kontribusi penambahan zat additive (semen) terhadap...

12
KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP TANAH LOKAL UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI ATAS BAMBANG RAHARMADI Pegawai Negeri Sipil Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangka Raya ABSTRAK Tidak tersedianya sumberdaya alam yang memadai, terutama batu pecah untuk pondasi atas perkerasan jalan yang memenuhi syarat dan harus didatangkan dari luar daerah, ini merupakan masalah yang terjadi pada pembangunan ruas jalan Palangka Raya - Buntok dan salah satu faktor penyebab biaya tidak ekonomis untuk membangun infrastruktur jalan. Sebagai alternatif, untuk menekan biaya tidak ekonomis digunakan material lokal yang tersedia disekitar lokasi dengan dilakukan perbaikan sifat-sifat fisik dan mekanik tanah. Metode perbaikan yang digunakan adalah dengan bahan tambah (yaitu semen) agar memenuhi syarat teknis sebagai lapis pondasi atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi semen terhadap nilai CBR untuk meningkatkan mutu tanah lokal agar dapat digunakan sebagai lapis pondasi atas perkerasan jalan yang memenuhi syarat spesifikasi teknis. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur bahan tanah dengan variasi kadar semen 5%,7%,9% dan 12% terhadap berat kering tanah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) . Untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik dilakukan uji terhadap tanah asli dan campuran tanah-semen berupa uji berat jenis, pemadatan standar, dan CBR pemeram 3 hari dengan perendaman 4 hari. Hasil uji tanah asli dari quarry Sta. 1 + 450 Desa Bukit Batu, Timpah menunjukan bahwa, perbaikan tanah lokal dicampur dengan semen sangat berpengaruh dengan meningkatnya nilai CBR 100% dari 8,30 % menjadi 82,40% (CBR 100% minimum) dengan kadar semen 5% dan 153,50% (CBR 100% maksimum) dengan kadar semen 12%, CBR 95% dari 4,58% menjadi 56,00% (CBR 95% minimum) kadar semen 5% dan 129,0% (CBR 95% maksimum) dengan kadar semen 12% dari berat total kering tanah. Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat sebagai lapis pondasi atas dengan nilai CBR 95% optimum 81% ≥ 80%, CBR 100% optimum 99% ≥ 80% dengan umur pemeraman 3 hari dan perendaman 4 hari. Kata kunci : Kontribusi, Semen-Tanah, CBR, Lapis Pondasi Atas 78

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN)

TERHADAP TANAH LOKAL UNTUK MENINGKATKAN

NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI ATAS

BAMBANG RAHARMADI

Pegawai Negeri Sipil

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII

Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum

Dosen Program Studi Teknik Sipil

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

ABSTRAK

Tidak tersedianya sumberdaya alam yang memadai, terutama batu pecah untuk pondasi atas

perkerasan jalan yang memenuhi syarat dan harus didatangkan dari luar daerah, ini merupakan masalah yang

terjadi pada pembangunan ruas jalan Palangka Raya - Buntok dan salah satu faktor penyebab biaya tidak

ekonomis untuk membangun infrastruktur jalan. Sebagai alternatif, untuk menekan biaya tidak ekonomis

digunakan material lokal yang tersedia disekitar lokasi dengan dilakukan perbaikan sifat-sifat fisik dan

mekanik tanah. Metode perbaikan yang digunakan adalah dengan bahan tambah (yaitu semen) agar memenuhi

syarat teknis sebagai lapis pondasi atas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi semen terhadap nilai CBR untuk

meningkatkan mutu tanah lokal agar dapat digunakan sebagai lapis pondasi atas perkerasan jalan yang

memenuhi syarat spesifikasi teknis.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur bahan tanah dengan variasi kadar

semen 5%,7%,9% dan 12% terhadap berat kering tanah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) . Untuk

mengetahui sifat fisik dan mekanik dilakukan uji terhadap tanah asli dan campuran tanah-semen berupa uji

berat jenis, pemadatan standar, dan CBR pemeram 3 hari dengan perendaman 4 hari.

Hasil uji tanah asli dari quarry Sta. 1 + 450 Desa Bukit Batu, Timpah menunjukan bahwa, perbaikan

tanah lokal dicampur dengan semen sangat berpengaruh dengan meningkatnya nilai CBR100% dari 8,30 %

menjadi 82,40% (CBR100% minimum) dengan kadar semen 5% dan 153,50% (CBR100% maksimum) dengan

kadar semen 12%, CBR95% dari 4,58% menjadi 56,00% (CBR95% minimum) kadar semen 5% dan 129,0%

(CBR95% maksimum) dengan kadar semen 12% dari berat total kering tanah.

Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat sebagai lapis pondasi atas dengan

nilai CBR95% optimum 81% ≥ 80%, CBR100% optimum 99% ≥ 80% dengan umur pemeraman 3 hari dan

perendaman 4 hari.

Kata kunci : Kontribusi, Semen-Tanah, CBR, Lapis Pondasi Atas

78

Page 2: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada konstruksi jalan, salah satu lapisan

perkerasan adalah lapis pondasi atas. Lapisan

pondasi atas ini sangat penting peranannya dalam

mendukung struktur jalan yang berfungsi sebagai

meneruskan beban dari atas dan harus benar-benar

kuat dan stabil terhadap beban struktur maupun

non struktur. Untuk mencapai lapis pondasi atas

perkerasan jalan yang kuat dan stabil diperlukan

material yang mempunyai nilai daya dukung

(CBR) yang memenuhi persyarat spesifikasi

teknis.

Dalam pembangunan ruas jalan Palangka

Raya - Buntok yang menjadi permasalahan tidak

tersedianya sumberdaya alam yang memenuhi

syarat, terutama batu pecah untuk pondasi

perkerasan jalan yang harus didatangkan dari luar

daerah dan salah satu faktor penyebab biaya

kurang ekonomis untuk membangun infrastruktur

jalan

Sebagai alternatif, untuk menekan biaya

kurang ekonomis digunakan material lokal yang

tersedia disekitar lokasi dengan dilakukan

perbaikan sifat-sifat fisik dan mekanik tanah agar

memenuhi persyaratan teknis. Usaha perbaikan

tanah itu disebut stabilisasi tanah dengan dengan

menambah suatu bahan tambah (yaitu semen).

Stabilisasi dengan bahan tambah akan

memperbaiki sifat teknis tanah, seperti kekuatan

dan plastisitas (Hardiyatmo, 2010).

Perumusan Masalah

Penelitian ini lebih di fokuskan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh semen

terhadap nilai CBR untuk meningkatkan mutu

tanah lokal agar bisa digunakan sebagai lapis

pondasi atas perkerasan jalan.

Tujuan Dilakukan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

untuk mengetahui kontribusi semen terhadap nilai

CBR (minimum, maksimun dan optimum) dalam

meningkatkan mutu tanah lokal agar dapat

digunakan sebagai lapis pondasi atas perkerasan

jalan yang memenuhi syarat teknis.

Batasan Masalah

Penelitian ini akan melakukan pengujian-

pengujian terhadap tanah lokal dengan kondisi

terganggu (disturbed soil sample) dan tanah yang

distablisasi dengan semen. Peneltian ini dibatasi

dengan hal-hal sebagai berikut :

1. Tanah yang diteliti adalah jenis tanah lokal

yang berasal dari Desa Bukit Batu, Timpah.

2. Bahan stabilisasi dengan variasi kadar semen

5%,7%,9% dan 12% (Spesifikasi Bina Marga,

2007)

3. Pengaruh semen terhadap nilai CBR untuk

meningkatkan mutu tanah lokal agar bisa

digunakan sebagai lapis pondasi atas

perkerasan jalan.

4. Bahan Aditive adalah semen Tonasa.

KAJIAN PUSTAKA YANG RELEVAN

Stabilisasi Tanah-Semen

Stabilisasi dengan menggunakan bahan

tambah atau sering juga disebut stabilisasi

kimiawi bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat

teknis tanah, dengan cara mencampur tanah

dengan menggunakan bahan tambah dengan

perbandingan tertentu (Hardiyatmo, 2010).

79

Page 3: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

Menurut Hardiyatmo (2010), dalam

pemilihan bahan tambah perlu diperhatikan

sebagai berikut :

1. jenis tanah yang akan distabilisasi.

2. jenis struktur yang distabilisasi.

3. ketentuan kekuatan tanah yang hendak dicapai.

4. tipe dari perbaikan tanah yang diinginkan.

5. dana yang tersedia.

6. kondisi lingkungan.

Campuran tanah dengan semen dalam

beberapa hal sangat baik untuk lapis pondasi jalan.

Maksud utamanya untuk mereduksi tebal lapis

perkerasan. Stabilisasi lapis pondasi (base) dan

pondasi bawah (sub base), harus memenuhi syarat

gradasi, kekuatan dan keawetan. Untuk

menentukan kadar semen yang memberikan

peningkatan kekuatan dan daya tahan yang

disyaratkan dalam rentang 3% sampai dengan 12%

dari berat tanah asli (Spesifikasi, 2007). Adapun

parameter pengujian stabilisasi tanah-semen adalah

sebagai berikut :

1. Pengujian berat jenis (SNI 1964:2008).

2. Pengujian pemadatan (SNI 03-6886-2002).

3. Pengujian CBR (SNI 03-1744-1989)

Nilai kuat tekan bebas (UCS) dan CBR

untuk lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah

disyaratkan dari SNI 03-3438-1994, seperti

ditunjukkan didalam Tabel 1 berikut :

Tabel 1.1 Kekuatan Stabilisasi Tanah-Semen

Uraian Lapis

Pondasi

Atas

Lapis

Pondasi

bawah Metode

Kuat tekan

bebas

(UCS) kPa,

diperam 7

hari

2200

600

SNI 03-

6887-

2002

CBR % 80 20 SNI 03-

1744-

1989 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, SNI 03-

3438- 1994

Semen yang dicampur dengan material

granular bergradasi baik, dapat mempunyai kuat

tekan bebas (qu) sekitar 7000 sampai 14000 kPa

(Hardiyatmo, 2010) Keuntungan dari pemakaian

semen untuk stabilisasi adalah semen memberikan

ikatan yang lebih kuat di antara partikel-partikel

tanah. Semua komponen kimia untuk

berkembangannya ikatan kalsium silikat dan

aminium hidrat ada dalam semen, dan tidak ada

kontribusi kimiawi yang dibutuhkan dari tanahnya,

karena itu stabilisasi semen tidak tergantung pada

mineralogi tanah distabilisasi (Rollings dan

Rollings, 1986). Pengaruh waktu pemeraman atau

perawatan terhadap tanah-semen sangat penting,

dimana pada saat itu terjadi proses hidrasi semen

membuat campuran tanah dan semen menjadi

material keras yang disebabkan bereaksinya semen

dengan silikat tanah untuk mengikat partikel-

partikel tanah. Menurut Metcalt (1959), kekuatan

campuran naik secara berangsur-angsur dengan

umur pemeraman

Tanah

Tanah sebagai bahan yang terdiri dari

agregat mineral-mineral padat yang tidak terikat

secara kimia antara satu sama lain dari bahan-ba

han organik yang telah melapuk yang berpartikel

padat disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi

ruang-ruang kosong diantara partikel partikel padat

tersebut (Das, 2008).

Pengujian untuk tanah dengan parameter

sebagai berikut :

1. Pengujian Kadar Air (SNI 1965:2008)

Kadar air adalah perbandingan antara berat air

dengan berat butiran padat dari volume yang

diselidiki dengan Persamaan 2.1 berikut :

W1− W2

Kadar air (W) = x 100% ............. (2.1)

W2− W3

80

Page 4: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

2. Pengujian Berat Jenis (SNI 1964:2008)

Berat jenis (specific gravity) tanah (Gs)

didefinisikan sebagai perbandingan berat volume

butiran padat (Vs) dengan berat volume air (Vw)

pada temperature 40oC dengan Persamaan 2.2

berikut :

Vs

Gs = .................................................... (2.2)

Vw

3. Pengujian Pemadatan (SNI 03-1742-1989)

Pemadatan adalah suatu proses memadatnya

partikel tanah sehingga terjadi pengurangan

volume udara dan volume air dengan memakai

cara mekanis. Tujuan pemadatan tanah adalah

memadatkan tanah pada kadar air optimum dan

memperbaiki karakteristik mekanisme tanah.

Derajat kepadatan tanah diukur dari berat

volume keringnya, hubungan berat volume kering

(d), berat volume basah (b) dan kadar air (w)

dinyatakan dengan Persamaan 2.5 dan Gambar 2.3

berikut :

b

d = ...................................................... (2.3)

1+w

Sumber : Hardiyatmo (1996)

Gambar 2.5 Hubungan Antara Kadar Air dan

Berat Volume Tanah(d maks)

4. Pengujian CBR (SNI 03-1744-1989)

Nilai CBR adalah perbandingan (dalam persen)

antara tekanan yang diperlukan untuk menembus

tanah dengan piston berpenampang bulat seluas 3

inch dengan kecepatan 0,05 inch/menit terhadap

tekanan yang diperlukan untuk menembus bahan

standard tertentu.

Ada 2 macam pengukuran CBR yaitu :

1. Nilai CBR untuk penekanan pada penetrasi

0,254 (0,1”) terhadap penetrasi standar yang

besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi) dengan

Persamaan 2.4 berikut :

P1

CBR = x 100% (kg/cm2) ............. (2.4)

70,37

2 Nilai CBR untuk tekanan pada penetrasi 0,508

(0,2”) terhadap tekanan standar yang besarnya

105,56 kg/cm2 (1500 psi) dengan Persamaan

2.5 berikut :

P2

CBR = x 100% (kg/cm2)............... (2.5)

105,56

Semen

Pada dasarnya dari semua tipe semen bisa

digunakan untuk stabilisasi, tapi semen tipe I lebih

banyak digunakan sesuai yang disyaratkan SNI 03-

3438-1994 untuk stabilisasi semen pada SII-0013-

1981.

Air

Sesuai SNI 03-3438-1994, persyaratan air

untuk stabilisasi dengan semen adalah seperti

dijelaskan dalam Tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1 Persyaratan Air Untuk Stabilisasi

Dengan Semen

No. Jenis

Pengujian

Nilai Yang

Diijinkan

Metode

Pengujian

1. PH 4,5 – 8,5 SNI M03 -

1990-F

2. Bahan Organik Maks. 2000

ppm

AASHTO

T26-79

3. Minyak <2% of

cement

SNI M69 -

1990-03

4. Sulfat.Na2SO4 <10000 ppm SNI 06-2426-

1990

5. Klorida, NaCl <20000 ppm SNI 06-2421-

1991

Sumber : Hardiyatmo (2010)

d maks.

w opt.

Berat volume kering

Kadar air (w)

81

Page 5: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dari awal hingga

berakhirnya penelitian mengacu pada diagram alir

seperti pada Gambar 3.1 berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1. Semen

Semen yang digunakan tipe I merk Tonasa

dengan hasil uji berat jenis diperoleh data seperti

pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil Uji Berat Jenis Semen

Pengujian Sampel

Rata-rata I II

Berat Jenis

gr/cc 3,15 3,15 3,15

2. Air

Air yang digunakan adalah air dari PDAM

dengan hasil uji PH 5,10, berdasarkan SNI 03-

3438-1994 (PH 4,5 – 8,5) memenuhi syarat untuk

digunakan dalam stabilisasi semen.

3. Tanah

Penelitian dilakukan terhadap tanah yang

diambil di quarry Sta. 1+450 desa Bukit Batu,

Timpah, pada ruas jalan Palangka Raya – Buntok

dalam kondisi terganggu (disturbed). Pengujian

yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi

2 (dua) kelompok utama yaitu uji sifat fisik dan

sifat mekanis tanah.

Kadar Air

Hasil uji kadar air tanah asli diperoleh data

seperti pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Hasil Uji Kadar Air Tanah

Pengujian Sampel

Rata-rata I II

Kadar Air (%) 14,34 14,8

8 14,60

Berat Jenis

Hasil uji berat jenis tanah asli diperoleh data

seperti pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Berat Jenis Tanah

Pengujian Sampel

Rata-rata I II

Berat jenis 2,637 2,63

6 2,636

Pemadatan

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Penelitian

Mulai

Menyiapkan material :

Tanah lokal, semen dan Air

Hasil Penelitian

Selesai

Tanah Lokal :

Sifat-sifat fisik

- Kadar Air

- Berat Jenis

Sifat-sifat mekanik

- Pemadatan

- CBR Laboratorium

Pengujian Material

Semen PC I :

- Berat Jenis

Air :

- PH

Campuran Tanah -Semen

(5%,7%,9% dan 12%) :

Sifat-sifat fisik

- Berat Jenis

Sifat-sifat mekanik

- Pemadatan

- CBR Laboratorium

82

Page 6: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

Hasil uji pemadatan standar tanah asli diperoleh

data seperti pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Pemadatan Tanah

Pengujian Sampel Rata-

rata I II

Berat isi kering

(t/m3)

Kadar air optimum

(%)

1,860 13,30

1,862 13,50

1,861 13,40

Berdasarkan hasil uji pemadatan standar tanah

asli dapat diplotkan dalam satu grafik hubungan

kadar air dengan berat isi kering untuk

mendapatkan berat isi kering maksimum (dmax)

dan kadar air optimum (Wopt) seperti pada Gambar

4.1 berikut :

Gambar 4.1 Hasil Uji Pemadatan Tanah

CBR laboratorium

Hasil uji CBR laboratorium tanah asli

diperoleh data seperti pada Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Hasil Uji CBR Tanah

Pengujian Sampel

Rata-rata I II

CBR 100% CBR 95%

8,10 4,65

8,5 4,50

8,30 4,58

Hubungan antara pengujian tesebut diplotkan

dalam grafik yang akan menghasil nilai CBR

design seperi pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3

berikut :

Gambar 4.2 Hubungan Hasil Uji Pemadatan dan

CBR Tanah

Gambar 4.3 Hubungan Hasil Uji Pemadatan dan

CBR Tanah

4. Stabilisasi Tanah-Semen

Hasil uji sifat fisik dan mekanik campuran

tanah-semen adalah sebagai berikut :

Berat Jenis

Hasil uji berat jenis campuran tanah-semen

dengan variasi kadar , semen 5%, 7%, 9% dan 12

% diperoleh data seperti pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Berat Jenis Tanah-Semen

Pengujian

Sampel

Persentasi Semen Terhadap Berat

Kering

5% 7% 9% 12%

Berat

jenis 2,641 2,653 2,657 2,673

Pemadatan

Hasil uji pemadatan standar campuran tanah-

semen diperoleh data seperti pada Tabel 4.7

berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji Pemadatan Standar Tanah-

Semen

Pengujian

Sampel

Persentasi Semen Terhadap Berat

Kering

5% 7% 9% 12%

Berat isi kering

(t/m3)

Kadar air optimum

(%)

1,891

12,10

1,912

12,00

1,922

11,20

1,961

10,90

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

6 8 10 12 14 16 18 20

Be

rat

isi

ke

rin

g (

t/m

3)

Kadar air (%)

SNI 1742-2008/ASTM D 698-89 SNI 03-1744-1989/ASTM D 1883-89

1,60

1,70

1,80

1,90

2,00

2,10

6 8 10 12 14 16 18 20

Ber

at Is

i Ker

ing

(t/m

3)

Kadar Air (%)

1,60

1,70

1,80

1,90

2,00

2,10

3 5 7 9 11

CBR (%)

MDD = 1,860 t/m3

OM

C =

13,

20 %

CB

R 1

00 =

8,1

0 %95% DD = 1,767 t/m3

CB

R 9

5 =

4,6

5 %

Min

. MC

= 9

,00

%

Max

. MC

= 1

7,50

%

SNI 1742-2008/ASTM D 698-89 SNI 03-1744-1989/ASTM D 1883-89

1,60

1,70

1,80

1,90

2,00

2,10

6 8 10 12 14 16 18 20

Be

rat I

si

Ke

rin

g (t

/m3)

Kadar Air (%)

1,60

1,70

1,80

1,90

2,00

2,10

2 4 6 8 10

CBR (%)

MDD = 1,862t/m3

OM

C =

13

,50

%

CB

R 1

00

= 8

,50

%

Min

. M

C =

9,4

5 %

Ma

x. M

C =

17

,70

%

CB

R 9

5 =

4,5

0 %

MDD = 1,769t/m3

83

Page 7: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Kuat

Tek

an B

ebas

(kg

/cm

2)

Kadar Semen (%)

Grafik UCS - % Semen

2,60

2,65

2,70

2,75

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Ber

at J

enis

Kadar Semen (%)

Grafik Berat Jenis - % Semen

Berdasarkan hasil uji pemadatan standar

campuran tanah-semen dengan variasi kadar semen

dapat diplotkan dalam satu grafik hubungan antara

kadar air dengan berat isi kering dengan tren

seperti pada Gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Hasil Uji Pemadatan Standar

Tanah-Semen

CBR laboratorium

Hasil uji CBR laboratorium campuran tanah-

semen diperoleh data seperti pada Tabel 4.8

berikut :

Tabel 4.8 Hasil Uji CBR Tanah-Semen

Pengujian

Sampel

Persentasi Semen Terhadap Berat

Kering

5% 7% 9% 12%

CBR 100%

CBR 95%

82,40

56,00

113,50

103,00

136,00

123,00

153,50

129,00

Berdasarkan hasil uji CBR campuran tanah-

semen dengan variasi kadar semen dapat diplotkan

dalam grafik hubungan antara kadar semen dengan

nilai CBR dengan tren seperti pada Gambar 4.5

berikut :

Gambar 4.5 Hasil Uji CBR Tanah-Semen

Pembahasan

1. Pengaruh Semen Terhadap Peningkatan

Kekuatan Tanah

Salah satu alternatif untuk meningkatkan

kekuatan tanah lokal adalah dengan menambahkan

suatu bahan tambah (additive) agar dapat sebagai

lapis pondasi atas perkerasan jalan yang memenuhi

syarat spesifikasi teknis. Dalam penelitian ini

sebagai bahan tambah menggunakan semen yang

distabilisasi dengan tanah lokal, dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh kontribusi semen

terhadap peningkatan tanah lokal dengan

parameter pengujian sifat fisik dan mekanik

campuran tanah-semen.

Analisis Berat Jenis

Dari hasil penelitian berat jenis dapat dilihat

pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.6, menunjukan

peningkatan berat jenis dari tanah asli seperti yang

dilihat pada Gambar 4.6 berikut :

Gambar 4.6 Pengaruh Penambahan Semen

Terhadap Berat Jenis

Peningkatan berat jenis dari tanah asli menjadi

campuran tanah-semen, dikarenakan

bertambahnya kadar semen yang mempunyai berat

jenis lebih berat dari berat jenis tanah yang

mengisi rongga pori tanah sehingga, densitas tanah

menjadi lebih besar atau tanah menjadi lebih padat.

Analisis Pemadatan

Hasil penelitian uji pemadatan dapat dilihat

pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.7, menunjukan

peningkatan berat volume kering maksimum

(dmax) dan/atau menurunkan kadar air optimum

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

4 6 8 10 12 14 16 18 20

Bera

t isi

kerin

g (t/

m3)

Kadar air (%)

GRAFIK CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR ) STABILISASI TANAH-SEMEN

Kuat

Tek

an B

ebas

(kg/

cm2)

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Calif

orni

a Be

arin

g Ra

tio (%

)

Kadar Semen (%)

Grafik CBR - % Semen

CBR 95%

84

Page 8: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

4 6 8 10 12 14 16 18 20

Bera

t is

i ker

ing

(t/m

3)

Kadar air (%)

Sr 100%Sr 90%

Sr 80%

Sr 70%

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Calif

orni

a Be

arin

g Ra

tio

(%)

Kadar Semen (%)

Grafik CBR - % Semen

(Wopt) dari tanah asli seperti yang dilihat pada

Gambar 4.6 berikut :

Gambar 4.6 Pengaruh Penambahan Semen

Terhadap Berat Volume Kering dan

Kadar Air Optimum

Peningkatan berat volume kering maksimum

(dmax) dari tanah asli 1,861 t/m3, setelah

distabilisasi dengan semen meningkat menjadi

menjadi dmax1,961 t/m3

dengan kadar semen 12%.

Penurunan kadar air optimum (Wopt) dari tanah asli

13,40% menjadi Wopt 10,90% dengan kadar semen

12%. Peningkatan berat volume keringnya (dmax)

dan/atau menurunkan kadar air optimum (Wopt) dari

tanah asli dikarenakan pengaruh penambahan

semen yang mengisi rongga pori tanah, pada saat

kondisi tanah asli berisi air dan udara. Akibat

adanya penambahan semen yang mengisi dalam

rongga pori tanah, persentasi air yang dikandung

tanah menjadi berkurang. Peningkatan partikel

padat (semen) berdampak pada peningkatan berat

volume keringnya dibandingkan pada kondisi

tanah asli.

Analisis CBR

Hasil penelitian uji CBR dapat dilihat pada

Tabel 4.5 dan Tabel 4.8, menunjukan peningkatan

kekuatan daya dukung (CBR) dari tanah asli seperti

yang dilihat pada Gambar 4.7 berikut :

Gambar 4.7 Pengaruh Penambahan Semen

Terhadap Nilai CBR

Kekuatan daya dukung (CBR100%) dari tanah

asli 8,3% setelah distabilisasi dengan semen

meningkatan sangat signifikan menjadi CBR100%

minimum 82,40% kadar semen 5% dan maksimum

153,50% dengan kadar semen 12% dan CBR95%

dari tanah asli 4,58% setelah distabilisasi dengan

semen meningkatan sangat signifikan menjadi

CBR95% minimum 56,00% kadar semen 5% dan

maksimum 129,0% dengan kadar semen 12%.

Karena rongga pori tanah seluruh atau sebagian

besar terisi oleh pasta semen dan partikel-partikel

tanah secara meluas, terikat oleh semen pada titik-

titik kontak yang menyebabkan butiran saling

bersinggungan dan rongga porinya semakin kecil,

maka semakin besar aksi sementasi semakin besar

pula kekuatan campuran tanah-semen.

2. Kadar semen Optimum Campuran Tanah-

Semen

Salah satu tujuan dari penelitian ini, untuk

mengetahui berapa persen kontribusi semen yang

ideal sebagai acuan desain lapis pondasi atas yang

memenuhi syarat spesifikasi teknis.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan hasil

penelitian di laboratorium, kadar semen optimum

(PCopt) yang digunakan terhadap nilai CBR seperti

pada Gambar 4.8 halaman berikut :

PENGARUH SEMEN TERHADAP NILAI CBR

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Calif

orni

a Be

arin

g Ra

tio (%

)

Kadar Semen (%)

Grafik CBR - % Semen

Garis Target CBR ≥ 80% SNI 03-3438-1994 untuk LPA

Opt.

PC =

6,0

%

CBR = 99,00%

CBR = 81,00%

CBR 100%

CBR 95%

85

Page 9: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

PENGARUH SEMEN TERHADAP KADAR AIR OPTIMUM TANAH

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Kad

ar A

ir O

ptim

um (

% )

Kadar Semen (%)

Grafik Kadar Air Optimum - % Semen

Opt.

PC =

6,0%

OMC= 12,02 %

Opt

. PC

= 5,

70 %

CBR = 95,02 %

2,60

2,65

2,70

2,75

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Ber

at J

enis

Kadar Semen (%)

Grafik Berat Jenis - % Semen

Opt

. PC

= 6,

0 %

BJ = 2,645

Gambar 4.8 Kadar Semen Optimun Terhadap

Nilai CBR

Berdasarkan hasil pengeplotan pada

Gambar 4.8 menunjukan titik pertemuan antara

kadar semen dengan CBR, didapat kadar semen

optimum (PCopt) 6% dengan nilai CBR95% optimum

81% dan CBR100% optimum 99%, dengan umur

pemeraman 3 hari dan perendaman 4 hari.

Berdasarkan SNI 03-3438-1994 memenuhi syarat

sebagai lapis pondasi atas karena nilai CBR

optimum ≥ 80%.

Dengan kadar semen optimum (PCopt) 6%

diplotkan terhadap kadar air optimum seperti dapat

dilihat pada Gambar 4.9 berikut :

Gambar 4.9 Kadar Semen Optimun Terhadap

Kadar Air Optimum

Dari hasil pengeplotan pada Gambar 4.9,

menunjukan titik pertemuan antara kadar semen

optimum dengan kadar air optimum didapat hasil

kadar air optimum (Wopt) 12,02%.

Dengan kadar semen optimum (PCopt) 6%

diplotkan terhadap berat jenis seperti dapat dilihat

pada Gambar 4.10 berikut :

Gambar 4.10 Kadar Semen Optimun Terhadap

Berat Jenis Optimum

Dari hasil pengeplotan pada Gambar 4.10,

didapat hasil berat jenis optimum (Gs opt) 2,645.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kontribusi semen sangat berpengaruh besar

(signifikan) dalam meningkatkan mutu tanah

lokal dengan nilai CBR100% dari 8,30 % menjadi

82,40% (CBR100% minimum) kadar semen 5 %

dan 153,50% (CBR100% maksimum) dengan

kadar semen 12%, CBR95% dari 4,58% menjadi

56,00% (CBR95% minimum) kadar semen 5%

dan 129,0% (CBR95% maksimum) dengan kadar

semen 12% dari berat total kering tanah.

2. Kadar semen optimum 6% dari berat total

kering tanah, memenuhi syarat sebagai lapis

pondasi atas dengan nilai CBR95% optimum

81% ≥ 80%, CBR100% optimum 99% ≥ 80%

dengan umur pemeraman 3 hari dan

perendaman 4 hari.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat kemukakan

untuk penyempurnaan penelitian stabilisasi tanah

dengan campuran semen adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengantisipasi kebutuhan lapangan dan

memudahkan para praktisi teknis diharapkan

ada penelitian lebih lanjut pengaruh semen

terhadap lapis Pondasi bawah ditinjau dari daya

dukung (CBR)

2. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan

parameter kuat tekan bebas (UCS) baik untuk

lapis pondasi atas maupun bawah.

Page 10: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

(2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Penerbit Universitas Lambung Mangkurat.

Banjarmasin

Hendarsin, (2000). Perencanaan Teknik Jalan

Raya. Penerbit Politeknik Negeri Bandung

Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan

Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pekerjaan Umum, (2007). Spesifikasi

umum Bidang Jalan dan Jembatan. Jakarta

Badan Standar Nasional, (2008). Cara Uji

Penentuan Kadar Air Untuk Tanah Dan

Batuan Dilaboratorium (SNI 1965-2008).

Jakarta

Badan Standar Nasional, (2008). Cara Uji Berat

Jenis Tanah (SNI 1964-2008). Jakarta

Badan Standar Nasional, (1989). Cara Uji

Kepadatan Ringan Untuk Tanah (SNI 03-

1742-1989). Jakarta

Badan Standar Nasional, (1989). Metode

Pengujian CBR Laboratorium (SNI 03-

1744-1989). Jakarta

Badan Standar Nasional, (1994). Tata Cara

Pembuatan Stabilisasi Tanah Dengan

Semen Portland Untuk Jalan (SNI 03-

3438-1994). Jakarta

Tim Geoteknik Jurusan Teknik sipil , (2009). Job

Sheets Praktikum Uji Tanah. Politeknik

Negeri Bandung

Rommel, (1999). Buku Petunjuk Pratikum

Mekanika Tanah. Universitas

Muhammadiyah Malang

87

86

87

Page 11: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat
Page 12: KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat