kontribusi retribusi tempat rekreasi dan...

140
KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2012-2017 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Alfariz Hannini 11140150000092 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M /1440 H

Upload: voliem

Post on 25-Apr-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

KONTRIBUSI RETRIBUSI

TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA)

PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN

LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2012-2017

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Alfariz Hannini

11140150000092

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M /1440 H

Page 2: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 3: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 4: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 5: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 6: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

i

ABSTRAK

Alfariz Hannini (11140150000092), Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Judul Skripsi “ Kontribusi

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata) Pada Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2012-2017”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi retribusi tempat rekreasi dan

olahraga (pariwisata ) pada pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan tahun

anggaran 2012 – 2017. Efektivitas pemungutan retribusi tempat rekreasi dan

olahraga (pariwisata) di Kabupaten Lamongan tahun 2012-2017, Efesiensi

pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga di Kabupaten Lamongan

tahun 2012-2017, Target penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olaraga

(pariwisata) tahun 2018-2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah

data adalah rasio kontribusi, rasio efesiensi, rasio efektivitas,Least square. Data

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

Badan Pendapatan dan Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Lamongan.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa kontribusi retribusi tempat

rekreasi dan olahraga (pariwisata) pada pendapatan asli daerah tahun 2012 - 2017

berada pada kriteria sangat kurang hanya sekitar 0,20% sampai 0,63%. Tingkat

efektivitas pada tahun 2013 dan 2015 berada pada kriteria efektif sedangkan

2012,2014,2016,2017 berada pada kriteria sangat efektif. Tingkat efesiensi tahun

2012 -2017 berada pada kriteria efesien. Prediksi penerimaan retribusi tempat

rekreasi terprediksi terus meningkat.

Kata Kunci : Kontribusi, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Pariwisata), Pendapatan Asli Daerah.

Page 7: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

ii

ABSTRACT

Alfariz Hannini (11140150000092 Alfariz Hannini (11140150000092),

Department of Education in Social Sciences, Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, Thesis Title "Contribution of Retribution for Recreation and Sports

(Tourism) to Local Revenue of Lamongan Regency for 2012-2017 Budget ".

This study was aims to determining the contribution of retribution for recreation

and sports (tourism) on Lamongan Regency's original income for the 2012-2017

fiscal year. The effectiveness of levies for recreation and sports (tourism) in

Lamongan Regency in 2012-2017, Efficiency in collecting retribution for

recreation and sports in Lamongan Regency in 2012-2017, The target of receiving

retribution for recreation and sports (tourism) in 2018-2020. This study uses a

quantitative method with a descriptive approach. The analysis technique used to

process the data is contribution ratio, efficiency ratio, effectiveness ratio, Least

square. The data used in this study are secondary data obtained from the Revenue

Agency and the Tourism and Culture Office of Lamongan Regency. The results

found in this study that the contribution of recreational and sports (tourism)

retribution to regional income in 2012 - 2017 is very poor, only around 0.20% to

0.63%. The level of effectiveness in 2013 and 2015 was in the effective criteria

while 2012,2014,2016,2017 was in a very effective criterion. The 2012-2017

efficiency level is in the efficient criteria. Predictions on the reception of predicted

recreational retribution continue to increase.

Keywords: Contributions, Tourism Retribution, Original Local Goverment

Revenue.

Page 8: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabararakatuh

Segala puja dan Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan. Selanjutnya Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurahkan

kepada junjungan alam, Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan

para sahabatnya. Nabi akhirul zaman yang telah membawa umat manusia dari

zaman kegelapan menuju kepada jalan yang terang benderang dengan ilmu dan

teknologi yang berkembang pesat saat ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat agar mencapai

gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini mendapat banyak bantuan dari semua pihak, baik tenaga,

waktu, semangat, informasi, dan biaya yang tak hentinya-hentinya diberikan

kepada penulis. Dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan banyak terimakasih

terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. A. Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua jurusan prodi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Saya ucapkan terimakasih atas ilmu yang telah bapak

berikan selama ini.

3. Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Tri Harjawati, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing selama masa perkuliahan.

5. Neng Sri Nuraeni M.Pd selaku Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan serta selaku pembimbing I yang telah memberikan masukan dan

bimbingan dengan kesabaran dan keiklasannya, terimakasih atas segala

arahannya.

Page 9: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

iv

6. Dr.Sodikin, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang memberikan masukan

dan bimbingannya dengan penuh keihklasn dan juga kesabaran.

7. Seluruh dosen jurusan Pendidikan IPS, khususnya Konsentrasi Ekonomi,

atas ilmu dan bimbingannya selama penulis menuntut ilmu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Arief Supriyanto S.H Kasubbag Umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Lamongan yang telah memberikan izin melakukan penelitian

ini.

9. Syamsul Hadi, S.H Kabid Pengembangan Potensi Pengawasan dan

Pengendalian Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan yang telah

memberikan izin melakukan penelitian ini.

10. Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian di objek wisata Waduk

Gondang dan Sunan Drajat.

11. Kedua Orang tuaku tercinta, terimakasih atas kasih sayang dan do’a yang

teka pernah henti, dan serta Kakak sepupuku Vivin Vidiawati, Sulistiono

dan Abdullah Ubaid yang selalu memberikan semangat untukku dan

membantu dalam segala hal.

12. Keluarga besar Jurusan Pendidikan IPS 2014, khususnya konsentrasi

Ekonomi, atas segala dukungannya, semangat, dan kepedulian yang akan

menjadi kenangan yang indah bagi penulis.

13. Sahabat-sahabatku yang banyak membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, Jafar Shidiq, Hanna Nahdiana, Nurlia Pangestika,

Indri Lestari, Arman Mahbub, Muhammad Syarifin, Intan, Rahmawati.

14. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, atas segala

dukungan, bantuan, dan do’a yang telah diberikan.

Demikianlah yang dapat penulis sebutkan pada skripsi berjudul “Kontribusi

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata) Pada Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2012-2017” semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan keilmuan dan juga kontribusi bagi dunia

Page 10: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

v

kepariwisataan indonesia. Sehingga skripsi ini bisa menjadi salah satu sumber

yang dapat dijadikan informasi serta bermanfaat bagi penulis dan semua yang

membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan. Amin ‘ya Robbal ‘alamin.

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Jakarta, 28 Desember 2018

Penulis

Page 11: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR DIAGRAM....................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 8

D. Rumusan Masalah ................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Teori ............................................................................ 11

1. Pendapatan Asli Daerah ................................................... 11

a. Definisi PAD ............................................................... 11

b. Sumber Penerimaa PAD ............................................. 15

2. Pajak ................................................................................. 15

a. Definisi Pajak ............................................................. 15

b. Fungsi Pajak ............................................................... 16

c. Hukum Pajak .............................................................. 17

d. Jenis Pajak .................................................................. 18

e. Asas Pemungutan Pajak ............................................. 19

f. Sistem Pemungutan Pajak .......................................... 20

Page 12: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

vii

3. Pajak Pusat ....................................................................... 20

a. Definisi Pajak Pusat ................................................... 20

b. Jenis Pajak Pusat ........................................................ 21

4. Pajak Daerah .................................................................... 21

a. Definisi Pajak Daerah ................................................ 21

b. Jenis dan Tarif Pajak Daerah ...................................... 22

c. Cara Perhitungannya ................................................. 23

5. Retribusi Daerah ............................................................... 23

a. Defiinisi Retribusi Daerah ......................................... 23

b. Objek dan Golongan Retribusi Daerah ..................... 24

c. Prinsip dan Sasaran Retribusi Daerah ....................... 26

d. Cara Perhitungannya .................................................. 26

6. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga ........................ 27

a. Definisi Retribusi ...................................................... 27

b. Tarif Retribusi ........................................................... 27

c. Tata Cara Pemungutan .............................................. 28

d. Tata Cara Pembayaran .............................................. 28

e. Tata Cara Penagihan .................................................. 29

f. Katentuan Pidana ....................................................... 29

7. Efektivitas ........................................................................ 29

8. Efesiensi ........................................................................... 31

9. Prediksi Penerimaan Retribusi Rekreasi & Olahraga ...... 32

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 33

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 41

B. Metodologi Penelitian ......................................................... 45

C. Populasi dan Sampel ............................................................ 44

D. Teknik Pengumpulam Data .................................................. 45

E. Penjabaran Variabel Penelitian ............................................ 46

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 53

Page 13: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..................................................................... 52

1. Gambaran Umum Kabupaten Lamongan ...................... 52

2. Sejarah Kabupaten Lamongan ........................................ 57

B. Profil Pariwisata yang dikenai Retrbusi .............................. 58

C. Hasil Penelitian..................................................................... 67

D. Pembahasan ......................................................................... 79

E. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 84

B. Implikasi .................................................................................. 84

C. Saran ........................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar 10 Negara dengan Devisa Pariwisata Tertinggi di Dunia .............. 3

Tabel 1.2 Ranking Devisa Pariwisata di Indonesia ................................................... 4

Tabel 1.3 Ranking Devisa Pariwisata di Indonesia ................................................... 7

Tabel 1.4 Objek Wisata dan jumlah Pengunjung ...................................................... 8

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ..................................................................................... 36

Tabel 3.1 Interval Waktu Penelitian .......................................................................... 42

Tabel 3.2 Penjabaran Variabel Penelitian ................................................................. 47

Tabel 3.3 Klasifikasi Kriteria Kontribusi .................................................................. 49

Tabel 3.4 Kriteria Nilai Efektivitas ............................................................................ 50

Tabel 3.5 Kriteria Nilai Efesiensi ............................................................................. 52

Tabel 4.1 Pembagian Adminitrasi Kabupaten Lamongan ........................................ 53

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan .................................................. 55

Tabel 4.3 Daftar Nama Bupati Kabupaten Lamongan ............................................... 56

Tabel 4.5 Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Pariwisata

Terhadap Retribusi Daerah Sebagai Komponen PAD ............................. 61

Tabel 4.6 Kontribusi Retribusi Terhadap PAD Kab. Lamongan Tahun 2012-2017 . 66

Tabel 4.7 Kontribusi Masing – Masing Objek Wisata .............................................. 67

Tabel 4.8 Tingkat Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga Sektor Pariwisata di Kab. Lamongan ...................................... 69

Tabel 4.9 Tingkat Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga (sektor Pariwisata di Waduk Gondang) .................................... 70

Tabel 4.10 Tingkat Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahrag (sektor pariwisata) di Makam Sunan Drajat ............................... 71

Tabel 4.11 Tingkat Efesiensi Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga sektor Pariwisata di Kab. Lamongan ......................................... 72

Tabel.4.12 Tingkat Efesiensi Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahrag di Waduk Gondang ..................................................................... 73

Tabel 4.13 Tingkat Efesiensi Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga di Sunan Drajat ......................................................................... 74

Tabel 4.16 Prediksi Trend Penerimaan Retribusi Pariwisata di Kab. Lamongan ...... 79

Tabel 4.17 Prediksi Penerimaan Retribusi Pariwisata di Kab. Lamongan ............... 80

Page 15: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis Pajak ............................................................................................ 18

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir .................................................................................. 32

Gambar 3.1 Peta Pariwisata Lamongan ................................................................... 33

Page 16: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Kontribusi Retribusi Pariwisata Terhadap PAD sebagai Komponen

PAD ...................................................................................................... 67

Diagram 4.2 Kontribusi Retribusi Pariwisata Terhadap PAD .................................. 69

Diagram 4.3 Kontribusi Masing-Masing Objek Wisata ........................................... 72

Page 17: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Perizinan Kesbangpol Kota Tangsel

Lampiran 5 Surat Perizinan Kesbangpol Provinsi Banten

Lampiran 6 Surat Perizinan Kesbangpol Provinsi Jawa Timur

Lampiran 7 Surat Perizinan Kesbangpol Kabupaten Lamongan

Lampiran 8 Surat Balasan Penelitian Dinas Pendapatan Kab. Lamongan

Lampiran 9 Surat Balasan Penelitian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.

Lamongan

Lampiran 10 Data Target dan Penerimaan Retribusi Pariwisata Kab. Lamongan

Lampiran 11 Data Target dan Penerimaan PAD Kab. Lamongan

Lampiran 12 Data Biaya Operasional Objek Wisata

Lampiran 13 Uji Referensi

Lampiran 14 Biodata Penulis

Page 18: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata dunia sudah dimulai sejak zaman primitive dengan melakukan

perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain. Agama Islam mengenal istilah

ziarah, berdagang ke negara lain kemudian haji dan menuntut ilmu menjadi sadar

Islam menganjurkan untuk melaksanakan perjalanan, keberhasilan manusia

diberbagai bidang keilmuan seperti transportasi dan komunikasi memberikan

kemudahan dalam perjalanan wisata, anjuran tersebut seperti pada Qs. Quraisy

ayat 1-2.

يف )١إليالف قريش ) (٢( إيالفهم رحلة الشتاء والص )

(1)“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. (2) Yaitu kebiasaan mereka

berpergian pada musim dingin dan musim panas.”(Q.S.Quraisy [106]:1- 2 )

Para musafir banyak yang menyebutkan sebagai tafsiran ayat diatas, bahwa

jaar-majrur (huruf yang mengkasrahkan dan kata yang dikasrahkan) itu terkait

dengan surah sebelumnya yakni kami bertindak terhadap pasukan bergajah itu

adalah suku Quraisy dan untuk keamanan mereka, stabilnya kemaslahatan mereka,

terjaganya perjalanan mereka di musim dingin dan musim panas untuk berdagang

dan berusaha. Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah membinasakan orang-orang

yang bermaksud buruk kepada mereka, membesarkan perkara tanah haram dan

penduduknya di hati orang-orang Arab sehingga mereka dihormati dan tidak ada

yang melakukan tindakan buruk kepada mereka ketika mereka bersafar kemana

saja yang mereka mau, mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa negeri

yang dilaluinya dan itu nikmat yang telah diberikan oleh Allah Subhaanahu wa

Ta’aala.1

1Prof.Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag. et al., The Wisdom Al-Qur’an disertai Tafsir

tematis,(Bandung: Al-Mizan Publishing House, 2014), h. 965

Page 19: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

2

Menurut Tafsir Al-Qur’an Al-Karim “salah satu pengetahuan untuk manusia

adalah sejarah dan geografi, Al-Qur’an senatiasa mendorong manusia perjalanan

di bumi sehingga dapat menyaksikan apa yang telah terjadi atas kebudayaan di

masa lampau dan mengapa mereka bangkit dan runtuh serta pengetahuan

mengenai diri sendiri ini akan memperlihatkan tanda-tanda (kebesaran) kami di

segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri”.

Menurut Ibn Zaid dan Ata’ dalam Tafsir Al-Karim berpendapat “bahwa

maksud tanda-tanda kebesaran Allah Swt, adalah apa yang terdapat di langit,

seperti matahari, bulan, angin, dan lain sebagainya. Ungkapan “Wa fi anfusihim”

pada ayat diatas adalah tubuh manusia sendiri sebagai salah satu penciptaan Allah

yang sangat sempurna”2

Dewasa ini industri pariwisata menjadi primadona yang mampu

mendatangkan devisa yang besar. Maka tak heran jika setiap negara berlomba –

lomba mengemas industri pariwisata di negaranya. Usaha tersebut merupakan

bentuk antusiasme dan upaya untuk meningkatkan daya saing usaha lokal,

mengembangkan sumber daya manusia hingga membuka peluang investasi

sehingga mendatangkan devisa sektor pariwisata bagi negara tersebut.

Laporan Tourism Highlight dari United Nations World Tourism Organisation

(UNWTO) mencatat bahwa devisa yang dihasilkan oleh pariwisata global

menyumbang 1.340 Miliar Dolar AS untuk ekonomi dunia, kantong pariwisata

terbesar dunia dipegang oleh Eropa dengan 52 persen turis dunia berkunjung ke

Eropa, Kawasan Asia menunjukan eksistensinya dengan 24 persen turis

berkunjung ke Asia pada tahun 2017 dan 29 persen turis berkunjung ke Pasifik. 3

Antusiasme dari eksistensi peran industri sektor pariwisata bagi pendapatan

ekonomi dunia juga dirasakan oleh World Travician Tourism Council dengan

merilis 10 negara dengan devisa pariwisata tertinggi di Dunia seperti pada Tabel

1.1.

2Ibid, h. 965. 3 http://manado.tribunnews.com/2018/10/13/10-negaramiliki-devisa-pariwisata-terbesar-

di-duniamulai-italia-hingga-jepang?page=2. Diakses pada Tanggal 04 Januari 2018 Pukul 21:15.

WIB.

Page 20: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

3

Tabel 1.1.

Daftar 10 Negara dengan Devisa Pariwisata Tertinggi di Dunia Tahun 2015

No Negara Devisa Pariwisata

1 Amerika Serikat 299 (Miliar US $)

2 Spanyol 96 (Miliar US $)

3 Perancis 86 (Miliar US $)

4 Thailand 81 (Miliar US $)

5 Inggris 72 (Miliar US $)

6 Italia 62 (Miliar US $)

7 Australia 59 (Miliar US $)

8 Jerman 57 (Miliar US $)

9 Makau (China) 51 (Miliar US $)

10 Jepang 48 (Miliar US $)

Sumber : WorldTravicianTourismCounsil.com4

Berdasarkan Tabel 1.1 mengambarkan bahwa 9 dari sepuluh negara yang

menyumbang pendapatan dunia dari devisa pariwisata global adalah negara –

negara maju, hal tersebut memberikan gambaran bagaimana kesuksesan

pariwisata di negara – negara maju. Saat ini baru Thailand sebagai negara

berkembang yang mampu menembus 10 besar negara dengan devisa pariwisata

tertinggi di Dunia. Sebenarnya tidak hanya negara maju yang fokus mengemas

sektor pariwisata akan tetapi juga negara – negara berkembang sudah mulai

mengarah dan membenahi pariwisatanya demi mendatangkan devisa tak

terkecuali Indonesia.

Indonesia sebagai negara dengan letak yang berada di persimpangan lalu

lintas dunia menurut WWF (World Wide Fund for Nature) Sebagai negara

kepulauan Indonesia memiliki berbagai macam suku, bahasa, dan budaya,

sehingga memiliki keanekaragaman hayati terbesar di Dunia.5 Kenakeragaman

suku, budaya, dan potensi alam tersebut kemudian menjadi daya tarik pariwisata

yang dikemas melalui kampanye program Kementrian Pariwisata bertema

4 Finance.detik.com Di Akses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 10:32 WIB. 5https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/forest_spesies/tentang_forest_spesies/s

pecies/ Diakses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 11:42 WIB.

Page 21: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

4

Wonderfull Indonesia, dan Bali Baru yang terdiri dari 10 destinasi utama di

Indonesia yaitu Candi Borobudur, Belitung, Gunung Bromo, Labuan Bajo, Danau

Toba, Kepulauan Seribu, Mandalika Lombok, Kepulauan Wakatobi, Tanjung

Lesung, dan Morotai sebagai upaya branding terhadap pariwisata Indonesia di

Dunia International yang dimulai sejak tahun 2011 berhasil meningkatkan

rangking devisa pariwisata di Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2015 seperti data yang di lansir dari laman Kementrian Pariwisata pada Tabel 1.2,

1.3

Tabel 1.2

Ranking Devisa Pariwisata Terhadap 11 Ekspor Barang Terbesar Tahun 2013-2015

Rank

2011 2012

Jenis Komoditas Nilai

(Juta USD)

Jenis Komoditas Nilai

(Juta USD)

1 Minyak & Gas Bumi 41,477.10 Minyak & Gas Bumi 36,977.00

2 Batu bara 27,221.80 Batu Bara 26,166.30

3 Minyak Kelapa Sawit 17,261.30 Minyak Kelapa Sawit 18,845.00

4 Karet Olahan 14,258.20 Karet Olahan 10,394.50

5 Pariwisata 8,554.39 Pariwisata 9,120.855

6 Pakaian Jadi 7,801.50 Pakaian Jadi 7,304,.70

7 Alat Listrik 7,364.30 Alat Listrik 6,481.90

8 Tekstil 5,278.10 Tekstil 5,278.10

9 Makanan Olahan 4,802.10 Makanan Olahan 5,135.60

10 Bahan Kimia 4.630.00 Bahan Kimia 3,972.00

11 Kertas dan Barang dr

Kertas

4,214.40 Kertas dan Barang dr

Kertas

3,636.30

12 Kayu Olahan 3,288.90 Kayu Olahan 3,337.70

Sumber : Kemenpar.go.id

Page 22: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

5

Tabel 1.3

Ranking Devisa Pariwisata Terhadap 11 Ekspor Barang Terbesar Tahun 2011-2012

Rank

2013 2014 2015

Jenis Komoditas Nilai

(Juta USD)

Jenis Komoditas Nilai

(Juta USD) Jenis Komoditas

Nilai

(Juta USD)

1 Minyak & Gas Bumi 32,633.20 Minyak & Gas Bumi 30,318.80 Minyak & Gas Bumi 18,552.10

2 Batu bara 24,501.40 Batu Bara 20,819.30 Batu Bara 15,943.00

3 Minyak Kelapa Sawit 15,839.10 Minyak Kelapa Sawit 17,464.90 Minyak Kelapa Sawit 15,385.20

4 Pariwisata 10,054.15 Pariwisata 11,166.13 Pariwisata 12,225.89

5 Karet Olahan 9,316.60 Pakaian jadi 7.450.90 Pakaian Jadi 7,371.90

6 Pakaian Jadi 7.501.00 Karet Olahan 7,021.70 Makanan Olahan 6,456.30

7 Alat Listrik 6,418.60 Makanan Olahan 6.486.80 Karet Olahan 5,644.80

8 Makanan Olahan 5,434.80 Alat Listrik 6,259.10 Alat Listrik 4,996.00

9 Tekstil 5,293.60 Tekstill 5,379.70 Tekstil 3,815.80

10 Kertas dan Barang dr

Kertas

3,802.20 Kayu Olahan 3,914.10 Kayu Olahan 3.815.80

11 Kayu Olahan 3,514.50 Bahan Kimia 3,853.70 Kertas & Barang dr Kertas 3,605.50

12 Bahan Kimia 3,501.60

Kertas & Barang dr

Kertas

3,780.00 Bahan Kimia

2,807.60

Sumber : Kemenpar.go.id6

Pada Tabel 1.2 dan 1.3 membuktikan bahwa program Wonderful Indonesia

dan Bali Baru yang di cetuskan Kementrian Pariwisata berhasil membawa

Rangking devisa pariwisata mengalami peningkatan dan diramalkan akan terus

meningkat. Wonderful Indonesia memperkuat citra pariwisata Indonesia. Sebagai

program nasional pemerintah Indonesia.

Wonderfull Indonesia banyak mendorong Kabupaten dan Kota untuk fokus

mengurus sektor pariwisata sebagai turunan dari program nasional, Beberapa

daerah di Indonesia memang sudah terlihat fokus dengan sektor pariwisata daerah

sebagai salah satu sumber penerimaan pendapatan daerah ditandai dengan

lahirnya program pemerintah Kota atau Kabupaten seperti “Enjoy Jakarta” di

Provinsi DKI Jakarta, “Colorful Medan” di Kota Medan, “Bali the Island of God”

di Pulau Bali, “Majestic Banyuwangi” di Kabupaten Banyuwangi, Explore

6Kemenpar.go.id. Diakses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 13:30 WIB.

Page 23: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

6

Makassar di Kota Makassar dan tak terkecuali di Kabupaten Lamongan dengan

brandingnya “Visit Lamongan”.

Kabupaten Lamongan sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur

yang terletak di Pantai Utara Jawa dan rangkaian Pengunungan Kendeng memiliki

potensi alam yang indah sehingga mumpuni untuk dijadikan objek wisata dan

menarik wisatawan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan merilis

setidaknya 8 objek wisata di Kabupaten Lamongan yang paling banyak di

kunjungi wisatawan seperti pada Tabel 1.4.

Tabel.1.4

Objek Wisata dan Jumlah Pengunjung Obyek Wisata 2014 2015 2016

Makam Sunan Drajat 477 080 480 885 485 811

Museum Sunan Drajat 418 298 448 774 437 753

Wisata Bahari Lamongan 665 630 583 983 582 683

Wisata Mazoola 246 639 279 402 288 638

Waduk Gondang 79 910 79 930 80 890

Makam Sendang Duwur 80 547 91 885 91 917

Pemamndian Brumbun 25 231 28 365 28 381

Monumen Van Der Wijk 365 133 367 731 367 849

Jumlah 2,358,468 2,360,995 2,363,922

Sumber : Badan Pusat Statistik Daerah Kabupaten Lamongan7

Tabel 1.4 dapat menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisatawan di

Kabupaten Lamongan sejak tahun 2014 sampai tahun 2016 terus mengalami

kenaikan dan hal tersebut mendatangkan pendapatan bagi Kabupaten Lamongan.

Antusiasme Kabupaten Lamongan mengatur sumber penerimaan pendapatan dari

sektor pariwisata salah satunya melalui Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

khususnya pariwisata yang lahir dari Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2010

yang masuk ke dalam Retribusi Jasa Usaha dan bagian dari Retribusi Daerah yang

merupakan komponen dari Pendapatan Asli Daerah.

Dua dari delapan objek wisata diatas yang dikenakan atau dipungut biaya

oleh Retribusi Tempat rekreasi dan Olahraga adalah objek wisata Makam Sunan

7 bps.go.id di akses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 14:00 WIB

Page 24: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

7

Drajat dan objek wisata Waduk Gondang, selebihnya Badan Pusat Statistik

Kabupaten Lamongan menjelaskan bahwa Objek Wisata Mazoola dan Wisata

Bahari Lamongan dikelola oleh swasta yang berarti memberikan pendapatan

diluar Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dan objek wisata Pemandian Air

Panas Brumbun, Museum Sunan Drajat, Makam Sendang Duwur,dan Monumen

Van Der Wijk masih dikelola masyarakat secara tradisional sehingga tidak

menyumbangkan retribusi.

Berangkat dari antusiame Kabupaten Lamongan dalam mengelola Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga khususnya pariwisata sebagai wujud dari upaya

mendapatkan penerimaan kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata daerah dan

sesuai arahan Pemerintah Pusat sebagai upaya otonomi daerah atau desentralisasi

bahwa setiap Kabupaten/ Kota harus mampu mengoptimalkan sumber - sumber

dari komponen PAD sebagai sumber pembiayaan penyelenggaraan Pemerintah

Daerah tidak terkecuali dari sektor pariwisata, untuk penerimaan Pendapatan Asli

Daerah seperti tercantum dalam UU Nomor 58 Tahun 2005 tentang Keuangan

Daerah bahwa kemandirian suatu daerah juga dilihat dari jumlah PAD, Maka dari

itu sebagai komponen dari retribusi daerah PAD perlu ketahui bersama berapa

tingkat kontribusi dan kriteria dari Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga,

khususnya sektor Pariwisata dalam Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Lamongan. Maka dari itu peneliti mengambil penelitian dengan judul:

“Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata) Dalam

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2012-

2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis mengidentifikasi

beberapa permasalahan inti sebagai berikut:

1. Pariwisata belum menjadi targetan besar sebagai penyumbang devisa

Indonesia.

2. Belum optimalnya “Wonderful Indonesia” sebagai branding (Pencitraan)

Pariwisata Indonesia, karena belum semua daerah di Indonesia

mempromosikan pariwisata daerahnya.

Page 25: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

8

3. Adanya peluang signifikan dari Sektor Pariwisata Daerah Kabupaten

Lamongan dalam memberikan kontribusi terhadap PAD.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah usaha untuk agar orang lain yang berkepentingan

dengan penelitian tersebut mempunyai pandangan yang sama dengan penulis.

Memberikan batasan-batasan permasalahan yang akan diteliti sehingga tidak

keluar dari ruang lingkup pembahasan.

Pembatasan Penelitian ini yaitu peneliti meneliti lebih lanjut mengenai

kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata) dalam

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu enam tahun,

yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata)

dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Lamongan pada tahun

2012-2017.

2. Bagaimana tingkat efektivitas pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga (Pariwisata) di Kabupaten Lamongan pada tahun 2012-2017.

3. Bagaimana tingkat efesiensi pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

olahraga (pariwisata) di Kabupaten Lamongan pada tahun 2012-2017.

4. Bagaimana prediksi penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Pariwisata) Kabupaten Lamongan pada tahun 2018-2020.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui :

1. Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata) dalam

pendapatan asli daerah di Kabupaten Lamongan pada tahun 2012-2017.

2. Bagaimana tingkat efektivitas pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga (Pariwisata) di Kabupaten Lamongan pada tahun 2012-2017.

Page 26: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

9

3. Bagaimana tingkat efesiensi pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

olahraga (pariwisata) di Kabupaten Lamongan pada tahun 2012-2017.

4. Bagaimana prediksi penerimaan Retribusi tempat rekreasi dan olahraga

(pariwisata) Kabupaten Lamongan pada tahun 2018-2020.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis yaitu

sumbangan pemikiran bagi dunia kepariwisataan dan menambah pengetahuan

tentang kontribusi Rertribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga khususnya

Pariwisata bagi Pendapatan Asli Daerah. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa

menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Akademisi

a) Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan khusunya bagi pengelola

tempat pariwisata.

b) Memperoleh dan memperbaharui tambahan penelitian terhadap hal – hal

yang berkaitan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

b. Bagi Praktisi

a) Memberikan informasi kepada praktisi mengenai upaya pemerintah

daerah Kabupaten Lamongan mengoptimalkan potensi objek wisata di

Kabupaten Lamongan yaitu dengan dikenakannya retribusi.

b) Memberikan penjelasan kepada praktisi bagaimana sektor pariwisata

berpengaruh pada peningkatan pendapatan asli daerah.

c. Bagi Masyarakat

a) Hasil penelitian diharapkan bisa memberikan gambaran tentang

transparansi kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

khususnya Pariwisata dalam Pendapatan Asli Daerah.

b) Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kontribusi yang

diberikan ketika memilih berwisata di Kabupaten Lamongan.

Page 27: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

10

d. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah

mengenai kebijakan pariwisata untuk mengoptimalkan dan

mengembangkan objek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga khususnya

sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan kontribusi Retribusi Tempat

Rekreasi dan Olahraga dalam Pendapatan Asli Daerah yang lebih besar di

Kabupaten Lamongan.

Page 28: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pendapatan Asli Daerah.

a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Menurut Mardiasmo dalam Febri Mandra Pendapatan asli daerah

adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi

daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang

dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. 1

Ahmad Yani Mengungkapkan dalam bukunya tentang Pendapatan

Asli Daerah sebagai berikut.

Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan daerah yang

bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain

asli daerah yang sah yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan

kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam melaksanakan

otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.2

Pasal 1 Undang –Undang Nomor 33 Tahun 2004 menyebutkan

pendapatan asli daerah yang selanjutnya disingkat (PAD), yaitu

penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam

wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.3

Menurut Herlima Rahman Pendapatan asli daerah adalah

pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi

daerah, laba dari badan usaha (BUMN), pendapatan asli daerah lainnya

yang sah. 4

1 Febri Mandra, Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Palembang Tahun 2000-2011, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013 ), h. 9 2 Ahmad Yani, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia

(Jakarta:Rajawali Pers, 2009)h. 51-52 3 Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2017

Pukul 21:24 WIB 4 Phaureula Artha Wulandari, Emy Iryanie, Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli

Daerah, (Yogyakarta: 2017, Deepublish), h. 24.

Page 29: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

12

Warsito Phaureula Artha Wulandari dan Emy Iryane

mengungkapkan bahwa pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang

bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah, sumber

pendapatan asli daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah laba dari

badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah lainnya

yang sah.5

Kesimpulan dari pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli

diatas bahwa Pendapatan asli daerah merupakan komponen dari anggaran

pendapatan belanja daerah (APBD). Di dalam pendapatan as7cli daerah

dapat terlihat bagaimana suatu daerah bisa menggali sumber-sumber

pendapatan asli daerah baik berasal dari pajak daerah, retribusi daerah,

hasil penegelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah.

b. Sumber Pendapatan Asli Daerah

Menurut Undang-undang No.23 Tahun 2014 yang dirubah menjadi

Undang-undang No.32 Tahun 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

dan Undang –Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menetapkan

bahwa pendapaan asli daerah terdiri atas empat kelompok sebagaimana

dipaparkan di bawah ini:

1) Hasil Pajak Daerah

Menurut Amin Widjaja alam Marihot Pahala Siahaan secara

umum pajak adalah pungutan dari masayrakat oleh negara

(pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat

dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan

tidak mendapat prestasi kembali (Kontra prestasi/ balas jasa)

secara lansung yang hasilnya digunakan untuk membiayai

pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan. Hal ini menunjukan bahwa pajak adalah

pembayaran wajib yang dikenakan berdasarkan undang-undang

yang tidak dapat dihindari bagi yang berkewajiban dan bagi

mereka yang mau membayar pajak dapat dilakukan paksaan.

5 Phaureula Artha Wulandari, Emy Iryanie,Ibid, h. 23

Page 30: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

13

Berdasarkan definisi pajak, dapat ditarik kesimpulan tentang

ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, yaitu sebagai

berikut. 6

a) Pajak dipungut oleh negara, baik oleh pemerintah pusat

maupun daerah, berdasarkan kekuatan undang-undang serta

aturan

b) Pembayaran pajak harus masuk ke kas negara yaitu kas

pemerintah pusat atau kas pemerintah daerah (sesuai dengaan

jenis pajak yang dipungut).

c) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra

prestasi individu oleh pemerintah (tidak ada imbalan langsung

yang diperoleh si pembayar pajak). Dengan kata lain tidak ada

hubungan langsung anatra jumlah pembayaran pajak dengan

kontra prestasi secara individu.

d) Penyelenggaraan pemerintah secara umum merupakan

manifestasi kontra prestasi dari negara kepada pembayar pajak.

e) Pajak dipungut karena adanya suatu keadaan, keadaan, dan

perbuatan yang menurut peraturan perundang-undangan pajak

dikenakan pajak.

f) Pajak memiliki sifat dapat dipakasakan.

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 pasal 1 angka 6

menyebutkan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh

daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan perundang-undangan

yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerinyah daerah dan pembangunan daerah. 7

2) Retribusi Daerah

Menurut Marihot Pahala Retribusi adalah pembayaran wajib

dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang

diberikan oleh negara bagi penduduknya secara perorangan. Jasa

tersebut dapat dikatakan bersifat langsung, yaitu hanya yang

membayar retribusi yang dapat menikmati balas jasa dari negara.

Menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah, yang di maksud retribusi adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atau pemberi izin tertentu yang khusus

6 Marihot Pahala Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2016), h. 7-8 7 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2004 Tentang Pajak Daerah diakses pada 24 Mei

2018 pada pukul 7.14 WIB.

Page 31: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

14

disediakan dan diberikan oleh pemda untuk kepentingan orang atau

badan.8

Retribusi merupakan suatu sistem pembayaran atau tagihan dari

biaya seseorang mengkonsumsi suatu barang dan jasa tertentu yang

disediakan oleh pemerintah daerah

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Di Pisahkan

Komponen sumber PAD lainnya setelah pajak daerah dan

retribusi yang menduduki peran penting adalah Hasil pengelolaan

kekayaan daerah atau bagian pemerintah atas hasil laba Badan Usaha

Milik Negara.9 Jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan

berikut:

a) Bagian laba atas penyertaan moadal pada perusahaan milik daerah /

BUMD.

b) Bagian laba atas pernyertaan modal perusahaan milik pemerintah /

BUMN.

c) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta

atau kelompok usaha masyarakat.

4) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Lain – lain pendapatan adalah pendapatan yang tidak termasuk

dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan dinas-dinas,

lain-lain pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan

dana darurat. 10

Undang-undang nomor 33 tahun 2004 mengelompokan

yang termasuk ke dalam pendapatan lain-lain yang saha

meliputi: 11

a) Hasil penjualan aset yang daerah yang tidak dipisahakan.

b) Hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah

yang tidak dipisahkan.

c) Jasa giro.

8 Undang-Undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

diakses pada Tanggal 06 Juli 2018 pada pikul 7:05 WIB 9 Phaureula Artha Wulandarai & Emy Iryanie, Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli

Daerah, (Yogyakarta: Deepublishing, 2017),h. 35 10 Phaureula Artha Wulandarai & Emy Iryanie, Ibid, H. 13 11 Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah di akses Pada

Tanggal 06 Agustus pada pukul 11:08 WIB.

Page 32: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

15

d) Bunga deposito.

e) Penerimaan atas tuntutan ganti rugi.

f) Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai

akibat dari penjualan atau pengadaan barang dan jasa oleh

daerah serta keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah

terhadap mata uang asing.

g) Pendapatan denda atas keterlambatan pekerjaan.

h) Pendapatan denda pajak dan denda retribusi.

i) Pendapatan dari pengembaliaan.

j) Fasilitas sosial dan umum.

k) Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

Pemerintah dilarang untuk melakukukan pungutan di luar yang telah

ditetapkan pada undang-undang, pajak daerah dan retribusi daerah

ditetapkan berdasarkan undang-undang di daerah menggunkan peraturan

daerah.

2. Pajak

a. Definisi

Undang- undang ketentuan umum dan perpajakan memberikan

definisi pajak sebagai berikut.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.12

Menurut Prof. Dr. Rachmat Soemitro dalam Siti Resmi,

mengungkapkan definisi pajak sebagai berikut:

Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan

undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa

timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi

tersebut kemudian disempurnakan menjadi : Pajak adalah peralihan

kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai

pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving

yang merupakan sumber untuk membiayai Public Invesment.13

12 Undang- undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Ketentuan Umum dan

Perpajakan di Akses Pada Tanggal 06 Januari 2018 pada Pukul 13:59. 13 Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h.1

Page 33: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

16

Prof.Dr.P.J.A.Andriani dalam Phaureu Arta Whulandary dan Imy

Eryani dalam buku berjudul Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli Daerah

mengartikan pajak sebagai berikut.

Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat

dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut

peraturan umum (Undang-undang) yang tidak mendapatkan prestasi

kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan tugas

negara untuk menyelenggarakan pemerintah.14

Dr.Soeparman Soemahamidjaja dalam disertasinya yang berjudul

Pajak berdasarkan Asas Gotong Royong Universitas Padjajaran Bandung

1964, mendefiniskan pajak sebagai berikut.

Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang yang

dipungut oleh penguasa berdasarkan norma norma hukum, guna

menutup biaya produksi barang-barang dan jasa jasa kolektif dalam

mencapai kesejahteraan umum tanpa adanya kontraprestasi dan

semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran

umum15

Sommerfeld Ray M. dalam Thomas Sumarsan tertulis dalam buku

berjudul Perpajakan Indonesia mengungkapkan definisi pajak sebagai

berikut.

Pajak adalah suatu sumber dari sektor swasta ke sektor

pemerintah, bukan hanya akibat pelanggaran hukum namun wajib

dilaksanakan, verdasarkan ketentutan yang ditetapkan lebih dahulu,

tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proposional, agar

pemerintah dapat melaksanakan tugas –tugasnya untuk menjalankan

pemerintah.16

b. Fungsi Pajak

Pajak memiliki peranan penting dalam sumber penerimaan

pendapatan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran pusat maupun

daerah bagi pajak daerah. Berdasarkan hal tersebut maka pajak memiliki

fungsi sebagai berikut

1) Fungsi Penerima (Budgetair)

14 Phaure Arthga Whulandary, Emy Iryane, Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli

Daerah, (Yogyakarta: Deeppublish,2017), 39 15Phaure Arthga Whulandary, Emy Iryane,Ibid, 39. 16 Thomas Sumarsan, Perpajakan Indonesia ,(Jakarta:PT Indeks , 2013), h.3.

Page 34: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

17

Setiap negara membutuhkan biaya untuk melaksanakan

pembangunan. Pembangunan dapat terlaksana bila ada dana yang

cukup. Dana ini dapat dipeorleh dari penerimaan pajak. Pajak

berfungsi untuk menghimpun dana danri masyaraakat bagi pendapatan

negara. Pendapatan negara ini nantinya digunakan pemerintah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.

2) Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak berfungsi mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang

sosial dan ekonomi. Misalnya , pajak sebagai fungsi sosial, yaitu

diterapkannya tarif yang tinggi terhadap beberapa barang mewah

untuk mengurangi kesenjangan sosial dikehidupan masyarakat,

sedangkan pajak sebagai fungsi ekonomi, yaitu diterapkannya

pembebasan pajak untuk komoditi ekspor sehingga dapat

meningkatkan kegiatan dibidang perekonomian.17

c. Hukum Pajak

Erly Suandy mengungkapkan tentang definisi hukum pajak, seperti

dibawah ini.

Hukum pajak adalah suatu kumpulan peraturan –peraturan yang

mengatur hubungan antara pemerintah sebagau pemungut pajak dan

rakyat sebagai pembayar pajak. Dalam hukum pajak diatur

mengenai:

1) Siapa yang menjadi subjek dan Wajib pajak;

2) Objek –objek apa saja yang menjadi objek pajak;

3) Kewajiban Wajib pajak terhadap pemerintah;

4) Timbul dan hapusnya pajak utang

5) Cara penagihan pajak

6) Cara mengajukan keberatan dan banding

Hukum pajak sering disebut hukum fiskal. Istilah pajak

sering disamakan dengan istilah fiskal, yang berasal dari bahasa

latim fiscal yang berarti kantong uang atau keranjang uang. Istilah

fiskal yang dimaksud adalah kas negara. Sedangkan diskus

disamakan dengan pihak yang mengurus penerimaan negara atau

disebut juga adminitrasi pajak.18

17 Phaure Arthga Whulandary, Emy Iryane, Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli

Daerah, (Yogyakarta: Deeppublish,2017), 43.

18 Erly Suandy, Hukum Pajak, (Jakarta: Salemba Empat, 2011) h. 16

Page 35: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

18

d. Jenis Pajak

Praureula Artha Wulandari dan Emy Iryane membagi pajak

berdasarkan Golongan, Sifat dan Lembaga pemungutnya.

Pengelompokan pajak dapat dilihat pada Gambar 2.1.19

Gambar 2.1

Jenis Pajak

Berdasarkan Gambar diatas dapat kita lihat pajak menurut

golongannya terbagi menjadi dua sebagai berikut:

1) Jenis Pajak Menurut Golongannya

a) Pajak Langsung. Pajak yang pembebananya tidak dapat

dilimpahkan ke pihak lain, tetapi harus menjadi beban

langsung wajib pajak yang bersangkutan. Contoh Pajak

Penghasilan, tidak dapat dilimpahkan ke wajib pajak lain.

b) Pajak Tak Langsung. Pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahakan ke pihak lain. Contohnya PPN.

2) Jenis Pajak Menurut Sifatnya

a) Pajak Subjektif . Pajak yang didasarkan atas keadilan

subjeknya memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak yang

selanjutnya dicari syarat objektif (memperhatikan keadaan

wajib pajak)

b) Pajak Objektif. Pajak yang berpangkal padda objeknya

tanpa memperhatikan diri Wajib Pajak. Contohnya PBB,

karena PBB dilihat dari keadaan dari tanah bangunan,

bukan dari keadaan pemiliknya.

3) Jenis Pajak menurut Pemungutannya

a) Pajak Pusat (Negara)

Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan

untuk membiayai penegluaran negara.

b) Pajak Daerah. Pajak yang dipungut oleh pemerintah

daerah baik tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah

19 Phaure Arthga Whulandary, Emy Iryane, Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli

Daerah, (Yogyakarta: Deeppublish,2017), 45

Jenis Pajak

Menurut Sifatnya Menurut Golongan Menurut Pemungutannya

pPemungutannya

Pajak

Langsung

Pajak Tak

Langsung

Pajak

Subjektf

Pajak

Objektif

Pajak

Pusat

Pajak

Daerah

Page 36: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

19

tingkat II (Pajak Kabupaten/Kota) dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga daerah masing-masing daerah.20

e. Asas Pemungutan Pajak

Sebenarnya terdapat banyak asas yang digunkan untuk

melakuka pemungutan pajak. Menurut W.J . Langen, dalam Arta

Whulandary mengemukakan beberapa asas pemungutan pajak yaitu:

1) Asas Daya Pikul

Berdasarkan asas ini, besar kecilnya pajak yang dipungut harus

berdasarkan besar kecilnya penghasilan wajib pajak.

2) Asas Manfaat

Pajak yang dipungut oleh negara harus digunakan untuk kegiatan-

kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan umum.

3) Asas Kesejahteraan

Pajak yang dipungut negara harus digunakan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat.

4) Asas Kesamaan

Dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu dan yang

lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama.

5) Asas Bebanyang sekecil –kecilnya

Pemungutan pajak diusahakan sekecil-kecilnya jika dibandingkan

nilai objek pajak sehingga tidak memberatkan wajib pajak.

f. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam memungut pajak di Indonesia umumnya terdapat tiga

sistem pemungutan pajak, sistem ini digunakan sebagai dasar

pemungutan pajak di Indonesia.

1) Offcial Assessment System

Merupakan suatu sistem yang memberi wewenang kepada

aparatur perpajakan untuk menentukan sendirin jumlah pajak

yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

20 Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, (Jakarta: Salemba Empat, 2012). h.7-8

Page 37: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

20

2) Self Assessment System

Merupakan suatu sistem yang memberi wewenang Wajib

Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang

setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Wajib pajak dianggap mampu menghitung

pajak, mampu memahami undang-undang perpajakan yang

sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta

menyadari akan pentingnya arti membayar pajak.

3) With Holding System

Merupakan suatu sistem yang memeberi wewenang

kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan

besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak yang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang sedang berlaku.

Penunjukan pihak ketiga ini dilakukan sesuai peraturan

perundang-undangan perpajakan, keputusan presiden, dan

peraturan lainnya untuk memotong serta memungut pajak,

menyetor dan mempertanggungjawabkan melalui sarana

perpajakan yang tersedia. Berhasil atau tudaknya pemungutan

pajak banyak tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk.21

g. Syarat Pemungutan Pajak

Mardiasmo dalam Topowijono menyebutkan syarat pemungutan

pajak sebagai berikut.

1) Pemungutan Pajak harus adil sesaui dengan tujuan yaitu

mencapai keadilan serta pelaksanaan pemungutan harus adil

2) Pemungutan harus berdasarkan Undang-undang.

3) Tidak menganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)

4) Pemungutan pajak harus efesien (Syarat Finansiil)

5) Sistem pemungutan pajak harus sederhana sehingga dapat

memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi

kewajiban perpajakan. 22

3. Pajak Pusat

a. Pengertian Pajak Pusat

Pajak Pusat adalah pajak –pajak yang dikelola oleh pemerintah

pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal

Pajak- Kmentrian Keuangan. Segala pengadminitrasian berkaitan dengan

pajak pusat akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (kkp) atau

21 Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h. 11 22 Topowijono, “Analisi Penerapan Self Assessment Sytem Pajak Hiburan di Kota

Blitar”, Jurnal Perpajakan, Vol.10 No.1 Tahun 2016.

Page 38: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

21

Kantor Pelayanan dan Konsultasi Pajak serta di Kantor Pusat Direktorat

Jenderal Pajak. 23

b. Jenis Pajak Pusat

1) Pajak Penghasilan (PPh)

PPh adalah pajak yang dikenaakan kepda orang pribadi atau

badan atas pengehasilan yang diterima atau diperoleh dalam

suatu tahun pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah

setiap tambahan kemmapuan ekonomis yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak baik berasal dari Indonesia maupun dari

luar Indonesia yang dapat digunakan untuk menambah kekayaan

yang brsangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Dengan demikian pajak penghasilan itu dapat berupa

keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah dan lain sebagainya.

2) Pajak Pertambahan Nilai(PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang

kena pajak atau jasa kena pajak di dalam daerah pabean (dalam

wilayah Indonesia). Orang Prinbadi, perusahaan, maupun

pemerintah yang mengkonsumsi nya.

3) Pajak Penjulan Barang atas Barang Mewah (PPnBM)

PPnBM yang dimaksud dengan barang kena pajak

tergolong mewah adalah :

a) Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok.

b) Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu.

c) Barang tersebut umumnya dikonsumsi oleh masyaraakat

berpenghasilan tinggi.

d) Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukan status .

e) Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral

masyarakat, serta mengganggu ketertiban umum

4) Bea Materai

Pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat

perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat

berharga, dan efek yang memuat jumlah uang atau nominal

tertentu sesuai dengan ketentuan. 24

4. Pajak Daerah

a. Pengertian Pajak Daerah

Marihot Pahala Siahaan memberikan mendefinisikan pajak daerah

sebagai iuran yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau

badan tanpaimbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan

23 Direktorat Jenderal Pajak, Buku Panduan Hak dan Kewajiban Pajak BAB 1 , (Jakarta:

Direktorat Jenderal Pajak , 2011), h.7 24 Direktorat Jenderal Pajak,Ibid, h. 6

Page 39: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

22

bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan

daerah25

Menurut Ahmad Yani pajak daerah adalah sebagai salah satu

pendapatan asli aderah yang diharapkan menjadi sumber pembiayaan

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah untuk

meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan

demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur

dan mengurus rumah tangganya sendiri. 26

b. Jenis dan Tarif Pajak Daerah

Pajak Daerah yang diatur dalam Undang-undang RI Nomor 28

Tahun 2009 sebagaimana yang telah diubah dari Undang-undang nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor

33 Tahun 2004, tentang perimbangan keunagn antara pemerintah Pusat

dan Daerah. Pajak daerah Provinsi diatur berdasarkan Undang- undang

Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 dan Pajak Daerah Kabupaten

.Kota di Lamongan diaatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Lamongan Nomor 12 Tahun 2010. Berikut adalah tarif pajak Provinsi

dan pajak Kabupaten /Kota.

Pajak Provinsi Tarif Tertinggi

1) Pajak Kendaraan Bermotor 1% -10 %

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 0,75%- 20%

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 10%-50%

4) Pajak Air Permukaan 10%

5) Pajak Rokok 10%

Pajak Daerah Kabupaten Lamongan

1) Pajak Hotel 10%

2) Pajak Restoran 10%

25 Pahala Marihot Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, (Jakarta: , PT.

Grafindo,2016), h. 9 26 Ahmad Yani, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009) h. 52-53

Page 40: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

23

3) Pajak Hiburan 10%-35%

4) Pajak Reklame 25%

5) Pajak penerangan Jalan 1%-3%

6) Pajak Mineral Bukan logam dan Batuan 25%

7) Pajak Parkir 25%

8) Pajak Air Tanah 20%

9) Pajak Srang Burung Walet 10%

10) Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 0,1%-0,2%

11) Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 5%

c. Cara Perhitungan Pajak

Perhutungan pajak daerah dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

5. Retribusi Daerah

a. Pengertian Retribusi Daerah

Menurut Munawir dalam Dani Satyo Nugroho memberikan

pengertian retribusi sebagai berikut.

Retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksakan

dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk. Karena bagi

masyarakat yang tidak merasakan jasa pemerintah maka tidak

dikenakan iuran. 27 Pahala Siahaan menambahkan bahwa retribusi

daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.28

Sedangkan pengertian retribusi daerah Menurut Undang-undang

No.34 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 28adalah sebagai berikut :

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran

jasa atau izin khusus yang sengaja disediakan oleh pemerintah

daerah untuk kepentingan pribadi, berdasarkan berdasarka ketentuan

tersebut maka retribusi tidak lain adalah pemasukan yang berasal

dari usaha-usaha pemerintah daerah untuk menyediakan sarana dan

27 Dani Nugraha Sutiyono, “Kontribusi RetribusiPasar Terhadap Pendapatan Asli

Daerah”, (Yogyakarta: Universitas Santa Dharma, 2009), h. 14 28 Marihot Pahala Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, (Jakarta: Rajawali,

2016), h. 615.

Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pahak Daerah =

Page 41: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

24

prasarana yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan warga

masayarakat individu maupun badan atau koorperasi dengan tujuan

memberikan pengganti berupa uang sebagai pemasukan ke kas

daerah.29

Menurut Derise dalam Dayanti memberikan definis sebagai

berikut.

Retribusi daerah merupakan salah satu jawaban daerah untuk

mengimplementasikan otonomi daerah dan mengekplorasi sumber

daya dengan memperhatikan segala sumber daya yang ada sehingga

dapat meningkatkan pendapatan asli daerah di suatu daerah

diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan daerah, untuk memantapkan ekonomi

daerah yang baik, nyata dan bertanggungjawab serta meningkatkan

dan memeratakan kesejahteraan masyarakat.30

b. Objek dan Golongan Retribusi Daerah

Menurut Jenis – Jenis atau golongan retribusi daerah menurut

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, retribusi daerah di bagi menjadi

tiga golongan sebagai:31

1) Retribusi Jasa Umum

Menurut Imam Soebachi objek retribusi jasa umum adalah

pelayanan yang sediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk

tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh

orang pribadi atau badan. 32 berikut adalah golongan retribusi jasa

umum.

a) Retribusi Pelayanan Kesehatan

b) Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil

c) Retribusi Palayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

d) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

29 Mega Ersita, Inggriana Elim, “Analisis Efektivitas Penerimaan Retribusi Daerah Dan

Kontribusinya Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Provinsi Sulawesi Utara”,

Jurnal EMBA, Vol.4. No. 1, Maret 2016, h. 891. 30 Dayanti, “Kontribusi Objek Wisata Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Kabupaten Kuantan Singingi Menurut Perspektif Ekonomi Islam”, Jurnal Hukum Islam, Vol 13,

No.1 Nopember 2013, h, 41 31 Undang-Undang, Nomor 28 Tahun 2009 Diakses Pada Tanggal 08 Agustus 2018, Pada

Pukul 9:39 WIB 32 Imam Soebechi, Judicial Review Perda Pajak dan Retribusi Daerah, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2012), h. 141

Page 42: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

25

e) Retribusi Pemeriksaan Kendaraan Alat Pemadam Kebakaran

f) Retribusi pengendalian menara telekomunikasi.

2) Retribusi Jasa Usaha .

Jasa Usaha yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial

yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai

atau terdapatnya harta yang dimilki atau dikuasai oleh daerah yang

belum dimanfaatkan secara penuh oleh pemerintah daerah. 33 berikut

adalah bagian dari retribusi jasa usaha.

a) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

b) Retribusi Tempat Pelelangan

c) Retribusi Terminal

d) Retribusi Tempat Khusus Parkir.

e) Retribusi Rumah Potong Hewan

f) Retribusi pelayanan kepelabuhanan

g) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

h) Retribusi penyebrangan air

3) Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi perizinan Tertentu yaitu kegiatan tertentu pemerintah

daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan

yang dimaksud untuk pembinaan, pengaturan, pengadilan, dan

pengawasan, atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber

daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna

melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. 34

berikut adalah golongan dari Retribusi Perizinan Tertentu.

a) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

b) Retribusi Izin Gangguan

c) Retribusi Izin Trayek

33 Raden Ajeng Kusandradewi Permatasari, “ Implementasi Kebijakan Objek Retribusi

Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Daerah”, Jurnal Adminitrasi Publik, Vol.2, No.1 2011,

h. 16 34 Sari Hayati, “ Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Retribusi Parkir Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Seruyan”, Jurnal Terapan Manjemen dan Bisnis, Vol. 2, No.1

, 2016, h. 48

Page 43: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

26

d) Retribusi izin Usaha Perikanan.

c. Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi

Tarif retribusi adalah nilai rupiah atau presentase tertentu yang

ditetapkan untuk menghitung besarnya retribusi yang terutang, tarif

retribusi ditinjau kembali secara berkala dengan memperhatikan prinsip

dan sasaran penetapan tarif retribusi kewenangan daerah untuk meninjau

kembali tarif retribusi secara berkala dan jangka waktu penerapan

tersebut, dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan

perekonomian daerah berkaitan dengan objek retribusi yang

bersangkutan.35

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum

didasarkan pada kebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya

penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat.

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif dalam retribusi jasa

usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak

sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta

sejenis yang beroperasi secara efesien dan berorientasi pada harga pasar.

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan

tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebgian atau seluruh

biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan, biaya

penyelenggaraan izin ini meliputi penerbitan pedoman izin, pengawasan

di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, dan biaya yang muncul

akibat dampak negatif dan pemberian izin tersebut. Tarif retribusi di atas

ditinjau paling lama lima tahun sekali.36

d. Cara Pehitungan Retribusi Daerah

Retribusi Daerah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

35 Damas Dwi Anggara, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, (Malang: UB Press, 2017),

h.263.

36 Imam Soebechi, Judicial Review Perda Pajak dan Retribusi Daerah, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2012), h. 73

Retribusi Terutang= Tarif Retribusi x Tingkat Penggunaan Jasa

Page 44: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

27

6. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Kabupaten Lamongan

a. Definisi

Retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang selanjutnya disebut

retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas pelayanan

tempat rekreasi, Fasilitas di tempat rekreasi, usaha pariwisata, dan

tempat olahraga, yang disediakan, dimiliki, atau dikelola oleh pemerintah

daerah. 37

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata

termasuk objek wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut,

sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23 Tahun

2010 terkait dengan retribusi tempat rekreasi dan olahraga, dalam

penelitian ini peneliti hanya fokus pada sektor Pariwisata yaitu tempat

rekreasi.

b. Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata)

Struktur dan besarnya tarif yang retribusi yang ditetapkan dalam

Pasal 8 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2010

menetapkan dua objek wisata yang dikenai retribusi tempat rekreasi

dan olahraga karena dimiliki, dikelola oleh Pemerintah Kabupaten

Lamonga. Besarnya tarif yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1) Tempat Rekreasi (Pariwisata)

a) Waduk Gondang

i. Tiket masuk sebesar Rp. 2.500,00 setiap kali masuk.

ii. Pemakaian Perahu/Sepeda aisr sebesar Rp.5000,00 setiap

kali pakai (30 menit ).

iii. Pemakaian Pendopo Waduk Gondang untuk acara di siang

hari sebesar Rp.125.000,00

iv. Pemakaian Pendopo Waduk Gondang untuk acara di

malam hari sebesar Rp.275.000,00

b) Wisata Religi Makam Sunan Drajat

37 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor. 23 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi Dan Olahraga Tahun.

Page 45: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

28

i. Tiket masuk sebesar Rp. 1.000,00 setiap kali masuk, untuk

rombongan dengan rombongan berjumlah lebih dari 10

orang akan diberikan keringanan sebesar 25% (dua puluh

lima persen ) dari tarif yang berlaku.

ii. Pemakaian Toilet

• Mandi sebesar Rp. 1.500,00 setiap kali pemakaian

• Buang air besar sebesar Rp. 1.000,00 setiap kali

pemakaian

• Buang air kecil sebesar Rp. 500,00 setiap kali

pemakaian

c. Tata Cara Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga

Tata cara pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga sesuai dengan Perda Nomor 23 Tahun 2010 BAB IX

Pasal 12 adalah sebagai berikut:

1) Retribusi dipungut menggunakan SKRD atau dokumen lain

yang dipersamakan.

2) Dokumen yang disamakan dapat berupa karcis, kupon, dan

kartu langganan.

3) Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada

waktunya atau kurang bayar, dikenakan sanksi adminitratif

berupa bunga sebesar 2% (dua persen)setiap bulan dari

retribusi yang terutang yang tidak atau kurang bayar dan

ditagih dengan menggunakan STRD.

4) Penagihan retribusi terurtang sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) didahului dengan surat tegutan

5) Tata cara pemungutan retribusi ditetapkan dengan peraturan

kepala daerah.38

d. Tata Cara Pembayaran Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga

Tata cara pembayaran Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga sesuai dengan Perda Nomor 23 Tahun 2010 BAB X

Pasal 13 adalah sebagai berikut:

1) Pembayaran retribusi yang terutang harus dibayar lunas

sekaligus.

38 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23 Tahun 2010 tentang Retribusi dan

Olahraga, h. 6

Page 46: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

29

2) Retribusi yang terutang harus dilunasi selambat0lambatnya

15 (lima belas) hari sejak diterbitkan SKRD atau dokumen

lain dipersamakan.

3) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat penyetoran diatur

sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah.39

e. Tata Cara Penagihan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Tata cara penagihan Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga sesuai Perda Nomor 23 Tahun 2010 Bab XI Pasal 14

adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan Penagihan retribusi dikeluarkan setelah 7 hari

sejak jatuh tempo dengan mengeluarankan surat teguran

sebagai awal tindakan.

2) Dalam jangka 7 hari setelah tanggal Surat

teguran/peringatan/surat lain sejenisnya wajib retribusi harus

melunasi retribuusi yang terutang.

3) Apabila sesuai dengan waktu sebagaimana yang dimaksud

pada ayat 2 maka akan diterbitkan STRD

4) Surat teguran dan STRD diterbitkan oleh pejabat yang

ditunjuk. 40

f. Ketentuan Pidana Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Ketentuan pidana Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

sesuai Perda Nomor 23 Tahun 2010 Bab XI Pasal 14 adalah

sebagai berikut.

1) Wajib Retribusi tidak melaksanakan kewajibannya sehingga

merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan

palinglama 3 bulan atau denda paling banyak tiga kali jumlah

retribusi terutang atau kurang bayar

2) Tindak pidana sesuai dalam pasal (1) adalah pelanggaran.

3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan

penerimaan negara.41

7. Efektivitas

Menurut Pamendagri Nomor 59 Tahun 2007 memberikan definisi

efektivitas sebagai berikut.

39 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga , Ibid, h. 7 40 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga , Ibid, h. 7 41 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga , Ibid, h. 8

Page 47: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

30

Efektivitas adalah merupakan pencapaian hasil program dan

target yang telat ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan

keluaran dan hasil. Sedangkan secara efektivitas menunjukan pada

taraf tercapaianya hasil, atau dalam ringkasnya efektivitas dari

pemerintah daerah apabila tujuan pemerintah daerah tersebut dapat

tercapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.42

Menurut Mardiasmo dalam Alisman menambahkan pengertian

efektivitas sebagai berikut .

Menyatakan bahwa efektivitas yaitu suatu keadaan tercapainya

tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian

pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Ukuran

berhasil tidaknya suatu organisasi adalah bila telah tercapai tujuan,

maka dapat dikatakan organisasi tersebut dikatakan telah berjalan

efektif.43

Devas Menambahkan seperti yang dikutip oleh Rian Adi Saputra

berkaitan dengan efektivitas sebagai berikut.

Efektivitas yaitu hubungan antara output dan tujuan atau dapat

juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output

tertentu, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas

berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor

Publik sehingga suatu kegiatan dikatan efektif jika kegiatan

tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan

menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang

telah ditentukan44

Efektivitas hubungannya dengan retribusi pariwisata menggambarkan

kemampuan pemerintah dalam merealisasikan retribusi tempat rekreasi

dan olahraga khusunya sektor pariwisata dengan target yang telah

ditetapkan, maka efektivitas retribus temipat rekreasi dan tempat

olahraga pariwisata adalah perbandingan antara realisasi dengan target

penerimaan untuk itu pemerintah harus menghitung dengan cermat.

42 Pemendagri Nomor 59 Tahun 2007, Diakses Pada Tanggal 07 Agustus 2018 Pada

Pukul 11:43 WIB. 43 Alisman, “ Analisis Efektivitas dan Efisiensi Manajemen Keuangan Di Aceh Barat”,

Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia, Vol1, Nomor2, November 2014, h. 50 44 Rian Adi Saputra, “Efektivitas Pajak Hiburan Pajak Parkir dan Pajak Reklme

Trrhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota DKI Jakarta”. Skripsi, (Jakarta:UIN

Syarif Hidayatullah , 2014, h.49

Page 48: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

31

8. Efesiensi

Mardiasmo dalam Ariel S.Sumenge memberikan definisi efesiensi

sebagai berikut .

Efesiensi berghubungan erat dengan konsep produktifitas.

Pengukuran efesiensi dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara output yang dihasilnya terhadap input yang

digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat

dikatakan efesien apabila suatu atau hasil kerja tertentu dapat

dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-

rendahnya (spending well). Indikator efesiensi menggambarkan

hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu unit organisasi

(misalnya : staf, biaya adminitratif) dan keluaran yang dihasilnya.45

Linda Aguatina memberikan pengertian efesiensi sebagai berikut.

Efesiensi merupakan satu hal yang sangat penting dalam kinerja

organisasi. Dengan tingkat efesiensi yang tinggi maka dapat

dikatakan mampu menjalankan proses operasionalnya dengan baik,

untuk mengetahui tingkat efesiensi tersebut maka kebutuhan

operasional harus diamati baik dari sisi input maupun output.46

Dedi dan Ayu Ningtyas dalam Julita mendefinisikan efesiensi sebagai

berikut.

Efesiensi adalah hubungan antara barang dan jasa yang dihasilkan

sebuah kegiatan atau aktifitas dengan sumber daya yang digunakan.

Suatu organisasi dikatakan efesien apabila mampu menghasilkan

ouput tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input

tertentu mampu menhasilkan output sebesar-besarnya (Spending

well).47

Kesimpulan dari pengertian efesiensi yaitu rasio perbandingan antara

input yang digunakan terhadap output yang dihasilkan, proses kegiatan

dikatakan efesien pada saat terget yang tentukan dapat dicapai dengan

sumber daya dan biaya yang paling rendah sehingga bisa dikatakan

efesien. Suatu kegiatan dikatakan baik apabila teah dikerjakan secara

efesien jika pelaksanaan pekerjaan itu telah mencapai sasaran (output.

45 Ariel S.Sumenge, “ Analisis Efektivitas dan Efesiensi Pelkasanaan Anggaran Belanja

Badan Perencanaan Pembangunan Daera Minahasa Selatan”, Jurnal EMBA, Vol 1. No.3

September 2013, h. 76. 46 Linda Agustina, “Analisis Efesiensi Obyek Wisata Di Kabupaten Wonosobo,” Jurnal

Akuntansi Universitas Diponegoro”, Vol.2 No.2 2013, h. 5. 47 Julita, SE,M.Si, Budgeting, (Bandung:Citra Pustaka, 2012), h. 7

Page 49: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

32

Dengan biaya (output). Yang terendah atau dengan biaya yang minimal

diperoleh hasil yang maksimal.

9. Prediksi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Pariwisata ) Tahun 2018-2020

Menurut Effrida Manalu dan Fricles Ariwisanto, Mamed Rofendy

Manalu prediksi adalah sebuah istilah yang bisa menimbulkan banyak

persepsi. Prediksi juga dapat dikatakan sebagai peramalan (forecast)

yang pada dasarnya merupakan dugaan atau peramalan mengenai suatu

peristiwa dimasa yang akan datang.48

Menurut R. Hadapiningradja Kusumodestoni dan Akhmad Khanif

Zyen prediksi adalah salah satu strategi yang umum digunakan

disebagian besar perusahaan dunia dan pemerintahan yang digunakan

untuk merencanakan pekerjaan mereka sebelum itu benar-benar terjadi.49

Prediksi juga merupakan suatu usaha untuk meramalkan masa depan

dengan memeriksa masa lalu. Ini terdiri dari menghasilkan estimasi bisa

dari besarnya masa depan beberapa variabel, seperti penjualan, atas dasar

masa lalu dan sekarang dan pengalaman. Esensi dari ramalan adalah

dengan memperkirakan peristiwa masa depan berdasarkan pola-pola

masa lalu dan melakukan penilain atau proyeksi. Singkatnya, peramalan

merupakan baagian integral dari proses perencanaan. 50

Kesimpulan dari pendapat tokoh diatas bahwa prediksi atau peramalan

memiliki arti penting bagi perusahaan maupun lembaga dalam hal ini

adalah lembaga pemerintah, prediksi tersebut dapat digunakan sebagai

dasar dalam penetapan perencanaan pada tahun-tahun berikutnya.

a. Langkah-lagkah Proses Peramalan atau Prediksi

48 Effrida Manalu, dkk,” Penerapan Algoritma Naive Bayes untuk Memprediksi Jumlah

Produksi Brang Berdasarkan Data Persediaan Dan Jumlah Pemesanan Pada CV.Papa dan Mama

Pastries,” Jurnal Mantik Penusa” , Vol. 1 No.2 2017, h. 18 49 R. Hadapinigradja Kusumodestoni, Akhmad Khanif Zyen, “ Prediksi Kecepatan Angin

Menggunakan Model Neural Network untuk Mengetahui Besar Daya Listrik yang dihasilkan.”

Jurnal Disprotek”, Vol.6 No.1, h.54 50 R. Hadapinigradja Kusumodestoni, Akhmad Khanif Zyen, ibid, h.54

Page 50: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

33

Menurut Stevenson dan Sum Chaee Chuong dalam bukunya

yang berjudul Manajemen Operasi Perspektif Asia terdapat 6

langkah dalam proses peramalan atau prediksi:51

1) Menentukan tujuan ramalan. Tujuan ini berkaitan dengan kapan

dan bagaimana hasil dari pada prediksi akan digunakan, langkah

ini memberikan gambaran banyaknya data yang dibutuhkan

dalam peramalan dan tingkat akurasi.

2) Menentukan rentang waktu.

3) Memilih teknik peramalan

4) Merapihkan data dan menganalisa data yang tepat

5) Membuat peramalan

6) Memantau hasil peramalan

b. Prediksi Berdasarkan Jangka Waktu

1) Prediksi Jangka Panjang

Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan

untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari

satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini

misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan

suatu negara atau daerah, cooporate planning , rencana investasi

atau ekspansi dari suatu perusahaan.

2) Prediksi Jangka Panjang

Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang lakukan

untuk penyususnan hasil ramalan dengan jangka waktu yang

kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan

seperti ini diperlukan dalam penyususnan rencana tahunan,

rencana kerja operasional, dan anggaran, contohnya penyususnan

rencana produksi, rencana penjulan, rencana pengadaan, rencana

persediaan, anggaran pemasaran dan anggaran perusahaan.52

B. Penelitian yang Relevan

Ulul Absor tahun 2014 melakukan penelitian di Kabupaten Brebes

mengenai Analisis Kontribusi dan Efektivitas Retribusi Pasar Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi

retribusi pada pasar Brebes dan untuk menentukan tingkat efektivitas retribusi

pasar terhadap asli daerah Kabupaten Brebes. Hasil penelitian yang didapat

penerimaan Retribusi Pasar 2010-2014 setiap tahun telah meningkat, yang

tercermin pada penerimaan retribusi pasar di Brebes antara 2010 hingga 2014

sudah memenuhi target dan bahkan melampaui target yang telah ditentukan,

dengan target rata-rata dipenuhi oleh 102,54 persen. Sementara penerimaan,

51 William J Stevenson, Sum Chee Choung, Manajemen Operasi Prespektif

Asia,(Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 74 52 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: ANDI, 2017), h. 112.

Page 51: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

34

penerimaan daerah Brebes meningkat dengan peningkatan rata – rata 31,21

persen. Kenaikan Brebes PAD tertinggi terjadi pada 2014 yaitu sebesar 51,90

persen dan terendah terjadi pada 2011 sebesar 10,21 persen. Sedangkan pada

tahun 2012 dan pada 2013 sebesar 30,06 persen dan 32,66 persen.Sedangkan

tingkat efektifitas pasar retribusi selama periode 2010-2014 sebagai

keseluruhan sangat efektif. Ini tercermin dalam pendapatan aktual yang selalu

melebihi atau melebihi target yang ditetapkan. Nilai rata-rata tingkat

pencapaian target selama 5(lima) tahun lalu sebesar 102,52%. Ini menunjukkan

efektivitas pasarretribusi sangat efektif

Yudistya Alang N melakukan penelitian di Kabupaten Sleman terkait

Analisis Efektivitas dan Kontribusi Retribusi Rekreasi Dan Olahraga terhadap

Pendapatan Asli Daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk

mengetahui efektivitas retribusi rekreasi dan olahraga di Kabupaten Sleman

dari tahun 2010-2014 (2) untuk mengetahui kontribusi retribusi rekreasi dan

olahraga terhadap pendapatan asli daerah dari tahun 2010-2014 (3)

mengetahui apa upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah (PAD). Berdasarkan hasil analisis disimpulkan

efektivitas realisasi retribusi rekreasi dan olah raga meningkat dengan rata-rata

kriteria Sangat Efektif. Retribusi rekreasi dan olah raga memiliki kontribusi

yang kurang baik terhadap pendapatan asli daerah karena setelah dihitung

mendapatkan kriteria sangat kurang (3) Departemen Kebudayaan dan

Pariwisata untuk meningkatkan retribusi pemandangan dan olahraga

melakukan beberapa promosi yang baik di media atau program yang

berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung.

Yanuar Ishak , Eddy Soegiato, Rina Hariyadi melakukan penelitian

berkaitan dengan Kontribusi Penerimaan Rertribusi Daerah Terhadap PAD

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Mengetahui perbandingan antara

realisasi dengan target capaian Retribusi Daerah Kabupaten Kutai Barat, dan 2)

Mengetahui besar kontribusi berasal dari retribusi daerah, terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini dibatasi pada sumber-

sumber penerimaan daerah yang berasal dari Retribusi Daerah selama kurun

Page 52: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

35

waktu 2003-2011. Selama kurun waktu tersebut ada beberapa jenis retribusi

yang sudah tidak berlaku, namun ada juga beberapa jenis retribusi baru.

Penentuan jenis Retribusi di Kabupaten Kutai Barat mengacu pada Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Analisis dilakukan dengan cara Menghitung Besar Capaian Retribusi Daerah

dan Menghitung Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap PAD. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah: 1) Hipotesis ditolak, selama tahun 2003-2011 realisasi

Retribusi Daerah memberi kontribusi yang masih rendah (kurang dari 25%)

terhadap Pendapatan Asli Darerah Kabupaten Kutai Barat. 2) Realisasi

Retribusi tertinggi dicapai pada tahun 2004, yaitu sebesar 150,48% dari target

yang ditetapkan, sementara pada tahun yang sama realisasi PAD hanya sebesar

95,50%. 3) Realisasi PAD tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu sebesar

96,95% dari target yang ditetapkan, sementara pada tahun yang sama realisasi

Retribusi Daerah sebesar 122,78%.

Tyah Saras dan Luh Gede Sri Artini) melakukan penelitian Analisis

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di

Kabupaten Badung Bali. Tingkat efesiensi dan tingkat efektivitas pajak daerah

Kabupaten Badung Bali 2011- 2015 tergolong sangat baik. Pemerintah mampu

mengoptimalkan penerimaan pajak daerah dan mengolal penerimaanya dengan

baik. Rata –rata tingkat efesiensi pajak daerah Kabupaten sebesar 0,62%

digolongkan dalam kriteria sangat efesien. Rata –rata kontribusi pajak daerah

dalam peningkatan PAD Kabupaten Badung selama 5 tahun terakhir sebesar

88,41% digolongkan dalam kriteria sangat baik, pajak daerah Kabupaten

Badung sebagai salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) sudah

mampu mewujudkan kemandirian daerah. Tingkat efektivitas pajak daerah

tergolong sangat efektif, pemerintah daerah Kabupaten Badung dapat

memperthankan penerimaan pajak daerah dengan menggali potensi-potensi

pajak daerah. Kontribusi pajak dalam peningkatan PAD juga tergolong sangat

baik

Ichan Kamaludin melakukan penelitian Implementasi Perda Nomor 1

Tahun 2018 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi, Pariwisata dan Tempat

Page 53: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

36

Olahraga Kabupaten Sukabumi (studi kasus pantai teluk Palabuhanratu)

Perspektif Siyasah Maliyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pelaksanaan Perda Nomor 1 Tahun 2011 Retribusi Tempat Rekreasi,

Pariwisata dan Tempat Olahraga Kabupaten Sukabumi, Pengaruh kontribusi

Retribusi Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten

Sukabumi serta bagaimana tinjauan Siyasah Maliyah terhadap Retribusi

pariwisata Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian, Pertama, pelaksanaan perda

Nomor 1 Tahun 2011 Retribusi Tempat Rekreasi, Pariwisata dan Tempat

Olahraga Kabupaten Sukabumi yang menjadi penggerak utama dalam

implementasi perda ini ialah Dinas pariwisata serta aturan pelaksanaannya itu

dari Perda langsung tanpa ada perbup yang memperkuatnya. Kedua, dengan

diberlakukannya Perda ini maka kontribusi dari retribusi pariwisata terhadap

PAD itu dari segi nominal mengalami peningkatan, walaupun belum sesuai

terget yang ditentukan setiap tahunnya. Ketiga, Perspektif siyasah Maliyah

terhadap pelaksanaan perda Nomor 1 Tahun 2011 Retribusi Tempat Rekreasi,

Pariwisata dan Tempat Olahraga Kabupaten Sukabumi dengan teori tanggung

jawab negara, sudah sesuai karena dalam teori tanggung jawab negara terdapat

konsep intervensi negara yang mana negara wajib memberikan aturan terkait

dengan pelaksanaan retribusi. Perda nomor 1 ini juga sesuai dengan prinsip

keadilan serta prinsip kemaslahatan.

Tabel 2.2

Penelitian Relevan Berkaitan dengan “Kontribusi Retrubusi Tempat

Rekreasi dan Olahraga Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) No Penulis Tahun

Penelitian

Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Ulul Absor 2014 Analisis

Kontribusi

dan

Efektivitas

Retribusi

Pasar

Terhadap

Pendapatan

Asli Daerah53

Kuantitatif Penerimaan Retribusi Pasar 2010-2014 sudah

memenuhi target dan bahkan melampaui

target yang telah ditentukan, penerimaan

Retribusi pasar di Brebes meningkat dengan

peningkatan rata – rata 31,21 persen.

Kenaikan Brebes PAD tertinggi terjadi pada

2014 yaitu sebesar 51,90 persen dan terendah

terjadi pada 2011 sebesar 10,21 persen.

Sedangkan pada tahun 2012 dan pada 2013

sebesar 30,06 persen dan 32,66

persen.Sedangkan tingkat efektifitas pasar

53 Ulul Absor, “Analisis Kontribusi dan Efektivitas Retribusi Pasar Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes”, Jurnal Permana, Vol.VI No. 1 Agustus 2014

Page 54: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

37

retribusi selama periode 2010-2014 sebagai

keseluruhan sangat efektif. 2 Yudistya

Alang N

2015 Analisis

Efektivitas

dan

Kontribusi

Retribusi

Rekreasi Dan

Olahraga

terhadap

Pendapatan

Asli

Daerah.54

Kuantitatif Efektivitas realisasi retribusi rekreasi dan olah

raga meningkat dengan rata-rata kriteria

Sangat Efektif. Retribusi rekreasi dan olah

raga memiliki kontribusi yang kurang baik

terhadap pendapatan asli daerah karena setelah

dihitung mendapatkan kriteria sangat kurang.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

untuk meningkatkan retribusi pemandangan

dan olahraga melakukan beberapa promosi

yang baik di media atau program yang

berdampak pada peningkatan jumlah

wisatawan yang berkunjung

3 Yanuar

Ishak , Eddy

Soegiato,

Rina

Hariyadi

2011 Kontribusi

Penerimaan

Rertribusi

Daerah

Terhadap

PAD55

Kuantitatif Hipotesis ditolak, selama tahun 2003-2011

realisasi Retribusi Daerah memberi kontribusi

yang masih rendah (kurang dari 25%)

terhadap Pendapatan Asli Darerah Kabupaten

Kutai Barat. 2) Realisasi Retribusi tertinggi

dicapai pada tahun 2004, yaitu sebesar

150,48% dari target yang ditetapkan,

sementara pada tahun yang sama realisasi

PAD hanya sebesar 95,50%. 3) Realisasi

PAD tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu

sebesar 96,95% dari target yang ditetapkan,

sementara pada tahun yang sama realisasi

Retribusi Daerah sebesar 122,78%.

4 Tyah Saras

dan Luh

Gede Sri

Artini)

2017 Analisis

Pendapatan

Asli Daerah

Dalam Upaya

Pelkasanaan

Otonomi

Daerah di

Kab. Badung

Bali 56

Kuantitatif

Deskriptif

Hasil penelitian menunjukkan tingkat efisiensi

pajak daerah Kabupaten Badung tahun 2011-

2015 tergolong sangat efisien dan tingkat

efektivitas pajak daerah Kabupaten Badung

tahun 2011-2015 tergolong sangat efektif.

Kontribusi pajak daerah dalam peningkatan

PAD tergolong sangat baik. Pemerintah

Kabupaten Badung sudah mampu

mengoptimalkan penerimaan pajak daerah dan

mengelola penerimaan pajak daerahnya

dengan baik.

5 Ichan

Kamaludin

2018 Implementasi

Perda Nomor

1 Tahun 2011

Tentang

Retribusi

Rekreasi,

Pariwisata dan

Olahraga

Deskriptif Diberlakukannya Perda ini maka kontribusi

dari retribusi pariwisata terhadap PAD itu dari

segi nominal mengalami peningkatan,

walaupun belum sesuai terget yang ditentukan

setiap tahunnya. Perspektif siyasah Maliyah

terhadap pelaksanaan perda Nomor 1 Tahun

2011 Retribusi Tempat Rekreasi, Pariwisata

dan Tempat Olahraga Kabupaten Sukabumi

54 Yudistya Alang N, “Analisis Efektivitas dan Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga Pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman”, Skripsi Pada Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta, 2015 55 Yanuar Ishak , Eddy Soegiato, Rina Hariyadi, “Analisis Kontribusi Penerimaan

Retribusi Daerah Tergadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kutai Barat” Jurnal Fakultas

Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, 2011 56 Tyasani Taras dan Luh Gede Sri Andini, “ Analisis Pendapatan Asli Daerah dalam

Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali”. Vol.6.No.5, 2017.

Page 55: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

38

Kabupaten

Sukabumi 57

dengan teori tanggung jawab negara, sudah

sesuai karena dalam teori tanggung jawab

negara terdapat konsep intervensi negara yang

mana negara wajib memberikan aturan terkait

dengan pelaksanaan retribusi. Perda nomor 1

ini juga sesuai dengan prinsip keadilan serta

prinsip kemaslahatan..

C. Kerangka Berfikir

Sebuah kerangka berfikir bertujuan untuk mempermudah pembaca memahami

pembahasan pada sebuah karya ilmiah, hal tersebut sesuai dengan definisi berikut

ini.

Kerangaka berfikir merupakan jembatan untuk menyusun hipotesis.

Kerangka berfikir adalah argumentasi-argumentasi logis, rasional, dan kritis

mengenai hubungan dan keterkaitan variabel penelitian yang disusun peneliti

berdasarkan hasil komparasi, analisis dan sintesis teori. Kerangka berfikir

tidak disusun berdasarkan pada akal sehat (common sense) si peneliti, tetapi

berdasarkan kajian teori yang handal.58

Ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah, memberikan deferensi bahwa otonomi daerah adalah hak,

wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dan kepentingan nya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. 59

Mengatur aktivitas pemerintahan sendiri membutuhkan pembiayaan yang

tidak sedikit, salah satu sumber pendapatan daerah tingkat kabupaten/kota yang

digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan adalah pendapatan asli daerah,

pendapatan asli daerah berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan

lainnya yang sah dan pengelolaan kekayaan daerah, sebagai salah satu

Penyumbang PAD retribusi daerah yang merupakan bagian dari Pajak di tingkat

Kabupaten /Kota.

57 Ichan Kamaludin, “Implementasi Perda Nomor 1Tahun 2011 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi, Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Sukabumi Prespektif Siyasah Maliyah”

.Thesis Uin Gunung Djati, Bandung, 2018 58 Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta:FITK UIN Syarif Hiddayatullah, 2015), h.58 59 Fakthul Muin, “Otonomi Daerah Dalam Perspektif Pembagian Urusan Pemerintah-

Pemerintah Daerah Dan Keuangan Daerah”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8, No.1, Januari 2014, h.

70

Page 56: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

39

Retribusi daerah, sebagaimana pajak daerah merupakan salah satu sumber

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah untuk

meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Daerah kabupaten

atau kota diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber keuangannya

dengan menetapkan jenis retribusi jasa usaha, jasa umum, dan perizinan selain

yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan

sesuai dengan aspirasi masyarakat.60

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 8 Tahun 2009

tentang perubahan ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23

Tahun 1998 mengenai retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang masuk ke

dalam retribusi jasa usaha menetapkan dua objek wisata penyumbang retribusi

tempat Rekreasi dan Olahraga sektor pariwisata di Kabupaten yaitu objek wisata

Waduk Gondang dan objek wisata Religi Makam Sunan Drajat, dalam rangka

meningkatkan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor

pariwisata, hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004

salah satu sumber pendapatan asli daerah adalah retribusi daerah maka perlu

diketahui kontribusi, efektivitas dan efesiensi dari retribusi daerah Kabupaten

Lamongan dan prediksi penerimaanya agar dapat diperoleh hasil yang signifikan.

Berikut adalah kerangka berfikir seperti pada Gambar 2.2.

60 Ahmad Yani, Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pmerintah Daerah,

(Jakarta: PT.Rajawali, 2009), h. 67

Page 57: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

40

Tiket Masuk

Sepeda Air

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

Pajak

Pajak

Pusat

Pajak

Daerah

Pajak

Provinsi

Pajak

Kabupaten /Kota

Retribusi

Daerah

Retribusi

Jasa Umum

Retribusi

Jasa Usaha

Retribusi

Perizinan

Retribusi Tempat

Rekreasi dan Olahraga

Sektor Pariwisata

Wisata Waduk Gondang

Tiket Masuk ,Sepeda Air,

Penggunaan Pendopo

Wisata Religi Makam

Sunan Drajat

Tiket Masuk, Toilet.

Kontribusi Retribusi

Tempat Rekreasi dan

Olahraga (Sektor

Pariwisata)

Efektivitas

Pemungutan

Efesiensi

Pemungutan

Prediksi

Penerimaan

Pendapaatan Asli

Daerah

Page 58: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Gambar 3.1

Peta Pariwisata Kabupaten Lamongan

Penelitian ini dilakukan pada Pemerintahan Daerah Kabupaten

Lamongan, data sekunder di peroleh dari Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan yang beralamat di Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1

Kauman, Sidoharjo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, dan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan yang beralamat

di Jl. Sunan Giri No.1 Tumenggung baru, Sukorejo, Kecamatan

Lamongan, Kabupaten Lamongan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan yakni dari bulan

Maret sampai dengan November 2018. Pengambilan waktu pelaksanaan

ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan interval waktu tersebut

penulis dapat memanajemen waktu penelitian seperti yang tertera pada

Tabel 3.1.

Page 59: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

42

Tabel 3.1

Interval Waktu Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode merupakan komponen atau unsur perangkat kontrol metodologi.

Metode menunjuk pada alat (tools or instruments) yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data berupa informasi atau peristiwa empiris.1 Creswell

dalam Haris Hardiansyah mendefiniskan penelitian atau research sebagai

berikut:

“ Research is process of steps used to collect and analyze information

to increase our undestanding of a topic or an issue which is concict of

three steps: pose a question, collect data answear the question and present

an answear to the question.”2

Uraian diatas memberikan pengertian bahwa metodologi penelitian adalah

serangkaian hukum, atruran, dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan

berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam

koridor keilmuan tertentu yang hasilnya dapat dipertaanggungjawabkan secara

ilmiah. 3

1 Didik Suharjito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Bogor: IPB Press,2014), h. 53. 2 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,( Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), h. 2 3 Haris Herdiansyah, Ibid, h. 3

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian

Des Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov

Seminar Proposal Skripsi

Revisi Proposal Skripsi

Penyusunan Instrumen

Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Pengolahan Hasil

Penelitian

Penyusunan Bab IV

Penyusunan Bab V

Page 60: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

43

Sugiyono menambahkan dalam bukunya berjudul Metode Peneliatian

Kuantitatif dan Kualitatif R&D bahwa metodologi penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan,

yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

sistematis. Rasional berarti kegiatan peneliti dilakukan dengan cara-cara yang

masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara-cara

yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses

yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu4

Pendekatan dalam penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif

karena data – data penelitian berupa angka-angka. Metode yang digunakan

adalah metode deskriptif karena hasil akan di jabarkan secara deskriptif,

karena hasilnya akan peneliti arahkan untuk mendiskripsikan data yang

diperoleh untuk menjawab rumusan masalah.

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini, akan mengkaji dan mengolah

data berupa PAD, biaya retribusi, serta target dan realisasi penerimaan

retribuisi kemudian diolah sesuai dengan rumus yang digunakan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya.5

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2012),h.2 5 Sugiyono, Ibid, h. 80.

Page 61: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

44

Sukandarrumidi menambahkan bahwa populasi adalah kumpulan

sumber data, yang mempunyai sifat yang sama. Jumlah kumpulan dapat

sedikit hingga banyak, dari puluhan hingga jutaan.6

Sugiyono menjelaskan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga

objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek maupun subjek penelitian.7

Populasi dalam penelitian ini adalah semua komponen retribusi yang

memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang

sama dari obyek yang merupakan sumber data untuk penelitian.8Sampel

adalah sebagian dari populasi yang akan diambil dan diteliti dan hasil

penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara

keseluruhan, dengan demikian sampel dinyatakan sebagai bagian dari

populasi yang diambil dengan teknik atau metode tertentu untuk generalisasi

terhadap populasinya.9

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan teknik sampling purposive sampling. Alasan menggunakan

teknik sampling karena pertimbangantidak semua sampel memiliki kriteria

yang sesuai dengan fenomena yang sedang diteliti. Sampel dalam penelitian

ini adalah Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga khususnya sektor

pariwisata.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan

data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang

6 Sukandarrumidi, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penenlitian, (Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada, 2014), h. 21 7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 117 8 Sukandarrumidi,opcit. h. 23 9 Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teoridan Aplikasi Pada Penelitian

Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2015), h. 192.

Page 62: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

45

selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau

mengidentifikasi sesuatu.10 Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara,

setting, dan sumber.11 Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini

anatara lain:

1. Dokumentasi

Dokumen mengacu pada material (bahan) seperti fotografi, video,

film, memo, surat, diari, rekaman kasus klinis, dan sejenisnya yang dapat

digunakan sebagai informasi sebagai bagian dari kajian kasus yang sumber

data utamanya adalah observasi partisipan dan wawancara.12

Menurut Gottschall dalam buku Imam Gunawan bahwa dokumen

dalam pengertiannya yang lebih luas adalah proses pembuktian yang

didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan,

gambaran, dan arkeologis. 13

Dokumen yang dibutuhkan adalah gambaran umum Kabupaten

Lamongan, data target dan realisasi dan biaya pemungutan Retribusi Tempat

Rekreasi dan Olahraga khususnya sektor pariwisata dan data realisasi

pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih

berhadap-hadapan secara fisik. Terdapat dua pihak dengan kedudukan yang

berbeda dalam proses wawancara. Pihak pertama berfungsi sebagai penanya,

disebut pula interviewer, sedang pihak kedua berfungsi sebagai pemberi

informasi (information supplyer), interviewer atau informan. Interviewer

10 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,( Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), h. 116. 11 Sugiyono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung:Alfabeta,2014), h. 62. 12 Ruslam, Ahmadi, Metode Penelitian Kulitatif, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2016), h.

179 13 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. (Jakarta : PT. Bumi

Akasara, 2013), h. 183.

Page 63: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

46

mengajukan pertanyaan-pernyataan yaitu meminta keterangan dan penjelasan

sambil menilai jawaban-jawabanya.14 Lexy J Maleong juga menambahkan

wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.15

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, disimpulkan wawancara

merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara

pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) tentang

masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi,

sikap, dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah

yang diteliti. Karena wawancara itu dirancang oleh pewawancara maka

hasilnya pun dipengaruhi oleh karakteristik pribadi pewawancara.16

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam mengadakan

wawancara langsung dengan informan, dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk

mendukung data yang diperoleh dilapangan mengenai kontribusi Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga khususnya sektor pariwisata bagi Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Lamongan.

E. Penjabaran Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut kemudian di tarik kesimpulan.17 Sesuai dengan judul penelitian

yang penulis pilih yaitu Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Pariwisata) Dalam Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan Tahun

Anggaran 2012-2017. Maka peneliti mengelompokan variabel yang digunakan

dalam penelitian ini menjadi variabel independen (X ) dan variabel dependen

(Y) dimana Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga menjadi variabel (X) dan

Pendapatan Asli Daerah menjadi variabel (Y).

14 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, .(Jakarta:PT Bumi

Akasara, 2013),h. 143 15 Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2017), h. 186 16 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, h. 162 17 Sugiyono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung:Alfabeta,2016), h. 39.

Page 64: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

47

Penjabaran penelitian diperlukan untuk menentukan indikator, menetukan

skala, teknik dari variabel terkait, berikut penjabaran variabel penelitian

seperti pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Penjabaran Variabel Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Tenik Rumusan

Masalah Analisis

1 Retribusi Tempat

Rekreasi dan

Olahraga

(Pariwisata)

Retribusi Tempat

Rekreasi dan olahraga

yang selanjutnya

disebut retribusi adalah

pungutan daerah

sebagai pembayaran

atas pelayanan tempat

rekreasi, pariwisata,

dan olahraga yang

disediakan, dimiliki,

dan/atau dikelola

Pemerintah Daerah.18

Sektor Pariwisata yang

dikenai retribusi yaitu:

• Waduk Gondang

• Makam Sunan

Drajat

Bagian Wisata yg

dikenai Retribusi

Tempat Rekreasi

dan Olahraga.

Waduk Gondang

-Tiket masuk

-Pemakaian Sepeda

air

- Pemakaian

Pendopo untuk

acara

Makam Sunan

Drajat

- Tiket Masuk

- Pemakaian Toilet

Purposive Kontribusi

Retribusi

Tempat

Rekreasi &

Olahraga

Tingkat

Efektivitas

Tingkat

Efesiensi

Prediksi

Penerimaa

n Retribusi

Tempat

Rekreasi

dan

Olahraga

(Pariwisata

)

Pn =𝑋𝑛

𝑌𝑛 × 100%

Realisasi

Penerimaan

Retribusi Tempat

rekreasi &

Olahraga / Target

Penerimaan x

100%

Biaya

Pemungutan

Retribusi Tempat

Rekreasi dan

Olahrag(Pariwisa

ta)/ Realisasi

penerimaan x

100%

Least Square

Method

2. Pendapatan Asli

Daerah

penerimaan yang

diperoleh daerah dari

sumber-sumber dalam

wilayahnya sendiri

yang dipungut

berdasarkan peraturan

perundang-undangan

yang berlaku.19

Sumber PAD

- Pajak Daerah

- Retribusi Daerah

- Kekayaan Daerah yg

dipisahkan

- Lain –lain pendapatan

yang sah

Retribusi Daerah

a. Retribusi Jasa

Umum

b. Retribusi Jasa

Usaha

1) Retribusi

Tempat

Rekreasi &

Olaharaga

c. Retribusi

Perizinan

Purposive

18 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23 Tahun 2010. Diakses pada Tanggal

07 Januari 2018. Pukul 21:35 WIB 19 Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2017

Pukul 21:24 WIB

Page 65: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

48

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara ata kuesioner, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang lebih penting untuk dipelajari, dan yang akan di pelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.20

1. Identifikasi data-data berkaitan dengan permasalahan

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif meliputi data target dan

realisasi penerimaan retribusi, biaya pemungutan retribusi, dan realisasi

penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2017.

2. Perhitungan dengan menggunakan beberapa rumus

a. Menghitung Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Pariwisata) terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya dalam

pendapatan asli daerah dapat diperoleh dengan membandingkan realisasi

penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga dari sektor pariwisata

dengan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah dan setelah itu

barulah diketahui berapa persen kontribusi retribusi tempat rekreasi dan

olahraga sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah.21

Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata

terhadap pendapatan asli daerah dapat dihitung menggunakan rumus

berikut:22

Pn =𝑋𝑛

𝑌𝑛 × 100%

20 Sugioyono, Metode Penelitian Bisnis,( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R &D),

(Bandung: Afabeta, 2011), h.244. 21 Dani Nugraha Sutiyono, “Kontribusi RetribusiPasar Terhadap Pendapatan Asli

Daerah”, (Yogyakarta: Universitas Santa Dharma, 2009), h. 22 22 Dani Nugraha Sutiyono, Ibid, h. 23

Page 66: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

49

Keterangan

Pn : Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata

tahun tertentu

Xn: Realisasi retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata

tahun tertentu.

Yn: Realisasi PAD tahun tertentu

Langkah selanjutnya adalah membandingkan hasil kotribusi

retribusi tempat olahraga dan Rekreasi (Pariwisata) ke dalam kriteria

seperti yang terdapat pada Tabel. 3.3.

Tabel 3.3

Klasifikasi Kriteria Kontribusi

Presentasi Kriteria

Presentasi Kriteria

0,00%-10% Sangat Kurang

10,10%-20% Kurang

20,10%-30% Sedang

30,10%-40% Cukup Baik

40,10%-50% Baik

Diatas 50% Sangat Baik

Sumber: Tim Litbang Depdagri – Fisipol UGM 1991(dalam penelitian

Tri Harjawati, S.Pd., M.Si, 2013)

b. Menghitung Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi

dan Olahraga sektor Pariwisata

Efektivitas hubungannya dengan retribusi ini adalah

menggambarkan kemampuan pemerintah dalam merealisasikan

retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata dengan target

yang telah ditetapkan, maka efektivitas retribusi tempat rekreasi dan

olahraga sektor pariwisata adalah perbandingan antara realisasi dengan

target penerimaan untuk itu pemerintah harus menghitung dengan

cermat.

Page 67: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

50

Menurut Halim Efektivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut: 23

Realisasi penerimaan retribusi Tempat Rekreasi & 𝑂𝑙𝑎hraga( pariwisata )

Target retribusi Tempat Rekreasi & 𝑂𝑙𝑎hraga ( pariwisata) x 100%

Adapuun kriteria yang digunakan dalam menilai efektivitas Seperti

yang tertera pada Tabel 2.2

Tabel 3.4

Kriteria Nilai Efektivitas

Presentase Kriteria

>100% Sangat Efektif

100% Efektif

90% 99% Cukup Efektif

75% 89% Kurang Efektif

< 75% Tidak Efektif

Sumber : Mahmudi, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2016

c. Menghitung Efesiensi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olharaga

(Pariwisata)

Menurut Mahmudi untuk mengukur tingkat efesiensi retribusi

tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata dapat dihitung dengan

rumus berikut:24adalah sebagai berikut:

Biaya Pemungutan retribusi Tempat Rekreasi & 𝑂𝑙𝑎hraga( pariwisata )

Realisasi Penerimaan retribusi Tempat Rekreasi & 𝑂𝑙𝑎hraga ( pariwisata) x 100%

Adapun klasifikasi penilaian efesiensi seperti pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Klasifikasi Nilai Efesiensi Presentase Kriteria

< 10 % Sangat Efesien

10 % - 20% Efesien

23 Mahmudi, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Yogyakarta: STIM

YKPN, 2016),h.142 24 Mahmudi, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Yogyakarta: STIM

YKPN, 2016),h.143.

Page 68: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

51

Presentase Kriteria

21% - 30% Cukup Efesien

31% - 40% Kurang Efesien

> 40% Tidak Efesien

Sumber: Mahmudi, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 201625

d. Prediksi Penerimaan Retribusi tiga tahun kedepan

Penelitian ini menggunakan metode least square method berdasarkan

buku Agus Widarjono yang berjudul Ekonometrika Pengantar dan

Aplikasinya karena metode ini merupakan cara yang lebih umum untuk

menentukan trend dari prediksi. berikut adalah rumus perhitungan dalam

least square method.26

𝒀𝒊 = 𝜷𝟎 + 𝛃ⁱ𝑿ⁱ + 𝒆ⁱ

Dengan : 𝜷𝟏 = ∑ 𝒙ⁱ 𝒚ⁱ

∑𝒙ⁱ²

𝒙ⁱ = 𝑿 − X

yᵢ = 𝐘 − Y

𝜷𝟎 = Y − 𝜷𝟏 X

25 Mahmudi, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Yogyakarta: STIM

YKPN, 2016),h.143. 26 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya,(Yogyakarta: STIMYKPN,

2017), h. 28

Page 69: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Kabupaten Lamongan

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak

di pantai utara Jawa Timur dengan sebagian berupa kawasan pesisir dan

perbukitan. Formasi ini merupakan rangkaian dari Pegunungan Kapur

Utara. Bagian tengah terdapat dataran rendah yang bergelombang, sungai

Bengawan Solo dan rawa-rawa, di bagian selatan terdapat pegunungan,

yang merupakan ujung timur dari pegunungan Kendeng. Dataran rendah

yang dahulunya berupa rawa-rawa dimanfaatkan untuk tambak bandeng.

Ikan bandeng merupakan komoditas unggulan Lamongan, selain itu

pertanian seperti padi, jagung, dan singkong.

Kondisi topografi Kabupaten Lamongan merupakan dataran rendah

dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan

ketinggian 25-100 meter seluas 45,68% selebihnya 4,15% berketinggian di

atas 100 meter di atas permukaan air laut. Secara astronomis terletak 6°

51’28” sampai dengan 7° 23’ 6” lintang selatan dan antara 112° 4’ 41”

sampai dengan 112° 33’ 12” bujur timur. Kabupaten Lamongan memiliki

luas wilayah kurang lebih +3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur

dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut

Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km² apabila dihitung 12 mil dari

permukaan laut. 1

Data dinas pekerjaan umum dan sumber daya air mencatat rata-rata

curah hujan Kabupaten Lamongan adalah sebesar 3916,5 mm per tahun

dengan jumlah hari hujan sebanyak 201 hari, dengan rata-rata curah hujan

selama sepuluh tahun terakhir sebesar 1.667 mm pertahun. Batas wilayah

Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut:

1 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKj-IP) Kabupaten Lamongan 2017.

Page 70: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

53

a. Utara : Laut Jawa

b. Timur : Kabupaten Gresik

c. Barat : Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro

d. Selatan : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto

Kabupaten Lamongan sebagai daerah yang di lewati oleh aliran

sungai Bengawan solo, peta topografis Kabupaten Lamongan sebagian

besar bagian tengah selatan adalah dataran rendah yang relatif agak subur

yang membentang dari kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk,

Lamongan, Deket, Tikung, Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu.

Bagian selatan dan utara merupakan pegunungan kapur berbatu

dengan kesuburan sedang, kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup,

Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan

Solokuro. Serta bagian tengah utara yang merupakan daerah rawan banjir

meliputi kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi,

Karangbinangun dan Glagah.

Kabupaten Lamongan secara adminitratif di bagi menjadi 27

kecamatan dan 462 desa seperti pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Pembagian Administratif Kabupaten Lamongan

No Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Desa

1 Sukorame 4147 9

2 Bluluk 5415 9

3 Ngimbang 1433 19

4 Sambeng 19544 22

5 Mantup 9307 15

6 Kembangbahu 6384 18

7 Sugio 9129 21

8 Kedungpring 8443 23

9 Modo 7780 17

10 Babat 6295 23

Page 71: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

54

4.1 (Tabel Lanjutan)

No Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Desa

11 Pucuk 4484 17

12 Sukodadi 5232 20

13 Lamongan 4038 20

14 Tikung 5299 13

15 Sarirejo 4739 9

16 Deket 5005 17

17 Glagah 4052 29

18 Karangbinangun 5288 21

19 Turi 5869 19

20 Kalitengah 4335 20

21 Karanggeneng 5132 18

22 Sekaran 4965 21

23 Maduran 3015 17

24 Laren 9600 20

25 Solokuro 10102 10

26 Paciran 4789 17

27 Brondong 7459 10

Jumlah 171280 462

Sumber: (Badan Statistik Kabupaten Lamongan)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa wilayah

Kabupaten Lamongan adalah 171280 Km², dengan wilayah kecamatan

terluas adalah kecamatan Sambeng di sisi timur berbatasan dengan

Kecamatan Manyar di Kabupaten Gresik dengan luas 19544 Km² dengan

jumlah desa sebanyak 22 desa. Kecamatan dengan luas wilayah yang

paling sedikit adalah kecamatan Ngimbang di sisi paling selatan

Kabupaten Lamongan dengan luas wilayah 1433 Km² dengan jumlah desa

sebanyak 19 desa.

Page 72: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

55

Adapun data jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis

kelamin di Kabupaten Lamongan seperti pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

1 Sukorame 20562 10258 10304

2 Bluluk 21831 10767 11064

3 Ngimbang 46313 23148 23165

4 Sambeng 51406 25801 25605

5 Mantup 45204 22523 22681

6 Kembangbahu 49091 24656 24435

7 Sugio 61495 30674 30821

8 Kedungpring 59778 29997 29781

9 Modo 49433 24614 24819

10 Babat 88615 44815 43800

11 Pucuk 49979 25130 24849

12 Sukodadi 57148 28413 28739

13 Lamongan 68173 33720 34453

14 Tikung 44479 22270 22209

15 Sarirejo 25058 12527 12531

16 Deket 44193 22282 21911

17 Glagah 43180 21802 21378

18 Karangbinangun 41080 20554 20256

19 Turi 54549 27535 27014

20 Kalitengah 35931 17598 17973

21 Karanggeneng 45554 22720 22834

22 Sekaran 49142 24649 24493

23 Maduran 32783 18658 18625

24 Laren 51801 25785 26016

Page 73: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

56

4.2 (Tabel Lanjutan)

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

25 Solokuro 48348 24247 24101

26 Paciran 97208 48772 48336

27 Brondong 74153 37212 36941

Jumlah 1360987 681587 679400

Sumber : (Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diambil kesimpulan bahwa penduduk

Kabupaten Lamongan adalah 1.360.987 jiwa, dengan jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 681.587 jiwa dan 679.400 perempuan yang tersebar di

27 kecamatan. Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan

Paciran dengan jumlah penduduk sebanyak 97.208 jiwa dan Kecamatan

Sukorame dengan jumlah penduduk sebanyak 20.562 jiwa.

Potensi demografi yang cukup besar, maka peran pemimpin

menjadi begitu penting, berikut adalah beberpa nama bupati yang pernah

memimpin Kabupaten Lamongan sejak kemerdekaan Indonesia seperti

pada Tabel.4.3

Tabel.4.3

Daftar Nama Bupati Kabupaten Lamongan Sejak Kemerdekaan 1945

No Nama Masa Jabatan

1 R. Soekadji

1942-1979

2 Abdul Hamid Soerjosapoetro

3 Soepardan

4 Ali Afandy

5 Readen Ismail

6 Kol. CPM Sutrisno Sudirjo 1979-1984

7 Dr. Moch Syafii As’ari 1984-1989

Page 74: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

57

Tabel 4.3 (Tabel Lanjutan)

No Nama Masa Jabatan

8 KH. Moch. Faried S.H 1989-1999

9 H. Agus Syamsyudin, S.H 2000-2010

10 H. Masfuk, S.H 2000-2010

11 H. Fadeli, S.H.,MM 2020-2015

12 Ir. Wahid Wahyudin, MT. 2015-2016

13 H. Fadeli, S.H, MM 2016-Sekarang

Sumber: (Badan Statistik Kabupaten Lamongan

2. Sejarah Kabupaten Lamongan

Kabupaten Lamongan menyimpan sejarah budaya yang begitu

agung. Kota ini sudah berdiri sejak tahun 1569 masehi, pada masa

pemerintahan Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Perkembangan

daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten

Lamongan, sepenuhnya berlangsung di zaman perkembangan Islam

dibawah pemerintahan Kasultanan Pajang. Sunan Giri IV akhirnya yang

mengangkat Surajaya menjadi adipati Lamongan yang pertama dan

bukanlah Sultan Pajang.

Sejarah berdirinya Kabupaten Lamongan tidak terlepas dari seorang

tokoh yang bernama Tumenggung Surajaya. Beliau berasal dari dusun

Cacing, yang sekarang merupakan bagian dari kecamatan Ngimbang dan

memiliki nama kecil Hadi. Sejak masa kecil, Hadi sudah nyuwito di

Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang terampil, cakap, dan

cepat menguasai ajaran Islam serta seluk beluk pemerintahan.

Kelebihan –kelebihan yang dimiliki oleh Hadi akhirnya Sunan Giri

menunjuknya untuk melaksanakan perintah menyebarkan agama Islam dan

sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan rakyat di kawasan barat

Page 75: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

58

Kasunanan Giri, yang bernama Kenduruan, Sunan Giri juga memberikan

pangkat kepada Rangga kepada Hadi.

Ronggo Hadi dan pengikutnya dengan menggunakan perahu

kemudian menyusuri Kali Lamong dan tiba di Kenduruan yang kini berada

dalam wialayah kelurahan Sidokumpul Kota Lamongan. Semua usaha dan

rencana Rangga Hadi berjalan dengan lancar oleh karena kepribadian dan

sikap Rangga Hadi yang menarik dan menyenangkan maka rakyat

menyebutnya dengan “Mbah Lamong” (pamong yang bijaksana). Kata

“Lamong” dalam bahasa jawa kuno bersal dari kata “La” yang artinya

baik, dan “Mong” yang artinya pamong, jadi dalam bahasa jawa kuno

“Lamong” artinya pamong yang baik.

Rangga Hadi atau yang lebih dikenal dengan Mbah Lamong,

diwisuda menjadi Adipati Lamongan yang pertama dengan pangkat

Tumenggung Surajaya pada tanggal Dzulhijah 976 H. Atau bertepatan

dengan 26 Mei 1569 Masehi, tanggal inilah yang dijadikan sebagai hari

kabupaten yang kini dikenal dengan nama Kabupaten Lamongan.2

B. Profil Pariwisata yang dikenai Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga.

1. Waduk Gondang

Waduk Gondang adalah sebuah waduk yang ada di Kabupaten

Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Waduk Gondang dibangun

dengan membendung Sungai Gondang yang mempunyai daerah aliran

sungai seluas 68,10 km².3

Secara adminitrasi Waduk Gondang mencangkup dua kecamatan.

Sebagian besar masuk wilayah Kecamatan Sugio meliputi Desa

Gondang Lor, Desa Deketagung, Desa Kalitengah, Desa Daliwungan,

dan sebagian kecil Desa Sidorejo, hanya sebagian kecil berada di

Kecamatan Sambeng meliputi Desa Sekidang dan Wonorejo. Waduk

2 Dinas Perhubungan dan Pariwisata, Makanan Khas Nusantara Kabupaten Lamongan,

(Lamongan, Universitas Gajah Mada, 2017,),h. 5 3 Lamongan Tourism.go.id

Page 76: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

59

Gondang tepatnya terletak 19 km arah barat Kabupaten Lamongan,

nama Gondang sendiri diambil dari nama Dewi Sekardadu, Putri

Blambangan istri Sultan Maulana Iskak yang juga disebut mbok Rondo

Gondang ibu dari Jaka Samudera atau Sunan Giri yang makamnya

terletak tidak jauh dari Waduk Gondang.

Pembangunan Gondang sudah direncanakan pada masa kolonial

Belanda karena daerah yang landai dan sering dilanda banjir, kontruksi

mulai dikerjakan pada tahun 1976- 1986 dengan menghabiskan biaya

Rp. 14,902 Miliar. Peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto tahun

1987, Waduk Gondang mempunyai panjang bendungan 903 m dan

tinggi 27 meter. Pada awalnya Waduk Gondang dimanfaatkan untuk

pengairan sawah (irigasi) di Kabupaten Lamongan seluas 6.233 Ha,

pada mulanya waduk ini untuk kebutuhan irigasi dan kebutuhan baku

serta budi daya ikan dan yang terakhir dikembangkan menjadi tempat

wisata.

2. Sunan Drajat

Sunan Drajat atau bernama kecil Raden Qasim adalah putra

Sunan Ampel dan bersaudara dengan Sunan Bonang di Kabupaten

Tuban. Ketika dewasa Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem

Duwur di Kawasan Desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Desa

Drajat di wilayah kecamatan Paciran sebagai pusat kegiatan dakwahnya

sekitar abad 15 dan 16 masehi sebagai otonom kerajaan Demak.

Pemerintah Kkabupaten Lamongan dalam rangka menghormati jasa-

jasa Sunan Drajat sebagai seorang Wali penyebar agama Islam di

wilayah Lamongan dan untuk melestarikan cagar budaya pemerintah

Kabupaten Lamongan mendirikan museum disebelah timur makam.4

Upaya Bupati Lamongan R.Mohammad Faried, S.H. untuk

menyelamatkan dan melestarikan sejarah bangsa mendapat dukungan

dari gubenur provinsi Jawa Timur dengan alokasi dana APBD I pada

tahun 1992 dengan pembangunan cungkup dan gapura Paduraksa

4 Lamongan Tourism.go.id

Page 77: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

60

senilai Rp. 99 juta dan pembangunan masjid senilai Rp. 100 juta 202

ribu yang diresmikan oleh Menteri Penerangan RI pada tahun 1993.

Tahun 1994 pembenahan pada situs makam Sunan Drajat dilanjutkan

dengan pembangunan pagar kayu ukir, renovasi paseban, bale rante,

Cungkup yang diresmikan oleh Gubenur Jawa Timur M.Basofi

Sudirman pada taggal 14 Januari 1994.

Terletak di Desa Drajat dengan luas wilayah ± 0,5 Hektar,

Komplek Wisata Religius Makam Sunan Drajat merupakan objek

wisata yang tidak pernah sepi dikunjungi oleh para peziarah baik dari

dalam maupun luar Kabupaten Lamomgan, terbukti dengan data yang

diperoleh dari koordinator Objek Wisata Sunan Drajat ini yaitu Sdr.

Nurcholis yang menyatakan rata-rata kunjungan per hari sekitar 1.300

orang.

Wisata Religi Sunan Drajat dari segi kepengurusan atau

pemerintahan, objek wisata Sunan Drajat sudah menjadi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) objek wisata, selaku koordinator yaitu Sdr. Nurcholis

dengan dibantu 12 orang, di dalam area objek ini juga terdapat banyak

para penjula souvenir, makanan/jajanan sehingga ekonomi warga bisa

meningkat terlihat pedagang yang berada di area objek wisata ini adalah

warga yang berasal dari Desa Drajat. 5

Rincian kios atau stand yang ada di area ini sebanyak 132 buah,

85 kios merupakan kios permananen sebanyak 85 buah, semi permanen

23 buah dan kios Buah-Buahan sebanyak 24 kios. Fasilitas bangunan

yang ada adalah Makam utama, museum, masjid Sunan Drajat, aula

istirahat, auditorium, sarana mck, pos kesehatan, loket. Wisata Sunan

Drajat ini akan sangat ramai pada bulan – bulan dimana banyak

diadakan upacara arau peringatan hari – hari besar seperti bulan Sura,

Mulud, Rejeb, Sawal, Besar dan pengunjung ziarah akan sepi pada

bulan Pasa.

5 Lamongan Tourism.go.id

Page 78: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

61

C. Hasil Penelitian

1. Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Pariwisata)

pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2012-

2017

a. Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor Pariwisata)

pada Retribusi Daerah Sebagai Komponen Pendapatan Asli Daerah.

Rasio kontribusi digunakan untuk mengetahui tingkat kontribusi

retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya sektor pariwisata

pariwisata dalam hal ini objek wisata Waduk Gondang dan Sunan

Drajat dalam retribusi daerah sebagai komponen Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Rumus perhitungannya adalah dengan membandingkan

realisasi retribusi pariwisata dengan penerimaan retribusi daerah.

Berikut adalah hasil perhitungannya seperti pada Tabel 4.5 dan

Diagram 4.1

Tabel 4.5

Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor Pariwisata

Waduk Gondang dan Makam Sunan Drajat) Terhadap Retribusi Daerah

Sebagai Komponen PAD Tahun 2012-2017

Tahun

Realisasi

Retribusi Tempat

Rekreasi &

Olahraga (Sektor

Pariwisata)

Retribusi Daerah Kontribusi

(%)

Kriteria

Kontribusi

2012 823,721,500 14,415,005,881 5,71% Sangat

Kurang

2013 842,781,000 29,725,601,395 2,83% Sangat

Kurang

2014 857,859,000 32,608,916,648 2,63% Sangat

Kurang

2015 857,780,000 24,724,667,995 3,46% Sangat

Kurang

2016 872,948,000 27,119,113,182 3,21% Sangat

Kurang

2017 887,160,000 30,574,992,331 2,90% Sangat

Kurang

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata dan Pendapatan Kab. Lamongan

Page 79: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

62

Diagram 4.1

Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor Pariwisata)

Terhadap Retribusi Daerah Sebagai Komponen PAD Tahun 2012-2017

Sumber : Diolah dari data Dinas Pariwisata dan Pendapatan Kab. Lamongan

Tabel 4.5 dan grafik 4.1 menunjukan bahwa kontribusi retribusi

tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata terhadap retribusi daerah

sebagai komponen pendapatan asli daerah mengalami fluktuatif dan

cenderung menurun dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya sektor

pariwisata yang dihasilkan Waduk Gondang dan Sunan Drajat pada

tahun 2012 sebesar 5,71% dan turun pada angka 2,83% pada tahun

2013 dan kembali turun pada tahun 2014 menjadi sebesar 2,60%, pada

tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 3,46%, kemudian dua tahun

selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 3,21% dan

2,90% pada tahun 2017, dan selama kurun lima tahun tersebut

kontribusinya berada pada kriteri sangat kurang.

Hasil tersebut menjelaskan bahwa kontribusi retribusi tempat

rekreasi dan olahraga dari sektor pariwisata di Kabupaten Lamongan

terhadap retribusi daerah sebagai komponen dari pendapatan asli daerah

tergolong masih kecil, hal tersebut menunjukan upaya pemerintah

menggali sumber penerimaan daerah yang berasal dari retribusi kedua

objek wisata Waduk Gondang dan Sunan Drajat masih jauh dari

harapan.

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

2012 2013 2014 2015 2016 2017

5.71%

2.83% 2.63%3.46% 3.21% 2.90%

Page 80: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

63

Data yang telah dipaparkan diatas juga mengindikasikan bahwa

diperlukan perbaikan kinerja dan terobosan terbaru untuk meningkatkan

realisasi penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya

sektor pariwisata agar dapat jauh melampaui terget yang telah

ditetapkan sehingga nilai kontribusinya terhadap retribusi daerah dan

juga pendapatan asli daerah lebih besar lagi.

b. Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor Pariwisata)

pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan.

Kontribusi ini bermanfaat untuk melihat tingkat kontribusi atau

sumbangan retribusi yang diberikan objek wisata Waduk Gondang dan

Sunan Drajat dalam pendapatan asli daerah. Menghitung kontribusi

retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya sektor pariwisata pada

pendapatan asli daerah ini, memungkinkan untuk dihitung apabila

seluruh komponennya telah terpenuhi, komponen tersebut adalah

realisasi penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor

pariwisata yakni Waduk Gondang dan Sunan Drajat dan realisasi

penerimaan pendapatan asli daerah yakni pendapatan asli daerah

Kabupaten Lamongan tahun yang bersangkutan.

Hasil dari kontribusi ini dapat di peroleh dengan membandingkan

realisasi retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata dengan

realisasi pendapatan asli daerah, untuk mengetahui tingkat kontribusi

retribusi yang ada di Waduk Gondang dan Sunan Drajat terhadap

pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012 sampai

dengan tahun 2017 digunakan rumus sebagai berikut:6

𝑃𝑛 =𝑋𝑛

𝑌𝑛𝑥100%

Keterangan :

Pn : Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan Olahraga sektor

pariwisata tahun bersangkutan

6 Dani Nugraha Sutiyono, “ Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli

Daerah”,(Yogyakarta: Universitas Santa Dharma, 2009), h.22

Page 81: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

64

Xn : Realisasi retribusi tempat rekreasi sektor pariwisata tahun

bersangkutan

Yn : Realisasi pendapatan asli daerah tahun bersangkutan

Perhitungan kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga

khusus sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten

Lamongan tahun 2012 sampai dengan 2017 seperti pada Tabel 4.6 dan

Diagram 4.2

Tabel 4.6

Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi (Sektor Pariwisata) dalam

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017

Tahun Realisasi PAD

Realisasi Retribusi

Tempat Rekreasi

& Olahraga sektor

Pariwisata

Kontribusi

Terhadap

PAD

Kriteria

Kontribusi

2012 129,284,733,136,02 823,721,500 0,63% Sangat

Kurang

2013 161,087,916,084,90 842,781,000 0,52% Sangat

Kurang

2014 272,409,285,215,81 857,859,000 0,31% Sangat

Kurang

2015 321,667,133,175,96 857,780,000 0,26% Sangat

Kurang

2016 403,473,988,529,84 872,948,000 0,21% Sangat

Kurang

2017 428,950,822,806,44 887,160,000 0,20% Sangat

Kurang

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata dan Badan Pendapatan Kab. Lamongan.

Diagram 4.2

Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor Pariwisata)

dalam Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017

Sumber: Diolah dari data Dinas Pariwisata dan Badan Pendapatan Kab.

Lamongan

0.00%

0.20%

0.40%

0.60%

0.80%

2012 2013 2014 2015 2016 2017

0.63%

0.52%

0.31%0.26%

0.21% 0.20%

Page 82: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

65

Tabel 4.6 dan diagram 4.2 diatas menunjukan bahwa kontribusi

retribusi tempat rekreasi dan olaharag sektor pariwisata terhadap

pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan yang diterima dari objek

yang dikenai retribusi tersebut yaitu wisata Waduk Gondang dan

Wisata Makam Sunan Drajat mengalami penurunan dari tahun ke tahun

dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. Kontribusi retribusi sektor

pariwisata dalam pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 hanya pada kisaran 0,20%

sampai dengan 0,63% dan berada pada kriteria kontribusi sangat kurang

dengan rata - rata kontribusi selama 6 tahun terakhir hanya pada angka

0,35%

Kontribusi retribusi tertinggi dari sektor pariwisata pada

pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 6

tahun terakhir ada pada tahun 2012 yaitu sebesar 0,63%, sedangkan

kontribusi retribusi sektor pariwisata pada pendapatan asli daerah

terendah yaitu pada tahun 2017 hanya pada kisaran 0,20%.

Kontribusi retribusi pariwisata pada pendapatan asli daerah

Kabupaten Lamongan memang mengalami penurunan dalam kurun

waktu 6 tahun terakhir, namun tidak dipungkiri bahwa retribusi

pariwisata tetap memiliki kontribusi pada pendapatan asli daerah

Kabupaten Lamongan meskipun dengan nilai kontribusi yang rendah.

Kriteria kontribusi sangat kurang tersebut dikarenakan kontribusi

penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olaharaga khususnya

pariwisata di Kabupaten Lamongan dalam pendapatan asli daerah

rendah. Hal tersebut juga dikarenakan hanya dua objek wisata ada di

Kabupaten Lamongan yang dikelola secara langsung oleh pemerintah

Kabupaten Lamongan seperti Waduk Gondang dan Makam Sunan

Drajat selebihnya masih dikelola oleh pihak swasta ataupun perangkat

desa secara tradisional seperti objek wisata Pohon Trinil di desa

Lembor, wisata Makam Sendang Duwur, Monumen tenggelamnya

kapal Van Der Wijk di kecamatan Brondong, wisata Pantai Kutang di

Page 83: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

66

Desa Mantren, wisata Gunung Pegat di Kecamatan Kedungpring dan

pemandian air panas Brumbun sehingga objek wisata tersebut tidak

menyumbangkan retribusi tempat rekreasi dan olahraga maupun bentuk

pendapatan pemerintah daerah lainnya.

Kedua objek wisata yakni Waduk Gondang dan Sunan Drajat

memiliki nilai kontribusi masing-masing terhadap pendapatan asli

daerah, nilai kontribusi tersebut berguna untuk melihat seberapa besar

eksistensi suatu objek wisata jika dibandingkan dengan objek wisata

yang lain, berikut adalah perhitungan kontribusi masing-masing objek

wisata dalam pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2012

sampai dengan 2017 seperti pada Tabel 4.7 dan Diagram 4.3

Tabel 4.7

Kontribusi Masing-masing Wisata dalam Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017

No Tahun

Kontribusi Objek Wisata Dalam PAD

Waduk Gondang Sunan Drajat

1 2012 0,1776% 0,4594%

2 2013 0,1436% 0,3794%

3 2014 0,0813% 0,2335%

4 2015 0,0688% 0,1978%

5 2016 0,0554% 0,1609%

6 rg2017 0,0521% 0,1542%

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pendapatan

Page 84: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

67

Diagram 4.3

Kontribusi Masing-masing Wisata dalam Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pendapatan Kab.

Lamongan

Menurut Tabel 4.7 dan diagram 4.3 dapat diketahui bahwa kontribusi

terbesar dari kedua objek wisata tersebut adalah objek wisata Sunan Drajat,

wisata ini memang paling diminati dari pada Waduk Gondang, selain para

pengunjung bisa berdoa dan membaca Tahlil di makam area komplek

makam Sunan Drajat, para pengunjung juga bisa menambah pengetahuan

para peziarah terhadap proses masuk dan tersebarnya Islam di Tanah Jawa

khususnya daerah Jawa Timur.

Mengunjungi museum Sunan Drajat yang terletak di samping masjid

Sunan Drajat yang berarsitektur abad pertengahan, didalam museum

pengunjung bisa melihat banyak benda-benda peninggalan Raden Qasim

yang terletak di dalam etalase-etalase berlapis emas, disana pengunjung juga

bisa menyaksikan megahnya beduk pertama yang di gunakan sebagai

penanda masuknya waktu shalat pada masa pemerintahan Raden Qasim di

daerah Drajat Paciran, dengan daya tarik wisata yang cukup baik sehingga

penerimaan retribusi pada objek wisata Sunan Drajat lebih besar di

bandingkan objek wisata Waduk Gondang akan tetapi kinerja pengelola dan

pemerintah tetap harus di optimalkan demi meningkatkan kunjugan

wisatawan.

0.00%

0.10%

0.20%

0.30%

0.40%

0.50%

2012 2013 2014 2015 2016 2017

0.18%0.14%

0.08% 0.07% 0.06% 0.05%

0.46%

0.38%

0.23%0.20%

0.16% 0.15%

Waduk Gondang

Sunan Drajat

Page 85: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

68

Rendahnya kontribusi yang diberikan oleh Waduk Gondang karena

objek wisata ini juga kurang dalam pengelolaanya dan pengembanganya

yang sangat lambat, hal tersebut berdampak besar pada penerimaan retribusi

objek wisata Waduk Gondang begitu pula dengan kontribusinya terhadap

keseluruhan retribusi daerah dan pendapatan asli daerah.

Kontribusi retribusi tertinggi objek wisata Waduk Gondang dalam

kurun waktu 6 tahun terakhir ada pada tahun 2012 yakni sebesar 0,1776%

dan kontribusi terendah pada tahun 2017 sebesar 0,0521%, begitupun

dengan objek wisata Sunan Drajat kontribusi tertinggi ada pada tahun 2012

yakni sebesar 0,4594% dan kontribusi terendah pada tahun 2017 sebesar

0,1542%.

2. Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektor Pariwisata ) Tahun 2012 -2017.

Rasio tingkat efektivitas menunjukan kemampuan pemerintah daerah

dalam memobilisasi penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga

khususnya sektor pariwisata dari Waduk Gondang dan Sunan Drajat.

Indikator untuk mengukur apakah pemungutan retribusi tempat rekreasi dan

olahraga sektor pariwisata di Kabupaten Lamongan sudah mencapai taraf

efektif atau belum memerlukan dua komponen meliputi target dan realisasi

penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata. Jika

semakin tinggi tingkat efektivitas dari retribusi tempat rekreasi dan olahraga

sektor pariwisata atau melebihi 100%, maka tingkat efektivitas semakin

baik san sebaliknya jika semakin rendah tingkat efektivitas yang dicapai an

menghasilkan presentase mendekati atau kurang dari 60%, maka tingkat

efektivitas semakin buruk.

Mengukur tingkat efektivitas pemungutan retribusi tempat rekreasi

dan olahraga khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Lamongan tahun

Page 86: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

69

2012 sampai dengan tahun 2016 dapat diperoleh dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:7

Realisasi retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor pariwisata)

Target retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor pariwisata)X100%

Berikut adalah hasil perhitungan tingkat efektivitas pemungutan

retribusi sektor pariwisata Kabupaten Lamongan tahun 2012 sampai dengan

tahun 2017 seperti pada Tabel 4.11

Tabel 4.11

Tingkat Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektor Pariwisata) Tahun 2012-2017

Tahun Efesiensi (%) Kriteria

2012 101.10% Sangat Efektif

2013 100.00% Efektif

2014 100,01% Sangat Efektif

2015 100,00% Efektif

2016 100,02% Sangat Efektif

2017 100,27% Sangat Efektif

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan

Berdasarkan Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas dari

pemungutan retribusi dalam 6 tahun terakhir berada pada kriteria sangat

efektif dan efektif. Presentase sangat efektif tertinggi pada tahun 2012 yaitu

sebesar 101,27% hal tesebut dikarenakan realisasi yang jauh melebihi target

penerimaan retribusi yang ditentukan oleh pemerintah Kabupaten

Lamongan, sedangkan presentase efektif pada tahun 2013 dan 2015 sebesar

100%, hal tersebut dikarenakan target dan realisasi penerimaan retribusi

tempat rekreasi dan olahraga (Pariwisata) ada pada nominal yang relatif

sama.

7 Mahmudi , Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Yogyakarta:

STIM YKPN, 2016), h. 143

Page 87: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

70

Berikut adalah perhitungan efektivitas pemungutan retribusi tempat

rekreasi dan olahraga di masing-masing objek wisata.

a. Waduk Gondang

Tabel 4.12

Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Waduk

Gondang )Tahun 2012-2017

Tahun Target

Penerimaan

Realisasi

Penerimaan

Efektivitas

(%) Kriteria

2012 229,700,000 229,721,000 100,00% Efektif

2013 231,460,000 231,481,000 100,00% Efektif

2014 221,460,000 221,559,000 100,04% Sangat Efektif

2015 221,460,000 221,480,000 100,00% Efektif

2016 228,200,000 228,380,000 100,07% Sangat Efektif

2017 230,200,000 230,200,000 100,00% Efektif

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan

Tabel 4.12 memberikan gambaran bahwa trend dari tingkat

efektivitas pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga di objek

wisata Waduk Gondang dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini pada

kriteria efektif dan sangat efektif. Kriteria efektif pada tahun 2014

sebesar 100,04% dan sebesar 100,07% pada tahun 2016, selanjutnya

pada tahun 2012, 2013, 2015, dan 2017, sementara rata-rata efektivitas

selama 6 tahun terakhir adalah sebesar 100,01% dengan kriteria sangat

efektif, meskipun berada pada kriteria efektif akan tetapi masih bisa di

tingkatkan lagi.

Salah satu faktor yang dapat berpengaruh dalam meningkatkan

presentase efektivitas pemungutan retribusi lebih baik lagi adalah

perbaikan kinerja dari pengelola objek wisata dan dengan menambah

beberapa wahana. Menurut Bapak Supriyadi salah satu anggota

kelompok sadar wisata di Desa Gondang Lor Kecamatan Sugio,

pemerintah lebih giat lagi dalam pengembangan dan penambahan

beberapa fasilitas dan wahana sehingga daya tarik Waduk Gondang dapat

Page 88: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

71

mendatangkan lebih banyak pengunjung sehingga tingkat efektivitasnya

lebih meningkat lagi.

b. Makam Sunan Drajat

Tabel 4.13

Efektivitas Pemungutan Retribusi Makam Sunan Drajat Tahun 2012-2017

Tahun Target

Penerimaan

Realisasi

Penerimaan

Efektivitas

(%) Kriteria

2012 585,000,000 594,000,000 101,53% Sangat Efektif

2013 611,300,000 611,300,000 100,00% Efektif

2014 636,300,000 636,000,000 100,00% Efektif

2015 636,000,000 636,300,000 100,00% Efektif

2016 644,560,000 644,560,000 100,00% Efektif

2017 644,560,000 656,960,000 101,92% Sangat Efektif

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan

Pada Tabel 4.13 dapat kita lihat bahwa tingkat efesiensi

pemungutan retribusi sektor pariwisata di objek wisata Sunan Drajat

dalam 6 tahun terakhir konstan pada kriteria sangat efektif dan efektif

dengan rata-rata 100,57% dengan tingkat efektivitas terbaik pada tahun

2017 yaitu sebesar 101,93% dan 101,53% pada tahun 2012, dan tahun

2013, 2014,2015,2016, stagnan pada kriteria efektif sebesar 100%, hal

tersebut menandakan bahwa pengelolaan objek wisata Sunan Drajat

sudah baik.

Pada objek wisata religi Sunan Drajat ini memang memiliki

realisasi juga target yang lebih besar dibandingkan dengan objek wisata

Waduk Gondang tidak hanya karena letaknya yang berada di jalur Pantai

Utara Jawa tepatnya sehingga mudah diakses bagi para pengunjung akan

tetapi juga karena Sunan Drajat menjadi bagian dari sejarah penyebaran

agama Islam di tanah Jawa sehingga menjadi wajib dikunjungi para

peziarah yang datang dari seluruh nusantara.

Page 89: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

72

3. Efesiensi Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektor Pariwisata) tahun 2012 - 2017

Mengukur sebuah kinerja untuk mencapai target yang telah ditentukan

tentu perlu di ukur tingkat efesiensinya karena apabila memerlukan biaya

yang sangat besar dalam mencapai target berarti kinerja tersebut belum

efesien. Efesiensi mengukur hubungan input dan output, menerangkan

tentang hubungan biaya dan hasil yang diperoleh dengan ketepatan cara dan

usaha dan tidak membuang banyak waktu dan biaya.

Pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya sektor

pariwisata di Kabupaten Lamongan perlu diukur apakah biaya yang

dikeluarkan untuk mencapai target penerimaan retribusi di kedua objek

wisata ini sudah mencapai taraf efesien, karena jika memerlukan biaya yang

sangat besar dalam mencapai target penerimaan maka pemungutan retribusi

tersebut belum efesien.

Menilai tingkat efesiensi retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor

pariwisata menggunakan dua komponen meliputi realisasi penerimaan

retribusi dan biaya pemungutan yang telah dikeluarkan atau biaya

operasional, seperti rumus sebagai berikut:8

Biaya pemungutan retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor Pariwisata )

Realisasi penerimaan retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor pariwisata)X 100%

Berikut adalah hasil perhitungan tingkat efesiensi pemungutan retribusi

tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata (Waduk Gondang dan

Makam Sunan Drajat) di Kabupaten Lamongan Tahun 2012 sampai dengan

2017 seperti pada Tabel 4.8

8 Mahmudi , Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Yogyakarta:

STIM YKPN, 2016), h. 143

Page 90: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

73

Tabel 4.8

Tingkat Efesiensi Pemungutan Retribusi Sektor Pariwisata (Waduk

Gondang dan Makam Sunan Drajat) di Kabupaten Lamongan Tahun 2012-

2017

Tahun Efesiensi (%) Kriteria

2012 5,70% Sangat Efesien

2013 5,92% Sangat Efesien

2014 4.80% Sangat Efesien

2015 5,80% Sangat Efesien

2016 5,67% Sangat Efesien

2017 6,71% Sangat Efesien

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan.

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa selama 6 tahun terakhir

pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata di

Kabupaten Lamongan mengalami fluktuatif. Nilai efesiensi tertinggi pada

tahun 2012 yaitu 4,80% dan nilai efesiensi terendah pada tahun 2017 yaitu

6,71%, hal tersebut dikarenakan penambahan tempat parkir pada objek

wisata Religi Makam Sunan Drajat sehingga membutuhkan penambahan

biaya operasional. Mahmudi dalam bukunya berjudul Analisis Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah menyatakan bahwa tingkat efesiensi tersebut

sudah berada pada kriteria sangat efesien dan bisa dikatakan bahwa kinerja

pengelola dan pemerintah sudah baik dalam menjalankan proses

operasionalnya meskipun harus terus ditingkatkan.

Data diatas menununjukan walaupun tingkat efesiensi mengalami

fluktuatif dalam 6 tahun terakhir, akan tetapi perbandingan output atau biaya

operasional yang dikeluarkan untuk mencapai target penerimaan retribusi

dapat dikatakan sebanding dengan input atau realisasi penerimaan

retribusinya.

a. Waduk Gondang

Keberadaan Waduk Gondang memang menjadi salah satu kebanggaan

bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lamongan, seperti yang di

tuturkan oleh Pak Supriyadi salah satu kelompok sadar wisata di desa

Page 91: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

74

Gondang Lor dan ketua pedagang di objek wisata ini bahwa banyak acara

pesta pemerintahan yang dilakukan di kawasan objek wisata Waduk

Gondang, sehingga keberadaan wisata ini selain berkontribusi bagi

pendapatan daerah juga sebagai melancarakan event daerah. Berikut

adalah hasil perhitungan efesiensi pemungutan retribusi di Waduk

Gondang seperti pada Tabel 4.9

Tabel 4.9

Tingkat Efesiensi Pemungutan Retribusi Waduk Gondang Tahun 2012-

2017

Tahun Realisasi

Retribusi

Biaya

Pemungutan

Efesiensi

(%) Kriteria

2012 229,721,000 23,549,000 10% Efesien

2013 231,481,000 20,950,000 9% Sangat Efesien

2014 221,559,000 18,918,000 8% Sangat Efesien

2015 221,480,000 19,716,000 9% Sangat Efesien

2016 228,388,000 20,558,000 9% Sangat Efesien

2017 230,200,000 18,090,000 8% Sangat Efesien

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan

Tabel 4.9 menunjukan bahwa tingkat efesiensi pemungutan

retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya sektor pariwisata pada

objek wisata Waduk Gondang sangat efesien meskipun tingkat

efesiensinya masih fluktuatif dengan tingkat efesiensi rata-rata presentase

pemungutan retribusi di Waduk Gondang Selama 6 tahun terakhir adalah

8,83%. Kondisi tersebut menunjukan bahwa pengelola objek wisata

sudah baik dalam melakukan pemungutan retribusi pada objek wisata

Waduk Gondang.

b. Makam Sunan Drajat

Sebagai salah satu dari 9 sunan atau pusat penyebaran Islam di

tanah Jawa, kegiatan seperti yasinan dan tahlilan yang dilakukan di

komplek makan Sunan Drajat setiap malamnya menjadi daya tarik bagi

para peziarah maka dari itu Sunan Drajat tidak pernah sepi dikunjungi

oleh para peziarah yang datang dari seluruh penjuru nusantara, sehingga

Page 92: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

75

keberadaanya memberikan penerimaan retribusi bagi Kabupaten

Lamongan, sekaligus memberikan tanggungjawab besar kepada

pemerintah dan pengelola untuk terus menjaga cagar budaya bangsa.

berikut adalah perhitungan efesiensi objek wisata religi Sunan Drajat

seperti pada Tabel 4.10

Tabel 4.10

Tingkat Efesiensi Pemungutan Retribusi Sunan Drajat Tahun 2012-2017

Tahun Realisasi

Retribusi

Biaya

Pemungutan

Efesiensi

(%) Kriteria

2012 594,000.000 23,405,000 4% Sangat Efesien

2013 611,000,000 29,000,000 4% Sangat Efesien

2014 636,300,000 22,300,000 3% Sangat Efesien

2015 636,300,000 30,100,000 5% Sangat Efesien

2016 644,560,000 28,940,000 4% Sangat Efesien

2017 665,960,000 41,445,000 6% Sangat Efesien

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan

Tabel 4.10 menunjukan bahwa tingkat efesiensi retribusi tempat

rekreasi dan olahraga di objek wisata Religi Makam Sunan Drajat dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 cenderung mengalami fluktuatif.

Rasio terbaik efesiensi pemungutan retribusi pada objek wisata Sunan

Drajat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ada pada tahun 2014 dimana

tingkat efesiensi sebesar 3% sedangkan tingkat efesiensi terendah pada

tahun 2017 sebesar 6% akan tetapi masih dalam nilai efesiensi yang

sangat efesien.

Data di atas memberikan gambaran bahwa pengelola objek wisata

sudah melakukan upaya yang baik dalam kinerjanya dan diharapkan

dapat mempertahankan kestabilan kinerja dalam menarik pengunjung

dalam rangka menambah pemungutan retribusi pada objek wisata Sunan

Drajat agar rasio efesiensi tetap stabil dan bahkan meningkat sehingga

kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah semakin meningkat lagi.

Page 93: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

76

4. Prediksi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor

Pariwisata) Kabupaten Lamongan Tahun 2018-2020.

Metode least square digunakan dalam penelitian ini untuk melihat

hubungan 2 variabel dalam penelitian ini yaitu penerimaan retribusi

pariwisata dan pendapatan asli daerah, selain itu menurut Sugiarto, metode

Least Square (kuadrat terkecil) adalah metode yang paling umum digunakan

dalam peramalan untuk data time series untuk melihat trend. Menurut

Suprapto, metode Least Square (kuadrat terkecil) untuk mencari garis trend

suatu perkiraan atau taksiran mengenai nilai a dan b dari persamaan

didasarkan pada data hasil observasi sedemikian rupa sehingga dihasilkan

kesalahan yang kuadrat terkecil (minimum).9

Prediksi ini melihat kecenderungan yang mungkin akan terjadi,

terutama di masa yang akan datang berdasarkan data dan informasi yang

diperoleh saat ini. Peneliti menggunkan data-data pada tahun tertentu,

dengan membandingkan antar waktu atau antar periode dimana tahun-tahun

tersebut dijadikan tahun dasar atau basis untuk selanjutnya dianalisis.

Pada dasarnya dalam penelitian ini prediksi atau peramalan adalah

proses estimasi atau perkiraan terhadap penerimaan retribusi tempat rekreasi

khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Lamongan pada beberapa tahun

mendatang. Prediksi atau peramalan memiliki arti penting bagi perusahaan

maupun lembaga tak terkecuali lembaga pemerintah yang berhubungan erat

dengan realisasi pendapatan yang akan diterima suatu kabupaten atau kota

dalam waktu mendatang, prediksi tersebut sangat berguna untuk pembuatan

perencanaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Prediksi menjadi alat bantu dalam membuat suatu perencanaan yang

efektif dan efesien, kegiatan dengan menggunakan perencanaan akan lebih

baik dari pada tidak menggunakan prediksi sama sekali. Pada tahap awal

harus menghitung trend dari penerimaan retribusi tempat rekreasi dan

olahraga sektor pariwisata dalam hal ini penerimaan retribusi dari Waduk

9 Ni Ketut Ayu Indra Cahyani, Imade Putrama, dkk, “Sistem Pendukung Keputusan

Peramalan Pendapatan Dinas Penenaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Buleleng”, Jurnal Janapati, Vol. 7 No.1, Maret 2018, h. 5

Page 94: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

77

Gondang dan Makam Sunan Drajat terlebih dahulu sebelum menghitung

prediksi penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata

Kabupaten Lamongan beberapa tahun mendatang. Berikut adalah

perhitungannya seperti pada Tabel 4.16

Tabel 4.16

Perhitungan Trend Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektir Pariwisata) Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017.

No X Y XY X² x y x² y² xy

1 2012 823721500 1,65733E+12 4048144 -5 -33320083 25 1,11023E+15 166600415

2 2013 842781000 1,69652E+12 4052169 -3 -14260583 9 2,03364E+14 42781750

3 2014 857859000 1,72773E+12 4056196 -1 817416,67 1 6,6817E+11 -817416,667

4 2015 857780000 1,72843E+12 4060225 1 738416,67 1 5,45259E+11 738416,667

5 2016 872948000 1,75986E+12 4064256 3 15906417 9 2,53014E+14 47719250

6 2017 887160000 1,7894E+12 4068289 5 30118417 25 9,07119E+14 150592083

Jumlah 12087 5142249500 1,0359E+13 24349279 70 2,4749E+15 407614498

Rata Rata 2014,5 857041583 1,7265E+12 4058213

Sumber : Data diolah dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan

Langkah selanjutnya adalah menghitung prediksi penerimaan retribusi

sebagai berikut:

βᵢ =∑ 𝒙ᵢ 𝐲ᵢ

∑𝒙ᵢ²

= 𝟒𝟎𝟕𝟔𝟏𝟒𝟒𝟗𝟖

𝟕𝟎= 𝟓𝟖𝟐𝟑𝟎𝟔𝟑𝟓, 𝟕

β˳= Y rata-rata - βᵢ X rata-rata

= 857041583 – (58230635,7 x 2014,5)

= -116449E+11

Y= - 116449E+11 + 58230635,7 Xᵢ

Page 95: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

78

Berikut adalah tabel prediksi atau ramalan penerimaan retribusi tempat

rekreasi dan olahraga sektor pariwisata di Kabupaten Lamongan pada tahun

2018 sampai dengan 2020 seperti pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17

Prediksi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (sektor

pariwisata) Kabupaten Lamongan 2018-2020

Tahun Persamaan Prediksi Penerimaan

Retribusi

2018 - 116449E+11 + 58230635,7 (2018) 1060847395

2019 - 116449E+11 + 58230635,7 (2019) 1119079441

2020 - 116449E+11 + 58230635,7 (2020) 1177308665

Sumber: Data diolah dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lamongan

Pada Tabel 4.17 memperlihatkan hasil prediksi penerimaan retribusi

tempat rekreasi dan olahraga sektor pariwisata yang akan di terima

Kabupaten Lamongan pada tahun 2018 sampai dengan 2020. Prediksi

Penerimaan yang akan diterima dalam kurun waktu 3 tahun kedepan bisa

melebihi atau bahkan kurang dari perhitungan prediksi atau peramalan

diatas, dapat kita amati bahwa peramalan penerimaan retribusi tempat

rekreasi dan olahraga khususnya sektor pariwisata dari objek wisata Waduk

Gondang dan Makam Sunan Drajat tersebut terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2018 prediksi penerimaan sejumlah Rp. 1060.847.394 pada

tahun 2019 naik menjadi Rp.1119.079.441 dan Rp. 1177 308.665. pada

tahun 2020.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Sektor

Pariwisata) Pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan

Tahun 2012-2017

Disahkannya Undang-undang No.33 Tahun 2004 pasal 5 tentang

Pemerintahan Pusat dan Daerah bahwa salah satu sumber penerimaan

daerah adalah Pendapatan Asli Daerah dan salah satu sumber dari PAD

adalah retribusi daerah. Berkembangnya dunia pariwisata nasional juga

Page 96: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

79

dikuti oleh pariwisata daerah termasuk Kabupaten Lamongan sehingga

lahirlah retribusi tempat rekreasi dan olahraga berdasarkan Perda Nomor

23 Tahun 2010 termasuk sektor pariwisata ada di dalamnya. Objek

retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya pariwisata ialah tarif

masuk, penggunaan toilet, seprada air, penggunaan pendopo di objek

wisata Waduk Gondang dan Makam Sunan Drajat.

Berdasarkan hasil penelitian kontribusi retribusi tempat rekreasi dan

olahraga khususnya sektor pariwisata dalam pendapatan asli daerah di

Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu tahun 2012- 2017 kontribusi

terbesar yakni 0,63% pada tahun 2012, pada tahun 2013 sebesar 0.52%

dan terus mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 0,31%, tahun

2015 sebesar 0,26%, 2016 sebesar 0,21% dan 2017 sebesar 0,20%, selama

kurun waktu 6 tahun tersebut menunjukan kriteria kontribusi berada pada

kriteria “sangat kurang “.

Menurut kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lamongan Bapak Chairil Anwar,SH,M.Si, Penurunan kontribusi retribusi

dari sektor pariwisata tersebut dikarenakan jumlah pendapatan asli daerah

yang meningkat dari komponen selain retribusi tempat rekreasi dan

olahraga khususnya sektor pariwisata terus megalami peningkatan yang

signifikan sedangkan sektor pariwisata tidak mengalami peningkatan yang

baik bahkan dalam kurun waktu 6 tahun terakhir cenderung mengalami

penurunan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah meskipun target

masih terpenuhi dan pada akhirnya upaya yang di lakukan hanya sebatas

pemenuhan terget yang telah ditetapkan hal tersebut juga dikarenakan

jumlah objek wisata yang dikenai biaya retribusi jumlahnya hanya dua

objek wisata.10

Jika dilihat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir memang retribusi

tempat rekreasi dan olahraga ini khususnya sektor pariwisata memang

kurang berpotensi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, hal ini

10 Wawancara dengan Bapak Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lamongan Bpk, Chairil Anwar, SH, Msi.

Page 97: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

80

menggambarkan pemerintah Kabupaten Lamongan belum

mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh retribusi tempat rekreasi dan

olahraga khusus sektor pariwisata. Hal ini senada penelitian Yudistya

Alang penelitiannya mengatakan bahwa retribusi rekreasi dan olahraga

meiliki kontribusi yang sangat kurang terhadap pendapatan asli daerah

Kabupaten Sleman dalam kurun waktu 2010-2014. Hasil tersebut

menggambarkan bahwa pemerinyah Kabupaten Sleman belum

mengoptimalkan potenssi yang dimiliki oleh retribusi tempat rekreasi dan

olahraga sebagai salah satu penyumbang PAD.

Islam mengatur pajak termasuk didalamnya retribusi sebagai al –

Kharaj artinya pendapatan yang didapatkan dari masayarakat yang

membayar untuk jasa rekreasi berupa tarif atau upeti.11 berarti bahwa

kepentingan masyarakat banyak harus didahulukan oleh pemerintah

sebagai ijtihad atau imam yang mempunyai hak untuk mengelola serta

memanfaatkan potensi pariwisata tersebut karena termasuk aset daerah.

Sektor pariwisata aset daerah, pemerintah berkewajiban mengelola

aset tersebut secara maksimal, menjaganya dengan baik dan

mengalokasikannya dengan tepat sehingga mendatangkan kebaikan.

Hal ini sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh Ichan Kamaludin

di Kabupaten Sukabumi mengenai Implementasi Perda Nomor 1 Tahun

211 Tentang Retribusi Tenpat Rekreasi dan Olahraga, bahwa implementasi

retribusi tempat rekreasi dan olahraga kabuapten Sukabumi sudah sesuai

dengan prinsip keadilan dan kemaslahatan sesuai dengan prinsip siyasah

maliyah.

2. Efektivitas Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektor Pariwisata) di Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017

Perhitungan efektivitas yang diukur dengan rumus rasio tingkat

efektivitas yang dikemukan oleh Mahmudi diperoleh hasil bahwa rasio

pemungutan retribusi pariwisata di Kabupaten Lamongan selama kurun

11 Muhamma Riza, “ Maqashid Syariah Dalam Penerapan Pajak Khara’j Pada Masa

Umar Bin Khattab RA”, “ Jurnal Ebis Vol.02 No.2 April 2016. h. 3

Page 98: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

81

waktu 6 tahun terakhir berada pada kriteria efektif pada tahun 2013 dan

2015 dan berada pada kriteria sangat efektif pada tahun 2012, 2014,

2016,2017 dan kriteria tersebut sudah bisa dikatakan bahwa tujuan telah

tercapai dan pemungutan retribusi pariwisata di Kabupaten Lamongan

yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata di wisata Waduk Gondang dan

Sunan Drajat dikatakan telah berjalan efektif.

Hal ini senada dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Ulul

Absor pada tahun 2014 mengenai efektivitas retribusi pasar di Kabupaten

Brebes yang juga berada pada kriteria efektif, karena perlu di garis bawahi

bahwa efektivitas tidak berbicara berapa besar biaya yang dikeluarkan

untuk mencapai tujuan akan tetapi melihat apakah program atau kegiatan

itu sudah mencapai tujuan yang telah ditargetkan sebelumnya.

Hasil efektivitas pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga

sektor pariwisata ini didukung oleh teori yang diungkapkan oleh Mahmudi

dan Mardiasmo bahwa tingkat efektivitas yang sudah baik artinya

kemampuan pemerintah dalam merealisasikan target retribusi tersebut

sudah baik. dan sudah bisa mencapai tujuan.

3. Efesiensi Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektor Pariwisata) di Kabupaten Lamongan Tahun 2012-2017.

Hasil dari perhitungan efesiensi pemungutan retribusi pariwisata di

kabupaten Lamongan berada pada kriteria sangat efesien dengan tingkat

efesiensi tertinggi pada tahun 2014 sebesar 4,80% sedangkan tingkat

efesiensi terendah pada tahun 2017 yaitu sebesar 6,71%.

Tingkat efesiensi yang tinggi tersebut dikarenakan pemerintah

Kabupaten Lamongan bisa menekan biaya operasional atau biaya

pemungutan yang dikeluarkan untuk kedua objek wisata tersebut. maka

dapat dikatakan bahwa pemerintah dan pengelola objek wisata mampu

menjalankan proses operasionalnya dengan baik, hal ini sesuai dengan apa

yang di ungkapkan oleh Marhasan bahwa semakin tinggi rasio output

terhadap input maka semakin tinggi efesiensi yang di capai.

Page 99: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

82

Didukung pula oleh teori Mardiasmo bahwa efesiensi berhubungan

erat dengan konsep produktifitas. Pengukuran efesiensi dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara output yang dihasilnya terhadap input

yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat

dikatakan efesien apabila suatu atau hasil kerja tertentu dapat dicapai

dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya

(spending well).

4. Prediksi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

(Sektor Pariwisata) Pariwisata Kabupaten Lamongan Tahun 2018 –

2020.

Menurut Hadapinigraja prediksi adalah memperkirakan peristiwa

masa depan berdasarkan pola masa lalu dan melakukan atau proyeksi,

singkatnya merupakan bagian dari perencanaan.12 Dengan menggunakan

metode Least Square di peroleh hasil prediksi penerimaan tiga tahun

kedepan, pada tahun 2018 prediksi penerimaan retribusi sektor pariwisata

sejumlah Rp. 1060.847.394 pada tahun 2019 naik menjadi

Rp.1119.079.441 dan Rp. 1177 308.665. pada tahun 2020.

Sejalan dengan gagasan Menurut R. Hadapiningradja Kusumodestoni

dan Akhmad Khanif Zyen bahwa prediksi merupakan salah satu strategi

yang umum digunakan disebagian besar perusahaan dunia dan

pemerintahan yang digunakan untuk merencanakan pekerjaan mereka

sebelum itu benar-benar terjadi.13 Maka dari realisasi penerimaan retribusi

yang telah di terima dalam kurun waktu 6 tahun terakhir pemerintah bisa

menggunakannya sebagai indikator dalam menentukan jumlah besaran

target yang akan dicapai dalam satu tahu ke depan sehingga jika target

tersebut melalui perencanaan yang baik, maka diharapkan realisasi

12 R. Hadapinigradja Kusumodestoni, Akhmad Khanif Zyen, “ Prediksi Kecepatan Angin

Menggunakan Model Neural Network untuk Mengetahui Besar Daya Listrik yang dihasilkan.”

Jurnal Disprotek”, Vol.6 No.1, h.54 13 R. Hadapinigradja Kusumodestoni, Akhmad Khanif Zyen, “ Prediksi Kecepatan Angin

Menggunakan Model Neural Network untuk Mengetahui Besar Daya Listrik yang dihasilkan.”

Jurnal Disprotek”, Vol.6 No.1, h.54

Page 100: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

83

penerimaan retribusi pariwisata dapat meningkat tentunya hal tersebut

harus di dukung dengan ditingkatkanya pelayanan terhadap pengunjung

serta daya tarik wisata, sehingga jumlah pengunjung meningkat dan rasio

antara target dan realisasi penerimaan retribusi meningkat sehingga

kontribusi retribusi pariwisata dapat lebih besar dalam pendapatan asli

daerah.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Data retribusi penelitian yang terbatas hanya pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2017.

2. Penelitian ini terfokus hanya pada retribusi tempat rekreasi sektor

pariwisata tidak mencakup seluruh komponen retribusi sebagai sumber

penerimaan pendapatan asli daerah di Kabupaten Lamongan.

Page 101: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

84

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. KESIMPULAN

Keberadaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga khususnya

sektor Pariwisata yaitu objek wisata Makam Sunan Drajat dan Waduk

Gondang yang secara langsung ditangani oleh pemerintah kabupaten

Lamongan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 23

Tahun 2010 memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah,

berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya dari sektor

pariwisata dalam pendapatan asli daerah tahun 2012 sampai dengan

2017 masih dalam kriteria sangat kurang dan terus mengalami

penurunan kontribusi terendah pada tahun 2017 sebesar 0,21% dan

kontribusi tertinggi pada tahun 2012 sebesar 0,63%, akan tetapi setiap

tahunnya Kabupaten Lamongan masih bisa mencapai target penerimaan

yang telah ditetapkan.

2. Efesiensi pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya

sektor pariwisata, diperoleh hasil bahwa efesiensi pemungutan retribusi

tempat rekreasi dan olahraga dari sektor pariwisata di Kabupaten

Lamongan tahun 2012 -2017 berada pada kriteria sangat efesien dengan

tingkat efesiensi tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 4.80%. dan

tingkat efesiensi terendah 6,71% pada tahun 2017.

3. Efektivitas dari pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olahraga

khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Lamongan diketahui dengan

membandingkan antara target dan realisasi penerimaan retribusi

pariwisata tahun 2012 – 2017, efektivitas pemungutan retribusi

pariwisata ditahun 2013 dan 2015 berada pada kriteria efektif dan tahun

2012, 2014, 2016 dan 2017 berada pada kriteria sangat efektif.

4. Prediksi penerimaan retribusi sektor pariwisata kabupaten Lamongan

diramalkan akan mengalami peningkatan, pada tahun 2018 sebesar Rp.

Page 102: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

85

1.060.847.395, tahun 2019 sebesar Rp. 1.119.079.441, dan tahun 2020

sebesar 1.177.308.665.

B. IMPLIKASI

1. Bentuk transparansi mengenai penerimaan retribusi tempat rekreasi dan

olahraga khususnya dari sektor pariwisata yang diterima oleh

pemerintah Kabupaten Lamongan dari tahun 2012 - 2017.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk pengambilan kebijakan

daerah Kabupaten Lamongan terkait dengan pemungutan retribusi

rekreasi dan olahraga agar lebih ditingkatkan kembali sebagai upaya

pemerataan kesejahteraan masyarakat.

3. Sektor pariwisata memiliki kaitan yang erat dengan retribusi daerah

sebagai sumber pendapatan asli daerah maka Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Lamongan dalam hal ini, selaku pemerintahan

Kabupaten Lamongan perlu mengoptimalkan sumber daya yang ada,

untuk lebih digali potensi sumber daya alam yang berpotensi menjadi

objek wisata sehingga membantu meningkatkan kontribusi retribusi

tempat rekreasi dan olahraga khususnya pariwisata terhadap pendapatan

asli daerah.

C. SARAN

Saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan penelitian

mengenai kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olahraga khususnya dari

sektor pariwisata pada pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan tahun

2012 – 2017 adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah daerah Kabupaten Lamongan lebih berkonsentrasi dalam

meningkatkan realisasi penerimaan retribusi tempat rekreasi dan

olahraga agar realisasi dari retribusi tersebut bisa jauh melampaui terget

yang telah ditetapkan.

2. Promosi Pariwisata di kedua objek wisata yang di kenai retribusi tempat

rekreasi dan olahraga perlu ditingkatkan kembali sebagai kota sadar

wisata agar kunjungan ke kedua objek wisata tersebut terus meningkat

dan berdampak baik pada retribusi tempat rekreasi daan olahraga.

Page 103: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

84

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Anwar, Prof.Dr. H. Rosihon M.Ag. et al., The Wisdom Al-Qur’an disertai Tafsir

tematis,Bandung: Al-Mizan Publishing House, 2014.

Artha Wulandari, Phaureula Emy Iryanie,.Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli

Daerah. Yogyakarta: 2017, Deepublish.

Direktorat Jenderal Pajak, Buku Panduan Hak dan Kewajiban Pajak BAB 1 .Jakarta:

Direktorat Jenderal Pajak , 2011.

Dwi Anggara, Damas. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Malang: UB Press,

2017.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta : PT. Bumi

Akasara, 2013.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

J Maleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda, 2017

Julita, SE,M.Si, Budgeting. Bandung:Citra Pustaka. 2012.

Mahmudi, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: STIM

YKPN, 2016.

Marihot Pahala Siahaan. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2016.

Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta:FITK UIN Syarif Hiddayatullah, 2015.

Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta: Salemba Empat, 2012

Ruslam, Ahmadi, Metode Penelitian Kulitatif, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2016.

Soebechi, Imam . Judicial Review Perda Pajak dan Retribusi Daerah, Jakarta: Sinar

Grafika, 2012.

Page 104: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

85

Suandy, Erly. Hukum Pajak, Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2012.

Suharjito, Didik. Pengantar Metodologi Penelitian. Bogor: IPB Press,2014.

Sukandarrumidi, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penenlitian, Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada, 2014.

Thomas Sumarsan, Perpajakan Indonesia ,Jakarta:PT Indeks , 2013.

Tjiptono , Fandy. Manajemen Jasa, Yogyakarta: ANDI, 2017.

William J Stevenson, Sum Chee Choung, Manajemen Operasi Prespektif

Asia,Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Yani,Ahmad. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di

Indonesia. Jakarta:Rajawali Pers, 2009.

Sumber Skripsi

Adi Saputra, Rian. “Efektivitas Pajak Hiburan Pajak Parkir dan Pajak Reklme

Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota DKI Jakarta”.

Skripsi, (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah , 2014.

Alang N, Yudistya. “Analisis Efektivitas dan Kontribusi Retribusi Tempat Rekreasi

dan Olahraga Pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman”, Skripsi

Pada Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2015

Dani Nugraha Sutiyono, “Kontribusi RetribusiPasar Terhadap Pendapatan Asli

Daerah”, (Yogyakarta: Universitas Santa Dharma, 2009.

Kamaludin, Ichan “Implementasi Perda Nomor 1Tahun 2011 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi, Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Sukabumi Prespektif

Siyasah Maliyah” .Thesis Uin Gunung Djati, Bandung, 2018.

Mandra, Febri. Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Palembang Tahun 2000-2011, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Page 105: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

86

Sumber Jurnal

Absor, Ulul. “Analisis Kontribusi dan Efektivitas Retribusi Pasar Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes”, Jurnal Permana, Vol.VI No. 1

Agustus 2014

Agustina, Linda. “Analisis Efesiensi Obyek Wisata Di Kabupaten Wonosobo,” Jurnal

Akuntansi Universitas Diponegoro”, Vol.2 No.2 2013.

Ajeng Kusandradewi Permatasari, Raden. “ Implementasi Kebijakan Objek Retribusi

Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Daerah”, Jurnal Adminitrasi Publik,

Vol.2, No.1 2011.

Alisman, “ Analisis Efektivitas dan Efisiensi Manajemen Keuangan Di Aceh Barat”,

Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia, Vol1, Nomor2, November

2014.

Dayanti, “Kontribusi Objek Wisata Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Kabupaten Kuantan Singingi Menurut Perspektif Ekonomi Islam”, Jurnal

Hukum Islam, Vol 13, No.1 Nopember 2013.

Ersita, Mega Inggriana Elim, “Analisis Efektivitas Penerimaan Retribusi Daerah

Dan Kontribusinya Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di

Provinsi Sulawesi Utara”, Jurnal EMBA, Vol.4. No. 1, Maret 2016.

Harjawati, Tri. “Analisis Pertumbuhan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) dan Kontribusinya Terhadap Pajak Daerah” Jurnal Sosio-

Didaktika, Vol.3 No.1 Tahun 2016.

Hayati, Sari. “ Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Retribusi Parkir Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Seruyan”, Jurnal Terapan Manjemen dan

Bisnis, Vol. 2, No.1 , 2016.

Ishak ,Yanuar, Eddy Soegiato, Rina Hariyadi. “Analisis Kontribusi Penerimaan

Retribusi Daerah Tergadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kutai Barat”

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, 2011.

Kusumodestoni, R. Hadapinigradja. Akhmad Khanif Zyen, “ Prediksi Kecepatan

Angin Menggunakan Model Neural Network untuk Mengetahui Besar Daya

Listrik yang dihasilkan.” Jurnal Disprotek”, Vol.6 No.1.

Manalu, Effrida. dkk,” Penerapan Algoritma Naive Bayes untuk Memprediksi

Jumlah Produksi Brang Berdasarkan Data Persediaan Dan Jumlah Pemesanan

Page 106: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

87

Pada CV.Papa dan Mama Pastries,” Jurnal Mantik Penusa” , Vol. 1 No.2

2017.

Muin, Fakthul. “Otonomi Daerah Dalam Perspektif Pembagian Urusan Pemerintah-

Pemerintah Daerah Dan Keuangan Daerah”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8,

No.1, Januari 2014.

S.Sumenge, Ariel. “ Analisis Efektivitas dan Efesiensi Pelkasanaan Anggaran

Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daera Minahasa Selatan”, Jurnal

EMBA, Vol 1. No.3 September 2013.

Taras dan Luh Gede Sri Andini, Tyasani “ Analisis Pendapatan Asli Daerah dalam

Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali”. Vol.6.No.5,

2017.

Topowijono, “Analisi Penerapan Self Assessment Sytem Pajak Hiburan di Kota

Blitar”, Jurnal Perpajakan, Vol.10 No.1 Tahun 2016.

Sumber Undang – Undang

Pemendagri Nomor 59 Tahun 2007, Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 19 Tahun 2010. Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor. 23 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Tempat Rekreasi Dan Olahraga Tahun.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 5 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Republik Indonesia. Undang-undang No, 32 Tahun 2004, Pasal 157. Tentang

Pemerintah Daerah.

Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang- undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Ketentuan Umum dan

Perpajakan.

Undang-Undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Page 107: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

88

Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2004 Tentang Pajak Daerah

Sumber Internet

bps.go.id di akses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 14:00 WIB

Finance.detik.com Di Akses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 10:32 WIB.

http://manado.tribunnews.com/2018/10/13/10-negaramiliki-devisa-pariwisata-

terbesar-di-duniamulai-italia-hingga-jepang?page=2.

https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/forest_spesies/tentang_forest_spesi

es/species/

Kemenpar.go.id. Diakses Pada Tanggal 05 Januari 2018 Pada Pukul 13:30 WIB.

Lamongan Tourism.go.id

Page 108: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

89

Page 109: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 1

Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi 1 : Gapura/Gerbang Selamat Datang di Kabupaten Lamongan 18

Oktober 2018

Dokumentasi 2 : Peneliti befoto dengan Kepala Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan serta bagian sekretariatan

Page 110: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Dokumentasi 3 : Peneliti Berfoto dengan Kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Lamongan

Dokumentasi 4: Peneliti Berfoto dengan sebagian Pengelola objek wisata Waduk

Gondang.

Page 111: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Dokumentasi 5: Peneliti Berfoto dengan Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa

GondangBpk. Supriyadi serta berfoto di depan museum Sunan Drajat

Dokumentasi 7 : Sepeda Air dan Perahu di Waduk Gondang (Waduk Gondang

Tahun ini mengalami kekeringan yang cukup parah Karena

tidk turun hujan selama 8 bulan terakhir

Page 112: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Dokumentasi 8 : Rindangnya Pepohonan Di Waduk Gondang

Dokumentasi 9 : Pendopo Waduk Gondang

Dokumentasi 10 : Gerbang masuk Wisata Religi Sunan Drajat

Page 113: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Dokumentasi 11 : Berfoto didepan lorong Makam Sunan Drajat

Dokumentasi 12 : Peneliti mengutarakan maksud kedatangan kepada Pengelola

Page 114: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Dokemnetasi 13 : Makam Sunan Drajat atau Raden Qasim

Page 115: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Page 116: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 3

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 117: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 4

Surat Perizianan Penelitian Kesbangpol Kota Tangerang Selatan

Page 118: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 119: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 5

Surat Perizinan Kesbangpol Provinsi Banten

Page 120: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 6

Surat Peizinan Kesbangpol Provinsi Jawa Timur

Page 121: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 122: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 7

Surat Perizinan Kesbangpol Kabupaten Lamongan

Page 123: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 8

Surat Balasan Penelitian Dinas Pendapatan Kab. Lamongan

Page 124: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 9

Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan

Lampiran III

Page 125: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 10

Data Target dan Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi (Pariwisata)

Page 126: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 127: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 128: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 129: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 130: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 131: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 11

TArget dan Realisasi PAD Kab. Lamongan

Page 132: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 133: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 12

Biaya Opersional objek wisata

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMONGAN

BIAYA OPERASIONAL OBJEK WISATA WADUK GONDANG

Item Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Cetak Tiket 11,560,000 11,025 ,000 10,050,000 12,200.000 13,160,000 12,340,000

Pemeliharaan 9,064,000 9,200,000 9,345,000 5,060,000 7,000,000 5,450,000

Alat Kebersihan 2,925,000 725,000 523,000 456,000 398,500 300,000

JUMLAH 23,549,000 20,950,000 18,918,000 19,716,000 20, 558,000 18,090,000

Page 134: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMONGAN

BIAYA OPERASIONAL OBJEK WISATA RELIGI SUNAN DRAJAT

Item Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Cetak Tiket 23,405,000 24,000,000 22,300.000 23,045,000 22,940,000 23,895,000

Pemeliharaan 6,000,000 13,850,000

Alat Kebersihan 5,000,000 7,055,000 3,700,000

JUMLAH 23,405,000 29,000,000 22,300.000 30,100,000 28,940,000 41,445,000

Page 135: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 13

Page 136: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 137: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 138: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 139: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
Page 140: KONTRIBUSI RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43388/2/ALFARIZ...TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA (PARIWISATA) PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lampiran 14

Biodata Penulis

Penulis bernama lengkap Alfariz Hannini lahir di Lamongan, Tanggal 5

September 1996 yang merupakan anak pertama pasangan Winoto dan Siti

Aminah, penulis pernah menempuh pendidikan formal di Madarasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah 10 Pesanggrahan (2002-2008), SMP Negeri 2 Laren Kabupaten

Lamongan (2008-2011) dan SMA Adzkia Islamoc School Kota Tangerang

Selatan (2011-2014), dan kemudian melanjutkan pendidikan tingkat universitas di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi Ekonomi. Skripsi yang berjudul

“Kontribusi Retribusi Pariwisata Pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2012 – 2017” di bawah bimbingan Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd

dan Bapak Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si. diharapkan bisa bermanfaat bagi para

pembaca.