forensik semen

12
BAB 2 TUMOR LIDAH Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada dua macam tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak mempunyai ciri-ciri yaitu bentuknya bundar dan lonjong, pertumbuhannya terbatas dan lambat, mempunyai simpai atau kapsul, tidak menyebabkan kematian secara langsung, tidak mempunyai anak sebar. Tumor ganas mempunyai ciri – ciri yaitu tidak mempunyai bentuk, pertumbuhannya cepat dan tidak terbatas serta melewati batas anatominya, tidak mempunyai simpai, mempunyai anak sebar (metastasis). 1 2.1 Definisi Tumor Pada Lidah Tumor rongga mulut ialah tumor yang terdapat di daerah rongga mulut yang terletak mulai dari perbatasan kulit selaput lendir bibir atas dan bawah sampai ke perbatasan palatum durum - palatum mole di bagian atas. 1 Tumor ganas rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel atau jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel antara lain karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal, sedangkan contoh yang berasal dari jaringan ikat adalah fibrosarkoma. 1,2 Tumor ganas pada lidah adalah suatu neoplasma maligna yang berasal dari jaringan epitel mukosa lidah dengan sel berbentuk squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis). Tumor ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen. 1,2,3,4 Karsinoma sel skuamosa adalah jenis keganasan yang paling sering terjadi dalam rongga mulut, meliputi 95% dari seluruh kasus keganasan pada rongga mulut. Pada stadium dini tidak terasa sakit dan tampak sebagai lesi ulserasi, fisur, atau keratosis yang dapat diketahui dengan palpasi. Daerah pada lidah yang mempunyai frekuensi tinggi terhadap kelainan ini adalah lateral dan ventral lidah. Jika bagian 2/3 posterior lidah dan dasar lidah sudah terkena, maka prognosis menjadi buruk karena sulit mencapai daerah lesi dan lokasinya dekat dengan organ vital. Tindakan yang Universitas Sumatera Utara

Upload: muhd-idris-aizat-adam

Post on 29-Sep-2015

264 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

forensik

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    TUMOR LIDAH Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada dua

    macam tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak mempunyai ciri-ciri

    yaitu bentuknya bundar dan lonjong, pertumbuhannya terbatas dan lambat,

    mempunyai simpai atau kapsul, tidak menyebabkan kematian secara langsung, tidak

    mempunyai anak sebar. Tumor ganas mempunyai ciri ciri yaitu tidak mempunyai

    bentuk, pertumbuhannya cepat dan tidak terbatas serta melewati batas anatominya,

    tidak mempunyai simpai, mempunyai anak sebar (metastasis).1

    2.1 Definisi Tumor Pada Lidah

    Tumor rongga mulut ialah tumor yang terdapat di daerah rongga mulut yang

    terletak mulai dari perbatasan kulit selaput lendir bibir atas dan bawah sampai ke

    perbatasan palatum durum - palatum mole di bagian atas.1 Tumor ganas rongga mulut

    dapat berasal dari jaringan epitel atau jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari

    jaringan epitel antara lain karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal,

    sedangkan contoh yang berasal dari jaringan ikat adalah fibrosarkoma.1,2

    Tumor ganas pada lidah adalah suatu neoplasma maligna yang berasal dari

    jaringan epitel mukosa lidah dengan sel berbentuk squamous cell carcinoma (sel

    epitel gepeng berlapis). Tumor ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di

    samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.1,2,3,4

    Karsinoma sel skuamosa adalah jenis keganasan yang paling sering terjadi

    dalam rongga mulut, meliputi 95% dari seluruh kasus keganasan pada rongga mulut.

    Pada stadium dini tidak terasa sakit dan tampak sebagai lesi ulserasi, fisur, atau

    keratosis yang dapat diketahui dengan palpasi. Daerah pada lidah yang mempunyai

    frekuensi tinggi terhadap kelainan ini adalah lateral dan ventral lidah. Jika bagian 2/3

    posterior lidah dan dasar lidah sudah terkena, maka prognosis menjadi buruk karena

    sulit mencapai daerah lesi dan lokasinya dekat dengan organ vital. Tindakan yang

    Universitas Sumatera Utara

  • tepat sangat diperlukan karena menurut data statistik 2/3 dari seluruh pasien tumor ini

    meninggal.2,4,5

    2.2 Etiologi

    Tumor ganas dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.

    Kini telah diketahui bahwa hanya 5-10% dari semua tumor ganas disebabkan oleh

    defek genetik, sedangkan sisanya 90-95% disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan

    dan gaya hidup. Apabila dijabarkan, faktor lingkungan ini terdiri dari diet atau pola

    makan, tembakau, infeksi, obesitas atau inaktifitas, serta bahan polutan lingkungan,

    radiasi, dan alkohol. Menurut WHO, 43% kematian akibat tumor disebabkan oleh

    tembakau, diet dan infeksi. Tembakau merupakan penyebab tumor yang paling dapat

    dicegah. Di kebanyakan negara maju, rokok bertanggung jawab atas 30% dari seluruh

    kematian akibat tumor. Merokok juga meningkatkan resiko terjadinya paling sedikit

    14 jenis tumor, antara lain tumor pada tenggorokan, mulut, lidah, pankreas, kandung

    kemih, lambung hati, dan ginjal. Hampir 90 % pasien yang didiagnosa menderita

    tumor adalah perokok, dan merokok yang dikombinasikan dengan minuman alkohol

    secara sinergis dapat berkontribusi terjadinya tumor pada lidah.6

    Selain itu di beberapa negara, seperti India, Nepal, Pakistan dan juga termasuk

    Indonesia, memiliki kebiasaan makan sirih yang biasanya terdiri dari buah pinang

    (areca nut) yang dibungkus dengan daun sirih, dan memakan bersama-sama dengan

    tembakau. Kebiasaan makan buah pinang ini ternyata sudah lebih dulu dari pada

    pemakai tembakau. Buah pinang sendiri memiliki sifat adiktif dan dari penelitian saat

    ini terdapat bukti yang cukup bahwa buah pinang bersifat karsinogenik. Pemakaian

    bersama-sama dengan tembakau, campurannya menjadi lebih adiktif dan

    karsinogenik. Hal ini dapat menyebabkan tumor pada lidah.6

    Hampir seperlima tumor di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit infeksi

    kronis, pada tumor lidah, khususnya infeksi virus HPV (Human Papillomavirus), dan

    sifilis. Infeksi yang dikaitkan dengan inflamasi adalah faktor resiko utama terjadinya

    tumor, hampir semua virus yang terkait dengan tumor memperlihatkan akan

    Universitas Sumatera Utara

  • mengaktifkan marker inflamasi, NF-kB sehingga mencapai keadaan patofisiologis

    seperti displasia, leukoplakia, dan menjadi malignan.6

    Selain faktor-faktor diatas, tumor pada lidah dapat dipicu oleh pemakaian

    gigi palsu yang tidak sesuai, iritasi kronis dari restorasi, kebersihan rongga mulut

    yang buruk. Dan semua faktor-faktor tersebut bersinergis dan terpapar dalam waktu

    yang lama.5

    2.3 Anatomi Lidah

    Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yaitu :

    1. Apeks lingual (ujung lidah)

    2. Korpus lingual (badan lidah)

    3. Radiks lingual (akar lidah)

    Gambar 1. Anatomi lidah.7

    Universitas Sumatera Utara

  • a) Struktur - struktur superfisial dari lidah

    Membran mukosa yang melapisi lidah dijumpai pada bagian dorsal lidah, di

    pinggir kanan dan kiri; dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil disebut

    dengan papila.

    Pada bagian dasar papila ini terdapat kuncup - kuncup pengecap sehingga kita dapat

    menerima sensasi atau merasa cita rasa. Ada empat macam papila, yaitu: papila

    filiformis, papila fungiformis, papila sirkumvalata dan papila foliata.

    Area dibawah lidah disebut dasar mulut. Membran mukosa disini bersifat licin, elastis

    dan terdapat banyak pembuluh darah yang menyebabkan lidah ini mudah bergerak.

    Mukosa dasar mulut tidak mengandung papila. Dasar mulut dibatasi oleh otot-

    otot lidah dan otot - otot dasar mulut yang berinsertio di sebelah dalam mandibula. Di

    sebelah dalam mandibula ini terdapat kelenjar - kelenjar ludah sublingualis dan

    submandibularis.7,8,9

    b) Otot - otot pada lidah

    Lidah adalah organ otot dengan kekenyalan yang baik sekali sewaktu

    bergerak, hal ini dapat dilihat pada waktu mengunyah. Lidah sebagian besar terdiri

    dari dua kelompok otot. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus,

    sementara otot ekstrinsik melekatkan lidah pada bagian sekitarnya serta

    melaksanakan gerakan - gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan

    menelan.7,8

    c) Persarafan pada lidah

    Lidah memiliki persarafan yang majemuk. Otot - otot lidah mendapat suplai

    dari nervus hipoglosus (nervus XII). Taste bud pada lidah dibagi menjadi dua

    bagian, yaitu perasaan umum, menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran,

    bentuk, susunan, kepadatan suhu, dan sebagainya, serta rasa pengecap khusus. Implus

    perasaan umum berada pada bagian anterior lidah pada serabut saraf lingual yang

    merupakan sebuah cabang nervus kranial V, sementara implus indera pengecap

    berada pada korda timpani bersama saraf lingual, kemudian bersatu dengan nervus

    kranial VII, yaitu nervus fasialis.7,8,9

    Universitas Sumatera Utara

  • d) Kelenjar limfe pada lidah8,9

    Kelenjar limfe penting untuk diketahui oleh karena berhubungan dengan

    proses penyebaran karsinoma lidah.

    Penyaluran limfe melalui lidah terjadi melalui 4 jalur yaitu:

    1) Limfe dari bagian 1/3 posterior lidah disalurkan ke bagian servikalis profunda

    superior di kedua sisi.

    2) Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lidah disalurkan langsung ke bagian

    servikalis profunda inferior.

    3) Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lidah disalurkan ke submandibularis

    4) Limfe dari ujung lidah disalurkan ke submentalis.

    Gambar 2. Anatomi kelenjar limfe lidah.10

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.4 Gambaran Klinis

    Tanda-tanda yang spesifik pada tumor lidah adalah suatu massa atau ulkus

    yang merupakan jaringan epitel yang terkoyak. Jaringan epitel yang hilang bersifat

    menyeluruh sehingga jaringan ikat di bawahnya menjadi terbuka. Untuk menentukan

    diagnosa suatu ulkus di lidah diperlukan pemeriksaan yang tepat dan rinci serta

    anamnesa pasien. Langkah selanjutnya diperlukan pemeriksaan ulkus dengan

    menggunakan pendekatan yang sistematis seperti pemeriksaan lokasi ulkus, jumlah

    ulserasi, ukuran, bentuk, dasar lesi, dan tepi lesi.11

    Di dalam mulut, ulkus biasanya disertai rasa sakit, kecuali tumor mulut yang ganas

    mempunyai gejala dan tanda yaitu:11

    Di awal pembentukannya lesi sering tidak sakit, sehingga tidak terlalu

    diperhatikan oleh penderitanya. Lesi akan terasa sakit bila terjadi infeksi atau bila

    tumor menginvasi jaringan saraf.

    Di daerah leher ditemukan pembesaran kelenjar yang tidak nyeri.

    Dengan semakin berkembangnya lesi, akan terjadi kesulitan menelan, mengunyah

    dan bicara, yang disertai rasa sakit.

    Lokasi: pada lidah, dasar mulut, mukosa bukal, linggir alveolar ( merupakan >

    60% lesi kanker mulut ).

    Bentuk: bulat, berliku-liku, atau tidak beraturan, dengan tepi: tinggi, bergulung dan

    menonjol.

    Dasar lesi: granular dan kasar, dapat dengan mudah berdarah, dan pada jaringan di

    bawah lesi: ditemukan indurasi dan perlekatan dengan jaringan yang lebih dalam.

    Penyebaran melalui pembuluh limfe:

    Terjadi penyebaran melalui nodus limfatik regional. Tiga puluh persen pasien

    datang dengan keluhan adanya keterlibatan nodus limfatik.

    Nodus yang membesar menjadi semakin padat atau keras, tidak ada nyeri tekan,

    dan melekat dengan jaringan di sekitarnya.

    Limfadenopati dapat merupakan gambaran klinis awal pada karsinoma lidah.

    Universitas Sumatera Utara

  • Tes diagnostik

    Pemeriksaan: biopsi dan histopatologi, radiologi umum, tomografi menggunakan

    komputer (CT), pencitraan resonansi magnetik (MRI).

    2.5 Patofisiologi Neoplasma atau tumor adalah transformasi sejumlah gen yang menyebabkan

    gen tersebut mengalami mutasi pada sel DNA. Karsinogenesis akibat mutasi materi

    genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan

    tumor atau neoplasma. Gen yang mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen

    supresor tumor, yang dapat menimbulkan abnormalitas pada sel somatik. Usia sel

    normal ada batasnya, sementara sel tumor tidak mengalami kematian sehingga

    multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel neoplasma

    mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang akhirnya

    menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel. Tumor diklasifikasikan

    Gambar 3. Terlihat ulser pada sisi lateral lidah dengan sel skuamus karsinoma pada penderita laki-laki berumur 80 tahun yang merupakan perokok dan peminum alkohol berat.12

    Universitas Sumatera Utara

  • sebagai benigna, yaitu kejadian neoplasma yang bersifat jinak dan tidak menyebar ke

    jaringan sekitarnya. Sebaliknya, maligna disinonimkan sebagai tumor yang

    melakukan metastatis, yaitu menyebar dan menyerang jaringan lain sehingga dapat

    disebut tumor ganas.13

    Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi. Bahkan

    kenyataannya, beberapa serial mutasi terhadap kelas gen tertentu diperlukan untuk

    mengubah suatu sel normal menjadi sel sel tumor. Hanya mutasi pada gen tertentu

    yang berperan penting pada divisi sel, apoptosis sel dan DNA repair yang akan

    mengakibatkan suatu sel kehilangan regulasi terhadap poliferasinya.13

    Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi

    karsinogenik. Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah

    resiko terjadinya mutasi ekstra pada sel desendens mutan. Sel sel yang hanya

    memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi ganas diperkirakan bersumber dari tumor

    jinak. Ketika mutasi berakumulasi, maka sel tumor jinak itu akan menjadi tumor

    ganas.13

    Proses karsinogenesis adalah proses bertahap suatu multisteps process. Sedikitnya

    ada tiga tahapan, yaitu:6,14

    1. Inisiasi, proses inisiasi ini:

    1. Karsinogen yang merupakan inhibitor adalah mutagen

    2. Cukup terkena sekali paparan karsinogen

    3. Keadaan ini permanen dan irreversible

    4. Proses ini tidak mengubah ekspresi gen

    2. Promosi, sifat sifat promoter adalah:

    1. Mengikuti kerja inisiator

    2. Perlu paparan berkali kali

    3. Keadaan dapat reversible

    4. Dapat mengubah ekspresi gen seperti: hiperplasia, induksi enzim, induksi

    diferensiasi

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Progresi

    Pada progresi ini terjadi aktivasi, mutasi, atau hilangnya gen. pada progresi ini timbul

    perubahan benigna menjadi pre-maligna dan maligna.

    Gambar 4. Tahap perjalanan sel menjadi tumor yang tergambar dari tiga tahap yaitu inisiasi, promosi, dan progresi.6

    Tumor

    Universitas Sumatera Utara

  • Staging tumor pada rongga mulut

    Sistem yang dipakai adalah American Join Commite For Cancer Staging and

    End Result reporting (AJCCS). Sistem yang dipakai adalah T.N.M yaitu: T:Tumor

    primer, N: Kelenjar getah bening regional, M: Metastasis jauh tumor primer dan

    dipakai pada rongga mulut:2,3,4,15,16

    T Tumor primer

    TX : Tumor yang belum dapat dideteksi

    T0 : Tidak ada bukti tumor primer

    TIS : Karsinoma insitu (tumor permukaan)

    T1 : Tumor besarnya 2 cm atau lebih kecil

    T2 : Tumor lebih besar dari 2 cm tetapi lebih kecil dari 4 cm

    T3 : Tumor lebih besar dari 4 cm

    T4 : Tumor telah melibatkan struktur di sekitarnya seperti tulang kortikal

    atau otot otot lidah

    N Kelenjar getah bening regional

    NX : Kelenjar getah bening regional tidak dapat diperkirakan

    N0 : Tidak ada metastatis ke kelenjar getah bening regional

    N1 : Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran

    kurang dari 3 cm

    N2 : Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran

    3 - 6 cm atau bilateral atau melibatkan kelenjar getah bening multiple dengan

    ukuran kurang dari 6 cm atau melibatkan kelenjar getah bening kontra lateral

    dengan ukuran kurang dari 6 cm

    N2a : Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran

    3 - 6 cm

    N2b : Metastatis ke kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang

    dari 6 cm

    N2c : Metastatis ke kelanjar getah bening kontra lateral dengan ukuran

    kurang dari 6 cm

    N3 : Metastatis ke kelenjar getah bening dengan ukuran lebih dari 6 cm

    Universitas Sumatera Utara

  • M Metastatis jauh tumor primer

    MX : Adanya metastatis jauh tidak dapat diperkirakan

    M0 : Tidak ada metastatis jauh dari tumor primer

    M1 : Ada metastasis jauh dari tumor primer

    Dari TNM sistem di atas, maka derajat tumor dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    Stage 1 : T1 N0 M0

    Stage 2 : T2 N0 M0

    Stage 3 : T3 N0 M0

    T1 N1 M0

    T2 N1 M0

    T3 N1 M0

    Stage 4 : T4 N0 M0

    T1, T2, atau T3 dengan N2 atau N3 dan M0

    T1, T2 atau T3 N2 atau N3 dan M1

    2.6 Penatalaksanaan Tujuan utama dari perawatan tumor ganas lidah adalah kontrol dari tumor

    primer. Menurut Epstein (1994), pilihan perawatan tergantung pada beberapa

    yaitu:2,3,4,16

    1.Tipe sel dan derajat diferensiasi

    2. Bagian yang terlibat, ukuran serta lokasi dari tumor primer

    3. Keterlibatan jaringan getah bening

    4. Ada tidaknya keterlibatan tulang

    5. Kemampuan tercapainya tepi tumor pada waktu operasi

    6. Kemampuan mempertahankan fungsi komunikasi

    7. Kemampuan mempertahankan fungsi menelan

    8. Status fisik dan mental pasien

    9. Komplikasi yang mungkin terjadi

    10. Kerja sama (kooperatif ) pasien

    Universitas Sumatera Utara

  • Beberapa tipe perawatan dari tumor pada rongga mulut yaitu:

    1. Pembedahan

    2. Radioterapi

    3. Kemoterapi

    4. Pembedahan dan radioterapi

    5. Kemoradioterapi

    6. Cryosurgery

    7. Laser

    Tabel 1. Tabel perawatan tumor ganas pada lidah2,3,4

    Stage Tumor Perawatan 1 Bedah dengan eksisi luas dengan batas

    sayatan bebas tumor + radioterapi 2 Bedah dengan eksisi luas dengan batas

    sayatan bebas tumor + radioterapi 3 Pembedahan ( Diseksi profilaksis leher )

    + Radioterapi + kemoterapi 4 Pembedahan ( RND ) + Radioterapi +

    Kemoterapi

    Universitas Sumatera Utara