konversi sinyal analog menjadi partitur …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. ·...

27
KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR MENGGUNAKAN ALGORITME FFT NIKO FAJAR JULIYANTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR

MENGGUNAKAN ALGORITME FFT

NIKO FAJAR JULIYANTO

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 2: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
Page 3: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Konversi Sinyal Analog

Menjadi Partitur Menggunakan Algoritme FFT adalah benar karya saya dengan

arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2017

Niko Fajar Juliyanto

NIM G64120091

Page 4: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

ABSTRAK

NIKO FAJAR JULIYANTO. Konversi Sinyal Analog Menjadi Partitur

Menggunakan Algoritme FFT. Dibimbing oleh AGUS BUONO.

Partitur merupakan media dokumentasi musik atau lagu yang telah lama

digunakan musisi. Saat ini banyak musisi yang tidak bisa membaca atau menulis

partitur. Keberadaan partitur sangat penting untuk membantu musisi dalam

mendokumentasikan karyanya dan sebagai alat bantu ketika memainkan karyanya.

Adanya aplikasi untuk konversi rekaman menjadi partitur secara otomatis akan

memudahkan musisi terutama pemain gitar dalam mendokumentasikan karyanya.

Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu musisi untuk bisa memahami cara

membaca dan menggunakan partitur. Pengembangan aplikasi ini, menggunakan

algoritme fast Fourier transform (FFT) untuk mengenali nada dan mengestimasi

durasi kemunculan dan panjang nada. Akurasi pada penelitian ini diperoleh sebesar

100% untuk pengenalan nada dan panjang nada.

Kata kunci: fast fourier transform (FFT), gitar, nada, partitur.

ABSTRACT

NIKO FAJAR JULIYANTO. Analogue Signal to Musical Notes Conversion Using

FFT Algorithm. Supervised by AGUS BUONO.

Musical score is an old media for music documentation. Nowadays many

musicians can not write and read musical score. Musical score is very important to

help musician documenting his song and as an aid when he plays it. An automatic

application to convert recorded song into musical score will make it easier for

musician, especially guitarist, to understand how to read and use musical score.

This application is developed using fast Fourier transform algorithm to recognize

tone and its duration. The accuracy of this experiment is 100% for tone and tone

duration identification

Keywords: fast fourier fransform (FFT), guitar, musical score, tone.

Page 5: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR

MENGGUNAKAN ALGORITME FFT

NIKO FAJAR JULIYANTO

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 6: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

Penguji: 1 Muhammad Asyhar Agmalaro, SSi MKom

2 Mayanda Mega Santoni, SKomp MKom

Page 7: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
Page 8: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

Judul Skripsi : Konversi Sinyal Analog Menjadi Partitur Menggunakan Algoritme

FFT

Nama : Niko Fajar Juliyanto

NIM : G64120091

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Agus Buono, MSi MKom

Pembimbing

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Agus Buono, MSi MKom

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 9: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala

nikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian

ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1 Kedua orang tua tercinta beserta keluarga besar yang telah mendukung dan

menjadi sumber motivasi utama bagi penulis untuk menyelesaikan jenjang

pendidikan ini.

2 Bapak Prof Dr Ir Agus Buono, MSi MKom selaku pembimbing yang selalu sabar

dalam memberikan ilmu dan dukungan selama penyelesaian tugas akhir ini.

3 Bapak Asyhar Agmalaro, SSi MKom dan Ibu Mayanda Mega Santoni, SKomp

MKom selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan

masukkan untuk penelitian ini.

4 Keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa Music/Agriculture/X-Pression!! IPB

khususnya angkatan 9 yang telah menjadi tempat mencari ilmu serta pengalaman

yang sangat berharga.

5 Teman-teman Departemen Ilmu Komputer 49 yang telah berjuang bersama

dengan sabar. Terima kasih atas inspirasi dan semangat selama 4 tahun ini.

6 Seluruh dosen dan staff Departemen Ilmu Komputer yang telah banyak

membantu baik selama masa perkuliahan maupun pada saat penelitian.

Karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

berharap selanjutnya penelitian ini dapat terus dikembangkan dan diperbaiki agar

dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Bogor, Oktober 2017

Niko Fajar Juliyanto

Page 10: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

Partitur 2

Fast Fourier Transform (FFT) 3

METODE 4

Pengambilan Data 6

Praproses Data 7

Segmentasi 7

Menentukan Nada dan Panjang Nada 7

Penulisan Partitur 8

Evaluasi 9

Lingkungan Pengembangan 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Pengambilan Data 9

Praproses Data 10

Segmentasi 10

Menentukan Nada dan Panjang Nada 11

Evaluasi 13

SIMPULAN DAN SARAN 14

Simpulan 14

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 15

RIWAYAT HIDUP 16

Page 11: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

DAFTAR TABEL

1 Daftar Lagu Error! Bookmark not defined. 6 2 Ketetapan nilai frekuensi nada Error! Bookmark not defined. 8 3 Hasil identifikasi frekuensi sampel berupa nada dan panjang nada Error!

Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

1 Contoh partitur 2 2 Notasi panjang nada (Nicholl dan Grudzinski 2007) 3 3 Beberapa nada dalam partiture (Nicholl dan Grudzinski 2007) 3 4 Ilustrasi FFT (Ingle dan Proakis 1997) 4

5 Tahapan penelitian 5

6 Ilustrasi pengambilan nada pada gitar 6 7 Data rekaman suara gitar 9 8 Sinyal setelah melalui praproses data 10

9 Beberapa frame hasil segmentasi 11 10 Plot hasil FFT salah satu frame 11

11 Hasil dari penulisan partitur lagu Gundul-gundul Pacul 13 12 Partitur lagu Gundul-gundul Pacul pada Guitar Pro 5 13 13 Matriks Levehnstein Distance 14

12

Page 12: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lagu merupakan wujud karya cipta seorang musisi. Proses penulisan lagu

pada umumnya tidak bisa terlepas dari penggunaan partitur. Partitur merupakan

bentuk tertulis dari komposisi musik. Musisi menggunakan partitur untuk

membantu dalam mengingat lagu dengan cara merekam komposisi musik secara

tertulis. Partitur juga berguna sebagai acuan bagi musisi dalam memainkan lagu.

Partitur identik dengan penampilan orkestra. Komposisi musik yang

kompleks dan dalam lingkup besar sangat bergantung pada partitur. Namun

keberadaan partitur tidak terbatas pada lingkup musik orkestra saja. Semua jenis

alat musik dapat dituliskan dalam partitur. Salah satu alat musik yang paling banyak

digunakan oleh musisi modern saat ini adalah gitar.

Gitar standar memiliki enam senar dan dapat memainkan tangga nada

kromatis. Nada kromatis merupakan tangga nada yang memiliki jarak antar nada

sebesar setengah, sehingga gitar dapat merepresentasikan dua belas nada yang

digunakan dalam musik secara luas.

Kebanyakan gitaris tidak terbiasa menggunakan dan menulis partitur. Untuk

bisa terbiasa menggunakan atau menulis partitur diperlukan pembelajaran yang

cukup lama. Salah satu solusi untuk membantu gitaris dalam menulis partitur adalah

dengan dibuatnya suatu sistem yang otomatis mengonversi rekaman dari gitar ke

dalam bentuk partitur.

Penelitian serupa telah dilakukan oleh Kehling (2014). Kehling (2014)

melakukan identifikasi nada yang muncul dan durasi dari tiap nada untuk

dikonversikan menjadi not angka dalam tablature gitar. Nada diidentifikasi

menggunakan Short-time Fourier Transform (STFT) untuk memperoleh estimasi

frekuensi dan durasi dihitung menggunakan algoritme Blind Harmonic Adaptive

Decomposition (BHAD). Akurasi yang diperoleh mencapai 96%. Penelitian lain

terkait identifikasi nada dilakukan oleh Patel & Gopi (2015). Patel & Gopi (2015)

menggunakan Discrete Fourier Transform (DFT) untuk memperoleh nilai

frekuensi dari nada yang muncul dan waktu kemunculan nada.

Penelitian ini akan mengembangkan aplikasi untuk konversi otomatis

rekaman suara gitar menjadi partitur menggunakan FFT untuk memperoleh

frekuensi nada yang muncul.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1 Bagaimana cara mengidentifikasi nilai suatu frekuensi dari nada yang muncul?

2 Bagaimana menerapkan teori penulisan partitur menggunakan hasil yang

diperoleh dari algoritme FFT?

Page 13: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

2

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1 Menerapkan algoritme FFT untuk memperoleh nilai frekuensi nada yang

muncul.

2 Menerapkan nilai frekuensi dari hasil algoritme FFT dan durasi dari nada

menjadi partitur.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat membantu musisi terutama gitaris untuk

mendokumentasikan karya ciptanya dalam bentuk partitur.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:

1 Rekaman yang digunakan adalah suara gitar akustik.

2 Rekaman berupa satu rangkaian melodi dengan tidak ada kemunculan lebih

dari satu nada bersamaan.

3 Satu nada yang muncul minimal memiliki panjang 1/8 ketukan.

TINJAUAN PUSTAKA

Partitur

Partitur merupakan dokumen standar dalam penulisan notasi dan simbol-

simbol musik. Partitur berbentuk lima garis horizontal. Jika diperlukan, terdapat

tiga garis bantu masing-masing di atas dan di bawah lima garis utama. Format

standar partitur dimulai dari ujung kiri, yaitu sebuah simbol penanda kunci, penanda

birama, dan notasi balok dari nada. Terdapat dua simbol kunci dalam partitur yaitu

simbol untuk kunci G dan kunci F. Simbol kunci G menandai nada-nada non-bass

dan kunci F menandai nada-nada bass saja yang dimainkan dalam partitur. Gambar

1 menunjukkan contoh sebuah partitur. Simbol paling kiri merupakan symbol kunci

pembuka partitur. Simbol tersebut disebut kunci G yang berarti partitur dimainkan

pada nada-nada frekuensi sedang dan tinggi. Selanjutnya di sebelah kanan kunci G

terdapat bilangan 4/4 sebagai penanda ketukan birama. Di sebelah kanan angka 4/4

terdapat sejumlah notasi nada. Ciri yang mudah dikenali dari notasi nada adalah

bentuknya bulat dengan atribut tiang.

Gambar 1 Contoh partitur

Page 14: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

3

Birama adalah penanda ketukan dalam lagu. Terdapat banyak birama yang

bisa digunakan dalam sebuah lagu. Birama standar yang umum digunakan adalah

birama 4/4. Birama 4/4 berarti dalam empat kali panjang hitungan, terdapat empat

ketukan. Tiap panjang hitungan dalam partitur dipisahkan oleh sebuah garis vertikal.

Notasi yang terdapat dalam partitur memiliki panjang yang bervariasi. Simbol

notasi mewakili panjang ketukan. Pada Gambar 2, notasi dimulai dari kiri adalah

notasi dengan panjang 4/4, 2/4, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, dan 1/64.

Gambar 2 Notasi panjang nada (Nicholl dan Grudzinski 2007)

Tiap nada dapat dibedakan dengan melihat posisi nada tersebut pada partitur.

Semakin ke atas maka nada semakin tinggi. Pada gambar 3 ditunjukkan simbol

notasi nada beserta keterangannya. Setiap posisi yang berbeda dari notasi nada

melambangkan nada tertentu.

Gambar 3 Beberapa nada dalam partiture (Nicholl dan Grudzinski 2007)

Fast Fourier Transform (FFT)

Fast Fourier Transformation (FFT) merupakan algoritme untuk mengubah

sinyal analog dari domain waktu menjadi domain frekuensi berdasarkan formula

matematis DFT (Discrete Fourier Transform) (Ingle dan Proakis 1997).

Rumus dari formulasi DFT:

X[k]= ∑ x[n]WNknN-1

n=0 (1)

dengan: WN= e-j2πN

Page 15: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

4

keterangan:

N adalah banyaknya sampel dan k indeks sampel.

Formulasi tersebut memiliki kompleksitas O(N2) sehingga memerlukan

waktu yang lama untuk menghitung data yang besar. Algoritme FFT merupakan

pendekatan divide and conquer untuk menghitung hasil DFT dengan kompleksitas

yang lebih rendah.

Gambar 4 Ilustrasi FFT (Ingle dan Proakis 1997)

FFT merupakan algoritma utuk menghitung formulasi matematis DFT

dengan ilustrasi yang ditunjukkan pada Gambar 4. Hasil dari FFT dari sampel S1[k]

dan S2[k] dengan k merupakan indeks dari sampel adalah dua sampel baru yaitu

X[k] dan X[k+N/2]. X[k] merupakan hasil penjumlahan S1[k] dengan S2[k]. X[k+N/2]

diperoleh dari penjumahan S1[k] dengan S2[k] dikalikan WNk dan -1. Penghitungan

dilakukan dari setiap dua sampel dalam sekumpulan N sampel diskrit seperti

disajikan pada Gambar 4 kemudian dihitung lagi dengan hasil dari dua sampel lain

hingga tiap sampel ke-k yang bernilai ganjil dihitung dengan semua sampel ke-k

yang bernilai ganjil. Begitu juga dengan tiap sampel ke-k yang bernilai genap.

METODE

Tahap-tahap penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5. Penelitian dimulai

dengan pengumpulan data rekaman melodi gitar berdasarkan lagu yang telah

ditentukan. Daftar lagu yang direkam sebagai data dapat dilihat pada Tabel 1.

Proses selanjutnya dilakukan praproses data dengan cara menghilangkan noise atau

bagian yang tidak terpakai dalam rekaman dan mengubah sinyal stereo atau sinyal

ganda menjadi sinyal mono atau sinyal tunggal. Hal tersebut dilakukan agar

diperoleh nilai diskrit dari sinyal atau sehingga dapat ditransformasikan ke domain

frekuensi menggunakan FFT.

Page 16: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

5

Setelah dilakukan praproses data, diperlukan segmentasi untuk memisahkan

tiap nada yang telah direkam. Segmentasi akan menghasilkan sebanyak N sinyal

dari satu sinyal. Tiap sinyal hasil segmentasi diidentifikasi nilai frekuensi

dominannya. Nilai frekuensi dominan menjadi dasar untuk menentukan nada.

Setelah diperoleh nada sebanyak N, sesuai banyaknya input dari hasil segmentasi,

proses selanjutnya adalah menentukan panjang nada. Tiap nada yang bersebelahan

dan menunjukkan nada yang sama memiliki dua kemungkinan, yaitu dua nada

tersebut merupakan kemunculan nada yang berbeda atau nada kedua merupakan

terusan dari nada pertama. Setelah diperoleh nada dan panjang nada, dapat

ditentukan simbol notasi nada tersebut pada partitur. Evaluasi dilakukan

menggunakan algoritma Levenshtein untuk mengukur tingkat kecocokan partitur

hasil penelitian dengan partitur yang dibuat menggunakan perangkat lunak Guitar

Pro 5.

Gambar 5 Tahapan penelitian

Page 17: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

6

Tabel 1 Daftar Lagu

No Judul Lagu

1 Gundul-gundul Pacul

2 Suwe Ora Jamu

3 Burung Kakatua

4 Ampar-ampar Pisang

5 Manuk Dadali

6 Potong Bebek Angsa

7 Naik-naik ke Puncak Gunung

8 Rek Ayo Rek

9 Dhondhong Apa Salak

10 Apuse

11 Rasa Sayange

12 Gambang Suling

13 Lir Ilir

14 Anak Kambing Saya

15 Tokecang

Pengambilan Data

Data diperoleh dengan merekam suara gitar menggunakan software Audacity.

Pada Gambar 6 gitar disambungkan dengan USB audio interface sehingga sinyal

suara dapat direkam melalui software Audacity secara langsung.

Pengambilan data dilakukan dengan cara merekam suara gitar dengan

sampling rate 44100 Hz dan format file WAV. Data yang digunakan adalah lagu-

lagu yang telah ditentukan sebelumnya sebanyak 15 lagu yang terdapat pada Tabel

1 dan direkam dengan dua jenis tempo yaitu 80 bpm (beat per minute) dan 120 bpm.

Kedua tempo tersebut digunakan untuk membedakan ketika lagu dimainkan dengan

kecepatan lambat dan cepat. Berdasarkan jumlah lagu dan tempo yang digunakan,

maka diperoleh sebanyak 30 data uji.

Gambar 6 Ilustrasi pengambilan nada pada gitar

Page 18: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

7

Praproses Data

Pada praproses data dilakukan konversi data dari stereo (sinyal ganda)

menjadi mono (sinyal tunggal). Proses konversi tersebut dilakukan dengan

menghilangkan sinyal kanan sehingga diperoleh satu sinyal (mono). Lalu

menghilangkan noise atau bagian yang tidak terpakai dalam rekaman. Noise

terdapat pada awal dan akhir dari data berupa sinyal dengan amplitudo rendah.

Noise dihilangkan menggunakan suatu nilai threshold. Apabila suatu bagian sinyal

memiliki nilai amplitudo lebih rendah dari nilai threshold, maka bagian tersebut

dianggap noise dan dihapus. Bagian sinyal yang memiliki noise hanya terdapat pada

awal dan akhir melodi. Nilai threshold diperoleh dengan cara menentukan suatu

nilai yang disesuaikan dengan data menggunakan metode trial and error.

Segmentasi

Segmentasi dilakukan dengan framing terhadap sinyal setiap 1/8 ketukan.

Hasil framing diperoleh menggunakan parameter tempo dan sampling rate.

Misalkan dalam tempo 60 bpm, akan diperoleh 1 ketukan dengan durasi 1 detik.

Jika digunakan samping rate 44100 Hz, maka dalam 1 ketukan terdapat 44100

sampel karena 1 ketukan memiliki durasi 1 detik. Hal tersebut menyebabkan satu

frame, yaitu 1/8 ketukan atau 1/8 detik, memiliki sampel sebanyak 5512.5. Nilai

koma tersebut akan dibulatkan ke atas menjadi 5513.

Tempo merupakan kecepatan sebuah lagu atau parameter yang menunjukkan

berapa banyak ketukan yang muncul dalam satu menit. Satuan dari tempo adalah

bpm (beat per minute). Satuan tempo menunjukkan ukuran kecepatan tempo

terhadap menit atau per 60 detik, misalnya dalam tempo 80 bpm, terdapat 80

ketukan dalam satu menit.

Sampling rate menunjukkan banyaknya sampel dalam sinyal selama satu

detik. Tiap sampel memiliki nilai diskrit yang disebut amplitude. Sampling rate dan

tempo sama-sama memiliki nilai yang berkaitan dengan satuan waktu. Oleh karena

itu, banyaknya sampel dalam satu ketukan dapat ditentukan berdasarkan tempo.

Menentukan Nada dan Panjang Nada

Nada dapat direpresentasikan sebagai nilai kuantitatif dalam domain

frekuensi. Standar penentuan frekuensi nada berdasarkan ISO 16:1975

(International Organization for Standardization) yaitu nada A4 memiliki nilai

frekuensi 440 Hz.

Berdasarkan standar tersebut nilai frekuensi dari nada-nada lain dihitung

menggunakan rumus:

fn=f

0×(a)

n (2)

keterangan:

dengan f0 adalah standar nilai frekuensi nada A4 yaitu 440, n adalah jarak

dengan nada A0 (setengah langkah) dan a = (2)1/12 (Patel dan Gopi 2015). Nada-

Page 19: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

8

nada yang digunakan pada penelitian ini beserta frekuensinya disajikan pada Tabel

2.

Proses menentukan nada dilakukan dengan mengubah domain masing-

masing frame hasil segmentasi dari domain waktu menjadi domain frekuensi Proses

tersebut menggunakan algoritme FFT.

Nilai FFT maksimum dari tiap frame merupakan nilai frekuensi dari nada

yang muncul pada masing-masing frame. Nilai tersebut kemudian dibandingkan

dengan nilai frekuensi tetapan suatu nada. Nilai frekuensi ditentukan dengan

mencari selisih terkecil atau nilai terdekat dengan nilai frekuensi ketetapan nada

pada Tabel 2. Selisih terkecil atau nilai terdekat, menunjukkan nada yang muncul

dari suatu frame.

Tabel 2 Ketetapan nilai frekuensi nada

Nada Frekuensi

(Hz)

C3 130.81

D3 146.83

E3 164.81

F3 174.61

G3 196.00

A3 220.00

B3 246.94

C4 261.63

D4 293.66

E4 329.63

F4 349.23

G4 392.00

A4 440.00

B4 493.88

C5 523.25

Setelah diperoleh nada dari tiap frame, langkah selanjutnya adalah mentukan

panjang nada. Pada penentuan panjang nada, setiap kemunculan nada yang sama

berurutan, perlu dilakukan pengecekan apakah nada-nada tersebut merupakan nada

satu kemunculan nada atau dua kemunculan nada. Pengecekan bisa dilakukan

dengan cara membandingkan nilai amplitudo kedua frame yang bersebelahan.

Kemunculan nada baru akan menunjukkan kenaikan nilai amplitudo secara

signifikan.

Penulisan Partitur

Hasil dari penentuan nada dan panjang nada, digunakan untuk menentukan

notasi untuk setiap kemunculan nada. Notasi dari tiap nada kemudian disatukan

menjadi partitur.

Page 20: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

9

Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah diperoleh partitur. Partitur hasil dibandingkan

dengan partitur dari perangkat lunak Guitar Pro 5 yang berguna untuk membuat

partitur secara manual.

Lingkungan Pengembangan

Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk

penelitian ini sebagai berikut:

Perangkat lunak:

• Sistem Operasi Windows 7

• Audacity digunakan untuk merekam suara gitar atau pengambilan data.

• R Studio digunakan untuk praproses, analisa, dan penyajian hasil penelitian.

• Guitar Pro 5 digunakan untuk evaluasi hasil penelitian.

Perangkat keras:

• Prosesor Intel Atom

• RAM 1 GB

• Hard disk 80 GB

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan Data

Data merupakan sinyal analog berupa rekaman suara melodi gitar. Data

memiliki format WAV dan sampling rate 44100 Hz dengan sinyal ganda (stereo).

Proses perekaman menggunakan perangkat lunak Audacity. Gitar dihubungkan

dengan laptop menggunakan konverter USB untuk perangkat audio. Gambar 7

menampilkan data hasil rekaman suara gitar berupa sinyal ganda atau stereo.

Rekaman tersebut masih berupa sinyal analog. Terdapat 15 lagu daerah yang

direkam dalam tempo 80 dan 120 bpm. Proses perekaman menggunakan alat bantu

metronom untuk menjaga tempo tetap stabil.

Gambar 7 Data rekaman suara gitar

Page 21: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

10

Praproses Data

Praproses data dimulai dengan mengubah sinyal ganda menjadi sinyal

tunggal. Pada dasarnya sinyal ganda memiliki dua sinyal yang identik sehingga

penggunaan sinyal kiri maupun kanan tidak akan memberikan perbedaan yang

signifikan. Pada penelitian ini, hanya diambil sinyal kiri dari sinyal ganda sebagai

sinyal tunggal.

Selanjutnya untuk menghilangkan noise. Noise pada data penelitian berupa

sinyal dengan amplitudo rendah. Sinyal tersebut berada di awal dan akhir sinyal.

Pada Gambar 7, noise terlihat dengan jelas di awal dan akhir sinyal. Noise

dihilangkan dengan cara menentukan batas minimum amplitudo. Rata-rata dalam

data yang digunakan, noise memiliki amplitudo di bawah 0.05 sehingga sampel

yang memiliki amplitudo di bawah 0.05 di awal dan akhir sinyal dihilangkan. Hasil

sinyal setelah melalui praproses data dapat dilihat pada Gambar 8. Sinyal stereo

telah diubah menjadi sinyal mono. Pada Gambar 8 sudah tidak terdapat noise di

awal dan akhir sampel seperti pada Gambar 7.

Gambar 8 Sinyal setelah melalui praproses data

Segmentasi

Segmentasi dilakukan dengan membagi sinyal hasil praproses data menjadi

beberapa frame. Panjang satu frame memiliki panjang yang sama dengan durasi 1/8

ketukan. Panjang frame ditentukan berdasarkan parameter tempo dan sampling rate.

Untuk tempo 80 bpm dan sampling rate 44100 Hz, diperoleh 33075 sampel dalam

satu ketukan. Nilai tersebut diperoleh dari durasi satu ketukan dalam satuan detik

dikalikan dengan sampling rate. Selanjutnya tiap 1/8 ketukan, akan diperoleh sinyal

yang memuat 4134 sampel. Terdapat tiga contoh hasil framing pada Gambar 9. Tiap

frame memuat sampel dengan jumlah yang sama.

Page 22: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

11

Gambar 9 Beberapa frame hasil segmentasi

Menentukan Nada dan Panjang Nada

Implementasi algoritme FFT menggunakan library FFT dari R Studio.

Masing-masing frame diubah dari domain waktu menjadi domain frekuensi

sehingga diperoleh nilai FFT dari frame tersebut. Gambar 10 menunjukkan terdapat

satu nilai hasil FFT yang berbeda jauh dari nilai lain. Nilai tersebut merupakan nilai

maksimum dari FFT yang menunjukkan frekuensi dari nada yang muncul pada

frame tersebut. Selanjutnya nilai frekuensi dibandingkan dengan nilai frekuensi

tetapan dengan cara menghitung selisih antara frekuensi sampel dengan tiap

frekuensi tetapan. Sampel memiliki nada yang sama dengan suatu nada tetapan

yang memiliki selisih terkecil dari hasil penghitungan selisih frekuensi sampel

dengan frekuensi nada tetapan.

Gambar 10 Plot hasil FFT salah satu frame

Setelah nada diperoleh, proses berikutnya adalah menentukan panjang nada

sehingga bisa diperoleh notasi untuk partitur. Tiap frame sudah merepresentasikan

panjang nada 1/8 ketukan karena pada proses segmentasi, sinyal dibagi tiap 1/8

ketukan. Namun diperlukan pengecekan ketika ada frame yang bersebelahan

menghasilkan nada yang sama. Pengecekan diperlukan untuk mengetahui apakah

nada yang muncul merupakan satu nada, atau suatu kemunculan nada baru.

Pengecekan dilakukan dengan membandingkan hasil penjumlahan dari

amplitudo 100 sampel akhir frame pertama dengan hasil penjumlahan dari

Page 23: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

12

amplitudo 100 sampel awal dari frame kedua. Nada pertama dengan nada kedua

merupakan satu kemunculan nada yang sama jika hasil penjumlahan pada nada

pertama lebih besar dari hasil penjumlahan pada nada kedua, sedangkan jika hasil

penjumlahan pada nada kedua lebih besar, maka nada kedua merupakan

kemunculan nada baru. Kemunculan nada yang sama berarti frame kedua

merupakan bagian dari frame pertama sehingga nada pada frame pertama memiliki

panjang nada sebesar panjang nada frame pertama dijumlahkan dengan panjang

nada frame kedua.

Pada Tabel 3, ditunjukkan hasil penentuan nada dan panjang nada. Dari

masing-masing nilai frekuensi yang diperoleh, ditentukan nada dengan

membandingkan nilai frekuensi terdekat pada Tabel 2. Jumlah sampel dari durasi

kemunculan nada digunakan untuk menentukan panjang nada. Panjang nada

diperoleh dengan menentukan nilai terdekat sesuai dengan penentuan banyak

sampel dalam satu ketukan pada proses framing (segmentasi). Hasil dari penulisan

dalam bentuk partitur disajikan dalam Gambar 11 berupa notasi dari tuap nada yang

telah diperoleh dari proses identifikasi sesuai dengan posisi nada yang terdapat pada

Gambar 3. Notasi nada juga menunjukkan panjang nada sesuai dengan symbol-

simbol panjang nada pada Gambar 2.

Tabel 3 Hasil identifikasi frekuensi sampel berupa nada dan panjang nada

Nada Muncul Frekuensi

(Hz)

Nada Jumlah

Sampel

Panjang Nada

1 264.60 C4 13721 1/8 ketukan

2 332.22 E4 13698 1/8 ketukan

3 264.62 C4 12715 1/8 ketukan

4 332.22 E4 13731 1/8 ketukan

5 351.33 F4 13781 1/8 ketukan

6 393.96 G4 23702 1/4 ketukan

7 499.27 B4 13213 1/8 ketukan

8 527.80 C5 13502 1/8 ketukan

9 499.27 B4 13901 1/8 ketukan

10 527.80 C5 12954 1/8 ketukan

11 499.27 B4 13201 1/8 ketukan

12 393.96 G4 24593 1/4 ketukan

13 264.60 C4 23970 1/4 ketukan

14 332.22 E4 23791 1/4 ketukan

15 393.96 G4 24842 1/4 ketukan

16 351.33 F4 23995 1/4 ketukan

17 393.96 G4 12375 1/8 ketukan

18 351.33 F4 13452 1/8 ketukan

19 332.22 E4 14742 1/8 ketukan

20 264.60 C4 12383 1/8 ketukan

21 351.33 F4 13896 1/8 ketukan

22 332.22 E4 13583 1/8 ketukan

23 264.60 C4 24899 1/4 ketukan

Page 24: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

13

Gambar 11 Hasil dari penulisan partitur lagu Gundul-gundul Pacul

Evaluasi

Hasil evaluasi dengan membandingkan partitur hasil penelitian dengan

partitur yang dibuat manual menggunakan perangkat lunak Guitar Pro 5,

menunjukkan akurasi 100% untuk identifikasi nada dan panjang nada dengan notasi

yang sesuai. Partitur yang dibuat secara manual menggunakan perangkat lunak

Guitar Pro 5 dapat dilihat pada Gambar 12. Pada perangkat lunak tersebut, lagu

mudah diidentifikasi karena dapat didengarkan secara langsung dan terdapat fitur

yang menunjukkan keterangan nada dan panjang nada dari suatu notasi partitur.

Evaluasi pada penelitian ini menggunakan algoritma jarak Levenshtein.

Algoritma tersebut digunakan untuk mengukur kesamaan antar dua string yang

disebut string sumber (source string) dan string target (target string). Persamaan 3

merupakan algoritme jarak Levenshtein (Navarro 2001).

leva,b(i,j)=

{

max(i,j)

min{

leva,b(i-1,j)+1

leva,b(i,j-1)+1

leva,b(i-1,j-1)+1ai≠bj

(3)

di mana leva,b(i,j) adalah jarak antara string a dan string b. Persamaan tersebut

dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks. Matriks pada Gambar 13

menunjukkan pengukuran Levehnstein distance dari hasil pada Tabel 3 dengan

partitur uji pada Gambar 12.

Gambar 12 Partitur lagu Gundul-gundul Pacul pada Guitar Pro 5

jika min(i,j)=0

jika tidak

Page 25: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

14

Gambar 13 Matriks Levehnstein Distance

Pada Gambar 13, dengan source string adalah nada (1/panjang nada) dari

hasil penelitian dan target string adalah nada (1/panjang nada) dari partitur pada

software Guitar Pro 5. Jarak Levenshtein diperoleh pada cell (23,23) dengan nilai

0. Untuk menghitung derajat kesamaan (similarity) digunakan rumus pada

persamaan 4.

𝑠𝑖𝑚 = 1 −𝐷𝑖𝑠

𝑀𝑎𝑥𝐿𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ× 100% (4)

dengan sim merupakan presentase kesamaan source string dengan target string, Dis

merupakan jarak Levenshtein dan MaxLength adalah panjang maksimum dari

kedua string. Pada Gambar 12 diperoleh jarak Levenshtein sebesar 0, sehingga nilai

similarity atau persamaan antara kedua string yang dibandingkan sebesar 100%.

Akan tetapi hasil identifikasi frekuensi dan panjang nada berdasarkan sampel

diperoleh dengan mencari nilai selisih terkecil dengan nilai frekuensi nada tetapan.

Munculnya nilai frekuensi yang tidak tepat sama dengan frekuensi tetapan bisa

terjadi karena beberapa faktor seperti penyetelan senar gitar yang tidak tepat,

kondisi senar gitar, dan kesalahan manusia.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini berhasil menerapkan FFT untuk mengidentifikasi frekuensi

nada pada rekaman gitar. Frekuensi tersebut kemudian menjadi nilai yang

menunjukkan nada yang muncul. Pada penentuan nada dilakukan pencarian selisih

terkecil frekuensi terdeteksi dengan frekuensi tetapan karena sulit untuk

memperoleh nilai frekuensi tetapan dengan nilai frekuensi dari nada muncul yang

sama persis.

Parameter lain yang digunakan dalam penelitian adalah tempo lagu dan

sampling rate. Tempo lagu dan sampling rate berguna untuk menentukan panjang

Page 26: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

15

nada. Hasil dari identifikasi nada dan panjang nada adalah notasi nada yang

digunakan dalam partitur. Sistem konversi sinyal analog menjadi notasi partiture

untuk nada dan panjang nada ini memberikan akurasi 100% untuk 30 data uji dalam

dua tempo yang berbeda.

Saran

Saran untuk penilitian berikutnya adalah mengembangkan ruang lingkup

penulisan partitur. Masih banyak teori dalam partitur yang tidak ikut

dikomputasikan dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini hanya mendeteksi

kemunculan satu nada pada satu waktu. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan

dengan data berupa lagu dengan kemunculan nada lebih dari satu dalam satu waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Ingle VK, Proakis JG. 1997. Digital Signal Processing Using Matlab. Ed ke-4.

Barter B, editor. Boston (US): PWS Publishing Company.

[ISO] International Organization for Standardization. 1975. Acoustics -- Standard

tuning frequency (Standard musical pitch) [internet]. [diacu 2017 Agustus 10].

Tersedia dari: https://www.iso.org/standard/3601.html.

Kehling C, Abeßer J, Dittmar C, Schuller G. 2014. Automatic Tablature

Transcription of Electric Guitar Recordings by Estimation of Score &

Instrument Related Parameters. Di dalam: Zölzer U, editor. Proc. of the 17

Th Int. Conference on Digital Audio Effects (DAFx-14); 2014 Sep 1-5;

Erlangen, Germany. West Sussex (UK): John Wiley and Sons, Ltd. hlm 538-

544.

Navarro, Gonzalo. 2011. A Guided Tour To Approximate String Matching. ACM

Computing Surveys. 33(1):31–88.

Nicholl M, Grudzinski R. 2007. Music Notation Preparing Scores and Parts. Ed

ke-1. Feist J, editor. Boston (US): Berklee Press.

Patel JK, Gopi ES. 2015. Musical notes identification using digital signal

processing. Di dalam: Soni AK, Lobiyal DK, editor. 3rd International

Conference on Recent Trends in Computing 2015 (ICRTC-2015 ); 2015 Mar

12-13; Ghaziabad, India. Pensylvania (US): Elsevier. hlm 876-884.

Page 27: KONVERSI SINYAL ANALOG MENJADI PARTITUR …repository.unugha.ac.id/614/1/11.pdf · 2019. 7. 29. · yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

16

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Magelang pada 29 Juli 1994 dari Bapak Haryanto dan

Ibu Kusniyati, penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun

2012 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Kota Muungkid dan pada tahun yang sama

penulis lulus seleksi dan masuk Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian

Bogor SNMPTN Tertulis.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di organisasi internal kampus

Unit Kegiatan Mahasiswa Music/Agriculture/X-Pression!! sebagai Manager Divisi

Musik pada tahun 2013/2014, dan sebagai General Manager atau ketua umum pada

tahun 2014/2015. Pada bulan Juli Agustus 2015 penulis melaksanakan Praktik

Kerja Lapang di SEAMEO Biotrop Tajur, Bogor mengembangkan aplikasi Sistem

Informasi untuk laboratorium Herbarium SEAMEO Biotrop.