penting dalam kehidupan
seseorang. Kemampuan sangat diperlukan dalam kehidupan dewasa ini, di mana
berbagai informasi tentang berbagai pengetahuan mengalir deras. Kemampuan
membaca ini menuntut kemandirian yang tinggi, maka dapat dikatakan membaca
pada tingkatan ini adalah cara yang baik untuk membina kemandirian.
Menurut KBBI online (2016), yang dimaksud dengan kemampuan yaitu
kesanggupan. Dalam hal ini, kemampuan membaca adalah sebagaimana tingkat
kemampuan yang ada dalam diri seseorang tersebut. Dalam pendidikan bahasa, ada
empat kemampuan bahasa pokok yang harus dibina dan dikembangkan, yaitu
menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan menulis.kemampuan
menyimak dan berbicara terdapat dalam komunikasi lisan, sedangkan membaca dan
menulis berkenaan dengan komunikasi tulis. Pada hal ini, anak-anak pertama kali
menangkap sesutu hal yaitu dengan menyimak, selanjutnya adalah berbicara. Setelah
anak mempunyai kemampuan menyimak dan berbicara, anak akan belajar membaca,
baik secara formal di sekolah ataupun belajar di rumah. Setelah ketiga kemampuan di
atas kemudian anak akan dengan sendirinya belajar menulis. Dalam pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
bahasa, terutama dalam pendidikan formal, tekanan dan pengetahuan dapat diberikan
pada kemampuan tertentu misalnya, pada membaca atau berbicara (Tampubolon,
2008:4).
2.2.13 Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca
Pada penjelasan sebelumnya, sudah dijelaskan pengertian dari kemampuan
membaca. Menurut Tampubolon (2008:241), kemampuan membaca yaitu kecepatan
membaca dan pemahaman isi. Dalam kemampuan membaca, tentu saja terdapat
faktor-faktor sebagai penentu dalam kemampuan membaca. Menurut Tampubolon
(2008: 241), ada enam faktor-faktor pokok dari kemampuan membaca, yaitu: (a)
kompetensi kebahasaan, (b) kemampuan mata, (c) penentuan informasi fokus, (d)
teknik-teknik dan metode-metode membaca, (e) fleksibilitas membaca, (f) kebiasaan
membaca. Dari keenam faktor di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.
a) Kompetensi Kebahasaan
Dalam kompetensi kebahasan, yang dimaksudkan adalah bagaimana tata
bahasa dan kosa kata, termasuk di dalamnya adalah ejaan dan tanda-tanda
baca. Tata bahasa dan kosa kata merupakan faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam menentukan pemahamaan suatu bacaan.
b) Kemampuan Mata
Kemampuan mata yang dimaskudkan yaitu mencakup jangkauan penglihatan
dan keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca.
c) Penentuan Informasi Fokus
Informasi fokus mencakup proposisi dan kata-kata kunci dalam sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
bacaan. Bacaan yang difokuskan adalah kata kunci yang paling penting dalam
sebuah bacaan.
d) Teknik-teknik dan Metode-metode Membaca
Untuk melakukan kegiatan membaca yang efisien, yang pertama yaitu
menentukan fokus yang akan dibaca. Dalam Menentukan fokus bacaan
terdapat teknik-teknik didalamnya, teknik tersebut di antaranya yaitu dengan
membaca pilih-pilih, baca-lompat, baca-layap, dan baca-tatap.
e) Fleksibilitas Membaca
Kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan kondisi bacaan. Strategi
yang dimaksudkan di sini yaitu metode, kecepatan, dan gaya membaca.
f) Kebiasaan Membaca
Kebiasaan membaca yaitu minat (keinginan, kemauan dan motivasi) dan
ketrampilan membaca yang baik dan efisien.
Jika faktor-faktor penentu kemampuan membaca di atas telah dipahami, maka
biasanya seseorang akan memiliki kemampuan membaca yang maksimal. Dengan
demikian, tujuan membaca yaitu membina dan dapat mengembangkan penguasaan
dari keenam faktor yang telah disebutkan di atas. Sehingga, nantinya seseorang dalam
membaca akan lebih memeperhatikan apa saja yang menjadi faktor-faktor tersebut.
2.2.14 Membaca Pemahaman
Menurut (Tarigan, 2008:58), membaca pemahaman (reading for
understanding) yaitu sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami (a) standar-
standar atau norma-norma kesastraan, (b) resensi kritis, (c) drama tulis, dan (d) pola-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
pola fiksi. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca.
Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan
melalui tulisan. Definisi ini, sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam
membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan
informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi, 1987:222).
Jadi, seseorang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus
menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan
mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut. Untuk dapat memahami isi
suatu bahan bacaan dengan baik, diperlukan adanya kemampuan membaca
pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting
dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan
dapat meningkatkan ketrampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu
yang hendak dicapai.
Ketika kita akan melakukan sesuatu kegiatan, tentu saja kita mampunyai
tujuan yang hendak kita capai. Demikian juga ketika kita membaca pemahaman pasti
mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman
adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-
argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya,
nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan (Tarigan, 2008:36). Kemampuan membaca
dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (Tarigan, 2008:37). Membaca
pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan
memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan membaca
sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga
kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan. Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca
pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan, baik yang
tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut.
2.2.15 Langkah-Langkah Membaca Pemahaman
Dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan
oleh pembaca. Tentu saja langkah-langkah yang digunakan untuk membaca suatu
pemahaman itu penting untuk dipahami terlebih dahulu. Pemahaman berarti paham
akan sesuatu yang akan dilakukan. Maka, untuk membaca pemahaman ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan. Menurut Suyatmi (2004:45), langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam membaca ada empat, yaitu sebagai berikut.
a) Menentukan tujuan membaca;
b) Menentukan tujuan membaca;
c) Membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat
menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya;
d) Mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-
kata sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Menurut pendapat Suyatmi di atas, diharapkan nantinya ketika siswa
melakukan sebuah kegiatan membaca, siswa bisa memperhatikan langgkah-langkah
tersebut, sebelum melakukan kegiatan membaca pemahaman. Jika dalam membaca
pemahaman dapat sesuai dengan langkah-langkah tersebut, pasti tidak akan
menemukan masalah dalam membaca.
2.2.16 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca
Membaca tidak hanya sekedar semua orang bisa membaca dan pasti akan
membaca. Dalam membaca tentu saja te