kontusio paru

36
KONTUSIO PARU Salimah

Upload: salimah-aj

Post on 21-Jul-2015

4.135 views

Category:

Health & Medicine


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kontusio paru

KONTUSIO PARU

Salimah

Page 2: Kontusio paru

MACAM MACAM TRAUMA THORAKS

• Trauma tumpul (blunt trauma).

• Trauma tajam (penetrating trauma).

• Barotrauma.

• Trauma inhalasi.

Page 3: Kontusio paru

KONTUSIO PARUKontusio paru adalah memar atau

peradangan pada paru yang dapat

terjadi pada cedera tumpul dada akibat

kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda

berat.

Kontusio paru adalah kerusakan jaringan paru

yang terjadi pada Paru yang ditandai

dengan hemoragi dan edema setempat.

Kontusio paru berhubungan dengan trauma

ketika terjadi kompresi dan dekompresi

cepat pada dinding dada yaitu trauma

tumpul

Page 4: Kontusio paru

Kontusio Paru

Kontusio Paru tidak menyebabkan

pemotongan atau robek dari jaringan

paru-paru Kerusakan kapiler

darah dan cairan lainnya terakumulasi

dalam jaringan paru-paru gangguan

pertukaran Gas Hipoksia.

Page 5: Kontusio paru

Anfis: paru-paru

Page 6: Kontusio paru

Klasifikasi Kontusio Paru

Ringan : nyeri saja.

Sedang : sesak nafas, mucus dan

darah percabangan bronchial, batuk

tetapi tidak mengeluarkan sekret.

Berat : sesak nafas hebat,

takipnea, takhikardi, sianosis,

agitasi, batuk produktif dan kontinyu,

secret berbusa, berdarah dan mukoid.

Page 7: Kontusio paru

Epidemiologi Kontusio paru terjadi pada 25-35% dari

semua trauma dada tumpul

Terjadi pada 30-75% dari luka dada

yang parah dengan angka kematian

diperkirakan 14-40%

Sekitar 70% dari kasus hasil dari

tabrakan kendaraan bermotor.

Cedera olah raga, Ledakan adalah

penyebab lainnya.

Page 8: Kontusio paru

Etiologi

Penyebab utama adalah trauma tumpulpada dada

Kecelakaan lalu lintas

Trauma tumpul dengan fraktur Iga yg multipel

Cedera ledakan atau gelombang kejut yang terkait dengan trauma penetrasi.

Flail chest

Dapat pula terjadi pada trauma tajam dg mekanisme perdarahan dan edema parenkim

Page 9: Kontusio paru

Tanda & Gejala

Takipnea. Takikardi. Nyeri dada. Dispnea. Batuk disertai sputum atau darah. Suara nafas Ronchi, melemah. Perkusi redup, krepitasi. Ekimosis. Hipoksemia berat. Respiratori distress.

Page 10: Kontusio paru

PATHOFISIOLOGI•Efek Spaling

Page 11: Kontusio paru

PEMERIKSAAN

DIAGNOSTIK Laboratorium Analisa Gas

Darah(AGD): cukup oksigen (bisa

terjadi penurunan secara perlahan2),

dan karbon dioksida yang berlebihan

Namun kadar gas mungkin tidak

menunjukkan kelainan pada awal

perjalanan luka memar paru.

Page 12: Kontusio paru

PEMERIKSAAN

DIAGNOSTIK RO thorak: menunjukkan memar

paru yang berhubungan dengan

patah tulang rusuk dan emfisema

subkutan

Ro thoraks: menunjukkan gambaran

Infiltrat, tanda infiltrat kadang tidak

muncul dalam 12-24 jam.

Page 13: Kontusio paru

PEMERIKSAAN

DIAGNOSTIK CT Scan thorax akan menunjukkkan

gambaran kontusio

USG menunjukkan memar paru awal,

pada saat ini tidak terlihat pada

radiografi. Sindrom interstisial

dinyatakan dengan garis putih vertikal,

"B-garis".

Page 14: Kontusio paru

Pencegahan

Airbag dikombinasikan dengan sabuk

pengaman

Olahraga peralatan yang aman

Anak pembatasan seperti carseats

Page 15: Kontusio paru

Penatalaksanaan Penatalaksanaan Utama: Patency Air

way, Oksigenasi adekuat, kontrol nyeri

Perawatan utama: menemukan luka

memar yang menyertai, mencegah

cedera tambahan, dan memberikan

perawatan suportif sambil menunggu

luka memar paru sembuh.

Page 16: Kontusio paru

Penatalaksanaan Pemantauan: melacak keseimbangan

cairan, fungsi pernapasan.

Oksigen tambahan dapat diberikan

Monitoring untuk komplikasi seperti

sindrom gangguan pneumonia dan

pernapasan akut yang sangat penting

Monitor EKG

Pasang kateter urin dan lambung

Page 17: Kontusio paru

Penatalaksanaan KP Ringan

Nebulisasi

Postural drainase

Suctioning

NyeriAnastesi Spinal, Opioid

Oksigenasi 24-36 Jam pertama

Antibiotik

Page 18: Kontusio paru

Penatalaksanaan KP Sedang

Intubasi

Ventilator PEP

Deuretik

NGT

Cek Kultur

Page 19: Kontusio paru

Penatalaksanaan KP Berat

Penaganan Agresif Intubasi

Endotracheal

Ventilator

Deuretik

Anti mikrobal

Pembatasan cairan

Page 20: Kontusio paru

Prognosis Memar biasanya sembuh sendiri tanpa

menyebabkan komplikasi permanen.

Kebanyakan memar membaik dalam lima sampai tujuh hari setelah cedera.

Tanda terdeteksi dengan radiografi biasanya hilang dalam 10 hari setelah cedera ketika tidak terjadi komplikasi seperti pneumonia.

Fibrosis paru-paru dapat terjadi

Selama enam bulan setelah memar paru, 90% menderita kesulitan bernafas

Page 21: Kontusio paru

Komplikasi

Memar paru dapat mengakibatkan

kegagalan pernafasan, sekitar

setengah dari kasus terjadi dalam

beberapa jam dari trauma awal.

Komplikasi lainnya, termasuk infeksi

akut dan sindrom gangguan

pernapasan (ARDS)

Page 22: Kontusio paru

ASKEP

Page 23: Kontusio paru

INITIAL ASSESMENT Clinical history ( Riwayat penyakit) :

- Waktu terjadinya trauma.- Mekanisme trauma.

Pemeriksaan fisik :

A ( airway) :

- adakah tachypnea atau stridor

- bebaskan airway

Page 24: Kontusio paru

B (breathing)

- gerakan dinding dada ?

- otot- otot pernafasan ?

- suara nafas ? , dan RR ?.

- Apabila RR > 35 x / menit…berianalgetik

- belum ada perbaikan …pasang ET dan

periksa AGD, bila P O2 < 60 danPCO2 >55

segera pasang ventilator.

Page 25: Kontusio paru

Lanjutan

C ( sirkulasi ) : ◦ preshock/ shock ?, bila shock

…penyebabnya ?.◦ perdarahan atau non perdarahan ? .◦ perdarahan …… hematothoraks

masive.◦ non perdarahan….. tension

pneumothoraks

Page 26: Kontusio paru

Lanjutan

Inspeksi dinding thoraks:

- Jejas :

- hematom , vulnus atau sucking chest wound.

- Gerakan dinding dada :

- simetris / tak simetris.

- gerakan paradoksikal,bila ada … .. Flail chest.

Page 27: Kontusio paru

Palpasi dinding thoraks :

◦ Nyeri tekan : ada ….ada fraktur kosta.

◦ Krepitasi subcutan : ada…..Adaemphysema

subcutan

bila ada emphysema subcutan, berarti adakebocoran tracheobronchial atau alveoli.

Lokasi trauma :

◦ Bila dibawah costa V harus dievaluasi adakahcidera intra abdomen.

◦ Bila didaerah precordial.. Cidera jantung ?

◦ Bila diregio subclavicula … cidera aorta ?

Adakah trauma ditempat lain ?.

Page 28: Kontusio paru

PENGKAJIAN

Pengkajian dapat ditemukan:

Dapatkan Keluhan Utama: Nyeri tekan atau sesag nafas

Ekimosis pada dinding dada sebagai akibat benturan benda tumpul

Dispnea

↓ PO₂ arteri

Ronki

Infiltrat pada foto thoraks

Pada kondisi berat dapat disertai: sekret trakeobronkial yang banyak, hemoptisis, dan edema paru

Page 29: Kontusio paru

Pengkajian

Takikardi

Sekresi bersemu darahTakipnea

Hipoksia Perubahan Kesadaran

Page 30: Kontusio paru

Pengkajian

Darah(AGD): cukup oksigen dan

karbon dioksida yang berlebihan

Kadar gas mungkin tidak

menunjukkan kelainan pada awal

perjalanan luka memar paru.

Page 31: Kontusio paru

Pengkajian

RO thorak: menunjukkan memar

paru yang berhubungan dengan

patah tulang rusuk dan emfisema

subkutan

Ro thoraks: menunjukkan gambaran

Infiltrat, tanda infiltrat kadang tidak

muncul dalam 12-24 jam.

Page 32: Kontusio paru

Pengkajian

CT Scan akan menunjukkkan

gambaran kontusio lebih awal.

USG menunjukkan memar paru awal,

pada saat ini tidak terlihat pada

radiografi. Sindrom interstisial

dinyatakan dengan garis putih vertikal,

"B-garis".

Page 33: Kontusio paru

Diagnosa Keperawatan

Gangguan pertukaran gas b.d

ventilasi-perfusi

Pola napas tidak efektif

Nyeri akut

Intoleransi aktivitas

Page 34: Kontusio paru

NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24jam ventilasi tidak bermasalah dengan kriteria:

Mempunyai fungsi paru dalam batas normal.

Tidak menggunakan pernafasan mulut

Tidak mengalami napas dangkal atau ortopnea

Status neurologis dalam rentang yang diharapkan

Dispnea pada saat istirahat dan aktivitas tidak ada.

Page 35: Kontusio paru

Intervensi

Kaji keefektifan jalan nafas

Pantau gas darah

Pantau status mental pasien

Identifikasi kebutuhan pasien akan insersi jalan nafas aktual/potensial; auskultasi bunyi nafas, tandai area penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan; pantau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan.

Jelaskan kepada pasien dan keluarga alasan pemberian oksigen dan tindakan lainnya.

Laporkan perubahan kondisi pasien sehubungan dengan data pengkajian

Page 36: Kontusio paru