koreksi fiskal pada spt tahunan pph badan
DESCRIPTION
Koreksi Fiskal SPT Tahunan PPh BadanTRANSCRIPT
Koreksi Fiskal Pada SPT Tahunan PPh Badan
April 29, 2011 dedensae 7 Comments
3 Votes
Beberapa WP sering kebingungan ketika mengisi kolom koreksi fiskal SPT Tahunan PPh Badan formulir 1771 I. Kejadian ini dialami beberapa perusahaan konstruksi yang seluruh penghasilannya telah dikenakan PPh final. Berikut ini saya kutip dari buku petunjuk pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2009 halaman 5 dan 6:
Angka 4 : PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
Untuk menghitung penghasilan neto fiskal yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan ketentuan umum, penghasilan dari sumber di Indonesia yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk sebagai Objek Pajak harus dikeluarkan kembali, sehingga dengan pengurangan penghasilan tersebut pada jumlah penghasilan neto fiskalnya (angka Diisi dengan jumlah penghasilan neto komersial atas penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final dan penghasilan neto komersial atas penghasilan yang tidak termasuk objek pajak yang telah dimasukkan dalam angka 1 formulir 1771 I dan dalam hal mengalami kerugian komersial, diisi sesuai dengan jumlah kerugian komersialnya.
Catatan Penulis:Pengertian Ketentuan Umum adalah bahwa PPh dikenakan terhadap penghasilan neto dimana penghasilan neto adalah pendapatan yang merupakan objek PPh dan bukan PPh final dikurangi biayaAngka 8 adalah angka penghasilan neto setelah koreksi fiskalangka 1 formulir 1771 I adalah seluruh penghasilan baik final maupun tidak final, baik objek PPh maupun bukan objek PPhAngka 5 : PENYESUAIAN FISKAL POSITIF
Yang dimaksud dengan penyesuaian fiskal positif adalah penyesuaian terhadap penghasilan neto komersial (di luar unsur penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk Objek Pajak) dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak berdasarkan UU PPh beserta peraturan pelaksanaannya, yang bersifat menambah penghasilan dan/atau mengurangi biaya-biaya komersial tersebut pada angka 1.
Angka 6 : PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF
Yang dimaksud dengan penyesuaian fiskal negatif adalah penyesuaian terhadap penghasilan neto komersial (di luar unsur penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk Objek Pajak) dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak berdasarkan UU PPh beserta peraturan pelaksanaannya, yang bersifat mengurangi penghasilan dan/atau menambah biaya-biaya komersial tersebut pada angka 1.
Catatan Penulis:Kata yang ditulis tebal dan digarisbawahi merupakan jawaban atas kebingungan WP. Kita akan membuat contohnya.WP hanya menerima penghasilan konstruksi yang telah dikenakan PPh final Rp 1.000.000.0000Biaya untuk kepentingan pemegang saham Rp 50.000.000Karena seluruh penghasilan telah dikenakan PPh final, maka WP hanya mencantumkan Rp 1.000.000.000 pada form 1771 I nomor 4, sedangkan angka Rp 50.000.000 tidak dicantumkan pada kolom koreksi fiskal biaya untuk kepentingan pemegang saham (1771 I No. 5.a.) karena jika dicantumkan akan terjadi double koreksi.Contoh 1:
Peredaran usaha dari jasa konstruksi; Rp 1.000.000.000
Biaya 3M: Rp800.000.000
Biaya untuk kepentingan pribadi pemegang saham: Rp100.000.000
Berdasarkan data tersebut, maka perhitungan labanya adalah sbb:
1. Laporan Laba Rugi Komersial
Peredaran usaha: Rp 1.000.000.000
Biaya: 900.000.000
Laba:Rp 100.000.000
2. Laporan Laba Rugi Fiskal
Peredaran usaha: 0
Biaya: 0
Laba: 0
3. SPT Tahunan PPh Badan
Peredaran usaha: Rp1.000.000.000
Biaya:(900.000.000)
Penghasilan neto komersial: Rp 100.000.000
Penghasilan PPh final (1.000.000.000)
Koreksi fiskal biaya (900.000.000)
Penghasilan neto fiskal 0
Contoh 2:
Peredaran usaha dari jasa konstruksi: Rp 1.000.000.000
Peredaran usaha dari penjualan barang: Rp 4.000.000.000
Biaya sehubungan jasa konstruksi: Rp800.000.000
Biaya untuk Penjualan barang: Rp3.700.000.000
Biaya untuk kepentingan pemegang saham untuk penjualan barang: Rp100.000.000
Berdasarkan data tersebut, maka perhitungan labanya adalah sbb:
1. Laporan Laba Rugi Komersial
Peredaran usaha: Rp 5.000.000.000 dari perhitungan Rp1.000.000.000 + Rp 4.000.000.000
Biaya:4.600.000.000 dari perhitungan Rp800.000.000 + Rp 3.700.000.000 + Rp 100.000.000
Laba:Rp 400.000.000
2. Laporan Laba Rugi Fiskal
Peredaran usaha: Rp 4.000.000.000
Biaya: 3.700.000.000
Laba: Rp300.000.000
3. SPT Tahunan PPh Badan
Peredaran usaha: Rp5.000.000.000
Biaya: 4.600.000.000
Penghasilan neto komersial: 400.000.000
Penghasilan PPh final (1.000.000.000)
Koreksi fiskal biayakonstruksi800.000.000
Koreksi biaya kep. pem. saham(100.000.000)
Penghasilan neto fiskal Rp300.000.000