kontribusi k.h. wahab hasbullah dalam …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/bab i, v, daftar...

50
KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM BERORGANISASI (1914 1971 M ) SKRIPSI Diajukan Untuk Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: HARTONO NIM: 08120028 FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Upload: tranlien

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM BERORGANISASI

(1914 – 1971 M )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

HARTONO

NIM: 08120028

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah
Page 3: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah
Page 4: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah
Page 5: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

v

MOTTO

“Lakukanlah Setiap yang Diinginkan, Tanpa Harus Berfikir Salah atau

Benar, Pada Saatnya Kebenaran Akan Menampakkan Rupanya”

Page 6: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

vi

PERSEMBAHAN

Untuk:

Almamater Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

UIN Sunan Kalijaga;

Bapak, Ibu, Om, Kakak Sepupu, serta

Teman-teman kelas SKI 2008, Sahabat PMII Korp Karomah 2008, Keluaraga

Mahasiswa Seumenep Yogyakarta (KMSY) dan rekan-rekan English Cafe.

Page 7: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

vii

ABSTRAK

Kontribusi K.H. Wahab Hasbullah Dalam Berorganisa (1914 – 1971 M)

Wahab Hasbullah adalah seorang tradisionalis lahir dari keluarga

pesantren, tetapi mempunyai ide-ide yang modern. Di samping itu, ia merupakan

ulama yang berjiwa juang dan tokoh organisasi yang energik sejak usia muda,

untuk memberikan perubahan-perubahan besar terhadap bangsa Indonesia yang

mulai tercermin sejak tahun 1914. Hal ini terlihat ketika pulang dari tanah suci

Mekah.

Dua tahun berlalu yaitu pada 1916, kondisi Indonesia begitu mengenaskan,

para penjajah semakin liar menindas bangsa Indonesia, sehingga kiai Wahab

mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Nahdlatul Wathan (kebangkitan

tanah air), untuk membangkitkan kesadaran rakyat Indonesia melalui pendidikan.

Di tahun yang sama ia juga mendirikan Tashwirul Afkar (Gambaran Pemikiran).

Upaya Kiai Wahab tidak berhenti sampai disitu. Tahun 1918, Kiai Wahab kembali

mendirikan organisasi yang diberi nama Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Saudagar)

untuk memperkuat gerakannya. Organisasi ini bergerak sebagai pusat penggalang

dana bagi pengembangan agama Islam.

Perjuangan Kiai Wahab memberikan wujud nyata bagi lahirnya NU secara

formal, sementara Kiai Hasyim Asy’ari adalah ruh dah jiwa bagi NU itu sendiri.

Berangkat dari beberapa organisisasi tersebut, Kiai Wahab berusaha mendirikan

organisasi yang lebih luas cakupannya “tidak hanya bidang pendidikan”, gagasan

ini disampaikan kepada Kiai Hasyim Asy’ari dan dan mendapat persetujuan.

Akhirnya ulama-ulama tradisional mengadakan musyawarah di Surabaya pada

tanggal 16 Rajab 1344 / 31 Januari 1926, lahirlah organisasi Nahdlatul Ulama

(Kebangkitan Ulama) yang mampu melindungi dan memberikan semangat baru

terhadap masyarakat tradisional.

Penelitian ini menggunakan pendekatan behaviorisme. Penggunaan

pendekatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran

yang kompleks tentang ketokohan Kiai Wahab, khususnya terkait dalam proses

dialektika prilaku sejarah dengan realitas sosial di sekitarnya. Penulis juga

menggunakan teori Ashabiyah (primordial), yang digunakan sebagai pisau

pembedah interaksi sosial seorang tokoh. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu suatu proses menguji dan

menganalisis secara kritis analitis terhadap rekaman masa lampau berdasarkan

data-data yang didapat.

Hasil penelitian atau kesimpulan dalam penelitian ini adalah diketahui

berdasarkan fakta yang didapat, bahwa Kiai Wahab adalah seorang organisator,

politikus dan nasionalis yang mempunyai pemikiran moderat yang jauh kedepan.

Kontribusinya sangat besar terhadap bangsa ini, baik pendidikan, keagamaan, dan

juga berjuang dalam melawan penjajah. Terbentuknya NU juga mampu membuka

pintu lahirnya pendidikan keagamaan, baik secara formal maupun non-formal di

lingkungan masyarakat tradisional.

Page 8: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah

Swt, Yang telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah, dan petunjuk-Nya.

Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Rasulullah saw

manusia pilihan pembawa rahmat bagi seluruh alam.

Dengan pertolongan Allah Swt, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Kontibusi K.H. Wahab Hasbullah dalam Berorganisasi (1914 – 1971

M)”. Skripsi ini merupakan upaya penulis untuk memahami kiprah dan peran Kiai

Wahab sebagai tokoh pesantren tradisionalis yang mempunyai pemikiran moderat,

dan juga kontribusinya kepada bangsa Indonesia dalam melawan penjajah, tetapi

skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak

yang telah memberikan bimbingan, nasehat, dan motivasi. Dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu

Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Fatiyah, S.Hum., MA, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu,

pikiran, dan tenaga di tengah-tengah kesibukan yang tinggi untuk

mengarahkan dan memberikan petunjuk, serta nasehat kepada penulis.

Page 9: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

ix

Semoga jerih payah dan pengorbanan tulusnya diterima dan dibalas yang

setimpal oleh Allah Swt.

4. Segenap dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah

membagikan ilmunya kepada penulis selama proses belajar di Fakultas

Adab dan Ilmu Budaya tercinta ini.

5. Bapak saya, yang selalu mengingatkan saya dalam hal apapun dan

mendorong saya agar selalu belajar.

6. Ibu, terimakasih doa-doanya yang selalu menyertai saya, dan juga

mengkhawatirkan saya dalam hal apapun selama di Yogyakarta, sehingga

saya menjadi paham, bahwa itu adalah bentuk kasih sayangnya.

7. Teman-teman SKI 2008, Moh. Hamli, Sulaiman, Lubsir Munir, A. Fuad,

Imam Arofi, Ayat, Siti Maisyaroh, Fitri, Syarwini, Romadham, Lilik, Cahya

Maulana, Latif, Nisa, Nita, Dede Rosyidah, Yudha, Syamsul Rahmi,

Sukianto, dan buat Rias Sholihah saya ucapkan terimaksih yang sebesar-

besarnya telah mengarahkan saya dalam penulisan skripsi, juga teman-

teman yang lain yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

8. Kepada sahabat PMII Korp Karomah 2008, Ahmad Faidi, Rachem, Nasrul,

Juma, Zainuddin, Ruwaida, Indah Kusuma, Rita, Silvi, Syarwini, Bram dan

semuanya saya ucapakan terimakasih.

9. Buat sahabat yang sering nongkrong bareng, Yusrianto Elga, Abdul Khafi

Syatra, Khozin, Taufik, Zainur Rahaman dan Iqro’ Firdaus.

10. Sahabata KMSY, Nurul Hidayati, Khefti Malia, Mella, Marsus, Ach.

Syaifullah, Darus Salam, Ibnu Hajar, Gus Hafid yang juga menajdi guru

Page 10: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

x

spiritual saya, hehe. Semuanya yang tidak bisa saya sebut, sukses buat

kalian.

11. Buat rekan-rekan English Cafe, Moh. Hamli, Rias, Zen, Nofal, Abd. Salam,

Panda, Mas Ali, Imam Aminudin, Hamid, Ardi, Arifin, Herman Busri

semangat ya, semoga sukses English Cafe-nya di Bandung, juga Jingga di

Purworejo. Thanks For All.

12. Buat keluarga di Madura, kakak Rustam, Madfarwi, Madladin, Mursyidi,

Hazam Tanjalil Anfal, Ahmad Onya, Yanto ST, Hosriyanto, Rushman,

Mimik, Muzaidi, Idan Taulid, semuanya semoga selalu bahagia.

Yogyakarta, 16 Januari 2015

Hartono

NIM: 08120028

Page 11: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN........................................................ii

HALAMAN NOTA DINAS.................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iv

HALAMAN MOTTO............................................................................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................vi

ABSTRAK............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.........................................................................................viii

DAFTAR ISI.........................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah...................................................7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...................................... ..........8

D. Tinjauan Pustaka..........................................................................8

E. Landasan Teori..........................................................................11

F. Metode Penelitian......................................................................13

G. Sistematika Pembahasan ...........................................................16

BAB II: BIOGRAFI K.H. WAHAB HASBULLAH..............................18 A. Latar Belakang Keluarga ..........................................................18

B. Latar Belakang Intelektual.........................................................23

C. Latar Belakang Sosial Keagamaan............................................27

BAB III: KIPRAH K.H. WAHAB HASBULLAH...................................39 A. Bidang Sosial Keagamaan.........................................................39

B. Bidang Nasionalisme.................................................................42

C. Bidang Ekonomi........................................................................45

D. Bidang Politik............................................................................47

E. Bidang Budaya (Tradisi)............................................................50

BAB IV: KIPRAH K.H. WAHAB HASBULLAH TERHADAP NU

1926 - 1971 M................................................................................52

Page 12: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

xii

A. K.H. Wahab Hasbullah Sebagai Pendiri NU.............................52

B. NU Menjadi Partai Politik Independen.....................................62

BAB V: PENUTUP....................................................................................74

A. Kesimpulan................................................................................74

B. Saran..........................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................77

LAMPIRAN.........................................................................................................79

RIWAYAT HIDUP.............................................................................................94

Page 13: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto K.H. Wahab Hasbullah.

Lampiran 2 Piagam Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Para Pedagang).

Lampiran 3 Piagam Komete Hijaz, untuk meminta jaminan kebebasan

bermadzhab kepada Raja Sa’ud di Mekah

Lampiran 4 Susunan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1926 di

Surabaya.

Lampiran 5 Lambang NU tahun 1926 yang dibuat oleh K. H. Ridwan di

Surabaya.

Lampiran 6 Piagam Mabadi Khaira Ummah, sebuah gerakan

pembangunan ekonomi NU, yang dimuat Pada Muktamar

NU 1939 di Magelang.

Lampiran 7 Foto Mushallah Tua yang mempunyai nilai sejarah, tempat

K.H. Wahab Hasbullah memberikan pengajian.

Lampiran 8 Foto Gedung Onderlingblang, Surabaya. Tempat rapat-

rapat ulama antara tahun 1926-1930.

Lampiran 9 Lambang Partai NU

Page 14: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi masyarakat (Ormas) Islam

terbesar di Indonesia yang lahir pada tahun 1926 di Surabaya. Bicara soal NU,

yang terbayang tentu K.H. Hasyim Asy‘ari selaku Rais „Am pertama dan sebagai

figur yang disegani oleh berbagai ulama tanah air, tetapi ketika menilik lebih jauh

kisah tentang sejarah berdirinya NU tentu tidak lepas dari buah atau hasil

pemikiran, perjuangan serta peran Kiai Wahab Hasbulllah dalam upaya

mendirikannya. Ia merupakan seorang ulama yang mempunyai ide-ide brilian

terhadap lahirnya NU. Dari pemikiran-pemikirannya itulah, ia diterima oleh

banyak kalangan, baik kalangan tradisionalis, modern dan komunis.1

Kepeduliannya melindungi tradisi dengan nilai-nilai keagamaan

membuatnya mampu menjadi ulama besar yang pernah dimiliki oleh Indonesia,

juga mempunyai kepedulian tinggi terhadap masalah-masalah sosial yang sedang

dihadapi bangsa Indonesia saat itu, dimana masyarakat Indonesia masih

terbelakang secara pendidikan dan dijajah oleh Jepang. Kepeduliannya terhadap

1 Istilah ―tradisionalis‖ merujuk pada kalangan muslim yang menganut ajaran salah satu

dari empat madzhab hukum sunni dan cenderung pada praktik-praktik ibadah sinkretik. Sebaliknya

modernis tidak mengakui secara a priori otoritas madzhab apa pun dan hanya menganggap Al-

quran dan Sunnah sebagai sumber hukum utama. Mereka juga kritis terhadap ritual-ritual

keagamaan yang bukan berasal dari tradisi Islam.

Page 15: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

2

masyarakat tentu terlihat pada jiwanya yang ikhlas berjuang, demi tercapainya

perubahan besar serta kesadaran bagi masyarakat Indonesia.2

Tidak banyak ulama yang lebih kontroversial dalam sejarah Indonesia

modern daripada Wahab Hasbullah. Selama setengah abad terakhir, dalam

berbagai peristiwa yang berkaitan dengan Islam—ia hadir dengan sepak

terjangnya yang menimbulkan emosi kuat. Wahab Hasbullah adalah ulama yang

penuh dengan inspirasi dan dinamis, yang tampil dengan kepeminpinan yang

tegas bagi kalangan muslim tradisionalis pada saat-saat krisis.3

Sikapnya yang moderat mulai terlihat ketika ia selesai belajar dari pondok

pesantren Kedemangan, Bangkalan, Madura yang diasuh langsung oleh Kiai

Kholil, dan ketika belajarnya di pondok pesantren Tebuireng, Jombang. Salah satu

buktinya yaitu keterlibatannya dalam musyawarah kelas yang diperutukkan bagi

santri senior di Tebuireng. Dalam forum ini, berbagai masalah hukum

didiskusikan, sementara santri diharapkan menyampaikan argumentasinya

berdasarkan referensi teks-teks klasik ―kitab kuning‖. Berbeda dengan

kebanyakan teman-temannya yang banyak menerapkan teks dan melakukan

pendekatan legalistik secara kaku, sementara Kiai Wahab lebih mendukung solusi

praktis dan kontekstual atas teks-teks hukum Islam.4

Ide-ide tersebut ia kemukakan dengan keyakinan, bahwa hukum agama

tidak selalu berdasarkan pada teks-teks hukum, tapi juga harus sensitif terhadap

kondisi sosial. Baginya yang mesti diperhatikan dalam memberikan berbagai

2 M. Yoenus Noor dan Ismail S. Ahmad, Biografi 5 Rais „Am Nahdlatul Ulama,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset 1995), hlm. 25. 3 Greg Fealy, Greg Barton, Tradisionalisme Radikal: Persinggungan Nahdaltul Ulama-

Negara, Tim Penterjemah LKiS, cet. Ketiga (Yogyakarta: LKiS 2010), hlm. 13. 4 Ibid., hlm.17.

Page 16: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

3

pendapat mengenai hukum adalah keberadaan muslim awam yang tidak mengerti

atau tidak bisa mengikutinya. Ajakan untuk bersikap kompromis dalam penerapan

hukum sering mendapat sorotan dan kritik tajam dari teman baiknya, seperti Bisri

Syansuri yang selalu membantah pemikiran Kiai Wahab. Diskusi ini juga sering

dihadiri oleh K.H. Hasyim Asy‘ari sebagai pimpinan pondok, karenanya ia juga

ikut mengkritik terhadap pemikiran dan pandangannya mengenai pernerapan

suatu hukum. Meskipun sering dibantah oleh teman-teman dan gurunya,

mengenai cara pandangannya di berbagai persoalan dalam penerapan hukum, ia

tetap berpegang teguh pada pendiriannya (pandangan-pandngan penerapan

hukum). Perpaduan antara keteguhan dan sikap realistisnya inilah yang akan

menandai karier masa depannya.5

Sebagai seorang pemikir dan pejuang yang pernah hadir untuk

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ia juga seorang aktifis dengan perannya

yang mampu membangkitkan semangat dan kesadaran masyarakat, tetapi tidak

banyak dikenal oleh kalangan Nahdliyin.6 Namanya tenggelam di bawah tokoh

K.H. Hasyim Asy‘ari sebagai seorang figur tokoh ulama yang diakui dan disegani

oleh seluruh ulama Nusantara, inilah penyebab peran dan pemikiran Kiai Wahab

tenggelam.

Penulis beranggapan, bahwa dirinya ibarat dua sisi mata uang yang tidak

bisa dipisahkan dari NU, nama NU selalu melekat sebagai atribut pada dirinya.

Sejarah berdirinya NU tidak bisa lepas dari perannya, yang diawali oleh

organisasi-organisasi yang ia dirikan sejak pulang dari tanah suci Mekah pada

5 Greg Fealy, Greg Barton, Tradisionalisme Radikal, hlm. 18.

6 Nahdliyyin, secara bahasa berati kebangkitan; menunjukan kepada pada pengamal

Ahlussunnah wal Jama‟ah yang diidentifikasi kepada umat Islam yang tergabung dalam NU.

Page 17: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

4

tahun 1914. Kiai Wahab tidak kembali ke Tambakberas untuk mengajar dan

membantu pesantren ayahnya, tetapi memutuskan untuk tinggal di kota besar

Surabaya. Watak kehidupan pesantren yang condong monoton dan sunyi

barangkali kurang menarik minat jiwanya yang energik dan ambisius. Berbeda

jauh dengan suasana itu, Surabaya adalah kota metropolitan terbesar kedua setelah

Batavia yang menjadi pusat masyarakat kosmopolit dan kawasan perdagangan

yang berkembang. Surabaya juga menjadi aktivitas politik pada 1910-an dengan

SI dan ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging) yang beraliran kiri,

juga organisasi lain yang bermarkas di sana.7 Ia juga terlibat langsng diriuhnya

politik yang sedang berkembag saat itu menjadi aktivitas kesehariannya. Pada

tahun 1916, Kiai Wahab mendirikan organisasi sosial kemasyarakatan yang

bergerak dalam pendidikan, dengan nama Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah

Air).8 Organisasi ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat pada saat itu, masih

terbelakang dari segi pendidikan, budaya serta dijajah oleh bangsa Jepang, dengan

Nahdlatul Wathan diharapkan mampu dalam menciptakan kesadaran masyarakat,

sehingga bangkit dari keterpurukan yang menimpanya.

Dua tahun kemudian, pada 1918, Kiai Wahab kembali mendirikan

organisasi yang diberi nama Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Saudagar).9

Organisasi ini bergerak dalam bidang koperasi para pedagang, dengan harapan

7 Ibid., hlm. 20.

8 Nahdlatul Wathan adalah organisasi yang didirikan oleh Kiai Wahab yang tujuanya

menumbuhkan rasa nasionalisme melalui pendidikan, juga sebagai antisipasi dalam menghadapi

akses gerakan pembaharuan. 9 Martin van Bruinessen, NU Trasdisi: Relasi-relasi Kuasa Pencarian Wacana Baru,

penerjemah Faridi Wajidi LKiS, cet pertama (Yogyakarta: LkiS 1994), hlm. 36.

Page 18: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

5

agar mampu memperkuat gerakan-gerakannya dalam pengembangan agama

Islam.

Seiring perkembangan kareirnya ia tampil sebagai figur penting yang

membela kaum tradisionalis, saat itu di kalangan masyarakat Jawa Timur tengah

berkembang polarisasi antara tradionalis dan modernis. Sejak tahun 1912 - 1913

gerakan modernis berkembang pesat, terutama lewat organisasi-organisasi seperti

Muhammadiyah dan Al-Irsyad. Kompetisi antara dua arus itu berkembang

lantaran kalangan modernis mendapat dukungan kuat dari dalam benteng kaum

tradisonalis di sepanjang daerah pantai utara dan bagian timur Jawa.

Berkembangnya kalangan modernis ini memberikan ancaman besar terhadap

kalangan masyarakat terutama kalangan elite tradisional ―ulama‖. Pertama,

otoritas mereka sebagai peminpin keagamaan ditantang oleh adanya tuduhan-

tuduhan kalangan modernis mengenai praktek-praktek tradisional yang tidak

Islami, selain itu juga pembelaan penafsiran secara personal dengan pengatahuan

terhdap teks Al-quran (Ijtihad). Kedua, ekonomi pesantren akan terancam oleh

kalangan modernis yang menguasai para sauadagar dan tuan tanah muslim

tradisionalis.10

Melihat kondisi yang begitu menegangkan dan mengancam kalangan

tradisionalis, ia segera tampil bersama ulama besar Surabaya, K.H. Muhammad

Dahlan dari Kebondalem, untuk menghadapi ancaman besar yang sedang di

hadapinya. Langkah pertama yang dilakukan oleh keduanya adalah membentuk

10

Fealy dan Greg Barton, Tradisionalisme Radikal, hlm 23.

Page 19: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

6

sebuah kelompok diskusi dengan nama Tasywirul Afkar (Gambaran Pemikiran).11

Sebagai forum diskusi keagamaan, terutama membahas persoalan-persoalan

ijtihad dan taqlid. Forum ini juga sangat penting, karena merupakan jembatan

pertama yang mempertemuakan kaum modernis dan tradisional untuk

mendiskusikan persoalan kontroversial. Terlepas dari persoalan tersebut

kelompok diskusi ini dikembangkan untuk meningkatkan mutu-mutu pendidikan

Nahdlatul Wathan yang berpusat di Surabaya.12

Selain itu, ia juga mendirikan organisasi Subbanul Wathan (Pemuda Tanah

Air) yang mempunyai perhatian besar terhadap pemuda. Setelah lahirnya NU,

organisasi ini mengganti menjadi Nahdlatus Syubban (Kebangkitan Pemuda),

dimana pada tahun 1930 organisasi ini telah mampu mencetak kader terbaik di

bawah asuhan Kiai Wahab, seperti Abdullah Ubaid dan Thahir Bakri, dan

orgnisasi ini pulalah yang menjadi cikal bakal lahirnya (Ansor) Nahdlatul Ulama

(ANU) yang lahir pada Muktamar NU, 24 April 1934 di Banyuangi.13

Di sinilah menariknya, penelitian dalam penyusunan skripsi ini terletak

pada upaya mencari peta pemikiran Kiai Wahab Hasbullah dalam mendirikan NU.

Selain itu, juga memberikan persepsi baru kepada pembaca atau masyarakat,

yang sebelumnya ketika berbicara tentang NU yang muncul dalam benaknya

adalah sosok K.H. Hasyim Asy‘ari, padahal ada tokoh lain, yaitu Kiai Wahab

11

Tasywirul Afkar, adalah forum diskusi keagamaan, terutama membahas isu-isu dari

seputar ijtihad dan taqlid. Forum ini sangat penting karena merupakan kelompok resmi pertama

yang mempertemukan kaum modernis dan tradisionalis untuk mendiskusikan persoalan-persoalan

kontroversial, lihat Zamakhsyri Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai

(Jakarta: LP3ES, 1982), hlm. 27. 12

Bibit Suparto. Ensiklopedi Ulama Nusantara: Riwayat Hidup, Karya dan Sejarah

Perjuangan 157 Ulama Nusantara (Jakarta: Gelegar Media Indonesia 2010), hlm. 134. 13

Muhammad Rifai, K.H. Wahab Hasbullah: Biografi Singkat 1888-1971 (Yogyakarta:

Garasi 2010), hlm. 40,

Page 20: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

7

Hasbullah yang menjadi wujud berdirinya NU secara formal. Di sinilah letak

perbedaan umum penelitian skripsi ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada kontribusi Kiai Wahab

Hasbullah dalam berorganisasi yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Sementara batasan

waktunya yaitu antara tahun 1914 – 1971. Selama rentang waktu tersebut Kiai

Wahab Hasbullah mencurahkan perhatiannya pada organisasi-organisasi yang

menjadi cikal bakal berdirinya NU. Oleh karena itu, penulis mengawali

pembahasan dalam penelitian ini dengan menguraikan kiprahnya dalam

mendirikan organisasi-organisasi sebelum NU. Hal ini dimaksudkan sebagai

penguat bagi pembahasan selanjutnya, agar peristiwa yang terjadi sebelum

berdirinya NU dapat menjadi bukti penggerak terhadap kontribusi dan kiprahnya

dalam mendirikan NU, termasuk juga membawa NU menjadi partai politik

Pusat kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana biografi Kiai Wahab Hasbulallah?

2. Bagaimana Kontribusi Kiai Wahab Hasbullah terhadap organisasi-

organisasi yang ia dirikan?

3. Bagaimana peran Kiai Wahab Hasbullah terhadap NU?

Page 21: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan sejarah secara lebih detail dan tidak parsial

tentang Kiai Wahab Hasbullah.

2. Menjelaskan kontribusi Kiai Wahab Hasbullah berkaitan dengan

organisasi-organisasi sebelum berdirinya NU.

3. Mendiskripsikan kiprah Kiai Wahab Hasbullah terhadap NU.

Kegunaan Penelitian:

1. Untuk memperkaya khazanah pemikiran tokoh berkaitan dengan

berdirinya NU.

2. Menambah referensi keilmuan bagi mahasiswa UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, khususnya yang berkonsentrasi Sejarah dan

Kebudayaan Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Sebagai seorang tokoh penggerak organisasi masyarakat Islam terbesar di

Indonesia, Kiai Wahab merupakan seorang tokoh yang tidak mempunyai karya

secara tertulis, tetapi ia mewariskan sebuah masyarakat yang perlu dijaga, dirawat

sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.14

14

Maksud penulis adalah masyarakat tradisional atau orang-orang NU (Nahdiyyin), dalam

masalah faham keagamaan, budaya dan bernegara, agar tercipta atau menjadi masyarakat yang

humanis.

Page 22: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

9

Sebelum penulis memaparkan lebih jauh tentang kontribusi Kiai Wahab

dalam berorganisasi pada tahun 1914 – 1971, maka sebaiknya penulis menelusuri

berbagai sumber atau dokumen tertulis yang mengupas sosok Kiai Wahab. Hal ini

dilakukan penulis supaya tidak terjadi tumpang tindih pembahasan dengan

sumber-sumber lain yang sudah lebih dahulu diungkap.

Berdasarkan pada penelusurn yang penulis lakukan, kajian tentang Wahab

Hasbullah juga ditemukan pada Strata Satu (S1). Tulisan Muhammad Thohari

angkatan 2004, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunak Kalijaga

Yogyakarta, yang berjudul ―Kiprah atau Keterlibatan K.H. Wahab Hasbullah

dalam Percaturan Politik Nasional pada Masa Demokrasi Terpimpin (1975-

1965)‖. Skripsi tersebut berbicara tentang peran Kiai Wahab dalam

keterlibatannya dalam percaturan politik. Bahwa Wahab Hasbullah-lah yang

membawa NU menjadi partai politik. Beberapa buku juga penulis temukan yang

membahas tentang Wahab Hasbullah, dimana dalam sumber-sumber ini dapat

dijadikan bahan pembanding dalam penelitian yang penulis lakukan, antara lain:

Buku “Biografi Lima Rais „Am Nahdlatul Ulama” cetakan pertama tahun

1995, karya ini berbicara tentang lima tokoh yang masing-masing mempunyai

sepak terjangnya sendiri-sendiri untuk memberi warna pada tubuh NU, sedangkan

pembahasan Kiai Wahab ditulis oleh M. Yoenus Noor dan Ismail S. Ahmad.

Tulisan ini membahas tentang Kiai Wahab Hasbullah selaku Rais ‗Am pertama.15

15

Yoenus Noor dan Ismail S. Ahmad, Biografi 5 Rais „Am, hlm. 34.

Page 23: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

10

Penulis buku ini membahas kegigihannya mempertahankan pluralitas partai

politik sebagai unsur utama bagi proses demokratisasi.

Karya Martin van Bruinessen “NU Tradisi, Relasi-relasi Kuasa Pencarian

Wacana Baru” cetakan pertama tahun 1994, buku ini memaparkan perubahan-

perubahan sosial dan pemikiran di dalam Nahdlatul Ulama, juga menguak relasi-

relasi kuasa yang melatari perubahan-perubahan di tubuh NU. Buku karya K.H.

Saifuddin Zuhri “Wahab Hasbullah, Kiai Nasionalis Pendiri NU” cetakan

pertama tahun 2010, buku ini mengkaji tentang Kiai Wahab Hasbullah sebagai

tokoh utama yang melahirkan NU. Bedanya dengan penulisan skripsi ini,

Saifuddin Zuhri penulis sosok Kiai Wahab berdasarkan pengalaman pribadinya,

sementara penulis membahas tentang kiprah Kiai Wahab sebagai pelengkap dari

buku tersebut dengan merujuk pada sumber-sumber (karya-karya) lain.

“Tradisinalisme Radikal Persinggungan Nahdlatul Ulama-Negara”

cetakan ketiga tahun 2010, buku editor Greg Fealy dan Greg Barton, buku

tersebut adalah kumpulan dari banyak tulisan yang terdiri dari beberapa bab.

Bagian besar dari penjelasan buku ini banyak berbicara soal politik NU.

Pentingnya penelitian dalam skripsi ini terletak pada kontribusi Kiai

Wahab Hasbullah dan peranan dalam NU itu sendiri. Berdasarkan dari beberapa

sumber yang tersebut di atas, penulis beranggapan bahwa masih sangat terbatas

sumber-sumber tertulis secara spesifik mengenai sosok Kiai Wahab Hasbullah

Page 24: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

11

mengenai kontribusi dan kiprahnya terhadap lahirnya NU. Disinilah letak

perbedaan umum penulisan skripsi ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

E. Landasan Teori

Perubahan yang terjadi telah ditafsirkan oleh Ibnu Khaldun sesuai dengan

teori ―fanatisme primordial‖-nya (al-ashbiyah) yang dijelaskan dalam buku yang

berjudul Muqaddimah. Peneliti menggunakan teori tersebut sebagai pisau analisis.

Sebagaimana yang ia jelaskan dalam menafsirkan banyak momentun historis yang

terjadi dalam sejarah Islam, Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa perkembangan

baru ini merupakan efek menguatnya fanatisme primordial dan menjadi resultan

yang diterminan.

Maksud fanatisme primordial dalam pandangan Ibnu Khaldun adalah

ikatan-ikatan solidaritas dan gotong royong dalam lingkup satu keluarga atau satu

kabilah tertentu. Keluarga atau klan yang terkuat pastilah yang memiliki

kekentalan fanatisme primordial yang paling kuat dan selanjutnya paling memiliki

kekuatan penekan. Oleh karena itu, fanatisme primordial akan menjurus pada arah

sistem kerajaan sebagai sesuatu yang natural, dan sebuah hukum alam yang

disimpulkan secara sosiologis. Semua sistem kerajaan pastilah dilatarbelankangi

oleh fanatisme primordial itu.16

Ashabiyah juga bisa diartikan sebagai cinta dan

16

Muhammad dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, cet. I,

(Jakarta: Gema Insani Press), 2001, hlm. 146.

Page 25: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

12

kasih sayang seorang manusia kepada saudara atau tetangganya ketika salah satu

darinya diperlakukan tidak adil atau disakiti.17

Ashabiyah berasal dari kata ashaba yang memmpunyai arti mengikat, hal

ini ditinjau dari segi etimologis, akan tetapi dari segi fungsional ashabiyah

mempunyai cakupan yang lebihh luas, yakni, ikatan sosial budaya yang dapat

(mampu) digunakan sebagai alat pengukur kekuatan kelompok sosial. Selain itu,

ashabiyah bisa dipahami sebagai solidaritas sosial, dengan menekankan pada

kesadaran, kepaduan dan persatuan golongan.18

Alasan diperlukannya ashabiyah tersebut, karena; Pertama, teori tentang

berdirinya negara berkenaan dengan realitas kesukuan. Keadaan sebuah suku

dilihat dari faktor psikologis bahwa masyarakat tidak mungkin mendirikan negara

tanpa didukung perasaan persatuan dan solidaritas yang kuat.19

Kedua, bahwa

proses pembentukan negara itu harus melalui perjuangan yang keras dan berat.

Dari sini kemudian dapat dipahami pentingnya konsep ashabiyah Ibnu

Khaldun, dimana keberadaan ashabiyah tersebut mampu menentukan kemenangan

dan keberlangsungan hidup suatu negara, dinasti, ataupun kerajaan. Tanpa

keberadaan ashabiyah, maka keberlangsungan dan eksistensi suatu negara akan

sulit terwujud.

Atas dasar itu, secara konseptual pemahaman-pemahaman di atas akan

dijadikan bangunan teoretis yang dapat membantu penyusun dalam memahami

17

M. munandar soelaeman, Ilmu sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial, cet.

Kedelapan, (Bandung: PT Rafika Aditama), 2001, hlm. 57-58. 18

Jhon L. Esposito (ed). Ensiklopedi Dunia Islam Modern, Jilid I, (Bandung: Penerbit

Mizan, 2001), hlm. 198. 18

A. Rahman Zainuddin. Kekuasaan Dan Negara: Pemikiran Politik Ibnu Khaldun,

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 160

Page 26: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

13

topik sentral kajian skripsi ini, yakni “Kontribusi K.H. Wahab Hasbullah dalam

Berorganisasi (1914 – 1971 M).

Di samping itu, dalam penelitiaan ini penulis menggunakan pendekatan

behaviorisme. Penggunaan pendekatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk

mendapatkan gambaran yang kompleks tentang ketokohan Kiai Wahab,

khususnya terkait dalam proses dialektika prilaku sejarah dengan realitas sosial di

sekitarnya.

Melalui pendekatan behaviorisme tersebut penulis mengungkap bagaimana

pandangan Wahab Hasbullah dalam memaknai realitas sosial di sekitarnya,

bagaimana pemikiran tersebut ditransformasikan dalam bentuk tindakan, serta

bagaimana tindakan tersebut mampu menimbulkan pengaruh dalam peristiwa

sejarah saat itu.20

F. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah metode sejarah.

Metode berarti cara, jalan atau petunjuk dalam proses penelitian.21

Hubungannya

dengan penelitian ini, motode adalah jalan atau petunjuk agar sampai pada

penulisan skripsi yang berjudul, Kontribusi Wahab Hasbullah dalam

Berorganisasi (1914 - 1971)

Penelitian ini adalah penelitian sejarah yang tujuannya agar dapat

menghasilkan bentuk dan proses pengkisahan berbagai peristiwa yang terjadi di

20

Robert F Bekhofer. Jr, A Behavioral Approach to Historical Analysis (New York: Free

Press, 1971), hlm. 63-67. 21

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana, 1999),

hlm. 43-44.

Page 27: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

14

masa lampau. Dengan penelitian sejarah ini diharapkan dapat dihasilkan

penjelasan tentang tokoh Kiai Wahab dan kontribusinya secara sistematis.

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menggunakan metode historis, yaitu seperangkat asas atau kaidah yang sistematis

untuk dapat membantu secara efektif dalam pengumpulan sumber-sumber dan

menilainya secara kritis dan menyajikan suatu sintesa hasil yang dicapai, pada

umumnya dalam bentuk tertulis mengenai rekaman dari masa lampau.22

Tahapan

dari metode historis ini adalah sebagai berikut:

1. Heuristik (pengumpulan data). Penelitian ini merupakan penelitian

literatur, maka pengumpulan data dilakukan dengan bahan

dokumen-dokumen23

melalui pencarian buku-buku, jurnal,

makalah dan lainnya di katalog beberapa perpustakaan dan

beberapa sumber terkait yang dapat digunakan dalam studi-studi

sebelumnya.24

Dengan cara ini, dalam mencari sumber penulis

berupaya mengumpulkan atau menghimpun sumber primer

maupun sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini.

Selanjutnya penulis mengelompokkan dalam sub keilmuan

tersendiri, apakah karya tersebut merupakan karya sejarah atau

22

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta:

Gramedia, 1992), hlm. 37. 23

Louis Gattschalk, Understanding History: a Primer of Method, terj Nogroho

Notosusanto, Mengerti Sejarah (Jakarta: UI Pres, 1986), hlm. 32. 24

Dudung Abdurrahman, Metode penelitian, hlm. 95.

Page 28: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

15

bukan, untuk dipilih sebagai sumber yang tergolong dalam sumber

sejarah.25

2. Verifikasi (kritik sumber), yaitu tahab menguji keabsahan sumber-

sumber yang telah terkumpul dan dievaluasi, baik melalui kritik

ekstern maupun intern. Kritik ekstern adalah menguji informasi

atau data dengan cara membandingkan data yang satu dengan

lainnya, sedangkan kritik intern adalah menguji informasi atau data

yang telah dikumpulkan dapat dipercaya atau tidak, dengan cara

menganalisa dan menjabarkan data tersebut.26

3. Interpretasi (penafsiran). Dalam tahapan ini, penulis menafsirkan,

menganalisa, dan membuat sebuah kesimpulan tentang hasil

verifikasi sumber data yang ada. Sehingga, data otentik yang telah

didapatkan benar-benar relevan dan sesuai dengan tema penulisan

yang diangkat. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

behaviorisme sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran yang

kompleks tentang sosok Kiai Wahab Hasbullah.

4. Historiografi, pada tahapan terakhir ini penulis akan mensitesa data

sejarah yang sudah mengalami pengujian untuk dijadikan dalam

sebuah karya tulis historis. Historiografi ini adalah bentuk

penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penulisan sejarah yang

25

Louis Gattschalk, Understanding, hlm. 35-37. 26

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: bina aksara, 1997), halaman. 101-105.

Page 29: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

16

telah dilakukan sebagai penelitian sejarah yang menekankan pada

aspek kronologis.27

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

penelitian pustaka (library research), penulisan ini mengambil bahan-bahan

penelitian dari penelusuran dan penelaahan yang bersumber dari buku-buku atau

literatur yang menbahas mengenai Wahab Hasbullah dan kontribusinya terhadap

NU.

Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini meliputi tiga bagian, yaitu

pendahuluan, isi, dan penutup atau kesimpulan. Masing-masing bagian dalam

penelitian ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab bahasan yang menguraikan

hasil pemelitian.

Bab pertama merupakan bab pendahuluan sebagaimana yang telah

dibahas. Di dalamnya menguraikan beberapa hal pokok mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, landasan teori,

metode penelitian serta sistematika pembahasan. Adanya bab ini diharapkan

mampu memberikan gambaran umum tentang seluruh rangkaian penulisan skripsi

sebagai dasar pijakan bagi pembahasan selanjutnya.

Bab kedua membahas mengenai latar belakang kehidupan Kiai Wahab

Hasbullah dengan mengungkap riwayat hidup; meliputi latar belakang keluraga,

27

Ibid., hlm. 72.

Page 30: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

17

intelektual yang berkaitan dengan kepribadiannya, dan peran perjuangan dalam

bidang sosial keagamaan.

Bab ketiga membahas tentang, Kiprah Kiai Wahab Hasbullah dalam

Berorganisasi. Bahasan mengenai kiprah Wahab Hasbullah pada bagian ini

difokuskan ke dalam beberapa bidang, yakni bidang sosial keagamaan,

nasionalisme, ekonomi, politik, dan budaya.

Bab keempat membahas tentang kiprah Kiai Wahab Hasbullah terhadap

NU meliputi; kontribusinya dalam berdirinya organisasi NU; peranannya dalam

membawa organisasi NU ke ranah percaturan politik nasional pada tahun 1914-

1971; kontribusinya terhadap perubahan NU dari organisasi menjadi partai politik

independen.

Bab lima kesimpulan. Bab ini adalah jawaban atas permasalahan pokok yang

dikemukakan penulis, sekaligus temuan-temuan dalam penelitian ini. Pada bab ini

juga dikemukakan saran-saran dan kalimat penutup, sebagai hasil akhir dari

penelitian ini.

Page 31: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah beberapa tulisan pada bab di atas selasai dilaksanakan, maka

dapat disimpulkan, bahwa Kiai Wahab Hasbullah adalah sosok yang memberikan

kontribusi besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia dan lingkup yang lebih

kecil turut membidani lahirnya NU, sebuah organisasi keagamaan juga bisa

disebut sebagai organisasi pergerakan Islam tradisional. Sumbangsihnya

menunjukkan kepada kita bahwa bagaimana seorang tokoh atau pemimpin

memiliki kewajiban penuh untuk melakukan hal tersebut secara amanah. Ia adalah

seorang ulama tradisional yang mempunyai pemikiran modern, progresif, dan

moderat, ketika melihat kelompok masyarakat yang memiliki keyakinan pola

pribadatannya direcoki yang sebenarnya satu agama yang hanya berbeda pola

pribadatan dan pola pikir yang berkaitan dengan persolan cabang dari persoalan

keagamaan tersebut, Kiai Wahab sebagai seorang yang mengetahui bahwa

seharusnya hal tersebut diberikan solusi dengan jalan menghormati, mecoba

menjembatani dan menyelesaikan permasalahan dengan cara musyawarah agar

kelompok yang menekan jangan mencaci maki.

Kiai Wahab adalah satu-satunya ulama pesantren yang mendirikan

banyak organisasi, seperti, Nahdlatul Wathan, Tashwirul Afkar dan Nahdlatut

Tujjar, organisasi-organisasi ini kemudian yang menjadi awal munculnya lahirnya

NU dengan restu K.H. Hasyim Asy’ari. Kontribusi pemikiran-pemikirannya yang

sangat berguna bagi masyarakat tradisonalis, karena mereka mendapat keamanan

Page 32: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

75

dan kemantapan dalam menerapkan pribadatan, karena NU lebih menghormati

dan cenderung mengsenkritiskan agama Islam dengan konteks lokal, sementara

kalangan modern mencoba mengadopsi Islam yang dari Arab dengan membawa

semua tradisi masyarakat tempat kelahiran agamanya yang bercorak hitam putih.

Perjuangan Kiai Wahab Hasbullah telah mampu membawa NU

berkecimpung dalam persoalan politik kebangsaan, yang dengan niatan tulus dan

ikhlas untuk menciptakan perubahan-perubahan yang besar, mulai bergabung

dengan MIAI, Masyumi, bahkan NU menjadi partai yang independen. NU pun

berhasil menjadi partai terbesar ketiga di Indonesia pada pemilu pertama tahun

1955, mendapatkan perwakilan 45 orang di parlemen.

Kiai Wahab Hasbullah sebagai seorang yang mempunyai jiwa

nasionalisme yang tinggi, ia tidak hanya asyik dengan pemikirannya saja,

melainkan juga terlibat fisik melawan penjajah, ia sebagai komandan Hizbullah,

pimpinan tentara Islam yang melawan kolonialisme Belanda yang ingin kembali

mengusai tanah air Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran untuk

penelitian-penelitain selanjutnya yang ingin mengkaji lebih mendalam tentang

Kiai Wahab Hasbullah. Pertama. Penelitian tentang ekonomi kebangsaan

(Nahdltut Tujjar) yang pertama kali didirikan oleh Kiai Wahab, masih perlu

dilakukan penelitian lebih mendalam, karena hal tersebut mempunyai sumbangsih

besar terhadap perkembangan NU pada saat itu.

Page 33: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

76

Kedua, penelitian mengenai konflik politik internal NU yang mulai

muncul pada akhir-akhir bergabung dengan Masyumi, hal ini penting dilakukan

penelitian lebih jauh, karena peristiwa tersebut merupakan hal yang serius yang

pernah tumbuh dalam tubuh NU sendiri. tujuannya agar tidak ada ketimpangan

sejarah dan sebagai bahan evaluasi untuk lebih baik.

Page 34: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Dudung, 1999, Metode Penelitian Sejarah, Logos Wacana, Jakarta.

Amin M. Masyhur, 1996, NU dan Ijtihad Politik Kenegaraan, cet. Pertama, Al-

Amin, Yogyakarta.

Anwar Ali, 2004, Avonturisme NU: Menjajaki Akar Konflik-Kepentingan Politik

Kaum Nahdhiyyin, Humaniura Utama Press, Bandung.

Anam Khairul Dkk, 2014 Ensiklopedi Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh dan

Khazanah Pesantren, cet pertama, MataBangsa, Jakarta.

Bruinessen Martin van, 1994, NU Trasdisi: Relasi-relasi Kuasa Pencarian

Wacana Baru, penerjemah Faridi Wajidi LKiS, cet pertama, LkiS,

Yogyakarta.

Dhiauddin Rais Muhammad, 2001, Teori Politik Islam, terj. Abdul Hayyie al-

Kittani, cet. Pertama, Gema Insani Press, Jakarta.

Dhofier Zamakhsyri, 1982, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, LP3ES, Jakarta.

Esposito Jhon L., 2001, Ensiklopedi Dunia Islam Modern, Jilid I, Penerbit Mizan,

Bandung.

Fealy, Greg, dan Greg Barton, 2003, Ijtihad Politik, cet. Pertama, LkiS,

Yogyakarta.

______________, 2010, Tradisionalisme Radikal: Persinggungan Nahdaltul

Ulama-Negara, Tim Penterjemah, cet. Ketiga, LKiS, Yogyakarta.

Gattschalk Louis, 1986, Understanding History: a Primer of Method, terj.

Nogroho Notosusanto, Mengerti Sejarah UI Press, Jakarta.

Haidar M. Ali, 1998, Nahdlatul Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan Fikih

dan Politik, cet. Kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kartodirdjo Sartono, 1992, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,

Gramedia, Jakarta.

Kuntowijoyo, 1997, Pengantar Ilmu Sejarah, Bina Aksara, Jakarta.

Lewis Bernard, 2002, Islam Libralisme Demokrasi: Membangun Sinerji Warisan

Sejarah, Doktrin dan Konteks Global, terj. Mun’in A. Sirry, cet. Pertama,

Paramadina, Jakarta.

Page 35: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

78

Mulkhan Abdul Munir, 1999, Runtuhnya Mitos Politik Santri: Strategi

Kebudayaan Dalam Islam, cet. Pertama, SIPRESS, Yogyakarta.

Nasution Harun, 2008, Islam Ditinjau Dari Beberapa Aspeknya, Jilid II, cet.

Kelima UI-Press, Jakarta.

Noor, M. Yoenus dan Ismail S. Ahmad, 1995, Biografi 5 Rais ‘Am Nahdlatul

Ulama, cet. Pertama, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

Ridwan Nur Khalik, 2010, NU dan Bangsa: Pergulatan Politik Kekuasaan, cet.

Pertama, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Rifai Muhammad, 2010, K. H. Wahab Hasbullah: Biografi Singkat 1888-1971,

Garasi, Yogyakarta.

Robert F Bekhofer. Jr, 1971, A Behavioral Approach to Historical Analysis, Free

Press, New York.

Soelaeman M. Munandar, 2001, Ilmu sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial,

cet. kedelapan, PT Rafika Aditama, Bandung.

Suparto Bibit, 2010, Ensiklopedi Ulama Nusantara: Riwayat Hidup, Karya dan

Sejarah Perjuangan 157 Ulama Nusantara, Gelegar Media Indonesia,

Jakarta.

Shiraishi Takashi, 1997 Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-

1926, terj. Hilmar Farid, cet pertama, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Zainuddin, A. Rahman. 1992, Kekuasaan dan Negara: Pemikiran Politik Ibnu

Khaldun, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Zahro Ahmad, 2004, Tradisi Intelektual NU, Lajnah Bahstul Masa’il 1926-1999,

cet. Pertama, LKiS, Yogyakarta.

Zuhri Saifuddin, 2010, Mbah Wahab Habullah: Kiai Nasionalis Pendiri NU,

Pustaka Pesantren, Yogyakarta.

______________, 2013, Berangkat dari Pesantren, LKiS, Yogyakarta.

Page 36: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampran 1

Foto K.H. Abdul Wahab Hasbullah1

1 Khairul Anam Dkk, Ensiklopedi Nahdlatu Ulama: Sejarah, Tokoh dan Khazanah

Pesantren, jilid 4 (Jakarta: MataBangsa, 2014) cetakan pertama, hlm. 209.

Page 37: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

80

Lampiran 2

Piagam Nahdlatut Tujjar2

2 Ibid, jilid 1, hlm 170-172

Page 38: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

81

Page 39: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

82

Page 40: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

83

Lampiran 3

Piagam Komite Hejaz3

3 Ibid, , hlm. 233-235.

Page 41: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

84

Page 42: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

85

Page 43: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

86

Lampiran 4

Susunan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tahun 19264

Susunan Pengurus Nahdlatul Ulama5

4 Ibid, Jilid 2, hlm. 10.

Page 44: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

87

Lampiran 5

Lambang NU tahun 19266

6 Ibid, jilid 2, hlm. 5

Page 45: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

88

Lampiran 6

Piagam Mabadi Khaira Ummah7

7 Ibid, jilid 2, hlm. 40-43.

Page 46: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

89

Page 47: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

90

Page 48: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

91

Lampiran 7

Foto Mushalla Tua yang memiliki nilai sejarah.

Di pondok pesantren tambakberas Jombang. Di mushalla ini tempat K.H. Wahab

Hasbullah memberikan Pengajian.

Page 49: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

92

Lampiran 8

Foto Gedung Onderlingblang, terletak di Jalan Penghela 2 Surabaya. Tempat

rapat-rapat ulama antara tahun 1926-1930 diadakan.8

8 Ibid, jilid 1, hlm. 71.

Page 50: KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15500/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. ... Terbentuknya NU juga mampu membuka ... Istilah

93

Lampiran 9

Foto Lambang Partai Nahdlatul Ulama (NU)