koran bara trisakti [bakti] edisi 02/mei/2014

4
• BERDAULAT BERDIKARI BERKEPRIBADIAN • LINGKAR TRISAKTINO. 2/MEI/2014 Inilah Visi dan Misi resmi Jokowi-Jusuf Kalla: Meneguhkan Kembali Jalan Ideologis “Kami berkeyakinan bahwa bangsa ini mampu berta- han dalam deraan gelombang sejarah apabila dipandu oleh suatu ideologi. Ideologi sebagai penuntun; ideolo- gi sebagai penggerak; ideologi sebagai pemersatu per- juangan; dan ideologi sebagai bintang pengarah. Ide- ologi itu adalah PANCASILA 1 JUNI 1945 dan TRISAKTI. Pancasila 1 Juni 1945 meletakkan dasar dan sekaligus memberikan arah dalam membangun jiwa bangsa un- tuk menegakkan kembali kedaulatan, martabat dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa; menegaskan kembali fungsi publik negara; menggelorakan kembali harapan di tengah krisis sosial yang mendalam; mene- mukan jalan bagi masa depan bangsa; dan, meneguh- kan kembali jiwa gotong-royong. TRISAKTI memberikan pemahaman mengenai dasar untuk memulihkan harga diri bangsa dalam pergaulan antar-bangsa yang sederajat dan bermartabat, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jalan TRISAKTI menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan landasan kebijakan nasional masa depan. TRISAKTI mewadahi semangat perjuangan na- sional yang diterjemahkan dalam tiga aspek kehidupan berbangsa dan bemegara yaitu, berdaulat dalam poli- tik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Penjabaran TRISAKTI diwujudkan dalam bentuk: 1) Kedaulatan dalam politik diwujudkan dalam pem- bangunan demokrasi politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kedaulatan rakyat menjadi karakter, nilai dan semangat yang dibangun melalui gotong-royong dan persatuan bangsa. 2) Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pem- bangunan demokrasi ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di dalam penge- lolaan keuangan negara dan pelaku utama dalam pem- bentukan produksi dan distribusi nasional. Negara me- miliki karakter kebijakan dan kewibawaan pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil keputusan- keputusan ekonomi rakyat melalui penggunakan sum- ber daya ekonomi nasional dan anggaran negara untuk memenuhi hak dasar warganegara. 3) Kepribadian dalam kebudayaan diwujudkan melalui pembangunan karakter dan kegotong-royongan yang berdasar pada realitas kebhinekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa dalam mewujudkan implementasi demokrasi politik dan demokrasi ekono- mi Indonesia masa depan. Dengan demikian, pnnsip dasar dalam TRISAKTI ini menjadi basis sekaligus arah perubahan yang berdasar- kan pada mandat konstitusi dan menjadi pilihan sadar dalam pengembangan daya hidup kebangsaan Indo- nesia, menolak ketergantungan dan diskriminasi, serta terbuka dan sederajat dalam membangun kerjasama yang produktif dalam tataran pergaulan intemasional.” JALAN IDEOLOGIS TRISAKTI

Upload: konsorsium-pembaruan-agraria

Post on 12-Mar-2016

248 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

KORAN BAKTI (Barisan Trisakti) adalah koran yang diterbitkan untuk menyebarluaskan konsepsi Trisaksi dan relevansinya untuk menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh rakyat dan bangsa Indonesia dan bagaimana cara kita memperjuangkanya. lingkartrisakti.org/

TRANSCRIPT

Page 1: Koran Bara Trisakti [Bakti] Edisi 02/mei/2014

• Berdaulat BerdIKarI BerKeprIBadIan •

•LINGKAR TRISAKTI•

NO. 2/MEI/2014

Inilah Visi dan Misi resmi Jokowi-Jusuf Kalla: Meneguhkan Kembali Jalan Ideologis

“Kami berkeyakinan bahwa bangsa ini mampu berta-han dalam deraan gelombang sejarah apabila dipandu oleh suatu ideologi. Ideologi sebagai penuntun; ideolo-gi sebagai penggerak; ideologi sebagai pemersatu per-juangan; dan ideologi sebagai bintang pengarah. Ide-ologi itu adalah PANCASILA 1 JUNI 1945 dan TRISAKTI.

Pancasila 1 Juni 1945 meletakkan dasar dan sekaligus memberikan arah dalam membangun jiwa bangsa un-tuk menegakkan kembali kedaulatan, martabat dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa; menegaskan kembali fungsi publik negara; menggelorakan kembali harapan di tengah krisis sosial yang mendalam; mene-mukan jalan bagi masa depan bangsa; dan, meneguh-kan kembali jiwa gotong-royong.

TRISAKTI memberikan pemahaman mengenai dasar untuk memulihkan harga diri bangsa dalam pergaulan antar-bangsa yang sederajat dan bermartabat, yakni

berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jalan TRISAKTI menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan landasan kebijakan nasional masa depan. TRISAKTI mewadahi semangat perjuangan na-sional yang diterjemahkan dalam tiga aspek kehidupan berbangsa dan bemegara yaitu, berdaulat dalam poli-tik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Penjabaran TRISAKTI diwujudkan dalam bentuk:

1) Kedaulatan dalam politik diwujudkan dalam pem-bangunan demokrasi politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kedaulatan rakyat menjadi karakter, nilai dan semangat yang dibangun melalui gotong-royong dan persatuan bangsa.

2) Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pem-bangunan demokrasi ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di dalam penge-lolaan keuangan negara dan pelaku utama dalam pem-

bentukan produksi dan distribusi nasional. Negara me-miliki karakter kebijakan dan kewibawaan pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi rakyat melalui penggunakan sum-ber daya ekonomi nasional dan anggaran negara untuk memenuhi hak dasar warganegara.

3) Kepribadian dalam kebudayaan diwujudkan melalui pembangunan karakter dan kegotong-royongan yang berdasar pada realitas kebhinekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa dalam mewujudkan implementasi demokrasi politik dan demokrasi ekono-mi Indonesia masa depan.

Dengan demikian, pnnsip dasar dalam TRISAKTI ini menjadi basis sekaligus arah perubahan yang berdasar-kan pada mandat konstitusi dan menjadi pilihan sadar dalam pengembangan daya hidup kebangsaan Indo-nesia, menolak ketergantungan dan diskriminasi, serta terbuka dan sederajat dalam membangun kerjasama yang produktif dalam tataran pergaulan intemasional.”

JALAN IDEOLOGIS TRISAKTI

Page 2: Koran Bara Trisakti [Bakti] Edisi 02/mei/2014

2 BAKTI | BarISaN trISaktI

dan akhirat, ooh... bahagia lahir dan batin, untuk In-donesia, hanya saya harus menunggu karena harus konsultasi dengan kyai-kyai dan dewan syuro yang ada di PKB. Ini adalah langkah yang menurut banyak orang tidak mungkin, tetapi kita bisa mempraktek-kan bahwa koalisi, kerjasama tanpa syarat itu mung-kin. Kita mempunyai niat, kita mempunyai kemauan, inilah yang sampai saat ini kita jaga. Pada saat ini kita bisa berbahagia bertemu di markas besar PDI Perjuangan yang nantinya akan mendeklarasikan ketiga partai PDI Per-juangan, PKB dan Partai Nasdem. Saya kira itu yang bisa saya sam-paikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih. Wassalammualaikum warahma-tulahi wabarakatuh. MERDEKA!”

Pidato Soekarno

“Peganglah teguh sejarahmu itu, never leave your own history! Peganglah yang telah kita miliki sekarang, yang adalah AKUMULASI dari pada hasil SEMUA perjuangan kita di masa lampau. Jikalau engkau meninggalkan sejarah, engkau akan berdiri di atas vacuum, engkau akan berdiri diatas kekosongan dan lantas engkau menjadi bingung, dan akan berupa amuk, amuk belaka. Amuk, seperti kera kejepit di dalam gelap.” (Jas Merah 1966)

“Djikalau Saudara-saudara terutama sekali mahasiswa masih ngamplok saja, nggan-dol saja kepada demokrasi buatan Inggris, atau demokrasi buatan Perancis, atau demokrasi buatan Amerika, atau demokrasi buatan Rusia, saudara menjadi bangsa djiplakan, saudara menjadi bangsa copy. Hanya bangsa yang berkepribadian sendiri, hanya bangsa yang demikian itulah, bisa tetap berdiri dalam geloranya zaman.” (Pi-dato Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1958)

BARA

Jokowi Menang, Rakyat Senang

Rakyat Indonesia kian hidup susah. Di tengah masyarakat, di tempat kerja dan bahkan di dalam rumah sendiri, setiap hari rakyat Indonesia mesti hidup di bawah tekanan. Kaum tani ditahan tanpa bukti, kaum buruh dipaksa bekerja

tanpa jaminan penghidupan yang layak, para karyawan dijebak ke dalam sistem kontrak yang tanpa keamanan pekerjaan, sementara pengusaha hitam melenggang bebas tanpa hukuman. Rakyat mau protes malah ditakut-takuti dan dimusuhi. Rakyat mau memilih keyakinannya sendiri malah diintimidasi dan dilecehkan. Ibu-ibu dipaksa terus khawatir atas keselamatan diri dan anak-anak perempuannya dari kekerasaan akibat kebudayaan yang merendahkan perempuan dibandingkan laki-laki. Usaha kecil dan menengah terus tergerus oleh persaingan yang tidak adil dengan barang-barang impor berharga murah.

Menurut visi dan misi Jokowi-JK, ada tiga muara dari seluruh permasalahan yang di-hadapi rakyat Indonesia. Muara masalah yang pertama adalah lemahnya negara dalam menegakkan kedaulatan sosial-politik rakyat Indonesia. Selama ini negara hanya diam saja di hadapan rentetan pelanggaran atas Hak Asasi Manusia (HAM). Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, perendahan terhadap mereka yang berbeda keyakinan, serta penindasan ekonomi dan politik terhadap penghidupan rakyat membuktikan hal itu. Negara semakin lama semakin tak memiliki kuasa berhadapan dengan penghan-curan sendi-sendi kedaulatan rakyat.

Muara masalah yang kedua ialah lemahnya sendi perekonomian bangsa. Selama ini ne-gara terlalu mengandalkan investor asing untuk membangun negeri ini. Akibatnya, ke-mandirian ekonomi Indonesia tak kunjung berkembang. Ditambah pula dengan sistem bagi-hasil yang tidak adil. Lebih parah lagi, barang-barang dalam negeri dipaksa bersa-ing dengan barang-barang impor yang lebih murah harganya. Kaum tani dipaksa bersa-ing dengan industri pertanian luar negeri yang serba modern, sementara para pengu-saha lokal diseret untuk bersaing dengan perusahaan multinasional sehingga memaksa mereka untuk memotong gaji buruhnya dan memberlakukan sistem kerja kontrak yang memiskinkan buruh. Kekayaan alam bangsa Indonesia dikuras oleh perusahaan multi-nasional yang bekerja sama dengan birokrat-birokrat korup dan antek-antek kepenting-an kapital asing. Para birokrat korup dan antek kapitalis ini adalah ‘komprador’, yakni penjual aset bangsa ke asing untuk memperkaya diri dan memiskinkan rakyat Indone-sia. Semua ini karena sistem perekonomian yang tak berani berdiri di atas kaki sendiri.

Muara masalah ketiga adalah krisis kebudayaan Indonesia. Berhadapan dengan ma-suknya gelombang budaya asing, masyarakat kita sering terprovokasi untuk membalas-nya dengan melakukan ‘pemurnian’ atas budaya sendiri. Hasilnya adalah budaya yang tidak toleran, tak hanya terhadap budaya asing tetapi juga terhadap budaya tetangganya sendiri. Akibatnya, muncul konflik sosial antar sesama rakyat akibat perbedaan budaya kelompok. Dari situ, muncullah karakter bangsa yang semakin tidak toleran dan se-makin alergi terhadap budaya saudara sebangsanya sendiri. Di sini, kebhinekaan atau kemajemukan budaya Indonesia tergerus oleh dua arus: arus budaya asing dan arus bu-

daya lokal yang tidak toleran.

Ketiga muara permasalahan inilah yang akan dijawab Jokowi-JK melalui Revolusi Men-tal. Dulu, Bung Karno pernah bilang: “Revolusi belum selesai.” Walaupun Indonesia sudah merdeka, tetapi rakyatnya masih hidup di alam ketertindasan. Rakyat belum merdeka secara politik, ekonomi dan kebudayaan. Tugas meneruskan Revolusi inilah yang kini dipegang oleh Jokowi-JK. Acuan dari Revolusi Mental itu ialah Trisakti Bung Karno, yakni ‘berdaulat secara politik’, ‘berdikari secara ekonomi’ dan ‘berkepribadian secara kebudayaan’. Trisakti inilah yang akan menyelesaikan tiga muara masalah rakyat Indonesia. Semuanya mesti dimulai dari Revolusi Mental.

Revolusi Mental adalah perubahan cara berpikir. Perubahan ini akan dilangsungkan pada tiga wilayah. Yang pertama adalah mengubah cara berpikir bangsa yang meren-dahkan Hak Asasi Manusia menjadi sadar akan perlunya pemenuhan terus-menerus terhadap hak-hak asasi rakyat Indonesia. Perempuan tak boleh lagi dilecehkan dan di-jadikan objek kekerasan. Mereka yang berbeda keyakinan tak boleh lagi dikecam atau dikucilkan. Negara harus turun tangan membela mereka yang dilumpuhkan, membela mereka yang ditindas dan dilecehkan. Negara harus berani mengeluarkan peraturan-peraturan yang membela kedaulatan politik rakyat Indonesia dan memuliakan Hak Asasi Manusia.

Yang kedua adalah mengubah cara berpikir pemerintah yang selama ini terlalu bergan-tung pada investasi asing dan mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Negara harus hadir dan campur tangan dalam setiap sendi perekonomian. Negara mesti menerapkan pembatasan atas investasi asing dan barang impor agar kemandirian ekonomi nasional bisa tumbuh dan para pengusaha domestik, kaum tani serta buruh dapat menikmati hasil kerja mereka tanpa perlu khawatir karena persaingan dari barang impor. Kompra-dor-komprador atau birokrat-birokrat korup antek modal asing harus diganyang dari tubuh birokrasi negara. Kemandirian ekonomi harus ditegakkan.

Yang ketiga adalah perubahan cara berpikir bangsa yang belakangan ini semakin tidak toleran dan penuh dengan kekerasan. Tak boleh lagi ada diskriminasi terhadap mereka yang berpikiran berbeda, terhadap mereka yang berkeyakinan lain. Kebhinekaan atau kemajemukan budaya adalah hak rakyat Indonesia dan negara harus menjamin agar hak itu tetap di tangan rakyat Indonesia. Biarpun begitu, bukan berarti kita harus mene-rima seratus persen kebudayaan asing. Budaya asing mesti diolah secara kreatif dalam kerangka budaya lokal. Pendidikan budi pekerti dan kemawasan berpikir mesti diberi-kan pada anak-anak sejak dini. Hanya dengan cara itulah bangsa kita tidak akan mem-beo atau membebek budaya asing, tetapi juga tidak diskriminatif terhadap budaya lain dari saudara sebangsa sendiri.

Inilah inti dari Revolusi Mental: mengubah cara berpikir bangsa agar terwujud kedau-latan politik, kemandirian ekonomi dan kepribadian budaya. Inilah Trisakti Bung Karno yang ditrapkan untuk kondisi Indonesia sekarang. Tiga muara masalah yang menyebab-kan kesusahan rakyat Indonesia mesti diselesaikan dengan Revolusi Mental yang men-dorong perwujudan Trisakti di segala penjuru Indonesia. Jokowi menang, rakyat senang.

Pidato Koalisi Jokowi

“Assalammualaikum warahmatulahi wabarakatuh,

Yang kita hormati, yang kita banggakan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri, beserta seluruh jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan. Yang kita hormati, yang kita banggakan, Ketua Umum Partai Nasdem, Bapak Surya Paloh beserta seluruh jajaran DPP Partai Nasdem. Yang saya hormati, Bapak Muhai-min Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, beserta seluruh jajaran peng-urus DPP PKB. Yang pada sore hari ini hadir, Bapak Sekjen PDI Perjuangan, Partai Nas-dem, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa, Ibu Puan Maharani, ibu dan bapak sekalian, hadirin yang berbahagia.

Saya adalah orang yang sangat berbahagia sampai detik ini. Karena kemurnian ker-jasama antar partai sampai detik ini tidak pernah berbicara, kita tidak pernah ber-bicara mengenai menterinya siapa, dan cawapresnya siapa. Ini kemurnian kerja sama; inilah yang akan terus kita kawal, sehingga ini akan mempersatukan kita. Dan yang kita bicarakan setiap hari adalah langkah-langkah ke depan, agenda-agenda ke depan apa, dan menyamakan platform antar partai, untuk bangsa, rakyat, dan negara yang kita cintai ini ke depan. Waktu pertama kali saya bertemu pak Surya Paloh saat itu, saya bercerita mengenai langkah-langkah ke depan seperti apa. 30 menit setelah saya bercerita, beliau langsung menyampaikan salaman, “cocok mas”. Dan saya tanyakan, “Apakah bapak akan menyampaikan atau meminta mengenai cawapres?” Beliau menyampaikan, “Tidak”. “Apakah bapak akan menyampaikan men-teri dan jumlah menteri?” “Tidak. Saya mendukung 100% apa yang tadi disampaikan oleh mas Jokowi.” Begitu juga waktu saya dengan jajaran DPP PDI Perjuangan ber-temu dengan Ketua Umum PKB, juga sama. Kita menyampaikan langkah-langkah dan Bapak Ketua Umum PKB juga menyampaikan cocok, seiring, bahagia, dunia

SATUKAN LANGKAH, WUJUDKAN TRISAKTI

Page 3: Koran Bara Trisakti [Bakti] Edisi 02/mei/2014

3NO. 2/MEI/2014

PERJUANGANPembaruan Agraria: Wujud Nyata Trisakti Kemerdekaan

oleh: Galih Andreanto

Kepala Departemen Kampanye dan Kajian Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)

Pembangunan nasional harus disandarkan pada potensi nasional berupa melimpahnya sumber kekayaan alam dan tenaga produktif manusia Indonesia. Potensi itulah yang kongkret menggerakan roda perekonomian bangsa Indonesia. Hubungan manusia dengan alat produksi (ke-kayaan alam/agraria) harus diatur negara sesuai konsti-tusi Pasal 33 UUD 1945 dan UUPA 1960.

Demokrasi ekonomi harus sejalan dengan demokrasi politik. Tanpa pembagi-bagian alat produksi bagi rak-yat yang bersandar pada corak produksi agraris, rak-yat Indonesia akan kembali jatuh ke dalam kerapuhan ekonomi. Pembaruan agraria yang pernah dilaksanakan Sukarno pada tahun 1960 melalui kelahiran UUPA 1960 adalah salah satu program kebijakan utama yang secara nyata mewujudkan Trisakti kemerdekaan. Trisakti Ke-merdekaan menetapkan jalan kemerdekaan yang mesti ditempuh bangsa Indonesia dengan sepaket prinsip yang tak terpisah-pisah, baik soal ekonomi, politik dan kebu-dayaan. Revolusi ekonomi, politik dan budaya melalui

satu paket program pembaruan agraria dapat mengantar-kan Indonesia kembali pada tujuan kemerdekaan, yaitu menuju tatanan masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita Proklamasi 1945.

Inti dari pembaruan agraria adalah land reform yaitu pembagian-ulang kepemilikan dan penguasaan tanah. Meskipun demikian, land reform tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh program-program penunjang seperti pengairan, perkreditan, penyuluhan, pendidikan, pemasaran, dan sebagainya. Pembaruan agraria memi-liki tujuan yang sejalan dengan perubahan mental bang-sa (Revolusi Mental), yakni dengan mengubah susunan masyarakat dari struktur masyarakat warisan feodalisme dan kolonialisme menjadi susunan masyarakat yang lebih merata, demokratis, adil dan sejahtera. Tanpa pembaru-an agraria sebagai landasan, kita akan terus mengulangi dan melestarikan kesalahan masa lalu, yaitu membangun Indonesia di atas kerapuhan dengan memaksakan diri bermewah-mewah di atas kemiskinan, kerapuhan dan ketimpangan kekayaan.

Untuk menyelamatkan Indonesia, satu-satunya jalan ada-lah melaksanakan Pembaruan Agraria. Bagaimana melak-sanakan Pembaruan Agraria di Indonesia? Alhamdulil-lah, Para Pendiri Bangsa kita telah menyiapkan landasan hukum untuk Pembaruan Agraria yang sampai saat ini belum dicabut dan dapat digunakan yaitu UU No.5/1960, Perpu No. 56/1960 dan UU No. 2/1960. Pertama, pelak-sanaan pembaruan agraria dapat ditempuh melalui pem-bentukan Badan Pelaksana/Komite Nasional Pembaruan

Agraria yang bertanggung jawab langsung kepada Presi-den untuk menyelesaikan konflik agraria. Kedua, melalui Reformasi Kelembagaan dengan membentuk Kemente-rian Agraria yang bertanggung jawab dan berwenang atas pengurusan sumber-sumber agraria, seperti pertanahan, pertanian, kehutanan, kelautan dan pertambangan. Ketiga, membentuk Badan Pelaksana Pembaruan Agra-ria yang akan menjalankan program tanah untuk petani tak bertanah, petani gurem dan masyarakat miskin lain-nya dan program pendukung pembaruan agraria seperti membangun infrastruktur pendukung pembaruan agra-ria, melaksanakan penyuluhan pertanian, penyediaan alat-alat pertanian, membangun industri bibit, pupuk, pestisida, pangadaan bank dan koperasi, menghidup-kan Bulog untuk menjaga harga pasar, penyediaan pasar dalam negeri, pengetatan impor dan ekspor pangan serta pembatasan investasi asing pada pertanian dan perke-bunan.

Apa yang akan terjadi jika pemimpin ke depan lalai me-laksanakan pembaruan agraria sesuai amanat UUPA 1960? Petani, buruh, nelayan, masyarakat adat akan terus terjebak dalam kemiskinan; Indonesia akan terus me-nerus kehilangan tanah produktif; tanah tidak produktif karena dijadikan objek spekulasi dan komoditas dagang; jumlah petani terus berkurang; kelangkaan pangan; im-por pangan terus melonjak; kerusakan lingkungan; ket-impangan pendapatan antara desa dan kota semakin lebar; konflik agraria merebak di mana-mana dan mela-hirkan kerawanan sosial dan mengganggu ketahanan nasional; logistik perang dalam hal pangan menjadi ter-

SEN

YUM

:)

MEMIMPIN

Menang Telak Jokowi-JKIni catatan tentang aktivitas relawan Jokowi-Jusuf Kalla di seluruh Indonesia. Patut diacungi jempol besar un-tuk setiap inisiatif dan partisipasi yang tumbuh dari masyarakat. Arus dukungan rakyat melalui relawan Jokowi-JK makin deras! Rakyat semua bergerak bersama menyatakan dukungan dengan masuk menjadi bagian gerakan relawan pendukung Jokowi-JK secara sukarela. Deklarasi dukungan bergema di mana-mana.

Barisan pemuda pecinta dan pengikut Gus Dur atau Gus-durian mendeklarasikan diri bergabung dengan Jaringan Kerja Relawan Jokowi-JK untuk memenangkan pasangan itu pada Pilpres 2014. “Sikap kawan-kawan Gusdurian seluruh Indonesia sepakat akan bergabung dengan Ja-ringan Kerja Relawan (Jangkar) Jokowi-JK di seluruh Jawa,” kata Koordinator Gusdurian, Rendra Setiawan, di Markas Jangkar Jokowi-JK, Yogyakarta. Ketua GP Ansor Jabar, Hendrik Kurniawan mengatakan, ada 1,6 juta kader GP Ansor di Jabar. Mereka akan menjadi relawan untuk memenangkan Jokowi-JK. “Jangan salah, kader GP An-sor itu aneka ragam partai. Namun kami satu suara, me-milih Jokowi-JK,” ujarnya saat deklarasi dukungan untuk Jokowi-JK di Cirebon. Tanggal 25 Mei lalu, para relawan pecinta musik dan budaya NTT menggelar acara “NTT dukung Jokowi-JK untuk Perubahan” di Bundaran Ho-tel Indonesia, Jakarta. Kelompok seniman tato juga tak ketinggalan. Mereka menyatakan dukungannya untuk Jokowi-JK karena pasangan tersebut dianggap merakyat dan mampu mewujudkan perlindungan bagi Hak Asasi Manusia (HAM), tidak seperti Prabowo-Hatta Rajasa yang dipandang jauh dari rakyat dan terlibat pelanggaran HAM.

Selain deklarasi dukungan, kegiatan yang dilakukan ber-bagai organisasi relawan pun beraneka ragam. Relawan Buruh Sahabat Jokowi memasang ribuan spanduk du-kungan untuk Jokowi-JK di warung-warung di 28 provin-si se-Indonesia. Masyarakat dari berbagai kecamatan di kabupaten Sikka ramai-ramai mendaftarakan diri men-jadi relawan untuk pemenanganan Joko Widodo dan Mu-hamad Yusuf Kalla. Laki-laki, perempuan, tua dan muda, orang mendatangi Aula Prima Cipta Permai di Jalan Adi-

sucipto, tidak jauh dari Bandara Frans Seda, Maumere. Tim relawan Jokowi di Pati, Jawa Tengah, menggelar aksi pengumpulan tanda tangan di halaman Stadion Joyoku-sumo Pati. Aksi tersebut digelar untuk mendukung Joko-wi dalam pilpres mendatang. Pusat Informasi Relawan (PIR) Jokowi untuk Indonesia menghimpun puluhan kelompok relawan pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, untuk bertukar pikiran terkait strategi pemenangan pasangan yang diusung PDIP ber-sama partai koalisinya. Komunitas pemuda relawan Joko-wi (KOPI REJO) Ambarawa, melakukan jalan kaki Am-barawa – Jakarta. Sukarelawan pendukung Joko Widodo di Denpasar, Bali, menggalang dukungan dan simpati masyarakat dengan menggelar parade “Ngelawang Barong Bangkung”. Seni “Ngelawang Barong Bangkung” yang berarti melanglang atau mengelilingi lingkungan de-ngan membawa barong itu dibawakan oleh para pemuda

pendukung Jokowi di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, tepat saat ribuan masyarakat tengah berolahraga dan menikmati hari bebas mobil. Semeton Jokowi itu juga membentangkan kain putih berukuran sekitar 200 meter di depan Monumen Perjuangan Rak-yat Bali Renon. Di kain tersebut, masyarakat dapat mem-bubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan dan menuliskan harapan kepada calon presiden Jokowi.

Koran Bakti (Barisan Trisakti) ini sendiri juga terus mengiringi gerak para relawan di daerah-daerah. Mulai dari Aceh hingga Papua, dari kota Semarang, Surabaya, Kupang, sampai dengan desa-desa di Garut, Koran Bakti telah tersebar di tangan rakyat Indonesia. Pembacanya pun beragam, mulai dari para akademisi di kampus-kampus, orang-orang kantoran, pembantu rumah tangga, kaum buruh hingga kepala desa dan para petani.

Page 4: Koran Bara Trisakti [Bakti] Edisi 02/mei/2014

4 BAKTI | BarISaN trISaktI

Kawan-kawan relawan Jokowi juga sering mengadakan pentas-pentas rakyat. Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei lalu, Seknas Perempuan Pendukung Jokowi menggelar senam kerakyatan yang banyak diikuti oleh Ibu-Ibu dari berbagai penjuru kota Jakarta. Sesuai senam, Ibu-Ibu juga mendapat penyuluhan gratis ten-tang kesehatan reproduksi. Tak kalah serunya, di tengah-tengah acara ada juga yang berjualan sambal kemasan bermerk “Sambal Metal” yang dananya akan digunakan untuk kegiatan relawan.

Kenyataannya, pasangan Joko Widodo–Jusuf Kalla (Joko-wi-JK) tampaknya mendapat lebih banyak dukungan su-karela dari rakyat. Hal ini terungkap dari penelitian LSI yang menyebutkan sekitar 68,5 persen responden menya-

batas; terganggunya teritorial karena penguasaan sumber daya alam oleh bangsa lain melalui korporasi asing; urba-nisasi meningkat dan ekspor TKI terus menerus karena tersingkirnya warga desa dari sumber hidupnya; krimi-nalisasi meningkat karena kemiskinan dan ketimpangan ekonomi; gagalnya industrialisasi nasional yang berarti Indonesia tidak mampu memproduksi barang-barang untuk kebutuhannya sendiri; petani, nelayan dan buruh tidak dapat menabung karena tidak mempunyai surplus penghasilan sehingga tidak dapat membeli saham perusa-haan negara yang dinasionalisasi dan keberadaan Indone-sia sebagai sebuah negara bangsa akan terancam. Rakyat harus diberi kepercayaan dalam menggerakan ekonomi nasional.

Alhamdulillah! Jokowi-JK dalam dokumen resmi visi-misinya secara lugas mendukung pembaruan agraria. Dinyatakan dalam salah satu agenda prioritas Jokowi-JK bahwa mereka “akan meningkatkan kualitas hidup ma-nusia melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat de-ngan program ‘Indonesia Kerja’ dan ‘Indonesia Sejahtera’ dengan mendorong land reform dan program kepemi-likan tanah seluas 9 Juta Ha.” Selain itu, Jokowi-JK juga akan berjuang “mendorong landreform untuk memper-jelas kepemilikan dan kemanfaatan tanah dan sumber daya alam melalui penyempurnaan terhadap UU Pokok Agraria.” Dalam semangat berdikari ekonomi, Jokowi-JK “akan membangun kedaulatan pangan berbasis pada agribisnis kerakyatan melalui komitmen kami untuk im-plementasi reforma agraria melalui (a) pembaruan akses dan aset, pendistribusian aset terhadap petani, distribusi hak atas tanah petani melalui land reform dan program kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani; menyer-ahkan lahan sebesar 9 juta Ha, (b) meningkatnya akses petani gurem terhadap kepemilikan lahan pertanian dari rata-rata 0.3 hektar menjadi 2.0 hektar per KK tani dan pembukaan 1 juta Ha lahan pertanian kering di luar Jawa dan Bali.” Alhamdulillah wa syukurillah, Jokowi-JK men-dukung perjuangan kaum tani Indonesia dalam men-jalankan land reform!

JANGAN LUPA

Apakah kawan-kawan, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sudah tahu tanggal berapa kita harus mencoblos pilihan kita, Jokowi-JK? Tanggal 9 Juli, dan sekali lagi tanggal 9 Juli 2014. Mari rame-rame datangi TPS dan coblos Jokowi-JK tanggal 9 Juli!

SAMPAI MENANG

REDAKSI

Ayo Dukung Jokowi-JK, Ikuti Lomba-Lomba Rakyat

Rakyat Indonesia di mana-mana mendu-kung Jokowi-JK. Ada RPJB, REJO, BEJO, Seknas Jokowi, Sek-nas Perempuan Pen-dukung Jokowi, Sri-kandi Jokowi, JKW4P, Seknas Muda Jokowi dan masih banyak lagi! Mereka semua me-ramaikan Indonesia dengan lomba-lomba dan pentas-pentas seni rakyat.

Seknas Perempuan Pendukung Jokowi baru saja melang-sungkan lomba menggambar poster bertema “Presidenku Jokowi”. Lomba poster ini disebarluaskan di media sosial facebook. Hingga hari ini, sudah ada 28 poster yang nantinya akan dinilai oleh dewan juri yang akan dipilih oleh Seknas Perempuan Pendukung Jokowi. Relawan Jokowi banyak mengadakan lomba-lomba semacam itu. Pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, JASMEV sebagai tim relawan Jokowi telah mengadakan lomba mengarang puisi tentang Jokowi.

Pemred: Anom Astika. Redpel dan Editor: Martin Suryajaya. Sekretaris Redaksi: Pandu Yuhsina. Anggota Redaksi: Hilmar Farid, Irine Gayatri, Mohamad Zaki, Wilson, Mugiyanto, Galih Andreanto, Wasisto Raharjo Jati, Razif, Abu Mufakir. Perwajahan: Alit Ambara. Karikatur: Yovantra Arief. Redaktur Ahli: Airlangga Pribadi, Bonnie Triayana, Agung Putri Astrid, Eko Prasetyo, Ruth Indiah Rahayu. Bendahara: Rini Prasnawati dan Nor Hiqmah.

Koord. Distribusi Jakarta-Banten-Jabar: Robie (081218998400), Zico (082123216878), Abu (081243319492) & Alfan (085781662206). Koord. Distribusi Jateng-Yogya: Pandu (081254770904). Koord. Distribusi Jatim-Bali-NTT: Sinnal (081317993473) & Mugiyanto (081399825960). Koord. Distribusi Sumatra: Galih (081288396363). Koord. Distribusi Sulawesi-Kalimantan: Elizabeth (081384697372) & Firdaus (085395858079). Koord. Distribusi Papua: Wilson (081284597664).

Alamat Redaksi: Salemba Tengah No 39 BB Lantai 3 Jakarta - 10440. Telp. (021) 3191927 ; email: [email protected]

Rapatkan Barisan!PENCALONAN

Penetapan jumlah dukungan perolehan suara dan kursi untuk pencalonan Presiden dan Wakil Presiden

17 Mei 2014

Dilaksanakan oleh KPU

Pengumuman masa pendaftaran

11 s/d 17 Mei 2014

Dilaksanakan melalui laman KPU dan/atau sarana yang lain

Pendaftaran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

18 s/d 20 Mei 2014

Dilaksanakan oleh partai politik atau ga-bungan partai politik

Penetapan nama-nama pasangan calon Presi-den dan Wakil Presiden

31 Mei 2014

10 Juni 2014

Dilaksanakan oleh KPU

Pengambilan nomor urut serta penetapan nomor urut dan pengumuman pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

1 Juni 2014

11 Juni 2014

Dilaksanakan oleh KPU dan dihadiri oleh pasangan calon

KAMPANYE

Pertemuan antar peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/tim kampanye tentang1. pelaksanaan kam-panye

2 Juni 2014

12 Juni 2014

Dikoordinasi-kan oleh KPU

2. Deklarasi Pemilu Presi-den dan Wakil Presiden Berintegritas

3 Juni 2014

13 Juni 2014

Dilaksanakan oleh KPU, pasangan calon, dan tim kampanye

3. Kampanye4 Juni

s/d 5 Juli 2014

Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye

4. Masa tenang 6 s/d 8 Juli 2014

Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye

Agar kita dapat menentukan pilihan kita perlu:

1. Memastikan nama-nama pemilih tercantum dalam daftar pemilih sementara.

2. Memastikan kelengkapan identitas nama pemilih, terutama NIK, KTP, KK.

Akan tetapi, untuk menentukan masa depan kita ber-sama Jokowi-JK, maka kita harus:

1. Mendatangi posko-posko relawan Jokowi-JK untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kegiatan mereka.

2. Mendatangi posko-posko relawan untuk bisa terli-bat dalam kegiatan-kegiatan pemenangan Jokowi JK.

3. Menyebarluaskan koran Barisan Trisakti dengan membagikan dan menempel koran di tempat-tem-pat pengumuman.

4. Meyakinkan masyarakat, teman, keluarga, bahwa Jokowi-JK adalah pilihan menuju Indonesia bersih, berdaulat, dan sejahtera.

9 Juli 2014Tentukan masa depan kita: pilih Jokowi-JK!

takan sukarela membantu pasangan Jokowi-JK dan hanya 15,3 persen yang akan sukarela membantu Prabowo-Hatta. Penelitian itu juga membuktikan bahwa du-kungan pada Jokowi-JK hampir merata di seluruh lapisan masyarakat, jauh lebih tinggi daripada dukungan pada pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Dari fakta dukungan dan koalisi parpol, kelihatan bahwa pasangan Jokowi-JK memang memiliki dukungan spontan dan sukarela dari masyarakat.

Segenap rakyat Indonesia bergerak mendukung Jokowi-JK tanpa dipungut biaya. Semuanya bergembira ria ber-sama dalam dukungan tak putus-putusnya bagi Jokowi-JK. Rakya Indonesia di mana-mana dengan senang hati terlibat mengawal Jokowi-JK ibarat datang beramai-ramai ke pasar malam. Ayo ikuti lomba-lomba rakyat, dukung Jokowi-JK sampai menang!