kontusio paru
TRANSCRIPT
KONTUSIO PARU
Salimah
MACAM MACAM TRAUMA THORAKS
• Trauma tumpul (blunt trauma).
• Trauma tajam (penetrating trauma).
• Barotrauma.
• Trauma inhalasi.
KONTUSIO PARUKontusio paru adalah memar atau
peradangan pada paru yang dapat
terjadi pada cedera tumpul dada akibat
kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda
berat.
Kontusio paru adalah kerusakan jaringan paru
yang terjadi pada Paru yang ditandai
dengan hemoragi dan edema setempat.
Kontusio paru berhubungan dengan trauma
ketika terjadi kompresi dan dekompresi
cepat pada dinding dada yaitu trauma
tumpul
Kontusio Paru
Kontusio Paru tidak menyebabkan
pemotongan atau robek dari jaringan
paru-paru Kerusakan kapiler
darah dan cairan lainnya terakumulasi
dalam jaringan paru-paru gangguan
pertukaran Gas Hipoksia.
Anfis: paru-paru
Klasifikasi Kontusio Paru
Ringan : nyeri saja.
Sedang : sesak nafas, mucus dan
darah percabangan bronchial, batuk
tetapi tidak mengeluarkan sekret.
Berat : sesak nafas hebat,
takipnea, takhikardi, sianosis,
agitasi, batuk produktif dan kontinyu,
secret berbusa, berdarah dan mukoid.
Epidemiologi Kontusio paru terjadi pada 25-35% dari
semua trauma dada tumpul
Terjadi pada 30-75% dari luka dada
yang parah dengan angka kematian
diperkirakan 14-40%
Sekitar 70% dari kasus hasil dari
tabrakan kendaraan bermotor.
Cedera olah raga, Ledakan adalah
penyebab lainnya.
Etiologi
Penyebab utama adalah trauma tumpulpada dada
Kecelakaan lalu lintas
Trauma tumpul dengan fraktur Iga yg multipel
Cedera ledakan atau gelombang kejut yang terkait dengan trauma penetrasi.
Flail chest
Dapat pula terjadi pada trauma tajam dg mekanisme perdarahan dan edema parenkim
Tanda & Gejala
Takipnea. Takikardi. Nyeri dada. Dispnea. Batuk disertai sputum atau darah. Suara nafas Ronchi, melemah. Perkusi redup, krepitasi. Ekimosis. Hipoksemia berat. Respiratori distress.
PATHOFISIOLOGI•Efek Spaling
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK Laboratorium Analisa Gas
Darah(AGD): cukup oksigen (bisa
terjadi penurunan secara perlahan2),
dan karbon dioksida yang berlebihan
Namun kadar gas mungkin tidak
menunjukkan kelainan pada awal
perjalanan luka memar paru.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK RO thorak: menunjukkan memar
paru yang berhubungan dengan
patah tulang rusuk dan emfisema
subkutan
Ro thoraks: menunjukkan gambaran
Infiltrat, tanda infiltrat kadang tidak
muncul dalam 12-24 jam.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK CT Scan thorax akan menunjukkkan
gambaran kontusio
USG menunjukkan memar paru awal,
pada saat ini tidak terlihat pada
radiografi. Sindrom interstisial
dinyatakan dengan garis putih vertikal,
"B-garis".
Pencegahan
Airbag dikombinasikan dengan sabuk
pengaman
Olahraga peralatan yang aman
Anak pembatasan seperti carseats
Penatalaksanaan Penatalaksanaan Utama: Patency Air
way, Oksigenasi adekuat, kontrol nyeri
Perawatan utama: menemukan luka
memar yang menyertai, mencegah
cedera tambahan, dan memberikan
perawatan suportif sambil menunggu
luka memar paru sembuh.
Penatalaksanaan Pemantauan: melacak keseimbangan
cairan, fungsi pernapasan.
Oksigen tambahan dapat diberikan
Monitoring untuk komplikasi seperti
sindrom gangguan pneumonia dan
pernapasan akut yang sangat penting
Monitor EKG
Pasang kateter urin dan lambung
Penatalaksanaan KP Ringan
Nebulisasi
Postural drainase
Suctioning
NyeriAnastesi Spinal, Opioid
Oksigenasi 24-36 Jam pertama
Antibiotik
Penatalaksanaan KP Sedang
Intubasi
Ventilator PEP
Deuretik
NGT
Cek Kultur
Penatalaksanaan KP Berat
Penaganan Agresif Intubasi
Endotracheal
Ventilator
Deuretik
Anti mikrobal
Pembatasan cairan
Prognosis Memar biasanya sembuh sendiri tanpa
menyebabkan komplikasi permanen.
Kebanyakan memar membaik dalam lima sampai tujuh hari setelah cedera.
Tanda terdeteksi dengan radiografi biasanya hilang dalam 10 hari setelah cedera ketika tidak terjadi komplikasi seperti pneumonia.
Fibrosis paru-paru dapat terjadi
Selama enam bulan setelah memar paru, 90% menderita kesulitan bernafas
Komplikasi
Memar paru dapat mengakibatkan
kegagalan pernafasan, sekitar
setengah dari kasus terjadi dalam
beberapa jam dari trauma awal.
Komplikasi lainnya, termasuk infeksi
akut dan sindrom gangguan
pernapasan (ARDS)
ASKEP
INITIAL ASSESMENT Clinical history ( Riwayat penyakit) :
- Waktu terjadinya trauma.- Mekanisme trauma.
Pemeriksaan fisik :
A ( airway) :
- adakah tachypnea atau stridor
- bebaskan airway
B (breathing)
- gerakan dinding dada ?
- otot- otot pernafasan ?
- suara nafas ? , dan RR ?.
- Apabila RR > 35 x / menit…berianalgetik
- belum ada perbaikan …pasang ET dan
periksa AGD, bila P O2 < 60 danPCO2 >55
segera pasang ventilator.
Lanjutan
C ( sirkulasi ) : ◦ preshock/ shock ?, bila shock
…penyebabnya ?.◦ perdarahan atau non perdarahan ? .◦ perdarahan …… hematothoraks
masive.◦ non perdarahan….. tension
pneumothoraks
Lanjutan
Inspeksi dinding thoraks:
- Jejas :
- hematom , vulnus atau sucking chest wound.
- Gerakan dinding dada :
- simetris / tak simetris.
- gerakan paradoksikal,bila ada … .. Flail chest.
Palpasi dinding thoraks :
◦ Nyeri tekan : ada ….ada fraktur kosta.
◦ Krepitasi subcutan : ada…..Adaemphysema
subcutan
bila ada emphysema subcutan, berarti adakebocoran tracheobronchial atau alveoli.
Lokasi trauma :
◦ Bila dibawah costa V harus dievaluasi adakahcidera intra abdomen.
◦ Bila didaerah precordial.. Cidera jantung ?
◦ Bila diregio subclavicula … cidera aorta ?
Adakah trauma ditempat lain ?.
PENGKAJIAN
Pengkajian dapat ditemukan:
Dapatkan Keluhan Utama: Nyeri tekan atau sesag nafas
Ekimosis pada dinding dada sebagai akibat benturan benda tumpul
Dispnea
↓ PO₂ arteri
Ronki
Infiltrat pada foto thoraks
Pada kondisi berat dapat disertai: sekret trakeobronkial yang banyak, hemoptisis, dan edema paru
Pengkajian
Takikardi
Sekresi bersemu darahTakipnea
Hipoksia Perubahan Kesadaran
Pengkajian
Darah(AGD): cukup oksigen dan
karbon dioksida yang berlebihan
Kadar gas mungkin tidak
menunjukkan kelainan pada awal
perjalanan luka memar paru.
Pengkajian
RO thorak: menunjukkan memar
paru yang berhubungan dengan
patah tulang rusuk dan emfisema
subkutan
Ro thoraks: menunjukkan gambaran
Infiltrat, tanda infiltrat kadang tidak
muncul dalam 12-24 jam.
Pengkajian
CT Scan akan menunjukkkan
gambaran kontusio lebih awal.
USG menunjukkan memar paru awal,
pada saat ini tidak terlihat pada
radiografi. Sindrom interstisial
dinyatakan dengan garis putih vertikal,
"B-garis".
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas b.d
ventilasi-perfusi
Pola napas tidak efektif
Nyeri akut
Intoleransi aktivitas
NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24jam ventilasi tidak bermasalah dengan kriteria:
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal.
Tidak menggunakan pernafasan mulut
Tidak mengalami napas dangkal atau ortopnea
Status neurologis dalam rentang yang diharapkan
Dispnea pada saat istirahat dan aktivitas tidak ada.
Intervensi
Kaji keefektifan jalan nafas
Pantau gas darah
Pantau status mental pasien
Identifikasi kebutuhan pasien akan insersi jalan nafas aktual/potensial; auskultasi bunyi nafas, tandai area penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan; pantau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan.
Jelaskan kepada pasien dan keluarga alasan pemberian oksigen dan tindakan lainnya.
Laporkan perubahan kondisi pasien sehubungan dengan data pengkajian