kontribusi sektor pariwisata terhadap produk...
TRANSCRIPT
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU
DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
SITI NI’MATUL AZIZAH
NIM: 13810029
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
i
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU
DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
SITI NI’MATUL AZIZAH
NIM: 13810029
PEMBIMBING:
SUNARYATI, SE., M.Si
19751111 200212 2 002
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
ii
ABSTRAK
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang mendapat
julukan kota wisata dan juga kota pendidikan. Salah satu penerimaan Produk
Domestik Regional Bruto terbesar diperoleh dari sektor pariwisata. Tidak sedikit
beberapa destinasi yang ada menjadi tujuan favorit ke enam di Indonesia. Produk
Domestik Regional Bruto sebagai salah satu penerimaan daerah yang dapat
mencerminkan keadaan perekonomian daerah tersebut. Semakin besar Produk
Domestik Regional Bruto maka menunjukkan bahwa perekonomian daerah
tersebut semakin baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sektor
pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto Daerah Istimewa
Yogyakarta yang dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan, pajak hotel,
pajak restoran, dan juga pajak hiburan. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Data yang digunakan berupa crossection 5 kabupaten atau kota dan
time series selama delapan tahun, yaitu dari tahun 2008-2015. Data yang
digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan
yaitu dengan analisis regesi data panel analisis fixed effect model.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh variabel penelitian berpengaruh
secara simultan terhadap Produk Domestik Regional Bruto. Secara parsial
variabel jumlah kunjungan wisatawan, pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto, sedangkan pajak
hiburan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kata kunci: Produk Domestik Regional Bruto, Jumlah Kunjungan Wisatawan,
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan.
iii
ABSTRACT
Yogyakarta Special Region is one of cities that known as tours city and
also a city of education. One of the largest Gross Regional Domestic Product
receipts is from the tourism sector. Much of destinations become the sixth favorite
destination in Indonesia. Gross Regional Domestic Product as a local income that
can reflect the regional economy condition. Bigger Gross Regional Domestic
Product shows that the local economy is getting better.
This study aims to determine how the influence of the tourism sector to the
Gross Regional Domestic Products of Yogyakarta Special Region which can be
seen from the number of tourist visits, hotel taxes, restaurant taxes, and
entertainment tax. This is a quantitative research. Data used is the crossection
form in 5 districts and use time series for eight years, from 2008-2015. The used
data were obtained from the Central Bureau of Statistics and the Regional
Financial Management and Asset Agency of the Special Region of Yogyakarta.
The method used is the analysis of panel data regression analysis fixed effect
models.
The results showed that all research variables simultaneously affect the
Gross Regional Domestic Product. Partially variable of sum tourist arrivals, hotel
tax and restaurant tax positive and significant impact on the Gross Domestic
Product, while the entertainment tax and significant negative effect on the Gross
Domestic Product in Yogyakarta.
Keywords: Gross Regional Domestic Product, total tourist arrivals, hotel tax,
restaurant tax, entertainment tax.
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JI. MarsdaAdisuciptoTelp. (0274) 550821, 512474 Fu. (0274) 586ll7 Yogyakarta 55281
PENGESAHAN TUGAS AKHIR Nomor: B-2397/Un.02/DEB/PP.05.3/05/2017
Tugas Akhir denganjudul :KONTRIBUSI SEKTOR P ARIWISATA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINS! DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama NIM Telah diujikan pada Nilai Ujian Tugas Akhir
: Siti Ni'matul Azizah : 13810029 : Jumat, 26 Mei 2017 :A-
Dinyatakan telab diterima oleb Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta.
Penguji I
TIM UJIAN TUGAS AKHIR
Sunaryati, S NIP. 19751111
~ Pengujill
r Jo~ . Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M Ag
NIP. 19670518 199703 1 003 Dr. Hj. Cas~, S.Ag., M.Si NIP. 19711005 199603 2 002
Yogyakarta, 31 Mei 2017 UIN Sunan Kalijaga
Faktilta~}~lconomi dan Bisnis Islam :,_0 DEKAN
. ~ ,: I I
I - . r· /~?" .. ~ . .Jl~afiq Mahnmdah Hanafi, M. Ag
~ w. 19670518 199703 i 003
v
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai civitas akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Siti Ni‟matul Azizah
NIM : 13810029
Program Studi : Ekonomi Syari‟ah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (non-exclusive
royalty free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Kontribusi sektor Pariwisata Terhadap Produk Domestik Regional Bruto
di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencamtumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 12 Mei 2017
Yang menyatakan
(Siti Ni‟matul Azizah)
viii
MOTTO
Nature is God’s gift to humankind. God creates nature for
the benefit of today’s and tomorrow’s generation.
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penyusun persembahkan kepada
Almamater dan kedua orang tua tercinta
Bapak Nursalim dan Ibu Muslikah
Sebagai bukti kerja keras kalian dalam mendidik dan menafkahi saya dan
membentuk kepribadian yang baik bagi saya.
Jurusan Ekonomi Syari’ah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
x
KATA PENGANTAR
ثسى هللا انسح انسحيى
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin, puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, semua keluarga dan sahaba-sahabatnya, serta para pengikut
beliau sampai hari kemudian. Atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Kontribusi Sektor PariwisataTerhadap
Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”,
sebagai karya ilmiah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Islam.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan
baik berkat bantuan, do‟a, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung,
pengorbanan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ibu Sunaryati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syari‟ah.
xi
4. Bapak Muhammad Ghafur Wibowo, SE.,M.Sc selaku Dosen Penasehat
Akademik yeng telah bersedia mendengarkan keluh kesah penyusun dan
memberikan nasehat selama kuliah di Prodi Ekonomi Syari‟ah.
5. Ibu Sunaryati, SE., M.Si selaku pembimbing skripsi, yang telah memberikan
pengarahan serta masukan hingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Ekonomi
Syari‟ah yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penyusun selama
kuliah.
7. Teristimewa kedua orang tua penyusun, Bapak Nursalim dan Ibu Muslikah
terima kasih atas limpahan do‟a dan kasih sayang tanpa batas, penyusun
beruntung memiliki kalian.
8. Abah DR KH. Ahmad Fatah, S. Ag, dan Ibu Hj. Nisrin Nikmah selaku
Pengasuh Pondok Pesanren Sunni Darussalam yang tiada henti-hentinya
menasehati penyusun.
9. Terkhusus kepada Muhammad Subhan, yang telah membantu penyusun dari
awal penyusunan skripsi ini, terima kasih selalu menyemangati, terima kasih
selalu sabar mendengarkan keluhan penyusun dan terima kasih sudah
menemani mencari data untuk penyusunan skripsi ini.
xii
10. Sahabat-sahabatku, Upik, Rahma, Nikmah, Muna, Auni, Dina, Luthfiyah,
Amalia yang selalu mendukung, memberi semangat, menjadi tempat curhat
keluh kesah penyusun.
11. Sahabat-sahabat Pondok Pesantren Sunni DarussalamYogyakarta, terima
kasih telah mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya selama di perantauan
ini, terima kasih selalu memberi semangat dan terima kasih canda tawanya.
12. Almamater Ponpes Attanwir Bojonegoro yang senantiasa menemani
penyusun selama menjadi mahasiswa di Yogyakarta.
13. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu, yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan
demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.Amiiiiin.
Yogyakarta, 12 Mei 2017
Penyusun,
Siti Ni’matul Azizah
NIM.13810029
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi kata-kata arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Bā‟ b be ة
Tā t te ت
Sā‟ ṣ es (dengan titik di atas) ث
Jim j je ج
Hā‟ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Khā‟ kh kadan ha خ
Dāl d de د
Zāl ż zet (dengan titik di atas) ذ
Rā‟ r er ز
Zai z zet ش
Sin s es س
xiv
Syin sy es dan ye ش
Sād ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dād ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Tā ṭ te (dengan titik di bawah) ط
Zā ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
Ain „ koma terbalik di atas„ ع
Gain g Ge غ
Fā f Ef ف
Qāf q Qi ق
Kāf k Ka ك
Lām l El ل
Mīm m Em و
Nūn n En
Wāwu w W و
Hā h Ha ه
Apostrof ؍ Hamzah ء
Yā‟ y Ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
يتعددة
عدة
Ditulis
Ditulis
Muta’addidah
‘iddah
xv
C. Ta’ marbutah
Semua Ta’ marbutah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata
tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang dikutip oeh
kata sandang “al”).Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang
sudah terserap dalam Bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya
kecuali dikehendaki kata aslinya.
حكة
عهة
كساية اآلونيبء
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Hikmah
‘illah
Karāmah al-auliyā’
D. Vokal Pendek dan Penerapannya
---- ----
---- ----
---- ----
Fathah
Kasrah
Dhammah
Ditulis
Ditulis
Ditulis
a
i
u
فعم
ذكس
يرهت
Fathah
Kasrah
Dhammah
Ditulis
Ditulis
Ditulis
fa’ala
ẓukira
yaẓhabu
E. Vokal Panjang
1. Fathah + alif
جبههيه
Ditulis
Ditulis
ā
jāhiliyyah
xvi
2. Fathah + yā‟ mati
تسي
3. Kasrah + yā‟ mati
كسيى
4. Dhammah + wāwu mati
فسوض
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
ā
tansā
ī
karīm
ū
furūd
F. Vokal Rangkap
1. Fathah + yā‟ mati
ثيكى
2. Dhammah + wāwu mati
قول
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal Pendek Berurutan dalam Satu Kata yang Dipisahkan dengan
Apostrof
أأتى
أعدت
نئ شكستى
Ditulis
Ditulis
Ditulis
a’antum
u’iddat
la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti oleh huruf Qomariyyah maka ditulis dengan menggunakan
huruf awal “al”.
انقسأ
انقيبس
Ditulis
Ditulis
Al-Qur’an
Al-Qiyas
xvii
2. Bila diikuti oleh huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf
pertama Syamsiyyah tersebut.
انسبء
انشس
Ditulis
Ditulis
As-Sama’
Asy-Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkap Kalimat
Ditulis menurut penulisannya
ذوى انفسوض
أهم انسة
Dibaca
Dibaca
Zawi al-Furud
Ahl as-Sunnah
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
ABSTRACT .................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
HALAMAN TRANSLITERASI ............................................................... xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xxi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 8
D. Sistematika Pembahasan .................................................................. 9
xix
BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 12
A. Landasan Teori ................................................................................. 12
1. Pariwisata ................................................................................ 12
2. Pajak ........................................................................................ 12
a. Pajak Hotel ........................................................................ 13
b. Pajak Restoran ................................................................... 14
c. Pajak Hiburan .................................................................... 15
3. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................. 16
4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ............................. 17
5. Hubungan Pariwisata dan Pertumbuhan Ekonomi .................. 18
6. Pariwisata dalam Pandangan Islam ......................................... 23
B. Telaah Pustaka ................................................................................. 26
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 32
D. Pengembangan Hipotesis ................................................................. 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 39
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 39
B. Jenis dan Sumber Penelitian ............................................................. 39
C. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 40
D. Metode Analisis Data ....................................................................... 42
1. Common Effect Model (Model Efek Biasa) ............................ 43
2. Fixed Effect Model (Model Efek Tetap) ................................. 44
3. Random Effect Model (Model Efek Random) ......................... 45
E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 46
1. Uji Spesifikasi Model .............................................................. 46
a. Uji Chow ........................................................................... 46
b. Uji Hausman ..................................................................... 46
2. Uji Statistika ............................................................................ 47
a. Koefisien Regresi Secara Serentak (Uji f) ........................ 47
b. Koefisien Determinasinya (R2) ......................................... 48
c. Koefisien Regresi Secara Individual (Uji t) ...................... 49
xx
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 51
A. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 51
B. Analisis Regresi Data Panel ............................................................. 52
1. Uji Spesifikasi Model .............................................................. 52
a. Uji Chow ........................................................................... 52
b. Uji Hausman ..................................................................... 53
c. Estimasi Fixed Effect Model ............................................. 54
2. Uji Statistika ............................................................................ 56
a. Uji F .................................................................................. 56
b. Uji R2 ................................................................................. 56
c. Uji t ................................................................................... 57
C. Pembahasan ...................................................................................... 59
1. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Produk Domestik
Regional Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ...... 60
2. Pengaruh Pajak Hotel terhadap Produk Domestik Regional Bruto di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .................................... 62
3. Pengaruh Pajak Restoran terhadap Produk Domestik Regional Bruto
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ............................... 64
4. Pengaruh Pajak Hiburan terhadap Produk Domestik Regional Bruto
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ............................... 65
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 68
A. Kesimpulan ...................................................................................... 68
B. Saran ................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 71
LAMPIRAN ................................................................................................. 75
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2013-2015 ..................................... 1
Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Konstan Provinsi D.I. Yogyakarta 2011-2015 ........ 4
Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta
yang Menggunakan Jasa Akomodasi 2010-2015 ......................... 6
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Penelitian .............................................. 51
Tabel 4.2 Uji Chow ....................................................................................... 53
Tabel 4.3 Uji Hausman Test.......................................................................... 54
Tabel 4.3 Estimasi Fixed Effect Model ....................................................... 54
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di DIY 2008-2015 ................... 61
Gambar 4.2 Pendapatan Pajak Hotel DIY 2008-2015 .................................. 63
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Terjemahan ............................................................................... 76
Lampiran 2 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 77
Lampiran 3 Data Penelitian .......................................................................... 84
Lampiran 4 Statistik Deskriptif Data Panel ................................................. 88
Lampiran 5 Uji Spesifikasi Model ............................................................... 88
Lampiran 6 Hasil Regresi Data Panel .......................................................... 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara manapun di dunia ini pada hakikatnya memiliki fokus
pembangunannya masing-masing, seperti pada bidang industri, bidang
pertanian, bidang pariwisata, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan
negara Indonesia, salah satu bidang yang berkembang dan mempunyai peran
penting dalam meningkatkan pendapatannya adalah bidang pariwisata.
Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri merupakan suatu hal
yang penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Pariwisata merupakan
salah satu sektor yang mempunyai peran penting dalam struktur sumber devisa
negara. Kontribusi pariwisata dan sektor pendukungnya terhadap Produk
Domestik Bruto tampak pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Atas
Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah) Tahun 2013-2015
Sektor
Tahun
2013 2014 2015
Pertanian 1.083.141,8 1.129.052,7 1.171.578,7
Pertambangan dan Penggalian 791.054,4 794.489,5 767.327,2
Industri Pengolahan 177.196,9 185.425,7 1.934.533,2
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6.539,9 6.882,5 7.369
2
Sektor Tahun
2013 2014 2015
Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
1.119.272,1 1.177.297,5 120.7751,1
Transportasi dan Pergudangan 304.506,2 326.933,0 348.773,8
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 243.748,3 257.815,5 268.922,4
Informasi dan Komunikasi 349.15,1 384.475,6 421.741,4
Jasa Keuangan dan Asuransi 305.515,1 319.825,5 34.730,6
Real Estate 244.237,5 256.440,2 266.979,6
Jasa Perusahaan 125.490,7 137.795,3 148.395,5
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
289.448,9 296.329,7 310.054,2
Jasa Pendidikan 250.016,2 263.685 283.020,1
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 84.621,4 91.357,1 97.463
Jasa lainnya 12.308,1 134.070,1 144.902,4
Sumber: Badan Pusat Statistik
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 sektor
pariwisata menyumbang sebesar 243748,3 meningkat menjadi 2,60% untuk
tahun 257815.5, untuk tahun 2015 pariwisata menyumbang sebesar 268922,4.
Sektor pariwisata menjadi salah satu faktor penting dalam
perkembangan perekonomian Indonesia. Jika dilihat dari kacamata ekonomi
makro, sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif bagi
perekonomian. Misalnya seperti meningkatkan pendapatan nasional,
memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja,
3
mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan
obyek dan daya tarik wisata di Indonesia.
Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat
pendapatan Produk Domestik Regional Bruto. Kegiatan pariwisata
menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada
gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama
berwisata, wisatawan berbelanja, sehingga secara langsung menimbulkan
permintaan pasar barang dan jasa. Selanjutnya wisatawan secara tidak
langsung menimbulkan permintaan akan barang modal dan bahan untuk
berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut.
Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi di bidang
transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industri kerajinan
dan industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan restoran dan lain-
lain (Spillane, 1994 : 20).
Penerimaan pendapatan industri pariwisata atau Produk Domestik
Regional Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2013-2015 telah
mengalami peningkatan. Penerimaan PDRB industri pariwisata selama
periode 2013-2015 mengalami kenaikan per tahun. Tepatnya untuk periode
tahun 2013 adalah sebesar 6942541. Demikian juga halnya untuk tahun 2014
penerimaan PDRB industri pariwisata mampu mengalami kenaikan sebesar
7414021 dan pada tahun 2015 yaitu 7842132.
4
Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas
Harga Konstan Provinsi D. I. Yogyakarta (juta rupiah) 2011-2015
Sektor
Tahun
2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan 7.670.026 7.506.980 7.703.978
Pertambangan dan Penggalian 461.014 470.735 471.323
Industri Pengolahan 10.084.213 10.469.637 10.652.525
Pengadaan Listrik dan Gas 116.969 121.268 119.663
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 79.740 82.855 85.260
Konstruksi 7.106.855 7.508.543 7.826.701
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
6.187.855 6.540.108 6.944.903
Transportasi dan Pergudangan 4.217.507 4.377.850 4.541.309
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 6.942.541 7.414.021 7.842.132
Informasi dan Komunikasi 7.969.970 8.458.713 8.891.145
Jasa Keuangan dan Asuransi 2.610.919 2.826.934 3.060.733
Real Estate 5.322.004 5.735.457 6.105.126
Jasa Perusahaan 858.734 924.042 991.564
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
5.639.412 5.971.986 6.281.580
Jasa Pendidikan 6.430.386 6.938.845 7.444.277
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 1.916.374 2.062.979 2.210.406
Jasa lainnya 2.012.931 2.119.326 2.288.950
Sumber: Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta
5
Industri pariwisata merupakan industri yang potensial untuk
dikembangkan lebih lanjut. Dengan mengetahui keadaan pasar yaitu:
permintaan. Menurut Morley (Ross. 1998:8) permintaan industri pariwisata
tergantung pada ciri-ciri wisatawan seperti penghasilan, umur, motivasi, dan
watak. Ciri-ciri ini akan mempengaruhi kecenderungan orang untuk
berpergian mencari kesenangan.
Kebijakan dan tindakan pemerintah dapat mendorong atau
menurunkan permintaan faktor-faktor yang penting bagi wisatawan, dan
faktor-faktor sosial juga dapat mempengaruhi permintaan, seperti sikap
penduduk setempat pada wisatawan dan minat yang dibangkitkan oleh budaya
setempat. Permintaan pada akhirnya akan mempengaruhi penawaran
pariwisata. Penawaran dari segi wisatawan dapat dituangkan ke dalam
kegiatan dan penggunaan fasilitas pendukung pariwisata oleh wisatawan
seperti penggunaan jasa hotel, restoran, dan hiburan.
Perkembangan pariwisata sangat tergantung pada jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara maupun domestik. Jumlah kunjungan merupakan
salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata.
Dalam kenyataan perkembangan pariwisata memang telah dapat menunjang
perekonomian masyarakat Yogyakarta, namum demikian kunjungan
wisatawan setiap tahunnya mengalami suatu fluktuasi seiring dengan
berjalannya waktu.
Provinsi D.I. Yogyakarta terdiri dari lima daerah tingkat dua, yaitu
Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten
6
Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulonprogo. Kelima daerah tingkat dua di atas
memiliki potensi daerah yang berbeda-beda sesuai dengan sumber daya yang
ada. Potensi daerah yang ada sangat beragam mulai dari pertanian, peternakan,
perikanan, pariwisata dan lain sebagainya. Dari berbagai potensi di atas
bidang pariwisata menjadi salah satu andalan Provinsi DIY dalam
meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto. Tidak sedikit beberapa objek
wisata di Yogyakarta menjadikannya salah satu tujuan favorit ke enam setelah
Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, Lombok, dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara
Timur).
Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta
yang Menggunakan Jasa Akomodasi 2010-2015
Tahun Jumlah Wisatawan Total
Mancanegara Nusantara
2011 169.565 1.438.129 1.607.694
2012 197.751 2.162.422 2.360.173
2013 235.893 2.602.047 2.837.967
2014 254.213 3.091.967 3.346.180
2015 308.485 3.813.720
4.112.205
Sumber: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
Mengacu pada tabel 1.3 Jumlah wisatawan mancanegara ke
Yogyakarta dari tahun 2011-2015 mengalami kenaikan. Pada tahun 2013
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara adalah sebanyak
7
2.837.967. kemudian pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak
3.346.180 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 4.112.205.
Industri pariwisata dikenal juga sebagai industri jasa yang
mengutamakan pelayanan dan kenyamanan melalui penyediaan jasa hotel,
restoran, dan hiburan. Ketiga jasa tersebut sangat mempengaruhi penerimaan
sektor pariwisata dalam mempengaruhi perekonomian melalui pemungutan
pajak. Pada UU No. 18 Tahun 1997, pengenaan pajak hotel dan restoran
dijadikan satu, tetapi pada UU No. 34 Tahun 2000 pajak atas hotel dan
restoran berdiri sendiri menjadi pajak hotel dan pajak restoran.
Mengenai pajak hotel, restoran, dan hiburan setiap Kabupaten/Kota di
Daerah Istimewa Yogyakarta sangat bervariasi. Ketiga pajak tersebut memang
merupakan salah satu faktor yang menentukan besar atau kecilnya pendapatan
suatu daerah dari industri pariwisata. Dari ketiganya pajak hotel merupakan
salah satu penyumbang terbanyak dari fasilitas penunjang industri pariwisata.
Secara teoritis, semakin lama seorang wisatawan tinggal di suatu daerah
tujuan wisata, semakin banyak uang yang akan dikeluarkan. Pengeluaran
wisatawan biasanya mencakup pada akomodasi hotel, bar dan restoran,
transportasi lokal, tours, cendramata, dan keperluan lainnya (Yoeti, 2008:296).
Secara otomatis semakin lama wisatawan tinggal di derah tujuan wisata tinggi
penerimaan sektor hotel maka, pajak hotel akan semakin tinggi.
Dengan melihat potensi dan berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi Sektor
8
Pariwisata Terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Produk
Domestik Regional Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh pajak hotel terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
3. Bagaimana pengaruh pajak restoran terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
4. Bagaimana pengaruh pajak hiburan terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yang hendak dicapai oleh penyusun
adalah:
1. Mengetahui pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Produk
Domestik Regional Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Mengetahui pengaruh pajak hotel terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
9
3. Mengetahui pengaruh pajak restoran terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Mengetahui pengaruh pajak hiburan terhadap Produk Domestik Regional
Bruto di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah: memberikan informasi dan masukan khususnya pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Daerah Istimewa Yogyakarta guna
mengembangkan sektor pariwisata di masa yang akan datang.
2. Bagi Penyusun: dapat menambah pengetahuan serta memperluas wawasan
berkaitan dengan dunia pariwisata dan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Pembahasan
Kajian dalam penulisan skripsi ini secara garis besar terdiri 5 bab
pembahasan yang secara keseluruhan saling berkaitan. Sistematika
pembahasan merupakan gambaran dari alur pemikiran penyusunan dari awal
hingga akhir. Berikut ini penjabaran dari kelima bab tersebut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab pertama berisi pendahuluan sebagai pengantar skripsi yang berisi
latar belakang masalah mengenai topik yang akan diteliti. Latar belakang
masalah menguraikan hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian ini.
Setelah permasalahan yang perlu dilakukan penelitian diuraikan dalam latar
10
belakang, maka disusunlah rumusan masalah. Rumusan masalah yaitu berupa
pertanyaan-pertanyaan peneliti yang perlu dicari jawabannya. Tujuan
penelitian berisi mengenai hal-hal yang ingin dicapai dari penelitian ini.
Kegunaan penelitian berisi tentang manfaat yang dapat diberikan oleh
penelitian ini untuk pihak-pihak yang terikat. Selanjutnya yaitu sistematika
pembahasan. Sistematika pembahasan berisi tentang uraian singkat dari
pembahasan tiap bab dalam penelitian ini.
BAB II: KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian, yaitu teori pertumbuhan ekonomi, periwisata, pertumbuhan
ekonomi dalam perspektif Islam, pariwisata dalam perspektif Islam, serta
keterkaitan antar keduanya. Selain itu dalam bab ini diuraikan penelitian-
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Berdasarkan teori yang relevan
serta penelitian terdahulu maka disusunlah pengembangan hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang variabel penelitian dan definisi
operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian
serta penjabaran secara operasional. Objek penelitian berisi tentang jenis
penelitian, sumber data, dan metode analisis.
11
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang pada permulaan akan
digambarkan secara singkat keadaan wilayah penelitian. Kemudian
dilanjutkan dengan hasil analisis dan pembahasan dari data yang telah
diperoleh dan diolah sebelumnya. Hasil penelitian adalah jawaban dari seluruh
pertayaan dari rumusan masalah.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang merupakan jawaban
akhir dari rumusan masalah dalam penelitian. Penyusun juga menyampaikan
kekurangan penelitian ini untuk melengkapi analisis penelitian dimasa depan.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kontribusi sektor pariwisata terhadap
Produk Domestik Regional Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta selama
tahun 2008-2015, penelitian ini melahirkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kontribusi jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Hal ini dikarenakan ketika jumlah kunjungan wisatawan ke
daerah tujuan wisata meningkat akan mempengaruhi pengeluaran
wisatawan di daerah tersebut.
2. Kontribusi pajak hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk
Domestik Regional Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini
dikarenakan tingginya jumlah wisatawan yang datang ke Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kemudian saat melakukan perjalanan wisata paling tidak
wisatawan akan melakukan pengeluaran untuk tempat tinggal selama
berwisata.
3. Kontribusi pajak restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produk Domestik Regional Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini
dikarenakan tingginya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan
wisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Makan dan minum adalah
69
kebutuhan yang mendasar ketika melakukan aktivitas, termasuk
perjalanan wisata.
4. Kontribusi pajak hiburan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Produk Domestik Regional Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran
untuk menjadi bahan pertimbangan bagi akademisi dalam penelitian-
penelitian selanjutnya dan pihak-pihak yang berwenang di Daerah Istimewa
Yogyakarta:
1. Penelitian selanjutnya dengan topik yang sejenis dapat ditambah dengan
variabel lain yang relevan dengan topik penelitan.
2. Pihak yang berkepentingan dalam pendataan sektor pariwisata hendaknya
dapat melakukan pendataan rata-rata pengeluaran wisatawan di Daerah
Istimewa Yogyakarta untuk mengetahui kecenderung wisatawan
menggunakan uangnya di subsektor apa. Maka hal tersebut dapat dijadikan
pertimbangan untuk pengembangan subsektor terfavorit.
3. Perlu melakukan pendataan secara rutin terhadap objek Pajak Hotel
Reklame, objek Pajak Restoran dan objek Pajak Hiburan yang sudah ada
sehingga dapat diketahui potensi yang sebenarnya melalui data objek
pajak tersebut.
4. Tiga variabel dependen yaitu jumlah kunjungan wisatawan, pajak hotel,
dan pajak restoran menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap
70
Produk Domestik Regional Bruto di Daerah Istimewa Yogyakarta, hal
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan kontribusi
sektor pariwisata, sehingga strategi yang diambil dapat meningkatkan
Produk Domestik Regional Bruto Daerah Istimewa Yogyakarta.
71
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo, 2013, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, Pertumbuhan
Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan Pusat Statistik. (2009). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2009.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (2010). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2010.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (2011). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2011.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (2012). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2012.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (2013). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2013.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (204). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2014.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (2015). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2015.
Yogyakarta. Tim BPS.
. (2016). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2016.
Yogyakarta. Tim BPS.
Cortes-Jimenez. Isabel and Pulina, Manuela. (2006). Tourism and Growth:
Evidence for Spain and Italy. Paper presented at 46th Congress of the
European Regional Science Association University of Thessaly
(Volos, Greece).
Covey, Stephen R. 1995. The 7 Habits of Highly Effective People, Jakarta:
Gramedia.
Dinas Pariwisata. (2009). Statistik Kepariwisataan 2009. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
. (2010). Statistik Kepariwisataan 2010. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
72
. (2011). Statistik Kepariwisataan 2011. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
. (2012). Statistik Kepariwisataan 2012. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
. (2013). Statistik Kepariwisataan 2013. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
. (2014). Statistik Kepariwisataan 2014. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
. (2015). Statistik Kepariwisataan 2015. Yogyakarta. Tim Dinas
Pariwisata.
. (2015). Kota Yogyakarta Dalam Angka 2015. Yogyakarta. Tim
Dinas Pariwisata.
. (2015). Kabupaten Sleman Dalam Angka 2014. Sleman. Tim
Dinas Pariwisata.
. (2015). Kabupaten Bantul Dalam Angka 2014. Bantul. Tim
Dinas Pariwisata.
. (2015). Kabupaten Gunung Kidul Dalam Angka 2015. Gunung
Kidul. Tim Dinas Pariwisata.
. (2015). Kabupaten Kulonprogo Dalam Angka 2015.
Kulonprogo. Tim Dinas Pariwisata.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
. 2013. Analisis Multivariate dan Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana
Meneliti % Menulis Tesis?. Jakarta: Erlangga.
73
Munajjed, M. A. (2016, November 10). Islam Question and Answers. Dipetik
April 11, 2017, dari islamqa.info: https://islamqa.info/id/87846
N. Gujarati, Domar dan Dawn C. Porter, 2010. “Dasar-Dasar Ekonometrika”,
Jakarta: Salemba.
Nizar, Afdi. 2011. Pengaruh Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia.
Pradja, Juhaya S. 2012. Ekonomi Syariah. Bandung: Pustaka Setia.
Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Susetyo, Budi. 2012. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT
Refika Aditama,cetakan ke-2.
Tambunan, Tulus T.H., 2011. Perekonomian Indonesia: Kajian Teoritis dan
Analisis Empiris”, Bogor: Ghalia Indonesia.
Todaro, Michael P., 2000. Pembangunan Ekonomi Dunia Ket Tiga, Edisi Ketujuh.
Jakarta: Erlangga.
Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1997 tentang Penggabungan
Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
Undang-undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2000 tentang Pemisahan Pajak
atas Hotel dan Restoran.
Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang Perpajakan.
Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 20 dan 21
tentang Pajak Hotel.
Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 22 dan 23
tentang Pajak Restoran.
74
Wahyuni, Tri, 2007. Studi Tentang Pengembangan Pariwisata dalam Upaya
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjarnegara.
Skripsi Universitas Sebelas Maret.
Widarjono, Agus, 2009. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Ekonisia.
. 2013. “Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai
Panduan Eviews”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Widodo, W., Djefris D., Wardhani E.A. 2010. Moralitas, Budaya, dan Kepatuhan
Pajak. Bandung: Alfabeta, cv
Wijaya, I Nengah.2011. Pengaruh Jumlah Wisatawan Mancanegara, Lama
Tinggal, dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Penerimaan Produk
Domestik Regional Bruto Industri Pariwisata Kabupaten Badung
Tahun 1997-2010. Tesis Master Studi Kajian Pariwisata pada Program
Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Wijaya dan Mustika. 2014. Pengaruh Jumlah Wisatawan Mancanegara, Lama
Tinggal dan Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Terhadap
Pendapatan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) Provinsi
Bali Tahun 2000-2012.E-Jurnal EP Unud, 3 [4]
Yoeti, Oka A. 2001. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata.
Jakarta: Pradnya Paramita.
. 2008. Anatomi Pariwisata Indonesia. Bandung: Angkasa.
75
76
LAMPIRAN 1
TERJEMAHAN
No. Halaman Nama Surat dan Ayat Terjemahan
1. 61 QS. Al-Ankabut (29):20 Katakanlah: “Berjalanlah di
(muka) bumi, maka
perhatikanlah bagaimana Allah
menciptakan (manusia) dari
permulaannya, kemudian Allah
menjadikannya sekali lagi.
Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu”.
2. 65 QS. Al-Maidah (5):3 “Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala”.
3. 66 QS. Al-Mulk (67):15 “Dialah yang menjadikan bumi
itu mudah bagimu, maka
berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rixeki-Nya.
Dan hanyala kepada-Nya-lah
kamu (kembali setelah)
dibangkitkan”.
4. 66 QS. Al-Quraisy (106):1-4 “1. Karena kebiasaan orang-
orang Quraisy 2. (yaitu)
kebiasaan mereka berpergian
pada musim dingin dan musim
ppanas 3. Maka hendaklah
mereka menyembah Tuhan
Pemilik rumah ini (Ka’bah) 4.
Yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk
menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari
ketakutan”.
77
LAMPIRAN 2
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Daerah Istimewa Yogyakarta berada di bagian tengah-selatan Pulau Jawa
dengan luas wilayah 3.185,80 km2 atau 0,17 persen luas wilayah Indonesia
(1.890.754 km2). Secara geografis Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada
Lintang Selatan dan Bujur Timur. Secara
posisi letak Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dibatasi oleh Lautan
Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan barat laut dibatasi
oleh wilayah propinsi Jawa Tengah. Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4
kabupaten, antara lain: Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul,
Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulonprogo.
Gambar 1
Kondisi Geografis Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
78
1. Gambaran Umum Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta terletak antara 1100 24’ 19’’ sampai 110
0 28’ 5’’
Bujur Timur dan 070 15’ 24’’ sampai 07
0 49’ 26’’ Lintang Selatan. Luas
wilayah Kota Yoyakarta ini adalah sekitar 32,5 km2 dari luas wilayah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta di bagian utara dibatasi oleh
Kabupaten Sleman, di bagian timur dibatasi oleh Kabupaten Bantul dan
Kabupaten Sleman, pada bagian selatan dibatasi oleh Kabupaten Bantul,
sedangkan pada bagian barat dibatasi oleh Kabupaten Bantul dan Sleman
(Kota Yogyakarta Dalam Angka, 2015:3-4).
Kota Yogyakarta yang luasnya sekitar 32,5 km2 ini terbagi menjadi 14
kecamatan, 45 Kelurahan, 615 RW dan 2.529 RT, dengan penggunaan lahan
paling banyak untuk pertanian. Dalam Kota Yogyakarta ini terdapat beberapa
industri yaitu ada industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Pada industri
kecil tercatat sebanyak 75 unit usaha yaitu dengan menyerap tenaga kerja
paling banyak pada industri makanan (Kota Yogyakarta Dalam Angka,
2015:17,225).
Sektor pariwisata yang terdapat di Kota Yogyakarta dapat dilihat dari
subsektornya, seperti subsektor hotel, subsektor restoran, serta subsektor
hiburan. Hotel yang dimiliki Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 419 hotel yang
terdiri dari 57 hotel berbintang dan 362 hotel non bintang. Selain hotel juga
terdapat usaha makanan dan minuman sebanyak 368 restoran.
Selanjutnya dari subsektor hiburan, Kota Yogyakarta tahun 2015
memiliki objek wisata sebanyak 25 objek wisata. Objek wisata tersebut
diantaranya adalah kraton Yogyakarta, taman pintar, gembira loka, taman sari,
79
museum benteng vredeburg, dan lain sebagainya. Diantara 22 objek wisata
yang ada, objek wisata gembira loka yang selalu mendapat kunjungan
terbanyak dari para wisatawan.
Jika dilihat dari segi Produk Domestik Regional Bruto menurut
lapangan usaha Kota Yogyakarta pada tahun 2013, 2014, dan 2015 selalu
mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 20.239.557,65 pada tahun 2013, sebesar
Rp 21.312.143, 78 pada tahun 2014, dan sebesar Rp 22.412.175, 67 pada tahun
2015.
2. Gambaran Umum Kabupaten Sleman
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten yang ada di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarya yang berbatasan dengan Kabupaten
Boyolali di bagian utara, pada bagian timur dibatasi oleh Kabupaten Klaten,
pada bagian selatan dibatasi oleh Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta,
sedangkan pada bagian barat dibatasi oleh Kabupaten Kulon Progo dan
kabupaten Magelang. Kabupaten Sleman ini terletak antara 1100 13’ 00’’
sampai 1100 33’ 00’’ Bujur Timur dan antara 07
0 13’ 51’’ sampai 07
0 43’ 03’’
Lintang Selatan (Kabupaten Sleman Dalam Angka, 2014:3).
Kabupaten Sleman terbagi menjadi 17 kecamatan, 86 desa, dan 1212
padukuhan. Keadaan wilayah pada kabupaten ini yaitu terdapat dataran rendah
yang subur dibagian selatan, sedangkan pada bagian utara sebagian besar
keadaan tanah kering berupa ladang dan pekarangan, serta mempunyai
permukaan yang agak miring ke selatandengan batas paling utara yaitu
Gunung Merapi (kabupaten Sleman Dalam Angka, 2014:3).
80
Sektor pariwisata yang terdapat di Kabupaten Sleman dapat dilihat dari
subsektornya, seperti subsektor hotel, subsektor restoran, serta subsektor
hiburan. Hotel yang dimiliki Kabupaten Sleman pada tahun 2015 yaitu
sebanyak 390 hotel yang terdiri dari 28 hotel berbintang dan 362 hotel non
bintang. Selain hotel juga terdapat usaha makanan dan minuman sebanyak 83
restoran dan 211 rumah makan.
Selanjutnya dari subsektor hiburan, Kabupaten Sleman tahun 2015
memiliki objek wisata sebanyak 31 objek wisata. Objek wisata tersebut
diantaranya adalah candi prambanan, candi ratu boko, museum affandi,
monumen jogja kembali, kaliurang, merapi golf, dan lain sebagainya. Diantara
31 objek wisata yang ada, objek wisata candi prambanan yang selalu mendapat
kunjungan terbanyak dari para wisatawan.
Dilihat dari segi Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan
usaha Kabupaten Sleman pada tahun 2013, 2014, dan 2015 mengalami
kenaikan yaitu sebesar Rp 25.367.414,20 pada tahun 2013, sebesar Rp
26.740.537,10 pada tahun 2014, dan sebesar Rp 28.159.673,90 pada tahun
2015.
3. Gambaran Umum Kabupaten Bantul
Kabupaten Bantul adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul pada bagian utara dibatasi
oleh Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, pada bagian timur dibatasi oleh
Kabupaten Gunung Kidul, dan bagian barat dibatasi oleh Kabupaten Kulon
Progo, sedangkan pada bagian selatan dibatasi oleh samudra Indonesia.
81
Kabupaten ini terletak antara 1100 12’ 34’’ sampai 110
0 31’ 08’’ Bujur Timud
dan antara 070 44’ 04’’ sampai 08
0 00’ 27’’ Lintang Selatan. Luas wilayah
Kabupaten Bantul yaitu seluas 50.685 Ha, dan terbagi menjadi 17 kecamatan
(Bantul Dalam Angka, 2014:3).
Sektor pariwisata yang terdapat di Kabupaten Bantul dapat dilihat dari
subsektornya, seperti subsektor hotel, subsektor restoran, serta subsektor
hiburan. Selain hotel juga terdapat usaha makanan dan minuman sebanyak 154
rumah makan dan 1 restoran. Selanjutnya dari subsektor hiburan, Kabupaten
Bantul tahun 2015 memiliki objek wisata sebanyak 17 objek wisata. Objek
wisata tersebut diantaranya adalah pantai parang tritis, hutan pinus, kebun buah
mangunan, gumuk pasir, dan lain sebagainya. Diantara 17 objek wisata yang
ada, objek wisata parang tritis yang selalu mendapat kunjungan terbanyak dari
para wisatawan.
Dilihat dari segi Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan
usaha Kabupaten Bantul pada tahun 2013, 2014, dan 2015 mengalami
kenaikan yaitu sebesar Rp 14.138.719 pada tahun 2013, sebesar Rp
14.867.409 pada tahun 2014, dan sebesar Rp 15.610.514 pada tahun 2015.
4. Gambaran Umum Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten yang ada di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini berjarak 40 km dari Kota
Yogyakarta. Kabupaten Gunung Kidul pada bagian utara dan timur dibatasi
oleh Provinsi Jawa Tengah yaitu kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo
sedangkan pada bagian selatan dibatasi oleh Samudra Indonesia Luas wilayah
82
Kabupaten Bantul yaitu seluas 50.685 Ha, dan terbagi menjadi 17 kecamatan
serta pada bagian barat dibatasi oleh kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman
(STATDA Kabupaten Gunung Kidul, 2015:1).
Secara astronomi Kabupaten Gunung Kidul terletak antara 1100 21’
sampai 1100 50’ Bujur Timur dan antara 07
0 46’ sampai 08
0 12’ Lintang
Selatan. Luas wlayah Kabupaten Gunung Kidul ini mencapai 1.485,36 km2.
Kabupaten Gunung Kidul terbagi menjadi 18 kecamatan yang terbagi menjadi
144 desa (STTATDA Kabupaten Gunung Kidul, 2015:1).
Sektor pariwisata yang terdapat di Kabupaten Gunung Kidul dapat
dilihat dari subsektornya, seperti subsektor hotel, subsektor restoran, serta
subsektor hiburan. Kabupaten Gunung Kidul tahun 2015 memiliki 107 tempat
penginapan dan hotel. Selain itu juga terdapat 620 usaha makanan dan
minuman.
Selanjutnya dari subsektor hiburan, Kabupaten Gunung Kidul tahun
2015 memiliki objek wisata sebanyak 11 objek wisata. Objek wisata tersebut
diantaranya adalah kawasan pantai baron-pok tunggal, pantai siung, pantai
wedi ombo, watu lumbung, dan lain sebagainya. Diantara 11 objek wisata
yang ada, objek wisata kawasan pantai baron-pok tunggal yang selalu
mendapat kunjungan terbanyak dari para wisatawan.
Dilihat dari segi Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan
usaha Kabupaten Gunung Kidul pada tahun 2013, 2014, dan 2015 mengalami
kenaikan yaitu sebesar Rp 10.177.432,50 pada tahun 2013, sebesar Rp
10.639.465, 70 pada tahun 2014, dan sebesar Rp 11.151.688, 00 pada tahun
2015.
83
5. Gambaran Umum Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten Kulon Progo adalah kabupaten yang terletak dibagian
paling barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten
Kulon Progo adalah seluas 586, 28 km2. Kabupaten Kulon Progo pada bagian
barat dibatasi oleh Kabupaten Purworejo, pada bagian timur dibatasi oleh
Kabupaten Kabupaten Sleman dan Bantul sedangkan pada bagian utara
dibatasi oleh Kabupaten Magelang, serta pada bagian selatan dibatasi oleh
Samudra Hindia. Kabupaten Kulon Progo ini terdiri dari 12 kecamatan dan
terbagi menjadi 87 desa (Kulon Progo Dalam Angka, 2015:3).
Sektor pariwisata yang terdapat di Kabupaten Kulonprogo dapat dilihat
dari subsektornya, seperti subsektor hotel, subsektor restoran, serta subsektor
hiburan. Terdapat 4 buah restoran di Kabupaten Kulonprogo. Sedangkan dari
subsektor hiburan memiliki objek wisata sebanyak 14 objek wisata. Objek
wisata tersebut diantaranya adalah waduk sermo, pantai glagah, pantai trisik,
suroloyo, gua kiskendo, dan lain sebagainya.
Dilihat dari segi Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan
usaha Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2013, 2014, dan 2015 mengalami
kenaikan yaitu sebesar Rp 5.741.660,30 pada tahun 2013, sebesar Rp
6.002.787, 00 pada tahun 2014, dan sebesar Rp 6.281.566, 40 pada tahun 2015.
84
LAMPIRAN 3
DATA PENELITIAN
Kabupaten/Kota Tahun Y X1 X2 X3 X4
Kota Yogyakarta 2008 5,021,148.00
2,467,383.00
26,543,726,858.00
10,615,751,146.00
2,037,439,504.00
Kota Yogyakarta 2009 5,244,851.00
3,428,324.00
30,789,114,795.00
12,002,777,974.00
3,727,950,479.00
Kota Yogyakarta 2010 5,505,546.00
3,538,139.00
32,515,281,932.00
13,313,057,154.00
4,646,317,241.00
Kota Yogyakarta 2011 18,206,090.00
3,197,312.00
37,859,535,936.00
13,817,217,336.00
4,686,884,072.00
Kota Yogyakarta 2012 19,189,074.78
4,083,605.00
56,007,418,844.00
16,165,712,688.00
4,638,637,412.00
Kota Yogyakarta 2013 20,239,557.65
4,673,366.00
68,154,540,528.00
18,645,297,527.00
7,350,819,737.00
Kota Yogyakarta 2014 21,312,143.78
5,251,352.00
80,707,277,300.00
24,411,664,427.00
8,354,105,983.00
Kota Yogyakarta 2015 22,412,175.67
5,619,231.00
93,465,109,931.00
28,845,920,097.00
9,357,105,030.00
Kabupaten Sleman 2008 5,838,248.00
2,702,530.00
14,522,397,204.16
6,675,552,009.00
3,553,667,031.00
Kabupaten Sleman 2009 6,099,557.00
1,647,807.00
18,189,624,204.48
7,628,940,657.53
3,637,358,441.16
Kabupaten Sleman 2010 6,373,200.00
2,499,877.00
22,473,840,945.14
10,195,038,726.88
3,786,482,376.85
85
Kabupaten Sleman 2011 22,645,852.00 2,490,063.00 22,637,880,385.22 13,257,484,783.85 2,709,834,885.40
Kabupaten Sleman 2012 23,957,112.80
3,042,232.00
32,216,986,820.07
16,758,882,195.78
3,804,493,161.56
Kabupaten Sleman 2013 25,367,414.20
3,612,954.00
41,502,758,585.63
21,044,463,950.71
4,910,550,629.96
Kabupaten Sleman 2014 26,740,537.10
4,223,958.00
49,800,597,280.77
27,979,616,224.17
5,650,846,660.64
Kabupaten Bantul 2015 28,159,673.90
4,950,934.00
52,305,960,907.93
39,132,497,134.23
8,688,347,301.17
Kabupaten Bantul 2008 3,618,080.00
1,417,253.00
37,455,000.00
149,261,025.00
77,380,700.00
Kabupaten Bantul 2009 3,779,948.00
1,447,546.00
48,340,000.00
188,874,430.00
91,851,050.00
Kabupaten Bantul 2010 3,967,928.00
1,300,042.00
91,689,000.00
393,816,400.00
149,914,202.00
Kabupaten Bantul 2011 12,728,666.00
2,378,209.00
131,241,900.00
1,522,413,345.00
222,246,988.00
Kabupaten Bantul 2012 13,407,022.00
2,378,209.00
823,428,554.00
2,855,070,517.40
440,593,360.00
Kabupaten Bantul 2013 14,138,719.00
2,037,874.00
1,154,023,992.00
3,642,459,813.00
474,855,473.60
Kabupaten Bantul 2014 14,867,409.00
2,708,816.00
1,168,040,063.00
4,459,210,988.00
577,695,506.00
Kabupaten Bantul 2015 15,610,514.00
4,519,199.00
1,269,706,521.50
5,329,984,785.50
531,504,236.00
86
Kabupaten Gunung Kidul 2008 3,070,288.00
427,071.00
11,190,000.00
46,608,650.00
13,863,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2009 3,197,365.00
529,319.00
11,140,000.00
45,342,900.00
15,584,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2010 3,330,080.00
687,705.00
13,450,000.00
59,814,150.00
14,367,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2011 9,248,011.00
688,405.00
24,182,710.00
85,368,950.00
16,075,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2012 9,695,980.00
1,279,065.00
39,221,677.00
817,454,404.00
18,435,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2013 10,177,432.50
1,822,251.00
42,987,911.00
1,339,666,031.00
23,178,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2014 10,639,465.70
3,685,137.00
56,242,620.00
2,014,258,578.00
27,041,000.00
Kabupaten Gunung Kidul 2015 11,151,688.00
2,642,759.00
236,626,223.00
2,837,109,050.92
53,131,850.00
Kabupaten Kulonprogo 2008 1,682,370.00
543,821.00
4,800,000.00
93,069,647.00
14,523,263.00
Kabupaten Kulonprogo 2009 1,728,304.00
433,658.00
5,313,250.00
49,188,150.00
17,333,700.00
Kabupaten Kulonprogo 2010 1,781,227.00
444,125.00
7,230,000.00
103,400,140.00
14,921,600.00
Kabupaten Kulonprogo 2011 5,246,147.00
546,797.00
21,521,250.00
109,798,750.00
3,112,500.00
Kabupaten Kulonprogo 2012 5,475,148.20
596,529.00
81,669,200.00
395,182,069.00
3,856,000.00
Kabupaten Kulonprogo 2013 5,741,660.30
695,850.00
84,837,425.00
626,388,004.00
6,647,500.00
87
Kabupaten Kulonprogo 2014 6,002,787.00
904,972.00
76,604,150.00
795,137,259.00
6,796,000.00
Kabupaten Kulonprogo 2015 6,281,566.40
1,289,695.00
77,156,500.00
944,144,425.50
42,027,808.00
88
LAMPIRAN 4
STATISTIK DESKRIPTIF DATA PANEL
PE JKW PHo PRe PHi
Mean 10972000 2320834. 1.71E+10 7.73E+09 2.11E+09
Median 7810606. 2378209. 5.30E+08 2.85E+09 3.31E+08
Maximum 28159674 5619231. 9.35E+10 3.91E+10 9.36E+09
Minimum 1682370. 427071.0 4800000. 45342900 3112500.
Std. Dev. 7941411. 1520659. 2.53E+10 9.84E+09 2.82E+09
Skewness 0.714119 0.451610 1.425747 1.398148 1.147280
Kurtosis 2.200099 2.137853 4.146944 4.292259 3.173192
Jarque-Bera 4.466178 2.598505 15.74417 15.81533 8.825008
Probability 0.107197 0.272736 0.000381 0.000368 0.012125
Sum 4.39E+08 92833374 6.85E+11 3.09E+11 8.44E+10
Sum Sq. Dev. 2.46E+15 9.02E+13 2.50E+22 3.78E+21 3.11E+20
Observation 40 40 40 40 40
LAMPIRAN 5
UJI SPESIFIKASI MODEL
A. UJI CHOW
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: FEM
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.011359 (4,31) 0.0329
Cross-section Chi-square 13.130758 4 0.0107
89
B. UJI HAUSMAN
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: REM
Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 12.045434 4 0.0170
LAMPIRAN 6
HASIL REGRESI DATA PANEL
A. COMMON EFFECT MODEL
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 04/06/17 Time: 10:31
Sample: 2008 2015
Periods included: 8
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 2.138093 0.788816 2.710509 0.0103
X2 9.87E-05 9.76E-05 1.011130 0.3189
X3 0.001025 0.000212 4.833342 0.0000
X4 -0.003209 0.001140 -2.815770 0.0079
C 3158847. 1328770. 2.377272 0.0230 R-squared 0.776791 Mean dependent var 10972000
Adjusted R-squared 0.751281 S.D. dependent var 7941411.
S.E. of regression 3960520. Akaike info criterion 33.33812
Sum squared resid 5.49E+14 Schwarz criterion 33.54923
Log likelihood -661.7623 Hannan-Quinn criter. 33.41445
F-statistic 30.45087 Durbin-Watson stat 0.935824
Prob(F-statistic) 0.000000
90
B. FIXED EFFECT MODEL
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 04/06/17 Time: 10:32
Sample: 2008 2015
Periods included: 8
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 2.271464 0.897885 2.529794 0.0167
X2 0.000333 0.000114 2.917894 0.0065
X3 0.000692 0.000223 3.109403 0.0040
X4 -0.003587 0.001163 -3.083869 0.0043
C 2203059. 1604725. 1.372858 0.1796 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.839251 Mean dependent var 10972000
Adjusted R-squared 0.797768 S.D. dependent var 7941411.
S.E. of regression 3571270. Akaike info criterion 33.20985
Sum squared resid 3.95E+14 Schwarz criterion 33.58985
Log likelihood -655.1970 Hannan-Quinn criter. 33.34724
F-statistic 20.23098 Durbin-Watson stat 1.435699
Prob(F-statistic) 0.000000
C. RANDOM EFFECT MODEL
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/06/17 Time: 10:33
Sample: 2008 2015
Periods included: 8
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 2.138093 0.711289 3.005940 0.0049
X2 9.87E-05 8.80E-05 1.121338 0.2698
X3 0.001025 0.000191 5.360151 0.0000
X4 -0.003209 0.001028 -3.122675 0.0036
C 3158847. 1198175. 2.636382 0.0124
91
Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 1.291728 0.0000
Idiosyncratic random 3571270. 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.776791 Mean dependent var 10972000
Adjusted R-squared 0.751281 S.D. dependent var 7941411.
S.E. of regression 3960520. Sum squared resid 5.49E+14
F-statistic 30.45087 Durbin-Watson stat 0.935824
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.776791 Mean dependent var 10972000
Sum squared resid 5.49E+14 Durbin-Watson stat 0.935824
92
CURRICULUM VITAE
Siti Ni’matul Azizah
(Bojonegoro, 27 Agustus 1995)
Dukuh Patoman Rt 02/05 Desa Simorejo Kec. Kanor
Kab. Bojonegoro Prov. Jawa Timur
0857-3392-8771
PENDIDIKAN
LULUS 2000 RA AL-HIDAYAH
LULUS 2007 SDN SIMOREJO
LULUS 2010 MAI ATTANWIR
LULUS 2013 MAI ATTANWIR
LULUS 2017 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi
Ekonomi Syariah
PENGALAMAN ORGANISASI
2013-2014 Anggota Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta
2013-2016 Anggota LSM Sahabat Lingkungan (Shalink)
Walhi, Yogyakarta